lap. biokim endo

27
A. NAMA PERCOBAAN Pemeriksaan Glukosa darah puasa B. PENDAHULUAN Kadar glukosa darah memuncak pada sekitar 1 jam setelah makan, kemudian menurun seiring dengan oksidasi atau perubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan. Dua jam setelah makan, kadar kembali kerentang puasa. Penurunan glukosa darah ini menyebabkan pencernaan menurunkan srkresi nsulinnya, dan kadar insulin turun. Hati bertespon terhadap sinyal hormon ini dengan memulai degradasi simpanan glikogen dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Apabila kita terus berpuasa selama 12 jam, kita masuk ke keadaan basal. Pada saat ini, kadar insulin serum rendah dan glukosa meningkat. Penetapan kadar glukosa darah merupakan salah satu pemeriksaan kimia yang paling sering dilakukan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan terhadap darah, plasma, atau serum. C. TUJUAN Untuk mengetahui dan memahami metode pelaksanaan pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa (TTG) dan menginterpretasi hasilnya. D. DASAR REAKSI Metode Enzimatik Glukosa Oksidasi Glukosa Oksidasi (GOD) mengkatalisasi oksidasi dari glukosa menurut persamaan : GOD Glukosa +O2+H2O ----------> Asam Glukonat + H2O2 E. BAHAN DAN ALAT Bahan : 1. Regensia : - Fosfat buffer 200 mmol/L - GOD 250 kat - POD 20 kat - 4-aminoantipyrin 0.75 mmol/L - 2,4-diklorofenol 1.1 mmol/L 1

Upload: mahdiahandini

Post on 17-Dec-2015

236 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Lap. Biokim Endo

TRANSCRIPT

A. NAMA PERCOBAAN Pemeriksaan Glukosa darah puasa

B. PENDAHULUANKadar glukosa darah memuncak pada sekitar 1 jam setelah makan, kemudian menurun seiring dengan oksidasi atau perubahan glukosa menjadi bentuk simpanan bahan bakar oleh jaringan. Dua jam setelah makan, kadar kembali kerentang puasa. Penurunan glukosa darah ini menyebabkan pencernaan menurunkan srkresi nsulinnya, dan kadar insulin turun. Hati bertespon terhadap sinyal hormon ini dengan memulai degradasi simpanan glikogen dan melepaskan glukosa ke dalam aliran darah. Apabila kita terus berpuasa selama 12 jam, kita masuk ke keadaan basal. Pada saat ini, kadar insulin serum rendah dan glukosa meningkat.Penetapan kadar glukosa darah merupakan salah satu pemeriksaan kimia yang paling sering dilakukan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan terhadap darah, plasma, atau serum. C. TUJUANUntuk mengetahui dan memahami metode pelaksanaan pemeriksaan Tes Toleransi Glukosa (TTG) dan menginterpretasi hasilnya.

D. DASAR REAKSIMetode Enzimatik Glukosa OksidasiGlukosa Oksidasi (GOD) mengkatalisasi oksidasi dari glukosa menurut persamaan : GODGlukosa +O2+H2O ----------> Asam Glukonat + H2O2

E. BAHAN DAN ALATBahan :

1. Regensia : Fosfat buffer200 mmol/L GOD 250 kat POD20 kat 4-aminoantipyrin 0.75 mmol/L 2,4-diklorofenol 1.1 mmol/L2. Standar Gukosa 100 mg/dLAlat :1. Spektofotometer2. Pipet3. Tabung reaksi

F. METODE KERJACara Kerja :Sediakan 3 buah tabung reaksi dan beri label sampel, standar dan blanko pada masing-masing tabung.Pipetkan ke dalam masing-masing tabung

SampelStandarBlanko

Regensia warna (RW)2,0 mL2,0 mL2,0 mL

Serum atau Plasma20 ul--

Larurtan standar (LS)-20 ul-

2,0 mL RW 2,0 mL RW + 20 uL LS2,0 mL RW + 20 uL serum

Sampel Standar Blanko

Campurkan baik-baik, inkubasi selama 15 menit pada temperatur kamar. Dalam waktu 30 menit, ukur serta catat absorban sampel dan standar terhadap blanko pada panjang gelombang 510 nmPerhitungan Absorban sampelKadar glukosa = X 100 mg/dL Absorban standarG. HASIL PERCOBAAN

Sampel Standar Blanko

Absorban sampel : 0,25Absorban standar: 0,22

Perhitungan 0,25Kadar glukosa= X 100 mg/dL = 113,63 mg/dL 0,22H. INTERPRETASI DAN PEMBAHASANNormoglikemiaGDPTDiabetes

GDP 60- 110 mg/dLGDP < 126 mg/dLGDP> 126 mg/dL

Pada percobaan di dapatkan hasil 113,63 mg/dL yang berarti orang tersebut mungkin mengalami GDPT karena berada pada range < 126 mg/dL. Apabila di dapatkan hasil seperti itu, hal ini dapat terjadi karena adanya gangguan pada insulin. Kadar GDP yang meningkat dan berada dalam keadaan GDPT dapat menjadi diabetes apabila tidak ditangani dengan baik. I. KESIMPULANDari hasil percobaan yang kami peroleh maka dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut mungkin megalami glukosa darah puasa terganggu.

A. NAMA PERCOBAAN Metabolisme Lemak 1. Total Kolesterol2. Trigliserida3. HDL-Kolesterol

B. PENDAHULUANTriasilgliserol (trigliserida) adalah lemak utama dalam makanan manusia, terutama dicerna di lumen usus. Produk-produk pencernaan tersebut diubah kembali menjadi triasigliserol di dalam epitel usus yang dikemas dalam lipoprotein yang dikenal sebagai kilomikron yang diekskresikan ke dalam limfe. Akhirnya kilomikron masuk ke dalam darah dan berfungsi sebagai salah satu lipoprotein utama di dalam darah.Kolesterol yang mengalir dalam darah dalam bentuk lipoprotein, berfungsi sebagai komponen stabilisasi membran sel dan sebagai prekursor garam empedu serta hormon steroid. Prekursor kolesterol diubah menjadi ubikuinon, dolikol, dan di kulit menjadi kolikalsiferol yaitu bentuk aktif vitamin D.Peningkatan kadar kolesterol dalam darah dikaitkan dengan pembentukan plak aterosklerotik yang dapat menyumbat pembuluh darah, menimbulkan serangan jantung, dan stroke. Kolesterol LDL bersifat aterogenik, namun kadar kolesterol HDL yang tinggi bersifat protektif karena partikel HDL berperan mengeluarkan kolesterol dari jaringan dan mengeluarkannya ke hati. Kolesterol terdapat dalam jaringan dan dalam lipoprotein plasma, bisa sebagai kolesterol bebas atau tergabung dengan asam lemak rantai panjang, sebagai ester kolesteril. Kolesterol adalah hasil khas metabolisme hewan dan dengan demikian terdapat dalam segala makanan yang berasal dari hewan seperti merah telur, daging, hati, dan otak. Kolesterol merupakan lipid amfipatik dan dalam keadaan demikian menjadi struktural penting yang membentuk membran sel dan lapisan luar protein plasma. Ester kolesteril merupakan nemtuk simpanan kolesterol yang ditemukan dalam sebagaian besar jaringan tubuh. Kolesterol dalam tubuh berasal dari 2 sumber, yaitu :1. Sintesis dari tubuh kira-kira 500 mg/hari2. Berasal dari makanan, jumlahnya tergantung susnan makanan.Sintesis dalam tubuh terjadi pada jaringan hati, korteks anak ginjal, kulit, usus, testis, dan aorta. Pengeluaran kolesterol tubuh berlangsung melalui 3 cara, yaitu :1. Sebagai kolesterol yang dikeluarkan bersama empedu ke lumen usus2. Setelah diubah menjadi asam empedu dikeluarkan ke lumen usus3. Diubah menjadi hormon steroid dan setelah berfungsi hormon-hormon ini dan metabolitnya dikeluarkan melalui urin.Di dalam darah kolesterol terdapat dalam 2 bentuk, yaitu kolesterol bebas dan sebagai ester. Ester kolesterol mempunyai hubungan dengan fungsi hati, sehingga kadang-kadang perlu ditetapkan tersendiri. Penetapan kadar kolesterol total dilakukan dengan beberapa cara. Pada umumnya lebih mudah dengan penetapan ester kolesterol dan dilakukan setelah diekstraksi dengan pelarut lemak.

C. TUJUAN1. Untuk mngetahui pemeriksaan fraksi lemak (Kolesterol, LDL, trigliserida)2. Melihat pengaruh makanan berlemak terhadap peningkatan fraksi lemak.

D. DASAR REAKSI1. Total Kolesterol ( Metode Enzimatik CHOD-PAP)Kolesterol ditemukan setelah dihidrolisa enzimatik dan oksidasi. Zat warna quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida dan 4-aminoantipirin dengan adanya fenol dan peroksida. KolesterolesteraseKolesterol ester ------------------------> Kolesterol + Asan lemak +H2O KolesteroloksidaseKolesterol + H2O ------------------------> Kolesterol - 3 one + H2O Peroksidase2H2O2 + 4- aminoantipirin + fenol-------------------> Quinoneimin + 4 H2O

2. Trigliserida (Metode Enzimatik GPO-PAP)Trigliserida ditentukan setelah hidrolisa enzimatik dengan lipoprotein Lipase(LPL). Zat warna quinoneimin terbentuk dari hidrogen peroksida 4-aminoantipirin dan 4-klorofenol dengan katalisator peroksidase. Lipoprotein LipaseTrigliserida ------------------------> gliserol - Asam lemak +H2 Gliserol kinaseGliserol +ATP ---------------------> gliserol-3-fosfat + ADP GPOGliserol-3-fosfat + O2 ----------> dihidroksiasiasetonfosfat + 2H2O2 POD2H2O2 + 4-aminoantipyrin + 4 - Klorofenol --------> Quinoneimin + HCl + 4H2O

3. HDL-Kolesterol (Metode fosfotungstat)Dengan asam fosfotungstat dan Magnesium Klorida maka kilomikron, VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dan LDL Low Density Lipoprotein) akan mengendap ( presipitasi ). Supernatan yang jernih ( setelah sentrifugasi ) dipergunakan untuk menentukan HDL-Kolestrol dengan metode CHOD-PAP

E. BAHAN DAN ALAT1. Total Kolesterol Bahan :a. Regensia warna enzimatik kolesterol Buffer fosfat 150 mmol/L Natrium fenolat7,8 mmol/L 4-aminoantipyrin0,4 mmol/L Kolesterol esterase(CE)1,7 ukat Kolesterol oksidase(CHOD)1,0 ukat Peroksidase20 ukatb. Standar kolesterol200 mg/dL Alat :a. Fotometerb. Pipetc. Tabung reaksi2. TrigliseridaBahan :a. Regensia warna enzimatik kolesterol PIPES Buffer pH 7,5150 mmol/L Adenosin Tri Fostat (ATP)7,8 mmol/L 4-aminoantipyrin (PAP)0,4 mmol/L Lipoprotein Lipae (PLP)1,7 ukat Gliserol Kinase(GK)1,0 ukat Gliserol Posfat Oksigen (GPO)20 ukat 2-peroksidase (POD)5 ukat 4-klorofenol6 mmol/Lb. Standar Trigliserida250 mg/dL Alat :a. Fotometerb. Pipetc. Tabung reaksi3. HDL-KolesterolBahan :a. Regens pengendap Asam fosfotungstat0,55 mmol/L Magnesium klorida0,25 mmol/Lb. Reagens warna enzimatik kolesterolc. Standar kolesterol100 mg/dL Alat :a. Fotometerb. Pipetc. Tabung reaksid. Sentrifuge

F. METODE KERJA1. Total KolesterolSediakan 3 buah tabung reaksi dan beri label sampel, standar dan blanko pada masing-masing tabung.Pipetkan ke dalam masing-masing tabung SampelStandarBlanko

Regensia warna (RW)2,0 mL2,0 mL2,0 mL

Serum atau Plasma20 ul--

Larurtan standar (LS)-20 ul-

2,0 mL RW 2,0 mL RW + 20 uL LS2,0 mL RW + 20 uL serum

Sampel Standar Blanko

Campurkan baik-baik, inkubasi selama 15 menit pada temperatur kamar. Dalam waktu 45 menit, ukur serta catat absorban sampel dan standar terhadap blanko pada panjang gelombang 500 nmPerhitungan Absorban sampelKadar kolesterol = X 200 mg/dL Absorban standar2. TrigliseridaSediakan 3 buah tabung reaksi dan beri label sampel, standar dan blanko pada masing-masing tabung.Pipetkan ke dalam masing-masing tabung SampelStandarBlanko

Regensia warna (RW)2,0 mL2,0 mL2,0 mL

Serum atau Plasma20 ul--

Larurtan standar (LS)-20 ul-

2,0 mL RW 2,0 mL RW + 20 uL LS2,0 mL RW + 20 uL serum

Sampel Standar Blanko

Campur dan biarkan selama 20 menit pada temperatur kamar. Dalam waktu 30 menit, baca absorban sampel dan standar terhadap blanko pada panjang gelombang 510 nm.

Perhitungan Absorban sampelKadar trigliserida= X 250 mg/dL Absorban standar

3. HDL-KolesterolAmbil 1 buah tabung reaksi kemudian beri label sampelSerum atau plasma200 ul

Reagensia pengendap (RP)0,5 mL

Campurkan dan biarkan selama 10 menit pada temperatur 20-25C. Sentrifus selama 10 menit pada kecepata 4000 rpm atau 2 menit pada kecepatan 12000 rpm. Setelah pemusingan dapat ditentukan kolesterol di dalam supernatan.

200 ul serum + 0,5 RP

Sampel

Sediakan 3 buah tabung reaksi dan beri label sampel, standar dan blanko pada masing-masing tabung.Pipetkan ke dalam masing-masing tabung SampelStandarBlanko

Regensia warna (RW)2,0 mL2,0 mL2,0 mL

Supernatan dari sampel200 ul--

Larurtan standar (LS)-200 ul-

2,0 mL RW 2,0 mL RW + 200 uL LS2,0 mL RW + 200 uL serum

Sampel Standar Blanko

Campur dan biarkan selama 15 menit pada temperatur kamar. Dalam waktu 45 menit, baca absorban sampel dan standar terhadap blanko pada panjang gelombang 510 nm.Perhitungan Absorban sampelKadar HDL-kolesterol = X 100 mg/dL Absorban standar

G. HASIL PERCOBAAN1. Total Kolesterol

SampelStandar BlankoKadar Total Kolesterol = 119 mg/dL (Fotometer digital)2. Trigliserida

SampelStandar BlankoAbsorban sampel= 0,06Absorban standar= 0,17 0,06Kadar trigliserida= X 250 mg/dL = 88,23 mg/dL 0,17 3. HDL-Kolesterol

SampelStandar BlankoAbsorban sampel= 0,18Absorban standar= 0,35 0,18Kadar HDL-Kolesterol= X 100 mg/dL = 51,42 mg/dL 0,35

H. INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN1. Total kolesterolNormal: < 220 mg/dLDicurigai: 220-260 mg/dLDari hasil percobaan di dapatkan hasil 119 mg/dL . Hal ini menunjukkan bahwa kadar kolesterol orang tersbut dalam batas normal karena kurang dari 220 mg/dL. Peningkatan jumlah kolesterol setiap hari sedikit meningkatkan konsentrasi plasma. Akan tetapi, bila kolesterol dicernakan, peningkatan konsentrasi kolesterol endogen. Jadi menyediakan sistem kontrol umpan balik mencegah peningkatan kolesterol plasma yang berlebuhan.2. TrigliseridaNilai NormalLaki-laki: 40-160 mg/dLPerempuan : 35-135 mg/dLDari hasil percobaan didapatkan hasil trigliserida adalah 88,23 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa kadar trigliserida dalam darah tersebut masih dalam batas normal karena berada pada range 40-160 mg/dL.Bila karbohidrat yang memasuki hati lebih banyak dari yang dapat dipakai segera sebagai energiatau disimpan dalam bentuk glikogen, kelebihan karbohidrat tersebut dengan cepat diubah menjadi trigliserida dan kemudian disimpan dalan jaringan adiposa. 3. HDL-KolesterolNilai normalHDL Kolesterol,Laki-laki= 45-65 mg/dLPerempuan=35-55 mg/dL TrigliseridaLDL-Kolesterol,T.Kolesterol HDL Kolesterol - 5 Ratio Total Kolesterol : HDL Kolesterol < 5Dari hasil percobaan didapatkan hasil kadar HDL-Kolesterol nya adalah 51, 42 mg/dL. Hal ini menunjukkan bahwa kadar HDL-Kolestero orang tersebut dalam batas normal karena berada pada range 45-65 mg/dL.

I. KESIMPULAN 1. Total KolesterolDari percobaan tersebut disimpulkan bahwa kadar kolesterol orang tersebut dalam batas normal.2. TrigliseridaDari percobaan tersbut dapat disimpulkan bahwa kadar trigliserida orang tersebut dalam batas normal.3. HDL-KolesterolDari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa kadar HDL-Kolesterol orang tersebut dalam batas normal.

A. NAMA PERCOBAAN Metabolisme Protein1. Total Protein2. Albumin

B. PENDAHULUANProtein PlasmaProtein plasma merupakan bagian utama plasma, protein plasma sebenarnya merupakan campuran yang sangat kompleks yang ridak hanya terdiri dari protein sederhana tetapi juga protein campuran atau conjugated protein seperti glikoprotein dan berbagai jenis lipoprotein. Plasma normal mengandung 60-80 g/L protein. Dari jumlah ini, 30-50 g adalah albumin dan 15-30 tersusun atas campuran globulin. Asam amino yang dihasilkan dari pencernaan protein makanan, diserap melalui epitel usus dan masuk ke dalam darah. Berbagai sel mengandung asam amino ini yang kemudian masuk menjadi simpanan di dalam sel. Asam amino ini digunakan untuk membentuk protein dan senyawa lain yang mengandung nitrogen atau dioksidasi untuk menghasilkan energi.Fibrinogen adalah amonium sulfat setengah jenuh sehingga menyerupai globulin dan akan berbeda dengan globulin jika diendapkan dengan 0,75 molar NaSO4 atau NaCl setengah jenuh. Dalam penetapan fibrinogen kuantitatif, reaksi-reaksi ini dipergunakan untuk memisahkan protein ini dari glubulin yang mempunyai hubungan erat lainnya. Protein serum terutama adalah fraksi albumin dan globulin, juga dalam analisis protein serum total, bila dikoreksi dengan nitrogen non protein dapat dipergunakan untuk mengirakan seluruh albumin dan globulin total. Dalam larutan Na-Sulfat 27% globulin akan mengendap sedangkan albumin akan tetap tinggal dalam larutan.Cara menentukan pemisahan protein plasma:1. Dengan analisis Nitrogen2. Dengan cara kalorimeter langsung3. Dengan cara elektroforensi tiselius, elektroforensi zone, imuno-elektroforensis4. Dengan cara ultrasentrifuge5. Dengan cara presipitasi alkohol6. Dengan analisis imunologiKonsentrasi kedua fraksi utama protein serum sering dinyatakan sebagai rasio albumin terhadap globulin (A/G), nilai normal 1,2 : 1AlbuminAlbumin merupakan protein globosa yang terdiri dari rantai polipeptida tunggal dan mempunyai berat molekul kurang lebih 66.300. Dua fungsi utama albumin adalah mengankut molekul-molekul kecil melewati plasma dan cairan ekstrasel serta memberikan tekanan osmotik di dalam kapiler. Banyak metabolit seperti asam lemak bebas, bilirubin, kurang dapat larut dalam air. Namun metabolit ini harus diangkut bolak-balik melalui darah dari satu alat ke alat lain yang melalui medium air sehingga dapat dimetabolis atau disekresi. Albumin mengisi tugas ini dan berperan sebagai protein pengankut nonspesifik. Selain itu, albumin mengikat obat-obat yang tidak mudah larut seperti aspirin, digitalis, antikoagulan koumarin, serta obat tidur, sehingga obat-obat ini dapat dibawa secara efisien melalui aliran darah. C. TUJUAN1. Mengetahui cara pemeriksaan total protein dan albumin serta interpretasinya2. Mengetahui profil protein plasma fisiologis dan patologis

D. DASAR REAKSI1. Total Protein ( Metode Biuret )Protein dengan ion tembaga dalam larutan alkalis menghasilkan senyawa kompleks yang berwarna ungu. Intensitas warna sebanding dengan kadar protein diukur secara fotometrik.2. Albumin ( Metode Bromcresol Green )Albumin dengan Bromcresol Green pada pH 4,3 membentuk kompleks warna, intensitas warna sebanding dengan kadar albumin, diukur secara fotometrik.E. BAHAN DAN ALAT 1. Total ProteinBahan :a. Regensia warna biuretb. Standar total protein6g/dL Alat :a. Fotometerb. Pipet c. Tabung reaksi2. AlbuminBahan :a. Regensia warna buffer ph 4, 3 Sodium Succinat Buffer 454 mmol/L Bromcressol Green0,95 mmol/Lb. Standar Trigliserida250 mg/dL Alat :a. Fotometerb. Pipet c. Tabung reaksi

F. METODE KERJA1. Total ProteinCara Kerja :Sediakan 3 buah tabung reaksi dan beri label sampel, standar dan blanko pada masing-masing tabung.Pipetkan ke dalam masing-masing tabung SampelStandarBlanko

Regensia warna (RW)2,5 mL2,5 mL2,5 mL

Serum atau Plasma50 ul--

Larurtan standar (LS)-50 ul-

2,5 mL RW 2,5 mL RW + 50 uL LS2,5 mL RW + 50 uL serum

Sampel Standar Blanko

Campurkan baik-baik, dan biarkan 30 menit pada temperatur kamar. Dalam waktu 30 menit, ukur serta catat absorban sampel dan standar terhadap blanko pada panjang gelombang 545 nmPerhitungan Absorban sampelKadar total protein = X 6 g/dL Absorban standar2. AlbuminCara Kerja :Sediakan 3 buah tabung reaksi dan beri label sampel, standar dan blanko pada masing-masing tabung.Pipetkan ke dalam masing-masing tabung SampelStandarBlanko

Regensia warna (RW)3 mL3 mL3 mL

Serum atau Plasma10 ul--

Larurtan standar (LS)-10 ul-

3 mL RW 3 mL RW + 10 uL LS23mL RW + 10 uL serum

Sampel Standar Blanko

Kocok baik-baik isi tabung, inkubasi pada temperatur kamar selama 10 menit, kemudian ukur absorban sampel dan standar Dalam waktu 30 menit terhadap blanko pada panjang gelombang 620 nmPerhitungan Absorban sampelKadar Albumin = X 5 g/dL Absorban standarG. HASIL PERCOBAAN1. Total Protein

Sampel Standar BlankoAbsorban sampel= 0,42Absorban standar= 0,58

0,42 Kadar total protein = X6 g/dL = 4,34 g/dL 0,582. Albumin

SampelStandar BlankoKadar albumin= 5,64 g/dL (Mengunakan digital fotometer)

H. INTERPRETASI DAN PEMBAHASAN1. Total ProteinNilai normal = 6,6 8,7 g.dLDari percobaan di dapatkan hasil kadar total proteinnya adalah 4,34 g/dl. Nilai ini berada dibawah batas normal yaitu 6,6-8,7 g/dL.

2. AlbuminAlbumin= 3,5-5,5 g/dLGlobulin= 1,5-3,5 g/dLDari percobaan di dapatkan hasil kadar albumin 5, 64 g/dL. Nilai ini berada di tas batas normal dali albumin yaitu lebih dari 5,5 g/dL.I. KESIMPULAN1. Total proteinDari percobaan dapat disimpulkan bahwa kadar total proteinnya kurang dari normal.2. AlbuminDari percobaan dapat dismpulkan bahwa kadar albuminnya lebih dari normal.

PERTANYAAN1. Gambarkan kurva hasil TTG penderita DM dibandingkan dengan kurva TTG orang normal!Jelakan mengapa demikian!Jawab :

Pada kurva toleransi glukosa bila orang normal yang puasa memakan 1 gram glukosa perkilogram berat badan, maka kadar glukosanya akan meningkat kira-kira 90 mg/dL menjadi 120 sampai 140 mg/dL dan dalam waktu kira-kira 2 jamkadar ini akan menurun kembali. Pada penderita diabetes, konsentrasi glukosa hampir selalu di atas 110 mg/dL dan sering di atas 140 mg/dL. Juga, uji toleransi glukosa hampir selalu abnormal. Sewaktu mencernakan glukosa, orang-orang ini memperlihatkan suatu peningkatan kadar glukosa darah yang jauh lebih besar dari pada peningkatan normal seperti yang ditunjukkan pada kurva bagian atas, dan kadar glukosa kembali ke nilai kontrol hanya setelah 4 sampai 6 jam. Lebih lanjut, glukosa darah gagal untuk turun di bawah kadar kontrol. Penurunan kurva yang lambat dan gagalnya glukosa turun di bawah kadar kontrol menunjukkan bahwa peningkatan normal sekresi insulin setelah makan glukosa tidak terjadi pada penderita dengan diabetes. Dan diagnosis diabetes biasanya dapat ditegakkan dengan tepat melalui tabel tersebut.

2. Mengapa pada pelaksanaan TTG orang harus dipuasakan minimal 10 jam?Jawab :Pada saat puasa terjadi 10-16 jam terjadi pembatsan asupan glukosa sehingga kadar glukosa dalam darah berkurang karena digunakan tubuh dan kadar glukosa ini akan mengarah pada keadaan basal (glukosa darah yang diperlukan untuk memelihara kegiatan tubuh yang minimal) dimana hormon insulin rendah dan glukagon meningkat untuk memenuhi kebutuhan glukosa darah agar tetap dalam keadaan basal dan tidak masuk ke dalam fase hypoglikemia. Karena setelah 10 jam tubuh kita masuk ke dalam keadaan basal dimana saat ini, kadar insulin serum sangat rendah dan glukagon meningkat. 3. Pada keadaan apa-apa saja terjadi dislipidemia?Jelaskan!Jawab : 1. Diabetes Militus dan sindroma metabolikPada keadaan ini terjadi resistensi insulin yang menyebabkan hormone sensitive lipase di jaringan adiposa akan menjadi aktif sehingga lipolisis trigliserida pada jaringan adiposa semakin meningkat. Keadaan ini menghasilkan asam lemak bebas yang berlebihan oleh hati yang akan mengubahnya kembali dalam bentuk trigliserida dan VLDL yang kaya akan trigliserida. Di sirkulasi trigliserida pada VLDL ini akan dipertukarkan dengan kolesterol ester dari kolesterol LDL. Hal ini menghasilkan LDL yang miskin kolesterol. Trigliserida yang dikandung LDL ini kemudian dihidrolisis oleh Enzim hepatik lipase (biasa meningkat pada keadaan resistensi insulin) sehingga menghasilkan small densLDL.Partikel ini sifatnya mudah teroksidasi dan oleh karena itu sangat aterogenik. Di sisi lain, VLDL juga dipertukarkan oleh kolesterol ester dari kolesterol HDL dan menghasilkan HDL yang miskin kolesterol ester tetapi kaya trigliserida, dan HDL ini lebih mudah dikatabolisme oleh ginjal sehingga jumlah HDL serum menurun. Secara keseluruhan, profil lipid pada DM dan sindrom metabolik adalah trigliserida yang tinggi, HDL rendah dan meningkatnya substraksi smal ldenseLDL yang aterogenik.2. Sindroma nefrotikPada sindrom nefrotik terjadi kerusakan ginjal yang berakibat hilangnya banyak protein albumin dalam darah. Normalnya, protein albumin berfungsi sebagai pelarut asam lemak bebas untuk ditransport samapi ke hepar. Kekurangan albumin dalam darah menyebabkan meningkatnya kadar asam lemak bebas dalam darah sehingga terjadi proses dislipidemia seperti keadaan Diabetes militus di atas

4. Gambarkan secara skematis mekanisme pencernaan lemak!Jawab :

5. Tuliskan keadaan-keadaan yang menyebabkan hipoalbuminemia?Jelaskan!Jawab :1. Malnutrisi proteinAsam amino diperlukan dalam sintesis albumin akibat defisiensi intake protein yang terjadi karena kerusakan pada retikulum endoplasma sel yang berpengaruh pada sintesis albumin dalam sel hati.2. Sintesis yang tidak efektifPada pasien dengan sirosis hepatik, terjadi penurunan sintesis albumin karena berkurangnya jumlah sel hati. Selain itu terjadi penurunan aliran darah portal ke hati yang mengakibatkan mal distribusi nutrisi dan oksigen ke hati.3. Kehilangan protein ekstravaskulerKehilangan protein masif pada penderita sindrom nefrotik. Pada darah terjadi kebocoran protein 3,5 gram dalam 24 jam. Kehilangan albumin juga dapat terjadi pada pasien luka bakar yang luas.4. HemodilasiPada pasien achites tes terjadi peningkatan cairan tubuh yang negatif akibat peningkatan kadar albumin walaupun sintesis albumin normal atau meningkat. Biasanya terjadi pada pasien sirosis hepatik dengan achites 5. Inflamasi akut dan kronikKadar albumin menjadi menurun oleh karena inflamasi akut dan kronik. Menjadi normal dalam beberapa minggu setelah inflamasi hilang. Pada inflamasi terjadi pelepasan sitokin (TGF dan IL-6) sebagai akibat dari respon inflamasi pada stress fisiologi ( infeksi, bedah, trauma) yang mengakibatkan penurunan kadar albumin.

6. Gambarkan skema metabolisme protein

21