ii. tinjauan pustaka 2.1 buah naga 2.1.1 sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di...

15
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah Penyebaran Buah Naga Tanaman buah naga berasal dari Amerika Utara dan Amerika Tengah. Pada awalnya tanaman ini ditujukan sebagai tanaman hias, karena bentuk batangnya segitiga dan berduri pendek serta memiliki bunga yang indah mirip dengan bunga Wijayakusuma berbentuk corong dan mulai mekar disenja dan akan mekar sempurna pada malam hari. Karena itulah tanaman ini juga dijuluki night blooming cereus. Nama buah naga atau dragon fruit disebabkan karena buah ini memiliki warna merah menyala dan memiliki kulit dengan sirip hijau yang mirip dengan sosok naga dalam imajinasi di negara Cina. Masyarakat Cina kuno menganggap buah naga membawa berkah, sehingga sering diletakkan di antara dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar persembahan kepada dewa. Warna merah buah menjadi mencolok di antara warna naga yang hijau sehingga memunculkan estetika. Dalam perkembangannya, buah naga lebih dikenal sebagai tanaman dari Asia karena sudah dikembangkan secara besar-besaran di beberapa negara Asia terutama negara Vietnam dan Thailand. Seperti didaerah asalnya Meksiko, Amerika Tengah, maupun Amerika Utara meskipun awalnya tanaman ini ditujukan untuk tanaman hias dalam perkembangannya masyarakat Vietnam mulai mengembangkan sebagai tanaman buah, karena memang bukan hanya dapat dimakan, rasa buah ini juga enak dan memiliki kandungan yang bermanfaat dan berkhasiat. Maka tanaman ini mulai dibudidayakan dikebun-kebun sebagai tanaman yang diambil buahnya. Buah naga mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 2000 dan bukan dari budidaya sendiri melainkan diimpor dari Thailand. Tanaman ini mulai dikembangkan sekitar tahun 2001, dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jember dan sekitarnya. Hingga kini luas areal penanaman tanaman ini masih terbatas. Hal ini disebabkan karena buah naga masih tergolong baru dan langka (Kristanto 2010).

Upload: lyhanh

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

10

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Buah Naga

2.1.1 Sejarah Penyebaran Buah Naga

Tanaman buah naga berasal dari Amerika Utara dan Amerika Tengah.

Pada awalnya tanaman ini ditujukan sebagai tanaman hias, karena bentuk

batangnya segitiga dan berduri pendek serta memiliki bunga yang indah mirip

dengan bunga Wijayakusuma berbentuk corong dan mulai mekar disenja dan akan

mekar sempurna pada malam hari. Karena itulah tanaman ini juga dijuluki night

blooming cereus. Nama buah naga atau dragon fruit disebabkan karena buah ini

memiliki warna merah menyala dan memiliki kulit dengan sirip hijau yang mirip

dengan sosok naga dalam imajinasi di negara Cina. Masyarakat Cina kuno

menganggap buah naga membawa berkah, sehingga sering diletakkan di antara

dua ekor patung naga berwarna hijau di atas meja altar persembahan kepada dewa.

Warna merah buah menjadi mencolok di antara warna naga yang hijau sehingga

memunculkan estetika.

Dalam perkembangannya, buah naga lebih dikenal sebagai tanaman dari

Asia karena sudah dikembangkan secara besar-besaran di beberapa negara Asia

terutama negara Vietnam dan Thailand. Seperti didaerah asalnya Meksiko,

Amerika Tengah, maupun Amerika Utara meskipun awalnya tanaman ini

ditujukan untuk tanaman hias dalam perkembangannya masyarakat Vietnam

mulai mengembangkan sebagai tanaman buah, karena memang bukan hanya dapat

dimakan, rasa buah ini juga enak dan memiliki kandungan yang bermanfaat dan

berkhasiat. Maka tanaman ini mulai dibudidayakan dikebun-kebun sebagai

tanaman yang diambil buahnya.

Buah naga mulai dikenal di Indonesia sekitar tahun 2000 dan bukan dari

budidaya sendiri melainkan diimpor dari Thailand. Tanaman ini mulai

dikembangkan sekitar tahun 2001, dibeberapa daerah di Jawa Timur di antaranya

Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Jember dan sekitarnya.

Hingga kini luas areal penanaman tanaman ini masih terbatas. Hal ini disebabkan

karena buah naga masih tergolong baru dan langka (Kristanto 2010).

Page 2: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

11

2.1.2.Karateristik Buah Naga

Buah naga merupakan kelompok tumbuhan biji tertutup yang berkeping

dua. Species dari tanaman buah naga ada empat yaitu Hylocereus undatus (daging

putih), Hylocereus polyrhizus ( daging merah), Hylocereus costaricensis (daging

merah super) dan Selenicereus megalanthus (kulit kuning, tanpa sisik).

Tanaman buah naga termasuk tanaman tropis dan sangat mudah

beradaptasi pada berbagai lingkungan tumbuh dan perubahan cuaca seperti sinar

matahari, angin dan curah hujan. Curah hujan yang ideal untuk pertumbuhan dan

perkembangan tanaman ini sekitar 60 mm/bulan atau 720 mm/tahun. Sementara

itu, intensitas matahari yang disukai sekitar 70-80 persen. Oleh karena itu,

tanaman ini sebaiknya ditanam di lahan yang tidak terdapat naungan dengan

sirkulasi udara yang baik.Pertumbuhan dan perkembangan tanaman buah naga

dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran

tinggi antara 0-1000 m dpl. Suhu udara yang ideal bagi tanaman ini antara 26-36

0C dan kelembaban 70-90 persen. Tanah harus berareasi baik dan derajat

keasaman (pH) tanah yang disukai bersifat sedikit alkalis 6.5-7.

Tanaman buah naga merupakan jenis tanaman memanjat. Pada habitat

aslinya tanaman ini memanjat tanaman lainnya untuk menopang dan bersifat

epifit. Secara morfologis tanaman ini termasuk tanaman tidak lengkap karena

tidak memiliki daun. Morfologi tanaman buah naga teridi dari akar, batang dan

cabang, bunga, buah dan biji.

Perakaran buah naga bersifat epifit, merambat dan menempel pada

tanaman lain. Dalam pembudidayaannya, dibuat tiang penopang untuk

merambatkan batang tanaman buah ini. Perakaran buah naga tahan terhadap

kekeringan tetapi tidak tahan dalam genangan air yang terlalu lama. Meskipun

akar dicabut dari tanah, tanaman ini masih bisa hidup dengan menyerap makanan

dan air dari akar udara yang tumbuh pada batangnya.

Batang buah naga berwarna hijau kebiru-biruan atau keunguan. Batang

tersebut berbentuk siku atau segitiga dan mengandung air dalam bentuk lendir dan

berlapiskan lilin bila sudah dewasa. Dari batang ini tumbuh cabang yang bentuk

dan warnanya sama dengan batang dan berfungsi sebagai daun untuk proses

asimilasi dan mengandung kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan tanaman.

Page 3: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

12

Pada batang dan cabang tanaman ini tumbuh duri-duri yang keras dan pendek.

Letak duri pada tepi siku-siku batang maupun cabang dan terdiri 4-5 buah duri

disetiap titik tumbuh.

Buah berbentuk bulat panjang dan biasanya terletak mendekati ujung

cabang atau batang. Pada cabang atau batang bisa tumbuh lebih dari satu dan

terkadang berdekatan. Ketebalan kulit buah sekitar 1-2 cm dan pada permukaan

kulit buah terdapat sirip atau jumbai berukuran sekitar 2 cm.

Buah naga mempunyai khasiat yang bermanfaat bagi kesehatan manusia

diantaranya sebagai penyeimbang kadar gula darah, pelindung kesehatan mulut,

pencegah kanker usus, mengurangi kolesterol, pencegah pendarahan dan

mengobati keluhan keputihan. Buah naga biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah

segar sebagai penghilang dahaga, karena buah naga mengandung kadar air tinggi

sekitar 90 persen dari berat buah.

Buah naga atau dragon fruit diklasifikasikan sebagai buah eksotik di

Indonesia karena harganya cukup mahal dan ketersediaannya masih langka.

Prospek buah naga di pasar domestik cukup baik karena penggemarnya semakin

meningkat. Hal tersebut dapat dilihat dengan semakin banyaknya buah naga di

supermarket atau pasar swalayan di beberapa kota di Indonesia. Untuk memenuhi

kebutuhan pasar tersebut sekarang telah berkembang sentra produksi buah naga di

beberapa daerah. Namun, produsen buah naga di Indonesia belum mampu

memenuhi permintaan domestik sehingga masih harus melakukan impor. Untuk

itu, pengusahaan buah naga memiliki potensi pasar yang cukup baik.

2.2. Karakteristik Buah Srikaya

Pohon buah srikaya berbentuk perdu dengan ketinggian 3-7 m. Daun

memanjang sampai bentuk lanset, dengan panjang 3.5-7 cm, lentur dan bertepi

rata. Bunga dalam karangan yang pendek berbunga 2–10. Daun kelopak waktu

kuncup tersusun secara katup, segitiga kecil, pada pangkalnya bersatu. Daun

mahkota terluar berdaging sangat tebal dengan panjang 2-3 cm, dari dalam putih

kekuningan dan pangkalnya berongga. Daun mahkota dalam sangat kecil dengan

dasar buah meninggi. Benang sari berwarna putih dan berjumlah banyak.

Srikaya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Akan tetapi jenis tanah

yang paling baik adalah tanah yang mengandung pasir dan kapur. Srikaya dapat

Page 4: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

13

tumbuh baik pada derajat keasaman tanah (pH) antara 6–6.5 dengan ketinggian

tempat antara 100–1,000 m dpl (di atas permukaan laut). Pada ketinggian di atas

1,000 m dpl atau dataran tinggi dan pegunungan, tanaman srikaya tumbuh lambat

dan enggan berbuah.

Iklim yang dibutuhkan tanaman srikaya harus sesuai. Komponen iklim

meliputi curah hujan, suhu udara dan angin. Suhu udara yang sesuai dengan

tanaman srikaya antara 20–25 °C dan curah hujan yang dibutuhkan tanaman

srikaya antara 1,500–3,000 mm/tahun. Sebaiknya curah hujan merata sepanjang

tahun. Walaupun tanaman srikaya tahan terhadap kekeringan, tetapi untuk

pertumbuhan bunga sampai buah matang perlu kelembaban yang cukup di sekitar

sistem perakarannya.

Srikaya merupakan buah yang mengandung vitamin C (mencegah asma)

dan beberapa manfaat lain diantaranya mengontrol kadar gula darah, menjaga

kesehatan jantung, menurunkan tekanan darah, membantu memproduksi energi,

memelihara cadangan vitamin B di dalam tubuh yang penting untuk pertumbuhan

dan perkembangan fungsi-fungsi tubuh, menjaga kekuatan tulang, membantu

menurunkan kadar kolesterol, memelihara kesehatan tiroid, vitamin B9.

Daerah pengembangan tanaman srikaya sampai saat ini masih terbatas, hal

ini dikarenakan masih sedikit masyarakat yang mengusahakan srikaya secara

komersil dan adanya persepsi masyarakat, bahwa srikaya hanya ditanam sebagai

tanaman perkarangan saja namun tidak dilihat dari sisi bisnis usaha srikaya. Oleh

karena itu, buah srikaya sulit sekali ditemukan di pasar dan hal ini dapat menjadi

suatu prospek bisnis bagi pengusaha agribisnis. Beberapa pertimbangan yang

menjadikan srikaya berpotensi untuk diusahakan dengan tujuan komersial antara

lain, buah srikaya merupakan komoditas buah yang mempunyai potensi untuk

dikembangkan karena memiliki nilai jual yang tinggi (Sakina 2009).

2.3. Karakteristik Buah Pepaya

Pepaya adalah tanaman yang berasal dari Amerika Tengah, pusat

penyebarannya diduga berada di Meksiko bagian Selatan dan Nikaragua, sekitar

abad ke-15 dan ke-17 menyebar ke berbagai negara tropis di benua Asia, Afrika

dan pulau–pulau di lautan Pasifik.

Page 5: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

14

Pepaya dapat tumbuh dengan baik di Indonesia mulai dari dataran rendah

sampai dataran tinggi yang memiliki ketinggian 1,000 m di atas permukaan laut.

Keadaan iklim dan lahan di Indonesia sangat cocok untuk budidaya pepaya.Pohon

pepaya umumnya tidak bercabang atau bercabang sedikit, dengan tinggi 5–10 m.

Daun–daunnya membentuk serupa spiral pada batang pohon bagian atas. Daunnya

menyirip lima dengan tangkai yang panjang dan berlubang dibagian tengah.

Pepaya memiliki karakteristik monodioecious (berumah tunggal sekaligus

berumah dua) dengan tiga kelamin yaitu tumbuhan jantan, betina dan banci.

Walaupun tumbuhan jantan seringkali dapat menghasilkan buah secara

„partenogenesi‟, namun tumbuhan jantan dikenal sebagai „pepaya gantung‟.

Bunga pepaya memiliki mahkota bunga berwarna kuning pucat dengan tangkai

atau duduk pada batang. Bunga jantan pada tumbuhan jantan tumbuh pada tangkai

panjang dan biasanya ditemukan pada daerah sekitar pucuk.

Bentuk buah bulat hingga memanjang dengan ujung meruncing. Buah

berwarna hijau gelap ketika muda dan setelah masak menjadi hijau muda hingga

berwarna kuning. Daging buah berasal dari karpela yang menebal, berwarna

kuning hingga memerah tergantung dari varietasnya. Bagian tengah buah

berongga dengan biji berwarna hitam atau kehitaman dan terbungkus semacam

lapisan berlendir (pulp) untuk mencegah dari kekeringan.

Pepaya (Carita papaya L.) merupakan salah satu tanaman buah yang

popular di masyarakat. Pepaya merupakan komoditas hortikultura yang penting

karena memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Buah pepaya dapat disebut buah

rakyat karena disukai oleh semua lapisan masyarakat. Pepaya di Indonesia

merupakan salah satu komoditas unggulan dan komoditas ekspor. Kecenderungan

pola makan yang tidak seimbang menyebabkan ketersediaan buah pepaya semakin

dibutuhkan sebagai sumber serat dengan harga relatif lebih murah. Budidaya

pepaya umumnya ditunjukkan untuk dijual dalam bentuk buah segar. Daya serap

pasar cenderung masih memiliki potensi. Ini ditunjukkan oleh konsumsi per

kapita sebesar 2.86 kg pepaya pertahun. Prediksi angka tersebut terus meningkat

dari tahun ke tahun (PT. Cakrawala Pengembangan Agro Sejahtera 2003, diacu

dalam Haposan 2006).

Page 6: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

15

Proyeksi permintaan pasar terhadap pepaya mencapai 0.77 juta ton pada

tahun 2010, sementara itu data produksi pepaya di Indonesia tecatat di Biro Pusat

Statistik (BPS) menunjukkan produk rata-rata pada tahun 1992-1998 baru

mencapai 0.43 juta ton sehingga Indonesia masih berpeluang untuk meningkatkan

produksi pepaya sekitar 0.34 juta ton (79 persen) untuk memenuhi proyeksi

permintaan pada tahun 2010 (Sawit et al 1997 diacu dalam Haposan 2006).

Pepaya merupakan salah satu buah tropis yang banyak diminati konsumen

baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Kegunaan pepaya cukup beragam dan

hampir semua bagian pepaya dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Daun

mudanya dapat digunakan sebagai lalapan, bahan baku tradisonal dan lain-lain.

Selain itu getah pepaya yang mengandung enzim papain juga dapat diolah

menjadi produk perdagangan yang banyak digunakan dalam berbagai makanan,

minuman dan industri farmasi. Buahnya selain digunakan untuk memenuhi

kebutuhan gizi keluarga juga mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi

(Direktorat Jenderal Hortikultura 2005).

2.4. Karakteristik Caisin

Tanaman caisin dapat tumbuh baik di tempat berudara panas maupun

berudara dingin sehingga dapat diusahakan baik di dataran rendah maupun

dataran tinggi. Meskipun demikian tanaman caisin akan lebih baik jika ditanam di

dataran tinggi. Daerah penanaman yang cocok yaitu mulai dari ketinggian 5–1200

m di atas permukaan laut.

Tanaman caisin dapat tahan terhadap air hujan sehingga dapat ditanam

sepanjang tahun. Pada musim kemarau, jika penyiraman dilakukan dengan teratur

dan dengan air yang cukup, tanaman akan tumbuh sebaik musim penghujan.

Walaupun demikian, tanaman caisin tidak senang terhadap air yang

menggenang.Tanah yang cocok untuk ditanami caisin adalah tanah gembur,

banyak mengandung humus, subur, serta pembuangan airnya baik. Derajat

keasaman (pH) tanah yang optimum untuk pertumbuhannya berkisar 6–7.

Caisin merupakan tanaman sayuran dengan iklim subtropis, namun

mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisin tergolong tanaman yang

tahan terhadap suhu tinggi (panas). Saat ini, kebutuhan akan caisin semakin lama

semakin meningkat seiring dengan peningkatan populasi manusia dan manfaat

Page 7: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

16

mengkonsumsi bagi kesehatan. Rukmana (1994) dalam Fahrudin (2009)

menyatakan caisin mempunyai nilai ekonomi tinggi setelah kubis crop, kubis

bunga dan brokoli.

Sebagai sayuran, caisin atau dikenal dengan sawi hijau mengandung

berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisin adalah

protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.

Permintaan masyarakat terhadap caisin semakin lama semakin meningkat. Dengan

permintaan caisin yang semakin meningkat, maka untuk memenuhi kebutuhan

konsumen, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas, perlu dilakukan

peningkatan produksi.

2.5. Karakteristik Selada

Selada merupakan sayuran yang termasuk ke dalam family Caompositae

dengan nama latin Lactuca sativa L. Tanaman selada dapat tumbuh di dataran

tinggi maupun dataran rendah, namun lebih baik jika diusahakan di dataran tinggi.

Tanaman selada merupakan tanaman yang tidak tahan terhadap hujan dan juga

tidak tahan terhadap sengatan matahari langsung yang terlalu panas.

Tanaman selada tumbuh baik pada tanah yang subur dan banyak

mengandung humus. Tanah yang banyak mengandung pasir dan lumpur juga

sangat cocok bagi pertumbuhan tanaman selada. Derajat keasaman tanah (pH)

yang ideal untuk pertumbuhan tanaman ini adalah berkisar 6.5–7.

Selada merupakan tanaman setahun polimorf (memiliki banyak bentuk),

khususnya dalam hal bentuk daunnya. Tanaman ini cepat menghasilkan akar

tunggang dalam yang diikuti dengan penebalan dan perkembangan ekstensif akar

lateral yang kebanyakan horizontal. Daun selada sering berjumlah banyak,

tersusun berbentuk spiral dalam susunan padat.

Selada merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek

yang cukup baik. Ditinjau dari aspek klimatologis, aspek teknis, ekonomis dan

bisnis, selada layak diusahakan untuk memenuhi permintaan konsumen yang

cukup tinggi dan peluang pasar internasional yang cukup besar (Haryanto dkk,

2003).

Tanaman selada merupakan sayuran yang dikonsumsi karena kelembutan,

kerenyahan dan karakteristiknya yang berair (Denisen 1979 diacu dalam Prawoto

Page 8: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

17

2012). Selada (Lactuca sativa) merupakan sayuran yang sering dimanfaatkan

untuk menghias masakan. Selada dihidangkan sebagai pendamping makanan

seperti gado-gado, salad, burger, ataupun lalap. Harga sayuran selada cukup tinggi

dan pemasarannya cukup mudah. (Saparinto 2011). Untuk itu, seiring dengan

pertumbuhan usaha kuliner, maka permintaan selada akan terus meningkat.

2.6. Karakteristik Cabai

Secara umum cabai dapat ditanam di areal sawah maupun pekarangan

tegal, di dataran rendah hingga dataran tinggi. Cabai merupakan tanaman

semusim berbentuk perdu. Tanaman ini berakar tunggang dengan banyak akar

samping yang dangkal. Batangnya tidak berbulu, tetapi banyak cabang. Daunnya

panjang dengan ujung runcing (oblongusacutus). Cabai berbunga sempurna

dengan benang sarinya tidak berlekatan (lepas). Umumnya bunga berwarna putih,

namun ada pula yang ungu dan bunga cabai berbentuk terompet kecil.

Ada dua golongan tanaman cabai yang terkenal yaitu cabai besar

(Capisicum annuum L.) dan cabai kecil (Capisicum frutescens L.). Jenis cabai

yang termasuk ke dalam golongan cabai besar adalah cabai merah

(Capisicumannum L. var longum L. Sendt). Cabai tersebut buahnya panjang

dengan ujungnya runcing dan posisinya menggantung pada ketiak daun. Ketika

muda warna buahnya hijau, setelah tua berubah menjadi merah.

Cabai dapat dengan mudah ditanam, baik di dataran rendah maupun

dataran tinggi. Syarat agar tanaman cabai tumbuh baik adalah tanah berhumus

(subur), gembur, bersarang, dan pH tanahnya antara 5-6. Tanaman cabai tidak

tahan hujan, terutama pada waktu berbunga, karena bunga-bunganya akan mudah

gugur. Jika pada tanahnya terlalu banyak air atau becek, tanaman mudah terserang

penyakit layu. Oleh karena itu, waktu tanam cabai yang baik adalah pada awal

musim kemarau. Namun cabai juga dapat ditanam pada saat musim penghujan

dengan syarat drainasenya baik.

Tanaman cabai merupakan salah satu sayuran yang memiliki peluang

bisnis yang baik. Besarnya kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri

menjaadikan cabai sebagai komoditas yang menjanjikan. Permintaan cabai yang

tinggi untuk kebutuhan bumbu masakan, industri makanan, dan obat-obatan

merupakan potensi untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini juga salah satu sebab

Page 9: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

18

cabai merupakan komoditas hortikultura yang mengalami fluktuasi harga paling

tinggi di Indonesia (Hapernas, dan Dermawan 2011).

Kebutuhan masyarakat terhadap komoditas cabai semakin meningkat

seiring dengan peningkatan jumlah penduduk. Selain itu, semakin bervariasinya

jenis dan menu makanan yang memanfaatkan cabai turut membuat kebutuhan

cabai meningkat. Permintaan cabai semakin tinggi karena digalakkannya ekspor

komoditas nonmigas, seperti tanaman produk pertanian. Oleh karena itu, peluang

pengembangan usaha agribisnis cabai memiliki potensi yang tinggi.

2.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian mengenai buah naga dilakukan oleh Istianingsih (2010)

mengenai Pengaruh Umur Panen dan Suhu Simpan terhadap Umur Simpan Buah

Naga Super Red (Hylocereus costaricensis). Hasil dari penelitian tersebut yaitu

berdasarkan hasil dari peubah yang diuji pada lokasi kebun buah naga Sentul,

umur panen yang lebih disarankan untuk buah naga adalah saat 35 HSA. Hal ini

disebabkan kesegaran buah lebih terjaga dengan warna kulit buah yangsudah

seragam, dan nilai padatan terlarut total yang cukup tinggi. Suhu simpan 150C

memiliki kemampuan untuk menyimpan buah lebih lama serta menjaga

kandungan kimia buah seperti padatan terlarut total dan asam tertitrasi total agar

tidak turun secara drastis selama penyimpanan. Buah nagasuper red dapat

disimpan pada suhu ruang selama ± 7 hari dan pada suhu 150C selama ± 14 hari.

Penelitian selanjutnya dilakukan dilakukan oleh Puspita (2011) dengan

judul Pengaruh Pengemasan dan Suhu terhadap Daya Simpan Buah Naga Super

Merah (Hylocereus costaricensis). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari

pengaruh pengemasan dan suhu penyimpanan terhadap daya simpan buah naga

super merah yang dilaksanakan di kebun buah naga Indian Hills Sentul, Bogor

dan PostharvestLaboratory, Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas

Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan

bahwa perlakuan suhu 15 0C dapat memperpanjang daya simpan buah naga super

merah hingga 15 hari. Perlakuan pengemasan yang dikombinasikan dengan suhu

kamar maupun suhu dingin, tidak berpengaruh nyata terhadap mutu buah naga

super merah.

Page 10: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

19

Persamaan penelitian tersebut dengan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti komoditas buah naga, namun perbedaannya pada penelitian tersebut

hanya terfokus pada buah naga super red sedangkan pada penelitian ini meneliti

buah naga terutama varietas buah naga putih.

Penelitian mengenai daya saing dilakukan oleh Rohman (2008) dengan

judul Analisis Daya Saing Beras Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru (Oryza

sativa). Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa dengan analisis Policy

Analysis Matrix (PAM) Beras Pandan Wangi dan Varietas Unggul Baru di Desa

Bunikasih, Kecamatan Warungkondang, Kabupaten Cianjur memiliki keunggulan

baik secara kompetitif maupun komparatif. Hal ini ditunjukkan dengan nilai

indikator efisiensi pengusahaan kedua varietas yaitu nilai PCR dan DRC yang

bernilai kurang dari satu. Selain itu, pengusahaan kedua komoditi tersebut

memberikan keuntungan baik secara finansial dan ekonomi yang tercermin dari

nilai KS dan KP yang positif. Nilai KP untuk Pandan Wangi adalah Rp

19,435,791.94 per ha per tahun sedangkan untuk beras Varietas Unggul Baru

adalah Rp 6,608,066.69 per ha per tahun. Nilai KS untuk Pandan Wangi Rp

91,299,286.92 per ha per tahun, sedangkan pada beras Varietas Unggul Baru

mencapai Rp 42,280,563.87 per ha per tahun.

Analisis dampak kebijakan pemerintah terhadap input dan output secara

keseluruhan berdampak menghambat produsen untuk berproduksi atau dengan

kata lain kebijakan yang ada belum berjalan secara efektif. Hal tersebut tercermin

dari nilai EPC kedua komoditas yang kurang dari satu. Nilai EPC untuk beras

Pandan Wangi adalah 0.50 dan untuk beras Varietas Unggul Baru adalah 0.73.

Secara keseluruhan komoditas beras Pandan Wangi memiliki daya saing

yang lebih baik jika dibandingkan dengan komoditas beras Varietas Unggul Baru.

Selain itu, berdasarkan simulasi-simulasi yang dilakukan daya saing beras Pandan

Wangi lebih tahan terhadap perubahan jika dibandingkan dengan Varietas Unggul

Baru. Kondisi demikian terjadi akibat harga output Pandan Wangi yang lebih

tinggi dari harga beras Varietas Unggul Baru dan disebabkan pula oleh besarnya

biaya total yang digunakan dalam pengusahaan beras Varietas Unggul Baru

selama satu tahun lebih tinggi dari biaya total pengusahaan beras Pandan Wangi.

Page 11: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

20

Penelitian lainnya yaitu Analisis Daya Saing Buah-buahan Tropis

Indonesia oleh Mudjayani (2008). Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah analisis deskriptif kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis deskriptif

kualitatif menggunakan analisis dengan pendekatan Teori Berlian Porter (Porter’s

Diamond Theory). Sedangkan analisis kuantitatif untuk menjelaskan kekuatan

daya saing dilakukan dengan analisis RCA (Revealed Comparative Advantage)

untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing buah-buahan

tropis Indonesia (komoditas yang diteliti manggis, nenas, pepaya, pisang), dengan

metode regresi linear berganda yaitu menggunakan model analisis OLS

(OrdinaryLeast Square).

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa berdasarkan analisis keunggulan

kompetitif (Porter’s Diamond) dengan menganalisis kondisi eksternal serta

kondisi internal, buah-buahan tropis Indonesia (manggis. nenas, pepaya, pisang)

memiliki keunggulan kompetitif.Berdasarkan analisis keunggulan komparatif

(Revealed Comparative Analysis) dari hasil perhitungan nilai RCA, buah-buahan

tropis Indonesia memiliki keunggulan komparatif terlihat dari hasil nilai RCA

(RCA>1) buah-buahan tropis Indonesia memiliki daya saing kuat. Faktor-faktor

yang mempengaruhi daya saing buah-buahan tropis Indonesia adalah

produktivitas yang berpengaruh positif terhadap daya saing, nilai ekspor yang

berpengaruh positif terhadap daya saing, harga ekspor yang berpengaruh negatif

terhadap daya saing, dan dummy krisis yang berpengaruh negatif terhadap daya

saing. Selain variabel dummy krisis, semua variabel regresi berpengaruh

signifikan pada taraf nyata 10 persen.

Dari hasil penelitian strategi yang dapat dilakukan untuk peningkatan daya

saing buah-buahan tropis Indonesia adalah : (1) menjaga kualitas buah-buahan

tropis Indonesia dengan memperbaiki infrastruktur yaitu dengan pengadaan alat

pendingin, pemberantasan hama penyakit, dan konsistensi dalam hal pemasokan

buah-buahan ke pasar. (2) meningkatkan kinerja ekspor buah-buahan tropis

Indonesia. (3) meningkatkan produktivitas buah-buahan tropis Indonesia (dalam

penelitian ini adalah manggis, nenas, pepaya, pisang), peningkatan produktivitas

dapat meningkatkan jumlah produksi yang berarti meningkatkan daya saing buah-

buahan tropis Indonesia. (4) meningkatkan volume ekspor buah-buahan tropis

Page 12: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

21

Indonesia yang dapat meningkatkan nilai ekspor buah-buahan tropis sehingga

dapat meningkatkan daya saing buah-buahan tropis Indonesia.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Aliyatillah (2009) mengenai

Analisis Daya Saing dan Dampak Kebijakan Pemerintah terhadap Komoditas

Kakao. Pada penelitian teersebut, alat analisis yang digunakan adalah metode

Policy Analysis Matrix (PAM). Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa

komoditas kakao di perkebunan Afdeling Rajamandala memiliki keunggulan

kompetitif dan komparatif. Keuntungan privat yang diterima perkebunan sebesar

Rp 5,736,356.50 per ha. Dengan demikian, kegiatan pengusahaan kakao di

perkebunan Afdeling Rajamandala layak untuk dijalankan dan dapat bersaing

pada tingkat harga privat. Keuntungan sosial yang diperoleh pada pengusahaan

kakao di perkebunan Afdeling Rajamandala adalah Rp 3,016,772.92 per ha, yang

berarti pengusahaan kakao tersebut menguntungkan secara ekonomi walaupun

tanpa adanya kebijakan pemerintah.

Dampak kebijakan pemerintah yang memberikan dukungan terhadap daya

saing kakao adalah dengan menetapkan harga output di atas harga efisiennya atau

dengan kata lain perkebunan Afdeling Rajamandala menerima insentif dari

konsumen. Hal ini ditunjukkan nilai EPC yang dihasilkan dalam penelitian ini

adalah lebih dari satu yaitu 1.12 yang menunjukkan bahwa proteksi pemerintah

dalam sistem produksi kakao di perkebunan Rajamandala sudah menunjukkan

adanya proteksi.

Berdasarkan analisis sensitivitas yang dilakukan, kurs mata uang cukup

berpengaruh terhadap daya saing komoditas kakao karena kakao merupakan

komoditas internasional. Untuk meningkatkan dayasaing komoditas kakao

khususnya di perkebunan Afdeling Rajamandala, upaya yang dapat ditempuh

adalah dengan melakukan kontrak kerjasama dengan negara importir kakao agar

fluktuasi niai tukar rupiah tidak menyebabkan daya saing kakao menurun. Adanya

penurunan produktivitas lebih dari 10 persen dan penurunan harga kakao sebesar

5 persen akan menyebabkan komoditas kakao di perkebunan Afdeling

Rajamandala tidak berdayasaing baik dari segi keunggulan komparatif maupun

kompetitifnya.

Page 13: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

22

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Safarudin (2012) dengan judul

Analisis Daya Saing Komoditas Gula di Kabupaten Lampung Utara. Penelitian ini

secara umum bertujuan menganalisis daya saing komoditas gula di Lampung

Utara dan merumuskan alternatif strategi pengembangan komoditas gula di

Lampung Utara. Hasil analisis daya saing menggunakan Teori Berlian Porter yang

menunjukkan bahwa masing-masing komponen daya saing telah berjalan relatif

baik. Analisis keterkaitan antar tiap komponen daya saing menunjukkan

keterkaitan yang saling mendukung dan tidak saling mendukung. Keterkaitan

yang saling mendukung lebih dominan sehingga dapat disimpulkan bahwa daya

saing komoditas gula di Kabupaten Lampung Utara dibandingkan daerah lain di

Indonesia relatif kuat.

Hasil analisis SWOT menunjukkan bahwa strategi yang dapat dirumuskan

untuk meningkatkan daya saing gula di Kabupaten Lampung Utara antara lain (1)

melakukan perbanyakan usahatani tebu dengan memanfaatkan lahan yang belum

terpakai dan sumber daya pendukung lainnya, (2) meningkatkan kuantitas,

kualitas dan efisiensi produksi gula, (3) pembentukan kluster industri, (4)

pengaturan produksi dan impor gula, (5) perbaikan sarana dan prasarana

penunjang PG, (6) peningkatan produksi tebu dan gula melalui pemanfaatan

teknologi, (7) meningkatkan sosialisasi dan promosi tenang produk gula dari

Kabupaten Lampung dan (8) konsolidasi antar tiap pihak dalam agribisnis

pergulaan di Kabupaten Lampung Utara.

Penelitian yang mengaitkan antara efisiensi dan daya saing dilakukan oleh

Kurniawan (2008) dengan judul Analisis Efisiensi dan Daya Saing Usahatani

Jagung pada Lahan Kering di Kabupaten Tanah Laut Kalimantan Selatan.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk menganalisis produksi, efisiensi,

keunggulan kompetitif dan komparatif jagung di lahan kering Kalimantan Selatan.

Secara rinci tujuan penelitian adalah: (1) menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi jagung dan tingkat efisiensi teknis dan alokatif usahatani

lahan kering dengan menggunakan fungsi produksi stochastic frontier dan fungsi

biaya dual, dan (2) menganalisis daya saing (keunggulan kompetitif dan

komparatif) usahatani jagung lahan kering dan pengaruh efisiensi terhadap daya

saing di Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan dengan menggunakan PAM.

Page 14: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

23

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menunjukkan bahwa secara statistik

variabel luas lahan, benih, pupuk organik, pupuk P, pestisida, tenaga kerja dan

pengolahan tanah ditemukan berpengaruh nyata terhadap produksi jagung pada

taraf α=15 persen, sedangkan pupuk N dan K tidak berpengaruh nyata. Ini diduga

karena penggunaan pupuk N diduga sudah berlebihan. Rata-rata penggunaan urea

di daerah penelitian adalah 447.5 kg per ha, sedangkan rekomendasi penggunaan

pupuk urea adalah 350–400 kg per ha.

Efisiensi teknis dianalisis dengan menggunakan model fungsi produksi

stochastic frontier. Nilai indeks efisiensi teknis hasil analisis dikategorikan efisien

jika lebih besar dari 0.8 karena daerah penelitian merupakan sentra produksi

jagung di Kalimantan Selatan. Rata-rata efisiensi teknis petani di daerah penelitian

adalah 0.887. jumlah petani memiliki nilai efisiensi teknis lebih besar dari 0.8

adalah 89.48 persen sehingga sebagian besar usahatani jagung yang diusahakan

telah efisien secara teknis. Jadi, karena sebagian besar petani telah efisien secara

teknis, maka untuk meningkatkan output perlu dilakukan introduksi teknologi

baru seperti benih unggul yang lebih sesuai dengan kondisi agroklimat dan

mekanisasi pertanian.

Efisiensi alokatif dianalisis dengan menggunakan model fungsi biaya dual

frontier yang diturunkan dari fungsi produksi frontier. Petani responden di daerah

penelitian belum efisien secara alokatif. Rata-rata efisiensi alokatif adalah 0.566.

Rendahnya efisiensi alokatif ini menyebabkan efisiensi ekonomis juga rendah,

yaitu 0.498. Salah satu penyebab rendahnya efisiensi alokatif ini adalah

penggunaan pupuk urea yang berlebihan. Penurunan penggunaan pupuk urea dari

447.51 kg per ha menjadi 400 per ha menyebabkan kenaikan efisiensi alokatif

menjadi 0.518 dan efisiensi ekonomis menjadi 0.512.

Analisis daya saing dilakukan dengan menggunakan kriteria PCR dan

DRC. Berdasarkan nilai PCR dan DRC yang kurang dari satu, artinya jagung di

daerah penelitian memiliki daya saing sebagai substitusi impor. Ini dapat dilihat

dari terserapnya semua hasil poduksi jagung di pasar lokal, sedangkan jagung

impor hanya masuk ke pasar lokal saat paceklik saja. Harga jagung impor lebih

mahal daripada harga jagung lokal dengan selisih harga Rp 100/kg.

Page 15: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Buah Naga 2.1.1 Sejarah ... · dapat tumbuh dengan baik, baik ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran ... dan air dari akar udara yang tumbuh pada

24

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian ini adalah sama-sama

meneliti tentang daya saing suatu komoditas. Namun, dalam penelitian ini

menggunakan metode yang mengaitkan antara daya saing dengan tingkat

pendapatan usahatani, efisiensi usahatani dan kondisi pasar komoditas buah naga.

Penelitian yang mengaitkan antara pendapatan buah naga dan daya saing suatu

komoditas (buah naga) sampai saat ini belum ada. Penelitian ini akan mencoba

mengaitkan antara tingkat pendapatan dan efisiensi usahatani terhadap daya saing

suatu komoditas, dalam hal ini adalah komoditas buah naga.