identifikasi tan jagung dan ganda rosa

15
IDENTIFIKASI TANAMAN JAGUNG DAN GANDARUSA (Laporan Praktikum Penyakit Penting Tanaman) Oleh RADEN SALEH GANDA BHAKTI 0914013142 PROGARAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

Upload: ganda-bhakti

Post on 21-Jul-2015

339 views

Category:

Documents


16 download

TRANSCRIPT

IDENTIFIKASI TANAMAN JAGUNG DAN GANDARUSA (Laporan Praktikum Penyakit Penting Tanaman)

Oleh RADEN SALEH GANDA BHAKTI 0914013142

PROGARAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2012

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bidang pertanian yang mengembangkan tanaman budidaya pada suatu tahap tentu ada kalanya menemui beberapa kendala, antara lain timbulnya penyakit yang dapat disebabkanoleh serangan jamur, virus, bakteri ataupun nematoda. Dalam praktikum sebelumnya kita telah mempelajari tentang hama serta segala aspek tentang hama, dan untuk praktikum kali ini yang dipelajari dan dibahas serta dikaji mengenai penyakit tanaman. Ilmu tentang penyakit tanaman, sangat penting karena suatu tanaman akan mengalami hambatan dalam proses perkembangan dan pertumbuhannya jika terjadi serangan penyakit pada tanaman itu yang akhirnya menjurus pada kerugian secara kualitas, kuantitas maupun ekonomis. Dalam praktikum kali ini akan dipelajari mengenai dasar pengetahuan tentang penyakit tanaman.Mulai dari pengertian, karakteristik faktor penyebab penyakit tanaman seperti jamur, bakteri, virus, dan nematoda, proses terjadinya atau timbulnya penyakit tanaman, sampai pengamatan langsung untuk mengidentifikasi beberapa jenis penyakit tanaman yang menjangkit tanaman diantara karat daun jagung dan daun pada tanaman ganda rosa. Pengertian secara umum dari penyakit tumbuhan adalah suatu perubahan ataupenyimpangan dari rangkaian proses fisiologi penggunaan energi yang mengakibatkan hilangnyakoordinasi fisiologi di dalam tubuh tumbuhan, termasuk gangguan aktivitas seluler yangditunjukan oleh perubahan morfologi dan menimbulkan kerusakan (kerugian)

Berbagai penyakit yang umumnya timbul misalnya bercak daun, kudis, penyakit gosong, penyakit layu, penyakit karat dan penyakit embun tepung. Penyebabnya berbeda-beda, misal penyakit layu dapat disebabkan oleh bakteri ataupun jamur. Pengetahuan mengenai berbagai jenis mikroorganisme yang menyebabkan penyakit sangat diperlukan, sehingga kita bisa merencanakan bagaimana cara penanganan penyakit tersebut

1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan dilakukannya yang dilakukan yaitu sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui penyakit penting tanaman jagung dan gandarusa. 2. Untuk mengetahui bentuk gejala dan serangan penyakit pada tanaman jagung dan gandarusa. 3. Untuk mengetahui patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman jagung dan gandarusa

II.TINJAUAN PUSTAKA

Tanaman dikatakan sakit bila ada perubahan seluruh atau sebagian organ tanaman yang menyebabkan terganggunya kegiatan fisiologis sehari-hari. Secara singkat penyakit tanaman adalah penyimpangan dari keadaan normal. Penyebab sakit bermacam-macam antara lain cendawan, bakteri, virus, kekurangan air, kekurangan atau kelebihan unsur hara (Pracaya, 1995).

Penyebab penyakit dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu biotik atau parasit dan abiotik atau non parasit. Biotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya menular atau infeksius, msalnya jamur, bakteri, nematoda, mycoplasma dan tanaman tinggi parasitik. Abiotik yaitu penyebab penyakit yang sifatnya tidak menular atau non infeksius. Penyakit-penyakit karena penyebab abiotik sering disebut penyakit fisiologis/fisiogenis, sedangkan patogennya disebut fisiopath. Fisiopath tersebut antara lain kondisi cuaca yang tidak menguntungkan, kondisi tanah yang kurang baik, dan kerusakan karena mekanik dan zat-zat kimia (Semangun, 2000). Secara sederhana penyakit tumbuhan dapatlah diberibatasan sebagai kerusakan proses fisiologi, yang disebabkan oleh rangsangan yang terus menerus dari penyebab utama, melalui terhambatnya akitifitas seluler, dan diekspresikan dalm bentuk karakter patologi yang khas yang disebut symptom atau gejala (Satrahidayat, 1996).

Pengertian secara umum dari penyakit tumbuhan adalah suatu perubahan ataupenyimpangan dari rangkaian proses fisiologi penggunaan energi yang mengakibatkan hilangnyakoordinasi fisiologi di dalam tubuh tumbuhan, termasuk

gangguan aktivitas seluler yangditunjukan oleh perubahan morfologi dan menimbulkan kerusakan /kerugian(Bambang, 2006).

Penyakit sebenarnya adalah suatu proses dimana bagian-bagian tertentu dari organisme tidak dapat menjalankan fungsinya secara normal dengan sebaikbaiknya karena adanya suatu gangguan(Anonymous, 2012 A)

Plant disease is more often classified by their symptoms than by disease agent, since the discovery of microscopic agents such as bacteria dates only from 19 percent. (Penyakit tanaman lebih sering di klasifikasikan oleh gejala mereka daripada oleh agen penyakit, karena penemuan agen mikroskopis seperti bakteri tanggal hanya dari 19 persen).(Jackson, 2009 )

Penyebab penyakit abiotik antara lain adalah kekurang unsur hara, suhu yang sangat rendah ataupun sangat tinggi, pencemaran (polusi). Penyekait tumbuhan biotik antara lain adalah jamur, bakteri, fitoplasma, virus, viroid, nematoda dan tumbuhan parasitik (Anonymous, 2012 B ).

III.METODE KERJA

A. Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut: Sampel daun tanaman jagung yang terserang karat daun dan daun gandarusa yang terserang penyakit bercak , alat yang di gunakan dalam praktikum ini diantaranya mikroskop, kaca preparat, air dan alat tulis.

B. Cara Kerja Adapun langkah kerja yang harus dilakukan dalam melakukan praktikum kali ini adalah: 1. Mengamati gejala penyakit yang terdapat pada masing-masing tanaman yang terserang penyakit. 2. Mengamati dan mengetahui jenis pathogen penyebab penyakit di bawah mikroskop.Menggambar dan mendokumentasikan gejala penyakit yang tampak di bawah mikroskop. 3. Menggambar dan mendokumentasikan gejala penyakit yang tampak pada sample tanaman yang sakit. 4. Mencari informasi yang lebih lengkap dari berbagai sumber yang diajurkan tentang patogen yang dimaksud.

III.HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut :

No. Komoditi Gambar1 Jagung Karat jagung

Keterangan Deskripsilebih banyak ditemukan pada permukaan atas daun, karat lebih mudah pecah, dan banyak ditemukan di daerah dataran rendah; P. sorghi: ditemukan pada kedua sisi permukaan Puccinia polysora dan P. Sorghi daun, jaringan epidermis daun menutup uredium sampai matang, dan banyak ditemukan pada daerah pegunungan atau dataran tinggi.

2

Gandarusa

Karat daun gandarusa

Teliospora bersel 2, berdinding tebal, berwarna cokelat tua, bertangkai panjang, dan berkecambah dengan membentuk 4 basidiospora.

Puccinia thwaitesii Berk

B. Pembahasan 1.Karat Jagung Klasifikasi : Divisio : Eumycota Kelas : Urediniomycetes Ordo : Uredinales

Famili : Pucciniaceae Genus : Puccinia Spesies : Puccinia polysora U.

Penyakit

: Karat

Penyebab

: Puccinia polysora dan P. Sorghi

Gejala

: Gejala pada tanaman jagung yang terinfeksi penyakit karat adalah adanya bisul (pustules=sori), terutama pada daun. Bisul dengan warna coklat kemerahan tersebar pada permukaan daun dan berubah warna menjadi hitam kecoklatan setelah teliospora berkembang. Pada saat terjadi penularan berat, daun menjadi kering.Bercak-bercak kecil (uredinia) berbentuk bulat sampai oval terdapat pada permukaan daun jagung di bagian atas dan bawah, uredinia menghasilkan urediospora yang berbentuk bulat atau oval dan berperan penting sebagai sumber inokulum dalam menginfeksi tanaman jagung yang lain dan sebarannya melalui angin .Perkembangan penyakit terjadi sangat cepat pada umur tanaman dewasa.Akibat penyakit ini, tanaman tidak dapat melakukan fotosintesis dengan sempurna sehingga pertumbuhannya terhambat, bahkan tanaman dapat mati.

Daur hidup Penyakit

: Puccinia polysora dapat mempertahankan diri dari musim ke musim pada tanaman jagung hidup yang selalu terdapat dan dipancarkan oleh urediospora. Spora ini dapat diterbangkan jauh oleh angin dengan tetap hidup, karena kering dan mempunyai dinding yang cukup tebal. Jamur ini tidak bisa hidup sebagai saprofit, sehingga tidak dapat mempertahankan diri pada sisa-sisa tanaman jagung. Tidak terdapat pula bukti-bukti bahwa jamur ini mempertahankan diri dalam biji yang dihasilkan oleh tanaman sakit .

Deskripsi

: Puccinia polysora: lebih banyak ditemukan pada permukaan atas daun, karat lebih mudah pecah, dan banyak ditemukan di daerah dataran rendah; P. sorghi: ditemukan pada kedua sisi permukaan daun, jaringan epidermis daun menutup uredium sampai matang, dan banyak ditemukan pada daerah pegunungan atau dataran tinggi. Ciri mikroskopis: P. sorghi membentuk uredospora lebih gelap daripada P. polysora; P. sorghi membentuk teliospora berdinding lebih tebal daripada P. polysora.

Faktor yang Mempengaruhi Penyakit.

: Puccinia polysora merugikan terutama di daerah basah tropik.Urediospora paling banyak dipancarkan menjelang tengah hari. Suhu optimum untuk perkecambahan urediospora adalah 27-280 C.Pada suhu ini uredium terbentuk setelah 9 hari setelah infeksi. Jamur mengadakan infeksi melalui mulut kulit. P. polysora ditentukan oleh gen-gen dominan atau dominan tidak penuh

Pengendalian : Menanam varietas tahan Lamuru, Sukmaraga, Palakka, Bima 1 dan Semar10 dan melakukan eradikasi tanaman yang terinfeksi karat daun dan gulma . Aplikasi fungisida pada saat mulai tampak bisul karat pada daun serta penggunaan fungisida dengan bahan aktif benomil.

2.Karat Daun Gandarusa Penyakit : Karat

Penyebab

: Puccinia thwaitesii Berk

Inang

: Gandarusa (Gendarusa vulgaris Nees)

Sebaran

: Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Pulau Alor, Maluku

Gejala

: Bercak berwarna pucat, berukuran besar dan cekung, terletak pada permukaan atas daun. Telium dengan teliospora berwarna cokelat tua terletak pada permukaan bawah daun.

Deskripsi

: Teliospora bersel 2, berdinding tebal, berwarna cokelat tua, bertangkai panjang, dan berkecambah dengan membentuk 4 basidiospora.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari praktikum ini ialah:

1. Karat jagung disebabkan oleh patogen Puccinia polysora dan P. Sorghi 2. Karat daun pada tanaman gandarusa disebabkan oleh patogen Puccinia thwaitesii Berk 3. Gejala pada jagung yang terserang adalah Gejala tanaman yang terinfeksi karat adalah adanya pustul yang menyebar baik di permukaan bawah atau atas daun, berwarna kekuningan hingga kecokelatan. Apabila terjadi serangan berat maka daun akan menjadi kering. 4. Gejala pada daun gandarusa adalah Bercak berwarna pucat, berukuran besar dan cekung, terletak pada permukaan atas daun. Telium dengan teliospora berwarna cokelat tua terletak pada permukaan bawah daun.

TINJAUAN PUSTAKA

Anonymous, 2011. http://google.co.id/imglanding/xanthomonasc/. 11 Mei 2012 Anonymous, 2011. http://laporanpraktikumpertanian.blogspot.com/2012/04/ laporan-dasar-perlindungan-tanaman_6466.html. 11 Mei 2012

Pracaya. 1995. Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta. Purnomo, Bambang. 2006. Kedudukan dan Sejarah Ilmu Penyakit Hutan, Faperta Unib.1 R. W, Jackson. 2009. Plant Pathogenic Bacteria: Genomics and Molecular Biology.Caister Academic Press. Sastrahidayat, I. R. 1996. Penyakit-Penyakit Tanaman Holtikultura di Indonesia. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Semangun, H. 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

LAMPIRAN