iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli

5

Click here to load reader

Upload: sarina-hongland

Post on 12-Jun-2015

951 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli

ETIKA BISNIS

Di Buat Oleh : Sarina Hongland Manaroinsong 16210388 @4EA21

1. Iklan Dan Dimensi Etisnya

Iklan ialah bentuk komunikasi tidak langsung yg didasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian.

a) Fungsi Iklan Sebagai Pemberi

Informasi Iklan sebagai pemberi informasi

tentang produk yang ditawarkan di pasar.

Iklan sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah produk.

b) Beberapa Persoalan Etis

Periklanan Iklan merongrong otonomi dan

kebebasan manusia. Iklan yang manipulatif dan

persuasif non-rasional menjadikan manusia yang konsumtif.

Iklan merongrong rasa keadilan sosial dan memicu kesejanggan sosial.

Prinsip – prinsip Etis Dalam Iklan Iklan tidak boleh

menyampaikan informasi yang palsu dengan maksud memperdaya konsumen.

Iklan wajib menyampaikan semua informasi tentang produk yang diiklankan.

Iklan tidak boleh mengarah pada pemaksaan.

Iklan tidak boleh mengarah pada tindakan yang bertentangan dengan moralitas.

c) Makna Etis Menipu Dalam Iklan

Iklan merongrong otonomi dan kebebasan manusia. Iklan membuat manusia tidak lagi dihargai kebebasannya dalam menentukan pilihan untuk membeli produk tertentu. Manusia didikte oleh iklan dan tunduk pada kemauan iklan, khususnya iklan manipulatif dan pesuasif yang tidak rasional.

Iklan manipulatif dan pesuasif non-rasional menciptakan kebutuhan manusia dengan akibat manusia modern menjadi konsumtif.

Iklan manipulatif dan pesuasif non-rasional malah membentuk dan menentukan identitas atau citra diri manusia modern. Manusia modern merasa belum menjadi idirinya kalau memiliki barang sebagaimana ditawarkan iklan.

Bagi masyarakat Indonesia dengan tingkat perbedaan ekonomi dan social yang sangat tinggi, iklan merongrong rasa keadilan sosial masyarakat.

Secara singkat dapat disimpulkan

bahwa iklan yang menipu dank arena itu secara moral dikutuk adalah iklan yang yang secara sengaja menyempailkan pernyataan yang tidak sesuai dengan kenyataan

Page 2: Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli

ETIKA BISNIS

Di Buat Oleh : Sarina Hongland Manaroinsong 16210388 @4EA21

ETIKA BISNIS Page 2

dengan maksud menipu atau yang menampilkan pernyataan yang bias menimbulkan penafsiran yang keliru pada pihak konsumen yang sesungguhnya berhak mendapatkan informasi yang benar apa adanya tenteang produk yang ditawarkan dalam pasar.

d) Kebebasan Konsumen

sebagai makhluk sosial kita memang tidak bias lepas dari pengaruh dan informasi dari orang lain. Tapi ini tidak berarti bahwa pengaruh tadi membelenggu dan meniadakan kebebasan setiap individu. Apalagi, sebagaimana dikatakan von Hayek, sebagian besar kebutuhan kita bersifat cultural: pakaian, perumahan, makanan dalam wujud yang telah diolah dengan pola tertentu dan seterusnya. Semuanya dibentuk oleh budaya sebagai manusia, tetapi tidak pernah secara deterministic membelenggu dan meniadakan kebebasan manusia. Justru kenyataan ini member kondisi dan kerangka bagi kebebasan manusia: kebebasan sebagai konsumen hanya mungkin kalau ada informasi yang diperoleh antara lain melalui iklan, kalau ada produk yang beragam dengan tingkat mutu dan harga yang kompetitif, dan sebagainya. Jadi, kendati ada benarnya bahwa iklan mempunyai dampak negative dan dampak positif

dalam mewujudkan hakikat sosial manusia.

2. Etika Pasar Bebas

a) Keuntungan Moral Pasar Bebas Pertama kita sangat

membutuhkan perangkat moral bagi praktek bisnis yang baik dan etis.

Etika bisnis mempunyai tempat yang sangat sentral dan straregis

b) Peran Pemerintah

Demi menjamin binis yang baik dan etis, sangat diperlukan system sosial politik dan ekonomi yang sesuai, yaitu system sosial politik yang menjamin secara konsekuen kegiatan bisnis yang baik, etis, dan fair. Dibutuhkan pula perangkat hokum yang bail dan adil. Harus ada aturan main yang fair, yang dijiwai oleh etika dan moralitas. Aturan main ini merupakan positivasi nilai-nilai moral dan menjadi pegangan konkret bagi senua pelaku bisnis. Artinya, aturan bisnis ini berlaku bagi semua pelaku bisnis dan semua harus tunduk, jika tidak bisnis sulit dijalankna secara baik dan etis.

3. Monopoli a) Monopoli

Secara bahasa, Monopoli berasal dari bahasa yunani, yaitu Monos dan Polein. Monos berarti sendiri,

Page 3: Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli

ETIKA BISNIS

Di Buat Oleh : Sarina Hongland Manaroinsong 16210388 @4EA21

ETIKA BISNIS Page 3

sedangkan Polien berarti penjual. Jika kedua kata tersebut digabung , saya memaknakan secara garis besar bahwa monopoli adalah “menjual sendiri” yang berarti bahwa seseorang atau suatu badan/lembaga menjadi penjual tunggal (penguasaan pasar atas penjualan atau penawaran barang ataupun jasa).

Monopoli adalah suatu penguasaan

pasar yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan atau badan untuk menguasai penawaran pasar (penjualan produk barang dan atau jasa di pasaran) yang ditujukan kepada para pelanggannya.

Monopoli memiliki ciri-ciri beberapa hal, yaitu :

Penguasaan pasar, pasar akan dikuasai oleh sebagian pihak saja

Produk yang ditawarkan biasanya tidak memiliki barang pengganti

Pelaku praktek monopoli dapat mempengaruhi harga produk karena telah menguasai pasar

Sulit bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar

b) Obligasi Obligasi adalah suatu istilah yang

digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang

beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit. Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun.

c) Suap

Definisi suap (Undang-undang No. 11 tahun 1980 tentang Tindak Pidana Suap) Pasal 2

“Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada seseorang dengan maksud untuk membujuk supaya orang itu berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum”.

Pasal 3 “Menerima sesuatu atau janji,

sedangkan ia mengetahui atau patut dapat menduga bahwa pemberian sesuatu atau janji itu dimaksudkan supaya ia berbuat sesuatu atau tidak berbuat sesuatu dalam tugasnya, yang berlawanan dengan kewenangan atau kewajibannya yang menyangkut kepentingan umum”.

Page 4: Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli

ETIKA BISNIS

Di Buat Oleh : Sarina Hongland Manaroinsong 16210388 @4EA21

ETIKA BISNIS Page 4

d) Undang - Undang Anti Monopoli Di seluruh dunia, kegiatan bisnis

harus patuh pada undang-undang anti monopoli dan persaingan sehat di berbagai negara. Undang-undang dimaksudkan untuk memacu persaingan. Mereka melarang kesepakatan atau tindakan kolektif antara para pesaing yang memiliki dampak membatasi perdagangan atau mengurangi persaingan. Kesepakatan atau tindakan kolektif berikut bersifat ilegal:

menetapkan atau mengendalikan harga yang dibayarkan kepada pemasok atau dibebankan kepada pelanggan, antara para pesaing;

mengalokasikan produk, wilayah, atau pasar;

memboikot pemasok atau pelanggan tertentu; atau

membatasi produksi atau penjualan produk.

Hampir semua undang-undang anti monopoli dan persaingan yang sehat juga melarang penggunaan posisi pasar yang dominan untuk menjatuhkan pesaing, independen dari arus pasar alami. Undang-undang anti monopoli dan persaingan yang sehat berbeda di seluruh dunia.

Page 5: Iklan dan dimensi etisnya, etika pasar bebas, monopoli

ETIKA BISNIS

Di Buat Oleh : Sarina Hongland Manaroinsong 16210388 @4EA21

ETIKA BISNIS Page 5

Daftar Pustaka

http://jnursyamsi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10903/A005+Norma+dan+e

tika+pemasaran.ppt

Keraf, Sonny, 2000, Etika Bisnis Tuntutan Dan relevansinya, Kanisius, Yogyakarta.

http://www.aointl.com/cg/cbc/Indonesian%20CBC.pdf

http://pendidikan776.blogspot.com/2013/09/pengertian-monopoli-dan-ciri-ciri-monopoli.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Obligasi