ideologi dan gerakan agraria di indonesia
TRANSCRIPT
Pelatihan Koperasi Sebagai Gerakan Sosial Diselenggarakan oleh Satunama dan KPPI,
Yogya, 10-12 Februari 2016
PerkenalanNama : Gunawan, Kelahiran Yogyakarta, sekarang berdomisili di Kab. Bogor Jabar
Pekerjaan : Ketua Komite Pertimbangan Organisasi IHCS (Indonesian Human Rights Committee for Social Justice), Kelompok Kerja Khusus Dewan Ketahanan Pangan RI
Pengalaman Pekerjaan : Kadiv Kajian dan Kampanye PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan HAM
Indonesia tahun 2005-2007; Konsultan Oxfam GB Makassar tahun 2009-2010; Tim Penelitian Hak atas Pangan dan Hak atas Perumahan Komnas HAM tahun
2007-2009 dan 2013; Pokja Penyusunan Paper Kebijakan Hukum Pertanahan, Puslitbang BPN RI
tahun 2010; Pokja Pelaksanaan Penelitian Penelitian Mekanisme Alternatif Penyelesaian
Konflik Pertanahan Berbasis Komunitas, Puslitbang BPN tahun 2011; Tenaga Ahli Bidang Politik Asisten Deputi Urusan Daerah Rawan Konflik dan
Bencana Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal Tahun 2012 Pemateri Bimtek dan Peneliti Paralegal Kementerian Pedesaan, Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi
Konstitusionalime AgrariaPasal 33 UUD 1945 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara
dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat
Produksi yang Penting Bagi Negara Produksi yang Menguasai hajat hidup orang banyak Agraria Penguasaan Negara Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat
Cabang Produksi yang Dikuasai NegaraPemerintah bersama lembaga perwakilan
rakyat menilai apa dan kapan suatu cabang produksi itu dinilai penting bagi negara dan/atau menguasai hajat hidup orang banyak
Bumi, Air dan Kekayaan Alam yang Terkandung di dalamnyaUU No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan
Dasar Pokok-Pokok Agraria sebagai Pelaksanaan ketentuan pasal 33 UUD 1945
Pertanahan (permukaan tanah dan atas serta bawah tanah seperlunya)
Pertambangan (perut bumi)Air (laut, sumber –sumber air)Ruang Angkasa (ruang di atas bumi)Kekayaan alam (perbenihan, perikanan,
migas, minerba)
Pembaruan Hukum dalam rangka Pembaruan AgrariaHukum agraria kolonial yang menimbulkan
dualime hukum dan bertentangan dengan kepentingan rakyat dan negara harus dirubah dengan hukum agraria nasional
Hukum agraria nasional yang bersandar hukum adat, sederhana memberi kepastian hukum dan tidak mengabaikan hukum agama.
Hukum agraria nasional harus sesuai kepentingan nasional dan permintaan zaman.
Hukum agraria nasional merupakan penjelmaan dan pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945
Rakyat sebagai pemilikMenghapus azas domeign (tanah milik raja atau
negara)Tanah adalah anugerah Tuhan menjadi milik
bersama oleh karenanya tidak boleh dipergunakan menjadi alat mengeksploitasi manusia atas manusia yang lain, tidak boleh dirusak dan memiliki fungsi sosial
Wilayah Indonesia adalah kesatuan tanah-air dari rakyat yang bersifat abadi. Oleh karenanya hanya WNI yang bisa memperoleh hak milik, badan hukum (kecuali diatur) dan WNA tidak boleh memiliki hak milik.
Fungsi sosial tanah Larangan batas maksimum dan tercapainya batas minumum dalam
penguasaan kepemilikan tanah Hak yang sama bagi WNI lak-laki dan perempuan untuk
memperoleh hak atas tanah Kewajiban bagi perserorangan dan badan hukum mengusahakan
tanah sendiri secara aktif dan menghindari cara-cara pemerasan (Tanah bagi penggarap)
Hubungan hukum agraria dicegah menjadi penguasan atas kehidupan dan pekerjaan orang lain yang melampaui batas
Perlindungan bagi golongan ekonomi lemah Usaha di lapangan agraria didasarka atas kepentingan bersama
dalam rangka kepentingan nasional dalam bentuk koperasi atau bentuk-bentuk gotong royong lainnya.
Kewajiban perserorangan dan badan hukum memelihara dan mencegah kerusakan tanah
Hak atas tanah bisa dicabut untuk kepentingan umum, kepentingan bangsa dan negara serta kepentingan bersama dari rakyat
Berdirinya NegaraAdanya penduduk, wilayah, pemerintahPenduduk yang membentuk negara bangsa (alasan
berdirinya bangsa Indonesia (dari terbentuknya nasionalisme hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia)
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskanNegara Indonesia yang merdeka, bersatu,
berdaulat, adil dan makmur.keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan
yang bebas
Alasan berdirinya RITujuan Kemerdekaan : membentuk suatu
Pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial
Bentuk Negara : berkedaulatan rakyat Dasar Negara : Pancasila
Wilayah IndonesiaKesatuan tanah-air-rakyat sebagai bangsaNegara kepulauan berciri nusantaraAgraria : perpaduan daratan dan
maritim/bahariKebijakan pertanahan (pertanian,
pemukiman, indsutri) harus mempertimbangkan semesta air
Penguasaan NegaraHMN bukanlah kepemilikan dalam konsepsi
hukum perdata, melainkan kepemilikan publik oleh rakyat secara kolektif (prinsip kedaulatan rakyat: dari, oleh dan untuk rakyat)
HMN adalah mandat rakyat secara kolektif kepada negara (kebijakan, pengurusan, pengaturan, pengelolaan dan pengawasan
HMN untuk melindungi kemakmuran rakyatHMN tidak dapat dikurangi atau ditiadakan
oleh pemberian hak atas tanah
Pelaksana HMNFungsi pengaturan oleh negara (regelendaad)
dilakukan melalui kewenangan legislasi oleh DPR bersama Pemerintah, dan regulasi oleh Pemerintah. Fungsi pengelolaan (beheersdaad) dilakukan melalui mekanisme pemilikan saham (share-holding) dan/atau melalui keterlibatan langsung dalam manajemen Badan Usaha Milik Negara atau Badan Hukum Milik Negara sebagai instrumen kelembagaan, yang melaluinya Negara, c.q. Pemerintah, mendayagunakan penguasaannya atas sumber-sumber kekayaan itu untuk digunakan bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. fungsi pengawasan oleh negara (toezichthoudensdaad) dilakukan oleh Negara
Kewenangan negara di pertanahanbumi, air dan ruang angkasa, termasuk kekayaan alam yang terkandung
di dalamnya itu pada ting-katan tertinggi dikuasai oleh Negara, sebagai organisasi kekuasaan seluruh rakyat.
mengatur dan menyelenggarakan peruntukan, penggunaan, persediaan dan peliharaan bumi, air dan ruang angkasa tersebut;
menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dengan bumi, air dan ruang angkasa; menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang-
orang dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
Wewenang yang bersumber pada hak menguasai dari Negara tersebut
pada ayat 2 pasal ini digunakan untuk mencapai sebesar-besar kemakmuran rakyat dalam arti kebangsaan, kesejahteraan dan kemerdekaan dalam masyarakat dan Negara hukum Indo-nesia yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.
Negara dapat bersama-sama dengan fihak lain menyelenggarakan usaha-usaha dalam lapangan agraria.
meninggikan produksi dan kemakmuran rakyat serta menjamin bagi setiap warganegara Indonesia derajat hidup yang sesuai dengan martabat manusia, baik bagi diri sendiri maupun keluarganya.
Pemerintah mencegah adanya usaha-usaha dalam lapangan agraria dari organisasi-organisasi dan perseorangan yang bersifat monopoli swasta.
Usaha-usaha Pemerintah dalam lapangan agraria yang bersifat monopoli hanya dapat diselenggarakan dengan Undang-undang.
Pemerintah berusaha untuk memajukan ke-pastian dan jaminan sosial termasuk bidang perburuhan, dalam usaha-usaha di lapangan agraria.
rencana umum mengenai persediaan, perun-tukan dan penggunaan bumi, air dan ruang angkasa serta kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
Rencana semesta tanahuntuk keperluan Negara; untuk keperluan peribadatan dan keper-luan-
keperluan suci lainnya, sesuai de-ngan dasar Ketuhanan Yang Maha Esa;
untuk keperluan pusat-pusat kehidupan masyarakat, sosial, kebudayaan dan la-in-lain kesejahteraan;
untuk keperluan memperkembangkan produksi pertanian, peternakan dan perikanan serta sejalan dengan itu;
untuk keperluan memperkembangkan industri, transmigrasi dan pertambangan.
Hak atas tanahhak milik; hak guna-usaha; hak guna-bangunan; hak pakai; hak sewa hak membuka tanah hak memungut hasil hutan hak-hak lain yang tidak termasuk dalam hak-hak tersebut di
atas yang akan ditetapkan dengan undang-undang serta hak-hak yang sifatnya sementara seba-gai yang disebutkan dalam Pasal 53.
Pasal 53 Hak-hak yang sifatnya sementara ialah hak gadai, hak usaha-bagi-hasil, hak menumpang dan hak sewa tanah pertanian diatur untuk membatasi sifat-sifatnya yang bertentangan dengan Undang-undang ini dan hak-hak tersebut diusahakan hapusnya di dalam waktu yang singkat.
Akses terhadap tanahPendaftaran tanah : pengukuran, pemetaan,
pembukuan, pendaftaran hak dan pemberian surat bukti secara sistematis dan sporadis,
Pembaruan agraria : Pendistribusian kembali dan pembatasan pemilikan
luas tanah pertanian
Pemerataan memperoleh hak atas tanah
Larangan penyewaan tanah negara oleh pemerintah kepada petani penggarap
Gerakan PERGERAKAN menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan kebangkitan untuk perjuangan
dan perbaikan.
Takashi Shiraishi melihat; gerakan rakyat yang tampil dalam bentuk-bentuk seperti surat kabar dan jurnal, rapat dan pertemuan, serikat buruh dan pemogokan, organisasi dan partai, novel, nyanyian, teater, dan pemberontakan, merupakan fenomena yang paling mencolok bagi orang Belanda untuk melihat kebangkitan “bumiputra” pada awal abad XX. Fenomena tersebut sampai saat ini masih menyandang sebutan “pergerakan”, di mana “bumiputra” bergerak mencari bentuk untuk menampilkan kesadaran politik mereka yang baru, menggerakan pikiran dan gagasan, dan menghadapi kenyataan di Hindia dalam dunia dan zaman yang mereka rasakan bergerak.
Dalam Hidoep 1 Juli 1924, Mas Marco Kartodikromo menjelaskan: bahwa perkataan “hidoep” itoe ada doea artinja, pertama nama asal jang bisa membikin doenia dan isinya: kedoea nama keadaan. Dari sebab itoe tidak salah kalau ada orang berkata: Di mana ada hidoep, di sitoelah ada pergerakan, tiap-tiap pergerakan mesti membawa korban: tiap-tiap korban mesti membawa kebaikan
Pergerakan Rakyat kemudian berarti ketika rakyat berusaha menyelesaikan masalah yang menyelingkup di sekitarnya, meski kenyataan historis ketika pergerakan rakyat adalah perlawanan terhadap kaum penindas. Keberadaan rakyat, persoalan rakyat, dan siapa yang dilawan pergerakan rakyat inilah yang bisa untuk mengidentifikasikan pergerakan rakyat.
Tugas SejarahBelajar dari dinamika, dialektika dan
romantika pergerakan kebangsaan Indonesia merdeka, dapat dinyatakan bahwa pergerakan tersebut bersendikan pergerakan kaum tani dan perjuangan pembaruan agraria
Menurut Sartino Kartodirjo: “Satu-satunya pokok persoalan yang jelas-jelas memperlihatkan saling ketergantungan yang aktual atau potensial antara sejarah dan sosiologis adalah gerakan sosial.”
Aksi-aksi protes kaum tani, baik dengan kekerasan maupun tanpa kekerasan, bukanlah perwujudan nasionalisme yang kuat maknanya, namun memang mewakili suatu pola dari protes melawan pemerintah Hindia Belanda yang segera diambil untuk digarap oleh para pemimpin nasionalis yang kemudian mengarahkan.
George Mc. Turnan Kahin, Refleksi Pergumulan Lahirnya Republik, Nasionalisme dan Revolusi di Indonesia, UNS Press & Pustaka Sinar Harapan, Jakarta, h: 56-57
makna dari kemerdekaan nasional adalah agar sebuah negara bangsa (nation state) dapat mengelola sumber-sumber agraria yang dimilikinya untuk sebesar-sebesar kemakmuran rakyatnya sebagaimana diatur dalam Pasal 33 UUD 1945, di mana usaha-usaha di lapangan agraria merupakan soko guru atau fundamental ekonomi nasional, serta sebagai upaya menghapuskan eksploitasi manusia ”yang kuat” kepada manusia ”yang lemah” (exploitattion de l-’homme par l’homme)
Demokrasi ekonomi1) Perekonomian disusun sebagai usaha
bersama berdasar atas asas kekeluargaan.(2) Cabang cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
1). Koperasi sebagai antitesa ekonomi kolonial2. Penguasaan negara
KoperasiKoperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang
atau badan hukum Koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. (UU 25/1992 tentang Perkoperasian)
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi. (UU 17/2012 Perkoperasian)
Dalam putusan Mahkamah Konstitusi dalam perkara pengujian UU Koperasi menyatakan, yang ditekankan adalah subyek atau pelaku ekonomi sebagian dari sistem ekonomi, badan hukum mengandung individualisme
Tanah untuk KoperasiPasal 12 (1) Segala usaha bersama dalam lapangan agraria
didasarkan atas kepentingan bersama dalam rangka kepentingan nasional, dalam bentuk koperasi atau bentuk-bentuk gotong royong lainnya.
HGU (untuk usaha pertanian, perikanan, peternakan; 5 ha dan 25 ha jika disertai modal dan teknik, 25/35 tahun dan bisa diperpanjang 25 tahun)
HGB (untuk bangunan. 30 tahun bisa diperpanjang 20 tahun)Hak Pakai (untuk memungut hasil, untuk jangka waktu
tertentu)
HGU, HGB, HP hapus : 1. masa berlaku habis; 2. diterlantarkan; 3. dicabut untuk kepentingan umum; 4. tanah hancur; 5. diserahkan sebelum masa habis; 6. dicabut karena tidak terpenuhi perizinan
Pilihan perjuanganAdvokasi kebijakan (politik dan hukum serta
pembelaan HAM)Pemberdayaan ekonomi masyarakatKombinasiPerjuangan meliputi : hak atas tanah, hak
atas perumahan (tempat tinggal yang layak), hak atas lingkungan pemukiman yang berkualitas baik
Standar hak atas perumahan : layak huni, aksesibilitas, lokasi, kelayakan budaya
Gerakan agraria sekarangPenyelesaian konflik agrariaPelaksanaan pembaruan agrariaPembaruan hukum
Hasilnya : Pembaruan agraria menjadi Tap MPR, menjadi putusan
Mahkamah Konstitusi, menjadi progam Presiden SBY dan SBY, masuk materi peraturan perundangan (UU Perlindungan Lahan Pertanian Berkelanjutan, UU Perlindungan dan Pemberdayaan Petani dan PP Penertiban dan Pendayagunaan Tanah Terlantar