perhitungan entropi konfigurasi bagi seny a w a kompleks
TRANSCRIPT
PERHITUNGAN ENTROPI KONFIGURASISENY A W A KOMPLEKS TEKNESIUM
BAGI
MuhayatunPusat Penelitian dan Pengembangan Teknik Nuklir BATAN
Susanto Imam Rahayu, N.M. SurdiaDepartemen Kimia. Institut Teknologi Bandung
Abdul MutalibPusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka BATAN
ABSTRAK
Studi ten tang kompleks teknesium akhir-akhir ini berkembang sangat pesat karena salah satu isomer intinya(99mTc) digunakan secara luas untuk tujuan diagnosis. Hubungan struktur-kestabilan senyawa kompleksteknesium berdasarkan model paket kerucut telah dilakukan oleh Kung menggunakan nilai SAS (Solid AngleFactor Sum). Dihipotesiskan bahwa nilai SAS secara kuantitatif berhubungan dengan kestabilan. Nilai SAStelah pula dimanfaatkan oleh beberapa peneliti, baik dalam sintesis maupun dalam merancang jalur reaksi
pembentukan beberapa senyawa kompleks teknesium serra untuk memprakirakan geometri molekul strukturkompleks. Meskipun man/Qat nilai SAS telah nyata dirasakan, model tersebut belum memiliki landasan teoriyang mampu menjelaskan hubungan antara parameter sterik dengan sifat fisikokimia kompleks terutamayang terkait dengan kestabilan. Untuk lebih menyempumakan model SAS, maka pada penelitian inidilakukan perbaikan model dengan memberikan landasan konsep dan penyempurnaan perumusan nilai SAS.Hasil yang telah diperoleh dari korelasi nilai SAS dengan parameter tennodinamika pada beberapasenyawa sederhana menunjukkan bahwa nilai SAS mempunyai kecenderungan yang selalu sarna denganentropi standar (oS"). Pembuatan model pendekatan entropi dilakukan dengan melibatkan beberapa faktoryang dalam model Kung tidak diperhitungkan. Optimasi entropi pada panjang ikatan (ML) telah puladilakukan pada berbagai bentuk kompleks. Hasil perhitungan nilai SAS menggunakan nilai R perhitunganuntuk lebih dari seratus kompleks teknesium mempunyai nilai temonnalisasi rata-rata 0,8545 :t 0,085 J danmemiliki profil yang sarna dengan nilai SAS hasil perhitungan Kung. Nilai entropi diperoleh dari hasilperkalian antara nilai In .0. (degenerasi total bagi konfigurasi) dan tetapan Boltzmann. Hasil perhitungannilai .0. dan In .0. dari kompleks teknesium tersebut berada pada rentang yang tidak terlalu lebar. Hasilpenelitian ini telah mampu memberikan landasan nilai SAS (yang awalnya hanya merupakan hasil empiris)dalam menjelaskan hubungan struktur-kestabilan serra menyempurnakan model yang telah dibuat olehKung, dkk.
ABSTRACTRecently, the study of technetium complexes is rapidly increasing, due to the benefit of99mTc complexes (oneofTc nuclear isomers), which are widely usedfor diagnostics. Study of the structure-stability relationship ofTc complexes based on solid angle has been done by Kung using a Solid Angle Factor Sum (SAS). The SASis hypothesized to be related to stability. SAS has been used by several researchers either for synthesis ordesigning the reaction route of the Tc complexfonnation and predicting the geometry of complex structures.Although the advantages of the SAS were very gratifying, but the model does not have the theoretical basiswhich is able to explain the correlation of steric parameters to physicochemical properties of complexesespecially to those connected to a complex's stability. To improve the SAS model, in this research the modelwas modified by providing a theoretical basis for SAS. The results obtained from the correlation of the SASvalue to the thennodynamic stability parameters of simple complexes show the values to have a similar trendas the standard entropy (-s"). The entropy approximation model was created by involving some factorswhich are not used in Kung's model. Entropy optimization to the bond length (ML) has also been done toseveral complexes. The calculations of SAS value using the calculated R for more than 100 Tc complexesprovide a norlnalized mean value of 0.8545 :t 0,085 I and have similar curve profiles as those of Kung'smodel. The entropy value can be obtained by multiplying the natural logarithm of the a priori degeneracy ofa certain distribution (.Q) and the Boltzmann constant. The results of.Q and In .Q of the Tc complexes have anarrow range. The results of this research are able to provide a basic concept for the SAS to explain thestructure-stability relationship and to improve Kung's model.
Key Words: Solid angle factor sum. stability. entropy. complex. and van der Waals radii.
Proslding Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
ISSN 0216 -3128Muhayatun, dkk. 179
diproyeksikan pada perrnukaan bola dalarn ordepertarna dan orde kedua. Efek sterik orde pertarnadisebabkan oleh atom-atom yang terikat secarakoordinasi pada atom logam pusat, sedangkan efeksterik orde kedua disebabkan oleh atom-atom yangterikat bukan secara koordinasi pada lapisanselanjutnya. Di sini dikenal dua parameter yaitufaktor sudut ruang (SAF = solid angle factor) dansudut kipas (FA = fan angle). SAF yaitu sudut
ruang dari kerucut ligan yang terdiri dari logamsebagai puncak dan atom-atom yang terikat secarakoordinasi dibagi dengan 47t(3). Sedangkan FAdidefinisikan sebagai sudut yang dibentuk olehatom logam dan atom yang terikat secarakoordinasi. Oleh karena itu, untuk menjelaskansterik total di sekitar atom logam sebagai pusatkompleks, dilakukan dengan menjumlahkan semuaharga SAF untuk semua atom ligan yang terikatsecara koordinasi dengan atom logam. Nilai SAS(LSAF) ini menunjukkan sterik secarakeseluruhan. Secara matematik, sudut ruang yangterbentuk oleh bola yang ditempatkan dalam
sebuah kerucut dapat dihitung dengan persamaan(1,2,3,4). Dimana, R adalah jari-jari van der Waalsdan ML adalah panjang ikatan antara atom logamdan atom ligan. Untuk memprakirakan kestabilansterik dari kompleks-kompleks (baik yang telahdisintesis maupun yang belum), secara sederhana
ungkapan parameter nilai SAS dengan liganmonodentat disajikan pada Gambar I.
e 27t
~
r 2 ( sin e/ r 2 ) dcp dew =0 0
21t(1-cos 9) (1)
FA = e = sinl (R/ML)SAF = W/4n =1f2(I-cosFA)SAS = 1:SAF
~ ML
Go-
~
LANDASAN TEORI Gambar 1. Parameter nilai SAS
Nilai SAS yang telah dihitung oleh Wei danKung(IO) untuk lebih dari 100 kompleks teknisiumdiperoleh harga rata-rata 0,97:1:0,13 dan secarakuantitatif berhubungan dengan stabilitas. Secarateoritis nilai SAS yang optimum adalah satu yang
diperoleh hila cone packing sempurna dicapai.
SAS
Secara sederhana, model paket kerucut
untuk struktur monomer digambarkan sebagaisebuah unit bola dengan ion logam sebagai
pusatnya. Ligan-ligan secara sentripetal
-Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl Nukllr
P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
180 ISSN 0216.3128 Muhayatun, dkk.
go = (1- fAS).4n (7)Pemodelan Entropi Konfigurasi BagiSenyawa Koordinasi
Entropi merupakan suatu sifat yangmenyangkut sejumlah besar molekul yang pactahakekatnya hanya dapat dijelaskan secara statistik.Pacta mekanika statistik entropi dapat dijelaskanmenggunakan konsep ensembel. Di dalam" ensembelmikrokanonik sistem individu mempunyai n, V daDE tetap. Ungkapan persamaan entropi sebagaifungsi degenerasi total bagi konfigurasi (.0.) dapatdinyatakan dengan persamaan berikut (2.1.6).
S = k In .0. (5)
Dengan k adalah tetapan Boltzmann.
Optirnasi nilai entropi dapat diperoleh denganrnelakukan penurunan pertama pada perbandingannilai R dan ML. Penurunan entropi terhadap MLpada bent\1k senyawa MXn Y m rnenghasilkanpersarnaan berikut.
Hasil penurunan pertarna tersebut dibuatsarna dent;an nol, sehingga diperoleh nilaiperbandingan R dan ML daTi rnasing-rnasingbentuk senyawa MX2. MX3. M~. MXs, M~. MX7.dan MXg. Hasil perbandingan R dan ML daTiberbagai ~ntuk senyawa disajikan pada Tabel 1.Hasil yang diperoleh rnenunjukkan bahwa dengansernakin ban yak ligan yang terlibat, diperolehperbandingan nilai R dengan ML sernakin kecil.
Secara umum ungkapan .0. yang menyatakanbanyaknya cara nj partikel tak terbedakan dapatdidistribusikan di antara gj, dinyatakan dalampersamaan berikut.
Tabel 1. Perbandingan nilai R dan ML padaberbagai bentuk senyawa,n, n, n;
.Q=~!1 =n!ll1Ln_' n ' n '"1. 2' ';.
(6)
Pada penelitian ini nilai .0. dinyatakan sebagaidegenerasi total bagi konfigurasi dalam menempatiruang yang luasnya 47t. Pada model entropi ini,ruang 47t dibagi menjadi dua bagian yaitu ruangyang terisi oleh ligan clan yang kosong. Pembagianruang kosong clan yang terisi oleh ligan secarasederhana ditunjukkan pada Gambar 2.
TATA KERJA
Pembuatan model pendekatan entropidilakukan berdasarkan pada mekanika statistik
menggunakan konsep mikrokanonik ensembel.Ungkapan model persamaan entropi dilakukandengan melibatkan faktor sudut ruang dalammenyatakan fungsi bobot statistik. Pembuatanmodel pendekatan entropi ini telah melibatkanbeberapa faktor yang dalam model Kung tidakdiperhitungkan, seperti nilai SAS kosong dandistribusi penyusunan atom ligan. Pembuatanmodel dillikukan bagi berbagai bentuk senyawa.baik yan* memiliki pasangan elektron bebasataupun yang tidak. Optimasi entropi pada panjang
Gambar 2. Distribusi ligan dolam menempatiruang
Pengembangan ungkapan entropi dilakukandengan melibatkan ruang dalam mengungkapkanbobot statistik. Faktor ruang tersebut dinyatakandalam bentuk nilai SAS. Ungkapan gi yangmelibatkan nilai SAF dinyatakan dalam persamaanberikut.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
Muhayatun, dkk. ISSN 0216-3128 181
ikatan (ML) dilakukan pada bentuk senyawa MXn(M,X,n adalah atom pusat, ligan, dan jumlah atom
ligan).
Perhitungan Nilai Rhit
Perhitungan nilai SAS untuk kompleksteknesium dilakukan dengan menetapkan nilai Rbi!yang akan digunakan. Hasil perhitungan nilai Rbi!berbagai atom ligan disajikan pacta Tabel 2.Meskipun nilai Rbi! lebih rendah dibandingkandengan nilai RvdW, perhitungan nilai SAS senyawakompleks menjadi lebih baik, karena senyawakompleks teknesium yang mempunyai nilai SAS> Imenjadi lebih sedikit.
Sebelum melakukan perhitungan nilai SASuntuk senyawa kompleks teknesium, perluditetapkan nilai R perhitungan (RhiJ yang akandigunakan. Penetapan nilai Rhi! berbagai atom ligandilakukan dengan mengacu pacta hasil perhitunganperbandingan nilai R/ML sebelumnya (Tabel 1).Perhitungan dilakukan pada berbagai bentuksenyawa kompleks teknesium dan nilai ML yangdigunakan diambil dari nilai panjang ikatan antaraatom teknesium dan atom ligan yang diperoleh dariberbagai data difraksi sinar-X. Selanjutnyadilakukan perhitungan nilai SAS untuk 103senyawa kompleks teknesium menggunakan nilai~i! dan ML eksperimen (MLeksp). Setelahdilakukan perhitungan nilai SAS maka selanjutnyadilakukan perhitungan nilai.o. dan In .0. padaberbagai senyawa kompleks teknesium.
Tabel 2. Nilai Rhit berbagai atom ligan untuksenyawa kompleks teknesium
No Atomkoordinasi
Rhi! (A) Deviasistandar Rhit (A)
0,0595=0 1,2251
1,1897
1,2856
1,6789
1,8015
1,9036
1,4893
1,6785
1,7003
1,4100
1,1827
1,5980
1,2915
1,7029
2
3
4
5
6
-H
-F--Cl
-Br
-I
0,0542
0,0629HASIL DAN PEMBAHASAN
7 -N 0,0647
0,0720
0,0587
0,0613
0,0236
0,1619
0,0614
0,0971
Kompleks teknesium 99m mempunyai
karakteristika yang unggul sehingga merupakansediaan radiofarmasi yang banyak digunakan secararutin dalam kedokteran nuklir. Oalam melakukanperhitungan nilai SAS kompleks teknesium,masalah pertama yang harus diperhatikan adalahmenentukan nilai R ligan. Oalam menetapkan nilaiRvdW berbagai ligan, Kung mengacu pada nilai RvdWyang digunakan oleh Fisher dan Li pada senyawakompleks dengan logam lantanida dan aktinida(S).Kedua kelompok logam tersebut memiliki elektrondari orbital f sehingga ikatan koordinasi an taraelektron yang lebih luar dari atom ligan secaraumum lemah. Hal tersebut menyebabkan nilai jari-jari van der Waals atom koordinasi tidak dapatdibedakan an tara sebelum dan sesudah terjadipembentukan kompleks. Untuk kompleksteknesium yang mengandung elektron orbital d,membentuk ikatan koordinasi yang sangat kuatantara logam dan atom ligan, sehingga setelahterjadi pembentukan kompleks nilai jari-jari vander Waals menjadi lebih kecil. Efek tersebut akanmenjadi lebih terasa jika digunakan ligan lunak
seperti sulfur, fosfor, klor, brom, dan lain-lain.
Untuk mengimbangi efek tersebut maka dilakukannormalisasi pada nilai jari-jari van der Waals,dengan menggunakan asumsi bahwa semuapermukaan sudut ruang tertutup oleh ligan.
8
9
10
11
-8
-p
-0
=N
-Tc
-c
-As
12
13
14
Perhitungan Nilai SAS Senyawa KompleksTeknesium
Perhitungan nilai SAS untuk 103 senyawakompleks teknesium dilakukan menggunakan nilaiRhi! dan MLeksp. Mengingat nilai Rhi! lebih kecil daripacta nilai RvdW basil normalisasi, maka nilai SASyang diperoleh akan cenderung lebih kecil jikadibandingkan dengan nilai SAS basil perhitunganKung. Hasil perhitungan nilai SAS untuk lebih dari
100 senyawa kompleks teknesium mempunyai nilai
rata-rata 0,8545 ::!: 0,0851, sedang nilai SASrata-rata yang telah dihitung oleh Kung untuk lebihdari 100 kompleks teknesium adalah 0,973 ::!: 0,13.Kedua profil basil perhitungan SAS tersebutdisajikan pacta Gambar 3.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl :~OO2
digunakan nilai Rhit. Hal tersebut dikarenakan
kompleks yang memiliki nilai SAS > 1 jumlahnyasedikit, sehingga koreksi tumpang tindih antar-ligandapat dihindarkan. Setelah dilakukan perhitunganSAS. selanjutnya dilakukan perata-rataan nilai ML.Perata-rataan nilai MLeksp untuk berbagai atom
ligan disajikan pada Tabel 3. Nilai rata-rata MLekspini diperlukan untuk mengevaluasi besarnya nilaiSAS clan untuk memprakirakan struktur senyawabaru yang dirancang memiliki karakteristikatertentu.
Perhitungan Nilai .Q Senyawa KompleksTeknesium
Setelah dilakukan perhitungan nilai SASmaka selanjutnya dilakukan perhitungan nilai.o.dan In .0. pada berbagai senyawa kompleksteknesium. Profit dan nilai .0. dan In .0. disajikanpada Gambar 4 dan Tabel 4.
Gambar 3. Profil nilai SAS menggunakan Rhit danPerhitungan Kung dkk.
Tabel 3.
Gambar 4. Profil.Q dan In(.Q) senyawa kompleksteknesium
Pada profil di atas tampak bahwa basil
perhitungan Kung menunjukkan, senyawakompleks yang mempunyai nilai SAS > 1 lebihbanyak dibandingkan dengan basil perhitungan nilaiSAS menggunakan nilai Rhit. Pada senyawa
kompleks yang mempunyai nilai SAS > 1 harus
dilakukan koreksi, karena telah terjadi tumpangtindih antar-ligan. Banyaknya kompleks yangmempunyai nilai SAS > I menunjukkan bahwa nilaiR van der Waals basil normalisasi masih terlalupanjang. Selanjutnya jika ditinjau dari efek sterikorde satu, perhitungan nilai SAS untuk kompleks
teknesium akan lebih menguntungkan jika
Secara umum nilai .Q dan In.Q dari seratuslebih senyawa teknesium yang telah disintesisberada pacta rentang yang tidak terlalu lebar. Haltersebut sesuai dengan fenomena bahwa suatusenyawa kol11pleks yang stabil derajat keacakannyaterbatas sehiingga harus berada pacta suatu rentangyang tidak terlalu lebar. Selanjutnya untukmemprakirakan suatu rancangan kompleksteknesium. perhitungan nilai.Q dan In.Q di alasdapat digunakan untuk memprakirakan apakahrancangan senyawa kompleks tersebut stabil atautidak.
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
Muhayatun, dkk. ISSN 0216 -3128 183
Bila dikaitkan dengan hasil perhitungan
sebelurnnya tentang perbandingan nilai R dan MLyang berada pacta nilai tertentu untuk suatu
senyawa kompleks dengan bilangan koordinasiyang tertentu, maka dapat ditunjukkan bahwa nilaijari-jari atom ligan itu seharusnya berada pactasuatu rentang. Hal yang sarna dapat pula dijelaskanpacta hasil perhitungan nilai In.o. dari seratus
senyawa kompleks teknesium yang telah disintesis,menunjukkan nilai In .0. berada pacta suatu rentangyang tidak terlalu lebar. Kecenderungan nilai In .0.setara dengan kecenderungan nilai entropi, karena
entropi merupakan fungsi perkalian dari tetapanBolzmann dan nilai In .0.. Selanjutnya dapatdinyatakan bahwa entropi suatu senyawa kompleks
yang stabil, khususnya senyawa kompleksteknesium, berada pacta suatu daerah probabilitastertentu, sehingga untuk merancang suatu sediaanradiofarmasi yang stabil harus dilakukan prakiraannilai entropi untuk mengetahui apakah sediaantersebut stabil atau tidak.
4. Huheey, J.E., Inorganic Chemistry, HarperInternational Edition, 2nd ed. (1978).
5. Li Xing Fu, Inorganic Chimica Acta, 129, 235-244. (1987)
6. Mayer, J.E., Mayer, M.G., StatisticalMechanics, John Wiley & Sons, Inc., London.
7. Muhayatun 2002, Landasan Teori KestabilanSenyawa Kompleks Teknesium, DisertasiProgram Doktor, ITB, Bandung. (1940)
8. Sanderson, R. T. , Chemical Bonds and BondEnergy, Academic Press, New York.(1976)
9. Weast, R.C., Handbook of Chemistry andPhysics, CRC Press, 70th ed. (1990)
10. Wei, Y.,Liu, B., Kung, H.F., Quantitative studyof the structure-stability relationship of Tccomplexes, Appl. Radiat. Isot., 41, 763 -771.(1990)
TANYAjAWAB
KESIMPULAN Muzakky..Kompleks Tc yang terjadi beberapa buah dan
berapa harga entropi masing-masing.
..Pengompleks Tc apa saja ?
Hasil perhitungan nilai SAS menggunakannilai R perhitungan untuk lebih dari seratussenyawa kompleks teknesium yang telah disintesismempunyai nilai rata-rata 0,8545 :t: 0,085 danmemiliki profil yang sarna dengan hasil perhitunganKung. Perhitungan nilai entropi diperoleh dari hasilperkalian antara nilai In.o. (degenerasi total bagikonfigurasi) dan tetapan Boltzman. Hasilperhitungan nilai .0. dan In .0. dari seratus tigasenyawa kompleks teknesium berada pada rentangyang tidak terlalu lebar.
Muhayatun.Perhitungan nilai entropi yang diwakili oleh
nilai In .fl dilakukan pada struktur komplekteknisium dengan berbagai jenis logam.Untuk satu jenis kompleks perhitungan In .fldilakukan pada satu struktur kompleks yangpaling boleh jadi. sehingga utnuk suatustruktur kompleks tertentu diperoleh 1 nilaiIn .12.
.Perhitungan entropi ini dilakukan pada 103senyawa kompleks Tc yang telah disintesisdan dikarakterisasi. Hasil yang diperolehpada perhitungan lebih dari 100 senyawakompleks Tc tersebut memperoleh nilai In .flpada suatu rentang nilai yang tidak terlaluLebar.
DAFfARPUSTAKAI. Alberty,R.A. , Daniels, F. Kimia Fisika,
Erlangga, Jakarta. (1984)
2. Davis,J.C., Advanced Physical Chemistry, TheRonald Press Company, New York (1965).
3. Ficher R.D. and Li Xing-Fu , J. Less-commonMetals,112, 303. (1985).
Prosldlng Pertemuan dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl :1002
184 ISSN 0216.3128 Muhayatun, dkk.
~"
~Tabel 4. Nilai SAS, .0. dan In(.o.) senyawa kompleks teknesium
Senyawa CN
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
SAS
0,6038
0,6116
0,6352
0,6538
0,7322
0,7499
0,7640
0,7665
0,7654
0,7711
0,7787
0,7799
0,7791
0,7817
0,7866
0,7881
0,7885
0,7981
0,8019
0,8003
0,8223
0,8253
0,8308
0,8286
0,8283
0,8171
0,7393
0,7911
0,7926
0,9440
0,9199
0,9199
0,7909
0,9022
0,8981
0,8950
0,8940
0,8841
0,8826
0,8824
0,8332
0,8571
In ,Q
5,7757
5,8071
5,8957
7,3394
7,6572
7,7071
7,7411
7,7448
7,7467
7,7647
7,7788
7,7811
7,7816
7,7866
7,7925
7,7972
7,7974
7,8119
7,8119
7,8140
7,8333
7,8344
7,8349
7,8354
7,8355
8,5225
9,4734
9,5935
10,2869
5,6839
5,8871
5,8874
5,9400
5,9701
5,9839
5,9933
5,9960
6,0183
6,0211
6,0215
6,0267
6,0417
a3,2235E+02
3,3267E+02
3,6346E+02
1,5397E+03
2,1158E+03
2,2241 E+03
2,3009E+03
2,3096E+03
2,3139E+03
2,3558E+03
2,3894E+03
2,3949E+03
2,3962E+03
2,4081 E+03
2,4223E+03
2,4337E+03
2,4343E+03
2,4697E+03
2,4699E+03
2,4750E+03
2,5232E+03
2,5261 E+03
2,5272E+03
2,5285E+03
2,5288E+03
5,0265E+03
1,3009E+04
1,4669E+04
2,9345E+04
2,9409E+02
3,6035E+02
3,6047E+02
3,7994E+02
3,9155E+02
3,9698E+02
4,OO72E+02
4,0183E+02
4,1090E+02
4,1202E+02
4,1218E+02
4,1433E+02
4,2061 E+02
K[TcO4]
(NH4)[TcO4]
(NMe4)[TcO4]
TC207
[TCN(S2CNE~)2]
Ks(H30)[TC2Cls]3.3H20
K3TC2Cls.nH20
YTc2Cls.9H~
(NH4)3[TC2Cls]
[TC202(SCH2CH2S)3]
[TCO(O2CsH4)2f
(n-BU4N)2[TC2Cls]
[TcO(SCH2C(O)S)2f
[T cO( meso-(SCHCO2Me )2)2]+
(AsPh4)[TcNCI4]
[TcOBr4f
(AsPh4)[TcNBr4]
[TcOCI4f
«Ph3P)2N)[TcOCi4]
[TCO(SCH2CH2S)2f
[TcO(PnAO)]
meso[TcO(TM-PAO)]
dl-[TcO(HM-PAO)]
meso[TcO(HM-PAO)]
[TcO(PM-PAO)]
trans-[Tc(tmbt)3(NCMe)2]
[TCN(C9HsNS)2]
[TcO(SCH2CHO)2f
[TcO(CI3H9NO2)CI]
(n-BU4N)3[TC(NCS)s]
(NH4)2[TcBrs]
H2[TcCls].9H20
TC2As3
[TcBrsf2
(NH4)2[TCCls]
TCP3
(AsPh4)2[TCCls]
[Tc(OH)(MDP)f
[TcClsf2
[Tc(dmpe)3]+
[Tc(SC(NH2)2)S]3+
[Tclsf2
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35'-36
37
38
39~o41
42
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan den Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
No. Senyawa CN SAS
0,6807
0,8868
0,9523
0,8942
0,8819
0,8591
0,8390
0,8384
0,8761
0,8397
0,8446
0,8630
0,8599
0,8462
0,8636
0,8578
0,7530
0,8777
0,9202
0,9126
0,9010
0,8238
0,8282
0,8229
0,8890
0,8759
0,8607
0,8592
0,8505
0,7687
0,9395
0,8886
0,8298
0,8347
0,8588
0,8989
0,9067
0,8894
0,9034
0,8301
0,8943
0,8492
0,8962
In .0.
7,1680
7,7894
8,5633
8,7014
8,7216
8,7227
8,7233
8,7263
8,7339
8,7406
8,7411
8,7449
8,7451
8,7456
8,7477
8,7497
8,7919
9,0173
9,0700
9,3250
9,3494
9,3679
9,3745
9,3773
9,3947
9,4122
9,4273
9,4369
9,4410
9,7959
9,8091
10,4757
10,5169
10,5250
10,5291
10,7622
11,1204
11,1313
11,1400
11,1428
11,1667
11,1693
11,1733
a1,2973E+O3
2,4148E+O3
5,2360E+O3
6,O116E+O3
6,1341E+O3
6,1407E+O3
6,1445E+O3
6,1631 E+O3
6,2101E+O3
6,2517E+O3
6,2551 E+O3
6,2787E+O3
6,2799E+O3
6,2833E+O3
6,2965E+O3
6,3090E+O3
6,5808E+O3
8,2445E+O3
8,6905E+O3
1,1215E+04
1,1492E+04
1,1707E+04
1,1784E+04
1,1817E+04
1,2025E+04
1,2237E+04
1,2423E+04
1,2542E+04
1,2594E+04
1,7960E+04
1,8199E+04
3,5443E+04
3,6934E+04
3.7233E+04
3,7388E+04
4,7204E+04
6,7533E+04
6,8276E+04
6.8869E+04
6.9064E+04
7,O735E+04
7,O919E+04
7,1205E+04
[TC2(CO)lO]
[TcCls(PPh3)r
[Tc(NHCsH4S)3]
(PPh4)[TcCI4(Sal)]
Trans-[Tc(dppe)2(NCS)2]
Trans-[Tc(dppe)2Br2]+
Trans-[Tc(diarS)2CI2]CIO4
trans-[Tc(diars)2CI2]+
trans-[Tc(dmpe)2CI2]+
trans-[TcO2(EN)2]+
cis-[T c( co )2(P( OEt)2Ph )4]CIO4
trans-[TcO2(1-melm)4]+
trans-[TcO2(lm)4]+
trans.[T cO2(Tbp )4]+
trans-[T CCI2(P Ph(OEt)2)4]+
trans-[TcO2(cyclam)]+
[(TPP)(TC(CO)3)2]
mer-[TcCI3(PMe2Ph)3]
trans-[Tc(NO)(NH3)4(OH2)]2+
trans-[T cHN2(diphos )2]
[CI(pic)4 Tc-O- TcCI4(pic»).H20
[Tc2(MeCOO)4CI)
[Tc2(MeCOO)4Br)
K[Tc2(MeCOO)4CI2]
[TcOClsr2
[TcOBrsr2
Trans-[T cO( dmpe )2(OH»)(F3CSO3)2
[Tc2(MeCCOO)4CI2)
Trans-[T c(acac )2CI(PPh3»)
[TCOF4]3
[Tc(NO)Br2(CNCMe3)3)
[TCCI4)n chain
[Tc(PMe2Ph)2(CO)2(dpa»)
[Tc(PMe2Ph)2(CO)2(dtt)]
trans-[Tc((acac)2en)(PPh3)2)PFs I
[TcO(OHphsal)(quin)] I
trans-[TcO(saI2en)CI)
trans-[T cO( OH2) (( acac )2en))+
[TcO(OEt)Br2L2]
trans-[T cN (NCS )2(NCMe )(P Ph3)2)
[TcO(HBPZ3)CI2) i,
[Tc2(OCsH4N)4CI) I
[(TcO(salpd»20]
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
84
85
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
6
Prosldlng Pertemuan dan Presentasl IImlah Penelltlan Dasar IImu I~engetahuan dan Teknologl tllukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl21QO2
186 ISSN 0216 -3128 Muhayatun, dkk.
No. Senyawa CN
6
6
6
6
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
7
8
9
SAS
0,8667
0,8877
0,8865
0,8800
0,9609
0,9489
0,9301
0,9602
0,8828
0,8893
0,9128
1,0057
1,0365
1,0507
1,0688
1,0488
0,9699
Inn
11,1773
11,1963
11,1984
11,1998
6,9758
7,2963
7,4826
10,1361
11,5325
11,5378
12,0165
.Q
7,1492E+04
7.2863E+04
7.3013E+04
7,3116E+04
1,O704E+O3
1.4748E+O3
1,7769E+O3
2,5238E+04
1,O198E+O5
1.0252E+O5
1.6546E+O5
-1,4624E+04
-1.9813E+O3
-3,8991 E+04
-4,1016E+O5
-2.O442E+O4
4.6407E+04
[TcO(pen)(penH»)
[TcOCI(salpd»)
trans-[TcOCI(phsal)2]
cis-[TcO(OXMe)2CI]
TCP4
[Tc(S2CNE~)3(PMe2Ph)]
[Tc(S2CNE~)3(CO»)
[TCC13(CO)(PMe2Ph)3]
(Me4N)2[TC6CI,2]
(Me4N)3[TC6CI'4]
Ba[TcO(EDTA)]2
Na2[((NTA)Tc(Il-O»2]
[TC(dmg)3(SnC13)OH].3H20
[Tc(NS)(S2CNE~)2CI2]
[(H2EDT A)Tc(JI-O)]2.5H20
[Tc(diarS)2CI4]PF6
[TcsBr41l-Brs]Br
86
96-~98
99
100
101,
102I 10,7452.I 103 [H30(H20)3]2[Tc6Br~(BrOH)6] 9 0,8216 1,8836E+05 12,1461
Nilai ML diperoleh dari Wei(
Prosldlng Pertemuan dan Presentasillmiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologl NukllrP3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002