ila isi
DESCRIPTION
ilaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu kecemasan para ibu menjelang melahirkan adalah
menghadapi rasa sakit dan nyeri. Apalagi bagi calon ibu yang belum pernah
melahirkan sebelumnya. Namun kemajuan ilmu kedokteran saat ini dapat
meminimalkan rasa nyeri, dan sebaiknya kita mengetahui penyebab rasa
nyeri terjadi.
Sakit yang ditimbulkan pada saat persalinan akan mempengaruhi
fungsi tubuh seperti tekanan darah yang meningkat, denyut jantung yang
meningkat, gelisah dan cemas, sehingga hal ini akan mengganggu
konsentrasi ibu selama proses persalinan. Rasa sakit saat proses persalinan
dikarenakan oleh :
1. Kontraksi rahim yang teratur dengan intensitas yang makin lama makin
meningkat.
2. Terjadinya proses perlunakan dan pembukaan jalan lahir
3. Adanya stress yang berlebih sehingga meningkatkan ambang nyeri, ini
berhubungan dengan peningkatan hormonal (produksi hormone
Prostaglandin).
Dunia teknologi saat ini mempunyai cara untuk persoalan mengurangi
rasa nyeri saat persalinan. Teknologi itu dikenal dengan teknik ILA
(Intrathecal Labor Analgesia). ILA merupakan suatu teknik analgesi spinal
yang dapat mengurangi rasa nyeri. Prinsipnya, teknik ini menggunakan obat
anestesi yang disuntikkan pada bagian ruang intratekal yang berada di
dalam sumsum tulang belakang, tempat lewatnya serabut saraf yang
berperan dalam merasakan sensasi nyeri oleh karena itu rasa sakit dapat
diblok. Sebagaimana diketahui, persalinan adalah proses membuka dan
menipisnya serviks dan janin turun ke dalam jalan lahir. Persalinan dan
1
kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan melalui vagina
dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18-24 jam,
tanpa komplikasi pada ibu maupun pada janinnya.
Persalinan dengan ILA dilakukan dokter kandungan dan dokter
anastesi yang menyuntikkan obat ke dalam cairan saraf tulang belakang si
ibu. Cairan inilah yang menghilangkan rasa sakit. Calon ibu tak perlu kuatir,
obat ini sama sekali tidak akan mempengaruhi janin.
Obat ini hanya bekerja pada satu saraf, sehingga tidak terserap ke
pembuluh darah dan masuk ke tubuh bayi. Obat tersebut disuntikkan ke
punggung ketika posisi si ibu duduk atau berbaring miring. Ini berbeda
dengan teknik epidural yang menyuntukkan obat ke dalam rongga epidural.
Ada beberapa efek samping yang dilaporkan dari penggunaan ILA ini
di antaranya kesemutan dan lemas pada otot tungkai setelah obat
disuntikkan, penurunan tekanan darah, sakit kepala, gatal-gatal yang ringan,
dan perasaan mual. Efek ini dapat diatasi dengan pemberian cairan infus
sebelum tindakan, pemberian obat antimual dan muntah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari ILA?
2. Teknik apa yang digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri saat
persalinan?
3. Apa syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan teknik ILA?
4. Apa keuntungan dari ILA?
5. Apa Kontraindikasi dari ILA?
6. Apa komplikasi dari ILA?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui definisi dari ILA.
2. Untuk mengetahui teknik untuk menghilangkan rasa nyeri saat
persalinan.
2
3. Untuk mengetahui syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan teknik
ILA.
4. Untuk mengetahui keuntungan dari ILA.
5. Untuk mengetahui kontraindikasi dari ILA.
6. Untuk mengetahui komplikasi dari ILA.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
Teknik analgesia spinal atau ILA (Intrathecal Labor Analgesia)
merupakan teknik yang lebih murah dan lebih mudah dari pada operasi
caesar, di mana nyeri selama persalinan dapat di atasi dengan baik, tanpa
efek sampingan yang berbahaya baik bagi ibu melahirkan, maupun pada
janinnya. Pada teknik ini, obat anestesi disuntikkan di ruang intratekal, yaitu
sebuah ruang di dalam sumsum tulang belakang , tempat lewatnya serabut
syaraf spinal yang berperan merasakan sensai nyeri. Obat akan memblok
syaraf nyeri tersebut.
Obat anestesia disuntikkan di punggung bagian bawah ibu pada posisi
duduk atau berbaring miring, sehingga obat akan memblok saraf nyeri.
Dengan demikian, nyeri dapat dikurangi tanpa mengganggu proses
persalinan dan ibu dalam kondisi tetap sadar merasakan peregangan saat
bayi akan keluar.
ILA diberikan saat proses persalinan telah terjadi, yaitu ditandai
dengan adanyakontraksi rahim dan rasa nyeri, biasanya dilakukan setelah
pembukaan serviks 3-5 cm. Khusus pada persalinan dengan induksi
oksitosin, tindakan ILA dapat dilakukan lebih awal. Tindakan ini dilakukan
oleh seorang ahli anestesi di tempat yang memiliki fasilitas, alat dan obat
obatan resusitasi.
B. Teknik untuk menghilangkan rasa nyeri saat persalinan
1. Menyuntikkan zat analgetika lokal (lidokain 1%) bilateral, transvaginal
ke dalam pleksus Frakenhauser. Teknik ini digunakan untuk
menghilangkan rasa nyeri persalinan pada Kala I akhir atau kala II awal
4
2. Menyuntikan zat analgetika lokal ke dalam ruangan epidural. Teknik ini
digunakan untuk mengatasi rasa nyeri persalinan pada Kala I dan Kala
II.
3. Menyuntikan zat analgetika lokal ke dalam ruangan subaraknoid.
Teknik ini biasanya untuk bedah sesar.
4. Menyuntikan zat analgetika lokal ke dalam ruangan epidural melalui
hiatus sakralis. Teknik ini digunakan untuk mengatasi nyeri persalinan
pada Kala I dan Kala II.
C. Syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan teknik ILA
1. ILA dilakukan untuk calon ibu yang ingin melahirkan secara normal
(pervaginam), tetapi berkeinginan mengurangi rasa nyeri yang timbul
saat proses persalinan.
2. Pada pelaksanaannya, posisi ibu berbaring seperti melahirkan normal
tetapi kepala harus lebih tinggi. Hal ini dilakukan untuk menghindari
efek analgesi yang lebih tinggi dan dapat mengganggu pernafasan.
3. Memonitor tensi selama proses persalinan
4. Teknik ILA baru dapat dilakukan setelah terjadi pembukaan 4, dengan
perkiraan proses persalinan sudah selesai kurang dari 8 jam.
5. Selama proses melahirkan calon ibu tetap harus mengejan.
D. Keuntungan
1. Efektif menghilangkan nyeri persalinan selama kala I dan II persalinan.
2. Memfasilitasi kooperasi ( Kerjasama ) pasien selama persalinan dan
kelahiran.
3. Anestesi untuk tindakan episiotomi atau Persalinan Pervagina dengan
Tindakan Operatif ( PPTO ).
4. Dapat untuk anestesi operasi sesar ( Time Related ).
5. Tidak menyebabkan depresi napas baik pada janin maupun ibu yang
disebabkan oleh opioid.11)
5
6. Membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat setelah obat
dimasukkan.
7. Dosis obat yang digunakan sangat kecil sehingga efek samping yang
terjadi minimal.
E. Kontraindikasi
Ada beberapa kontraindikasi dari I L A yaitu :
1. Persangkaan Disproporsi Kepala Panggul ( Resiko Ruptura Uteri ).
2. Penolakan oleh pasien.
3. Perdarahan Aktif
4. ‘Maternal Septicemia’
5. Infeksi disekitar lokasi suntikan.
6. Kelainan Pembekuan darah.
F. Komplikasi ILA
Komplikasi dari tindakan ILA yang paling sering adalah hipotensi.
Untuk itu diperlukan pemberian cairan elektrolit isotolus sebelum tindakan .
Komplikasi yang lain adalah sakit kepala, retensio
urin ,meningitis ,kejang ,akan tetapi ini adalah komplikasi yang jarang
terjadi. Dua komplikasi yang umum terjadi adalah Hipotensi dan sakit
kepala.
Crawford ( 1985) dari Birmingham Maternity Hospital, Inggris
melaporkan mulai dari 1968 –1985 lebih dari 26.000 pasien mendapatkan
ILA dan tidak ditemukan adanya kematian., jadi tindakan ini cukup aman.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
ILA adalah tindakan untuk meredakan nyeri persalinan, dan proses
persalinan berjalan seperti biasa.
Tindakan hanya dilakukan bila diagnosis persalinan telah ditegakkan
dan pasien telah meminta untuk dilakukan prosedur meredakan nyeri
persalinan.
Pemantauan status umum dan kemajuan persalinan harus dilakukan
dengan baik selama tindakan I L A dilakukan.
Komunikasi, informasi dan Edukasi untik pasien sangat penting
terutama dalam kerjasama pimpinan persalinan.
Walaupun memiliki beberapa resiko tampaknya Intrathecal Labour
Analgesia untuk Persalinan tanpa Rasa Sakit memiliki banyak keuntungan
dan membawa kenyamanan tersendiri bagi ibu melahirkan dengan
keamanan yang cukup.
7