iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. agar dapat...

56
Laporan SHPRB Kementerian/Lembaga Tahun 2018 iii

Upload: tranhuong

Post on 11-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Kementerian/Lembaga Tahun 2018 iii

Page 2: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa
Page 3: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

2 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Laporan Survei Hasil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(SHPRB) Pemerintah Kabupaten/Kota

Tahun 2018

Page 4: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa
Page 5: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 i

Kata Pengantar

Reformasi Birokrasi (RB) merupakan salah satu langkah awal untuk

melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang

baik, efektif dan efisien. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan RB

adalah meningkatnya kualitas pelayanan. Untuk mengukur keberhasilan

tersebut, maka setiap instansi pemerintah baik Kementerian/Lembaga maupun

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota diharapkan melakukan evaluasi

pelaksanaan reformasi birokrasi secara mandiri setiap tahun, yang dikenal

sebagai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Di lain

pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Kementerian PAN dan RB) melakukan evaluasi eksternal terhadap PMPRB

dimaksud pada setiap Instansi Pemerintah melalui Survei Hasil Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi (SHPRB).

Dalam perjalanan mewujudkan pemerintahan yang baik, efektif dan

efisien, banyak kendala yang dihadapi, diantaranya penyalahgunaan wewenang;

praktek korupsi, kolusi dan, nepotisme (KKN); dan lemahnya pengawasan.

Untuk itu Kementerian PAN dan RB melakukan evaluasi eksternal juga terhadap

Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan

Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) di Lingkungan Instansi

Pemerintah.

Dalam kaitannya dengan Survei Hasil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(SHPRB) Kemenpan RB bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) . Hasil

survei berupa Indeks Pelayanan Publik (IPP) dan Indeks Persepsi Anti Korupsi

(IPAK) dari Pemerintah Kabupaten/Kota yang merupakan terkait pelaksanaan

reformasi birokrasi.

Jakarta, Desember 2018 Sekretaris Utama

Dr. Adi Lumaksono M.A.

Kata Pengantar

Page 6: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

ii Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 7: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 iii

Daftar Isi

Kata Pengantar ...................................................................................................... i

Daftar Isi ..............................................................................................................iii

Daftar Tabel ……………………………………………………………………………………v

Daftar Gambar .....................................................................................................vii

Daftar Lampiran .................................................................................................. ix

Bab 1. Pendahuluan ............................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Ruang Lingkup ....................................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2

Bab 2. Tinjauan Dimensi Pelayanan Publik dan Perilaku Anti Korupsi ........................................................................................... 3

2.1 Dimensi Pelayanan Publik ................................................................. 3

2.2 Dimensi Perilaku Anti Korupsi ........................................................ 7

Bab 3. Metodologi ................................................................................................ 9

3.1 Target Populasi ...................................................................................... 9

3.2 Penentuan Sampel ................................................................................ 9

3.3 Metode Pencacahan .......................................................................... 12

3.4 Metode Analisis ................................................................................... 12

Bab 4. Pengolahan Data .................................................................................. 17

4.1 Sistem Aplikasi Pengolahan Data ................................................ 17

4.2 Tahapan Pengolahan Data .............................................................. 17

4.3 Hasil Pengolahan Data ..................................................................... 18

Bab 5. Analisis IPP dan IPAK Pemerintah Kabupaten/Kota .............. 19

Bab 6. Rekomendasi Perbaikan Pelayanan Publik ............................... 23

Daftar Pustaka ................................................................................................... 25

Lampiran 27

Lampiran 1. Indeks Pelayanan Publik Menurut Pemerintah Kabupaten/Kota, 2018 .......................................................... 29

Lampiran 2. Indeks Persepsi Anti Korupsi Menurut Pemerintah Kabupaten/Kota, 2018 .......................................................... 35

Daftar Isi

Page 8: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

iv Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 9: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 v

Daftar Tabel

Tabel 1. Sepuluh Besar IPP Pemerintah Kabupaten/Kota ......................................... 20

Tabel 2. Sepuluh Besar IPAK Pemerintah Kabupaten/kota ...................................... 20

Daftar Tabel

Page 10: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

vi Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 11: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 vii

Daftar Gambar

Gambar 1. Contoh Mekanisme Pemilihan Sampel ......................................................... 11

Gambar 2. Mekanisme Pemilihan Kuesioner ................................................................... 12

Gambar 3 Pembagian Kuadran Berdasarkan Diagram Pencar IPP vs IPAK ....... 14

Gambar 4. Diagram Laba-Laba dari Unsur-unsur IPP ................................................. 16

Gambar 5. Diagram Pencar IPP vs IPAK Pemerintah Kabupaten/Kota ................ 21

Gambar 6. Diagram Laba-laba Penilaian atas Unsur Pelayanan Publik pada

Pemerintah Kabupaten/Kota ........................................................................... 23

Daftar Gambar

Page 12: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

viii Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 13: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 ix

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Indeks Pelayanan Publik Menurut Pemerintah Kabupaten/Kota,

2018 ...................................................................................................................... 29

Lampiran 2. Indeks Persepsi Anti Korupsi Menurut Pemerintah Kabupaten/

Kota, 2018. ......................................................................................................... 35

Daftar Lampiran

Page 14: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

x Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 15: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 1

Bab 1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Reformasi Birokrasi (RB) merupakan salah satu langkah awal untuk

melakukan penataan terhadap sistem penyelenggaraan pemerintahan yang

baik, efektif dan efisien. Salah satu indikator keberhasilan pelaksanaan RB

adalah meningkatnya kualitas pelayanan. Untuk mengukur keberhasilan

tersebut, maka setiap instansi pemerintah baik Kementerian/Lembaga maupun

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota diharapkan melakukan evaluasi

pelaksananaan reformasi birokrasi secara mandiri setiap tahun, yang dikenal

sebagai Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB). Di lain

pihak Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

(Kementerian PAN dan RB) melakukan evaluasi eksternal terhadap PMPRB

dimaksud pada setiap Instansi Pemerintah. Evaluasi mandiri (PMPRB oleh

Instansi Pemerintah) maupun evaluasi eksternal (oleh Kementerian PAN dan

RB) diatur dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi

Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah.

Dalam perjalanan mewujudkan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien,

banyak kendala yang dihadapi, diantaranya penyalahgunaan wewenang;

praktek korupsi, kolusi dan, nepotisme (KKN); dan lemahnya pengawasan.

Untuk itu Kementerian PAN dan RB mengeluarkan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 52 Tahun

2014 mengatur tentang Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas

dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Instansi

Pemerintah.

Dalam kaitannya dengan evaluasi eksternal terhadap pelaksanaan RB dan

pembangunan Zona Integritas tersebut, KemenPANRB melakukan Survei Hasil

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (SHPRB) bekerja sama dengan Badan Pusat

Statistik (BPS). Hasil survei berupa Indeks Pelayanan Publik (IPP) dan Indeks

Persepsi Anti Korupsi (IPAK). Indeks yang diperoleh berfungsi sebagai

pendukung penilaian “komponen hasil” yang tertuang dalam Lembar Kerja

Pendahuluan

Page 16: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

2 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Evaluasi Reformasi Birokrasi (LKE-RB). Kedua indeks tersebut diharapkan

mampu menggambarkan kualitas pelayanan dan perilaku anti korupsi Instansi

Pemerintah. Selain itu, hasil survei juga dijadikan dapat menjadi dasar bagi

Instansi Pemerintah terkait untuk melakukan perbaikan kualitas pelayanan

publiknya.

1.2 Ruang Lingkup

Ruang lingkup kegiatan Survei Hasil Pelaksanaan Reformasi Birokrasi

(SHPRB) meliputi:

a. Survei Persepsi Pelayanan Publik dan Persepsi Anti Korupsi untuk evaluasi

pelaksanaan Reformasi Birokrasi pada unit layanan di

Kementerian/Lembaga (K/L), Pemerintah Provinsi (Pemprov), dan

Pemerintah Kabupaten/Kota (Pemkab/Kota);

b. Survei Persepsi Pelayanan Publik dan Persepsi Anti Korupsi untuk evaluasi

Zona Integritas (ZI) pada Unit Kerja ZI di K/L.

1.3 Tujuan

Survei ini bertujuan untuk:

a. Memberikan gambaran kualitas pelayanan publik secara umum untuk

setiap K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI melalui Indeks

Pelayanan Publik (IPP);

b. Memberikan gambaran perilaku anti korupsi secara umum untuk setiap

K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI melalui Indeks Persepsi Anti

Korupsi (IPAK).

Page 17: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 3

Bab 2. Tinjauan Dimensi Pelayanan Publik dan Perilaku Anti Korupsi

IPP dan IPAK yang dihasilkan dari survei ini dibentuk masing-masing dari

dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur

secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam

beberapa unsur mengacu pada UU No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik

dan PERMENPANRB No. 16 Tahun 2014 Tentang Pedoman Survei Kepuasan

Masyarakat terhadap Penyelenggaraan Pelayanan Publik. Sementara dimensi

perilaku anti korupsi diuraikan berdasarkan UU No. 31 Tahun 1999 jo. UU No.

20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana

tercantum dalam Buku Saku untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi

“Memahami untuk Membasmi” yang diterbitkan oleh KPK.

Unsur-unsur dari kedua dimensi tersebut dituangkan dalam kuesioner

untuk mendapatkan persepsi masyarakat/pengguna layanan. Subbab berikut

ini memberikan penjelasan singkat mengenai unsur-unsur dari Dimensi

Kualitas Pelayanan Publik dan Dimensi Perilaku Anti Korupsi.

2.1 Dimensi Pelayanan Publik

a. Prosedur

Prosedur/alur pelayanan adalah tahap-tahap/tata cara pelaksanaan tugas

atau pelayanan. Prosedur ini dapat dikatakan mudah dilaksanakan atau tidak

berbelit-belit apabila memenuhi semua persyaratan:

• Informasi prosedur/alur pelayanan tersedia

• Informasi prosedur/alur pelayanan dipublikasikan

• Informasi prosedur/alur pelayanan jelas terlihat

• Prosedur/alur pelayanan sesuai dengan produk pelayanan

• Pelaksanaan prosedur/alur pelayanan sesuai dengan yang diinfor-masikan

Tinjauan Dimensi Pelayanan Publik dan Perilaku Anti Korupsi

Page 18: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

4 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

b. Persyaratan

Persyaratan pelayanan/instruksi tentang hal untuk mendapatkan

pelayanan adalah hal-hal yang harus dipersiapkan untuk mendapatkan

pelayanan. Persyaratan ini dapat dikatakan dapat dipenuhi dengan mudah

apabila informasi tentang persyaratan pelayanan dapat diakses dengan mudah

dan dapat dipenuhi dengan mudah, dan memenuhi syarat:

Informasi persyaratan pelayanan tersedia

Informasi persyaratan pelayanan dipublikasikan

Informasi persyaratan pelayanan jelas terlihat

Persyaratan pelayanan sesuai dengan produk pelayanan

Persyaratan pelayanan yang dipenuhi sesuai dengan persyaratan pelayanan

yang diinformasikan

c. Biaya

Informasi tentang biaya pelayanan diketahui dengan jelas. Jika pelayanan

gratis, informasi bahwa tidak dipungut biaya diketahui dengan jelas. Syarat

biaya pelayanan dikatakan jelas yaitu:

Informasi biaya pelayanan tersedia

Informasi biaya pelayanan dipublikasikan

Informasi biaya pelayanan jelas terlihat

Biaya pelayanan terjangkau

Biaya pelayanan yang dibayarkan sesuai dengan biaya pelayanan yang

diinformasikan.

d. Waktu

Pelayanan dilakukan pada rentang waktu di antara jam buka dan jam tutup

yang telah ditetapkan oleh unit layanan. Waktu pelayanan yang dilaksanakan

dapat dikatakan sesuai dengan ketentuan apabila memenuhi persyaratan:

Informasi waktu pelayanan tersedia

Informasi waktu pelayanan dipublikasikan

Informasi waktu pelayanan jelas terlihat

Tidak ada jam istirahat pelayanan

Pelaksanaan waktu pelayanan sesuai dengan yang diinformasikan.

Page 19: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 5

e. Penyelesaian

Yang dimaksud dengan jangka waktu penyelesaian pelayanan sesuai

dengan ketentuan adalah pelayanan selesai tepat waktu, sesuai dengan target

waktu yang telah ditetapkan, dimana pengguna dipastikan menerima

produk/jasa layanan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. Kesesuaian ini

diukur dengan:

Informasi jangka waktu penyelesaian pelayanan tersedia

Informasi jangka waktu penyelesaian pelayanan dipublikasikan

Informasi jangka waktu penyelesaian pelayanan jelas terlihat

Jangka waktu penyelesaian pelayanan wajar

Penyelesaian pelayanan tepat waktu

f. Respon

Seiring dengan perkembangan teknologi, berkembang pelayanan yang

tidak memerlukan petugas. Yang dimaksud dengan petugas cepat dan responsif

yaitu petugas cekatan, memberikan layanan secara cepat, segera memberikan

tanggapan atas permintaan pengguna layanan dengan sigap. Sedangkan yang

dimaksud dengan aplikasi sistem pelayanan ramah pengguna adalah bersifat

user friendly, mudah dimengerti, mudah digunakan, mempercepat dan

mempermudah pengguna dalam mendapatkan pelayanan. Hal ini dapat

dikategorikan menjadi:

Kategori 1 : Petugas tersedia/aplikasi sistem dapat diakses

Kategori 2 : Respon petugas/aplikasi sistem sangat lambat (diatas 7 menit)

Kategori 3 : Respon Petugas/aplikasi sistem lambat (4-7 menit)

Kategori 4 : Respon Petugas/aplikasi sistem cepat ( 2-3 menit)

Kategori 5 : Respon petugas/aplikasi sistem sangat cepat (tidak membiarkan

pengguna layanan menunggu)

g. Performa

Performa yang dimaksud berkaitan dengan petugas yang memiliki keahlian

memadai yaitu pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang memadai dalam

bidang terkait pelayanan, kompeten, sehingga dapat memberikan pelayanan

untuk memenuhi keperluan pengguna. Sementara itu aplikasi sistem juga dapat

memenuhi keperluan pengguna yaitu aplikasi sistem dapat melakukan proses

atau prosedur layanan untuk memenuhi kebutuhan pengguna. Dalam hal ini

dimensi performa dikategorikan menjadi:

Page 20: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

6 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Kategori 1 : Petugas/aplikasi sistem mudah dikenali (memakai seragam,

tanda pengenal, dll)

Kategori 2 : Petugas/aplikasi sistem mudah dikenali dan melayani dengan

senyum, salam, sapa, sopan, dan santun

Kategori 3 : Petugas/aplikasi sistem mudah dikenali, ramah dan mampu

menjawab pertanyaan dari pengguna dengan bantuan petugas lain

Kategori 4 : Petugas/aplikasi sistem mudah dikenali, ramah dan mampu

menjawab pertanyaan dari pengguna tanpa dibantu petugas lain

Kategori 5 : Petugas/aplikasi sistem mudah dikenali, ramah dan mampu

memberikan solusi

h. Sarana

Dalam pelaksanaan pelayanan publik, diperlukan dukungan sarana dan

prasarana pendukung pemberian pelayanan publik. Tersedia sarana pendukung

pelayanan yang memadai (Seperti : Loket, Komputer, Meja, mesin antrian,

papan informasi, lahan perkir dll) dapat diukur dari tersedianya sarana

prasarana berikut:

Tersedia ruang khusus pelayanan

Tersedia ruang tunggu

Tersedia tempat parkir

Tersedia toilet khusus pengguna layanan

Tersedia sarana bagi pengguna berkebutuhan khusus

Tersedia sarana pengaduan

i. Pengaduan

Fasilitas pengaduan merupakan prasyarat paling penting dalam pelayanan

publik. Fasilitas pengaduan dapat berbentuk apapun, misalnya kotak saran,

hotline, call center, petugas customer service, email pengaduan, fitur pengaduan

pada halaman website. Maksud dari fasilitas pengaduan jelas dan mudah

diakses yaitu fasilitas pengaduan jelas, selalu tersedia, dan mudah diakses oleh

pengguna layanan dengan syarat:

Media layanan pengaduan tersedia

Media layanan pengaduan beragam (tempat pengaduan/hotline/ call

center/media online)

Page 21: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 7

Media layanan pengaduan mudah di akses

Prosedur untuk melakukan pengaduan mudah dilakukan

Respon pengaduan cepat

Status proses penanganan pengaduan jelas

2.2 Dimensi Perilaku Anti Korupsi

a. Integritas

Petugas yang berintegritas adalah petugas yang berfikir, berkata dan

berperilaku dengan baik sesuai etika dan memegang teguh prinsip-prinsip

moral. Hal ini ditunjukkan dengan sifat jujur, dapat dipercaya, konsisten,

bermartabat dan bertanggung jawab. Integritas yang dimaksud dalam

pertanyaan ini utamanya terkait dengan sikap-sikap pelayanan terhadap

masyarakat dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

b. Diskriminasi

Yang dimaksud dengan diskriminasi dalam pemberian pelayanan oleh

petugas adalah petugas memberikan penanganan pengaduan secara khusus

atau membedabedakan penanganan pengaduan terhadap pelapor pengaduan

yang satu dengan lainnya.

c. Kecurangan

Petugas tergolong memberikan pelayanan di luar prosedur apabila petugas

pernah memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan prosedur yang

ditetapkan atau memberikan jenis layanan selain yang ditetapkan yang

mengindikasikan kecurangan.

d. Imbalan

Suap adalah pemberian sesuatu (uang/barang/fasilitas) untuk

memperoleh kemudahan/ keistimewaan dari petugas. Sedangkan gratifikasi

adalah segala bentuk pemberian, baik bernilai besar maupun kecil, yang sifatnya

tidak transaksional, sehingga pemberi seolah-olah tidak menginginkan imbal

balik apapun dari penerima, padahal pemberian tersebut diberikan karena

melihat posisi atau jabatan penerima. Misalnya: pemberian hadiah/parsel

Page 22: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

8 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

kepada pejabat Instansi Pemerintah saat hari raya keagamaan, pemberian

diskon tiket perjalanan kepada pejabat Instansi Pemerintah atau keluarganya

untuk keperluan pribadi secara cumacuma, pemberian hadiah atau sumbangan

pada saat perkawinan anak pejabat Instansi Pemerintah, dsb

e. Pungli

Setiap unit pelayanan publik memiliki ketentuan biaya yang harus

dibayarkan oleh masyarakat. Namun, terkadang masih ada petugas yang

meminta dan/atau menerima pembayaran atas pelayanan yang diterima

pengguna layanan di luar tarif resmi. Hal seperti ini biasa disebut pungutan liar

(pungli). Petugas meminta pungli untuk kewajiban yang seharusnya sudah

menjadi hak masyarakat. Pungli bisa dikamuflasekan melalui berbagai istilah

seperti “uang administrasi”, “uang rokok”, “uang terima kasih”, dll.

f. Calo

Setiap unit pelayanan publik memiliki diharapkan memiliki dan

menerapkan prosedur terukur dalam memberikan layanan kepada masyarakat.

Namun terkadang terdapat seorang calo/perantara yang dapat mengakses

layanan publik tanpa prosedur tersebut, misalnya waktunya lebih cepat,

syaratnya lebih sedikit, dll. Keberadaan calo membuat masyarakat terlanggar

haknya karena petugas akan cenderung memberikan pengistimewaan. Namun,

hal ini berdampak pada tindakan pemberian imbalan berupa uang/barang di

luar tarif resmi dari pengguna layanan.

Calo/Perantara Perorangan adalah seseorang yang membantu

penyelesaian suatu urusan (perijinan, pelayanan, dsb) di instansi, bisa berasal

dari pegawai di instansi yang bersangkutan, orang yang dikenal dan membantu

pengurusan atas dasar surat kuasa, atau orang lain yang memberikan jasa atas

dasar upah tertentu.

Page 23: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 9

Bab 3. Metodologi

3.1 Target Populasi

Populasi dalam survei ini adalah masyarakat pengguna layanan publik dan

stake holder terkait yang menerima pelayanan dari unit pelayanan. Survei ini

dirancang untuk dapat menyajikan data secara deskriptif pada

kementerian/lembaga, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan

satker yang menjadi unit penelitian. Unit penelitian dalam survei ini

dikategorikan dalam dua kelompok yaitu unit penelitian Zona Integritas (ZI)

dan Reformasi Birokrasi (RB).

3.2 Penentuan Sampel

Penentuan jumlah sampel ini didasarkan pada besarnya margin of error

untuk setiap domain penelitian sebesar 0,1 s.d. 0,2. Dengan demikian jumlah

sampel yang diperlukan sekitar 30 s.d. 90 responden untuk setiap

kementerian/lembaga, provinsi, kabupaten/kota, dan satker zona integritas

yang selanjutnya dialokasikan secara equal ke setiap lokus sehingga setiap lokus

memperoleh alokasi sebanyak 30 responden.

𝑛 =𝑍2𝛼

2. 𝑝. (1 − 𝑝)

𝑒2

Keterangan:

n : jumlah responden untuk setiap kementerian/lembaga, provinsi, atau

kabupaten/kota

p : proporsi kejadian terhadap target populasi, diasumsikan sebesar 0,5

e : margin of error yang ditetapkan

Metodologi

Page 24: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

10 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Metode pemilihan sampel dilakukan secara nonprobability sampling dan

secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu:

1. Customer List

Jika tersedia customer list, teknik pemilihan sampel dilakukan secara

purposive quota sampling, yaitu pemilihan sampel yang dilakukan dengan

menentukan jumlah responden terlebih dahulu kemudian memilih responden

dengan pertimbangan tertentu. Pemilihan responden diusahakan agar

memperhatikan aspek representatif dari profil/karakteristik pelanggan yang

memperoleh pelayanan, seperti jenis kelamin, kelompok umur (remaja, dewasa,

tua), level pelayanan (misal: untuk responden rumah sakit harus

memperhatikan kelas/level kamar pasien untuk yang rawat inap). Hal ini

dilakukan untuk menjaga agar sampel proporsional dan representatif. Selain

digunakan untuk pengumpulan data secara langsung, metode ini juga digunakan

untuk pengumpulan data secara tidak langsung yang dilakukan melalui telepon

atau email.

2. On the Spot

Jika tidak tersedia customer list, maka pemilihan responden survei sesuai

kejadian di lapangan (accidental/haphazard sampling). Metode ini digunakan

untuk survei yang dilakukan secara langsung. Caranya bisa mengikuti aturan

seperti berikut:

a. Jika diperkirakan rata-rata 1 hari pelanggan yang datang adalah 20 orang.

Kemudian karena kita butuh minimal 30 responden selama 5 hari, maka 1

hari kita mengambil 30/5 = 6 responden. Pengambilan 6 responden

dalam 1 hari diurut saja dari 6 responden yang datang pertama. Jika rata-

rata sehari responden yang datang kurang dari 6, maka seluruh responden

yang datang, didata semuanya

b. Hal diatas adalah perumpamaan, dan dapat disesuaikan di lapangan

nantinya.

c. Jika petugas dapat lebih dari 6 sehari, maka bisa menyesuaikan, sehingga

jika hal ini terjadi maka target responden bisa lebih.

Page 25: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 11

Contoh mekanisme pemilihan sampel:

Misalkan, untuk pelayanan di rumah sakit terdiri dari pelayanan rawat inap

dan rawat jalan. Untuk pelayanan yang rawat inap, kamar pasien

diklasifikasikan menjadi Kelas VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III. Maka, alternatif

skema pemilihan sampel yang bisa dilakukan adalah:

Contoh di atas hanya sebagai ilustrasi saja, pembagian quota sampel dan

mekanisme pemilihan responden untuk operasional di lapangan bisa fleksibel

disesuaikan dengan informasi yang ada pada customer list, variabel kategorik

yang dipandang perlu digunakan sebagai dasar penentuan keterwakilan, serta

karakteristik pelayanan di setiap lokus penelitian. Prinsipnya, pemilihan

responden diusahakan sedemikian rupa sehingga sampel yang dipilih sebagai

responden bisa lebih menjamin keterwakilan dari karakteristik pengguna

layanan yang menjadi target populasi.

Kelas VIP

(4 orang)

Kelas 1 (4 orang)

Jumlah responden (30 orang)

Rawat Jalan/ Inap (16 orang) -->

purposive quota sampling

Kelas 2 (4 orang)

Kelas 3 (4 orang)

IGD (14 orang) -->

accidental sampling, on the spot

Gambar 1. Contoh Mekanisme Pemilihan Sampel

Page 26: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

12 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

3.3 Metode Pencacahan

Pelaksanaan pencacahan menggunakan dua metode, yakni survei

(wawancara) langsung kepada responden dan responden mengisi sendiri (self

enumeration) dengan rincian sebagai berikut:

1. Survei dengan wawancara langsung dilaksanakan terhadap Instansi

Pemerintah yang memiliki tugas utama melayani masyarakat secara

langsung maupun instansi pemerintah yang kegiatan utamanya tidak

terkait pelayanan secara langsung kepada masyarakat umum namun

dapat dilakukan wawancara langsung dengan stakeholder instansi

tersebut. Termasuk dalam kategori ini wawancara responden dengan

telepon.

2. Self enumeration dilakukan apabila responden diperoleh melalui

customer list dan tidak memungkinkan bagi responden untuk datang

langsung termasuk kuesioner yang dikirimkan melalui email

Gambar 2. Mekanisme Pemilihan Kuesioner

3.4 Metode Analisis

Output utama dari survei ini adalah angka Indeks Pelayanan Publik (IPP)

yang menggambarkan kualitas pelayanan publik yang diberikan oleh instansi

pemerintah, dan Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) yang menggambarkan

perilaku anti korupsi pada instansi pemerintah.

Instrumen yang digunakan adalah kuesioner yang ditanyakan kepada

responden dengan daftar pertanyaan sistematis dalam bentuk skala likert. Skala

likert dalam survey ini menggunakan 6 point pilihan jawaban, dimana untuk

setiap jawaban yang dipilih memiliki skor sebagai berikut:

On The Spot Kuesioner SHPRB Apakah jumlah

masyarakat/ stakeholder yang datang lebih dari

30?

Apakah lokus melayani publik secara langsung

kepada masyarakat?

1. Kombinasi On The Spot dan Customer List

2. Customer List

Kuesioner SHPRB

Kuesioner KISS idak

Ya

Ya

Tidak

Page 27: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 13

1 = Sangat tidak setuju

2 = Tidak setuju

3 = Kurang setuju

4 = Agak setuju

5 = Setuju

6 = Sangat setuju

Indeks yang dihasilkan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik dan

dianalisis secara deskriptif menggunakan 2 teknik analisis, yaitu Analisis Indeks

dan Analisis Gap. Subbab berikut ini memberikan penjelasan singkat dari kedua

teknik analisis tersebut.

a. Analisis Indeks

1. Indeks Pelayanan Publik (IPP)

IPP memberikan gambaran kualitas pelayanan publik secara umum oleh

K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI kepada masyarakat/

pengguna layanan.

2. Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK)

IPAK penting untuk menggambarkan perilaku anti korupsi di instansi

pemerintah (K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI) berdasarkan

persepsi pengguna layanan.

Kedua indeks tersebut pada dasarnya merupakan rata-rata dari (sub)

indeks setiap unsur dalam dimensi kualitas pelayanan publik (untuk

penghitungan IPP) atau dimensi perilaku anti korupsi (untuk penghitungan

IPAK). Untuk mendapatkan IPP dan IPAK dari setiap unit instansi pemerintah

(K/L, Pemprov, Pemkab/Kota, dan Unit Kerja ZI) dilakukan penghitungan rata-

rata tertimbang dari IPP dan IPAK satuan kerja di instansi yang bersangkutan

dengan penimbang jumlah sampel terpilih.

Hasil penghitungan IPP dan IPAK untuk setiap unit instansi pemerintah

tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif untuk memberikan gambaran

umum mengenai kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi instansi

pemerintah di Indonesia.

Page 28: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

14 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

b. Analisis Diagram Pencar

Analisis diagram pencar memetakan nilai IPP dan IPAK dari seluruh

instansi pemerintah untuk mengetahui performa relatif dari instansi

pemerintah tersebut. Diagram pencar dibuat untuk setiap kelompok instansi

pemerintah (K/L, Pemprov, Pemkab/kota, dan unit kerja ZI) dimana sumbu X

memetakan nilai IPP, sementara sumbu Y memetakan nilai IPAK. IPP dapat

dianggap sebagai upaya perubahan secara fisik, sementara IPAK sebagai upaya

perubahan secara mental dari masing-masing instansi pemerintah. Dengan

mengambil nilai passing grade dari IPP atau IPAK sebagai acuan, maka akan

didapatkan empat kuadran yang menentukan performa dari setiap instansi

dalam upaya mereka melakukan reformasi birokrasi.

Gambar 3 Pembagian Kuadran Berdasarkan Diagram Pencar IPP vs IPAK

Seperti terlihat pada Gambar 1, Kuadran 1 merupakan capaian yang

diharapkan, karena pada kuadran ini, baik IPP maupun IPAK memiliki nilai di

atas passing grade yang ditetapkan. Kondisi pada kuadran ini patut untuk

dipertahankan dan instansi pemerintah yang terletak pada kuadran ini dapat

diusulkan sebagai yang instansi yang lulus pada penetapan WBK dan WBBM.

Kuadran 2 menunjukkan kondisi dimana nilai IPP lebih rendah dan nilai IPAK

lebih tinggi dari pada nilai passing grade yang ditetapkan. Pada kondisi ini

peningkatan pelayanan kepada masyarakat/pengguna layanan perlu dilakukan

peningkatan. Instansi pemerintah yang terletak pada kuadran ini masih dapat

Page 29: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 15

diusulkan untuk mendapatkan kelulusan pada penetapan wilayah Zona

Integritas. Kuadran 3 menunjukkan kondisi dimana nilai IPP dan IPAK lebih

rendah dari pada nilai passing grade yang ditetapkan. Instansi pemerintah yang

terletak pada kuadran ini perlu dilakukan pembinaan lebih intens karena

membutuhkan perbaikan ekstra baik pada aspek fisik (pelayanan) maupun

aspek mental (perilaku anti korupsi). Kuadran 4 menunjukkan kondisi yang

berlawanan dengan kuadran 2, yaitu nilai IPP lebih tinggi dan nilai IPAK lebih

rendah dari pada nilai passing grade yang ditetapkan. Instansi pemerintah yang

terletak pada kuadran ini memerlukan pembinaan secara mental terutama yang

terkait dengan perilaku anti korupsi.

c. Analisis Diagram Laba-laba

Analisis diagram laba-laba memetakan nilai indeks dari setiap unsur di

dalam IPP dan IPAK. Sebagai acuan untuk melakukan analisis digunakan nilai

IPP dan IPAK tertinggi dan terrendah yang dicapai oleh instansi pemerintah

sebagai acuan. Dalam diagram tersebut, indeks setiap unsur pelayanan dari

instansi pemerintah yang memiliki IPP tertinggi dibandingkan dengan instansi

pemerintah yang memiliki IPP terendah. Dengan demikian, berdasarkan

diagram tersebut dapat diketahui unsur-unsur pelayanan mana yang memiliki

nilai selisih (gap) yang tinggi sebagai bahan rekomendasi untuk melakukan

perbaikan pelayanan publik ke depan. Analisis dilakukan untuk masing-masing

kelompok instansi pemerintah (K/L, Pemprov, Pemkab/kota, dan Unit Kerja ZI).

Page 30: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

16 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Gambar 4. Diagram Laba-Laba dari Unsur-unsur IPP

Page 31: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 17

Bab 4. Pengolahan Data

4.1 Sistem Aplikasi Pengolahan Data

Pengolahan data SHPRB tahun 2018 menggunakan aplikasi yang sama

dengan yang digunakan pada SHPRB tahun 2017, namun ada modifikasi pada

kuesioner dan tabulasi. Aplikasi tersebut menggunakan infrastruktur yang

dimiliki BPS.

4.2 Tahapan Pengolahan Data

Pengolahan data dirancang sebagai berikut:

1. Estimasi Pengolahan data dilakukan dimulai di akhir bulan September

2. Pengolahan data dilakukan secara terpusat dengan pertimbangan efisiensi

pada pelatihan petugas pengolahan, sumber daya, dan beban kerja.

3. Petugas pengolahan data adalah mitra BPS (lulusan STIS), dan pegawai BPS

4. Pengolahan data dilakukan ruang CSI (gedung 1 lantai 8)

5. Pengolahan data dilakukan dengan system ban berjalan, sesuai dokumen

yang telah diterima oleh sekretariat SHPRB pusat.

Rancangan pengolahan data tersebut tidah sepenuhnya dapat

direalisasikan. Adapun realisasi pengolahan data sebagai berikut:

1. Pengolahan data dilakukan dimulai bulan Agustus yaitu diawali dengan

pengolahan dalam rangka percepatan untuk lokus kepolisian.

2. Pengolahan data menggunakan 4 jenis server (aplikasi dan database)

sebagai dampak adanya perubahan kuesioner tipe pelayanan publik

(YANLIK) dan koordinasi (KISS) pada tanggal 16 September 2018.

3. Pengolahan data menggunakan ruang pelatihan, ruang rapat, dan ruang

perpustakaan.

4. Pengolahan data menggunakan softcopy kuesioner dalam rangka

percepatan pengolahan.

5. Penguatan pengolahan data pada batching dan pengawasan/pembagian

dokumen.

Pengolahan Data

Page 32: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

18 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

6. Pengolahan data menggunakan sistem kolaborasi pada tahapan batching

dan pembagian dokumen.

7. Pengolahan data menggunakan Excel dalam rangka percepatan tabulasi.

8. Pengolahan data meniadakan sistem Double Entry dalam rangka

percepatan hasil akhir pengolahan.

9. Pelaporan hasil pengolahan dalam bentuk spider chart, dan sccater

plot/kuadran disediakan berupa aplikasi hasil SHPRB yang terpisah dari

aplikasi pengolahan dan dapat diakses melalui link shprb-

dev.bps.go.id/chart.

4.3 Hasil Pengolahan Data

Pengolahan data merupakan tahapan yang dilakukan setelah pengumpulan

data sehingga tahapan pengolahan data menyesuaikan dengan tahapan

pengumpulan data. Pengolahan data lokus pemerintah kabupaten/kota

dilakukan dalam tahapan pengolahan data tahap 2 (dua) yang dilaksanakan

pada tanggal 12 September-15 November 2018. Realisasi pengumpulan data

lokus pemerintah kabupaten/kota untuk jenis survei RB adalah 529 lokus dan

seluruhnya sudah dilakukan pengolahan data.

Page 33: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 19

Bab 5. Analisis IPP dan IPAK Pemerintah

Kabupaten/Kota

Rata-rata nilai IPP Pemerintah Kabupaten/kota (Pemkab/kota) adalah

3,29 dari skala 4. Dari seluruh pemkab/kota terpilih, sepuluh pemkab/kota

dengan nilai IPP tertinggi disajikan pada Tabel 1. Tabel tersebut menunjukkan

bahwa secara umum, sepuluh besar pemkab/kota memiliki kinerja pelayan

publik yang tidak terlalu beragam, ditunjukkan melalui nilai IPP yang berkisar

di kisaran nilai 3,5. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa Pemerintah

Kabupaten Kutai Kertanegara di Provinsi Kalimantan Timur menunjukkan

kinerja pelayanan publik terbaik dengan IPP sebesar 3,65.

Sementara itu rata-rata Indeks Persepsi Anti Korupsi (IPAK) dari K/L

pemkab/kota menunjukkan angka 3,39, sedikit lebih tinggi dibandingkan

dengan rata-rata nilai IPP. Jika pemkab/kota diurutkan berdasarkan nilai IPAK-

nya, diperoleh sepuluh besar pemkab/kota dengan capaian nilai IPAK tertinggi

(lihat Tabel 2). Sebaran nilai IPAK sepuluh pemkab/kota tidak terlalu beragam,

dimana nilainya berkisar sebesar 3,65. Pemkab/kot dengan nilai IPAK tertinggi

adalah Kabupaten Gowa yang terletak di Provinsi Sulawesi Selatan dengan nilai

3,79.

Analisis IPP dan IPAK

Pemerintah Kabupaten/Kota

Page 34: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

20 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Tabel 1. Sepuluh Besar IPP Pemerintah Kabupaten/Kota

Provinsi Kabupaten/Kota IPP

Kalimantan Timur Kab. Kutai Kartanegara 3.65

Jawa Barat Kota Sukabumi 3.62

Jawa Tengah Kota Tegal 3.58

D.I Yogyakarta Kab. Bantul 3.56

Gorontalo Kota Gorontalo 3.56

Sumatera Barat Kab. Tanah Datar 3.56

Sumatera Barat Kota Padang 3.54

Kepulauan Riau Kota Batam 3.53

Jawa Timur Kab. Tuban 3.52

Sulawesi Selatan Kota Parepare 3.51

Rata-rata seluruh Kabupaten/Kota terpilih 3.29

Tabel 2. Sepuluh Besar IPAK Pemerintah Kabupaten/kota

Provinsi Kabupaten/Kota IPP

Sulawesi Selatan Kab. Gowa 3.79

Jawa Timur Kota Madiun 3.70

Papua Barat Kab. Manokwari 3.66

Jawa Barat Kota Sukabumi 3.66

Jawa Timur Kab. Tuban 3.65

Jawa Timur Kab. Malang 3.63

Kalimantan Timur Kab. Kutai Kartanegara 3.62

Maluku Utara Kota Ternate 3.62

Jawa Barat Kab. Garut 3.61

Jawa Timur Kab. Banyuwangi 3.60

Rata-rata seluruh Kabupaten/Kota terpilih 3.39

Page 35: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 21

Gambar 5 menunjukkan sebaran nilai IPP dan IPAK dari seluruh

pemkab/kota yang didata pada SHPRB 2018. Jika dilihat dari sebarannya,

sebagian besar pemkab/kota berada di kuadran 4 (sebanyak 130 dari 183

pemkab/kota), dalam artian mayoritas pemkab/kota masih memerlukan

pembinaan secara mental terutama yang terkait dengan perilaku anti korupsi.

Sebanyak 43 pemkab/kota berada pada kuadran 3 yang merupakn kondisi

paling tidak diharapkan. Selanjutnya terdapat 3 pemkab/kota yang berada pada

kuadran 2, yang berarti pemkab/kota tersebut memiliki perilaku anti korupsi

yang baik, namun masih kurang dalam hal pelayanan publiknya. Pada kondisi

yang diharapkan (kuadran 1) hanya terdapat 7 pemkab/kota. Dari sisi

penilaian, ketujuh pemkab/kota ini dapat diusulkan sebagai pemkab/kota

dengan predikat WBK/WBBM.

Gambar 5. Diagram Pencar IPP vs IPAK Pemerintah Kabupaten/Kota

Page 36: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

22 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 37: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 23

Bab 6. Rekomendasi Perbaikan Pelayanan Publik

Terhadap pelayanan publik pada pemerintah kabupaten/kota,

rekomendasi perbaikan lebih diutamakan pada unsur Pengaduan dan Biaya,

sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar 21. Pada unsur Pengaduan terdapat

dua hal penting yang menjadi kunci keberhasilan pelayanan publik, yaitu yang

terkait dengan media layanan pengaduan, dan proses/prosedur pengaduan itu

sendiri. Media layanan pengaduan harus tersedia pada beragam jenis seperti

adanya tempat pengaduan, hotline, callcenter, atau via media online).

Disamping itu media layanan pengaduan tersebut haruslah mudah diakses oleh

pengguna layanan. Sementara itu yang terkait dengan proses/prosedur layanan

pengaduan mesti bersifat: mudah dilakukan, respon cepat terhadap pengaduan

yang diajukan, serta status proses penanganan pengaduan jelas.

Gambar 6. Diagram Laba-laba Penilaian atas Unsur Pelayanan Publik pada Pemerintah Kabupaten/Kota

Rekomendasi Perbaikan Pelayanan Publik

Page 38: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

24 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Sementara pada unsur Biaya, informasi tentang biaya pelayanan harus

diketahui dengan jelas. Jika pelayanan gratis, informasi bahwa tidak dipungut

biaya juga harus diketahui dengan jelas. Syarat biaya pelayanan dikatakan jelas

apabila informasi biaya pelayanan tersedia, dipublikasikan, dan jelas terlihat.

Disamping itu biaya pelayanan mesti terjangkau, dan dibayarkan sesuai dengan

biaya pelayanan yang diinformasikan.

Page 39: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 25

Daftar Pustaka

Barbieri, C. 2010. An Importance-Performance Analysis of The Motivations

Behind Agritourism And Other Farm Enterprise Developments In Canada.

Journal of Rural and Community Development 5, 1/2, pp. 1-20.

Deacon, A. and G.E. Du Rand. 2013. An Importance-Performance Assessment of

Deligates’ Satisfaction with The Catering Component of Courses Offered

by Continuing Education at The University of Pretoria. Journal of Family

Ecology and Consumer Sciences, Vol. 41, pp. 95-103.

Dadi, Agustinus Ferdinandus Paskalino. 2011. Kepastian Hukum tentang Status

Keuangan Negara di Lingkungan BUMN Persero dan Implikasinya

terhadap Masalah Kerugian Negara dalam Penyelesaian Tindak Pidana

Korupsi. Tesis. Jogjakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Komisi Pemberantasan Korupsi. 2006. “Memahami untuk Membasmi” Buku

Saku untuk Memahami Tindak Pidana Korupsi. Jakarta: KPK

Parasuraman, A, V.A. Zeithaml, and L.L. Berry. 1985. A Conceptual Model of

Service Quality and Its Implications for Future Research. Journal of

Marketing, Vol. 49, No. 4, pp. 41-50. American Marketing Association

Parasuraman, A, V.A. Zeithaml, and L.L. Berry. 1988. SERVQUAL: A Multiple-Item

Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of

Retailing, Vol. 64, No. 1, pp. 12-40.

Parasuraman, A, V.A. Zeithaml, and L.L. Berry. 1994. Alternative Scales for

Measuring Service Quality: A Comparative Assessment Based on

Psychometric and Diagnostic Criteria. Journal of Retailing, Vol. 70, No. 3,

pp. 201-230.

Daftar Pustaka

Page 40: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

26 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 41: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 27

Lampiran

Lampiran

Page 42: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

28 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Page 43: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 29

Lampiran 1. Indeks Pelayanan Publik Menurut Pemerintah Kabupaten/Kota, 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Pro

sed

ur

Per

syar

atan

Bia

ya

Wak

tu

Pen

yel

esai

an

Res

po

n

Per

form

a

Sara

na

Pen

gad

uan

IPP

(Sk

ala

4)

IPP

(%

)

Aceh Kab. Aceh Barat 3,23 3,33 2,90 3,12 3,12 3,02 3,24 3,02 3,23 3,13 78,35

Kab. Aceh Tamiang 3,16 3,30 3,00 3,09 3,06 3,01 3,20 2,99 3,40 3,13 78,37

Kota Banda Aceh 3,35 3,43 3,39 3,36 3,35 3,39 3,43 3,41 3,75 3,43 85,73

Kota Sabang 3,39 3,49 3,36 3,33 2,86 2,85 3,29 3,25 3,00 3,20 80,04

Sumatera Utara

Kab. Deli Serdang 3,37 3,40 3,43 3,34 2,98 3,35 3,35 3,25 3,70 3,35 83,81

Kab. Labuhanbatu 3,42 3,49 3,06 3,38 3,32 3,49 3,44 3,40 0,00 3,00 74,99

Kab. Serdang Bedagai 3,33 3,35 3,29 3,38 3,32 3,34 3,34 2,87 3,32 3,28 82,06

Kota Medan 3,27 3,27 3,23 3,27 2,98 3,37 3,29 3,31 2,20 3,13 78,31

Sumatera Barat

Kab. Padang Pariaman 3,46 3,41 3,34 3,46 3,37 3,35 3,40 3,23 3,80 3,42 85,61

Kab. Solok 3,49 3,51 3,45 3,31 3,26 3,29 3,09 2,90 3,25 3,28 82,06

Kab. Tanah Datar 3,53 3,55 3,54 3,52 3,53 3,65 3,53 3,48 3,70 3,56 88,95

Kota Bukittinggi 3,44 3,52 3,59 3,58 3,41 3,78 3,45 3,39 3,35 3,50 87,56

Kota Padang 3,49 3,55 3,73 3,56 3,48 3,83 3,57 3,43 3,20 3,54 88,46

Kota Padang Panjang 3,47 3,52 3,39 3,44 3,37 3,60 3,36 3,32 3,40 3,43 85,71

Kota Pariaman 3,28 3,27 3,38 3,25 3,24 3,35 3,25 3,02 0,00 2,89 72,36

Kota Payakumbuh 3,44 3,43 3,41 3,40 3,41 3,54 3,43 3,32 2,80 3,35 83,83

Kota Sawahlunto 3,40 3,37 3,05 3,15 3,06 3,13 3,21 3,04 3,06 3,16 79,09

Kota Solok 3,50 3,51 3,28 3,49 3,47 3,43 3,56 3,31 3,25 3,42 85,53

Riau Kab. Indragiri Hilir 3,19 3,21 3,25 3,30 3,08 3,27 3,33 3,23 3,30 3,24 81,02

Kab. Indragiri Hulu 3,21 3,31 3,22 3,20 3,05 3,21 3,30 3,10 2,86 3,16 79,08

Kab. Kampar 3,32 3,16 3,00 3,21 3,16 2,87 3,21 2,84 3,13 3,10 77,46

Kab. Rokan Hilir 3,39 3,40 3,16 3,19 2,95 3,01 3,19 2,92 3,40 3,18 79,44

Kab. Siak 3,33 3,36 3,39 3,41 3,31 3,48 3,27 3,24 3,48 3,36 84,08

Kota Pekanbaru 3,03 3,07 3,01 3,12 3,01 2,87 3,09 2,86 3,03 3,01 75,24

Jambi Kab. Batanghari 3,38 3,44 3,34 3,26 3,28 3,14 3,12 2,88 3,40 3,25 81,22

Kab. Sarolangun 3,21 3,17 3,11 2,85 2,99 3,27 3,17 3,06 3,00 3,09 77,30

Kota Jambi 3,35 3,35 3,50 3,38 3,29 3,17 3,35 3,26 3,27 3,32 83,08

Sumatera Selatan

Kab. Banyuasin 3,35 3,39 3,29 3,29 3,12 3,03 3,31 3,21 3,40 3,27 81,66

Kab. Muara Enim 3,30 3,21 3,19 3,29 3,05 3,24 3,29 3,10 3,06 3,19 79,82

Sumatera Selatan

Kab. Ogan Komering Ilir

3,17 3,23 3,41 3,09 3,15 3,27 3,17 3,13 3,40 3,22 80,59

Page 44: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

30 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Pro

sed

ur

Per

syar

atan

Bia

ya

Wak

tu

Pen

yel

esai

an

Res

po

n

Per

form

a

Sara

na

Pen

gad

uan

IPP

(Sk

ala

4)

IPP

(%

)

Kota Lubuk Linggau 3,45 3,44 3,33 3,39 3,37 3,23 3,40 3,41 3,40 3,38 84,50

Kota Palembang 3,37 3,45 3,51 3,51 3,41 3,35 3,41 3,33 3,20 3,39 84,80

Sumatera Selatan

Kab. Bengkulu Tengah 3,27 3,25 3,13 3,13 3,07 3,13 3,14 3,01 0,00 2,79 69,83

Kab. Bengkulu Utara 3,24 3,30 3,38 3,39 3,33 3,16 3,27 3,12 3,40 3,29 82,20

Kota Bengkulu 3,25 3,27 3,11 3,25 3,04 3,19 3,26 3,07 2,84 3,14 78,58

Lampung Kota Bandar Lampung 3,18 3,31 3,19 3,28 3,04 3,16 3,24 3,27 3,26 3,21 80,34

Kota Metro 3,53 3,53 3,47 3,51 3,41 3,45 3,54 3,41 3,50 3,48 87,08

Bangka Belitung

Kab. Bangka 3,38 3,31 3,10 3,42 3,33 3,34 3,29 3,33 3,58 3,34 83,55

Kab. Bangka Selatan 3,67 3,63 3,81 3,74 3,65 3,41 3,49 3,28 2,20 3,43 85,76

Kab. Bangka Tengah 3,49 3,54 3,26 3,51 3,45 3,38 3,39 3,33 3,25 3,40 84,99

Kab. Belitung Timur 3,48 3,43 3,49 3,53 3,49 3,53 3,41 3,21 3,85 3,49 87,27

Kota Pangkalpinang 3,31 3,33 2,94 3,30 3,21 2,97 3,27 3,10 3,32 3,19 79,87

Kepulauan Riau

Kota Batam 3,57 3,53 3,59 3,59 3,55 3,28 3,66 3,57 3,47 3,53 88,37

Kota Tanjungpinang 3,25 3,20 3,10 3,14 3,13 2,89 3,24 3,12 2,98 3,12 77,92

Jawa Barat Kab. Bandung 3,41 3,40 3,18 3,24 3,13 3,35 3,25 3,07 2,90 3,22 80,39

Kab. Bandung Barat 3,23 3,29 3,38 3,34 3,07 3,05 3,20 2,99 3,13 3,19 79,67

Kab. Bekasi 3,02 3,06 3,03 3,01 2,80 2,47 3,03 2,97 3,10 2,94 73,57

Kab. Bogor 3,21 3,28 3,20 3,27 3,16 2,82 3,26 3,13 2,77 3,12 78,06

Kab. Cianjur 3,08 3,05 3,08 3,00 2,90 2,48 3,07 2,96 2,90 2,95 73,65

Kab. Garut 3,21 3,25 3,37 3,22 2,86 3,05 3,18 2,94 3,40 3,16 79,09

Kab. Karawang 3,32 3,39 3,27 3,33 3,35 3,42 3,31 3,18 3,42 3,33 83,28

Kab. Purwakarta 3,41 3,32 3,32 3,31 3,09 3,44 3,39 3,37 3,40 3,34 83,44

Kab. Subang 3,28 3,06 3,03 3,03 2,84 2,88 3,16 2,96 3,05 3,03 75,81

Kab. Sukabumi 3,32 3,37 3,25 3,36 3,20 3,24 3,34 3,33 2,98 3,27 81,63

Kab. Sumedang 3,38 3,28 3,20 3,32 3,18 3,28 3,36 3,23 3,30 3,28 82,02

Kota Bandung 3,27 3,18 3,32 3,30 3,19 3,22 3,29 3,14 3,03 3,22 80,38

Kota Banjar 3,39 3,42 3,35 3,40 3,21 3,11 3,49 3,37 0,00 2,97 74,30

Kota Bekasi 3,17 3,20 3,08 3,11 2,87 2,92 3,03 2,94 2,83 3,02 75,44

Kota Bogor 3,24 3,21 3,17 3,22 3,19 3,19 3,37 3,17 3,12 3,21 80,24

Kota Cirebon 3,55 3,54 3,52 3,48 3,41 3,48 3,45 3,32 3,40 3,46 86,55

Jawa Barat Kota Depok 3,43 3,43 3,41 3,29 3,32 3,27 3,38 3,21 3,20 3,33 83,19

Kota Sukabumi 3,59 3,61 3,61 3,55 3,50 3,67 3,60 3,72 3,70 3,62 90,44

Page 45: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 31

Provinsi Kabupaten/Kota

Pro

sed

ur

Per

syar

atan

Bia

ya

Wak

tu

Pen

yel

esai

an

Res

po

n

Per

form

a

Sara

na

Pen

gad

uan

IPP

(Sk

ala

4)

IPP

(%

)

Kota Tasikmalaya 3,36 3,35 3,39 3,25 3,13 3,09 3,35 3,16 0,00 2,90 72,43

Jawa Tengah Kab. Banjarnegara 3,31 3,29 3,29 3,31 3,12 3,05 3,32 2,97 3,14 3,20 79,99

Kab. Banyumas 3,37 3,41 3,43 3,39 3,31 3,18 3,39 3,19 3,60 3,36 84,07

Kab. Batang 3,54 3,51 3,49 3,43 3,45 3,50 3,47 3,40 3,40 3,47 86,67

Kab. Cilacap 3,23 3,05 3,11 3,09 3,07 3,19 3,07 2,98 2,80 3,07 76,63

Kab. Grobogan 3,37 3,37 3,23 3,37 3,29 3,30 3,37 3,29 3,40 3,33 83,35

Kab. Jepara 3,23 3,28 3,23 3,32 3,23 3,09 3,36 3,19 3,47 3,27 81,65

Kab. Kendal 3,43 3,38 3,10 3,35 3,26 3,39 3,39 3,20 3,25 3,31 82,65

Kab. Kudus 3,35 3,46 3,28 3,27 3,29 3,35 3,32 3,02 2,80 3,24 80,94

Kab. Pekalongan 3,41 3,41 3,41 3,48 3,40 3,53 3,48 3,37 4,00 3,50 87,44

Kab. Purbalingga 3,30 3,34 3,20 3,35 3,23 3,21 3,37 3,25 3,10 3,26 81,51

Kab. Semarang 3,37 3,37 3,36 3,39 3,31 2,60 3,29 3,29 3,33 3,26 81,44

Kab. Temanggung 3,36 3,37 3,38 3,38 3,20 3,37 3,39 3,34 3,20 3,33 83,28

Kab. Wonogiri 3,42 3,50 3,54 3,52 3,42 3,42 3,36 3,32 3,40 3,43 85,83

Kota Magelang 3,47 3,45 3,43 3,42 3,39 3,39 3,40 3,50 3,55 3,44 86,10

Kota Pekalongan 3,45 3,55 3,48 3,49 3,43 3,43 3,48 3,40 3,42 3,46 86,52

Kota Salatiga 3,42 3,38 3,41 3,44 3,32 3,38 3,30 3,26 2,67 3,29 82,18

Kota Semarang 3,44 3,49 3,39 3,37 3,28 3,46 3,37 3,19 3,55 3,39 84,82

Kota Surakarta 3,42 3,43 3,46 3,37 3,32 3,27 3,48 3,41 3,66 3,43 85,63

Kota Tegal 3,62 3,59 3,64 3,42 3,47 3,62 3,52 3,34 4,00 3,58 89,49

D.I Yogyakarta

Kab. Bantul 3,68 3,56 3,70 3,68 3,48 3,66 3,48 3,44 3,40 3,56 89,11

Kab. Gunung Kidul 3,45 3,41 3,30 3,39 3,29 3,73 3,48 3,26 3,40 3,41 85,26

Kab. Kulon Progo 3,27 3,29 3,29 3,31 3,10 3,23 3,26 3,10 3,40 3,25 81,25

Kab. Sleman 3,33 3,27 3,02 3,25 3,07 3,14 3,26 3,27 3,10 3,19 79,74

Kota Yogyakarta 3,49 3,46 3,47 3,36 3,33 3,37 3,42 3,41 3,40 3,41 85,30

Jawa Timur Kab. Banyuwangi 3,37 3,39 3,27 3,29 3,18 3,37 3,37 3,34 3,10 3,30 82,44

Kab. Bojonegoro 3,38 3,40 3,33 3,44 3,25 3,46 3,46 3,30 3,40 3,38 84,51

Kab. Bondowoso 3,37 3,41 3,36 3,31 3,26 3,22 3,39 3,17 2,80 3,25 81,36

Kab. Gresik 3,23 3,16 2,56 3,02 2,98 3,15 3,23 2,86 2,60 2,98 74,42

Kab. Jember 3,45 3,43 3,36 3,41 3,23 3,37 3,49 3,18 3,38 3,37 84,19

Jawa Timur Kab. Kediri 3,19 3,17 3,02 3,06 2,94 2,99 3,11 3,07 2,50 3,01 75,15

Kab. Lamongan 3,36 3,41 3,35 3,44 3,17 3,32 3,51 3,12 3,40 3,34 83,56

Page 46: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

32 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Pro

sed

ur

Per

syar

atan

Bia

ya

Wak

tu

Pen

yel

esai

an

Res

po

n

Per

form

a

Sara

na

Pen

gad

uan

IPP

(Sk

ala

4)

IPP

(%

)

Kab. Madiun 3,38 3,46 3,30 3,27 3,22 3,05 3,36 3,28 3,40 3,30 82,56

Kab. Malang 3,47 3,49 3,35 3,37 3,21 3,52 3,51 3,29 3,04 3,36 84,06

Kab. Mojokerto 3,52 3,50 3,35 3,33 3,27 3,37 3,40 3,35 3,40 3,39 84,69

Kab. Nganjuk 3,21 3,23 2,93 3,17 3,03 3,17 3,19 3,09 2,60 3,07 76,70

Kab. Ngawi 3,38 3,41 3,28 3,35 3,22 3,18 3,43 3,19 2,20 3,18 79,56

Kab. Pacitan 3,45 3,47 3,35 3,41 3,36 3,39 3,46 3,39 2,80 3,34 83,56

Kab. Pamekasan 3,04 3,09 3,27 3,03 3,10 3,29 3,55 3,19 0,00 2,84 71,00

Kab. Pasuruan 3,26 3,24 3,12 3,23 3,04 3,33 3,23 3,08 3,34 3,21 80,20

Kab. Probolinggo 3,32 3,28 3,26 3,36 3,29 3,15 3,37 3,08 2,50 3,18 79,42

Kab. Sidoarjo 3,23 3,31 3,31 3,33 3,09 3,22 3,26 3,07 3,10 3,21 80,33

Kab. Situbondo 3,45 3,47 3,22 3,35 3,26 3,28 3,37 3,21 3,40 3,34 83,39

Kab. Sumenep 3,20 3,21 3,10 3,27 3,19 3,13 3,28 2,97 3,60 3,22 80,41

Kab. Trenggalek 3,34 3,36 3,38 3,40 3,39 3,42 3,37 3,32 3,40 3,38 84,39

Kab. Tuban 3,57 3,59 3,38 3,49 3,42 3,58 3,50 3,43 3,70 3,52 87,97

Kab. Tulungagung 3,45 3,39 3,27 3,36 3,31 3,25 3,34 3,33 3,18 3,32 82,97

Kota Batu 3,39 3,43 3,21 3,39 3,26 3,39 3,31 3,19 2,80 3,26 81,54

Kota Blitar 3,51 3,57 3,17 3,34 3,33 3,37 3,39 3,24 3,10 3,34 83,43

Kota Madiun 3,47 3,47 3,04 3,51 3,34 3,39 3,63 3,48 3,67 3,44 86,11

Kota Malang 3,39 3,39 3,31 3,37 3,19 3,30 3,35 3,26 4,00 3,39 84,87

Kota Mojokerto 3,42 3,33 3,37 3,30 3,27 3,28 3,37 3,21 3,40 3,33 83,19

Kota Pasuruan 3,42 3,26 2,50 3,22 3,22 3,34 3,28 3,22 0,00 2,83 70,72

Kota Probolinggo 3,55 3,52 3,48 3,45 3,41 3,53 3,52 3,36 3,10 3,43 85,85

Kota Surabaya 3,48 3,51 3,43 3,42 3,43 3,47 3,40 3,39 3,17 3,41 85,26

Banten Kab. Lebak 3,15 3,19 3,23 3,09 3,05 3,21 3,20 2,85 3,68 3,18 79,58

Kab. Tangerang 3,28 3,30 3,27 3,22 3,10 3,33 3,31 3,15 4,86 3,42 85,58

Kota Serang 3,25 3,30 3,07 3,29 3,25 3,03 3,17 3,03 3,07 3,16 79,02

Kota Tangerang 3,26 3,38 3,31 3,38 3,18 3,19 3,32 3,27 3,10 3,27 81,64

Kota Tangerang Selatan

3,41 3,41 3,39 3,35 3,30 3,17 3,45 3,42 3,50 3,38 84,44

Bali Kab. Badung 3,37 3,36 3,33 3,35 3,21 3,33 3,33 3,23 3,40 3,32 83,11

Bali Kab. Bangli 3,39 3,40 3,38 3,43 3,39 3,32 3,39 3,39 0,00 3,01 75,26

Kab. Buleleng 3,46 3,43 3,42 3,41 3,35 3,37 3,37 3,35 2,20 3,26 81,56

Page 47: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 33

Provinsi Kabupaten/Kota

Pro

sed

ur

Per

syar

atan

Bia

ya

Wak

tu

Pen

yel

esai

an

Res

po

n

Per

form

a

Sara

na

Pen

gad

uan

IPP

(Sk

ala

4)

IPP

(%

)

Kab. Gianyar 3,41 3,39 3,28 3,35 3,26 3,34 3,43 3,43 3,40 3,37 84,13

Kab. Jembrana 3,41 3,43 3,22 3,44 3,36 3,38 3,41 3,25 3,40 3,37 84,17

Kab. Klungkung 3,39 3,41 3,29 3,41 3,35 3,47 3,43 3,26 3,10 3,34 83,61

Kab. Tabanan 3,37 3,38 3,37 3,41 3,35 3,30 3,39 3,20 3,40 3,35 83,83

Kota Denpasar 3,58 3,55 3,43 3,48 3,30 3,45 3,53 3,60 3,05 3,44 86,02

Nusa Tenggara Timur

Kab. Manggarai Barat 3,18 3,25 3,02 3,15 2,89 3,26 3,72 3,55 2,49 3,17 79,19

Kota Kupang 3,07 3,14 2,97 2,99 2,68 2,72 3,05 2,75 2,81 2,91 72,75

Kalimantan Barat

Kab. Ketapang 3,37 3,32 3,06 3,27 3,15 3,05 3,37 3,13 3,15 3,21 80,23

Kab. Landak 3,29 3,23 2,91 3,23 3,05 2,95 3,29 2,81 2,80 3,06 76,54

Kab. Mempawah 3,29 3,33 3,35 3,25 3,33 3,14 3,37 3,21 2,95 3,25 81,13

Kab. Sambas 3,29 3,27 2,94 3,19 3,09 3,03 3,23 3,21 3,10 3,15 78,72

Kab. Sekadau 3,28 3,30 3,31 3,27 3,23 3,12 3,36 3,30 3,40 3,29 82,13

Kota Pontianak 3,40 3,42 3,42 3,37 3,25 3,62 3,47 3,22 3,10 3,36 84,08

Kota Singkawang 3,36 3,37 3,79 3,39 3,33 3,27 3,35 3,11 3,36 3,37 84,23

Kalimantan Tengah

Kab. Gunung Mas 3,10 3,07 3,37 3,25 3,13 3,13 3,17 2,86 4,00 3,23 80,78

Kab. Kapuas 3,25 3,21 3,13 3,32 3,03 3,13 3,33 3,15 3,35 3,21 80,27

Kab. Seruyan 3,46 3,47 3,29 3,29 3,16 3,13 3,34 3,19 3,60 3,33 83,13

Kota Palangkaraya 3,33 3,27 3,34 3,25 2,99 3,05 3,28 3,16 4,00 3,30 82,43

Kalimantan Selatan

Kab. Banjar 3,36 3,30 3,20 3,41 3,27 3,26 3,32 3,10 3,40 3,29 82,30

Kab. Hulu Sungai Selatan

3,45 3,39 3,44 3,42 3,38 3,39 3,45 3,37 3,45 3,42 85,38

Kab. Tabalong 3,37 3,35 3,27 3,37 3,27 3,38 3,41 3,34 3,10 3,32 82,96

Kota Banjarbaru 3,33 3,36 3,31 3,28 3,25 3,47 3,37 3,23 3,40 3,33 83,33

Kota Banjarmasin 3,37 3,35 3,32 3,35 3,26 3,25 3,39 3,17 3,23 3,30 82,47

Kalimantan Timur

Kab. Kutai Kartanegara 3,69 3,79 3,73 3,65 3,69 3,62 3,67 3,38 0,00 3,25 81,18

Kab. Penajam Paser Utara

3,38 3,33 3,15 3,39 3,29 3,31 3,36 3,16 3,40 3,31 82,66

Kota Balikpapan 3,45 3,41 3,48 3,40 3,26 3,50 3,50 3,19 2,92 3,35 83,64

Kota Bontang 3,41 3,41 3,29 3,36 3,22 3,41 3,39 3,21 3,27 3,33 83,22

Kota Samarinda 3,33 3,33 3,47 3,36 3,42 3,33 3,43 3,29 3,52 3,39 84,68

Sulawesi Utara

Kab. Siau Tagulandang Biaro

3,39 3,39 3,28 3,41 3,16 2,99 3,40 3,04 3,38 3,27 81,79

Kota Bitung 3,38 3,31 3,41 3,43 3,29 3,43 3,40 3,20 3,19 3,34 83,40

Page 48: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

34 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Pro

sed

ur

Per

syar

atan

Bia

ya

Wak

tu

Pen

yel

esai

an

Res

po

n

Per

form

a

Sara

na

Pen

gad

uan

IPP

(Sk

ala

4)

IPP

(%

)

Kota Manado 3,13 3,14 2,54 3,13 3,05 2,87 3,12 2,90 2,20 2,90 72,45

Kota Tomohon 3,50 3,50 3,51 3,43 3,36 3,53 3,35 3,26 3,00 3,38 84,55

Sulawesi Tengah

Kab. Banggai 3,38 3,24 3,24 3,24 3,16 3,34 3,30 3,12 0,00 2,89 72,28

Kota Palu 3,32 3,37 3,53 3,33 3,25 3,33 3,39 3,29 3,07 3,32 82,99

Sulawesi Selatan

Kab. Bantaeng 3,61 3,47 3,17 3,53 3,35 3,33 3,53 3,27 3,46 3,41 85,34

Kab. Bulukumba 3,27 3,31 3,19 3,32 3,22 2,98 3,16 3,09 3,15 3,19 79,72

Kab. Gowa 3,42 3,51 3,61 3,51 3,23 3,39 3,47 3,49 3,55 3,46 86,59

Kab. Luwu Utara 3,43 3,41 3,59 3,44 3,37 3,48 3,42 3,17 0,00 3,03 75,85

Kab. Pinrang 3,34 3,27 3,29 3,27 3,23 3,08 3,14 3,21 2,80 3,18 79,57

Kab. Sinjai 3,37 3,38 3,59 3,38 3,39 3,49 3,37 3,25 3,46 3,41 85,19

Kab. Takalar 3,32 3,36 3,37 3,42 3,27 3,03 3,33 3,16 3,40 3,29 82,37

Kab. Wajo 3,34 3,38 3,51 3,29 3,36 3,30 3,38 3,27 3,32 3,35 83,73

Kota Makassar 3,40 3,34 3,37 3,40 3,37 3,37 3,46 3,54 3,66 3,43 85,85

Kota Palopo 3,45 3,45 3,37 3,30 3,18 3,21 3,29 3,12 3,10 3,27 81,85

Kota Parepare 3,76 3,64 3,40 3,38 3,35 3,51 3,51 3,39 3,68 3,51 87,84

Sulawesi Tenggara

Kota Kendari 3,47 3,48 3,43 3,45 3,37 3,41 3,39 3,25 3,72 3,44 86,00

Gorontalo Kab. Bone Bolango 3,45 3,46 3,41 3,33 3,34 3,52 3,45 3,21 3,14 3,37 84,20

Kab. Gorontalo 3,40 3,43 3,45 3,45 3,34 3,29 3,42 3,27 3,60 3,41 85,17

Kab. Pohuwato 3,45 3,43 3,45 3,46 3,38 3,35 3,43 3,40 3,53 3,43 85,80

Kota Gorontalo 3,50 3,54 3,65 3,50 3,48 3,74 3,56 3,48 3,60 3,56 89,01

Sulawesi Barat

Kab. Polewali Mandar 3,41 3,43 3,42 3,31 3,23 3,36 3,38 3,16 3,25 3,33 83,19

Maluku Kota Ambon 3,38 3,35 3,29 3,25 3,21 3,19 3,22 3,08 3,40 3,26 81,62

Maluku Utara

Kota Ternate 3,37 3,31 3,28 3,17 3,23 2,98 3,35 3,01 2,80 3,17 79,18

Papua Barat Kab. Manokwari 3,08 3,08 3,12 2,91 2,80 2,79 3,11 2,86 0,00 2,64 65,96

Kab. Sorong 3,31 3,27 3,01 3,15 3,17 3,18 3,23 3,19 0,00 2,84 70,88

Kab. Teluk Wondama 2,87 2,85 3,15 2,83 2,85 2,96 2,84 2,82 0,00 2,57 64,35

Papua Kab. Merauke 3,21 3,21 3,21 3,09 2,82 2,71 3,15 3,10 2,80 3,03 75,78

Kota Jayapura 3,27 3,28 3,07 3,15 3,09 3,02 3,32 2,86 0,00 2,79 69,63

Page 49: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 35

Lampiran 2. Indeks Persepsi Anti Korupsi Menurut Pemerintah Kabupaten/Kota,

2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Aceh Kab. Aceh Barat 3,31 3,12 3,12 3,12 3,12 3,29 3,18 79,47

Kab. Aceh Tamiang 3,26 3,54 3,59 3,65 3,71 3,57 3,55 88,84

Kota Banda Aceh 3,38 3,32 3,35 3,39 3,39 3,39 3,37 84,22

Kota Sabang 3,45 3,29 3,29 3,29 3,29 3,31 3,32 82,92

Sumatera

Utara

Kab. Deli Serdang 3,43 3,47 3,46 3,52 3,52 3,48 3,48 86,98

Kab. Labuhanbatu 3,47 3,46 3,46 3,46 3,46 3,44 3,46 86,49

Kab. Serdang Bedagai 3,39 3,36 3,36 3,36 3,36 3,32 3,36 83,96

Kota Medan 3,40 3,47 3,47 3,47 3,47 3,49 3,46 86,55

Sumatera

Barat

Kab. Padang Pariaman 3,47 3,36 3,36 3,36 3,36 3,44 3,39 84,82

Kab. Solok 3,72 3,45 3,45 3,45 3,45 3,48 3,50 87,49

Kab. Tanah Datar 3,53 3,56 3,56 3,56 3,56 3,53 3,55 88,75

Kota Bukittinggi 3,51 3,50 3,50 3,50 3,50 3,47 3,50 87,39

Kota Padang 3,61 3,58 3,58 3,58 3,58 3,55 3,58 89,51

Kota Padang Panjang 3,45 3,48 3,48 3,48 3,48 3,45 3,47 86,69

Kota Pariaman 3,28 3,26 3,26 3,26 3,26 3,27 3,27 81,64

Kota Payakumbuh 3,43 3,43 3,43 3,43 3,43 3,42 3,43 85,68

Kota Sawahlunto 3,33 3,24 3,24 3,24 3,24 3,22 3,25 81,33

Kota Solok 3,58 3,47 3,47 3,47 3,47 3,52 3,49 87,36

Riau Kab. Indragiri Hilir 3,31 3,18 3,18 3,18 3,18 3,21 3,21 80,19

Kab. Indragiri Hulu 3,33 3,12 3,12 3,12 3,12 3,15 3,16 78,99

Kab. Kampar 3,33 3,18 3,18 3,18 3,18 3,27 3,22 80,56

Kab. Rokan Hilir 3,25 3,21 3,21 3,21 3,21 3,02 3,19 79,67

Kab. Siak 3,39 3,40 3,40 3,40 3,40 3,37 3,39 84,74

Kota Pekanbaru 3,19 3,04 3,04 3,04 3,04 3,05 3,07 76,75

Jambi Kab. Batanghari 3,48 3,43 3,43 3,43 3,43 3,47 3,44 86,08

Page 50: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

36 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Jambi Kab. Sarolangun 3,14 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 3,12 78,11

Kota Jambi 3,43 3,39 3,39 3,39 3,39 3,36 3,39 84,72

Sumatera

Selatan

Kab. Banyuasin 3,38 3,40 3,35 3,45 3,38 3,42 3,40 84,89

Kab. Muara Enim 3,36 3,20 3,24 3,29 3,25 3,27 3,27 81,64

Kab. Ogan Komering Ilir 3,19 3,06 3,06 3,06 3,06 3,04 3,08 76,97

Kota Lubuk Linggau 3,40 3,41 3,41 3,41 3,42 3,45 3,42 85,40

Kota Palembang 3,49 3,40 3,40 3,40 3,40 3,39 3,41 85,22

Sumatera

Selatan

Kab. Bengkulu Tengah 3,24 3,14 3,19 3,19 3,19 3,17 3,19 79,69

Kab. Bengkulu Utara 3,41 3,34 3,39 3,41 3,43 3,42 3,40 84,97

Kota Bengkulu 3,24 2,74 2,74 2,74 2,74 2,77 2,83 70,78

Lampung Kota Bandar Lampung 3,40 3,31 3,31 3,31 3,31 3,34 3,33 83,28

Kota Metro 3,50 3,45 3,45 3,45 3,45 3,47 3,46 86,50

Bangka

Belitung

Kab. Bangka 3,42 3,36 3,36 3,36 3,36 3,39 3,37 84,36

Kab. Bangka Selatan 3,61 3,56 3,56 3,56 3,56 3,62 3,58 89,49

Kab. Bangka Tengah 3,57 3,59 3,59 3,59 3,59 3,60 3,59 89,67

Kab. Belitung Timur 3,40 3,39 3,39 3,39 3,39 3,40 3,40 84,88

Kota Pangkalpinang 3,41 3,24 3,24 3,24 3,24 3,00 3,23 80,74

Kepulauan

Riau

Kota Batam 3,65 3,51 3,51 3,51 3,51 3,60 3,55 88,68

Kota Tanjungpinang 3,18 3,11 3,15 3,15 3,14 3,24 3,16 79,04

Jawa Barat Kab. Bandung 3,23 3,60 3,60 3,60 3,60 3,56 3,53 88,28

Kab. Bandung Barat 3,31 3,33 3,38 3,41 3,41 3,17 3,33 83,36

Kab. Bekasi 3,15 3,38 3,41 3,47 3,51 3,09 3,34 83,44

Kab. Bogor 3,35 3,27 3,43 3,40 3,43 3,14 3,34 83,42

Kab. Cianjur 3,11 3,16 3,25 3,20 3,23 3,22 3,20 79,88

Kab. Garut 3,13 3,66 3,72 3,74 3,73 3,69 3,61 90,28

Kab. Karawang 3,27 3,35 3,39 3,43 3,48 3,13 3,34 83,50

Kab. Purwakarta 3,51 3,60 3,62 3,62 3,64 3,54 3,59 89,65

Page 51: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 37

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Jawa Barat Kab. Subang 3,19 3,43 3,43 3,43 3,44 3,52 3,41 85,21

Kab. Sukabumi 3,26 3,11 3,21 3,28 3,27 3,09 3,20 80,10

Kab. Sumedang 3,36 3,24 3,24 3,24 3,24 3,13 3,24 81,11

Kota Bandung 3,36 3,59 3,65 3,65 3,66 3,54 3,58 89,39

Kota Banjar 3,37 3,41 3,41 3,41 3,41 3,27 3,38 84,42

Kota Bekasi 3,29 3,40 3,42 3,42 3,44 3,43 3,40 84,92

Kota Bogor 3,44 3,57 3,60 3,59 3,58 3,51 3,55 88,69

Kota Cirebon 3,42 3,39 3,41 3,41 3,40 3,37 3,40 85,00

Kota Depok 3,42 3,31 3,33 3,35 3,38 3,31 3,35 83,75

Kota Sukabumi 3,59 3,65 3,70 3,67 3,74 3,59 3,66 91,39

Kota Tasikmalaya 3,36 3,14 3,21 3,27 3,29 3,31 3,26 81,56

Jawa Tengah Kab. Banjarnegara 3,46 3,28 3,28 3,28 3,28 3,30 3,31 82,82

Kab. Banyumas 3,45 3,37 3,37 3,37 3,37 3,38 3,38 84,54

Kab. Batang 3,43 3,48 3,48 3,48 3,48 3,44 3,46 86,51

Kab. Cilacap 3,37 3,34 3,35 3,39 3,37 3,39 3,37 84,17

Kab. Grobogan 3,43 3,30 3,30 3,30 3,30 3,36 3,33 83,32

Kab. Jepara 3,36 3,19 3,19 3,19 3,19 3,26 3,23 80,74

Kab. Kendal 3,39 3,39 3,40 3,44 3,45 3,39 3,41 85,22

Kab. Kudus 3,44 3,37 3,37 3,37 3,37 3,41 3,39 84,65

Kab. Pekalongan 3,50 2,73 2,73 2,73 2,73 2,77 2,87 71,65

Kab. Purbalingga 3,38 3,26 3,26 3,26 3,26 3,27 3,28 82,04

Kab. Semarang 3,40 3,34 3,34 3,34 3,34 3,36 3,35 83,82

Kab. Temanggung 3,37 3,37 3,39 3,39 3,39 3,37 3,38 84,58

Kab. Wonogiri 3,38 3,36 3,36 3,36 3,36 3,36 3,36 84,08

Kota Magelang 3,53 3,45 3,45 3,45 3,45 3,46 3,47 86,71

Kota Pekalongan 3,56 3,51 3,51 3,51 3,51 3,52 3,52 88,07

Kota Salatiga 3,44 3,44 3,44 3,44 3,44 3,31 3,41 85,35

Page 52: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

38 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Jawa Tengah Kota Semarang 3,37 3,23 3,23 3,23 3,23 3,15 3,24 80,92

Kota Surakarta 3,46 3,39 3,39 3,39 3,39 3,33 3,39 84,85

Kota Tegal 3,48 3,40 3,40 3,40 3,40 3,36 3,40 85,10

D.I

Yogyakarta

Kab. Bantul 3,58 3,46 3,46 3,46 3,46 3,36 3,46 86,50

Kab. Gunung Kidul 3,46 3,42 3,42 3,42 3,42 3,23 3,39 84,83

Kab. Kulon Progo 3,44 3,43 3,43 3,43 3,43 3,41 3,43 85,69

Kab. Sleman 3,42 3,33 3,33 3,33 3,33 3,32 3,34 83,61

Kota Yogyakarta 3,44 3,44 3,44 3,44 3,48 3,44 3,45 86,22

Jawa Timur Kab. Banyuwangi 3,42 3,63 3,63 3,61 3,67 3,67 3,60 90,06

Kab. Bojonegoro 3,42 3,57 3,55 3,57 3,57 3,47 3,53 88,15

Kab. Bondowoso 3,44 3,52 3,51 3,60 3,66 3,44 3,53 88,19

Kab. Gresik 3,22 3,58 3,61 3,59 3,62 3,63 3,54 88,55

Kab. Jember 3,45 3,47 3,49 3,59 3,59 3,49 3,51 87,81

Kab. Kediri 3,27 3,29 3,32 3,38 3,42 3,26 3,32 83,08

Kab. Lamongan 3,51 3,61 3,59 3,64 3,63 3,56 3,59 89,75

Kab. Madiun 3,38 3,26 3,34 3,39 3,39 3,28 3,34 83,45

Kab. Malang 3,61 3,62 3,61 3,64 3,66 3,65 3,63 90,78

Kab. Mojokerto 3,52 3,50 3,45 3,49 3,51 3,41 3,48 86,97

Kab. Nganjuk 3,33 3,25 3,42 3,38 3,44 3,14 3,33 83,17

Kab. Ngawi 3,41 3,24 3,32 3,32 3,35 3,33 3,33 83,19

Kab. Pacitan 3,42 3,56 3,57 3,59 3,64 3,59 3,56 89,00

Kab. Pamekasan 3,53 3,45 3,51 3,51 3,51 3,49 3,50 87,56

Kab. Pasuruan 3,43 3,50 3,51 3,56 3,56 3,56 3,52 87,98

Kab. Probolinggo 3,44 3,42 3,45 3,50 3,50 3,43 3,46 86,44

Kab. Sidoarjo 3,31 3,65 3,67 3,67 3,67 3,55 3,59 89,67

Kab. Situbondo 3,40 3,33 3,39 3,41 3,41 3,41 3,39 84,81

Kab. Sumenep 3,33 3,23 3,28 3,34 3,34 3,37 3,32 82,89

Page 53: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 39

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Jawa Timur Kab. Trenggalek 3,37 3,56 3,59 3,59 3,60 3,60 3,55 88,81

Kab. Tuban 3,45 3,65 3,69 3,71 3,71 3,67 3,65 91,15

Kab. Tulungagung 3,28 3,40 3,43 3,50 3,52 3,50 3,44 85,94

Kota Batu 3,41 3,45 3,46 3,47 3,50 3,39 3,45 86,19

Kota Blitar 3,36 3,43 3,53 3,57 3,61 3,42 3,49 87,16

Kota Madiun 3,66 3,65 3,68 3,71 3,73 3,76 3,70 92,47

Kota Malang 3,53 3,45 3,48 3,53 3,58 3,46 3,51 87,65

Kota Mojokerto 3,50 3,46 3,47 3,51 3,53 3,53 3,50 87,53

Kota Pasuruan 3,38 3,28 3,40 3,38 3,36 3,40 3,37 84,17

Kota Probolinggo 3,48 3,51 3,49 3,56 3,56 3,55 3,53 88,17

Kota Surabaya 3,43 3,65 3,64 3,60 3,65 3,58 3,59 89,79

Banten Kab. Lebak 3,25 3,22 3,22 3,22 3,22 2,76 3,15 78,79

Kab. Tangerang 3,41 3,37 3,37 3,37 3,37 3,28 3,36 84,00

Kota Serang 3,17 3,15 3,15 3,15 3,15 3,22 3,17 79,13

Kota Tangerang 3,41 3,34 3,34 3,34 3,34 3,33 3,35 83,75

Kota Tangerang Selatan 3,47 3,35 3,35 3,35 3,35 3,37 3,37 84,28

Bali Kab. Badung 3,37 3,33 3,33 3,33 3,33 3,27 3,33 83,21

Kab. Bangli 3,37 3,36 3,36 3,36 3,36 3,38 3,37 84,16

Kab. Buleleng 3,40 3,38 3,38 3,38 3,38 3,25 3,36 84,06

Kab. Gianyar 3,65 3,41 3,41 3,41 3,41 3,44 3,46 86,38

Kab. Jembrana 3,41 3,39 3,39 3,39 3,39 3,30 3,38 84,49

Kab. Klungkung 3,41 3,40 3,40 3,40 3,40 3,38 3,40 85,00

Kab. Tabanan 3,41 3,31 3,31 3,31 3,31 3,35 3,33 83,32

Kota Denpasar 3,59 3,51 3,51 3,51 3,51 3,50 3,52 87,96

Nusa Tenggara Timur

Kab. Manggarai Barat 3,76 3,36 3,36 3,36 3,36 3,38 3,43 85,74

Kota Kupang 3,06 2,84 3,12 3,28 3,29 3,26 3,14 78,55

Kab. Ketapang 3,35 3,12 3,20 3,20 3,23 3,29 3,23 80,75

Page 54: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

40 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Kalimantan

Barat

Kab. Landak 3,27 3,45 3,45 3,47 3,47 3,25 3,39 84,83

Kab. Mempawah 3,43 3,27 3,27 3,27 3,27 3,38 3,32 82,90

Kab. Sambas 3,35 3,13 3,16 3,17 3,17 3,21 3,20 80,01

Kab. Sekadau 3,33 3,26 3,35 3,35 3,39 3,35 3,34 83,44

Kota Pontianak 3,43 3,44 3,44 3,44 3,44 3,27 3,41 85,26

Kota Singkawang 3,47 3,39 3,40 3,40 3,42 2,90 3,33 83,26

Kalimantan

Tengah

Kab. Gunung Mas 3,18 3,16 3,16 3,16 3,16 3,16 3,17 79,15

Kab. Kapuas 3,39 3,26 3,26 3,26 3,26 3,30 3,28 82,11

Kab. Seruyan 3,45 3,28 3,28 3,28 3,28 3,29 3,31 82,72

Kota Palangkaraya 3,36 3,22 3,22 3,22 3,22 3,06 3,22 80,38

Kalimantan

Selatan

Kab. Banjar 3,47 3,41 3,39 3,43 3,47 3,39 3,43 85,64

Kab. Hulu Sungai

Selatan

3,50 3,40 3,40 3,40 3,40 3,44 3,42 85,60

Kab. Tabalong 3,41 3,43 3,53 3,57 3,60 3,53 3,51 87,83

Kota Banjarbaru 3,46 3,59 3,61 3,58 3,65 3,59 3,58 89,48

Kota Banjarmasin 3,36 3,28 3,35 3,39 3,43 3,33 3,36 83,90

Kalimantan

Timur

Kab. Kutai Kartanegara 3,57 3,64 3,64 3,64 3,64 3,63 3,62 90,58

Kab. Penajam Paser

Utara

3,39 3,38 3,38 3,38 3,38 3,36 3,37 84,36

Kota Balikpapan 3,60 3,48 3,48 3,48 3,48 3,45 3,49 87,35

Kota Bontang 3,42 3,39 3,39 3,39 3,39 3,30 3,38 84,56

Kota Samarinda 3,41 3,42 3,43 3,45 3,45 3,37 3,42 85,53

Sulawesi

Utara

Kab. Siau Tagulandang

Biaro

3,42 3,19 3,19 3,19 3,19 3,30 3,25 81,13

Kota Bitung 3,41 3,33 3,33 3,33 3,33 3,36 3,35 83,74

Kota Manado 3,13 3,05 3,05 3,05 3,05 3,10 3,07 76,80

Kota Tomohon 3,50 3,48 3,48 3,48 3,48 3,42 3,47 86,79

Page 55: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018 41

Provinsi Kabupaten/Kota

Inte

grit

as

Dis

kri

min

asi

Kec

ura

nga

n

Imb

alan

Pu

ngl

i

Cal

o

IPA

K (

Skal

a 4

)

IPA

K (

%)

Sulawesi

Tengah

Kab. Banggai 3,30 3,14 3,24 3,40 3,38 3,40 3,31 82,75

Kota Palu 3,35 3,23 3,34 3,32 3,33 3,33 3,31 82,85

Sulawesi

Selatan

Kab. Bantaeng 3,58 3,47 3,47 3,47 3,47 3,45 3,49 87,14

Kab. Bulukumba 3,20 3,18 3,18 3,18 3,18 3,27 3,20 79,89

Kab. Gowa 3,48 3,79 3,87 3,87 3,87 3,88 3,79 94,86

Kab. Luwu Utara 3,52 3,45 3,45 3,45 3,45 3,46 3,46 86,55

Kab. Pinrang 3,37 3,34 3,34 3,34 3,34 3,34 3,34 83,58

Kab. Sinjai 3,39 3,36 3,36 3,36 3,36 3,41 3,38 84,42

Kab. Takalar 3,37 3,26 3,26 3,26 3,26 3,34 3,29 82,34

Kab. Wajo 3,37 3,33 3,33 3,33 3,33 3,32 3,34 83,42

Kota Makassar 3,51 3,38 3,38 3,38 3,38 3,38 3,40 85,06

Kota Palopo 3,35 3,27 3,27 3,27 3,27 3,29 3,29 82,19

Kota Parepare 3,48 3,50 3,50 3,50 3,50 3,40 3,48 86,99

Sulawesi

Tenggara

Kota Kendari 3,41 3,45 3,45 3,45 3,45 3,46 3,45 86,15

Gorontalo Kab. Bone Bolango 3,45 3,46 3,46 3,46 3,46 3,42 3,45 86,25

Kab. Gorontalo 3,51 3,40 3,40 3,40 3,40 3,43 3,42 85,61

Kab. Pohuwato 3,44 3,40 3,40 3,40 3,40 2,80 3,31 82,68

Kota Gorontalo 3,59 3,58 3,58 3,58 3,58 3,53 3,57 89,26

Sulawesi Barat

Kab. Polewali Mandar 3,46 3,36 3,36 3,36 3,36 3,34 3,37 84,29

Maluku Kota Ambon 3,30 3,12 3,12 3,12 3,12 3,14 3,15 78,81

Maluku Utara Kota Ternate 3,43 3,59 3,62 3,68 3,66 3,71 3,62 90,38

Papua Barat Kab. Manokwari 3,24 3,70 3,72 3,75 3,80 3,75 3,66 91,48

Kab. Sorong 3,17 3,28 3,28 3,31 3,32 3,35 3,28 82,10

Kab. Teluk Wondama 2,75 3,57 3,65 3,52 3,51 3,49 3,42 85,39

Papua Kab. Merauke 3,32 3,14 3,14 3,14 3,14 3,17 3,17 79,31

Kota Jayapura 3,24 3,25 3,25 3,25 3,25 3,18 3,24 80,88

Page 56: iii - rb.bps.go.id · dimensi kualitas pelayanan publik dan perilaku anti korupsi. Agar dapat diukur secara kuantitatif, dimensi kualitas pelayanan publik diuraikan kedalam beberapa

42 Laporan SHPRB Pemerintah Kabupaten/Kota Tahun 2018