ii. tinjauan pustaka - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di...

23
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sea Farming Sea Farming berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata Sea berarti laut dan Farming yang berarti berusaha tani, sehingga secara harfiah berarti berusaha tani di laut dalam rangka memproduksi ikan. Laut dijadikan ladang atau lahan untuk memproduksi ikan dengan menerapkan prinsip usaha tani. Di Jepang, negara yang diperkirakan paling berhasil menerapkan Sea Farming. Sea Farming didefinisikan sebagai kegiatan memproduksi benih (seed production), kemudian melepaskan benih tersebut ke laut (releasing atau restocking) dan selanjutnya menangkap kembali ikan tersebut (recapturing atau harvesting) untuk dijual sebagai produk perikanan laut. Perairan laut untuk restocking ini dianggap sebagai kawasan sea ranching, bisa berupa teluk atau gosong (laut dangkal terlindung) dengan luas ratusan hingga ribuan hektar. Terdapat 5 faktor utama Sea Farming yang perlu diperhatikan, yaitu: 1) sumberdaya alam, 2) teknologi, 3) kemasyarakatan, 4) kelembagaan dan 5) hukum (Effendi, 2001). 1) Sumberdaya alam Faktor sumberdaya alam menyangkut geofisik, oseanografi dan ekologi lokasi dimana ikan akan ditebar. Pemahaman mendalam mengenai faktor ini dapat memberi gambaran kelayakan ekologis suatu kawasan untuk Sea Farming. Pengetahuan mengenai struktur komunitas biota perairan termasuk di dalamnya mengenai rantai makanan dan piramida makanan bisa memperkirakan tingkat kehilangan (kematian), akibat predasi oleh predator alamiah dan migrasi ke luar kawasan, ikan yang ditebar. Struktur komunitas biota perairan lokal tidak berubah secara drastis, hingga menyebabkan terganggunya bahkan punahnya suatu spesies tertentu, akibat restocking ikan tertentu. Daya dukung perairan (ruang dan makanan) masih mampu untuk menjaga pertumbuhan ikan yang ditebar tetap optimal, sehingga populasi dan biomasa ikan tersebut bertambah secara bertahap dan signifikan. Keseimbangan ekosistem dan piramida

Upload: trinhtruc

Post on 14-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

 

 

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sea Farming

Sea Farming berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari kata Sea

berarti laut dan Farming yang berarti berusaha tani, sehingga secara harfiah

berarti berusaha tani di laut dalam rangka memproduksi ikan. Laut dijadikan

ladang atau lahan untuk memproduksi ikan dengan menerapkan prinsip usaha

tani. Di Jepang, negara yang diperkirakan paling berhasil menerapkan Sea

Farming. Sea Farming didefinisikan sebagai kegiatan memproduksi benih

(seed production), kemudian melepaskan benih tersebut ke laut (releasing

atau restocking) dan selanjutnya menangkap kembali ikan tersebut

(recapturing atau harvesting) untuk dijual sebagai produk perikanan laut.

Perairan laut untuk restocking ini dianggap sebagai kawasan sea ranching,

bisa berupa teluk atau gosong (laut dangkal terlindung) dengan luas ratusan

hingga ribuan hektar. Terdapat 5 faktor utama Sea Farming yang perlu

diperhatikan, yaitu: 1) sumberdaya alam, 2) teknologi, 3) kemasyarakatan, 4)

kelembagaan dan 5) hukum (Effendi, 2001).

1) Sumberdaya alam

Faktor sumberdaya alam menyangkut geofisik, oseanografi dan

ekologi lokasi dimana ikan akan ditebar. Pemahaman mendalam mengenai

faktor ini dapat memberi gambaran kelayakan ekologis suatu kawasan

untuk Sea Farming. Pengetahuan mengenai struktur komunitas biota

perairan termasuk di dalamnya mengenai rantai makanan dan piramida

makanan bisa memperkirakan tingkat kehilangan (kematian), akibat

predasi oleh predator alamiah dan migrasi ke luar kawasan, ikan yang

ditebar. Struktur komunitas biota perairan lokal tidak berubah secara

drastis, hingga menyebabkan terganggunya bahkan punahnya suatu spesies

tertentu, akibat restocking ikan tertentu. Daya dukung perairan (ruang dan

makanan) masih mampu untuk menjaga pertumbuhan ikan yang ditebar

tetap optimal, sehingga populasi dan biomasa ikan tersebut bertambah

secara bertahap dan signifikan. Keseimbangan ekosistem dan piramida

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

 

makanan di kawasan sea ranching tetap diperhatikan dengan

memperhatikan tingkat trofik dari biota yang diintroduksikan (trophic

level-based mariculture), (Effendi, 2001).

2) Teknologi

Faktor teknologi menyangkut produksi benih di hatchery,

pendederan dan penangkapan ikan kembali (recapture) setelah ditebar.

Pengetahuan mengenai teknologi hatchery dan pendederan ini memberi

gambaran ketersediaan benih untuk restocking secara tepat waktu, tepat

jumlah, tepat mutu dan tepat harga. Teknologi pendederan digunakan

untuk mengadaptasikan ikan yang akan dengan kondisi alam lokasi sea

ranching. Ikan yang ditebar dapat ditangkap kembali menggunakan

teknologi penangkapan yang ramah lingkungan dengan tingkat tangkap

(recapture rate) yang relatif tinggi (Effendi, 2001).

3) Kemasyarakatan

Pelaksanaan Sea Farming pasti melibatkan masyarakat karena

merekalah sasaran utama pembangunan. Masyarakat yang dilibatkan

adalah yang bermukim di sekitar kawasan Sea Farming dan telah menjadi

pemanfaat kawasan tersebut. Bagaimana mengajak mereka terlibat secara

sadar dan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

Sea Farming, merupakan suatu tantangan. Mereka akan menjadi penjaga

dan pemanfaat kawasan sea ranching. Budaya mereka mungkin akan

berubah, karena implementasi Sea Farming membutuhkan kemauan,

kejujuran, persatuan, kekompakan, kesadaran akan hukum, kepatuhan,

kepedulian dan sebagainya. Perubahan budaya masyarakat tersebut

didisain melalui suatu rekayasa sosial yang terarah (Effendi, 2001).

4) Kelembagaan

Terdapat banyak fihak yang terlibat dalam Sea Farming, antara lain

pengusaha hatchery, masyarakat nelayan, pembudidaya ikan, pemerintah

daerah (lintas sektoral), pedagang hasil perikanan laut dan sarana produksi,

dan sebagainya. Mengingat Sea Farming berlangsung dalam skala

kawasan yang luas, open access, dan common property, perlu pengaturan

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

 

kelembagaan yang bisa menjadikan Sea Farming sebagai aktivitas bisnis

yang tangguh dan berkelanjutan (Effendi, 2001).

5) Hukum

Kawasan restocking akan menjadi kawasan terbatas (limited area).

Fishing right di kawasan tersebut menjadi khas dan berbeda dengan yang

bukan kawasan Sea Farming, common fishing right mungkin berubah

menjadi demarcated fishing right. Kawasan Sea Farming tampaknya

perlu dilindungi oleh payung hukum semacam peraturan daerah (Perda).

Selain berfungi bagi perlindungan hukum, peraturan tersebut juga menjadi

acuan bagi pengelolaan lingkungan kawasan sehingga terhindar dari

tumpang tindih dan konflik pemanfaatan (Effendi, 2001).

2.2. Budidaya Ikan Kerapu Macan

1. Penyiapan dan Penebaran Benih

Benih merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan

dalam budidaya ikan. Benih yang digunakan bisa berasal dari tangkapan

maupun pembenihan. Umumnya jumlah benih dari tangkapan sangat

terbatas, ukuran tidak seragam, sering terserang penyakit akibat luka saat

penangkapan dan pengangkutan serta tidak tersedia tiap saat. Dengan

alasan tersebut saat ini digunakan benih yang berasal dari pembenihan

(hatchery). Benih hatchery memiliki keunggulan antara lain jumlahnya

banyak, ukuran relatif seragam serta kualitas dan kontinuitasnya terjamin

(Ditjen Budidaya Perikanan , 2010).

2. Pemberian Pakan

Pemilihan jenis pakan untuk pembesaran harus didasarkan pada

kemauan ikan untuk memakan pakan yang diberikan, kualitas, nutrisi dan

harga atau nilai ekonomis. Pada umumnya untuk ikan kerapu diberikan

ikan rucah segar karena harganya relatif murah, bisa juga pakan buatan

berupa pellet sebagai pengganti ikan rucah.

3. Pemberian Multivitamin dan Pengobatan

Kegunaan penambahan multivitamin dapat menambah kekebalan

tubuh ikan sehingga dapat tumbuh secara normal, di samping itu dapat

mencegah terjadinya lordosis dan scoliosis atau tubuh bengkok karena

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

 

perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna. Manfaat lain adalah

dapat meningkatkan sintasan ikan, atau menurunkan tingkat kematian,

berpengaruh terhadap kinerja ikan, warna tubuh menjadi lebih cerah dan

agresif. Dapat juga diberikan tambahan vitamin C sebanyak 2 gram/kg

berat pakan yang diberikan 2 kali per minggu.

4. Monitoring Pertumbuhan Ikan

Ukuran dan laju pertumbuhan ikan sangat dibutuhkan dalam

kegiatan budidaya. Kebutuhan tersebut antara lain menentukan dosis

pakan. Cara yang dilakukan adalah melakukan pengukuran berat dan

panjang ikan dengan cara sampling (acak) sebanyak 10% minimal sebulan

sekali. Ikan dibius terlebih dahulu sebelum diukur. Kematian selama

pemeliharaan juga dihitung untuk memperoleh nilai SR (kelulusan hidup)

selama pemeliharaan.

5. Pemilahan Ukuran

Kerapu macan termasuk ikan buas dan memiliki sifat kanibal. Oleh

sebab itu kegiatan pemilahan atau penyeragaman ukuran harus secara rutin

dilakukan. Kegiatan ini dilakukan agar setiap waring/jaring hanya diisi

ikan yang berukuran sama, bila ada perbedaan ukuran maka ikan yang

lebih kecil akan kalah bersaing dengan ikan yang lebih besar dalam

memperoleh makanan, selain itu ikan kecil dapat dimangsa oleh ikan yang

lebih besar sehingga menyebabkan banyak kematian.

6. Perawatan Waring Dan Jaring

Perawatan dan pengontrolan waring/jaring selama masa pembesaran

mutlak dilakukan. Waring/jaring yang kotor dapat menghambat pertukaran

air dan oksigen dan menghambat pertumbuhan dan menimbulkan penyakit

pada ikan peliharaan. Penggantian waring/jaring yang kotor dengan yang

bersih dilakukan minimal 3 minggu sekali. Waring/jaring yang kotor

dijemur sampai kering lalu dicuci dengan cara disemprot air. Setelah

bersih dijemur kembali sampai kering, sebelum digunakan waring/jaring

dikontrol kembali apakah ada yang rusak atau putus.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

 

7. Pengamatan Kesehatan Ikan dan Kualitas Air

Pengamatan kesehatan ikan perlu dilakukan secara visual dan

organoleptik untuk mengamati ektoparasit dan morfologi ikan. Sedangkan

pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk

pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus).

Cara pengukuran kualitas air (suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut,

amoniak, amonium sulfat, nitrit, nitrat, chlorin, dsb) dilakukan dengan

menggunakan termometer untuk suhu, refractometer untuk mengukur

salinitas, pH meter atau kertas lakmus untuk mengukur pH, DO meter

untuk mengukur oksigen terlarut dan water quality test kit untuk mengukur

kualitas air lainnya disesuaikan dengan petunjuk kerja dari masing-masing

alat yang digunakan. Frekuensi pengukuran dilakukan minimal dua kali

seminggu.

8. Panen

Memelihara ikan kerapu macan ini membutuhkan waktu hingga

setahun dari bibit berukuran dua hingga lima centimeter. Kapasitas

produksinya untuk sekali panen mencapai 250 kg per kantong jaring

ukuran 3x3x3 m. Masa panen ikan kerapu macan tergantung pada pakan,

kondisi lingkungan dan penyakit. Jika kondisi optimal, dalam jangka

waktu 8 bulan ikan sudah siap panen. Kerapu macan dapat dipanen setelah

berukuran 500-600 g/ekor. Umumnya ukuran tersebut diperoleh setelah

pemeliharaan 6 - 8 bulan. Sistem pemanenan dapat dilakukan secara total

atau selektif tergantung kebutuhan.

2.3. Keramba Jaring Apung

Kegiatan budidaya ikan di laut yang menggunakan Keramba Jaring

Apung (KJA) memiliki bentuk rangka yang beragam antara lain persegi

empat, persegi panjang, ortogonal dan bulat seperti terlihat pada Gambar 2

(Dinas Pertanian dan Kelautan Provinsi DKI Jakarta, 2009). Ukuran KJA

menunjukkan ukuran kantong jaring yang digunakan seperti :

1. Bujur sangkar dengan ukuran 3 x 3 m, 4 x 4 m dan bahkan 5 x 5 m dengan kedalaman kantong jaring 3 - 5 m.

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

 

2. Persegi panjang dengan ukuran 3 x 4 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m dengan kedalam kantong 3 – 5 m.

3. Ortogonal dengan bentuk jaring bulat dengan diameter 4 – 10 m dengan kedalaman kantong 3- 8 m.

4. Bulat dengan bentuk jaring bulat dengan diameter 4 – 10 m dengan kedalaman kantong 3- 8 m.

Gambar 2. Bentuk rangka utama keramba jaring apung

2.3.1. Bahan Konstruksi

Konstruksi Jaring Apung di laut memiliki komponen utama antara lain

rangka utama, pelampung, jaring dan pemberat (jangkar) (Dinas Kelautan

dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta, 2009).

a. Rangka Utama

Pembuatan KJA untuk kegiatan budidaya ikan bandeng di laut

menggunakan bahan yang sangat beragam antara lain bambu, kayu

(bulat, balok dan papan), besi, PVC dan Polyethilene. Penggunaan bahan

ini berdasarkan dengan sumberdaya alam yang ada dan kemampuan

biaya. Gambaran umum bahan rangka utama KJA terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Kekuatan dan harga bahan rangka utama KJA No Bahan Kekuatan Tingkatan Harga *

1 Bambu 1-2 Tahun 1 2. Kayu bulat 3-4 Tahun 2 3. Kayu Balok dan papan 2-6 Tahun 3 4. Besi 5-7 Tahun 4 5. PVC 5-7 Tahun 4 6. Polyethilene > 15 Tahun 6

Diperoleh dari Berbagai sumber * Tingkatan harga dari murah sampai sangat mahal

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

10 

 

b. Pelampung

Pelampung berfungsi untuk mengapungkan semua beban seluruh

rangkaian keramba jaring apung termasuk rumah jaga dan benda atau

barang lain yang diperlukan untuk kepentingan pengelolaan. Penentuan

pelampung KJA harus memperhitungkan beban yang akan ditopang oleh

pelampung. Beban tersebut antara lain rangka utama, jaring, biofoling

peralatan budidaya dan beban aktivitas diatas KJA. Bahan yang biasa

digunakan adalah kayu gelondongan yang ringan, bambu, drum besi,

drum plastik, styrofoam dan fiber. Masing-masing bahan pengapung ini

memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahan yang memiliki daya apung

dan daya tahan yang tinggi adalah drum plastik yang diisi dengan bahan

Styrofoam.

Tabel 2. Bahan, umur teknis dan harga pelampung No Material Umur Teknis Harga

1 Drum Besi 0,5-3 tahun ± Rp. 100.000 2 Drum Plastik kosong

Drum Plastik isi Busa Styrofoam 2 + tahun 10 +

± Rp. 150.000 ± Rp. 500.000

3 Styrofoam ‐ Dengan Pembungkus ‐ Tanpa Pembungkus

5 + tahun 2 +

± Rp. 300.000 ± Rp. 250.000

Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009

Penggunaan pelampung dalam 1 unit keramba jaring apung sangat

beragam tergantung dari berat jenis bahan yang digunakan dan beban

yang akan ditopang oleh pelampung.

c. Jaring

Jaring merupakan wadah yang digunakan dalam budiaya ikan di

keramba jaring apung. Bahan jaring dominan terbuat dari serat sintetis

antara lain adalah PE (Polyethilene), PA (polyamide/nylon) dan PP

(Polypropilene). Karakter bahan jaring terlihat pada Tabel 3.

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

11 

 

Tabel 3. Karakter bahan Jaring

Parameter Jenis Bahan PA 66 PA 6 PES PE PP

Kerapatan (g/cm) 1,14 1,14 1,38 0,96 0,91 Kekuatan Sangat

Tinggi Sangat Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi

Berat dalam air (% udara - berat kering) 12 12 28 - -

tingkat kebasahan tinggi Tinggi rendah sedang rendah Kekakuan lembut Lembut sedang kaku kaku Halus Halus Halus Sedang kasar kasar Kekuatan terhadap biofoling sedang sedang - rendah sedang

Sumber : Dinas Kelautan dan Pertanian Provinsi DKI Jakarta Tahun 2009

Penggunaan bahan jaring untuk kegiatan budidaya sebaiknya

memiliki kriteria sebagai berikut :

1) Kuat, ringan, tidak mudah keropos/karatan

2) Mempunyai ketahanan terhadap organisme pengganggu

3) Mudah dikerjakan dan perbaikan

4) Tidak merupakan hambatan, lentur dan tidak melukai ikan

5) Murah dan mudah didapat.

Bahan jaring yang banyak digunakan dalam kegiatan budidaya ikan

di KJA khususnya budidaya bandeng dari bahan PE. Ukuran mata jaring

yang digunakan disesuaikan dengan ukuran ikan.

d. Pemberat (Jangkar)

Jangkar merupakan salah satu komponen yang paling penting

dalam konstruksi jaring apung yang mempunyai fungsi menstabilkan

posisi KJA dan keamanan. Jenis jangkar yang biasa digunakan adalah

jangkar kapal, blok beton, tiang pancang. Berat dan jumlah jangkar

disesuaikan dengan besar unit KJA dan kekuatan arus air laut dan angin.

Komponen dasar pemberat/jangkar adalah jangkar dan tali jangkar.

Panjang tali jangkar yang digunakan berdasakan kedalam perairan

dengan rasio 1 : 3 yaitu 3 kali kedalam perairan.

2.4. Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah hasil dari proses akutansi yang dapat

digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

12 

 

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan

data atau aktivitas perusahaan tersebut (Munawir, 2002). Laporan keuangan

digunakan oleh perusahaan sebagai informasi yang menyangkut posisi

keuangan, kinerja perusahaan serta perubahan posisi keuangan suatu

perusahaan. Laporan keuangan dipersiapkan secara periodik, karena selain

manajer ada beberapa pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan

perusahaan.

Kinerja keuangan perusahaan dapat dievaluasi dengan menggunakan

laporan keuangan. Laporan keuangan dan kinerja perusahaan ada empat

yaitu: (1) Neraca, (2) Laporan Laba Rugi, (3) Laporan Ekuitas dan (4)

Laporan Arus Kas.

2.4.1. Neraca

Neraca adalah posisi keuangan dari perusahaan dalam waktu tertentu.

Menurut Munawir (2004) Neraca adalah laporan yang sistematis tentang

aktiva, hutang serta modal dari suatu saat tertentu. Tujuan dari pembuatan

neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan pada tanggal tertentu,

biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada

suatu tahun kalender, sehingga neraca disebut dengan Balance Sheet.

Komponen utama yang terdapat dalam laporan neraca yaitu aktiva, hutang

dan modal yang dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Aktiva

Aktiva dalam neraca dibukukan menurut lamanya waktu yang

dibutuhkan, untuk menjadi kas sesuai dengan kelaziman bisnis. Aktiva

perusahaan dimasukkan dalam tiga kategori yaitu : (a) aktiva lancar, (b)

aktiva tetap, dan (c) aktiva lain (Keown, 2004).

a. Aktiva Lancar

Aktiva lancar, atau modal kerja kotor, meliputi aset-aset yang

relatif mudah untuk dicairkan. Aktiva lancar meliputi kas, piutang

usaha, persediaan, dan beban dibayar dimuka.

1) Kas. Setiap perusahaan harus mempunyai kas untuk operasional

bisnis. Cadangan kas diperlukan karena tidak samanya aliran dana

yang masuk (kas yang diterima) dan yang keluar (biaya-biaya kas)

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

13 

 

dalam bisnis tersebut. Jumlah dari saldo kas ditentukan tidak hanya

oleh volume penjualan, tetapi juga oleh kemungkinan penerima kas

dan pembayaran kas.

2) Piutang usaha perusahaan terdiri dari pembayaran pelanggan yang

membeli dengan kredit.

3) Persediaan terdiri dari bahan-bahan baku, bahan yang sedang

dikerjakan, dan produk akhir yang ada dalam perusahaan yang siap

untuk dijual.

4) Beban dibayar dimuka. Perusahaan sering harus membayar dimuka

bebannya. Biaya-biaya yang dibayar dimuka adalah pembayaran

tunai yang dicatat pada neraca sebagai aktiva lancar dan dinyatakan

sebagai beban dalam laporan laba rugi.

b. Aktiva Tetap

Aktiva tetap meliputi peralatan dan perlengkapan, bangunan,

tanah dan lain-lain yang perolehannya dimaksudkan untuk menunjang

kegiatan perusahaan dalam menciptakan pendapatan. Aktiva tetap

umumnya merupakan kumpulan harta dengan usia pakai lebih dari

satu tahun

c. Aktiva Lain

Aktiva lain adalah semua aktivitas yang bukan termasuk aktiva

lancar atau aktiva tetap. Aktiva ini merupakan aset tidak berwujud

seperti hak paten, hak cipta, dan good will.

2. Utang

Utang adalah uang yang telah dipinjam dan harus dibayar kembali

pada tanggal yang telah ditentukan. Utang dapat diperoleh dari para

penyalur kredit seperti lembaga non keuangan (tengkulak) dan lembaga

keuangan (bank). Utang ini dibagi menjadi 2 yaitu (1) utang lancar, atau

kewajiban jangka pendek, (2) utang jangka panjang (Keown, 2004).

a. Utang Lancar

Utang lancar, atau utang jangka pendek, meliputi uang yang

dipinjam yang harus dibayar kembali dalam 12 bulan berikutnya.

Sumber utang lancar adalah sebagai berikut :

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

14 

 

1) Utang Usaha menunjukkan perpanjangan kredit oleh para pemasok

kepada perusahaan ketika perusahaan tersebut mengadakan

pembeliaan persediaan. Pembayaran perusahaan 30 atau 60 hari

sebelum pembayaran untuk persediaan yang sudah dibeli. Bentuk

perluasan kredit ini juga disebut kredit perdagangan.

2) Kewajiban lain meliputi utang bunga dan pembayaran pajak

pendapatan yang diterima dan akan diterima dalam tahun tersebut.

3) Kewajiban tambahan adalah utang-utang jangka pendek yang

terjadi dalam operasi perusahaan, tetapi belum dibayar.

4) Wesel jangka pendek menunjukkan sejumlah pinjaman dari bank

atau sumber pinjaman lain yang ada dan dibayar dalam 12 bulan.

b. Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang meliputi pinjaman dari bank atas sumber

lain yang meminjamkan uang untuk waktu jangka panjang lebih dari

12 bulan. Utang yang jatuh temponya pada tahun berjalan harus

dipindahkan ke utang lancar.

3. Modal

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik

Perusahaan yang ditunjukkan dalam modal saham, surplus dan laba

ditahan atau dengan kata lain yaitu investasi yang dilakukan oleh pemilik

perusahaan.

2.4.2. Laporan Laba/Rugi

Laporan Laba/Rugi adalah laporan yang memberikan informasi tentang

penghasilan, harga pokok dan biaya–biaya perusahaan selama pada suatu

periode tertentu. Pembuatan laporan laba rugi sangat berguna bagi

perusahaan karena dapat menunjukkan tentang jumlah keuntungan yang

diperoleh atau kerugian yang diderita oleh perusahaan selama periode

(Munawir, 2002). Komposisi yang terdapat pada laporan laba rugi

diantaranya adalah :

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

15 

 

a. Penjualan

Komponen pertama dari laporan laba rugi adalah penjualan yang

merupakan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari penyerahan

barang atau jasa dari bisnis utamanya.

b. Harga pokok produksi

Harga pokok produksi dapat didefinisikan sebagai sejumlah biaya

yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan barang

atau jasa yang akan dijual kepada konsumen.

c. Laba kotor

Laba kotor merupakan selisih antara penjualan bersih dengan harga

pokok penjualan. Laba kotor menunjukkan besar laba/rugi yang dialami

perusahaan dengan membuat produk atau menyediakan jasa.

d. Biaya operasional

Biaya operasional atau biaya usaha adalah biaya–biaya yang tidak

berhubungan langsung dengan produk perusahaan, tetapi berkaitan

dengan aktivitas operasional sehari–hari. Biaya operasional ini dapat

dibagi menjadi dua macam yaitu :

1) Biaya penjualan yaitu biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan

penjualan yang dilakukan perusahaan, seperti biaya promosi, biaya

pengepakan barang dan biaya para penjual produk.

2) Biaya administrasi dan umum yaitu biaya–biaya yang dikeluarkan

oleh perusahaan namun tidak ada hubungan dengan penjualan, seperti

biaya gaji staff administrasi, biaya persediaan alat kantor dan biaya

penyusutan gedung.

e. Laba usaha

Laba usaha perusahaan didapatkan dari hasil pengurangan antara

laba kotor dengan biaya operasional. Laba usaha menunjukkan besarnya

keuntungan/kerugian yang diperoleh perusahaan dari kegiatan bisnis

utamanya.

f. Pendapatan/biaya lain-lain

Perusahaan memperoleh pendapatan tetapi tidak dari kegiatan

normalnya, pendapatan ini dicatat sebagai pendapatan lain–lain, misalkan

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

16 

 

penjualan aktiva perusahaan, pendapatan bunga bank. Biaya–biaya yang

timbul tetapi tidak dapat digolongkan sebagai biaya usaha/operasional

seperti biaya bunga kredit bank digolongkan sebagai biaya lain–lain.

Bunga kredit bank, merupakan sejumlah uang yang dibayarkan oleh

perusahaan kepada lembaga keuangan yang disebabkan oleh karena

pinjaman/kredit selama jangka waktu yang telah ditentukan. Jika

pendapatan lain–lain lebih besar dibandingkan biaya lain–lain, maka

komponen ini dapat memberikan tambahan penghasilan untuk

perusahaan. Namun apabila terjadi sebaliknya, maka komponen ini akan

menambah beban perusahaan.

g. Laba bersih

Komponen terakhir dari laporan laba rugi adalah laba bersih.

Komponen ini diperoleh dengan mengurangi laba operasional dengan

biaya lain–lain (dalam situasi pendapatan lain–lain lebih kecil dari biaya

lain–lain) atau menambah laba operasional dengan pendapatan lain–lain

(dalam situasi pendapatan lain–lain lebih besar dari biaya lain–lain).

Apabila tidak terdapat pendapatan/biaya lain–lain, maka laba bersih akan

sama dengan laba operasional.

2.4.3. Laporan Ekuitas

Ekuitas (equity) adalah bagian hak pemilik dalam perusahaan, yaitu

selisih antara aktiva dan kewajiban yang ada, dan, dengan demikian,

bukanlah merupakan ukuran nilai jual perusahaan tersebut (Simamora,

2000). Modal pemilik di dalam sebuah perseroan terbatas lazim disebut

ekuitas pemegang saham (stockholder’ equity), ekuitas pemegang andil

(shareholder’ equity), investasi pemegang andil (stockholder’ investment),

atau modal (capital).

Dalam neraca perseroan terbatas, bagian modal pemilik disebut pos

Ekuitas Pemegang Saham. Pos ini melaporkan jumlah dua sumber utama

modal pemilik. Sumber pertama modal pemilik adalah modal yang

dikontribusikan oleh para pemegang saham kepada perseroan, yang disebut

modal disetor (paid-in-capital) atau modal ditempatkan (contributed capital).

contributed capital merupakan jumlah investasi langsung oleh pemilik

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

17 

 

perusahaan di dalam sebuah korporasi. Sumber kedua modal pemilik adalah

laba bersih yang ditahan di dalam perusahaan, yang disebut laba ditahan

atau saldo laba (reained earnings). Saldo laba ini merupakan akumulasi laba

yang ditahan atau disimpan dalam perusahaan.

2.4.4. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas (cash flow statement) adalah laporan keuangan yang

memperlihatkan pengaruh dari aktivitas operasi, pendanaan, dan investasi

perusahaan terhadap arus kas selama periode akutansi tertentu dalam suatu

cara yang merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas (Simamora, 2000).

Manajemen memakai arus kas untuk menilai likuiditas, menentukan

kebijakan dividen, dan mengevaluasi imbas dari keputusan-keputusan

kebijakan pokok menyangkut investasi dan pendanaan. Jenis-jenis arus

masuk kas dan arus kas keluar yaitu :

a. Aktivitas – aktivitas operasi

Aktivitas-aktivitas operasi (operating activities) adalah aktivitas

penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lainnya yang bukan

merupakan aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan (Simamora, 2000).

Aktivitas-aktivitas operasi melibatkan transaksi-transaksi pembelian atau

produksi barang-barang dan jasa serta penjualan dan distribusi barang-

barang dan jasa tersebut kepada pelanggan.

b. Aktivitas investasi

Aktivitas-aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aktiva

jangka panjang serta investasi lainnya yang tidak termasuk setara kas

(Simamora, 2000). Perusahaan membeli obligasi dan saham dari

perusahaan lainnya juga membeli aktiva jangka panjang seperti bangunan

dan perlengkapan.

c. Aktivitas pendanaan

Aktivitas-aktivitas pendanaan adalah aktvitas yang mengakibatkan

perubahan jumlah serta komposisi modal dan pinjaman perusahaan

(Simamora, 2000). Aktivitas pendanaan memasok bagi sebuah

perusahaan dengan dana dari para pemilik perusahaan maupun kreditor.

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

18 

 

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi tentang

penerimaan-penerimaan kas (cash receipts) dan pembayaran-pembayaran

kas (cash payment) dari suatu entitas selama suatu periode tertentu. Tujuan

lainnya adalah memaparkan informasi tentang kegiatan operasi, investasi,

dan pendanaan dari suatu entitas selama periode tertentu.

2.5. Analisis Kinerja Keuangan

2.5.1. Pengertian Kinerja Keuangan

Menurut Lesmana dan Surjanto (2003) kinerja keuangan adalah analisis

keuangan yang pada dasarnya dilakukan untuk melakukan evaluasi kinerja,

dengan melakukan berbagai analisis, sehingga diperoleh posisi keuangan

perusahaan yang mewakili realitas perusahaan dan potensi-potensi yang

kinerjanya akan berlanjut. Maka evaluasi untuk nilai perusahaan dapat

dilakukan dengan berbagai keputusan-keputusan investasi yang dilakukan

saat ini. Analisis terhadap kinerja sebuah perusahaan berdasarkan laporan

keuangan, dibutuhkan beberapa alat analisis, diantaranya Du Pont dan Rasio

Keuangan.

Menurut Sawir (2001) kinerja adalah kemampuan perusahaan untuk

mendapatkan penghasilan atau untuk meraih keuntungan dan kemampuan

dalam mengelola perusahaan secara efesien. Sedangkan kinerja keuangan

merupakan prestasi yang diperlihatkan oleh perusahaan dari hasil usahanya

melalui analisis rasio keuangan perusahaan.

2.5.2. Kinerja Keuangan

Dalam menentukan kemampuan kinerja keuangan suatu perusahaan,

maka perlu diketahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, apakah

perusahaan mampu mengelola asset yang dimilikinya dengan efektif dan

efisien. Dalam kaitannya dengan hal tersebut, salah satu upaya penting yang

harus dilakukan dari pihak manajemen adalah harus mampu menganalisa

kinerja keuangan perusahaan, yang meliputi rentabilitas, likuiditas,

solvabilitas dan aktivitas perusahaan apakah berada dalam kondisi yang

sehat atau tidak sehat.

Page 16: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

19 

 

Menurut Keown et al. (2004) dalam mengukur kinerja keuangan

perusahaan kita perlu menjawab 4 (empat) pertanyaan sebagai petunjuk

untuk menggunakan rasio keuangan yaitu :

1. Seberapa tingkat likuiditas perusahaan?

2. Apakah manajemen manghasilkan laba opersional yang cukup atas aktiva

perusahaan yang ada?

3. Bagaimana perusahaan menandai aktiva-aktivanya?

4. Apakah pemilik (pemegang saham) mendapatkan pengembalian yang

cukup atas investasi mereka?

2.5.3. Tujuan Analisis Keuangan

Menurut Agnes dalam Simatupang (2009) dalam menilai kinerja suatu

perusahaan suatu analisa kinerja terhadap kondisi keuangan suatu

perusahaan menjadi hal utama untuk dapat mengetahui kondisi kesehatan

suatu perusahaan dan kinerjanya dalam mengelola asset-asset yang

dimilikinya. Dan analisa kinerja keuangan perusahaan dapat dilakukan

berasal dari dalam perusahaan (analisa internal) dan dari luar perusahaan

(analisa eksternal).

Analisa eksternal berasal dari luar perusahaan digunakan untuk menilai

kemampuan kredibilitas perusahaan atau potensi investasi. Karena pada

prinsipnya para pemegang saham maupun calon investor akan

mempengaruhi minat pada kondisi keuangan perusahaan yang stabil. Sejauh

perusahaan mempunyai kemampuan untuk berkembang, membayar deviden,

dan menghindari kebangkrutan maka hal tersebut akan dapat memberikan

keuntungan bagi para pemegang saham dan menarik minat calon investor

untuk menginvetasikan modalnya pada perusahaan.

Sedangkan analisa internal yang dilakukan oleh perusahaan, guna

menganalisa keadaan keuangannya terhadap penyelenggaranya dimasa lalu,

yang dapat membantu dalam hal perencanaan perusahaan dimasa yang akan

datang. Dalam hal perencanaan yang nantinya dilakukan perusahaan

berdasarkan hasil evaluasi kinerja keuangannya, dapat dilakukan dengan

melihat kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Kekuatan –

kekuatan tersebut haruslah dipahami dan digunakan sebaik-baiknya.

Page 17: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

20 

 

Sebaliknya kelemahan – kelemahan harus pula diakui dan dilakukan koreksi

terhadap kelemahan tersebut.

2.6. Alat Ukur Kinerja Keuangan

Dalam menganalisa suatu laporan keuangan diperlukan penelaahan

hubungan-hubungan dan tren dalam menentukan posisi keuangan dan hasil

operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Dari analisa

keuangan tersebut, maka dapat dilakukan evaluasi kondisi keuangan

perusahaan, sehingga dapat ditemukan kekuatan–kekuatan dan kelemahan-

kelemahan didalam kinerja keuangan perusahaan yang akan dapat

membantu dalam meningkatkan atau mempertahankan kinerjanya di masa

yang akan datang.

2.6.1. Analisis Rasio

Analisis rasio menunjukkan hubungan di antara pos-pos yang terpilih

dari data laporan keuangan (Simamora, 2000). Rasio laporan keuangan

dihitung dengan dengan membagi rupiah pos yang dilaporkan pada laporan

keuangan dengan nilai rupiah pos lainnya yang dilaporkan. Pelaporan ini

bertujuan untuk menyatakan suatu hubungan di antara dua pos relevan yang

mudah ditafsirkan dan dibandingkan dengan informasi lainnya. Rasio-rasio

merupakan pedoman dalam mengevaluasi posisi dan kegiatan keuangan

perusahan dan melakukan perbandingan dengan hasil-hasil dari tahun-tahun

sebelumnya atau dengan perusahaan lainnya.

Tujuan pokok rasio adalah untuk menyoroti bidang-bidang yang

membutuhkan investigasi lebih lanjut. Hubungan-hubungan yang relevan

terdapat diantara pos-pos dalam laporan keuangan yang sama atau di antara

pos-pos yang dilaporkan pada laporan yang berbeda sehingga banyak rasio

yang dihitung. Analisis rasio dikelompokkan ke dalam lima kelompok yaitu

(1) rasio likuiditas, (2) rasio solvabilitas, (3) rasio Aktivitas, (4) rasio

profitabilitas, (5) rasio nilai pasar.

1. Rasio Likuiditas

Menurut Simamora (2000), likuiditas adalah kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek. Analisis ini

Page 18: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

21 

 

memberikan indikator kemampuan membayar hutang jangka pendek

perusahaan dan efisiensi manajemen sekarang. Rasio ini terdiri dari:

a. Rasio Lancar (current ratio)

Rasio ini menunjukkan hubungan relatif antara aktiva lancar

dan kewajiban jangka pendek, sehingga bisa dilakukan perbandingan

terhadap perusahaan yang berbeda ukurannya (Simamora, 2000).

Rasio yang rendah dapat berarti bahwa perusahaan tidak akan sanggup

melunasi hutang jangka pendeknya dalam kondisi darurat. Rasio yang

tinggi dianggap menguntungkan bagi para kreditur. Kreditur jangka

pendek umumnya merasa nyaman apabila melihat saldo modal kerja

besar, tetapi saldo modal kerja yang besar bisa berari terjadinya

stagnasi persedian. Maka dari itu, untuk menempatkan rasio modal

kerja dalam persepektif yang benar, maka harus didukung oleh rasio-

rasio lainnya, seperti rasio cepat, perputaran piutang dagang dan lain-

lain.

b. Rasio Kas

Piutang usaha dinilai akan sulit tertagih (kredit macet),

komponen aktiva lancar yang benar-benar siap dicairkan hanyalah kas

dan surat berharga jangka pendek. Jadi, rasio kas mengukur likuiditas

dari aktiva lancar yang pasti dapat dicairkan menjadi kas. Bilamana

persediaan diperkirakan lama terjual dan piutang lama tertagih,

sebaiknya menggunakan rasio kas sebagai pengukur likuiditas, bukan

rasio lancar atau rasio cepat (Mardiyanto, 2009).

c. Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan potensi cadangan kas yang ada, akibat

selisih yang terjadi antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar

(Umar dalam Nurhasanah, 2005). Rasio ini terdiri atas kumpulan

aktiva likuid yang didanai oleh sumber-sumber modal jangka panjang.

Posisi rasio yang kuat dapat menjadi suatu keunggulan bagi

perusahaan yang mencoba memperoleh kredit jangka pendek pada

tingkat bunga menguntungkan.

Page 19: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

22 

 

2. Rasio Solvabilitas

Menurut Munawir (2002), solvabiltas adalah kemampuan

perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan

tersebut dilikuidasi, baik kewajiban keuangan jangka pendek maupun

jangka panjang. Dengan mengetahui rasio ini, maka perusahaan

mengetahui posisi terhadap seluruh kewajibannya kepada pihak lain.

Kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang bersifat

tetap dan mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva tetap dengan

modal. Rasio ini terdiri dari:

a. Rasio Hutang dengan Modal Sendiri

Rasio ini menunjukkan beberapa bagian dari setiap rupiah

modal sendiri yang dijadikan jaminan hutang (Munawir, 2002). Bagi

perusahaan makin besar rasio ini berarti akan semakin besar resiko

yang ditanggung atas kegagalan perusahaan yang mungkin terjadi.

b. Rasio Modal dengan Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan proporsi antara kewajiban yang

dimiliki dan seluruh kekayaan yang dimiliki serta mengukur besarnya

total aktiva yang dibiayai oleh kreditur. Semakin tinggi hasil

presentasenya, cenderung semakin besar resiko keuangan kreditur

maupun pemegang saham.

c. Rasio Modal dengan Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang

tertanam pada harta tetap, seperti bangunan dan peralatan untuk

menghasilkan penjualan bersih. Rasio ini berguna untuk mengevaluasi

kemampuan perusahan menggunakan aktivanya secara efektif untuk

meningkatkan pendapatannya.

3. Rasio Aktivitas

Menurut Munawir (2002), rasio aktivitas adalah rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas sehari-

hari atau kemampuan perusahaan dalam penjualan, penagihan piutang

maupun pemanfaatan aktiva yang dimiliki. Rasio aktivitas terdiri dari :

Page 20: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

23 

 

a. Rasio Perputaran Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan efektivitas penggunaan seluruh harta

perusahaan dalam rangka menghasilkan penjualan atau

menggambarkan beberapa rupiah penjualan bersih untuk dihasilkan

oleh setiap rupiah yang diinvestasikan dalam bentuk harta perusahaan

(Sawir, 2001). Perputaran aktiva yang lambat menunjukkan aktiva

yang dimiliki terlalu besar apabila dibandingkan dengan kemampuan

menjualnya.

b. Rasio Perputaran Aktiva Tetap

Rasio ini mengukur efektivitas pengunaan dana yang tertanam

pada harta tetap (Sawir, 2001). Rasio ini berguna untuk mengevaluasi

kemampuan perusahaan menggunakan aktivanya secara efektif untuk

meningkatkan pendapatan.

c. Rasio Perputaran Piutang

Rasio ini mengukur perbandingan penjualan perusahaan dan

besarnya piutang yang belum ditagih. Perusahaan yang mempunyai

kesulitan dalam penagihan, berarti perusahaan mempunyai saldo

piutang yang besar dan rasio yang rendah. Sebaliknya, jika perusahan

mempunyai kebijakan kredit dan prosedur penagihan yang baik, maka

saldo piutangnya rendah dan rasionya tinggi.

4. Rasio Profitabilitas

Laba bersih (net income) merupakan ukuran pokok keseluruhan

keberhasilan perusahaan. Laba, atau kurangnya laba, mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pinjaman dan pendanaan

ekuitas, posisi likuiditas perusahaan, dan kemampuan perusahaan untuk

berubah (Simamora 2000). Rasio ini terdiri dari :

a. Rasio Marjin Laba Kotor (Gross Profit Margin)

Rasio ini merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa

penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan.

Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik dan secara relatif

semakin rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur

efisiensi pengendalian harga pokok atau biaya produksinya, yang

Page 21: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

24 

 

mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara

efesien. Mengevaluasi harga pokok penjualan dapat dilihat margin per

unit produk, bila rendah maka perusahaan tersebut sensitifnya

terhadap pesaingnya.

b. Rasio Marjin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen untuk

menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban

operasi/usaha, beban lain-lain dan pajak sehubungan dengan

penjualan. Rasio ini merupakan ukuran persentase dari setiap hasil

sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran.

c. Rasio Return on Investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana

perusahaan (Munawir, 2002). Rasio ini juga membandingkan laba

operasional dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan

kondisi perusahaan yang semakin membaik.

d. Rasio Return on Equity (ROE)

Rasio ini menunjukkan produktivitas dari dana-dana pemilik

perusahaan (Munawir, 2002). Rasio ini membandingkan antara laba

bersih setelah pajak dengan modal sendiri. Semakin tinggi tingkat

rasio ini, maka semakin baik karena posisi modal pemilik semakin

kuat.

5. Rasio Nilai Pasar

Rasio Nilai Pasar (Market Value Ratio) Rasio ini dapat

menunjukkan kinerja perusahaan di masa lalu dan prospeknya di masa

yang akan datang. Rasio nilai pasar perusahaan meliputi price/earnings

ratio dan market/book ratio (Simamora,2000).

a. Price/Earnings Ratio (PER)

Rasio ini menunjukkan seberapa besar investor ingin

membayar per rupiah dari keuntungan yang dilaporkan oleh

perusahaan. Jika PER suatu saham semakin rendah, maka semakin

baik atau murah harganya, karena memberi hasil yang tinggi.

Page 22: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

25 

 

b. Market/Book Ratio (MBR)

Rasio ini memberikan petunjuk mengenai bagaimana investor

menilai perusahaan. Perusahaan dengan rate of return yang relatif

tinggi terhadap modalnya, secara umum akan menjual saham pada

nilai buku yang berlipat ganda daripada perusahaan yang mempunyai

rate of return yang rendah. Jika nilai MBR semakin besar

mengindikasikan bahwa pasar percaya akan prospek perusahaan

tersebut pada masa mendatang dan berimplikasi pada naiknya harga

saham perusahaan, demikian pula sebaliknya.  

2.6.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Rasio Keuangan

Menurut Brigham dan Houston dalam Budiharti (2006)

kelebihan rasio keuangan antara lain :

1. Rasio Keuangan mudah dalam perhitungannya

2. Rasio keuangan dapat digunakan untuk membantu

menganalisis, mengendalikan dan memperbaiki operasi

perusahaan.

3. Rasio keuangan dapat digunakan untuk membantu menentukan

kemampuan perusahaan membayar utang.

4. Rasio keuangan dapat digunakan untuk melihat efisiensi, risiko

dan prospek pertumbuhan perusahaan.

Rasio keuangan dalam memberikan informasi yang berguna

tentang operasi dan kondisi perusahaan, namun di dalamnya

terdapat masalah dan keterbatasan yang perlu diperhatikan.

Kekurangan tersebut antara lain :

1. Rasio keuangan lebih berguna bagi perusahaan kecil dibanding

perusahaan multidivisi.

2. Inflasi dapat memberikan nilai yang dicatat seringkali berbeda

dengan nilai yang sebenarnya pada neraca perusahaan.

3. Faktor-faktor musiman dapat mendistorsi analisis rasio

keuangan.

4. Praktik akutansi yang berbeda dapat mendistorsi perbandingan.

Page 23: II. TINJAUAN PUSTAKA - repository.ipb.ac.id · pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus). Cara

26 

 

2.6.2. Metode Du Pont

Analisis Du Pont adalah suatu metode yang digunakan untuk

menganalisis profitabilitas perusahaan dan tingkat pengembalian ekuitas

(Keown, 2004). Sistem Du Pont menggabungkan laporan laba rugi dan

neraca ke dalam dua ringkasan alat ukur profitabilitas, yaitu Return On

Investment (ROI) dan Return on Equity (ROE).

Du Pont merupakan sistem yang digunakan untuk menganalisis

laporan keuangan dalam pengevaluasian kinerja keuangan perusahaan. Laba

yang besar belum tentu dapat menjamin perusahaan tersebut telah efektif

dalam menggunakan modalnya untuk menghasilkan laba tersebut. Di sinilah

peran Du Pont diperlukan. Dengan menganalisis ROI melalui pendekatan

Du Pont dapat diketahui komponen/unsur-unsur mana yang menyebabkan

adanya ketidakefisienan dalam penggunaan modal sehingga perusahaan

dapat terhindar dari bahaya krisis keuangan atau kelebihan modal.

Gambar 3. Du-Pont Chart

Sumber : Keown, 2004