ikan asap
TRANSCRIPT
-
8/19/2019 ikan asap
1/30
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Ikan kembung merupakan ikan yang hidup di tepian pantai dan pada
musim tertentu hidup bergerombol di permukaan laut, sehingga penangkapannya
secara besar-besaran mudah dilakukan. Ikan ini banyak dikonsumsi oleh
masyarakat karena kandungan gizi yang cukup tinggi, harganya relatif murah dan
mudah diperoleh di pasaran. Umumnya ikan dijual di pasar dalam keadaan segar,
namun saat hasil tangkapan melimpah para nelayan melakukan pengawetan agar
tidak membusuk. (Yulisma et al , !"#. Ikan kembung dikenal sebagai mackarel
fish yang termasuk ikan ekonomis penting dan ikan ini memiliki rasa cukup enak
dan gurih sehingga banyak digemari oleh masyarakat. $omposisi gizi ikan
kembung cukup tinggi, yakni setiap "!! gram daging ikan kembung mengandung
air %&', protein g, lemak " g, kalsium ! mg, pospor !! mg, besi " g, itamin
) *! +I dan itamin " !,! mg. enurut /hari0 (!"1# jumlah tangkapan ikan
kembung di Indonesia mencapai "1.*2%-3".2&* ton (tahun !!"-!""#. 4i
Indonesia khususnya daerah 5antai Utara 6awa ikan kembung diolah menjadi
produk fermentasi berupa ikan peda dan lain-lain yang mempunyai citarasa dan
aroma khas. 7leh karena itu perlu dilakukan pengawetan terhadap Ikan $embung
agar tidak mudah busuk, salah satu caranya adalah dengan cara pengeringan.
enurut 8iansyah (!"*# pengeringan adalah suatu metode untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara
menguapkan air tersebut dengan menggunakan energi panas. +ecara umum
keuntungan dari pengawetan ini adalah bahan menjadi awet dengan olume bahan
menjadi kecil sehingga memudahkan dalam pengangkutan. /ujuan dari
-
8/19/2019 ikan asap
2/30
pengeringan adalah mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana
mikroorganisme dan kegiatan enzim yang dapat menyebabkan pembusukan akan
terhenti, dengan demikian bahan yang dikeringkan dapat mempunyai waktu
simpan yang lama. proses pengeringan ikan dapat dilakukan dengan penjemuran
di bawah sinar matahari atau dengan oen. 5engeringan menggunakan panas
matahari selain biaya murah, juga mempunyai daya tampung yang besar. )kan
tetapi cara ini sangat tergantung pada cuaca dan suhu pengeringan tidak dapat
diatur, hal ini akan mempengaruhi kualitas ikan asin kering yang dihasilkan.
enurut 9rnawati et al (!"# asam lemak tak jenuh menyebabkan lemak
pada ikan mudah teroksidasi, proses oksidasi tersebut dapat menyebabkan flaor
dan rasa yang tidak disukai serta penurunan nilai gizi, mekanisme oksidasi asam
lemak yang menghasilkan peroksida lemak dapat terjadi dengan beberapa reaksi
yaitu autooksidasi oleh radikal bebas, fotooksidasi, dan reaksi yang melibatkan
enzim. +tabilitas oksidasi lemak dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal,
seperti komposisi asam lemak, kandungan prooksidan dan antioksidan, iradiasi,
suhu, oksigen, luas permukaan yang kontak dengan oksigen, tingkat pengolahan,
dan kondisi penyimpanan.
)sap cair merupakan senyawa-senyawa yang menguap secara simultan
dari reaktor panas melalui teknik pirolisis (penguraian dengan panas# dan
berkondensasi pada sistem pendingin. enurut )yudiarti dan +ari (!"!#
pengolahan ikan menggunakan asap cair memiliki beberapa kelebihan yaitu
mudah diterapkan:praktis penggunaannya, flaor produk lebih seragam, dapat
digunakan secara berulang-ulang, lebih efisien dalam penggunaan bahan
pengasap, dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan pangan, polusi
-
8/19/2019 ikan asap
3/30
-
8/19/2019 ikan asap
4/30
rasa dana aroma khas produk pengasapan juga disebabkan oleh adanya senyawa
karbonil dan fenol.
1.4. Tuuan Penel!t!an". engetahui peran asap cair sebagai antioksidan terhadap tingkat oksidasi Ikan
$embung ( Rastrelliger sp# )sin
. engetahui konsentrasi asap cair yang terbaik dalam mempertahankan mutu
Ikan $embung ( Rastrelliger sp# )sin.
1.4. Man"aat Penel!t!an
anfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut ;". elengkapi referensi dan informasi tentang 5engaruh )sap
-
8/19/2019 ikan asap
5/30
enurut 5erdiana (!"1# klasifikasi ikan kembung adalah sebagai berikut;
$ingdom ; )nimalia
=ilum ; ertebrata
$elas ; 5isces+ubkelas ; /eleostei
7rdo ; 5ercomorpy
+ub ordo ; +combridea
=amili ; +combridae
?enus ; 8astrelliger
+pesies ; 8astrelliger sp
?ambar ". Ikan $embung ( Rastrelliger sp#
2.1.2. M)r")l)g!
Ikan kembung memiliki panjang * cm dan lebar , cm dengan berat "!!
gram. enurut +jarif (!"!#, jenis ikan umpan yang dipakai pada rawai tuna
harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain warna sisiknya yang mengkilat,
kondisi tubuhnya segar, punggungnya kuat, panjangnya " @ ! cm, lebar , @
cm, tersedia dalam jumlah banyak, mudah diperoleh, harga terjangkau, dan
mempunyai daya tahan cukup lama. Ikan umpan untuk rawai tuna pada umumnya
diperdagangkan dalam bentuk produk beku, +etiap ekor ikan umpan beratnya
berkisar antara 2! hingga "!! gram.
-
8/19/2019 ikan asap
6/30
2.1.3. %)m*)s!s! Ikan %em&ung
$omposisi $imia Ikan $embung per "!! gram menurut Irmawan (!!3#
sebagai berikut;
/abel ". $omposisi $imia Ikan $embung
Ao. $omposisi kimia $andungan
". )ir (gr# %&.!!
. 5rotein (gr# .!!
*. 9nergi ($# "!*.!!
1. Bemak (gr# ".!!
. $alsium (g# !.!!
&. esi (g# ".!
%. =osfor !!.!!2. >itamin ) (+I# *!.!!
3. >itamin " !.!
2.2. +rgan)le*t!k
7rganoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan
kesukaan dan kemauan untuk mempergunakan suatu produk. Uji 7rganoleptik
atau uji indera atau uji sensori sendiri merupakan cara pengujian dengan
menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk pengukuran daya
penerimaan terhadap produk. 5engujian organoleptik mempunyai peranan penting
dalam penerapan mutu dan dapat memberikan indikasi kebusukan, kemunduran
mutu dan kerusakan lainnya dari produk.
enurut Cadiwiyoto ("33*# dalam Uji 7rganoleptik harus dilakukan
dengan cermat karena memiliki kelebihan dan kelemahan. Uji organoleptik
memiliki releansi yang tinggi dengan mutu produk karena berhubungan langsung
dengan selera konsumen. +elain itu, metode ini cukup mudah dan cepat untuk
-
8/19/2019 ikan asap
7/30
dilakukan, hasil pengukuran dan pengamatannya juga cepat diperoleh. 4engan
demikian , uji organoleptik dapat membantu analisis usaha untuk meningkatkan
produksi atau pemasarannya. Uji organoleptik juga memiliki kelemahan dan
keterbatasan akibat beberapa sifat indrawi yang tidak dapat dideskripsikan.
anusia merupakan panelis yang terkadang dapat dipengaruhi oleh kondisi fisik
dan mental, sehingga panelis dapat menjadi jenuh dan menurun kepekannya.
+elain itu dapat terjadi pula salah komunikasi antara manajer dan panelis.
/ujuan diadakannya uji organoleptik terkait langsung dengan selera.
+etiap orang di daerah memiliki kecenderungan tertentu sehingga produk yang
akan dipasarkan harus disesuaikan dengan selera masyarakat setempat. +elain itu
disesuaikan pula dengan target konsumen, apakah anak-anak atau orang dewasa.
/ujuan Uji 7rganoleptik dalam )dawyah (!!%# adalah ;
a. 5engembangan produk dan perluasan pasar.
b. 5engawasan mutu (bahan mentah, produk, dan komoditas#.
c. 5erbaikan produk.
d. embandingkan produk sendiri dengan produk pesaing.
e. 9aluasi penggunaan bahan, formulasi, dan peralatan baru
2.3. Penggaraman
5enggaraman merupakan cara pengawetan ikan yang banyak dilakukan
diberbagai negara, termasuk Indonesia. enurut )frianto dan Biiawaty ("323#
proses ini menggunakan garam sebagai media pengawet, baik yang berbentuk
kristal maupun larutan. +ecara garis besar, proses penggaraman berlangsung
terjadi penetrasi garam ke dalam tubuh ikan dan keluarnya cairan dari tubuh ikan
karena adanya perbedaan konsentrasi.
-
8/19/2019 ikan asap
8/30
-
8/19/2019 ikan asap
9/30
komponen dan memiliki fungsi sebagai penghambat perkembangan bakteri dan
cukup aman sebagai pengawet alami antara lain asam, fenolat, dan karbonil.
enurut )ditria (!"*# )sap cair merupakan fraksi cairan yang
mengandung komponen senyawa kimia yang sangat kompleks, terdiri dari
aldehid, keton, alkohol, asam karboksilat, ester, furan, turunan piran, fenol,
turunan fenol (senyawa-senyawa fenolat#, hidrokarbon, dan senyawa-senyawa
nitrogen diperoleh melalui degradasi termal biomassa yang mengandung lignin,
hemiselulosa, dan selulosa dengan sedikit oksigen. $omponen senyawa fenol dan
turunannya yang terkandung dalam asap cair berpotensi sebagai bahan antioksidan
dan telah dikembangkan sebagai bahan pengawetan ikan. $andungan fenol dan
turunannya pada asap cair dipengaruhi oleh kandungan lignin dan temperatur
pirolisis yang merupakan hasil degredasi lignin pada temperatur 1!!
-
8/19/2019 ikan asap
10/30
)sap cair memiliki sifat antioksidatif dan dapat digolongkan sebagai
antioksidan alami. enurut )yudiarti dan +ari (!"!# senyawa yang berperan
sebagai antioksidan adalah fenol, yang merupakan antioksidan utama dalam asap
cair. 5eran antioksidatif ditunjukkan oleh senyawa fenol bertitik didih tinggi
terutama ,&-dimetoksifenolD ,& dimetoksi-1-metilfenol dan ,&-dimetoksi-1-
etilfenol yang bertindak sebagai donor hidrogen terhadap radikal bebas dan
menghambat reaksi rantai. +enyawa-senyawa ini dapat menghambat oksidasi
lemak, mencegah oksidasi lipida dengan menstabilkan radikal bebas, dan efektif
mencegah kehilangan cita rasa akibat oksidasi lemak. $andungan senyawa-
senyawa kimia dalam asap cair seperti fenol, karbonil, dan asam memiliki
kemampuan untuk mengawetkan dan memberikan warna serta rasa untuk produk
makanan antara lain ikan. 5ada proses pengasapan ikan dengan asap cair, unsur
yang berperan dalam peningkatan daya awet ikan adalah asam, deriat fenol, dan
karbonil. Unsur-unsur kimia tersebut antara lain dapat berperan sebagai pemberi
flaor (aroma#, pembentuk warna, antibakteri, dan antioksidan.
enurut =achraniah et al (!!3# senyawa yang berhasil dideteksi di dalam
asap dikelompokkan menjadi beberapa golongan ;
a# +enyawa =enol adalah senyawa fenol diduga berperan sebagai
antioksidan sehingga dapat memperpanjang masa simpan produk asapan.
$andungan +enyawa fenol dalam asap sangat tergantung pada temperatur pirolisis
kayu. $ualitas fenol pada kayu sangat berariasi yaitu antara "!-!! mg:kg.
eberapa jenis fenol yang biasanya terdapat dalam produk asapan adalah guaiakol
dan siringol.
-
8/19/2019 ikan asap
11/30
b# +enyawa $arbonil merupakan senyawa-senyawa karbonil dalam asap
memiliki peranan pada pewarnaan dan citarasa produk asapan. 6enis +enyawa
karbonil yang terdapat dalam asap cair antara lain adalah anilin dan
siringaldehid.
c# +enyawa )sam merupakan senyawa-senyawa asam mempunyai peranan
sebagai antibakteri dan membentuk citarasa produk asapan. +enyawa asam ini
antara lain adalah asam asetat, propionat, butirat, dan alerat.
d# +enyawa Cidrokarbon 5olisiklis )romatis (C5)# adalah senyawa C5)
dapat terbentuk pada proses pirolisis kayu, seperti benzo(a#pirena, disebut /ar dan
memiliki pengaruh buruk karena bersifat karsinogen sehingga harus dihilangkan
pada proses awal pembuatan asap cair. 5embentukan berbagai +enyawa C5)
selama pembuatan asap tergantung dari beberapa hal, seperti temperatur pirolisis,
waktu dan kelembaban udara pada proses pembuatan asap serta kandungan udara
dalam kayu. 5engendapan dan penyaringan akan menurunkan kadar bezo(a#pirena
dalam asap cair.
2.4.2. %andungan Asa* ,a!r
enurut )yudiarti dan +ari (!"!# asap cair secara umum memiliki
komposisi sebagai berikut ; air 2"@3'D fenol !,@,3'D asam ,2@1,'D
karbonil ,&@1,&'D dan tar "@"%'. $omponen utama kondensat asap kayu adalah
karbonil 1,&'D asam karboksilat *3,3'D dan fenol ",%', komponen asap
tersebut berfungsi sebagai antimikroba, antioksidan, pembentuk aroma, flaor,
dan warna. )sap cair dari tempurung kelapa mempunyai % macam komponen
yang dominan yaitu fenol, *-metil-".- siklopentadion, -metoksifenol, -
metoksi-1- metilfenol, 1-etil--metoksifenol, .&-dimetoksifenol dan .-
-
8/19/2019 ikan asap
12/30
dimetoksi benzil alkohol, yang kesemuanya larut dalam eter. )sap cair dari kayu
jati, lamtorogung, mahoni, kamper, bangkirai, keruing dan batang kelapa
menghasilkan asam (sebagai asam asetat# antara 1,%@"",*!', senyawa fenolat
(sebagai fenol# ,"!@,"*' dan senyawa karbonil (sebagai aseton# 2,&@",*'.
$omposisi $andungan )sap
-
8/19/2019 ikan asap
13/30
2.4.3 Man"aat Asa* ,a!r
enurut )yudiarti dan +ari (!"!# peranan dan manfaat dari asap cair terbagi
menjadi *, diantara lain
a. )ntibakteri
Gat-zat yang ada dalam asap merupakan bahan yang bersifat bakteriostatik
dan bakteriosidal. +enyawa yang sangat berperan sebagai antimicrobial adalah
senyawa fenol dan asam asetat. )sap cair akan menurunkan pC sehingga dapat
memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. 5ada pC 1,! asap cair mampu
menghambat semua bakteri pembusuk dan patogen, sedangkan pada pC tinggi
sekitar &,! penghambatan asap cair terhadap pertumbuhan bakteri mulai
berkurang. 5ada pengenceran "! kali, asap cair mampu menghambat pertumbuhan
bakteri Pseudomonas fluorescence, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan
Staphylococcus aureus.
b. )ntioksidan
)sap cair memiliki sifat antioksidatif dan dapat digolongkan sebagai antioksidan
alami. +enyawa yang berperan sebagai antioksidan adalah fenol, yang merupakan
antioksidan utama dalam asap cair. 5eran antioksidatif ditunjukkan oleh senyawa
fenol bertitik didih tinggi terutama ,&-dimetoksifenolD ,& dimetoksi-1-metilfenol
dan ,&-dimetoksi-1-etilfenol yang bertindak sebagai donor hidrogen terhadap
radikal bebas dan menghambat reaksi rantai. +enyawa-senyawa ini dapat
-
8/19/2019 ikan asap
14/30
menghambat oksidasi lemak, mencegah oksidasi lipida dengan menstabilkan
radikal bebas, dan efektif mencegah kehilangan cita rasa akibat oksidasi lemak.
c. 5emberi )roma dan Earna
)sap cair dapat memberikan flavor asap yang khas. 5embentukan aroma
pada produk pengasapan diperoleh karena adanya senyawa fenol dengan titik
medium. 5engasapan ikan menggunakan asap cair memberikan warna lebih baik
dibandingkan pengasapan dengan menggunakan cara tradisional. 5engasapan ikan
menggunakan asap cair akan memberikan warna coklat keemasan yang lebih
terang.
2.. Penger!ngan
5engeringan adalah suatu metode untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air
tersebut dengan menggunakan energi panas. +ecara umum keuntungan dari
pengawetan ini adalah bahan menjadi awet dengan olume bahan menjadi kecil
sehingga memudahkan dalam pengangkutan. /ujuan dari pengeringan adalah
mengurangi kadar air bahan sampai batas dimana mikroorganisme dan kegiatan
enzim yang dapat menyebabkan. enurut 8iansyah (!"*#, proses pengeringan
ikan dapat dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari atau dengan
oen. 5engeringan dengan menggunakan oen memiliki keuntungan yaitu suhu
dan waktu pemanasan dapat diatur. 4engan oen buatan sendiri, ikan asin dapat
diproduksi dengan kapasitas yang lebih banyak 5engeringan menggunakan panas
matahari selain biaya murah, juga mempunyai daya tampung yang besar. )kan
-
8/19/2019 ikan asap
15/30
tetapi cara ini sangat tergantung pada cuaca dan suhu pengeringan tidak dapat
diatur. 5anas akan mudah diserap oleh ikan pada proses pengeringan, hal ini akan
mempengaruhi kualitas ikan asinkering yang dihasilkan. $ualitas ikan kering juga
akan bergantung pada hasil uji proksimat (kadar air, abu, protein, lemak, dan
karbohidrat# dan uji organoleptik (warna, tekstur, aroma dan rasa#. 7leh karena itu
dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh perbedaan suhu dan waktu
pengeringan terhadap karakteristik ikan asin sepat siam dengan menggunakan
oen.
Ikan $embung
?ambar . 4iagram )lir 5engeringan Ikan
+umber ; 8iansyah, (!"*#
2. +ks!das!
2..1 en)l $e&aga! Ant!)ks!dan
)ntioksidan merupakan zat yang mampu memperlambat atau mencegah
proses oksidasi. 5enambahan antioksidan alami secara tidak langsung digunakan
juga pada pengolahan pangan misalnya pengasapan cair. enurut 4armadji et al
(!"# penggunaan asap cair mempunyai kelebihan khusus yaitu flaor produk
lebih seragam, konsentrasi dapat diatur sesuai keinginan, senyawa yang berbahaya
dapat dipisahkan sebelum digunakan pada makanan, mengurangi pencemaran
5enyiangan
5encucian
5enyusunan dalam wadah (bak:tong#5enggaraman5engeringan
-
8/19/2019 ikan asap
16/30
-
8/19/2019 ikan asap
17/30
secara signifikan pada peningkatan suhu dan tergantung pada jumlah dan jenis
oksigen yang ada. 5roduk oksidatif primer dapat dilihat pada angka peroksida,
sedangkan produk oksidatif sekunder dapat dilihat pada jumlah malonaldehid
yang merupakan indikator tingkat kerusakan oksidatif.
/ahap-tahap oksidasi, pembentukan hidroperoksida dan selanjutnya
terjadi reaksi radikal bebas terdiri dari * tahap;
a. /ahap inisiasi, yaitu tahap pembentukan radikal bebas dan selanjutnya
menghasilkan hidrogen peroksida. ekanisme oksidasi lemak pada tahap
inisiasi; 8C 8 ! H CH
b. /ahap propagasi, proses perkembangan pembentukan radikal bebas
disertai rantai radikal bebas. ekanisme oksidasi lemak pada tahap
propagasi adalah; 8 ! H 7 877!
877! H 8C 877C H 8 !
c. /ahap terminasi, perubahan reaksi kimia dari radikal bebas membentuk
produk non radikal. ekanisme oksidasi lemak pada tahap terminasi ;
877! H 778 ! H 7 8778 H 877!
877! H 8 ! 8778
8 ! H 8 ! 8 @ 8
III. MATEI DAN MET+DE
3.1 H!*)tes!s
Cipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa perbedaan
konsentrasi asap cair dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan kualitas ikan lele
asap.
Cipotesis yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut;
-
8/19/2019 ikan asap
18/30
C! ; 5erbedaan konsentrasi asap cair tidak memberikan pengaruh terhadap
tingkat oksidasi Ikan $embung asinD
C" ; 5erbedaan jenis asap cair memberikan pengaruh terhadap tingkat oksidasi
Ikan $embung asinD
$aidah pengambilan keputusan yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah;
". 6ika signifikansi J ("' dan '# maka C" ditolak atau diterima C! pada
selang kepercayaan 33' dan 3'.
. 6ika signifikansi K J ("' dan '# maka C! ditolak atau diterima C" pada
selang kepercayaan 33' dan 3'.
III.2 Mater! Penel!t!an
III.2.1 Alat *re*aras! sam*el
)lat yang digunakan untuk pengujian tersaji pada tabel *
/abel *. )lat yang digunakan pada preparasi sampel
Ao. Aama alat$etelitian:
olume$egunaan
" askom -/empat untuk merendam ikan dalam
asap cair dan saat penggaraman .
9mber - /empat air untuk mencuci
* 5iring - /empat meniriskan setelah dicuci
/imbangan analitik " gram Untuk menimbang bahan
& 5eniris - Untuk penirisan ikan
% ?elas ukur " mB Untuk mengukur asap cair
2 Aampan - Untuk meletakkan ikan asap
3 5enggaris " mmUntuk mengukur panjang, lebar, dan
tebal ikan
"! 5engaduk -Untuk mengaduk larutan garam dan
asap cair.
"" /hermocouple "o < Untuk mengukur suhu
" 7en -Untuk pengeringan dan pemanasan
belut
"* Stopwatch " detik Untuk mengukur waktu
-
8/19/2019 ikan asap
19/30
3.2.2 Pem&uatan Ikan %em&ung As!n
5roses pembuatan Ikan $embung )sin yang dilakukan dalam penelitian
adalah sebagai berikut;
Ikan $embung
?ambar *. 4iagram )lir 5roses 5embuatan Ikan )sin
+umber ; 8eo (!"*#
3.3. Met)de Penel!t!an
etode yang digunakan pada penelitian ini adalah experimental
laboratoris bersifat deskriptif. etode eksperimen laboratoris merupakan suatu
metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu
objek yang diteliti, dengan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat yaitu
membandingkan kelompok penelitian yang diberi perlakuan dengan kelompok
yang tidak diberi perlakuan sebagai pembanding ()rikunto, !!#.
etode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi;
a. 5enelitian
5enelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kandungan asap cair
yang memiliki nilai oksidasi paling rendah pada ikan kembung asin dengan
perlakuan konsentrasi asap cair !' sebagai control dan ikan kembung asin
dengan perlakuan konsentrasi asap cair, "', ', *' lalu direndam selama !
5enyiangan
5encucian
5enyusunan dalam wadah (bak:tong#5enggaraman
5engeringan selama 2-" jam
Ikan )sin
-
8/19/2019 ikan asap
20/30
menit dan dilakukan proses penirisan, kemudian dilakukan proses penirisan dan
dikeringkan didalam oen pada suhu 3!L< selama 2 jam. +etelah itu Ikan
$embung dilakukan pengamatan dengan pengujian )nalisa )sam Bemak, )nalisa
$adar Bemak bebas, )nalisa 5roksimat (kadar air, kadara abu, dan kadar protein#
dan Ailai 5> ( Peroxide value#.
erikut adalah etode 5enelitian yang dilakukan 5roses 5engolahan Ikan
$embung )sin dengan perlakuan penambahan konsentrasi asap cair
Ikan $embung
?ambar
1. 4iagram
)lir 5enelitian
5enyiangan
5encucian
5enaburan garam kristal kedalam wadah (bak:tong#
setebal "-cm sebagai alas5enyusunan Ikan didalam wadah (bak:tong#5enggaraman (dilakukan selama "-1jam#
5encucian
5engeringan
5encucian
5engeringan (dilakukan selama 2-"jam#
Ikan )sin5erendaman Ikan )sin dengan )sap
-
8/19/2019 ikan asap
21/30
3.4. Met)de Anal!s!s
etode analisis yang digunakan terdiri dari analisa asam lemak dan
proksimat yang dilakukan pada ikan kembung asin segar control dan ikan
kembung asin yang ditambahkan perlakuan asap cair.
3.4.1. Anal!s!s asam lemak
)sam lemak adalah asam karboksilat yang diperoleh dari hidrolisis ester
terutama gliserol dan kolesterol. enurut Candayani dan Eidodo (!"!# )sam
lemak yang terdapat di alam biasanya mengandung atom karbon genap dan
merupakan deriat berantai lurus. 8antai dapat jenuh (tidak mengandung ikatan
rangkap# dan tidak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan rangkap#. )sam-
asam lemak tidak jenuh mengandung lebih sedikit dari dua kali jumlah atom
hydrogen sebagai atom karbon, serta satu atau lebih rangkap. )sam lemak tidak
jenuh dapat dibagi menurut derajad ketidakjenuhannya, yaitu asam lemak tak
jenuh tunggal, asam lemak tak jenuh banyak yang terjadi apabila beberapa pasang
dari atom karbon yang berdekatan mengandung ikatan rangkap dan eicosanoid.
$adar asam lemak sampel dengan metode eksternal standar dapat dihitung
sebagai berikut;
3.4.2. Anal!s!s *r)ks!mat
)nalisis proksimat dilakukan untuk mengetahui komponen utama dari
suatu bahan. Untuk makanan, komponen utama umumnya terdiri dari kadar air,
kadar abu, karbohidrat, protein serta lemak (ulyani, !"!#.
1. kadar a!r
-
8/19/2019 ikan asap
22/30
5rinsip analisis kadar air adalah menguapkan air dengan MpembawaN
cairan kimia yang mempunyai titik didih lebih tinggi daripada air dan tidak dapat
dicampur dengan air serta mempunyai berat jenis lebih rendah daripada air.
(+udarmadji et al , "33
5erhitungan kadar air adalah;
$eterangan;
) O erat cawan kosong (g#
O erat cawan yang diisi dengan sampel (g#
< O erat cawan dengan sampel yang sudah dikeringkan (g#
2. Anal!s!s kadar a&u
5enentuan kadar abu adalah dengan mengoksidasikan semua zat organik
pada suhu yang tinggi, yaitu sekitar !!-&!! < dan kemudian melakukan
penimbangan zat yang tertinggal setelah proses pembakaran tersebut (+udarmadji
et al , "33.
5erhitungan kadar abu adalah;
$eterangan;
) O erat cawan abu porselen kosong (g#
O erat cawan abu porselen dengan sampel (g#
< O erat cawan abu porselen dengan sampel yang sudah dikeringkan (g#
-
8/19/2019 ikan asap
23/30
3. Anal!s!s kadar *r)te!n
5rinsip dari analisis kadar protein yaitu peneraan jumlah protein secara
empiris yang umum dilakukan dengan menentukan jumlah nitrogen yang
dikandung pada suatu bahan. /ahap-tahap yang dilakukan dalam analisis protein
terbagi atas tiga tahapan, yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi (+udarmadji et al ,
"33.
a. /ahap destruksi
+ampel ditimbang sebanyak !, gram. +ampel dimasukkan ke dalam labu
kjeldahl. +atu butir selenium dimasukkan ke dalam tabung tersebut dan
ditambahkan * ml C+71. /abung yang berisi larutan tersebut dimasukkan ke
dalam alat pemanas dengan suhu 1"!P< ditambah "! ml air. 5roses destruksi
dilakukan sampai larutan menjadi jernih.
b. /ahap destilasi
Barutan yang telah jernih didinginkan dan kemudian ditambahkan ! ml
akuades dan ! ml Aa7C 1!' lalu didestilasi. Casil destilasi ditampung dalam
erlenmeyer " ml yang berisi ml asam borat (C*7*# ' yang mengandung
indikator bromcresol green !,"' dan methyl red !,"' dengan perbandingan ; "
dan hasil destilat berwarna hijau kebiruan.
c. /ahap titrasi
/itrasi dilakukan dengan menggunakan Colume titrasi dibaca dan
dicatat. 5erhitungan kadar protein pada belut dapat dihitung dengan;
-
8/19/2019 ikan asap
24/30
4. Anal!s!s kadar lemak &e&as
Bemak adalah kelompok senyawa heterogen yang berkaitan, lemak
mempunyai sifat umum yang relatie tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut
non polar seperti eter, kloroform dan benzena. $lasifikasi lemak terdiri dari ;
lemak sederhana, lemak campuran dan lemak turunan (Candayani dan Eidodo,
!"!#. enurut +udarmadji et al ("33 penentuan kadar lemak dengan pelarut,
selain lemak juga terikat fosfolipida, sterol, asam lemak bebas, karotenoid, dan
pigmen lain. 7leh karena itu hasil analisanya disebut lemak kasar (crude fat #
$adar lemak ditentukan dengan rumus;
$eterangan;
E" O erat sampel (g#
E O erat labu lemak tanpa lemak (g#
E* O erat lebu lemak dengan lemak (g#
3.4.3 Peroxide Value 'P5(
5engujian angka peroksida pada ikan sangat penting untuk menentukan
kualitas yang dihasilkan, nilai peroksida digunakan sebagai ukuran sejauh mana
-
8/19/2019 ikan asap
25/30
reaksi ketengikan telah terjadi. enurut )ditia (!"1# terjadinya angka peroksida
dalam ikan diakibatkan oleh panas pada proses ekstraksi, hal tersebut terjadi
karena pemutusan ikatan rangkap pada asam lemak tak jenuh. 5erbedaan kadar
peroksida pada ikan kasar disebabkan oleh kandungan asam lemak tak jenuh yang
terdapat pada spesies ikan. +emakin tinggi kandugan asam lemak tak jenuh pada
ikan maka semakin tinggi pula kadar peroksida yang dihasilkan.
enurut Eulandari et al (!"*# menyatakan bahwa selama
berlangsungnya oksidasi, angka peroksida akan bergerak mencapai puncak dan
kemudian mengalami penurunan. /erjadinya penurunan angka peroksida pada
perlakuan kontrol, penambahan bumbu, dan penambahan asap cair menandakan
hidroperoksida terurai menjadi produk oksidasi sekunder, yaitu senyawa dengan
rantai pendek terutama aldehida, keton, alkohol, asam karboksilat sederhana, dan
alkana yang memberikan perubaan bau dan hilangnya warna pada produk
3.. an-angan Per-)&aan
8ancangan penelitian data percobaan pada penelitian ini menggunakan
dua faktor. =aktor pertama kontrol tanpa perendaman pada asap cair ($# dan
sebagai faktor yang kedua adalah jenis asap cair bonggol jagung, tempurung
kelapa dan kombinasi keduanya. 5arameter utama yang diuji adalah kadar
kolesterol.
5arameter pendukung yang dilakukan dari penelitian ini adalah pengujian
komposisi asam lemak dan kadar proksimat yang meliputi pengujian kadar air,
abu, protein, lemak, dan karbohidrat. 8ancangan dasar yang digunakan pada
penelitian ini adalah rancangan acak lengkap. enurut Canafiah (!!#
rancangan acak lengkap (8)B# diterapkan pada percobaan yang dilakukan pada
-
8/19/2019 ikan asap
26/30
lingkunagn homogen (atau dapat dianggap homogen#. 5ada percobaan 8)B setiap
unit percobaan ditempatkan secara acak serta tidak mengikuti suatu pola baris atau
laju tertentu. 8)B merupakan rancangan non faktorial yang diteliti hanya satu
pengaruh faktor penelitian.
/abel . atriks 5enelitian Utama
5arameter $ontrol6enis )sap
-
8/19/2019 ikan asap
27/30
B ; $andungan Bemak pada ikan kembung asin
=" ; 5erlakuan perendaman asap cair cangkang kelapa sawit
= ; 5erlakuan perendaman asap cair tempurung kelapa
=* D 5erlakuan perendaman asap cair kombinasi keduanya
DATA PU$TA%A
)ditia 8, 5, Y.+. 4armanto, 8omadhon. !"1. 5erbandingan inyak Ikan $asar
Yang 4iekstrak 4ari erbagai 6enis Ikan Yang erbeda. 5rogram +tudi
/eknologi Casil 5erikanan 6urusan 5erikanan, =akultas 5erikanan dan
Ilmu $elautan, Uniersitas 4iponegoro. >ol *(*#.
-
8/19/2019 ikan asap
28/30
)ditria. 8, ambang, ol "*(#.
=achraniah, G. =, Gahratur. 8. !!3. 5eningkatan $ualitas )sap ol % ("1#.
Canafiah, $. ). !!. 8ancangan 5ercobaan )plikatif. 5/ 8aja ?rafindo 5ersada,
6akarta.
Candayani, C. Eahyu, E. !"!. Autrisi Ikan. U 5ress. alang.
ulyani, 9, . +ukesi. !"!. )nalisis 5roksimat eras erah ("ry#a sativa#
>arietas +legereng 4an )ek +ibundong. =akultas atematika dan Ilmu
5engetahuan )lam, Institut /eknologi +epuluh Aoember.
5erdiana, )risti 4. 5. = , /aufik Y. !"1. Baju )sam )mino /erlarut Yang
/erdistribusi $e 4alam )ir Baut 5ada Umpan Ikan $embung ( Rastrelliger
kanagurta#. 5rogram +tudi 5emanfaatan +umberdaya 5erikanan, 6urusan
5erikanan =akultas 5erikanan dan Ilmu $elautan, Uniersitas 4iponegoro.
>ol *(*#.
-
8/19/2019 ikan asap
29/30
8eo, ). !"*. utu Ikan $akap erah Yang 4iolah 4engan 5erbedaan
$onsentrasi Barutan ?aram dan Bama 5engeringan. >ol I("#.
8iansyah. ). )gus .+. 8odiana .A. !"*. 5engaruh 5erbedaan +uhu 4an Eaktu
5engeringan /erhadap $arakteristik Ikan )sin +epat +iam ($richogaster pectoralis# 4engan enggunakan 7en. 5rogram +tudi /eknologi Casil
5erikanan =akultas 5ertanian Uniersitas +riwijaya Indralaya 7gan Ilir.
>ol ("#.
+udarmadji, +. ambang, C. +uhardi. "33&. )nalisa ahan akanan 4an
5ertanian. Biberty. Yogyakarta.
/hari0, ), +. =ronthea, +. /iti, +. !"1. 5engaruh 5erbedaan $onsentrasi ?aram
5ada 5eda Ikan $embung ( Rastrelliger neglectus# /erhadap $andungan
)sam ?lutamat 5emberi 8asa ?urih. >ol *(*#.
Utomo, .+., Eibowo, +, Eidianto, /.A. !". )sap ol "1 ("#.
Yulisma, ).
-
8/19/2019 ikan asap
30/30
+leh7
HEND+ # MANUUN62838118138111
A%ULTA$ PEI%ANAN DAN ILMU %ELAUTAN
UNI5E$ITA$ DIP+NE6++
$EMAAN6
281