bab v. ilmu alamiah dasar

15
BAB V. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA Oleh : Dra. Ratna Dewi Wulaningsih, M.Si. Universitas Negeri Jakarta 18 Februari 2013 A. Kompetensi Dasar: Mahasiswa memahami keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya B. Tujuan perkuliahan Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan: 1. hubungan biosfer dan makhluk hidup. 2. sel sebagai unit terkecil kehidupan 3. asal mula kehidupan 4. keanekaragaman makhluk hidup. 5. persebaran dan sejarah makhluk hidup C. Materi Perkuliahan: 1. Biosfer dan makhluk hidup Biosfer adalah bagian dari sistem planet bumi yang meliputi atmosfer (udara), lithosfer (tanah) dan hidrosfer (air), dimana segala kehidupan berkembang (gambar 1). Gambar 1. Biosfer meliputi lithosfer, hidrosfer dan atmosfer (Anonim, 2011) a. Atmosfer (udara) Atmosfer bumi adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0,9%), karbondioksida (sekitar 0,0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Lapisan gas pada atmosfer tersebut sekitar 75 % berada sekitar 11 km dari permukaan planet. b. Lithosfer (tanah) Asal kata lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km. c. Hidrosfer (air) Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap air dan lain-lain. Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air laut, dan berbentuk gas (seperti awan dan uap di udara/atmosfer).

Upload: aidil444

Post on 16-Apr-2017

191 views

Category:

Education


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab v. ilmu alamiah dasar

BAB V. KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYAOleh :

 Dra. Ratna Dewi Wulaningsih, M.Si.

Universitas Negeri Jakarta18 Februari 2013

 A. Kompetensi Dasar:    Mahasiswa memahami keanekaragaman makhluk hidup dan persebarannya 

B. Tujuan perkuliahan    Setelah mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa diharapkan dapat     menjelaskan:    1. hubungan biosfer dan makhluk hidup.

    2. sel sebagai unit terkecil kehidupan3. asal mula kehidupan

    4. keanekaragaman makhluk hidup.    5. persebaran dan sejarah makhluk hidup

C. Materi Perkuliahan:

1.  Biosfer dan makhluk hidup           Biosfer adalah bagian dari sistem planet bumi yang meliputi atmosfer (udara), lithosfer (tanah) dan hidrosfer

(air), dimana segala kehidupan berkembang (gambar 1).

Gambar 1. Biosfer meliputi lithosfer, hidrosfer dan atmosfer (Anonim, 2011)

a. Atmosfer (udara)Atmosfer bumi adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet

tersebut sampai jauh di luar angkasa. Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78,17%) dan oksigen (20,97%), dengan sedikit argon (0,9%), karbondioksida (sekitar 0,0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Lapisan gas pada atmosfer tersebut  sekitar 75 % berada sekitar 11 km dari permukaan planet.

b. Lithosfer (tanah)Asal kata lithos artinya batuan, dan sphera artinya lapisan. Lithosfer yaitu lapisan kerak bumi yang paling luar

dan terdiri atas batuan dengan ketebalan rata-rata 1200 km.c. Hidrosfer (air)

Hidrosfer adalah lapisan air yang menutupi permukaan bumi membentuk samudera, laut, rawa, danau, sungai, tumpukan es, awan, uap air dan lain-lain. Air yang terdapat di permukaan bumi dapat berbentuk padat (seperti es, gletser), berbentuk air (seperti air sungai, air danau, air  laut, dan berbentuk gas (seperti awan dan uap di udara/atmosfer).

2.  SelMakhluk hidup terdiri atas sel-sel. Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan

dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Sel umumnya terdiri atas inti sel (nucleus), sitoplasma dan membran plasma (plasma membrane).

Sebagian besar kegiatan metabolisme sel terjadi dalam sitoplasma, meliputi seluruh daerah antara nucleus dan plasma membrane. Sitoplasma dipenuhi oleh organel terspesialisasi yang tersuspensi dalam medium semi cairan yang disebut sitosol.

Page 2: Bab v. ilmu alamiah dasar

Di bawah ini ditunjukkan gambar 2 mengenai sel hewan dan tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, kloroplas dan vakuola yang besar. Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lainnya, karena sel hewan  tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, serta biasanya memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, maka sel hewan bervariasi bentuknya.

Bagian-bagian dari sel dan fungsinya adalah sebagai berikut: (a) inti sel (Nucleus): Kromatin dalam nucleus terdiri atas DNA yang membawa gen bersama-sama dengan protein. Kromatin ini sebenarnya merupakan kumpulan struktur terpisah yang disebut kromosom, yang tampak sebagai unit terpisah hanya pada sel yang sedang membelah. (b) Ribosom (Ribosomes): bertugas mensintesis protein. (c) Membran plasma (Plasma membrane): untuk melindungi sel. (d) Retikulum endoplasma (RE/Endoplasmic reticulum): adalah suatu membran labirin yang membentuk gelembung dan kantung pipih yang memisahkan kandungan RE dari sitosol. RE terdapat dalam dua bentuk: kasar (Rough Endoplasmic Reticulum) yang ditonjoli oleh ribosom, dan halus (SmoothEndoplasmic Reticulum) yang tidak ditonjoli ribosom. (e) Aparatus golgi (Golgi apparatus): merupakan jenis lain organel bermembran, terdiri atas tumpukan kantung pipih yang aktif dalam sintesis, penyempurnaan, penyimpanan, penyortiran dan ekskresi berbagai produk kimiawi. (f) Vakuola (Vacuola): berfungsi menyimpan bahan kimiawi, memecah makromolekul dan dengan membesar, memainkan peran utama dalam pertumbuhan tanaman. (g) Mitokondria (Mitochondria): berfungsi untuk melakukan respirasi seluler, yang menghasilkan ATP dari bahan bakar organik seperti gula. (h)  Kloroplas (Chloroplast): berguna untuk melaksanakan fotosintesis. (i) Dinding sel (Cell wall): bertugas membantu mempertahankan bentuk sel dan melindungi sel dari kerusakan mekanis. 

                                        a                           b                                                              Gambar 2. a. sel hewan dan b. sel tumbuhan (Anonim, 2011)

 3. Asal mula kehidupan

Teori asal usul kehidupan terdiri atas Generatio spontanea, Teori Biogenesis, Teori Urey, Teori Kosmozoa, yaitu:a. Teori Abiogenesis atau Generatio Spontanea: menjelaskan bahwa, makhluk  hidup terbentuk dengan sendirinya, yang berarti makhluk hidup dapat terbentuk dari makhluk mati. Pendukung teori ini adalah Aristoteles, Thales, dan Anaximines. Thales menganggap kehidupan berasal dari air dan anaximines menganggap kehidupan berasal dari udara.

b. Teori Biogenesis: menyatakan bahwa, makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Fransisco Redi (gambar 4) mengemukakan percobaan ulat pada sepotong daging atau bangkai tikus berasal dari  telur lalat (Omne Vivum ex Ovo). Lazzaro Spallanzani (gambar 5) mengemukakan percobaan kaldu yang dididihkan dan ditutup rapat hanya akan membusuk bila dalam keadaan terbuka, harus ada jasad renik terlebih dahulu (Onme Ovum ex Vivo). Louis Pasteur mengemukakan percobaan yang sama dengan Lazzaro Spallazani namun menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian berkesimpulan, untuk mendapatkan kehidupan harus ada kehidupan terlebih dahulu  (Omne Vivum ex Vivo) yang ditunjukkan pada gambar 6.

Gambar 3. Generatio spontanea, makhluk hidup muncul dari benda mati dengan tiba-tiba, misalnya katak dan ikan terbentuk dengan sendirinya dari lumpur di dasar sungai

Page 3: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 4. Percobaan Francisco Redi (Anonim, 2010)

                        Gambar 5. Percobaan L. Spallanzani (Anonim, 2010)

c. Teori Panspermia atau Cosmozoa: diusulkan oleh Richter tahun  1865: bakteri primitif dan mikroorganisme lainnya datang ke bumi sebagai spora yang dibawa bersama  meteorit, yang tahan terhadap temperatur yang begitu dingin dan juga sangat panas dan sinar-sinar yang mematikan yang terdapat di angkasa luar, seperti sinar kosmis, sinar ultra violet dan sinar infra merah.

d. Teori Urey: menyatakankan asal mula kehidupan berawal  dari komponen kunci protein, yaitu DNA  (Deoxirybonucleic acid) dan RNA (Rybonucleic acid) harus lebih dahulu ada sebelum hadirnya sel yang hidup. Spekulasi masih terus terjadi pada mekanisme dan komponen mana yang lebih dahulu muncul. Walau tidak diterima sepenuhnya sebagai skenario yang aktual, namun sebuah percobaan tahun 1953 yang dilakukan oleh Stanley L. Miller di University of Chicago, dibawah bimbingan pemenang nobel Harold Urey, dipandang sebagai usaha ilmiah klasik terbaik dalam bidang biologi, dia membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi ammonia (NH3), metana (CH4), air (H20), dan hydrogen (H2). Kemudian, bahan di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang merupakan komponen dasar protein. Protein adalah pembentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar makhluk hidup (gambar 7).

                 Gambar 6. Percobaan Louis Pasteur

Page 4: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 7. Percobaan Miller-Urey (Anonim, 2011)

4. Keanekaragaman makhluk hidupPerbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya

perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Bioma adalah sekelompok makhluk hidup yang tinggal di lokasi geografis tertentu (gambar 8). 

 Gambar 8. Bioma (Anonim, 2000)

Bioma terbagi atas beberapa jenis, seperti bioma tundra (gambar 9), taiga, hutan gugur, padang rumput (gambar 10), gurun (padang pasir), hutan hujan tropis, hutan bakau,  tergantung curah hujan dan intensitas cahaya mataharinya. Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini mayoritas tumbuhannya adalah jenis lumut, rumput dan semak. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdapat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.  Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis-jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda. Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.

Page 5: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 9. Bioma tundra didominasi oleh vegetasi perdu (Anonim 2011)   

Gambar 10. Bioma padang rumput adalah contoh ekosistem terestrial (Anonim 2011)

Totalitas variasi gen, jenis (species) dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda, yang merupakan keanekaragaman hayati. Dengan demikian, maka Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen (gambar 11), keanekaragaman tingkat jenis (gambar 12) dan keanekaragaman tingkat ekosistem.

                         

      Gambar 11. Keanekaragaman gen pada ayam (Anonim, 2011)

Page 6: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 12. Keanekaragaman jenis kacang-kacangan (Anonim, 2011)

 Keanekaragaman hayati perlu dilestarikan karena didalamnya terdapat sejumlah spesies asli sebagai bahan

mentah perakitan varietas-varietas unggul. Kelestarian keanekaragaman hayati pada suatu ekosistem akan terganggu bila ada komponen-komponennya yang mengalami gangguan.

Gangguan-gangguan terhadap komponen-komponen ekosistem tersebut dapat menimbulkan perubahan pada tatanan ekosistemnya. Besar atau kecilnya gangguan terhadap ekosistem dapat merubah wujud ekosistem secara perlahan-lahan atau secara cepat pula. Contoh-contoh gangguan ekosistem, antara lain penebangan pohon di hutan-hutan secara liar dan perburuan hewan secara liar dapat mengganggu keseimbangan ekosistem. Gangguan tersebut secara perlahan-lahan dapat merubah ekosistem sekaligus mempengaruhi keanekaragaman tingkat ekosistem. Bencana tanah longsor atau letusan gunung berapi, bahkan dapat memusnahkan ekosistem. Tentu juga akan memusnahkan keanekaragaman tingkat ekosistem. Demikian halnya dengan bencana tsunami.      

                 5. Persebaran dan sejarah makhluk hidup

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran makhluk hidup adalah pergeseran benua, lintang geografis, iklim dan lingkungan (habitat). Faktor penghambat penyebaran makhluk hidup adalah daratan, lautan, selat. Persebaran tumbuhan menyebabkan adanya vegetasi primer, sekunder dan klimaks.

Persebaran umum dari fauna atau hewan (gambar 13) dan burung (gambar 14) berdasarkan letak geografis di dunia dibagi menjadi wilayah Ethiopian, Palearctic,  Neartic, Neotropical, Oriental, Australian, Oceanic.

Gambar 13. a. Peta persebaran umum fauna di dunia (Anonim 2009)

Page 7: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 14. Persebaran burung di dunia (Anonim, 2009)

Wilayah Ethiopian (gambar 15) meliputi benua Afrika, dari sebelah Selatan Gurun Sahara, Madagaskar dan Selatan Saudi Arabia. Hewan yang khas daerah ini adalah  gajah Afrika, badak Afrika, gorila, baboon, simpanse, jerapah. Mamalia padang rumput seperti zebra, antilope, kijang, singa, jerapah, harimau, dan mamalia pemakan serangga yaitu trengiling. Mamalia endemik di wilayah ini adalah Kuda Nil yang hanya terdapat di Sungai Nil, Mesir,  namun di Madagaskar juga terdapat Kuda Nil hanya lebih kecil. Menurut sejarah pulau Madagaskar pernah bersatu dengan Afrika. Wilayah Ethiopian juga memiliki hewan yang hampir sama dengan di wilayah Oriental seperti: golongan kucing, bajing, tikus, babi hutan, kelelawar, dan anjing.

Gambar 15. Fauna Ethiopian (Anonim, 2011) 

Wilayah Palearctic meliputi hampir seluruh benua Eropa, Uni Soviet, daerah dekat Kutub Utara sampai Pegunungan Himalaya, Kepulauan Inggris di Eropa Barat sampai Jepang, Selat Bering di pantai Pasifik, dan benua Afrika paling Utara. Kondisi lingkungan wilayah ini bervariasi, baik perbedaan suhu, curah hujan maupun kondisi permukaan tanahnya, menyebabkan jenis faunanya juga bervariasi. Beberapa jenis fauna Palearctic yang tetap bertahan di lingkungan aslinya yaitu Panda di Cina, unta di Afrika Utara, binatang kutub seperti rusa Kutub, kucing Kutub, dan beruang Kutub. Binatang-binatang yang berasal dari wilayah ini antara lain kelinci, sejenis tikus, berbagai spesies anjing, kelelawar. Bajing, dan kijang telah menyebar ke wilayah lainnya (gambar 16).

Page 8: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 16. Fauna Palearctic (Anonim, 2011) 

Wilayah Nearctic persebarannya meliputi kawasan Amerika Serikat, Amerika Utara dekat Kutub Utara, dan Greenland. Hewan khas daerah ini adalah ayam kalkun liar, tikus berkantung di Gurun Pasifik Timur, bison, muskox, caribau, domba gunung. Di daerah ini juga terdapat beberapa jenis hewan yang ada di wilayah Palearctic seperti: kelinci, kelelawar, anjing, kucing, dan bajing.

Wilayah Neotropical persebarannya meliputi Amerika Tengah, Amerika Selatan, dan sebagian besar Meksiko. Iklim di wilayah ini sebagian besar beriklim tropik dan bagian Selatan beriklim sedang. Hewan endemiknya adalah ikan Piranha dan Belut listrik di Sungai Amazone, Lama (sejenis unta) di padang pasir Atacama (Peru), tapir, dan kera hidung merah. Wilayah Neotropical sangat terkenal sebagai wilayah fauna vertebrata karena jenisnya yang sangat beranekaragam dan spesifik, seperti beberapa spesies monyet, trenggiling, beberapa jenis reptil seperti buaya, ular, kadal, beberapa spesies burung, dan ada sejenis kelelawar penghisap darah.

Wilayah Oriental tersebar di kawasan Asia terutama Asia Selatan dan Asia Tenggara. Fauna Indonesia yang masuk wilayah ini hanya di Indonesia bagian Barat. Hewan yang khas wilayah ini adalah harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, dan badak bercula satu. Hewan lainnya adalah badak bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan. Adanya jenis hewan yang hampir sama dengan wilayah Ethiopian antara lain kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau, menunjukkan bahwa Asia Selatan dan Asia Tenggara pernah menjadi satu daratan dengan Afrika.

Wilayah Australian mencakup kawasan Australia, Selandia Baru, Irian, Maluku, dan pulau-pulau sekitarnya. Beberapa hewan khas wilayah ini adalah kangguru, kiwi, koala. Terdapat beberapa jenis burung yang khas wilayah ini seperti burung cendrawasih, burung kasuari, burung kakaktua, dan betet. Kelompok reptil antara lain buaya, kura-kura, ular pitoon.

Wilayah Oceanic, fauna di wilayah ini tersebar di kawasan kepulauan di Samudra Pasifik. Wilayah ini merupakan pengembangan dari wilayah Australia daratan, dengan spesifikasi fauna tertentu. Oleh karena itu jenis faunanya hampir sama dengan wilayah Australia.

Peta Persebaran Fauna Indonesia adalah berdasarkan Garis Wallace dan Garis Weber. Garis Wallace adalah garis maya yang terletak antara Kalimantan dan Sulawesi dan terus ke Selatan di antara Bali dan Lombok, yang membatasi Fauna Asiatis dengan Fauna Peralihan. Garis Weber adalah garis maya yang terletak antara sebelah Timur Sulawesi dan Nusa Tenggara,  membatasi Fauna Australis dengan Fauna Peralihan. Daerah antara garis Wallace dan garis weber disebut Daerah Wallacea  yang dapat dilihat pada gambar 17 dan 18. Di daerah Wallacea ini  terdapat fauna peralihan, antara lain Biawak Komodo Raksasa, Sapi Mini dan lainnya. 

                                    

Gambar 17. Persebaran fauna di Indonesia berdasarkan Garis Wallacea dan Weber di Indonesia. (Regolidjo, 2012)

Page 9: Bab v. ilmu alamiah dasar

Gambar 18. Fauna wilayah Indonesia (Anonim, 2011)Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada

juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: iklim,  jenis tanah, relief atau tinggi rendah permukaan bumi, biotik (makhluk hidup). Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan. Daerah yang curah hujannya tinggi memiliki hutan yang lebat dan jenis tanaman lebih bervariasi, misalnya: di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Daerah yang curah hujannya relatif kurang, tidak memiliki hutan yang lebat seperti di Nusa Tenggara. Daerah ini banyak di tumbuhi semak belukar dengan padang rumput yang luas. Suhu udara juga mempengaruhi tanaman yang dapat hidup di suatu tempat.

Junghuhn adalah salah satu pakar meteorologi yang melakukan pengelompokan atau klasifikasi iklim berdasarkan garis ketinggian. Klasifikasi iklim Junghuhn ini sekaligus dapat menentukan tanaman budidaya yang dapat tumbuh di suatu daerah dengan ketinggian tertentu. Hal tersebut berdasarkan kesesuaian suhu udara dengan karakteristik tanaman. Setiap tanaman perkebunan memiliki kebutuhan suhu udara tertentu untuk dapat bertahan hidup. Penggolongan iklim yang dilakukannya ini sangat bermanfaat untuk keperluanpola pembudidayaan tanaman perkebunan yang ada, termasuk di Indonesia. Tanaman-tanaman perkebunan yang dapat menggunakan pedoman dari klasifikasi iklim menurut Junghuhn ini, di antaranya adalah kopi, teh, kina, cokelat, sayuran, dan sebagainya. Semakin tinggi suatu daerah, suhu udaranya semakin dingin. Karakteristik tanamannya juga tentu berbeda.

Junghuhn mengklasifikasikan iklim berdasarkan ketinggian, yaitu: (1) Zona Panas: Ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut (DPL). Zona ini memiliki suhu (temperatur) udara berkisar antara  26,3˚C-22˚C. Pada ketinggian ini, cocok ditanami jagung, padi, tebu, kelapa, dan coklat. (2) Zona Sedang: Ketinggian 700-1500 meter DPL. Suhu udara pada zona ini berkisar antara 22˚C-17,1˚C. Cocok untuk ditanami karet, kina, sayuran, coklat, kopi, dan teh. (3) Zona Sejuk: Ketinggian 1500-2500 meter DPL. Jenis tanaman yang cocok pada zona ini adalah pinus, cemara, dan sayuran. Suhu udara di zona ini berkisar antara 17,1˚-11,1˚C yang merupakan suhu yang cocok untuk tanaman-tanaman tersebut. (4) Zona Dingin: Ketinggian di atas 2500 meter DPL. Suhu udara di zona ini mulai dari 11,1˚c sampai dengan 6,2˚C sehingga dapat dipastikan tanaman yang dapat hidup di zona ini hanyalah tanaman berjenis lumut. Tanaman perkebunan tidak dapat hidup pada zona ini.

Ketinggian memang berpengaruh terhadap suhu udara di suatu tempat. Pada akhirnya, semuanya ini akan berpengaruh pada iklim di bumi. Ketinggian dan suhu memiliki kondisi yang berbanding terbalik. Semakin tinggi suatu daerah, temperaturnya semakin rendah sehingga semakin dingin pula daerah tersebut. Setiap pertambahan ketinggian sebanyak

Page 10: Bab v. ilmu alamiah dasar

100 meter, temperatur udara akan turun sebesar 0,6˚C. Itulah yang menyebabkan Junghuhn dapat mengklasifikasikan iklim ini yang secara tidak langsung mengklasifikasikan tanaman yang cocok pada iklim-iklim tersebut. Para pengusaha perkebunan dapat menjadikan klasifikasi iklim menurut Junghuhn ini untuk melakukan pemilihan perkebunan yang cocok di daerahnya. Hal itu dilakukan agar tanaman yang ditanamnya dapat tumbuh, berbuah lebat, dan akhirnya dapat memberikan manfaat. Namun, perlu diperhatikan pula faktor-faktor lain, selain suhu dan ketinggian, yang juga mempengaruhi keberhasilan dalam budidaya tanaman-tanaman tersebut.

Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim antara lain sebagai berikut: Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.  Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.  Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Steppa terdapat di daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Steppa terdapat di Nusa Tenggara Timur, baik untuk peternakan. Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur. Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan (gambar 19). 

Gambar 19. Jenis-jenis hutan yang dipengaruhi iklim (a). Hutan Hujan Tropis, (b). Sabana, (c). Steppa, (d). Hutan Mangrove (Anonim, 2011)

6. RangkumanBiosfer adalah bagian dari sistem planet bumi yang meliputi atmosfer (udara), lithosfer

(tanah) dan hidrosfer (air), dimana segala kehidupan berkembang.  Teori asal usul kehidupan terdiri atas Generatio spontanea, yang menyatakan makhluk  hidup terbentuk dengan sendirinya, yang berarti makhluk hidup dapat terbentuk dari makhluk mati. Teori Biogenesis, menyatakan makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Teori Panspermia atau Cosmozoa diusulkan oleh Richter tahun  1865: bakteri primitif dan mikroorganisme lainnya datang ke bumi sebagai spora yang dibawa bersama  meteorit. Teori Urey, menyatakan komponen kunci protein, RNA dan DNA  harus ada lebih dahulu ada sebelum sel hidup. Tahun 1953 Stanley L. Miller di University of Chicago, dibawah bimbingan Harold Urey, membuat percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi ammonia (NH3), metana (CH4), air (H20), dan hydrogen (H2), diperoleh senyawa asam amino yang  merupakan komponen dasar protein. Protein adalah pembentuk protoplasma yang merupakan substansi dasar makhluk hidup. Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang

Page 11: Bab v. ilmu alamiah dasar

menempati suatu daerah. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran makhluk hidup adalah pergeseran benua, lintang geografis, iklim dan lingkungan (habitat). Faktor penghambat penyebaran makhluk hidup adalah daratan, lautan, selat. Persebaran umum dari hewan dan burung berdasarkan letak geografis di dunia adalah wilayah Ethiopian, Palearctic,  Neartic, Neotropical, Oriental, Australian, Oceanic. Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: iklim,  jenis tanah, relief atau tinggi rendah permukaan bumi, biotik (makhluk hidup). Indonesia memiliki keanekaragaman jenis tumbuh-tumbuhan. Iklim memiliki pengaruh yang sangat besar terutama suhu udara dan curah hujan.

PustakaAhira, A. 1 November 2011. Deskripsi Klasifikasi Iklim Jughuhn (http://www.anneahira.com/klasifikasi-iklim-menurut-

junghuhn.htm).Anonim. 1 November 2000. Habitat Darat  (http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-Pendamping/Praweda/Biologi/

0140%20Bio%203-5c.htm).Anonim 1 November 2011. The Theory of Panspermia (Cosmozoa) and Life from Outer Space

(http://www.tutornext.com/theory-panspermia-cosmozoa-life-outer-space/12721).Anonim. 1 November 2011. Miller-Urey Experiment(http://en.wikipedia.org/wiki/Miller%E2%80%93Urey_experiment).Anonim. 1 November 2011. Keanekaragtanman Hayati (http://mlearning.pandu32.com/tingkatjenis.php).Anonim. 1 November 2011. Jenis dan Persebaran Fauna di Indonesia dan Dunia(http://edukasi.net/index.php?

mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Modul%20Online/view&id=133&uniq=1089)Anonim. 1 November  2011. Biosphere (http://www.tutorvista.com/content/biology/biology-i/environment/biosphere.php).Anonim, 1 November 2011. Plant and Animal Cell Diagram (http://www.celldiagram.net/).Anonim. 25 Desember 2010. Teori Asal-Usul Kehidupan (http://biologi4sma.blogspot.com/2010/12/teori-asal-usul-

kehidupan.html).Anonim, 15 November 2009. Persebaran fauna di Dunia(http://mpgpunyanaya.blogspot.com/2009/11/persebaran-fauna-di-

dunia.html).Anonim. 1 November 2011. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia. (http://www.e-dukasi.net/index.php?

mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=79&uniq=350).Anonim. 1 November 2011. The Primates (http://www.bio.miami.edu/dana/106/106F06_18.html).Anonim. 1 November 2011. Athiopische Fauna (http://www.vintage-views.com/wildlife/).Campbell, N.A.; Reece, J.B.; Mitchell, L.G. (2002). Biologi, diterjemahkan oleh R. Lestari dkk. Jakarta: Penerbit Erlangga.Dewiki S. & S. Yuniati. 2005. Ilmu Alamiah Dasar. Universitas Terbuka. Jakarta.Kimball, J.W. (1989). Biologi, diterjemahkan oleh H.S.S. Tjitrosomo & N. Sugiri. Jakarta: Penerbit Erlangga.Pasyaribu, E. 1 Oktober 2010. Fauna Palearctic (http://elpasyaribu.blogspot.com/2010/09/fauna-palearctic.html).

Regolidjo, Ki Djogo.16 Juli 2012. Garis Wallace, Garis Weber dan daerah Wallacea. http://jogjaicon.blogspot.com/2012/07/garis-wallace-garis-weber-dan-daerah.html

SOAL LATIHAN BAB VKEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP DAN PERSEBARANNYA 

                  NAMA      :NO. REG. :

I. PILIHAN GANDA

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada pilihan jawaban anda!1. Bagian dari sistem planet bumi, dimana segala kehidupan berkembang adalah ......

a. Litosferb. Hidrosferc. Atmosferd. Biosfere. kulit bumiJawab: d

2. Atmosfer adalah lapisan gas yang melingkupi sebuah planet, termasuk bumi, dari permukaan planet tersebut sampai jauh di luar angkasa. Gas yang paling dominan di atmosfer adalah:

    a. Nitrogen    b. Oksigen    c. Argon    d. Karbondioksida    e. Air

     Jawab: a3.  Ribosom dalam sel bertugas:

Page 12: Bab v. ilmu alamiah dasar

     a. mensintesis protein     b. melindungi sel     c. fotosintesis     d. respirasi seluler     e. menyimpan bahan kimiawi     Jawab : a4. Percobaan dengan menyalakan bunga api listrik di dalam tabung yang berisi ammonia (NH3), metanan (CH4),

air (H20), dan hydrogen (H2). Kemudian, bahan di dalam tabung tersebut dianalisis dan diperoleh senyawa asam amino yang  merupakan komponen dasar protein, membuktikan:

     a. Biogenesis     b. Teori Urey     c. Generatio spontanea     d. omne ovo ex vivo     e. omne vivum ex vivo      Jawab: b5. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran makhluk hidup     adalah      a. pergeseran benua     b. lintang geografis     c. iklim     d. lingkungan (habitat)     e. semua benar    Jawab: e6.  Peta Persebaran Fauna Indonesia berdasarkan:     a. Garis Wallace dan lintang     b. Garis Weber dan lintang     c. Garis Wallace dan Weber     d. Garis lintang dan bujur     e. Garis bujur dan Weber     Jawab: c7. Kacang panjang, kacang kapri, kacang tanah, petai cina menunjukkan adanya:     a. Kenekaragaman gen     b. Keanekaragaman jenis     c. Keanekaragaman ekosistem     d. Keanekaragaman hayati     e. Keanekaragaman makhluk hidup      Jawab: b8. Jenis tanaman conifer dan anjing hutan serta  rusa kutub terdapat di bioma:    a. Tundra    b. Taiga    c. Steppa    d. Hutan gugur    e. Hutan bakau     Jawab: b9. Yang terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi adalah bioma .........    a. Hutan hujan tropis    b. Sabana    c. Steppa    d. Hutan bakau    e. Hutan gugur       Jawab: a

10. Harimau, orang utan, gibbon, rusa, banteng, badak bercula satu, badak  bercula dua, gajah, beruang, antilop berbagai jenis reptil, dan ikan, kucing, anjing, monyet, gajah, badak, dan harimau terdapat di wilayah:a. Oceanicb. Nearcticc. Orientald. Ethiopiane. AustralianJawab: c 

II. ESSAY

Petunjuk: Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat!

    1. Jelaskan hubungan biosfer dan makhluk hidup !

Page 13: Bab v. ilmu alamiah dasar

Jawab: Biosfer adalah bagian dari sistem planet bumi yang meliputi atmosfer (udara), lithosfer (tanah) dan dan hidrosfer (air), dimana segala kehidupan berkembang.

2. Jelaskan percobaan yang mendukung teori biogenesis!

Jawab: Pendukung teori ini adalah Fransisco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Fransisco Redi melakukan percobaan ulat pada bangkai tikus berasal dari  telur lalat (bukti Omne Vivum ex Ovo). Lazzaro Spallanzani melakukan percobaan kaldu yang dididihkan dan ditutup rapat hanya akan membusuk bila dalam keadaan terbuka, harus ada jasad renik terlebih dahulu (bukti Onme Ovum ex Vivo). Louis Pasteur mengemukakan percobaan yang sama dengan Lazzaro Spallanzani namun menggunakan pipa leher angsa, yang kemudian berkesimpulan, untuk mendapatkan adanya kehidupan saat ini, harus ada kehidupan terlebih dahulu (bukti Omne Vivum ex Vivo).

   3. Mengapa terjadi keanekaragaman hayati?

Jawab: Perbedaan letak geografis menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperatur, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah. Totalitas variasi gen, jenis (species) dan ekosistem menunjukkan terdapat pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat lainnya pada tingkat yang berbeda-beda, yang merupakan keanekaragaman hayati. Dengan demikian, maka Keanekaragaman hayati berkembang dari keanekaragaman tingkat gen, keanekaragaman tingkat jenis dan keanekaragaman tingkat ekosistem. 

   4. Jelaskan mengenai persebaran makhluk hidup di bumi! Jawab: Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya persebaran makhluk hidup di bumi adalah pergeseran benua, lintang geografis, iklim dan lingkungan (habitat). Faktor penghambat penyebaran makhluk hidup adalah daratan, lautan, selat. Persebaran tumbuhan menyebabkan adanya vegetasi primer, sekunder dan klimaks. Persebaran umum dari hewan dan burung berdasarkan letak geografis di dunia adalah wilayah Ethiopian, Palearctic,   Neartic, Neotropical, Oriental, Australian, Oceanic.

   5. Jelaskan zonasi menurut Junghuhn!

Jawab:Junghuhn mengklasifikasikan iklim: (1) Zona Panas: Ketinggian 0-700 meter di atas permukaan laut (DPL). Zona ini memiliki suhu (temperatur) udara berkisar antara  26,3˚C-22˚C. Pada ketinggian ini, cocok ditanami jagung, padi, tebu, kelapa, dan coklat. (2) Zona Sedang: Ketinggian 700-1500 meter DPL. Suhu udara pada zona ini berkisar antara 22˚C-17,1˚C. Cocok untuk ditanami karet, kina, sayuran, coklat, kopi, dan teh. (3) Zona Sejuk: Ketinggian 1500-2500 meter DPL. Jenis tanaman yang cocok pada zona ini adalah pinus, cemara, dan sayuran. Suhu udara di zona ini berkisar antara 17,1˚-11,1˚C yang merupakan suhu yang cocok untuk tanaman-tanaman tersebut. (4) Zona Dingin: Ketinggian di atas 2500 meter DPL. Suhu udara di zona ini mulai dari 11,1˚c sampai dengan 6,2˚C tanaman yang dapat hidup di zona ini hanyalah tanaman berjenis lumut.

III. STUDI KASUS

Bagaimana menurut anda masalah pembalakan hutan?Jawab:Pembalakan harus dicegah karena mengakibatkan erosi dan banjir, selain itu penyediaan udara bersih berkurang.

LEMBAR KERJA

I.  PILIHAN GANDA1.    a       b       c       d       e2.    a       b       c       d       e3.    a       b       c       d       e4.    a       b       c       d       e 5.    a       b       c       d       e6.    a       b       c       d       e7.    a       b       c       d       e8.    a       b       c       d       e9.    a       b       c       d       e

10.  a       b       c       d       e

Page 14: Bab v. ilmu alamiah dasar

II. ESSAY    

III. STUDI KASUS