identifikasi seny. organik
TRANSCRIPT
IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
I. TUJUAN
Setelah mempelajari dan melakukan percoban ini, diharapkan dapat :
- menunjukkan sifat dari alkohol
- menunjukkan reaksi terhadap alkohol
- menunjukkan reaksi esterifikasi
- menunjukkan beberapa reaksi adisi terhadap aseton
- membuat senyawa organik yang digunakan dalam percobaan
- menuliskan reaksi yang terjadi selama percobaan
II. DASAR TEORI
Alkohol merupakan senyawa organik yang mempunyai rumus R-OH,
misalnya etanol (C2H5OH), butil alkohol (C4H9OH). Alkohol mempunyai titik
didih lebih tinggi dari pada senyawa alkana yang mempunyai atom C yang
sama. Hal ini disebabkan dalam keadaan cair molekul-molekul terasosiasi,
yaitu membentuk ikatan hidrogen.
Beberapa sifat alkohol antara lain adalah :
- alkohol dapat bercampur dengan air
- alkohol dapat bereaksi dengan fosfor trihalida menghasilkan alkil halida
- alkohol dapat bereaksi dengan logam Natrium menghasilkan Na-alkanoat
CH3OH + Na ® CH3ONa + ½ H2
Etanol atau 2-propanol dapat bereaksi dengan I2 dan NaOH atau NaOI
membentuk endapan kuning yang berbau khusus. Endapan kuning ini
merupakan senyawa Iodoform, reaksinya adalah :
CH3 - CH2 - OH + NaOI ® CH3 - C - H + NaI + H2O
CH3 - C - H + 3 NaOI ® CI3 - C - H + 3 NaOH
CI3 - C - H + NaOH ® CHI3 + HCOONa
Asam karboksilat merupakan senyawa organik yang mempunyai gugus
karbonil (C=O) dan gugus hidroksil (-OH) yang membentuk gugus karboksilat
(COOH). Senyawa ini bersifat asam.
Asam semut, asam asetat merupakan contoh asam karboksilat. Pada
percobaan ini, kita akan meyelidiki reaksi esterifikasi, yaitu reaksi antara
alkohol dengan asam karboksilat, yaitu asam asetat.
Beberapa sifat dan reaksi asam karboksilat :
- asam format atau asam semut bersifat reduktor, maka dapat dioksidasi oleh
larutan kalium permanganat
- asam asetat dapat bereaksi dengan alkohol membentuk ester
O O
// //
CH3- CH2 - OH + CH3 – C -----> CH3 - C - O - CH2 - CH3 + H2O
\
OH
Asam semut dan asam asetat bermanfaat direduksi, asam semut berfungsi
menggumpalkan lateks pada industri karet, sedang asam asetat berfungsi
sebagai bahan pembuat serat (sellulosa asetat) dan sebagai bahan dasar
pembuatan senyawa lain.
Asam oksalat merupakan contoh asam dikarboksilat yang mempunyai
rumus C2H2O4 atau HOOC-COOH. Asam oksalat mempunyai sifat :
- bereaksi dengan H2SO4 pekat terurai menjadi CO2, CO, dan H2O
- apabila asam oksalat dipanaskan lebih kuat terurai menjadi CO2 dan asam
format
COOH ® HCOOH + CO2
|
COOH
- asam oksalat dapat dioksida dengan KMnO4 dalam larutan H2SO4
5 H2C2O4 + 2 KMnO4 + 3 H2SO4 ® K2SO4 + 2 MnSO4 + 8 H2O + 10 CO2
- apabila kalium oksalat dibubuhkan larutan ferro sulfat akan terbentuk
senyawa komplek kalium ferro oksalat.
Aldehid dan keton merupakan senyawa organik yang mengandung
gugus karboksil (C`=0). Aldehid mempunyai rumus R-CO-H dan keton
mempunyai rumus R-CO-R. Etanol merupakan salah satu contoh senyawa
aldehid dan aseton merupakan salah satu contoh senyawa keton.
Beberapa reaksi aldehid dan keton :
- Aldehid dan keton dapat dibedakan oleh reaksi oksidasi. Aldehid dapat
dioksidasi dengan larutan Ag-ammoniakol (reaksi Tollens) dan dengan
reagen Fehling. Reaksi Tollens adalah larutan basa dari perak nitrat,
(Ag(NH3)2OH).
O
¤ ¤
R - C - H + 2 Ag(NH3)2OH ® R - COONH4 + 2 Ag + 3 NH3 + 2
H2O
Reagen Fehling adalah campuran larutan CuSO4 dan larutan alkali garam
tartrat. Campuran ini berwarna biru yang mengandung ion kompleks Cu2+
dalam suasana alkalis.
O
¤ ¤
R - C - H + 2 Cu2+ + NaOH + H2O ® R - COONa + Cu2O + 4 H+
- Aldehid dan keton sederhana dapat mengadisi NaHSO3 menghasilkan
senyawa berbentuk kristal.
NaSO3
ê
CH3 - C - CH3 + NaHSO3 ® CH3 - C - CH3
êê ê
O OH
- Aldehid dan keton dapat mengadisi derivat amino, sebagai contoh reaksi
aldehid dengan fenilhidrazin membentuk fenilhidrazon.
O
//
CH3 - C + H2N - N - C ® CH3 - C - N - O
\ ê ê ê
H H OH H
Asetaldehid adalah cairan yang mudah menguap, tak berwarna dan
berbau menyengat. Aseton digunakan sebagai pelarut resin, plastik dan plitur.
Dalam tubuh manusia, aseton merupakan hasil samping metabolisme lemak.
III. PERALATAN DAN BAHAN
2 Alat yang digunakan meliputi :
- tabung reaksi 12 buah
- penangas reaksi
- gelas piala 250 ml 2 buah
- gelas piala 400 ml 1 buah
- cawan porselin
- corong
- penjepit tabung reaksi
- rak tabung reaksi
- gelas ukur 10 ml
- pipet tetes
- pipet volume 10 ml
- pipet ukur 25 ml
- labu dasar bulat
- spatula
- botol semprot
3 Bahan yang digunakan :
- larutan alkohol (etanol)
- CuSO4.5H2O
- larutan iod-iod kalium
- larutan NaOH 10%
- larutan asam asetat
- larutan H2SO4 pekat
- larutan NaHSO3
- aquades
IV. CARA KERJA
A. Reaksi Terhadap Alkohol
1. Menunjukkan adanya air
- masukkan 10 ml alkohol ke dalam labu dasar bulat
- tambahkan sedikit CuSO4 tak berair (diperoleh dengan memanaskan
CuSO4.5 H2O di dalam cawan porselin)
- amati warna CuSO4 di dalam alkohol
2. Test Iodoform
- isikan 2 ml etanol 10 % dalam tabung reaksi
- tambahkan 2 ml larutan iod-iod kalium ke dalam tabung reaksi
- teteskan larutan NaOH encer sampai warna coklat iod hilang
- amati endapan yang terjadi
B. Asam Karboksilat
1. Larutan Esterifikasi
- isikan 2 ml larutan asam asetat ke dalam tabung reaksi
- tambahkan 2ml alkohol (etanol)
- tambahkan dengan hati-hati asam sulfat (H2SO4) pekat sebanyak 3
tetes
- tabung reaksi dipanaskan dalam pemanas air selama 30 menit dan
ditutup tidak rapat dengan kertas tissue
- bandingkan dengan reaksi yang tidak ditambahkan dengan asam asetat
- amati kedua percobaan tersebut
C. Reaksi Terhadap Aseton
1. Reaksi adisi terhadap NaHSO3
- isikan 1 ml aseton ke dalam tabung reaksi
- tambahkan 1 ml larutan NaHSO3 yang pekat
- kocoklah campuran pada tabung reaksi
- amati apa yang terjadi
V. DATA PENGAMATAN
Alkohol :
Bahan yang
direaksikan
Pengamatan Reaksi
Etanol dengan
CuSO4
- CuSO4 5H2O berwarna
biru tua pada saat
sebelum pemanasan
- larutan etanol berwarna
bening
- CuSO4 berwarna putih
setelah dipanaskan
- CuSO4 berwarna biru
pada saat CuSO4 dalam
alkohol karena CuSO4
mengikat air yang berada
di dalam alkohol (etanol)
- terdapat endapan
C2H5OH + CuSO4 ®
Etanol + Iod
Kalium + NaOH
- pada saat penambahan
Iod Kalium pada etanol,
larutan dalam tabung
reaksi menjadi berwarna
coklat setelah beberapa
saat berwarna kuning
- lalu ditambahkan larutan
NaOH encer tetes demi
tetes dan terjadi
perubahan warna dari
CH3CH2OH + KI ®
CH3CH2I + KOH
CH3CH2I + KOH
+NaOH ® CH3CH2OH +
KOH + NaI
coklat kembali bening
- tidak terdapat endapan
Asam Karboksilat :
Bahan yang
direaksikan
Pengamatan Reaksi
Reaksi esterifikasi
a. Asam asetat +
asam sulfat +
etanol
b. Asam sulfat +
etanol
- pencampuran asam
asetat, asam sulfat dan
etanol tidak
mengakibatkan
terjadinya perubahan
warna, timbul bau yang
mirip dengan bau
mainan balon tiup anak-
anak.
- terdapat bau yang juga
mirip bau mainan balon
tiup anak-anak, tetapi
kurang begitu
menyengat bila
dibandingkan dengan
reaksi yang
ditambahkan asam
asetat.
CH3CH2OH +CH3COOH
® CH3COOCH2CH3 +
H2O
H2SO4 + 2CH3CH2OH ®
(CH3CH2)2SO4 + 2H2O
Aldehid dan Keton :
Bahan yang
direaksikan
Pengamatan Reaksi
Reaksi adisi 2 campuran keruh O
terhadap NaHSO3 - lama-kelamaan menjadi
dua fasa yaitu bagian
atas yang berwarna
bening dan bawahnya
berupa endapan
berwarna putih
- mengeluarkan panas
(eksoterm)
//
H3C - C - CH3 + NaHSO3
ONa
|
® CH3 - C - CH3
|
HSO3
VII. PEMBAHASAN
1. Menunjukkan adanya air dalam etanol
Percobaan ini sudah jelas tujuannya, yaitu menunjukkan
terkandung atau tidaknya air dalam alkohol (etanol). Hal ini dilakukan
dengan menambahkan CuSO4 pada etanol. CuSO4 ini didapat dari
pemanasan kristal CuSO4.5H2O yang berwarna biru hingga CuSO4 ini
menjadi berwarna putih. Warna putih pada CuSO4 ini menunjukkan bahwa
hidrat (5H2O) telah diuapkan.
Untuk menunjukkan adanya air dalam alkohol, maka dimasukkan
CuSO4 tadi dan didapatkan suatu perubahan dimana CuSO4 mengikat air
dari alkohol sehingga CuSO4 ini kembali berwarna biru.
Perlu diingat bahwa alkohol jarang didapatkan dalam keadaan
murni (100% alkohol). Pasti terdapat kandungan airnya, misalnya alkohol
75%, maka kandungan alkoholnya adalah 75% dan sisanya adalah air.
Untuk mendapatkan alkohol 100% diperlukan proses destilasi yang cukup
panjang.
2. Test Iodoform
Test ini dilakukan dengan menambahkan KI pada etanol yang
warnnya menjadi coklat, lalu ditambahkan tetes demi tetes NaOH encer
hingga warna menjadi bening setelah beberapa saat berwarna kuning.
Jadi, dapat dipastikan bahwa iod-iod kalium itu bereaksi dengan
alkohol. Kemudian NaOH dapat mengembalikan alkohol ke keadaan
semula, dimana iod kalium itu diikat oleh Na+. Seperti reaksi berikut :
CH3CH2OH + KI ? CH3CH2I +KOH
CH3CH2I + KOH + NaOH ? CH3CH2OH + NaI + KOH
3. Larutan Esterifikasi
Reaksi esterifikasi adalah proses pembuatan ester dengan reaksi
langsung antara suatu asam dan alkohol.
a. Dalam percobaan ini direaksikan asam asetat dengan etanol.
CH3COOH + CH3CH2OH ? CH3COOCH2CH3 + H2O
asam asetat etanol etil asetat
Esterifikasi ini berkataliskan asam, yaitu asam sulfat (H2SO4) dan
merupakan reaksi reversibel. Reaksi esterifikasi dapat dikatakan selesai
bila ditandai dengan terciumnya bau-bauan seperti bau mainan balon
tiup anak-anak.
b. Sedangkan satu lagi adalah reaksi antara asam sulfat dengan etanol
tanpa asam asetat yang menimbulkan bau yang hampir sama, hanya
kurang menyengat.
4. Reaksi adisi terhadap NaHSO3
Reaksi adisi adalah reaksi pengubahan dari senyawa berikatan
rangkap (tak jenuh) menjadi senyawa berikatan tunggal (jenuh) dengan
cara menangkap atom-atom.
Pada percobaan ini, campuran yang terbentuk setelah dikocok dan
didiamkan beberapa saat akan terbentuk dua fasa yaitu larutan bening yang
berada di bagian atas dan di bagian bawahnya terdapat endapan berwarna
putih. Selain itu, reaksi ini menghasilkan panas, yang berarti eksoterm.
VII. Kesimpulan
· Alkohol dapat bereaksi dengan air, terbukti pada saat ditambahkannya
CuSO4 kering, hasil pemanasan CuSO4.5H2O. Air yang terkandung
dalam alkohol (etanol) diikat oleh CuSO4.
· Alkohol ditambahkan iod kalium dan NaOH, warna coklat yang timbul
sedikit demi sedikit akan hilang dan menjadi berwarna kuning yang
kemudian menjadi bening.
· Esterifikasi adalah reaksi reversibel, sehingga apabila asam karboksilat
diesterkan harus digunakan alkohol berlebih agar ester yang
terbentuk lebih sempurna.
· Pada reaksi adisi terjadi pemutusan ikatan rangkap dan sebagai hasilnya
terdapat endapan putih yang mengkristal dan menghasilkan panas.
DAFTAR PUSTAKA
-------. 2001. Petunjuk Praktikum Percobaan 5 Identifikasi Senyawa Organik.
Bandung: UP MKU POLBAN.
Fessenden, Ralp J. And Joan S. Fessenden. 1989. Kimia Organik Jilid 1 Edisi
Ketiga. Jakarta: Erlangga.
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA TERAPAN
Judul Percobaan : IDENTIFIKASI SENYAWA ORGANIK
Tanggal Praktikum : 16 APRIL 2001
Dosen Pembimbing : Bapak EKO, LSRC.
Nama Mahasiswa : ADE CHANDRA (0040125)
ANGGAMIJAYA (0040126)
ASTRI PERTIWI (0040127)
Kelas/Kelompok : 1-B / I
Tanggal Penyerahan : 23 APRIL 2001
LABORATORIUM KIMIA TERAPAN
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2001