web viewadapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester iii mata...

27
MOTIVASI BELAJAR MAKALAH Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran Oleh : Kelompok : IV Anggota : Eka Sri Wahyuni (06101011022) Meice P. Sasa (06101011008) Reny (06101011037) 1

Upload: ngodan

Post on 30-Jan-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

MOTIVASI BELAJAR

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Belajar dan Pembelajaran

Oleh :

Kelompok : IV

Anggota :

Eka Sri Wahyuni (06101011022) Meice P. Sasa (06101011008) Reny (06101011037) Rizal shobirin (06101011016)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2011

1

Page 2: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt., karena berkat rahmat dan

karunia-Nya, penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini tanpa adanya

halangan berarti dalam proses pengerjaannya sehingga dapat diselesaikan tepat pada

waktunya. Dalam hal ini penulis mengambil judul “Motivasi Belajar”.

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas

semester III mata kuliah Belajar dan Pembelajaran.

Tentunya sebagai mahkluk sosial penulis tidak bisa melakukan hal kecil ini sendirian

tanpa bantuan berbagai pihak. Dengan itu penulis banyak mengucapkan terima kasih

kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan makalah ini yang tidak

dapat disebutkan satu persatu, secara khusus penulis ingin menyampaikan terima kasih

kepada:

1) Bapak Amirudin Andi, Drs., dan Ibu Zuraida Asmuni, Dra., selaku dosen pengasuh mata

kuliah Belajar dan Pembelajaran;

2) Kedua orang tua kami yang telah memberikan bantuan serta senantiasa memberikan

doa restunya, baik secara moril maupun secara materil dalam setiap langkah

kedepannya;

3) Seluruh sahabat-sahabat kami keluarga besar Bugafis 2010 yang selalu memberikan

dukungan serta semangat yang tak kenal henti. Lebih lagi, selalu setia baik di saat

senang maupun susah.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh

dari sempurna, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca

yang sekiranya membangun serta meningkatkan kualitas makalah ini. Mudah-mudahan

makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis, pada khususnya dan umumnya bagi semua

pihak yang membaca makalah ini.

DAFTAR ISI

2

Page 3: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

Halaman

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang........................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................. 2

1.3 Tujuan Penulisan..................................................................... 2

1.4 Manfaat Penulisan.................................................................. 2

1.5 Metode Penulisan............................................................. 2

BAB II ISI

2.1 Pengertian Motivasi ............................................................... 3

2.2 Fungsi Motivasi Belajar........................................................... 5

2.3 Unsur-unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar................. 6

3

Page 4: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

2.3.1 Cita-cita atau Aspirasi............................................................. 7

2.3.2 Kemampuan Siswa ................................................................. 7

2.3.3 Kondisi Siswa........................................................................... 8

2.3.4 Kondisi Lingkungan Siswa.............................................. 8

2.3.5 Unsur-unsur Dinamis Dalam Belajar dan Pembelajaran.. 9

2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan Siswa..................... 9

2.4 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar........................... 10

2.4.1 Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar.............................. 10

2.4.2 Optimalisasi Dinamis Belajar dan Pembelajaran................ 11

2.4.3 Optimalisasi Pengalaman dan Kemampuan Siswa............. 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ............................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA . ........................................................................................... 14

4

Page 5: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini, sudah tak dapat dielakkan lagi bahwa minat untuk belajar

seseorang akan mudah sekali naik turun. Agar minat untuk belajar ini senantiasa tetap

naik dalam waktu ke waktu, maka setiap siswa harus memiliki keinginan untuk tetap

terus belajar. Agar keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan semakin meningkat

frekuensinya, maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu yang

menyebabkan ia harus tetap semangat belajar.

Keseluruhan motif-motif yang menjadikan seseorang menjadi semangat

belajar ini, secara umum dapat dikatakan sebagai motivasi. Maksud dari motivasi

belajar disini adalah keseluruhan daya penggerak yang menimbulkan kegiatan

belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan arah kegiatan belajar,

sehingga tujuan dapat tercapai.

Berdasarkan pengertian motivasi tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi

dalam proses belajar sangat penting. Karena yang dibicarakan adalah proses belajar,

maka manfaat motivasi tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh seorang

guru. Melalui pengetahuan tentang motivasi, seorang guru dapat mengetahui dan

memahami motivasi belajar siswa di kelas, bahakan dapat juga membantu sisiwa

untuk meningkatkan motivasinya. Mengingat pentingnya pengetahuan akan motivasi,

maka pembahasan mengenai motivasi belajar dirasa perlu untuk diangkat.

5

Page 6: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan motivasi belajar?

2. Mengapa motivasi dalam belajar penting?

3. Apa unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar?

4. Bagaimana upaya meningkatkan motivasi belajar?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut;

1. Mengetahui pengertian dari motivasi belajar

2. Mengetahui fungsi motivasi dalam belajar

3. Mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi motivasi belajar

4. Mengetahui upaya-upaya meningkatkan motivasi belajar.

1.4 Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan ini adalah agar para pembaca mengetahui secara lebih

rinci mengenai motivasi belajar.

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam pembuatan makalah ini adalah

dengan menggunakan metode studi pustaka.

6

Page 7: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

BAB II

ISI

2.1 Pengertian Motivasi Belajar

Menurut Sudirman (1992:73) Motivasi diartikan sebagai daya penggerak yang

telah menjadi aktif. Motif menjadi aktif pada saat-saat tertentu, terutama bila

kebutuhan untuk mencapai tujuan sanagt dirasakan mendesak. Sedangkan menurut

Natawijaya dan Moesa (1992:54) Motivasi adalah suatu proses untuk menggiatkan

motif atau motif-motif menjadi tindakan atau perilaku untuk memuaskan atau

memenuhi kebutuhan atau untuk mencapai tujuan.

Menurut Mc. Donald (dalam Sardiman 1992:73-74) motivasi adalah

perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling”

dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Pendapat tersebut

menunjukkan dalam pengertian motivasi terdapat tiga elemen penting, yaitu motivasi

mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu, motivasi ditandai

dengan munculnya feeling, afeksi seseorang, motivasi akan dirangasang karena

adanya tujuan.

Dalam kegiatan belajar motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya

penggerak yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar

dan memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.

Siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya.Kekuatan mental itu

berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita.Kekuatan mental tersebut dapat

tergolong rendah atau tinggi.Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan

mental yang mendorongterjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.Motivasi

dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakan dan mengarahkan perilaku

7

Page 8: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

manusia, termasuk perilaku belajar.Dalam motivasi terkandung adanya pengarahan

sikap dan perilaku belajar individu. (Koeswara, 1989:Siagian, 1989 :Schein : Biggs

&Teller, 1987).

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu; (i) kebutuhan, (ii) dorongan ,

(iii) tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa

yang ia miliki dan yang ia harapkan.

Maslow membagi kebutuhan menjadi lima tingkat, yaitu

1. Kebutuhan fisiologis

2. Kebutuhan akan perasaan aman

3. Kebutuhan sosial

4. Kebutuhan akan penghargaan diri

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri

Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti

pangan, sandang, dan perumahan. Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan

keamanan yang bersifat fisik dan psikologis. Sebagai ilustrasi, individu tidak boleh

diganggu secara fisik dan biarkan untuk berkreasi. Kebutuhan sosial berkenaan

dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas,

berkesempatan maju, merasa diikutsertakan maju, dan pemilikan diri. Sebagai

ilustrasi, individu diperbolehkan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan

individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.Sebagai ilustrasi,

seorang anak desa boleh menjadi prajurit, berpangkat jenderal, dan menjadi kepala

negara, karena dia mampu dan diberi peluang.

Dari segi dorongan, menurut Hull dorongan atau motivasi berkembang untuk

kebutuhan organisme.Di samping itu juga merupakan sistem yang memungkinkan

organisme dapat dipelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme

merupakan penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah

8

Page 9: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

laku mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme

terjadi disebabkan oleh respons dari organisme, kekuatan, dorongan organisme, dan

penguatan kedua hal tersebut.Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi

penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya

pengaruh faktor-faktor eksternal.Dalam hal ini insentif (hadiah atau hukuman)

mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme.

Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku.Secara

psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan.Jika

tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk “sementara”.Jika kebutuhan

terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti

sementara”

2.2 Fungsi Motivasi Dalam Belajar

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik.

Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi belajar

yang baik.

Bagi siswa, pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut:

1. Menyadarkan kedudukan siswa pada awal, proses dan hasil akhir.

2. Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar.

3. Mengarahkan kegiatan belajar.

4. Memperbesar semangat belajar.

5. Menyadarkan tentang adanya kegiatan yang harus dilakukan siswa baik dalam

belajar, bekerja, bermain dan beristirahat yang berkesinambungan.

9

Page 10: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

Motivasi belajar juga harus diketahui oleh seorang guru. Pengetahuan dan

pengalaman tentang motivasi belajar pada siswa adalah sebagai berikut :

1. Membangkitkan, meningkatkan, dan memelihara semangat siswa untuk

belajar sampai berhasil; membangkitkan, bila siswa tak bersemangat;

meningkatkan, bila semangat belajarnya timbul-tenggelam; memelihara, bila

semangatnya telah kuat untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini, hadiah,

pujian, dorongan atau pemicu semangat dapat digunakan untuk mengobarkan

semangat belajar.

2. Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa di kelas beraneka ragam;

ada yang acuh tak acuh, ada yang tak memusatkan perhatian, ada yang

bermain, disamping yang bersemangat belajar, ada yang berhasil dan tidak

berhasil. Dengan beraneka ragamnya motivasi belajar tersebut, maka guru

dapat menggunakan bermacam-macam strategi mengajar belajar.

3. Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-

macam peran seperi sebagai penasihat, fasilitator, instruktur, teman diskusi,

penyemangat, pemberi hadiah, atau pendidik. Peran pedagogis tersebut

mungkin saja sesuai dengan perilaku siswa.

4. Memberi peluang guru untuk “unjuk kerja” rekayasa pedagogis. Tugas guru

adalah membuat siswa belajar sampai berhasil. Tantangan profesionalnya

justru terletak pada ”mengubah” siswa tidak berminat menjadi semangat

belajar. “Mengubah” siswa cerdas yang acuh tak acuh menjadi bersemangat

belajar.

2.3 Unsur-Unsur Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan

sesuai dengan kondisi fisiologis, dan kematangan psikologis. Oleh karena itu ada

beberapa unsuryang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:

10

Page 11: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

2.3.1 Cita-cita atau Aspirasi

Motivasi belajar tampak pada keinginan keberhasilan mencapai keinginan

tersebut menumbuhkan cita-cita dalam kehidupan.Timbulnya cita-cita diikuti oleh

perkembangan akal, moral, kemauan, bahasa, dan nilai-nilai kehidupan.Timbulnya

cita-cita juga diiktuti oleh perkembangan kepribadian.

Dari segi emansipasi, keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar kemauan

dan semangat belajar. Dari segi pembelajaran, penguatan dengan hadiah atau

hukuman akan dapat mengubah keinginan menjadi kemauan, dan kemudian kemauan

menjadi cita-cita. Keinginan berlangsung sesaatatau dalam waktu yang

lama.Kemauan telah disertai dengan perhitungan akal sehat.Cita-cita dapat

berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan sepanjang hayat. Cita-cita siswa

untuk “menjadi seorang……….” (gambaran ideal) akan memperkuat semangat

belajar dan mengarahkan perilaku belajar. Misalnya, siswa tersebut akan rajin berolah

raga, melatih nafas, berlari, meloncat, disamping tekun berlatih bulu tangkis. Cita-cita

akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun ekstrinsik. Sebab tercapainya

suatu cita-cita akan mewujudkan suatu aktualisasi diri (Monks, 1989 : 241-260;

Schein, 1991 : 87-110; Singgih Gunarsa,1990 : 183-199).

2.3.2 Kemampuan Siswa

Keinginan seorang anak perlu diikuti dengan kemampuan atau kecakapan

mencapainya.Keinginan membaca perlu diikuti dengan kemampuan mengenal dan

mengucapkan bunyi huruf-huruf.Kesukaran mengucapkan huruf “r” misalnya, dapat

diatasi dengan drill / melatih ucapan “r” yang benar.Latihan berulang kali

menyebabkan terbentuknya kemampuan mengucapkan “r”. Dengan didukung

kemampuan mengucapkan “r”, atau kemampuan mengucapkan huruf-huruf lain,

maka keinginan anak untuk membaca akan terpenuhi. Keberhasilan membaca suatu

buku bacaan akan menambah kekayaan pengalaman hidup. Keberhasilan tersebut

memuaskan dan menyenangkan hatinya.Secara perlahan-lahan terjadilah kegemaran

11

Page 12: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

membaca pada anak yang semula sukar mengucapkan huruf “r” yang benar. Secara

ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk

melaksanakan tugas-tugas perkembangan. (Monks, 1989 : 21; Singgih

Gunarsa,1990 : 49).

2.3.3 Kondisi Siswa

Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi

motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar atau marah-marah akan

mengganggu perhatian belajar. Sebaliknya, seseorang siswa yang sehat, kenyang, dan

gembira akan mudah memusatkan perhatian. Anak yang sakit akan enggan belajar.

Anak yang marah-marah akan sukar memusatkan perhatian pada penjelasan

pelajaran. Sebaliknya, setelah siswa tersebut dengan senag hati membaca buku-buku

pelajaran agar ia memperoleh nilai rapor yang baik, seperti sebelum sakit. Dengan

kata lain, kondisi jasmani dan rohnai siswa berpengaruh pada motivasi belajar.

2.3.4 Kondisi Lingkungan Siswa

Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,

pergaulan sebaya, dan kehidupan kemasyarakatan.Sebagai anggota masyarakat maka

siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang

kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa, akan mengganggu

kesungguhan belajar. Sebalikya, kampus dan sekolah yang indah, pergaulan siswa

yang rukun, akan memperkuat motivasi belajar. Oleh karena itukondisi lingkungan

sekolah yang sehat, kerukunan hidup, ketertiban pergaulan perlu dipertinggi

mutunya.Dengan lingkungan yang aman, tenteram, tertib, dan indah, maka semangat

dan motivasi belajar mudah diperkuat.

12

Page 13: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

2.3.5 Unsur-Unsur Dinamis Dalam Belajar dan Pembelajaran

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan.Dan pikiran yang

mengalami perubahan berkat pengalaman hidup.Pengalaman dengan teman

sebayanya berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar.Lingkungan siswa yang

berupa lingkungan alam, lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan juga mengalami

perubahan. Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, radio,

televise, dan film semakin menjangkau siswa. Kesemua lingkungan tersebut

mendinamiskan motivasi belajar. Dengan melihat tayangan televise tentang

pembangunan bidang perikanan di Indonesia Timur misalnya, maka seorang siswa

tertari minatnya untuk belajar dan bekerja di bidang perikanan. Pelajar yang masih

berkembang jiwa raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat

dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus bagi pembelajaran. Guru

profesional diharapkan mampu memanfaatkan surat kabar, majalah, siaran radio,

televise dan sumber belajar di sekitar sekolah untuk memotivasi belajar.

2.3.6 Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa

Guru adalah pendidik professional. Ia bergaul setiap hari dengan puluhan atau

ratusan siswa. Interaksi efektif pergaulannya sekitar lima jam sehari. Intensitas

pergaulan tersebut mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan jiwa siswa.

Guru adalah pendidik yang berkembang. Tugas profesionalnya mengharuskan

dia belajar sepanjang hayat.Belajar sepanjang hayat tersebut sejalan dengan

masyarakat dan lingkungan sekitar sekolah yang juga dibangun. Guru tidak sendirian

dalam belajar sepanjang hayat. Lingkungan sosial guru, lingkungan budaya guru, dan

kehidupan guru perlu diperhatikan oleh guru.Sebagai pendidik, guru dapat memilah

dan memilih yang baik.Partisipasi dan teladan memilih perilaku yang baik tersebut

sudah merupakan upaya membelajarkan siswa.

13

Page 14: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

2.4 Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar

Guru di sekolah menghadapi banyak siswa dengan bermacam-macam

motivasi belajar.Oleh karena itu peran guru cukup banyak untuk meningkatkan

belajar.

2.4.1 Optimalisasi Penerapan Prinsip Belajar

Dalam upaya pembelajaran, guru berhadapan dengan siswa dan bahan belajar.

Untuk dapat membelajarkan atau mengajarkan bahan pelajaran disyaratkan

1. Guru telah mempelajari bahan pelajaran,

2. Guru telah memahami bagian-bagian yang mudah, sedang, dan sukar,

3. Guru telah menguasai cara-cara mempelajari bahan, dan

4. Guru telah mempelajari sifat bahan tersebut.

Upaya pembelajaran terkait dengan beberapa prinsip belajar. Beberapa prinsip

belajar tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Belajar menjadi bermakna bila siswa memahami tujuan belajar, oleh karena

itu, guru perlu menjelaskan tujuan belajar hierarkis.

2. Belajar menjadi bermakna bila siswa dihadapkan pada pemecahan masalah

yang menantangnya, oleh karena itu peletakan urutan masalah yang menantang

harus disusun guru dengan baik.

3. Belajar menjadi bermakna bila guru mampu memusatkan segala kemampuan

mental siswa dalam program kegiatan tertentu, oleh karena itu, disamping

mengajarkan bahan secara terpisah-pisah, guru sebaiknya membuat

pembelajaran dalam pengajaran unit.

4. Mengatur bahan dari yang paling sederhana sampai paling menantang.

5. Memberitahukan kriteria keberhasilan atau kegagalan belajar siswa.

14

Page 15: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

2.4.2 Optimalisasi Unsur Dinamis Belajar dan Pembelajaran

Seorang siswa akan belajar dengan sutuh pribadinya. Perasaan kemaunan,

pikiran, perhatian, fantasi, dan kemampuan yang lain tertuju pada belajar. Meskipun

demikian ketertujuan tersebut tidak selamanya berjalan lancer.Ketidaksejajaran

tersebut disebabkan oleh kelelahan jasmani atau mentalnya, ataupun naik turunnya

energi jiwa.

Guru adalah pendidik dan sekaligis pembimbing belajar. Guru lebih

memahami keterbatasan waktu bagi siswa. Seringkali siswa lengah tentang nilai

kesempatan belajar.Oleh karena itu guru dapat mengupayakan optimalisasai unsur-

unsur dinamis yang ada dalam diri siswa dan yang ada di lingkungan siswa. Upaya

optimalisasi tersebut, sebagai berikut:

1. Pemberian kesempatan pada siswa untuk mengungkapkan hambatan

belajar yang dialaminya.

2. Memelihara minat, kemauan, dan semangat belajarnya sehingga terwujud

tindak belajar, betapa lambat gerak belajar, guru “tetap secara terus-

menerus” mendorong; dalam hal ini berlaku semboyan “lambat asal

selamat, tak akan lari gunung dikejar”.

3. Meminta kesempatan pada orangtua siswa atau wali, agar memberi

kesempatan pada siswa untuk beraktualisasi diri dalam belajar.

4. Memanfaatkan unsur-unsur lingkungan yang mendorong belajar, misalnya

surat kabar, dan tayangan televisi yang mengganggu pemusatan perhatian

belajar agar dicegah.

5. Menggunakan waktu secara tertib, penguat dan suasana gembiraterpusat

pada perilaku belajar; pada tingkat iniguru memberlakukan upaya”belajar

merupakan aktualisasi diri siswa”

6. Guru merangsang siswa dengan penguat memberi rasa percaya diri bahwa

ia dapat mengatasi segala hambatan dan “pasti berhasil” sebagai ilustrasi,

siswa dibebaskan rasa harga dirinya dengan berbuat sampai berhasil.

15

Page 16: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

2.4.3 Optimalisasi Pemanfaatan Pengalaman dan Kemampuan Siswa

Perilaku belajar siswa merupakan rangkaian tindak-tindak belajar setiap hari.

Guru adalah “penggerak” perjalanan belajar bagi siswa. Sebagai penggerak, maka

guru perlu memahami dan mencatat kesukaran-kesukaran siswa.Sebagai fasilitator

belajar, guru diharapkan memantau “tingkat kesukaran pemahaman belajar”, dan

segera membantu mengatasi kesukaran belajar.“Bantuan mengatasi kesukaran

belajar” perlu diberikan sebelum siswa putus asa. Guru wajib menggunakan

pengalaman belajar dan kemampuan siswa dalam mengelola siswa belajar. Upaya

optimalisai pemanfaatan pengalaman siswa tersebut dapat dilakukan sebagai berikut:

1. Siswa ditugasi membaca bahan belajar sebelumnya; tiap membaca bahan

belajar, siswa mencatat hal-hal yang sukar, catatan hal-hal yang sukar

tersebut diserahkan kepada guru.

2. Guru mempelajari hal-hal yang sukar bagi siswa.

3. Guru memecahkan hal-hal yang sukar, dengan mencari “cara

memecahkan”.

4. Guru mengajarkan “cara memecahkan” dan mendidikan keberanian

mengatasi kesukaran.

5. Guru mengajak serta siswa mengalami dan mengatasi kesukaran.

6. Guru memberi kesempatan kepada siswa yang mampu memecahkan

masalah untuk membantu rekan-rekannya yang mengalami kesulitan

7. Guru menghargai pengalaman dan kemampuan siswa belajar secara

mandiri. (Monks, 1989 : 293-305; Winkel, 1991 : 110-119; Joyce & Well,

1980 : 105-129 dan 147-163).

16

Page 17: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Motivasi belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak yang

menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan memberikan

arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.Dalam motivasi terkandung

adanya pengarahan sikap dan perilaku belajari individu.

Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi.

Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil belajar yang baik.

Dengan kata lain, bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari

adanya motivasi, maka seseorang yang belajar akan dapat mencapai prestasi belajar

yang baik.

Motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan

sesuai dengan kondisi fisiologis, dan kematangan psikologis. Oleh karena itu ada

beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu: cita-cita atau aspirasi,

kemampuan siswa, kondisi siswa, kondisi lingkungan siswa, unsur-unsur dinamis

dalam belajar dan pembelajaran, dan upaya guru dalam membelajarka siswa.

17

Page 18: Web viewAdapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas semester III mata kuliah Belajar dan ... 2.3.6 Upaya Guru Dalam Membelajarkan

DAFTAR PUSTAKA

Dimyanti dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta.

Koeswara, E. 1989. Motivasi, Bandung : Angkasa.

Monks FJ, Knoers AMP, Siti Rahayu Haditono. 1989. Psikologi Perkembangan,

Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Roehman Natawidjaya dan Moein Moesa. 1992. Psikologi Pendidikan, Jakarta :

Depdikbud Dirjen Dikti.

Sardiman. 1992. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru

dan Calon Guru, Jakarta : Rajawali Press.

Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pengajaran, Jakarta : Grasindo

18