ikhtisar keuangan - idx.co.id · menjabat antara lain sebagai presiden direktur pt tambang timah...

86

Upload: trinhtuong

Post on 28-Mar-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

PROFILE PERSEROANCompany Profile

LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report

LAPORAN DIREKSIBoard of Directors’ Report

PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

PENGELOLAAN RESIKORisk Management

TANGGUNG JAWAB LAPORANTAHUNANResponsibility for Annual Reporting

LAPORAN KEUANGAN AUDITAudit Financial Report

02.

03.

11.

14.

17.

30.

41.

47.

48.

Table Of Contents

Perseroan juga melakukan penjualan secaraonline, baik melalui website sendiri maupunbekerjasama dengan beberapa situs penjualanonline lainnya.

The Company also conduct online sales, eitherthrough its own website or in cooperation withseveral other online stores.

02

10,23%

IKHTISAR KEUANGANFinancial Highlights

03

THE COMPANY OVERVIEW

THE COMPANY ACTIVITIES

DISCLOSURE OF COMPANY INFORMATION

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

Head Office:

Factory:

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. (The Company) was established in 1988 under the name of PT Bintang Kharisma, with the PMDN status. In 1994, the Company listed and traded its shares in the Jakarta Stock Exchange, and became PT Bintang Kharisma Tbk. In 1997, the Company changed its name from PT Bintang Kharisma Tbk to PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

The Company engaged in footwear industry, including production and marketing of sports/casual shoes to local and international market.

At the beginning of establishment, the Company produces sport shoes with the purpose entirely for export oriented. However, in 2002, Reebok which is the main buyer of the Company relocating its business, resulting in the cessation of order. Along with the cessation of the export order, the Company began to sale shoes in the domestic market with its own brand of "Tomkins". Currently, the sale of Tomkins shoes has spread throughout Indonesia. In addition to producing and marketing the Tomkins shoes, the Company also received orders to manufacture shoes from other brands for export purposes, such as Lonsdale, Dunlop, firetrap, and others

The Company is headquartered in Jakarta, with a factory located in Bandung, West Java at the following address:

Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri 3A Floor Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telephone : +6221 3148331, 3913640Facsimile : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id

Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage - BandungWest JavaTelephone : +6222 7560555 Facsimile : +6222 7562406

RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN

KEGIATAN USAHA PERSEROAN

INFORMASI PERSEROAN

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE TBK.

Kantor Pusat:

Pabrik:

PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk. ("Perseroan") didirikan pada tahun 1988 dengan nama PT Bintang Kharisma, dengan status Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Pada tahun 1994, Perseroan mencatatkan dan menjual sahamnya di Bursa Efek Jakarta, dan menjadi PT Bintang Kharisma Tbk. Pada tahun 1997, Perseroan mengganti nama dari PT Bintang Kharisma Tbk menjadi PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk.

Perseroan bergerak di industri alas kaki, meliputi produksi dan pemasaran sepatu jenis sports/casual ke pasar lokal dan internasional.

Pada awal pendirian, Perseroan memproduksi sepatu sport seluruhnya dengan tujuan ekspor. Namun, pada tahun 2002, Reebok yang merupakan buyer utama Perseroan melakukan relokasi usaha yang berakibat terhentinya order. Seiring dengan terhentinya order ekspor tersebut, Perseroan mulai merintis penjualan sepatu di pasar dalam negeri dengan merk sendiri yaitu "Tomkins". Sampai saat ini, penjualan sepatu Tomkins telah tersebar ke seluruh Indonesia. Selain memproduksi dan memasarkan sepatu TOMKINS, Perseroan juga menerima order produksi sepatu merk lain untuk keperluan ekspor, seperti Lonsdale, Dunlop, Firetrap, dan lain-lain.

Perseroan berkantor pusat di Jakarta, dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat dengan alamat sebagai berikut:

Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri Lt. 3A Jl. Tanjung Karang No. 3-4A, Jakarta 10230Telepon : +6221 3148331, 3913640Faksimili : +6221 3148317Email : [email protected] : www.primarindo.co.id;

www.tomkins.id

Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage - BandungJawa BaratTelepon : +6222 7560555 Faksimili : +6222 7562406

PROFIL PERSEROANCorporate Profile

04

VISI DAN MISI

VISI

MISI

?Menjadi pemimpin dalam industri sepatu di Indonesia

??Menghasilkan produk berkualitas tinggi untuk memenuhi

kepuasan pelanggan?Menjadi mitra usaha terpercaya dalam menghadapi

tantangan saat ini dan di masa depan?Mempunyai sepatu merk sendiri yang menjadi nomor

satu di pasar dalam negeri

Mempunyai proses produksi yang paling efisien

VISION AND MISSION

VISION

MISSION

?

??

?

?

To become leader in Indonesia's Shoes Industry

To have most efficient production processTo manufacture high quality products to satisfy customer's needTo become trusted business partner to face the challenges of today and the futureTo have shoes brand that become number one in domestic market.

05

86.57%

PT. NH Korindo Securities Indonesia

608.175.716

PT. NH Korindo Securities Indonesia

130.235.143.200 100.00

06

600

700

2016

352

370

226

600

315

311

165

115

115

355

352

165

195

195

26.200

184.700

13.500

168.400

392.800

86.000.000

304.087.858

608.175.716

608.175.716

608.175.716

30.530.000.000

107.038.926.016

100.348.993.140

118.594.264.620

118.594.264.620

5. PMTHMETD*)

*) PMTHMETD = Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Efek Terlebih Dahulu

11-Mei-2016 11-Mei-2016 218.087.858 304.087.858

6. Stock Split 29-Aug-2016 29-Aug-2016 304.087.858 608.175.716

60.200.000.000

2016

2016,

2016,

2016

2016

2017,

2017,

AKSI KORPORASICorporate Action

07

RAPAT PEMEGANG SAHAMGeneral Meeting Of Shareholder

DEWAN KOMISARIS COMMISSIONERS

HARIADI DARMAWANKOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioners

ABDUL RACHMAN RAMLIKOMISARIS UTAMA

President Commissioners

ENDANG KOSASIHKOMISARIS INDEPENDENIndependent Commissioners

KOMITE AUDIT AUDIT COMMITTEE

ENDANG KOSASIHKETUA

JOKI HALIM SAPUTRAANGGOTA

AIRYN LINANDAANGGOTA

DAVID JAHYA WAKIL DIREKTUR UTAMA

Vice President Director

BAMBANG SETIYONODIREKTUR UTAMAPresident Director

YATI NURHAYATIDIREKTURDirector

AUDIT INTERNALInternal Audit

MOCH AL HADISEKRETARIS PERUSAHAAN

Corporate Secretary

HEO YOODIVISI PPIC

PPIC Division

TONNY R. ARMANDARISDIVISI KEUANGAN & AKUNTANSIFinance & Accounting Division

TURGIMANANDIVISI PRODUKSIProduction Division

EDDY KUSNANTODIVISI PENGEMBANGAN & DESAINDevelopment & Design Division

EVONE SUSANDIVISI PEMASARAN

Marketing Division

DIVISI SDM DAN UMUMHRD and GA Division

ORGANISASI DAN MANAJEMENOrganization and Management

DIREKSI BOARD OF DIRECTORS

08

Diangkat menjadi Komisaris Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 173 tanggal 29 Juni 2016. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama (2007 - 2012) dan Direktur Utama Perseroan (1997 - 2007). Mengawali karirnya sebagai militer sampai tahun 1965. Selanjutnya pernah menjabat antara lain sebagai Presiden Direktur PT Tambang Timah (1976 - 1984), Presiden Direktur Pertamina (1984 - 1988) serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat (1988 - 1993).

Mengikuti Kursus Infanteri Lanjutan di Sekolah Infantery Fort Benning, Georgia, serta Sekolah Warfare Khusus di Fort Benning North Caroline.

Diangkat Komisaris Independen berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 173 tanggal 29 Juni 2016. Sebelumnya pernah menjabat antara lain sebagai Dewan Pengawas/Komisaris di Perum Perhutani, Inspektur Jenderal Departemen Kehutanan, Anggota DPR/MPR RI, dsb. Purnawirawan Brigjen TNI AD.

Meraih gelar dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 1968.

Diangkat menjadi Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 173 tanggal 29 Junii 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Nufus Teknik Tama. Sebelumnya mengawali karir di Bank Mandiri sampai tahun 2002.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pajajaran tahun 1990.

Appointed as President Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Previously he was Vice President Commissioner (2007 - 2012) and President Director of the Company (1997 - 2007). His initial career was in military up to 1965. He was President Director of PT Tambang Timah (1976 - 1984), President Director Pertamina (1984 - 1988) and Indonesian Ambassador for United States (1988 - 1993).

He took Infantry Anvanced Course at the Infantry School Fort Benning, Georgia, and the Special Warfare School at Fort Benning, North Caroline

Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Formerly he was in Supervisory Board/Commissioner of Perum Perhutani, Inspector General of Forestry Ministry, member of House of Representatives, etc. He was also served in Military with latest position as Brigjen TNI AD.

Received his MD in Medical Faculty University of Indonesia in 1968.

Appointed as Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Currently also hold position as President Commissioner of PT Nufus Teknik Tama. His initial career was in Bank Mandiri until 2002.

Received his Bachelor degree in Economic from Pajajaran University in 1990.

DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners

09

Diangkat menjadi Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 173 tanggal 29 Juni 2016. Sebelumnya sebagai Wakil Komisaris Utama Perseroan (1997 - 2007). Selain itu saat ini juga menjabat antara lain sebagai Direktur Utama di PT Bayuniaga Primamandiri, dan Wakil Direktur Utama di PT Primarindo Mandiri. Mengawali karirnya di Bank Ekspor Impor Indonesia sampai tahun 1995.

Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Airlangga pada tahun 1979.

Diangkat menjadi Wakil Direktur Utama Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 173 tanggal 29 Juni 2016. Sebelumnya sebagai Komisaris Perseroan (1997 - 2007). Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Transmega Engineering & Construction, Wakil Direktur Utama di PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. Mengawali karirnya di PT Purna Bina Indonesia.

Meraih gelar Master Technology dalam bidang Mechanical Engineering dari Loughborough University of Technology, UK pada tahun 1981 serta Sarjana Teknik Mesin dari Merton Technical College, London pada tahun 1979.

Diangkat menjadi Direktur Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan RUPS Tahunan No. 173 tanggal 29 Juni 2016. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama di PT Primarindo Securities dan Direktur di PT Manggala Wibawa dan PT Bayuniaga Primamandiri. Mengawali karirnya di PT Bank Ekspor Impor Indonesia.

Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor pada tahun 1988, serta menyelesaikan program Wijawiyata Manajemen (fresh graduate MBA) di Institut Pendidikan dan Pembinaan Manajemen (IPPM) Jakarta pada tahun 1990. Pernah mengikuti berbagai kursus keuangan, antara lain dari New York Institute of Finance di New York; Euromoney di London, Hongkong dan Sydney; Institute of Banking and Finance di Singapore; International Center for Monetary and Banking di Geneve, dsb.

Appointed as President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Previously he was Vice President Commissioner of the Company (1997 - 2007). Currently also hold position as President Director of PT Bayuniaga Primamandiri and Vice President Director of PT Primarindo Mandiri. His initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia up to 1995.

Received his Bachelor degree from Airlangga University in 1979

Appointed as Vice President Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Previously he was Commissioner of the Company (1997 - 2007). Currently also hold position as Director in PT Transmega Engineering and Construction, and Vice President Director in PT Wiraswasta Gemilang Indonesia. His initial career was in PT Purna Bina Indonesia.

Received his Master Technology majoring in Mechanical Engineering from Loughborough University of Technology, UK in 1981 and his Bachelor degree in Mechanical Engineering from Merton Technical College, London in 1979

Appointed as Director of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Previously held position as President Director of PT Primarindo Securities, Director of PT Manggala Wibawa and PT Bayuniaga Primamandiri. Her initial career was in Bank Ekspor Impor Indonesia.

Achieved her Bachelor degree from Bogor Agricultural Institute in 1988, and completed Wijawiyata Management Program (MBA program for fresh graduate) in Institute for Education and Management Development (IPPM) Jakarta in 1990. She also has attended various financial courses, such as from New York Institute of Finance in New York; Euromoney in London, Hongkong and Sydney; Institute of Banking and Finance in Singapore; International Center for Monetary and Banking in Geneve, etc.

DEWAN DIREKSIBoard of Director

10

General Manager

Manager

Supervisor

Foreman

Leader

Operator

6

11

20

23

166

1.286

1.512

0,40

0,73

1,32

1,52

10,98

85.05

100.00TOTAL

Sarjana Bachelor

Sarjana Muda Diploma

SLTA Senior High School

SLTP Junior High School

36

30

940

506

1.512

2.38

1.98

62.17

33.47

100TOTAL

1.512

10,98%

1,52%

1,32%

0,73%

0,40%

33,47%

62,17%

OPERATOR

LEADER

FOREMAN

SUPERVISOR

MANAGER

GENERAL MANAGER

SARJANA

SARJANA MUDA

SLTA

SLTP

85,05%

2,38%

1,98%

KOMPOSISI KARYAWANComposition of Employees (as of 31st Desember 2015)

11

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Ijinkan kami untuk mengawali dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya lah, PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk berhasil melewati tahun 2016 yang dinamis ini dengan capaian kinerja yang cukup baik.

Selanjutnya dengan ini kami sampaikan laporan pertanggungjawaban Dewan Komisaris terhadap tugas pengawasan atas operasional Perseroan untuk tahun buku 2016 yang berakhir pada 31 Desember 2016.

Pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2016 mengalami perlambatan dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi di tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju berada di bawah target yang diharapkan, termasuk di dalamnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat dan Tiongkok. Pertumbuhan ekonomi Tiongkok hanya tercapai 6,7% atau yang terendah dalam 25 tahun terakhir.

Di tengah-tengah perlambatan perekonomian global tersebut, perekonomian Indonesia tumbuh 5,02%, lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 4,79%. Pencapaian ini diperoleh antara lain karena stabilisasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, rendahnya tingkat inflasi, penurunan tingkat bunga Bank Indonesia, serta percepatan pembangunan infrastruktur.

Tahun 2016 merupakan tahun yang penuh tantangan. Kondisi makroekonomi nasional mengalami berbagai tekanan, baik yang berasal dari dalam negeri maupun karena faktor global, yang berdampak pada bisnis Perseroan. Namun demikian, di tengah kondisi tersebut, Perseroan masih dapat membukukan kinerja usaha yang cukup baik. Pencapaian kinerja ini diharapkan dapat terus ditingkatkan lagi di masa depan, sehingga tercapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

KONDISI EKONOMI 2016

EVALUASI KINERJA DIREKSI

Dear Shareholders,

Allow us to begin by saying our praise and gratitude to the God Almighty, for His mercy in guiding PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk successfully pass this dynamic year of 2016 with good achievement.

Hereby, we present the Board of Commissioners' report on the oversight on the Company's operational activities and tasks undertaken by the Board of Directors during the financial year which ended December 31, 2016.

Global economic growth in 2016 was slowing down compared with the economic growth in the previous year. Economic growth in developed countries was below the expected target, including economic growth in the United States and China. China's economic growth reached only 6.7%, or the lowest in the last 25 years.

In the midst of the global economic slowdown, Indonesian economy grew 5.02%, higher than the previous year's level of 4.79%. This was achieved partly due to the stabilization of the rupiah against the US dollar, low inflation rate, decrease in Bank Indonesia interest rates, as well as acceleration of infrastructure development

The year 2016 was a year full of challenges. Indonesia's macro economy faced pressure from domestic and global factors, which affect the Company's business. Nevertheless, in the midst of these conditions, the Company still managed to record a good performance. This performance achievement is expected to continue in the future, to achieve a sustainable growth.

Economic Condition

Review of The Board of Directors Performance

LAPORAN DEWAN KOMISARISBoard of Commissioners’ Report

12

The Company's performance for the year 2016 could be summarized as follows:

? Total sales decreased from Rp. 222.36 billion in 2015 to Rp. 172.11 billion in 2016, or 22.60% lower, which is mainly caused by the decrease in export sales.

However, in 2016 the Company managed to increase its operating profit, from Rp. 21.83 billion in 2015 to Rp. 25.12 billion in 2016. ? The ratio of debt to total assets was reduced from

302.91% in 2015 to 205.58% in 2016. This decrease was primarily as a result of the Company's capital restructuring, to convert shareholder's loan of Rp. 87.24 billion into equity.

In general, although some of performance indicator recorded in 2016 is not achieved, it is understandable, given the macro-economic conditions in 2016, both nationally and globally was not growing as expected.

National economic growth in 2016 grew only 5.02%, lower than the targeted economic growth for 2016 of 5.1%. The World Bank estimates that Indonesia's economic growth in 2017 will grow in the range of 5.2%.

In response to these conditions, the Board of Commissioners has provided guidance to the Board of Directors to take strategic steps, including the following:?To evaluate effectiveness of the strategies and their

impact on the business performance,? Improving the Standard Operating Procedure to

increase efficiency and minimize business risk,? Optimizing the role and functions of internal control,? Increase employee competencies through training,? Increase collaboration with all stakeholders to optimize

performance.

To anticipate future business growth in line with the increase in demand from middle-class society of Indonesia, the Company has increased its efforts, among others by expanding the product distribution network to reach new marketing areas and to increase availability of products, to develop new product design in line with market demand, and to develop online sales through the Company's website and also in cooperation with several other online stores.

Overall, the Board of Commissioners approve and support the strategy pursued by the Board of Directors to address the macroeconomic conditions during the tough year of 2016, to achieve sustainable sales growth. The Board of Commissioners believes that the management team has managed to achieve an overall good performance despite weak demand in retail sector, affected by weak purchasing power.

Secara singkat, kinerja usaha Perseroan selama tahun 2016 adalah sebagai berikut:

?Total penjualan mengalami penurunan, dari Rp. 222,36 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 172,11 miliar di tahun 2016, atau menurun 22,60 %, yang terutama disebabkan oleh penurunan pada penjualan ekspor.

Walaupun demikian, pada tahun 2016 Perseroan berhasil meningkatkan perolehan laba usaha, dari Rp. 21,83 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 25,12 miliar di tahun 2016. ?Rasio hutang terhadap total aset berhasil diturunkan,

dari 302,91% pada tahun 2015 menjadi 205,58% pada tahun 2016. Penurunan ini terutama sebagai dampak dari restrukturisasi permodalan yang dilakukan Perseroan, dengan mengkonversi hutang pemegang saham sebesar Rp. 87,24 miliar menjadi ekuitas.

Secara umum, walaupun beberapa indikator capaian kinerja yang dibukukan Perseroan pada tahun 2016 tidak mencapa i ta rge t , namun ha l te rsebut dapat dimaklumi, mengingat kondisi ekonomi makro pada tahun 2016 baik nasional maupun global tidak mengalami pertumbuhan seperti yang diharapkan.

Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2016 hanya tumbuh sekitar 5,02%, lebih rendah dari asumsi pertumbuhan ekonomi yang ditargetkan untuk tahun 2016 sebesar 5,1%. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2017 akan tumbuh di kisaran 5,2%.

Menyikapi kondisi tersebut, Dewan Komisaris telah memberikan arahan kepada Direksi untuk mengambil beberapa langkah strategis, antara lain sebagai berikut:?Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya

terhadap kinerja usaha,?Menyempurnakan Standard Operating Procedure guna

meningkatkan efisiensi dan meminimalkan risiko usaha,?Mengoptimalkan peran dan fungsi pengendalian

internal,?Meningkatkan kompetensi karyawan melalui berbagai

pelatihan,?Meningkatkan kerjasama dengan segenap pemangku

kepentingan untuk mengoptimalkan kinerja.

Guna mengantisipasi pertumbuhan usaha di masa mendatang sejalan dengan peningkatan permintaan dari masyarakat kelas menengah Indonesia, Perseroan telah meningkatkan berbagai upaya antara lain dengan memperluas jaringan distribusi produk agar dapat menjangkau area pemasaran baru dan meningkatkan ketersediaan produk di seluruh Indonesia, mengembangkan design produk baru sejalan dengan permintaan pasar, serta mengembangkan penjualan secara online baik melalui website sendiri maupun bekerjasama dengan beberapa layanan penjualan online lainnya.

Secara keseluruhan, Dewan Komisaris menyetujui dan mendukung strategi yang ditempuh Direksi dalam menyikapi kondisi makro ekonomi yang kurang kondusif di tahun 2016, untuk mencapai pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan. Dewan Komisaris berpendapat bahwa jajaran manajemen telah berhasil meraih kinerja keseluruhan yang cukup baik di tengah melemahnya permintaan di sektor retail sebagai dampak dari menurunnya daya beli masyarakat.

13

Corporate Governance and Activities of Board of Commissioners

Going Forward

Closing

In addition to achievement of good financial performance and sustainable growth, we always pay attention to corporate governance in order to ensure the achievement of sustainable value creation.

The Board of Commissioners actively involved in the implementation of corporate governance. During the meetings of the Board of Commissioners and the Audit Committee, we ensure that the Company comply with the highest standards in the areas of compliance, transparency, accountability and professional ethics.

Throughout 2016, the Board of Commissioners has conducted meetings as much as 4 times, and 8 times of the Audit Committee meetings. Meeting frequency is sufficient for us to conduct a thorough supervision over the performanceof the Company and its management. The full report of activities of the Audit Committee and the Board of Commissioners are further described in the corporate governance section of this Annual Report.

Global and Indonesian economic growth in 2017 is expected to relatively the same compared to 2016. Increase in labor costs, raw material costs, as well as other production components are obstacles that must be overcome by the Company.

The conditions mentioned above must be addressed properly by the Board of Directors through the implementation of strategic policies to achieve good performance.

The Board of Commissioners has conducted review of the Company's 2017 business plan. In the midst of current declining in national retail sales, as well as high price increased on various production components, the Company is projecting a decrease in operating profit by about 15% compared to achievement of operating profit in 2016 (excluding profit on land disposal). Board of Commissioners believed that the forecast is quite realistic, given the current circumstances. We believe that the Board of Directors will be able to achieve a positive performance in the coming years.

Representing the Board of Commissioners, I would like to express our gratitude to all stakeholders for their cooperation and trust. We also would like to give our appreciation to the management and all employees, who have shown dedication to the mission and vision of the Company.

Abdul Rachman RamlyPresident Commissioner

Tata Kelola Perusahaan dan Kegiatan Dewan Komisaris

Pandangan ke Depan

Penutup

Selain meraih kinerja keuangan dan pertumbuhan yang berkelanjutan, kami senantiasa memberikan perhatian pada aspek tata kelola perusahaan guna menjamin tercapainya penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan.

Dewan Komisaris aktif terlibat dalam implementasi tata kelola perusahaan. Melalui rapat-rapat Dewan Komisaris dan Komite Audit, kami memastikan bahwa Perseroan mematuhi standar tertinggi di bidang kepatuhan, transparansi, akuntabilitas dan etika profesional.

Sepanjang tahun 2016, Dewan Komisaris melaksanakan rapat sebanyak 4 kali, dan 8 kali rapat Komite Audit. Frekuensi rapat tersebut cukup bagi kami untuk melakukan pengawasan menyeluruh atas kinerja Perseroan dan jajaran manajemennya. Laporan lengkap kegiatan Dewan Komisaris dan Komite Audit diuraikan lebih lanjut di bagian tata kelola perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia serta global di tahun 2017 diperkirakan belum banyak mengalami perubahan. Peningkatan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, serta komponen produksi lainnya merupakan kendala yang harus dicermati oleh Perseroan.

Berbagai hal tersebut di atas merupakan kondisi yang harus disikapi dengan baik oleh Direksi melalui penerapan berbagai kebijakan strategis untuk tetap dapat meraih kinerja yang baik.

Dewan Komisaris telah melakukan penelaahan atas rencana usaha Perseroan tahun 2017 yang diajukan oleh pihak manajemen. Di tengah penurunan penjualan retail nasional saat ini, serta peningkatan harga yang cukup tinggi atas berbagai komponen produksi , Perseroan memproyeksikan laba usaha mengalami penurunan sekitar 15% dibandingkan capaian laba usaha di tahun 2016 (di luar keuntungan penjualan tanah). Dewan Komisaris berpendapat, bahwa proyeksi tersebut cukup realistis mengingat kondisi yang terjadi saat ini. Kami meyakini bahwa Direksi dapat tetap meraih kinerja yang positif di tahun-tahun mendatang.

Mewakili Dewan Komisaris, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja sama dan kepercayaannya kepada kami. Kami juga sampaikanpenghargaan kepada jajaran manajemen dan seluruh karyawan, yang telah menunjukkan dedikasinya kepada misi dan visi Perseroan.

Abdul Rachman Ramly Komisaris Utama

14

Dear Shareholders,

We praise God Almighty for its continuous blessing and mercy to all of us in guiding PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk through 2016 with a good performance. Furthermore, we present our Annual Report for the 2016 financial year together with the Financial Statements audited by Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih as a form of management accountability for the respective period.

Based on the Report issued by the Independent Auditor, the Company's financial statements received an 'unqualified' opinion for financial position, comprehensive income, cash flows, as well as all material information for the year ended December 31, 2016 in accordance with applicable accounting principles in Indonesia.

In 2016, sales of the Company's local shoes is Rp. 170.09 billion, down 2.12% from Rp. 173.78 billion in the previous year, which is also the Company's sales targets. This decrease is mainly due to the low purchasing power and increased competition, including from imported shoes which have relatively cheap price.

Export sales in 2016 amounted to Rp. 2.02 billion decreased by 95.84% compared to the previous year's export sales of Rp. 48.58 billion. This condition is in accordance with the Company's previous projection. Weak global demand, rising labor costs and rising prices of various production components, also affecting the decline in export sales performance.

Overall, the Company's net sales decreased by 22.60% from Rp. 222.36 billion in 2015 to Rp. 172.11 billion in 2016.

Company Performance

Pemegang Saham yang terhormat,

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga PT Primarindo Asia Infrastructure Tbk dapat melalui tahun 2016 dengan kinerja yang cukup baik. Selanjutnya, kami sampaikan Laporan Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2016 beserta Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih sebagai bentuk dari pertanggungjawaban atas pengelolaan Perseroan pada periode tersebut.

Berdasarkan Laporan Auditor Independen, laporan keuangan Perseroan mendapat predikat wajar dalam semua hal yang material, serta kinerja keuangan dan arus kasnya untuk yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi keuangan di Indonesia.

Pada tahun 2016, penjualan sepatu lokal Perseroan adalah sebesar Rp. 170,09 miliar, menurun 2,12% dari Rp. 173,78 miliar di tahun sebelumnya, yang juga merupakan target penjualan Perseroan. Penurunan ini terutama disebabkan oleh masih rendahnya daya beli masyarakat serta semakin ketatnya persaingan termasuk dari sepatu impor dengan harga yang relatif murah.

Penjualan ekspor tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 2,02 miliar mengalami penurunan sebesar 95,84% dibandingkan dengan penjualan ekspor tahun sebelumnya sebesar Rp. 48,58 miliar. Hal ini sesuai dengan proyeksi Perseroan sebelumnya. Lemahnya permintaan global, kenaikan biaya tenaga kerja serta kenaikan harga berbagai komponen produksi lainnya turut berpengaruh pada penurunan kinerja penjualan ekspor tersebut.

Secara keseluruhan, nilai penjualan bersih Perseroan mengalami penurunan sebesar 22,60% dari Rp. 222,36 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 172,11 miliar di tahun 2016.

Kinerja Perusahaan

LAPORAN DIREKSIBoard of Directors’ Report

15

Although in 2016 total sales decreased quite large due to a decline in export sales, the Company recorded an operating profit of Rp. 25.12 billion, 15.07% higher than the previous year of Rp. 21.83 billion, and higher than the Company's target. Income from land disposal amounting to Rp. 6.52 billion contributed to the increase in the Company's operating profit.

In year 2016, the Company managed to book profit before tax of Rp. 29.87 billion, and net profit of Rp. 17.60 billion. This is partly due to the strengthening of Rupiah exchange rate against US Dollar and also Bank Mandiri interest rates waived that is quite high.

The Company strives to strengthen its business portfolio through the development of attractive new product designs and expansion of distribution network. In addition to producing mostly black shoes for schools, the Company is also developing sport shoes designs with vibrant colors. It is intended to gain a wider market share, and reduce fluctuations in sales throughout the year.

The Company realizes that in order to support the business growth, it is necessary to develop competent human resources. Various training programs have been implemented, both internally, and in cooperation with external training institutes.

In 2017, the World Bank projected that Indonesia's economy will grow by 5.2%, while the Central Bank projected in the range of 5% - 5.4%, which means that by 2017 Indonesia's economy will experience better growth compared with the previous year. We are optimistic, with the domestic economy condition that continues to grow, the Company will be able to maintain business continuity and achieve better business growth. We have also launched revenue growth target in 2017 business plan, based on a realistic figure.

Considering the current retail sales conditions, the Board of Directors projected that in 2017, production and sales will decline by around 10%, which will result in a 15% decrease in operating income.

The future strategic priorities that will be implemented by the Company, among others, are to strengthen the Company's product presence in the community by strengthening the distribution network to expand the availability and presence of products, online sales, products design and development that is more desirable to the market, pricing strategy that is in accordance with purchasing power, online sales, and promotion through social media networks.

Preview About Business Prospects

Walaupun di tahun 2016 total penjualan mengalami penurunan yang cukup besar karena penurunan pada penjualan ekspor, namun Perseroan berhasil membukukan laba usaha sebesar Rp. 25,12 miliar, 15,07% lebih tinggi dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,83 miliar, serta dari target laba usaha Perseroan. Pendapatan dari pelepasan aset tanah sebesar Rp. 6,52 miliar turut berperan dalam meningkatkan laba usaha Perseroan.

Menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar serta penghapusan bunga dari Bank Mandiri yang cukup besar, mengakibatkan Perseroan di tahun 2016 berhasil pembukukan laba sebelum pajak sebesar Rp. 29,87 miliar, dan laba komprehensif sebesar Rp. 17,60 miliar.

Perseroan senantiasa berupaya untuk memperkuat portofolio bisnis melalui pengembangan design produk baru yang menarik dan perluasan jaringan distribusi. Selain memproduksi sepatu sekolah yang didominasi warna hitam, Perseroan juga mengembangkan design produk sepatu sport dengan warna-warna yang dinamis. Hal ini dimaksudkan untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas, dan mengurangi fluktuasi penjualan sepatu sepanjang tahun.

Perseroan menyadari, bahwa untuk mendukung sasaran pertumbuhan usaha, diperlukan upaya pengembangan sumber daya manusia yang kompeten. Untuk itu berbagai program pelatihan telah dilaksanakan, baik secara internal, maupun bekerjasama dengan lembaga pelatihan eksternal.

Pada tahun 2017, Bank Dunia memproyeksikan perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan sebesar 5,2%, sedangkan Bank Indonesia memperkirakan antara 5% - 5,4%. Artinya, pada tahun 2017 perekonomian Indonesia akan mengalami pertumbuhan yang lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Kami optimis, dengan kondisi ekonomi domestik yang terus bertumbuh, Perseroan akan mampu menjaga kontinuitas usaha, dan mencapai pertumbuhan usaha yang lebih baik. Kami juga mencanangkan target perolehan laba usaha melalui rencana usaha tahun 2017 dengan tetap bertumpu pada angka yang realistis.

Dengan melihat kondisi penjualan retail yang masih lemah saat ini, Direksi memproyeksikan pada tahun 2017, jumlah produksi dan penjualan akan menurun sekitar 10%, yang berdampak pada penurunan laba usaha sekitar 15%.

Prioritas strategi ke depan yang akan dilaksanakan oleh Perseroan antara lain adalah dengan memperkuat kehadiran produk Perseroan di masyarakat melalui penguatan jaringan distribusi untuk memperluas ketersediaan dan keberadaan produk, pengembangan design produk yang lebih diminati pasar, penetapan harga jual yang disesuaikan dengan daya beli masyarakat, penjualan produk secara online dan promosi melalui berbagai jaringan sosial media.

Gambaran Tentang Prospek Usaha

16

Challenges

Implementation of Corporate Governance

Corporate Social Responsibility

High minimum wage increases, fluctuation of Rupiah against U.S. Dollar, increase in electricity tariff and other production components, economic slowing down, and weakening of purchasing power are tough challenges that must be faced by the Company.

The Company gave its best efforts to manage these risks, so that business performance still shows an increase compared to the previous year. Going forward we still have to carefully manage those various challenges.

Although a solid business performance is an essential element of our success, the Company strives to balance between business performance and practices of a good corporate governance. We are committed to the highest standards of transparency and accountability to all of the stakeholders. The Company believes that the culture of good governance has great benefits for the business, given that culture can build the long term values of trust, confidence and professionalism in our relationships with the stakeholders.

Various social responsibility program has been implemented by the Company during the year 2016, covering social responsibility in the areas of environmental, labor, social and community development, and social responsibility on products manufactured by the Company. The Company also received industrial visits of students from various schools and university in Java and Sumatera who want to know about the process of shoes manufacturing.

Furthermore, on this occasion, we would like give our appreciation to the Commissioners and Shareholders who have given a lot of support, to all employees who have worked dedicatedly to build the Company, as well as other stakeholders.

Tantangan-Tantangan

Penerapan Tata Kelola Perusahaan.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Peningkatan upah minimum yang cukup tinggi, fluktuasi nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar, kenaikan berbagai komponen produksi lainnya, rendahnya pertumbuhan ekonomi, melemahnya daya beli pasar, dan ketatnya tingkat persaingan usaha merupakan tantangan yang cukup berat yang harus dihadapi oleh Perseroan.

Perseroan berupaya mengelola risiko tersebut dengan baik, sehingga kinerja usaha tetap menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kedepan, Perseroan tetap harus mencermati berbagai tantangan ini, dan mengatasinya secara hati-hati.

Walaupun kinerja usaha yang solid merupakan elemen penting dari keberhasilan, Perseroan senantiasa berupaya membangun keseimbangan antara kinerja usaha dan praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perseroan berkomitmen pada standar transparansi dan akuntabilitas yang tertinggi kepada seluruh pemangku kepentingan. Perseroan percaya, bahwa budaya tata kelola yang baik dan sehat memiliki manfaat besar bagi kegiatan usaha, mengingat budaya tersebut dapat membangun nilai-nilai kepercayaan, percaya diridan profesionalisme dalam jangka panjang dalam hubungan Perseroan dengan berbagai pemangku kepentingan.

Berbagai program tanggung jawab sosial telah dilaksanakan oleh Perseroan sepanjang tahun 2016, meliputi tanggung jawab sosial di bidang lingkungan hidup, ketenagakerjaan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab sosial menyangkut produk yang diproduksi oleh Perseroan. Perseroan juga menerima kunjungan industri dari pelajar dan mahasiswa dari berbagai sekolah dan perguruan tinggi di Jawa dan Sumatera yang ingin mengetahui mengenai proses pembuatan sepatu.

Selanjutnya pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan terima kasih kepada Komisaris dan Pemegang Saham yang telah banyak memberikan dukungan selama ini, kepada segenap karyawan yang telah bekerja dengan penuh dedikasi untuk memajukan Perseroan, serta para pemangku kepentingan lainnya.

Perseroan memiliki dua segmen usaha, yaitu produksi dan penjualan sepatu untuk pasar lokal dan untuk keperluan ekspor. Pada tahun 2016, total produksi dan penjualan dari kedua segmen usaha tersebut adalah sebagai berikut:

Sampai dengan akhir tahun 2016 Perseroan memproduksi sepatu sejumlah 958.393 pasang atau menurun sekitar 17% dibandingkan dengan tahun 2015 sebesar 1.158.394 pasang. Penurunan produksi terjadi pada produksi lokal dan ekspor.

Produksi lokal turun dari sebelumnya pada tahun 2015 sebesar 969.000 pasang menjadi 951.119 pasang atau menurun sekitar 2%. Produksi untuk keperluan ekspor menurun sekitar 96%, dari sebelumnya 189.394 pasang pada tahun 2015 menjadi 7.274 pasang pada tahun 2016. Turunnya produksi sepatu lokal adalah karena kebijakan Perseroan untuk mengoptimalkan penjualan sepatu dari persediaan yang ada, dan total produksi serta persediaan masih cukup untuk mendukung penjualan. Turunnya produksi sepatu ekspor dipengaruhi oleh lemahnya permintaan global, serta kenaikan komponen biaya produksi terutama tenaga kerja, yang mengurangi daya saing produk di pasar ekspor.

Proses produksi sepatu secara ringkas dapat digambarkan sebagai berikut:

a. Produksi

Jumlah Produksi

Proses Produksi

The Company has two business segments, namely the production and sale of shoes for the local market and for export purposes. In 2016, total production and sales of two business segments are as follows :

As of the end of 2016 the Company produced 958,393 pairs of shoes or decreased approximately 17% compared to 2015 amounting to 1,158,394 pairs. The decline occurred in local and export production.

Local production is down from earlier in the year 2015 amounted to 969,000 pairs into 951,119 pairs or decreased by about 2%. Production for export decreased by about 96%, from 189,394 pairs in 2015 to 7,274 pairs in 2016. The decline in local footwear production is due to the Company's policy to optimize sales from existing inventory, and the Company believed that total production and inventories are still sufficient to support sales. The declining in exports production is affected by weak global demand and higher production cost components, especially labor, which reduces products competitiveness in the export market.

In brief, production process could be summarized as follows:

a. Production

Total Production

Production Process

17

PEMBAHASAN MANAJEMENManagement Discussion

Kapasitas Produksi

b. Penjualan

Pada tahun 2016, kapasitas produksi Perseroan adalah sekitar 100.000 pasang per bulan, menurun dibandingkan dengan kapasitas tahun 2015 sebesar 185.000 pasang per bulan. Hal ini dipengaruhi oleh menurunnya order ekspor yang diterima Perseroan, sehingga Perseroan harus menyesuaikan diri melalui pengurangan jumlah tenaga kerja produksi.

Pada tahun 2016, Perseroan mencatat total penjualan bersih sebesar Rp. 172,11 miliar, yang terdiri dari penjualan lokal sebesar Rp. 170,09 miliar dan penjualan ekspor sebesar Rp. 2,02 miliar.

Seiring dengan penurunan penjualan sepatu secara nasional, penjualan Perseroan juga mengalami penurunan sekitar 2% dibandingkan dengan total penjualan di tahun sebelumnya. Penurunan ini dipengaruhi oleh masih lemahnya daya beli masyarakat yang disebabkan oleh masih lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional.

Penjualan ekspor menurun karena lemahnya permintaan global, serta kenaikan beberapa biaya komponen produksi terutama tenaga kerja yang

Production Capacity

b.Sales

In 2016, the Company's production capacity was about 100,000 pairs per month, decreased compared with 2015 capacity of 185,000 pairs per month. This was affected by the decline in export orders received by the company, so that the Company must adjust by reducing direct labor.

In 2016, the Company recorded total net sales of Rp. 172.11 billion, which is comprised of local sales of Rp. 170.09 billion and export sales of Rp. 2.02 billion .

In the midst of declining national footwear sales, the Company's sales also decrease by 2% compared with the previous year's sales. This decrease partially due to weak purchading power and also slow national economic growth.

Export sales declined due to weak global demand, as well as some increase in production cost components, especially labor, that reduce the competitiveness of products in the export market.

18

PRODUKSI (PASANG)production (pairs)

PENJUALAN BERSIH (dalam miliar Rp.)net sales (in billion Rp.)

KOMPOSISI PENJUALANsales composition

5

LOKAL

EXPORT

Total : 172.112016

Total : 222.362015

Total : 286.692014

LokalLocal

LokalLocal

LokalLocal

LokalLocal

EksporExport

EksporExport

LokalLocal

LokalLocal

EksporExport

EksporExport

Ekspor Export Ekspor Export

Total : 958.3932016

Total : 1.851.8502014

Total : 1.158.3942015

19

c. Profitabilitas

Secara keseluruhan, pada tahun 2016 laba usaha mengalami peningkatan dari Rp. 21,83 miliar pada tahun 2015 menjadi sebesar Rp. 25,12 miliar di tahun 2016. Peningkatan laba usaha ini ditunjang oleh adanya pendapatan pelepasan aset tanah sebesar Rp. 6,52 miliar. Di luar pendapatan pelepasan aset tanah, laba usaha mengalami penurunan seiring dengan penurunan total penjualan. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan laba usaha penjualan lokal maupun ekspor. Penguatan kurs Rupiah terhadap US Dollar mengakibatkan Perseroan memperoleh pendapatan karena selisih kurs sebesar Rp. 4,14 miliar, sehingga pada akhir tahun buku 2016 Perseroan mencatat laba komprehensif sebesar Rp. 17,60 miliar.

c . Profitability

Overall, operating profit in 2016 increased from Rp. 21.83 billion in 2015 to Rp. 25.12 billion in 2016. Increase in operating profit is partly due to profit from disposal of land asset amounting to Rp. 6.52 billion. Other than profit from land disposal, operating profit decrease in line with decrease in both local and export sales.

The strengthening of Rupiah exchange rate against US Dollar resulted in the Company obtaining exchange rate gain of Rp. 4.14 billion, so at the end of the fiscal year 2016 the Company recorded a comprehensive profit of Rp. 17.60 billion.

20

79.300.156.166

12.741.118.395

92.041.274.561

89.438.951.168

99.777.795.015

189.216.746.183

170.088.394.265

2.021.471.659

172.109.865.924

(43.218.068.439)

25.117.618.621

4.751.578.569

29.869.197.190

17.601.900.105

83.401.850.883

16.156.543.877

99.558.394.760

89.655.828.325

211.915.081.362

301.570.909.687

173.779.268.980

48.584.561.697

222.363.830.677

(47.032.948.969)

21.828.914.738

(21.433.694.805)

395.219.933

(2.639.975.210)

-4,92%

-21,14%

-7,55%

-0,24%

-52,92%

-37,26%

-2,12%

-95,84%

-22,60%

-8,11%

15,07%

-122,17%

7457,61%

-766,74%

Aset

Total Aset pada tahun 2016 mengalami penurunan sebesar 4,92% dibandingkan dengan total Aset pada tahun sebelumnya. Penurunan aset terjadi terutama karena penurunan pada Kas dan Setara Kas dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 27,64 miliar menjadi Rp. 17,60 miliar yang disebabkan oleh tingginya pembayaran hutang ke Bank Mandiri, penurunan Pajak Dibayar Dimuka dari tahun sebelumnya Rp. 2,87 miliar menjadi Rp. 1,13 miliar, penurunan Aset Pajak Tangguhan dari tahun sebelumnya sebesar Rp. 1,80 miliar menjadi nihil, dan penurunan Aset Tetap dari sebelumnya 12,94 miliar menjadi 11,37 miliar.

Assets

Total assets in 2016 decreased by 4.92% compared to the total assets in the previous year. The decrease was mainly due to decrease in Cash and Cash Equivalent from the previous year of Rp. 27.64 billion to Rp. 17.60 billion, due to high loan repayment to Bank Mandiri, decrease in tax paid in advance from the previous year of Rp. 2.87 billion to Rp. 1.13 billion, decrease in deferred tax assets from the previous year of Rp. 1.80 billion to nil, and decrease on Fixed Asset from previously Rp. 12.94 billion to Rp. 11.37 billion.

2016

ANALISIS KINERJA KEUANGANFinancial Performance Analysis

Liabilitas

Ekuitas

Penjualan Bersih

Beban

Pada tahun 2016, total kewajiban Perseroan adalah sebesar Rp. 189,22 miliar, terjadi penurunan sebesar Rp. 112,35 miliar dibandingkan dengan kewajiban tahun 2015 sebesar Rp. 301,57 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan karena dilaksanakannya konversi hutang menjadi modal melalui Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) sebesar Rp. 87,24 miliar, serta menurunnya Hutang kepada Bank Mandiri.

Pada tahun 2016, Perseroan mencatat laba komprehensif sebesar Rp. 17,60 miliar. Pencapaian laba ini, ditambah dengan hasil konversi hutang menjadi modal sebesar Rp. 87,24 miliar, telah berhasil menurunkan defisiensi ekuitas dari minus Rp. 202,01 miliar pada tahun 2015 menjadi minus Rp. 97,18 miliar pada tahun 2016. Laba bersih per saham meningkat dari minus Rp. 31 per saham pada tahun 2015 menjadi Rp. 29 per saham pada tahun 2016.

Penjualan Bersih Perseroan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 172,11 miliar, menurun sebesar 22,6% dibandingkan dengan penjualan bersih tahun sebelumnya sebesar Rp. 222,36 miliar. Penurunan ini disebabkan karena penurunan penjualan ekspor sebesar 96% dari semula Rp. 46,56 miliar pada tahun 2015 menjadi Rp. 2,02 miliar di tahun 2016. Penjualan lokal menurun sebesar 2% dari Rp. 173,78 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 170,09 miliar di tahun 2016. Penurunan pada penjualan ekspor sejalan dengan masih lemahnya permintaan dunia, serta menurunnya daya saing ekspor yang disebabkan oleh peningkatan biaya komponen produksi yang cukup tinggi. Penurunan penjualan lokal dipengaruhi oleh masih lemahnya daya beli masyarakat karena lemahnya pertumbuhan ekonomi global dan nasional.

Beban Penjualan pada tahun 2016 naik sekitar 9,97% dari Rp. 33,30 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 36,62 miliar di tahun 2016. Beban Umum dan Administrasi naik 7,44% dari Rp. 13,06 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 14,03 miliar di tahun 2016. Kenaikan tersebut di atas terutama dikarenakan tingginya kenaikan pada biaya tenaga kerja dan biaya pemasaran.

Liabilities

Equity

Net Sales

Expenses

In 2016, total liabilities of the Company is Rp. 189.22 billion, a decrease of Rp. 112.35 billion compared to liabilities in 2015 amounted to Rp. 301.57 billion. This decrease was primarily due to the implementation of the debt to equity conversion through Capital Increase Without Preemptive Rights (PMTHMETD) of Rp. 87.24 billion, and decrease in payables to Bank Mandiri.

In 2016, the Company recorded comprehensive income of Rp. 17.60 billion. Achievement of these profits, coupled with the results of debt to equity conversion of Rp. 87.24 billion, helped lower the equity deficiency from minus Rp. 202.01 billion in 2015 to minus Rp. 97.18 billion in 2016. Earnings per share rose from minus Rp. 31 per share in 2015 to Rp. 29 per share in 2016.

The Company Net sales in 2016 amounted to Rp. 172.11 billion, a decrease of 22.6% compared with the previous year's net sales of Rp. 222.36 billion. This decrease was caused by the decrease of export sales by 96% from previously Rp. 46.56 billion in 2015 to Rp. 2.02 billion in 2016. Local sales decreased by 2% from Rp. 173,78 billion in 2015 to Rp. 170.09 billion in 2016.The decrease in export sales in line with weak global demand and declining export competitiveness due to increased production component costs that are quite high. The decline in local sales was influenced by weak purchasing power due to the weak global and national economic growth.

Sales Expenses in 2016 increased by approximately 9.97% from Rp. 33.30 billion in 2015 to Rp. 36.62 billion in 2016. General and Administrative Expenses rose 7.44% from Rp. 13.06 billion in 2015 to Rp. 14.03 billion in 2016. The above increases was mainly due to high increases in labor costs and marketing costs.

21

Kinerja usaha yang solidmerupakan elemen penting

dari keberhasilan A solidbusiness performance is an

essential element of oursuccess

22

Pendapatan Lain-lain

Laba Usaha

Pendapatan (Beban) Keuangan

Laba (Rugi) Komprehensif

Arus Kas

Pada tahun 2016, Perseroan memperoleh pendapatan lain-lain yang cukup tinggi yaitu Rp. 6,52 miliar, yang merupakan pendapatan dari hasil pembebasan tanah kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Laba Usaha atau laba operasional adalah Laba Kotor dikurangi Beban Usaha. Pada tahun 2016, Laba Usaha Perseroan adalah Rp. 25,12 miliar, mengalami peningkatan sebesar 15,07% dibandingkan dengan Laba Usaha tahun sebelumnya sebesar Rp. 21,83 miliar. Peningkatan Laba Usaha ini antara lain disebabkan oleh perolehan pendapatan dari Pelepasan Aset Tanah sebesar Rp. 6,52 miliar.

Pada tahun 2016 Perseroan membukukan pendapatan keuangan sebesar Rp. 11,19 miliar dan beban keuangan sebesar Rp. 6,44 miliar, sedangkan pada tahun 2015 tercatat pendapatan keuangan sebesar Rp. 4,50 miliar dan beban keuangan sebesar Rp. 25,94 miliar. Peningkatan yang cukup tinggi pada Pendapatan Keuangan di tahun 2016 berasal dari penghapusan bunga Bank Mandiri sebesar Rp. 6,24 miliar, dan pendapatan selisih kurs sebesar Rp. 4,14 miliar.

Setelah memperhitungkan Pendapatan (Beban) Keuangan dan taksiran pajak penghasilan, tercatat di tahun 2016 Perseroan membukukan laba Komprehensif sebesar Rp. 17,60 miliar, sementara pada tahun 2015 Perseroan membukukan kerugian Komprehensif sebesar Rp. 2,64 miliar. Dengan adanya Laba Komprehensif pada tahun 2016, ditambah dengan hasil konversi hutang menjadi modal sebesar Rp. 87,24 miliar, defisiensi modal Perseroan berkurang dari minus Rp. 202,01 miliar di tahun 2015 menjadi minus Rp. 97,18 miliar di tahun 2016.

Kas bersih yang dihasilkan dari aktivitas operasi pada tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 17,10 miliar. Kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas investasi tercatat sebesar Rp. 7,18 miliar, sedangkan kas bersih yang dipergunakan untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar minus Rp. 34,33 miliar yang sebagian besar digunakan untuk pembayaran pinjaman kepada Bank Mandiri. Kas dan setara kas pada akhir tahun 2016 tercatat sebesar Rp. 17,60 miliar, mengalami penurunan sekitar 36,32% dari Rp. 27,64 miliar pada akhir tahun 2015.

Other Income

Operating Profit

Financial Income (Expenses)

Comprehensif Profit (Losses)

Cash Flow

In 2016, the Company obtained high other income of Rp. 6.52 billion, from land acquisition by the West Java Provincial Government.

Operating profit is gross profit minus operating expenses. In 2016, the Company's Operating Profit was Rp. 25.12 billion, increased by 15.07% compared to the previous year operating profit of Rp. 21.83 billion. Increase in Operating Income is due, among others, to the revenues from disposal of Land Assets of Rp. 6.52 billion..

In 2016 the Company recorded financial income of Rp. 11.19 billion and the financial expenses of Rp. 6.44 billion, while in 2015 financial income is recorded to be Rp. 4.50 billion and financial expenses of Rp. 25.94 billion. A substantial increase in Financial Income in 2016 comes from the Bank Mandiri loan interest waived of Rp. 6.24 billion, and foreign exchange income of Rp. 4.14 billion.

After taking into account Financial Income (Expenses) and projected income tax, in the year 2016 the Company recorded comprehensive profit of Rp. 17.60 billion, while in 2015 the Company recorded comprehensive loss of Rp. 2.64 billion. With the Comprehensive Profit in 2016, coupled with debt conversion into capital of Rp. 87.24 billion, the Company's capital deficiency decreased from minus Rp. 202.01 billion in 2015 to minus Rp. 97.18 billion in 2016.

Net cash generated from operating activities in 2016 amounted to Rp. 17.10 billion. Net cash used in investing activities amounted to Rp. 7.18 billion, while net cash used in financing activities amounted to minus Rp. 34.33 billion which was mainly used for payments to Bank Mandiri.Cash and cash equivalents at the end of 2016 stood at Rp. 17.60 billion, an decrease of approximately 36.32% from Rp. 27.64 billion at the end of 2015.

2016

88,66%

205,58%

DEBT PAYING ABILITY

23

Dari rasio keuangan tersebut di atas terlihat bahwa rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek untuk tahun 2016 menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yang berarti penurunan kemampuan Perseroan dalam menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya. Hal ini terutama disebabkan oleh pembayaran hutang yang cukup besar kepada Bank Mandiri di tahun 2016, sehingga menurunkan saldo kas dan setara kas Perseroan. Selama ini Perseroan tidak mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban operasional usahanya, karena sebagian besar dari hutang lancar tersebut adalah hutang kepada bank dan kreditur lainnya yang dapat diperpanjang.

Rasio Liabilitas terhadap Total Aktiva mengalami penurunan di tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh menurunnya kewajiban Perseroan ke Bank Mandiri, serta karena penguatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.

Perseroan secara rutin dan berkala melakukan review atas kontrak kerjasama dan kemampuan pelanggan untuk melunasi kewajibannya.

Pada tahun 2016 dan 2015, pelunasan piutang usaha domestik rata-rata Perseroan adalah di bawah 30 hari. Dari sisi umur piutang, perbandingan piutang usaha lokal di atas 30 hari dibandingkan dengan total piutang relatif stabil, pada tahun 2015 sebesar 3,85% dan pada tahun 2016 sebesar 3,90%.

TINGKAT KOLEKTIBILITAS PIUTANG

The financial ratios above shows that ratio of current assets to current liabilities for the year of 2016 decreased compared to the previous year, which means an decrease in our ability to resolve short-term liabilities. This is mainly due to high loan repayment to Bank Mandiri in 2016, resulting in decrease in Cash and Cash Equivalent. The Company so far did not have any difficulty in paying its obligations on its business operations. This is because most of the current debt is owed to banks and other lenders which can be extended.

The Liabilities to Total Assets ratio decreased in 2016. This is due to the decreasing of the Company's liabilities to Bank Mandiri, as well as the strengthening of the Rupiah against US Dollar.

The Company routinely and periodically reviews the contract and the customer's ability to repay its obligations.

In 2016 and 2015, the average repayment of the accounts receivable of the domestic sales of the Company is under 30 days. From the age of accounts receivable, ratio of accounts receivable over 30 days compared to total receivables relatively stable, from3.85% in 2015 to 3.90% in 2016.

COLLECTION OF ACCOUNT RECEIVABLES

“Perseroan senantiasa berupaya membangun

keseimbangan antara kinerjausaha dan praktik tata kelolaperusahaan yang baik. TheCompany strives to betweenbusiness performance and

practices of a good corporategovernance”

24

STRUKTUR PERMODALAN

INVESTASI BARANG MODAL

Perseroan secara rutin menelaah dan mengelola struktur permodalan dan laba secara optimal. Hal-hal yang dipertimbangkan adalah profitabilitas saat ini dan proyeksi yang akan datang, kebutuhan modal masa depan, proyeksi arus kas operasi, proyeksi belanja modal dan proyeksi peluang investasi yang strategis.

Struktur modal Perseroan pada tahun 2016 terdiri dari hutang sebesar Rp. 189,22 miliar dan ekuitas sebesar minus Rp. 97,18 miliar.

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih Perseroan adalah sebesar minus 95,87% pada tahun 2016 dan minus 56,98% pada tahun 2015. Penurunan jumlah hutang bersih pada tahun 2016 dikarenakan adanya pembayaran hutang ke Bank Mandiri yang cukup besar, serta penguatan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar.

Penambahan investasi barang modal pada tahun 2016 sebesar Rp. 595,73 juta, sebagian besar berasal dari investasi pada mesin dan peralatan sebesar Rp. 340,09 juta dan investasi pada Tanah (biaya sertifikasi tanah) sebesar Rp. 250 juta.

CAPITAL STRUCTURE

CAPITAL GOOD INVESTMENT

The Company regularly examines and manages the optimal capital structure and profit. Things to consider are the current and future profitability projection, future capital requirements, projected operating cash flows, projected capital expenditures and projected strategic investment opportunities.

The capital structure of the Company in 2016 consisted of debt of Rp. 189.22 billion and equity of minus Rp. 97.18 billion.

The ratio of net debt to equity ratio is equal to minus 95.87% in 2016 and minus 56.98% in 2015. Decreasing of debt amount in 2016 primarily due high loan repayment to Bank Mandiri and strengthening of Rupiah exchange rate against US Dollar.

The addition of capital investments in 2016 amounted to Rp. 595.73 million, which largely on machine and equipment amounting to Rp. 340.09 million, and investment on land certification of Rp. 250 million.

P e r s e r o a nsenantiasa berupayauntuk memperkuat

portofolio bisnis melaluipengembangan design produkbafru The Company strives to

strengthen its business portofoliothrough the development of

attractive new productdesigns

25

Target operasional Perseroan untuk tahun 2016 adalah sesuai yang disampaikan pada Laporan Tahunan 2016 . Perbandingan antara target dan realisasi adalah sebagai berikut:

Target produksi dan penjualan sepatu lokal Perseroan untuk tahun 2016 adalah sama dengan pencapaian produksi dan penjualan pada tahun 2015, sedangkan produksi untuk keperluan ekspor diproyeksikan mengalami penurunan.

Realisasi produksi sepatu lokal pada tahun 2016 adalah sebesar 951.119 pasang, lebih rendah sekitar 2% dibandingkan total produksi sepatu lokal tahun 2015 sebesar 969.000 pasang. Penurunan jumlah produksi ini adalah sebagai upaya Perseroan dalam mengoptimalkan pengelolaan persediaan, serta sebagai antisipasi penurunan penjualan.Sesuai dengan yang diproyeksikan, produksi sepatu ekspor tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Target Laba Usaha tahun 2016 sesuai yang disampaikan pada Laporan Tahunan 2015 adalah akan mengalami penurunan sebesar 10%. Realisasi Laba Usaha Perseroan di tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 15,07%, lebih tinggi dari yang ditargetkan.

Dengan memper t imbangkan daya be l i masyarakat yang belum mengalami peningkatan yang cukup baik, dan kondisi penjualan sepatu nasional yang masih rendah, Perseroan memproyeksikan total produksi dan penjualan untuk sepatu lokal tahun 2017 akan mengalami penurunan sekitar 10% dibandingkan dengan total produksi dan penjualan di tahun 2016.

Produksi dan penjualan sepatu ekspor diproyeksikan juga akan mengalami penurunan. Kenaikan berbagai komponen biaya produksi yang tidak disertai dengan kenaikan nilai jual ekspor mengakibatkan penjualan ekspor menjadi kurang menguntungkan.

Dengan pertimbangan proyeksi penjualan 2017 menurun sekitar 10% dibandingkan dengan tahun 2016, sementara komponen biaya produksi terutama tenaga kerja mengalami kenaikan yang cukup besar, maka untuk tahun 2017, Perseroan memproyeksikan perolehan laba usaha akan mengalami penurunan sekitar 15% di luar keuntungan dari hasil pelepasan tanah.

1. Produksi dan Penjualan

2. Laba Usaha

PROYEKSI 2017

1. Produksi dan Penjualan

2. Laba Usaha

The Company's operational targets for 2016 are as presented in the 2016 Annual Report. The comparison between target and realization is as follows:

The Company's production and sales target of local shoes for 2016 is equal to the achievement of production and sales in 2015, while production for export is projected to decline.

The realization of local shoe production in 2016 was 951,119 pairs, about 2% lower than the total local shoe production in 2015 of 969,000 pairs. This decrease in production was the Company's effort to optimize inventory management, as well as to anticipate sales decline. As projected, export shoes production in 2016 decreased compared with the previous year.

Target of Operating Income in 2016 which was stated in 2015 Annual Report was to decrease up to 10%. Realization of Operating Profit in 2016 increased by 15.07%, higher than its target.

Considering purchasing power that has not much improved, and national footwear sales conditions that are still low, the Company is projecting total production and sales for local shoes in 2017 will decrease 10% compared with total production and sales in 2016.

Production and sales of exports shoes are projected to decline. Increase in various production component costs which are not accompanied by increase in export sales price resulted in less profitable export sales.

Considering 2017 sales projections is 10% lower than 2016, while the production component costs, especially labor, rise, in 2017 the company projects operating income will decrease around 15%.

1. Production and Sales

2. Operating Income

PROJECTION FOR 2017

1. Production and Sales

2. Operating Income

PERBANDINGAN TARGET DAN REALISASITarget and Actual Comparison

26

PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA

Perpanjangan jangka waktu kredit Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 7 Maret 2016, Orchard Corporation sebagai pemberi pinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 5.000.000,- yang sebelumnya akan jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2017 menjadi jatuh tempo pada 15 Maret 2019.

SUBSEQUENT EVENTS

Extension of Loan MaturityBased on the addendum To Loan Agreement on March 7, 2016, Orchard Corporation as lender approved the extension of loan facility of USD. 5.000.000, - which previously will be due on March 15, 2017 becomes due on March 15, 2019.

PROSPEK USAHA

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2017 bisa mencapai 5,2%, sedikit lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2016 sebesar 5,02%. Proyeksi peningkatan pertumbuhan ekonomi ini didasari oleh menurunnya angka pengangguran dan defisit neraca berjalan yang relatif rendah. Selain itu tingkat inflasi yang mencapai rekor terendah diharapkan mampu membuat perekonomian Indonesia membaik.

Sesuai data Aprisindo, pada tahun 2016 ekspor alas kaki Indonesia adalah USD 4,64 miliar atau naik sekitar 3%, lebih rendah dibandingkan pertumbuhan ekspor tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, industri sepatu ekspor diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan sekitar 3 - 5%.

Pasar sepatu lokal pada tahun 2017 diperkirakan tidak akan mengalami pertumbuhan yang berarti dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh masih lemahnya daya beli masyarakat, ditambah dengan peningkatan harga produk yang terutama disebabkan oleh naiknya biaya bahan baku serta upah minimum yang cukup tinggi.

Berbagai strategi diperlukan untuk bertahan dalam menghadapi berbagai kendala tersebut, termasuk di antaranya melalui efisiensi, inovasi dan diferensiasi pasar.

BUSINESS PROSPECTS

The World Bank estimates Indonesia's economic growth in 2017 by 5.2%, slightly higher than the Indonesia's economic growth in 2016 of 5.02%. The projected increase in economic growth is based on a relatively low rate of unemployment and current account deficit. In addition, the inflation rate which reached a record low is expected to make the Indonesian economy improving.

According to Aprisindo data, in 2016 Indonesia's footwear export is USD 4.64 billion, increase around 3% from previous year, but lower than the previous year's export growth. In 2017, the shoe export industry is expected to grow around 3 - 5%.

Local shoes market in 2017 is estimated will not have any significant growth compared with the previous year. This is mainly due to the weakening of purchasing power, coupled with the increased in local shoes prices which mainly caused by increase in raw material and labor costs.

Various strategies needed to overcome these obstacles, including through efficiency, innovation and market differentiation.

STRATEGI BISNIS SATU TAHUN MENDATANG

Pemasaran

Perseroan masih tetap optimis bahwa industri sepatu dimasa mendatang akan tetap berkembang, baik pasar dalam negeri maupun pasar ekspor. Menghadapi berbagai peluang dan tantangan baik pasar ekspor maupun pasar dalam negeri, Perseroan telah bersiap diri dengan berbagai strategi untuk mengantisipasi hal-hal tersebut.

Walaupun pertumbuhan ekspor alas kaki Indonesia tahun 2017 diperkirakan masih akan sedikit meningkat, namun peningkatan tersebut terutama pada sepatu dengan brand premium yang memiliki margin keuntungan yang cukup besar. Kondisi Perseroan saat ini belum memungkinkan untuk memproduksi sepatu dengan brand premium. Peningkatan biaya tenaga kerja yang cukup tinggi, peningkatan harga-harga material, serta biaya overhead lainnya cukup menekan keuntungan yang bisa diperoleh dari pasar ekspor ini, sehingga untuk tahun 2017 Perseroan akan lebih fokus melakukan penjualan di pasar lokal.

BUSINESS STRATEGY ONE YEAR FORWARD

Marketing

The Company remains optimistic that the shoes industry in the future will continue to grow, both domestic and export markets. Facing opportunities and challenges on both export and domestic market, the Company has been prepared with various strategies.

Although the growth of Indonesia's footwear exports in 2017 is expected to rise, but the increase is primarily in premium brand shoes that has a better profit margin. With the current condition, it is difficult for the Company's to produce premium brand shoes. High increase in labor costs, materials, and overhead costs have reduced profit gained from export market, so that for 2017 the Company will concentrate more on local market.

27

Untuk pasar dalam negeri, Perseroan tetap fokus untuk memperkuat pasar melalui strategi perluasan jaringan, pengembangan produk-produk merk sendiri dan pengembangan kemampuan produksi. Langkah dan kebijakan yang dilaksanakan oleh Perseroan sebagai implementasi dari strategi yang dimaksud adalah melalui peningkatan produktivitas, efisiensi, pengembangan produk-produk baru serta perluasan jaringan distribusi.

Perluasan jaringan pemasaran dilaksanakan melalui peningkatan jumlah independent store dan counter bekerja sama dengan department store terkemuka. Jumlah independent store pada tahun 2016 adalah 29 unit dan pada tahun 2017, dengan melihat perkembangan penjualan sepatu lokal yang masih lemah, Perseroan belum berencana menambah independent store yang baru. Jumlah total outlet penjualan saat ini mencapai 383 outlet dan pada tahun 2017 diperkirakan akan bertambah sebanyak 5 outlet. Perseroan juga melakukan penjualan secara online, selain melalui website sendiri, juga melalui beberapa online store seperti Zalora, Lazada dan Matahari Mall.

Disamping melalui perluasan jaringan pemasaran, Perseroan juga senantiasa melakukan diversifikasi produk sepatu yang dihasilkan. Diharapkan strategi ini bisa menarik minat sasaran pasar (target market) yang baru, yang selama ini bukan pembeli sepatu Tomkins.

Beberapa langkah penting yang telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk meningkatkan produktivitas adalah peningkatan kemampuan dan kualitas pekerja, pengurangan tenaga kerja yang kurang produktif serta perbaikan struktur organisasi serta tata cara kerja. Efisiensi dilaksanakan pula dengan meningkatkan utilisasi penggunaan bahan baku dan upaya mengurangi tingkat kesalahan produksi. Disamping itu, perbaikan desain produk terus dilakukan agar dihasilkan produk sepatu yang tetap fashionable dengan proses yang lebih sederhana dan biaya material yang lebih murah.

Produksi

For the domestic market, the Company remains focused on strengthening the market through network expansion strategy, development of own brand products and the development of production capabilities. Measures and policies implemented by the Company as the implementation of its strategy are through increased product iv i ty, eff ic iency, development of new products and expansion of distribution network .

Expansion of marketing network implemented by increasing the number of independent stores and counters in collaboration with leading department stores. The number of independent stores in 2016 was 29 units and in 2017, considering low demand on local market, the Company has not considered on opening a new store. The total outlet numbers currently reach 383 outlets, and in 2017 is expected to increase by 5 counter. The Company also sells products through online stores, such as Zalora, Lazada and Matahari Mall.

In addition to expansion its marketing distribution, the company also continues to diversify its products. With this strategy it is expected to be able to attract the new target market, which was not Tomkins shoes buyer.

Some important steps that have been implemented by the Company to increase its productivity are to increase the capacity and quality of workers, reduction of unproductive labor and improvement of organizational structure and working procedures. Efficiency is also implemented by increasing the utilization of raw material usage and reducing the error rate of production. In addition, product design improvements continue to be made in order to produce fashionable footwear with simpler process and cheaper material cost .

Production

28

KEBIJAKAN DIVIDEN

INFORMASI MATERIAL

Pada tahun 2016 Perseroan membukukan laba komprehensif sebesar Rp. 17,41 miliar. Walaupun demikian, mengingat total ekuitas Perseroan masih negatif, Perseroan belum dapat membagikan dividen.

Dalam rangka memperbaiki kondisi keuangan, pada tanggal 28 Maret 2016 Perseroan telah memperoleh persetujuan RUPS untuk melakukan konversi dari h u t a n g p e m e g a n g s a h a m s e b e s a r R p . 87 .235.143.200, - men jad i moda l me la lu i Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD), dengan menerbitkan saham Seri B berdenominasi Rp. 400,-per saham. Saham lama menjadi saham Seri A dengan denominasi tetap Rp. 500,- per saham.

Untuk memenuhi ketentuan free float dari Bursa Efek Indonesia, pada tanggal 29 Juni 2016, Perseroan memperoleh persetujuan untuk melakukan pembagian saham (stock split), yaitu satu saham lama akan memperoleh dua saham baru. Dengan adanya stock split ini, maka jumlah saham Perseroan menjadi dua kali lebih banyak, dengan nominal saham Seri A menjadi sebesar Rp. 250,- per saham dan seri B menjadi sebesar Rp. 200,- per saham.

Di luar hal tersebut di atas, Perseroan tidak melakukan transaksi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan/peleburan usaha, akuisisi, serta tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan. Anggota Direksi atau dewan Komisaris Perseroan tidak ada yang memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris lainnya. Sedangkan transaksi antara Perseroan dengan pihak terafiliasi sudah diungkapkan dalam Laporan Keuangan dan dilakukan secara arms length transaction.

Sehubungan dengan rencana pembangunan akses jalan tol Padalarang - Cileunyi, sejak tahun 2014 pihak pemerintah daerah Bandung telah mulai melakukan pemetaan dan pembebasan sebagian lahan di wilayah Gedebage yang akan dilalui oleh proyek tersebut. Sesuai dengan master plan proyek, sebagian lahan di lokasi pabrik Perseroan (sekitar 2 hektar) akan termasuk ke dalam wilayah yang akan dilalui proyek tersebut. Pembebasan lahan ini tidak akan mengganggu kegiatan produksi, karena lahan dan bangunan yang ada masih mampu menampung aktivitas produksi Perseroan. Sampai saat ini total lahan Perseroan yang telah dibebaskan adalah 5.112 m2, dari total yang direncanakan seluas 15.751 m2.

DIVIDEND POLICY

MATERIAL INFORMATION

In 2016, the Company has a comprehensive profit of Rp. 17.41 billion. However, considering the Company still has negative equity, the Company can not distribute any dividends.

In order to improve the financial condition, on March 28, 2016, the Company obtained approval from the General Meeting of Shareholder to convert from shareholder's debt of Rp. 87,235,143,200.- to capital through the Increase of Equity without Preemptive Rights (PMTHMETD), by issuing Series B shares denominated Rp. 400.- per shares. The old shares become Series A shares with the same denomination of Rp. 500, - per share.

To meet the free float requirement of the Indonesian Stock Exchange, on June 29, 2016, the Company obtained General Meeting of Shareholder's approval to conduct stock split, ie one old share will acquire two new shares. With this stock split, the total number of shares of the Company becomes twice as many, with the Series A share nominal being equal to Rp. 250,- per share and series B to Rp. 200,- per share.

Notwithstanding the above, the Company does not conduct material transactions concerning investment, expansion, divestment, merger / consolidation, acquisition, and non-transaction involving conflict of interest. No member of the Board of Directors or Board of Commissioners has any affiliation relationship with the members of the Board of Directors and other members of the Board of Commissioners. Transactions between the Company and affiliated parties are disclosed in the Financial Statements and arms length transaction.

In connection with Padalarang - Cileunyi toll road access development plan, in 2014 Bandung local government has started to do land mapping and acquisition in some areas of Gedebage that will be passed by the project. According to project master plan, certain area at the Company's plant site (around 2 hectare) is likely to be included into the areas that will be traversed by the project. This land acquisition process will not affect the Company's operational activity, since the remaining land and buildings are still able to accomodate the production process. Until now, the total of the Company's land that has been released is 5,112 m2, of the planned total of 15,751 sqm.

29

30

Perseroan menerapkan prinsip Tata Kelola Perusaha-an yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dalam setiap proses bisnisnya, yang terdiri dari 5 prinsip dasar yaitu keterbukaan informasi (transparency), akuntabilitas (accountability),pertanggungjawaban (responsibility), kemandirian (independency) serta kesetaraan dan kewajaran (fairness) sebagai wujud tanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

Perseroan menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham ("RUPS") setiap tahunnya sebagai wujud pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris kepada pemegang saham.

Selama tahun 2016 Perseroan mengadakan dua kali RUPS, yaitu RUPS Luar Biasa yang diadakan pada tanggal 28 Maret 2016 dan RUPS Tahunan yang diadakan pada tanggal 29 Juni 2016. RUPS Luar Biasa dan RUPS Tahunan ini dihadiri oleh seluruh Direksi, dan 2 (dua) orang anggota Komisaris. Komisaris Utama yaitu Bp. Abdul Rachman Ramly tidak dapat hadir karena kondisi kesehatan tidak memungkinkan.

Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ("RUPS LB") Tanggal 28 Maret 2016:Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir pada RUPS LB ini adalah sebanyak 69,54%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

Menyetujui perubahan nilai nominal atas saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 86.000.000 (delapan puluh enam juta) saham dengan nilai nominal Rp. 500,- (Lima Ratus Rupiah) setiap saham menjadi Saham Seri A dan saham dalam portepel yang semula sejumlah 258.000.000 (dua ratus lima puluh delapan juta) saham dengan nilai nominal Rp. 500,- (Lima Ratus Rupiah) setiap saham menjadi sejumlah 322.500.000 (tiga ratus dua puluh dua juta lima ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp. 400,- (Empat Ratus Rupiah) setiap saham dan menjadi Saham Seri B

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Pertama ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Menyetujui Penambahan Modal Ditempatkan dan Disetor penuh Perseroan Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu kepada Pemegang Saham Perseroan yang dilaksanakan dengan penempatan 218.087.858 (dua ratus delapan belas juta delapan puluh tujuh ribu delapan ratus lima puluh delapan) saham baru Seri B dalam portepel untuk pelunasan utang kepada PT. Golden Lestari sebesar Rp. 87.235.143.200,- (Delapan Puluh Tujuh Milyar Dua Ratus Tiga Puluh Lima Juta Seratus Empat Puluh Tiga Ribu Dua Ratus Rupiah)

RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM

Dalam Mata Acara Rapat Pertama :

Dalam Mata Acara Rapat Kedua :

The Company applies the principles of Good Corporate Governance (GCG) in every business process, which consists of 5 basic principles; transparency, accountabil i ty, responsibi l i ty, independency and fairness as a form of responsibility to all stakeholders.

The Company held a General Meeting of Shareholders ("GMSH") each year as a form of responsibility of the Board of Directors and the Board of Commissioners to the shareholders.

During 2016 the Company held GMSH twice, Extra Ordinary GMSH on March 28, 2016 and Annual GMSH on June 29, 2016. The Extra Ordinary and Annual GMSH was attended by the entire Board of Directors, and two (2) members of the Board of Commissioners. Mr. Abdul Rachman Ramly as President Commissioner unable to attend due to his health condition.

Extra Ordinary General Meeting of Shareholders ("EO GMSH") Dated March 28, 2016

The number of valid votes of shareholders who attended EO GMSH were 69.54%, which resolved the following:

To approved changes in nominal value of the shares that have been issued and fully paid amounting of 86,000,000 (eighty six million) shares with nominal value of Rp. 500, - (Five Hundred Rupiah) per share to become Series A shares, and stocks in the portfolio that originally amounting of 258,000,000 (two hundred and fifty-eight million) shares with nominal value of Rp. 500.- (Five Hundred Rupiah) per share to become amounting of 322,500,000 (three hundred and twenty two million five hundred thousand) shares with a nominal value of Rp. 400, - (Four Hundred Rupiah) per share and becoming the Series B Shares.

All of decisions reached on the first agenda have been carried out.

To approve increase in fully subscribed and fully paid capital of the Company Without Giving Pre-emptive Rights to the Shareholders of the Company, by the placement of 218,087,858 (two hundred and eighteen million and eighty-seven thousand eight hundred and fifty-eight) new Series B shares in treasury for debt repayment to PT. Golden Lestari amounting to Rp. 87,235,143,200, - (Eighty Seven Billion Two Hundred Thirty Five Million One Hundred Forty Three Thousand Two Hundred Rupiah).

GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS

First Agenda:

Second Agenda:

TATA KELOLA PERUSAHAANCorporate Governance

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Kedua ini telah dilaksanakan seluruhnya.

1. Menyetujui dilakukannya perubahan pada beberapa Pasal terkait dalam Anggaran Dasar sehubungan dengan persetujuan atas Mata Acara Rapat Pertama dan Kedua.

2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut di atas, termasuk menyusun perubahan Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris, mengadakan penambahan dan/atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar jika hal tersebut dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang dan selanjutnya menyampaikan kepada Instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan/atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Ketiga ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Tanggal 29 Juni 2017

Jumlah suara sah pemegang saham yang hadir pada RUPS Tahunan ini adalah sebanyak 91,295%, yang memutuskan hal-hal sebagai berikut:

1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan, termasuk di dalamnya laporan kegiatan Perseroan dan laporan tugas pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015;

2. Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku 2015 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih sesuai dengan laporannya No. 002/SK/KA/L/III/2016 tanggal 26 Maret 2016, dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;

3. Memberikan pelunasan dan pembebasan sepenuhnya dari tanggung jawab (acquit et de charge) kepada seluruh anggota Direksi atas tindakan pengurusan dan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2015 sejauh tindakan tersebut tercermin dalam Laporan Keuangan Perseroan.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Pertama ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Dalam Mata Acara Rapat Ketiga :

Dalam Mata Acara Rapat Pertama :

All of decisions reached on the second agenda have been carried out.

1. Agree on changes in some relevant article in the Articles of Association in connection with the approval of the First and Second Meeting Agendas.

2. To authorizes the Board of Directors with the right of substitution, to perform all necessary actions in connection with changes in the Articles of Association mentioned above, including drafting amendment in a Deed, make some additions and / or changes in the amendment if it is required by the authorized institutions and subsequently delivered to the authorized agencies for approval and / or receipt of the notice of amendment.

All of decisions reached on the third agenda have been carried out.

Annual General Meeting of Shareholders Dated June 29, 2016

The number of valid votes of shareholders who attended EO GMSH were 91.295 %, which resolved the following:

1. To approve the Company's Annual Report including supervisory duties performsformed by the Board of Commissioners for the year 2015;

2. To validate Company's Financial Statements for the Fiscal Year 2015 audited by Public Accounting Firm Koesbandijah, Beddy Samsi & Setiasih according to their report No. 002/SK/KA/L/III/2016, with unqualified opinion for all material aspects in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards.

3. To provide liability release and discharge (acquit et de charge) to members of the Board of Directors for the actions of management and the Board of Commissioners for their supervision performed in 2015, as long as they were reflected in the Company's Financial Statements.

All of decisions reached on the first agenda have been carried out.

Third Agenda:

First Agenda:

31

32

Dalam Mata Acara Rapat Kedua :

Dalam Mata Acara Rapat Ketiga :

Dalam Mata Acara Rapat Keempat :

Dalam Mata Acara Rapat Kelima :

Menyetujui untuk Tahun Buku 2015, Perseroan tidak melakukan pembagian dividen kepada Para Pemegang Saham.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Kedua ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Menyetujui untuk mengangkat kembali seluruh anggota Direksi dan Dewan Komisaris yang sama terhitung sejak saat rapat ditutup sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ketiga setelah tanggal pengangkatan mereka.

Dengan demikian setelah adanya pengangkatan tersebut maka susunan selengkapnya pengurus Perseroan adalah sebagai berikut :

Komisaris Utama:Bapak ABDUL RACHMAN RAMLY

Komisaris Independen :Bapak HARIADI DARMAWAN

Komisaris Independen:Bapak ENDANG KOSASIH

Direktur Utama : Bapak BAMBANG SETIYONO

Wakil Direktur Utama : Bapak DAVID JAHJA

Direktur:Ibu YATI NURHAYATI

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Ketiga ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan Remunerasi kepada Dewan Komisaris Perseroan sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk Tahun Buku 2016.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Keempat ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Menyetujui untuk memberikan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan sehubungan dengan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk memeriksa Laporan Keuangan Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, menetapkan honorarium serta persyaratan lain penunjukannya.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Kelima ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Second Agenda:

Third Agenda:

Fourth Agenda:

Fifth Agenda:

Agree not to distribute any dividend to the Shareholders.

Decision reached on the second agenda has been carried out.

Agreed to reappoint all members of the Board of Directors and Board of Commissioners, effective as of when the meeting is closed until the closing of the third Annual General Meeting of Shareholders following their appointment date.

Therefore, after the appointment, management structure of the Company will become as follows:

President Commissioner : Mr. ABDUL RACHMAN RAMLY

Independent Commissioner : Mr. HARIADI DARMAWAN

Independent Commissioner : Mr. ENDANG KOSASIH

President Director : Mr. BAMBANG SETIYONO

Vice President Director : Mr. DAVID JAHJA

Director: Ms. YATI NURHAYATI

All decisions reached on the third agenda have been carried out.

To give the authority to the Board of Commissioners for and on behalf of the General Meeting of Shareholders to set remuneration for the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration granted to members of the Board of Directors of the Company for the year 2016.

All of decisions reached on the fourth agenda have been carried out.

Agreed to give the authority to the Board of Commissioners in relation to appointment of Public Accountant, to audit the financial statements of the Company for the financial year ended December 31, 2016 and authorize the Board of Directors to determine the honorarium of Public Accountant.

33

Dalam Mata Acara Rapat Keenam :

Dalam Mata Acara Rapat Ketujuh :

Menyetujui untuk pemecahan nilai nominal saham Perseroan (stock split) atas saham Seri A yang semula mempunyai nilai nominal Rp. 500,- per saham menjadi Rp. 250,- per saham dan saham Seri B yang semula mempunyai nilai nominal Rp. 400,- per saham menjadi Rp. 200,- per saham.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Keenam ini telah dilaksanakan seluruhnya.

1. Menyetujui dilakukannya perubahan pada beberapa pasal terkait dalam Anggaran Dasarsehubungan dengan pemecahan nilai nominal saham;

2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan sehubungan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan tersebut di atas, termasuk menyusun perubahan Anggaran Dasar dalam suatu Akta Notaris, mengadakan penambahan dan atau perubahan dalam perubahan Anggaran Dasar jika hal tersebut dipersyaratkan oleh Instansi yang berwenang dan selanjutnya menyampaikan kepada Instansi yang berwenang untuk mendapatkan persetujuan dan atau tanda penerimaan pemberitahuan perubahan Anggaran Dasar.

Keputusan dalam Mata Acara Rapat Ketujuh ini telah dilaksanakan seluruhnya.

Sixth Agenda:

Seventh Agenda:

Agreed to a stock split of the Company's Series A shares which originally had a nominal value of Rp. 500,- per share to Rp. 250,- per share and Series B shares which originally had a nominal value of Rp. 400,- per share to Rp. 200,- per share.

All of decisions reached on the sixth agenda have been carried out.

1. Agreed to do amendments in some of the related articles in the Articles of Association in relation with the stock split

2. Agreed to grant power and authority to the Board of Directors with the right of substitution to take whatever action is required with regard to amendments of the Article of Association, including drafting the amendment into a Notarial Deed, giving additions or changes in the amendment if it is required by the authorized Agency, and subsequently conveyed to relevant authorities for approval and receipt of the notification or amendment.

All of decisions reached on the seventh agenda have been carried out.

DEWAN KOMISARIS

Evaluasi Kinerja Dewan Komisaris

DIREKSI

Dewan Komisaris bertugas melaksanakan fungsi pengawasan atas kebijakan Direksi dan memberi nasehat terhadap pelaksanaan tugas operasional Direksi. Dewan Komisaris juga memantau efektivitas penerapan GCG di Perseroan.

Seluruh anggota Dewan Komisaris merupakan tenaga profesional yang diangkat oleh RUPS sesuai dengan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dua diantaranya adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen Perseroan telah memenuhi syarat menurut peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5, yaitu bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang atas Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir, dan tidak memiliki saham Perseroan.

Selama tahun 2016 Dewan Komisaris melakukan 4 (empat) kali pertemuan berkala dengan Direksi, termasuk Rapat Gabungan dengan Komite Audit, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebesar 90%. Sesuai ketentuan Anggaran Dasar, keputusan Rapat Dewan Komisaris diambil berdasarkan musyawarah dan mufakat. Dalam hal musyawarah dan mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Dewan Komisaris.

Dewan Komisaris telah menelaah dan menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran untuk tahun buku 2017 yang disusun oleh Direksi.

Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi setiap tahun oleh pemegang saham dalam RUPS melalui mekanisme penilaian atas tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2016 kepada pemegang saham yang disampaikan melalui RUPS dapat dilihat pada halaman Laporan Dewan Komisaris dari Laporan Tahunan ini.

Direksi bertanggung jawab memimpin dan mengelola harta kekayaan Perseroan guna mencapai maksud dan tujuan Perseroan, mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan, serta bertindak untuk dan atas nama Perseroan dalam melakukan pengikatan dengan pihak ketiga. Direksi juga memastikan bahwa Perseroan menerapkan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.

Seluruh anggota Direksi adalah tenaga profesional yang dipilih sesuai kompetensinya. Anggota Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham dan diangkat oleh RUPS.

BOARD OF COMMISSIONERS

Performance Evaluation of the Board of Commissioners

DIRECTORS

The Board of Commissioners shall carry out the functions of supervising the Board of Directors and to give advise on the implementation of the operational duties of Directors. The Board also monitors the effectiveness of corporate governance in the Company.

All members of the Board of Commissioners are professionals who are appointed by the GMSH in accordance with their competence. Member Board of Commissioners consists of 3 (three) persons, two of whom are Independent. Independent Commissioner of the Company has been qualified by Bapepam-LK. Regulation no. IX.I.5, that is not a person who has authority over the Company within six (6) months, and does not own shares of the Company.

During the year 2016 the Board of Commissioners met 4 (four) times on the regular meetings with the Board of Directors, including the Joint Meeting with the Audit Committee, with average attendance rate of 90%. In accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners decision is taken based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Commissioners.

The Board of Commissioners has reviewed and approved the Work Plan and Budget for the year 2017 prepared by the Board of Directors.

BOC's performance is evaluated annually by the shareholders in the GMSH through assessment mechanisms over the duties, powers and liabilities of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association and applicable legislation.

Report of the Board of Commissioners supervisory duties for the fiscal year 2016 submitted to the shareholders through the GMSH can be found on Report of the Board of Commissioners in this Annual Report.

The Board of Directors is responsible for leading and managing the assets of the Company in order to achieve the aims and objectives of the Company, and represent the Company within and outside the court, as well as acting for and on behalf of the Company in conducting binding agreement with third party. The Board of Directors also ensures that the Company implement GCG consistently and continuously.

All members of the Board of Directors are professionals selected according to their competencies. Members of the Board of Directors proposed by the shareholders and appointed by the GMSH.

34

35

Pembagian Tugas Direksi

Evaluasi Kinerja Direksi

Tingkat Kehadiran Dalam Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi

Saat ini anggota Direksi Perseroan berjumlah 3 (tiga) orang, dengan pembagian tugas sebagai berikut:

1. Bp. Bambang Setiyono - Direktur UtamaBertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional Perseroan, terutama pada kegiatan produksi dan pemasaran.

2. Bp. David Jahja - Wakil Direktur UtamaBertanggung jawab terhadap pengembangan usaha Perseroan (Business Development).

3. Ibu Yati Nurhayati - DirekturBertanggung jawab terhadap keuangan, akunting dan personalia.

Direksi mengadakan rapat mingguan untuk membahas masalah strategis perusahaan dan rapat bulanan untuk menelaah kinerja Perseroan setiap bulannya. Direksi juga mengadakan rapat gabungan dengan Dewan Komisaris dan Komite Audit. Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar, keputusan Rapat Direksi diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari anggota Direksi.

Setiap tahun Direksi menyusun Rencana Kerja dan Anggaran yang berisi target pendapatan operasional dan indikator keuangan lainnya serta langkah-langkah inisiatif untuk mencapai target tersebut pada tahun mendatang sebagai arahan dan pedoman bagi Direksi dan seluruh karyawan. Rencana Kerja tersebut terlebih dahulu ditelaah dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Kinerja Direksi dievaluasi secara periodik oleh Dewan Komisaris.

Laporan Direksi atas pertanggungjawaban tugas pengurusan dan pengelolaan perusahaan tahun 2016 kepada pemegang saham dapat dilihat pada halaman Laporan Direksi dari laporan Tahunan ini.

Rapat Dewan Komisaris dan Rapat Direksi dilaksanakan secara berkala untuk membahas hal-hal yang bersifat strategis. Sepanjang tahun 2016, Rapat Dewan Komisaris termasuk rapat gabungan dengan Direksi dilakukan sebanyak 4 (empat) kali dengan tingkat kehadiran rata-rata 90%, sedangkan Rapat Direksi dilakukan satu kali setiap minggu, dengan tingkat kehadiran rata-rata sebanyak 90%.

Distribution of Duties of Directors

Performance Evaluation of Directors

M e e t ing A t t e nda nc e o f t he B oa r d o f Commissioners and Board of Directors

Currently the Board of Directors of the Company consists of 3 (three) persons, with the following responsibilities:

1. Mr. Bambang Setiyono - President Director Responsible for all operational activities of the Company, particularly in the production and marketing activities.

2. Mr. David Jahja - Vice President Director Responsible for business development of the company.

3. Ms. Yati Nurhayati - Director Responsible for finance, accounting and personnel.

The Directors hold weekly meetings to discuss strategic issues and monthly meeting to review the performance of the Company. Directors also held a joint meeting with the Board of Commissioners and the Audit committee. According to the provisions in the Articles of Association, the Board of Directors Meeting decisions are taken by deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is not reached, the decision is taken by majority vote of the Board of Directors.

Each year the Board of Directors prepare the Work Plan and Budget that contains the operating income target and other financial indicator, and initiatives measures to achieve these targets in the coming years as the direction and guidance to the Board of Directors and all employees. The Work Plan must first be reviewed and approved by the Board of Commissioners. Directors' performance is evaluated periodically by the Board of Commissioners.

The Board of Directors report on its responsibility in managing the Company in 2016 to the Shareholders can be found on Report of the Board of Directors in this Annual report.

Meetings of the Board of Commissioners and Board of Directors held regularly to discuss strategic matters. Throughout the year 2015, the Board of Commissioners performed a total of 4 ( four) times meetings, including joint meetings with the Board of Directors, with an average attendance rate of 90%, while the Board of Directors Meeting done once every week, with an average attendance rate of 90%.

36

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi

KOMITE AUDIT

Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS. RUPS tanggal 29 Juni 2016 telah memutuskan memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk dan atas nama Rapat Umum Pemegang Saham menetapkan Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan, serta menetapkan besarnya Remunerasi bagi Dewan Komisaris sebesar maksimum 40% (empat puluh persen) dari total Remunerasi yang diberikan kepada anggota Direksi Perseroan untuk tahun buku 2016.

Selama tahun 2016, walaupun penjualan sepatu lokal secara nasional masih belum mengalami pertumbuhan yang berarti, Perseroan masih mampu meningkatkan laba usaha dari Rp. 21,8 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 25,1 miliar di tahun 2016. Sehubungan dengan hal tersebut, kompensasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris pada tahun 2016 disetujui sebesar Rp. 3,9 miliar, atau meningkat sebesar 5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp. 3,7 miliar.

Komite Audit membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tanggung jawab pengawasan dan pengarahan kepada Direksi. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit mencakup memastikan integritas pelaporan, manajemen risiko dan pengendalian internal, kepatuhan terhadap ketentuan perundangan yang berlaku, kinerja, kualifikasi, dan kemandirian auditor eksternal, dan implementasi fungsi audit internal. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Komite Audit bekerjasama secara erat dengan auditor internal dan auditor eksternal. Komite Audit terdiri dari 3 orang yang diketuai oleh salah seorang Komisaris Independen. Sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 30 Mei 2016 tentang Pengangkatan Komite Audit, nama, jabatan dan riwayat hidup singkat dari Komite Audit untuk periode penugasan sampai dengan 30 Mei 2019 adalah sebagai berikut:

1) Ketua Komite Audit : Bp. Endang KosasihDiangkat menjadi Ketua Komite Audit Perseroan sejak tahun 2016 dan juga sebagai Komisaris Independen Perseroan berdasarkan Akta Berita Acara RUPS Tahunan No. tanggal 29 Juni 2016. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama di PT Nufus Teknik Tama. Sebelumnya mengawali karir di Bank Mandiri sampai tahun 2002. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pajajaran tahun 1990.

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors

AUDIT COMMITTEE

Remuneration of the Board of Commissioners and Board of Directors determined by the GMSH. GMSH dated June 29, 2016 has decided to give the authority to the Board of Commissioners on behalf of the General Meeting of Shareholders to set the remuneration granted to members of the Board of Directors, and to determine the remuneration for the Board of Commissioners for a maximum of 40% (forty percent) of the total remuneration given to members of the Board of Directors for the financial year 2016.

During 2016, despite the national shoe sales that has not experiencing significant growth, the Company was able to increase operating profit of Rp. 21.8 billion in 2015 to Rp. 25.1 billion in 2016. In this regard, the compensation to the Board of Directors and the Board of Commissioners in 2016 is approved Rp. 3.9 billion, an increase of 5% compared to the previous year of Rp. 3.7 billion.

The Audit Committee assists the Board of Commissioners in carrying out the responsibilities of giving supervision and direction to the Board of Directors. The Audit Committee responsibilities include ensuring the integrity of reporting, risk management and internal control, compliance with applicable regulatory requirements; performance, qualifications and independence of the external auditors; and the implementation of the internal audit function. In carrying out its responsibilities, the Audit Committee works closely with the internal auditor and the external auditor.

The Audit Committee consists of three persons, chaired by one of the Independent Commissioner. In accordance with the decision of the Board of Commissioners dated May 30, 2016 regarding the Appointment of Audit Committee, name, job title and brief biography of the Audit Committee for the period of the assignment until May 30, 2019 are as follows:

1) Chairman of the Audit Committee: Mr. Endang KosasihAppointed as Chairman of the Audit Committee of the Company since 2016 and also as an Independent Commissioner of the Company based on the Deed of Annual GMSH No. 173 dated 29 June 2016. Currently also hold position as President Commissioner of PT Nufus Teknik. His initial career was in Bank Mandiri until 2002. Received his Bachelor degree in Economy from Pajajaran University in 1990.

37

2) Anggota Komite Audit : Bp. Joky Halimsaputra Diangkat menjadi anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun 2016. Sebelumnya bekerja pada beberapa perusahaan perkebunan kelapa sawit, perusahaan importir barang elekronik, dan beberapa perusahaan lainnya. Saat ini juga bekerja pada perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi-Akuntansi Universitas Tarumanagara, Jakarta pada tahun 1993.

3) Anggota Komite Audit : Ibu Airyn LinandaDiangkat menjadi anggota Komite Audit pada tahun 2016. Saat ini juga bekerja sebagai Accounting and Finance Manager pada perusahaan distribusi. Meraih gelar sarjana Ekonomi jurusan Akuntansi dari Universitas Tarumanegara, Jakarta pada tahun 2006.

Seluruh anggota Komite Audit merupakan pihak independen dan eksternal yang dipilih sesuai dengan kemampuan dan latar belakang pendidikannya, serta telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

Komite Audit telah memiliki Piagam Kerja (Charter) yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris sebagai pedoman bagi Komite audit dalam melaksanakan tugasnya. Piagam Kerja tersebut menetapkan antara lain bahwa keputusan rapat Komite Audit diputuskan berdasarkam musyawarah untuk mufakat. Dalam hal musyawarah untuk mufakat tidak tercapai, maka keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak dari Anggota Komite Audit.

Tugas utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab pengawasan. Pelaksanaan kegiatan Komite Audit antara lain:1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan

yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya. Komite Audit melakukan penelaahan atas laporan keuangan bulanan dan triwulanan dengan manajemen, dan laporan keuangan tahunan dengan manajemen dan Auditor Eksternal.

2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan,

3. Melaporkan kepada Komisaris berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi

Uraian Singkat Pelaksanaan Kerja Komite Audit.

2) Member of the Audit Committee: Mr. Joky HalimsaputraAppointed as a member of the Audit Committee since 2016. Previously worked on oil palm plantation company, importers of electronic goods company, and several other companies. Currently also working on steam power plant company. Holds Bachelor of Economics from the Faculty of Economics-Accounting, Tarumanegara University, Jakarta in 1993.

3) Member of the Audit Committee: Ms. Airyn LinandaAppointed as a member of the Audit Committee in 2016. Currently also working as an Accounting and Finance Manager in distribution company. She holds a degree in Economics majoring in Accounting from Tarumanegara University, Jakarta in 2006.

All members of the Audit Committee are independent and external parties which are selected according to their ability and educational background, and have met the requirements stipulated in Bapepam-LK. Regulation No. IX.I.5 about Guidelines on the Establishment and Implementation of the Audit Committee.

The Audit Committee has a Charter established by the Board of Commissioners as a guideline for the Audit Committee in carrying out its duties. The Charter stipulates, among others, that the decision of the Audit Committee meeting will be decided based on deliberation and consensus. In terms of deliberation and consensus is fail to reached, then the decision is taken by majority vote of the members of the Audit Committee.

The main duties of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in carrying out oversight responsibilities. The duties of the Audit Committee include:

1. Reviewing the financial information that will be issued by the Company, including financial reports, projections, and other financial information. The Audit Committee conducted a review of monthly and quarterly financial statements with the management and annual financial statements with management and the External Auditor.

2. Reviewing the Company's adherence to the law in capital market and other laws relating to the activities of the Company,

3. Report to the Commissioner of the various risks faced by the Company and the implementation of risk management by the Board of Directors

Brief Description of the Implementation of the Audit Committee Works.

38

Selama tahun 2016 Komite Audit telah melakukan pertemuan sebanyak 8 (delapan) kali dengan tingkat kehadiran Bp. Hariadi Darmawan sebanyak 25%, Ibu Marylin Natalia 25%, Ibu Ida Nurlia sebanyak 12,5%, Bp. Endang Kosasih 75%, Bp. Joky Halimsaputra 75% dan Ibu Airyn Linanda 75%.

Sekretaris Perusahaan merupakan pejabat penghubung antara Perseroan dengan pihak eksternal. Tugas Sekretaris Perusahaan antara lain mengikuti perkembangan pasar modal, khususnya mengenai peraturan yang berlaku, memberikan masukan kepada Direksi untuk mematuhi peraturan yang berlaku di pasar modal, memberikan keterbukaan informasi kepada investor atas setiap informasi yang diperlukan terkait dengan kondisi Perseroan, serta mempromosikan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan.

Selama tahun 2016, Sekretaris Perusahaan telah melakukan berbagai kegiatan, antara lain:- Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Luar Biasa

pada tanggal 28 Maret 2016,- Memfasilitasi penyelenggaraan RUPS Tahunan

dan Paparan Publik Tahunan pada tanggal 29 Juni 2016,

- Mewaki l i Perseroan dalam melakukan korespondensi dengan investor, regulator dan pemangku kepentingan lainnya,

- Bekerjasama dengan Divisi Finance dan Accounting menyampaikan keterbukaan informasi laporan keuangan secara tepat waktu dan akurat,

- Menjadi anggota team penyusun Laporan Tahunan,

- B e k e r j a s a m a d e n g a n B a g i a n L e g a l menyampaikan kepada Otoritas Jasa keuangan dan Bursa Efek Indonesia hasil pelaksanaan RUPS dan Public Expose Tahunan serta keterbukaan informasi yang harus diketahui oleh publik,

- Memberikan penjelasan dan keterbukaan informasi tentang Perseroan kepada pihak luar yang memerlukan,

- Mewakili Perseroan dalam mengikuti pelatihan, seminar, workshop dan pertemuan lain yang diadakan oleh Otoritas Jasa keuangan, Bursa Efek Indonesia, dan lembaga lainnya,

- Memberikan sosialisasi kepada internal atas ketentuan peraturan di bidang pasar modal maupun peraturan peundang-undangan terkait dengan kegiatan usaha Perseroan.

SEKRETARIS PERUSAHAAN

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Sekretaris Perusahaan

During the year of 2016 the Audit Committee has met as many as eight (8) times with the rate of attendance of Mr. Hariadi Darmawan as much as 25%, Ms. Marylin Natalia 12.5% Ms. Ida Nurlia 25%, Mr. Endang Kosasih 75%, Mr. Joky Halimsaputra 75%, and Ms. Airyn Linanda 75%.

The Corporate Secretary is the official liaison between the Company and external parties. The Corporate Secretary duties include following the development in capital markets, especially its regulations, provide input to the Board of Directors to comply with the regulations in the capital market, provide disclosure to investors of any necessary information relating to the condition of the Company, as well as promoting principles of good corporate governance.

Brief Description of Duties of The Corporate Secretary

During 2016, the Corporate Secretary has carried out various activities, among others: - Facilitate the Extraordinary General Meeting of

Shareholders on March 28, 2016,- Facilitate the Annual General Meeting of

Shareholders and Annual Public Expose on June 29, 2016,

- Represent the Company in correspondence with investors, regulators and other stakeholders,

- To cooperate with the Finance and Accounting Division to submit financial disclosure reports timely and accurately,

- Member of the editorial team of the Annual Report, - In cooperation with the Legal Department to

convey to the Financial Services Authority and the Indonesia Stock Exchange regarding Annual General Meeting of Shareholders results and Annual Public Expose as well as the disclosure of information that should be known by the public,

- Provide explanations and information about the Company's disclosure to parties who require,

- Represent the company in training, seminars, workshops and other meetings held by the Financial Services Authority, Indonesia Stock Exchange, and other institutions,

- Provide internal dissemination to the provisions of capital market regulations and rules related to the Company's business activities.

THE CORPORATE SECRETARY

39

Saat ini jabatan Sekretaris Perusahaan dijabat oleh Bapak Moh. Al Hadi yang telah bekerja di Perseroan sejak tahun 1989. Sebelumnya pernah bekerja di PT Astra, dan di Kantor Akuntan Publik Koesbandijah. Lulusan S1 Akuntansi STIEB (sekarang Universitas Widyatama Bandung). Diangkat sebgai Sekretaris Perseroan melalui Surat Keputusan Direksi pada tahun 2003, dan terus diperpanjang sampai saat ini.

Sistem pengendalian intern menelaah seluruh pendekatan yang dilakukan Perseroan terhadap pengelolaan dan pengendalian risiko serta proses yang dilakukan untuk mengelola risiko serta pengungkapannya.

Tugas dan tanggung jawab Auditor Internal sebagaimana tertuang dalam Piagam Audit Internal adalah sebagai berikut:

- Menyusun dan merencanakan rencana Audit Internal Tahunan,

- Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan,

- Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, produksi, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya,

- Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen,

- Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris,

- Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut dan perbaikan yang telah disarankan,

- Bekerjasama dengan Komite Audit,- Menyusun program untuk mengevaluasi mutu

kegiatan audit internal yang dilakukannya, dan- Melakukan pemeriksaan khusus apabila

diperlukan.

UNIT AUDIT INTERNAL

Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Auditor Internal

Currently the Corporate Secretary of the Company held by Mr. Moh. Al Hadi, who has worked at the Company since 1989. Previously he worked at PT Astra, and in the public accounting firm Koesbandijah. S1 Accounting graduates from STIEB (now University Widyatama Bandung). Appointed as Corporate Secretary of the Company through the Decree of the Board of Directors since 2003, and extended annually.

The internal control system reviewed the Company's approach to risk management and control, and the process undertaken to manage the risks and its disclosures.

Duties and responsibilities of the Internal Auditor as set forth in the Internal Audit Charter is as follows:

- Develop and plan the Annual Internal Audit plan, - Testing and evaluating the implementation of the

internal control and risk management systems in accordance with company policy,

- Conduct inspection and assessment of the efficiency and effectiveness in finance, accounting, production, human resources, marketing, information technology, and other activities,

- Provide suggestions for improvement and objective information about the activities examined at all levels of management,

- Creating audit report and submit the report to the Pres ident D i rec to r and the Board o f Commissioners,

- Monitor, analyze and report on the implementation of the follow-up and improvements that have been suggested,

- Cooperate with the Audit Committee, - Develop a program to evaluate the quality of the

internal audit activity, and - To perform special inspections if necessary.

INTERNAL AUDIT UNIT

Brief Description of Duties Implementation of Internal Auditors

SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

Perseroan melakukan sistem pengendalian internal yang diwujudkan dalam bentuk:a. Menyusun struktur organisasi yang memisahkan

tanggungjawab fungsional secara tegas.b. Mengatur sistem wewenang dan prosedur

pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap aktiva, hutang, pendapatan dan biaya.

c. Melakukan prakt ik yang sehat dalam pelaksanakan tugas dan fungsi di setiap unit.

d. Menempatkan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

e. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.

f. Mendorong efisiensi dengan menggunakan sumber daya dan sarana secara berdaya guna dan berhasil guna.

g. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Secara berkala Perseroan melakukan review atas efektivitas sistem pengendalian intern tersebut.

INTERNAL CONTROL SYSTEM

The company has an internal control system that are realized in the form of: a. Constructing an organizational structure that

clearly separates functional responsibilities. b. Set up a system of authority and recording

procedures that provide adequate protection towards the assets, liabilities, revenues and expenses.

c. Healthy practices in implementing the tasks and functions in each unit.

d. Putting quality employees in accordance with their responsibilities.

e. Checking the accuracy and reliability of accounting data.

f. Promotes efficiency by using the resources and facilities efficiently and effectively.

g. Encourage compliance on the management policy and legislation.

The Company periodically reviews the effectiveness of the internal control system.

“Memperkuatkehadiran produk Perseroan

di masyarakat melalui penguatanjaringan disgtribusi untuk

memperluas ketersediaan dankeberadaan produk, to strengthen the

Company’s product presence in thecommunity by strengthening the

distribution network to expand theavailability and presence of

product”

40

41

Salah satu unsur dalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah pengelolaan risiko yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Manajemen perusahaan melakukan identifikasi serta perkiraan kemungkinan munculnya potensi risiko beserta dampaknya dan diikuti dengan penentuan tingkat risiko tersebut. Kemudian menelaah kecukupan pengendalian intern dalam mengurangi dampak dari risiko yang sudah diidentifikasi serta menyusun rencana untuk meningkatkan pengendalian risiko yang dirasakan belum efektif. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang produksi dan perdagangan produk-produk alas kaki untuk melayani permintaan pasar dalam negeri dan luar negeri, Perseroan menghadapi risiko yang timbul baik dari internal maupun eksternal.

Permintaan terhadap sepatu memiliki korelasi yang kuat terhadap kondisi ekonomi nasional, regional maupun global. Untuk mengantisipasi perubahan kondisi ekonomi yang terjadi, Perseroan selalu berusaha mengikuti perkembangan informasi terkini dan kemudian melakukan langkah-langkah yang diperlukan.

Risiko pasar untuk penjualan sepatu ekspor mencakup antara lain fluktuasi nilai tukar valuta asing, penerapan tarif untuk melindungi produk setempat, situasi politik yang tidak pasti, biaya adaptasi dan komunikasi yang mahal, dan hambatan perdagangan lainnya.

Risiko pasar untuk penjualan domestik lebih kepada melemahnya daya beli pasar. Karakteristik produk sepatu termasuk dalam kebutuhan tersier, dan menjadi urutan kesekian dalam setiap alokasi dana konsumen. Lemahnya harga beberapa komoditi ekspor yang berasal dari perkebunan dan pertambangan serta kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok lainnya sangat berpengaruh terhadap pasar sepatu karena mengurangi daya beli pasar.

Berbagai langkah telah dilaksanakan oleh Perseroan untuk dapat meningkatkan penjualan, antara lain untuk penjualan ekspor melalui negosiasi peninjauan harga secara berkala dengan pihak buyer, dan untuk pasar lokal antara lain melalui inovasi desain-desain baru dan peningkatan efisiensi agar dapat menekan biaya produksi.

Kondisi Ekonomi

Risiko Pasar

One element in supporting the implementation of corporate governance is the management of risks that may affect the achievement of corporate goals that have been set. The management identify and estimate the possible emergence of potential risks and their impact, and followed by the determination of the risk level. Then reviiew the adequacy of internal controls in mitigating the impact of risks that have been identified, and develop a plan to improve ineffective risk control.

As a company engaged in the production and trading of footwear products to serve the market demand in the country and abroad, the Company faces risks arising from both internal and external.

The demand for shoes has strong correlation with economic conditions, regionally, nationally and globally. To anticipate changes in economic conditions, the Company has always tried to keep abreast of the latest information and then perform the necessary steps.

Market risk for export market includes, among others, fluctuations in foreign exchange rates, the application of tariff to protect local products, the uncertain political situation, expensive adaptation and communication costs, and other trade barriers.

Market risk for domestic sales more because of weakening of purchasing power of the market. Footwear products categorized as a tertiary needs, and not a priority in customer needs. Weakening of export prices of plantation commodities and mining, and also rising of fuel prices and other basic needs are very influential on the shoe market because it reduces the purchasing power.

Various measures have been implemented by the Company in order to increase sales, including for export sales, through periodic price review with the buyer, and for the local market, through innovation of new designs, and by improving efficiency in order to reduce production costs.

Economic Conditions

Market Risk

PENGELOLAAN RISIKORisk Management

42

Risiko Rantai Pasokan (Supply Chain Risk)

Rantai pasokan adalah serangkaian aktivitas sejak dari bahan baku dan komponen produksi lainnya sampai menjadi produk akhir yang diserahkan ke konsumen. Ketika satu tahapan dari rantai pasokan tersebut tidak dapat berjalan dengan baik, maka seluruh rantai pasokan akan terganggu, yang pada akhirnya akan berakibat pada menurunnya pendapatan, meningkatnya biaya, dan merusak reputasi bisnis dan kepercayaan konsumen.

Secara umum, risiko rantai pasokan terbagi dua jenis,1. Risiko Rantai Pasokan Eksternal, antara lain:

a. Risiko Permintaan, yang disebabkan oleh kesalahan memperkirakan selera dan permintaan pasar,

b. Risiko Pasokan, yang disebabkan oleh adanya gangguan terhadap aliran produk di dalam rantai pasokan,

c. Risiko Lingkungan, yang terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, pemerintahan dan iklim,

d. Risiko Bisnis, yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti kestabilan kondisi keuangan pemasok, penjualan/pembelian perusahaan supplier, dsb.

e. Risiko Fisik Pabrik, yang disebabkan antara lain oleh kondisi fasilitas pabrik supplier, dan tingkat kepatuhan supplier terhadap peraturan.

2. Risiko Rantai Pasokan Internal, antara lain:a. Risiko Produksi, yang disebabkan oleh

gangguan pada proses produksi,b. Risiko Bisnis, yang disebabkan oleh

perubahan personal inti, manajemen, struktur laporan, dan proses bisnis.

c. Risiko Perencanaan dan Pengawasan, yang d isebabkan o leh perencanaan dan pengawasan yang tidak memadai karena tidak efektifnya fungsi manajemen.

Pengelolaan risiko-risiko tersebut di atas bisa dilakukan dengan melakukan antisipasi atas risiko-risiko yang mungkin terjadi, meminimalisir kemungkinan terjadinya risiko dimaksud, serta merencanakan penanganan yang harus dilakukan apabila risiko yang tidak dikehendaki tersebut terjadi. Dengan pengelolaan risiko yang baik, kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisir.

Supply Chain Risk

Supply Chain risks are risks involves in activity chain that transform raw materials and other production components into a finished products that is delivered to the end customers. When one business within the supply chain fails to deliver their products or services to the next business in the chain, the entire supply chain can be disrupted. This can result in reduced revenues, inflated costs, and damaged business reputation and customer confidence.

There are two main types of risks in supply chain risks:

1. External Supply Chain Risks, which includes:a. Demand Risks, caused by unpredictable or

misunderstood customer demand,b. Supply Risks, caused by any interruptions to

the flow of products in the supply chain,c. Environmental Risks, usually related to

economic, social, governmental and climate factors.

d. Business Risks, caused by factors such as supplier's financial stability, purchase or sales of supplier's company, etc.

e. Physical Plant Risks, caused by the condition of a supplier's physical facility and regulatory compliance.

2. Internal Supply Chain Risks, which inludes:a. Manufacturing Risks, caused by disruption of

internal operation or process,b. Business Risks, caused by changes in key

personnel, management, reporting structures, and business process.

c. Planning and Control Risks, caused by inadequate assessment and planning, which amount to ineffective management.

Risks Management can be perform by anticipating possible risks involved, minimize those risks, and to prepare on how to address those unwanted risks. With good risks management, loss incurred could be minimized.

43

PERKARA PENTING

SANKSI ADMINISTRATIF

Pada tahun 2016 Perseroan masih dalam proses menghadapi gugatan dari Sdr. Renita Candra Nurmala atas status kepemilikan sebagian tanah seluas 5.000 m2. Gugatan mulai diajukan sejak tahun 2013. Luas tanah yang saat ini dimiliki Perseroan adalah 90.985 m2, dan lokasi tanah yang digugat berada di luar lokasi pabrik, sehingga tidak memiliki pengaruh yang berarti terhadap proses produksi maupun kelangsungan hidup Perseroan.

Berdasarkan Turunan/Salinan Perkara Perdata dari P e n g a d i l a n T i n g g i J a w a B a r a t N o m o r 356/PDT/2015/PT.BDG tanggal 26 Nopember 2015, Perusahaan telah memenangkan sengketa atas tanah hak guna bangunan (HGB) Nomor 519/Kelurahan Cisaranten Kidul. Walaupun demikian, proses hukum masih berlanjut karena Sdr, Renita Candra menyatakan banding. Sesuai dengan keputusan Mahkamah Agung tanggal 15 September 2016, permohonan Kasasi Sdr. Renita telah diputus dengan amar putusan TOLAK.

Sepanjang tahun 2016, anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tidak menghadapi perkara hukum maupun kasus hukum.

Selama tahun 2016, Perseroan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak pernah dikenakan sanksi administratif oleh otoritas pasar modal dan otoritas lainnya

IMPORTANT CASE

ADMINISTRATIVE SANCTIONS

In 2016, the Company still faces a lawsuit from Ms. Renita Candra Nurmala on the ownership status of the land area of 5,000 m2. The lawsuit began in 2013. Total land currently owned by the Company is 90,985 m2, and the disputed land is located outside plant location, therefore does not have a significant impact on the production process and survival of the Company.

Based on Copies of Civil Case of West Java High Court No. 356 / PDT / 2015 / PT.BDG dated 26 November 2015, the Company has won a dispute over land right (HGB) No. 519 / Sub Cisaranten Kidul. Nevertheless, the legal process continues as Ms. Renita Candra submit an appeal. In accordance with the decision of the Supreme Court on 15 September 2016, appeal on cassation by Ms. Renita has been REJECTED.

During the year 2016, the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company do not face any lawsuits and law case.

During 2016, the Company, the Board of Commissioners and Board of Directors were never subject to administrative sanctions by the capital market authorities and other authorities.

44

Tanggung jawab sosial perusahaan meliputi kebijakan, jenis program, dan biaya yang dikeluarkan.

Perseroan menerapkan kebijakan untuk melakukan kegiatan operasional dengan memperhatikan tanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Sebagai wujud tanggung jawab tersebut, Perseroan menerapkan program:

- Melakukan daur ulang atas limbah produksi,- Melakukan penghijauan di sekitar lingkungan

pabrik,- Melakukan penghematan energi (listrik, air

dan bahan bakar), seperti pengurangan penggunaan l ampu , penghema tan penggunaan air dan optimalisasi penggunaan bahan bakar minyak dalam operasional usaha,

- Menggunakan kertas daur ulang untuk beberapa dokumen

Total biaya yang dikeluarkan terkait program tersebut di atas di bawah Rp. 100 juta.

Perseroan menganut prinsip keterbukaan serta kesetaraan perlakuan atas seluruh karyawan. Prinsip ini diterapkan sejak dari rencana kebutuhan karyawan, kriteria yang dibutuhkan, pengumuman karyawan melalui publikasi luas, proses seleksi dan pengujian akhir yang melibatkan unit kerja yang membutuhkan. Keputusan atas pemilihan karyawan tidak didasarkan atas gender, ras, maupun agama.

Perseroan tidak mempekerjakan karyawan di bawah umur sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku di Indonesia. Calon karyawan yang terpilih, sebelum dipekerjakan akan mengikuti masa pelatihan di Balai Latihan Kerja. Semua biaya termasuk biaya penginapan sementara (bagi yang dari luar kota), uang transport dan uang makan selama masa pelatihan ditanggung oleh Perseroan. Setelah lulus dari Balai Latihan Kerja, calon karyawan akan diterima bekerja sebagai karyawan baru di Perseroan. Selanjutnya karyawan mendapat uraian tugas masing-masing dan rencana kerja yang akan dinilai pencapaiannya secara berkala. Bagi karyawan yang mempunyai prestasi, Perseroan memberikan kesetaraan penghargaan sesuai dengan kriteria yang ditentukan.

Lingkungan Hidup

Ketenagakerjaan

Corporate social responsibility includes policies, types of programs, and the costs incurred.

The Company implemented a policy to perform operational activity with due regard to environmental responsibility. As a manifestation of this responsibility, the Company implemented the following programs:

- Recycle of production waste,- Greenery around the plant location,- Energy savings (electricity, water and fuel) by

reducing use of lighting, water saving and optimizing the use of fossil fuel in business operations ,

- Using recycled paper for some documents

The total costs to incurred related programs above is under Rp. 100 million.

The Company adheres to the principles of transparency and equal treatment for all employees. This principle is applied since the employment planning, required criteria, announcement of the employees needed through extensive publicity, the selection process and final testing that involves its working units. Decision on the employees selection are not based on gender, race, or religion .

The Company does not employ underage employees in accordance with the provisions of law applicable in Indonesia. Selected prospective employees, before employed, are trained in a Training Center. All expenses includingtemporary accommodation (for those from out of town), transport and meal allowance during the training period, arepaid by the Company. After graduating from the training center, prospective employees will be hired as new employees in the Company. Furthermore, the employees received their respective job descriptions and work plans,and their achievements will be periodically assessed. For employees who have good achievements, the Company gives equal appreciations in accordance with the specified criteria .

Environment

Employment

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAANCorporate Social Responsibility

45

Perseroan mengijinkan karyawan untuk mengikuti berbagai organisasi baik yang terkait langsung dengan operasional bisnis maupun tidak, sejauh tidak mempunyai resiko terhadap operasional perusahaan. Semua karyawan Perseroan mendapatkan hak atas upah/gaji dan tunjangan yang terkait dengan jabatan dan penugasannya.

Sepanjang tahun 2016 tidak terjadi kecelakaan kerja maupun kejadian signifikan terhadap karyawan, pemasok, maupun pelanggan.

Manajemen kinerja diterapkan dengan tujuan untuk memastikan bahwa karyawan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Proses manajemen kinerja meliputi penyusunan rencana kerja, pelaksanaan proses monitoring, coaching dan counseling oleh atasan, evaluasi kinerja dan penetapan imbalan dan hukuman sebagai konsekuensi atas kinerja yang dihasilkan.

The company allows employees to participate in various organizations both directly related to business operations and not, as long as it has no operational risk to the company. All of the employees have rights to their wages/salaries and benefits associated with their position and assignment.Throughout the year 2016 there are no significant working accidence or occurence to employees, suppliers, and customers.Performance management is applied with the aim to ensure that employees perform their tasks in accordance with performance targets that have been set. Performance management process includes the preparation of working plans, implementation of monitoring process, coaching and counseling by superiors, performance evaluation and determination of reward and punishment as a consequence of the resulting performance.

46

Pengembangan Sosial dan kemasyarakatan

Tanggung Jawab Produk

Berbagai aktivitas sosial dan kemasyarakatan dilakukan oleh Perseroan sepanjang tahun 2016, antara lain:

1. Dukungan berupa pemberian dana dan produk ke beberapa Yayasan Panti Asuhan,

2. Edukasi pengenalan industri sepatu, yang dilakukan melalui penerimaan kunjungan industri dari berbagai lembaga pendidikan dari berbagai kota di Indonesia. Sepanjang tahun 2016, total kunjungan industri dari berbagai sekolah di Jawa dan Sumatera, dari tingkat SMP sampai Universitas adalah sebanyak 40 kali, melibatkan sekitar 5115 pelajar dan mahasiswa.

Biaya yang dikeluarkan untuk program tersebut di atas adalah di bawah Rp. 100 juta.

Perseroan memberikan jaminan atas keselamatan pengguna dari penggunaan bahan baku produk yang tidak aman bagi kesehatan. Produk yang dihasilkan telah melalui serangkaian pengujian agar dapat nyaman dan aman digunakan.

Sebelum didistribusikan ke outlet-outlet penjualan, seluruh produk yang dihasilkan harus melalui pengawasan kualitas (Quality Control) yang ketat, untuk memastikan produk yang dijual kepada konsumen adalah produk dengan kualitas terbaik.

Social and Community Development

Product Responsibility

Various social and community activities performed by the Company during the year 2015, among others:

1. Support in the forms of funds and products to some Orphanage,

2. Providing educationon shoes industry, which is done through acceptance of industrial visits from various educational institutions from various cities in Indonesia. Throughout 2016, total industrial visits from various schools and universities in Java and Sumatera are 40 times, involving about 5,115 students.

Costs incurred for the above ment ioned program is under Rp. 100 million.

The Company guaranteed the safety of users from unsafe raw materials that could endangers health. The productsresulted has been through a series of tests to ensureits safety and comfort.Prior to distribution to sales outlets, all products must go through strict quality control, to ensure that the product sold to consumers have the highest quality.

47

Jakarta, 28 April 2017

2016 2016

2016 2016

TANGGUNG JAWAB LAPORAN TAHUNANResponsibility for Annual Reporting

PERNYATAAN

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

NOMOR : 005/SK/KA/L/III/2017

DAN

LAPORAN KEUANGANPT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADATANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

DAFTAR ISI

I. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

NOMOR : 005/SK/KA/L/III/2017

DARI

KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOESBANDIJAH, BEDDY SAMSI & SETIASIH (KAP-KBS)

II. LAPORAN KEUANGAN

PT PRIMARINDO ASIA INFRASTUCTURE, Tbk.

TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

I

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

NOMOR : 005/SK/KA/L/III/2017

DARI

KANTOR AKUNTAN PUBLIK KOESBANDIJAH, BEDDY SAMSI & SETIASIH(KAP-KBS)

KANTOR

fr;,KAT{TAN PUBL,Kkoesbandijah, beddy samsi & setiasih

NIUKAP :98.2.0210

PrPrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrit

JL PH HASAN MUSIAFA l'/O 58 EANDUNG 40124 . Telp. (022) 7273665 . Fax. (022) 7202088. 7235852. e-mait: [email protected]

Laporan Auditor lndependenNomor : 005/5 l(KA/Lllll 12017

Kepada yang terhormat,Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan DireksiPT. Primarindo Asia lnfrastructure, Tbk.Gedung Tatapuri (d/h Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri) Lt. 34Jl. Tanjung Karang No. 3-4AJakarta

Laporan atas Laporan KeuanganKami telah mengaudit laporan keuangan PT. Primarindo Asia lnfrastructure, Tbk. terlampir, yang terdiri darilaporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2016, serta laporan laba-rugi komprehensif, laporanperubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, dan suatu ikhtisarkebijakan akuntansi signifikan dan informasi penjelasan lainnya.

Tanggung jawab manajemen atas laporan keuanganManajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan tersebut sesuaidengan Standar Akuntansi Keuangan di lndonesia, dan atas pengendalian internal yang dianggap perlu olehmanajemen untuk memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang bebas dari kesalahan penyajianmaterial, baik yang disebabkan oleh kecurangan maupun kesalahan.

Tanggung jawab auditorTanggung jawab kami adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkanaudit kami. Kami melaksanakan audit kami berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh lnstitut AkuntanPublik lndonesia. Standar tersebut mengharuskan kami untuk mematuhi ketentuan etika serta merencanakandan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan tersebutbebas dari kesalahan penyajian material.

Suatu audit melibatkan pelaksanaan prosedur untuk memperoleh bukti audit tentang angka-angka danpengungkapan dalam laporan keuangan. Prosedur yang dipilih bergantung pada pertimbangan auditor,termasuk penilaian atas risiko kesalahan penyajian material dalam laporan keuangan, baik yang disebabkanoleh kecurangan maupun kesalahan. Dalam melakukan penilaian risiko tersebut, auditor mempertimbangkanpengendalian internal yang relevan dengan penyusunan dan penyajian wajar laporan keuangan Entitas untukmerancang prosedur audit yang tepat sesuai dengan kondisinya, tetapi bukan untuk tujuan menyatakan opiniatas keefektivitasan pengendalian internal Entitas. Suatu audit juga mencakup pengevaluasian atas ketepatankebijakan akuntansi yang digunakan dan kewajaran estimasi akuntansi yang dibuat oleh manajemen, sertapengevaluasian atas penyajian laporan keuangan secara keseluruhan.

Kami yakin bahwa bukti audit yang telah kami peroleh adalah cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basisbagi opini audit kami.

P

Frl-aFF.L-UbL_Ht--F.

bgLrrfrrrrrfrrrrrrrrrrrr?

d{*F3 - KSSS

OpiniMenurut opini kami, laporan keuangan terlampir menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material,posisi keuangan PT. Primarindo Asia lnfrastructure, Tbk. tanggal 3'l Desember 2016, serta kinerja keuangandan arus kas-nya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar AkuntansiKeuangan di lndonesia.

r Akuntan PublikKoesbandii Samsi & Setiasih,

I

Bandung, 27 Maret2017Nomor lzin Akuntan

II

LAPORAN KEUANGANPT PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.

TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA

TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

i

PT PRIMARINDO INFRASTRUCTURE, Tbk.TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

D A F T A R I S I

Halaman

- Daftar Isi i

- Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan 1

- Laporan Posisi KeuanganTanggal 31 Desember 2016 dan 2015 2-3

- Laporan Laba (Rugi) dan Penghasilan Komprehensif LainUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 4

- Laporan Perubahan EkuitasUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 5

- Laporan Arus KasUntuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 6

- Catatan atas Laporan KeuanganTanggal 31 Desember 2016 dan 2015, danUntuk Tahun-tahun yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 7

rrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrtrrrrrrtrrrri-t

& PTPR,MAR,ND,AS'A INFRASTRUCTURE TbK

SURAT PERNYATAAN DIREKSITENTANG

TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGANPT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, TBK

UNTUK TAHUN YANG BERAKIIIRPADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016

Kami yang beftanda tangan dibawah ini:

l. NamaJabatanAlamat Kantor

Nomor TelePonAlarnat Dornisili

2, NamaJabatanAlamat Kantor

Nomor TelePonAlarnat Domisili

Menyatakan bahwa:

Direktur Utama

PT, PRIMARINDO AS'A INFRASTRUCTURE TbK.

Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri 3 A FloorJl. Tanjung Karang No. 3-4AJakarta 10230 - INDONESIATetephone : (62-21) 314-8331 (Hunting)

(62-21) 391 -3640 (Hunting)Telefax : (62-21) 314-8317

Bambang SetiyonoDirektur Utama PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk

GDP Bank Mandiri Lantai 3A, Jl. Tanjung Karang

No. 3-4A, Jakarta Pusat

02r 3r4 8331 / 391 3640Jl. Cimahi No. 17, Menteng, Jakarta Pusat

YatiNurhayatiDirektur PT. Primarindo Asia Infrastructure. Tbk

GDP Bank Mandiri Lantai 3A, Jl. Tanjung Karang

No. 3-4A, Jakarta Pusat

021 314 8331 / 39r 3640Jl. Dasavit Blok AG IV/7, Duren Sawit, Jakafta Timur

r/ati NurhayatiDirektur

Bandung Office :

Jl. Raya Ranca Bolang No. 98Gedebage, Bandung - /NDONES/ATelephone : (62-22) 756-0555 (Hunting)Telefax : (62-22) 756-2406

1. Bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan

Perusahaan.

2. Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun dan disajikan sesuai dengan standar

akuntansi keuangan Indonesia'

3. a. Semua infoimasi dalam Laporan Keuangan Perusahaan telah dimuat secara

lengkap dan benar.

b. Laporan Keuangan Perusahaan tidak mengandung informasi atau fakta

material yang tidak benar dan tidak menghilangkan informasi atau fakta

material.4. Bertanggung jawab atas sistem pengendalian intem dalam perusahaan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya'

Jakarta, 24Maret2jl1

Rp RpASET LANCARKas dan Setara Kas 3 17.601.506.142 27.641.567.527Piutang Usaha- Piutang Usaha 4 15.142.829.214 15.825.508.503- Piutang Lain-lain 5 4.561.197.187 274.890.113Persediaan 6 38.275.037.492 34.651.722.560Biaya Dibayar di Muka 7 2.592.309.427 2.134.188.165Pajak Dibayar di Muka 8 1.127.276.704 2.873.974.016

Jumlah Aset Lancar 79.300.156.166 83.401.850.883

ASET TIDAK LANCARAset Pajak Tangguhan 8 - 1.799.553.708

Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasipenyusutan per 31 Desember 2016 dan 2015masing-masing sebesar Rp.130.032.221.537 danRp.129.011.613.383) 9 11.365.108.955 12.942.798.526

Aset Lain-lain 10 1.376.009.440 1.414.191.643Jumlah Aset Tidak Lancar 12.741.118.395 16.156.543.877

JUMLAH ASET 92.041.274.561 99.558.394.759

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.LAPORAN POSISI KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

2

Rp RpLIABILITAS JANGKA PENDEKHutang Usaha 11 19.324.511.990 23.079.518.013Hutang Pajak 8 8.310.567.531 3.537.330.940Hutang Bank Jangka Pendek 12- Bank Mandiri KMK Revolving 33.581.760.642 41.385.000.000- Bank Mandiri - yang jatuh tempo setahun - -Hutang Sewa Pembiayaan yang JT. setahun 13 83.772.000 195.132.000Beban Akrual 14 27.840.297.570 19.997.781.055Hutang kelompok Usaha Pemegang Saham 15 150.000.000 964.872.321Hutang Pihak Ketiga 16 148.041.435 496.193.996Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 89.438.951.168 89.655.828.325

LIABILITAS JANGKA PANJANGHutang Bank Mandiri 12- Hutang Pokok - 22.113.861.203- Hutang Bunga - 6.459.896.803Hutang Sewa Pembiayaan 13 - 102.332.000Liabilitas Imbalan Pasca kerja 17 17.595.836.843 16.760.441.619Hubungan Pihak Berelasi 18 - 87.235.143.266Hutang Lain-lain 19 77.181.182.265 79.243.406.470Liabilitas Pajak Tangguhan 8 5.000.775.907 -Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 99.777.795.015 211.915.081.362JUMLAH LIABILITAS 189.216.746.183 301.570.909.687

EKUITAS

Modal Saham Tahun 2016 20Seri A : 172.000.000 lembar saham dengannominal Rp. 250 per saham.Seri B : 645.000.000 lembar saham dengannominal Rp. 200 per sahamModal saham ditempatkan dan disetor penuhSeri A : 172.000.000 lembar saham dengannominal Rp. 250 per saham.Seri B : 436.175.716 lembar saham dengannominal Rp. 200 per saham 130.235.143.200

Modal Saham Tahun 2015Modal dasar 344.000.000 saham dengan nilainominal Rp.500 per saham. Modal ditempatkandan disetor penuh 86.000.000 saham 43.000.000.000

Defisit (224.439.063.684) (241.849.184.426)Defisit Komprehensif Lain (2.971.551.138) (3.163.330.501)Defisit Ekuitas (97.175.471.622) (202.012.514.927)

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 92.041.274.561 99.558.394.760

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.LAPORAN POSISI KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 31 DESEMBER 2015

Catatan 31 Desember 2016 31 Desember 2015

3

Catatan

RpPENDAPATANPenjualan Bersih 22 172.109.865.924 222.363.830.677Beban Pokok Penjualan 23 (103.774.178.864) (153.501.966.971)LABA KOTOR 68.335.687.060 68.861.863.707

Beban Penjualan 24 (36.624.108.556) (33.303.655.823)Beban Administrasi dan Umum 25 (14.027.958.661) (13.057.161.524)Pendapatan Pelepasan Aset Tanah 26 6.524.681.000 -Pendapatan Lain-lain 938.462.834 242.632.004Beban Lain-lain (29.145.057) (914.763.626)LABA USAHA 25.117.618.621 21.828.914.738

Pendapatan Keuangan 27 11.190.765.798 4.503.045.853Beban Keuangan 27 (6.439.187.229) (25.936.740.658)LABA/(RUGI) SEBELUM PAJAK 29.869.197.190 395.219.933

BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak Tangguhan 8 (6.736.403.160) (1.166.593.918)Pajak kini (5.722.673.288) -LABA (RUGI) SEBELUM KOMPREHENSIF 17.410.120.742 (771.373.985)

PENGHASILAN/(BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN

17 255.705.817 (2.491.468.300)

8 (63.926.454) 622.867.075

Penghasilan (beban) Komprehensif lain - Bersih 191.779.363 (1.868.601.225)

LABA/(RUGI) BERSIH KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 17.601.900.105 (2.639.975.210)

LABA (RUGI) PERSAHAM 21 29 (31)

Beban komprehensif lain yang tidak akandireklasifikasi ke laba rugi periode berikutnya : - Pengukuran kembali kewajiban imbalan Pascakerja - Dampak pajak pengukuran kembali imbalanPasca kerja

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.LAPORAN LABA (RUGI) DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

Tahun 2016 Tahun 2015

4

Jumlah DefiensiEkuitas

Rp Rp RpTanggal 01 Januari 2015 43.000.000.000 (241.077.810.441) (1.294.729.276) (199.372.539.717)

Rugi Tahun Berjalan (771.373.985) (771.373.985)Beban Komprehensif Lain Tahun Berjalan 8 dan 17 (1.868.601.225) (1.868.601.225)

Tanggal 31 Desember 2015 43.000.000.000 (241.849.184.426) (3.163.330.501) (202.012.514.927)

Saham Seri B Jumlah 436.175.716 saham Nominal Rp.200 Per Saham 20 87.235.143.200 87.235.143.200Laba Tahun Berjalan 17.410.120.742 17.410.120.742Beban Komprehensif Lain Tahun Berjalan 191.779.363 191.779.363

Tanggal 31 Desember 2016 130.235.143.200 (224.439.063.684) (2.971.551.138) (97.175.471.622)

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016, DAN 2015

Catatan Modal Saham Saldo Laba (Defisit) Komprehensif Lain

5

Rp RpARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIPenerimaan Kas Dari Pelanggan 189.801.384.479 236.853.939.574Penerimaan Pajak Penghasilan 2.271.082.000 2.638.800.134Pembayaran Kas Kepada Pemasok (71.209.416.435) (98.926.419.340)Pembayaran Untuk Beban Usaha (16.295.172.636) (16.846.716.666)Pembayaran Kepada Karyawan (71.347.031.945) (69.211.571.611)Pembayaran Bunga Dan Adm. Bank (2.610.621.292) (3.656.496.745)Pembayaran Pajak Penghasilan (970.220.190) (661.358.631)Pembayaran PPN Impor Dan Lokal (12.536.747.384) (11.702.175.864)Arus Kas Netto Dari Aktivitas Operasi 17.103.256.597 38.488.000.851

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASIPenerimaan Bunga Bank 807.276.780 693.084.540Penerimaan Peralihan Aset Tanah 6.983.248.000 -Penerimaan Lain-Lain 360.305.200 190.064.971Pembayaran Aset Tetap (968.789.771) (1.139.400.698)Pembayaran Aset Lain-Lain - (128.028.806)Arus Kas Netto Dari Aktivitas Investasi 7.182.040.209 (384.279.993)

ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAANPembayaran Pinjaman Bank Mandiri - Pokok Dan Bunga- KMK Aflopend (21.578.546.249) (13.396.900.000)- KMK Revolving (6.733.248.000) -- Pengeluaran Uang Muka Untuk Pelunasan KMK Revolving (566.230.609) -Pembayaran Pinjaman Kelompok Usaha Relasi (814.872.321) (6.545.309.056)Penerimaan/(Pembayaran) Pinjaman Pihak Ketiga Lainnya (348.152.561) 51.405.077Pengeluaran Untuk Pinjaman Non Usaha (4.284.308.451) -Arus Kas Netto Dari Aktivitas Pendanaan (34.325.358.191) (19.890.803.979)

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS DAN SETARA KAS (10.040.061.385) 18.212.916.879KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 27.641.567.527 9.428.650.648KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 17.601.506.142 27.641.567.527

Lihat catatan atas laporan keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.LAPORAN ARUS KAS

UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

31 Desember 2016 31 Desember 2015

6

1 UMUMa

Komisaris Utama : Abdul Rachman RamlyKomisaris lndependen : Hariadi Darmawan

Endang Kosasih

Direktur Utama : Bambang SetiyonoWakil Direktur Utama : David JahyaDirektur : Yati Nurhayati

Komite AuditKetua : Endang KosasihAnggota : Joky Halimsaputra

: Airyn Linanda

b Penawaran Umum Saham Perusahaan

-

- Pencatatan seluruh saham (25 juta saham) perusahaan (company listing ) tanggal 30 Agustus 1994.-

-

PT. PRIMARINDO ASIA INFRASTRUCTURE, Tbk.CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN 2015

PT. Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. (Perusahaan) didirikan di Bandung berdasarkan Akta No.7 tanggal 1 Juli1988 dan Notaris Nany Sukarja, S. H. Akta Pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri KehakimanRepublik Indonesia dalam Surat Keputusan No.C2-9967-HT.Ot01.TH 1988 tanggal 31 Oktober 1988 sertadiumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.53 tanggal 2 Juli 1991, tambahan No.1851. AngggaranDasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.174 tanggal 29 Juni 2016 dariNotaris R, Tendy Suwarman SH tentang pemecahan nilai nominal saham seri A dan seri B. Akta perubahan initelah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusiasesuai Surat keputusan No.AHU-AH.01.03-0067131 tanggal 27 Juli 2016.

Penawaran umum kepada masyarakat sejumlah 10 juta saham dengan harga penawaran Rp.2.800 persaham, sesuai dengan surat dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) No.S-1200/PM/1994tanggal 30 Agustus 1994.

Pembagian saham bonus sejumlah 18 juta saham yang berasal dari penawaran umum saham sesuai SuratPT.Bursa Efek Jakarta No.Peng-277/BEJ-1/D/1097 tanggal 1 Oktober 1997.Pemecahan nilai nominal saham dari Rp.1.000 menjadi Rp.500 per saham sesuai Surat PT.Bursa EfekJakarta No.Peng-1266/BEJ-1.1/U/1097 tanggal 1 Oktober 1997.

Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan perusahaan meliputi bidang usahainfrastruktur dan industri. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tanggal 1 Oktober 1989. Kegiatanperusahaan dari sejak pendirian sampai saat ini meliputi industri alas kaki khususnya produksi dan penjualansepatu olah raga dan yang berhubungan dengan pengolahan bahan-bahan dasar pembuatan sepatu olah ragatersebut.

Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di Bandung, Jawa Barat. Kantor pusat perusahaanberalamat di Gedung Tatapuri (d/h Gedung Dana Pensiun - Bank Mandiri) Lt. 3A JI. Tanjung Karang No.3-4A,Jakarta. Jumlah karyawan perusahaan sebanyak 1.759 orang tahun 2016, dan sebanyak 1.890 orang tahun 2015.

Susunan pengurus Perusahaan posisi 31 Desember 2016 dan 2015 mengacu kepada Berita Acara Rapat UmumPemegang Saham Tahunan tanggal 29 Juni 2016 yang dituangkan dalam Akta No.173 dari R, Tendy SuwarmanSH Notaris di Bandung dengan rincian sebagai berikut :

Sesuai dengan Surat Keputusan Dewan Komisaris Perusahaan tanggal 30 Mei 2016, terhitung sejak tanggal 30Mei 2016 sampai dengan 30 Mei 2019, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Seluruh saham perusahaan atau sebanyak 172.000.000 saham seri A dengan nilai nominal Rp.250 dan436.175.716 saham seri B dengan nilai nominal Rp.200 telah dicatat pada Bursa Efek Jakarta yang berasal dari :

7

1 UMUM - Lanjutan-

-

(Lihat catatan 20)

c

d

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTINGa Dasar Penyusunan Laporan Keuangan

b.

- PSAK 1 (revisi 2013) tentang penyajian laporan keuangan.

- PSAK 24 (Revisi 2013) tentang imbalan kerja

1)2)

3)

4)- Karakteristik dan resiko yang terkait program imbalan pasti-

-

Penambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan mengkonversi pinjamandari PT.Golden Lestari sebesar Rp.87.235.143.200 (delapan puluh tujuh milyar dua ratus tiga puluh lima jutaseratus empat puluh tiga ribu dua ratus rupiah) menjadi 218.087.858 (dua ratus delapan puluh tujuh delapanpuluh delapan) Saham Seri A dengan nilai nominal Rp.400 (empat ratus rupiah). Saham sejumlah 86.000.000(delapan puluh enam juta) yang sebelumnya telah diterbitkan dan disetor penuh menjadi Saham Seri Adengan nilai nominal Rp.500 (lima ratus rupiah).Pemecahan nilai nominal Saham Seri A dari Rp.500 per saham menjadi Rp.250 per saham dan nilai nominalSaham Seri B dari Rp.400 per saham menjadi Rp.200 per saham, sesuai Surat PT.Bursa Efek IndonesiaNo.S-05176/BEI.PP3.08-2016 tanggal 19 Agustus 2016, dan berlaku efektif per tanggal 1 September 2016.

Beban gaji dan tunjangan untuk pengurusan Perusahaan kepada Komisaris dan Direksi untuk tahun yang berakhirtanggal 31 Desember 2016 dan 2015 masing-masing Rp.3.933.815.568 dan Rp.3.737.420.807.

Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas Penyusunan Laporan Keuangan yang diselesaikan dandiotorisasi untuk terbit pada tanggal 27 Maret 2017.

Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuanganPT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. yang disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia danPeraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Peraturan Vlll.G.7 No.KEP-347/BL/2012tentang Penyajian Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik.

Laporan keuangan disusun dengan konsep harga perolehan kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan khusussebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut dan menggunakan dasar akrual,kecuali untuk laporan arus kas.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method ) dengan mengelompokan aruskas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

Mata uang fungsional adalah Rupiah. Seluruh angka dalam laporan keuangan ini dinyatakan dalam Rupiah kecualijika dinyatakan lain.

Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar AkuntansiKeuangan (ISAK)

Berikut ini adalah pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berdampak ke dalam laporan keuangan yangwajib di terapkan untuk pertama kalinya sejak tanggal 1 Januari 2015.

Standar revisi ini mengharuskan entitas untuk memisahkan penyajian pos pos penghasilan komprehensif lain(OCI) ke dalam dua kelompok berdasarkan apakah akan direklasifikasi lanjut ke laba rugi di masa yang akandatang. Pos-pos OCI yang tidak akan di reklasifikasi lebih ke laba rugi harus disajikan terpisah dengan pos-pos yang dapat di reklasifikasi ke laba rugi di masa yang akan datang.

Perubahan-perubahan oleh karena standar revisi ini antara lain sebagai berikut:Keuntungan dan kerugian aktuarial langsung diakui sebagai OCI, pendekatan koridor tidak lagiBiaya jasa lalu diakui pada periode terjadinya perubahan program. Manfaat yang belum vestid sudahtidak boleh lagi di akui sepanjang periode jasa di masa depan.Dalam menentukan jumlah yang diakui laba rugi, biaya bunga dan pangembalian yang diharapkan dariaset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung menggunakan tingkat diskonto terhadapjumlah bersih dari liabilitasPersyaratan penambahan pengungkapan terkait:

Dalam menentukan jumlah yang diakui laba rugi, biaya bunga dan pengembalian yang diharapkandari aset program diganti dengan jumlah bunga bersih yang dihitung menggunakan tingkat diskontoterhadap jumlah bersih dari liabilitas / (Aset Imbalan)Pengaruh dari program imbalan pasti terhadap arus kas entitas di masa depan terkait dengan waktu,jumlah dan ketidakpastian.

8

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutan -

----------

-

-------

c Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing

d Kas dan Setara Kas

e Piutang Usaha

f Persediaan

Sesuai dengan ketentuan PSAK 25 : Tentang kebijakan akuntansi estimasi keuangan dan kesalahan,perubahan pengakuan jasa lalu tersebut merupakan perubahan jasa akuntansi yang diterapkan secararetrsoprektif sehingga laporan keuangan tahun 2014 disajikan kembali.

Standar baru, revisi dan interpretasi yang diterbitkan dan efektif untuk keuangan yang dimulai pada tanggal 1Januari 2015 yang tidak memiliki dampak material tehadap laporan keuangan.

PSAK 4 (revisi 2013) tentang laporan keuangan tersendiri.PSAK 15 (revisi) tentang Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama.PSAK 46 (revisi 2014) tentang pajak penghasilan.PSAK 48 (revisi) tentang Penurunan nilai aset.PSAK 50 (revisi 2014) tentang instrument keuangan, penyajian.PSAK 55 (revisi 2014) tentang instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran.PSAK 60 (revisi 2014) tentang instrumen keuangan, pengungkapan.PSAK 66 (revisi 2013) tentang Pengaturan bersama.PSAK 68 (revisi 2013) tentang pengakuan nilai wajar.Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 15 (Revisi 2014) tentang batas aset imbalan pasti,persyaratan pendanaan minimum dan interaksinya.Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) 26 (Revisi 2014) tentang penilaian kembali derivative

Standar Akuntansi baru, revisi dan interpretasi yang telah disah dan berlaku efektif 1 Januari 2016, namun tidakmemiliki dampak material terhadap Laporan Keuangan adalah sebagai berikut:

PSAK 5 (revisi 2015) tentang Segmen Operasi.PSAK 7 (revisi 2015) tentang Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi.PSAK 16 (revisi 2015) tentang Aset Tetap.PSAK 24 (revisi 2015) tentang Imbalan Kerja.PSAK 25 (revisi 2015) tentang Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan.PSAK 68 (revisi 2015) tentang Pengukuran Nilai Wajar.PSAK 30 (revisi 2015) tentang Pungutan.

Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalandalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi.

Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalammata uang Rupiah dengan kurs yang mendekati kurs tengah nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut. Labaatau rugi kurs bersih akibat penjabaran tersebut dibebankan sebagai laba atau rugi pada laporan laba (rugi)komprehensif tahun berjalan.

Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan pos aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke dalammata uang Rupiah adalah Rp.13.436, dan Rp.13.795,- untuk USD.1,- per tanggal 31 Desember 2016, dan 2015.

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan ataukurang dari tanggal perolehan dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya.

Piutang usaha diakui dan disajikan sebesar nilai tagihan dikurangi cadangan penurunan nilai. Kebijakan akuntansiuntuk cadangan penurunan nilai, dijabarkan dalam catatan 2p.

Persediaan terdiri dari bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Persediaan dinyatakan berdasarkanbiaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metodemasuk pertama keluar pertama (first-in first-out ) untuk persediaan bahan baku, bahan pembantu dan sukucadang, sedangkan barang jadi dan barang dalam proses sebesar beban produksi rata-rata.

Penyisihan penurunan nilai karena keusangan persediaan untuk bahan baku dan barang jadi dilakukanberdasarkan analisa umur persediaan yang bersangkutan dan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaanpada akhir tahun.

9

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutang Aset Tetap

Taksiran masa manfaat untuk tiap-tiap jenis aset tetap, sebagai berikut:

Bangunan dan prasaranaMesin dan peralatanlnstalasilnventaris kantorKendaraan

g Aset Tetap - Lanjutan

h Leasing (Sewa Guna Usaha)

i Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

j Pengakuan Pendapatan dan Beban

k Perpajakan

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biayaperolehan termasuk biaya penggantian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan,selanjutnya pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam total tercatat (carryingamount ) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Semua biaya pemeliharaan danperbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan, diakui ke dalam laba (rugi) komprehensif pada saat terjadinya.

Penyusutan aset tetap, kecuali tanah, dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiranmasa manfaat dari aset yang bersangkutan. Hak atas tanah dapat diperbaharui dan oleh karena itu tidakdiamortisasi.

Tahun5-205-10105

5-8

Pekerjaan dalam penyelesaian mencerminkan akumulasi biaya-biaya yang berhubungan dengan pekerjaan dalampenyelesaian sampai pada tanggal aset yang bersangkutan pada saat aset telah selesai dan siap digunakan.

Perusahaan melakukan evaluasi atas penurunan nilai aset tetap apabila terdapat peristiwa atau keadaan yangmengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tersebut kemungkinan tidak dapat dipulihkan, nilai aset tersebutditurunkan menjadi sebesar estimasi nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan berdasarkan nilaitertinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomismasa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentianpengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset)dimasukkan dalam laba rugi pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di review, jika sesuai dengankeadaan, disesuaikan secara produktif.

Aset dan kewajiban sewa guna usaha dicatat sebesar nilai tunai dari seluruh pembayaran sewa guna usaha. Asetsewa guna usaha disusutkan dengan metode dan berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama dengan asettetap pemilikan langsung (Catatan 2g).

Aset tetap dan aset tidak lancar lainnya, termasuk aset tak berwujud, ditelaah untuk mengetahui apakah telahterjadi penurunan nilai. Bilamana terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilaitercatat aset tersebut tidak dapat diperoleh kembali, kerugian akibat penurunan nilai diakui sebesar selisih antaranilai tercatat aset dengan nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut.

Nilai yang dapat diperoleh kembali adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjualdan nilai pakai asset. Dalam rangka mengukur penurunan nilai, asset dikelompokan hingga unit terkecil yangmenghasilkan arus kas terpisah.

Penjualan lokal kepada pengecer diakui sebagai pendapatan pada saat barang diterima pembeli akhir. Penjualanekspor diakui sebagai pendapatan pada saat barang dikirim kepada pembeli. Beban diakui berdasarkan konsepakrual.

Beban pajak penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini dan pajak penghasilan tangguhan. Pajak tersebutdiakui dalam laporan laba (rugi), kecuali apabilla pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yanglangsung diakui ke ekuitas.

Pajak penghasilan kini dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada tanggal posisi keuangan.

10

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutank Perpajakan - Lanjutan

l Liabilitas lmbalan Pasca Kerjalmbalan Pasca Kerja Jangka Pendeklmbalan pasca kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.

lmbalan Pasca Kerja Jangka LainnyaPerusahaan memiliki program pensiun imbalan pasti.

m Transaksi Dengan Pihak BerelasiPihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor :a Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor:

- Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;- Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau- Personel manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

b Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:-

-

- Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.-

--

Pajak penghasilan tangguhan diakui dengan menggunakan balance sheet liability method , untuk semuaperbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak atas aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya untuk masing-masing perusahaan.

Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansialtelah diberlakukan pada tanggal posisi keuangan dan berlaku pada saat aset pajak tangguhan direalisasi atauliabilitas pajak tangguhan diselesaikan.

Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak dimasa mendatang akanmemadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang masihdapat dimanfaatkan.

Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukankeberatan/banding, diakui pada saat keputusan keberatan/banding ditetapkan.

Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah imbalan pensiun yang akanditerima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada beberapa faktor, seperti umur, masakerja, dan jumlah kompensasi.

Liabilitas imbalan pensiun tersebut merupakan nilai kini kewajiban imbalan pasti pada akhir periode laporandikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial dan biayajasa lalu yang belum diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakanmetode projected unit credit . Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskusikan estimasi aruskas dimasa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah.

Perusahaan diharuskan menyediakan imbalan pensiun minimum yang diatur dalam UU No.13/2003, yangmerupakan kewajiban imbalan pasti, jika imbalan pensiun dengan UU No.13/2003 lebih besar dari programpensiun yang ada, selisih tersebut diakui sebagai bagian dari kewajiban imbalan pensiun.

Entitas dan entitas pelapor adalah anggota .dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk,entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atauventura bersama yang rnerupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebutadalah anggotanya.

Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas lain adalah entitas asosiasi darientitas ketiga.Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan pasca kerja darl salah satuentitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yangmenyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a).Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personilmanajemen kunci entitas (atau entitas induk dari pemerintah).

11

2 IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING - Lanjutanm Transaksi Dengan Pihak Berelasi - Lanjutan

n Sewa Dibayar Dimuka

o Laba/(Rugi) Bersih Per Saham

p lnstrumen Keuangan

- Aset KeuanganPengakuan Awal

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Penghentian Pengakuan

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana dimaksudkan dalam PSAK 7 (Revisi2010) "Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi" tersebut.Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi baik yang dilakukan dengan persyaratandan kondisi yang sama dengan atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam catatan ataslaporan keuangan.

Sewa dibayar dimuka diamortisasi berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu sewa.

Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih yang tersedia bagi pemegang saham denganrata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode berjalan.

Mulai tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan mengadopsi PSAK No.50 (Revisi 2006), "lnstrumen Keuangan:Penyajian dan Pelaporan" (PSAK No.50 (Revisi 2006) dan PSAK No.55 (Revisi 2011), "lnstrumen Keuangan.Pengakuan dan Pengukuran" (PSAK No.55 (Revisi 2011)). Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif.Biaya transaksi atas kontrak pembiayaan yang sudah terjadi pada saat standar diterapkan tidak diperhitungkandalam perhitungan suku bunga efektif dari kontrak tersebut.

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yangdinilai pada nilai wajar melalui laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hinggajatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuanganpada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal aset keuangantidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsungdengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.

Seluruh pembelian dan penjualan yang lazim pada saat aset keuangan diakui atau dihentikan pengakuannyapada tanggal perdagangan seperti contohnya tanggal pada saat Perusahaan berkomitmen untuk membeliatau menjual aset. Pembelian atau penjualan yang lazim adalah pembelian atau penjualan aset yangmensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktu yang umumnya ditetapkan dengan peraturan ataukebiasaan yang berlaku dipasar.

Aset keuangan Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, dan sewa yangdibayar dimuka.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersebutdicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi penurunannilai. Keuntungan dan kerugian diakui pada laporan laba rugi ketika aset keuangan tersebut dihentikanpengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga melalui proses amortisasi.

Aset keuangan dihentikan pengakuannya saat hak kontraktual untuk menerima arus kas atas aset tersebuttelah kadaluarsa. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangan secara keseluruhan, selisih antarajumlah tercatat dari perkiraan penerimaan dan akumulasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui dalampenghasilan lainnya diakui dalam laporan laba rugi.

12

p lnstrumen Keuangan - LanjutanPenurunan Nilai Aset Keuangan

- Kewajiban KeuanganPengakuan Awal

Pengakuan Setelah Pengakuan Awal

Penghentian Pengakuan

- Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari lnstrumen Keuangan

Pada saat tanggal neraca, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang objektif bahwa asetkeuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

Untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan dan diamortisasi, Perusahaan terlebih dahulumenentukan bahwa terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuanganyang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secaraindividual. Jika perusahaan menentukan tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai atas asetkeuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka asettersebut dimasukan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenisdan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secaraindividual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk ke dalam penilaianpenurunan nilai secara kolektif.

Jika terdapat bukti objektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagaiselisih atara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kreditdimasa mendatang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa mendatang didiskonto denganmenggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi melalui penggunaan pos cadangan penurunan nilai dan jumlahkerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi.

Jika dalam tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurangkarena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakuisebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos cadangan penurunan nilai. Jika dimasamendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba (rugi)komprehensif.

Kewajiban keuangan dalam ruang lingkup PSAK No.55 (Revisi 2011) diklasifikasikan sebagai kewajibankeuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, hutang dan pinjaman atau derivatif yang telahditetapkan untuk tujuan lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajibankeuangan pada saat pengakuan awal.

Kewajiban keuangan diukur pada nilai wajarnya, ditambah, dalam hal kewajiban keuangan selain derivatif,biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan kewajibankeuangan tersebut.

Kewajiban keuangan perusahaan terdiri dari pinjaman jangka pendek, hutang usaha, beban masih harusdibayar dan uang jaminan dari penyalur yang termasuk dalam kategori pinjaman dan hutang.

Setelah pengakuan awal, seluruh kewajiban keuangan diukur pada biaya perolehan diamortisasimenggunakan tingkat bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dilaporan keuangan laba rugi pada saatpinjaman dan hutang tersebut dihentikan pengakuannya atau diturunkan nilainya melalui proses amortisasidengan menggunakan tingkat bunga efektif.

Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban atas hutang tersebut dilepaskan, dibatalkanatau berakhir. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi ketika kewajiban tersebut dihentikanpengakuannya, dan melalui proses amortisasi.

Biaya perolehan yang diamortisasi diukur dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangipenyisihan penurunan nilai pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premiatau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta komisi yang merupakan bagian takterpisahkan dari suku bunga efektif.

13

p lnstrumen Keuangan - Lanjutan- Saling Hapus lnstrumen Keuangan

- Nilai Wajar lnstrumen Keuangan

q Penggunaan Estimasi

3 KAS DAN SETARA KASKasBank:RupiahPT Bank Central Asia Tbk.PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.PT Bank CIMB NiagaPT Bank MegaPT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.PT Bank BJB Tbk.JumlahDollarPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah

Deposito Berjangka 1-3 BulanPT Bank BTPNPT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Jumlah

Jumlah kas dan setara kas

Saldo Giro valas terdiri dari :Bank Mandiri USD(Lihat catatan 2.c dan 2.d)

104.623,68 207.235,21

Suku bunga rata-rata per tahun untuk Bank tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar 2% - 5% untuk rekening rupiah dan0,5 % untuk rekening dolas AS.

3.607.555.272 2.112.161.070

Aset keuangan dan kewajiban saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika,dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum atau melakukan saling hapus atas jumlah yang telahdiakui dari aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut dan terdapat investasi untuk menyelesaikan asetdan menyelesaikan kewajibannya secara bersamaan.

Nilai wajar lnstrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan denganmengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan. Untukinstrument keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakanteknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secarawajar (arm's-length market transaction ), referensi atas nilai wajar terkini dari instrument wajar terkini daninstrument lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang di diskonto, atau model penilaianlainnya.

Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mengharuskanmanajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas danpengungkapan aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan bebanselama tahun pelaporan. Hasil yang sebenarnya mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi.

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

278.696.177 199.743.868

860.155.616 388.865.227102.995.902 159.349.515320.487.347 146.846.07921.867.540 21.867.5403.924.533 3.924.533

4.917.086.210 2.833.013.964100.000 -

1.405.723.755 2.858.809.695

6.601.506.142 5.891.567.527

8.000.000.000 21.750.000.0003.000.000.000

11.000.000.000 21.750.000.000

17.601.506.142 27.641.567.527

Suku bunga per tahun deposito berjangka adalah sebesar 7% - 11 % untuk tahun 2016 dan 2015.

14

4 PIUTANG USAHA PIHAK KETIGAPihak Domestik :Pihak Counter :

Matahari Dept. StoreRamayana Dept. StoreBorobudur Dept. StoreYogya Dept. StoreChandra Super StoreSuzuya PadangRetail dan LainnyaAda SwalayanRita Dept. StoreStar Dept. StoreGolden TrulyTrona Dept. StoreMoro Dept. StoreAsia Dept. StoreSri Ratu Dept. StoreMega Dept. StoreKeris GaleryLotte Mart IndonesiaGiant Dept. StorePasaraya

Jumlah Piutang Domestik

Pihak lnternasional :FOSGingkoasiaForvic

Jumlah Piutang lnternasionalJumlah

Berdasarkan mata uangRupiahUS Dollar

Jumlah

Analisa umur piutang usaha adalah sebagai berikut:1 Domestik

Belum jatuh tempo1-30 hari31-60 hari60-90 hariJumlah (1)

2 lnternasionalLebih dari 30 hariLebih dari 1 tahunJumlah (2)Jumlah (3)=(1)+(2)Dikurangi: Penurunan nilaiJumlah

Mutasi cadangan penurunan nilai:Saldo Awal:Penambahan: Selama periode berjalanSaldo Akhir Periode

206.593.484 198.463.995200.370.437 202.527.509

13.979.296.025 14.596.223.821

178.434.243 220.161.228

52.619.518 100.140.868

71.094.904 80.752.594

- 60.285.141

1.431.501.009 1.497.252.50215.410.797.034 16.093.476.323

6.688.416.667 6.701.319.8714.065.518.477 4.600.150.403

659.679.332 611.435.585986.606.524 579.510.851

193.070.497 426.500.378188.250.235 186.340.485

61.134.825 183.748.300

128.122.670 99.342.04090.370.225 93.771.51881.012.828 58.965.560

46.841.394 44.539.659

34.855.067 12.332.25046.304.698 125.694.956

- 10.240.63013.979.296.025 14.596.223.821

1.228.174.123 1.293.925.617102.080.577 102.080.576101.246.309 101.246.309

1.431.501.009 1.497.252.50215.410.797.034 16.093.476.323

12.843.703.304 13.609.341.624590.754.485 425.287.971342.623.082 39.508.470202.215.154 522.085.756

13.979.296.025 14.596.223.821

1.228.174.124 1.293.925.617203.326.885 203.326.885

1.431.501.009 1.497.252.50215.410.797.034 16.093.476.323

(267.967.820) (267.967.820)15.142.829.214 15.825.508.503

267.967.820 203.326.885

- 64.640.935267.967.820 267.967.820

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

15

4 PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA - Lanjutan

(Lihat catatan 2.c dan 2.e)

5 PIUTANG LAIN-LAINPihak hubungan berelasi

PT Ridatos IndonesiaPiutang Karyawan, koperasi dan Lain-lain

Pihak ketigaPiutang Luck SRL/ForvicPiutang Claim FosPiutang Gingko Asia

Jumlah PiutangDikurangi: cadangan penurunan nilaiJumlah Piutang

Mutasi cadangan penurunan nilai:Saldo Awal:Penambahan: Selama periode berjalanSaldo Akhir Periode

6 PERSEDIAANBarang jadiBahan baku dan bahan pembantuBarang dalam prosesSuku cadang dan lain-lainJumlah persediaan

7 BIAYA DIBAYAR DIMUKA

Beban AsuransiJumlah

3.500.000.000 -

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang usaha pihakketiga sudah cukup memadai.

1.011.570.940 227.262.489

104.488.203 104.488.203

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp.

31.698.349 31.698.34949.626.247 47.627.624

4.697.383.739 411.076.665(136.186.552) (136.186.552)

4.561.197.187 274.890.113

136.186.552 136.186.552

- -136.186.552 136.186.552

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa saldo cadangan penurunan nilai periode berjalan atas piutang lain-lainsudah memadai.

Tagihan kepada PT.Ridatos Indonesia merupakan pinjaman sesuai dengan surat perjanjian hutang piutang tanggal 19Desember 2016 dengan jangka waktu selambat-lambatnya 19 Mei 2017.

28.595.859.146 25.585.612.5005.712.178.104 5.493.005.7363.552.705.008 3.212.826.454

414.295.234 360.277.87038.275.037.492 34.651.722.560

Persediaan digunakan sebagai jaminan sehubungan dengan fasilitas kredit Bank Mandiri dan persediaan tersebut telahdiasuransikan terhadap risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dari PT.Artha Graha General Insurance denganjumlah pertanggungan sebesar Rp.28.400.000.000 berdasarkan polis No.L.05.0122.1116.00001,L.05.0122.1116.00002, L.05.0122.1116.00003, dan L.05.0122.1116.00004. Manajemen berpendapat bahwa nilaipertanggungan tersebut telah memadai.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai belum terjadi pada periode berjalan. (Lihatcatatan 2.f, dan 2.p)

2.584.998.974 2.110.041.1027.310.453 24.147.063

2.592.309.427 2.134.188.165

Beban Asuransi merupakan beban asuransi kepada PT.Artha Graha General Insurance untuk Tahun 2016 danPT.Asuransi Multi Artha Guna Tbk. untuk Tahun 2015, untuk penutupan asuransi aset tetap dan persediaan.

Rp.

Beban Sewa dan Service Charge Showroom , serta Uang MukaPengadaan

16

8 PERPAJAKAN

PAJAK DIBAYAR DIMUKAPPh psl. 22PPh psl. 23Jumlah

HUTANG PAJAKPajak Penghasilan Badan Psl. 29Pajak Pertambahan NilaiPPh Psl. 21PPh Psl. 23PPh Psl. 4 (2)Denda PajakJumlah

BEBAN PAJAK PENGHASILANPajak TangguhanPajak Kini

PERHITUNGAN PAJAK KINI DAN PAJAK TANGGUHAN

Laba/(Rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugiKoreksi Fiskal positif/(negatif) :Penghasilan Bunga Bank dan Jasa GiroPenghasilan Pelepasan Aset TanahPenyusutan dan amortisasiCadangan penurunan nilai piutanglmbalan Pasca kerjaDenda pajak dan Lain-Lain - NetLaba/(Rugi) Fiskal tahun berjalanDikurangiAkumulasi rugi fiskal tahun sebelumnyaKoreksi Fiskal SPT Badan Tahun 2013Jumlah Akumulasi Rugi FiskalLaba/(Rugi) Fiskal Setelah Dikurangi Akumulasi Rugi Fiskal

(6.736.403.160) (1.166.593.918)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan rugi fiskal setelah penyesuaian dengan SuratKetetapan Pajak (SKP) dan SPT adalah sebagai berikut:

1.127.276.704 2.873.974.016

29.869.197.190 395.219.933

1.121.905.000 2.868.602.3135.371.704 5.371.703

(807.276.780) (693.084.540)

(5.722.673.288)

5.722.673.288 -2.325.962.055

(171.522.288) (93.710.836)(6.524.681.000)

- 64.640.9351.091.101.041 1.212.367.655(566.125.010) 722.596.379

22.890.693.153 (3.638.115.497)

22.890.693.153 1.608.029.526

(3.638.115.497) (9.487.788.924)4.974.498.242 4.241.643.901

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

21.629.35834.723.306

Nihil (5.246.145.023)

122.341.035 136.007.39669.764.094 46.116.09235.103.753

Pada tanggal 9 Agustus 2016 Perseroan telah menerima Surat Keputusan dari Direktur Jenderal Pajak Nomor KEP05491/WPJ.07/2016 tentang penghapusan denda sanksi administrasi atas Surat Tagihan Pajak karena permohonanwajib pajak, memutuskan menghapuskan jumlah sanksi administrasi dalam Surat Tagihan Pajak Nomor00006/109/11/054/15 tanggal 18 Juni 2015 sebesar Rp.594.770.067.

-

Pada tanggal 17 April 2015 Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dari Direktorat JenderalPajak dengan nomor 00031/406/13/054/15 untuk SPT Badan Tahun 2013 sebesar Rp.2.638.800.134. dan Padatanggal 4 April 2016 Perseroan telah menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar dari Direktorat Jenderal Pajakdengan nomor 00038/406/14/054/16 untuk SPT Badan Tahun 2014 sebesar Rp.2.271.082.000.

629.493.3728.310.567.531 3.537.330.940

2.704.084.722

17

8 PERPAJAKAN - Lanjutan

Pajak Penghasilah Psl 29Perhitungan x Rp =

Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan 2016

Aset Pajak TangguhanLaba (Rugi) FiskalPenyesuaian SKP & Kadaluarsalmbalan Pasca KerjaAset TetapSewa PembiayaanPenyisihan PiutangJumlah

Aset dan Liabilitas Pajak Tangguhan 2015

Aset Pajak TangguhanLaba (Rugi) FiskalPenyesuaian SKP & Kadaluarsalmbalan Pasca KerjaAset TetapSewa PembiayaanPenyisihan PiutangJumlah

Perbedaan tetap :Penghasilan bunga depositoPenghasilan Pelepasan Aset TanahDenda pajak dan Lain-Lain - NetJumlah (Penghasilan) manfaat pajak

(Lihat catatan 2.k)

Aset/(Liabilitas) Dikreditkan/dibebankan ke

Laporan Laba Rugi

Dikreditkan kePenghasilan

Komprehensif Lain

Aset/(Liabilitas)Pajak Tangguhan Pajak Tangguhan

31-Des-15 31-Des-16

17.572.172.093 (5.722.673.288) - 11.849.498.804(18.531.485.262) (1.243.624.561) - (19.775.109.823)

3.487.486.891 272.775.260 - 3.760.262.151(3.203.028.486) (42.880.572) (63.926.454) (3.309.835.512)

(13.004.998) - - (13.004.998)2.487.413.471 - - 2.487.413.471

1.799.553.708 (6.736.403.160) (63.926.454) (5.000.775.907)

Aset/(Liabilitas) Dikreditkan/dibebankan ke

Laporan Laba Rugi

Dikreditkan kePenghasilan

Komprehensif Lain

Aset/(Liabilitas)Pajak Tangguhan Pajak Tangguhan

31-Des-14 31-Des-15

17.974.179.474 (402.007.382) - 17.572.172.093(17.471.074.287) (1.060.410.975) - (18.531.485.262)

2.561.527.902 303.091.914 622.867.075 3.487.486.891(3.179.600.777) (23.427.709) - (3.203.028.486)

(13.004.998) - - (13.004.998)2.471.253.237 16.160.234 - 2.487.413.4712.343.280.551 (1.166.593.918) 622.867.075 1.799.553.708

Laba/(Rugi) sebelum pajak dengan tarif pajak yang berlakusebesar 25% 29.869.197.190 395.219.933

1.166.593.918

Dampak Pajak atas penyesuaian akumulasi rugi fiskal tahunsebelumnya 7.467.299.298 98.804.983

(1.631.170.250)(201.819.195) (173.271.135)

1.102.093.308 1.241.060.0706.736.403.160

-

25% 22.890.693.153 5.722.673.288 -

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

18

9 ASET TETAP

31 Desember 2016

Harga PerolehanTanahBangunan dan PrasaranaMesin dan Peralatanlnstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Akumulasi PenyusutanBangunan dan PrasaranaMesin dan PeralatanInstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Nilai Buku

31 Desember 2015

Harga PerolehanTanahBangunan dan PrasaranaMesin dan Peralatanlnstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Akumulasi PenyusutanBangunan dan PrasaranaMesin dan PeralatanInstalasilnventaris KantorKendaraanJumlah

Nilai Buku

Beban Penyusutan tahun 2016 dan 2015 dialokasikan sebagai berikut:Beban PabrikasiBeban Administrasi & UmumJumlah

Saldo Mutasi Saldo31-Des-15 Penambahan Pengurangan 31-Des-16

8.144.686.259 250.000.000 458.567.000 7.936.119.25917.016.628.203 - - 17.016.628.203

102.161.375.708 340.092.250 - 102.501.467.9585.105.166.548 - - 5.105.166.5486.265.611.977 5.640.000 - 6.271.251.9773.260.943.214 - 694.246.667 2.566.696.547

141.954.411.909 595.732.250 1.152.813.667 141.397.330.492

16.124.232.020 313.222.269 - 16.437.454.28999.604.064.416 773.522.232 - 100.377.586.6484.742.662.569 51.842.468 - 4.794.505.0375.859.899.172 210.823.848 - 6.070.723.0202.680.755.206 225.655.004 554.457.666 2.351.952.544

129.011.613.383 1.575.065.821 554.457.666 130.032.221.537

12.942.798.526 11.365.108.955

Saldo Mutasi Saldo31-Des-14 Penambahan Pengurangan 31-Des-15

8.144.686.259 - - 8.144.686.25917.016.628.203 - - 17.016.628.203

101.485.075.708 676.300.000 - 102.161.375.7085.105.166.548 - - 5.105.166.5486.246.042.977 19.569.000 - 6.265.611.9773.260.943.214 - - 3.260.943.214

141.258.542.909 695.869.000 - 141.954.411.909

- - - -15.608.632.838 515.599.182 - 16.124.232.02098.845.702.192 758.362.224 - 99.604.064.4164.690.820.145 51.842.424 - 4.742.662.5695.640.381.132 219.518.040 - 5.859.899.1722.444.347.202 236.408.004 - 2.680.755.206

127.229.883.509 1.781.729.874 - 129.011.613.383- - - -14.028.659.400 - - 12.942.798.526

1.075.942.512 1.222.683.990499.123.309 559.045.884

1.575.065.821 1.781.729.874

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

19

9 ASET TETAP - Lanjutan

-

-

(Lihat catatan 2.g, 23, 24, 25, dan 26)

10 ASET LAIN-LAIN

Merupakan jaminan sewa Show Room dan PLN.

11 HUTANG USAHABahan baku dan pembantuLokalImporJumlah

Rincian berdasarkan mata uangRupiahUSD Dolar 265.123,91 (2016) dan 132.993,28 (2015)Jumlah

Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut :1 - 30 hari31 - 60 hari61 - 90 hari>90 hariJumlah

23.079.518.013

Aset tetap milik Perusahaan berupa tanah, bangunan, kendaraan dan mesin-mesin digunakan sebagai jaminansehubungan dengan fasilitas kredit bank. Aset tetap kecuali tanah, diasuransikan terhadap resiko kebakaran,pencurian dan resiko lainnya dari PT.Asuransi Multi Artha Guna Tbk. dengan jumlah pertanggungan sebesarRp.119.870.000.000, dengan No.Polis: L.05.0122.1116.00001, L.05.0122.1116.00002, L.05.0122.1116.00003, danL.05.0122.1116.00004. Manajemen berpendapat bahwa pertanggungan tersebut telah memadai.

Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa estimasi jumlah yang diperoleh kembali lebih besar dari nilai tercatataset tetap dan sehingga tidak ada penurunan nilai aset tetap yang harus dicatat.

1.376.009.440 1.414.191.643

15.762.307.137 21.244.875.7163.562.204.853 1.834.642.297

15.762.307.137 21.244.875.7163.562.204.853 1.834.642.297

19.324.511.990

Seluruh hutang usaha merupakan Liabilitas kepada pihak ketiga. Jangka waktu kredit untuk pembelian bahan baku danpembantu berkisar antara 30 dan 90 hari.

9.504.984.073 10.727.315.3171.874.876.530 3.517.083.6981.127.206.192 1.313.358.4406.817.445.195 7.521.760.558

19.324.511.990 23.079.518.013

Pada tahun 2016 Perseroan mengalihkan hak sebidang tanah sertifikat hak guna bangunan seluas 5.112 m 2 (lima ribuseratus dua belas meter persegi) di Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage Kota Bandung kepadaPemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp.6.983.248.000 (enam milyar sembilan ratus delapan puluh tiga juta duaratus empat puluh delapan ribu rupiah) yang pembayarannya disetorkan ke rekening Bank BJB nomor0075050704100. Berdasarkan Akta Kesepakatan Nomor 58 tanggal 21 Desember 2016 dari Notaris Evy HybridawatiWargahadibrata, S.H MH. di Kota Bandung antara Perseroan dengan PT.Bank Mandiri, dimana PT.Bank Mandirimenyetujui atas pelepasan aset tersebut dengan ketentuan sebagai berikut:

Hasil pembayaran pelepasan aset tersebut untuk membayar kewajiban hutang pokok kredit KMK Revolvingsebesar Rp.6.733.248.000 (enam milyar tujuh ratus tiga puluh tiga juta dua ratus empat puluh delapan ribu rupiah)yang harus ditranfer langsung kepada rekening Credit Recovery I Group Loan Call I dengan nomor rekening 070-000-4877134.Membayar biaya pengurusan splitsing, roya, dan biaya-biaya pengurusan lainnya dengan cara pemindahbukuanke rekening PT.Bank Mandiri nomor 1310091000804 atas nama Notaris Evi Hybridawati sebesar Rp.250.000.000(dua ratus lima puluh juta rupiah).

19.324.511.990 23.079.518.013

Perkembangan terakhir, berdasarkan Turunan/Salinan Perkara Perdata dari Pengadilan Tinggi Jawa Barat Nomor356/PDT/2015/PT.BDG tanggal 26 Nopember 2015 Perusahaan telah memenangkan sengketa atas tanah hak gunabangunan (HGB) Nomor 519/Kelurahan Cisaranten Kidul. Pihak lawan mengajukan kasasi.

Saat ini, sebagian tanah yang berlokasi di Blok Rancagosol Kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan RancasariGedebage Kota Bandung seluas ± 5.000 m2 dengan sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) No.519, yang terletak diluarareal kantor dan pabrik PT.Primarindo Asia Infrastructure, Tbk. masih dalam perkara sengketa.

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

20

12 HUTANG BANK MANDIRIHutang Bank Jangka Pendek

Jumlah Hutang Bank Jangka Pendek

Hutang Bank Jangka PanjangHutang pokok KMK Aflopend USD.1.603.034,52 (2015)Hutang Pokok Jangka Panjang

Hutang Bunga Bank USD.468.278,13 (2015)Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

1 Fasilitas KMK Aflopend

- Limit Kredit :- Sifat dan Tuiuan :

- Jangka Waktu :- Bunga :- Provisi :- Pembayaran :

- Tunggakan Denda :- TBYD :

-

-

Hutang pokok KMK Revolving USD.2.499.387,77 untuk 2016dan USD.3.000.000,00 untuk 2015. 33.581.760.642 41.385.000.000

33.581.760.642 41.385.000.000

- 22.113.861.203- 22.113.861.203

- 6.459.896.803- 28.573.758.007

Berdasarkan surat dari PT.Bank Mandiri (Persero) Tbk. ("Bank Mandiri") Nomor TFS.SAM/LC1/SPPl\J2011 tanggal 16Agustus 2011 dan TFS.SAM/LC1/SPPK/220/2012 tanggal 30 Mei 2012, Perusahaan memperoleh persetujuanpeninjauan kembali fasilitas kredit yang diterima dengan persyaratan tertentu yang ditetapkan Bank Mandiri, antara lainkeharusan melakukan pembayaran sebesar USD.2.000.000,- untuk mengurangi outstanding fasilitas. Sehubungandengan hal tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012 Perusahaan telah melakukan pembayaran sebesar USD.2.000.000,-.

Dengan dilakukannya pembayaran tersebut, total hutang Perusahaan ke Bank Mandiri berkurang dari semula sebesarUSD.8.346.598, 16 menjadi USD.6.346.598,16. Total hutang tersebut selanjutnya dibagi dua, menjadi Fasilitas KMKAflopend sebesar USD.3.346.598,16 dan Fasilitas KMK Revolving sebesar USD.3.000.000,- dengan rincian sebagaiberikut:

Sesuai akta No.22 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Addendum I Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : KP -CEG/03/PK-KMKNA/2005 tertanggal 25 Juli 2012 yang dibuat di hadapan Notaris Evy HybridawatiWargahadibrata,SH., MH., Bank Mandiri memberikan Fasilitas Kredit Modal Kerja Aflopend dengan ketentuanpokok sebagai berikut :

USD 3.346.598, 16Bersifat Aflopend, dan dibuat sehubungan dengan peninjauan kembaliketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.Sampai dengan tanggal 23 Desember 2017.5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.Tidak dikenakan.Dibayarkan secara mengangsur dengan jadwal sebagai berikut :

Tahun/Triwulan Nilai USDPer Triwulan Per Tahun

2013 50.000,00 200.000,002014 75.000,00 300.000,002015 125.000,00 500.000,002016 175.000,00 700.000,00

2017 (Tri 1sd 3) 400.000,00 1.200.000,002017 (Tri 4) 446.598,16 446.598,16

3.346.598,16

DibebaskanTBYD per 30 Juni 2004 USD.2.027.367,69 diselesaikan dengan ketentuansebagai berikut :

Sebesar 25 % (USD 506.841,93) yang semula jatuh tempo pada bulanDesember 2012, dibayar pada tanggal 23 Desember 2012.Sebesar 75 % (USD 1.520.525,76) disetujui untuk diberikankeringanan/dihapus secara proporsional sesuai pembayaran pokokkredit dengan perhitungan sebagai berikut :

31 Desember 2016 31 Desember 2015Rp. Rp.

21

12 HUTANG BANK MANDIRI - Lanjutan1 Fasilitas KMK Aflopend - Lanjutan

- Denda : 2% per tahun diatas suku bunga fasilitas KMK

2 Fasilitas KMK Revolving

- Limit Kredit :- Sifat dan Tujuan :

- Jangka Waktu :- Bunga :- Provisi :- Pembayaran :- Tunggakan Denda :- Denda :

- Limit kredit :- Sifat Kredit :- Tujuan :- Jangka Waktu :- Provisi :- Bunga :- Denda :

13 HUTANG SEWA PEMBIAYAAN

Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun:20162017Total PembayaranBagian yang jatuh tempo dalam satu tahunBagian Jangka Panjang(Lihat catatan 2.h)

31 Desember 2016 31 Desember 2015

Tahun Pembayaran Pokok PenghapusanTBYD/Tahun

PenghapusanTBYD/TriwulanPer Triwulan Per Tahun

Initial Payment 2.000.000,00 568.782,51 568.782,512013 50.000 200.000,00 56.878,25 14.219,562014 75.000 300.000,00 85.317,38 21.329,342015 125.000 500.000,00 142.195,63 35.548,91

49.768,472017 (Tri 1 sd 3) 400.000 1.200.000,00 341.269,51 113.756,50

446.598,16 446.598,16

2016 175.000 700.000,00 199.073,88

5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.0,25 % per tahun dari USD.3.000.000,-

127.008,61 127.008,615.346.598,16 1.520.525,77

2017 (Tri 4)

Pada tahun 2016 dan 2015, Perusahaan melaksanakan kewajiban pembayaran bunga atas fasilitas KMKRevolving sesuai ketentuan secara tepat waktu.

Pada setiap tanggal jatuh tempo.Dibebaskan.2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

Pada tanggal 27 Juni 2013, melalui surat No.077/PAl/YnNl/2013, Perusahaan telah mengajukan permohonanperpanjangan fasilitas KMK Revolving, serta peningkatan tingkat kolektibilitas kredit. Atas surat permohonantersebut PT.Bank Mandiri Tbk. melalui surat nomor TFS.SAM/LCl.188/2014 tertanggal 28 agustus 2014 menyetujuiperpanjangan jangka waktu penyelesaian kredit dengan ketentuan:

USD 3.000.000,- (tiga juta Dollar Amerika Serikat)Semula bersifat Revolving menjadi Non Revolving .

Sehubungan dengan pembiayaan pembelian mobil, Perusahaan mendapatkan fasilitas leasing (sewa guna usaha) dariPT.Astra Sedaya Finance dan PT.Kencana lnternusa Artha Finance, sebagai berikut:

- 195.132.00083.772.000 102.332.00083.772.000 297.464.000

(83.772.000) (195.132.000)- 102.332.000

Pada tahun 2016 dan 2015 Perseroan telah melunasi kewajiban jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun2017 atas pembayaran pokok fasilitas KMK Aflopend tersebut. Perseroan mendapatkan penghapusan TBYD(Tunggakan Bunga Yang Ditangguhkan) masing-masing sebesar USD.468.278,13 setara denganRp.6.243.342.500 dan USD. 270.171,70 setara dengan Rp.3.809.961.313.

Penyelesaian Fasilitas Kredit Modal Kerja.Diperpanjang sampai dengan tanggal 23 Desember 2017Sebesar 0,25 % per tahun dari USD.3.000.000,-5 % per tahun, yang akan direview sesuai suku bunga yang berlaku di Bank.

Sesuai akta No.23 tertanggal 25 Juli 2012 mengenai Perjanjian Penyelesaian Kredit Nomor : CRO.KP/161/KMK/12yang dibuat di hadapan Notaris Evy Hybridawati Wargahadibrata, SH., MH., Bank Mandiri memberikan FasilitasKredit Modal Kerja Revolving dengan ketentuan pokok sebagai berikut :

USD 3.000.000,-Bersifat Revolving, dan dibuat sehubungan denqan peninjauan kembaliketentuan dan syarat-syarat fasilitas kredit lama.1 Tahun sampai dengan tanggal 24 Juli 2013.

Rp. Rp.

2 % Per tahun di atas suku bunga fasilitas Kredit Modal Kerja.

22

14 BEBAN AKRUAL

Gaji dan UpahKekurangan Margin Matahari Dept StoreBiaya Kantor, Pabrik dan PemasaranListrik dan TeleponAsuransiJumlah

Kewajiban bunga pinjaman kepada Orchard Corporation (Lihat catatan 19 dan 27)

15 HUTANG KELOMPOK USAHA PEMEGANG SAHAM

(Lihat catatan 2.m)

16 HUTANG PIHAK KETIGAUang muka penjualanLainnyaJumlah

17 LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA

Beban lmbalan Pasca KerjaBeban Jasa KiniBeban bungaPengakuan segera biaya jasa laluJumlah Beban lmbalan Pasca kerja

Liabilitas lmbalan Pasca kerjaNilai kini liabilitasNilai wajar aset programPosisi PendanaanKeuntungan /(kerugian) yang belum diakuiBiaya jasa lalu yang belum diakui - non vestedLiabilitas

Mutasi LiabilitasSaldo AwalBeban lmbalan Pasca Kerja tahun berjalanlmbalan yang dibayarkanPenghasilan komprehensif lainnyaLiabllltas lmbalan Pasca Kerja • Jangka Panjang

Penghasilan Komprehensif LainnyaAkumulasi aktuaria awalKerugian aktuaria tahun berjalanAkumulasi aktuaria akhir

31 Desember 2015

Biaya Bunga Pinjaman USD.1.189.034,52 (2016) danUSD.901.816,68 (2015) 15.975.867.802 12.440.561.101

31 Desember 2016

283.657.667132.117.030 548.950.635

5.709.040.713 4.804.851.959

17.595.836.843 16.760.441.619

27.840.297.570 19.997.781.055

150.000.000 964.872.321

Merupakan saldo kewajiban Perusahaan yang telah mendapatkan dukungan pendanaan untuk modal kerja operasi darikelompok usaha relasi pemegang saham.

131.087.735 496.193.996

Sesuai MOU Margin perhitungan periode 2016 tanggal 3 Februari 2017 dengan Matahari Dept Store tentangkekurangan atas target gross margin.

836.180.4221.508.439.746 1.044.528.453

- -17.595.836.843 16.760.441.619

17.595.836.843 16.760.441.619- -

17.595.836.843 16.760.441.619

16.760.441.620 13.056.605.6652.349.812.327 1.880.708.875

1.855.811.338(255.705.819) 2.491.468.300

(1.258.711.285) (668.341.220)(255.705.819) 2.491.468.300

17.595.836.843 16.760.441.620

4.306.327.842 -

--

16.953.700 -148.041.435 496.193.996

1.518.544.483 1.919.759.693198.399.700

4.347.279.638

- -2.349.812.327 1.880.708.875

Uraian berikut ini merupakan rangkuman komponen beban imbalan Pasca kerja yang diakui pada laporan laba (rugi)dan pendapatan komprehensif lain dan liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan.Beban dan liabilitas imbalan pasca kerja dihitung oleh PT.Gemma Mulia lnditama (aktuaria independen) dalamlaporannya nomor 4447/PSAK-GMI/II/17 tanggal 06 Februari 2017.

841.372.581

4.347.279.638

Rp. Rp.

4.091.573.819

23

17 LIABILITAS IMBALAN PASCA KERJA - Lanjutan

Bunga Teknis : 8,2% per tahun 9% per tahunKenaikan (Gaji Rata-Rata Per Tahun) :Usia Pensiun Normal : 56 Tahun 55 TahunTingkat Pengunduran Diri : 2,5% pada semua tingkat usia 2,5% pada semua tingkat usiaTingkat Cacat I Disability : 0,2 per mil per tahun per usia 0,2 per mil per tahun per usiaTingkat Mortalita : Tabel Mortalita Indonesia 2011 Tabel Mortalita Indonesia 2011Metode : Projected Unit Credit Method Projected Unit Credit Method

(Lihat catatan 2.l)

18 HUTANG PIHAK BERELASI

19 HUTANG LAIN-LAINPokok

Limit Fasilitas : USD 2.000.000,-Bunga : 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjianJangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2018

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2016 dan 2015 sebesar USD.2.000.000,-

Limit Fasilitas : USD 5.000.000,-Bunga : 5% per tahun, terhitung sejak tanggal efektif perjanjianJangka Waktu : 2 tahun atau sampai dengan tanggal 15 Maret 2017

Saldo kewajiban (dana yang terpakai) per 31 Desember 2016 dan 2015 adalah USD.3.744.357,12(Lihat catatan 14 dan 34)

20 MODAL SAHAM

PT. Golden Lestari

- 11.102.900.000

-

Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 15 Maret 2012 dan addendum To Loan Agreement terakhir pada tanggal 16Februari 2016, Orchard Corporation menyetujui perpanjangan atas fasilitas pinjaman kepada PT.Primarindo AsiaInfrastructure, Tbk. Indonesia, dengan ketentuan sebagai berikut:

3%3%

Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 3 Maret 2015, Orchard Corporation sebagai pemberipinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 5.000.000,- dengan pokok pokokkesepakatan sebagai berikut:

Asumsi utama yang digunakan dalam menghitung liabilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 31 Desember 2016 dan31 Desember 2015 adalah:

- 87.235.143.266

87.235.143.200

37.288.400 - 9.322.100.000

-44.411.600

PT. NH Korindo SecuritiesIndonesia (dh. PT.Woori KorindoMasyarakat lainnya, pemilikanmasing-masing kurang dari 5%

172.000.000 436.175.716 43.000.000.000

86,57%

6,13%

7,30%100%

Berdasarkan surat perjanjian pengakuan hutang Perusahaan memperoleh pinjaman dari PT.Golden Lestari, pinjamantersebut tidak dikenakan bunga dan tidak ditentukan jangka waktunya. (Lihat catatan 2.m)Untuk memperbaiki struktur Permodalan Perusahaan pada tanggal 28 Maret 2016 Rapat Umum Pemegang SahamLuar Biasa telah menyetujui konversi atas seluruh hutang kepada PT.Golden Lestari ini menjadi ekuitas melaluiPenambahan Modal Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek terlebih dahulu pada harga pasar sesuai denganketentuan PT.Bursa Efek Indonesia.

77.181.182.265 79.243.406.470

31 Desember 2016

Rp. Rp.31 Desember 2016 31 Desember 2015

Seri B @ Rp.200Seri A @ Rp.250Seri BJumlah Saham (Lembar) Nilai Saham

%Seri A

90.300.000 436.175.716 22.575.000.000 87.235.143.200

24

20 MODAL SAHAM - Lanjutan

PT. Golden LestariPT. Woori Korindo Securities IndonesiaPT. Usaha Bersama SekuritasPT. lndomitra Securities

Jumlah

1

2

(Lihat Catatan 33)

(Lihat Catatan 1b)

21 LABA PER SAHAM

22 PENJUALANLokalEksporJumlah

Tidak terdapat penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.

(Lihat catatan 2.j)

Laba/(rugi) bersih yang digunakan dalam menghitung laba bersih per saham untuk periode yang berakhir 31 Desember2016 adalah Rp.17.601.900.104 dan 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp.(2.639.975.210). Total saham beredaryang digunakan sebagai denominator untuk menghitung laba bersih per saham untuk satu tahun yang berakhir padatanggal 31 Desember 2016 sebanyak 608.175.716 saham dan 2015 sebanyak 86.000.000. saham.

45.150.000 52,50% 22.575.000.000

31 Desember 2015

Nama Pemegang Saham Saham % Nominal

18.650.000 21,69% 9.325.000.0007.958.100 9,25% 3.979.050.0004.750.000 5,52% 2.375.000.000

9.491.900 11,04% 4.745.950.00086.000.000 100,00% 43.000.000.000

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan pada tanggal 28 Maret 2016dan dituangkan dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No.65 tanggal 2016 dari Notaris R,Tendy Suwarman SH dengan hasil keputusan sebagai berikut:

Menyetujui perubahan nilai nominal atas saham yang telah ditetapkan dan disetor penuh sejumlah 86.000.000(delapan puluh enam juta) saham dengan nilai nominal Rp.500 (lima ratus rupiah) setiap saham menjadi SahamSeri A dan saham portepel yang semula sejumlah 258.000.000 (dua ratus lima puluh delapan juta) saham dengannilai nominal Rp.500 (lima ratus rupiah) setiap saham menjadi sejumlah 322.500.000 (tiga ratus dua puluh dua jutalima ratus ribu) saham dengan nilai nominal Rp.400 (empat ratus rupiah) setiap saham dan menjadi Saham Seri B.

Menyetujui penambahan modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan Tanpa Memberikan Hak Memesan EfekTerlebih Dahulu kepada Pemegang Saham Perseroan yang dilaksanakan dengan penempatan 218.087.858 (duaratus delapan puluh tujuh delapan puluh delapan) saham baru Seri B dalam portepel kepada PT.Golden Lestaridengan nilai Rp.87.235.143.200 (delapan puluh tujuh milyar dua ratus tiga puluh lima juta seratus empat puluh tigaribu dua ratus rupiah) dalam rangka pelunasan utang.

Sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang dituangkan dalam Akta Risalah Rapat Umum PemegangSaham No.174 tanggal 29 Juni 2016 yang dibuat oleh Notaris R, Tendy Suwarman SH., telah disetujui pemecahannilai nominal Saham seri A dari Rp.500 per saham menjadi Rp.250 per saham dan nilai nominal Saham Seri B dariRp.400 per saham menjadi Rp.200 per saham. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Nilai Nominal baru berlakuefektif tanggal 1 September 2016.

Tahun 2016 Tahun 2015Rp. Rp.

170.088.394.265 173.779.268.9802.021.471.659 48.584.561.697

172.109.865.924 222.363.830.677

Tidak terdapat penjualan per pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih.

Masyarakat lainnya, pemilikan masing-masing kurangdari 5%

Pada tahun 2015 PT.Usaha Bersama Sekuritas dan PT.lndomitra Securities masing-masing memiliki 9,25% dan 5,52%kepemilikan saham perseroan, pada tahun 2016 kedua perusahaan tersebut kepemilikannya kurang dari 5%.

25

23 BEBAN POKOK PENJUALANPersediaan Bahan Baku AwalPembelian Bahan BakuPersediaan Bahan Baku AkhirBahan Baku digunakanTenaga Kerjalmbalan Pasca kerjaBeban pabrikasiJumlah beban produksiPersediaan awal tahun barang dalam prosesPersediaan akhir tahun barang dalam prosesBeban pokok produksiPersediaan awal tahun barang jadiPersediaan akhir tahun barang jadiBeban Pokok Penjualan

Rincian beban pabrikasi adalah sebagai berikut :Gaji dan upahlmbalan pasca pekerjaListrik dan energiKendaraan dan PemeliharaanPenyusutan Aset tetapSuku cadang dan alat pembantuAsuransi dan Lain-LainJumlah

Tidak terdapat pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Tidak terdapat pembelian per supplier yang melebihi 10% dari jumlah pembelian.(Lihat catatan 2.j)

24 BEBAN PENJUALANGaji Pegawai dan SPG/SPBlmbalan Pasca kerjaPemasaran dan eksporBeban Pemasaran LainnyaJumlah

25 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASIGaji dan tunjanganlmbalan Pasca kerjaBiaya kantorPerijinan dan lain-lainPenyusutan aset tetapPos, telepon dan teleks, ATKPerjalanan dinasJumlah

26 PENDAPATAN PELEPASAN ASET TANAHLaba Pelepasan Hak

Merupakan pelepasan sebidang tanah sertifikat hak guna bangunan seluas 5.112 m2 (lima ribu seratus dua belasmeter persegi) di Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage Kota Bandung kepada Pemerintah Provinsi JawaBarat dengan nilai pelepasan hak sebesar Rp.6.983.248.000.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 71 tahun 2008 tentang pelepasan aset kepada Pemerintah untukkepentingan umum maka keuntungan hasil pelepasan aset tersebut pada Pelaporan SPT Tahunan 2016 tidakdikenakan pajak penghasilan badan.

-

5.493.005.736 6.792.500.249

Rp. Rp.

57.585.032.373 80.786.618.739(5.712.178.104) (5.493.005.736)57.365.860.005 82.086.113.25233.789.597.202 34.033.555.2861.075.347.702 1.044.208.132

14.893.499.155 16.282.151.515107.124.304.064 133.446.028.185

3.212.826.454 4.286.926.480(3.552.705.008) (3.212.826.454)

106.784.425.510 134.520.128.21125.585.612.500 44.567.451.260

(28.595.859.146) (25.585.612.500)103.774.178.864 153.501.966.971

6.922.418.273 5.812.635.445365.618.231 355.030.760

3.266.677.234 4.147.822.232700.879.466 1.022.462.311

1.075.942.512 1.222.683.9901.740.660.460 2.573.725.637

821.302.979 1.147.791.14014.893.499.155 16.282.151.515

21.059.602.642 19.541.682.773193.562.586 187.957.466

15.206.043.384 13.015.657.432164.899.944 558.358.152

36.624.108.556 33.303.655.823

9.220.891.297 9.153.143.929715.283.808 293.512.517

2.019.455.168 1.846.077.404839.323.100 634.017.000499.123.309 559.045.884426.098.871 237.072.846307.783.108 334.291.944

14.027.958.661 13.057.161.524

6.524.681.000

Tahun 2016 Tahun 2015

26

27 PENDAPATAN DAN BEBAN KEUANGANPENDAPATAN KEUANGAN:Pendapatan Bunga Bank dan Jasa GiroSelisih kursPenghapusan Bunga Bank MandiriJumlah

BEBAN KEUANGAN :Beban Bunga, Pinjaman dan Adm BankBeban Selisih KursJumlah

28 TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASIDalam kegiatan usahanya, Perusahaan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak berelasi.Saldo Akun Pihak Berelasi adalah sebagai berikut :

1 Hutang kelompok Usaha Pemegang saham2 Hubungan Pihak Berelasi

(Lihat catatan 2.m)

29 ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING

AsetKas dan BankPiutang UsahaJumlah

LiabilitasHutang BankHutang BungaHutang UsahaHutang Lain-lainJumlahJumlah Bersih

(Lihat catatan 2.c)

30 PENGELOLAAN MODALStruktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:

HutangJangka PendekJangka PanjangJumlah Hutang

EkuitasJumlah

Rp. Rp.

11.190.765.798 4.503.045.853

807.276.780 693.084.540

3.809.961.313

6.439.187.229 7.521.754.761

31-Des-16 % TerhadapJumlah

31-Des-15 % TerhadapJumlahJumlah Jumlah

87,62%

Perusahaan mempunyai aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:

31-Des-16 31-Des-15

Rp. Rp.

150.000.000 0,16% 964.872.321 0,97%

USD Ekuivalen USD EkuivalenRp Rp

104.623,68 1.405.723.755 207.235,21 2.858.809.69591.409,21 1.228.174.123 93.796,10 1.293.925.617

196.032,89 2.633.897.878 301.031,31 4.152.735.312

265.123,91 3.562.204.853 132.993,28 1.834.642.297

2.499.386,77 33.581.760.642

5.744.357,12 77.181.182.265 5.744.357,12 79.243.406.4709.697.902,32 130.301.015.562 11.850.479,73 163.477.367.876

(9.501.869,43) (127.667.117.684) (11.549.448,42) (159.324.632.564)

31-Des-16 31-Des-15Jumlah Persentase Jumlah Persentase

89.438.951.168 97,17% 89.655.828.325 90,05% 99.777.795.015 108,41% 211.915.081.362 212,86% 189.216.746.183 205,58% 301.570.909.687 302,91%

(97.175.471.622) -105,58% (202.012.514.927) -202,91% 92.041.274.561 100,00% 99.558.394.760 100,00%

1.189.034,52 15.975.867.802 1.370.094,81 18.900.457.9054.603.034,52

18.414.985.8976.439.187.229

4.140.146.518 -6.243.342.500

63.498.861.203

- 0% 87.235.143.266

25.936.740.658-

Tahun 2016 Tahun 2015Rp. Rp.

27

30 PENGELOLAAN MODAL - Lanjutan

Jumlah Hutang yang dikenai BungaDikurangiKas dan Setara KasJumlah Hutang BersihJumlah Ekuitas teratribusi kepada Pemilik

Rasio hutang terhadap ekuitas bersih

31 KESlNAMBUNGAN USAHA

1

2 Menambah toko baru milik sendiri minimal 5 toko per tahun,3 Membuat desain sepatu baru setiap bulan sesuai selera pasar,4 Mengelola persediaan agar mencapai jumlah persediaan optimum,5

6

7 Mengadakan bazar sepatu melalui kerjasama dengan beberapa mall di lokasi strategis,8

9

10

11 Meningkatkan efisiensi dan produktivitas di segala bidang.

32 TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN

Risiko Pasar

Risiko Mata Uang Asing

Tujuan pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk pengamanan kemampuan Perusahaan dalam melanjutkankelangsungan usaha agar dapat memberikan hasil bagi pemegang saham dan manfaat kepada berkepentingan lainnyadan mempertahankan struktur permodalan yang optimum untuk meminimalkan biaya modal.

Selain harus memenuhi persyaratan pinjaman, Perusahaan juga harus mempertahankan struktur permodalannya padatingkat yang tidak beresiko terhadap peringkat dan setara dengan pesaingnya.

Rasio hutang terhadap ekuitas (dengan membandingkan hutang yang dikenai bunga terhadap jumlah ekuitas) adalahrasio yang diawasi oleh manajemen untuk mengevaluasi struktur permodalan Perusahaan dan mereview efektifitashutang Perusahaan, agar diperoleh hutang optimum.

Rasio Hutang terhadap Ekuitas Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

110.762.942.907 142.742.267.674

(17.601.506.142) (27.641.567.527)93.161.436.765 115.100.700.147

(97.175.471.622) (202.012.514.927)

-95,87% -56,98%

Langkah-langkah yang ditempuh oleh PT.Primarindo Asia lnfrastruture Tbk. ("Persero") untuk mempertahankankesinambungan usaha antara lain adalah:

Meningkatkan outlet penjualan lokal seiring dengan penambahan outlet di Matahari, Ramayana, dan departementstore lainnya yang bekerjasama,

Secara periodik melakukan evaluasi atas harga produk, disesuaikan dengan kemampuan dan daya serap pasarserta harga produk pesaing,Melakukan promosi secara berkala melalui media visual (tv), yang telah dilakukan secara rutin selama beberapatahun terakhir,

Melakukan penjualan sepatu secara online, baik melalui website sendiri maupun melalui kerjasama denganpengelola penjualan online lainnya,Berupaya meningkatkan penjualan ekspor dengan meningkatkan kerjasama dengan buyer yang telah ada, dantetap membuka peluang untuk bekerjasama dengan buyer baru,Membina hubungan baik dengan para pemasok untuk mendapatkan jenis material, harga, dan jangka waktupembayaran yang terbaik,

lnstrumen keuangan pokok Perusahaan terdiri dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, asset lain-lain,hutang usaha dan beban masih harus dibayar.

Perusahaan terpengaruh terhadap resiko pasar, risiko kredit, risiko likuditas. Manajemen senior perusahaanmengawasi manajemen risiko atas risiko-risiko tersebut.

Direksi menelaah dan menyetujui kebijakan pengelolaan risiko-risiko sebagaimana dirangkum dibawah ini:

Risiko Pasar adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan atas suatu instrumen keuangan, yang akan berfluktuasikarena perubahan harga pasar. Harga pasar mengandung risiko nilai tukar mata uang asing. lnstrumen keuangan yangterutama terpengaruh oleh risiko pasar adalah pinjaman jangka pendek, kas dan setara kas.

Risiko Mata Uang Asing adalah risiko nilai wajar arus kas di masa depan yang berfluktuasi karena perubahan kursmata uang asing. Pendapatan valuta asing dari kegiatan ekspor merupakan lindung nilai yang efektif terhadap biaya-biaya Perusahaan dalam mata uang asing. Perusahaan akan membeli valuta asing secara tunai (spot) untukmelakukan pembayaran atas sisa biaya-biaya dalam mata uang asing yang tidak terlindungi nilai.

Tahun 2016 Tahun 2015Rp. Rp.

28

32 TUJUAN DAN KEBIJAKAN RESIKO MANAJEMEN KEUANGAN - Lanjutan

Risiko Kredit

Risiko Likuiditas

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas

33 INSTRUMEN KEUANGAN

Aset KeuanganKas dan Setara KasPiutang Usaha- Piutang Usaha- Piutang Lain-lainAset Lain-lain

Liabilitas KeuanganHutang UsahaBeban Akrual

Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar :

(Lihat catatan 2.p)

34 PERISTIWA PENTING SETELAH PERIODE PELAPORANPerpanjangan jangka waktu kredit

(Lihat Catatan 19)

Risiko Kredit adalah risiko dimana lawan transaksi tidak akan memenuhi kewajibannya berdasarkan instrumenkeuangan atau kontrak pelanggan, yang menyebabkan kerugian keuangan. Perusahaan hanya terkena risiko kreditdari kegiatan operasi yang berhubungan dengan penjualan. Risiko kredit pelanggan dikelola oleh Direksi sesuaidenqan kebijakan Perusahaan, prosedur dan pengendalian yang telah ditetapkan yang berkaitan dengan manajemenrisiko kredit pelanggan. Posisi piutang pelanggan dipantau secara teratur.

Manajemen risiko likuiditas yang berhati-hati berarti mempertahankan kas dan setara kas yang memadai untukmendukung kegiatan bisnis secara tepat waktu. Perusahaan menjaga keseimbangan antara kesinambunganpenagihan piutang serta melalui fleksibilitas penggunaan pinjaman bank mengelola risiko likuiditas.

Risiko Tingkat Suku Bunga atas Arus Kas adalah risiko dimana arus kas dimasa depan akan berfluktuasi karenaperubahan tingkat suku bunga pasar. Perusahaan terpengaruh risiko perubahan suku bunga pasar terutama terkaitdengan kas dan setara kas dan pinjaman jangka pendek.

Nilai wajar didefinisikan sebagai total dimana instrumen tersebut dapat dipertukarkan di dalam transaksi jangka pendekantara pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan yang memadai melalui suatu transaksi yang wajar, selaindalam penjualan terpaksa atau penjualan likuiditas. Nilai wajar didapatkan dari kuotasi harga pasar, modal arus kasdiskonto dan modal penentuan harga opsi yang sewajarnya.

lnstrumen keuangan yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan dicatat sebesar nilai wajar, atau sebaliknya,disajikan dalam modal tercatat apabila total tersebut mendekati nilai wajarnya atau nilai wajarnya tidak dapat di ukursecara handal.

Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan Perusahaanyang tercatat dalam laporan keuangan.

31-Des-16 31-Des-15Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

17.601.506.142 17.601.506.142 27.641.567.527 27.641.567.527

15.142.829.214 15.142.829.214 15.825.508.503 15.825.508.5034.561.197.187 4.561.197.187 274.890.113 274.890.1131.376.009.440 1.376.009.440 1.414.191.643 1.414.191.643

38.681.541.983 38.681.541.983 45.156.157.785 45.156.157.785

19.997.781.055 19.997.781.05547.164.809.560 43.077.299.068 43.077.299.068

Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, aset lainnya, hutang usaha dan beban yang masihharus dibayar mendekati nilai tercatat karena jangka waktu tempo yang pendek atas instrumen keuangan tersebut.

19.324.511.990 19.324.511.990 23.079.518.013 23.079.518.01327.840.297.570 27.840.297.570

Berdasarkan addendum To Loan Agreement pada tanggal 07 Maret 2017, Orchard Corporation sebagai pemberipinjaman menyetujui perpanjangan untuk fasilitas pinjaman sebesar USD. 5.000.000,- yang sebelumnya akan jatuhtempo pada tanggal 15 Maret 2017 menjadi jatuh tempo pada tanggal 15 Maret 2019.

47.164.809.560

29