identifikasi potensi ekonomi kawasan perbatasan … · perbatasan suatu negara mempunyai peranan...

76
IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN (KASUS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA ) OLEH TITIEN KRISTININGSIH H14094024 DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Upload: builiem

Post on 12-Mar-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN

(KASUS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA )

OLEH TITIEN KRISTININGSIH

H14094024

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Page 2: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

RINGKASAN TITIEN KRISTININGSIH. Identifikasi Potensi Ekonomi Kawasan Perbatasan (Kasus Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara). Di bawah bimbingan YETI LIS PURNAMADEWI.

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah salah satu kawasan perbatasan. Di

sebelah utara berbatasan langsung dengan negara Filipina. Terbatasnya sarana transportasi (darat, laut dan udara) dari ibukota provinsi dan daerah lainnya ke kabupaten ini menjadikan wilayah ini relatif tertinggal dan paling terisolasi dibanding kabupaten lainnya di Sulawesi Utara. Sebagai daerah yang tertinggal, kabupaten ini memerlukan perhatian dan investasi pada berbagai bidang dalam rangka pembangunan daerah ini sebagai kawasan perbatasan. Sumber daya lokal yang merupakan potensi ekonomi harus dapat dikembangkan secara optimal sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah. Oleh karena itu perlu adanya penelitian mengenai identifikasi potensi ekonomi kawasan perbatasan, yang dalam hal ini mengambil kasus di Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian tentang identifikasi potensi ekonomi (sektor/subsektor) yang dapat dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Talaud ini bertujuan untuk menganalisis sektor/subsektor yang potensial di Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai kawasan perbatasan. Alat analisis yang digunakan adalah Analisis Location Quotient untuk menentukan sektor basis di daerah penelitian dan Analisis Shift-Share untuk menentukan sektor yang memiliki keunggulan kompetitif. Data yang digunakan adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kepulauan Talaud dan PDRB Provinsi Sulawesi Utara baik ADHB maupun ADHK dengan periode waktu antara tahun 2002 sampai tahun 2008.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum Kabupaten Kepulauan Talaud masih bercirikan ekonomi tradisional dimana sektor pertanian masih menjadi andalan daerah. Dilihat dari kontribusi tiap sektor/subsektor, sektor yang memberikan kontribusi terbesar pada PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sektor pertanian. Subsektor penyumbang kontribusi sektor pertanian yang terbesar adalah subsektor perkebunan yang berkontribusi sebesar 39,74 persen di tahun 2008. Hasil analisis LQ pun menunjukkan hal serupa bahwa yang merupakan sektor basis di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sektor pertanian. Dan subsektor yang menjadi subsektor basis di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah subsektor tanaman bahan makanan, subsektor perkebunan, subsektor perikanan dan subsektor bank. Hasil analisis Shift-Share Klasik menunjukkan bahwa secara umum sektor pertanian tidak memiliki keunggulan kompetitif. Dan dari keempat subsektor basis tersebut yang memiliki keunggulan kompetitif terbesar adalah subsektor perkebunan.

Kriteria sektor/subsektor yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sektor/subsektor yang memiliki pertumbuhan yang positif, sektor/subsektor basis dan sektor/subsektor yang memiliki keunggulan kompetitif. Berdasarkan kriteria sektor/subsektor yang potensial untuk dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Talaud sebagai salah satu kawasan perbatasan, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya subsektor perkebunan yang memenuhi kriteria tersebut.

Page 3: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN

(KASUS KABUPATEN KEPULAUAN TALAUD PROVINSI SULAWESI UTARA )

OLEH

TITIEN KRISTININGSIH H14094024

Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi

DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009

Page 4: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

Judul Skripsi : Identifikasi Potensi Ekonomi Kawasan

Perbatasan (Kasus Kabupaten Kepulauan

Talaud Provinsi Sulawesi Utara)

Nama : Titien Kristiningsih

NRP : H14094024

dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian

Bogor.

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Yeti Lis Purnamadewi, M.Sc. NIP. 19641018 199103 2 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Dedi Budiman Hakim, Ph.D. NIP. 19641022 198903 1 003

Tanggal lulus:

Page 5: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH

BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH

DIGUNAKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILMIAH PADA

PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN.

Bogor, 16 September 2009

Titien Kristiningsih H14094024

Page 6: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Titien Kristiningsih lahir pada tanggal 25 Mei 1980 di

Salatiga, Jawa Tengah. Penulis adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara, dari

pasangan Soekarno (Alm.) dan Sutinah. Penulis menamatkan sekolah dasar pada

SD Kristen 1 Salatiga Jawa Tengah pada tahun 1992, selanjutnya menamatkan

jenjang SLTP pada SMP Negeri 3 Salatiga Jawa Tengah pada tahun 1995,

kemudian pada tahun tersebut penulis masuk ke SMU Negeri 1 Salatiga Jawa

Tengah dan tamat pada tahun 1998.

Setelah tamat SMU, penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi

Ilmu Statistik pada tahun 1998 dan tamat pada tahun 2002 dengan gelar Sarjana

Sains Terapan. Pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan pada Sekolah

Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Departemen Ekonomi Fakultas Ekonomi

dan Manajemen Institut Pertanian Bogor. Sebagai bagian syarat memasuki jenjang

strata dua (S-2) pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor,

maka penulis menyusun skripsi ini.

Page 7: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan atas segala rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Identifikasi Potensi Ekonomi Kawasan Perbatasan (Kasus

Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara)” ini dengan baik.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut

Pertanian Bogor.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu penyelesaian penyusunan skripsi ini. Akhirnya, penulis berharap

semoga skripsi ini bermanfaat.

Bogor, Oktober 2009

Titien Kristiningsih H14094024

Page 8: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur yang tiada hentinya penulis panjatkan kepada Tuhan atas

segala berkat, karunia, pimpinan dan penyertaanNya sampai akhirnya penulis

dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima

kasih kepada semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian skripsi ini,

khususnya kepada:

1. Dr. Rusman Heriawan, M.S. sebagai Kepala Badan Pusat Statistik, Drs. Nyoto

Widodo, ME sebagai Kepala Pusdiklat BPS, Drs. Jasa Bangun, MSi. sebagai

Kepala BPS Provinsi Sulawesi Utara, dan Kelengi Meliala, MA sebagai

Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Sulawesi Utara beserta seluruh

staf dan jajarannya yang telah memberikan kesempatan yang sangat berharga

kepada penulis melanjutkan studi ke IPB.

2. Dedi Budiman Hakim, Ph.D sebagai Ketua Departemen Ilmu Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB beserta staf dan jajarannya atas semua

keramahtamahannya menerima penulis sebagai peserta didiknya.

3. Yeti Lis Purnamadewi, M.Sc. sebagai dosen pembimbing yang dengan

kesabarannya telah memberikan bimbingan baik secara teknis maupun teoritis.

4. Fifi Diana Thamrin, M.Si. sebagai dosen penguji dalam sidang skripsi.

Pertanyaan, kritik dan saran yang diberikan menyempurnakan skripsi ini.

5. Ibuku yang tak pernah putus-putusnya mendoakanku, juga seluruh keluarga

besarku yang selalu mendukungku.

6. Seluruh dosen dan staf pengajar selama matrikulasi yang membantuku

kembali memasuki dunia dan pola pikir seorang mahasiswa.

7. W, Budhe, Kis, Mbak Lia, Uwi, Dindin, Mas Bud, Mas Barudin, seluruh

teman-teman seperjuangan dan teman-teman kosku (Lustri, Dini, dan Deska).

Canda ceria dan kesatuan hati kuharap terus ada di tengah-tengah kita.

8. Seluruh sahabatku terkasih: V, Bon2, Yili, Qq, Burat, Papi, Dodo, DK, Bayu,

Winid, Eko, dan semua teman yang tak bisa kusebutkan satu persatu. Tanpa

doa dan dukungan kalian, skripsi ini tak akan pernah menjadi sempurna.

Page 9: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN ............................................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii

I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Permasalahan .................................................................................. 12

1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 13

1.4.. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 14

1.5. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 14

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN ............. 15

2.1. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 15

2.1.1. Landasan Teori ................................................................... 15

2.1.1.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah .................... 15

2.1.1.2. Teori Basis Ekonomi ............................................ 18

2.1.2. Hasil Studi Sebelumnya ..................................................... 20

2.2. Kerangka Pemikiran Operasional ................................................... 22

III. METODE PENELITIAN .................................................................... 24

3.1. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 24

3.2. Metode Analisis ............................................................................. 24

3.2.1. Analisis Location Quotient (LQ) ........................................ 24

Page 10: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

x

3.2.2. Analisis Shift-Share Klasik ................................................. 26

3.3. Definisi Pengukuran Variabel ........................................................ 29

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 31

4.1. Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Talaud .......................... 31

4.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Kepulauan Talaud ............. 31

4.1.2. Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud ............... 34

4.1.2.1. Struktur Ekonomi ............................................... 34

4.1.2.2. Pertumbuhan Ekonomi ....................................... 38

4.2. Sektor/Subsektor Basis Berdasarkan pada Analisis Location Quotient (LQ) di Kabupaten Kepulauan Talaud ............................ 41

4.3. Sektor/Subsektor yang Memiliki Keunggulan Kompetitif Berdasarkan pada Analisis Shift-Share Klasik di Kabupaten Kepulauan Talaud .......................................................................... 45

4.4. Sektor/Subsektor Ekonomi Potensial di Kabupaten Kepulauan Talaud ............................................................................................. 51

V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 56

5.1. Kesimpulan ..................................................................................... 56

5.2. Saran ............................................................................................. 57

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 58

LAMPIRAN ................................................................................................... 60

Page 11: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1.1. Persentase Penduduk Miskin Menurut Kab/Kota Kepulauan dan Bukan Kepulauan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2003-2007 ............ 8

1.2. Perkembangan Pendapatan Per kapita Penduduk Kabupaten Kepulauan

Talaud Tahun 2002-2008 ...................................................................... 9 4.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud Menurut Sektor dan

Sub Sektor Tahun 2000-2008 (dalam persen) ...................................... 37 4.2. Pertumbuhan Ekonomi (Atas Dasar Harga Konstan) Kabupaten

Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008 (dalam persen) ........................... 40 4.3. Hasil Analisis Location Quotient (LQ) Kegiatan Ekonomi (Sektor/

Sub Sektor) Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008 ............. 42 4.4. Hasil Analisis Shift-Share Klasik Kegiatan Ekonomi (Sektor/Sub

Sektor) Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002 – 2008 (000.000 Rp) ......................................................................................... 46

4.5. Pertumbuhan Ekonomi, Hasil Analisis LQ dan Keunggulan Kompetitif

menurut Kegiatan Ekonomi (Sektor/Sub Sektor) Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002 – 2008 ................................................................... 52

Page 12: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

DAFTAR GAMBAR

Nomor Halaman

1.1. Persentase PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008 ................................... 10

1.2. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara dan Kabupaten Kepulauan

Talaud Tahun 2003 – 2008 (dalam persen) .......................................... 11

2.2. Alur Kerangka Pemikiran ..................................................................... 23 4.1. Persentase Sektor Pertanian Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten

Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008 ................................................... 35

Page 13: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kepulauan Talaud Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah) .............................................................................. 60

2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kepulauan Talaud Atas

Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah) .............................................................................. 61

3. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sulawesi Utara Atas Dasar

Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah) .......................................................................................... 62

4. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sulawesi Utara Atas Dasar

Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah) .......................................................................................... 63

Page 14: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia adalah negara kepulauan dengan 17.508 pulau, yang letaknya

secara geografis sangat strategis, karena berada pada posisi silang, yakni diantara

benua Asia dan Australia serta diantara Samudera Hindia dan Pasifik. Pulau-pulau

tersebut dihubung oleh laut-laut dan selat-selat di Nusantara yang merupakan laut

yuridiksi nasional sehingga membentuk sebuah negara kepulauan yang

panjangnya 5.110 Km dan lebarnya 1.888 Km, luas perairan sekitar 5.877.879

Km2, luas laut teritorial sekitar 297.570 Km2, perairan Zona Ekonomi Eksklusif

(ZEE) 695.422 Km2, panjang pantai 79.610 Km, yang dua pertiganya adalah laut

dan luas daratannya 2.001.044 Km2 (Pussurta TNI dalam Poetranto, 2005).

Indonesia berbatasan dengan banyak negara tetangga, baik di darat

maupun laut. Indonesia berbatasan langsung di daratan dengan tiga negara yaitu

Malaysia (Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur dengan Serawak dan Sabah),

Provinsi Papua dengan Papua New Guinea dan Nusa Tenggara Timur dengan

Timor Lorosae. Di wilayah laut, berbatasan dengan sepuluh negara yaitu India,

Thailand, Malaysia, Singapura, Vietnam, Philipina, Palau, Papua New Guinea,

Australia dan Timor Lorosae. Perbatasan negara merupakan manifestasi utama

kedaulatan wilayah suatu negara. Perbatasan suatu negara mempunyai peranan

penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber

kekayaan alam, menjaga menjaga keamanan dan keutuhan wilayah (Poetranto,

2005).

Page 15: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

2

Pembangunan wilayah perbatasan pada hakekatnya merupakan bagian

integral dari pembangunan nasional. Wilayah perbatasan mempunyai nilai

strategis dalam mendukung keberhasilan pembangunan nasional, hal tersebut

ditunjukkan oleh karakteristik kegiatan antara lain :

a. Mempunyai dampak penting bagi kedaulatan negara.

b. Merupakan faktor pendorong bagi peningkatan kesejahteraan sosial ekonomi

masyarakat sekitarnya.

c. Mempunyai keterkaitan yang saling mempengaruhi dengan kegiatan yang

dilaksanakan di wilayah lainnya yang berbatasan dengan wilayah maupun

antar negara.

d. Mempunyai dampak terhadap kondisi pertahanan dan keamanan, baik skala

regional maupun nasional (Sianturi dan Nafsiah, 2009).

Pembangunan daerah perbatasan merupakan bagian integral dari

pembangunan nasional. Pengelolaan daerah perbatasan menghendaki adanya

perhatian yang lebih fokus agar terjadi peningkatan kualitas pembangunan dan

kualitas penduduk di wilayah tersebut. Pembangunan daerah perbatasan

memerlukan kerangka penanganan yang menyeluruh meliputi berbagai sektor

pembangunan, koordinasi, serta kerja sama yang efektif mulai dari pusat sampai

ke tingkat kabupaten/kota, yang dijabarkan melalui kebijakan makro yang

pelaksanaannya bersifat strategis dan operasional dengan mempertimbangkan

aspek waktu yang ketat.

Secara garis besar, permasalahan pembangunan daerah perbatasan

mencakup: permasalahan kondisi geografis dan topografi wilayah; permasalahan

Page 16: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

3

yang berdimensi lokal berupa kemiskinan; permasalahan yang berdimensi

nasional berupa kegiatan ekonomi ilegal; dan permasalahan yang berdimensi

regional seperti kesenjangan sosial antara penduduk negeri sendiri dengan

penduduk negara tetangga, serta pergeseran garis tapal batas; dan permasalahan

berdimensi ekonomi, yaitu belum berkembangnya komoditas unggulan yang

sinergis dengan industri pengolahan sehingga mengakibatkan terjadinya

penyelundupan dan pemasaran yang berorientasi ke luar (LIPI, 2003).

Ditinjau dari aspek ekonomi, daerah perbatasan merupakan daerah

tertinggal (terbelakang) yang disebabkan antara lain :

1. Lokasinya yang relatif terisolir (terpencil) dengan tingkat aksesibilitas yang

rendah

2. Rendahnya tingkat pendidikan dan kesehatan masyarakat.

3. Rendahnya tingkat kesejahteraan sosial ekonomi masyarakat daerah

perbatasan (jumlah penduduk miskin dan desa tertinggal).

4. Langkanya informasi tentang pemerintah dan pembangunan masyarakat di

daerah perbatasan (blank spot).

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam

peningkatan ketahanan di daerah perbatasan. Kualitas sumber daya manusia

ataupun tingkat kesejahteraan yang rendah akan mengakibatkan kerawanan

terutama dalam hal yang menyangkut masalah sosial dan pada gilirannya dapat

mengganggu stabilitas nasional secara keseluruhan. Oleh sebab itu perlu adanya

peningkatan taraf hidup masyarakat di daerah perbatasan. Sedangkan bentuk

Page 17: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

4

usaha percepatan pertumbuhan perekonomian perbatasan yang berbasis

kerakyatan antara lain:

1. Penguatan kapasitas kelembagaan masyarakat adat/kelompok-kelompok

swadaya masyarakat yang sudah ada.

2. Pemberdayaan, pendampingan dan penguatan peran serta perempuan dalam

kegiatan perekonomian atau sosial.

3. Pengembangan wawasan kebangsaan masyarakat di kawasan perbatasan.

4. Menghidupkan peran lembaga keuangan mikro dalam peningkatan

pertumbuhan perekonomian.

5. Identifikasi potensi dan pengembangan sektor-sektor unggulan di daerah

perbatasan.

Sumber kekayaan alam di perbatasan perlu mendapatkan pengamanan/perhatian

serius yang meliputi potensi pertambangan umum/migas, potensi kehutanan,

potensi kehutanan/perkebunan, potensi perikanan (Sianturi dan Nafsiah, 2009).

Konsepsi pengembangan strategi pengamanan daerah perbatasan

diarahkan untuk membuka, mengembangkan dan mempercepat pembangunan

daerah di kawasan tersebut serta menyerasikan laju pertumbuhan daerah

perbatasan seperti daerah lainnya yang lebih dahulu berkembang. Dalam

pelaksanaannya disesuaikan dengan prioritas dan potensi daerah masing-masing

sehingga terwujud pola pembangunan yang merupakan perwujudan Wawasan

Nusantara, sehingga memperoleh dukungan dan kontribusi dari segenap

komponen masyarakat dalam keuletan dan ketangguhan di seluruh wilayah

perbatasan. Secara garis besar terdapat dua hal penting yang harus dilakukan yaitu

Page 18: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

5

pembangunan daerah perbatasan dengan pendekatan kesejahteraan (prosperity

approach) untuk mengangkat taraf kehidupan masyarakat setempat dan

pendekatan keamanan (security approach) yang diperlukan guna terciptanya

stabilitas politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan sehingga

memungkinkan terwujudnya keserasian hidup berdampingan secara damai dengan

negara-negara tetangga di sepanjang daerah perbatasan. Penerapan kedua

pendekatan tersebut melandasi tujuan program-program pembangunan di wilayah

perbatasan secara terintegrasi dan berkelanjutan. Arah pembangunan daerah

perbatasan diprioritaskan untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-

hasilnya ke seluruh pelosok daerah perbatasan guna meningkatkan kesejahteraan,

menggalakkan prakarsa dan peran serta aktif masyarakat di wilayah perbatasan

serta pendayagunaan potensi daerah secara optimal dan terpadu sesuai semangat

otonomi daerah yang dinamis, serasi dan bertanggung jawab sehingga pada

gilirannya dapat memberikan kontribusi untuk memperkuat persatuan dan

kesatuan bangsa (Poetranto, 2005).

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah kawasan Indonesia paling utara,

daerah ini baru terbentuk tujuh tahun yang lalu yang merupakan hasil pemekaran

Kab. Sangihe Talaud (berdasarkan UU No.8 Tahun 2002). Talaud memiliki luas

wilayah sekitar 39.051,02 km2 yang meliputi luas daratan 1.251,02 km2, luas

lautan sekitar 37.800 km2, dan panjang garis pantai 367,7 km2. Sumber daya alam

di wilayah Talaud merupakan potensi untuk menunjang pembangunan. Akan

tetapi hingga saat ini potensi tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal.

Berbagai faktor masih menjadi kendala dalam pemanfaatan potensi tersebut,

Page 19: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

6

sehingga masih dirasakan bahwa pembangunan ekonomi masih tertinggal dengan

wilayah lainnya di Sulawesi Utara (Widayatun et al, 1997).

Disebelah utara Kepulauan Talaud berbatasan dengan negara Filipina,

sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Pasifik, sebelah selatan

dengan Laut Maluku dan sebelah Barat dengan Laut Sulawesi. Talaud merupakan

gugusan 17 pulau. Empat pulau di antaranya termasuk kawasan pulau terluar dan

dari empat pulau tersebut dua diantaranya termasuk pulau paling rawan (dari sisi

keamanan) di Indonesia yaitu pulau Miangas dan Pulau Kakorotan. Pulau

Miangas dalam Peraturan Presiden No.78/2005 termasuk dalam 92 pulau kecil

terluar Indonesia. Ini berarti Pulau Miangas termasuk pulau dengan lokasi

geografis paling luar sekaligus batas kedaulatan Indonesia dengan negara-negara

tetangga, dalam hal ini Filipina. Pulau Miangas dan pulau-pulau kecil lainnya,

memiliki peran penting bagi Indonesia, dan ini berarti isu-isu terhadap pulau-

pulau kecil terluar Indonesia memiliki tingkat sensitivitas yang cukup tinggi

(Yuniar, 2009).

Sarana dan prasarana terutama transportasi dan komunikasi yang belum

memadai menjadikan daerah perbatasan relatif terisolir. Terbatasnya sarana

transportasi (darat, laut dan udara) dari ibukota provinsi dan daerah lainnya ke

kabupaten ini maupun sebaliknya menjadikan Kabupaten Kepulauan Talaud

relatif tertinggal dan paling terisolasi dibanding kabupaten lainnya di Sulawesi

Utara. Akses dari ibukota provinsi dapat dilakukan melalui transportasi laut

menggunakan kapal perintis dan kapal ferry dua kali dalam seminggu dengan

waktu tempuh 16 jam. Akses melalui udara menggunakan pesawat kecil dua kali

Page 20: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

7

dalam seminggu. Jalur transportasi dari Manado menuju Kabupaten Kepulauan

Talaud sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Transportasi melalui laut maupun

udara akan sangat terhambat apabila cuaca buruk dan ombak sedang membesar.

Demikian pula dengan jalur komunikasi. Komunikasi di daerah ini pun sangat

terbatas karena minimnya signal telepon selular, tidak ada lagi pelayanan

penambahan jaringan telepon, tidak ada lagi warung telekomunikasi, dan telepon

satelit di beberapa desa pun tidak berfungsi lagi. Terbatasnya akses ke wilayah ini

dan sebagai daerah perbatasan menjadikan wilayah ini banyak mendapat perhatian

beberapa tahun terakhir, dan sudah mulai mengejar ketertinggalannya dengan

daerah lain.

Seperti daerah kepulauan sekaligus daerah perbatasan pada umumnya,

persentase penduduk miskin di Talaud lebih tinggi dibandingkan kabupaten/kota

bukan kepulauan di Sulawesi Utara. Data terakhir BPS menunjukkan bahwa

jumlah penduduk miskin di Kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun 2007

mencapai 15,77 persen, lebih tinggi daripada kabupaten/kota bukan kepulauan

yang hanya 10,67 persen. Tabel 1.1 menunjukkan bahwa walaupun fluktuatif,

persentase penduduk miskin memiliki kecenderungan yang terus meningkat pada

tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.

Page 21: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

8

Tabel 1.1. Persentase Penduduk Miskin Menurut Kab/Kota Kepulauan dan Bukan Kepulauan Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2003-2007

No Kabupaten/kota 2003 2004 2005 2006 2007

1 Kab/Kota bukan kepulauan 8,33 8,28 8,61 10,76 10,67

2 Kab. Kepulauan Sangihe 13,28 13,25 15,07 17,64 17,70

3 Kab. Kepulauan Talaud 14,42 14,03 12,94 15,55 15,77

4 Kab. Kep. Siau Tagulandang Biaro Gabung dengan Kep. Sangihe 16,14

Sulawesi Utara 9,00 8,94 9,34 11,54 11,42

Sumber: Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara.

Indikator lain yang dapat menggambarkan tingkat kemajuan

perekonomian suatu daerah adalah Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per

kapita. PDRB per kapita dapat pula menggambarkan rata-rata pendapatan yang

dihasilkan oleh setiap penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah.

Tabel 1.2 menunjukkan bahwa dari tahun 2002 sampai tahun 2008 PDRB per

kapita Kabupaten Kepulauan Talaud selalu meningkat. Pada tahun 2002 PDRB

per kapita atas dasar harga berlaku masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud

hanya sebesar Rp. 4.420.543, enam tahun kemudian yaitu pada tahun 2008 telah

meningkat menjadi Rp. 7.609.171. Walaupun terus terjadi peningkatan, secara

rata-rata pendapatan pertahun yang dihasilkan oleh masyarakat di Kabupaten

Kepulauan Talaud lebih rendah bila dibandingkan dengan PDRB per kapita

masyarakat Provinsi Sulawesi Utara. Hal ini menunjukkan masih rendahnya

tingkat kemajuan perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud dibandingkan

dengan Provinsi Sulawesi Utara.

Page 22: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

9

Tabel 1.2. Perkembangan Pendapatan Per kapita Penduduk Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008

Tahun PDRB per kapita Kep. Talaud PDRB per kapita Sulawesi Utara

2002 4.420.543 6.384.721

2003 4.889.017 7.023.371

2004 5.622.393 7.693.647

2005 6.159.561 8.829.484

2006 7.024.196 9.895.045

2007 7.609.171 11.123.867

2008 8.110.856 12.743.146

Sumber: hasil pengolahan berdasarkan data PDRB ADHB Kab. Kep. Talaud.

Sama seperti kawasan perbatasan pada umumnya dimana sektor primer

masih menjadi sektor yang berkontribusi paling dominan, di Kabupaten

Kepulauan Talaud pun sektor pertanian masih menjadi sektor yang paling

dominan. Gambar 1.1 menunjukkan bahwa kontribusi sektor pertanian masih

sangat tinggi pada tahun 2008, yaitu sebesar 48,36 persen (BPS Kab. Kepulauan

Talaud, 2008). Tingginya kontribusi sektor pertanian sangat didukung oleh

potensi sumberdaya alam Kabupaten Kepulauan Talaud. Luasnya lahan pertanian

dan luasnya wilayah perairan di Kabupaten Kepulauan Talaud yang belum

dimanfaatkan secara optimal merupakan potensi alam potensial yang diharapkan

akan mampu meningkatkan perekonomian daerah ini dan mengejar

ketertinggalannya sebagai kawasan perbatasan di masa mendatang.

Page 23: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

10

48,36

2,25

2,17

0,30

10,73

10,38

5,48

6,51

13,82

Pertanian

Pertambangan & Penggalian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas & Air

Bangunan

Perdag., Hotel& Restoran

Pengangkutan&Komunikasi

Keu., Persewaan&Jasa Perush

Jasa-jasa

Gambar 1.1. Persentase PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2008

Selain memiliki masalah kemiskinan yang tinggi dan belum optimalnya

pemanfaatan sumber daya alam, Gambar 1.2 menggambarkan bahwa Kabupaten

Kepulauan Talaud memiliki pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah

dibandingkan Provinsi Sulawesi Utara (BPS, 2008). Hal ini menunjukkan bahwa

potensi ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud perlu dikembangkan dalam upaya

meningkatkan pertumbuhan perekonomian daerah. Dengan berkembangnya

perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud, maka akan mendorong keserasian

laju pertumbuhan perekonomian daerah ini dengan daerah lainnya yang

berkembang lebih dulu dan akan mendorong terjadinya pemerataan pembangunan

sampai ke seluruh pelosok daerah. Dengan optimalnya potensi Kabupaten

Kepulauan Talaud, maka diharapkan tidak ada lagi julukan untuk kawasan

perbatasan ini sebagai “daerah yang terisolir dan terbelakang”.

Page 24: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

11

7,56

5,04

4,26

4,91

6,17 6,47

3,17

4,39 4,464,85

5,326,21

2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sulawesi Utara Kep.Talaud

Gambar 1.2. Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Utara dan Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2003 – 2008 (dalam persen)

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta

untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan

kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Masalah

pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap

kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang

bersangkutan dengan menggunakan potensi sumberdaya manusia, kelembagaan

dan sumberdaya fisik secara lokal/daerah (Arsyad, 1999). Sumberdaya lokal baik

sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia merupakan pemegang kunci yang

sangat strategis dalam perekonomian suatu daerah. Sumberdaya lokal yang

merupakan potensi ekonomi harus dapat dikembangkan secara optimal sehingga

Page 25: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

12

dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah (Pahlawan,

2002).

Suatu kebijakan pembangunan daerah yang ditekankan pada sumberdaya

lokal tentunya harus diprioritaskan pada sektor/subsektor yang potensial

mengingat keterbatasan dana yang dialokasikan oleh pemerintah daerah setempat.

Oleh karena itu dirasa perlu untuk mengadakan penelitian tentang identifikasi

potensi sektor/subsektor potensial yang dapat dikembangkan di Kabupaten

Kepulauan Talaud sehingga dapat diprioritaskan dalam perumusan kebijakan

pembangunan daerah Talaud.

1.2. Permasalahan

Sebagai kawasan perbatasan, Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki

karakteristik yang hampir sama dengan kawasan perbatasan lainnya. Terbatasnya

sarana transportasi dan komunikasi yang menjadikan daerah ini terisolir, belum

optimalnya pemanfaatan sumber daya alam, rendahnya rata-rata pendapatan per

kapita yang dihasilkan oleh penduduk per tahun pertumbuhan ekonomi yang

rendah dan tingginya angka kemiskinan, merupakan masalah yang dihadapi oleh

Kabupaten Kepulauan Talaud yang menjadi objek penelitian dan sebagian besar

kawasan perbatasan di Indonesia.

Teori pembangunan ekonomi daerah menyatakan bahwa pemerintah

daerah dan masyarakatnya harus mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada.

Sumber daya lokal yang merupakan potensi ekonomi harus dapat dikembangkan

secara optimal sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan

ekonomi daerah. Sumberdaya lokal yang merupakan potensi ekonomi harus dapat

Page 26: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

13

dikembangkan secara optimal sehingga dapat memberikan kontribusi terhadap

pembangunan ekonomi daerah. Pemusatan kebijakan pada sektor/subsektor yang

potensial di Kabupaten Kepulauan Talaud perlu dilakukan mengingat adanya

keterbatasan anggaran untuk kebijakan pembangunan daerah. Berdasarkan latar

belakang tersebut di atas, maka perlu adanya penelitian yang mampu menjawab

pertanyaan mengenai sektor/subsektor apa yang potensial untuk dikembangkan di

Kabupaten Kepulauan Talaud sehingga daerah ini tidak lagi disebut sebagai

daerah yang terisolir dan terbelakang seperti kawasan perbatasan pada umumnya.

1.3. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan latar belakang dan uraian permasalahan yang telah

disebutkan di atas, maka secara spesifik tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah:

1. Mempelajari sektor/subsektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap

pertumbuhan ekonomi dan permasalahan pembangunan di Kabupaten

Kepulauan Talaud sebagai kawasan perbatasan.

2. Menganalisis sektor/subsektor basis berdasarkan analisis LQ di Kabupaten

Kepulauan Talaud sebagai kawasan perbatasan.

3. Menganalisis sektor/subsektor yang memiliki keunggulan kompetitif

berdasarkan analisis Shift-Share Klasik di Kabupaten Kepulauan Talaud

sebagai kawasan perbatasan.

4. Menganalisis sektor/subsektor yang potensial yang diharapkan mampu

meningkatkan perekonomian daerah.

Page 27: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

14

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Sebagai sumbangan bagi pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Talaud,

khususnya kepada pembuat kebijakan dan strategi pengembangan

sektor/subsektor ekonomi yang potensial untuk dikembangkan di kawasan

perbatasan.

2. Sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan kawasan perbatasan

selanjutnya.

3. Sebagai bahan acuan untuk penelitian-penelitian serupa selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kabupaten Kepulauan Talaud yang

merupakan salah satu wilayah Indonesia yang berbatasan langsung dengan negara

lain. Ruang lingkup penelitian di Kabupaten Kepulauan Talaud akan dilihat

keterbandingannya dalam ruang lingkup Provinsi Sulawesi Utara. Objek

penelitian adalah sektor/subsektor ekonomi potensial yang diamati selama 7

(tujuh) tahun, yaitu dari tahun 2002 sampai dengan tahun 2008. Kurun waktu

selama tujuh tahun ini dilandasi oleh awal terbentuknya Kabupaten Kepulauan

Talaud pada tahun 2002 dan tersedianya data hasil perhitungan PDRB Kabupaten

Kepulauan Talaud dan data PDRB Provinsi Sulawesi Utara dari tahun 2002

sampai dengan tahun 2008.

Page 28: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Kebijakan pembangunan ekonomi daerah pada umumnya ditujukan untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam arti seluas-luasnya. Pembangunan

ekonomi dikatakan dapat meningkat apabila ada pertumbuhan ekonomi. Pada

umumnya teori-teori tentang pembangunan ekonomi membahas tentang metode

dalam menganalisis perekonomian suatu negara/daerah dan teori tentang berbagai

macam faktor yang dapat menentukan pertumbuhan ekonomi nasional/regional

(Sobriadi, 2001). Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan

produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil, pengertian lainnya adalah

bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output per kapita (Wijaya,

1992).

Todaro dan Smith (2006) menyebutkan bahwa ada tiga faktor atau

komponen utama dalam pertumbuhan ekonomi di setiap negara, yaitu akumulasi

modal, pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Akumulasi modal

meliputi semua jenis investasi baru yang ditanamkan pada tanah, peralatan fisik

dan modal sumberdaya. Akumulasi modal akan terjadi apabila sebagian dari

pendapatan ditabungkan (diinvestasikan) kembali dengan tujuan untuk

memperbesar output atau pendapatan di kemudian hari. Pertumbuhan penduduk

(angkatan kerja) secara tradisional dianggap sebagai salah satu faktor positif yang

memacu pertumbuhan ekonomi, ini berarti jumlah tenaga kerja yang lebih besar

akan menambah jumlah produktivitas, selain itu pertumbuhan penduduk yang

Page 29: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

16

lebih besar berarti ukuran pasar domestiknya juga akan semakin besar, namun

positif atau negatifnya pertambahan penduduk bagi upaya pembangunan ekonomi

sepenuhnya tergantung pada kemampuan sistem perekonomian yang

bersangkutan untuk menyerap dan secara produktif memanfaatkan penambahan

jumlah angkatan kerja. Kemajuan teknologi merupakan sumber pertumbuhan

ekonomi yang penting, ini berarti bahwa kemajuan teknologi terjadi karena

ditemukannya cara baru atau perbaikan cara lama dalam menangani pekerjaan

tradisional.

Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah

daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan

membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta

untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan

kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Masalah

pokok dalam pembangunan daerah adalah terletak pada penekanan terhadap

kebijakan-kebijakan pembangunan yang didasarkan pada kekhasan daerah yang

bersangkutan (endogeneus development) dengan menggunakan potensi

sumberdaya manusia, kelembagaan dan sumberdaya fisik secara lokal/daerah

(Arsyad, 1999).

Pertumbuhan ekonomi daerah merupakan proses kenaikan pendapatan per

kapita daerah tersebut dalam jangka panjang. Teori basis ekonomi menyatakan

bahwa faktor utama yang menentukan pertumbuhan ekonomi daerah adalah

adanya permintaan barang dan jasa dari luar daerah tersebut, sehingga

sumberdaya lokal akan dapat menghasilkan kekayaan daerah sekaligus dapat

Page 30: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

17

menciptakan peluang kerja di daerah. Hal ini berarti bahwa sumberdaya lokal baik

sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia merupakan pemegang kunci yang

sangat strategis dalam perekonomian suatu daerah. Sumberdaya lokal yang

merupakan potensi ekonomi harus dapat dikembangkan secara optimal sehingga

dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi daerah (Pahlawan,

2002).

Untuk mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi daerah, perlu

ditentukan prioritas pembangunan daerah. Salah satu kebijakan yang perlu

diambil adalah mengusahakan semaksimal mungkin agar prioritas pembangunan

daerah sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah yang bersangkutan. Hal

ini perlu diusahakan karena potensi pembangunan yang dihadapi oleh masing-

masing daerah beraneka ragam. Apabila prioritas pembangunan tidak disesuaikan

dengan potensi yang dimiliki oleh masing-masing daerah, maka sumberdaya yang

ada belum digali atau kurang dapat dimanfaatkan secara maksimal. Keadaan

tersebut mengakibatkan lambatnya proses pertumbuhan ekonomi daerah yang

bersangkutan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan timbulnya kepincangan

pembangunan dan tertinggalnya pembangunan daerah tersebut dibandingkan

dengan wilayah yang lain (Sjafrizal, 1997).

Strategi pembangunan ekonomi daerah seharusnya didasarkan pada

prinsip keuntungan kompetitif. Keuntungan kompetitif ini lebih didasarkan pada

unsur kreatifitas, teknologi dan kualitas sumberdaya manusia yang

dikombinasikan untuk menghasilkan produk yang mempunyai daya saing tinggi.

Dengan menggunakan konsep keuntungan kompetitif tersebut sebagai dasar,

Page 31: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

18

prioritas pembangunan ekonomi daerah haruslah diletakkan pada sektor-sektor

yang mempunyai keuntungan kompetitif tinggi yang tidak hanya didasarkan pada

kandungan sumberdaya alam yang dimiliki, tetapi juga memperhatikan teknologi

dan kualitas sumberdaya manusia yang dimiliki oleh sektor yang bersangkutan.

Dengan demikian, produk yang dihasilkan oleh suatu daerah akan mempunyai

daya saing cukup tinggi karena didukung oleh potensi spesifik yang dimiliki

daerah bersangkutan. Keadaan tersebut selanjutnya akan dapat mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat karena

produk yang dihasilkan akan dapat menguasai pasar sehingga kegiatan produksi

dapat berkembang dengan baik (Sjafrizal, 2001).

2.2. Teori Basis Ekonomi

Glasson dalam Anapaku (2002) menyatakan bahwa teori basis ekonomi

menyederhanakan suatu perekonomian regional dan membaginya menjadi dua

sektor, yaitu sektor basis (sektor ekspor) dan sektor kedua yaitu sektor bukan

basis (sektor lokal). Sektor basis adalah sektor ekonomi yang selain mampu

memenuhi permintaan akan barang dan jasa dari dalam daerah itu sendiri, juga

mampu memenuhi permintaan akan barang dan jasa dari luar daerahnya. Dengan

demikian berarti daerah tersebut mampu untuk mengekspor barang dan jasa yang

dihasilkan oleh sektor tersebut kedaerah lain. Sektor bukan basis adalah sektor

ekonomi yang hanya mampu memenuhi permintaan akan barang dan jasa bagi

daerah itu sendiri. Jika dilihat dari satu sektor ekonomi, maka berarti sektor

ekonomi tersebut hanya mampu memenuhi permintaan akan apa yang diproduksi

oleh sektor tersebut dari daerah itu sendiri, akibatnya daerah tersebut belum

Page 32: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

19

mampu mengekspor ke daerah-daerah lainnya. Bertambah banyaknya kegiatan

basis dalam suatu daerah tersebut menambah permintaan akan barang dan jasa

didalamnya dan menimbulkan kenaikan volume kegiatan bukan basis. Sebaliknya

berkurangnya kegiatan basis akan mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang

mengalir masuk ke daerah yang bersangkutan dan turunnya permintaan terhadap

produk dan kegiatan bukan basis. Dengan demikian maka kegiatan basis

mempunyai peranan penggerak pertama dimana setiap perubahan mempunyai

efek multiplier terhadap perekonomian regional.

Karena sektor basis menghasilkan barang dan jasa, maka sektor tersebut

akan menciptakan arus pendapatan ke daerah itu, dan secara berantai akan

meningkatkan konsumsi dan akhirnya meningkatkan investasi, yang berarti

meningkatkan kesempatan kerja baru. Kenaikan pendapatan di daerah itu akan

meningkatkan permintaan terhadap hasil sektor basis. Sektor basis memegang

peranan penting sebagai penggerak utama dalam meningkatkan dinamika

perekonomian daerah melalui efek multiplier yang ditimbulkan oleh setiap

kegiatan dan perubahan yang terjadi pada sektor basis.

Asumsi teoritis tersebut selanjutnya digunakan sebagai landasan yang

memberi arah bagi pembangunan ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi

Sulawesi Utara. Hal ini berkaitan dengan penelitian ini yang bertujuan untuk

mengetahui sektor/subsektor yang memberikan kontribusi terbesar pada

pertumbuhan perekonomian dan menganalisis sektor yang potensial dalam upaya

peningkatan pembangunan perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud.

Page 33: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

20

2.3. Hasil Studi Sebelumnya

Hasil penelitian Widayatun et al (1997) di Kabupaten Kepulauan Sangihe

Talaud sebagai kawasan perbatasan menunjukkan bahwa sektor pertanian masih

merupakan sektor terpenting untuk dikembangkan di wilayah Kabupaten

Kepulauan Sangihe Talaud. Subsektor perkebunan masih menduduki peringkat

pertama dalam kontribusi terhadap perekonomian wilayah Kabupaten Kepulauan

Sangihe Talaud, tetapi pola perkebunan di wilayah ini masih merupakan pola

perkebunan rakyat yang dikelola secara tradisional. Rendahnya kualitas

sumberdaya manusia yang bekerja pada sektor pertanian dan terbatasnya lahan

untuk mengembangkan sektor pertanian (khususnya perkebunan) dapat

mengurangi produktifitas. Berkurangnya kemampuan produksi ini akan berakibat

pada makin kecilnya sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB. Hasil

penelitian juga menunjukkan bahwa subsektor perikanan adalah subsektor yang

potensial untuk dikembangkan di daerah Sangihe Talaud. Namun sektor ini

belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk

lokal.

Pahlawan (2002) melakukan penelitian di Kabupaten Deli Serdang

Provinsi Sumatra Utara yaitu mengidentifikasi potensi ekonomi (sektor dan

subsektor unggulan). Berdasarkan penelitiannya dengan menggunakan analisis

LQ, ada dua sektor yang menjadi sektor basis di Kabupaten Deli Serdang yaitu

sektor pertanian dan sektor industri pengolahan. Subsektor yang menjadi

subsektor basis ada tujuh subsektor yaitu subsektor tanaman bahan makanan,

Page 34: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

21

tanaman perkebunan, peternakan, penggalian, industri tanpa migas, lembaga

keuangan tanpa bank dan jasa penunjang keuangan.

Anapaku (2002) mengidentifikasi unggulan subsektor pertanian dalam

penelitiannya di Kabupaten Sumba Timur. Alat analisis yang digunakan adalah

LQ. Anapaku mengidentifikasikan bahwa Kabupaten Sumba Timur dapat

memenuhi kebutuhan daerah sendiri dan bahkan mampu mengekspor hasil

pertanian karena memiliki dua subsektor basis dengan nilai LQ>1, yaitu subsektor

peternakan dan perikanan. Dan subsektor peternakan adalah subsektor yang

potensial atau dominan pada sektor pertanian.

Sobriadi (2001) melakukan penelitian tentang kegiatan ekonomi potensial

yang dapat dikembangkan dan mengidentifikasi sektor/subsektor unggulan dalam

upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Lampung dengan

menggunakan analisis Shift Share Klasik dan LQ. Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa hanya terdapat dua sektor yang dapat digolongkan sebagai

sektor basis yang dapat dikembangkan di Provinsi Lampung di masa yang akan

datang, yaitu sektor pertanian dan sektor bangunan. Dan ada sembilan subsektor

yang dapat dikategorikan sebagai subsektor basis, yaitu subsektor perkebunan,

peternakan, perikanan, tanaman bahan makanan, sewa bangunan, pemerintahan

umum, perdagangan besar dan eceran, penggalian serta pengangkutan.

Alat analisis dalam penelitian ini sama dengan alat analisis yang

digunakan oleh Pahlawan (2002), Anapaku (2002) dan Sobriadi (2001) dalam

penelitian mereka. Namun hal yang membedakan penelitian ini adalah perbedaan

objek dan lokasi penelitian. Penelitian ini lebih memfokuskan pada identifikasi

Page 35: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

22

potensi ekonomi kawasan perbatasan, yang dalam hal ini mengambil kasus di

salah satu kawasan perbatasan yaitu Kabupaten Kepulauan Talaud. Penelitian ini

berbeda pula dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Widayatun et al (1997).

Widayatun et al melakukan penelitian di Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud

pada tahun 1997 saat Kabupaten Kepulauan Talaud masih menjadi bagian dari

Kabupaten Kepulauan Sangihe Talaud. Metode penelitian yang dilakukan oleh

Widayatun et al menggunakan metode kuantitatif dan kualitatif yaitu dengan

wawancara mendalam dan partisipasi observasi, sedangkan penelitian ini

menggunakan data sekunder dan menggunakan alat analisis LQ dan Shift-Share

Klasik.

2.1. Kerangka Pemikiran Operasional

Kerangka pemikiran berawal dari kawasan perbatasan yang dalam hal ini

mengambil kasus di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara. Pada

umumnya, kawasan perbatasan memiliki permasalahan yang klasik yaitu

merupakan daerah yang tertinggal/terisolir, memiliki potensi sumberdaya alam

yang belum dimanfaatkan secara optimal, PDRB per kapita yang masih rendah,

terbatasnya sarana transportasi dan komunikasi, dan tingginya angka kemiskinan.

Sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan yang ada tersebut perlu

adanya perbaikan perekonomian dengan menggunakan potensi yang ada di

kawasan perbatasan. Oleh karena itu perlu diidentifikasi sektor/subsektor yang

berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Talaud dengan

menggunakan alat analisis LQ dan Shift-Share Klasik. Hasil identifikasi

Page 36: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

23

diharapkan dapat dijadikan dasar strategi kebijakan perencanaan pembangunan di

kawasan perbatasan, khususnya di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Gambar 2.2. Alur Kerangka Pemikiran

Kawasan Perbatasan (Kasus Kab. Kepulauan Talaud)

Permasalahan: 1. Daerah tertinggal/ terisolir 2. Potensi SDA belum optimal 3. PDRB per kapita rendah 4. Pertumbuhan ekonomi rendah 5. Terbatasnya sarana transportasi&komunikasi 6. Kemiskinan

Memperbaiki Perekonomian

Potensi Ekonomi (Sektor/Subsektor)

Analisis LQ Analisis Shift-Share Klasik

Implikasi Kebijakan

Page 37: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

III. METODE PENELITIAN

3.1. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

dan PDRB Provinsi Sulawesi Utara berdasarkan lapangan usaha (sektor dan

subsektor) yang dihitung berdasarkan pendekatan produksi yang dikelompokkan

menjadi sembilan sektor dan dua puluh subsektor dengan tahun dasar 2000.

PDRB yang digunakan adalah PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan

PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) tanpa migas. Seluruh data tersebut

diperoleh dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Talaud baik yang

berasal dari publikasi Kabupaten Kepulauan Talaud dalam Angka 2008 maupun

data hasil kompilasi yang dipublikasikan oleh BPS Provinsi Sulawesi Utara.

3.2. Metode Analisis

3.2.1. Analisis Location Quotient (LQ)

Model analisis yang digunakan untuk menentukan sektor basis adalah

Location Quotient. Subsektor basis ditunjukkan oleh koefisien LQ lebih besar dari

satu (LQ>1), sedangkan sektor non basis ditunjukkan oleh koefisien LQ kurang

dari satu (LQ<1). Koefisien LQ>1 memberikan indikasi bahwa subsektor yang

bersangkutan melebihi kebutuhan daerah Kabupaten Kepulauan Talaud.

Page 38: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

25

Bentuk rumus analisis LQ adalah sebagai berikut Bendavid dalam

Anapaku (2002):

jij

tit

vvvvLQ =

Dimana :

LQ = Location Quotient subsektor di Kabupaten Kepulauan Talaud

itv = Nilai tambah bruto subsektor i di Kabupaten kepulauan Talaud

(Rupiah)

tv = PDRB Kabupaten kepulauan Talaud (Rupiah)

ijv = Nilai tambah bruto subsektor i di Sulawesi Utara (Rupiah)

jv = PDRB Provinsi Sulawesi Utara (Rupiah)

Kriteria pengukuran model tersebut yaitu:

a) Jika nilai LQ > 1, berarti sektor tersebut merupakan sektor basis, yang

menunjukkan suatu sektor mampu melayani pasar baik di dalam maupun di

luar Kabupaten Kepulauan Talaud.

b) Jika nilai LQ < 1, berarti sektor tersebut bukan merupakan sektor basis, yang

menunjukkan suatu sektor belum mampu melayani pasar di Kabupaten

Kepulauan Talaud.

c) Jika nilai LQ = 1, berarti suatu sektor hanya mampu melayani pasar di

Kabupaten Kepulauan Talaud saja atau belum dapat memasarkan hasil sektor

tersebut ke luar daerah lain.

Page 39: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

26

Analisis yang didasarkan atas LQ ini memiliki beberapa kekurangan yaitu:

1. Mengasumsikan adanya permintaan yang seragam/sama (yakni pola konsumsi

daerah/lokal dan provinsi acuannya adalah sama), padahal penduduk memiliki

selera yang berbeda.

2. Asumsi produktivitas adalah sama antar daerah, adalah menyesatkan, oleh

karena itu, bila dipakai data tingkat upah, asumsi produktivitas konstan dapat

diperbaiki mengingat tingkat upah dapat berbeda di berbagai daerah.

3. Masalah produk mix, produk dari merek yang satu diekspor, sementara

produk-produk yang sama dengan merek lain diimpor dan; ketidakmampuan

untuk menerangkan keterkaitan antar industri.

4. Metode LQ bergantung pada tingkat agregasi data, misalnya dengan LQ

ternyata industri makanan dan minuman di satu wilayah termasuk suatu

industri non basis, tetapi setelah dirinci, industri minuman merupakan industri

basis, karena di wilayah itu terdapat kantor pusat sebuah pabrik minuman

terkenal. Pendekatan LQ yang telah dipakai para analis regional lebih dari 40

tahun sampai sekarang memiliki keunggulan besar yakni tidak mahal, di

samping itu LQ memberikan kepada analis peluang untuk memperoleh

wawasan ke dalam.

3.2.2. Analisis Shift-Share Klasik

Shift-Share merupakan suatu alat analisis yang sangat berguna dalam

menganalisis perubahan struktur perekonomian suatu kabupaten yang

dibandingkan dengan perekonomian provinsi. Analisis ini dapat dilakukan untuk

Page 40: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

27

menentukan kinerja atau produktivitas perekonomian daerah kabupaten dengan

membandingkannya dengan daerah yang lebih besar (regional atau nasional).

Mengacu pada analisis Shift-Share Klasik, maka untuk menganalisis

sektor i di wilayah j digunakan persamaan:

Dij = Nij + Mij + Cij

Jika analisis ini diterapkan pada Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB), maka:

Dij = E*ij - Eij

Nij = Eij . rn

Mij = Eij (rin - rn)

Cij = Eij (rij - rin)

Dimana:

Dij = Perubahan variabel sektor i di Kabupaten Kepulauan Talaud (Rupiah)

Nij = Pertumbuhan nasional sektor i di Kabupaten Kepulauan Talaud

(Rupiah)

Mij = Bauran industri sektor i di Kabupaten Kepulauan Talaud (Rupiah)

Cij = Keunggulan kompetitif sektor i di Kabupaten Kepulauan Talaud

(Rupiah)

rij = Laju pertumbuhan pada sektor i di Kabupaten Kepulauan Talaud

(persen)

rin = Laju pertumbuhan pada sektor i di Provinsi Sulawesi Utara (persen)

rn = Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sulawesi Utara (persen)

Dalam penentuan rij, rin, dan rn digunakan persamaan:

Page 41: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

28

rin = (E*ij - Eij)/Eij

rin = (E*in - Ein)/Ein

rin = (E*n – En)/En

Dengan:

Eij = PDRB sektor i di Kabupaten Kepulauan Talaud

Ein = PDRB sektor i di Provinsi Sulawesi Utara

En = PDRB Provinsi Sulawesi Utara

Analisis Shift-Share memiliki keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut:

1. Analisis Shift-Share tidak lebih daripada suatu teknik pengukuran atau

prosedur baku untuk mengurangi pertumbuhan suatu variabel wilayah menjadi

komponen-komponen. Persamaan Shift-Share hanyalah suatu definisi, jadi

tidak mempunyai implikasi-implikasi keperilakuan.

2. Komponen pertumbuhan nasional secara implisit mengemukakan bahwa

setiap industri di suatu wilayah hendaknya tumbuh pada laju nasional atau

dibebani laju pertumbuhan yang ekuivalen dengan laju pertumbuhan nasional.

Selain terlalu sederhana, gagasan demikian dapat membuat kabur sebab-sebab

pertumbuhan wilayah.

3. Arti ekonomi dari dua komponen Shift tidak dikembangkan dengan baik.

Keduanya berkaitan dengan prinsip-prinsip ekonomi yang sama. Perilaku

ekonomi yang melandasi kedua macam Shifts tidak mudah dapat dipisahkan

dan dibedakan. Kedua komponen (industry-mix effect dan competitive effect)

berkaitan dengan hal-hal sama yakni, perubahan penawaran dan permintaan,

perubahan teknologi, dan perubahan lokasi.

Page 42: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

29

4. Teknik analisis Shift-Share secara implisit mengambil asumsi bahwa semua

barang dijual secara nasional. Padahal tidak semua demikian. Bila pasar suatu

barang bersifat lokal, maka barang itu tidak bersaing dengan wilayah-wilayah

lain yang menghasilkan barang yang sama atau tidak dapat berharap untuk

memperoleh bagian dari kenaikan permintaan agregat.

3.3. Definisi Pengukuran Variabel

Beberapa istilah yang dipergunakan dalam penulisan ini antara lain:

1. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditinjau dari segi pendekatan ada

tiga konsep yaitu pendekatan produksi, pendekatan pengeluaran, dan

pendapatan. Dari tiga konsep tersebut, yang relevan dengan tulisan ini adalah

pendekatan dari segi produksi. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh berbagai

unit produksi didalam suatu daerah/regional dalam jangka waktu tertentu.

2. Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku maupun Atas

Dasar Harga Konstan merupakan nilai produksi barang dan jasa akhir dalam

kurun waktu tertentu. Pada penelitian ini menggunakan periode data satu

tahunan. Dinamakan bruto karena masih memasukkan komponen penyusutan.

Disebut domestik karena menyangkut batas wilayah. Disebut konstan karena

harga yang digunakan mengacu pada tahun tertentu (tahun dasar = 2000) dan

dinamakan berlaku karena menggunakan harga tahun berjalan. PDRB juga

sering disebut dengan NTB (Nilai Tambah Bruto)

3. PDRB per kapita merupakan salah satu gambaran tingkat kemajuan

perekonomian suatu daerah. Biasanya indikator ini digunakan sebagai salah

Page 43: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

30

satu tolok ukur untuk melihat tingkat kemakmuran sosial ekonomi penduduk.

Data tersebut diperoleh dengan cara membagi nilai nominal PDRB dengan

jumlah penduduk pada pertengahan tahun. PDRB per kapita dapat pula

digunakan sebagai gambaran rata-rata pendapatan yang dihasilkan oleh setiap

penduduk selama satu tahun di suatu wilayah atau daerah.

4. Pertumbuhan ekonomi adalah proses dimana terjadi kenaikan produk

kabupaten atau pendapatan kabupaten riil.

5. Laju pertumbuhan ekonomi merupakan perubahan Produk Domestik Regional

Bruto yang terjadi dari tahun ke tahun observasi.

6. Keunggulan kompetitif adalah bila suatu daerah dalam menghasilkan produk

mempunyai keunggulan bersaing dengan produk yang sejenis disebabkan oleh

biaya produksi yang rendah, harga murah, dan sebagainya.

7. Sektor/subsektor potensial, adalah kegiatan perekonomian yang mampu

melayani baik pasar domestik maupun pasar luar daerah (pasar ekspor),

pertumbuhannya positif dan memiliki keunggulan kompetitif.

Page 44: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4. 1. Gambaran Umum Kabupaten Kepulauan Talaud

4.1.1. Kondisi Geografis Kabupaten Kepulauan Talaud

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan pemekaran dari Kabupaten

Kepulauan Sangihe berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 2002. Sebagai

daerah kepulauan, Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan daerah bahari dengan

luas lautnya sekitar 37.800 km2 dan luas wilayah daratan 1.251,02 Km2.

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan bagian integral dari Provinsi Sulawesi

Utara, beribukota Melonguane yang berjarak sekitar 271 mil laut dari Ibukota

Provinsi Sulawesi Utara yaitu Manado, terletak antara 3º 38’ 00” - 5º 33’ 00”

Lintang Utara dan 126° 38’ 00” - 127° 10’ 00” Bujur Timur.

Pada awal pembentukannya di tahun 2002, Kabupaten Kepulauan Talaud

hanya memiliki 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Nanusa, Kecamatan Essang,

Kecamatan Rainis, Kecamatan Beo, Kecamatan Melonguane, Kecamatan Lirung,

dan Kecamatan Kabaruan dengan ibukota kabupaten berkedudukan di

Melonguane. Saat ini Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki 18 kecamatan, 142

desa dan 11 kelurahan. Disebelah utara Kepulauan Talaud berbatasan dengan

negara Filipina, sebelah timur berbatasan dengan Laut Sulawesi dan Pasifik,

sebelah selatan dengan Laut Maluku dan sebelah Barat dengan Laut Sulawesi.

Karena berbatasan langsung dengan Filipina, maka Kabupaten Kepulauan Talaud

disebut daerah perbatasan.

Page 45: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

32

Kabupaten Kepulauan Talaud merupakan gugusan 17 pulau. Terdapat tiga

pulau utama di Kabupaten Kepulauan Talaud, yaitu Pulau Karakelang, Pulau

Salibabu, dan Pulau Kabaruan. Empat pulau di antaranya termasuk kawasan pulau

terluar dan dari empat pulau tersebut dua diantaranya termasuk pulau paling

rawan (dari sisi keamanan) di Indonesia yaitu pulau Miangas dan Pulau

Kakorotan. Jarak antara Miangas dan Melonguane sebagai ibukota kabupaten

adalah 129 mil laut. Sedangkan untuk menuju General Santos Filipina hanya

berjarak sekitar 50,4 mil laut dan ini hanya membutuhkan waktu dua sampai tiga

jam perjalanan dengan menggunakan pumpboat atau motor tempel. Kondisi ini

tentunya lebih mudah dan lebih murah daripada menuju Manado, ibukota Provinsi

Sulawesi Utara, dimana waktu yang dibutuhkan mencapai 2 hari perjalanan laut

karena jarak Miangas ke Manado adalah 274 mil laut dengan ongkos kapal yang

tentunya lebih mahal. Kondisi ini mempermudah dan membuka peluang yang

lebih lebar dalam interaksi ekonomi antara penduduk di Miangas dengan Filipina

dibandingkan bila melakukan interaksi ekonomi dengan Melonguane maupun

Manado sebagai ibukota Provinsi Sulawesi Utara.

Akses dari Manado menuju Melonguane dapat dilakukan melalui

transportasi laut menggunakan kapal perintis dan kapal ferry dua kali dalam

seminggu dengan waktu tempuh 16 jam. Akses melalui udara menggunakan

pesawat kecil dua kali dalam seminggu. Interaksi perdagangan dari Manado ke

Kabupaten Kepulauan Talaud maupun sebaliknya pun dilakukan dengan

menggunakan transportasi laut. Namun jalur transportasi dari dan ke Kabupaten

Kepulauan Talaud sangat dipengaruhi oleh faktor cuaca. Transportasi melalui laut

Page 46: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

33

maupun udara akan sangat terhambat apabila cuaca buruk dan ombak sedang

membesar. Bila cuaca buruk, maka bendera hitam sebagai tanda bahwa ombak

sedang membesar akan dikibarkan di semua pelabuhan di Provinsi Sulawesi Utara

dan itu menandakan bahwa tidak ada kapal yang boleh berlayar menuju dan dari

Kabupaten Kepulauan Talaud. Jalur penerbangan pun akan lebih terhambat bila

cuaca sedang buruk. Dengan jenis pesawat C-212 dan kondisi alam yang tidak

memungkinkan, selama berminggu-minggu tidak akan ada pesawat yang

beroperasi dari dan menuju Kabupaten Kepulauan Talaud.

Jalan merupakan prasarana pengangkutan darat yang penting untuk

memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin meningkatnya usaha

pembangunan maka akan menuntut peningkatan pembangunan jalan untuk

memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar lalulintas barang dari satu

daerah ke daerah lain. Panjang jalan nasional di Kabupaten Kepulauan Talaud

pada tahun 2007 mencapai 92 Km. Menurut jenis permukaan, panjang jalan ini

terdiri dari 87,9 km jalan aspal dan 4,1 km jalan tanah. Dilihat dari kondisinya

42,4 km atau 46 persen dalam kondisi rusak berat. Kondisi ini berakibat pada

mahal dan langkanya sarana transportasi antar kabupaten maupun antar

kecamatan. Kendala besar ini tentunya berdampak pada terhambatnya mobilitas

penduduk dan lalulintas barang ke dan dari Kabupaten Kepulauan Talaud, yang

tentunya akan memperlambat kegiatan perekonomian secara umum.

Terbatasnya sarana transportasi (darat, laut dan udara) dari ibukota

provinsi dan daerah lainnya ke Kabupaten Kepulauan Talaud maupun sebaliknya

berdampak pula pada terhambatnya pembangunan di kabupaten ini dalam

Page 47: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

34

berbagai bidang. Hal ini menjadikan kabupaten ini relatif tertinggal dan paling

terisolasi dibanding kabupaten lainnya di Sulawesi Utara.

4.1.2. Kondisi Ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud

4.1.2.1. Struktur Ekonomi

Struktur ekonomi biasanya dilihat dengan pendekatan makro sektoral,

yaitu berdasarkan kontribusi sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB.

Secara makro sektoral, perekonomian Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten

Kepulauan Talaud masih mengandalkan potensi sektor pertanian. Sektor pertanian

masih merupakan kontributor terbesar dalam perekonomian Provinsi Sulawesi

Utara maupun Kabupaten Kepulauan Talaud. Namun dari tahun 2002 sampai

tahun 2008 terus terjadi penurunan persentase di sektor pertanian baik di Provinsi

Sulawesi Utara maupun di Kabupaten Kepulauan Talaud. Gambar 4.1

menunjukkan pada tahun 2002 kontribusi sektor pertanian di Provinsi Sulawesi

Utara sebesar 22,34 persen, kemudian terus menurun hingga mencapai 19,77

persen di tahun 2008. Pola kecenderungan yang menurun pada peran sektor

pertanian juga terjadi di Kabupaten Kepulauan Talaud dimana pada tahun 2002

kontribusinya sebesar 53,88 persen dan terus menurun hingga mencapai 48,36

persen di tahun 2008. Kebasisan sektor pertanian di Kabupaten Kepulauan Talaud

menurun dipengaruhi salah satunya oleh turunnya kontribusi sektor ini di Provinsi

Sulawesi Utara.

Page 48: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

35

53,88 53,12 52,73 51,93 51 49,77 48,36

22,34 20,39 20,14 19,7719,8320,4020,53

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

Sulawesi Utara Kep. Talaud

Gambar 4.1. Persentase Sektor Pertanian Provinsi Sulawesi Utara dan Kabupaten

Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008

Tabel 4.1 menunjukkan secara lebih jelas lagi mengenai pola

kecenderungan sektor pertanian di Kabupaten Kepulauan Talaud yang terus

menurun (BPS). Pada tahun 2002, sektor pertanian mampu menyumbang 53,88

persen PDRB agregat dan kemudian terus menurun sampai tahun 2008 menjadi

48,36 persen. Pergeseran dominasi sektor pertanian secara perlahan yang mulai

terjadi dari tahun 2002 tersebut berimplikasi pada peningkatan kontribusi sektor

ekonomi lainnya. Sektor kedua yang paling berperan dalam penciptaan PDRB

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sektor jasa-jasa. Peran sektor ini cenderung

stabil dari tahun 2002 ke tahun 2008.

Peran sektor bangunan dalam penciptaan PDRB terus meningkat dari

tahun ke tahun. Pada tahun 2002 sektor bangunan hanya menyumbang sebesar

6,42 persen PDRB agregat namun dari tahun ke tahun terus meningkat hingga

mencapai 10,73 persen pada tahun 2008. Pembangunan kantor, Puskesmas,

sekolah dan sarana umum lainnya terus dilakukan di beberapa kecamatan seiring

dengan terus meningkatnya jumlah kecamatan dan desa/kelurahan. Naiknya peran

Page 49: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

36

sektor bangunan seiring dengan naiknya sektor pertambangan dan penggalian.

Kedua sektor tersebut berkaitan erat karena pembangunan memerlukan pasir dan

batu yang diambil dari pantai-pantai yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Terus meningkatnya kontribusi sektor bangunan merupakan implikasi sebagai

kabupaten yang relatif masih baru, Kabupaten Kepulauan Talaud masih terus

membangun.

Sektor lain yang juga berperan cukup besar dalam penciptaan PDRB

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran. Pada

awal pembentukan Kabupaten Kepulauan Talaud (2002) sektor ini menyumbang

sebesar 9,37 persen pada PDRB agregat dan terus mengalami kenaikan hingga

mencapai 10,38 persen pada tahun 2008. Arus perdagangan yang menggunakan

jasa angkutan laut menyebabkan pusat-pusat perdagangan pun mulai tumbuh di

beberapa kecamatan, terutama kecamatan yang memiliki pelabuhan (Kecamatan

Lirung, Kecamatan Melonguane dan Kecamatan Beo).

Jika dilihat menurut subsektor, maka kondisi perekonomian di Kabupaten

Kepulauan Talaud tidak menunjukkan perbedaan jika dibandingkan secara

sektoral. Berdasarkan subsektor maka subsektor yang dominan adalah subsektor

perkebunan yang mampu menyumbang 40,36 persen dalam pembentukan PDRB

di Kabupaten Kepulauan Talaud tahun 2002. Walaupun perannya dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud dari tahun ke tahun selalu

mengalami penurunan, subsektor perkebunan tetap merupakan subsektor yang

berperan paling besar dalam penciptaan PDRB di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Page 50: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

37

Tanaman kelapa, pala dan cengkih adalah tanaman yang paling banyak

diusahakan oleh rakyat dari tahun ke tahun dan merupakan komoditi unggulan.

Tabel 4.1. Struktur Ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud Menurut Sektor dan Subsektor Tahun 2002-2008 (dalam persen)

Lapangan Usaha Tahun

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 53,88 53,12 52,73 51,93 50,56 49,77 48,36 a. Tanaman Bahan Makanan 6,43 6,19 6,32 6,19 6,02 5,92 5,90 b. Tanaman Perkebunan 40,36 39,74 38,77 37,60 36,11 35,77 34,63 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1,52 1,50 1,47 1,48 1,43 1,39 1,36 d. Kehutanan 0,11 0,12 0,12 0,14 0,15 0,17 0,19

e. Perikanan 5,45 5,57 6,05 6,50 6,84 6,51 6,28 2. Pertambangan dan Penggalian 1,90 1,91 2,09 2,09 2,09 2,17 2,25 c. Penggalian 1,90 1,91 2,09 2,09 2,09 2,17 2,25 3. Industri Pengolahan 2,03 2,03 1,95 1,99 2,10 2,13 2,17 b. Industri Tanpa Migas 2,03 2,03 1,95 1,99 2,10 2,13 2,17 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0,19 0,20 0,23 0,27 0,31 0,31 0,30 a. Listrik 0,17 0,18 0,21 0,25 0,30 0,29 0,29 c. Air Bersih 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 5. Bangunan 6,42 6,99 7,99 8,31 9,21 9,98 10,73 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 9,37 9,43 9,56 9,73 10,01 10,11 10,38 a. Perdagangan Besar & Eceran 8,39 8,48 8,62 8,77 9,06 9,16 9,41 b. Hotel 0,13 0,14 0,14 0,15 0,15 0,16 0,16 c. Restoran 0,85 0,81 0,80 0,81 0,80 0,80 0,81 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,20 6,04 5,73 5,80 5,59 5,48 5,48 a. Pengangkutan 6,02 5,82 5,50 5,56 5,34 5,23 5,22 b. Komunikasi 0,17 0,22 0,23 0,24 0,24 0,25 0,26 8. Keuangan, Persewaan&$Jasa Perush. 6,08 6,21 5,96 6,10 6,29 6,36 6,51 a. Bank 3,94 3,97 3,70 3,73 3,87 3,91 4,00 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,05 0,04 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 d. Sewa Bangunan 2,00 2,10 2,12 2,24 2,28 2,31 2,38 e. Jasa Perusahaan 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 0,09 9. Jasa-Jasa 13,93 14,06 13,78 13,79 13,83 13,68 13,82 a. Pemerintahan Umum 10,24 10,40 10,26 10,28 10,56 10,51 10,71 b. Swasta 3,70 3,66 3,52 3,51 3,28 3,17 3,11 PDRB Tanpa Migas 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: hasil pengolahan berdasarkan data PDRB ADHB Kab. Kep. Talaud.

Subsektor yang menempati posisi terbesar kedua pada penciptaan PDRB

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah subsektor pemerintahan umum. Subsektor

ini cenderung stabil pada persentase sekitar 10 sampai 11 persen dari tahun 2002

Page 51: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

38

sampai tahun 2008. Sebagai kabupaten baru, belanja pemerintah masih berperan

cukup besar dalam perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud.

Subsektor lain yang turut berperan penting dalam perekonomian

Kabupaten Kepulauan Talaud adalah subsektor bangunan. Subsektor perdagangan

juga turut berperan besar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Kepulauan

Talaud. Kontribusi subsektor ini mendekati persentase 10 persen di tahun 2008.

Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan meningkatnya konsumsi

masyarakat di Kabupaten Kepulauan Talaud, maka peran subsektor ini terus

mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Kontribusi subsektor ini dalam

pembentukan PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar 8,39 persen di tahun

2002 dan terus meningkat hingga mencapai 9,41 persen di tahun 2008.

Dominasi kegiatan ekonomi pada subsektor perdagangan dan subsektor

tanaman perkebunan memiliki keterkaitan yang erat. Keterkaitan ini dapat

dijelaskan bahwa meningkatnya peran perdagangan di Kabupaten Kepulauan

Talaud tidak terlepas dari peningkatan peran pengusahaan tanaman perkebunan,

karena input terbesar dalam penghitungan Nilai Tambah Bruto subsektor

perdagangan di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah output dari sektor pertanian.

Oleh karena itu kegiatan pertanian di Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki

“forward linkages” yang besar bagi subsektor perdagangan.

4.1.2.2. Pertumbuhan Ekonomi

Selama kurun waktu dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007

perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud menunjukkan kinerja yang baik. Hal

ini ditunjukkan oleh pertumbuhan ekonomi yang meningkat dari 4,39 persen di

Page 52: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

39

tahun 2003 menjadi 6,21 persen di tahun 2007. Namun dari tahun 2007 ke tahun

2008 terjadi pelambatan pertumbuhan ekonomi sebesar 1,17 persen yang

menyebabkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2008 menjadi sebesar 5,04 persen.

Tabel 4.2 menunjukkan pertumbuhan ekonomi lebih rinci secara sektoral.

Pada tahun 2008, sektor yang mengalami pertumbuhan paling pesat adalah sektor

bangunan yang tumbuh sebesar 12,32 persen, kemudian disusul oleh sektor

perdagangan, hotel dan restoran yang tumbuh sebesar 8,57 persen dan sektor

pertambangan dan penggalian yang tumbuh sebesar 8,03 persen. Jika dirinci

menurut subsektor, maka subsektor yang pertumbuhannya paling pesat pada tahun

2008 adalah subsektor kehutanan, yaitu sebesar 15,04 persen, kemudian disusul

oleh subsektor bangunan sebesar 12,32 persen. Subsektor lain yang mampu

tumbuh cukup signifikan di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah subsektor

perdagangan yang tumbuh 8,71 persen per tahun dan subsektor sewa bangunan

yang tumbuh sebesar 9,04 persen per tahun. Subsektor lainnya memiliki

pertumbuhan ekonomi di bawah 10 persen.

Tingginya laju pertumbuhan subsektor bangunan terkait erat dengan

tingginya laju pertumbuhan subsektor kehutanan dan subsektor penggalian di

Kabupaten Kepulauan Talaud pada tahun 2008. Proses pembangunan memerlukan

kayu, sehingga penebangan kayu untuk bahan bangunan terus meningkat.

Penggalian pasir dan batu untuk bahan bangunan pun terus meningkat sehingga

mendorong pesatnya laju pertumbuhan subsektor penggalian.

Page 53: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

40

Tabel 4.2. Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008 (dalam persen)

Lapangan Usaha Tahun Rata-

rata 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 3,76 3,77 3,72 3,12 4,03 1,83 3,37 a. Tanaman Bahan Makanan 4,07 5,23 3,94 3,81 4,29 4,58 4,32 b. Tanaman Perkebunan 3,61 3,27 3,72 3,41 4,36 1,31 3,28 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4,93 5,20 2,81 0,18 1,04 1,75 2,65 d. Kehutanan 19,10 6,41 29,45 16,34 16,19 15,04 17,09

e. Perikanan 3,79 5,33 3,07 0,41 1,44 1,83 2,64 2. Pertambangan dan Penggalian 6,98 11,95 7,15 9,16 9,38 8,03 8,77

a. Penggalian 6,98 11,95 7,15 9,16 9,38 8,03 8,77 3. Industri Pengolahan 5,68 4,58 4,77 7,14 6,77 6,97 5,99 a. Industri Tanpa Migas 5,68 4,58 4,77 7,14 6,77 6,97 5,99 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 3,30 4,54 4,08 6,88 4,22 2,53 4,26 a. Listrik 3,35 4,14 4,05 6,96 4,06 2,34 4,15 b. Air Bersih 2,56 10,00 4,55 5,76 6,26 5,02 5,69 5. Bangunan 6,67 9,41 8,03 14,64 14,56 12,32 10,94 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 4,29 5,00 6,03 6,92 8,43 8,57 6,54 a. Perdagangan Besar & Eceran 4,04 5,11 6,09 6,91 8,53 8,71 6,57 b. Hotel 16,49 6,29 7,97 8,89 10,16 8,06 9,65 c. Restoran 4,53 3,97 5,22 6,63 7,24 7,47 5,84 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,87 5,40 7,86 6,63 6,86 6,93 6,76 a. Pengangkutan 6,04 5,25 7,60 6,28 6,89 6,94 6,50 b. Komunikasi 35,85 9,47 14,62 15,44 6,31 6,57 14,71 8. Keuangan, Persewaan&$Jasa Perush. 5,02 3,05 5,63 7,41 7,88 7,89 6,15 a. Bank 4,89 2,27 4,59 6,97 7,35 7,41 5,58

b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 2,38 4,65 4,44 6,06 5,11 5,08 4,62 c. Sewa Bangunan 5,45 4,63 8,05 8,47 9,12 9,04 7,46 d. Jasa Perusahaan 3,65 5,13 3,45 5,83 6,48 6,04 5,10 9. Jasa-Jasa 3,83 3,36 4,62 5,34 6,47 6,86 5,08 a. Pemerintahan Umum 3,99 3,34 5,08 5,95 7,26 7,90 5,59 b. Swasta 3,32 3,41 3,18 3,40 3,87 3,35 3,42 Pertumbuhan Kab. Kep. Talaud 4,39 4,46 4,85 5,32 6,21 5,04 5,04

Sumber: hasil pengolahan berdasarkan data PDRB ADHK Kab. Kep. Talaud

Dilihat dari rata-rata pertumbuhan dari tahun 2002 sampai tahun 2008,

Kabupaten Kepulauan Talaud mengalami pertumbuhan ekonomi dengan laju rata-

rata sebesar 5,04 persen per tahun. Selama periode tersebut, sektor yang memiliki

rata-rata pertumbuhan tertinggi adalah sektor bangunan yaitu sebesar 10,94

persen. Dan subsektor yang memiliki rata-rata pertumbuhan paling pesat

Page 54: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

41

dibanding subsektor lainnya adalah subsektor kehutanan (17,09 persen) dan

subsektor komunikasi (14,71 persen). Tingginya rata-rata pertumbuhan subsektor

komunikasi didukung salah satunya oleh penggunaan telepon genggam yang

semakin bertambah. Hal ini dikarenakan semakin terjangkaunya harga telepon

genggam dan semakin murahnya pulsa.

4. 2. Sektor/Subsektor Basis Berdasarkan pada Analisis Location Quotient (LQ) di Kabupaten Kepulauan Talaud

Alat analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengidentifikasi

sektor/subsektor basis dalam perekonomian daerah. Sektor basis merupakan

sektor unggulan yang dianggap dapat menghasilkan barang dan jasa baik untuk

pasar di daerah maupun pasar di luar daerah (ekspor). Dasar pemikiran

perhitungan LQ ini adalah economic base theory, yang bertujuan untuk melihat

akibat suatu industri menghasilkan barang dan jasa baik untuk pasar di daerah

maupun untuk pasar di luar daerah, yang mengakibatkan arus pendapatan akan

mengalir ke daerah yang bersangkutan. Arus pendapatan ini menyebabkan

kenaikan konsumsi maupun kenaikan produksi/investasi di daerah yang pada

akhirnya akan menaikkan lagi pendapatan dan kesempatan kerja. Jika di suatu

daerah terdapat pengangguran, maka kesempatan kerja yang baru tersebut akan

dapat menampungnya. Dan jika daerah tersebut tidak terdapat pengangguran,

maka daerah tersebut akan mempunyai daya tarik bagi pencari kerja dari luar

daerah.

Menurut kriteria analisis LQ, sektor/subsektor yang memiliki koefisien

LQ>1 disebut sektor/subsektor basis yang berarti sektor ini dapat menjadi andalan

Page 55: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

42

daerah untuk dikembangkan karena berpotensi dapat meningkatkan pertumbuhan

ekonomi Kabupaten Kepulauan Talaud. Dengan demikian sektor dan subsektor

yang selama periode penelitian memiliki nilai LQ>1 dapat dikatakan mempunyai

kemampuan meningkatkan perekonomian daerah walaupun dengan potensi yang

berbeda-beda.

Tabel 4.3. Hasil Analisis Location Quotient (LQ) Kegiatan Ekonomi (Sektor/Subsektor) Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002-2008

Lapangan Usaha Tahun

Rata2 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 2,49 2,53 2,46 2,43 2,43 2,36 2,40 2,44 a. Tanaman Bahan Makanan 1,05 1,04 1,04 1,02 1,02 1,01 0,99 1,02 b. Tanaman Perkebunan 4,77 5,09 4,91 4,96 4,90 4,62 5,01 4,89 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0,85 0,86 0,84 0,78 0,77 0,72 0,71 0,79 d. Kehutanan 0,25 0,29 0,31 0,45 0,51 0,59 0,68 0,44 e. Perikanan 1,12 1,09 1,06 1,02 1,03 1,01 1,00 1,05 2. Pertambangan & Penggalian 0,29 0,34 0,39 0,43 0,44 0,45 0,45 0,40 a Penggalian 0,58 0,57 0,60 0,60 0,62 0,62 0,62 0,60 3. Industri Pengolahan 0,21 0,21 0,23 0,23 0,23 0,23 0,24 0,22 a. Industri Tanpa Migas 0,21 0,21 0,23 0,23 0,23 0,23 0,24 0,22 4. Listrik, Gas& Air Bersih 0,26 0,26 0,26 0,24 0,25 0,24 0,24 0,25 a. Listrik 0,32 0,32 0,33 0,29 0,29 0,29 0,28 0,30 b. Air Bersih 0,07 0,07 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 0,08 5. Bangunan 0,44 0,44 0,45 0,46 0,50 0,53 0,55 0,48 6. Perdag., Hotel dan Restoran 0,66 0,64 0,63 0,63 0,63 0,63 0,64 0,64 a. Perdagangan Besar & Eceran 0,70 0,68 0,68 0,67 0,68 0,68 0,69 0,68 b. Hotel 0,13 0,14 0,13 0,14 0,12 0,13 0,11 0,13 c. Restoran 0,75 0,72 0,68 0,68 0,70 0,72 0,73 0,71 7. Pengangkuatan dan Komunikasi 0,64 0,65 0,64 0,64 0,64 0,65 0,64 0,64 a. Pengangkutan 0,68 0,69 0,68 0,68 0,69 0,70 0,70 0,69 b. Komunikasi 0,20 0,24 0,23 0,23 0,24 0,24 0,22 0,23 8. Keuangan, Persewaan &Jasa Perush. 0,10 0,09 0,08 0,08 0,07 0,07 0,07 0,08 a. Bank 1,30 1,96 2,11 2,32 2,62 2,69 2,48 2,21 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 0,90 0,90 0,88 0,88 0,86 0,88 0,91 0,89 c. Sewa Bangunan 0,84 0,84 0,83 0,85 0,88 0,91 0,95 0,87 d. Jasa Perusahaan 0,13 0,13 0,13 0,12 0,12 0,12 0,12 0,13 9. Jasa-Jasa 0,84 0,83 0,83 0,85 0,86 0,89 0,93 0,86 a. Pemerintahan Umum 0,86 0,86 0,87 0,90 0,93 0,99 1,04 0,92 b. Swasta 0,76 0,74 0,72 0,70 0,69 0,68 0,67 0,71

Sumber: hasil pengolahan berdasarkan data PDRB ADHK Kab. Kep. Talaud.

Hasil analisis Location Quotient (LQ) Kabupaten Kepulauan Talaud tahun

2002-2008 menunjukkan bahwa hanya ada satu sektor yang dapat digolongkan

Page 56: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

43

sebagai sektor basis yang dapat dikembangkan di masa yang akan datang, yaitu

sektor pertanian. Dari mulai berdirinya kabupaten ini (2002), sektor pertanian

telah menjadi sektor basis dengan nilai LQ sebesar 2,49. Pada tahun 2008, nilai

LQ sektor pertanian sebesar 2,44. Hal ini berarti dilihat dari pendekatan produksi

barang dan jasa sektor pertanian di Kabupaten Kepulauan Talaud dapat dikatakan

surplus.

Berdasarkan Tabel 4.2 tersebut di atas dapat diidentifikasi bahwa

subsektor perkebunan dapat dikategorikan sebagai subsektor yang paling basis

yaitu memiliki nilai LQ sebesar 4,89. Tingginya nilai LQ pada subsektor

perkebunan disebabkan oleh kontribusi subsektor ini dalam perekonomian

Kabupaten Kepulauan Talaud yang sangat dominan. Dari keseluruhan luas lahan

sawah dan bukan sawah di Kabupaten Kepulauan Talaud, lahan yang paling besar

digunakan adalah untuk lahan perkebunan. Luas lahan perkebunan sebesar

2.649,5 Ha mendukung potensi subsektor ini menjadi subsektor basis. Komoditi

perkebunan yang banyak diusahakan oleh rakyat dari tahun ke tahun dan menjadi

komoditi unggulan di Kabupaten Kepulauan Talaud adalah kelapa, pala dan

cengkih. Dan komoditi perkebunan yang menjadi komoditi penunjang adalah

kakao, kopi dan vanili. Perkebunan di Kabupaten Kepulauan Talaud masih

merupakan perkebunan rakyat, hal ini terbukti sampai tahun 2008 belum ada

pengusahaan perkebunan besar di kabupaten ini.

Subsektor yang memiliki nilai LQ terbesar kedua setelah subsektor

perkebunan adalah subsektor bank,yaitu memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 2,21.

Hal ini berarti subsektor bank juga merupakan subsektor basis di Kabupaten

Page 57: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

44

Kepulauan Talaud. Selain subsektor bank, subsektor tanaman bahan makanan pun

menjadi subsektor basis di kabupaten ini. Nilai LQ subsektor ini dari tahun 2002

sampai tahun 2007 lebih dari 1. Namun pada tahun 2008 nilai LQ subsektor ini

sebesar 1,00, hal ini berarti di tahun 2008 subsektor tanaman bahan makanan

hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan di kabupaten ini dan tidak mampu

untuk mengekspornya ke daerah lain. Namun bila melihat rata-rata LQ selama

periode penelitian dari tahun 2002 sampai tahun 2008 subsektor tanaman bahan

makanan memiliki nilai LQ sebesar 1,02. Hal ini berarti secara rata-rata subsektor

ini mampu memenuhi kebutuhan di dalam daerah ini dan mampu untuk

mengekspor hasil tanaman bahan makanannya ke daerah lain.

Sama halnya dengan subsektor tanaman bahan makanan, subsektor

perikanan mampu menjadi subsektor basis hanya dari tahun 2002 sampai tahun

2007 saja. Di tahun 2008 subsektor ini memiliki nilai LQ sebesar 1,00, yang

berarti bahwa subsektor perikanan hanya mampu memenuhi kebutuhan

Kabupaten Kepulauan Talaud saja dan tidak mampu mengekspor ke daerah lain.

Namun bila dilihat secara rata-rata dari tahun 2002 sampai tahun 2008 subsektor

perikanan memiliki nilai LQ rata-rata sebesar 1,05. Hal ini berarti secara rata-rata

subsektor perikanan mampu menjadi subsektor basis selama periode penelitian.

Wilayah laut di Kabupaten Kepulauan Talaud yang lebih dari 90 persen dari

seluruh wilayah Kabupaten Kepulauan Talaud menjadikan subsektor perikanan

berrpotensi untuk berkembang lebih optimal lagi. Namun sama halnya dengan

subsektor perkebunan, subsektor perikanan di Kabupaten Kepulauan Talaud pun

masih merupakan perikanan tradisional. Data terakhir dari publikasi BPS

Page 58: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

45

Kabupaten Kepulauan Talaud menunjukkan bahwa sebagian besar nelayan masih

menggunakan perahu jukung (tanpa motor) dan pump boat (motor tempel).

Bahkan sebagian besar rumah tangga perikanan tidak menggunakan perahu dalam

menangkap ikan. Subsektor perikanan di Kabupaten Kepulauan Talaud meliputi

penangkapan ikan di laut dan budidaya ikan di laut. Secara umum tampak bahwa

perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud masih bercirikan ekonomi

tradisional dimana sektor pertanian masih menjadi andalan di daerah.

4.3. Sektor/Subsektor yang Memiliki Keunggulan Kompetitif Berdasarkan Analisis Shift-Share Klasik di Kabupaten Kepulauan Talaud

Alat analisis Shift-Share dipergunakan untuk mengetahui sektor/subsektor

yang berkembang di Kabupaten Kepulauan Talaud dibandingkan dengan

perkembangan ekonomi Sulawesi Utara. Analisis ini bertujuan untuk mengurai

pertumbuhan atau perubahan suatu variabel daerah menjadi tiga pengaruh yang

mengukur perbedaan-perbedaan pertumbuhan antar daerah. Pengaruh yang

pertama adalah pengaruh laju pertumbuhan daerah acuan atau share (Kabupaten

Kepulauan Talaud). Asumsinya adalah apabila laju pertumbuhan daerah tingkat

atasnya lebih tinggi akan daerah tingkat bawahnya akan ikut menikmati. Dalam

hal ini Kabupaten Kepulauan Talaud dipengaruhi oleh Komponen Pertumbuhan

Provinsi Sulawesi Utara (Nij).

Pengaruh yang kedua adalah pengaruh bauran industri (Mij), yaitu daerah

yang lebih kecil (Kabupaten Kepulauan Talaud) dipengaruhi oleh daerah yang

lebih luas atau daerah yang menjadi acuannya (Provinsi Sulawesi Utara). Apabila

nilainya lebih besar maka lebih proporsional, membuat industri daerah tersebut

Page 59: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

46

dapat menggeser kedudukan industri daerah acuannya. Apabila sama dengan

daerah acuannya maka proporsional, membuat industri suatu daerah didukung

oleh industri daerah acuannya. Apabila lebih kecil maka tidak proporsional

sehingga industri suatu daerah dengan daerah acuannya tidak saling

mempengaruhi.

Tabel 4.4. Hasil Analisis Shift-Share Klasik Kegiatan Ekonomi (Sektor/Subsektor) Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002 – 2008 (000.000 Rp)

Sektor/Subsektor Komponen Perubahan Total

(Dij) Pertumbuhan Nasional (Nij)

Bauran Industri (Mij)

Keunggulan Kompetitif (Cij)

1. Pertanian 56.646 (12.054) (11.102) 33.490 a. Tanaman Bahan Makanan 6.942 343 (1.894) 5.392 b. Tanaman Perkebunan 42.583 (22.045) 3.902 24.440 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 1.750 272 (1.228) 795 d. Kehutanan 116 (128) 494 482 e. Perikanan 5.255 (401) (2.473) 2.381 2. Pertambangan & Penggalian 2.066 (1.582) 3.156 3.639 a. Penggalian 2.066 1.218 356 3.639 3. Industri Pengolahan 1.846 (548) 772 2.070 a. Industri Tanpa Migas 1.846 (548) 772 2.070 4. Listrik, Gas& Air Bersih 197 30 (77) 150 a. Listrik 184 63 (111) 136 b. Air Bersih 13 (6) 6 14 5. Bangunan 6.882 2.875 6.158 15.915 6. Perdag., Hotel dan Restoran 9.485 4.267 (1.984) 11.768 a. Perdagangan Besar & Eceran 8.294 2.828 (784) 10.338 b. Hotel 149 272 (127) 294 c. Restoran 1.042 263 (169) 1.136 7. Pengangkutan dan Komunikasi 7.302 2.911 (782) 9.431 a. Pengangkutan 7.100 1.740 (78) 8.762 b. Komunikasi 202 402 65 669 8. Keuangan, Persewaan &Jasa Perush. 5.903 1.357 (450) 6.811 a. Bank 3.973 1.068 (941) 4.099 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 47 16 (24) 39 c. Sewa Bangunan 1.774 81 714 2.570 d. Jasa Perusahaan 109 55 (63) 102 9. Jasa-Jasa 14.873 (5.315) 4.259 13.817 a. Pemerintahan Umum 11.253 (6.014) 6.400 11.639 b. Swasta 3.619 464 (1.906) 2.177 T O T A L 105.200 (8.059) (50) 97.090

Sumber: hasil pengolahan berdasarkan data PDRB ADHK Kab. Kep. Talaud

Page 60: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

47

Pengaruh yang ketiga adalah pengaruh kedudukan persaingan atau

keunggulan kompetitif (Cij) dengan melakukan perbandingan antara data awal

periode dengan akhir periode. Bila positif pada akhir periode berarti ada

persaingan yang disebabkan industri-industri daerah tumbuh lebih cepat daripada

industri yang sama di daerah acuannya. Pengaruh persaingan yang positif terjadi

karena industri yang cepat berkembang itu mempunyai akses terhadap pasar dan

terhadap input bagi tiap aktivitas.

Hasil analisis shift-share pada Tabel 4.4 menunjukkan bahwa secara

keseluruhan selama periode 2002 – 2008 terjadi peningkatan PDRB Kabupaten

Kepulauan Talaud sebesar Rp. 97.090 juta. Peningkatan terbesar terjadi pada

sektor pertanian yaitu sebesar Rp. 33.490 juta, kemudian diikuti oleh sektor

bangunan sebesar Rp. 15.915 juta, sektor jasa-jasa Rp 13.817 juta, sektor

perdagangan, hotel dan restoran sebesar Rp. 11.768 juta, sektor pengangkutan dan

komunikasi Rp. 9.431 juta, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp.

6.811 juta, sektor pertambangan dan penggalian Rp. 3.639 juta, sektor industri

pengolahan Rp. 2.070 juta, dan terendah adalah sektor listrik, gas dan air Rp. 150

juta.

Dari hasil analisis dapat diketahui pula bahwa pertumbuhan PDRB

Kabupaten Kepulauan Talaud dipengaruhi secara positif oleh pertumbuhan

provinsi Sulawesi Utara. Pengaruh pertumbuhan Provinsi Sulawesi Utara

terhadap perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 105.200 juta.

Pengaruh pertumbuhan Sulawesi Utara secara berturut-turut dari yang terbesar

adalah sektor pertanian sebesar Rp. 56.646 juta, sektor jasa-jasa Rp. 14.873 juta,

Page 61: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

48

sektor perdagangan, hotel dan restoran Rp. 9.485 juta, sektor pengangkutan dan

komunikasi Rp. 7.302 juta, sektor bangunan sebesar Rp. 6.882 juta, sektor

keuangan, persewaan dan jasa perusahaan Rp. 5.903 juta, sektor pertambangan

dan penggalian Rp. 2.066 juta, sektor industri pengolahan Rp.1.846 , dan terendah

adalah sektor listrik, gas dan air sebesar Rp. 197 juta. Besarnya pengaruh

pertumbuhan ekonomi di sektor pertanian terutama disumbang oleh subsektor

tanaman perkebunan, yaitu Rp. 42.583 juta.

Bauran industri (Mij) secara umum memberikan pengaruh yang negatif

sebesar Rp. 8.059 juta terhadap peningkatan PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud.

Hal ini berarti dampak bauran industri menyebabkan menurunnya PDRB

Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 8.059 juta. Sektor ekonomi Kabupaten

Kepulauan Talaud yang paling besar memperoleh imbas positif bauran industri

dari Provinsi Sulawesi Utara adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yaitu

sebesar Rp. 4.267 juta. Sektor bangunan dan sektor pengangkutan dan komunikasi

juga memperoleh imbas positif dari bauran industri masing-masing sebesar Rp.

2.875 juta dan Rp.2.911 juta. Jika dilihat menurut subsektor, maka subsektor yang

memperoleh imbas bauran industri positif yang cukup kuat adalah subsektor

perdagangan besar dan eceran sebesar Rp. 2.828 juta, subsektor pengangkutan Rp.

1.740 juta, dan subsektor bank Rp. 1.068 juta.

Keunggulan kompetitif (Cij) secara total mempengaruhi secara negatif

perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 50 juta. Hal ini berarti

secara total keunggulan kompetitif mengurangi pertumbuhan perekonomian

Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 50 juta. Negatifnya keunggulan

Page 62: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

49

kompetitif sektor maupun subsektor pada pertumbuhan perekonomian Kabupaten

Kepulauan Talaud sangat dipengaruhi juga dengan terbatasnya infrastruktur,

terutama jalan dan sarana transportasi. Jalan merupakan prasarana pengangkutan

darat yang penting untuk memperlancar kegiatan perekonomian. Dengan makin

meningkatnya usaha pembangunan maka akan menuntut peningkatan

pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan memperlancar

lalulintas barang dari satu daerah ke daerah lain. Dengan kondisi masih ada 4,1

km jalan tanah dan 46 persen dari seluruh panjang jalan nasional di Kabupaten

Kepulauan Talaud berada dalam kondisi rusak berat, tentunya akan sangat

mempengaruhi biaya produksi. Hal ini karena jalur transportasi yang tidak lancar

mengakibatkan waktu akan terbuang lebih lama dan biaya produksi menjadi

tinggi. Ditambah lagi belum adanya industri pengolahan berkapasitas besar

dengan teknologi yang canggih mengakibatkan hasil alam dari Kabupaten

Kepulauan Talaud masih dijual dalam bentuk bahan mentah, yang tentunya

kemudian berimbas pada rendahnya harga jual dan pendapatan yang diterima.

Jika dilihat per sektor, maka hanya sektor pertambangan dan penggalian,

sektor industri pengolahan, sektor bangunan, serta sektor jasa-jasa yang memiliki

keunggulan kompetitif. Secara berturut-turut pengaruh positif keunggulan

kompetitif sektor-sektor tersebut pada perekonomian Kabupaten Kepulauan

Talaud sebagai berikut: sektor pertambangan dan penggalian berpengaruh sebesar

Rp. 3.156 juta, sektor industri pengolahan sebesar Rp. 772 juta, sektor bangunan

sebesar Rp. 6.158 juta dan sektor jasa-jasa berpengaruh sebesar Rp. 4.259 juta.

Pengaruh keunggulan kompetitif pada sektor jasa-jasa tidak terlepas dari peran

Page 63: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

50

subsektor pemerintahan umum yang telah meningkatkan PDRB sebesar Rp. 6.400

juta. Kompetitifnya subsektor pemerintahan umum di Kabupaten Kepulauan

Talaud disebabkan oleh agresifnya pemerintah kabupaten dalam melakukan

penataan dan pembangunan di hampir semua lini. Hal tersebut bertujuan untuk

mengejar ketertinggalan pembangunan Kabupaten Kepulauan Talaud

dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Sulawesi Utara yang lebih maju.

Subsektor lain yang memiliki keunggulan kompetitif adalah subsektor bangunan

yang berpengaruh sebesar Rp. 6.158 juta, subsektor tanaman perkebunan sebesar

Rp. 3.902 juta, subsektor industri tanpa migas sebesar Rp. 772 juta, subsektor

sewa bangunan sebesar Rp. 714 juta, subsektor kehutanan Rp. 494 juta, subsektor

penggalian Rp. 356 juta, subsektor komunikasi Rp. 65 juta, dan subsektor air

bersih sebesar Rp. 6 juta.

Sektor pertanian yang merupakan satu-satunya sektor basis ternyata tidak

memiliki keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif di sektor pertanian

menurunkan PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 11.102 juta. Dari

keempat subsektor yang menjadi subsektor basis pun hanya subsektor perkebunan

yang memiliki keunggulan kompetitif. Hasil analisis Shift-Share Klasik

menunjukkan bahwa walaupun subsektor perkebunan bukan merupakan subsektor

yang paling kompetitif, dan kompetitifnya subsektor perkebunan mampu

menambah nilai PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud sebesar Rp. 3.902 juta.

4.4. Sektor/Subsektor Ekonomi Potensial di Kabupaten Kepulauan Talaud

Dalam menentukan sektor dan subsektor ekonomi yang berpotensi untuk

dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Talaud menggunakan hasil analisis LQ

Page 64: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

51

dan hasil analisis Shift-Share (keunggulan kompetitif). Pertumbuhan ekonomi dan

hasil analisis LQ yang dipergunakan adalah nilai rata-rata selama tahun penelitian

dari tahun 2002 sampai tahun 2008. Sektor maupun subsektor yang

pertumbuhannya positif, surplus dan memiliki keunggulan kompetitif adalah

sektor maupun subsektor yang berpotensi untuk dikembangkan dalam

peningkatan perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud. Tabel 4.5 menunjukkan

pertumbuhan setiap sektor dan subsektor beserta kontribusi dan keunggulan

kompetitifnya.

Tabel 4.5. Pertumbuhan Ekonomi, Hasil Analisis LQ dan Keunggulan Kompetitif Menurut Kegiatan Ekonomi (Sektor/Subsektor) Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2002 – 2008

Sektor/Subsektor Pertumbuhan Ekonomi (dalam persen) LQ Keunggulan Kompetitif

(000000 Rp)

1. Pertanian 3,37 2,44 -11.102 a. Tanaman Bahan Makanan 4,32 1,02 -1.894 b. Tanaman Perkebunan 3,28 4,89 3.902 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 2,65 0,79 -1.228 d. Kehutanan 17,09 0,44 494 e. Perikanan 2,64 1,05 -2.473 2. Pertambangan & Penggalian 8,77 0,40 3.156 a. Penggalian 8,77 0,60 356 3. Industri Pengolahan 5,99 0,22 772 a. Industri Tanpa Migas 5,99 0,22 772 4. Listrik, Gas& Air Bersih 4,26 0,25 -77 a. Listrik 4,15 0,30 -111 b. Air Bersih 5,69 0,08 6 5. Bangunan 10,94 0,48 6.158 6. Perdag., Hotel dan Restoran 6,54 0,64 -1.984 a. Perdagangan Besar & Eceran 6,57 0,68 -784 b. Hotel 9,65 0,13 -127 c. Restoran 5,84 0,71 -169 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6,76 0,64 -782 a. Pengangkutan 6,50 0,69 -78 b. Komunikasi 14,71 0,23 65 8. Keuangan, Persewaan &Jasa Perush. 6,15 0,08 -450 a. Bank 5,58 2,21 -941 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 4,62 0,89 -24 c. Sewa Bangunan 7,46 0,87 714 d. Jasa Perusahaan 5,10 0,13 -63 9. Jasa-Jasa 5,08 0,86 4.259 a. Pemerintahan Umum 5,59 0,92 6.400 b. Swasta 3,42 0,71 -1.906 T O T A L 5,04 -50

Sumber: hasil pengolahan berdasarkan data PDRB ADHK Kab. Kep. Talaud.

Page 65: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

52

Seluruh sektor dan subsektor di Kabupaten Kepulauan Talaud memiliki

pertumbuhan yang positif. Sektor yang pertumbuhannya paling besar adalah

sektor bangunan. Sektor bangunan juga merupakan sektor yang memiliki

keunggulan kompetitif yang ditunjukkan dari nilai Cij yang positif. Namun sektor

ini bukan sektor basis karena hanya memiliki nilai LQ sebesar 0,48. Peranan

sektor ini tidak mampu memenuhi kebutuhan di Kabupaten Kepulauan Talaud.

Kondisi ini sama dengan kondisi yang terjadi pada sektor pertambangan dan

penggalian, sektor industri pengolahan, dan sektor jasa-jasa. Dengan pertumbuhan

yang positif dan memiliki keunggulan kompetitif, sektor-sektor ini ternyata tidak

mampu memenuhi kebutuhan daerah (nilai LQ<1).

Bila dilihat menurut subsektor, subsektor kehutanan dan subsektor

komunikasi pun memiliki nilai pertumbuhan yang tinggi dan memiliki

keunggulan kompetitif. Dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 17,09 untuk

subsektor kehutanan dan 14,71 untuk subsektor komunikasi, keunggulan

kompetitif yang dimiliki subsektor kehutanan menyumbang sebesar Rp 494 juta

dan subsektor komunikasi menyumbang sebesar Rp 65 juta per tahun pada

pertumbuhan PDRB Kabupaten Kepulauan Talaud. Namun dengan nilai

pertumbuhan yang tinggi dan keunggulan kompetitif yang dimilikinya belum

mampu membuat kedua subsektor ini berpotensi untuk dikembangkan karena

kedua subsektor ini juga belum mampu untuk memenuhi kebutuhan di Kabupaten

Kepulauan Talaud. Subsektor yang memiliki kondisi yang serupa dengan sektor-

sektor tersebut adalah subsektor penggalian, subsektor industri tanpa migas,

Page 66: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

53

subsektor air bersih, subsektor sewa bangunan, dan subsektor pemerintahan

umum.

Lain halnya dengan kondisi yang terjadi di sektor pertanian. Sektor ini

memiliki pertumbuhan yang positif dan rendah, sektor basis, namun tidak

memiliki keunggulan kompetitif. Subsektor tanaman bahan makanan turut

berperan dalam ketidak-kompetitifnya sektor pertanian. Subsektor ini memiliki

pertumbuhan yang positif dan merupakan subsektor basis, namun tidak memiliki

keunggulan kompetitif. Salah satu faktor penyebab subsektor tanaman bahan

makanan bukan merupakan subsektor yang memiliki keunggulan kompetitif

adalah karena luas areal lahan tanaman bahan makanan di Kabupaten Kepulauan

Talaud lebih kecil dibanding luas lahan tanaman bahan makanan di

kabupaten/kota bukan kepulauan. Tidak saja dibandingkan kabupaten/kota lain,

luas areal penanaman tanaman bahan makanan di Kabupaten Kepulauan Talaud

lebih kecil dibanding luas areal untuk perkebunan dan kehutanan. Hal ini tentu

saja menimbulkan efek rendahnya volume produksi. Metode pengelolaan dan

teknologi yang dipakai pun masih sederhana, sehingga kualitas hasil pertanian

tanaman bahan makanan relatif lebih rendah sehingga harga jual pun lebih rendah.

Hasil produksi yang juga selalu dikirim ke ibukota Provinsi Sulawesi Utara, yaitu

Manado untuk diolah lebih lanjut menjadikan biaya proses produksi dan biaya

transportasi lebih tinggi dibandingkan hasil pertanian tanaman dari

Kabupaten/Kota lain yang lebih dekat ke Manado.

Luasnya wilayah perairan di Kabupaten Kepulauan Talaud yang juga

dilalui oleh arus Kuroshio (arus panas) menjadikan Talaud sebagai daerah yang

Page 67: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

54

sangat kaya akan hasil perikanan laut dan menjadikan subsektor perikanan sebagai

subsektor basis. Namun subsektor perikanan pun memiliki kondisi yang sama

dengan subsektor tanaman bahan makanan. Walaupun subsektor basis dan

pertumbuhannya positif, subsektor perikanan belum kompetitif. Hal ini

dikarenakan perikanan yang dilakukan oleh masyarakat di Kabupaten Kepulauan

Talaud adalah perikanan tradisional. Perahu yang digunakan juga masih

merupakan perahu tanpa motor dan perahu motor tempel. Ikan yang melimpah di

perairan Kabupaten Kepulauan Talaud justru diambil oleh pihak lain. Kapal-kapal

besar penangkap ikan dari Kota Bitung datang ke perairan Kepulauan Talaud

untuk mengambil ikan dan dibawa kembali ke Kota Bitung dan Surabaya untuk

dipasok ke industri-industri pengalengan ikan maupun dijual ke masyarakat.

Demikian pula halnya dengan kapal-kapal penangkap ikan dari Maluku Utara pun

melakukan hal yang sama. Pencurian ikan di kawasan perairan oleh kapal-kapal

penangkap ikan dari negara asing pun masih marak terjadi. Masalah pencurian

sumberdaya alam tersebut merupakan masalah yang umum terjadi di kawasan

perbatasan yang lainnya. Kegiatan tersebut tentunya tidak memberi nilai tambah

bagi perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud. Potensi perikanan yang begitu

besar belum dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan perekonomian

Kabupaten Kepulauan Talaud.

Walaupun sektor pertanian secara umum tidak mampu dijadikan sektor

yang berpotensi untuk dikembangkan di Kabupaten Kepulauan Talaud, subsektor

perkebunan mampu menjadi subsektor yang potensial untuk dikembangkan.

Dengan pertumbuhan ekonomi yang positif, surplus dan memiliki keunggulan

Page 68: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

55

kompetitif, subsektor perkebunan menjadi satu-satunya subsektor yang mampu

memenuhi kriteria untuk menjadi subsektor potensial yang diharapkan dapat

mempercepat laju pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud.

Peningkatan perekonomian dengan berorientasi pada kebijakan dan penekanan

pada sektor ekonomi yang potensial, yaitu subsektor perkebunan, akan mampu

membangun Kabupaten Kepulauan Talaud ke arah yang lebih baik dan mengejar

ketertinggalan serta melepaskan julukan “terisolir” seperti kawasan perbatasan

pada umumnya.

Page 69: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5. 1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari dua analisis yang digunakan dalam penelitian ini

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Kontribusi terbesar pada perekonomian Kabupaten Kepulauan Talaud adalah

sektor pertanian dan sub sektor perkebunan.

2. Berdasarkan analisis LQ, sektor pertanian adalah sektor basis yang mampu

memenuhi kebutuhan daerah dan juga mampu mengekspor ke daerah lain.

Subsektor yang menjadi subsektor paling basis adalah subsektor perkebunan.

Subsektor lain yang juga adalah subsektor basis adalah subsektor tanaman

bahan makanan, subsektor perikanan dan subsektor bank.

3. Analisis Shift-Share Klasik menunjukkan bahwa sektor bangunan memiliki

keunggulan kompetitif yang terbesar. Subsektor yang memiliki keunggulan

kompetitif terbesar adalah subsektor pemerintahan umum. Subsektor terbesar

kedua adalah subsektor bangunan dan subsektor terbesar ketiga adalah

subsektor tanaman perkebunan.

4. Subsektor perkebunan merupakan subsektor basis yang kompetitif dan

tumbuh. Oleh sebab itu maka subsektor perkebunan dapat dijadikan sektor

yang potensial untuk mengembangkan perekonomian di Kabupaten

Kepulauan Talaud sebagai salah satu kawasan perbatasan yang tertinggal.

Page 70: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

57

5. 2. Saran

1. Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Talaud perlu melakukan identifikasi

terhadap masalah-masalah yang dihadapi oleh sektor/subsektor perkebunan

sebagai satu-satunya subsektor yang berpotensi untuk dikembangkan dalam

upaya peningkatan perekonomian di daerah ini.

2. Sarana transportasi baik darat, laut maupun udara hendaknya dibangun lebih

baik supaya kelancaran transportasi mampu mendukung pengembangan

sektor/subsektor potensial yang mampu mengembangkan daerah.

3. Pengembangan kebijakan pada sektor/subsektor potensial hendaknya

diarahkan kepada kemampuan kebijakan tersebut untuk memecahkan

masalah-masalah yang menjadi masalah klasik kawasan perbatasan.

4. Pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Talaud perlu melakukan perhatian

lebih pada sektor bangunan supaya sektor ini tidak hanya menjadi sektor yang

paling kompetitif saja, namun juga mampu menjadi sektor basis di masa

mendatang.

5. Perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam rangka

mendukung pembangunan wilayah ini supaya tidak lagi menjadi daerah yang

terisolir dan tertinggal. Peningkatan kualitas sumber daya manusia akan

mampu meningkatkan produktifitas setiap sektor yang akan dikembangkan di

Kabupaten Kepulauan Talaud.

Page 71: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

DAFTAR PUSTAKA

Anapaku, Arto Jenner. 2002. “Identifikasi Unggulan Sub Sektor Pertanian dan Produktifitas Tanaman Pangan di Kabupaten Sumba Timur”, Tesis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Arsyad. 1999. “Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah”.

Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Badan Pusat Statistik. 2004. “Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2004”. BPS,

Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2005. “Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2005”. BPS,

Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2006. “Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2006”. BPS,

Jakarta. Badan Pusat Statistik. 2007. “Data dan Informasi Kemiskinan Tahun 2007”. BPS,

Jakarta. Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utara. 2008. “Produk Domestik Regional

Bruto Provinsi Sulawesi Utara Tahun 2008” (draft Publikasi). BPS, Manado.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Talaud. 2008. “Produk Domestik

Regional Bruto Kabupaten Kepulauan Talaud Tahun 2008”. BPS, Melonguane.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kepulauan Talaud. 2008. “Kabupaten

Kepulauan Talaud Dalam Angka Tahun 2008”. BPS, Melonguane. LIPI. 24 Januari 2003. “Workshop Pembangunan Daerah Perbatasan Indonesia”.

http://www.lipi.go.id. Pahlawan, Harry. 2002. “Identifikasi Potensi Ekonomi (Sektor dan Subsektor

Unggulan) Kabupaten Deli Serdang Propinsi Sumatera Utara”, Tesis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Poetranto, Tri. 2005. “Bagaimana Mengatasi Permasalahan di Daerah

Perbatasan”. http://buletinlitbang.dephan.go.id. Diakses pada tanggal 15 September 2009.

Sianturi, Eddy MT. dan Nafsiah. 2009. “Strategi Pengembangan Perbatasan

Wilayah Kedaulatan NKRI”. http://buletinlitbang.dephan.go.id. Diakses pada tanggal 15 September 2009.

Page 72: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

59

Sjafrizal. 1997. “Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Regional Wilayah Indonesia Bagian Barat”. Prisma. Volume XXVI. Nomor 3, 27-38.

Sjafrizal. 2001. “Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Daerah

dalam Era Otonomi”. Jurnal Penelitian Andalas: 13 (36)2001: 1-26. Sobriadi. 2001. “Sektor Unggulan yang Dapat Dikembangkan dalam

Pembangunan Ekonomi di Propinsi Lampung”, Tesis. Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Todaro, Michael & Stephen C. Smith. 2006. “Pembangunan Ekonomi”. Edisi

Kesembilan, Jilid I. Penerbit Erlangga. Jakarta. Widayatun, Bayu Setiawan, Aswatini dan Suko Bandiyono. 1997. “Mobilitas

Penduduk dan Pembangunan Daerah Perbatasan : kasus Kabupaten Sangihe Talaud, Daerah Perbatasan Indonesia-Filipina”: laporan penelitian. Puslitbang Kependudukan dan Ketenagakerjaan LIPI. Jakarta.

Wijaya, Faried. 1992. “Pengantar Ekonomi Makro”. Edisi Ketiga. BPFE_UGM.

Yogyakarta. Yuniar, Farid. 14 Februari 2009. “Masalah Perbatasan Pulau Miangas”.

http://batasmaritim. wordpress. com/.

Page 73: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

Lampiran 1. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kepulauan Talaud Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 175.581,87 189.775,04 218.787,52 238.361,45 265.132,73 283.231,43 293.752,42 a. Tanaman Bahan Makanan 20.964,54 22.122,40 26.236,71 28.431,00 31.585,55 33.714,72 35.810,50 b. Tanaman Perkebunan 131.541,91 141.964,10 160.857,47 172.593,24 189.353,50 203.541,43 210.351,49 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.959,13 5.342,69 6.105,92 6.816,00 7.513,29 7.927,66 8.283,68 d. Kehutanan 345,29 433,85 488,42 664,31 805,76 973,69 1.156,25 e. Perikanan 17.771,00 19.912,00 25.099,00 29.856,90 35.874,63 37.073,92 38.150,51 2. Pertambangan dan Penggalian 6.206,81 6.837,07 8.659,87 9.586,31 10.967,41 12.367,34 13.693,30 a. Penggalian 6.206,81 6.837,07 8.659,87 9.586,31 10.967,41 12.367,34 13.693,30 3. Industri Pengolahan 6.620,00 7.250,00 8.084,00 9.114,60 11.025,62 12.133,55 13.158,44 a. Industri Tanpa Migas 6.620,00 7.250,00 8.084,00 9.114,60 11.025,62 12.133,55 13.158,44 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 609,52 708,58 937,41 1.221,06 1.633,31 1.750,56 1.835,45 a. Listrik 569,47 660,81 879,08 1.156,09 1.561,62 1.672,47 1.750,96 b. Air Bersih 40,05 47,77 58,33 64,97 71,68 78,08 84,50 5. Bangunan 20.921,41 24.981,27 33.141,40 38.132,15 48.320,70 56.795,06 65.162,20 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 30.537,46 33.699,47 39.666,45 44.664,25 52.499,78 57.538,54 63.045,67 a. Perdagangan Besar & Eceran 27.342,52 30.289,63 35.765,89 40.267,81 47.523,92 52.101,12 57.131,67 b. Hotel 421,86 499,52 597,65 690,47 786,35 886,57 980,06 c. Restoran 2.773,08 2.910,31 3.302,91 3.705,96 4.189,51 4.550,84 4.933,94 7. Pengangkutan dan Komunikasi 20.191,94 21.578,90 23.765,88 26.611,81 29.304,87 31.212,10 33.288,78 a. Pengangkutan 19.623,32 20.787,83 22.822,76 25.515,07 28.021,10 29.777,30 31.697,01 b. Komunikasi 568,62 791,07 943,13 1.096,74 1.283,77 1.434,80 1.591,76 8. Keuangan, Persewaan&$Jasa Perush. 19.815,44 22.188,53 24.708,34 28.021,94 33.003,90 36.206,32 39.537,57 a. Bank 12.846,67 14.199,16 15.356,85 17.109,05 20.302,28 22.275,49 24.271,91 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 147,00 154,00 188,00 218,89 257,27 271,73 290,68 c. Sewa Bangunan 6.515,00 7.511,00 8.802,00 10.291,07 11.979,00 13.155,61 14.436,36 d. Jasa Perusahaan 306,78 324,36 361,49 402,93 465,35 503,49 538,61 9. Jasa-Jasa 45.411,22 50.211,84 57.153,65 63.315,43 72.538,14 77.824,59 83.964,42 a. Pemerintahan Umum 33.360,00 37.139,00 42.549,00 47.198,47 55.361,04 59.802,51 65.070,71 b. Swasta 12.051,22 13.072,84 14.604,65 16.116,96 17.177,10 18.022,08 18.893,71

PDRB TANPA MIGAS 325.895,66 357.230,69 414.904,52 459.029,00 524.426,46 569.059,46 607.438,25

60

Page 74: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

Lampiran 2. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Kepulauan Talaud Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 152.322,82 158.046,79 164.006,29 170.103,83 175.404,09 182.468,54 185.812,94 a. Tanaman Bahan Makanan 18.668,00 19.427,61 20.444,37 21.250,57 22.059,74 23.006,58 24.059,91 b. Tanaman Perkebunan 114.507,00 118.645,00 122.526,00 127.081,09 131.414,57 137.150,08 138.946,97 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 4.707,00 4.939,00 5.196,00 5.341,90 5.351,69 5.407,31 5.501,77 d. Kehutanan 310,82 370,17 393,92 509,93 593,27 689,34 793,01 e. Perikanan 14.130,00 14.665,00 15.446,00 15.920,33 15.984,82 16.215,23 16.511,27 2. Pertambangan dan Penggalian 5.555,00 5.943,00 6.653,00 7.128,52 7.781,26 8.510,91 9.193,99 a. Penggalian 5.555,00 5.943,00 6.653,00 7.128,52 7.781,26 8.510,91 9.193,99 3. Industri Pengolahan 4.963,00 5.245,00 5.485,00 5.746,90 6.157,29 6.574,22 7.032,50 a. Industri Tanpa Migas 4.963,00 5.245,00 5.485,00 5.746,90 6.157,29 6.574,22 7.032,50 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 529,41 546,87 571,68 595,02 635,94 662,77 679,55 a. Listrik 493,70 510,25 531,40 552,91 591,40 615,44 629,85 b. Air Bersih 35,70 36,62 40,28 42,11 44,54 47,33 49,70 5. Bangunan 18.507,00 19.741,00 21.599,00 23.334,40 26.751,45 30.647,17 34.421,64 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 25.506,36 26.601,66 27.931,98 29.616,74 31.665,37 34.333,37 37.274,51 a. Perdagangan Besar & Eceran 22.301,96 23.204,05 24.388,77 25.874,75 27.663,00 30.023,99 32.639,55 b. Hotel 401,46 467,67 497,09 536,72 584,45 643,85 695,77 c. Restoran 2.802,94 2.929,94 3.046,12 3.205,27 3.417,92 3.665,53 3.939,19 7. Pengangkutan dan Komunikasi 19.636,00 20.985,00 22.118,00 23.856,08 25.438,41 27.184,45 29.067,28 a. Pengangkutan 19.092,00 20.246,00 21.309,00 22.928,78 24.367,92 26.046,46 27.854,48 b. Komunikasi 544,00 739,00 809,00 927,30 1.070,49 1.137,99 1.212,79 8. Keuangan, Persewaan&$Jasa Perush. 15.874,21 16.670,34 17.179,15 18.145,69 19.490,77 21.025,67 22.685,05 a. Bank 10.683,13 11.205,52 11.459,70 11.985,19 12.820,58 13.762,68 14.782,61 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 126,00 129,00 135,00 141,00 149,54 157,18 165,17 c. Sewa Bangunan 4.771,00 5.031,00 5.264,00 5.688,00 6.169,83 6.732,25 7.341,16 d. Jasa Perusahaan 294,08 304,82 320,45 331,50 350,82 373,56 396,11 9. Jasa-Jasa 39.993,00 41.523,00 42.917,00 44.899,90 47.296,00 50.354,79 53.809,61 a. Pemerintahan Umum 30.260,00 31.467,00 32.518,00 34.169,70 36.201,41 38.830,31 41.899,18 b. Swasta 9.733,00 10.056,00 10.399,00 10.730,20 11.094,59 11.524,48 11.910,42

PDRB TANPA MIGAS 325.895,66 357.230,69 414.904,52 459.029,00 524.426,46 569.059,46 607.438,25

61

Page 75: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

Lampiran 3. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sulawesi Utara Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008

1. Pertanian 2.927.252 2.972.826 3.250.568 3.847.891 4.328.030 4.774.117 5.504.678 a. Tanaman Bahan Makanan 858.881 892.651 951.650 1.177.995 1.526.071 1.700.696 1.909.981 b. Tanaman Perkebunan 1.051.586 1.005.527 1.075.881 1.117.511 1.251.529 1.452.584 1.744.008 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 285.732 305.691 348.563 391.481 409.720 461.958 534.941 d. Kehutanan 52.183 54.537 56.249 60.873 69.212 70.687 79.293 e. Perikanan 678.869 714.421 818.226 1.100.029 1.071.499 1.088.192 1.236.454 2. Pertambangan dan Penggalian 851.930 808.735 791.805 781.259 912.975 1.028.739 1.220.085 a. Pertambangn Tanpa Migas 434.499 329.251 263.695 199.454 235.923 272.329 311.365 b. Penggalian 417.431 479.484 528.109 581.805 677.052 756.409 908.720 3. Industri Pengolahan 1.122.062 1.325.427 1.466.543 1.725.785 1.858.008 2.062.800 2.249.069 a. Industri Tanpa Migas 1.122.062 1.325.427 1.466.543 1.725.785 1.858.008 2.062.800 2.249.069 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 96.605 110.917 115.287 166.679 189.007 200.874 225.256 a. Listrik 73.461 83.289 88.099 134.757 153.814 162.914 183.755 b. Air Bersih 23.144 27.628 27.188 31.922 35.194 37.959 41.501 5. Bangunan 1.828.599 2.211.189 2.370.900 3.036.467 3.271.590 4.179.547 5.062.405 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.752.491 1.985.932 2.332.091 2.771.901 3.181.923 3.746.998 4.522.099 a. Perdagangan Besar & Eceran 1.462.835 1.640.484 1.932.897 2.296.317 2.609.001 3.114.750 3.750.052 b. Hotel 124.897 152.051 171.965 219.226 277.424 309.027 421.498 c. Restoran 164.759 193.397 227.229 256.359 295.498 323.222 350.550 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.574.146 1.962.256 2.162.724 2.325.747 2.615.682 2.820.075 3.189.373 a. Pengangkutan 1.448.682 1.790.095 1.956.667 2.132.328 2.333.061 2.516.033 2.866.917 b. Komunikasi 125.464 172.161 206.057 193.419 282.621 304.042 322.455 8. Keuangan, Persewaan&$Jasa Perush. 812.018 892.278 966.993 1.047.651 1.263.436 1.388.949 1.563.068 a. Bank 437.278 474.003 515.559 542.114 704.324 761.544 860.860 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 39.469 44.271 49.062 57.506 65.108 70.604 81.744 c. Sewa Bangunan 242.418 269.931 287.864 309.042 347.205 384.829 419.485 d. Jasa Perusahaan 92.853 104.073 114.509 138.988 146.800 171.971 200.980 9. Jasa-Jasa 2.118.372 2.286.854 2.663.217 3.016.301 3.569.389 3.850.038 4.274.508 a. Pemerintahan Umum 1.553.915 1.664.783 1.930.399 2.193.947 2.649.841 2.854.038 3.105.398 b. Swasta 564.457 622.071 732.818 822.353 919.548 995.999 1.169.110

PDRB TANPA MIGAS 13.083.475 14.556.415 16.120.128 18.719.681 21.190.040 24.052.136 27.810.540

62

Page 76: IDENTIFIKASI POTENSI EKONOMI KAWASAN PERBATASAN … · Perbatasan suatu negara mempunyai peranan penting dalam penentuan batas wilayah kedaulatan, pemanfaatan sumber kekayaan alam,

Lampiran 4. Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Sulawesi Utara Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan

Usaha Tahun 2002 – 2008 (dalam Juta Rupiah)

Lapangan Usaha 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 1. Pertanian 2.434.175,03 2.452.815,42 2.616.084,17 2.744.211,96 2.849.440,93 3.065.102,74 3.146.766,90 a. Tanaman Bahan Makanan 708.961,64 735.953,37 771.340,10 815.564,56 855.204,28 907.496,44 985.653,51 b. Tanaman Perkebunan 955.047,23 915.317,27 978.199,56 1.005.529,51 1.061.722,91 1.176.101,62 1.126.343,80 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 220.727,91 224.656,87 243.460,65 267.047,71 274.817,54 296.535,98 315.560,16 d. Kehutanan 49.613,72 49.573,04 49.787,13 44.379,41 45.908,37 46.643,50 47.683,02 e. Perikanan 499.824,52 527.314,87 573.296,73 611.690,76 611.787,84 638.325,20 671.526,42 2. Pertambangan dan Penggalian 735.763,77 671.534,87 646.052,07 621.943,16 671.599,85 730.697,66 799.795,26 a. Pertambangn Tanpa Migas 356.044,51 264.417,68 209.319,72 157.565,64 172.339,47 185.315,72 195.634,39 b. Penggalian 379.719,26 407.117,19 436.732,35 464.377,51 499.260,38 545.381,94 604.160,86 3. Industri Pengolahan 955.079,56 994.555,07 955.399,75 999.728,27 1.067.044,13 1.134.494,52 1.204.806,58 a. Industri Tanpa Migas 955.079,56 994.555,07 955.399,75 999.728,27 1.067.044,13 1.134.494,52 1.204.806,58 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 81.143,15 83.131,35 85.118,03 95.377,66 102.097,36 107.870,03 115.990,03 a. Listrik 61.111,34 62.627,99 64.121,82 73.894,13 80.253,88 85.077,34 91.654,09 b. Air Bersih 20.031,81 20.503,36 20.996,21 21.483,53 21.843,48 22.792,69 24.335,94 5. Bangunan 1.656.227,79 1.779.366,78 1.887.518,00 1.992.326,41 2.123.139,35 2.284.240,60 2.529.409,15 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.545.559,85 1.626.194,53 1.729.764,86 1.848.895,27 1.989.021,18 2.145.417,81 2.378.855,80 a. Perdagangan Besar & Eceran 1.274.372,28 1.334.586,12 1.407.758,22 1.508.919,74 1.607.480,21 1.747.368,08 1.909.881,28 b. Hotel 122.574,16 132.612,32 147.459,98 154.998,42 187.732,44 195.300,63 251.175,30 c. Restoran 148.613,41 158.996,08 174.546,67 184.977,10 193.808,53 202.749,10 217.799,22 7. Pengangkutan dan Komunikasi 1.217.159,47 1.273.780,50 1.360.321,64 1.470.983,35 1.572.641,11 1.666.570,87 1.850.220,78 a. Pengangkutan 1.109.774,39 1.151.582,18 1.220.177,81 1.314.465,29 1.392.658,77 1.475.322,17 1.623.634,77 b. Komunikasi 107.385,08 122.198,32 140.143,83 156.518,05 179.982,34 191.248,71 226.586,01 8. Keuangan, Persewaan&$Jasa Perush. 698.107,55 729.253,30 768.589,96 811.961,76 896.557,68 947.855,34 1.017.415,46 a. Bank 351.855,62 364.226,19 381.719,04 402.789,93 460.077,53 483.587,49 517.883,28 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 34.506,29 36.854,91 39.181,13 41.915,97 44.653,09 48.030,05 51.695,68 c. Sewa Bangunan 225.133,60 236.468,50 249.721,57 262.410,28 277.219,66 292.734,71 312.699,59 d. Jasa Perusahaan 86.612,04 91.703,70 97.968,21 104.845,58 114.607,40 123.503,09 135.136,90 9. Jasa-Jasa 1.903.285,75 1.971.334,10 2.026.414,17 2.082.862,94 2.178.004,48 2.236.903,95 2.358.142,83 a. Pemerintahan Umum 1.394.685,48 1.436.114,54 1.461.955,85 1.485.581,29 1.538.496,83 1.562.141,44 1.636.165,74 b. Swasta 508.600,27 535.219,56 564.458,32 597.281,65 639.507,65 674.762,51 721.977,09

PDRB TANPA MIGAS 11.226.501,91 11.581.965,92 12.075.262,64 12.668.290,77 13.449.546,06 14.319.153,53 15.401.402,78

63