iii status gizi dan tingkat asupan zat gizi makro

16
48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai status gizi balita usia 6-59 bulan, karakteristik keluarga, dan tingkat konsumsi zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari tahun 2015. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari. Lokasi ini di ambil berdasarkan pada adanya kejadian kasus masalah gizi di wilayah tersebut dan selain itu penulis bertempat tinggal di wilayah tersebut sehingga memudahkkan proses pengambilan data. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari- Maret 2015. 48

Upload: resty-novianingtiyas

Post on 14-Nov-2015

47 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

metode penelitian

TRANSCRIPT

58

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis PenelitianJenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan survei. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai status gizi balita usia 6-59 bulan, karakteristik keluarga, dan tingkat konsumsi zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Kota Kendari tahun 2015. B. Lokasi dan Waktu PenelitianPenelitian dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua Kecamatan Wua-Wua Kota Kendari. Lokasi ini di ambil berdasarkan pada adanya kejadian kasus masalah gizi di wilayah tersebut dan selain itu penulis bertempat tinggal di wilayah tersebut sehingga memudahkkan proses pengambilan data. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Januari-Maret 2015.C. Populasi dan Sampel1. PopulasiPopulasi pada penelitian ini adalah balita usia 6-59 bulan yang terdata dalam buku registrasi penimbangan bayi dan balita di wilayah kerja puskesmas wua-wua kota kendari sebanyak 1.681 balita, dengan jumlah balita umur 6-11 bulan sebanyak 219 balita, balita umur 12-23 bulan sebanyak 585 balita, dan balita berumur 24-59 sebaanyak 877 balita.

2. SampelSampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang terpilih sebagai sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian atau wakil dari balita usia 6-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua yang terpilih sebagai sampel. Kriteria pemilihan sampel didasarkan pada kriteria inklusi berikut:a. Ibu yang memiliki balita 6-59 bulan.b. Responden tidak sedang mengadakan dan/atau menghadiri acara hajatan, peringatan hari besar keagamaan, dan perjamuan lainnya.c. Bersedia untuk diukur dan diwawancarai.Cara penentuan besar sampel menggunakan formula penentuan besar sampel minimum pada penelitian survei dengan populasi yang diketahui, seperti berikut (Slovin, dalam Sevilla, 2007). : Keterangan:n= besar sampel minimumN= besar populasi (1681)e= besar penyimpangan yang bisa diterima (0,1)Dengan rumus tersebut, maka besar sampel minimum dalam penelitian ini (n) adalah:

n = 1.681 1 + 1.681x (0,1) x (0,1)

n = 1.681 1+ 1.681 (0,01) 150 (0,01)+(2,68)0,25 150 (0,01)+(2,68)0,25n = 1.681 17,81

n = 94,3n = 94 100Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan rumus tersebut, maka diperoleh total sampel minimum sebesar 94 balita yang dibulatkan menjadi 100 balita dari populasi sebesar 1681 balita.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode proportional stratified random sampling karena di dalam pengambilan sampelnya peneliti membagi sampel ke dalam kelompok-kelompok tertentu berdasarkan umur balita kemudian ditarik secara acak sederhana dengan keterwakilan atau proporsi yang sama dari tiap-tiap umur. Hal ini untuk mempermudah penulis, karena dalam melakukan penelitian ini penulis memiliki keterbatasan waktu dan biaya, maka sampel harus ambil secara proporsional berdasarkan rumus berikut: dimana:nh: Banyaknya sampel tiap kelompok umurNh: Banyaknya populasi tiap kelompok umurN: Banyaknya populasi kelompok balita umur 6-59 bulann: Besar sampel minimum

x 100 2191681Sehingga diperoleh:

12Jumlah sampel umur 6-11 bulan= =

585 1681x 10035Jumlah sampel umur 12-23 bulan =

33 =

52x 1008771681Jumlah sampel umur 24-59 bulan = =

D. Instrumen PenelitianInstrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner karakteristik responden dan balita serta kuisioner food recall 2 x 24 jam yang berisi daftar pertanyaan tentang asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) yang dimakan oleh balita selama 24 jam terakhir, dan timbangan untuk mengukur berat badan balita. Selain itu, digunakan juga DKBM (Daftar Komposisi Bahan Makanan), Tabel Komposisi Pangan Indonesia (TKPI) tahun 2009 dan tabel AKG (Angka Kecukupan Gizi) yang dianjurkan masing-masing zat gizi yang menjadi variabel dalam penelitian. Timbangan untuk pengukuran berat badan, microtoise untuk pengukuran tinggi badan balita dan meteran untuk pengukuran panjang badan balita yang belum bisa berdiri, serta kalkulator dan komputer untuk pengolahan dan analisis datanya.E. Jenis dan Cara Pengumpulan Data1. Data primera. Wawancara dengan Ibu balita untuk mengetahui karakteristik responden.b. Pengukuran langsung berat badan kepada balita yang berusia 6-59 bulan dengan menggunakan alat timbangan berat badan.c. Pengukuran langsung tinggi badan atau panjang badan kepada balita yang berusia 6-59 bulan dengan menggunakan alat microtoise dengan angka maksimum 200 cm dan meteran.d. Pengukuran penentuan tingkat asupan zat gizi makro dilakukan dengan menggunakan metode recall 2x24 jam yakni dengan melakukan pencatatan segala jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi responden sehari sebelumnya. Pencatatan ini dilakukan sebanyak 2 kali dengan tidak berturut-turut dengan tata cara sebagai berikut (Gibney et al, 2009):1) Responden diminta untuk menyebutkan semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama periode 24 jam lalu. 2) Catat semua makanan dan minuman yang dikonsumsi selama 24 jam lalu.3) Catat gambaran detil spesifik mengenai makanan dan minuman yang dikonsumsi, jumlah termasuk cara pemasakan dan nama merk (jika mungkin).4) Estimasi jumlah masing-masing item makanan dan minuman yang dikonsumsi, catat dalam URT, dan dimasukkan ke dalam lembar kuesioner penelitian. Responden juga ditanya tentang informasi mengenai bahan campuran makanan yang dikonsumsi oleh responden.5) Recall ditinjau untuk menjamin bahwa semua item makanan, termasuk penggunaan vitamin dan suplemen telah dicatat dengan benar.2. Data sekunder Data sekunder dikumpulkan berupa data status gizi di Sulawesi Tenggara, Kota Kendari dari Dinas Kesehatan, profil puskesmas tempat penelitian, data balita berupa data jumlah balita pada Puskesmas Wua-Wua yang diperoleh dari dokumen puskesmas dan studi kepustakaan dengan mengumpulkan buku-buku dan jurnal-jurnal yang berhubungan dengan penelitian ini.F. Variabel Penelitian1. Variabel bebas yaitu status gizi, karakteristik keluarga, serta tingkat asupan zat gizi makro (karbohidrat, lemak, dan protein).2. Variabel terikat yaitu status gizi balita usia 6-59 bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Wua-Wua. G. Definisi Operasional dan Kriteria ObjektifTabel 4. Definisi Operasional dan Kriteria ObjektifNo.VariabelDefinisi OperasionalCara PengukuranSkala

1.Status GiziKeadaan gizi balita yang dihitung dengan Z-Skor indeks BB/U, TB/U atau PB/U, dan BB/TB atau BB?PBBerat badan dan tinggi badan hasil pengukuran dan umur balita dimasukkan kedalam aplikasi ENA for SMART. Kemudian dihitung nilai Z-Skor. Nilai Z-Skor diklasifikasikan untuk keperluan tabulasi data.Kategori indeks BB/U:1. >+2SD= Gizi Lebih1. -2SD s/d + 2SD= Gizi Baik1. -3SD s/d