igp mandiri wahyu

6
ILMU GIZI PANGAN DEFINISI LIMA ISTILAH PENDEKATAN DALAM ILMU GIZI MODERN Penulis : Wahyu Andika (1414051097) JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN

Upload: wahyu-andika

Post on 21-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

tugas mandiri

TRANSCRIPT

Page 1: igp mandiri wahyu

ILMU GIZI PANGAN

DEFINISI LIMA ISTILAH PENDEKATAN DALAM

ILMU GIZI MODERN

Penulis :

Wahyu Andika (1414051097)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

2015

Page 2: igp mandiri wahyu

1. Genomics

Genomics merupakan salah satu cabang biotechnology yang berhubungan erat

dengan biologi dalam ukuran molekul (biologi molekuler), dan juga genetika

(lander,1996. et al). Dalam ilmu gizi modern genomics banyak digunakan untuk

mempelajari komponen yang terkandung dalam suatu bahan pangan seperti

kandungan gizi dan nutrisi essential yang banyak dibutuhkan oleh tubuh. Kajian

genomics meliputi DNA dan RNA. Seperti yang kita ketahui bahwa DNA merupakan

komponen genetika yang berfungsi sebagai pembawa informasi genetik. DNA

tersusun dari monomer asam amino yang kemudian akan diterjemahkan oleh

mRNA untuk membuat suatu jenis protein tertentu.

2. Epigenomics

Epigenomics merupakan terapan ilmu gizi modern yang banyak mempelajari tentang gen untuk keperluan khalayak ramai, seperti tomat yang dimodifikasi dengan di kombinasikan gen kecoa yang bertujuan untuk membuat tomat lebih tahan lama selama proses pengiriman berlangsung. Pada kasus ini yang digunakan merupakan DNA dan RNA dari kecoa yang diinjeksikan ke tomat agar kulit permukaan tomat memiliki ketahanan seperti sayap kecoa yang tidak mudah rusak meskipun kecoa tersebut telah mati. Berdasarkan masalah tersebut, epigenomics dapat disebut juga sebagai kemampuan dalam merubah aktivitas gen tanpa adanya perubahan rangkaian atau mutasi DNA serta RNA gen tersebut (davis,2004.et.al). Epigenomics banyak digunakan pula dalam industri makanan, seperti pembuatan fortifikasi tepung tapioka dari singkong agar mendekati sifat dari tepung terigu dari gandum. Proses tersebut bertujuan agar terbentuk tepung tapioka yang dapat mengembang seperti layaknya tepung terigu dengan cara memodifikasi komponen biokimia pada tingkat moleculer nya.

3. Proteomics

Proteome merupakan suatu istilah untuk menggambarkan banyaknya rangkaian

protein yang diproduksi oleh suatu spesies, proteome berbeda dengan genome

dikarenakan proteome menghasilkan protein berdasarkan jenis dan kegunaan sel

tersebut (davis,2004.et.al). Proteomics merupakan disiplin ilmu yang menggunakan

teknik biokimia, dan juga genetika untuk mengidentifikasi struktur protein yang oleh

Page 3: igp mandiri wahyu

suatu jaringan tertentu. Modifikasi protein sebagai campur tangan manusia saat ini

telah banyak dilakukan, tujuannya tidak lain merupakan suatu usaha untuk

memenuhi kebutuhan manusia itu sendiri. Dengan memahami fungsi dari proteomics

kita dapat mengetahui bagaimana mekanisme dan pencegahan dari berbagai

penyakit yang disebabkan oleh struktur protein yang abnormal, dikarenakan

proteomics dapat mengidentifikasi struktur protein yang tidak normal dan

menunjukkan bagaimana dampaknya bagi kesehatan tubuh melalui makanan yang

kita konsumsi (trujillo,2006.et.al).

4. Metabolomics

Metabolomics merupakan ilmu yang mempelajari mengenai proses pembakaran

seperti makanan yang dimasukkan ke dalam tubuh, yang dalam istilah lain disebut

dengan reaksi metabolisme (davis,2004.et.al). Metabolomics dapat digunakan untuk

mengidentifikasi berbagai penyakit yang dapat menyerang tubuh yang diakibatkan

proses metabolisme yang kurang baik. Air seni maupun darah dapat digunakan

sebagai indikator proses metabolisme yang berguna bagi kesehatan tubuh seperti

mengidentifikasi kolesterol, dan glukosa. Tubuh dapat dikatakan sehat apabila

dalam air seni maupun darah tidak mengandung glukosa berlebih, karena hal ini

menunjukkan bahwa terjadi ketidakseimbangan dalam proses cerna dalam tubuh,

seperti kurang terpenuhinya hormon insulin untuk merombak glukosa. Dalam ilmu

gizi modern metabolomics dipandang sebagai indikator apakah seseorang tersebut

mengidap overnutrition atau deficiencies nutrition, sebagaimana yang telah

dikemukakan oleh davis bahwa metabolomics merupakan suatu indikator perolehan

nutrisi pada manusia.

5. Transcriptomics

Penggunaan teknologi genetika dalam mengidentifikasi molekul dalam makanan

merupakan suatu hal yang penting bagi penelitian kandungan gizi pada suatu bahan

makanan. Teknologi tersebut dapat menyediakan ataupun menunjukkan komponen

yang terkandung pada suatu bahan makanan serta yang berguna bagi pencegahan

tumbuhnya suatu penyakit. Proses transcriptomics banyak terjadi pada

Page 4: igp mandiri wahyu

pembentukan asam amino, seperti pada saat pembentukan DNA menjadi

transcripsi RNA. Transcriptomics merupakan suatu proses penyesuaian antara

komponen penyusun suatu makanan dengan fenotype yang dibentuk. Unsur unsur

yang penting bagi tubuh dan komponen bioaktif dari makanan disediakan dalam

bentuk mikro dan makronutrients. Vitamin, mineral, macronutiens, micronutrients,

dapat dimodifikasi melalu proses transkripsi dan juga translasi yang dapat

mengubah tanggapan secara biologis seperti reaksi metabolisme (trujillo,2006.et.al).

Page 5: igp mandiri wahyu

Daftar Pustaka

Cindy D. Devis, john milner. 2004. frontier in nutrigenomics and nutrigenetics for cancer. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0027510704001411

Trujillo. 2006. Nutrigenomics, proteomics, metabolomics, and the practice dietetics. http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0002822305021085

Eric S. Lander. 1996. The New Genomics. http://scholar.google.com