identifikasi sumber gempabumi daerah aceh tengah

14
Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 1 IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH Oleh : Supartoyo *), Sri Hidayati *), dan M. Hendrasto *) *) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Jln Diponegoro no. 57 Bandung40122, email : [email protected] Sari Aceh Tengah merupakan salah satu wilayah rawan bencana gempabumi di Indonesia. Sumber gempabumi wilayah ini berasal dari sesar aktif. Kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013 dengan magnitudo 6,2 SR pada kedalaman 10 km yang telah mengakibatkan bencana disebabkan oleh sesar aktif di wilayah ini, bukan oleh aktivitas Sesar Sumatera. Analisis morfotektonik memperlihatkan adanya kelurusan berarah barat laut tenggara atau NW SE di sekitar lokasi pusat gempabumi. Kelurusan di lokasi pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013 menerus hingga Kota Takengon ke bagian selatan Danau Laut Tawar. Kenampakan lapangan arah kelurusan ini berupa zona muka pegunungan berarah NW SE yang memperlihatkan keberadaan sesar. Berdasarkan analisis morfotektonik dan pengamatan lapangan terlihat adanya beberapa sesar aktif di sekitar Kota Takengon, yaitu Sesar Ketol berarah NW SE, Sesar Angkup berarah NW SE, Sesar Danau Laut Tawar Utara berarah NWW SEE, dan Sesar Danau Laut Tawar Selatan berarah NWW SEE. Sesar Ketol ini diperkirakan sebagai penyebab kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013. Disamping itu daerah Aceh Tengah juga rentan terjadi gerakan tanah, terutama yang dipicu oleh getaran gempabumi. Gerakan tanah ini merupakan bahaya ikutan dari goncangan gempabumi. Oleh karena terdapat sumber gempabumi berupa sesar aktif yang diperkirakan berada di sekitar Kota Takengon, maka harus dilakukan upaya mitigasi bencana gempabumi, juga gerakan tanah yang dipicu oleh getaran gempabumi. Upaya mitigasi ini harus dilakukan secara menerus yang bertujuan untuk mengurangi risiko bencana gempabumi. Kata Kunci: Sesar Ketol, Sesar Angkup, Sesar Danau Laut Tawar Utara, Sesar Danau Laut Tawar Selatan Abstract Central Aceh is one of the earthquake disaster-prone areas in Indonesia. The earthquake source in this area derived from the active faults in land. The earthquake on July 2 nd , 2013 with magnitude of 6.2 Richter Scale, depth of 10 km, has caused disaster, it caused by active fault in this areas, does not by Sumatra Fault. Morphotectonic analysis showed lineament trending northwest - southeast or NW - SE in the vicinity of the epicenter on July 2 nd , 2013. Liniament in the epicenter on July 2 nd , 2013 is continuously from Ketol areas to Takengon city and the south of Lake Laut Tawar. Field observation shows this liniament shape of mountain front zone with trending NW - SE which showed the presence of faults. Based on morphotectonic analysis and field observations showed presence of several active faults around Takengon City, namely Ketol Fault trending NW - SE, Angkup Fault trending NW - SE, North Danau

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 1

IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Oleh :

Supartoyo *), Sri Hidayati *), dan M. Hendrasto *)

*) Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Jln Diponegoro no. 57 Bandung40122,

email : [email protected]

Sari

Aceh Tengah merupakan salah satu wilayah rawan bencana gempabumi di Indonesia. Sumber

gempabumi wilayah ini berasal dari sesar aktif. Kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013 dengan

magnitudo 6,2 SR pada kedalaman 10 km yang telah mengakibatkan bencana disebabkan oleh sesar aktif

di wilayah ini, bukan oleh aktivitas Sesar Sumatera.

Analisis morfotektonik memperlihatkan adanya kelurusan berarah barat laut – tenggara atau NW – SE di

sekitar lokasi pusat gempabumi. Kelurusan di lokasi pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013 menerus

hingga Kota Takengon ke bagian selatan Danau Laut Tawar. Kenampakan lapangan arah kelurusan ini

berupa zona muka pegunungan berarah NW – SE yang memperlihatkan keberadaan sesar. Berdasarkan

analisis morfotektonik dan pengamatan lapangan terlihat adanya beberapa sesar aktif di sekitar Kota

Takengon, yaitu Sesar Ketol berarah NW – SE, Sesar Angkup berarah NW – SE, Sesar Danau Laut

Tawar Utara berarah NWW – SEE, dan Sesar Danau Laut Tawar Selatan berarah NWW – SEE. Sesar

Ketol ini diperkirakan sebagai penyebab kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013.

Disamping itu daerah Aceh Tengah juga rentan terjadi gerakan tanah, terutama yang dipicu oleh getaran

gempabumi. Gerakan tanah ini merupakan bahaya ikutan dari goncangan gempabumi. Oleh karena

terdapat sumber gempabumi berupa sesar aktif yang diperkirakan berada di sekitar Kota Takengon, maka

harus dilakukan upaya mitigasi bencana gempabumi, juga gerakan tanah yang dipicu oleh getaran

gempabumi. Upaya mitigasi ini harus dilakukan secara menerus yang bertujuan untuk mengurangi risiko

bencana gempabumi.

Kata Kunci: Sesar Ketol, Sesar Angkup, Sesar Danau Laut Tawar Utara, Sesar Danau Laut Tawar Selatan

Abstract

Central Aceh is one of the earthquake disaster-prone areas in Indonesia. The earthquake source in this

area derived from the active faults in land. The earthquake on July 2nd

, 2013 with magnitude of 6.2

Richter Scale, depth of 10 km, has caused disaster, it caused by active fault in this areas, does not by

Sumatra Fault.

Morphotectonic analysis showed lineament trending northwest - southeast or NW - SE in the vicinity of

the epicenter on July 2nd

, 2013. Liniament in the epicenter on July 2nd

, 2013 is continuously from Ketol

areas to Takengon city and the south of Lake Laut Tawar. Field observation shows this liniament shape

of mountain front zone with trending NW - SE which showed the presence of faults. Based on

morphotectonic analysis and field observations showed presence of several active faults around

Takengon City, namely Ketol Fault trending NW - SE, Angkup Fault trending NW - SE, North Danau

Page 2: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 2

Laut Tawar Fault trending NWW - SEE, and South Danau Laut Tawar Fault trending NWW - SEE. The

Ketol Fault estimated is thought to cause the earthquakes on July 2, 2013.

Besides, the Center Aceh areas also susceptible to the landslide, especially triggered by earthquake

shaking. This landslides is a collateral hazard. Therefore, there was several active faults that estimated in

around Takengon City, it must be done to mitigate effort of earthquake and also landslide which triggered

by earthquake. Mitigation efforts must be done continuously to reduce the risk of earthquake disaster.

Keywords: Ketol Fault, Angkup Fault, North Danau Laut Tawar Fault, South Danau Laut Tawar Fault.

1. Pendahuluan

Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu wilayah

rawan bencana gempabumi. Daerah ini terletak dekat dengan sumber gempabumi yaitu Sesar

Sumatera Segmen Tripa dan sesar aktif lainnya. Adapun sumber gempabumi zona subduksi

khususnya zona megathrust yang terletak di laut akibat tumbukan antara Lempeng Samudera

Indo – Australia dan Lempeng Benua Eurasia terletak cukup jauh dari Kabupaten Aceh Tengah.

Demikian juga dengan sumber gempabumi zona Benioff yang mempunyai kedalaman lebih dari

50 km. Sumber – sumber gempabumi tersebut terbentuk akibat dinamika tektonik yang

dipengaruhi oleh aktivitas tumbukan antara Lempeng Benua Eurasia dan Lempeng Samudera

India – Australia (Hall, 2002). Disamping itu terbentuk juga zona prismatik akresi, cekungan

muka, jalur magmatik, cekungan antar pegunungan dan cekungan belakang.

Wilayah Aceh Tengah dan sekitarnya paling tidak telah mengalami empat kejadian gempabumi

merusak yang mengakibatkan bencana, yaitu tanggal 22 Januari 2003, 28 Januari 2010,

22 Januari 2013, dan 2 Juli 2013, (Supartoyo dkk., 2014). Lokasi pusat gempabumi kejadian

gempabumi tersebut terletak di darat dan berkaitan dengan aktivitas sesar aktif. Menurut Sieh

dan Natawidjaja (2000), wilayah Wilayah Aceh Tengah dilalui oleh Segmen Tripa Sesar

Sumatra.

Bencana gempabumi terakhir yang melanda daerah Aceh Tengah adalah Gempabumi Aceh

Tengah yang terjadi pada tanggal 2 Juli 2013 dengan magnitudo 6,1 Mw (moment magnitude).

Kejadian tersebut telah mengakibatkan 42 orang meninggal, 92 orang luka berat, 352 orang luka

ringan, ribuan bangunan mengalami kerusakan, jalan di Bireun - Takengon tertutup material

longsoran. Disamping itu terjadi longsoran dimensi besar di daerah Ketol. Posisi pusat

gempabumi terletak di darat dengan kedalaman 10 km dan terletak di sebelah timur Segmen

Tripa Sesar Sumatra yang berjarak sekitar 33 km. Berdasarkan jarak ini maka kemungkinan

kejadian Gempabumi Aceh Tengah tanggal 2 Juli 2013 bukan disebabkan oleh aktivitas Sesar

Sumatera, namun oleh sesar aktif lainnya yang terletak di wilayah Aceh Tengah.

Page 3: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 3

Tulisan ini membahas sumber gempabumi di daerah Aceh Tengah berdasarkan analisis

morfotektonik menggunakan data citra, pengamatan lapangan, dan dikombinasi dengan

parameter kejadian Gempabumi Aceh Tengah tanggal 2 Juli 2013.

2. Tataan Tektonik dan Kegempaan Daerah Aceh Tengah

Pulau Sumatera merupakan bagian dari Kerak Sunda (Sundaland) dan pembentukannya melalui

proses tektonik yang cukup rumit berupa gabungan atau amalgamasi dari beberapa mikroplate,

yaitu: Malaka, Malaka Timur, Mergui, Andaman, dan Woyla yang terbentuk sejak Jaman Pra

Tersier (Pulunggono dan Cameron, 1984 dalam Barber dkk., 2005). Aktivitas tektonik Pulau

Sumatera sangat dipengaruhi oleh aktivitas subduksi antara Lempeng Indo Australia yang

bergerak ke utara dengan kecepatan sekitar 7 cm/tahun dan Lempeng Eurasia yang bergerak ke

tenggara dengan kecepatan sekitar sekitar 0,4 cm/ tahun (Minster dan Jordan, 1978 dalam Yeats

dkk., 1997). Zona subduksi tersebut telah berlangsung sejak Jaman Kapur Akhir (sekitar 65 juta

tahun yang lalu) dan masih berlangsung hingga kini yang membentuk palung laut.

Gambar 1. Tataan tektonik Pulau Sumatera yang terbentuk dari gabungan beberapa mikroplate

(Pulunggono dan Cameron, 1984 dalam Barber dkk., 2005).

Disamping membentuk zona subduksi, aktivitas tektonik tersebut juga mengakibatkan

terbentuknya zona prismatik akresi, Sesar Mentawai, cekungan muka, jalur magmatik yang

Page 4: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 4

membentuk gunungapi di Pulau Sumatera, cekungan antar pegunungan, cekungan belakang, dan

struktur geologi khususnya Sesar Sumatra. Zona subduksi yang terdiri – dari megathrust dan

zona Benioff, Sesar Mentawai, dan Sesar Sumatera merupakan sumber gempabumi utama yang

terdapat di Pulau Sumatera. Sesar Sumatera yang berarah barat laut – tenggara bukan

merupakan sesar tunggal, akan tetapi terbagi menjadi beberapa segmen. Menurut Tjia (1977)

Sesar Sumatera terbagi menjadi 18 segmen, sedangkan Sieh dan Natawidjaja (2000) membagi

Sesar Sumatera dibagi menjadi 19 segmen. Pembagian segmentasi tersebut berdasarkan sebaran

atau kemenerusan sesar, morfologi, morfotektonik, dan sejarah kegempaan. Daerah Aceh Tengah

dilalui oleh Segmen Tripa yang berarah barat laut – tenggara. Segmen Tripa mempunyai panjang

180 km, sejarah gempabumi besarnya tahun 1900 (Magnitudo 6 Mw) dan tahun 1997

(Magnitudo 6 Mw), lebar bukaan step over 9 km yang membentuk lembah Alas, jarak dari

deformasi muka yaitu zona penunjaman sekitar 295 km, dan kedalaman zona benioff berkisar

125 – 150 km (Sieh dan Natawidjaja, 2000). Potensi gempabumi merusak di daerah Aceh

Tengah bersumber di darat dari Segmen Tripa Sesar Sumatera dan sesar aktif lainnya di wilayah

ini.

Wilayah Aceh Tengah telah mengalami beberapa kejadian gempabumi merusak. Kejadian

gempabumi merusak tersebut diakibatkan oleh pergerakan sesar aktif karena pusat

gempabuminya terletak di darat dengan kedalaman dangkal (kurang dari 40 km). Tabel 1 berikut

ini menampilkan sejarah kejadian gempabumi merusak di daerah Aceh Tengah dan sekitarnya

bersumber dari Supartoyo dkk. (2014).

Tabel 1. Sejarah kejadian gempabumi merusak di daerah Aceh Tengah dan sekitarnya

(Supartoyo dkk., 2014).

NO

NAMA

GEMPA

TGL

PUSAT

GEMPA

KDLM

(KM)

MAG

SKALA

MMI

KERUSAKAN

1.

2.

3.

Peureulak,

Aceh Timur

Takengon

Geumpang,

Pidie

22/01/2003

09.58.51,2

WIB

28/01/2010

23:12:52

WIB

22/01/2013

05:22:56

WIB

4,577ºLU–

97,54ºBT

4.82°LU -

96,78°BT

4,935º LU

– 96,172º

BT

33

10

37,3

5,7

5,0

SR

5,9

Mw

V

V - VI

VI

31 bangunan rusak

berat & 26 bangunan

rusak ringan di Rantau

Peureulak.

dinding bangunan

retak-retak hingga

roboh, jalan retak.

1 orang meninggal, 8

orang luka-luka, 14

rumah rusak di Pidie.

Retakan jalan dan 20

lokasi longsor di jalan

Tangse – Mane.

Page 5: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 5

4.

Aceh Tengah

2/07/2013

21:37:02

WIB

4,698º LU

– 96,687º

BT

10

6,1

Mw

VI

42 org meninggal, 92

org luka berat, 352 org

luka ringan, ribuan

bangunan rusak, jalan

di Bireun - Takengon

tertutup longsor.

Longsor besar di

daerah Ketol.

3. Batuan Daerah Takengon dan sekitarnya

Wilayah Kabupaten Aceh Tengah termasuk pada Peta Geologi Lembar Takengon dengan skala

1:250.000 (Cameron dkk., 1983). Morfologi perbukitan mendominasi daerah Takengon dan

sekitarnya, sedangkan pada bagian tenggara berupa lembah yang membentuk Danau Laut Tawar

yang dikelilingi oleh perbukitan. Berdasarkan peta Geologi Lembar Takengon (Cameron dkk.,

1983), daerah penyelidikan sebagian besar ditutupi oleh endapan rombakan gunungapi berupa

lava, breksi gunungapi, dan tuf. Sebagian lagi tersusun oleh batuan sedimen Tersier dan endapan

Kuarter. Batuan rombakan gunungapi tersebut dihasilkan oleh aktivitas gunungapi yang berumur

Miosen Akhir hingga Holosen. Batuan gunungapi tersebut pada umumnya bersumber dari

aktivitas Gunungapi Bur Ni Telong, Lampahan, Nama Salah, Pepanji, Enang-enang, dan Tuan

yang merupakan komplek Gunungapi Geuruedong. Daerah sekitar Danau Laut Tawar pada

umumnya tersusun oleh endapan berumur Kuarter berupa endapan danau. Danau Laut Tawar

dikelilingi oleh batugamping berumur Trias Akhir (Kelompok Peusangan). Berdasarkan Peta

Geologi Lembar Takengon (Cameron dkk., 1983), terlihat beberapa kelurusan dan sesar berarah

barat laut – tenggara, barat – timur dan barat daya – timur laut.

4. Metodologi

Metodologi yang dipergunakan pada kegiatan penyelidikan ini adalah analisis morfotektonik,

struktur geologi, dan kejadian gempabumi Tanggal 2 Juli 2013. Analisis morfotektonik dilakukan

melalui analisis data citra untuk melihat pola kelurusan daerah Aceh Tengah, dilanjutkan dengan

pengamatan lapangan. Analisis struktur geologi menggunakan data sekunder berupa peta geologi

lembar Takengon dari Cameroon dkk. (1983), peta gaya berat lembar Takengon dari Mirnanda

dkk. (2007), dan pengamatan lapangan. Data parameter kejadian gempabumi Tanggal 2 Juli 2013

diperoleh dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan United States of

Geological Survey (USGS), meliputi tanggal dan waktu kejadian, posisi pusat gempabumi

(episenter), magnitudo, kedalaman, dan jarak dari pusat gempabumi. Data mekanisme sumber

(focal mechanism) gempabumi diperoleh dari USGS. Berdasarkan integrasi analisis

morfotektonik, struktur geologi, dan kejadian gempabumi Tanggal 2 Juli 2013, dianalisis sumber

gempabumi yang berkaitan dengan kejadian gempabumi Tanggal 2 Juli 2013.

Page 6: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 6

5. Hasil dan Pembahasan

5.1. Analisis Data Citra

Berdasarkan analisis data citra SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) resolusi 90 m, data

ASTER (Advanced Spaceborne Thermal Emission and Reflection Radiometer) resolusi 30 m,

dan peta topografi terlihat adanya kelurusan morfologi sepanjang lembah Danau Laut Tawar, G.

Burni Bah, daerah Angkup, Ketol, dan Lukup Sabun Bawah (Gambar 2). Kelurusan tersebut

dapat diamati berupa lekukan antara perbukitan dan lembah atau dataran yang membentuk zona

muka pegunungan (mountain front zone), sungai atau lembah dan perbukitan. Kelurusan yang

berada di daerah sekitar pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013 dominan berarah barat laut -

tenggara (NW – SE). Di daerah danau Laut Tawar terlihat kelurusan berarah barat laut -

tenggara.

Gambar 2. Pola kelurusan (garis merah) daerah Takengon dan sekitarnya yang dianalisis

berdasarkan data Aster. Tanda bintang kuning merupakan pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013.

5.2. Analisis Struktur Geologi

Analisis struktur geologi dilakukan berdasarkan peta geologi dan peta gaya berat lembar

Takengon, dan pengamatan lapangan. Menurut Cameron dkk., (1983) struktur geologi daerah

Page 7: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 7

Takengon dan sekitarnya dominan sesar yang berarah barat laut – tenggara (NW-SE) termasuk di

sekitar lokasi pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013, barat daya – timur laut (SW-NE), dan relatif

barat – timur (W-E). Arah sesar di sekitar lokasi pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013 menurut

kelurusan anomali Bouguer peta gaya berat lembar Takengon (Mirnanda dkk., 2007) agak

berbeda, yaitu berarah relatif utara – selatan, sedangkan pada bagian timurnya kelurusannya

berarah barat laut – tenggara (NW-SE). Dengan demikian berdasarkan dua data ini dapat

disimpulkan adanya sesar di sekitar lokasi pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013 meskipun dari

peta geologi dan peta gaya berat memperlihatkan arah sesar yang berbeda.

Gambar 3. Peta geologi daerah Takengon dan sekitarnya (Cameron dkk., 1983). Tanda bintang

kuning merupakan pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013.

Page 8: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 8

Gambar 4. Peta kontur Bouguer lembar Takengon (Mirnanda dkk., 2007). Tanda bintang kuning

merupakan pusat gempabumi tanggal 2 Juli 2013.

5.3. Pengamatan Lapangan

Pengamatan lapangan di sekitar Daerah Ketol yang terletak dekat dengan lokasi pusat gempabumi

tanggal 2 Juli 2013 memperlihatkan adanya kelurusan lembah berarah barat laut – tenggara.

Kelurusan tersebut tertutup oleh endapan rombakan gunungapi muda yang terdiri-dari aliran

andesit, batuapung, breksi gunungapi, konglomerat, lapili, dan lahar (Cameron dkk., 1983).

Kelurusan tersebut terlihat kembali di Kota Takengon dan menerus hingga bagian selatan Danau

Laut Tawar. Kelurusan di sekitar Daerah Ketol, Kota Takengon, dan selatan Laut Tawar

membentuk zona muka pegunungan berupa zona transisi antara pegunungan dan dataran.

Pengamatan lapangan di lembah Ketol memperlihatkan endapan sungai berupa gravel yang

memperlihatkan pola aliran dengan ketebalan lebih dari 2 m. Pengamatan lebih lanjut terlihat

adanya tiga sesar minor yang merupakan sesar normal. Indikasi sesar normal terlihat adanya offset

pada endapan sungai. Pada bagian atasnya memperlihatkan adanya gawir sesar dengan tinggi

sekitar 50 cm. Sesar normal minor ini merupakan bagian dari sesar yang lebih besar, kemungkinan

adalah sesar mendatar.

Kerusakan bangunan yang terjadi akibat kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013 terkonsentrasi

di daerah sekitar pusat gempabumi dan mengarah ke timur dan tenggara dari kedudukan pusat

gempabumi. Pola kerusakan bangunan ini terjadi karena jarak yang dekat dengan pusat

Page 9: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 9

gempabumi, batuan yang tersusun oleh pelapukan batuan rombakan gunungapi muda, dan

diperkirakan merupakan zona sesar yang berarah barat laut – tenggara (NW – SE).

Gambar 5. Sesar normal (garis merah) pada endapan aluvial sungai di Desa Kalaketol,

Kecamatan Ketol, mengindikasikan sebagai sesar aktif.

5.4. Analisis Gempabumi Aceh Tengah Tanggal 2 Juli 2013

Berdasarkan data USGS dan BMKG memperlihatkan bahwa posisi pusat gempabumi utama

yang diikuti oleh beberapa gempabumi susulan terletak di darat. Tabel 2 dan 3 berikut ini

menampilkan parameter kejadian gempabumi Aceh Tengah Tanggal 2 Juli 2013.

Tabel 2. Parameter gempabumi Aceh Tengah Tanggal 2 Juli 2013 bersumber dari data BMKG.

No. Tanggal Pusat Gempabumi

Magni-

tudo

Kedalaman

(km) Keterangan

1. 2 Juli 2013

14:37:03 WIB

4.7 LU-96.61 BT

6.2 SR

10

Gempabumi utama

2. 2 Juli 2013

20:55:38 WIB

4.7 LU-96.69 BT

5.5 SR

10

Gempabumi susulan

3. 2 Juli 2013

22:36:44 WIB

4.71 LU-96.69 BT

5.3 SR

10

Gempabumi susulan

Tabel 3. Parameter gempabumi Aceh Tengah Tanggal 2 Juli 2013 bersumber dari data USGS.

No. Tanggal Pusat Gempabumi

Magni-

tudo

Kedalaman

(km) Keterangan

4. 2 Juli 2013

14:37:02 WIB

4.697 LU-96.687 BT

6.1 Mw

10 Gempabumi utama

Page 10: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 10

5. 2 Juli 2013

20:55:39 WIB

4.713 LU-96.715 BT

5.3 Mw

25,50 Gempabumi susulan

6. 2 Juli 2013

22:36:44 WIB 4.70 LU-96.766 BT 5.2 Mw 24,20 Gempabumi susulan

Kejadian gempabumi tersebut telah mengakibatkan bencana, yaitu 42 orang meninggal dunia, 92

orang luka berat, 352 orang luka ringan, ribuan bangunan rusak, jalan penghubung antara Kota

Bireun hingga Takengon tertutup longsor, terjadi retakan tanah, dan terjadi longsor besar di daerah

Ketol yang terletak dekat dengan pusat gempabumi (Gambar 6 dan 7). Menurut data dari Pusat

Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi/ PVMBG (2009), daerah di sekitar pusat gempabumi

mempunyai tingkat kerentanan gerakan tanah menengah hingga tinggi, artinya daerah tersebut

berpotensi untuk terjadi gerakan tanah, dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Faktor pemicu

gerakan tanah daerah ini adalah curah hujan tinggi dan getaran gempabumi terutama yang

bersumber di darat. Wilayah terparah akibat kejadian gempabumi tersebut adalah Aceh Tengah,

sehingga kejadian gempabumi tersebut dapat dinamakan Gempabumi Aceh Tengah. Berdasarkan

pengamatan lapangan, intensitas gempabumi ini di daerah sekitar pusat gempabumi mencapai

skala VIII MMI (Modified Mercally Intensity), dicirikan pengemudi mobil terganggu, terjadi

kerusakan pada bangunan-bangunan kuat, cerobong asap dan tangki air di atas jatuh, bangunan

tidak tahan gempabumi roboh, ranting pohon patah dari dahannya, retakan tanah, dan longsoran

dimensi besar.

Data mekanisme sumber (focal mechanism) gempabumi dari USGS memperlihatkan pola sesar

mendatar sebagai penyebab kejadian gempabumi Aceh Tengah Tanggal 2 Juli 2013 (Gambar 8).

Berdasarkan data mekanisme sumber terdapat dua bidang yaitu Nodal Plane 2 (NP 2) dengan

kedudukan N 304oE/ 69

o dan rake 169

o dan NP 1 dengan kedudukan N 38

oE/ 80

o dan rake 21

o.

Salah satu bidang tersebut merupakan bidang sesar (fault plane), dan lainnya merupakan bidang

bantu (auxilary plane). Berdasarkan lokasi titip P terlihat bahwa arah kompresi utama penyebab

gempabumi tersebut adalah hampir berarah utara – selatan.

Page 11: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 11

Gambar 6. Longsoran di Desa Srempah,

Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, yang

terletak di sekitar pusat gempabumi.

Gambar 7. Kerusakan bangunan di Desa Tapak

Muge, Kecamatan Kute Panang, Kabupaten

Aceh Tengah. Pada latar belakang terlihat

beberapa titik longsor.

Gambar 8. Data mekanisme sumber gempabumi Aceh Tengah tanggal 2 Juli 2013 bersumber

dari USGS. Gambar panah memperlihatkan arah tekanan dan huruf P dan T menunjukkan titik

pusat tekanan dan tarikan.

5.5. Diskusi

Berdasarkan hasil ploting posisi pusat gempabumi utama tidak berada pada Zona Sesar

Sumatera, namun berjarak sekitar 33 km sebelah timur Segmen Tripa Sesar Sumatera (Gambar

9). Analisis data citra memperlihatkan adanya kelurusan di daerah sekitar pusat gempabumi

tanggal 2 Juli 2013 yang berarah barat laut – tenggara (NW – SE). Hal ini juga didukung oleh

peta geologi dan hasil pengamatan lapangan yang memperlihatkan adanya kelurusan muka

pegunungan berarah barat laut – tenggara dan sesar minor di lembah Ketol yang terletak di

sekitar pusat gempabumi. Data mekanisme sumber (focal mechanism) gempabumi dari USGS

Page 12: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 12

memperlihatkan pola sesar mendatar sebagai penyebab kejadian gempabumi Aceh Tengah

Tanggal 2 Juli 2013 dan adanya bidang Nodal Plane 2 (NP 2) dan NP 1. Berdasarkan data ini

maka dapat disimpulkan bahwa kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013 tersebut bukan

disebabkan oleh Sesar Sumatera, namun disebabkan oleh aktivitas sesar aktif Ketol (lokasinya

berada di lembah Ketol) yang terdapat di Aceh Tengah dengan kedudukan N 304oE/ 69

o dan

rake 169o.

Berdasarkan kenampakan data Aster meskipun tidak terlalu jelas, terlihat adanya pergeseran (off

set) menganan dari beberapa alur sungai, yang mengindikasikan adanya sesar mendatar

menganan di sebelah barat daya Sesar Ketol. Kelurusan muka pegunungan berarah barat laut –

tenggara terdapat di daerah Angkup yang diduga adanya sesar. Sementara itu kelurusan muka

pegunungan berarah barat barat laut utara – timur tenggara terlihat di Danau Laut Tawar Utara

dan Danau Laut Tawar Selatan yang diduga terdapat adanya sesar. Kelurusan muka pegunungan

merupakan salah satu ciri adanya sesar. Hal ini juga didukung adanya kelurusan dari

kenampakan citra Aster. Gambar 8 memperlihatkan sebaran sesar aktif daerah Takengon dan

sekitarnya hasil analisis data citra Aster dan pengamatan lapangan.

Gambar 9. Kedudukan pusat gempabumi utama tanggal 2-7-2013 (tanda bintang kuning),

gempabumi susulan (bulatan merah) dan Sesar Sumatera (garis kuning). Penamaan segmen Sesar

Sumatera mengacu kepada Sieh dan Natawidjadja (2000).

Page 13: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 13

Gambar 10. Peta sesar aktif daerah Takengon dan sekitarnya. Tanda bintang kuning merupakan

pusat gempabumi utama tanggal 2-7-2013, bulatan merah merupakan pusat gempabumi susulan,

dan bulatan biru merupakan sebaran kerusakan bangunan akibat gempabumi tanggal 2-7-2013.

6. Kesimpulan

Kejadian gempabumi tanggal 2 Juli 2013 disebut Gempabumi Aceh Tengah karena wilayah

tersebut mengalami bencana terparah.

Intensitas kejadian gempabumi Aceh Tengah mencapai skala VIII MMI.

Disamping rawan bencana gempabumi, daerah Aceh Tengah juga rawan bencana gerakan

tanah terutama yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan getaran gempabumi.

Berdasarkan analisis morfotektonik dan parameter kejadian Gempabumi Aceh Tengah

tanggal 2 Juli 2013, maka dapat disimpulkan bahwa kejadian gempabumi tersebut bukan

disebabkan oleh aktivitas Sesar Sumatera, namun disebabkan oleh sesar aktif Ketol berarah

barat laut – tenggara dengan kedudukan N 304oE/ 69

o dan rake 169

o.

Ucapan Terimakasih

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Drs. Baheramsyah Indra, Rana Suparan, dan Gangsar

Turjono yang telah membantu pengambilan data lapangan pada kegiatan Tanggap Darurat

Gempabumi Tanggal 2 Juli 2013 yang dilaksanakan oleh Badan Geologi. Ucapan terima kasih

Page 14: IDENTIFIKASI SUMBER GEMPABUMI DAERAH ACEH TENGAH

Publikasi Ilmiah Pendidikan dan Pelatihan Geologi, Vol. 11 no. 2 Oktober 2015, ISSN 0216-1494, hal. 7-16 14

disampaikan kepada Sumaryono, ST., M,Sc. atas bantuannya dalam menyiapkan data citra.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Dr. Gede Suantika, M.Si atas diskusi dan

masukan yang diberikan.

Referensi

Barber, A.J., Crow, M.J., dan Milsom, J.S., 2005, Sumatera (Geology, Resources and Tectonic

Evolution), Geological Society Memoir no. 31, The Geological Society.

Cameron, N.R., Bennett, J.D., Bridge, D.Mc.C., Clarke, M.C.G., Djunuddin, A., Ghazali, S.A.,

Harahap, H., Jeffery, D.H., Kartawa, W., Keats, W., Ngabito, H., Rocks, N.M.S., dan

Thompson, S.J., 1983, Peta Geologi Lembar Takengon, Sumatera, Skala 1 : 250.000,

Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Hall, R., 2002, Cenozoic Geological and Plate Tectonic Evolution of SE Asia and the SW

Pacific: Computer Based Reconstruction, Model and Animation, Journal of Asian Earth

Science (20) 2002, 353 – 431.

Mirnanda, E., Hayat, D.Z., setiadi, I., dan Indragiri, N.M., 2007, Peta Anomali Bouguer Lembar

Takengon, Sumatera, Skala 1 : 250.000, Pusat Survei Geologi, Badan Geologi,

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2009, Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah

Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung.

Sieh, K. dan Natawidjaja, D.H., 2000, Neotectonics of the Sumatran Fault, Indonesia, Journal of

Geophysical Research, Vol 105, No. 12, 28.295 – 28.326.

Supartoyo, Surono, dan Putarnato, E.T., 2014, Katalog Gempabumi Merusak Indonesia Tahun

1629 – 2014 (Edisi Kelima), Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan

Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung: 133 hal.

Tjia, H.D., 1977, Tectonic Depression along the Transcurrent Sumatra Fault Zone, Geology

Indonesia.

Yeats, R.S., Sieh, K., dan Allen, C.R., 1997, The Geology of Earthquakes, Oxford University

Press: 567 pp.