iii. tinjauan pustaka a. sistem manajemen material · manajemen belum memiliki definisi yang mapan...

18
17 III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian dari sistem, antara lain : 1. Pengertian sistem menurut Prajudi (1989) adalahsesuatu yang terdiri dari objek unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut merupakan satu kesatuan proses. 2. Sistem adalah susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu sama lainnya serta prosedur-prosedur yang berkaitan untuk melaksanakan dan memudahkan pelaksanaan kegiatan dari suatu organisasi (Komaruddin, 2002). 3. Churchman (2005), mengemukakan pengertian sistem sebagai seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan. 4. Sedangkan menurut Raymond (1996) sistem adalahsekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno (ménagement), yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal. Seluruh perusahaan yang berproduksi untuk menghasilkan satu atau beberapa macam produk tentu akan selalu memerlukan material untuk

Upload: ngonguyet

Post on 19-Mar-2019

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

17

III. TINJAUAN PUSTAKA

A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL

Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani “system” yang artinya

adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur

untuk mencapai tujuan bersama. Terdapat beberapa pendapat mengenai

pengertian dari sistem, antara lain :

1. Pengertian sistem menurut Prajudi (1989) adalahsesuatu yang terdiri dari

objek unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan

berhubungan satu sama lainnya, sehingga unsur-unsur tersebut merupakan

satu kesatuan proses.

2. Sistem adalah susunan yang teratur dari kegiatan yang berhubungan satu

sama lainnya serta prosedur-prosedur yang berkaitan untuk melaksanakan

dan memudahkan pelaksanaan kegiatan dari suatu organisasi (Komaruddin,

2002).

3. Churchman (2005), mengemukakan pengertian sistem sebagai seperangkat

bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat

tujuan.

4. Sedangkan menurut Raymond (1996) sistem adalahsekelompok elemen

yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan

tertentu.

Sedangkan kata manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno

(ménagement), yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur.

Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal.

Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk

mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa

tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti

bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai

dengan jadwal.

Seluruh perusahaan yang berproduksi untuk menghasilkan satu atau

beberapa macam produk tentu akan selalu memerlukan material untuk

Page 2: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

18

pelaksanaan proses produksinya. Material merupakan input yang penting

dalam berbagai produksi. Kekurangan material yang tersedia dapat berakibat

terhentinya proses produksi karena habisnya material untuk diproses. Akan

tetapi terlalu besarnya material dapat mengakibatkan tingginya persediaan

dalam perusahaan yang dapat menimbulkan berbagai resiko maupun tingginya

biaya yang dikeluarkan perusahaan terhadap persediaan tersebut.

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian dari material, antara lain:

1. Pengertian material menurut Suadi (2000) adalah bahan yang menjadi

bagian produk jadi dan dapat diidentifikasikan ke produk jadi.

2. Pengertian material menurutSyamsudin(2001) adalah persediaan yang dibeli

oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi dan akhirnya

barang jadi atau produk akhir dari perusahaan.

3. Pengertian material menurut Reksohadiprodjo (1997) adalah bahan mentah,

komponen, sub-perakitan serta pasokan (supplies) yang dipergunakan untuk

menghasilkan barang-barang dan jasa-jasa.

4. Pengertian material menurut Djaka dalam Kamus Lengkap Bahasa

Indonesia (1997) material adalah barang yang dibuat menjadi barang lain.

Sedangkan yang dimaksud dengan material dalam magang ini adalah bahan

baku yang digunakan secara langsung untuk proses painting dalam produksi

pada perusahaan.

B. PENGGUNAAN MATERIAL

Handoko (1995) mengemukakan setiap perusahaan yang

menyelenggarakan kegiatan produksi akan memerlukan persediaan material.

Dengan adanya persediaan material maka diharapkan sebuah perusahaan

industri dapat melakukan proses produksi sesuai kebutuhan atau permintaan

konsumen. Selain itu dengan adanya persediaan material yang cukup tersedia

digudang juga diharapkan dapat memperlancar kegiatan produksi perusahaan

dan dapat menghindari terjadinya kekurangan material. Keterlambatan jadwal

pemenuhan produk yang dipesan konsumen dapat merugikan perusahaan

dalam hal ini image yang kurang baik.

Page 3: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

19

Pada umumnya persediaan material yang diselenggarakan oleh suatu

perusahaan akan dipergunakan untuk menunjang pelaksanaan proses produksi

yang bersangkutan tersebut. Dengan demikian maka besarnya persediaan

material tersebut akan disesuaikan dengan kebutuhan material tersebut untuk

pelaksanaan proses produksi yang ada didalam perusahaan. Jadi untuk

menentukan berapa banyak material yang akan dibeli oleh suatu perusahaan

pada suatu periode tergantung pada besarnya kebutuhan perusahaan tersebut

akan masing-masing jenis material untuk keperluan proses produksi yang

dilaksanakan oleh perusahaan yang bersangkutan (Ahyari, 2003).

Untuk dapat mengetahui berapa besarnya kebutuhan material yang

diperlukan perusahaan pada suatu periode tersebut maka manajemen

perusahaan tentunya akan menggunakan data yang cukup relevan untuk

mengadakan peramalan kebutuhan material dalam perusahaan tersebut.

Beberapa data yang dapat dipergunakan dalam penyusunan peramalan

kebutuhan material ini antara lain adalah data dari perencanaan produksi yang

akan dilaksanakann dalam perusahaan yang bersangkutan tersebut. Disamping

data tersebut, maka kadang-kadang manajemen perusahaan yang bersangkutan

akan mempergunakan data penggunaan material dari beberapa periode yang

telah lalu. Hal ini lebih sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan dimana

proses produksi yang dilaksanakan adalah proses produksi terus-menerus

sehingga pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan ini merupakan

pelaksanaan proses produksi dengan cara, urutan dan non-produk yang sama

dari waktu ke waktu (Riyanto, 2001).

Peramalan perkiraan kebutuhan material yang baik adalah peramalan

kebutuhan material yang mendekati pada kenyataan yang disusun didalam

perusahaan yang bersangkutan tersebut merupakan suatu perkiraan-perkiraan

tentang keadaan masa yang akan datang dengan mendasarkan pada keadaan

yang ada pada waktu-waktu yang telah lalu (Yamid, 1999).

Didalam penyusunan peramalan suatu kebutuhan material untuk

pelaksanaan proses produksi dalam suatu perusahaan ini, pada umumnya akan

dipergunakan data tentang penggunaan material pada waktu-waktu yang telah

lalu. Kebutuhan material untuk suatu unit produk pada umumnya akan relatif

Page 4: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

20

sama dari waktu ke waktu, sehingga perubahan dari jumlah unit barang yang

diproduksikan akan berakibat terjadinya perubahan jumlah unit material yang

diperlukan untuk melaksanakan proses produksi dalam perusahaan tersebut.

Dengan demikian maka hubungan antara tingkat produksi yang dilaksanakan

dalam perusahaan dengan kebutuhan material yang diperlukan tersebut akan

menjadi erat. Atas dasar hal tersebut maka untuk mengetahui kebutuhan akan

material yang diperlukan untuk proses produksi dalam suatu perusahaan ini,

manajemen perusahaan yang bersangkutan akan mempertimbangkan tingkat

produksi yang akan dilaksanakan dalam perusahaan untuk kemudian

diperhitungkan berapa material yang diperlukan untuk tingkat produksi

tersebut (Riyanto, 2001).

Untuk perusahaan yang berproduksi secara terus-menerus, dimana urutan

dalam pelaksanaan proses produksi selalu sama. Maka kadang-kadang

manajemen perusahaan yang bersangkutan tersebut akan mengadakan

peramalan penyusunan material dalam perusahaan yang bersangkutan dengan

mempergunakan data penggunaan material yang telah lalu. Atas dasar data

penggunaan material yang telah lalu ini dapat disusun perkiraan kebutuhan

material untuk pelaksanaan proses produksi pada waktu yang akan datang. Hal

ini dilaksanakan karena didalam produksi terus-menerus ini kebutuhan akan

selalu sejalan dengan pelaksanaan proses produksi yang ada didalam

perusahaan yang bersangkutan. Dengan demikian maka perkembangan

penggunaan material pada waktu-waktu yang lalu akan dapat dipergunakan

sebagai dasar untuk mengadakan penyusunan perkiraan jumlah unit kebutuhan

material pada waktu yang akan datang tersebut(Ahyari,2003).

Menurut Riyanto (2001) dalam hubungannya dengan penyusunannya

peramalan kebutuhan material yang akan dipergunakan untuk keperluan proses

produksi dalam suatu perusahaan ini, sebenarnya pertambahan yang terjadi

dalam penggunaan material ini mempunyai pola yang teratur. Untuk

menunjang keperluan produksi secara wajar atau dalam keadaan normal, maka

kebutuhan material tersebut dapat diperhitungkan dengan cermat dengan batas

toleransi yang wajar pula. Dalam keadaan-keadaan khusus, perhitungan

kebutuhan material untuk pelaksanaan proses produksi harus disesuaikan

Page 5: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

21

dengan keadaan yang ada didalam pelaksanaan proses produksi dari

perusahaan yang bersangkutan tersebut karena dalam keadaan khusus tersebut

penyerapan material akan menjadi lebih besar apabila dibandingkan dengan

pelaksanaan proses produksi normal.

Penentuan jumlah material yang akan dibeli ini akan didasarkan kepada

jumlah kebutuhan material untuk keperluan proses produksi, dengan mengingat

data tentang persediaan yang ada didalam perusahaan. Persediaan awal yang

benar-benar ada didalam perusahaan tersebut serta rencana untuk persediaan

akhir didalam perusahaan perlu untuk diperhitungkan besarnya masing-masing.

Jumlah bahan yang akan dibeli oleh perusahaan yang bersangkutan ini akan

sama dengan jumlah kebutuhan material untuk keperluan proses produksi,

kemudian dikurangi dengan persediaan awal yang ada didalam perusahaan

yang bersangkutan(Ahyari,2003).

C. TOYOTA BUSINESS PRACTICES

Toyota memiliki suatu budaya yang berlaku di seluruh perusahaan

Toyota di seluruh dunia yang disebut Toyota way.Sehingga Toyota waydapat

dikatakan sebagai media pemersatu seluruh tim toyota dengan berbagai budaya

diseluruh dunia. Toyota way menyampaikan nilai dan tindakanyang berlaku

kepada seluruh tim Toyota dalam melaksanakan pekerjaannya. Pemahaman

Toyota waydapat diperoleh dengan membaca buku “Toyota Way 2001” dan

menerapkannya dalam melakukan pekerjaan di perusahaan Toyota. Oleh

kerena itu, dikembangkan Toyota Business Practices (TBP) sebagai sarana

untuk menerapkan Toyota Way secara jelas dalam pekerjaan sehari-hari. Inti

dari konsepTBP adalah model pemecahan problem TBP Drive and Dedication

sebagai pedoman motivasi (Toyota Institute, 2005).

Toyota Way menyampaikan nilai dan tindakan dimana seluruh tim

Toyota harus melaksanakannya untuk mencapai prinsip pedoman Toyota. Dua

konsep inti dari Toyota Wayadalah Kaizen / Continuous Improvement

(perbaikan yang terus-menerus) dan Respect for People (hormat kepada

sesama). Maksud dari continuous improvement adalah tidak pernah merasa

puas dengan kondisi saat ini dan selalu mencari solusi yang efektif dan praktis.

Page 6: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

Sedangka

untuk T

pengemb

Hub

Dedicatio

Gambar 1

Dri

melaluka

1. Custom

Selalu

kepent

2. Selalu

Selalu

tujuan

dan sa

3. Rasa m

Menya

lakuka

4. Visual

Visual

dimen

rencan

an respect f

Toyota de

angan skill k

bungan anta

on dapat dili

17.Toyota W

ive and dedi

an pemecahan

mer first

u berfikir da

tingannya di

u konfirmasik

u membiasak

n yang seben

asaran utama

memiliki dan

adari bahwa

an.

lisasi (mieru

lisasikan da

ngerti. Selain

na, kondisi, o

for people m

engan mem

karyawan (L

ara Toyota W

hat pada Ga

Way, Toyota B

ication meru

n masalah (T

an bertindak

iatas kepenti

kan tujuan d

kan melaku

narnya dari p

a ketika terfo

n tanggung j

a kita harus

uka)

an sharingp

n itu visuali

opini dan seb

merupakan t

mbawa keb

Liker, 2008).

Way, Toyota

ambar 17.

Business Pra

upakan pand

Toyota Instit

k untuk kepe

ingan yang l

dari pekerjaan

ukan konfirm

pekerjaan kit

okus pada tug

awab

bertanggun

problem sem

isasikan jug

bagainya.

tindakan me

berhasilan

Business Pr

actices, dan D

duan motivas

tute, 2005),

entingan cus

ainnya.

n

masi kepada

ta. Jangan m

gas tertentu.

ng jawab ata

mua pihak

a hal-hal ya

elakukan ya

perusahaan

ractices, dan

Drive and D

si yang diper

antara lain :

stomer dan

a diri send

menyimpang

as pekerjaan

terkait ag

ang perlu se

22

ang terbaik

n melalui

n Drive and

Dedication

rlukan saat

tempatkan

iri tentang

dari tujuan

n yang kita

gar mudah

eperti data,

Page 7: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

23

5. Memutuskan berdasarkan fakta di tempat kerja

Menghilangkan prasangka dan praduga, melihat objek apa adanya. Tidak

mencampuradukkan fakta dan prasangka.

6. Berfikir dan bertindak secara presistent

Berfikir mendalam dan komitmen terhadap penyelesaian tugas dengan

keyakinan tinggi dan pantang menyerah.

7. Bertindak cepat dan tepat waktu

Cepat tanggap terhadap kebutuhan customer. Jika perlu dilakukan tindakan

sementara terlebih dahulu hingga penyelesaiannya ditemukan.

8. Mengikuti setiap proses dengan tulus dan penuh komitmen

Mengikuti setiap proses sesuai urutan yang ditetapkan.

9. Komunikasi secara menyeluruh

Komunikasi dengan tulus dan menyeluruh dengan semua stakeholder

hingga mereka benar-benar memahami.

10. Melibatkan semua stakeholder

Melibatkan tim dan pihak terkait untuk menambah pengetahuan dan

kebijakan serta memaksimalkan efisiensi dan hasil dari suatu grup.

Toyota Business Practices merupakan pola sistematis proses kerja yang

mengintegrasikan kebijaksanaan dari semua anggota Toyota dalam mengejar

pertumbuhan secara terus-menerus dan mengejar kepuasan. Oleh karena itu,

penyelesaian permasalahan dalam Toyota dilakukan secara sistematis, agar

pada akhirnya setiap hasil dari suatu proses dapat diikuti dan dicontoh.Untuk

menjadi suatu perusahaan yang menarik bagi masyarakat, Toyota selalu

melanjutkan perkembangannya dengan menerapkan TBPuntuk memecahkan

suatu masalah. TBP terdiri dari 8 tahap yang dikelompokkan kedalam 4 tahap

(PDCA), yaitu : Plan (klarifikasi problem, breakdown problem, tentukan

target, analisa root cause, membuat rencana countermeasure), Do (pelaksanaan

countermeasure), Check (evaluasi hasil dan proses), serta Action (standardisasi

proses yang berhasil).

1. Klarifikasi Problem

Tujuan dari klarifikasi problem adalah membuat permasalahan-

permasalahan menjadi jelas. Permasalahan digambarkan dalam bentuk

Page 8: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

sebuah

dihara

situati

merup

yaitu :

a. Me

pek

b. Me

dila

c. Me

Sketsa

2. Break

P

besar

sangat

pemec

ditemu

melaku

kemud

perma

ketemp

fakta-f

h celah (gap

apkan). Cela

ion (situasi

pakan tujuan

engklarifikas

kerjaan.

engklarifikas

akukan.

emvisualisasi

a dalam men

G

kdown Probl

Problem (ga

dan samar

t sulit untuk

cahannya. D

ukan akar

ukan breakd

dian meliha

asalahan) m

pat kejadian

fakta secara

p) antara situ

ah tersebut

saat ini) d

akhir. Dalam

si ultimate g

si Current sit

ikan gap.

ngklarifikasi

Gambar 18. S

lem

ap) antara id

karena ters

k menemuk

Diharapkan d

permasalah

kdown probl

at proses un

melalui genb

n, melihat lan

a kualitatif d

uasi saat ini d

diperoleh

an ideal sit

m klarifikas

goal (tujuan

tuation dan

problem dap

Skema klari

deal situatio

susun dari p

kan root cau

dengan mela

hannya seca

lem, memili

ntuk menem

ba genchi g

ngsung pada

dan kuantita

dengan situa

dengan mem

tuation (situ

i problem di

n akhir) dari

ideal situatio

pat dilihat pa

fikasi proble

on dan curre

problem-pro

use (akar p

akukan brea

ara efektif

ih problem

mukan point

genbutsu (p

a faktanya) d

atif. Problem

asi ideal (kea

mbandingka

uasi seharus

ibagi menjad

i tanggung

on dari peke

ada Gambar

em

ent situation

oblem kecil.

permasalahan

akdown pro

dan efisien

berdasarkan

t of occure

ada tempat

dengan meng

m yang dipe

24

adaan yang

an Current

snya) yang

di 3 proses,

jawab dan

erjaan yang

18.

n, biasanya

. Sehingga

n) maupun

oblem akan

n. Setelah

n prioritas,

ence (letak

tnya, pergi

gumpulkan

roleh pada

Page 9: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

point

klarifik

G

3. Tentu

base

acuan

a. T

b. T

c. K

d. H

e. K

D

kuanti

kualita

menca

time. S

skill, ti

S

hasil d

indika

of occurenc

kasi point of

Gambar 19.Br

ukan Target

Pengguna

(SMART)be

n yang secar

Target yang

Target custo

Kondisi terb

Hasil dari an

Kesepakatan

Dalam men

tatif diman

atif dimana

akup jumlah

Sedangkan t

ingkat kepua

Sebuah targ

dari implem

ator untuk me

ce disebut p

f occurence

reakdown pr

t

aan Specific

ertujuan untu

ra umum dig

ditetapkan p

omer

baik yang per

nalisa

n bersama ta

nentukan ta

na dapat di

sulit untuk

h penjualan

target kualit

asan, brand

get harus dij

mentasi coun

enguji hasil

problem to

dapat dilihat

roblem dan k

c, Measurab

uk membant

gunakan seba

perusahaan

rnah dicapai

anpa didukun

arget terdap

ijabarkan d

dijabarkan.

mobil, pers

tatif mencak

image dan s

jabarkan sec

termeasure

pada target k

tackle. Bre

t pada Gamb

klarifikasi po

ble, Achievab

tu penentuan

agai dasar pe

i

ng data akura

at dua tipe

dengan juml

Sebagai con

sentase cost

kup pengeta

struktur bisni

cara terukur

dapat diuji.

kualitatif.

eakdown pr

bar 19.

oint of occur

ble, Reason

n target. Ad

enentuan tar

at

e target, ya

lah konkrit

ntoh, target

t reduction,

ahuan manus

is.

dan konkri

. Diperlukan

25

roblem dan

rrence

able, Time

da beberapa

rget, yaitu :

aitu target

dantarget

kuantitatif

atau lead

sia, tingkat

it sehingga

n semacam

Page 10: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

26

4. Analisa Root Cause

Dari masalah-masalah yang lebih kecil pada tahap 2, dilakukan analisa

root cause. Untuk menemukan root cause diperlukan investigasi secara

terus-menerus dengan melakukan genba genchi genbutsu(istilah yang

dipakai toyota untuk melakukan invertigasi).Genba berarti turun ke

lapangan, sedangkan Genchi Genbutsu berarti pergi dan lihat.Jadi, Genba

Genchi Genbutsuberati turun ke lapangan untuk melihat keadaan secara

langsung, kemudian menuliskan dalam catatan dan menginvetigasi dengan

cara menanyakan langsung pada orang-orang yang mengerti lapangan

tersebut. Analisa root cause dilakukan pada semua aspek (4M1E : Man,

Method, Machine, Material, and Environment).

5. Membuat Rencana Countermeasure

Untuk mempermudah dalam membuat rencana penanggulangan

digunakan analisa 5W 1H sebagai berikut :

- WHAT Solusi penanggulangan

- WHY Sasaran/Target

- WHERE Tempat

- WHEN Kapan waktunya

- WHO Penanggung Jawab

- HOW Detail aktivitas

6. Pelaksanaan Countermeasure

Countermeasure (penanggulangan) dilaksanakan sesuai rencana yang

telah dibuat pada langkah 5 (membuat rencana countermeasure). Perlu

dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang terkait dengan masalah ini.

Setelah itu dilakukan evaluasi terhadap hasil tiap sub-aktivitas. Untuk

mempermudah dalam visualisasi pelaksanaan countermeasure digunakan

alat bantu berupa: Check sheet, Grafik, Pareto diagram, Control Chart, atau

Histogram.

7. Evaluasi hasil dan proses

Dalam langkah ini dilihat hasil total yang telah dicapai. Selain itu

dilihat juga dampak yang ditimbulkan dari aktivitas dalam penyelesaian

Page 11: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

27

masalah ini terhadap faktor-faktor lainnya. Aktivitas yang dilakukan pada

saat mengevaluasi hasil dan proses antara lain :

a. Periksa hasil dengan menggunakan tolok ukur yang sama (tool, satuan,

periode waktu).

b. Evaluasi pula efek samping yang tidak diharapkan baik dalam bentuk

quality, cost, delivery, safety, dan lain-lain).

c. Buat ringkasan tentang keuntungan yang diperoleh dari hasil

improvement.

d. Bila hasil penanggulangan kurang memuaskan, periksa kembali rencana

kerjanya.

8. Standardisasi proses yang berhasil

Bila dari hasil evaluasi diperoleh bahwa rencana tercapai maka dibuat

standardisasi dari sistem tersebut. Bila dari hasil evaluasi ternyata ada

penyimpangan, maka dibuat tindakan koreksi dari pemecahan masalah ini.

Dalam melakukan standardisasi terdapat tiga proses yang perlu dilakukan,

yaitu menetapkan keberhasilan sebagai standar yang baru

(standardisasi),sharingyokoten(keberhasilan), dan memulai keizen

(perbaikan) selanjutnya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan saat

membuat standar, yaitu :

a. Pengamatan standar perlu dilakukan secara teratur.

b. Perlu adanya legalisasi sampai kepala departemen apabila standar

tersebut sudah dapat diterapkan.

c. 5 W 1 H (Why, What, Who, When, Where, dan How) harus jelas.

D. PENGGUNAAN THE 7 QC TOOLS

The 7 Quality ControlTools adalah alat-alat bantu yang bermanfaat untuk

memetakan lingkup persoalan, menyusun data dalam diagram-diagram agar

lebih mudah untuk dipahami, menelusuri berbagai kemungkinan penyebab

persoalan dan memperjelas kenyataan atau fenomena yang otentik dalam suatu

persoalan.The 7 Quality Control Tools dikenal juga dengan nama Ishikawa’s

basic tools of quality karena dipopulerkan oleh Kaoru Ishikawa (Herjanto,

2007).

Page 12: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

Ter

menggun

maksudny

karakteris

alat bantu

jelas, mu

The 7 QC

histogram

1. Check

Che

distratifik

dan peker

KASU

A

B

C

D

OTHERA

JENI

Penyok

Tergore

Gelomb

Lain-lai

Total

A

Che

tidak cuk

semua da

rdapat 2 h

nakan 7 QC

ya adalah k

stik persoala

u tersebut di

udah dimeng

C Tools, ant

m, scatter dia

k Sheet

eck sheet m

kasi dan dis

rjaan berikut

Data

S JAN FE

10 1

5 2

6 8

2 1

RS 3 5

IS CACAT

es

bang

in

eck sheet sa

kup memenu

ata yang diku

hal pokok

tools, yaitu

ketepatan da

an yang akan

ilakukan den

gerti dan me

tara lain : c

agram, dan c

merupakan fo

susun sedem

tnya. Contoh

Sheet

EB MAR D

2 9

2 3

8 4

1 2

5 4

TanNo.NamProInspJum

1/5

/ / / /

/ /

/

/

7

Gambar

angat tepat d

uhi syarat bi

umpulkan ad

yang per

u : efisien (t

alam memili

n dibahas. E

ngan benar,

emberikan p

check sheet,

control char

formulir kert

mikian rupa

h check shee

DES

9

3

4

2

4

A

nggal Part

ma Partses pektor

mlah diperiksa

2/5 3/5

/ / / / / / /

/ / /

/

5 8

r 20. Contoh

digunakan se

ila digunaka

dalah data fe

rlu menjad

tepat) dan e

ih alat bantu

Efektif, artin

sehingga pe

peluang untu

graph, pare

rt.

tas dengan

sehingga m

et dapat dilih

T

KASUS

A

B

C

D

OTHERS A

: 19 – 23 April : 12345 - 007 : Front Fender L: Paint : Ariyanto : 500

5 4/5

/ / /

/ /

/

4

h check sheet

ebagai alat p

an untuk me

enomena/fak

di pedoman

fektif (bena

u yang sesu

nya bahwa p

ersoalan me

uk diperbaik

eto diagram

item-item y

memudahkan

hat pada Gam

Tally Sheet

1 2 3

2010

LH

5/5

/ / /

/

/

5

t

pengumpul d

enganalisa da

kta yang sed

28

n sebelum

ar). Efisien,

uai dengan

penggunaan

enjadi lebih

ki. Adapun

m, fishbone,

yang sudah

n pengisian

mbar 20.

3 4

TOTAL

17

7

2

3

29

data, tetapi

ata, karena

dang terjadi

Page 13: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

29

(berlangsung). Itulah sebabnya dikatakan bahwa check sheetadalah alat bantu

yang digunakan pada saat suatu proses/kegiatan berlangsung.

Mengingat bahwa Checksheet digunakan pada saat proses berlangsung,

maka hal terpenting yang harus menjadi perhatian adalah bagan (kerangka)

formulir untuk pengisian data. Hendaknya bagan disiapkan sedemikian rupa,

agar pengisian data dapat dilakukan dengan mudah dan cepat, tetapi juga

mampu memuat seluruh data yang diperlukan.

2. Graph

Grafik (graph) adalah data yang dinyatakan dalam bentuk gambar.

Penggambaran grafik yang tepat akan memberikan kemudahan dalam

membaca data yang ditampilkan, sehingga memungkinkan untuk penelitian

atau analisa lebih lanjut. Ada yang berupa sekumpulan angka-angka yang

disusun secara sistematis ataupun gambar-gambar yang ditampilkan dengan

garis-garis, balok-balok segiempat, lingkaran ataupun dengan bentuk yang lain

yang mempunyai pola-pola tertentu. Terdapat 4 jenis grafik yang dibedakan

berdasarkan fungsinya, yaitu:

a. Grafik garis (line graph), digunakan untuk menunjukkan kecenderungan data (trend).

Sumber : Toyota Motor Corporation, Toyota in the word 2001

Gambar 21. Contoh line graph

3976

42124085

3931

3582 3508

3171

34103502

3158 3119

3429

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

4500

1989 1990 1991 1992 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000

x 100 (unit)

tahun

Produksi mobil Toyota di Jepang tahun 1989 ‐ 2000

Page 14: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

b. Gra

Sumb

c. Gra

mas

Sumb

d. Gralaba

x1000(unit)

afik balok (b

ber : Toyota Motor

afik lingkarasing-masing

ber : Toyota Motor

afik radar (raa-laba yang

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

198

x 1000 (unit)

14%

bar graph), d

r Corporation, Toy

Gamb

an (pie charg terhadap ke

r Corporation, Toy

Gamb

adar chart),digunakan u

89 1990 1991

Produk

Pas

7%

%

13%11%

Produks

digunakan un

yota in the word 2

bar 22. Cont

rt), digunakaeseluruhan.

yota in the word 2

mbar 23. Cont

, grafik radauntuk menun

1992 1993 19

T

ksi Mobil Toy

ssenger Car

10%8

%

si Mobil di JepTotal 10,144,8

ntuk perband

2001

oh bar grap

an untuk me

2001

toh pie char

ar sering disenjukkan kece

94 1995 1996

Tahun

yota di Jepan

Truck & bus

8% 1%

36%

pang Tahun 200847 unit

dingan data

h

enunjukkan

rt

ebut juga deenderungan d

1997 1998 19

g

00 

S

O

T

30

sejenis.

persentase

engan radar data.

999 2000

Suzuki

Mazda

Others

Toyota

Daihatsu

Nissan

Honda

Page 15: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

31

Sumber : Toyota Motor Corporation, Toyota in the word 2001

Gambar 24. Contoh radar chart

3. Pareto Diagram

Pareto diagram digunakan untuk menunjukkan urutan prioritas, dengan

tujuan agar prioritas dalam penyelesaian suatu masalah dapat dilihat dengan

jelas. Prinsip pareto pertama kali diperkenalkan oleh V. Pareto pada tahun

1897. Contoh diagram pareto dapat dilihat pada Gambar 25. Manfaat

diagram pareto antara lain : menunjukkan urutan prioritas, menyatakan

perbandingan masing-masing terhadap keseluruhan, menunjukkan

perbandingan sebelum dan sesudah perbandingan, dan menunjukkan tingkat

perbaikan setelah ada tindakan.

Sumber : Toyota Motor Corporation, Toyota in the word 2001

Gambar 25. Contoh diagram pareto

012345

STRATIFIKASI

Fishbone

Pareto

Graph

Control Chart

Check sheet

Scatter

Histogram

The 7 QC Tools

Page 16: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

4. Fishbo

Fishbo

hubun

fishbon

dikem

Tokyo

Gamba

Sumb

5. Histog

Histog

diguna

diagra

lower

dan ya

one

one (diagram

ngan antara

ne karena s

mbangkan pe

o, pada tahu

ar 26.

ber : Toyota Motor

gram

gram adalah

akan untuk

am histogram

(SL) dan st

ang tidak me

Gambar

H

m sebab-akib

karakteristik

strukturnya y

ertama kali

un 1950. S

r Corporation, Toy

Gamb

diagram ya

menggamb

m dilengkap

tandard Upp

emenuhi bata

r 27. Contoh

Hisogram

Hisogram yan

bat) merupak

k mutu den

yang mirip

oleh Prof.

Struktur fish

yota in the word 2

bar 26. Struk

ang berbentu

barkan peny

pi dengan b

per (SU). C

as spesifikas

h histogram d

m memenuhi b

ng tidak mem

kan diagram

ngan faktor

struktur tula

Kaoru Ishik

hbone dapat

2001

ktur fishbone

uk mirip den

yebaran /

batas spesifi

Contoh histo

si dapat dilih

dengan bata

batas spesifik

enuh batas s

m yang mengg

penyebabny

ang ikan. D

kawa dari U

t dilihat se

e

ngan grafik

distribusi d

fikasi sepert

ogram yang

hat pada Gam

s spesifikasi

asi

pesifikasi

32

gambarkan

ya. Disebut

Diagram ini

Universitas

eperti pada

balok dan

data. Pada

ti standard

memenuhi

mbar 27.

i

Page 17: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

33

6. Scatter Diagram

Sumber : Toyota Motor Corporation, Toyota in the word 2001

Gambar 28. Contoh scatter diagram

Alat bantu ini sangat berguna untuk mendeteksi korelasi (hubungan) antara

dua variable (faktor), sekaligus juga memperlihatkan tingkat hubungan

tersebut (kuat atau lemah). Pada pemanfaatannya, scatter diagram

membutuhkan data berpasangan sebagai bahan baku analisanya. Contoh

scatter diagram dapat dilihat pada Gambar 28.

7. Control Chart

Control chartadalah sebuah alat bantu berupa grafik yang akan

menggambarkan stabilitas suatu proses kerja. Melalui gambaran tersebut

akan dapat dideteksi apakah proses tersebut berjalan baik (stabil) atau tidak.

Alat bantu ini pertama kali diperkenalkan oleh W.A. Shewhart di

Laboratorium Bell Telephone. Karakteristik pokok pada alat bantu ini

adalah adanya sepasang batas kendali (Upper dan Lower Limit), sehingga

dari data yang dikumpulkan akan dapat terdeteksi kecenderungan kondisi

proses yang sesungguhnya. Pada dasarnya alat bantu ini adalah berupa

rekaman data suatu proses yang sudah berjalan. Bila data yang

terkumpulsebagian besar berada dalam batas pengendalian, maka dapat

disimpulkan bahwa proses berjalan dalam kondisi stabil. Tetapi sebaliknya,

bila sebagian besar data menunjukkan deviasi di luar batas kendali, maka

[35,16]

[110,119]

0

20

40

60

80

100

120

140

0 20 40 60 80 100 120 140

Jarak berhenti setelah direm 

(meter)

Kecepatan kendaraan (km/jam)

Scatter DiagramKecepatan kendaraan vs jarak berhenti setelah direm

Page 18: III. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM MANAJEMEN MATERIAL · Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Griffin(1987)mendefinisikan manajemen sebagai sebuah

34

bisa dikatakan proses berjalan tidak normal, yang bisa berdampak pada

penurunan mutu produk.Contohcontrol chart dapat dilihat pada Gambar 29.

Sumber : Toyota Motor Corporation, Toyota in the word 2001

Gambar 29. Contoh control chart

Batas kendali atas

Batas kendali bawah

10

12

14

16

18

20

22

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

waktu

Control chartThickness body model avanza