ilmu alamiah dasar
TRANSCRIPT
Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi
Terhadap Industri
Disusun Oleh :
Fauzy Yudistira
08.11.252
Dosen Pembimbing :
HENDRIYENTI
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI
SATYA NEGARA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2010/2011
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Segala puji bagi Allah, sang Pencipta alam semesta beserta isinya untuk
kepentingan hidup manusia. Shalawat dan salam semoga dicurahkan kepada Nabi
penutup semua risalah samawi, yaitu Muhammad SAW, beserta keluarga, para
sahabat, dan pengikutnya.
Alhamdulillah, dengan izin Allah kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Dampak Ilmu Alamiah Dasar dan Teknologi Terhadap Industri. Oleh
karenanya, kami mengharapkan makalah ini dapat digunakan sebagai acuan untuk
mahasiswa/i lainnya dan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi kami
dan kelompok lain mempelajari Ilmu Alamiah Dasar.
Walaupun dalam makalah ini tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan,
kami mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pembimbing untuk perbaikannya,
agar makalah ini bisa lebih baik lagi. Mudah-mudahan makalah yang saya buat ini
dengan sangat sederhana, dapat bermanfaat bagi kalian semua. Amin
Penyusun
Fauzy Yudistira
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Seiring dengan di pelajarinya mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar pada semester
ini. Kami diberi tugas oleh Dosen pengasuh mata kuliah ini untuk membuat makalah
tentang mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar yang berjudul Dampak Ilmu Alamiah Dasar
dan Teknologi Terhadap Industri. Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan tugas
yang diberikan kepada kelompok kami.
Makalah ini berisi tentang pengetahuan-pengetahuan yang berkaitan dengan
mata kuliah Ilmu alamiah Dasar khususnya yang berkaitan langsung dengan
kemajuan teknologi dan industri yang berkembang saat ini. Dengan kemajuan
teknologi manusia dapat meningkatkan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya dengan lebih cepat dan efisien. Kemajuan teknologi di bidang industri
dapat mempermudah pekerjaan manusia. Yang pada awalnya hanya menggunakan
tensga manusia beralih menjadi tenaga mesin yang jauh lebih efisien dan cepat.
1.2 Batasan Masalah
Dari latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan permasalahan sebagai
berikut:
1) Pengertian Ilmu Alamiah Dasar secara umum dengan penjelasan
singkatnya?
2) Pengertian teknologi Industri?
3) Dampak Positif Kemajuan Teknologi Industri berikut contohnya?
4) Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Industri berikut contohnya?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan utama dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pembimbing.
2) Agar dapat memahami mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar secara umum.
BAB II
Pembahasan
2.1.1 Pengertian Ilmu Alamiah Dasar.
Ilmu Alamiah dasar adalah Pengetahuan dasar manusia dalam
mempelajari alam semesta secara universal. Ilmu Alamiah Dasar dapat juga
dikatakan sebagai konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam dan
semua turunannya, seperti Biologi, Fisika dan Kimia. Ketiga Ilmu tersebut
juga memiliki turunan lagi. Ilmu Alamiah Dasar merupakan Disiplin Ilmu yang
bersifat relatif dan dapat berubah sesuai kemajuan peradaban manusia.
Menurut Abdulah Aly dan Eny Rahma (2006: V) “Ilmu Alamiah Dasar
merupakan kumpulan pengetahuan tentang konsep-konsep dasar dalam
bidang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Teknologi”
2.1.2 Perkenalan dengan Ilmu Pengetahuan Alam
1. Perkembangan Pikiran Manusia.
Perkembangan pikiran manusia terdiri dari tiga penyebab utama yang juga
dapat dijadikan pembeda antara manusia dengan mahluk tuhan lainnya
yaitu sebagai berikut:
a) Sifat Unik Manusia.
Dibanding mahluk tuhan lainnya, jasmani manusia itu lemah, namun
manusia memiliki akal dan pikiran yang berkembang, hal ini disebabkan
manusia memiliki volume otak yang besar dan juga berkembang dan ini
membuat manusia itu dapat mengembangkan akal pikirannya. Manusia
juga memiliki kemauan dan tekat yang kuat sehingga menjadikan
manusia mahluk yang tidak mudah menyerah dengan keadaan hidupnya.
Manusia memiliki akal pikiran sedangkan hewan memiliki Insting. Insting
adalah pengetahuan yang sama yang turun secara turun-temurun dan
tidak berkembang dan ini sangat identik dengan kemampuan untuk
bertahan hidup. Dengan akal dan pikirannya tersebut manusia memenuhi
setiap kebutuhannya dalam hidupnya. Manusia juga memiliki bentuk
tubuh yang sempurna diantara mahluk hidup lainnya. Satu kesimpulan
yang dapat diambil dari pembahasan diatas adalah. Sifat unik manusia itu
adalah kelebihan yang dimiliki manusia seperti Akal pikiran, Budi
(Perasaan/ Hati), kemauan yang keras dan ditambah dengan bentuk
tubuh manusia yang sempurna sehingga ia dapat dikatakan unik di
banding mahluk Tuhan lainnya.
b) Rasa Ingin Tahu.
Dengan pertolongan akal budinya manusia menemukan berbagai
cara untuk melindungi diri terhadap pengaruh lingkungan yang
merugikan. Tetapi adanya akal budi tersebut juga menimbulkan rasa ingi
tahu yang selalu berkembang. Rasa ingin tahu itu yang tidak pernah
dapat dipuaskan sehingga manusia mampu menemukan hal-hal baru
yang berguna bagi dirinya. Jika suatu persoalan dapat diselesaikan maka
timbul soal lagi yang menunggu untuk diselesaikan. Jika manusia manusia
mengalami kegagalan dalam memecahkan suatu permasalahan hal itu
justru membangkitkan semangatnya yang menyala-nyala untuk
menyelesaikan permasalahanya bukan berputus asa. Dengan semangat
yang semakin berkobar ini diadakanlah kegiatan-kegiatan yang lain yang
dianggap lebih serasi dan dapat diharapkan akan menghasilkan
penyelesaian yang memuaskan.
c) Rasa ingin tahu yang menyebabkan alam pikiran manusia
berkembang.
Perkembangan alm pikiran manusia dapat disebabkan oleh
berbagai hal baik itu berupa rangsangan dari luar maupun dari
dalam yang berupa rasa ingin tahu. Dapat diambil kesimpulan
bahwa alam pikiran manusia berkembang terutama karena ada
dorongan dari dalam yaitu rasa ingin tahu.
Ada dua macam perkembangan akan kita tinjau yaitu:
1. Perkembangan alam pikiran manusia sejak jaman purba hingga
dewasa ini .
2. Perkembangan alam pikiran manusia sejak dilahirkan sampai akhir
hayat.
2.1.3. Mitos Penalaran dan Pengetahuan Pangkal Kelahiran IPA
Mitos Menurut A. Comte dalam sejarahperkembangan manusia itu ada
tiga tahap yaitu:
1. Tahap Teologi atau tahap Metafisika
2. Tahap Filsafat
3. Tahap Positif atau tahap Ilmu
Dalam tahap Teologi atau tahap metafisika, manusia Menyusun mitos
atau dongeng untuk mengenal realita atau kenyataan, yaitu pengetahuan
yang tidak obyektif, melainkan subyektif. Mitos ini diciptakan untuk
memuaskan rasa ingin tahu manusia. Dalam alam pikiran mitos, rasio atau
penalaran belum terbentuk, yamg berkerja hanya daya hayal, Intuisi dan
Imajinasi.
Menurut C.A Van Peursen Mitos adalah suatu ceritera yang
memberikan pedoman atau arah tertentu kepada sekelompok orang. Cerita
itu dapat ditularkan, dapat pula di deskripsikan lewat lambing-lambang atau
cara-cara lain yang dapat identikan dengan hal-hal tertentu. Inti cerita adalah
lambing-lambang yang mencetuskan pengalaman manusia juga lambing
kejahatan dan kebaikan; Hidup dan Kematian; Dosa dan Penyucian, dan
lainnya. Dapat disimpulkan bahwa mitos dijadikan manusia sebagai
pedoman dalam suatu hal yang berfungsi sebagai penjelas dari suatu
masalah terlepas dari logis atau tidaknya penjelas tersebut.
a. Penalaran Deduktif
Dengan bertambah majunya alam pikiran manusia dan makin
bekembangnya cara-cara penyelidikan, manusia dapat menjawab banyak
pertanyaan tanpa mengarang mitos. Hingga mitos hanya dipakai untuk
memberi keterangan pada anak kecil di karenakan kemampuan berpikirnya
belum kuat.
Menurut A. Comte dalam perkembangan manusia, sesudah tahap
mitos manusia berkembang ke tahap filsafat. Rasio sudah terbentuk namun
belum ditemukan metode berpikir secara objektif. Berbeda dengan tahap
teologi pada tahp filsafat ini manusia mencoba menggunakan rasionya untuk
memahami objek secara dangkal tetapi obyek belum dimasuki secara
metodelogis yang definitive.
C.A van Peursen dalam bukunya mengatakan bahwa di dalam mitos
manusia terikat, manusia menerima keadaan sebagai takdir yang harus
diterima. Lama kelamaan manusia tidak mau terikat maka manusia berusah
untuk mancari penyelesaian dengan rasio. Manusia sebagai subyek
menempatkan dirinya diluar alam yang dijadikan obyek. Manusia tidak lagi
dilingkari ataupun dikurung oleh elam dengan segala kekuatannya sehingga
manusia dapat menilai obyek (Alam) tanpa meleburkan dirinya dalam
memandang obyek dengan lebih leluasa.
b. Penalaran Induktif (Empirisme)
Pengetahuan yang diperoleh berdasarkan penalaran deduktif ternyata
mempunyai kelemahan, maka munculah pendangan lain yang berdasarkan
pengalaman konkret. Mereka yang mengembangkan pegetahuan
berdasarkan pengalaman konkret inilah disebut penganut empirisme. Paham
empirisme menganggap bahwa pengetahuan yang benar ialah pengetahuan
yang diperoleh langsung dari pengalaman konkret. Menurut paham
empirisme gejala alam itu bersifat konkretdan dapat ditangkap debgan panca
inderanya manusia. Dengan pertolongan panca indera manusia berhasil
menghimpun sangat banyak pengetahuan. Himpunan pengetahuan ini belum
dapat disebut ilmu pengetahuan yang disusun secara teratur dan dicari
hubungan sebab akibatnya.
Penalaran haruslah dimulai dari yang sederhana menuju yang lebih
kompleks. Didalam penalaran itu fakta yang didasarkan atas pengamatan dan
tidak boleh dicampur adukan dengan dugaan atau pendapat orang yang
melakukan penalaran. Dari pengamatan secara sistematis dan kritis atas
gejala-gejala alam akan diperoleh pengetahuan tentang gejala itu. Mungkin
akan terlihat adanya kerakteristik tertentu, adanya kesamaan, adanya
ulangan dan adanya keteraturan dalam pola-pola tertentu. Dengan demikian
akan dapat ditarik suatu generalisasi dari berbagai kasus yang terjadi.
2.1.4 Metode Ilmiah Sebagai Ciri IPA
a. Metode Ilmiah
Metode ilmiah merupakan cara untuk memperoleh pengetahuan secara
ilmiah. Untuk memperoleh /menemukan pengetahuan dengan metode
ilmiah tersebut harus ditempuh dengan serangkaian prosedur tertentu.
Langkah-langkah tersebut harus diikuti dengan seksama sedemikaian hingga
dapat sampai pada suatu kesimpulan yang benar dan dapat diterima orang
banyak. Meode ilmiah terdiri dari beberapa langkah dan prosedurnya adalah
sebagai berikut:
1. Penemuan atau penentuan masalah
Kita harus menentukan masalah apa yang akan diangkat. Kemudian
mengkajinya secara rasional. Masalah tersebut harus dirumuskan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan untuk analisis secara logis dan
kenudian dapat dipecahkan. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan
langakah pertama ialah menetapkan masalah apa yang akan kit kaji serta
batasan-batasannya sehingga yang dibahas tidak melebar ke masalah yang
lain.
2. Perumusan Kerangka Masalah
Langkah ini merupakan usaha untuk mendeskripsikan permasalahannya
secara lebih jelas. Suatu masalah merupakan suatu gejala dimana beberapa
fakta saling berkaitan satu sama lain dan membentuk suatu kerangka ini
dapat kita turunkan secara empiris dan rasional. Dalam langkah perumusan
masalah ini kita sudah memulai berpikir secara empiris dan secara rasional.
3. Pengajuan Hipotesis
Hipotesis adalah kerangka pemikiran sementara yang menjelasakan
hubungan antara unsur-unsur yang membentuk suatu kerangka
permasalahan. Pengajuan hipotesis ini didasarkan pada permasalahan
yang bersifat rasional. Kerangka pemikiran sementara yang diajukan
tersebut disusun secara deduktif berdasarkan premis-premis atau
pengetahuan yang telah diketahui keberadaannya.
4. Deduksi Hipotesis
Deduksi hipotesa ini merupakan langkah tertentu dalam rangka menguji
hipotesa yang diajukan. Konsekuensi hipotesis tersebut secara deduktif
dijabarkan secara empiris. Jadi dapat disimpulkan bahwa deduksi hipotesis
merupakan identisifikasi fakta-fakta apa saja yang dapat diamati dalam
dunia fisik yang nyata dalam hubungannya dengan hipotesis yang diajukan.
5. Pengujian Hipotesis
Langkah ini merupakan usaha untuk mngumpulkan fakta-fakta yang
relevan dengan deduksi hipotesis. Jika fakta-faktatersebut sesuai dengan
konsekuensi hipotesis, berarti bahwa hipotesis yang diajukan terbukti
benar, karena didukung oleh fakta-fakta yang nyata. Jika fakta-fakta itu
tidak sesuai dengan deduksi hipotesisnya maka hipotesis itu harus di tolak.
Dengan telah dibuktikannya kebenaran suatu hipotesis maka hipotesis
tersebut telah dapat dianggap sebagai teori ilmiah dan merupakan
pengetahuan yang baru.
2.2 Pengertian Teknologi Industri
Teknologi Industri merupakan kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang
industri sehingga memudahkan manusia dalam kegiatan industri. Mengubah
tenaga manusia menjadi tenaga mesin sehingga dicapai hasil maksimal.
Kemajuan di bidang industri ini memudahkan manusia dalam memproses,
memproduksi dan mendistribusikan semua hasil dari industri.
2.3 Dampak Positif Kemajuan teknologi Industri
Dampak positif Kemajuan teknologi industri adalah sebagai berikut:
a. Memudahkan manusia dalam memproses, menciptakan atau
menghasilkan dan mendistribusikan hasil produksi, baik barang
ataupun jasa.
Dengan adanya perubahan tata cara produksi dari tangan ke mesin
jelas sangat memudahkan manusia dalam memproduksi barang atau
jasa hasil industri. Serta mendistribusikan hasil industri secara lebih
cepat dan efisien.
b. Mempersingkat waktu dalam berproduksi.
Dengan menggunakan mesin waktu produksi dapat lebih cepat
dikarenakan ketepatan mesin dalam menghasilkan suatu barang jika
dibandingkan dengan tenaga manusia yang memiliki banyak
keterbatasan.
c. Lebih menghemat biaya dalam proses industri
Penghematan biaya dalam proses industri itu sangat jelas. Jika
dibandingkan dengan tenaga manusia yang membutuhkan istirahat
dan makan serta biaya lainnya. Sedangkan mesin tidak mengenal
biaya makan atau istirahat yang dibutuhkan hanya biaya perawatan
secara berkala dan dalam waktu yang tetap. Sehingga dapat
memotong biaya produksi. Secara signifikan.
d. Dapat meningkatkan mutu hasil produksi
Dengan teknologi manusia dapat meneliti dan menemukan cara-cara
untuk dapat memaksilkan dan mendapatkan hasil industri yang lebih
baik dari sebelumnya.
e. Pengolahan sumber daya alam yang efektif dan efisien dapat
menambah ragam produksi.
Dengan kemajuan teknologi industri dari suatu sumber dapat
dikembangkan menjadi beberapa hasil produk yang berbeda, sebagai
contoh. dari minyak mentah (Minyak Bumi) dapat dijadikan beberapa
turunan hasil yang berbeda, Dimulai dari Avtur, di suling menjadi
gasoline (Bensin), Solar, minyak tanah dan minyak pelumas (Oli). Yang
semua nya bebeda kegunaannya.
2.4 Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Industri
Dampak Negatif Kemajuan Teknologi Industri adalah sebagai berikut:
a) Terjadinya Polusi yang merugikan manusia.
Dampak negative dari industri yaitu polusi baik pencemaran udara,
suara, tanah, air maupun langkungan. Polusi ialah percampuran atau
tercampurnya suatu organisme atau unsure lain kedalam suatu
sumber daya sehingga menimbulakn efek negative bagi manusia.
Contoh: Suara bising mesin pabrik membuat karyawan pabrik dan
masyarakat sekitarnya mengalami gangguan pendengaran.
b) Pemanfaat Sumber Daya Alam yang tidak Efektif.
Pemanfaatan sumber daya alam secara tidak efektif dan boros dapat
menimbulkan gejala alam yang dapat merugikan manusia. Menurut F.
Jaxco (1999, 31) “Alam seperti manusia jika ia sakit maka ia berusaha
menyembuhkan dirinya, namun dengan cara yang berbeda hingga ia
mencapai suatu titik keseimbangan.”
Sebagai Contoh saat terjadinya pemanfaat air tanah yang berlebihan
dapat menurunkan ketinggian tanah. Ini terbukti di meksiko, setiap
tahun tanah di meksiko turun 5-10 cm dikarenakan pemanfaatan air
tanah sebagai sumber air bersih.
c) Terjadinya Dehumanisasi
Dehumanisasi adalah pengurangan fungsi utama manusia, Perlahan
namum pasti fungsi utama manusia mulai berkurang yang dulunya
tenaga manusia yang bekerja membuat suatu barang namun kini
telah digantikan tenaga mesin yang jauh lebih efisien. Oleh karena itu
berdampak bagi manusia khususnya dibidang sosiologi. Yang tidak
akan penulis bahas di sini.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat kita tarik satu benang merah. Perkembangan
teknologi sangat berkaitan dengan Ilmu Alamiah Dasar yang dapat dijadikan
konsep awal terbentuknya Ilmu Pengetahuan Alam. Dan dari Ilmu
Pengetahuan Alam dan ilmu-ilmu turunannya manusia dapat berkembang
kearah yang lebih baik. Ilmu IPA dan Turunannya yang menyebabkan
terjadinya industri yang bermanfaat bagi manusia dalam memenuhi setiap
kebutuhan hidupnya. Setiap hal didunia memiliki dua sisi yang bertolak
belakang, yaitu positif dan negative yang semuanya memiliki efek pasti yang
mempengaruhi hidup manusia. Oleh karena itu dibutuhkan moralitas yang
tinggi dalam menjalankan itu semua.
3.2 Saran
Penulis belum merasa pantas untuk memberikan saran kepada pembaca
yang budiman, namun penulis diharuskan memberi petunjuk atau saran
yang menurut penulis anggap benar. Kemajuan Teknologi dan Ilmu
Pengetahuan hendaklah diiringi dengan kemajuan pendidikan masyarakat di
semua bidang khususnya pendidikan agama karena apa? Dengan pendidikan
Agama dan Moralitas kemajuan dibidang industri dapat dibatasi oleh nilai-
nilai social kemasyarakatan sehingga mengacu pada manfaat bersama bukan
kepada pada manfaat golongan tertentu. Sehingga terjadinya keseimbangan
antara kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan dengan pengetahuan
tentang agama dan moralitas sehingga terciptanya kemajuan yang dinamis.
DAFTAR PUSTAKA
“Makalah ini boleh kamu salin n edit tapi inget baca dulu ya biar ilmunya
dapet oce”
Aly Abdulah dan Rahma Eny, 2001, ILMU ALAMIAH DASAR, Bumi Aksara,
Jakarta.
Yudhistira Muhammad, 2006, Industri Manufaktur dan Masyarakat, Tunas
Harapan, Bandung.
Jaxco Robert, 2001, Industri atau Sosial Masyarkat (Terjemahan), San
Fransisco, Informatika, Bandung.
^UI.ac.id
^Wikipedia.org