pengetahuan karawitan, 1984.pdf

46

Upload: lyngoc

Post on 12-Jan-2017

327 views

Category:

Documents


53 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 2: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 3: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 4: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 5: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

j8\-0(\S q8X

UFA

A sal: y'/j /P /fl

T 3n99al -.fy-S-lffyNoinv • /Jf^C?

P E S \ I G E T A H U A I \ f K A R A W I T A E y

LATAR BELAKANG DAN PERKEIWBANGAN KARAWITAN SUNDA

OLEH: RAND! UPANDI. BA

PERPUSIAKAAN

A S T I _ HANOurvP

Oiterbrtkan oteh:

PROYEK PENGEMBANGAN iNSTITUT KESENiAN INDONESIA

SUB PROYEK AKADEWI SENt TAR! INDONESIA BANDUNG

1883/1984

PERPUSTAKAANFAKULTASILMU PENGETAHUAN BUDAYA Ui

Page 6: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

FAKULTAS iLMU PENGETAHUAN B'JDAYA UNIVERSITAS INDONESIA

T«WI : . £ l ^ s J . 9 £ 2 ..Nomor : ..............

Page 7: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

KATA PENGANTAR

Perkembangan seni.karawitan dewasa ini ternyata sem^ kin raondapat tantangan bosar yang patut kita tangani bersa- ma. Lebih-lebih bagi Lembaga-lembaga Pendidikan Kesenian

• yang berkecimpung dalam dunia Karawitan seperti SMKI dan ASTI, tantangan itu merupakan jawaban baginya atas keberha- silan pendidikan seni Karavirirtan dalam lembaga tersebut.

Kesenian selalu tumbuh dan berkembang sesuai dengan tuntutan jaman. Akan tetapi semakin pesatnya pertumbuhan s©, ni akan semakin terasa kebutuhan penelaahannya. Untuk itu buku sangat dibutuhkan sebagai bajian bacaan.

Buku yang penulis susun ini diberi Judul Pengetahuan Karawitan Latar Belakang dan Perkembangan Karawitan Sunda , ieinya memberikan gambaran tentang keadaan karawitan Sunda dari mulai yang tradisional sampai kepada yang kreasi baru. Ini penting sekali kita melihat pertumbuhannya, terutama un tuk. membandingkan dari beberapa jenis kekayaan seni karawi,t an kita.

Semoga buku ini ada gunanya bagi para pembaca, walau pun masih banyak kekurangannya. Untuk itu kritik dari semua pihak lemi perbaikan sangat kami nantikan.

Penyusun,

i

Page 8: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

DAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR ................... ±DAFTAR ISI .................. ................ i±BAB I PENDAHULITAN ................................ 1

1. La tar Belakang dan Masalah...... ...... 12. Isi Diktat .............................. 13- Sistimatika Penulisan ................... 1k. Tujuan Diktat ........................... 25. Cara Menggunakan Buku ................. 2o. Pemakai Diktat ......................... 2

BA3 II KARAWITAN TRADISIONAL .................... kA. Gending..................... ........... /+

- Nama-nama gending/lagu ....... k- Proses terjadinya lagu tradisional.... 5- Ciri-ciri karawitan tradisional ..... 7- Tempo/erabat ........................... 7,- Tugas waditra ........................ £- Motif-motif tabuh .................... •'

3. Keliningan .... ......................... ^c - Pirigan 7/ayang G o l e k ................... lz+

1. Lagu bubuka ..........................2. Lagu pirigan tari .................... t?3. Lagu pirigan perang ................. 1°k. Lagu pirijan suasana adegan ......... 165. Lagu pirigan k?*.kawen ................ 166. Lagu selingan ............ *.......... 17

D. Pirigan tari ........................... 17- Tari“mengikuti pirigan .............. 1.3- Pirigan rnengikuti tan . . .............- Tari den^an pirigan saling nien ikuti. . 21

3A3 III KARA'.'/I TAN K IRSAL'jI BARU ..................... 22A . Dari A w a l ............................. 22B. Pertumbuhan ./erikutnya .............2gC. Gejala Mutnkhir ....................... ^

DAFTAR BACA AN .......................... .......... 3h

ii

<j

Page 9: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

BAB IPENDAHULUAN

1. Latar Belakang Dan MasalahKesenian sudah dikenal oleh manusia sejak lama.Namun

pada umumnya manusia mengenal kesenian, terutama seni kara­witan, hanya sebagai hiburan, baik untuk menghibur diri sen diri maupun menghibur orang lain.

Dewasa ini kesenian bukan hanya sebagai hi-buran saja, tapi juga sebagai bagian dari proses pendidikan yang patut dipelajari. Apalagi setelah berdirinya sekolah-sekolah kese. nian seperti SMKI, ASTI, ASKI dan sebagainya, maka kesenian mendapat perhatian untuk digali, dipelihara, dan dikembang- kan. 4 -g. ___ -

Pengetahuan dalam seni kara.itan belura banyak orang raeneliti-Apalagi tulisan~tulisan karawitan Sunda sampai se- karang masih sedikit. Untuk itulah penulis berusaha untuk menyusun diktat ini agar dapat menambah perbendaharaan da - lam kepustakaan kesenian khususnya seni karawitan.

2. IsjL DiktatDiktat ini disusun untuk bahan pelajaran di ASTI Ban

dung Jurusan Karawitan, terutama tingkat pertama. Isinya di sesuaikan dengan GBPP di mana Pengetahuan Karawitan yang me nyangkut asal-usul dan perkembangan karawitan daerah Jawa Barat sangat diutamakan. Informasi ini perlu diberikan ~ke - pada mahasiswa agar dapat melihat seni karawitan yang ber- kerabang di masa lampau dan membandingkannya dengan karawit­an yang sekarang ada. __

3 . Sistimatika Penulisan ~Urutan sajian dalam penulisan diktat ini disusun se-

bagai berikut : Pendahuluan, sebagai introduksi yang mernuat tentang latar belakang dan masalah, isi diktat, sistimatika

o

Page 10: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

2

penulisan, tujuan diktat, cara menggunakan diktat, dan pema kai diktat. Bab II, membicarakan tentang karawitan tradisi- onal. Bab ini dibahas masalah gending, keliningan, dan piri gan wayang golek. Bab III, membicarakan karawitan kreasi ba ru. Di sini sepintas tergambar bagaimana kejadian dari awal dan bagaimana pertumbuhan berikutnya. Bagian akhir dicantum kan daftar kepustakaan.

4. Tu.iuan DiktatMaksud dan tujuan per.<uliahan Pengetahuan Karawitan,

di samping raemenuhi kelengkapan program pendidikan pada Ju- rusan Karawitan, secara khusus dikandung raaksud agar dengan perkuliahan tersebut mahasiswa bertambah perbendaharaan teo ri dan praktek dalara berkarawitan, serta lebih mengenal ka­rawitan daerahnya baik yang dulu, maupun masa kini.

b. Caro i-Ieng. unakan BukuDiktat ini merupakan bahan perkuliahan. Isinya tidak

mernuat k irawitan secara luas, tapi hanya berkisar pada kara v/i tan Suada. Dengan keterbatasan isi diktat ini, diharapkan pemakai diktat akan meraperoleh kemudahan dalam mempelajari— nya. Selain itu tidak dilupakan pula perlunya mempelajari atau mengamati sumber lain di luar diktat ini misalnya di s.tmping buku-buku karawitan, majalah, koran, dan juga kaset, mouonton pertunjukan karawitan, wayang, tari, atau drama yang di dalamnya terdapat unsur karawitan. Demikianlah ka rena apa yang dituangkan dalam diktat ini merupakan sebagi- an kecil dari kekayaan karawitan ounda.

€>. Diktat

J i a t $$ dlSGOUtkan br>h\va diktat ini akan digu-n.:'.Kan. o leh niahasis^a tingkat I Jurusan Karav/i tan. Pelajaran lain s e p e r o i oejjrah K a r a w i t a n , D e n t u k d a n Analisa Kanwit- m j u tJ i t e r l a p a t d i Jurusan Karawitan pada tingkat berikut-

Page 11: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

:vjn. Oleh karena itu diktat ini masih ada relevansinya de in pelajaran-pelajaran tersebut yang tentunya dapat diper junukan sebagai referensi.

Page 12: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

BAB II KARAWITAN TRADISIONAL

A. PendingMasyarakat Sunda yang secara geografis termasuk dae-

rak TIMUR merailiki sifat-sifat tidak memperlihatkan diri pa da nama bai.:nya. Mereka raenghindari kesombongan. Ini dapat dibuktikan dengan hasil karya seni yang memiliki nilai sa- ngat tinggi, teratama karya-karya pada seni karawitan.

Suatu benda tidak mungkin terwujud dengan sendirinya. ,'iuatu benda yang berwujud pasti ada yang membuatnya. Seni karawitan adalah sebuah perwujudan dari hasil karya manusia. vujud karawitan yang berupa komposisi nada, alunan nada,dan komposisi tabuh pasti ada yang membuatnya. Namun siapa yang sudah mengetahui pencipta karya-karya karawitan Sunda tra - disional ? Inilah yang menjadi kelemahan pada khasanah kar^ witan Sunda. Buku yang raenerangkan hal ini belum kita jum - pai. Coba saju siapa yang menbuat lagu Kulu-kulu Bern, Ban - jaran, Palina,Renggong Gancang dan sebagainya ? Selain itu artinya judul lagu/nama lagu pun raasih kita pertanyakan.Apa artinya Tablo, Sinyur, .Valed, dan lain-lainnya.

Nama-nama f;ending/laguMenurut penganatan penulis nania-nama lagu pada gen -

ding tradisional ini banyak sekali. Dalam iringan tabuhnya menggunakan laras Salendro dan Pelog, sedang pada raelodi re babnya di samping Salendro dan Pelog, juga laras Degung,Ma- taraman, dan Kadenda. Di bawah ini penulis susun beberapa lagu dalam gending Sunda tradisional seperti beri^ut •

1. Angle2. Badaya3 . I3::ksa/P'jpalayon Solo k. ilagan jur

6. Banjar Jurnut 7- .Banjar Mati 8. Banjar Sari

1 Q„ Barlen

Page 13: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

511. Bayeman ifO. Kawitan12. Belenderan kl. Kulu-kulu Barang13. Bendra ^2. Kulu-kulu Bern1/+. Bendrong if3. Kulu-kulu gancang15. Bendrong Petit /fZf. Mitra16. Bungur 45 • Panglima/Palima/Senggot17. Cangkurileung 46. Pangrawit13. Catrik 47. Papalayon Ciamis19. Gawil Bern 48. Papalayon Wayang20. Gawil Kakacangan 49. Rancag21. Gehger Sore 50. Renggong 3andung22. Gendu/Macan Ucul 51. Renggong Bu’oaran23. Genggong 52. Renggong Cirnande2if. Golewang 53» Renggong Ga:.cang25. Gorompol 54. Renggong Gede26. Gudril 55« Renggong Jalan27. Guncang-ganjing 56. Rumyang28. Gunung Sari 57. Samarangan29. Jeraplang 58. Sanga30. Jineman 59. Sangan Gancang

__31. Jipang Renggong 60. Sedih Prihatin32. Kalkum 61. Sinur33- Karang Nunggal/Sarikaya 62. Solontongan3 k . Karanginan 63. Sorong Dayung35* Karawitan 6^. Sulanjana36. Kalongan 65» Sungsang37. Karatagan Gede 66. Tumenggungan38. Karatagan 'Vaynng 67. Udan Mas39. Karatonan 68. Waled

Proses ter.iadinya la. ;u tradisionalKapan lagu-lat>u tradisional itu lahir ? Dan. siapa

yang memouatnya ? Untuk menjawab pertanyaan ini memerlukan oenelitian dan pengawatan yang cerciat. '/'trig jelas sa'rapai s€i karang belu:.-; ada yang raengetah.ui secara pasti„

e

•V

Page 14: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

6

Ada suatu informasi yang mungkin benar, mungkin pula salah. Namun setidak-tidaknya informasi ini dapat dijadikan hahan ilustrasi dan penikiran bagi yang berhasrat meneliti lebih lanjut. Informasi-ini dari bapak E. Carmedi salah se- orang seniraan yang pernah mendapat gelar "Panayagan Lebet". Eeliau bersama ka'.van-kawan lainnya antara lain Abah Kayat , Aki .Yinata, bapak .'/iria, bapak Idi, bapak Sukatma, pernah nengadakan latihan routine di Pendopo Kabupaten Bandung (se karang dekat alun-alun Banding). Mereka berlatih menabuh ga melan tidak ada yang melatih. Ka .ung-kadang lagu yang mere­ka ni.dnkan tidak menentu koniposisinya. Mereka menabuh deng­an mencari sesuatu yang enak didengar. Se-tiap nayaga membu- at kopposisi tabuhnya masing-raasing sesuai dengan tugas apa yang ia tabuh. P e r c obaan-percobaan yang mereka lakukan di - ulang-ulang beberapa kali. Tabuhnn yang mereka lakukan ber- ui fat spontan, artinya tidak dipikirkan sebelu.-r.nya. iiaraun :;o-c.il.ih me;: adakan beberapa kali mengulang, akhirnya tabuh- m terr>ebut menjadi tetap tidak berubah-ubah dalam satu la- gu. Komposisi nada yang mereka tabuh sudah tersusun tetap . It ;lah yang akhirnya menjadi lagu. Setela'n terwujud lagunya baru mereka mencari nama atau judul untuk lagu tersebut.Apa kin-kira nama lagu ynng barusan mereka mainkan. Di antara -’oreka ada yang mengusulkan lagu "A", yang lainnya lagu "B", i'jraikian pula orang-orang yang mau memoerikan nama terhadap1.-iju tersebut. Setelah mereka masing-m?ning mengemukakan ponJai.at dan alasannya, barulah ditetapkan salah satu nama I i.-u yang kemudian disepakati oleh seluruhnya. Dan jika ada : ui orang yang mor.gajukan nama lagu yang berbeda sedangkan Lagunya itu-itu juga, aaka akhirnya satu lagu mempunyai dua

Demikianlah proses terjadinya lngu tradisional, yangntiannya diJapat jjjujj typjj f o m A l .

I

Page 15: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

7Ctrl-ciri karawitan tradisional

Kalau kita berbicara tentang karawitan tradisional ini akan sangat banyak hubungannya dengan ciri-ciri dari pa da wujud lagu itu. '.Vujud lagu akan tergantung kepada embat/ tompo, fungsi waditra, motif tabuhan dan sebagainya.

Tompo/embatIstilah terapo dalam bahasa musik berarti cepat lam -

batnya ketukan pada lagu. Bahasa karawitan Sunda disebut em bat atau gerakan.

Pada umumnya hanya ada tiga macara embat yaitu cepat, sedang, dan lambat. Namun dalam karawitan Sunda hal terse - but telah diperinci lagu sehingga istilahnya raenjadi lebih <iari tiga.

Susunan embat dari mulai yang paling cepat saapai ke uada yang paling lambat adalah sebngai berikut :L. Kmbat setenga’n wilet/gurudugan

Kmoat setengah wilet/kering III '>. Kmbat satu wilet/kering II

Kmbat satu setengah wilet j. Kmbat dua wileto. Kmbat empat wile.t/lenyepan7. Kmbat delapan wilet/lalambai)i saaping itu ada pula lagu-lagu yang tidak termasuk dalamo..-;bat-embat tersebut di atas, seperti lagu Gawil, Kav/itan ,h.i Hya dan lain sebagainya.

TuKas wadi tra7/aditra dalam gamelan Sunda jumlannya lebih sedikit

uila dibar.dingkan dengan gamelan Jawa. Akan tetapi di SfiKI Inn A3TI Bandung perlengkapan gamelan Sunda tersebut agak banyak seperti halnya di Jawa Tengah.

Page 16: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

8

Gamelan Sunda yang berada. di daerah Jawa Barat pada umuinnya |emiliki waditra yang terdiri dari :

1 . Rebab2. Kendang dan kulanter3. Saron pangbarep t+. Saron an; •:5. Bonang6. Gambang7. Kempul dan goong

Gamelan yang agak lengkap akan tetapi jarang sekali, perlen^ kapannya ditambah dengan :

8. Rincik9. Panerus/demung ' .10. Peking11. Selentem12. Kenong1 3 . Ketuk 1 /+. Kecrek

Vaditra-waditra ini masing-raasing mempunyai tugas, sehing - satu dengan yang lainnya mempunyai jalinan yang erat,sa-

ling isi mengisi, sehingga lagu menjadi enak kedengarannya. Rebab bertugas untuk merr.buat melodi (melagu),Kendang bertugas untuk mengatur embat. Apakah diperlambat 3 ‘cau dipercepat. Selain itu kendang bertugas untuk member - hentikan lagu.oiron pangbarep dan saron anak ditabuh saling sahut menya - hut (dicaruk).oaron, bonang, rincik, panerus, selentem, kempul, dan kenong bertugas untuk merabuat rangka lagu (balunganing gending). ]oong bertugas aebagai petnuas rasa dan pemberi akhir pada

Ketuk bertugas untuk menjaga agar embat tetap.’.ambang bertugas selain seba^ai melodi juga membuat lilitan 1 '*. ;u.

I.

Page 17: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

9Vaditra-waditra yang bertugas untuk membuat "pangkat", ada- lah saron atau gambang atau rebab.

Motlf-motif tabuhSetiap waditra jika memainkan lagu tradisional telah

memiliki motif-motif tabuh yang bermacam-macam*;)nbabt adalah waditra yang raelahirkan bunyi dengan gesekan r.onar pada kawat. Henurut bapak Nandang Rusman Barmaya se- rang perebab terkenal, motif gesekan rebab memiliki bebera

pa macam di antaranya :1 . Cacag - 7. Golosor2. Dengdo Kedet3 . Ganyen 9- Lelol4. Oedag 10.. Leo tan5. Gerentes H » Pacok6. Getet 12. Reundeuk

13. TorolokWondang, adalah waditra yang menimbulkan bunyi dengan dite-nak (dipukul oleh telapak tangan). Kadang-kadang memakai alat peniukul. Henurut Ki Ijun seorang pengendang terkenal , motif pukulan kendang memiliki beberapa macam di antaranya:

•1. Tepak Bangbrang ?• Tepak Kuruluk2. Tepak bombak Tepak Melem3 . Tepak Geblag 9. Tepak Pangprang4. Tepak Kempring 10• 'Tepak Rangkep5. Tepak Kidung H - Tepak Reog6. Tepak Kilinting 12. Tepak Salancar

13. Tepak Sentugf^ron pan-:barep dan saron anak adalah waditra yang melahir— kan bunyi dipukul melalui alat pemukul. Kedua saron itu di- tabuh saling isi mengisi. Kenurut pengamatan bapak Nandang Kusman Sarsiaya' dalan bukunya ■'Jenis-jenis Gaaelan Sunda .Tradisional1’ ada 7 macam pukulan saron yaitu 0

Page 18: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

10

1. Tabu’h caruk balik Bandung2. Tabuh caruk Ciaseman3. Tabuh caruk Cocol pindang *+. Tabuh caruk Pentungan5. Tabuh caruk Punten nun6 . Tabuh caruk Rancag

Di samping itu di daerah Karawang ada motif pukulan saron yang penulis belum menemukan istilahnya. Demj.ki.an pula di daerah Bandung ada motif pukulan saron yang disebut carukan aalancar dan carukan rangkep.Bonang. adalah waditra yang menimbulkan bunyi dipukul deng­an peraukul. Beberapa motif pukulan bonang antara lain :

1. Digembyang, yaitu menabuh dua nada bersamaan dalam ketukan yang sama pula. Jarak nadanya satu gembyang.

2. Carukan, yaitu .nenabuh bersama demung yang saling mengisi. Ada pula carukan bonang itu dengan rincik.

3. Digumek, yaitu menabuh yang dilagukan/diielodikan . Kemprang balesan

5 . Mgoromong6. Ungkut-ungkut7. Hini kuring

'inmbang. adalah waditra yang menimbulkan bunyi dengan dipu.-. >.ul oleh pemukul. Beberapa motif pukulan gam bang antara la­in :

1. Digembyang, yaitu nenabuh tangan kanan dan kiri ber samaan dalam nada satu gembyang.

2 . Dikeir.pyung yaitu menabuh tangan rcanan dan itiri ber- samaan dalam nada satu kempyung.

3» Digumek, yaitu r.enabuh tangan kanan dan kiri bergan tian dalara beberapa nada vang berlainan.

7. Tabuh Cangkurileung8. Tabuh Cina nagih9. Tabuh Tancaran

10. Tabuh Panganti11. Tabuh Prangpring12. Tabuh Sulintang13. Tabuh Tinggur

Page 19: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

11

4. Dipuruluk, yaitu menabuh tangan kanan dan kiri ber- gantian dalam satu nada.

5. Dicewak, yaitu menabuh tangan kanan dan kiri menda- hului satu pukulan dari tangan kanan.

6. Takol calung7. Cecel montel8. Gelenye9. Gonjleng10. Adu manis11. Paksi muih.

i)i samping itu ada motif taouh gambang disebut carukan, ada y:i:ig berdasarkan nada, ada pula yang berdasarkan patet. Dan ada la^u tabuh calana komprang yang berdasarkan patet dan kenongan.

• ul dan £ori£, adalah waditra yang meninbulkan bunyi di I1;..j1 melalui pemukul. Pukulan kempul dan goong akan tergan t int; kepada la;ju apa yang dimainkannya, dan embat yang di - :orgunakan. Di bawah ini contoh motif pukulan kempul dan 'oonng pada lagu Gendu, Banjaran dan lagu lainnya yang men^ r,unnkan embat satu wilet.i'crtama :

Kodua :

?incik.. adalan waditra yang tnenimbulkan bunyi dipukul dengan peraukul. Motif pukulan rincik antara lain :

1. Digeabyang, yaitu menabuh dua nada yang jaraknya sa tu ^embyang dipukul bersamaan

2. Carukan, yaitu menabuh bersama peking yang saling isi mengisi. Ada pula carukan rincik itu dengan bo- nang

Page 20: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

123. Pangprang4. Kempring5. Kikis ngelis6. Angkrong

Pomung. adalah waditra yang melahirkan bunyi melalui dipu - kul dengan pemukul. Motif-'iotif pukulan demung antara lain:

1. Sistim get-cer-get-nong/gong, yaitu menabuh nada-na da pangaget, pancer, pangaget, kenongan/goongan

2. Sistim tiga bilah yaitu menabuh tiga bilah nada da­ri mulai nada kenongan atau goongan

3. Carukan, yaitu menabuh bersama bonang yang saling isi mengisi.

Pekin/;, adalah waditra yang melahirkan bunyi dipukul melalui pe;r.ukul. Motif pukulan peking antara lain :

1 . oistim tiga pukulan y :itu menabuh ti^a pukulan dalam satu nada kenongan acau goongan

2. Carukan, yaitu menabuh bersama rincik yang saling isi rnengisi

3. Cecel montel it. Ngender5. Nyonya nangis

>elentemf adalah waditra yang melahirkan bunyi dipukul mela lui pemukul. Motif pukulan selentem antara lain :

1. Get-cer-get-nong/gong2. Gelenye 3 » '/gender/f. Ungkut-ungkut

K_?t.°nf7;, adalah v/aditra yang menimbulkan bunyi dipukul mela- Lui pemukul. Hotif pukulan kenong antara lain :

1 . Cer-nong-cer-gon$, yaitu menabuh pancer, kenongan y paneer-goongan

2 . Nong-gong, yaitu menabuh kenongan dan goongan

e

Page 21: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

Kenong balesan4. Adu manis5. Sentul

Kotuk. waditra dipukul. Motif pukulan antara lain :1. Babar2. Dengdek

Ke-.pul. waditra dipukul. Motif pukulan antara lain :1. Babar2. Tungkeb5. Calangcang

Dongdek■ ioonir, waditra dipukul. Motif pukulan.antara lain- :

1. Sedet2. Babar

H. KelininganKalau raelihat dari arti kata, istilah keliningan ber-

•irti salah satu waditra yahg bentuknya seperti gender Jawa. Di Jn.va Barat keliningan berarti suatu pertunjukan gamelan y.mg disajikan untuk mengiringi sinden. Dalam hal ini penya ji.m karawitan yang tradisional. Lagu-lagu yang dibawakan p.M~a der.^an yang tertera di muka* Katakanlah sinden' ini me— nymyi atas da6ar gending yang telah ada.

Tidak sar.ua gending tradisional harus dibarengi deng m nyanyian. Akan tetapi kebanyakan gending tradisional ini : Lbnrengi dengan nyanyian.

;;uatu penyajian keliningan biasanya didahului dengan ; in^kat rebab atau saron. Satu goong pertaraa biasanya mang—

embat yang belum ajeg» Dalam istilah karawitan dise t.alnya "pongjadi". Nyanyi baru rnasuk atau mulai setelah em- ijat a jeg. Jika nyanyi berhenti sedangkan gending tidak ber—

Page 22: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

hcritl kadang-kadang diisi oleh wirasv/ara (alok). 7/ujud kara witan seperti ini disebut‘"gelenyu".

Penyajian keliningan tidak selamanya menyendiri.Ka - danj-kadang diikutsertakan dalam pertunjukan tari atau wa- y.-mg golek. Dengan sendirinya wujud karawitan ada persamaan dan ada perbedaannya yang nanti akan diuraikan kenudian.

C1ri khas kelininganPertunjukan keliningan memiliki ciri khas sebagai ber

litut :1. Rumpaka lagu punya aturan tertentu. Artinya lagu x rump^

kanya x pula. Namun aturan ini tidaklah ketat. Sewaktu - vnktu rumpaka lagu x ini bisa saja digunakan untuk lagu V atau Z.

■ ’. V‘ 'la umumnya rumpaka lagu inengainbil dari pupun ata,! sisin iLran (wawangsalan, paparikan dan rarakitan).

. i'.iina rumpnka lagu sangat Longgar untuk menyelipkan kata tainbnhan, misalnya Pa Carnat, Pa Lurah, Pa RT dan sebagai nya .

.. "-'jenggol11 yang dinyanyikan sangat long^ar pula, sehingga ‘‘-‘••"unjkinannya banyak sekali.

. <o.i-ill pun senggol ini sangat longgar, namun kenongan la-;u ketat sekali, sehingga jika suatu lagu ada kenongan

tidak semestinya, ini berarti salah. b. ‘dang-kadang isi rumpaka lagu tidak ada kaitannya deng-

m tema lagu.o.-Dikianlah beberapa poin yang terraasuk ciri-ciri penyajiani. i ni ngan.

• • !lLgiflan Wa.y-ine; Golek

Di nuka telah diterangkan bahwa penyajian keliningan •-uutt,ertakan dalam pertunjukan wayang golek.

* ertunjukan wayang golek adalah sebuah pertunjukan " ’“J pelakunya terdiri dari tokoh-tokoh wayang .

Page 23: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

15

"utr-idara dan stage manager dipegang oleh dalang. Dalang o- ^in yang menjadi pemirapin dalam pertunjukan wayang golek .

Pirigan yang terdiri dari gending dan sekar gending rtoliningan) pada dasarnya hanyalah sebagai pendukung drama -o-v.v angannya. Sebagai pendukung berarti pula bahwa segala *. /orik drama harus diikuti oleh pirigannya.

Kalau kita telaah secara mendalam pirigan dalam per— tunjukan wayang terdiri antara lain :

L. ha^u bubuka.Yan0- dimaksud lagu bubuka adalah lagu yang diperguna_

^ kan permulaan dalam pertunjukan wayang golek. Ini dilakukan •letolah dalang memberikan isyarat dengan menabuh cempala dan '■ocrek Lagu yang dipergunakan biasanya Karatagan //ayang , it.iU Karatagan Sukabumian (Karatagan Gede). Smbatnya bisa L.i'mbat, sedang, atau cepat. Setelah itu diteruskan pada la- ,-u Kawitan Gancang, turun pada lagu Kawitan Kendor. Di sini iilang mencabut Gugunungan kemudian digerakan. Setelah itu .iit.mg Emban Gealis dan Emban Tembem. Kemudian datang Raja (J . jer peimulaan), lagu pindah lagi pada Kawitan Gancang.;11 !.njutkan pada lagu Kawitan Kendor lagi. Di sini dalang mon.-irikan patih dan beberapa tokoh wayang yang diperlukan(ia 1 a:n jejer permulaan.

jjalain lagu bubuka tidak selamanya diguna^an lagu Ka~.vi tin, ada juga yang menggunakan lagu Bendra atau kadang -k.-idang lagu Gorompol. Namun ada kalanya dipergunakan lagu;,i.vi.tan y m g dicampur lagu Gorompol.

i

2 . ' -v u nirigan tariLa_;u pirigan tari dalam pertunjukan wayang golek pa­

in umumnya tidok dikhususkan. Dalam arti tokoh ■wayang apa ,;-<ja bisa ditarikan dengan iringan lagu apa saja. Misalnya t.iri to^oh Gatotkaca bisa dipirig dengan lagu Ban jaran, Kulu

gancang, Sinyur, Sorong Dayung dan aeoa6ainya. Tetapi via j'Jga bj'oerat-a dalang yang menarikan tokoh wayan5 dengan

Page 24: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

16

lagu yang khusus, Biasanya dal-atn menyebut dulu Dama lagunya. Misalnya tokoh satria ladak dipirig dengan lagu Gawil. Tokoh Rahwana dipirig dengan lagu Bendrong. Tokoh Gatotkaca dipi­rig dengan lagu Macan Ucul. Tokoh Samiaji dipirig dengan la, gu Kastawa. Demikian pula tokoh-tokoh lainnya.

3 . LaKU pirigan parangLagu pirigan perang dalam pertunjukan wayang golek

tidak banyak macamnya. Pada umumnya menggunakan gending se- nacam kenongan Angle yang goongnya tergantung kepada kebu - tuhan aksen yang ditandai oleh kendang, dan kecrek. Jika pe rangnya "perang tanding", biasanya menggunakan lagu Belende. ran atau Sampak. Ada beberapa dalang pada waktu adegan pe - rangnya tidak menggunakan pirigan, namun demikian aksen-ak- .'.'.•nnya tetap diisi oUeh kendang dan kecrek. Misalnya pada ■n vktu meraukul, raenerjang, menggilas, menyiku, raenempeleng , Lni cukup hanya diisi oleh suara kendang, kencrek don goong.

h. Lagu pirigan suasana adeganSetiap adegan atau jejer biasanya menggunakan pirig­

an lagu yang khusus. Misalnya adegan Semar di Karang Tumari tis menggunakan pirigan lagu Banjar Sinom. Adegan kerajaan menggunakan lagu Kawitan naek Badaya. Adegan Abimanyu rae- ninggal karena serangan musuh menggunakan pirigan lagu Se - iih Prihatin. Adegan mendo'a kepada dewa raenggunakan pirig­an lagu Kidung. Dalam hal ini Lurah Sekar harus seia sekata . dengan dalang, agar lagu pirigan suasana adegan serasi de­ngan suasana adegan dramanya.

5 . LiZZU Diri-an kakav/enIstilah kakawen berasal dari bahasa kawi "kakawian "

Ka^a.ven digunakan pada waktu tokoh wayang akan bicara, akan .^edatan0an tamu, tokoh wayang menangis, wayang kaget ( ter-

0 ’ ,Va'J-mg gembira dan sebsgainya. Kakav/en div/ujudkan

Page 25: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

. P E R P U S 1 A K A A N i

ASTI - B A N O U N P — */■

dongan nyanyian. Sewaktu-waktu dibarengi oleh nayaga. Pada uiauranya kakawen. dipirig dengan seluruh waditra, hanya yang di tonjolkan adalah gambang dan rebab. Pirigan lagu kakawen Jualnh kempulnya tidak menentu. Akan tetapi termasuk dalam ae/.ar irama tandak, karena ketukan pirigan adalah tetap (ajeg). Hanya saja tidak sama dengan lagu yang berirama te tap lainnya seperti Banjaran, Panglima, Gendu dan sebagai - r.v.i. Dalam pirigan kakawen pinda'n-pindah kenongan akan ter- •,.iatung kepada nyanyian dalang.

6. Lnflu so lln/sanPada mulanya pertunjukan wayang golek tidak raengguna

lean kehadiran juru kawih (sinden). Menurut MA Salmun pertun jukan wayang golek meaakal sinden dlmUlai akhir abad XIX kira-kira pa<:.a jaman dalang Braja didampingi sinden Arwat . Yang sejaman dengan itu dalang Kayat didampingi sinden Nyi Mono, dalang Suanda didampingi sinden Nyi Arnesah.

Pergantian jaman yang selalu berkembang akhirnya per tunjukan wayang golek tanpa kehadiran sinden malah menjadi kurang kena dihati para penonton. Dan juru Sinden merupakan nalah satu selingan yang biasanya dijadikan acara khusus d.a— Lara permintaan lagu dari para penonton.

Lagu selingan tidak ada hubungannya dengan lakon atau irama pewayangan. Diadakannya lagu selingan hanya sekedar momberi kesempatan kepada para penonton yang ingin minta la ,'u. Lagi pula dalang bisa beristirahat. Biasanya diumumkan ■lulu oleh MC. Yang bertindak sebagai MC kadang-kadang dalang, atau salah seorang nayaga, atau ibu sindennya.

Pirigan tariTari merupakan salah satu seni pertunjukan yang tidak

lopas dari pirigan karawitan* Menurut Sudarsono, seniman tc ri dari Jawa Tengah, bahwa karawitan adalah parner tari yang

Page 26: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

18

tidak t&sa ditinggalkan. Malah Pringgobroto seniman tari da ri Jawaf Tengah pula mengatakan bahwa jika tari diibaratkan Lknnnyaf maka karawitan ibarat airnya. Dengan demikian seni tari selamanya harus dipirig dengan karawitan.

Jika kita telaah tentang pirigan tari di dalamnya .ida beberapa hal yang sangkut pautnya erat sekali antara 1 tari dan pirigannya.

Tnrl nenftikuti piriganKalau kita tinjau tari-tarian pergaulan seperti tari

Kotuk Tilu, tari Bangreng, tari Bajidoran, sebenarnya telah raemiliki patokan gerak. Hanya saja pat okan gerak tersebut snoih longgar. Dan lag! dalam tari pergaulan banyak gerak - ,*«r:ik y.-iruj sering diulang. Kadang-kadang membosankan bag! pfuionton. Bagi yang menari mungkin tidak membosankan. Mere—

nenari tidak memikirkan raasalah estetika. Pokoknya pena— rl i:;al merasa enak dan senang bag! dirinya. Mereka menari

^unakan gerak-gerak yang spontan. Gerak tersebut tidak , «?rn ih mereka pikirkan sebelumnya. Karena itu jika tarian dilakukan secara masal, di sini akan kelihatan geraknya ber “Cda-beda karena memang tidak diatur. Akan tetapi walaupun

rak t iri berbeda-beda namun ritme geraknya sama. Mereka -onarl mengambil ritme dari pirigannya terutama dari kendang '• »n kecrek.

Di dalam la^u-lagu pirigan tari pergaulan, sebenar - 1 telnh memiliki komposisi tersendiri, baik komposisi em-

!j » mnupun komposisi melodi yang dilakukan rebab dan sinden.-t^osisi la^u tersebut sama saja dengan pukulan kendang

j ‘i> seolah-olah siengajak para pendengar untuk menari. Misal- 1 Jika mendengarkan kaset lagu Gaplek atau Sulanjana. Di• -i-L tkan terdengar komposisi embat dan melodi yang dipim -• oleh kendang, sehingga seolah-olah yangmendengarkan

‘ ln Tienari, sekurang-kurangnya berjingkrak-jingkrak seka- “ ' Un tidak estetis. Dalam kejadian-seperti itu tidak memi-* ‘ - i. n I

t- a o®rak yang tersusun sebelumnya. Mereka menari se

Page 27: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

19

k.< i.ir aengikuti ritme pirigan yang sesuai/serasi dengan kom j.ouiui embat dan melodi dalam lagu pirigannya. Dengan demi- ai ui t.trian akan mengikuti ritme kendang. Kendang akan mem— t <Ti aba-aba kepada tarian. Kendang ke sana taripun ke sana. Kufi lang sini t:iripun ikut ke eini. Ritme kendang diperce^; ritme gerak tari ikut cepat. Ritme kendang diperlambat,ritso gerak tari ikut lambat. Jika kendang tidak dibunyikan,• .rlj'un akan berhenti. Jadi jelas di sini tarian mengikuti ;>Lrigan. Dengan demikian tidaklah aneh jika kaset lagu-lagu

tuk rilu dan Bajidoran/Jaipongan walaupun utamanya untuk ild^n^-rkan (karawitan mandiri), dalam hal ini lagu pirigan :..*o i.m-olah mengajak menari -kepada yang mendengarkannya.

• 1 r i u-m rren;.:ikuti tari--- *-*— ---------- ----0._-r»ua tari-tarian pertunjukan (perform^ dance) mem -

.:.v ,i ciri khas yang berbeda dengan tari pergaulan.Tari ; ur/.iulan mempunyai patokan gerak yang menentu, sampai ada-• y . ;;u:',unan gerak. V/alaupun pada tari pertunjukan ada gerak y d i u l a n g - u l a n g , tetapi gerak-gerak tercebut telah diper

tungkan sebelumnya, sehingga tidak mernbosankan kepada pe- .. Di sini gerak tari bisa dinikmati oleh kedua pihak,j ii :.u pihak pihak penarinya dan pihak penonton. Penari ti—1tk hanya mementingkan dirinya sendiri. Penari harus meraen- '•in-’kan pada penonton agar mereka senang dan puas. Gerak ’’ L bukan gerak yang cpontan. Gerak tari dilakukan melalui : •••n .olahan yang telah diperhitungkan sebelumnya sesuai de-

n raoa estetis. ,7ala.upun kadang-kadang gerak spontan itu t j.-> , m.r.un gerak tersebut tidak menyimpang dari komposisi ge: ik yang telah disusun sebelumnya. Jika tari dilakukan se

■ ’ x nasal, ini akan kelihatan sama, karena raemang telah itur. Jika ada gerak-gerak yang berbeda dari penari satu j in lainnya, tent^nya disengaja dan telah diserasikan de,

• -.’inn rysa estetis tari yang direncanakan sebelumnya.

Page 28: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

20

Pirigan tari pertunjukan sama halnya dengan tjri perS'f;flulan di mana ritme gerak. yang se ras l dengan ritme jfirigan nya. Pada tari Topeng, tari Wayang, dan tari Kursus, fcendang idalah waditra dominan untuk mengiringi tari. Ini men|gandung arti bahwa tarian akan tidak jalan tanpa adanya kendahg.Akantotapi untuk lebih mempertegas aksen-aksen gerak biasanya kendang ini dibantu oleh kecrek. Sekalipun kendang berfung- ai dominan pada tari, ini bukan berarti bahwa waditra lain— nya tidak penting. Waditra lainnya masih juga penting,misal nya salah satu gerak hanya memerlukan waditra saja yang di- tonjolkan. Contohnya gerak galeong pada tari Lenyepan Kur - uua diiringi dengan rebab yang menonjol. Gerak godeg harusdiakhiri bunyi goong.

Tari pertunjukan semacam ini yang diutamakan adalah i ola geraknya. Kemudian dicari lagu pirigannya. Dalam hal• *1 ada beberapa pola gerak yang mengambil dari lagu piri — f'annya, misalnya pada tari Kastawa, tari Gawil, tari Gunun^ (i.iri, tari Kawitan dan tari Lenyepan, namun pirigannya sama Jungan nama tarian. Dalam hal ini pola gerak mengambil dari lu^u pirigan yang telah ada. Tetapi pirigan harus bisa men- <iukung tari. Pirigan harus mengikuti komposisi yang telah <11 buat. Dalam hal ini tidaklah aneh jika pirigan tari ada yang berbeda dengan komposisi pirigan mandiri atau pirigan aok ir (karawitan untuk didengarkan), karena ini adalah piri. tfnn yang telah disesuaikan dengan kebutuhan tarian. Misal - nya pada pirigan tari Lenyepan Keurseus ada tabuh goong yang bukan pada tempatnya. Tabuh yang tersebut disebut "goong bii rung" atau "goong maling". Demikian pula pindahnya embat d , ri erapat wilet kesatu wilet dalam pirigan tari Lenyepan na- •?k Monggawa dilakukan "ngage jlok". Hal seperti ini dalam >turan tari adalah benar, karena pirigan itu yang dibutuh - kan oleh tarian. Jadi jelas pada tari-tarian pertunjukan bu kan tari yang mengikuti pirigan, tetapi pirigan yang mengi­kuti tari. ■

Page 29: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

Tnrl dengan pirigan saling mengikutlPertunjukan tari dilakukan oleh manusia. Sifat manu-

r.ia a>ia yang pelupa. Penari yang telah mapanpun sewaktu-wak tu pornah juga lupa dalam pertunjukan. Demikian pula para pangrawit sekalipun sebelumnya mengadakan latihan-latihan dongan raantap. Jika dalam pertunjukan tari ada yang lupa bor.nrti pertunjukan itu tidak sukses. Bahkan akan merasa ke cuwa. Agar tidak mengecewakaa (lupa itu bisa diselamatkan ) cnrnnya tidak lain harus saling aengalah, saling mengikuti •intara penari dan pangrawit. Salah pun tidak apa asal kom - pnk. Ini akan tidak terasa kesalahannya. Dan akan lebih ba­lk dari pada salah sepihak.-Contoh jika ada pertunjukan ta­rian di mana geraknya sudah disusun dari a - b - c - d, dan mitoruenya. Pirigannyapun demikian pula. Se*aktu pertunjuk- In *:alah catu pihak (penari atau pangrawit) ada yang salah, ini '.a rus ditolong agar seluruh pertunjukan tetap baik, ti-l.tk kocewa. Di sini yang benar harus mengikuti yang salah . r.ji yang salahpun harus mengusahakan benar lagi.

21

I

fakultas ilmu pengetahuan budaya «

Page 30: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

BAB III KARAWITAN KREASI BARU

Y-int; diraaksud karawitan kreasi baru adalah gubahan - gubahan lagu baik sekar raaupun gending sehingga memiliki wu jud baru, tidak lagi sama dengan karawitan tradisional.latllah yang diberikan masyarakat Jawa Barat untuk menyebut Han karawitan kreasi baru adalah lagu-lagu "wanda anyar" a- u u lagu "raehan". Dalam menguraikan pembahasan ini akan pe_ nulia uraikan secara kronologis dengan melihat kembali ka - ra»ttan tradisional untuk sekedar perbandingan.

A. D a r i

j«c:ira pasti penulis belum bisa raengatakan kapan mu— lai knrawi tan kreasi baru. Menurut MA Salmun dalam* — uoya "P.id.nlangan", sebagai ancar-ancar bahwa karawitan * . dial >n.i 1 (klasik) diakhiri tahun 193A-. Sedang karawitan *rcaoi tnru (-.odern) dimulai tahun 1935 sampai sekarang.

M:i 1 aupun tahun tersebut hanya sebagai ancar-ancar na nun .1 1 nannnya cukup kuat karena pada waktu itu mulai ada be_ rl radio y m g mempopulerkan tentang lagu-lagu kreasi barul a Ja 3 a n .1 l t. U .

V.t :.« uauanya orang-orang yang menggubah lagu-lagu i- uuii i ira Juru sinden. Dan yang mengorbitkannya ia sen-

airi. v.uh.A. Affandio uilam bukunya "Daya Swara Sunda" ter- vahun 1 ^ 8 mongemukakan bahwa para juru sinden yang

porr..,;. son/zubah lagu antara lain :

1. -tural dengan nama la^unya Es Lilin. Lagu tersebutpopuler bukan saja di kaxangan masyarakat Sunda,

Belanda, Arab, TLonghoa dan anak-anak Jepang 'Un '1U"'a - .y.-inyi lagu 2s Lilin.

22

Page 31: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

23

2. Nyi V/aJntsari, nama aslinya Nyi Katem dengan nama "Kulu- kulu Syfafnghay" yaitu lagu Kulu-kulu memakai senggel Kaci nan. «V pJtu itu "banyak protes dari orang-orang Cina, ee- hinggaflagu tersebut diganti namanya menjadi "Kulu -kulu_ £. . _■»Karawafigan".

3 Nyi Dasimah dengan nama lagunya "Dayung Sampan" dan Kulu kulu Batin. Lagu lnipun populer hampir dengan laguEs Lilin.

z*. Nyi Rohanab dengan nama lagunya "Kacang Asin", "Nasi Go-reng dan Jambal Roti"•

5. Nyi Mene dengan nama lagunya "Dodol Garut".6 . Nyi Arnesata (Istrinya Dalang Partasuanda), dengan nama

lagunya Beca, Gray VMlang, Hayam-Ngupuk, Surya Medal Su ka Rela, Ronda Male*. Panyungsi, Yogya-Garut, Oncom Ban-dung dan banyak lagi.

7. Nyi Idas, dengan nama lagunya Entog dan Sing ayo.8*. Nyi Eoon, dengan nama lagunya Kulu-kulu Nirom.9. Nyi Iyar .Viarsih dengan nama lagunya Mojang Priangan, Di

kantun Tugas.Deraikianlah lafiu-lagu kreasi baru yang pernah dibuat

i i mu! a nerkembangan karawitan.oleh juru-juru Sinden pada awal mula per* e,^ m p n d a p a t pujian b a g i para peng-Suatu hal yang patut menaapa

.< i hihwa raereka menggubah laguarubah lagu-lagu di atas ialah banwan Hiri dengan alam lingkungan sesuai de itu bisa menyesuaikan d in aen&c*

1 J „,,Kah laFU Es Lalin memang pangan jamannya. Nyi Mursih menggi a\rl i orang-orang yang dagang da waktu itu sedang banyak sekalij n.n tidak lama Es Lilinnya meSs Lilin terutama di Bandung. DanT a i => ’‘Ivi Epon menggubah lagu Kulu kunyebar keseluruh Indonesia. Wyl ^, o-pdung Radio Nirom (Nederiu Nirom pada waktunya berdirinya g

r\ m ,fRm o i 1 ) . Nyi Arnesah raenggu-lands I-ndise Radio Omroep Maatscaapu;. . + crpkali adanya kendaraan bebah lagu Beca pada waktu pertama sekali a

Ca* , iuru sinden yang menggubah laguKemudian banyak lagi Juxi i -iraan Dada .vaktu itu, sehin^nya disesuaikan dengan keadaan J-

Page 32: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

zw

ga walaupun sepintas akan tergambar sejarah dan suasana ya g telah lalu. Misalnya lagu "Gandrung Irian), Panyungsi, Sln- Jang Gebang Linggarjati, Bintang Gerilya, dan l a m sebagal- nya. Lagu-lagu tersebut dapat dijadikan ancar-aa.arwaktu

i, «. telah silam. Lagu yang demikiandan suasana masyarakat yang teiaini kira—kira begitu dan suasananya beg u.- diketahui tentang kehidupan kars. Ada lagi yang perlu diketanux, M __ flWai perkembangannya ialah ten-witan kreasi baru pada masa awa P Oo_tang yang disebut "kostin" Juru sinden. yaitu lagu yang pa

l h , pi sini nengandung art! bahwa ling top dinyanyikan olehnya.„ h.nva lagunya baik, akan sangat lagu Sinden A yang memang hanya XQg,. vlkan olsh sinden B* Lagu torbaik dan berhasil jika dinyany -• i einden yang lainnya tidak akansebut jika dinyanyikan juru su w I ,4 n Suatu contoh misalnya lagu Karangsehebat sinden B tadi* bua^u ~h-*ik Dan jika dinyanyikan o- Nunggal. Lagu tersebut memang ' • . 1a(ru. . on enak dinikaati. Namun jika laguleh sinden siapa saja akan ena* ^

* * A4 nvanvikan oleh Nyi Arnesah akan lebih Karangnunggal - ini dinyanyj npntcah demikian lagu Karangnunggallebih enak dan merdunya. Dengan u« & ^ini disebut Kostim Hyi Arnesah. Ini bukan berarti bahwa Hyi Arnesah tidak bisa atau tidak enak -enyanyi lagu Penyungs,

Rftca. Honda Male- dan eebagainya namun Nyi Ar­nesah Jika dinyanyikan lagu Karangnunggal akan lebih aenonjol dan lebih baik.

Menurut MUh. A Affandie kostim Juru sinden di antaranya

Lagu Cangkurileung kostim Emeh Sukar muda Lagu Renggong Buyut kostim Sukarsih Lagu Kadipatenan kostim Gagak Lagu Dayung Sampan kostim Dasimah Lagu Sorong Dayung kostim Euis Lagu Sinjang Gebang kostim Kartini Lagu Entog kostim Idas Lagu Es Lilin kostim Oyeh

«

Page 33: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

25Barangkali suatu hal yang agak aneh oleh karena tidak sela- manya lagu kostim ini adalah gubahannya sendiri. Sebagai contoh di atas lagu Es Lilin karya Nyi Mursih bukan lagu kostim penggubahnya, tapi sebagai lagu kostim Nyi Oyeh.

Selain lagu-lagu kreasi baru yang digubah bleh ibu juru Sinden, ada lagi lagu-lagu yang digubah oleh para nay& ga atau wiraswara sehingga boleh dikatakan sebagai komponis (panyanggi).1. Mang Koko. Nama lengkapnya Koko Koswara. Beliau pernah

memimpin grup kesenian Kanca Indihiang bersama anggota — anggotanya Marig Endang, Mang Ilil, Mang Duleh, dan Mang Nandang RB. Di samping itu Mang Koko memimpin grup kese­nian Munding Laya dengan juru Sinden Bi Acih. Lagu- lagu yang pernah digubah antara lain t Isteri Tampikan,- "Dasi Hideung, Mangle, Ngatrok, dan sebagainya.

2. Mang Eutik Muhtar. Beliau terkenal sebagai juru Rebab.Grup kesenian yang beliau pimpin ialah Puspa Afarna deng— an juru sinden antara lain Dedeh Afiningsih, Engkar, Ucit dan sebagainya. Lagu-lagu yang pernah digubahnya antara lain : Gendu Kreasi, RA Kartini, Tablo Kasmaran, Sriwedari dan sebagainya.

3. Nandang Rusman Barmaya. Beliau terkenal sebagai dalang Wayang Golek dan juru Rebab. Beliau tidak mempunyai grup kesenian, namun sering*. ikut pada grup-grup kesenian yang memerlukannya. Lagu yang pernah digubahnya antara lain : Cahya Sumirat.

4. Amas Tamaswara. Beliau terkenal sebagai komponis. Grup ke senian yang beliau pimpin ialah Pra Lagam. Lagu-lagu gu— bahannya antara lain : Payung Pulas Bulao, Baju beureuadan sebagainya.

5. Mang Absar. Beliau adalah juru rebab RRI Bandung yang ter " kenal. Beliau memimpin Gamelan Studio RRI Bandung dengan juru Sinden Ros Rosita, Yeti Sumiati, /tamah Suryamah. La oU Gubahannya antara lain :

e

Page 34: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

26

6. Mang Oman Suganda. Beliau terkenal sebagai juru rebab di RRI Bandung bersama Mang Ab6ar. Lagu gubahannya antaralain :

7. Nano Suratno. Beliau terkenal sebagai komponis muda.Grup kesenian yang beliau pimpin lalah Gentra Madia. Lagu-la-

t. „„K,v.nva antara lain : Colenak, Jalan gu yang pernah digubahnya an =»Braga, dan sebagainya.

Di samping banyak lagi la5u-lagu yang‘sampai sekarang penulis belum menemukan siapa penggubahnya seperti : Sinyur Kombinasi. Isteri Pangarahan, Tepang Sono, Oleh-oleh Prian£ an, Pucuk ti Girang, Riweuh Nyandung, Lembur Kuring, Kukupu dan banyak lagi. Lagu-lagu tersebut pernah dipopulerkan o- leh juru sinden terkenal seperti Uptt Sarimanah, Titim Pati mah, Imik Suarsih, Iyar .Viarsih dan banyak lagi.

Sebenarnya populernya lagu-lagu kreasi baru adalah berkat tantangan yang timbul dari kalangan para penonton.Da lam hal ini penonton sebagai oran£ yang mengharapkan kesena n^an dan kepuasan akan rela walaupun harus mengeluarkan uang untuk minta la&u. Narnun timbal balik dari sinden pun ada,k^ rena denga-n banyaknya animo yang minta lagu, semakin giat dan kreatif bagi juru sinden untuk mencari lagu yang baru . Coha saja perhatikan bila yang mengalami tahun akhir lima puluhan dan awal tahun enam puluhan. 7/aktu itu seorang juru sinden dianggap mempunyai derajat yang tertinggi dalam rom- bongan Wayang Golek.~~Semula janturan wayang golek disimpan sebelah kanan dan kiri dalang dan sajajar dengan "jagat".De ngan alasan agar sinden dapat dilihat dari depan (penonton yang di depan), maka janturan wayang tadi levelnya direndah kan„ Kemudian masih kurang praktis oleh karena penonton yang minta la^u tidak bisa menyampaikan langsung kesebelah kiri

Page 35: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

27

dalang, dengan level yang masih rendah. Kiranya penonton ma sih juga kurang puas sehingga jika ada yang minta lagu ti­dak ueah datang lienyampaikan pada juru sinden, kemudian dl- pasang sebuah ka|>al-kapalan yang dipasang di atas juru sin­den ke tempat peiionton paling belakang. Dengan demikian ka- pal-kapalan ini selalu mondar mandir mengirim surat dari pe nonton ke juru sinden. Rupanya masih juga kurang puas deng­an cara demikian, maka di samping'adanya tapal-kapalan, juga juru sinden disediakan kursi jok di tengah panggung sehingga level Juru sinden lebih tinggi dari dalang dan nayaga. Tam- paknya masih juga kurang puas penonton ini. Mereka berusaha menghilangkan kapal-kapalan. Mengirim surat mereka lakukan dengan menyempaikan eendiri kepada Juru sinden, karena tern pat juru sinden dipindahkan. Sinden tidak Iasi menempati du duk di kursi jok, namun sinden disediakan tempat khusus di ujung kanan panggung menonjol ke depan. Sehingga iou jurusinden berada di sebelah kanan depan dalang.

Dalam koadaan berpindah-pindah tempat sinden agar le bih menonjol dari nayaga dan dalang, di sini tampak peranan sinden dalam pertunjukan wayang golek sangat diutamakan o- leh penonton. Kadang-kadang dalang diatur penonton. Parma in an wayang golek sangat sedikit sehingga acara permintaan la SU waktunya d i p e r b a n y a k . Penonton yang minta lagu member! - kan uang banyak. Kereka menjaga harga diri dan gengsi jika memberi uang sedikit. Kadang-kadang agar kelihatan orang k a ya dan agar gengsi meningkat, maka uang minta "uang prangko" lagu itu tidak disimpan dalam amplop, tapi langsung diperli hatkan kepada sinden dan penonton. Malah-adakalanya uang i- tu dipanggang .'Jeperti panggangan sate. Dapat kita bayangkan berapa besar jumlah uang keretas yang dipanggang buat minta lagu. Ini semua .-.enunjukan bahwa juru sinden pada waktu itu meii.punyai kedudukan yang sangat tinggi, lebih tinggi dari da lang. Padahal sebaliknya. Justru dalam pertunjukan wayang golek, dalang adalah pimpinan panggung (staSe manager), yang kedudukannya paling tinggi. Rupanya hal ini tidak disadari

Page 36: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

28

oleh semu'a pihak, Dalang, sinden dan nayaga adalah mudah di atur oleh’ penonton. Kadang-kadang juru sinden diminta meny^ nyi sambil menari di panggung. Tidak jarang penonton yang ingin menari, kemudian menghentikan pertunjukan wayang go — lek. Dengan demikian tidaklah aneh apahila ada dalang yang diberhentikan penonton disuruh istirahat dan terus menonton tari. Demikianlah suasana tentang pertumbuhan seni karawit­an pada tahun lima puluhan dan awal tahun enam puluhan.

B. Pertumbuhan beyikutnyaKalau kita menelusuri pertumbuhan seni karawitan ber

ikutnya tidak lepas dari para penggubah lagu dan masyarakat pendukungnya, dalam hal ini apresiator.

Pertumbuhan karawitan ini akan dilihat pula dalam tu juannya, di mana nentinya adr yang lagu yang termasuk seni pertunjukan dan lagu yang termasuK seni pendidikan.

Lagu sebagai seni pertunjukan berkembang melalui ju­ru sinden, sedang lagu sebagai seni pendidikan berkembang melalui s e k o l a h - s e k o l a h . Untuk itu beberapa penggubah la^u mempunyai ;«ndil yang sangat besar dal:un pertumbuhan seni ka ravatanf------1. Raden Mah.var Ang.qa Kusuma. DJ.nata

Namanya cukup panjang. Namun oran^-orang nenyebutnya pendek saja Pak Mahyar. Beliau berusaha untuk memqsukan se­ni karawitan pada pendidikan, terutama anak-anak sekolah. Usaha beliau tampak sekali pada hasil karyanya titi laras da mi na ti la yang dibuat tahun 1924. Dengan titi laras tersebut seni karawitan dapat diajarkan secara sistematik • Selanjutnya Pak Mahyar menggubah lagu-lagu untuk anak-anak. Lagu-lagu tersebut dikumpulkan menjadi sebuah buku. Buku ka .vih ygng pernah disusunnya antara lain KAWIH MRANGKALIH,dan TAMAN SEKAR. Buku karawitan lainnya yang berupa ilmu/penge- tar.uan antara lain PANGA//IKAU RINENGGAS’.VARA dan ILMU SENI RARAS.

•v

Page 37: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

29

Buku-buku tersebut tersebar banyak di sekolah-sekolah di J& wa Barat. Dan sampai sekarang serins dijadikan sumber baca- an bagi para siswa/mahasiswa untuk menulis karangan ilmiah yang berhubungan dengan seni karawitan.

Sebagai seniman Pak Mahyar berjuang terus menerus me nyebarkan seni karawitan dan dijadikannya pendidikan. Akhir nya Pak Mahyar berhasil mendirikan sekolah kesenian yang d^ sebut KOKAR, (Konservatori Karav/itan Indonesia) di Bandung pada tahun 1958. Sekolah tersebut sekarang bernama SMKI (Se kolah Menengah Karav/itan Indonesia). Dan beliau pula yangdiangkat direktur pertama.

Pak Mahyar sebagai penggubah lagu pernah menghasilkan karyanya berupa kawih, dan beberapa gending karesmen an tara lain : Iblis Minda Wahyu yang diproduksi oleh Biro Hi- buran (Rohib) Imindam VI Siliwangi Bandung.

Jejak Pak Mahyar ternyata banyak yang melanjutkan se hingga banyak seniman penggubah la*u baik yang disebarluas- kan melalui pesinden sebagai seni pertunjukan, maupun yang disebarluaskan melalui anak-anak sekolah seba&ai seni pen -didikan.

2. Koko KoswaraNana yang terkenal di masyarakat adalah Hang Koko.

Beliau seorang komponis terkenal yang banyak menggubah lagu. Karya Mang Koko tidak saja untuk pertunjukan bagi Juru sin­den, tapi beliau telah banyak sekali memusatkan perhatian bagi murid-murid di sekolah agar hisa dan senang berkarawlt an. Barangkali apa yang dikehendaki Mang Koko sama pulaprinsipnya dengan Pak Mahyar.

Mang Koko sebagai komponis telah banyak membuat lagu.Lasu-laeu yang beliau buat sudah berjumlah ratusan. Lagu untuk anak-anak beliau kumpulkan dan diterbitkan menjadl bukukawih dengan judul KA.VIH KUUAi'IGKALIH, TAMAN BINCARUHG.TAHANCAMGKURILC'JNG, DIAJAR K.'u'AOS, S lKAR .-tAYAiiG, LAGU PUPUH.Lagu

Page 38: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

30

lagu untuk anak SLP beliau susun dan dxfriatta. aenjadi bu ku dengan judul TAMAN S M I A PUTRA. Dan lagu-lagu untuk mu - rid SLA,mahasisv,a dan masyarakat umum beliau susun dan di - terbitkan menjadi buku yang berjudul GANDA MEKAR dan LAYEUT AN S'.VARA. Bagi mereka yang ingin belajar kacapi. Mang Kokotelah menyusun buku ETODE KACAPI yang berguna sekali untuki- i .. , • mulai yang paling dasar sampalbelajar meraetik kacapi dari muxakepada yang ruMit menggubah dan menyusun

Selain Itu ang Jalah S'.VARA CANGKURILEUNG danbuku yang diterbitkan pada maj, , , vane penulis ketahui catatan pekoleksi catatan pribadinya. ia g Pribadinya berupa :1. Catatan Anggana Sekar2. Catatan Rampak* Sekar3. Catatan Drawa Swara/GendinS Karesmenif. Catatan Sekar Gending5. Catatan Tembang Sunda6. Catatan Gondang .v, komponis mempunyai andil besar oa-Kang Koko sebagai *corapui r

, , ^ Sunda. Karya karawitan yang berupagi pertumbuhan karawitan ijunud.drama swara antara lain ‘

1. Saha ?2. Isteri Tampikan3. Malindesk. Berekat Katitih Mahal5. Pahlawan Samudra6. Sempal Guyon?„ Si Kabayan jeung Raja Jiabul8. Sikabayan "9o Bapa Satar lOoNyai Dasimah lloPan^eran Jayakarta 12 o Sendraswari Sari May ang1 3 . Gondang Ngabungbang life Gondang oomagnna.

e

Page 39: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

31

Karya-karya karawitan Kang Koko sangat popular di k& laifgan masyarakat. Hal ini berkat adanya beberapa organisa- si fdi bawah naungan Yayasan Cangkurileung Pusat yang kegiat, anilya siaran, pertunjukan, eplikasi, penataran dan sebagai- nya.

Organisasi yang ada di bawah naungan Yayasan Cangku­rileung ini adalah :1. Taman Bincarung2. Tarnan Cangkurileung3. Taman Setia Putra Z+. Ganda Mekar

Faktor lain yang ikut merapopulerkan karawitan karya Mang Koko adalah karena seringnya mengadakan pertunjukan di daerah-daerah. Karya-karyanya semakin dikenal. Nama Mang Ko ko semakin harum di kalangan masyarakat. Kariernya semakin menanjak. Dan tahun 1967 Mang Koko diangkat menjadi direktur KOKAR menggantikan Pak Daeng Sutigna.

Sebelum mengakhiri masa tugasnya menjelang pensiun Mang Koko pernah raendapat penghargaan dari pemerintah beru- pa Piagam Anugerah Seni sebagai pembaharu dalam karawitan Sunda pada tahun 1971

3. Nano SuratnoNama yang populer dikalangan masyarakat adalah Nano S.

Beliau seorang komponis muda yang menaruh perhatian dikalang an pendidikan. Seperti halnya Mang Koko, Nano S selain ba - nyak perhatian dalam pengembangan karawitan dalam seni pen- didkan, juga dalam seni pertunjukan. Bukunya yang pernah di susun .\dalah UALEUANG TANDAMG, merupakan lagu-lagu yang di- arahkan pada pendidikan kara vitan Cii sekolah-sekolah mene - ngah.

Karya karav/itan yang digarap sebagai seni pertunjukan antara lain : Rampak sekar, Drama swara, Gending Mandiri, Gondang, dan sebngainya. Seni pertunjukan drama swara yang pernah digub-hnya rmtara lain :

Page 40: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

1. Drama Swara Duel 2* Gondang Kentrung Hariring3. Gending Karesmen Perang

Drama Swara Apel5. Gending Karesmen Raja Kecit6. Gending Mandiri Galindeng Tineung7. Gending Mandiri Sangkuring.

Nano S. Dalam mengembangkan kariernya melalui wa organisasinya CENTRA MADIA di samping memfokuskan dirx pa SMKI Bandung, sebagai guru di sana.

C. Ge.iala Kutakhir

Dari keterangan-ketorangan yang ada hubungannya de^-ngan para penggubah lagu, sebenarnya masih banyak * a a S P lu dikemukukan. Namun dalam tulisan ini terbatas, m S keterbatasan penulis dalam penelaahannya. Suatu con tan penggubah lagu ikut andil dalara pertumbuhan seni kara ^ Sunda seperti Amas Tamasvvara, Uko Hendarso, Endang R

r*». . 4- -i IfLili Sujjondo, Iyar Wiarsih, Suarna, Yoyo Risyaman,Muhtar dan masih banyak lagi. Belum lagi mereka yanQpat tinggal di daerah-daerah yang cudah barong tentu ^ fan-te ra mereka ada yang menggubah lagu, hanya saja penyenya tidak sepesat dari yang bertempat tinggal di Bandung _perti Mang Entia dari Ciwidey, 3dr. Edi dari Subang, dan.yang loinnya. Dan itu memerlukan penelitian s e k s a m a dengan waktu dan biaya yang cukup besaf.

SuatU kenyataan dalam pertumbuhan karawitan yang P ^ sat, aisaln-ja kawih. Xawih bukan hanya diiringi densan 6 -lan salendro dan atau pelog. Kawih dapat diiringi denga mel^n Degung, Kendang Penca, Kacapi, Biola, Calung, ^Dangdut, dan.banyak la&i. Kawih raerupakan seni yang digemari masyarakat. Pendekatannya mudah, terutama melalui kaset-kaset yang diperjual belikan di toko-toko. Yang nama

32

T

Page 41: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

33

a J a i p o n g a n telah merajai dalam perkembangan karawitan, nda dewasa ini. Kawih apa saja bisa di Jaipongkan. Demiki

an pula k a w i h kreasi baru lainnya yang menggunakan iringan e p e r t x dikoaiukakan di atas.

PERPUS T AKAANASTI - B A N O U N P

Page 42: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

DAFTAR BACAAN

Atik Soapandi, BA, Dasar-Dasar Teori Karawitan. Lembaga Ke-senian Bandung, Seri A/1, 1975

______________ , Khasanah Kesenian Daerah Jawa Barat. Labora-torium Kesenian, Proyek Penunjang Peningkat- an Kebudayaan Nasional Jawa Barat, Bandung , 1976

Juju Sain, Kumpulan Lagu Tradisional. Konservatori KarawitanIndonesia Bandung, 1975

Pnndi Upandi,BA, Gamelan Trndisi Diktat Bahan Pel a -i a r a n . Pr oyek Pengembangan Institut Kesenian Indonesia Sub Proyek ASTI Bandung, 1982/1983

Salmun, MA, Padalanp;an. Dinas Penerbitan Balai Pustaka, Ja­karta, I96I

' A

p f r P U S T A K A A NwkuLtas ilmu pengetahuan budaya ui

Page 43: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 44: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 45: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf
Page 46: Pengetahuan karawitan, 1984.pdf

Perpustakaan FIB UI