identifikasikapaldanalattangkap

Upload: edhy-jun-adhy

Post on 30-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fg

TRANSCRIPT

  • MATA DIKLAT

    IDENTIFIKASI KAPAL DAN ALAT PENANGKAP IKAN

    PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PERTANIAN

    2010

  • 2

    DAFTAR ISI

    A. TUJUAN PEMBELAJARAN ................................................................ 3 B. MATERI PEMBELAJARAN ................................................................. 3 I. Menjelaskan dan mendefinisikan Kapal dan Alat Tangkap Ikan........... 3

    a. Definis kapal ikan................................................................................ 3 b. Jenis jenis kapal ikan yang ada di Indonesia ................................... 4 c. Definisi alat tangkap ........................................................................... 11 d. Jenis alat tangkap............................................................................... 12

    II. Mendefinisikan dan Pengoperasian Alat Tangkap Purse seine ............. 15 a. Definisi alat tangkap purse seine ........................................................ 15 b. Konstruksi alat tangkap purse seine ................................................... 16 c. Cara pengoperasian alat tangkap purse seine ................................... 19

    III. Menghitung Estimasi harga kapal dan alat tangkap purse seine .......... 30 a. Perhitungan harga kapal dan alat tangkap ukuran Kapal 10 GT ........ 30 b. Perhitungan konsumsi bahan bakar (fuel consumption)

    mesin penggerak utama di kapal purse seine..................................... 34 C. TUGAS ................................................................................................. 36 D. EVALUASI FORMATIF ....................................................................... 37 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 41

  • 3

    A. TUJUAN PEMBELAJARAN

    Peserta Diklat mengetahui dan memahami jenis jenis kapal penangkap ikan dan alat tangkap ikan yang digunakan untuk menangkap ikan.

    Peserta dklat mampu mendefinisikan jenis jenis kapal penangkap ikan dan alat tangkap ikan

    Peserta Diklat mengetahui dan memahami alat tangkap purse seine. Peserta diklat mampu mendefinisikan alat tangkap purse seine. Peserta diklat mampu menjelaskan cara pengoperasian alat tangkap

    purse seine Peserta Diklat mengetahui dan memahami estimasi perhitungan harga

    kapal dan alat tangkap purse seine. Peserta dklat mampu menghitung estimasi harga kapal dan alat

    tangkap purse seine. Peserta dklat mampu menghitung estimasi pemakaian bahan bakar

    B. MATERI PEMBELAJARAN

    I. Menjelaskan dan mendefinisikan Kapal dan Alat Tangkap Ikan a. Definisi kapal ikan

    Kapal merupakan sarana untuk menunjang operasi penangkapan ikan agar dapat lebih efesien dan efektif dengan tujuan untuk mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Kapal perikanan terdiri dari kapal penangkap ikan dan kapal bukan penangkap ikan. dengan tipe dan jenis, meliputi: Kapal penangkap ikan; Kapal pukat hela; Kapal pukat cincin; Kapal penggaruk; Kapal jaring angkat; Kapal jaring insang;

  • 4

    Kapal pemasang perangkap; Kapal pancing; Kapal dengan pompa; Kapal serba guna; Kapal bukan penangkap ikan; Kapal induk perikanan; Kapal pengangkut perikanan; Kapal pengawas perikanan dan perlindungan; Kapal riset perikanan; Kapal latih perikanan.

    Istilah dan definisi dalam perikanan tangkap yang berkembang di masyarakat nelayan sangat beraneka ragam, sehingga diperlukan adanya standar istilah dan definisi yang sama terutama dalam penamaan dan atau penyebutan kapal perikanan.

    Standarisasi diperlukan untuk penilaian kesesuaian dalam penyebutan atau penamaan kapal perikanan. Penyusunan standar istilah dan definisi kapal perikanan dilakukan melalui pengumpulan data tentang istilah dan definisi tipe dan jenis kapal perikanan, baik dari studi lapangan maupun studi pustaka/literatur.

    b. Jenis jenis kapal ikan yang ada di Indonesia

    1.Kapal perikanan kapal, perahu atau alat apung lain yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, mendukung operasi penangkapan ikan, pembudidayaan ikan, pengangkutan ikan, pengolahan ikan, pelatihan perikanan dan penelitian/eksplorasi perikanan.

    2 Kapal penangkap ikan kapal yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

    3 Perahu penangkap ikan

  • 5

    sarana apung penangkapan yang tidak mempunyai geladak utama dan bangunan atas/rumah geladak dan hanya memiliki bangunan atas/rumah geladak yang secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

    4 Rakit penangkap ikan sarana apung penangkapan yang terdiri dari susunan batang bambu, kayu, pipa atau bahan lainnya yang berdaya apung secara khusus dipergunakan untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

    5 Kapal pukat hela kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pukat hela yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi pukat, penggantung, tempat peluncur dan batang rentang.

    Gambar 1 - Kapal pukat hela 6. Kapal pukat cincin

    kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pukat cincin yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa blok daya, derek tali kerut, sekoci kerja dan tempat peluncur.

  • 6

    Gambar 2 - Kapal pukat cincin

    7.Kapal penggaruk kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap penggaruk yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penggaruk dan batang rentang.

    Gambar 3 - Kapal penggaruk 8. Kapal jaring angkat

    Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring angkat yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi jaring angkat, batang rentang depan dan belakang serta lampu pengumpul ikan.

  • 7

    Gambar 4 - Kapal jaring angkat

    9.Kapal jaring insang Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap jaring insang yang dilengkapi dengan perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penggulung jaring.

    Gambar 5 - Kapal jaring insang 10. Kapal pemasang perangkap

    Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan alat tangkap ikan dengan perangkap yang dilengkapi perlengkapan penangkapan ikan berupa pangsi penarik tali perangkap.

    11. Kapal pancing Kapal penangkap ikan yang dipergunakan untuk mengoperasikan pancing yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa

  • 8

    perlengkapan penangkapan ikan berupa penarik/penggulung tali (line hauler), pengatur tali, pelempar tali, bangku umpan, ban berjalan, bak umpan hidup atau mati dan alat penyemprot air kapal long line kapal pole end line (huhate).

    Gambar 6 - Kapal pancing

    12. Kapal dengan pompa Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan pompa penyedot untuk menangkap ikan.

    13. Kapal serba guna (multi purpose) Kapal penangkap ikan yang mengoperasikan lebih dari 1 (satu) alat penangkapan ikan yang dilengkapi dengan salah satu atau beberapa perlengkapan penangkapan ikan yang sesuai dengan jenis alat penangkapan ikan yang digunakan.

  • 9

    Gambar 7 - Kapal serba guna (multi purpose)

    14. Kapal induk perikanan Kapal khusus yang memiliki fasilitas untuk pengolahan ikan hasil tangkapan dan siap dipasarkan atau memiliki fasilitas untuk mengangkut atau menarik kapal-kapal penangkap yang berukuran kecil untuk mendukung operasi penangkapan ikan.

    Gambar 8 - Kapal induk

    15. Kapal pengangkut perikanan Kapal yang secara khusus dipergunakan untuk mengangkut ikan, termasuk memuat, menampung, menyimpan, mendinginkan atau mengawetkan.

  • 10

    Gambar 9 - Kapal pengangkut

    16. Kapal pengawas perikanan dan perlindungan Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas pengawasan dan perlindungan untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan perlindungan terhadap kegiatan perikanan.

    Gambar 10 - Kapal pengawas perikanan dan perlindungan

    17. Kapal riset perikanan Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas laboratorium untuk melakukan riset dan penelitian perikanan.

  • 11

    Gambar 11 - Kapal riset perikanan

    18. Kapal latih perikanan Kapal yang secara khusus memiliki fasilitas pendidikan untuk mendukung pelatihan penangkapan ikan.

    Gambar. 12 Kapal Latih perikanan

    c. Definisi alat tangkap Alat tangkap dalam arti luas merupakan semua alat yang

    diperlukan dalam usaha penangkapan ikan, yaitu alat utamanya seperti jaring dan alat bantu lainnya diantaranya lampu rumpon, winch dan roler,

  • 12

    yang di gunakan dalam usaha untuk menangkap ikan atau alat bantu untuk mengejar gerombolan ikan di perairan.

    Dalam suatu alat penangkapan ikan apabila di lihat dari konstruksinya akan menemukan bagian-bagian yang terbuat dari berbagai bahan, misalnya pada pukat ada bahan jaring atau netting, tali temali dan komponen lainnya.

    d. Jenis alat tangkap 1. Purse Seine 1.1 Jenis-jenis jaring lingkar

    Dalam perkembangannya hingga sekarang ini terdapat berbagai jenis jaring lingkar (Purse Seine) yang telah umum digunakan untuk operasi penangkapan ikan. Jenis-jenis jaring lingkar dapat diklasifikasikan berdasarkan: a. Jumlah kapal Pembagian jaring lingkar (purse seine) berdasarkan jumlah kapal yang digunakan, yaitu: 1. Jaring lingkar dengan 1 kapal (one boat system)

    Pengoperasian jaring lingkar dengan menggunakan 1 kapal relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan sistem 2 kapal karena tidak terlalu beresiko terjadinya kesalahan arah haluan kapal saat pelingkaran yang dapat menyebabkan ketidak sempurnaan bentuk jaring atau bahkan tabrakan antara 2 kapal. Sistem 1 kapal lebih sering digunakan untuk pengoperasian jaring lingkar pada malam hari dengan bantuan lampu dan rumpon. Selain itu sistem 1 kapal lebih memungkinkan untuk menggunakan kapal yang berukuran lebih besar sehingga jarak dan area operasinya dapat lebih luas. Dengan kapal yang lebih besar yang berarti menggunakan tenaga penggerak utama yang juga lebih besar memungkinkan proses pelingkaran gerombolan ikan dapat dilakukan dengan cukup cepat.

    2. Jaring lingkar dengan 2 kapal (two boats system) Pengoperasian jaring lingkar dengan sistem 2 kapal memungkinkan untuk melakukan penangkapan ikan pada siang hari atau

  • 13

    melakukan operasi dengan mengejar gerombolan ikan yang tampak di permukaan laut. Hal ini dapat dilakukan karena dengan sistem ini pelingkaran gerombolan ikan dengan jaring dapat dilakukan dengan cepat sebelum ikan menyadari telah terperangkap.

    2. Long Line 2.1 Jenis-jenis Alat Tangkap Rawai (Long Line)

    Rawai (long line) termasuk ke dalam jenis alat tangkap line fishing atau yang sering disebut juga dengan hook and line atau angling. Rawai (long line) merupakan alat penangkap ikan yang terdiri dari rangkaian tali utama (main line), tali pelampung, beberapa tali cabang (branch lines) yang tergantung pada tali utama dengan jarak tertentu serta diberi pancing yang berumpan pada setiap ujungnya. Panjang tali utama (main line) bila direntangkan secara lurus dapat mencapai ratusan meter bahkan puluhan kilometer.

    Keterangan gambar : 1. Tali utama 4. Mata pancing 2. Tali pelampung 5. Umpan 3. Tali cabang 6. Pelampung

    Gambar 13. Alat Tangkap Long Line

  • 14

    3. Gill Net Gillnet atau jaring insang merupakan salah satu jenis alat

    tangkap. Pada umumnya, gillnet ialah jaring berbentuk empat persegi panjang, mempunyai mata jaring yang sama ukurannya pada seluruh jaring, lebar lebih pendek jika dibandingkan dengan panjangnya. Pada lembaran jaring, bagian atas diletakkan pelampung ( float ) dan bagian bawah diletakkan pemberat (sinker). Jaring bisa terlentang di dalam air karena adanya gaya berat (dari pemberat) dan gaya apung (dari pelampung).

    Tertangkapnya ikan-ikan dengan gillnet ialah dengan cara ikan-ikan tersebut terjerat ( gilled ) di sekitar operculumnya pada mata jaring ataupun terbelit (entangled) pada tubuh jaring. Pada umumnya ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah jenis ikan yang horizontal migration dan vertical migration - nya tidak seberapa aktif. Jenis-jenis ikan yang umumnya tertangkap dengan gillnet ini ialah jenis-jenis ikan yang berenang dekat permukaan laut ( Cakalang, jenis-jenis Tuna, Saury, Flying Fish, dan lain-lain ), jenis-jenis ikan demersal / bottom ( Flat Fish, Katamba, Sea Bream, dan lain-lain ), juga jenis-jenis Udang, Lobster, dan Kepiting.

    Dengan mempertimbangkan sifat-sifat ikan yang akan menjadi tujuan penangkapan, lalu menyesuaikannya dengan dalam / dangkal air dari renang ruaya-ruaya ikan-ikan tersebut, dilakukan penghadangan terhadap arah renang dari ikan-ikan tersebut. Dengan penghadangan tersebut diharapkan ikan-ikan itu akan menerobos jaring, dan terjerat ( gilled ) pada mata jaring ataupun terbelit - belit ( entangled ) pada tubuh jaring.

    Gillnet sering disebut juga jaring insang atau jaring rahang. Dalam bahasa Jepang, gillnet disebut Sasi Ami . Di Indonesia, penamaan gillnet beraneka ragam, ada yang menyebutnya berdasarkan daerah penangkapan, metode pengoperasian, maupun berdasarkan jenis ikan yang ditangkap

  • 15

    4. Pukat Harimau (trawl) 4.1. Berdasarkan letak jaring dalam air selama melakukan operasi

    penangkapan ikan, trawl dapat dibedakan atas (Ayodhyua, 1981) 1. Surface trawl (floating trawl), yaitu trawl yang dioperasikan pada

    permukaan air. Jaring ditarik dekat permukaan air, dan ditujukan pada ikan-ikan yang beruaya pada permukaan air. Jaring di tarik dengan cepat dan kecepatan tarik ini harus lebih besar dari kecepatan berenang yang dipunyai ikan yang akan ditangkap.

    2. Mid Water Trawl yaitu trawl yang dioperasikan antara permukaan dan dasar perairan. Jaring ditarik pada depth tertentu secara horizontal, pada depth mana diduga merupakan swimming layer dari ikan-ikan yang menjadi tujuan penangkapan.

    3. Bottom Trawl yaitu trawl yang dioperasikan di dasar perairan. Jenis ini merupakan jenis yang paling umum. Jaring ini ditarik pada dasar/dekat dasar laut, dengan demikian ikan yang menjadi tujuan penangkapan ialah ikan-ikan dasar, termasuk juga udang-udangan dan kerang-kerangan.

    II. Mendefinisikan dan Pengoperasian Alat Tangkap Purse seine a. Definisi alat tangkap purse seine

    Jaring lingkar atau Purse Seine yang merupakan satu jenis alat tangkap yang banyak digunakan dalam operasi penangkapan untuk jenis ikan yang hidup bergerombol. Jaring lingkar memiliki efektifitas yang cukup tinggi dalam menghasilkan tangkapan ikan karena ikan yang ditangkap dalam jumlah banyak dan bergerombol. Prinsip dasar alat tangkap jaring lingkar adalah menutup jalan renang ikan baik horizontal maupun vertikal (pada jenis jaring lingkar dengan kolor) sehingga ikan terperangkap dalam alat tangkap

    Jenis-jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan dengan jaring lingkar adalah ikan tongkol, kembung, tembang, selar, cakalang, tuna sirip kuning dan ikan pelagis lainnya.Jenis-jenis ikan tersebut di atas kebanyakan adalah golongan ikan pelagis yang hidup berkelompok/bergerombol. Walaupun begitu, operasi penangkapan

  • 16

    dengan jaring lingkar tidak dapat dilakukan setiap saat karena gerombolan ikan tersebut hanya berada di permukaan air pada waktu-waktu tertentu seperti siang atau sore hari.

    Oleh karena itu, dalam operasi penangkapan jaring lingkar sering digunakan berbagai alat bantu untuk mengumpulkan ikan sehingga dapat memaksimalkan hasil tangkapan.

    Dibeberapa daerah, pengoperasian alat tangkap jaring lingkar dibantu dengan pemasangan rumpon yang terbuat dari rangkaian daun kelapa. Rumpon berfungsi sebagai tempat berkumpulnya ikan-ikan kecil yang merupakan mangsa ikan-ikan yang lebih besar yang menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar.

    Sekarang ini jaring lingkar telah mengalami perkembangan yang cukup pesat yang pengoperasiannya membutuhkan berbagai alat dan mesin bantu penangkapan. Keberadaan alat dan mesin bantu penangkapan ini bertujuan agar pengoperasian jaring lingkar dapat lebih efektif dan efisien sehingga mendapatkan hasil tangkapan yang maksimal. Hal ini tentunya membutuhkan kemampuan dan keahlian tambahan untuk dapat mengoperasikannya dengan baik

    b. Konstruksi alat tangkap purse seine 1. Jenis-jenis jaring lingkar

    Dalam perkembangannya hingga sekarang ini terdapat berbagai jenis jaring lingkar (Purse Seine) yang telah umum digunakan untuk operasi penangkapan ikan.

    Jenis-jenis jaring lingkar dapat diklasifikasikan berdasarkan: a. Jumlah kapal

    Pembagian jaring lingkar (purse seine) berdasarkan jumlah kapal yang digunakan, yaitu: 1. Jaring lingkar dengan 1 kapal (one boat system)

    Pengoperasian jaring lingkar dengan menggunakan 1 kapal relatif lebih mudah bila dibandingkan dengan sistem 2 kapal karena tidak terlalu beresiko terjadinya kesalahan arah haluan kapal saat pelingkaran yang dapat menyebabkan ketidak sempurnaan bentuk jaring atau bahkan tabrakan antara 2 kapal.

  • 17

    Sistem 1 kapal lebih sering digunakan untuk pengoperasian jaring lingkar pada malam hari dengan bantuan lampu dan rumpon. Selain itu sistem 1 kapal lebih memungkinkan untuk menggunakan kapal yang berukuran lebih besar sehingga jarak dan area operasinya dapat lebih luas. Dengan kapal yang lebih besar yang berarti menggunakan tenaga penggerak utama yang juga lebih besar memungkin proses pelingkaran gerombolan ikan dapat dilakukan dengan cukup cepat.

    2. Jaring lingkar dengan 2 kapal (two boats system) Pengoperasian jaring lingkar dengan sistem 2 kapal memungkinkan untuk melakukan penangkapan ikan pada siang hari atau melakukan operasi dengan mengejar gerombolan ikan yang tampak di permukaan laut. Hal ini dapat dilakukan karena dengan sistem ini pelingkaran gerombolan ikan dengan jaring dapat dilakukan dengan cepat sebelum ikan menyadari telah terperangkap.

    b. Ikan yang menjadi tujuan penangkapan Berbagai jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan merupakan salah satu faktor yang membedakan jenis jaring lingkar seperti: 1. Jaring lingkar tuna/Tuna purse seine 2. Jaring lingkar sardin/Sardine purse seine 3. Jaring lingkar cakalang 4. Jaring lingkar tongkol dan lain-lain

    c. Panjang jaring lingkar Berdasarkan ukuran panjang alat tangkap, jaring lingkar dapat dibedakan menjadi:

    1. Jaring lingkar besar : > 1.000 meter 2. Jaring lingkar sedang : 300 1.000 meter 3. Jaring lingkar kecil (mini purse seine) : < 300 meter

    d. Desain jaring lingkar Berdasarkan desain alat tangkap jaring lingkar dapat dibedakan menjadi jenis, yaitu:

    1. Jaring lingkar dengan kolor 2. Jaring lingkar tanpa kolor

  • 18

    3. Jaring lingkar bentuk segi empat 4. Jaring lingkar bentuk trapesium 5. Jaring lingkar bentuk lekuk 6. Jaring lingkar dengan kantong 7. Jaring lingkar tanpa kantong

    Secara umum desain jaring lingkar adalah sebagai berikut:

    Gambar.14 Desain jaring lingkar secara umum

    Keterangan :

    a. Badan jaring yang terdiri dari: d. Tali pelampung

    1. Sayap (wing) 2. Perut (midle) 3. Bahu (shoulder) 4. Kantong (bunt)

    e. Pelampung (bouy) f. Tali ris bawah g. Pemberat (sinker) h. Tali cincin (bridel line)

    b. Selvadge i. Cincin (ring)

    c. Tali ris atas j. Tali kerut atau kolor (purse line)

  • 19

    c. Cara pengoperasian alat tangkap purse seine

    1. Mengoperasikan Jaring Lingkar (Purse Seine) Terdapat 2 jenis metode operasi penangkapan dengan jaring lingkar yaitu: Mengejar gerombolan ikan

    Metode operasi penangkapan dengan mengejar gerombolan ikan umumnya dilakukan pada pagi atau sore hari dimana ikan sedang aktif mencari makan di dekat permukaan air.

    Mengumpulkan ikan Metode mengumpulkan ikan membutuhkan alat bantu penangkapan untuk menarik perhatian ikan (atractif) sehingga ikan berkumpul di sekitar tempat tersebut. Jenis alat bantu yang digunakan pada kapal-kapal jaring lingkar di Utara Jawa adalah: rumpon, lampu dan lampu petromaks. Pada umumnya pengoperasian alat tangkap dengan metode ini dilakukan pada dini hari sebelum matahari terbit atau sore hari menjelang malam sehingga efektifitas lampu dapat maksimal. Namun di beberapa daerah, pada pengoperasian jaring lingkar kecil (mini purse seine) dengan alat bantu rumpon (tanpa lampu), penangkapan ikan dilakukan pada siang hari disekitar rumpon yang telah dipasang beberapa waktu sebelumnya.

    2. Prosedur penurunan jaring lingkar dan pelingkaran gerombolan ikan

    Walaupun terdapat dua jenis metode operasi penangkapan dengan jaring lingkar, namun secara garis besar keduanya memiliki prosedur penurunan (setting) alat tangkap yang hamper sama, perbedaannya hanya pada beberapa kegiatan sebelum penurunan alat tangkap.

    Pada metode pengumpulan ikan dilakukan pemikatan ikan menggunakan rumpon dan cahaya sedang pada metode pengejaran gerombolan ikan tidak dilakukan. Berikut ini proses penurunan jaring

  • 20

    lingkar yang dilakukan bersamaan dengan pelingkaran gerombolan ikan berdasarkan metode yang digunakan: a) Metode mengumpulkan ikan

    1) Kapal mencari daerah penangkapan yang diperkirakan banyak terdapat ikan termasuk memeriksa rumpon-rumpon yang ditaruh permanen.

    2) Setelah mendapat lokasi penangkapan disekitar rumpon, rakit rumpon diikat pada kapal (pada beberapa kapal rumpon permanen ditarik ke atas kapal dan diganti dengan rumpon besar baru yang dibawa).

    3) Kapal segera labuh jangkar untuk menunggu malam. 4) Menjelang sore hari, lampu-lampu besar segera dinyalakan

    untuk menarik ikan-ikan berkumpul disekitar rumpon sampai dini hari (umumnya setting dilakukan pada pagi hari).

    5) Menjelang pagi sebelum matahari terbit, proses persiapan setting mulai dilakukan.

    6) Lampu pompa minyak tanah (petromaks) dinyalakan satu persatu dan ditaruh di atas rakit.

    7) Rumpon besar ditarik dan diganti rumpon kecil atau rumpon permanen ditarik dan disisakan kurang lebih 15 20 meter untuk kemudian ditenggelamkan kembali.

    8) Rakit pompa minyak tanah perlahan-lahan diturunkan ke laut dengan dijaga oleh 2 3 orang juru arus. Dengan tali, rumpon kecil diikatkan pada rakit pompa minyak tanah.

    9) Tali ris dan tali kerut depan diikatkan pada tongkat tanda. 10) Lampu besar dipadamkan. 11) Mesin utama kapal dihidupkan. 12) Jangkar ditarik menggunakan gardan. 13) Roller segera dipasang pada dudukannya. 14) Kapal perlahan-lahan bergerak menjauhi rakit lampu pompa

    minyak tanah dan rumpon untuk mengambil posisi pelingkaran.

    15) Awak kapal yang bertugas pada penurunan jaring lingkar bersiap pada posisinya masing-masing, yaitu:

  • 21

    angjungan 3

    1 2

    4

    Keterangan: 1. Juru arus 3. Nakhoda 2. Juru tanda 4 . Petugas A 3. Gambar 15. Posisi masing-masing awak kapal saat operasi

    penangkapan

    16) Dalam menentukan titik awal penurunan alat tangkap (setting) perlu memperhatikan hal-hal berikut ini: a. Arus

    Arah arus perlu diperhatikan karena ketika jaring lingkar telah berada di dalam air maka akan sangat terpengaruh oleh kekuatan arus. Posisi yang diharapkan adalah arus mendorong alat tangkap menjauhi badan kapal sehingga alat tangkap tidak masuk ke bawah kapal (kapal masuk ke dalam lingkaran jaring) sehingga penaikan alat tangkap tidak terlalu berat atau tidak tersangkut baling-baling.

  • 22

    Gambar.16 Posisi yang diharapkan antara arah arus, kapal dan jaring;

    arus mendorong badan jaring menjauhi kapal

    b. Angin Arah arus juga perlu diperhatikan karena bagian kapal yang berada di atas air akan terpengaruh oleh angin. Posisi yang salah dapat menyebabkan kapal terdorong masuk ke lingkaran jaring karena itu diharapkan jaring berada antara kapal dan arah datangnya angin sehingga badan kapal terdorong menjauhi jaring.

    c. Panjang jaring Panjang jaring berarti luas area pelingkaran. Pada saat pelingkaran, semakin besar haluan kapal berarti area pelingkaran akan semakin luas yang berarti membutuhkan jaring yang semakin panjang. Jarak minimal jaring dengan gerombolan ikan adalah 50 meter.

    Kapal

    Jaring

  • 23

    Berikut ini penentuan titik awal penurunan jaring terhadap arah arus dan angin:

    Keterangan: Arus : Angin :

    Gambar 17. titik awal penurunan jarring

    17. Pada titik A di atas, Nakhoda memberikan aba-aba kepada juru tanda yang membawa tongkat tanda yang telah diikatkan tali ris atas dan tali kerut depan untuk meloncat ke laut sebagai titik awal setting atau pelingkaran. Kecepatan kapal sedang antara 6 8 knot tergantung dari kekuatan mesin utama.

    18. Bersamaan dengan melajunya kapal, bagian-bagian jaring mulai turun ke laut. Agar proses penurunan jaring lingkar berlangsung cepat, lancar dan untuk menghindari kemungkinan terbelit atau tersangkutnya bagian-bagian jaring maka beberapa petugas membantu dan mengawasi proses penurunan tersebut, yaitu:

  • 24

    - 2 orang mengawasi/membantu penurunan pelampung - 3 orang mengawasi/membantu penurunan pemberat dan

    cincin - 1 orang mengawasi/membantu penurunan tali kerut

    19. Dengan panduan lampu pada rakit dan tongkat tanda, Nakhoda memperkirakan derajat haluan kapal. Menjelang mendekati lampu tanda atau titik akhir, kapal dipercepat maksimal agar proses penurunan alat tangkap segera selesai sebelum ikan melarikan diri.

    20. Beberapa meter sebelum titik akhir, kecepatan kapal di netralkan hingga kapal melaju dengan sisa tenaga. Pada beberapa kapal ketika benar-benar mendekati titik akhir, mesin kapal diputar balik agar kapal tiba-tiba berhenti pada kecepatan tinggi. Hal ini tergantung dari teknik yang biasa dilakukan oleh masing-masing Nakhoda.

    21. Ketika kapal mencapai juru tanda yang memberikan tongkat tanda petugas A maka proses penurunan jaring lingkar telah selesai.

    b. Metode mengejar gerombolan ikan 1. Kapal mencari adanya gerombolan ikan yang naik ke

    permukaan air. Hal ini biasanya terlihat pada pagi antara jam 07.00 sampai 10.00 atau sore hari antara jam 15.00 17.30 ketika sinar matahari tidak terlalu terik.

    2. Beberapa anak buah kapal menempati posisi yang cukup tinggi seperti di atas anjungan untuk mendapatkan pandangan yang lebih luas untuk mencari tanda-tanda adanya gerombolan ikan. Beberapa tanda-tanda kemungkinan adanya gerombolan ikan adalah: - Burung laut

    Terlihatnya kelompok burung laut yang terbang berputar-putar, menukik dan menyambar-nyambar permukaan air. Burung laut seperti camar (Laridea) mencari mangsa berupa ikan-ikan kecil yang juga merupakan mangsa dari ikan-ikan

  • 25

    lebih besar seperti cakalang dan tongkol. Oleh karena itu besar kemungkinan adanya kawanan burung laut mengindikasikan adanya gerombolan ikan yang menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar.

    - Buih-buih atau riakan air di permukaan laut Adanya buih-buih atau riakan air di permukaan laut dapat disebabkan gerakan gerombolan ikan besar yang sedang mengejar dan memangsa ikan-ikan kecil yang berada di dekat permukaan air. Buih-buih atau riakan air tersebut berpindah-pindah sesuai dengan pergerakan ikan. Beberapa saat menghilang namun kemudian tampak lagi pada lokasi yang lain. Untuk mencari tanda berupa riakan air ini lebih sulit dibandingkan dengan tanda burung-burung laut. Namun, dengan adanya riakan air ini lebih dapat dipastikan keberadaan, arah ruaya dan besarnya gerombolan ikan.

    - Lumba-lumba Keberadaan lumba-lumba walau tidak pasti mengindikasikan adanya gerombolan ikan. Hal ini dikarenakan mangsa lumba lumba adalah beberapa jenis ikan yang juga merupakan tujuan penangkapan jaring lingkar.

    - Ikan yang melompat-lompat Ikan yang melompat-lompat ke permukaan laut jelas menandakan keberadaan ikan. Beberapa jenis ikan yang menjadi tujuan penangkapan jaring lingkar sering terlihat melakukan ini seperti: tongkol, cakalang dan tuna sirip kuning. Tanda ini lebih tampak dari kejauhan dibandingkan dengan tanda riakan air.

    - Perbedaan warna air laut Perbedaan warna air laut yang dimaksud disini apabila di permukaan laut tampak ada warna yang lebih gelap/pekat yang luasnya mencakup beberapa puluh meter

  • 26

    dibandingkan dengan warna air disekelilingnya. Tanda ini cukup sulit diidentifikasi karena banyak faktor dapat menyebabkan perbedaan warna permukaan laut dan rendahnya posisi pengamat yang berada di kapal, kecuali apabila dilihat dari ketinggian tertentu misalnya menggunakan pesawat udara atau satelit. Penggunaan sarana tersebut akan sangat membantu penangkapan karena luasnya cakupan pandangan dan dapat memberikan data yang lebih akurat tentang arah ruaya dan besarnya gerombolan ikan. Selain itu, terkadang bila tampak ada batang kayu terapung, Nakhoda akan mengamati untuk memeriksa kemungkinan adanya gerombolan ikan disekitarnya. Dari sekian banyak tanda-tanda yang menunjukan adanya gerombolan ikan seperti diuraikan di atas, yang paling sering ditemui dan digunakan di lapangan adalah tanda-tanda berupa buih-buih di permukaan laut, ikan yang melompat-lompat dan burung laut yang terbang berputar-putar.

    3. Bila telah ditemukan adanya gerombolan ikan maka kapal dengan cepat akan segera mendekati.

    4. Anak buah kapal segera bersiap di posisinya masing-masing sama seperti pada mengumpulkan gerombolan ikan.

    5. Kapal semakin mendekat untuk mengetahui beberapa informasi seperti: arah renang, kedalaman perairan, jenis ikan, kecepatan renang, tingkah laku ikan, kepadatan (densitas) dan besarnya gerombolan ikan tersebut. Jarak terdekat dengan gerombolan ikan yang masih memungkinkan adalah 50 meter untuk menghindari kemungkinan ikan ketakutan dan kabur. Selain itu perlu juga diketahui arah arus, angin dan matahari.

  • 27

    Titik awal pelingkaran terhadap arah renang ikan

    Titik awal pelingkaran terhadap matahari

    Gambar.18 Titik awal pelingkaran

    6. Setelah itu segera ditentukan titik awal penurunan jaring. 7. Kapal melakukan olah gerak untuk mengambil posisi untuk

    bersiap melakukan pelingkaran. Teknik pelingkaran yang sering dilakukan kapal jaring lingkar adalah sebagai berikut:

    Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan pelingkaran:

    a) Prinsip pelingkaran gerombolan adalah menghadang arah renang ikan.

    b) Diameter pelingkaran minimal 50 meter dengan gerombolan ikan sebagai porosnya.

    c) Kecepatan kapal maksimal agar pelingkaran dapat segera diselesaikan.

    8. Proses penurunan alat tangkap sama dengan metode mengumpulkan gerombolan ikan.

    Diantara kedua metode tadi terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

    1) Metode mengumpulkan gerombolan ikan Pada metode ini, lebih mudah menentukkan titik awal penurunan jaring sesuai dengan arah arus dan angin. Hal ini

  • 28

    dikarenakan arah renang gerombolan ikan cenderung membentuk lingkaran (shoaling) memutari rumpon dan rakit petromaks. Namun beberapa bulan sebelum melakukan penangkapan harus memasang beberapa rumpon terlebih dahulu.

    2) Metode mengejar gerombolan ikan Kesulitan terbesar dari metode ini adalah memperkirakan arah renang gerombolan ikan sehingga titik awal penurunan jaring/pelingkaran harus tepat dan dilakukan dengan cepat. Pelingkaran yang sesuai dengan arah arus dan angin sulit untuk dilakukan sehingga ketika dilakukan penarikan jaring kapal harus sering melakukan olah gerak. Oleh karena itu pada metode ini sering digunakan sistem 2 buah kapal (two boats system) untuk mempercepat proses pelingkaran dan memudahkan penarikan jaring.

    c. Prosedur penaikan jaring lingkar Metode pengejaran dan mengumpulkan gerombolan ikan,

    memiliki proses penaikan jaring lingkar yang sama sehingga akan dibahas bersamaan di bawah ini:

    1. Petugas A yang telah memegang tongkat tanda segera melepas tali ris dan tali kerut depan. Tali kerut depan dan belakang dilewatkan ke roller sebelum diserahkan ke 2 orang petugas gardan.

    2. Kedua petugas gardan menerima tali kerut tersebut dan melilitkan pada gardan. Dengan aba-aba dari petugas B di dekat side roller, petugas gardan melakukan penarikan tali kerut secara bersama-sama untuk menutup arah renang vertikal ikan. Penarikan tali kerut depan dan belakang dilakukan dengan putaran yang sama agar tidak terlalu berat. Posisi para petugas dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

  • 29

    Keterangan: A1 dan A2 : petugas gardan 1 dan 2 B : petugas pengawas

    Gambar.19 Posisi para petugas

    3. Ketika cincin-cincin hampir mencapai side roller, petugas B memberikan tanda agar penarikan dihentikan.

    4. Tali kerut dikaitkan ke stopper agar tidak kembali tenggelam. 5. Side roller dan 2 roller lainnya dilepaskan dari dudukannya. 6. Pengangkatan cincin-cincin ke atas kapal dilakukan oleh beberapa

    awak kapal secara bersama-sama. Pada beberapa kapal lainnya, pengangkatan cincin dilakukan dengan menggunakan boom.

    7. Setelah cincin terangkat maka bagian bawah jaring telah tertutup dan berbentuk kerucut.

    8. Pada metode mengumpulkan gerombolan ikan, rakit pompa minyak tanah, rumpon dan para juru arus segera naik ke kapal.

    9. Kemudian dilakukan penarikan badan jaring yang dimulai dari tali ris atas (pelampung) bersamaan secara perlahan-lahan oleh seluruh awak kapal.

    10. Posisi kapal dijaga dengan melakukan olah gerak untuk selalu berada di atas arah arus sehingga badan jaring yang masih berada di dalam air tidak masuk ke bagian bawah (lambung) kapal atau tersangkut pada baling-baling (propeller).

    anjungan

    A1

    A2 B

    roll

    garda

    side

    tali

  • 30

    Pada metode pengejaran gerombolan ikan sering terjadi kapal masuk ke lingkaran jaring sehingga diperlukan bantuan kapal lain untuk menarik dan melepaskan kapal dari perangkap tersebut. Pada penangkapan jaring lingkar di Aceh yang menggunakan 1 kapal apabila kapal terperangkap jaring maka telah siap kapal-kapal berukuran kecil untuk membantu menarik kapal penangkap keluar dari lingkaran jaring. Kapal-kapal kecil tersebut akan mendapat bayaran (bagian) dari hasil tangkapan.

    11. Badan jaring ditarik hingga hanya tersisa ruang yang dirasa cukup (bagian kantong pada jaring yang memiliki kantong) untuk menampung ikan hasil tangkapan.

    12. Tali ris atas dibagian kantong diikatkan ke boom untuk menahan berat ikan hasil tangkapan.

    13. Kemudian ikan mulai dinaikan ke kapal dengan menggunakan serokan (caduk). Untuk serokan besar digerakkan dengan boom sedang serokan kecil menggunakan tenaga manusia.

    14. Setelah semua ikan terangkat, jaring diangkat dan disusun beramai-ramai pada setengah bagian kapal ke arah belakang, siap untuk digunakan kembali.

    III. Menghitung Estimasi harga kapal dan alat tangkap purse seine a. Perhitungan harga kapal dan alat tangkap ukuran Kapal 10 GT

    Berikut adalah rincian atau estimasi harga pembuatan kapal kayu ukuran 10 GT dengan asumsi pendapatan dari hasil tangkapan yang di dapat untuk mendapatkan perbandingan dari investasi yang di keluarkan dengan hasil yang akan di dapat mempunyai korelasi yang sangat erat, berikut rinciannya adalah sebagai berikut :

    Rincian Biaya Pembuatan Kapal Kayu ukuran Kapal 10 GT Rinican Biaya Operasional Penangkapan Ikan

  • 31

    Rincian Biaya Pembuatan Kapal Kayu

    NO URAIAN UKURAN JENIS KAYU BIAYA (Rp)

    I Spesifikasi Kapal

    1 Panjang seluruh 12,5 M

    2 Lebar Terbesar 3,5 M

    3 Tinggi Geladak 1,3 M

    4 Bobot 10 GT

    5 Mesin induk 60 HP

    6 Kecepatan 8 knot

    7 Tangki Bahan Bakar 2 ton

    8 Tangki Air Tawar 1,5 ton

    9 Palka Ikan 4 ton

    10 ABK 10 - 15 orang

    11 BBM Solar

    II Kasko Kayu

    1 Lunas luar 0,37 m3 K. besi

    2 Lunas dalam 0,31 m3 K. besi

    3 kasut lunas 0,05 m3 K. kolaka

    4 Linggi haluan 0,15 m3 K. besi

    5 Linggi buritan 0,10 m3 K. kolaka

    6 Gading 3,02 m3 K. kolaka

    7 Wrang 0,05 m3 K. luriah

    8 Papan kulit 4,00 m3 K. luriah

    9 Papan kulit lunas tebal 0,25 m3 K. besi

    10 Balok geladak 0,15 m3 K. kolaka

    11 Lantai gelandak 1,3 m3 K. luriah

    12 Balok galar/senta 1,90 m3 K. besi

  • 32

    13 Balok koker poros baling-baling 0,27 m3 K. besi

    14 Balok fondasi mesin induk 0,80 m3 K. besi

    15 Balok fondasi mesin bantu 0,10 m3 K. besi

    16 Rumah bangunan atas geladak 2,07 m3 K. besi

    17 Palka es dan Palka ikan 2,00 m3 K. besi

    18 Balok pengikat tangki air dan

    BBM 0,15 m3 K. besi

    19 Bolder pengikat tali 0,14 m3 K. besi

    20 Tiang utama 0,46 m3 K. besi

    Jumlah kasko kayu 17,60 m3

    III Biaya-biaya investasi 10,584,000

    21 Biaya kasko kayu 12,000,000

    22 Biaya pembuatan dan

    pengecatan 100,000,000

    23 Biaya lengkap mesin (inboard marine+baling-baling,prepeler

    genset,kemudi dll) 8,000,000

    24 Peralatan kapal (Alat Navigasi,

    lampu,jangkar, tali bendera, kompas dll) 10,400,000

    25 Alat tangkap (pancing tali dll) 3,500,000 IV TOTAL BIAYA INVESTASI 144,484,000

    Biaya tetap pertahun :

    1. Penyusutan kapal (10%) = 10% x Rp.100.000.000 = Rp. 10.000.000,- 2. Penyusutan mesin (20%) = 20% x Rp.8.000.000 = Rp. 1.600.000,- 3. Penyusutan alat tangkap (50%) = 50% x Rp. 3.500.000 = Rp.1.750.000,- 4. Penyusutan peralatan kapal (50%) = 50% x Rp.10.400.000 = Rp.5.200.00,- 5. Perawatan kapal (5%) = 5% x Rp.100.000.000 = Rp.5.000.000,- 6. Perawatan mesin (5%) = 5% x Rp.8.000.000 = Rp. 400.000,- 7. Perawatan alat tangkap (5%) = 5% x Rp. 3.500.00 =Rp. 175.000,-

    Rp. 19,445,000,-

  • 33

    Rincian Biaya Operasional Penangkapan Ikan Model Kapal 10 GT ( 1 TRIP = 4 hari ---- 1 bulan 6 TRIP)

    URAIAN SATUAN NILAI SATUAN

    JUMLAH SATUAN

    JUMLAH NILAI (Rp)

    BIAYA VARIABEL

    a. Umpan Ember 3,000 320 960,000

    b. Mata kail Dos 15,000 40 600,000

    c. BBM Liter 550 2,200 1,210,000

    d. Oli Liter 4,000 36 144,000

    e. Biaya pemasaran (misalnya fee KUD) Kilo 22 21,000 451,500 f. Logistik (beras, gula, kopi, garam dll Kilo 380,000 10 3,800,000

    SUB TOTAL BIAYA VARIABEL 7,165,500

    BIAYA TETAP

    a. Biaya umum dan administrasi 50,000 10 500,000

    b. Penyusutan 1,145,700 1 1,145,700

    c. Ganti oli mesin 35,000 6 210,000

    d. Pemeliharaan + suku cadang 208,333 4 833,332

    SUB TOTAL BIAYA TETAP 2,689,032

    TOTAL BIAYA OPERASIONAL 9,854,532

    CATATAN : ES tidak masuk kalkulasi, karena diberi cuma-cuma oleh perusahaan INTI (sebagai salah satu wujud kemitraan, ini telah berlaku umum) Modal Kerja = Total Biaya Operasional - Penyusutan

  • 34

    Asumsi Pendapatan Operasional Penangkapan Ikan Model Kapal 10 GT 1 TRIP = 4 hari,------- 1 bulan 6 TRIP

    URAIAN SATUAN NILAI SATUAN

    JUMLAH SATUAN

    JUMLAH NILAI (Rp)

    PRODUKSI TAHUN 1

    a. 1 Trip kg 1,500 2,000 3,000,000

    b. 10 Trip (1 bulan) kg 1,500 20,000 30,000,000

    PRODUKSI TAHUN 2 dst

    (dengan peningkatan produksi 15%) a. 1 Trip kg 1,500 2,300 3,450,000

    b. 10 Trip (1 bulan) kg 1,500 23,000 34,500,000

    Keterangan : Harga Rp 1500,/kg adalah harga rata-rata

    b. Perhitungan konsumsi bahan baker (fuel consumption) mesin penggerak utama di kapal purse seine

    Perhitungan pemakaian bahan bakar harus di perhatikan sebelum melakukan kegiatan operasi penangkapan, ada bebarapa hal yang menjadi pertimbangan dalam menghitung tingkat konsumsi bahan bakar ada mesin penggerak utama saat operasi penangkapan ikan di lakukan adalah sebagai berikut Jarak tempuh dari fishing base ke daerah operasi penangkapan Kondisi mesin penggerak utama kapal Kapasitas tangki bahan bakar Kualitas dari bahan bakar yang di gunakan

    Hal di atas merupakan bagian yang menjadi perhatian utama dalam menghitung tingkat konsumsi bahan bakar pada mesin penggerak

  • 35

    utama kapal yang menjadi dasar sebarapa banyak bahan bakar yang akan di bawa di kapal.

    Berikut adalah contoh perhitungan yang di lakukan untuk melihat seberapa besar konsumsi bahan bakar saat operasi penangkapan di lakukan. Untuk mejawab pertanyaan ini, anda harus tahu berapa konsumsi BBM dari mesin anda, misal 50 gr/BHP/jam. Anda juga harus tahu berapa daya mesin anda, misal 500 HP. Bila di hitung maka kapal anda mengkonsumsi (50x500) gr BBM perjam =25br gr = 25 kg BBM perjam. dari jarak pelayaran 100 mil laut dg V= 3 knot ( mil laut /jam) maka waktu yang dubutuhkan sekitar 33 jam. jadi dapat di hitung 25 kg x 33 jam = 825 kg BBM yang dibutuhkan selama operasi penangkapan .

  • 36

    DAFTAR PUSTAKA

    _________. 1991. Perikanan Pukat Cincin. Badan Penelitian dan Pengembangan Perikanan. Departemen Pertanian. Jakarta.

    Ayodhyoa. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri. Bogor Handoko, Hani. 1991. Manajemen. BPFE. Yogyakarta Mutaqin, Nurdin. 1992. Penggunaan Kombinasi Rumpon dan Cahaya Lampu

    Pada Operasi Penangkapan Ikan dengan Purse Seine Pada KM. Margo Sejati di Perairan Laut Jawa dan Selat Makasar. KTPA. Akademi Usaha Perikanan. Jakarta

    Gulo, W. 2004. Metodologi Penelitian. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta

    Standar Nasional Indonesia, Istilah dan Definis Kapal Perikanan No. SNI 7277.2:2008, Badan Standarisasi Nasional, 2008

    Sudirman. Ir, M.Pi dan Achmad, Mallawa. Prof. Dr. Ir.DEA. 2004. Teknik Penangkapan Ikan. Rineka Cipta. Jakarta.

    Yarni, B. 1987. Fishing With Light. Arragement with FAO. Fishing News Book. Farnham.

    .