ii.1.auditplan_auditprogram_auditprocedure_auditteknik.ppt
DESCRIPTION
AUDITTRANSCRIPT
AUDIT PLAN, AUDIT PROGRAM,PROSEDUR AUDIT
PERENCANAAN AUDIT
Kasus: Kejatuhan Enron: Apakah ada yang memahami bisnis mereka ?
PERENCANAAN AUDIT (AUDIT PLANNING)• SPAP-Standar pekerjaan lapangan yang pertama
“Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika menggunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya”
• Alasan auditor mempersiapkan rencana kontrak kerja :– Memperoleh bukti yang cukup kompeten– Menjaga biaya audit yang dikeluarkan tetap
wajar– Menghindari kesalahpahaman dengan klien
• Audit plan adalah:pengembangan strategi menyeluruh
pelaksanaan dan lingkup audit yang diharapkan
Disusun segera setelah Engagement Letter (surat perikatan) disetujui klien
• Tujuan audit plan: Untuk mencapai keyakinan
memadai guna mendeteksi salah saji yang diyakini jumlahnya besar, baik secara individual maupun keseluruhan, yang secara kuantitatif berdampak material terhadap laporan keuangan
• Supervisi pengarahan usaha asisten yang terkait dalam pencapaian tujuan audit dan menentukan apakah tujuan tersebut tercapai
• Unsur supervisi: Memberikan instruksi kepada asisten Tetap menjaga penyampaian informasi masalah
penting yang ditemukan dalam audit Mereview pekerjaan yang dilaksanakan :
apakah pekerjaan audit telah dilaksanakan secara memadai dan menilai apakah hasilnya sejalan dengan kesimpulan yang disajikan dalan laporan audit
Menyelesaikan perbedaan pendapat antara staf audit dan KAP
• Faktor yang mempengaruhhi luasnya supervisi: Kompleksitas masalah Kualifikasi orang yang melaksanakan audit
• Memahami tanggung jawabnya dan tujuan prosedur audit• Mengetahui hal yang kemungkinan berpengaruh terhadap
sifat, luas dan saat prosedur tsb. dilaksanakan (sifat bisnis klien, masalah akuntansi dan audit)
• Dalam merencanakan audit: Risiko audit dapat dibatasi pada tingkat yang
rendah, sesuai dengan pertimbangan profesional
Menetapkan pertimbangan awal mengenai tingkat materialitas
• Untuk audit plan, auditor dapat mempertimbangkan materialitas:1.Sebelum laporan keuangan yang akan
diaudit selesai disusun2.Setelah laporan keuangan yang diaudit
selesai disusun, namun perlu dimodifikasi• Untuk dua keadaan tsb. didasarkan atas laporan
keuangan interim klien yang disetahunkan atau laporan keuangan tahunan satu/lebih periode sebelumnya, dengan syarat memperhatikan pengaruh perubahan besar dalam perusahaan klien dan perubahan lain yang relevan dalam perekonomian secara keseluruhan
Pra-perencanaan audit perolehan informasi untuk menilai risiko akseptibilitas audit dan risiko inheren
• Risiko Akseptibilitas Audit– Ukuran untuk menilai seberapa besar kesediaan
auditor untuk menerima bahwa laporan keuangan mungkin saja disajikan dengan kesalahan penyajian yang material setelah proses audit diselesaikan dan pendapat unqualified telah dinyatakan (Risiko nol persen yakin sekali, Risiko 100 persen benar-benar tidak yakin)
• Risiko Inheren– Ukuran penilaian auditor atas kemungkinan
adanya kesalahan penyajian yang material atas akun sebelum mempertimbangkan efektifitas pengendalian intern
Menerima Klien dan Melakukan Perencanaan Audit Awal
• Perencanaan audit awal1. Auditor harus memutuskan apakah
akan menerima seorang klien baru atau melanjutkan pelayanan klien yang ada
2. Auditor mengidentifikasi mengapa klien membutuhkan audit
3. Auditor memperoleh pemahaman klien tentang cara penugasan untuk menghindari kesalahpahaman
4. Staf untuk penugasan dipilih, termasuk bila dibutuhkan spesialis audit
ad.1.Penerimaan dan kelangsungan kerjasama dengan klien
– Harus mempertimbangkan tanggungjawab hukum dan profesi KAP dalam menentukan klien yang layak
– Investigasi klien baruSebelum menerima klien baru, KAP menginvestigasi perusahaan untuk menentukan akseptibilitas, prospek klien dalam komunitas bisnisnya, stabilitas keuangan dan hubungannya dengan KAP sebelumnya
– Mempertahankan klien yang adaKAP setiap tahun mengevaluasi kliennya untuk menentukan apakah ada alasan untuk menghentikan proses audit mereka
ad.2. Mengidentifikasikan berbagai alasan klien meminta penugasan audit
– Sesuai dengan dua faktor yang mempengaruhi risiko akseptibilitas audit : siapakah yang akan menjadi pengguna laporan keuangan; dan apa maksud menggunakan laporan keuangan
ad.3. Memperoleh kesepahaman dengan klien
– SAS 83 (AU 310)– Surat penugasan (engagement letter)
kesepakatan antara KAP dan pihak klien untuk melaksanakan jasa audit serta jasa lainnya yang terkait dengan audit
ad.4. Memilih staf bagi penugasan audit– SPAP Standar Umum pertama– Mengevaluasi kebutuhan spesialis dari
luar:• SAS 73 (AU 336)• Audit klien membutuhkan
pengetahuan khusus harus berkonsultasi dengan spesialis
• Untuk membuat perencanaan audit dengan baik:
– Pahami bisnis klien– Sifat dan jenis usaha klien– Struktur organisasi– Struktur permodalan– Metode produksi– Pemasaran– Distribusi dll
• Untuk memperoleh pengetahuan tentang bisnis klien dapat melalui:
– Pengalaman dengan klien dan industrinya
– Pengajuan pertanyaan kepada pegawai perusahaan klien
– Kertas kerja audit dari tahun sebelumnya (yang berisi informasi mengenai sifat bisnis, struktur organisasi dan karakteristik operasi serta transaksi yang memerlukan pertimbangan khusus)
– Publikasi yang dikeluarkan industri, laporan keuangan, buku teks, majalah dan perorangan yang memiliki pengetahuan industri klien
• Pengetahuan bisnis klien membantu auditor dalam:
– Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan pertimbangan khusus
– Menilai kondisi yang didalamnya data akuntansi yang dihasilkan, diolah, di review dan dikumpulkan dalam organisasi
– Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas persediaan, depresi, penyisihan piutang ragu-ragu, persentase penyelesaian kontrak jangka panjang
– Menilai kewajaran representasi manajemen
– Mempertimbangkan kesesuaian prinsip akuntansi yang diterapkan dan kecukupan pengungkapannya
• Pertimbangan auditor dalam perencanaan audit:a. Pahami bisnis dan industri klien b. Kebijakan dan prosedur akuntansi klienc. Metode pengolahan informasi akuntansi yang digunakan
klien, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan
d. Penetapan risiko pengendalian yang direncanakane. Pertimbangan awal tingkat materialitas untuk tujuan
auditf. Pos lap. keuangan yang memerlukan penyesuaian g. Kondisi yang memerlukan perluasan/perubahan tes
audit, seperti risiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material, atau adanya transaksi antar pihak yang mempunyai hubungan istimewa
h. Sifat lap. audit yang akan diserahkan kepada pemberi tugas (sebagai contoh, laporan audit tentang laporan keuangan konsolidasi, laporan khusus untuk menggambarkan kepatuhan klien terhadap kontrak/perjanjian)
MEMAHAMI BISNIS dan INDUSTRI KLIEN
Sifat bisnis dan industri klien mempengaruhi risiko bisnis klien dan risiko salah saji material
• Faktor yang meningkatkan pentingnya pemahaman bisnis dan industri klien:– Teknologi informasi menghubungkan perusahaan
klien dengan pelanggan dan pemasok besar– Klien telah meluaskan operasional ke seluruh
dunia– Teknologi informasi mempengaruhi proses
internal, memperbaiki mutu dan ketepatan waktu inf. aktnsi
– Pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud meningkatkan kerumitan akuntansi
– Auditor membutuhkan pemahaman yang lebih baik bisnis dan industri klien untuk memberikan pelayanan yang bernilai tambah kepada klien
OPERASI dan PROSES BISNIS Auditor harus memahami sumber utama
pendapatan, pelanggan dan pemasok kunci, sumber keuangan dan informasi tentang pihak terkait yang bisa menunjukkan area risiko bisnis klien
– Mengunjungi pabrik dan kantor•Mengamati kegiatan perusahaan secara
langsung•Membantu auditor untuk mengidentifikasi
risiko inheren– Mengidentifikasi pihak terkait
•SAS 45 (AU 334) definisi pihak terkait perusahaan afiliasi, pemegang saham utama dari perusahaan klien atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien dimana salah satu dari kedua belah pihak itu dapat mempengaruhi manajemen atau kebiajakan operasional pihak lainnya
• Tujuan dan strategi klien– Strategi Pendekatan yang diikuti entitas untuk mencapai
tujuan organisasi– Tujuan Klien :
• Pelaporan keuangan yang bisa diandalkan• Efektivitas dan efisiensi operasi• Pemenuhan hukum dan peraturan
• Ukuran dan prestasi– Meliputi indikator prestasi kunci yang digunakan manajemen
untuk mengukur kemajuan terhadap tujuan– Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan benchmarking
terhadap pesaing kunci• Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan:
Bagian penting untuk memahami bisnis klien dan penilaian resiko
Dilakukan dengan membandingkan antara rasio klien dengan benchmark industri atau pesaing sebagai indikasi kinerja
Bagian penting dari pengujian disepanjang audit
• Prosedur yang dipertimbangkan dalam perencanaan dan supervisi:
a. Arsip korespondensi, kertas kerja, arsip permanen, laporan keuangan dan laporan audit tahun lalu
b. Membahas masalah (yang mempunyai dampak audit) dengan staf KAP yang bertanggungjawab atas jasa non audit
c. Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis yang berdampak terhadap entitas
d. Membaca laporan keuangan interim tahun berjalane. Membicarakan tipe, luas dan waktu audit dengan
manajemen, dewan komisaris atau komite auditf. Mempertimbangkan dampak diterapkannya pernyataan
standar akuntansi dan auditingg. Mengkoordinasikan bantuan dari pegawai perusahaan klien
dalam penyiapan datah. Menentukan luasnya keterlibatan, jika ada, konsultan,
spesialis dan auditor interni. Membuat jadwal pekerjaan audit (time schedule)j. Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan staf auditk. Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk
memperoleh tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan sehingga auditor dapat mengantisipasi dan memberikan perhatian terhadap hal yang berkaitan
• Tujuan Perencanaan Audit:Tujuan utama mendapatkan sebuah pemahaman tentang bisnis dan industri klien yang akan digunakan untuk menilai risiko bisnis klien dan risiko salah saji material dalam laporan keuangan
ISI AUDIT PLAN:1. Hal-hal mengenai klien2. Hal-hal yang mempengaruhi klien3. Rencana kerja auditor
ad.1. Hal-hal mengenai klien a. Bidang usaha klien, alamat, no. telepon, fax dllb. Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)
Nama Pemilik, Permodalanc. Accounting policy (Kebijakan Akuntansi)
Buku yang digunakan Buku Penjualan, Buku Pembelian, Buku Kas/Bank, Buku Memorial
Metode pembukuan Manual (tulis tembus atau biasa), Komputer, Mesin Pembukuan
Komentar mengenai mutu pembukuan secara umum (membantu dalam menyusun budget dan pemilihan tenaga yang akan ditugaskan di klien tsb)
d. Neraca komparatif dan perbandingan penjualan, Laba/Rugi tahun lalu dan sekarang
e. Client contact Presiden direktur, Controller, Chief Accountant, Penasihat hukum
f. Accounting, Auditing & Tax Problem Accounting problem Perubahan metode pencatatan dan
manual ke komputer, Revaluasi fixed asset, Perubahan metode atau tarif penyusutan
Auditing problem Hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan, Perubahan accounting policy
Tax problem Masalah rastitusi, kekurangan penyetoran, adanya dua pembukan dalam perusahaan
ad.2. Hal-hal yang Mempengaruhi Klien Majalah ekonomi/surat kabar (Business News, Ekonomi Keuangan Indonesia)
ad.3. Rencana Kerja Auditor a. Staffing
• Nama Partner• Nama Manager• Nama Supervisor• Nama Senior• Nama Asisten
b. Waktu Pemeriksaan • Waktu dimulai suatu pemeriksaan• Berapa lama waktu pemeriksaan• Dead Line (selesai kapan, dikirim kemana, sampainya
kapan, kepada siapa report itu dikirim)• Budget (jam kerja dan biaya audit)
c. Jenis Jasa yang Diberikan General Audit, Special Audit, Bantuan Administrasi,
Menyusun Neraca/Laba Rugi, Perpajakan
• Hal-hal tambahan d.Bantuan yang dapat diberikan klien
• Mengisi formulir konfirmasi piutang, utang• Membuat schedule
Aging Schedule Rincian Harga Tetap Rincian Utang dan Piutang Rincian Biaya yang Masih Harus Dibayar
e.Time Schedule • Jadwal kerja per bulan• Siapa yang mengerjakan • Berapa jam waktu yang dibutuhkan
• Pada akhir Audit Plan, mencantumkan : 1.Dibuat oleh:2.Review oleh:3.Approved oleh: (harus diapproved oleh Partner)
AUDIT PROGRAM Merupakan kumpulan prosedur audit (dibuat tertulis) yang
rinci dan dijalankan untuk mencapai tujuan audit (akan lebih baik jika audit program dibuat terpisah untuk Compliance Test dan Substantive Test)
• Tujuan Audit Program: Untuk mengetahui apakah penyajian laporan keuangan oleh
manajemen dari sisi eksistensi atau keterjadian, kelengkapan, hak dan kewajiban, pemilaian atau alokasi serta penyajian dan pengungkapan dapat dipercaya, wajar dan tidk menyesatkan terhadap pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan tsb
• Manfaat Audit Program: Sebagai petunjuk kerja yang harus dilakukan asisten dan
instruksi bagaimana harus menyelesaikan Sebagai dasar untuk koordinasi, pengawasan, dan
pengendalian pemeriksaan Sebagai dasar penilaian kerja yang dilakukan klien
• Disusun setelah Audit Plan (tetapi sebelum pemeriksaan lapangan dimulai) :
Disusun secara standardisasi untuk semua klien Disusun sesuai dengan kondisi dan situasi klien (tailor made)
RANCANGAN PROGRAM AUDIT
Bagian deskriptif yang mendokumentasikan pemahaman untuk memperoleh pengendalian internal dan mempengaruhi program audit uji pengendalian dan uji substantif :
1. Uraian prosedur yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman pengendalian internal klien
2. Risiko pengendalian yang dinilai Daftar atas berbagai prosedur audit untuk
audit tertentu atau untuk keseluruhan proses audit
Mencakup: • ukuran sampel• item yang dipilih• waktu pelaksanaan pengujian
Setiap komponen audit terdapat suatu program audit yang mengandung sejumlah prosedur audit
• Metodologi untuk merancang ujian :– Prosedur audit meliputi uji
pengendalian dan uji substantif atas transaksi tergantung risiko pengendalian yang dinilai
– Jika pengendalian efektif, maka risiko pengendalian yang dinilai adalah rendah (uji pengendalian sangat ditekankan)
PROSEDUR AUDIT adalah pendekatan untuk merancang uji pengendalian dan uji substantif atas transaksi menekankan pemenuhan tujuan audit yang terkait dengan transaksi
4 langkah berikut dilakukan ketika auditor merencanakan untuk mengurangi risiko pengendalian yang dinilai:
1. Menggunakan sasaran hasil audit yang terkait dengan transaksi kepada kelas transaksi yang diuji
2. Mengidentifikasikan pengendalian kunci yang harus mengurangi resiko pengendalian untuk masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi
3. Untuk semua pengandalian internal yang digunakan untuk mengurangi penilaian awal dari resiko pengendalian dibawah maksimum (pengendalian kunci), mengembangkan pengujian pengendalian yang sesuai
4. Untuk potensi jenis salah saji yang berhubungan masing-masing sasaran audit yang terkait dengan transaksi
• Audit program yang baik mencantumkan:
Tujuan pemeriksaan (audit objective) Prosedur audit yang akan dijalankan Kesimpulan pemeriksaan
• Prosedur Audit Program: Prosedur audit program untuk
Compliance Test Prosedur audit program untuk
Substantive Test Prosedur audit program untuk
keduanya
AUDIT PROSEDUR dan AUDIT TEKNIK• Audit Prosedur :
Merupakan langkah yang harus dijalankan auditor dalam melaksanakan pemeriksaan
Sangat diperlukan oleh asisten agar tidak melakukan penyimpangan dan dapat bekerja secara efisien dan efektif
Dilakukan dalam rangka mendapatkan bahan bukti (audit evidence) yang cukup untuk mendukung pendapat auditor atas kewajaran laporan keuangan
• Audit Teknik : Merupakan cara untuk memperoleh audit
evidence, seperti konfirmasi, observasi, inspeksi, tanya jawab (inquiry), dll
PROSEDUR AUDIT
• Prosedur analitik• Inspeksi• Konfirmasi• Ajukan Pertanyaan• Hitung• Telusur (tracing)• Lacak (vouching)• Amati• Ulang• Tehnik Audit Berbantuan Komputer
JENIS PROSEDUR AUDIT
1. Prosedur utk memperoleh pemahaman pengendalian interen
2. Pengujian pengendalian3. Pengujian Substantif
–Pengujian analitik–Tes rinci transaksi–Tes rinci saldo