Perbedaan Aktivitas Fisik antara Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Sianotik dan Non-sianotikPenyakit jantung bawaan (PJB) merupakan penyakit dengan kelainan pada struktur jantung atau fungsi sirkulasi jantung yang dibawa dari lahir yang terjadi akibat adanya gangguan atau kegagalan perkembangan struktur jantung pada fase awal perkembangan janin, dimana saat ini prevalensinya semakin meningkat (Ameen, 2015). PJB digolongkan menjadi PJB dengan sianosis dan non-sianosis. Kelainan ini mulai diketahui pada usia anak.Masa kanak-kanak merupakan masa yang penting karena terjadinya pertumbuhan dan perkembangan, dimana anak mulai aktif secara fisik maupun sosial dalam rangka proses belajar. Adanya kelainan dan penyakit dapat menjadi penghambat dalam aktivitas anak, sehingga berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan. Anak dengan PJB sering mengalami sesak napas yang dapat mengganggu kemampuan aktivitas fisik. Selain itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi aktivitas anak antara lain frekuensi sakit, pola asuh orang tua, dan beratnya penyakit.Berdasarkan hal tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti apakah ada perbedaan bermakna dalam aktivitas fisik antara anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik dan non-sianotik, dengan analisis faktor yang dapat berpengaruh. Manfaat penelitian ini diharapkan dapat membantu dalam perawatan yang sesuai bagi pasien anak dengan penyakit jantung bawaan agar pasien tetap dapat beraktivitas sehingga tumbuh kembangnya dapat maksimal.Rumusan masalah: Apakah ada perbedaan yang bermakna aktivitas fisik antara anak dengan penyakit jantung bawaan sianotik dan non-sianotik?Observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Lokasi: RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Subyek: anak dengan penyakit jantung bawaan dengan kriteria inklusi (usia 1-5 tahun) dan eksklusi (cacat bawaan lain, penyakit jantung bawaan yang sudah dioperasi). Teknik sampling consecutive sampling yang memenuhi kriteria. Variabel bebas: jenis penyakit jantung bawaan, variabel terikat: aktivitas fisik, dengan variabel yang tidak/dapat dikendalikan. Analisis dengan uji chi square, tingkat kemaknaan 0,05, pengolahan data dengan SPSS