documentii
TRANSCRIPT
kelompok kerja multi disiplin yang dibentuk
oleh Standard Australia dan Standard New
Zealand menerbitkan standar manajemen
risiko yang pertama di dunia yaitu AS/NZS
4360:1995
Sejarah...
Standar ini memberikan panduan umum
untuk kegiatan manajemen resiko dan
dapat diaplikasikan untuk berbagai jenis
kegiatan baik perusahaan atau individu.
Ruang Lingkup
1. Komunikasi dan Konsultasi
2. Menetapkan Konteks
3. Mengidentifikasi Resiko
4. Menganalisa Resiko
5. Mengevaluasi Resiko
6. Melakukan Pengelolaan Resiko
Elemen Utama Manajemen Resiko
Komunikasi dan konsultasi dengan stakeholder
dilakukan pada masing-masing tahap pada
proses manajemen resiko dan dilakukan dua
arah.
Stakeholder juga memberikan pertimbangan
terhadap resiko berdasarkan persepsi mereka.
Komunikasi dan Konsultasi
Persepsi stakeholder terhadap resiko dapat
berbeda tergantung pada asumsi, konsep
dan tujuan.
Persepsi stakeholder tentang resiko harus
diidentifikasi, direcord dan terintegrasi pada
masing-masing tahap pada proses
manajemen resiko
Komunikasi dan Konsultasi
a.Internal Context meliputi organizational
context, antara lain :
1. Budaya
2. Internal stakeholder
3. Struktur manajemen
4. Kemampuan sumber daya manusia, proses,
sistem dan keuangan
5. Strategi untuk mencapai tujuan
Penentuan Konteks
b.External Context meliputi lingkungan
dimana organisasi beroperasi serta
hubungan organisasi dengan lingkungan
tsb, contoh
1. Kebudayaan, sosial, peraturan, lingkungan
politik
2. Eksternal stakeholder
Penentuan Konteks
c.Risk Management Context meliputi penetapan tujuan,
ruang lingkup, strategi dan parameter dari kegiatan
atau bagian organisasi dimana manajemen resiko
dilaksanakan.
Hal khusus yang juga harus dipertimbangkan meliputi:
1. Peran dan tanggung jawab berbagai bagian dari
organisasi yang berpartisipasi dalam proses
manajemen resiko
2. Hubungan antar proyek atau kegiatan dengan bagian
dari organisasi.
Penentuan Konteks
d.Pengembangan Kriteria Resiko berdasarkan
pada aspek operasional, teknik, keuangan,
hukum dll.
e.Menetapkan struktur meliputi pengelompokan
aktivitas, proyek, proses dll yang bertujuan
untuk memastikan supaya resiko yang
penting tidak terabaikan/tidak terawasi
Penentuan Konteks
Pertanyaan kunci dalam melakukan identifikasi resiko
1. Kapan, dimana, mengapa, bagaimana resiko dapat
terjadi?
2. Apakah sumber dari masing-masing resiko?
3. Siapa saja yang terlibat?
4. Berapa sering resiko tersebut terjadi?
5. Apakah konsekuensi dari masing-masing resiko?
6. Tindakan apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi
resiko?
7. dll
Identifikasi Resiko
Teknik dalam melakukan identifikasi resiko
1. Checklist
2. Pertimbangan berdasarkan pengalaman
dan data yang ada
3. Brainstorming
4. dll
Identifikasi Resiko
Risk Identification Template
Sources of risksArea of impact
Assets Revenues Costs People Commnty Environment
Commercial & legal relationships
Economics
Human behavior
Natural events
Political circumstances
Technological/technical issues
Management activities and control
Analisa resiko adalah memisahkan resiko
minor dari mayor dan memprioritaskan
resiko berdasarkan levelnya.
Level resiko ditentukan berdasarkan
hubungan antara konsekuensi dan likehood.
Analisa Resiko
Pertanyaan kunci untuk menentukan tingkat resiko
1. Apakah konsekuensi dari masing-masing resiko
jika resiko tsb terjadi?
2. Berapa kemungkinan frekuensi dari terjadinya
resiko tsb?
3. Apakah tindakan pengendalian yang telah
dilakukan untuk mengendalikan resiko tersebut?
Analisa Resiko
Sumber informasi untuk menganalisa
konsekuensi dan probabilitas meliputi :
1. Data yang telah ada
2. Literatur yang sesuai
3. Penelitian/eksperimen
4. Expert judgement
5. Market research
6. dll
Analisa Resiko
Jenis Analisa
1. Qualitative Analysis
• Menggunakan kata/kalimat untuk
menggambarkan besarnya konsekuensi dan
probabilitas
• Metode ini digunakan ketika data numerik atau
sumber tidak tersedia untuk metode kuantitatif
Analisa Resiko
Analisa Resiko Consequences
Level Descriptor Example detail description
1 Insignificant No injuries, low financial loss
2 MinorFirst aid treatment, on-site release immediately contained, medium financial loss
3 ModerateMedial treatment required, on-site release contained with outside assistance, high financial loss
4 MajorExtensive injuries, loss of production capability, off-site release with no detrimental effects, major financial loss
5 CatastrophicDeath, toxic release off-site with detrimental effect, huge financial loss
Analisa Resiko Likelihood
Level Descriptor Example detail description
A Almost certain Is expected to occur in most circumstances
B Likely Will probably occur in most circumstances
C Possible Might occur at some time
D Unlikely Could occur at some time
E Rare May occur only in exceptional circumstances
Analisa ResikoE : extreme risk; immediate action required
H : high risk; senior management attention needed
M : moderate risk; management responsibility must be specifiedL : low risk; manage by routine procedures
ConsequencesLikelihood
Insignificant1
Minor2
Moderate3
Major4
Catastrophic4
A (almost certain)
B (likely)
C (moderate)
D (unlikely)
E (rare)
H H
H
H
H
HH
H
E
E
EE
E
EE
E
M
M
M
ML
L
L
L
L
Risk matrix - level of risk
Jenis Analisa
2. Semi Quantitative Analysis
• Menggunakan beberapa nilai numerik
untuk menggambarkan besarnya
konsekuensi dan probabilitas.
• Digunakan apabila data numerik kurang
mencukupi.
Analisa Resiko
Semi Quantitative Analysis
Analisa Resiko
Likelihood of occurrence
GARDU INDUKRUSAK
PEMBANGKITRUSAK
LIGHTNING
0.5 0.3 0.2
ANALYTIC HIERARCHY PROCESS
Jenis Analisa
3. Quantitative Analysis
• Menggunakan data numerik untuk menentukan
besarnya konsekuensi dan probabilitas.
• Metode kuantitatif digunakan jika diperlukan
prioritas secara akurat dan data numerik
tersedia.
Analisa Resiko
Analisa Resiko ConsequencesLevel Descriptor Example detail description
1 Insignificant No injuries. Minor delays. Little financial loss. $0 - $4,999*
2 MinorFirst aid required. Small spill/gas release easily contained within work area. Nil environmental impact. Financial loss $5,000 - $49,999*
3 Moderate
Medical treatment required. Large spill/gas release contained on campus with help of emergency services. Nil environmental impact. Financial loss $50,000 - $99,999*
4 Major
Extensive or multiple injuries. Hospitalisation required. Permanent severe health effects. Spill/gas release spreads outside campus area. Minimal environmental impact. Financial loss $100,000 - $250,000*
5 CatastrophicDeath of one or more people. Toxic substance or toxic gas release spreads outside campus area. Release of genetically modified organism (s) (GMO). Major environmental impact. Financial loss greater than $250,000*
Tujuan untuk memutuskan berdasarkan analisa
resiko, mana resiko yang membutuhkan
prioritas untuk dikelola.
Evaluasi resiko diperoleh dengan
membandingkan tingkat resiko dari analisa
resiko dengan kriteria resiko ketika
menetapkan konteks.
Evaluasi Resiko
1. Mengidentifikasi cara pengelolaan resiko baik
yang memberikan hasil positif maupun
negatif
2. Mengkaji cara pengelolaan resiko
3. Persiapan dan penerapan rencana
pengelolaan
Pengelolaan Resiko
High probability, high impact: resiko jenis ini
umumnya dihindari.
Low probability, high impact: respon untuk
tipe resiko ini umumnya ditranfer ke pihak
lain.
Contoh Pengelolaan Resiko
High probability, low impact: mitigasi atau
pengurangan resiko.
Low probability, low impact: dalam kasus ini
efek dari resiko tersebut pada umumnya
masih dapat diterima.
Contoh Pengelolaan Resiko
Pemantauan dan peninjauan meliputi
mempelajari proses manajemen resiko,
meninjau kejadian, rencana pengelolaan
dan hasilnya.
Pemantauan dan peninjauan dilakukan
secara berkelanjutan untuk memastikan
kesesuaian rencana pengelolaan.
Pemantauan dan Peninjauan Ulang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
probabilitas dan konsekuensi dapat berubah
begitu pula faktor yang mempengaruhi
kesesuaian dan biaya pengelolaan resiko.
Progres dari rencana pengelolaan resiko
dapat dijadikan sebagai prestasi organisasi
Pemantauan dan Peninjauan Ulang
Masing-masing tahap dalam proses
manajemen resiko harus terdokumentasi
dengan tepat.
Asumsi, metode, sumber data, analisa, hasil
dan alasan pengambilan keputusan harus
didokumentasikan.
Pendokumentasian Proses Manajemen Resiko
Bertujuan untuk mengembangkan,
menentukan dan menjamin keberlangsungan
proses manajemen resiko pada sebuah
organisasi.
Tahap ini meliputi
1. Mengevaluasi proses dan pelaksanaan
manajemen resiko yang telah ada di organisasi
tersebut
Menentukan Efektivitas Manajemen Resiko
2. Merencanakan manajemen resiko, meliputi pengembangan
rencana manajemen resiko, memastikan dukungan dari
top manajemen, mengembangkan dan menyampaikan
kebijakan untuk manajemen resiko.
3. Menetapkan akuntabilitas dan kewenangan (pihak direktur
dan eksekutif senior)
4. Menyesuaikan proses manajemen resiko dengan
organisasi, peraturan, prosedur
5. Memastikan sumber daya yang mencukupi, meliputi
sumber daya manusia, skill, finansial, sistem informasi dll
Menentukan Efektivitas Manajemen Resiko