ii. perencanaan dan perancangan 1. batasan dan …

30
II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN ASUMSI Proyek Pusat lnformasi dan Penjualan komputer di Surabaya merupakan sebuah proyek eksperimen yang belum pernah ada dan direncanakan sebelumnya. Proyek ini ditujukan untuk mengantisipasi perkembangan jaman terutama dalam hal perkembangan teknologi khususnya komputer yang sejauh ini mempengaruhi kehidupan dalam masyarakat. Oleh karena itu batasan dan asumsi perlu dikemukakan sebelum sampai pada tahap pembahasan perencanaan dan perancangan yaitu: Proyek Pusat informasi dan Penjualan Komputer di Surabaya ini merupakan proyek yang dikelola oleh swasta. Dimana fasilitas-fasilitas yang ada ditujukan bagi pengusahan yang bergerak dalam bidang komputer berupa unit-unit penjualan dan ruang pamer untuk menggelar kegiatan pameran komputer. Manajemen pengelolaan terdiri dari bagian pemasaran yang mengurus masalah penyewaan ruang, bagian keuangan yang mengusus masalah keuangan, bagian teknis yang mengurus permasalah teknis seperti perawatan dan operasional gedung. Serta bagian yang mengkhususkan dalam hal penyediaan dan penyebaran informasi yang menempati fasilitas pusat informasi. Sumber pembiayaan utama diperoleh antara lain melalui: 1. Penyewaan unit penjualan kepada pengusaha / penjual komputer dalam satuan meter persegi; 2. Penyewaan ruang pamer dan seminar untuk

Upload: others

Post on 20-Oct-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

1. BATASAN DAN ASUMSI

Proyek Pusat lnformasi dan Penjualan komputer di Surabaya

merupakan sebuah proyek eksperimen yang belum pernah ada dan

direncanakan sebelumnya. Proyek ini ditujukan untuk mengantisipasi

perkembangan jaman terutama dalam hal perkembangan teknologi khususnya

komputer yang sejauh ini mempengaruhi kehidupan dalam masyarakat.

Oleh karena itu batasan dan asumsi perlu dikemukakan sebelum

sampai pada tahap pembahasan perencanaan dan perancangan yaitu:

• Proyek Pusat informasi dan Penjualan Komputer di Surabaya ini

merupakan proyek yang dikelola oleh swasta. Dimana fasilitas-fasilitas

yang ada ditujukan bagi pengusahan yang bergerak dalam bidang

komputer berupa unit-unit penjualan dan ruang pamer untuk menggelar

kegiatan pameran komputer.

• Manajemen pengelolaan terdiri dari bagian pemasaran yang mengurus

masalah penyewaan ruang, bagian keuangan yang mengusus masalah

keuangan, bagian teknis yang mengurus permasalah teknis seperti

perawatan dan operasional gedung. Serta bagian yang mengkhususkan

dalam hal penyediaan dan penyebaran informasi yang menempati

fasilitas pusat informasi.

• Sumber pembiayaan utama diperoleh antara lain melalui:

1. Penyewaan unit penjualan kepada pengusaha / penjual komputer dalam

satuan meter persegi; 2. Penyewaan ruang pamer dan seminar untuk

Page 2: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

12

kegiatan exhibition dan event lainnya seperti kompetisi, product

launching baik oleh para penyewa unit penjualan sendiri atau oleh

pengusaha komputer diluar; 3. Layanan jasa informasi berupa promosi

dan iklan bekerjasama dengan media informasi lainnya;

• Proyek dianggap akan dibangun sekaligus dan tidak bertahap dan tidak

direncanakan untuk diadakan pengembangan dengan pertimbangan bahwa

nilai kualitatif akan lebih menentukan kelangsungan proyek di masa

mendatang.

Pendekatan pembahasan dalam proses perencanaan dan perancangan

proyek ini dilakukan dalam ruang lingkup disiplin ilmu arsitektur yang secara

khusus membahas bahasa dan kosep bentuk dan ruang arsitektural. Dengan

pertimbangan demikian maka aspek-aspek lain sebagaimana data-data

kuantitatif yang ditemukan dan terkait dalam perencanaan seperti struktur dan

utilitas tidak dibahas terlalu dominan.

2. LOKASI DAN SITE

2.1 Pertimbangan Pemilihan Lokasi

Sebagai pusat satuan wilayah pembangunan, Surabaya menjadi

barometer dan pusat ditribusi produk komputer terutama untuk wilayah

Indonesia bagian timur. Melihat potensi yang dimiliki Surabaya berupa

fasiltas yang lengkap serta pangsa pasar komputer yang cukup besar,

keberadaan Pusat Informasi dan Penjualan Komputer secara strategis

terletak di kota Surabaya

Page 3: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

13

Mengingat proyek Pusat Informasi dan Penjualan Komputer

selain merupakan fasilitas uraum juga memiliki unsur perdagangan

sehingga letak lokasi sangat menentukan keberhasilan proyek.

Pendekatan kepada pasar menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan

lokasi.

Fungsi bangunan sebagai bangunan komersial dengan lingkup

skala kota maka diperlukan lokasi yang strategis untuk mendukung

kelangsungan proyek. Kawasan Central Bussines District (CBD) adalah

lokasi yang paling strategis untuk gedung-gedung komersial dengan

skala pelayanan kota dengan didukung sarana, prasarana dan

infrastruktur yang memadai.

Adanya kecenderungan peningkatan kebutuhan komputer dari

kalangan individu dan rumah tangga maka kawasan perumahan juga

dipertimbangkan dalam hal pencapaianya. Pada umumnya pangsa pasar

komputer adalah masyarakat golongan menengah ke atas. Namun

masyarakat golongan menengah keatas ini tersebar di berbagai lokasi di

Surabaya sehingga sangat sulit menentukan titik berat pendekatan lokasi.

Adanya fasilitas perguruan tinggi dimana terdapat banyak

mahasiswa sebagai pengguna komputer yang potensial menjadi salah

satu pertimbangan penentuan lokasi. Pengembangan fasilitas perguruan

tinggi di Surabaya menurut MPS 2000 terletak di Surabaya Timur (lihat

Lampiran 1) Sehingga perlu pertimbangan dalam hal kemudahan

pencapaian.

Page 4: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

14

Dengan pertimbangan diatas maka ditetapkan kriteria dalam

penentuan lokasi dengan priorotas sebagai berikut: l.(pertama) Lokasi

berada dalam Central Bussines District (CBD); 2.(kedua) Pola

penggunaan lahan sebagai fasilitas umum yang terletak berdampingan

dengan kawasan perdagangan; 3.(ketiga) Mudah dicapai dari fasilitas

perguruan tinggi; 4.(keempat) Mudah dicapai dari segala penjuru kota

baik Surabaya Timur maupun Barat

2.2 Alternatif Lokasi

• Alternatif satu : CBD pusat kota

CBD pusat terletak di Surabaya pusat di dalam unit pengembangan

Tegalsari. Letak lokasi yang memenuhi kriteria adalah yang terletak

di sepanjang jalan Panglima Sudirman - Basuki Rahmat. - Urip

Sumoharjo dikarenakan adanya penggunaan lahan fasilitas

perdagangan dan fasilitas umum yang saling menunjang. Sedangkan

lokasi yang terdapat di sepanjang jalan Raya Darmo hanya tujukan

untuk fasilitas umum. Selain itu pagar pemisah di jalan Urip

sumoharjo membuat sulitnya akses dari wilayah timur menuju sisi

barat jalan tersebut. Tingginya nilai kawasan CBD ini membuat

mahalnya harga tanah. Kawasan ini menawarkan penampilan yang

cukup representatif bila digunakan sebagai lokasi bangunan

komersial.

• Alternatif dua : CBD Ngagel

Lokasi di sepanjang jalan Ngagel berpotensi untuk berkembang

menjadi sebuah CBD. Hal ini dapat diindikasi dari mulai munculnya

Page 5: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

15

gedung-gedung baru seperti hotel, apartemen dan perkantoran pada

jalan tersebut. Didalam rencana pengembangan unit pengembangan

Ngagel Pucang, lokasi disepanjang Jalan Ngagel direncanakan

sebagai fasilitas umum dimana pada saat ini masih didominasi oleh

bangunan gudang dan industri.

Bila diamati dari rencana penggunaan lahan di unit

pengembanagn Ngagel Pucang maka pola kawasan perdagangan

menunjukan pola memanjang yang terdapat di Sepanjang Jalan

Kertajaya, Pucang Anom Timur dan Jalan Ngagel Jaya Selatan yang

bertemu dengan kawasan fasilitas umum di sepanjang Jalan Ngagel. Dari

sini dapat menjadi alternatif lokasi dimana lokasi fasilitas umum yang

dicari adalah yang berdampingan dengan kawasan perdagangan. Lokasi

tersebut yakni di sekitar jalan Sulawesi dan disekitar Jalan Kencana.

Kedua lokasi tersebut relatif dekat pencapaiannya dari fasilitas perguruan

tinggi di kawasan Surabaya Timur jika dibandingkan dengan CBD di

pusat kota.

2.3 Petimbangan Pemilihan Site

Dalam menentukan letak site dalam lokasi terdapat beberapa

pertimbangan antara lain:

• Faktor pencapaian.

Perlu dipertimbangkan mengenai pencapaian site baik secara fisik

maupun visual. Secara fisik berarti site harus mudah dicapai oleh

kendaraan dari jalan. Secara visual berarti site berpotensi terlihat dari

jalan. Keduanya memerlukan suatu jarak tangkap tertentu. Orientasi

Page 6: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

16

site terhadap jalan juga menentukan kemudahan pencapaian, apakah

site menghadap pada satu jalur jalan atau dikelilingi oleh jalan

(sistem blok). Hal ini masih dipengaruhi oleh arah pergerakan lalu

lintas sehingga pelu pertimbangan seksama dalam pemilihan site

• Penggunaan lahan.

Penggunaan lahan mengikuti ketentuan RDTRK yakni sebagai

fasilitas umum atau gabungan fasilitas umum dan perdagangan.

• Lingkungan.

Kondisi lingkungan sekitar juga dipetimbangkan terutama

penggunaan lahan kavvasan di sekitar site. Penggunaan lahan sekitar

site yang mendukung antara lain sebagai kawasan fasilitas umum dan

kawasan perdagangan. Adanya kawasan permukiman di sekitar site

dapat mengakibatkan kesenjangan baik secara fungsi, aktivitas

maupun visual.

• Penyediaan tanah.

Luasan minimum site yang diperlukan sekitar 7000 m2 dengan KDB

50% dan jumlah lantai 5. (luas bangunan 17000m2). Penyediaan

tanah dapat berupa tanah kosong, bangunan yang tidak sesuai dengan

rencana penggunaan lahan atau sudah terdapat bangunan namun

penggunaan lahannya kurang efektif.

Berdasarkan pertimbangan diatas, kriteria site adalah :

• Dilalui jalur jalan utama (Arteri Sekunder).

• Jarak bidang tangkap minimal 100 m.

• Berdampingan dengan kavvasan perdagangan dan fasilitas umum lain.

Page 7: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

17

Luas minimum 7000 m .

2.4 Altematif Site

Bedarasarkan dua altematif lokasi diatas diperloleh tiga

altematif site, dua berada di lokasi CBD pusat dan satu di lokasi CBD

Ngagel. spesifikasi altematif site akan dijelaskan sebagai berikut:

• Site Jalan Kombes Pol M. Duryat (Lihat Peta di Lampiran 3).

Batas utara

Batas timur

Batas selatan

Batas barat

Luas

KDB

KLB

: Jalan Kombes Pol M. Duryat;

: Jalan Blimbing;

: BankJatim;

: Jalan Basuki Rahmat;

: ± 0.9 ha;

: 60 %;

: 500 %;

Pola penggunaan lahan : fasilitas umum.

• Site Basuki Rahmat (Lihat Peta di Lampiran 3).

Batas utara : Bank Pacific;

Batas timur : Jalan Basuki Rahmat;

Batas selatan : Bank Putra;

Luas : ± 1.2 ha;

KDB : 60 %;

KLB : 500 %;

Pola penggunaan lahan : fasilitas umum dan perdagangan.

• Site Jalan Kencana (Lihat Peta di Lampiran 4).

Batas utara : Jalan Kencana;

Page 8: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

18

Batas timur

Batas selatan

Batas barat

Luas

KDB

: Jalan Upa Jiwa;

: Jalan Ratna;

: Hotel Malibu & Pabric Accu Guntur

: ±1.6 ha;

: 60 %;

KLB : 240 % ;

Pola penggunaan lahan : fasilitas umum.

2.5 Penilaian Terhadap Site

Site Jalan Kombes Pol M. Duryat. Site dikelilingi tiga jalur jalan

yakni Jalan Basuki Rahmat, Kombes Pol M. Duryat, dan Jalan

Belimbing. Jarak tangkap cukup luas namun jarak tangkap dari Jalan

Basuki Rahmat sebagai jalur utama tidak maksimal dikarenakan arah site

membelakangi arah pergerakan kendaraan (satu arah). Site berdampingan

dengan kawasan permukiman di Jalan Belimbing. Terdapat beberapa

bangunan lama seperti Showroom Timor (satu lantai), Rumah makan Ria

(dua lantai) dan deretan pasar makanan di Jl. Belimbing.

Site Jalan Basuki Rahmat. Orientasi site hanya pada jalur utama

(Jl. Basuki Rahmat) dan cukup efektif (lebih dari 100m). Site

berdampingan dengan fasilitas umum lainnya seperti Bank Pasific dan

Bank Putra. Sebagian tanah sudah dibebaskan dan sebagian merupakan

bangunan satu lantai toko buku Gramedia sehingga pemakaian lahannya

dinilai kurang eftsien.

Site Jalan Kencana. Site dikitari tiga jalur jalan (Jl. Kencana,

upajiwa, Jl. Ratna) sehingga jarak tangkap cukup panjang dan mudah

Page 9: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

19

untuk dikenali dikarenakan Jalan Upajiwa dan Jalan Kencana dijadikan

jalan memutar untuk menuju Jalan Ngagel (satu arah). Penggunaan lahan

sebagai fasilitas uraum dan disekitar lokasi sudah berdiri fasilitas lain

seperti apartemen Adistana dan hotel Malibu. Lokasi dimasa yang akan

datang berpotensi menjadi kawasan CBD serta jarak dari fasilitas

perguruan tinggi lebih dekat dibandingkan CBD Surabaya Pusat.

Berdasarkan pertimbangan diatas rnaka site yang dipilih adalah

yang terletak di Jl. Kencana.

3. STRUKTUR ORGANISASI PENGELOLA

CKREKUJR UTAMA

Mmrmg* Ktmmgmin lrfqm—i

Orf* R»ng<S«*wi

1 orang

Qvis Pwg«da«n

Manager Paiayanan lnfonv»a»

t>*»i Layout 4 DctoroantM

CMsi Iktan & Prtxnow

O/m W a m a a EM«rnol

Qvi* (r*ornw» Irtamal 2or*ng

Ta<*ri c«l Support Cparation

Staff P * m « m n 7ccang

Maregar Takns 1 orang

MMntatarc* 1 or ana

SMfCtMTMon 3 orang

Gambar 2.1

Diagram Struktur Organisasi Pengelola

Page 10: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

20

4. PROGRAM RUANG

Perencanaan program ruang terdiri dari luasan ruang, karakteristik

ruang dan pola sirkulasi. Dasar perencanaan ini yang akan dijadikan sebagai

pedoman dalam proses perancangan.

4.1 LuasanRuang

Tabel2.1

Program Luasan Ruang

FasiHtas 111

Kelompok Informasi

Ruang Entrance Hall Toilet Toilet pria

Toilet wanita

Foyer & Sirkulasi umum (elevator & eskalator) Cafetaria Ruang makan Oapur Gudang kering Gudang basah Chief / pengelola

Tangga darurat

Hall informasi Pusat Infofmasi Pelayanan Informasi - Meja Informasi -Lobby

Perpustakaan Pengelola - R. Direktur - R. Sekretaris - R. Manajer - R. Pengadaan &

pengoiahan - R. Staff informasi - R. Staff MIS - R. Komputer -R. Layout &

doukumentasi - R. Cetak - R. Rapat - Gudang - R, File/Arsip - R. PABX - Toilet

Kapasitas

10 % pengunjung =200 Orang

1800 orang 50% pemakai = 900 orang

50% pemakai - 900 orang

2000 orang

200 orang

200 orang

5 orang 20 orang

34 orang 1 orang 1 orang 4 orang 3 orang

9 orang 7 orang

4 orang

10 orang

2 orang asumsi: 20 pria 14 wanita

Standard

0 6m2/orang

Iwc / 50 orang (1wo«1.8m2)

1 a 125 orang (1ur=1m2)

1 ws / 50 orang(1ws=0-6m2)

1wc/25 orang (1wc-1.8m3)

1 ws / 50 orang(tw»=0.6m3)

30% total kjas efekM

1.11-1.67 mVorang

50% R makan

15%0apui

14%Dapur

r pnoadi 9 -18 m'

1Btn2/ui*

6m2 Zoning

r. pimptian15-25m2

r. pnoadi 9 -18 m2

r. pnoadi 9 -18 m2

4.2 - 6m2/oiang

4.2 - 6m2/ora ng

4 2 -6m2/orang

2.25m 2/orang

2wc/30prta

1 ur/30pna

2 ws / 30 pria

2 wc/30 wanita

1 ws/15 wanita

Suniuei

NAD NAD NAD

AS

TSS BPDS BPDS BPDS TSS

SR

SR

SR SR AS

NAD TSS TSS BPDS

BPDS BPDS SB SR

AS BPDS AS AS DN PL

Pehrtung an

06x200

18wc+ 36uf+18ws

- 18X1.8 • 36x1 * 18x0.6

• 32 4+36+10.8

- 79.2 <<•» 30%)

"1029

36WC+18WS

» 36x1.8+18x0 6

» 64.8*10.8

-75.6*<>irl<30%)

- 9 8 2 8

13273 28x30%'3061

14x200-280

50%x280-- 140

15% X 140 - 21

14% X 140 - 19.6

9

-280+ (140+21+19 6+0 >+30%

- 280+246 48

•526.48

1Bm2x6tn«-10e

400

30

30

100

20

15

4x 15 = 60

3x6>18

9 X 5 - 45

8 x 6 - 4 0

30

30

50

30

15

20

24

Tolet pria : 2 wc • 1 ix + 2ws

•2x1.8 +1+2x0.6-5.8

- 7.54 (+•** 30%)

Toast wanita : 1wc +1ws

• 1.8+0.5+«n\30% -3.T2

Tolet pna+wanrta = 8 92

Jumlah - 565 92

= 735 7 (+axx 30%)

Luas ( in')

100 120

201.1

3081 526.48

108

400 735.7

Page 11: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

21

Kelompok Komersial

Kelompok Fasilitas Pendidikan

!il

Service & MEE

Parith-

Exhibition

R. Seminar / Konvensi Area Dealer Area Retailer Area Perkantoran Book Store Hall Informasi Toilet

Kantor Pengelola - R. Direktur - R. Sekretaris - R. Manager - R. Staff & Intruktur - R. Komputer - R. Rapat

Ruang kelas

Ruang Tunggu R. Direktur R. Sekretaris R. Manager R. Staff R. Rapat Pantry Toilet

R. Arsip Gudang

R. Genset Gardu Listrik R.Trafo R. ATS & Panel utama Panel distribusi Ruang Mesin AC AHU R. Staff teknis Stoker Loading Mobil Perkantoran Pusat Informasi Fas. Pendidkan Pengelola Dealer

Retailer Book Store R. Seminar / Konvensi

Cafetaria

Exhibition Sepeda motor

100 stand

120 orang 30 dealer 40 retailer 32 kantor 1 unit 15 orang 1 orang 90 orang

14 orang 1 orang 1 orang 2 orang 10 orang 1 server 8 orang 6 unit x 12 orang = 72

1 orang 1 orang 3 orang 15 orang 10 orang

20 orang

3 generator

4 unit 2 Chiller 6 unit

2 pick up x 3 lantai

800 m2 820 m2 593 m2 291 m2 1500 m? 1200 m2 320 m2 256 m2

526 m2

2500 m2

r pamer dengan 100 stand 8 9m1- 2500m;

50 n2/unit

30 mil unit

25 m2/ unit

0 6m2/orang

2 wc 130 prca / wanita

1 ur/30 pna

1ws/30pria

r pimpinan 15- 25m2

r. pnbadi 9 - 18 m2

r. pnbadi 9 -18 m2

4.2 - 6m2/orang

2.25 m3/oranfl

50 m2/ unit

200sqf(18m2) r. pimpran 15 - 25m2

r. pnbadi 9-18 m2

r. pnbadi 9 -18 m2

4 2-6m2/orang

2.25 mooring

2wc / 30 pna / wanita

1 ur/30 pna

1 ws / 30 pna/wanrta

8m2

20 m2

40 m2

1 mobl • artutasl - 25m2

1 mobl/100m2

1 mobt/60m2

1moM/10m2

1moM/30m2

30% panur mobil

CCEF

SR AS/SB AS/SB AS /SB AS NAD SR PL SR

NAD TSS TSS NMH AS BPDS SR

TSS NAD TSS TSS NMH BPDS AS SR

AS

AS AS AS AS AS AS AS AS AS

PERDA

PERDA

PERDA

PERDA

PERDA

0.6 X 15 • 9

10

4WC*2UR*4WS

= 4x1.8 + 2x1 -1-4x0.6 • Hi* 30%

- 1 5 0 8

15

9

2X9 = 18

6 x 1 0 - 5 0

12

1S

6x50-300

tool* «»k 30% = 593

18

20

12

3x12-36

15x5 -75

22.5

9

2wc+ Iws

- 6

20

4

total + sir* 30% =291

100

40

20

15

4 x 8 - 3 2

100

6x20 -120

75

3X40 - 120

local-261 mobil

2504 +srk 30% /100 >

3255/100 = 32 mot*

32x25-800 m2

3020«H»30%/60»

3926/60-65 mobi

65x25-1625 m2

256 **rk 30%/ 10 -

332.8/10-33 mob"

33x25 = 625 m2

3026*wk30%/30-100mobll

3933/30- 131 MOM

131 x 25 = 3275 m2

6525 X 30% • 1957 m2

TOTAL Parkir mobil luar 125 mobil m 3125 m2

TOTAL Luas Bangunan

2500

256 1500 1200 800 320 593

291

622

6525

1957 21636.28

-3125 18711.28

Page 12: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

24

5. KONSEP PERANCANGAN

Konsep dasar perancangan gedung Pusat Informasi dan Penjualan

Komputer di Surabaya tidak terlepas dari tujuan yang akan dicapai yakni

menciptakan wadah yang khusus disediakan bagi pengusaha yang bergerak

dalam bidang komputer maupun konsumen sehingga memperoleh informasi

dan kebutuhan akan prangkat komputer. Untuk memenuhi tuntutan tersebut

konsep perancangan mencakup dasar filosofi dan simbolisasi bentuk, konsep

masa, konsep urban, konsep ruang luar, konsep ruang dalam, dan konsep

aktivitas.

5.1 Dasar Filosofi dan Simbolisasi Bentuk

Pada dasarnya setiap manusia akan selalu berhadapan dengan

teknologi. Dalam proyek Pusat Informasi dan Penjualan Komputer ini

terdapat misi yang ingin disampaikan yakni pentingnya pemanfaatan dan

pengenalan teknologi modern dalam masyarat. Dalam hal ini penyususun

mengilustrasikan suatu perkembangan atau evolusi teknologi dimana

pada awal peradabannya hingga saat ini manusia selalu meng-upgrade

teknologi sesuai kebutuhan dan ini mengakibatkan perubahan pola

hidupnya dari jaman ke jaman.

Berkaitan dengan konteks site dimana di masa lalu merupakan

kawasan industri yang sifatnya tertutup dan kurang menampakan

pemanfaatan teknologi didalamnya, saat ini pandangan tersebut dicoba

untuk dibuka melalui bentuk-bentuk arsitektur yang bercirikan Hi-Tech

Page 13: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

25

sebagai suatu strategi dalam menyampaikan pesan teknologi yang dapat

diterima masyarakat secara luas.

OASAR FILOSQFI SIMBDLISASIBENTUK

TEKNOLOGI

1 INDUSTRI

COMPUTER

, Pada hwd peradaban manusia turda^at perkembangan darl jaman batu ke jaman logjam yang dWmbdftttn ivelald tampllai kolom dalam tMngunv)

Mempeitafiaii-cari dan mangajigkat image ' Kawasan mdustri lama sebagai strategi '

dmbolisasi trvamasl teknologi.

Perksrnbangan teknologi komnuter yang copal , 1 dsimbolkanfnfiialjibentukyangtBrdistora

Dasar pemitngan komputa yang rnenggunak^t * bilangan da3ar Diner (2 bit) dismbofcan dalam

prosposi dasar layout baigunan

Cara orang mainndarig dan mananiaatkari * kamputer yang momiltki mult lungsl dan

komputer dup£t di multi interpretasikan dan dsirnbo'kartrriBldljitanipilarifacadQ

rangka bajs

J " h(*nr

Ekspose Service Si Mechanical Depose St uttur Pengg jianan Material ftingan tiasil indJ'Jri

,^7 T K T h l z

rror T [

If] Fits* papin Mm twit* gwnHns ¥ing OIUrnfHHii udak rremiiKi rrehru krtuwfi Strtlinggi [iiisng -masing orjng dipi! D«(il arpreuu war J itemed!

Gambar 2.3

Konsep Filosofi dan Simboliasi Bentuk

Cepatnya perkembangan teknologi terutama komputer

disimbolkan melalui bentuk-bentuk yang terdistorsi seperti bentuk jajaran

genjang yang ditampilkan melalui massa bangunan. Proporsi bangunan

mengacu pada konsep biner (2 bit) yang merupakan bilangan dasar yang

dipakai dalam proses komputasi dalam komputer. Proporsi ini mengacu

pada dua bujursangkar yang dihimpitkan sehingga mendapat

perbandingan 1:2 dalam layout

5.2 Konsep Massa

Konsep massa berupa sebuah bangunan tunggal untuk

menampung aktivitas utama dan sebuah bangunan tambahan yang

berfungsi untuk ruang-ruang service dan mekanikal. Dipilih konsep

massa tunggal karena dapat memberikan kesatuan / unity antar fungsi-

fungsi di dalamnya yang saling berhubungan.

Page 14: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

26

Bentuk masa secara keseluruhan berbentuk trapesium

mengikuti pola site yang juga berbentuk trapesium sehingga diperoleh

efektifitas lahan dan orientasi yang jelas dipandang dari strutktur ruang

urban di sekitarnya.

5.3 Konsep Urban

Penerapan konsep urban ditujukan untuk membentuk

keberadaan urban hall pada perempatan Jalan Kencana dan Upa Jiwa.

Hal ini dirasa cukup signifikan melihat pola sirkulasi kendaraan pada

koridor di sepanjang Jalan Ngagel Jaya Selatan Menuju Jalan Ngagel

berakhir pada perempatan ini.

Gambar 2.4

Konsep urban

Vocal point diletakan di daerah tersebut karena urban hall

tersebut akan membentuk sebuah ruang publik yang sangat potensial

secara visual dan dapat juga dimanfaatkan sebagai main entrance

bangunan ini.

Page 15: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

27

Ketinggian bangunan maksimal secara spesifik telah diatur

dalam RDTRK Ngagel Pucang yakni maksimal 20 M.

5.4 Konsep Ruang Luar

Gambar 2.4

Konsep Ruang Luar (Analisa Sudut Pandang)

Sebagai bangunan umum maka hal yang perlu diperhatikan

adalah faktor daya tangkap visual untuk skala manusia dan kendaraan.

Untuk mendapatkan daya tangkap visual yang optimal maka dibutuhkan

keberadaan ruang terbuka yang cukup sehingga pengamat memperoleh

gambaran yang utuh dari obyek bangunan. Berdasar analisa sudut

pandang skala pengamatan manusia maka di butuhkan jarak sekitar 20 -

25 meter dari tepi jalan. Untuk optimalisasi pandangan dan memberikan

kelapangan ruang luar, pada sisi bangunan yang menghadap Jl. Ratna

bentuk massa miringkan.

Page 16: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

28

5.5 Konsep Ruang Dalam

Ruang dalam sedapat mungkin dibuat saling berhubungan secara

visual dengan memanfaatkan konsep atrium dan void. Hall informasi

mengikat hubungan dengan unit-unit penjualan, ruang pamer dan pusat

informasi. Hubungan antara unit penjualan / perkantoran dan ruang

pamer diperkuat melalui pembentukan void yang dimiringkan sehingga

kontak visual tidak hanya terjadi antara ruang yang berhadapan namun

juga terhadap ruang yang terletak tepat di bawahnya ( antara unit dealer ,

retailer, dan perkantoran)

INFORMATION HALL

Gambar 2.6

Konsep Ruang Dalam

Pencahayaan alami diperoleh melalui skylight. Khusus pada

skylight di atas hall informasi diberikan sebuah buffer space yang dapat

mengurangi radiasi solar dari cahaya matahari. Karena hall informasi ini

dipersiapkan untuk menampung aktivitas banyak orang.

Page 17: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

20

5.6 Konsep Aktivitas

Konsep aktivitas secara langsung mempengaruhi peletakan

zoning dalam bangunan. Secara garis besar aktivitas yang terdapat dalam

proyek ini berupa penjualan dan pemyebaran informasi produk komputer.

Bagian penjualan berhubungan erat dengan kegiatan informasi berupa

pameran, dan bagian penjualan berkaitan erat dengan penerimaan barang.

Berdasarkan pemikiran diatas kemudian dianalogkan berupa konsep

aktivitas sebagai berikut.

INPUT PHOCgSS OUTPUT

Gambar 2.7

Konsep Aktivitas

5.7 Konsep Struktur

5.7.1 Sistem pondasi. Pondasi yang digunakan menggunakan pondasi

tiang pancang karena beban yang ditanggung cukup besar

5.7.2 Upper structure. Struktur yang digunakan pada dasarnya adalah

kolom balok. Pada lantai pertama digunakan kolom beton dan balok

utama rangka baja dengan sambungan jepit. Balok anak terdiri dari

rangka truss.

Page 18: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

30

Terdapat delatasi struktur yakni antara zone parkir dan zone unit

penjualan. Pemisahan struktur ini didasarkan atas perbedaan beban yakni

untuk zone parkir menanggung beban bergerak sedangkan zone lainnya

relatif stabil sehingga pemisahan dengan delatasi dirasa lebih aman untuk

menghindari kerusakan dikemudian hari.

5.7.3 Sistem struktur atap. Struktur atap penggunakan rangka ruang

yang terbuat dari ruangka proftl double L dengan sambungan plat baja

sehingga diperoleh bantang maximal sejaiuh 45 meter. Penutup atap

menggunakan atap baja galvalum sehingga dapat meredam panas dan

bunyi.

6. UTILITAS

Pembahasan mengenai utilitas bangunan akan meninjau sistem yang

dipakai secara garis besar. Sistem yang akan dibahas antara lain sistem

distribusi air bersih, pembuangan air kotor/kotoran, drainase, sistem

penghawaan, pengendalian kebakaran, distribusi listrik, sistem signal., sistem

penangkal petir sistem sambungan telepon dan sistem telekomunikasi data.

6.1 Sistem Distribusi Air Bersih

Sistem distribusi air bersih menggunakan sistem up feed dengan

pertimbangan jumlah lantai yang dilayani hanya empat lantai dan

pemakaian relatif sedikit. Apabila memakai sistem down feed maka

diperukan tandon atas beserta pompa booster yang efektif melayani tiga

lantai dibawahnya.

Page 19: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

31

Dengan memakai sestem up feed maka pemakaian peralatan

dapat dikurangi sehingga memudahkan perawatan

Perhitungan kebutuhan air bersih / hari:

Pengelola : 82 x 100 lt/orang/8jam = 8200 It

Unit penjualan : 5 It An2 x 3020 m2 = 15100 It

Kantor sewa 32 unit x asusmsi 3 orang

= 96 orang x 1 OOlt/orang / 8 jam = 9600 It

Cafetaria : 15 It / hari x 200 orang = 3000 It

Jumlah : 35900 It / hari =35.9 m3/hari

Kapasitas tandon bawah untuk air bersih = kebutuhan /hari

= 35.9 m3

Kapasitas tandon bawah untuk kebakaran = 30m3

Total kapasitas tandon bawah = 65.9 m3

Perkiraan dimensi tandon bawah (p x 1 x t) = 6.5 x 4 x 2.5m

LANTAI 4 LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1

Page 20: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

32

TOILET FAS. PEKODKAN

TOtLET W.FANTHY PENGELOLA

Gambar 2.8

Sistem Distribusi Air Bersih

6.2 Sistem Pembuangan

6.2.1 Air kotor dan kotoran. Bahan buangan berupa air kotor dan

kotoran berasal dari peturasan toilet, wastafel, pantry dan dapur. Dengan

mempertimbang-kan besar buangan air kotor yang mendekati jumlah

pemakaian air bersih perhari yakni sekitar 36 m3, penggunaan sistem

konvensional berupa septik tank dan sumur resapan dirasakan tidak

memungkinkan mengingat ketinggian muka air tanah yang relatif tinggi

(kurang dari 4 meter) dan keterbatasan lahan terbuka. Maka dipilih

sistem pengolahan limbah Sewage Treatment Plant (STP) dengan

kapasitas 50 m / hari. Hasil air olahan dari STP cukup aman sehingga

dapat langsung di alirkan ke saluran kota melalui pipa pembuangan air

kotor tertutup.

Page 21: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

33

TOILET • O — |

^

LANTAI 4

.HE

LANTAI 3

o—© WJMNKOTA

I M

LANTAI 2 LANTAI 1

Gambar 2.9

Si stem Pembuangan Air Kotor dan Kotoran

6.2.2 Drainase air hujan. Gedung utama memiliki dua buah bagian

atap. Bagian pertama yang melindungi fasilitas pamer, penjualan dan

parkir adalah atap galvalum dengan kemiringan 4° dan memiliki bidang

penampang yang cukup luas sekitar 2000 m2 tiap sisinya dan dibagi

dalam 4 bagian untuk dialirkan melalui talang vertikal. Luas penampang

talang atap minimal yang diperlukan berdasarkan tabel beban maksimum

yang diizinkan untuk talang atap sama dengan setengah luas penampang

pipa dengan diameter 25 cm (245 cm ) untuk talang atap dengan

kemiringan 2%. Sehingga dipilih talang atap terbuka dari bahan beton.

Page 22: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

34

Bagian atap kedua adalah atap pelana yang penutup atapnya

adaiah kombinasi antara atap galvalum dengan skylight. Pada salah satu

sisinya merupakan talang kantong yang bertumpu pada struktur kolom,

juga digunakan talang beton sehingga tahan lama dan memudahkan

perawatan.

— Talang atap datar tortuka

Gambar2.10

Sistem Drainase Air Hujan

6.2.3 Pembuangan sampah. Pembuangan sampah menggunakan sistem

carry out system dengan pertimbangan jumlah buangan untuk fasilitas

dalam proyek ini tidak besar dan jenis buangan tidak berbahaya sehingga

sistem carry out lebih ekonomis.

Jenis Sampah yang dihasilkan terdiri dari sampah basah dan

sampah kering. Samapah basah terutama berasal dari dapur kafetaria.

Sampah kering berasal dari ruang-ruang umum lainnya. Penampungan

untuk kedua jenis sampah ini dibedakan dari penampungan sampah

sementara yang ada di tiap lantai hingga penampungan sampah akhir

pada lantai dasar

Page 23: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

35

LANTAI4

™ Tempat sampah keing

9 Tempol tampali bosah

T«np*t oanomp^ioan «wnont*a i

Truk paTgan0<uI s»npoh

Gam bar 2.11

Sistem Pembuangan Sampah

6.3 Sistem Penghawaan / Pengkondisian Udara

Sistem penghawaan yang digunakan adalah penghawaan buatan

atau pengkondisian udara. Sistem pengkondisian udara utama

menggunakan sistem AC Central dimana mesin AC terpusat pada satu

kelompok mesin AC. Sistem pendinginan adalah menggunakan cooled

water chilled water system. Dengan menggunakan sistem ini air dingin

didistribusikan melalui jaringan perpipaan menuju unit evaporator yang

dapat berupa AHU dan fan coil unit.

AHU men-suply udara dingin untuk ruang-ruang koridor dan

ruang pamer karena pada ruangan tersebut tidak memerlukan kontrol

udara yang bervariasi dan beban pendinginan relatif tetap dan dapat

dimatikan apabila tidak digunakan. Untuk unit penjualan dan ruang-

ruang perkantoran menggunakan fan coil unit sehingga masing-masing

penyewa dapat mengatur suhu sesuai keinginannya.

LANTAI 3 L A N T A I 2 L A N T A I 1

SAMPAH TEMPAT SAMPAH

PENAMPUNGAN SEMENTARA

PEMBUANGAN AKHIR

Page 24: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

36

Hr m-- • • ' ' ' • • • - • •

Meein AC Spin Metin AC Split

LANTAI 4

Me&in AC Splil

LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1 | Supply Udara MtaWm CucUng Udaio

[ | Supply Uda™ fcWdui f « i Call

. Supply Udwa Dari Moan Split

o i • • • CCOUNG TOWEH OI

@

SSSa

oiO^ ©=r

•OOKSTUW

<T~4~4~

~4~T~4

- I I 1 (—| r—rt icomon

4 4 5 4 r©=n=

6 4 ^ 4 0 i i — I I — I I — i i

4~£~4 - © - 1 1 I I - II ll

4 4 4 4 H - » II .7=^ - ^ = u _,/Tp KDnrooft « wnNMunoM KAIL

4 4 4 4 oeufffWfr

"II I I—-Tl

Gambar 2.11

Sistem Penghawaan Buatan

Selain menggunakan sistem AC Central juga digunakan sistem

AC split untuk kapasitas dibawah 1000 m2 yakni kantor pengelola,

fasilitas pendidikan dan book store karena fasilitas tersebut memiliki

waktu penggunaan yang lebih lama dibandingkan unit penjualan.

Sehingga penggunaan AC Central dapat dihemat dan efektif hingga pk

17.00.

Page 25: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

37

6.4 Sistem Pengendalian Kebakaran

Pencegahan kebakaran aktif dengan menggunakan fire alarm

berupa detektor dan panic button sebagai alat deteksi avval. Usaha

pemadaman dengan menggunakan sprinkler dan pengadaan fire house.

Penggunaan sprinkler diletakan pada koridor sirkulasi disekitar unit

penjualan sedangkan didalam unit penjualan dilengkapi dengan detektor

asap dan unit PAR dengan gas CO. Hal ini mempertimbangkan

penggunaan sprinkler air dapat mengakibatkan kerusakan barang-barang

elektronik yang terdapat dalam unit penjualan sedangkan apabila

mengggunakan pemadam otomatis dengan sistem gas akan memerlukan

biaya tinggi untuk instalasi semua ruangan yang mencapai 3500 m~.

Untuk mengantisipasi adanya bahaya hubungan pendek listrik

maka digunakan dakting pengaman untuk instalasi listrik yang terletak di

plafon dan dinding unit penjualan.

Pemadaman dengan sprinkler juga khususkan untuk

pengamanan struktur bangunan yang menggunakan kolom rangka baja

ter-ekspose sehingga memberikan keamanan terutama di bagian dalam

kolom dan balok utama.

I 1 fce* tmtaiftsi OeteMor Asap {PemadMTtan PAR)

fi~ Hyt*,jn Datarn Bangunan

•J- Hyttan Halanan

Page 26: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

38

FIRE DETECTOR

PANIC BUTTON

CONTROL BOX

FIRE ALARM

SPRINKLER

PEMUTUSAN LISTRIK

Gambar2.12

Sistem Pengendalian Kebakaran

6.5 Sistem Distribusi Listrik

Sumber listrik diperoleh melalui PLN dan cadangan melalui

generator set (genset). Distribusi kedalam bangunan melalui main

distribution panel yang terletak di ruang ATS kemudian didistribusikan

ke tiap lantai melalui shaft di ruang panel listrik. Distribusi ke unit

penjualan dilewatkan melalui ducting listrik tersendiri melalui plafon

jalur sirkulasi utama kemudian dibuat jaringan yang menjangkau semua

dinding di unit penjualan / perkantoran.

LANTAI 4 LANTAI 3 LANTAI 2 LANTAI 1

Page 27: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

39

PLN

ATS : Automatic Transfer Switch MOP : Main Distribution Panel CP: Capasitor Bank DP: Distribution Panel

Gambar2.13

Sistem Distribusi Listrik

Sistem distribusi ini dirasa lebih tepat daripada menggunakan

sistem distribusi lantai moduler karena keberadaan sirkulasi umum sulit

digabungkan dan mempersulit pengontrolan dan perawatan. Sehingga

jalur sirkulasi utama lebih baik difungsikan untuk distribusi dan

perawatan.

6.6 Sistem Signal

TAPE/CD fe-

HADIO Cb-

MCROPHONE < ^ -

MXEFV SELECTOR

SURV1LANCE CAVERA.

BURGLAR DETECTOR W C —

FIRE/SM3KE DETECTOR $

AUDIO /VIDEO GAIN SIGNAL

I— AVR2 I—I

SECURITY CHANNEL K3LKFD

CONTROL BOX

Gambar2.14

Sistem Signal

Dalam gedung pusat informasi dan penjualan komputer sistem

signal yang digunakan mencakup sistem audio-visual, security dan fire

Page 28: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

40

alarm. Secara garis besar sistem signal yang dipakai dapat dilihat pada

gambar diatras.

6.7 Sistem penangkal petir

Sistem penangkal petir digunakan pada proyek ini karena index

proyek ini melebih 11 point, yaitu:

Point A. Macam struktur bangunan : index = 2

Point B. Konstruksi Bangunan : index = 0

Point C. Tinggi bangunan index = 4

Point D. Situasi Banguann index = 0

Point E. Pengaruh Kilat / hari guruh pertahun 100 index = 6

Total index =12 point

Perkiraan bahaya "sedang"

Sistem yang dipilih sistem sangkar faraday dengan

pertimbangan :

• rasio ketinggian atap yang dilindungi relatif kecil,

• area atap yang dilindungi sangat luas

I TERMINAL UDAPA/ TONGKAT PENANGKAP PETIR

TERMINAL TANAH/

GROUNDING

Gambar 2.16

Peletakan Elemen Penangkal Petir Faraday

Page 29: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

41

6.8 Sistem Sambungan Telepon

Sistem sambungan telepon dikoordinasi melalui sistem PABX (

Private Automatic Branch Exchange). Pemanfaatan sistem ini atas

pertimbangan fleksibilitas hubungan yang dapat melalui operator maupun

hubungan langsung.tanpa operator. Sifat jaringan lebih terorganisir dan

sistem ini juga dapat digabungkan dengan peralatan faximili pada unit-

unit penjualan sehingga tidak memerlukan line tambahan.

SA-JWJTE-EPON

3STHIBUSI <EUNIT ^MJUALAN

^NGELOIA

Gambar 2.17

Sistem Sambungan Telepon

6.9 Sistem Telekomunikasi Data

Sistem telekomunikasi data digital antar terminal menggunakan

sistem ISDN {Integrated System Digital Networking). Dengan

menggunakan sistem ISDN sekaligus membentuk jaringan kerja

tersendiri sehingga dapat berhubungan dengan jaringan kerja dari luar

atau akses internet yang dilayani oleh sebuah komputer server dengan

peralatan modem.

Diperlukan sambungan khusus dari Telkom dengan bandwidth

tertentu untuk menampung sekitar 120 terminal komputer. (100 untuk

Page 30: II. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. BATASAN DAN …

-42

unit penjualan 20 untuk pusat informasi dan hall informasi) Terdapat dua

macam distribusi yakni menggunakan kabel serat optic dan kabel

tambaga. Kabel serat optic didistribusikan menuju hall informasi sisanya

menggunakan jaringan kabel tambaga RG 45. Berpusat dari server yang

terletak di ruang komputer lantai 2 kemudian dicabang menuju 4 router

yang kemudian didistribusi menuju tiap lantai. Tiap lantai membutuhkan

3 hub bercabang 12 untuk melayani 36 terminal. Distribusi dapat

dilewatkan melalui dakting listrik.

INFORMATION HALL TERMINALL

INTEHNETACESS

OTHER NETWORKS

SERVER COMPUTER

TELECOMJNICATION EQ JPVENT ROOM

|

-UTILITY FKNEL

UTILITY PANEL

TELECOMJNICAT E NTRANCE F Aai

TON ITY

TELLCOM'-N'CAHON GtDStT

TELL

TLLL

USMLNICATION CLOSET

COMUNC WON

|

OFFICE TERMINAL

DEALER/RETAILER

EXHIBITION TERMINAL

COOPER CABLE

FIBRE OPTIC CABLE

TLLLCOMLNICATION CLOSET

Gambar2.18

Sistem Pengkabelan Komuniasi Data