iktgg

Upload: pebrian-diki-prestya

Post on 04-Jun-2018

248 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/13/2019 IKTGG

    1/21

    DENTAL TECHNOLOGY 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1LATAR BELAKANGFanny seorang mahasiswa koas akan mengerjakan pasien dengan keluhan

    kehilangan gigi pada rahang atas dan rahang bawah. Fanny mempersiapkan pasien

    untuk dilakukan pemeriksaan di Dental Unit. Pemeriksaan dilakukan dan diketahui

    pasien kehilangan gigi bagian posterior 14-18 dan 35-38. Kondisi Oral Hiegine buruk

    terutama pada bagian anterior Rahang Bawah terdeteksi kalkulus supra gingiva dan sub

    gingiva.

    Fanni akan melakukan persiapkan tindakkan pembuatan gigi tiruan Resin

    Akrilik dan melakukan scaling dan penyerutan akar pada pasiennya.

    a. Apa persiapan yang dilakukan Fanny di dental unit sebelum mendudukkanpasien?

    b. Apa saja instument yang dipersiapkan untuk diagnostik?c. Apa saja instrument untuk scling dan penyurutan akar beserta fungsi dan cara

    pemengangan instrument?

    d. Apa saja instrument yang disiapkan melalui mulai dari mencetak sampaipembuatan gigi tiruan?

    1.2RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian kalkulus subginggival dan kalkulus supraginggival ?2. Apa pengertian dari penyerutan akar ?3. Apa instrument untuk penyerutan akar dan skaling ?4.

    Apa instrument pembuatan gigi tiruan ?

  • 8/13/2019 IKTGG

    2/21

    DENTAL TECHNOLOGY 2

    5. Bagaimana persiapan operator sebelum mendudukan pasien ?1.3TUJUAN

    1. Mengerti dan memahami instrument-instrumen dan teknologi dalam skaling,penyerutan akar dan pembuatan gigi tiruan.

    2. Mengetahui apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum mendudukan pasien.

  • 8/13/2019 IKTGG

    3/21

    DENTAL TECHNOLOGY 3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Definisi Kalkulus

    Kalkulus disebut juga tartar, yaitu suatu lapisan deposit (bahan keras yang

    melekat pada permukaan gigi) mineral yang berwarna kuning atau coklat pada gigi

    karena dental plak yang keras. Struktur permukaan kalkulus yang kasar memudahkan

    timbunan plak gigi. Kalkulus melekat erat mengelilingi mahkota dan akar gigi, juga

    pada gigi tiruan dan restorasi gigi.

    2.2 DefinisiRoot Planning(Penyerutan Akar)

    Penyerutan akar adalah menyingkir kalkulus dari permukaan mahkota dan akar

    gigi. Menyingkirkan sementum yang tercemar toksin dan nekrosis pada permukaan

    subgingival dari akar gigiMenyingkirkan dinding jaringan lunak saku.

    Penyerutan akar menggunakan :

    Kuret Greccy(khusus) : digunakan untuk satu gigi atau sisi tertentupermungkaan tegak lurus

    Kuret Universal(umum) : digunakan untuk seluruh permungkaan gigi

    2.3 Definisi Skaling

    Skaling (scaling) adalah pada kedokteran gigi: pembersihan gigi di atas gusi

    untuk menghilangkan plak, kalkulus, dan noda gigi. Scaling untuk membersihkan

    http://kamuskesehatan.com/arti/plak/http://kamuskesehatan.com/arti/kalkulus/http://kamuskesehatan.com/arti/kalkulus/http://kamuskesehatan.com/arti/plak/
  • 8/13/2019 IKTGG

    4/21

    DENTAL TECHNOLOGY 4

    kalkulus dengan mengunakan alat yaitu sceler. Alat scaling yaitu: Scaler, sickle, hoe

    scaler, wingset scaler, curret scaler, chisel scaler, supersonik scaler.

    2.4Definisi Gigi Tiruan Lengkap

    Gigi tiruan lengkap (GTL) adalah gigi tiruan yang dibuat untuk menggantikan

    semua gigi asli beserta bagian jaringan gusi yang hilang, karena apabila seseorang telah

    hilang semua gigi geliginya, maka dapat menghambat fungsi pengunyahan, fungsi

    fonetik, fungsi estetik dan dapat mempengaruhi keadaan psikis. Tujuan pembuatan GTL

    adalah :

    Merehabilitasi seluruh gigi yang hilang sehingga dapat memperbaiki ataumengembalikan fungsi bicara, pengunyahan, estetis dan psikis.

    Memperbaiki kelainan, gangguan dan penyakit yang disebabkan olehkeadaan edentulous.

    Bagi seseorang yang telah kehilangan gigi geligi, maka prosessus alveolaris

    akan mengalami penyusutan yang disebut residual ridge. Penyusutan alveolaris

    biasanya berjalan 2-3 minggu, tetapi ada yang sampai berbulan-bulan. Pembuatan GTL

    akan mencegah pengerutan ( atropi processus)

  • 8/13/2019 IKTGG

    5/21

    DENTAL TECHNOLOGY 5

    BAB III

    PEMBAHASAN

    Memilih dan mempersiapkan set alat dalam jumlah minimal tetapi telah cukup

    memenuhi kebutuhan penaganan dan diagnosa (Daliemunthe, 2006: 77),

    Mempersiapkan alat pemeriksaan (alat diagnose set), perlengkapan penunjang lainnya

    seperti gelas, tempat kapas steril, tempat kapas kotor, slaber/handuk pasien), Memeriksa

    kelengkapan alat-alat guna penanganan untuk gigi tiruan dan yang utamanya adalah

    penangan pada kalkulus pasien, prosto set dan perio scalling dan USS pada dental unit.

    3.1 Anamnesis

    Anamnesis adalah riwayat yang lalu dari suatu penyakit atau kelainan, berdasarkan

    pada ingatan penderita pada waktu dilakukan wawancara dan pemeriksaan

    medic/dental. (Lusiana K.B., 1995)

    3.2 Persiapan Pasien

    Adapun pesiapan yang dilakukan ialah sebagai berikut:

    Pemanggilan pasien, Pasien dipanggil dengan menyebutkan nama dan nomerantrian pasien, agar tidak terjadi kekeliruan saat pemanggilan.

    Mendudukkan dan mengatur posisi pasien, Pasien dipersilahkan untuki duduk diDental Unit, cipatakan kenyamanan pasien dengan mengatur arm rest,back rest,

    dan head rest. Ketinggian dental unit disesuaikan dengan operator.

    Mengatur posisi lampu, Lampu dental unit di arahkan ke mulut pasien, hindarikontaknya mata pasien dengan sinar lampu secara langsung.

  • 8/13/2019 IKTGG

    6/21

    DENTAL TECHNOLOGY 6

    Memasang slaber, Slaber dipasang agar baju pasien tetap bersih, mintalah izinterlebih dahulu sebelum memasangkan slaber.

    Menginstruksikan pasien untuk kumur, Pasien dipersilahkan untuk berkumurterlebih dahulu untuk membuat kondisi mulut pasien stabil.

    Posisi operator, Posisi berdasarkan arah jarum jamPosisi yang di gunakan dalam menentukan posisi operator yang di lihat dari

    posisi menghadap ke pasien seperti kita melihat jam

    Bila pasien berbaring di kursi gigi maka kepalanya menunjuk posisi jam 12 dankakinya menunjuk posisi jam 6

    Operator duduk di kanan pasien, maka kita melihatnya pada posisi jam 9,operator bisa bergerak ke posisi jam 8, 10,11, 12

    Penentuan posisi operator berdasarkan area kerja pada mulut pasien ataukuadran mana yang akan di kerjakan.

    3.3 Kalkulus

    Berdasakan lokasinya Kalkulus ada 2 macam, yaitu :

    1. Kalkulus supragingiva

    Letak di sebelah koronal dari tepi gingival (diatas gingival). Kalkulus terdeposit

    mula-mula pada permukaan gigi yang berlawanan dengan duktus saliva, pada

    permukaan lingual insisivus bawah dan permukaan bukal molar atas, tetapi dapat juga

    terdeposit pada setiap gigi dan geligi tiruan yang tidak dibersihkan dengan baik,

    misalnya permukaan oklusal gigi yang tidak mempunyai antagonis. Warnanya agak

  • 8/13/2019 IKTGG

    7/21

    DENTAL TECHNOLOGY 7

    kekuningan kecuali bila tercemar faktor lain seperti tembakau, anggur, pinang.

    Teksturnya cukup keras, rapuh, mudah dilepas dari gigi dengan alat khusus

    2. Kalkulus subgingiva

    Letaknya pada akar gigi di dekat batas apical poket yang dalam, pada kasus yang

    parah, bahkan dapat ditemukan jauh lebih dalam sampai ke apeks gigi (dibawah

    gingival). Bentuk bewarna hijau tua atau hitam, lebih keras daripada kalkulus

    supragingiva, melekat lebih erat pada permukaan gigi. Melekat pada permukaan akar

    dan distribusinya tidak berhubungan dengan glandula saliva tetapi dengan adanya

    inflamasi gingival dan pembentukan poket, suatu fakta terefleksi dari namanya

    kalkulus seruminal

    3. Proses Pembentukan Kalkulus

    Sejumlah penelitian menunjukkan, penyebab dari beberapa masalah rongga

    mulut adalah dental plaqueatau plak gigi. Setelah kita menyikat gigi, pada permukaan

    gigi akan terbentuk lapisan bening dan tipis yang disebut pelikel. Pelikel ini belum

    ditumbuhi kuman. Apabila pelikel sudah ditumbuhi kuman disebutlah dengan plak. Plak

    berupa lapisan tipis bening yang menempel pada permukaan gigi, terkadang juga

    ditemukan pada gusi dan lidah. Lapisan itu tidak lain adalah kumpulan sisa makanan,

    segelintir bakteri, sejumlah protein dan air ludah. Plak selalu berada dalam mulut karena

    pembentukannya selalu terjadi setiap saat, dan akan hilang bila menggosok gigi atau

    menggunakan benang khusus. Plak yang dibiarkan, lama kelamaan akan terkalsifikasi

    (berikatan dengan kalsium) dan mengeras sehingga menjadi karang gigi. Mineralisasi

    plak mulai di dalam 24-72 jam dan rata-rata butuh 12 hari untuk matang.Karang gigi

  • 8/13/2019 IKTGG

    8/21

    DENTAL TECHNOLOGY 8

    menyebabkan permukaan gigi menjadi kasar dan menjadi tempat menempelnya plak

    kembali sehingga kelamaan karang gigi akan semakin mengendap, tebal dan menjadi

    sarang kuman. Karang gigi dapat terlihat kekuningan atau kehitaman, warna kehitaman

    biasanya akibat bercampur dengan rokok, teh, dan zat lain yang dapat meninggalkan

    warna pada gigi. Jika dibiarkan menumpuk, karang gigi dapat meresorbsi ( menyerap )

    tulang alveolar penyangga gigi dan akibatnya gigi mudah goyang dan tanggal.

    Oleh karena itu, masalah karang gigi tidak dapat disepelekan. Bila plak sudah

    mengendap menjadi karang gigi maka penyikatan sekeras apapun dengan sikat gigi

    biasa tidak akan menghilangkannya. Satu-satunya cara untuk mengatasi karang gigi

    adalah dengan pergi ke dokter gigi untuk dibersihkan agar terhindar dari penyakit yang

    lebih berat dan tentunya butuh biaya yang lebih besar.

    Karang gigi harus dibersihkan dengan alat yang disebut scaler. Ada yang manual

    ataupun dengan ultrasonic scaler. Setelah dibersihkan dengan scaler, karang gigi akan

    hilang dan gigi menjadi bersih kembali. Namun, karang gigi dapat timbul kembali

    apabila kebersihan gigi tidak dijaga dengan baik. Dianjurkan melakukan tindakan

    pencegahan sebelum karang gigi timbul yaitu dengan menyikat gigi secara teratur dan

    sempurna. Dental floss juga perlu digunakan untuk membersihkan permukaan antar dua

    gigi yang sering menjadi tempat terselipnya makanan dan menjadi tempat penimbunan

    plak. Obat kumur yang mengandung clorhexidine dapat digunakan untuk mencegah

    timbulnya plak, obat ini dapat digunakan setelah penyikatan gigi.

    3.4Instument Diagnostik1. Kaca mulut/Mouth Mirror/Spiegel (2 buah)

  • 8/13/2019 IKTGG

    9/21

    DENTAL TECHNOLOGY 9

    Ciri-cirinya adalah alat yang tangkainya dari logam / non logamdengan diujungnya

    terdapat kaca berbentuk bulat. Macam permukaan kaca ada datar dan cembung.

    Diameter kaca ada beberapa macam mulai dari nomor 3 sampai nomor Kegunaan :

    Melihat permukaan gigi yang tidak dapat dilihat langsung mata Membantu memperluas daerah pekerjaan yaitu dengan menahan pipi, lidah

    dan,bibir.

    Mengetahui adanya debris, karang gigi, lubang gigi. Melihat hasil preparasi, tumpatan. Melihat kelainan di dalam rongga mulut, lidah, gusi, palatum.

    2. Sonde/Probe/Explorer(1 buah)

    Ciri-cirinya adalah alat dari stainless steel/logam dengan bagian ujung yang runcing.

    Ujung yang runcing hanya pada satu sisi ( single end atau di kedua sisi ( double ).

    Macam ada Sonde bengkok/melengkung lingkaran dan Sonde lurus. Kegunaan :

    Mencari caries & mengukur kedalamannya Memeriksa adanya debris dan calculus. Memeriksa adanya ferforasi atap pulpa. Tankainya bisa untuk tes perkusi Mengetahui tumpatan atau tepi tumpatan sudah rata/belum.

    3. Excavator (1buah)

    Ciri-cirinya adalah alat dari stainlees steel dengan bagian ujungnya menyerupai

    sendok kecil. Bentuk ujungnya mempunyai berbagai ukuran, mulai dari nomor nol s/d

    no.6. Kegunnaan adalah Membersihkan jaringan karies yang lunak dan kotoran-

  • 8/13/2019 IKTGG

    10/21

    DENTAL TECHNOLOGY 10

    kotorannya atau sisa makanan yang terdapat di dalam kavitas. Membongkaran tumpatan

    sementara. Mengambil kelebihan fletcher, cement, amalgam.

    3.5Instrument Scaling dan Root Planning(penyerutan Akar)Scaler

    1. Hoe scaler, Ciri-ciri: Bentuknya seperti cangkul, Kegunaan :Untuk meratakanpermukaan akar, sehingga bebas dari karang gigi.

    2. Chisel scaler, Ciri-ciri :Bentuknya sperti pahat, Kegunaan: Untuk membersihkankarang gigi pada permukaan proximal gigi anterior.

    3. File scaler, Ciri-ciri : Bentuknya seperti kikir. Kegunaan : Alat ini jarang dipakai,karena bisa menyebabkan permukaan gigi menjadi rata.

    4. Sickle scaler,Ciri-ciri : Bentuknya seperti bulan sabit. Kegunaan :Untuk mengambilsupra/sub gingival calculus pada interdental space.

    5. Curret scaler (kurret), Ciri-ciri :Bentuknya seperti sendok. Kegunaan : Untukmengambil sub gingival calculus, jaringan cementum dan jaringan lunak dari

    dinding poket.

    6. Ultra sonic scaler, Ciri-ciri : Suatu alat yang dipakai untuk membersihkan karanggigi yang dijalankan dengan listrik/ultrasonic. Bagian ujung dari alat ini dapat

    diganti-ganti disesuaikan dengan bentuk yang kita butuhkan. Pada bagian ujung

    dari alat ini ada lubang yang gunanya untuk mengeluarkan air ketika dipakai,

    maksudnya supaya tidak menjadi panas. Kegunaan : Ujung yang tipis dipakai untuk

    bagian approximal. Ujung yang permukaannya lebar, dipakai untuk bagian buccal.

    Untuk membersihkan karang gigi, baik sub maupun supra gingival calculus serta

    debris dan stain.

  • 8/13/2019 IKTGG

    11/21

    DENTAL TECHNOLOGY 11

    Cara Memegangnya : Menurut Pickard (2002: 99) Suatu instrumen genggam dapat

    digunakan dalam salah satu dari tiga cara di bawah ini :

    1) Pegangan pensil (pen grip) merupakan cara yang paling banyak digunakan. Caraini memungkinkan penekanan ringan atau berat dan sangat baik dalam

    mengendalikan gerak pada area yang luas. Jari tengah tengah dan jari manis

    bertindak sebagai pendukung.

    2) Pegangan telapak tangan (palm grip). Pada cara ini instrumen dipegang diantaraibu jari dan telunjuk dan gagang instrumen terletak ditelapak tangan dan

    dicengkeram dengan jari-jari yang lain. Ibu jari dipakai sebagai dukungan.

    Pegangan ini digunakan pada gigi atas, dapat menghasilkan gerakan dengan

    tekanan kuat pada daerah yang terbatas tetapi tidak terkendali.

  • 8/13/2019 IKTGG

    12/21

    DENTAL TECHNOLOGY 12

    3) Pegangan jari (finger grip) merupakan modifikasi pegangan telapak tangan.Cara ini manfaatnya terbatas da dipakai jika pegangan telapak tangan tak

    berhasil memberikan garis akses yang benar.

    3.5 Pembuatan Gigi Tiruan dengan Resin akrilik dan Instrumen

    a. Alat-alat : Sendok cetak, Pisau malam, Pisau model , Bowl dan spatula , Kuvet danbegel portable, Bunch press hidrolik, Lampu spirtus, Mixing jar , Mesin pulas,

    Macam-macam mata bur (sesuai kebutuhan), Straight dan contra handpieces dan tali

    bur, Masker, Kompor dan panci, Kuas kecil, Chip blower, Vibrator, Trimmer

    b. Bahan :Model spacer malam, Vaselin ,Gips putih , Gips biru, Resin akrilik,Baseplate wax, Kertas gosok, Air sabun, CMS, Celophan

    Resin akrilik adalah turunan etilen yang mengandung gugus vinil dalam rumus

    strukturnya. Dua kelompok resin akrilik dalam kedokteran gigi yaitu kelompok turunan

    asam akrilik, CH2 = CHCOOH, dan kelompok asam metakrilik CH2 = C(CH3)COOH.

    Kebanyakan Basis protesa di buat menggunakan resin poli ( metil metaktilat). Resin

    akrilik terdiri dari poli (metil metakrilat) yang berbentuk bubuk disebut polimer, dan

    metil metakrilat yang berbentuk cairan disebut monomer.

  • 8/13/2019 IKTGG

    13/21

    DENTAL TECHNOLOGY 13

    Berdasarkan polimerisasinya ada empat jenis resin akrilik, yaitu cold cured, heat

    cured, microwave cureddan light cured. Sembilan puluh lima persen gigi tiruan yang

    digunakan saat ini berasal dari resin akrilik heat cured.

    Terdapat beberapa tahap pada interaksi bubuk polimer dan cairan monomer, yaitu:

    1. Mula-mula terbentuk campuran yang menyerupai pasir basah (Sandy stage/ wetsand stage).

    2. Bahan menjadi merekat begitu polimer mulai larut di dalam monomer (shrinkstage/ sticky stage)

    3. Kemudian dicapai konsistensi liat (dough/gel stage), dimana; monomer makinbanyak merembes ke dalam butir-butir polimer dan ada juga monomer yang

    menguap sehingga konsistensi makin padat .

    4. Bila campuran dibiarkan terlalu lama, bentuk dan campuran pada tingkatan palingakhir ini sudah agak keras, menyerupai karet , tetapi masih dapat diputuskan

    dengan jari tangan untuk dibentuk (rubber stage).

    5. Fase keras terjadi apabila campuran yang terbentuk seperti karet dibiarkan lebih

    lama sudah tidak dapat diputuskan dengan tangan (hard stage). (Combe ;

    diterjemahkan Tarigan : 1992).

    Selanjutnya setelah tercapai dough stage, resin akrilik diisikan pada suatu ruang

    cetak. Ruang cetak adalah rongga/ruangan yang telah disiapkan untuk diisi dengan

    acrylic. Ruang tersebut dibatasi oleh gips yang tertanam dalam kuvet (pelat logam yang

    biasanya terbuat dari logam). Sebelum rongga tersebut diisi dengan acrylic, lebih dulu

    diulasi dengan bahan separator/pemisah, yang umumnya menggunakan could mould

    seal (CMS). Agar merata dan padat, maka diperlukan pengepresan dengan

  • 8/13/2019 IKTGG

    14/21

    DENTAL TECHNOLOGY 14

    menggunakan alat hydraulic bench press. Sebaiknya pengepresan dilakukan dilakukan

    berulang-ulang agar rongga cetak terisi penuh dan padat.

    Sifat-sifat Resin Akrilik Resin akrilik mempunyai beberapa sifat yaitu sebagai

    berikut :

    a. Curing ShrinkageKetika monomer metil metakrilat berpolimerisasi akan terjadi perubahan

    kepadatan.

    b. Strength(Kekuatan )Kekuatan resin akrilik tergantung dari komposisi resin, teknik prosesing, dan

    lingkungan gigi tiruan itu sendiri. Resin akrilik mempunyai modulus elastisitas

    yang relatif rendah yaitu 2400 Mpa, oleh karena itu basis tidak boleh kurang dari

    1 mm.

    c. PorositasPorositas adalah gelembung udara yang terjebak dalam massa akrilik yang telah

    mengalami polimerisasi. Timbulnya porositas menyebabkan efek negatif

    terhadap kekuatan dari resin akrilik. Ada dua jenis porositas yang dapat kita

    temukan pada basis gigi tiruan yaitu shrinkage porosity dan gaseous porosity.

    d. Stabilitas dimensiStabilitas dimensi dapat dipengaruhi oleh proses, molding, cooling, polimerisasi,

    absorbsi air dan temperatur tinggi.

    e. CrazingRetakan yang terjadi pada permukaan basis resin, hal ini disebabkan karena

    adanya tensile stress sehingga terjadi pemisahan berat molekul.

    f. Fraktur

  • 8/13/2019 IKTGG

    15/21

    DENTAL TECHNOLOGY 15

    Gigi tiruan yang tidak sesuai karena desain yang tidak baik dapat menyebabkan

    daya fleksural yang berkelanjutan sehingga terjadi fatigue dan akhirnya

    menyebabkan gigi tiruan fraktur.

    g. RadiologiAkrilik tidak dapat dideteksi dalam foto karena sifat radiolusensinya.

    h. Penyerapan airResin akrilik meyerap air secara peerlahan dengan nilai equilibrium absorpsi 2

    2,5 % akan terjadi setelah 6 bulan atau lebih tergantung dari ketebalan basis.

    i. Berat molekulResin akrilik polimerisasi panas memiliki berat molekul polimer yang tinggi

    yaitu 500.000 1.000.000 dan berat molekul monomernya yaitu 100. Cukup

    elastik dan cukup rigid terhadap tekanan kunyah.

    j. Dapat menyesuaikan diri dengan cairan mulut.k. Tidak mengiritasi jaringan mulutl. Tidak beracunm. Tidak berasa dan tidak berbau.n. Tidak berubah warna.o. Mudah dipolish.

    Cara Kerja (Proses Akrilik)

    1. Lempeng gigit yang digunakan adalah lempeng gigi dari tahap pekerjaanpraktikum malam.

    2. Menutup seluruh tepi lempeng gigit dengan malam sampai batas mukosabergerak tak bergerak.

  • 8/13/2019 IKTGG

    16/21

    DENTAL TECHNOLOGY 16

    3. Melakukan kontur sederhana dengan merapikan seluruh permukaan lempenggigit sampai rata, halus dan mengkilat, digosok dengan air sabun untuk

    menghilangkan kotoran yang melekat pada model malam

    4. Selanjutnya untuk tahap penanaman menyiapkan kuvet, begel portable, gipsputih, gips biru dan vaselin.

    5. Mengulasi seluruh permukaan model lempeng gigit dengan menggunakanvaselin kecuali model malam.

    6. Mengaduk gips putih secukupnya dengan konsistensi normal, menuang kedalam kuvet bawah diatas vibrator hingga terisi penuh bagian, kemudian

    meletakkan model dalam kuvet, untuk rahang bawah tegak lurus 90o ,

    mencobakan kuvet lawan memperhatikan jarak antara bagian tertinggi model

    dengan batas bibir atas kuvet lawan, jarak ideal adalah 1 cm, setelah dicapai

    jarak yang sesuai melepas kembali kuvet lawan.

    7. Sebelum gips mencapi finnal setting merapikan seluruh permukaan gips padakuvet, memperhatikan agar jangan sampai ada daerah undercut, terakhir

    menggosok dengan kertas gosok sehingga seluruh permukan gips menjadi rata

    dan halus.

    8. Setelah gips putih mencapai finnal setting, mengolesi seluruh permukaan denganvaselin kecuali model malam, mengaduk gips biru secukupnya dengan

    konsistensi kental, mengolesi seluruh permukaan model malam dengan gips biru

    dengan menggunakan kuas, merapikan dan menghindari terjadinya daerah

    undercut.

    9. Setelah gips biru mencapai finnal setting, mengkatupkan kuvet lawan,mengaduk gips putih kemudian menuang ke dalam kuvet diatas vibrator sampai

  • 8/13/2019 IKTGG

    17/21

    DENTAL TECHNOLOGY 17

    penuh, tutup kuvet, merapikan, membuang sisa sisa gips yang keluar dari mulut

    kuvet. Meletakkan kuvet pada press portable kemudian peress dengan kekuatan

    maksimal lalu membiarkan mencapi finnal setting.

    10.Tahap selanjutnya adalah tahap burning out atau buang malam, pada tahap inidisiapkan kompor dan panci. Mendidihkan air dalam panci, banyaknya air

    diperkirakan hingga seluruh permukaan kuvet nantinya terendam dalam air.

    Setelah mendidih masukkan kuvet dan press portable ke dalam panci dibiarkan

    selama 5 menit.

    11.Setelah 5 menit mengangkat kuvet dan press portable dari atas panci, membukapress portable hingga kuvet terlepas, memisahkan kuvet atas dengan kuvet

    bawah, memperhatikan cara mengungkit.

    12.Setelah kuvet terpisah, memeriksa daerah mould space, jika masih terdapatmalam menyiram dengan air mendidih, memastikan seluruh mould space bebas

    dari malam . Kemudian membiarkan setengah dingin.

    13.Tahap selnjutnya adalah packing akrilik. Dengan menggunakan kuas, mengulasiseluruh permukaan model dengan menggunakan bahan separator (CMS),

    ditunggu sampai kering. Menyiapkan cellophan dan merendam dalam air.

    14.Menyiapkan monomer dan polimer akrilik dengan perbandingan 2 : 1 menurutvolume dan 3 :1 menurut berat.

    15.Menuang monomer ke dalam mixing jar menambahkan polimer kemudianmengaduknya sampai homogen, menutup mixing jar agar terhindar dari sinar

    matahari, didiamkan, ditunggu sampai campuran akrilik mencapai fase dough

    stage.

  • 8/13/2019 IKTGG

    18/21

    DENTAL TECHNOLOGY 18

    16.Setelah mencapai dough stage ambil dari mixing jar, dibagi menjadi dua bagiansama basar, diaplikasikan masing masing bagian kedalam kuvet atas dan bawah,

    ditambahkan sedikit monomer kemudian menutup kuvet bawah dengan

    cellophan, memasang kuvet lawan lalu di press dengan press hidrolik, ditekan

    sampai mencapai 900 psi, dipertahankan sampai 10 detik, lalu perlahan lahan

    dilepaskan tekanan hingga mencapai 0, kuvet dikeluarkan dari press hidrolik.

    17.Memisahkan kuvet, melepaskan cellophan, membuang kelebihan akrilik denganpisau model, menambahkan monomer, menutup kembali dengan cellophan

    kemudian mengkatupkan kembali dengan cellophan kemudian mengkatupkan

    kembali kedua kuvet. Meletakkan kuvet pada press hidrolik kembali, ditekan

    hingga mencapai tekanan 1200 psi dipertahankan 10 detik, memisahkan kedua

    kuvet, merapikan kembali akrilik, membuang kelebihan akrilik lalu

    menambahkan sedilit monomer pada masing masing kuvet kemudian katupkan

    kembali, pada tahap ini tanpa menggunakan cellophan. Meletakkan kuvet pada

    press hidrolik memberi tekanan sebesar 1500 psi mempertahankan 10 detik, lalu

    membuka tekanan press keluarkan kuvet dan letakkan kuvet pada press portable,

    memutar hingga mencapi kekuatan maksimal, lalu merendam kuvet dalam air

    selama 8 jam.

    18.Tahap selanjutanya adalah proses pemasakan akrilik. Masak air dalam panci,

    banyaknya air diperkirakan cukup sampai seluruh permukaan kuvet terendam,

    pada saat air mendidih kuvet dan begel portable dimasukkan ke dalam panci

    kemudian ditunggu hingga air mendidih kembali lalu dipertahankan selama 20

    menit. Setelah itu api dimatikan dan kuvet dibiarkan ke dalam panci hingga air

    mencapai suhu normal kembali.

  • 8/13/2019 IKTGG

    19/21

    DENTAL TECHNOLOGY 19

    19. Tahap berikutnya adalah tahap finishing. Mengeluarkan kuvet dan pressportable dalam panci kemudian melepaskan kuvet dari press portable,

    memisahkan kedua kuvet, arah ungkitan diperhatkan.

    20.Melakukan tahap finishing dengan merapikan lempeng akrilik, menggunakanstraight hand piece dan fraser, membentuk lempeng sesuai outline dan

    membebaskan daerah mukosa bergerak tidak bergerak.

    21.Tahap selanjutnya adalah polishing, meratakan permukaan lempeng akrilikdengan menggunakan kertas gosok, setelah rata dan halus dipulas dengan mesin

    pulas dengan menggunakan pumice dan cryet.

  • 8/13/2019 IKTGG

    20/21

    DENTAL TECHNOLOGY 20

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1SIMPULAN Adapun pesiapan yang dilakukan ialah sebagai berikut: Pemanggilan pasien,

    Mendudukkan dan mengatur posisi pasien , Mengatur posisi lampu, Memasang

    slaber, Menginstruksikan pasien untuk kumur, Posisi operator.

    Instument yang dipersiapkan untuk diagnostik: Kaca mulut/MouthMirror/Spiegel (2 buah), Pinset (Dental Pinset) (1 buah) , Sonde/Probe/Explorer

    (1 buah), Excavator (1buah)

    Instrument untuk scling dan penyurutan akar beserta fungsi dan carapemengangan instrument : HOE SCALER, CHISEL SCALER, FILE SCALER ,

    SICKLE SCALER, CURRET SCALER, CAVITRON / SUPER SONIC

    SCALER,

    Instrument Pembuatan Gigi Tiruan: pressure, kuvet, articulator, mesin polish,surveyor, handpieces, mesin casting, mesing trimming

  • 8/13/2019 IKTGG

    21/21

    DENTAL TECHNOLOGY 21

    DAFTAR PUSTAKA

    Daliemunthe, Saidina Hamzah.2006. Terapi Periodontal. FKG USU: Medan

    Lestari, Citra. 2012.Periodonsia: Buku Penuntun Klinik Junior. FKG Unbrah: Padang