ii. tinjauan pustaka - repository.ipb.ac.id · pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara...

13
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Pegagan Di Indonesia, penyebaran pegagan sangat luas, terbukti dari banyaknya nama yang melekat pada tanaman ini. Penamaan tersebut tentu sesuai dengan daerahnya. Namun, dalam kalangan ilmiah, pegagan mempunyai nama Centella asiatica dengan susunan klasifikasi sebagai berikut (Lasmadiwati et al., 2004) Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotiledonae Bangsa : Umbilales Suku : Umbilliferaceae Marga : Centella Jenis : Centella asiatica L. Urban Di Indonesia, tumbuhan ini mempunyai banyak nama lokal antara lain daun kaki kuda, pegagan; gagan-gagan, ganggangan, kerok batok, pantegowang, panigowang, rendeng (Jawa); antanan gede, calingan rambat (Sunda); kostekosan (Madura); dau tungke-tungke (Bugis); kori-kori (Halmehera). Di Inggris disebut pennywort (Heyne, 1987). Winarto dan Surbakti (2003) menyatakan bahwa pegagan (Centella asiatica L. Urban) tumbuh merayap menutupi tanah, tidak berbatang, tinggi tanaman antara 10-50 cm. Daun pegagan berwarna hijau, tunggal berkeriput, rapuh, memiliki daun satu helai tersusun dalam roset akar dan terdiri dari 2-10 helai daun, tangkai daunnya memiliki panjang 2-10 cm, dengan pangkal tangkai melebar serupa seludang, helai daun berbentuk ginjal dengan diameter 1-7 cm, berwarna hijau kelabu, umumnya dengan tujuh tulang daun yang menjari, pangkal helai daun berlekuk, ujung daun membundar, pinggir daun bergerigi, pinggir pangkal daun bergigi, permukaan daun umumnya licin, tulang daun pada permukaan bawah agak berambut, stolon dan tangkai daun berwarna kelabu, berambut halus (Depkes RI, 1977).

Upload: lamkien

Post on 06-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Botani Pegagan

Di Indonesia, penyebaran pegagan sangat luas, terbukti dari

banyaknya nama yang melekat pada tanaman ini. Penamaan tersebut tentu

sesuai dengan daerahnya. Namun, dalam kalangan ilmiah, pegagan

mempunyai nama Centella asiatica dengan susunan klasifikasi sebagai berikut

(Lasmadiwati et al., 2004)

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotiledonae

Bangsa : Umbilales

Suku : Umbilliferaceae

Marga : Centella

Jenis : Centella asiatica L. Urban

Di Indonesia, tumbuhan ini mempunyai banyak nama lokal antara lain

daun kaki kuda, pegagan; gagan-gagan, ganggangan, kerok batok,

pantegowang, panigowang, rendeng (Jawa); antanan gede, calingan rambat

(Sunda); kostekosan (Madura); dau tungke-tungke (Bugis); kori-kori

(Halmehera). Di Inggris disebut pennywort (Heyne, 1987).

Winarto dan Surbakti (2003) menyatakan bahwa pegagan (Centella

asiatica L. Urban) tumbuh merayap menutupi tanah, tidak berbatang, tinggi

tanaman antara 10-50 cm. Daun pegagan berwarna hijau, tunggal berkeriput,

rapuh, memiliki daun satu helai tersusun dalam roset akar dan terdiri dari 2-10

helai daun, tangkai daunnya memiliki panjang 2-10 cm, dengan pangkal

tangkai melebar serupa seludang, helai daun berbentuk ginjal dengan diameter

1-7 cm, berwarna hijau kelabu, umumnya dengan tujuh tulang daun yang

menjari, pangkal helai daun berlekuk, ujung daun membundar, pinggir daun

bergerigi, pinggir pangkal daun bergigi, permukaan daun umumnya licin,

tulang daun pada permukaan bawah agak berambut, stolon dan tangkai daun

berwarna kelabu, berambut halus (Depkes RI, 1977).

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

Lasmadiwati et al. (2003) menyebutkan bahwa pegagan diperkirakan

ada beberapa jenis. Jenis pegagan yang telah dibudidayakan dan

diperdagangkan saat ini berdasarkan ukurannya adalah pegagan besar dan

pegagan kecil. Menurut (Januwati dan Muhammad, 1992) tanaman pegagan

yang telah berumur 3-4 bulan sudah dapat dipanen dengan cara memangkas

daun tanaman tersebut dengan selang sekitar dua bulan sekali. Pemanenan

dilakukan terhadap pegagan yang berdaun segar, berukuran cukup lebar dan

tidak terserang hama atau penyakit. Waktu pemanenan yang terlalu cepat

sebaiknya tidak dilakukan karena pembentukan zat-zat yang terkandung di

dalam pegagan belum sempurna (Winarto dan Surbakti, 2003)

Gambar 1. Tanaman pegagan

Sumber: tanamandanobat.blogspot.com/2009

B. Syarat Tumbuh

Menurut Santa dan Prajogo (1992), pegagan berasal dari Asia Tropik

dan kemudian tersebar di berbagai negara, misalnya Filipina, Madagaskar,

Srilanka, India dan Indonesia. Widowati et al. (1992) menambahkan bahwa

tumbuhan ini merupakan tumbuhan iklim tropik yang tumbuh di dataran

rendah sampai ketinggian 2500 m dari permukaan laut (dpl) di tempat-tempat

terbuka, pada tanah yang lembab dan subur, misalnya di padang rumput,

tegalan, tepi parit, di antara batu-batu, di tepi-tepi jalan, dan tembok. Winarto

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

dan Surbakti (2003) menyatakan bahwa kelembaban udara yang diinginkan

pegagan antara 70-90% dengan rata-rata temperatur udara antara 20-25oC dan

tingkat kemasaman tanah (pH) netral antara 6-7.

Tanaman pegagan tumbuh baik di tempat dengan naungan yang

cukup. Pada tempat seperti ini, tanaman akan tumbuh dengan helaian daun

lebih besar dan tebal di banding di tempat terbuka, sedang pada tempat yang

terlalu kurang cahaya, helaian daun akan menipis dan berwarna pucat. Selain

itu, untuk memperoleh daun yang lebar diperlukan kelembaban dan kesuburan

tanah yang cukup ( Januwati dan Muhammad, 1992).

C. Kandungan dan Manfaat Pegagan

Tanaman pegagan mengandung banyak zat kimia yang bermanfaat

bagi manusia. Menurut Barnes et al. (2002), kandungan kimia pegagan terbagi

menjadi beberapa golongan, yaitu asam amino, flavonoid, terpenoid, dan

minyak atsiri. Asam amino terdiri atas sejumlah besar alanin dan serine,

amino butirat, aspartat, glutamat, histidin, lisin, dan threonin, sedangkan

flavonoid terdiri atas quercetin, kaempfrenol dan bermacam-macam glikosida.

Terpenoid khususnya triterpenoid, yang ternyata merupakan kandungan utama

dalam pegagan, terdiri atas asiatikosida, sentelosida, madekasosida,

brahmosida dan brahminosida (glikosida saponin), asam asiaticentoic, asam

centellic, asam centoic dan asam madekasat.

Menurut Sjamsuhidajat dan Nurendah (1992), terdapat faktor-faktor

yang mempengaruhi kadar zat kandungan kimia dalam tanaman yang antara

lain adalah habitat, pemupukan, dan umur tanaman. Darusman et al. (2003)

menambahkan bahwa bahan aktif tanaman dikendalikan oleh kemampuan

metabolisme tanaman yang dipengaruhi oleh faktor dan lingkungan.

Triterpenoid adalah senyawa tumbuhan dengan kerangka karbon yang

berasal dari enam satuan isoprena, CH2 = C(CH3) – CH = CH2, dan secara

biosintetis diturunkan dari hidrokarbon C30, yaitu skualena. Triterpenoid

merupakan senyawa tanpa warna, berbentuk kristal, bertitik leleh tinggi, dan

aktif optik, yang umumnya sulit dicirikan karena tidak ada kereaktifan

kimianya. Triterpenoid sekurang-kurangnya dapat dibagi menjadi empat

golongan senyawa, yaitu terpena sebenarnya, steroid, saponin, dan glikosida

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

jantung (Harborne, 1987). Asiatikosida yang merupakan salah satu jenis

triterpenoid adalah turunan dari α-amyrin yang sangat efektif untuk

penyembuhan lepra (Vickery dan Vickery, 1981). Asiatikosida berfungsi

meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit, stimulasi pertumbuhan

kuku, rambut, dan jaringan ikat. Dosis tinggi dari glikosida saponin akan

menghasilkan efek pereda rasa nyeri, juga mempengaruhi collagen (tahap

pertama dalam perbaikan jaringan) misalnya dalam menghambat produksi

jaringan bekas luka yang berlebihan (www.indomedia.com, 2004).

Barnes et al. (2002) menyatakan bahwa minyak atsiri yang ditemukan

terdiri atas berbagai macam terpenoid, termasuk -caryophyllen, tran- -

farnesen, dan germacrena D (seskuiterpen) yang merupakan komponen utama,

α-pinene dan -pinene. Selain golongan-golongan tersebut, ada kandungan

lain dalam pegagan, yaitu alkaloida hidrokatilina, valerin, beberapa asam

lemak seperti asam linolenat, asam linoleat, lignosen, asam oleat, asam

palmitat dan asamstearat, fitosterol seperti kampesterol, sitosterol, dan

stigmasterol, resin, dan juga tanin.

Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, berfungsi

membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing

(diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan

(haemostatika), meningkatkan syaraf memori, antibakteri, tonik, antiplasma,

antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi, dan stimulan. Selain itu juga,

pegagan berfungsi meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit,

stimulasi pertumbuhan kuku, rambut, dan jaringan ikat. Saponin yang ada

menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat

terjadinya keloid) (Lasmadiwati et al., 2004).

Salah satu zat kandungan herbal pegagan adalah vallerin, suatu zat

cair berwarna kuning yang berkhasiat sebagai anti lepra dan anti lues

(Heinerman, 1979). Menurut Tyler (1988), kandungan berkhasiat lainnya

adalah glikosida saponin brahmosida dan brahmosida yang menunjukkan

khasiat sedatif pada hewan percobaan, glikosida yang lain madekasosida

menunjukkan khasiat anti radang dan asiatiosida menstimulasi penyembuhan

luka.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

Tanaman itu memang dikabarkan berkhasiat memulihkan sistem kerja

tubuh, menurunkan kolesterol dan gula darah, menstabilkan kerja hormon

tubuh, sehingga bisa membuat seseorang panjang umur, karena kesehatan dan

kebugarannya terjaga (Suriawiria, 2002). Menurut Alina (2004), pegagan

dapat membersihkan darah dari racun-racun tubuh, memperbaiki gangguan

cerna dan menunda keriput. Selain dapat membantu meningkatkan daya ingat,

mental, dan stamina tubuh, pegagan juga dapat membantu menyeimbangkan

energy level, serta menurunkan gejala stess dan depresi. Dari uji klinis di

India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta

menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan,

tanaman Centella dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori

seseorang (Intisari, Mei 2001).

D. Teh Hijau

Teh merupakan salah satu jenis bahan penyegar yang telah lama

dikenal di Indonesia. Tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) berasal

dari Cina yang merupakan jenis tanaman sub tropis. Teh diperoleh dari hasil

pengolahan pucuk daun teh melalui proses pengolahan tertentu (Tobroni,

2002).

Gambar 2. Tanaman teh

Sumber: http://ichamor.blogspot.com/2009/08/manfaat-teh-hijau.html

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

Daun teh adalah bahan pembuat minuman teh yang populer di seluruh

penjuru dunia. Air teh yang kita minum mengandung kafein, teofilin, vitamin

A, B, C, zat yang tidak larut dalam air seperti serat, protein dan pati serta zat

yang larut di dalam air seperti gula, asam amino dan mineral. Jadi selain

sebagai minuman, teh juga mempunyai nilai gizi (Sardjono O. Santoso, 1997).

Teh mengandung berbagai jenis senyawa, terutama alkaloid, yang

apabila terdapat dalam jumlah banyak akan menimbulkan rasa yang

menyegarkan. Komposisi kimia dalam daun teh sangat mempengaruhi

terhadap mutu teh yang dihasilkan. Hal ini disebabkan pengaruh reaksi selama

proses pengolahan. Komponen-komponen ini akan berpengaruh langsung

terhadap inner quality (warna, kesegaran, dan flavour) seduhan teh tersebut.

Daun teh mengandung komponen karakteristik tertentu dan dalam jumlah

tertentu yang dapat membedakannya dengan jenis tanaman lainnya (Arifin,

1994).

Teh hijau merupakan hasil olahan pucuk dari pucuk teh yang tidak

mengharapkan terjadinya proses fermentasi pada pucuk. Proses fermentasi

dapat dihindarkan dengan menginaktifkan enzim yang berperan dalam proses

fermentasi, yaitu enzim polifenol oksidase, dengan cara memberikan suhu

tinggi pada proses awal, yaitu pada proses pelayuan (inaktivasi enzim).

Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses

pelayuan (inaktivasi enzim), penggulungan, pengeringan pertama,

pengeringan kedua dan proses sortasi kering, yang kemudian dilanjutkan

dengan pengemasan dan penyimpanan produk. Tidak adanya proses

fermentasi pada pengolahan teh hijau memberikan nilai lebih pada teh hijau,

karena kandungan zat-zat yang bermanfaat pada daun teh tidak berubah

selama proses pengolahan teh hijau. Zat-zat tersebut memberikan khasiat yang

melimpah pada dunia kesehatan (Muhilai, 1997)

Untuk mendapatkan teh hijau yang berkualitas baik, diperlukan

pelaksanaan proses pengolahan yang benar dan sesuai dengan prinsip-prinsip

pengolahan teh hijau (Arifin, 1994). Prinsip-prinsip pengolahan tersebut

adalah :

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

1. Pucuk harus segera diolah

Dalam pengolahan teh hijau, katekin tidak boleh mengalami

perubahan akibat terjadinya oksidasi sebelum dan selama proses

pengolahan. Proses oksidasi dapat mengakibatkan warna air seduhan

menjadi merah. Hal yang serupa akan terjadi pula pada pucuk yang

dimalamkan atau pucuk yang panas akibat terjadinya penghamparan pucuk

yang tidak merata atau terlalu tebal.

2. Inaktivasi enzim polifenol oksidase

Inaktivasi enzim polifenol oksidase dilakukan untuk mencegah

terjadinya proses fermentasi yang tidak diinginkan pada pengolahan teh

hijau. Inaktivasi enzim dilakukan dengan cara pemberian panas yang tinggi

pada proses pelayuan.

3. Pememaran daun dan pemerasan cairan sel

Pememaran daun dan pemerasan cairan sel yang terjadi selama

proses penggulungan harus berlangsung secara maksimal sehingga cairan

sel menempel pada permukaan daun. Cairan sel yang menempel pada

permukaan daun teh akan larut dalam air seduhan dan akan menentukan

tingkat kualitas teh hijau yang dihasilkan.

4. Pemekatan cairan sel dan penurunan kandungan air

Serat mampu menurunkan kadar kolesterol darah. Begitu juga

dengan polifenol pada teh, dipercaya dapat mencegah terjadinya kanker

karena berperan sebagai antioksidan. Jumlah serat atau teh yang mesti

dikonsumsi harus diketahui. Jika berlebihan, tentu akan mengganggu

penyerapan beberapa mineral. Serat misalnya, dapat mengikat Fe, Ca, dan

Zn. Sementara itu untuk teh tampaknya perlu diwaspadai. Untungnya, pada

teh hijau senyawa polifenolnya masih banyak, sehingga kita masih dapat

meningkatkan peranannya sebagai antioksidan. Teh mengandung tanin yang

dapat mengikat mineral. Untuk itu sebaiknya minum teh tidak dilakukan

bersamaan dengan makan, tetapi sekitar 2 - 3 jam sesudahnya.

Komposisi kimia daun teh sangat berpengaruh terhadap mutu teh

yang dihasilkan sebagai akibat pengaruh reaksi-reaksi kimia yang terjadi

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

selama proses pengolahan berlangsung. Adapun komposisi kimia daun teh

terdiri dari bahan-bahan anorganik, ikatan-ikatan nitrogen, karbohidrat dan

turunannya, polifenol, pigmen, enzim dan vitamin. Komponen-komponen

tersebut sangat berpengaruh terhadap mutu teh yang dihasilkan terutama

pada warna, flavor, ’strength’ dan rangsangan seduhan teh (Eden, 1976).

Harler (1963) menambahkan bahwa katekin merupakan komponen

yang penting dari teh dan berperan terhadap warna, rasa getir dan

karakteristik rasa seduhan. Menurut Eden (1976), daun teh mengandung

komponen penting yaitu kafein, senyawa-senyawa fenolik dan aroma.

Senyawa aroma teh tersusun dari senyawa-senyawa minyak atsiri (essential

oil). Senyawa polifenol akan mengalami perubahan kimia menjadi beberapa

seri senyawa yaitu turunan asam-asam galat dan katekin. Turunan asam

galat yang paling terkenal yaitu senyawa tanin. Seyawa ini sangat

memegang peranan penting dalam penentuan mutu teh, karena hasil

kondensasi dari oksidasi tanin akan menentukan “briksness”, “strength” dan

warna air seduhan teh.

E. Jeruk Purut

Jeruk purut merupakan tanaman yang termasuk dalam salah satu

anggota suku jeruk-jerukan (Rutaceae), sub famili Aurantioidae, genus Citrus,

sub genus Papeda, dan spesies Citrus hystrix. Daun jeruk purut berbentuk

bulat telur, ujungnya tumpul dan bertangkai satu. Tangkai daun bersayap lebar

dan bentuknya hampir menyerupai daun. Warna daun hijau kuning, baunya

beraroma sedap (Sarwono, 1986).

Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%), steroid triterpenoid

dan minyak atsiri (1-1,5% v/b). Sementara kulit buahnya mengandung zat

saponin, tanin (1%), steroid triterpenoid dan minyak atsiri yang mengandung

sitrat (2-2,5% v/b). Khasiat daun jeruk purut yaitu sebagai stimulan dan

penyegar (http://www.republika.co.id/, 2005).

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

Gambar 3. Daun jeruk purut segar

Sumber: http://kamusdapurku.blogspot.com/2008_05_01_archive.html

F. Stevia

Stevia merupakan tanaman berbentuk perdu (semak), tingginya antara

60 – 90 cm dengan panjang daun 3 – 7 cm dan memiliki banyak cabang.

Batang stevia bentuknya lonjong, ditumbuhi oleh bulu-bulu yang halus.

Demikian pula tepi daunnya yang bergerigi tampak halus.bentuk daun stevia

lonjong, langsing dan duduk berhadapan. Tanaman stevia dapat tumbuh

dengan baik di tanah latosol yang berwarna merah pada ketinggian 500 – 1500

meter dari permukaan laut (Lutony,1993).

Stevia merupakan genus yang terdiri daripada 150 spesies herba dari

keluarga bunga matahari (Astereacea). Ditemukan secara resmi pada abad ke-

19 oleh Dr. Moises Santiago Bertoni. Stevia merupakan tanaman yang berasal

dari daerah tropika dan sub tropika di Amerika Selatan dan Amerika Tengah.

Stevia yang digunakan secara meluas sebagai pemanis ialah stevia dari spesies

Rebaudiana yang juga dikenal sebagai sweetleaf, sugarleaf ataupun sweet

herb. Bahan aktif yang terkandung didalamnya dikenal sebagai steviol

glykosides yang mengandung stevioside dan rebaudioside. Bahan aktif ini

stabil pada suhu tinggi, nilai pH yang stabil dan tidak merangsang tindak

balasglycemic. Ciri paling unik mengenai stevia yaitu merupakan pemanis

yang tidak mengandung kalori. (www.bio-asli.com/herb/stevia.asp)

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

Gambar 4. Tanaman Stevia

Sumber: http://blog.teachable.net

Tanaman stevia dikenal pertama kali di Indonesia sekitar tahun 1977,

dan telah dicoba pembudidayaanya di beberapa daerah seperti Tawangmangu,

Sukabumi, Garut,dan Bengkulu dengan ketinggian sekitar 1000 meter di atas

permukaan laut. Berdasarkan penelitian Atmoko (2001) bahwa pemberian

gambut tanah latosol berpengaruh nyata terhadap jumlah daun, sedangkan

terhadap tinggi tanaman, bobot basah dan kering tajuk dan akar tidak

berpengaruh nyata. Media tanah gambut 100% dapat meningkatkan

kandungan gula (10.06%) pada daun stevia, dibandingkan dengan 0 % gambut

(7.91%).

Daun tanaman stevia rebaudiana mengandung campuran dari diterpen,

triterpen, tanin, stigmasterol, minyak yang mudah menguap dan delapan

senyawa manis diterpen glikosida (Crammer, 1980). Stevia rebaundiana

mengandung delapan glikosida diterpen yang menyebabkan daun tersebut

terasa manis, yaitu steviosida, steviol biosida, rebaudiosida A - E dan

dulkosida A.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

Menurut Kinghorn (1985), stevioside memiliki kemanisan kira-kira

300 kali lebih manis dari sukrosa pada konsentrasi 0.4%, 150 kali lebih manis

dari sukrosa pada konsentrasi 4% dan 100 kali lebih manis dari sukrosa pada

konsentrasi 10%. Sementara itu siklamat, pemanis sintesis kontroversial yang

masih digunakan, ternyata hanya mempunyai tingkat kemanisan antara 30-80

kali dari tingkat kemanisan sukrosa. Aspartam juga termasuk pemanis sintesis

kontroversial dan sering digunakan, tingkat kemanisan antara 100-200 kali

kemanisan sukrosa. Dengan kata lain, tingkat kemanisan gula stevia lebih

unggul apabila dibandingkan dengan siklamat atau aspartam yang selama ini

banyak dipakai sebagai pemanis produk makanan dan minuman (Sudarmaji,

1982).

Hasil uji organoleptik yang dijelaskan oleh Lutony (1993) bahwa

setiap 0,1 gram pemanis stevia setara dengan 20 gram sukrosa (gula putih)

pada minuman teh manis tanpa mengurangi rasa kesukaan, sedangkan pada

minuman ringan yang mengandung essence jeruk dan juga frombosen untuk

penggunaan 2 gram pemanis stevia setara dengan 4 gram gula putih.

Stevia efektif meregulasi gula darah dan ke depannya membuat

normal. Stevia juga memberi efek berbeda pada orang bertekanan darah

rendah dan tekanan darah normal. Dia juga menghambat pertumbuhan bakteri

dan organisme yang menyebabkan infeksi, termasuk bakteri yang

menyebabkan gangguan gigi dan penyakit gusi. Stevia dapat menurunkan

berat badan dan mengatur berat badan karena dapat mereduksi makanan

bergula dna berlemak. Stevia dapat mengatur mekanisme rasa lapar seseorang

yang membuat kontraksi pada perut agar rasa lapar datang lebih lambat.

Keuntungan lain dari penggunaan stevia adalah dapat meningkatkan

kemampuan lambung dan daya cerna pencernaan untuk mengurangi resiko

pada perokok dan peminum.

Stevia merupakan sumber alternatif yang berpotensial untuk

menggantikan pemanis buatan seperti sakarin, aspartam. Stevioside tidak

seperti pemanis rendah kalori lainnya, karena bersifat stabil terhadap suhu dan

memiliki pH antara 3-9 (Anonim, 2004).

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

G. Gambaran Umum Produk Teh Celup

Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh

Pusat Standardisasi Industri Deperindag, terdapat deskripsi mengenai teh

hitam dan teh hijau celup. Dalam SNI 01-3753-1995, deskripsi dari teh hitam

celup adalah teh kering hasil fermentasi pucuk dan daun muda termasuk

tangkainya dari tanaman teh, dan dikemas dalam kantong khusus untuk

dicelup. Dalam SNI 01-4324-1996, deskripsi dari teh hijau celup adalah teh

kering yang dihasilkan tanpa proses fermentasi dari pengolahan pucuk daun

muda tanpa penambahan bahan makanan lainnya dari tanaman teh (Camellia

sinensis), dan dikemas dalam kantong khusus untuk dicelup.

Secara prinsipnya proses produksi teh celup sama dengan proses

produksi teh lainnya, sesuai dengan jenis teh yang diperlukan. Perbedaan

hanya terletak pada bentuk atau ukuran teh yang digunakan, dimana

pembuatan teh celup sebenarnya dilakukan dengan menggunakan proses

pengepakan dari proses produksi teh dasar. Dalam proses produksi teh celup,

teh yang digunakan adalah teh yang telah dipotong-potong dengan ukuran

kecil dan halus. Perlu diketahui bahwa teh yang dipotong-potong menjadi

ukuran kecil dan halus berbeda dengan apa yang disebut dengan Tea Dust.

Tea Dust adalah teh yang berkualitas rendah karena merupakan sisa-sisa dari

teh remukan, sedangkan untuk teh celup adalah teh yang secara sengaja

dipotong-potong hingga ukurannya halus.

Teh celup merupakan produk olahan yang dikemas dalam kemasan

kantung (bag) yang terbuat dari filter paper dan dapat disajikan secara cepat

dan instan (Fauzi, 2001). Pada proses lini produksi teh celup dimulai dengan

pencampuran (blending) dua komponen, yaitu komponen utama dan pengisi.

Komponen utama adalah teh dengan mutu baik dan jumlah yang lebih banyak,

biasanya berasal dari tingkat mutu (grade) superior seperti pekeo fanning dan

orange pekeo.

Proses pembuatan teh celup dilakukan dengan melanjutkan proses

pengepakan dari produksi teh dasar. Hasil produksi teh dasar dihaluskan agar

memudahkan dalam pelarutan, baru kemudian dikemas dalam kantung kertas

kecil berpori sehingga mudah dilalui air. Pengemasan dibantu oleh mesin

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · Pengolahan teh hijau pada dasarnya dilakukan secara bertahap, yaitu proses pelayuan ... Daun jeruk purut mengandung zat tanin (1,8%),

otomatis dan kemudian secara otomatis pula mesin tersebut memasang benang

pada kantung.

H. Perkembangan Produksi Teh Celup Indonesia

Dalam perkembangannya, industri pengolahan teh ini nampaknya

memperlihatkan kemajuan yang sangat berarti. Selain mengolah daun teh

yang dipetik dari perkebunan menjadi teh kering, dewasa ini telah terdapat

beberapa industri pengolahan teh yang memerlukan diversifikasi produk

seperti teh celup (tea bag).

Indonesia merupakan salah satu produsen utama teh kering, namun

pada kenyataanya industri pengolahan teh belum mampu berkembang di pasar

ekspor. Masalah utama yang dihadapi oleh industri teh celup untuk dapat

menembus pasar ekspor yaitu standar kemasan yang cukup tinggi. Importir

umumnya mengharapkan kemasan yang sesuai dengan keinginan permintaan

pasar mereka. Hal tersebut tidak dapat dipenuhi oleh beberapa produsen

Indonesia karena mereka harus melakukan penambahan investasi.

Tabel 1. Produksi Teh dan Teh Celup Indonesia Tahun 1996-2000

Tahun Produksi Teh

(ton)

Produksi teh Celup

(ton)

Persentase Produksi Teh

Celup (%)

1996 132.000 11.610 8,79

1997 121.000 11.987 9,91

1998 132.700 13.497 10,17

1999 130.465 43.569 33,39

2000 127.902 44.583 24,86

Sumber: Asosiasi Teh Indonesia dan Departemen Perindustrian (2006), diolah.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui perkembangan produksi teh

dan produksi teh celup di Indonesia dari tahun 1996-2000. Produksi teh

terbesar diperoleh pada tahun 1998 yaitu sebesar 132.700 ton. Sedangkan

produksi teh celup terus mengalami peningkatan yang teratur dari tahun ke

tahun. Pada tahun 2000 produksi teh celup mencapai sekitar 34% dari

produksi teh.