identifikasi peningkatan kadar asam urat dalam … evita... · dalam darah (hiperurisemia) pada...

88
i IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan OLEH : EWIT EVITA PUTRI ADAM P00320014011 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN TAHUN 2017

Upload: others

Post on 18-Jan-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

i

IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT

DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA

LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA

WERDA MINAULA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari

Jurusan Keperawatan

OLEH :

EWIT EVITA PUTRI ADAM

P00320014011

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2017

Page 2: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

IIALAMAN PERSETUJUAFI

IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAMDARAH (HIPERURISEMIA) PAI}A LATTSIA DI PANTTI

SOSIAL TRESNA WERDA MINAULAKENDARI

I)isueusun dan Diaiukan Oleh:

EWIT E\rIT+ PUTRI ADAMNrM P003200r4011

Telah Mendapat Persetujuan Tim Pembibimbing

Menyetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Dali" $KM.M.Kes.NIP. 196312311994032003

@;Reni Devianti U. M.KeprrlYs..SP.Kep.ME

NIP. 197810012005012002

P.19560311 198106 I 001

Page 3: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

HALAMAN PENGESAIIAN

TDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM T]RATDALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA

DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDAIVTINAULA KEI\IDARI

Disususun dan Diajukan OIeh:

EWIT EYTTA P{TTRI AIIAMNIM P00320014011

Telah Dipert*hankan di Ilihadapan I)ewan Pengujipada Tanggal2S Juli 2Ol7 da,n Ilinyatakan

Telah Memenuhi Syarat

Menyetujui:

1. Hj. Nurjannah.B.Sc.rS.Pd.rnl"Kes

2. Anita Rosant5r, SST.rM.Kes

3. Muhaimin Sarananio S.Kep.rNSrM.Sc

4. Ilati SKM.rM.,Kes.

5. ReniDeviantiUsmanrl[.Kep.rNS.rSp.Kep.MB

(...

(.......

(.. ....

Mengetahui

" Ketua Jurusan Keperawatan

1il

\_ \..............,,

-? \..........,.,

.19s60311 198106 I 001

Page 4: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

iv

MOTTO

APAPUN YANG KITA RENCANAKAN, APAPUN YANG KITA

INGIN LAKUKAN, AWALILAH DENGAN DOA.

“KARENA SESUNGGUHNYA SESUDAH KESULITAN ITU ADA

KEMUDAHAN MAKA APABILA KAMU TELAH SELESAI DARI

SUATU URUSAN KERJAKANLAH DENGAN SUNGGUH

(URUSAN) YANG LAIN. DAN HANYA KEPADA TUHANMULAH

HENDAKNYA KAMU MENGHARAP”

(QS AL-INSYIRAH : 5-6)

Page 5: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

v

RIWAYAT HIDUP

A. Identifikasi Diri

Nama : Ewit Evita Putri Adam

NIM : P00320014011

Tempat, dan Tgl, Lahir : Kendari, 19 Agustus 1996

Suku/Bangsa : Tolaki/ Kendari

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

B. Pendidikan

1. SD Negeri 13 Baruga Kendari, tamat tahun 2008

2. SMP Negeri 9 Kendari, tamat tahun 2011

3. SMA Negeri 4 Kendari, tamat tahun 2014

4. Sejak tahun 2014 melanjutkan pendidikan di Poltekkes Kesehatan

Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan sampai 2017

Page 6: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

vi

ABSTRAK

Ewit Evita Putri Adam (P00320014011) Identifikasi Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah (Hiperurisemia) Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari. Yang dibimbing oleh ibu Dali dan ibu Reni Devianti Usman (xiii + 59 + 9

lampiran + 5 tabel). Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah yaitu pada laki-laki di atas 7,2 mg/dl dan pada wanita di atas 6 mg/dl. Lansia adalah

seseoran yang berumur 60 tahun ke atas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah (Hiperurisemia) Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari. Variable penelitian ini yaitu peningkatan

kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) dan lansia. Jenis penelitian ini adalah deskriptif yang dilaksanakan pada 10 Maret-17 juli 2017. Jumlah populasi dalam

penelitian ini adalah lansia yang berumur di atas 60 tahun dan yang mengeluh nyeri pada persendian dengan populasi 39 orang, dan sampel penelitian berjumlah 37 orang yang di ambil secara total sampling. Data diperoleh dari data primer dan sekunder

dengan instrument penelitian adalah alat strip asam urat dan lembar observasi. Data dianalisa dengan persentase dari hasil identifikasi. Data disajikan secara deskriptif

dalam bentuk table distribusi frekuensi dan dinarasikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan kadar asam urat dalam darah pada lansia laki-laki sebanyak 5 orang (25,0%) dan peningkatan kadar asam urat dalam darah pada lansia

perempuan sebanyak 8 orang (47.1%). Disarankan bagi tempat penelitian agar lebih menjaga kesehatan para lansia dengan menjaga makanan atau memberikan diet yang sesuai seperti menghindari atau mengurangi makanan daging, ikan, kacang-kacangan,

bayam dan kangkung terutama pada lansia yang terkena hiperurisemia agar dapat mencegah dan mengurangi peningkatan kadar asam urat dalam darah pada lansia di

Panti Sosial Tresna Werda Kendari.

Kata Kunci : Kadar Hiperurisemia, Lansia.

Daftar Pustaka : 16 Literatur (2008-2017)

Page 7: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan

judul “Identifikasi Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah (Hiperurisemia) Pada

Lansia Dipanti Sosial Di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Provinsi Sulawesi

Tenggara”. Penelitian ini disusun dalam rangka melengkapi salah satu syarat untuk

menyelesaikan pendidikan program Diploma III ( D III) pada Politeknik Kesehatan

Kemenkes Kendari jurusan keperawatan.

Rasa hormat, terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada

ayahanda dan ibunda tercinta atas semua bantuan moril maupun material, motivasi,

dukungan, dan cinta kasih yang tulus serta doa demi kesuksesan studi yang penulis

jalani selama menuntut ilmu sampai selesainya Karya Tulis ini.

Proses penulisan Karya Tulis ini telah melewati perjalanan panjang, dan penulis

banyak mendapatkan petunjuk dan pendapat dari berbagai pihak. Oleh karena itu

pada kesempatan ini penulis juga menghaturkan rasa terimakasih kepada Ibu Dali

SKM.,M.,Kes. selaku pembimbing I dan Ibu Reni Devianti Usman,

M.Kep.,Ns.,Sp.Kep.MB selaku pembimbing II yang telah memberi bimbingan,

kesabaran dalam membimbing dan atas segala pengorbanan waktu dan pikiran selama

menyusun Karya Tulis ini. Ucapan terimakasih penulis juga ditujukan kepada:

1. Bapak Petrus, SKM.M.Kes. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Kepala Kantor Badan Riset Sultra yang telah memberikan izin penelitian kepada

penulis dalam penelitian ini.

Page 8: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

viii

3. Kepala Panti Sosial Tresna Werda Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara yang

telah memberikan izin penelitian dan memberikan bantuan selama proses

penelitian yang dilakukan oleh penulis.

4. Bapak Muslimin L, A.Kep.,S.Pd.,M.Si sebagai ketua jurusan keperawatan

poltekkes kemenkes kendari

5. Kepada tim penguji yang terdiri dari ibu Hj. Nurjannah.B.Sc.,S.Pd.,M.Kes.

sebagai penguji I, ibu Anita Rosanty, SST.,M.Kes sebagai penguji II, bapak

Muhaimin Saranani, S.Kep.,Ns.,M.Sc sebagai penguji III yang telah memberikan

arahan perbaikan demi kesempurnaannya karya tulis ilmiah ini.

6. Bapak dan ibu dosen serta seluruh staf Poltekkes Kemenkes Kendari atas segala

fasilitas dan pelayanan akademik yang diberikan selama penulis menuntut ilmu.

7. Teristimewah dan tak terhingga penulis mengucapkan terimakasih kepada

ayahanda Adam dan ibunda Siti Aisyah serta seluruh keluarga besar yang

selama ini telah banyak berkorban baik materi maupun non materi demi

kesuksesan penulis dan atas jasa-jasanya, kesabaran, doa, dan tidak pernah lelah

dalam mendidik dan memberi cinta yang tulus dan iklas kepada penulis

semenenjak kecil.

8. Rekan-rekan Jurusan Keperawatan angkatan tahun 2014 yang telah memberikan

dukungan dan motivasi kepada penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya dengan segala kekurangan dan keterbatasan

yang ada pada penulis, sehingga bentuk dan isi karya tulis Ilmiah ini masih jauh dari

kesempurnaan dan masih terdapat kekeliruan, dan kekurangan. Oleh karena itu,

Page 9: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

ix

dengan segala kerendahan hati penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang

sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan karya tulis ini.

Akhir kata, semoga Karya Tulis ini dapat bermanfaat bagi semua, khususnya

bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian selanjutnya. Karya ini

merupakan tugas akhir yang wajib dilewati dari masa studi yang telah penulis

tempuh, semoga menjadi awal yang baik bagi penulis Amin.

Kendari, 22 Juli 2017

Peneliti,

Page 10: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. i

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………….………… ii

LEMBAR PENGESAHAN………..…………………………………………… iii

MOTTO………………..…………………………………………………............. iv

RIWAYAT HIDUP……..………………………………………………..………. v

ABSTRAK………………………………………………………………….......... vi

KATA PENGANTAR…..……………………………………………………… vii

DAFTAR ISI……………………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL………..…………………………………………………….. xii

DAFTAR LAMPIRAN…….……………………………………………..……. xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang……………………………………………………........... 1 B. Rumusan Masalah……………………………………………………….. 3

C. Tujuan Penelitian…………………………………………………........... 3 D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Hiperurisemia …………………...…………………….. 5

B. Tinjauan Tentang Lansia……... ………………………………………… 28

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran………………………………………………………….. 37

B. Kerangka Pikir Peneliti…………………………………………………… 38 C. Variabel Penelitian……………………………………………………….. 38 D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif……………………………… 39

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian ………………………………………........... 40 B. Waktu dan Tempat Penelitian …………………………………………… 40

C. Populasi dan Sampel …………………………………………………….. 40 D. Prosedur Pengambil Data………………………………………………… 42 E. Instrument Penelitian ……………………………………………………. 44

F. Jenis Data………………………………………………………………… 44 G. Pengolahan Data………………………………………………………….. 45

H. Analisa Data……………………………………………………………… 45 I. Penyajian Data…………………………………………………………… 45

Page 11: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

xi

J. Etika Penelitian……………………………………………………........... 46

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ………………………………………………………….. 47

B. Pembahasan………………………………………………………………. 51

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan ……………………………………………………………….. 58 B. Saran ………………………………………………………………........... 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di Panti 48 Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 49 di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

Table 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status 49 Hiperurisemia Kelamin di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari Tahun 2017

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Asam 50 Urat Dalam Darah Lansia Laki-laki di Panti Sosial Tresna Werdha MinaulaKendari Tahun 2017

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kadar Asam 51

Urat Dalam Darah Pasien Perempuan di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun 2017

Page 13: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Permohonan Kesedian Menjadi Responden

Lampiran 2 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 3 Lembar Observasi Penelitian

Lampiran 4 Tabulasi Data

Lampiran 5 Master Tabel Hasil Penelitian

Lampiran 6 Surat Pengambilan Data Awal

Lampiran 7 Surat Izin Penelitian dari Poltekes Kemenkes Kendari

Lampiran 8 Surat Izin dari Badan Penelitian Dan Pengembangan Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara

Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 14: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun

1998 bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun

keatas. Secara lebih rinci pengelompokan lansia sebagai berikut: lansia

(geriatric age) lebih dari 65 tahun, young old (70-75 tahun), old(75-80

tahun), very old(> 80 tahun) (Siti maryam dkk, 2008).

Bertambahnya usia, fungsi fisiologis mengalami penurunan akibat

proses degeneratif (penuaan), sehingga penyakit tidak menular banyak

muncul pada lanjut usia. Penyakit degeneratif adalah penyakit yang

menyebabkan terjadinya kerusakaan atau penghancuran terhadap jaringan

atau organ tubuh. Salah satu penyakit degeneratif adalah penyakit sendi,

dimana keluhan yang di rasakan seperti linu, pegal, dan kadang-kadang

terasa seperti nyeri. Biasanya nyeri akut pada persendian itu disebabkan

oleh gout sebagai efek dari meningkatnya kadar asam urat dalam darah yang

biasa disebut hiperusemia.

Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat dalam darah di atas

nilai normal, pada laki-laki di atas 7 mg/dl dan perempuan di atas 6 mg/dl

yang sebabkan karena produksi asam urat yang berlebihan atau

pembuangannya melalui ginjal berkurang. Peningkatan kadar asam urat

dalam darah (hiperurisemia) dapat menyebabkan berbagai komplikasi yaitu

gout arthritis, tofi, nefropati gout dan batu asam urat di ginjal.

Page 15: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

2

Kasus asam urat di Indonesia, menyerang semua etnik dengan

angka kejadian berbeda, yakni antara 0,3 hingga 5 %. Menurut penelitian

di Sinjai, Sulawesi Selatan didapatkan angka kejadian pada pria sekitar

10% dan wanita 4%. Di Bandung dan Jawa tengah terdapat 0,8%

menderita asam urat tinggi. Sedangkan di Yogyakarta prevalensi kejadian

asam urat mencapai 1,2%(Wiwik, 2013).

Menurut data dari Dines Kesehatan Kota Kendari total penggunaan

obat untuk terapi hiperurisemia di Kota Kendari pada tahun 2015 sebesar

74.200 tablet.

Menurut data awal yang di lakukan peneliti di Panti Sosial Tresna

Werda Minaula Kendari dari hasil wawancara terdapat 39 lansia dengan

gejala hiperurisemia mengeluh sakit pada lutut dan terasa berdenyut-

denyut atau nyeri seperti ditusuk-tusuk. Berdasarkan studi pendahuluan

pada 20 orang lansia dengan gejala hiperurisemia dilakukan pemeriksaan

asam urat terdapat 10 orang (50%) lansia yang mengalami hiperurisemia

dan 10 orang (50%) tidak mengalami hiperurisemia.

Berdasarkan teori dan kejadian peningkatan kadar asam urat dalam

darah (hiperurisemia) di atas lalu karena belum adanya pemeriksaan asam

urat yang rutin sehingga data di Panti Sosial Tresna Werda Minaula

Kendari tidak ada, maka peneliti tertarik untuk meneliti peningkatan kadar

asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada lansia di Panti Sosial Tresna

Werda Minaula Kendari.

Page 16: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

3

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran peningkatan kadar asam urat dalam darah

(hiperurisemia) pada lansia di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui peningkatan kadar asam urat dalam darah

(hiperurisemia) di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui peningkatan kadar asam urat dalam darah

(hiperurisemia) pada lansia laki-laki di Panti Sosial Tresna Werda

Minaula Kendari.

b. Mengetahui peningkatan kadar asam urat dalam darah

(hiperurisemia) pada lansia perempuan di Panti Sosial Tresna

Werda Minaula Kendari.

D. Manfaat Penelitian

Di harapkan penelitian ini dapat bermanfaat bagi :

1. Institusi Tempat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan data

tentang lansia yang mengalami peningkatan asam urat dalam darah

(hiperurisemia).

2. Institusi Pendidikan

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangsih

bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Kendari khususnya

Page 17: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

4

Jurusan Keperawatan dalam mengembangkan penelitian selanjutnya

yang berkaitan dengan penelitian ini.

3. Peneliti

Sebagai sarana untuk meningkatkan wawasan dalam mengaplikasikan

ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh selama duduk di

bangku perkuliahan sekaligus dapat menambahkan wawasan dalam

bidang penelitian khususnya tentang peningkatan asam urat dalam

darah (hiperurisemia).

Page 18: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Peningkatan Asam Urat Dalam Darah

(Hiperuricemia)

1. Pengertian Hiperurisemia

Asam urat diproduksi sendiri oleh tubuh sehingga keberadaannya

normal ada di dalam darah. Asam urat terbentuk sebagai sisa

metabolisme protein makanan yanh mengandung purin. Oleh karena itu,

kadar asam urat di dalam darah akan meningkat bila seseorang banyak

mengkonsumsi daging dan atau makanan lainnya yang mengandung

purin tinggi.

Ginjal merupakan organ tubuh yang paling bertanggung jawab agar

kadar asam urat di dalam darah selalu dalam batas normal yaitu 3,5-6

mg/dl. Caranya dengan mengatur pembuangan asam urat melalui urine.

Namun bisa terjadi sesuatu keadaan, di mana produksi asam urat menjadi

sangat berlebihan, atau pembuangannya melalui ginjal berkurang.

Akibatnya, kadar asam urat di dalam darah menjadi tinggi yang disebut

hiperurisemia.

Hiperurisemia adalah peningkatan kadar asam urat serum di atas

nilai normal, yang pada laki-laki di atas 7 mg/dl dan pada perempuan di

atas 6 mg/dl. Hiperuricemia bias bersifat herediter, yaitu adanya defek

(kelainan) metabolic sehingga sintesis asam urat menjadi berlebihan dan

bersifat abnormal. Peningkatan biosintesis asam urat tersebut terjadi

karena adanya perubahan genetic sehingga mekanisme control sintesis

Page 19: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

6

purin menjadi terganggu. Selain factor genetic, proses biokimiawi juga

ikut berperan pada penyakit hiperuricemia yang berhubungan dengan

metabolisme purin ini. Purin adalah protein yang termasuk dalam

golongan nukleo-protein. Oleh karena itu, hiperuricemia digolongkan

sebagai penyakit gangguan metabolisme purin bawaan (inborn error of

purin metabolism) sebagai akibat kekurangan enzim hipoxantin-guantin

phosphpo-ribosil-transferasi (HGPRT).

Nilai normal asam urat pada masing-masing jenis kelamin yaitu

laki-laki 3,36 – 7,06 mg/dl, perempuan 2,53- 6,05 mg/dl (Vivin, 2013).

Menurut WHO, nilai normal kadar laki-laki 2,4 – 8 mg/dl, perempuan

1,5 – 6 mg/dl. Sedangkan menurut buku panduan alat easy touch nilai

normal asam urat yaitu laki-laki 3 – 7,2 mg/dl dan perempuan 2 – 6

mg/dl.

2. Gejala Hiperurisemia

Hiperurisemia sebenarnya tidak menimbulkan gejala klinik tetapi

dapat di lihat dari peningkatan kadar asam urat dalam darah yang dapat

di ketahui melalui pemeriksaan menggunakan alat test asam urat. Tetapi

jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan gout. Hiperuricemia

akan menunjukan gejala gout jika kadar asam urat lebih besar

dibandingkan dengan batas kelarutan asam urat pada suhu fisiologis dan

pH normal, yakni 6,8 mg/dl.

Pada tahap gout akut gejala muncul tiba-tiba dan biasanya

menyerang satu atau beberapa persendian. Sakit yang di rasakan

penderita penderita sering di mulai di malam hari, dan rasanya

Page 20: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

7

berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuk jarum. Persendian yang

terserang meradang, merah, terasa panas dan bengkak. Rasa sakit pada

persendian tersebut mungkin dapat berkurang dalam beberapa hari, tapi

bisa muncul kembali pada interval yang tidak menentu. Serangan susulan

biasanya berlangsung lebih lama. Pada tahap arthritis gout yang akut

masa Kristal asam urat (tofi) menumpuk di berbagai wilayah

jaringanlunak tubuh penderita (Dianati, 2015).

3. Penyebab Hiperuricemia

Hiperuricemia bisa timbul akibat produksi asam urat yang

berlebihan atau pembuangannya yang berkurang. Beberapa penyebab

terjadinya hiperuricemia antara lain sebagai berikut.

a. Produksi asam urat di dalam tubuh meningkat

Keadaan ini terjadi karena tubuh memproduksi asam urat secara

berlebihan. Sebagai penyebabnya antara lain keadaan berikut ini.

1) Produksi asam urat di dalam darah tubuh (endogen) sangat

berlebihan karena adanya gangguan metabolism purin bawaan

(inborn error of purine metabolisme) akibat kekurangan enzim

HGPRT. Kelainan ini bersifat pautan-X, di mana perempuan

sebagai pembawa gen ini biasanya tanpa gejala (asimtomatik).

2) Produksi asam urat berlebihan juga bisa akibat kelainan

herediter lainnya yaitu terjadinya aktivitas berlebihan enzim

fosforibosil sintetase (PRPP-sintetase). Kelainan ini juga

bersifat pautan-X.

Page 21: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

8

3) Hiperuricemia juga terjadi akibat mengkonsumsi makanan yang

berkadar purin tinggi, seperti daging, jeroan, kepiting, kerang,

keju, kacang tanah, bayam, buncis, kembang kol, dan brokoli.

Asam urat akan terbentuk dari hasil metabolisme makanan

tersebut.

4) Keadaan hiperuricemia juga bisa terjadi pada beberapa penyakit

seperti mudah pecahnya sel darah merah (hemolisis), leukemia

(kanker sel darah putih), atau akibat pengobatan kanker

(kemoterapi, radioterapi).

b. Kurangnya pembuangan asam urat

Berkurangnya pembuangan asam urat terjadi akibat

ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan asam urat yang

terbentuk berlebihan di dalam tubuh. Keadaan ini timbul akibat hal-

hal sebagai berikut.

1) Minum obat tertentu seperti pirazinamid (obat TB paru), HCT

(obat diuretic/peluruh kencing) beta bloker seperti propanolol

(obat darah tinggi), dan salisilat yang sering dikonsumsi agar

trombosit (platelet) tidak mudah mengumpal. Obat-obat tersebut

bisa meningkatkan kadar asam urat di dalam darah.

2) Dalam keadaan kelaparan (seperti puasa, diet terlalu ketat) dan

ketosis. Pada keadaan ini, kekurangan kalori tubuh dipenuhi

dengan membakar lemak tubuh. Zat keton yang terbentuk dari

pembakaran lemak akan menghambat keluarnya asam urat

Page 22: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

9

melalui ginjal. Akibatnya, kadar asam urat di dalam darah

meningkat (hiperuricemia).

3) Mengalami keracunan kehamilan (toksemia gravidarum).

4) Olah raga yang terlalu berat. Olah raga terlalu berat

menimbulkan penumpukan asam laktat di otot-otot sehingga

pengeluaran asam urat melalui ginjal berkurang.

5) Minum alcohol berlebihan. Alcohol menghambat keluarnya

asam urat melalui ginjal. Alcohol juga terbentuk pada buah yang

terlalu masak seperti nanas, alpukad, durian, mangga, atau tape.

6) Kadar kalsium darah meningkat akibat penyakit

hiperparatiroidisme dan sarkoidosis.

7) Hipertensi esensial.

8) Gagal ginjal.

9) Keracunan timah.

c. Produksi asam urat berlebihan, sedangkan pembuangannya

terganggu

Terjadinya hiperuricemia ini disebabkan karena gabungan produksi

purin endogen yang meningkat dan asupan purin yang tinggi disertai

dengan pembuangan asam urat melalui ginjal yang berkurang.

d. Penyebab lain

Beberapa keadaan lainnya yang dapat menyebabkan hiperuricemia

yaitu sebagai berikut:

1) Suku bangsa dan ras tertentu. Walaupun penyakit ini dapat

dijumpai di setiap Negara, tetapi dari hasil penelitian

Page 23: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

10

epidemiologis menunjukan bahwa bangsa Maori di selandia

Baru, bangsa Filipina, dan bangsa-bangsa di Asia Tenggara

mempunyai kecenderungan terserang penyakit ini. Di Indonesia,

suku Minahasa dan Tapanuli mempunyai kecenderungan

terserang penyakit ini.

2) Kegemukan (obesitas). Obesitas merupakan sumber munculnya

berbagai macam penyakit metabolik. Sebagian besar penderita

obesitas mengalami sindrom metabolik sekaligus hiperurisemia

(Lingga, 2012). Seseorang yang mengalami obesitas biasanya

mempunyai pola makan yang berlebih, sehingga kemungkinan

besar akan masuk asupan purin yang berlebih pula dan

mengundang resiko terkena asam urat.

3) Intoleransi fruktosa, penyakit penimbunan glikogen, dan

defisien glukosa-6-fosfat dehidrogenase (G6PD). Pada kelainan-

kelainan tersebut, produksi laktat berlebih sehingga

pembuangan asam urat menurun.

4. Penyakit Akibat Hiperuricemia

Tingginya kadar asam urat serum atau hiperuricemia bisa

menimbulkan penyakit gout yaitu penyakit akibat pengendapan kristal

monosodium urat (MSU) di jaringan, sehingga bisa menimbulkan

berbagai macam penyakit seperti peradangan sendi akut atau kronik

berulang yang disebut reumatik gout atau arthritis gout; timbulnya tofi

(benjolan) akibat menumpuknya kristal MSU di persendian, tulang

rawan, atau jaringan lunak; terganggunya fungsi ginjal yang disebut

Page 24: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

11

nefropati gout; dan terbentuknya batu asam urat di ginjal atau kandung

kemih.

a. Reumatik gout (arthritis pirai)

Reumatik gout berhubungan dengan tingginya kadar asam urat

serum. Walaupun penyakit ini merupakan jenis penyakit reumatik

yang pengobatannya mudah dan efektif, tetapi bila diabaikan maka

reumati gout juga dapat menyebabkan kerusakan sendi. Hal ini

terjadi karena tumpukan kristal monosodium urat monohidrat

(MSUM) di persendian akan menimbulkan peradangan sendi,

kemudian memicu timbulnya reumatik gout akut. Bila penanganan

tidak memadai, selain menimbulkan rasa nyeri yang hebat,

peradangan tersebut lambat laun aka merusak struktur sendi dan

menyebabkan kecacatan.

Sebagian besar kasus reumatik gout umumnya member

gambaran klinis yang khas sehingga diagnosis mudah dibuat

berdasarkan riwayat penyakitnya. Riwayat penyakit gout yang khas

tersebut sebagai berikut :

1) Hiperuricemia asimptomatik

Keadaan di mana kadar asam urat darah meningkat selama

bertahun-tahun tanpa menimbulkan rasa sakit di persendian,

tidak terjadi pembentukan tofi, ataupun batu urat ginjal

(urolitiasis). Umumnya hiperuricemia diketahui secara tidak

sengaja pada saat melakukan medical chek-up. Keadaan

Page 25: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

12

hiperuricemia asimptomatik bisa juga berlangsung seumur hidup

tanpa menimbulkan gejala. Namun, umumnya reumatik gout

bisa timbul pada penderita hiperuricemia yang telah berlangsung

bertahun-tahun. Perlu diketahui, bahwa timbulnya serangan

reumatik gout akut tidak selalu berhubungan dengan tingginya

kadar asam urat darah. Oleh karena itu, kadar asam urat darah

yang tinggi tidak selalu identik dengan timbulnya serangan

reumatik gout akut. Justru kadar asam urat darah yang tiba-tiba

meninggi atau menurun, yang bisa mencetuskan serangan

reumatik gout atau menyebabkan lambatnya penyembuhan

reumatik gout akut.

2) Reumatik gout akut

Merupakan penyakit yang disebabkan oleh deposit kristal

monosodium urat (MSU) yang terjadi akibat supersaturasi

cairan ekstra selular dan mengakibatkan satu atau beberapa

manifestasi klinik. Serangan reumatik gout akut yang pertama

kali ditandai dengan proses peradangan pada satu sendi

(monoartikuler), 60% di antaranya timbul pada sendi di pangkal

ibu jari kaki. Radang sendi tersebut timbul dengang gejala

lengkap berupa nyeri hebat, bengkak, kulit di atas sendi yang

sakit berwarna kemerahan dan bila diraba terasa panas. Rasa

nyeri yang sedemikian hebat biasanya timbul menjelang pagi

hari. Rasa nyeri tersebut membuat penderita sukar berjalan.

Puncak rasa sakit tercapai dalam 24 jam setelah timbul gejala

Page 26: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

13

pertama. Tanpa pengobatan, serangan arthritis gout akut yang

pertama kali ini akan menghilang secara perlahan-lahan dalam

waktu 5-14 hari. Serangan gout akut bisa juga mengenai sendi

lainnya seperti sendi di pergelangan kaki, lutut, dan pangkal jari

tangan (metakarpofalangeal/MPC). Sembuh sempurna di antara

dua

3) Interkritikal gout

Interkritikal gout adalah masa bebas (tidak) sakit di antara dua

serangan gout. Pada masa ini, penderita dalam keadaan sehat

selama jangka waktu tertentu. Tidak ada rasa nyeri sedikit pun,

penderita bahkan dapat bergerak normal kembali. Serangan

arthritis akut kadang hanya diderita satu kali. Namun,

kebanyakan penderita akan mengalami serangan berikutnya

setelah 6 bulan hingga 2 tahun setelah serangan pertama, bahkan

ada yang timbul setelah 5 atau 10 tahun kemudian. Pada

serangan kedua dan selanjutnya, reumatik gout akan menyerang

beberapa sendi sekaligus (poliartikuler) dengan rasa nyeri lebih

hebat, rasa sakit lebih lama, kadang disertai demam, frekuensi

serangan meningkat, dan masa kesembuhan semakin pendek.

Kadang-kadang rasa nyeri berlangsung terus-menerus disertai

bengkak dan rasa kaku pada sendi yang sakit yang sakit. Jika

penderita ini tidak diobati, suatu saat bisa menjadi reumatik gout

kronik sehingga tidak ada lagi masa bebas serangan.

Page 27: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

14

4) Reumatik gout kronik bertofi

Reumatik gout kronik adalah serangan arthritis akut yang terjadi

4-5 kali dalam setahun dan tanpa disertai dengan masa

kesembuhan. Pada tahap ini, timbul benjolan-benjolan (topi) di

sekitar sendi yang sering meradang. Biasanya tofi (bentuk

jamak:tofus) timbulnya setelah lebih dari 10 tahun sejak

serangan gout pertama. Persendian yang terdapat tofi cenderung

rusak, demekian juga tulang disekitarnya. Pada fase ini,

komplikasi jangka panjang gout lainnya bisa timbul, seperti batu

ginjal dan kerusakan ginjal.

b. Tofi

Tofi adalah timbunan Kristal monosodium urat monohidrat di

sekitar persendian yang sering mengalami serangan akut atau timbul

disekitar tulang rawan sendi, synovial, bursa, atau tendon. Di luar

sendi, tofi juga bisa ditemukan seperti di jaringan lunak, otot jantung

(miokard), katup bicuspid jantung (katup mitral), retina mata, dan

pangkal tenggorok (laring). Tofi tampak seperti benjolan kecil

(nodul) berwarna pucat, sering teraba pada daun telinga, bagian

punggung (ekstensor) lengan sekitar siku, ibu jari kaki, bursa di

samping tulang tempurung lutut (prepatela), dan pada tendon

archilles.

Terbentuknya tofi dipengaruhi oleh tingginya kadar asam urat

darah, factor setempat, dan fungsi ginjal. Tofi baru ditemukan pada

kadar asam urat 10-11 mg/dl. Pada kadar >11 mg/dl, pembentukan

Page 28: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

15

tofi menjadi sangat progresif. Bila hiperurisemia tidak terkontrol,

tofi bisa membesar dan menyebabkan kerusakan sendi sehingga

fungsi sendi terganggu. Tofi juga bisa menjadi koreng (ulserasi) dan

mengeluarkan cairan kental seperti kapur yang mengandung kristal

monosodium urat (MSU). Bila tofi ini sudah mengoreng, biasanya

luka terbuka sangat sukar menyembuh. Oleh sebab itu, tofi jangan

dioperasi dengan maksud untuk menghilangkan benjolan yang ada.

Dengan adanya tofi, mungkin sudah terjadi juga pengendapan Na

urat di ginjal.

c. Gangguan fungsi ginjal (nefropati gout)

Komplikasi tersering akibat hiperuricemia setelah arthritis gout

adalah gangguan fungsi ginjal atau nefropati gout. Pada jaringan

ginjal bisa terbentuk mikrotofi akibat gout dan hiperuricemia.

Mikrotofi dapat menyumbat dan merusak saringan ginjal yang

disebut glomerulus. Ada dua tipe nefropati gout yaitu sebagai

berikut.

1) Nefropati urat

Pada nefropati urat endapan kristal MSU terdapat di dalam

jaringan ginjal. Penderitanya bisa mengalami hipertensi,

penurunan laju filtrasi glomerulus, penurunan kemampuan

pemekatan urin oleh ginjal, dan terdapatnya protein pada urin

(proteinuria). Turunnya fungsi ginjal diperberat dengan

penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS) dan

meningkatnya umur. Obat antiinflamasi nonsteroid (OAINS)

Page 29: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

16

bisa berupa obat-obat reumatik yang biasa diminum, atau jamu-

jamu yang dicampur dengan obat reumatik berbahaya.

Penggunaan obat-obat ini yang berlangsung lama selain

meningkatkan berat badan, tekanan darah juga meningkat, dan

akhirnya mempercepat kerusakan ginjal. Proses kerusakan ginjal

juga diper berat bila kadar asam urat darah > 13 mg/dl pada laki-

laki dan > 10 mg/dl pada perempuan.

2) Nefropati asam urat

Kelainan ini terjadi akibat peningkatan konsentrasi asam urat

dalam urin. Keadaan ini akan meningkat menjadi kristal asam

urat dan terbentuknya asam urat. Selain batu, juga terjadi

nefropati obstruksi akibat presipitasi kristal asam urat yang

berlebihan di tubulus ginjal. Keadaan ini bisa menyebabkan

nefropati asm urat akut. Akibatnya timbul gagal ginjal akut.

Penumpukan asam urat di tubulus ginjal dalam waktu lama juga

menyebabkan kerusakan nefron ginjal yang progresif dan

berakhir dengan penyakit ginjal kronis. Nefropati asam urat

ditandai dengan hiperurisemia > 20 mg/dl, produksi urin sedikit

(oliguria) atau tidak memproduksi urin sama sekali (anuria), dan

rasio asam urat urin berbanding kreatinin urin lebih dari 1,0.

d. Batu asam urat di ginjal

Kelainan ini terjadi akibat tingginya konsentrasi asam urat di

urin. Batu asam urat di ginjal dapat ditemukan pada 10-25%

penderita gout. Bila kadar asam urat darah > 13 mg/dl atau ekskresi

Page 30: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

17

asam urat di urin > 1.100 mg/dl, timbulnya batu asam urat akan

meningkat menjadi 50%. Sekitar 20-25% penderita yang terdapat

endapan kristal MSU di ginjal, akan terbentuk batu ginjal. Endapan

MSU di ginjal akan merusak parenkim ginjal yang pada akhirnya

menyebabkan gagal ginjal. Adanya batu urat di ginjal menandakan

allopurinol harus diberikan seumur hidup guna melindungi ginjal.

Selain batu asam urat, berbagai jenis batu lainnya juga bisa

ditemukan pada paien gout, terutama batu kalsium.

5. Penatalaksanaan Hiperurisemia

Bagi penderita asam urat bisa mengkonsumsi obat allopurinol

karena allopurinol bekerja menurunkan produksi asam urat dengan cara

penghambatan kerja enzim yang memproduksinya, yaitu enzim xantin

oksidase. Selain bermanfaat menekan produksi asam urat, allopurinol

juga memiliki efek positif dalam melawan kolestrol jahat dalam tubuh.

Walaupun allopurinol dapat menurunkan kadar asam urat darah dengan

cepat, tetapi untuk menghilangkan kristal urat dari jaringan dan sendi

memerlukan waktu beberapa bulan atau tahun.

Indikasi pemberian allipurinol yaitu :

a. Serangan ulang arthritis gout akut lebih dari 3 kali dalam setahun,

baik kadar asam urat darah normal atau tinggi

b. Adanya tofi

c. Gangguan fungsi ginjal disertai hiperurisemia

d. Batu ginjal (urolitiasis akibat batu urat)

Page 31: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

18

e. Pencegahan terhadap hiperurisemia berat (>50 mg%) dan

hiperurikosuri (>1000 mg/hari)

Untuk mencegah komplikasi, obat kolkisin profilaksis dan

alopurinol juga bisa diberikan seperti pada pencegahan serangan

serangan akut. Bila batu urat membesar dan mulai timbul rasa sakit

disekitar pinggang karena ada pembengkakan ginjal, batu harus segera

dikeluarkan. Pengeluaran batu biasa dikerjakan baik dengan operasi,

extracorporal sound wave lithotripsy (ESWL), percutaneous lithotripsy

(menghancurkan batu lewat teleskop), atau laser lithotripter

(menghancurkan batu dengan sinar laser). Herbal juga bisa ,melarutkan

batu ginjal dan batu saluran kemih.

Pada gout dengan kadar asam urat darah yang sangat tinggi,

pengobatan membutuhkan waktu lama dan bisa berlangsung seumur

hidup. Komplikasi perlu dihindari karena bila sudah terjadi komplikasi

urolitiasis atau gagal ginjal, penatalaksanaan gout menjadi lebih sulit.

Salah satu penatalaksanaan yang dapat dilakukan di rumah, yaitu :

a. Dengan kompres air hangat. Kompres air hangat dapat

meningkatkan aliran darah untuk mendapatkan efek analgesic dan

relaksasi otot sehingga proses inflamsi dapat berkurang (Lemone &

burke, 2010), kompres dilakukan pada penderita asam urat

karena dapat mengurangi nyeri, mengurangi penekanan atau

kompresi dan nyeri pada sendi, melemaskan otot dan dapat

melenturkan jarinagan ikat (Junaidi, 2008 dalam Eryan, 2016).

Page 32: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

19

b. Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan kelenturan

sendi dan sangat berguna untuk memeperkecil resiko terjadinya

kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu olahraga

memberikan efek menghangatkan tubuh sehingga mencegah

pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin

karena kurang mendapat pasokan darah. Lakukan olahraga yang

teratur berupa latihan pelemasan untuk sendi dan otot-otot dan

melakukan senam (Sustrani, Alam, Hadibroto, 2007 dalam Eryan,

2016 ).

c. Jika kaki membengkak, tinggikan posisi sendi yang membengkak.

Posisi seperti ini akan membantu melancarkan sirkulasi dan aliran

darah.

d. Mengompreskan air dingin jika ada nyeri sendi untuk mengurangi

peradangan dan meredakan nyeri.

e. Hindari minuman yang mengandung fruktosa sebagai pemanis yaitu

seperti soft drink, sirup, sirup jagung, dll. Minuman seperti ini dapat

memperparah serangan asam urat.

f. Minum banyak air putih untuk meningkatkan kesehatan fungsi

ginjal. Ginjal adalah organ yang sangat penting untuk menghasilkan

urine dan mengeluarkan asam urat melalui urine tersebut.

g. Gunakan suplemen vitamin C. vitamin C akan membantu

pengeluaran asam urat melalui urine, dan dapat melawan serangan

asam urat. Vitamin C hanya sedikit mengurangi asam urat, jadi

Page 33: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

20

walaupun mungkin dapat membantu mencegah serangan dikemudian

hari, vitamin ini mungkin tidak dapat menyembuhkannya.

6. Pencegahan Hiperurisemia

Jika penderita hiperurisemia tidak berobat secara teratur maka

penderita akan mengalami reumatik gout dan menjadi radang sendi akut

yang berulang dengan kekambuhan yang semakin lama akan semakin

sering, lama sakitnya bertambah lama, dan sendi yang terasa nyeri akan

bertambah banyak. Tofi yang ada semakin lama juga akan semakin besar,

bahkan bisa pecah dan mengoreng. Pada ginjal dan saluran kemih bisa

timbul batu, tersumbatnya saringan ginjal sehingga fungsi ginjal

terganggu, bahkan menjadi gagal ginjal terminal yang memerlukan

tindakan cuci darah atau hemodialisasi.

Salah satu cara penatalaksanaan penyakit gout adalah dengan diet

yaitu mengatur jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh dan jenis

makanan yang boleh di makan. Meski bukan satu-satunya faktor yang

berpegaruh terhadap kadar asam urat darah, makanan mempunyai andil

dalam produksi dan pembuangan asam urat melalui ginjal. Bagi penderita

hiperurisemia dan penyakit yang ditimbulkannya, syarat diet di bawah ini

perlu diperhatikan.

a. Batasi mengkonsumsi makanan yang mengandung purin tinggi

Makanan yang mengandung purin yaitu seperti jeroan, daging,

kerang, kepiting, udang emping, kacang-kacangan, bayam,

kangkung, kubis, durian, nanas, tape, alcohol dan lai-lain, ada

penelitian yang membuktikan bahwa kopi juga mengakibatkan asam

Page 34: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

21

urat (kerita, 2009). Makanan yang mengandung purin dalam kadar

tinggi, tetapi dapat dimakan oleh penderita asam urat dalam jumlah

terbatas yaitu bisa dengan cara makan sereal, ikan tawar, asparagus,

kembang kol, belut, roti, ikan laut, unggas, kerang, gandum, dan

emping.

b. Jumlah kalori yang berasal dari makanan harus sesuai dengan

kebutuhan tubuh berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan

aktivitas fisik. Bagi mereka yang kegemukan (obesitas) dengan IMT

>23, masuknya kalori harus dikurangi secara bertahap guna

menghindari pembakaran lemak tubuh secara berlebihan.

c. Kurangi konsumsi karbohidrat sederhana

Berdasarkan komposisinya, ada dua jenis karbohidrat yaitu

karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat

sederhana disebut juga zat gula (monosakarida dan disakarida),

terdapat pada buah-buahan, gula pasir (sukrosa), gula aren, madu,

glukosa, maltose, laktosa, dan hasil olahannya seperti sirup, permen,

gulali, manisan buah, selai, dodol, onde kelepon dan kue gemblong

yang mengandung gula merah. Jenis karbohidrat sederhana bila

dikonsumsi akan segera meningkatkan kadar asam urat. Oleh

karenanya, dianjurkan jumlah konsumsinya hanya 5-10% dari total

kalori. Karbohidrat kompleks disebut juga pati atau zat tepung

(polisakarida). Yang tergolong karbohidrat kompleks misalnya

golongan padi-padian, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan sagu.

Contohnya nasi, kentang, mie, roti, ubi jalar, dan sebagainya. World

Page 35: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

22

Health Organization (WHO) menganjurkan kalori yang masuk

berasal dari karbohidrat kompleks sebanyak 55-75%. Untuk

memenuhi kebutuhan kalori, konsumsi karbohidrat kompleks

disarankan tidak kurang dari 100 g per hari. Karbohidrat kompleks

sangat baik dikonsumsi oleh penderita hiperurisemia karena dapat

meningkatkan keluarnya asam urat melalui urin.

d. Batasi konsumsi protein hingga 15% dari total kalori

Fungsi utama protein adalah membangun jaringan tubuh. Namun,

bila tubuh kekurangan makanan sumber energi yaitu karnohidrat dan

lemak, maka protein tubuh pun akan di metabolisme menjadi energi

(panas,tenaga) sehingga terjadi destruksi atau penghancuran jaringan

tubuh. Di dalam inti sel-sel protein jaringan tubuh tersebut, terdapat

asam nukleta yang banyak mengandung purin. Bila kerusakan sel

protein jaringan tubuh meningkat maka purin yang dibebaskan dari

inti sel tersebut akan meningkat pula. Akibatnya , produksi asam urat

juga meningkat. Demikian juga bila kita mengkonsumsi protein

secara berlebihan, akan terjadi peningkatan produksi asam urat.

Protein yang berasal dari hewani maupun nabati selalu mnegandung

purin, walaupun kadarnya berbeda-beda. Dianjurkan untuk

mengkonsumsi protein secukupnya, tidak berlebihan dan jangan

terlalu rendah agar tidak terjadi destruksi jaringan tubuh. Untuk itu,

Page 36: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

23

kebutuhan protein sehari cukup 10-15% dari total kalori atau 0,8-1

g/kg berat badan/hari.

Contoh makanan yang berkadar purin tinggi yaitu :

1) Jeroan seperti hati, ginjal, limpa, babat, usus, otak, paru, dan

jantung;

2) Ekstrak daging terutama daging berwarna merah (seperti sapi,

dan kambing), ikan sardine, salmon, angsa, kerang, remis, dan

udang kecil.

Guna memenuhi kebutuhan protein, penderita hiperurisemia

dianjurkan mengkonsumsi protein yang kandungan purinnya rendah.

Adapun contoh makanan yang berkadar purin rendah yaitu :

1) Susu, telur, dan keju;

2) Hasil olahan kacang-kacangan seperti oncom, tahu dan tempe.

Oleh karena semua makanan sumber protein mengandung purin

maka mustahil bisa memperoleh makanan seimbang bebas purin

pada menu sehari-hari.

e. Konsumsi lemak jenuh dan tidak jenuh dibatasi

Walau dalam jumlah terbatas, lemak dibutuhkan oleh tubuh antara

lain sebagai pelapis membrane sel, pembungkus jaringan saraf,

proses produksi berbagai macam hormone, precursor prostaglandin,

dan pelarut vitamin (A,D,E, dan K). Bahkan, lemak, kolestrol dan

derivatnya malah sangat dibutuhkan oleh anak-anak untuk

perkembangan sel-sel otak. Sebagai sumber energi, lemak

memberikan kalori yang paling tinggi yaitu 1 gram lemak

Page 37: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

24

menghasilkan 9 kalori. Bandingkan dengan karbohidrat yang setiap

1 gram hanya menghasilkan 4 kalori.

Penderita hiperurisemia perlu membatasi konsumsi lemak seperti

santan, daging berlemak, margarine (berasal dari produk nabati),

mentega (berasal dari produk hewani), atau pengolahan makanan

dengan menggunakan minyak dan lemak. Konsumsi lemak setiap

hari dari makanan dibatasi hanya sebanyak 15% dari total kalori.

Pembatasan ini perlu dilakukan karena lemak dapat menghambat

pembuangan asam urat melalui ginjal. Pembakaran lemak guna

memenuhi kebutuhan kalori seperti yang terjadi pada keadaan

kelaparan, diet ketat, atau penderita kencing manis (diabetes

mellitus) yang tidak terkontrol akan meningkatkan kadar keton di

dalam darah dan keadaan ini akan menyebabkan ketosis. Keadaan

ketosis menyebabkan terhambatnya pembuangan asam urat melalui

urin.

f. Cukup kebutuhan cairan

Sekitar 65-70% dari total berat badan manusia terdiri dari cairan.

Cairan ini dibutuhkan dalam proses metabolism, misalnya

mengangkut sisa metabolisme ke ginjal untuk di buangan.

Kebutuhan seseorang akan air sangat bervariasi. Namun, penderita

hiperurisemia sangat dianjurkan untuk banyak minum, kira-kira 2,5

liter air putih atau sekitar 10-12 gelas air dalam sehari. Bila udara

panas dan keluar keringat banyak, dibutuhkan lagi tambahan cairan

pengganti. Anjurkan ini diberikan karena cairan tersebut dapat

Page 38: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

25

meningkatkan pembuangan asam urat melalui urin. Konsumsi buah

yang banyak mengandung air juga sangat penting seperti semanka,

melon, blewah, belimbing, dan jambu air.

g. Hindrasi alcohol.

Alcohol tidak mengandung purin. Meski begitu, alkohol harus

dihindari oleh penderita hiperurisemia karena alkohol dimetabolisme

menjadi asam laktat yang akan menghambat pembuangan asam urat.

Oleh karena itu, penderita hiperurisemia harus menghindari makanan

yang banyak mengandung alkohol seperti tape, brem, tuak, dan

minuman beralkohol. Buah, terutama yang banyak mengandung air

bebas dimakan oleh penderita hiperurisemia. Contohnya semangka,

melon, blewah, belimbing dan jambu air. Namun, bila buah yang

terlalu matang sudah tersium berbau arak karena telah terjadi proses

pembentukan alkohol, perlu dibatasi. Misalnya alpukat, durian,

nanas dan mangga. Alkohol akan menghambat keluarnya asam urat

melalui ginjal.

Diet diberikan kepada pasien dengan kadar asam urat >7,5 mg/dl.

Diet terdiri dari dua jenis, yaitu Diet Purin Rendah I / DPR I (1500 kkal)

dan Diet Purin Rendah II / DPR II (1700 kkal). Diet diberikan sampai

kadar asam urat darah dan berat badan menjadi normal. Kadar asam urat

darah normal yaitu 3,4-7 mg/dl. Untuk bahan makanan sehari-hari yang

dikonsumsi yaitu :

1) Diet Purin Rendah I / DPR I (1500 kkal)

Page 39: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

26

Beras 3 gelas nasi (200 g), telur ayam 1 butir (50 g), ayam

tanpa kulit 1 potong sedang (50 g), ikan 1 potong sedang (50

g), tempe 2 potong sedang (50 g), sayuran 2½ gelas (250 g),

buah 4 potong sedang papaya (400 g), minyak 1½ sendok

makan(15 g), gula pasir 1 sendok makan (10 g), tepung susu

skim 4 sendok makan (20 g).

2) Diet Purin Rendah II / DPR II (1700 kkal)

Beras 3½ gelas nasi (250 g), telur ayam 1 butir (50 g), ayam

tanpa kulit 1 potong sedang (50 g), ikan 1 potong sedang (50

g), tempe 2 potong sedang (50 g), sayuran 3 gelas (300 g),

buah 4 potong sedang papaya (400 g), minyak 1½ sendok

makan(15 g), gula pasir 1 sendok makan (10 g), tepung susu

skim 4 sendok makan (20 g).

Ada pun pengelompokan bahan makanan menurut kadar purin dan

anjuran makan, yaitu :

a. Kelompok 1 : Kandungan purin tinggi (100-1000 mg purin/ 100 g

bahan makanan) sebaiknya dihindari, seperti :

Seperti otak, hati, jantung, ginjal, jeroan, ekstrak daging/kaldu,

bouillon, bebek, ikan sarden, makarel, remis, kerang, bayam, daun

dan biji melinjo.

b. Kelompok 2 : Kandungan purin sedang (9-100 mg purin/100 g bahan

makanan) dibatasi : maksimal 50-75 g (1-1½ prg) daging, ikan atau

unggas, atau 1 mangkok (100 g) sayuran sehari, seperti :

Page 40: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

27

Daging sapi dan ikan (kecuali yang terdapat dalam kelompok 1)

ayam, udang; kacang kering dan hasil olah, seperti tahu dan tempe;

asparagus, daun singkong, kangkung.

c. Kelompok 3 : Kandungan purin rendah (dapat diabaikan), dapar

dimakan setiap hari, seperti :

Nasi, ubi, singkong, jagung, roti, mie, bihun, tepung beras, cake, kue

kering, puding, susu, keju, telur; lemak dan minyak; gula; sayuran

dan buah-buahan (kecuali sayuran dalam kelompok 2).

7. Pemeriksaan Asam Urat

Dalam pemeriksaan asam urat ini ada 2 cara pemeriksaan yang

menggunakan alat sebagai berikut:

a. Fotometer

Pemeriksaan kadar asam urat dengan metode uricase,

menggunakan alat fotometer ini memerlukan waktu yang cukup

lama. Dan pemeriksaan ini hanya bisa dilakukan dilaboratorium saja.

Metode ini menggunakan prinsip Asam urat yang dioksidasi oleh

Uricase menjadi Allatoin dan H2O2 dengan adanya Peroksidase

menghasilkan Chromogen bewarna yang diukur pada panjang

gelombang 520 nm yang sebanding dengan kadar asam urat dalam

sampel.

b. POCT (Point-of-care tests)

Pemeriksaa kadar asam urat menggunakan metode POCT

merupakan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan didekat pasien

Page 41: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

28

diluar laboratorium sentral, baik pasien rawat jalan maupun

pasien rawat inap. Keuntungan mengunakan metode ini adalah

hasil yang diperoleh lebih cepat, lebih murah. Adapun penyebab

ketidakakuratan hasil pemeriksaan menggunakan metode ini antara

lain petugas tidak mematuhi prosedur penggunaan alat, tidak

menggunakan reagen yang tidak menggunakan bahan kontrol

(Tohono, 2012).

B. Tinjauan Tentang Lansia

1. Definisi Lansia

Usia lanjut lansia dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada

daur kehidupan manusia (Keliat,1999). Sedangkan menurut pasal 1 ayat

(2), (3), (4) UU No. 13 tahun 1998 tentang Kesehatan dikatakan bahwa

usia lanjut lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60

tahun.

2. Klasifikasi Lansia

Berikut ini adalah lima klasifikasi pada lansia (Depkes RI, 2003), yaitu :

a. Pralansia (prasenilis) adalah seseorang yang berusia antara 45-59

tahun.

b. Lansia adalah sesorang yang berusia 60 tahun atau lebih.

c. Lansia risiko tinggi adalah seseorang yang berusia 70 tahun atau

lebih/ seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih dengan masalah

kesehatan.

Page 42: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

29

d. Lansia potensial adalah lansia yang masih mampu melakukan

pekerjaan dan/atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang/jasa.

e. Lansia tidak potensial adalah lansia yang tidak berdaya mencari

nafkah, sehingga hidupnya bergantung pada bantuan orang lain.

Sedangkan meurut World Health Organisation (WHO) lanjut usia

meliputi:

a. Usia pertengahan (middle age), yaitu kelompok usia 45 sampai 59

tahun.

b. Lanjut usia (elderly), antara 60 sampai 74 tahun.

c. Lanjut usia tua (old), antara 75 sampai 90 tahun

d. Usia sangat tua (very old), diatas 90 tahun.

3. Tipe Lansia

Beberapa tipe pada lansia bergantung pada karakter, pengalaman

hidup, lingkungan, kondisi fisik, mental, social, dan ekonominya

(Nugroho,2000). Tipe tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Tipe arif bijaksana

Kaya dengan hikmah, pengalaman, menyesuaikan diri dengan

perubahan zaman, mempunyai kesibukan, bersikap ramah, rendah

hati, sederhana, dermawan, memenuhi undangan, dan menjadi

panutan.

b. Tipe mandiri

Menggantikan kegiatan yang hilang dengan yang baru, selektif

dalam mencari pekerjaan, bergaul dengan teman, dan memenuhi

undangan.

Page 43: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

30

c. Tipe tidak puas

Konflik lahir batin menentang proses penuaan sehingga menjadi

pemarah, tidak sabar, mudah tersinggung, sulit dilayani, pengkritik

dan banyak menuntut.

d. Tipe pasrah

Menerima dan menunggu nasib baik, mengikuti kegiatan agama, dan

melakukan pekerjaan apa saja.

e. Tipe bingung

Kaget, kehilangan kepribadian, mengasingkan diri, minder,

menyesal, pasif, dan acuh tak acuh.

4. Proses Penuaan

Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses

menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk

memperbaiki diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya

sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki

kerusakan yang diderita (Constantinides,1994). Seiring dengan proses

menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatn atau

yang biasa disebut sebagai penyakit degeneratif. Menurut Maryam dkk

(2008) perubahan yang terjadi pada lansia meliputi perubahan fisik, sosial,

dan psikologis.

a. Perubahan fisik

1) Sel

Jumlah berkurang, ukuran membesar, cairan tubuh menurun, dan

cairan intraseluler menurun.

Page 44: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

31

2) Kardiovaskuler

Katup jantung menebal dan kaku, kemampuan memompa darah

menurun (menurunnya kontraksi dan volume), elastisitas

pembuluh darah menurun, serta meningkatnya resistensi

pembuluh darah perifer sehingga tekanan darah meningkat.

3) Respirasi

Otot-otot pernapasan kekuatannya menurun dan kaku, elastisitas

paru menurun, kapasitas residu meningkat sehingga menarik

nafas lebih berat, alveoli melebar dan jumlahnya menurun,

kemampuan batuk menurun, serta terjadi penyempitan pada

bronkus.

4) Muskuloskeletal

Cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh (osteoporosis),

bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjadi kaku (atrofi

otot), kram, tremor, tendon mengerut, dan mengalami sklerosis.

5) Gastrointestinal

Esofagus melebar, asam lambung menurun, lapar menurun, dan

peristaltik menurun sehingga daya absorpsi juga ikut menurun.

Ukuran lambung mengecil serta fungsi organ aksesori menurun

sehingga menyebabkan berkurangnya produksi hormone dan

enzim pencernaa.

Page 45: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

32

6) Genitourinaria

Ginjal mengecil, aliran darah ke ginjal menurun, penyaringan

glomerulus menurun, dan fungsi tubulus menurun sehingga

kemampuan mengkonsentrasikan urine ikut menurun.

7) Vesika urinaria

Otot-otot melemah, kapasitasnya menurun, dan retensi urine.

Prostat: hipertrofi pada 75% lansia.

8) Vagina

Selaput lendir mengering dan sekresi menurun

9) Pendengaran

Membran timpani atrofi sehingga terjadi gangguan pendengaran.

Tulang-tulang pendengaran mengalami kekakuan.

10) Penglihatan

Respon terhadap sinar menurun, adaptasi terhadap gelap

menurun, akomodasi menurun, lapang pandang menurun, dan

katarak.

11) Endokrin : Produksi hormone menurun.

12) Kulit

Keriput serta kulit kepala dan rambut menipis. Rambut dalam

hidung dan telinga menebal. Elastisitas menurun, vaskularisasi

menurun,rambut memutih (uban), kelenjar keringat menurun,

kuku keras dan rapuh, serta kuku kaki tumbuh berlebihan seperti

tanduk.

Page 46: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

33

13) Belajar dan memori

Kemampuan belajar masih ada tetapi relative menurun. Memori

(daya ingat) menurun karena proses encoding menurun.

14) Inteligensi : Secara umum tidak banyak berubah.

15) Personality dan adjustment (pengaturan) : Tidak banyak berubah,

hamper seperti saat muda.

b. Perubahan Sosial

1) Peran : Post power syndrome, single woman, dan single parent.

2) Keluarga emptiness :Kesendirian, kehampaan.

3) Teman

Ketika lansia lainnya meninggal, maka muncul perasaan kapan

akan meninggal. Berada di rumah terus-menerus akan cepat pikun

(tidak berkembang).

4) Abuse

Kekerasan berbentuk verbal (dibentak) dan nonverbal (dicubit,

tidak diberi makan).

5) Masalah hukum

Berkaitan dengan perlindungan asset dan kekayaan pribadi yang

dikumpulkan sejak masih muda.

6) Ekonomi

Kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang cocok bagi

lansia dan income security.

7) Rekreasi : Untuk ketenangan batin.

8) Keamanaan : Jatuh, terpeleset.

Page 47: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

34

9) Transportasi : Kebutuhan akan sistem transportasi yang cocok

bagi lansia.

10) Politik

Kesempatan yang sama untuk terlibat dan memberikan masukan

dalam system politik yang berlaku.

11) Pendidikan

Berkaitan dengan pengentasan buta aksara dan kesempatan untuk

tetap belajar sesuai dengan hak asasi manusia.

12) Agama : Melaksanakan ibadah.

13) Panti jompo : Merasa dibuang/diasingkan.

c. Perubahan psikologis

Peruabahan psikologis pada lansia meliputi short term memory,

frustasi, kesepian, takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi

kematian, perubahan keinginan, depresi, dan kecemasan.

5. Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia

Ada empat penyakit yang sangat erat hubungannya dengan proses

menua (Stieglitz, 1994), yakni :

a. Gangguan sirkulasi darah, misalnya hipertensi, kelainan pembulih

darah, gangguan pembuluh darah di otak (koroner), ginjal, dan lain-

lain.

b. Gangguan metabolisme hormonal, misalnya diabetes mellitus,

klimakterium, dan ketidakseimbangan tiroid.

c. Gangguan pada persendian, misalnya osteoarthritis, gout arthritis,

ataupun penyakit kolagen lainnya.

Page 48: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

35

d. Berbagai macam neoplasma.

Timbulnya penyakit tersebut dapat dipercepat atau diperberat oleh

faktor luar, misalnya makanan, kebiasaan hidup yang salah, infeksi, dan

trauma. Sifat penyakit dapat mulai secara perlahan, sering kali tanpa

tanda-tanda atau keluhan ringan, dan baru diketahui sesudah keadaannya

parah. Lanjut usia juga dapat mengalami beberapa penyakit secara

bersamaan (multipatologis), mengenai multi-organ/multisistem. Sifat

penyakit lanjut usia biasanya progresif dan menimbulkan kecacatan

sampai penderitanya mengalami kematian. Lanjut usia pun biasanya rentan

penyakit lain karena daya tahannya menurun (Nugroho, 2008:55).

Berdasarkan persistem masalah kesehatan yang sering terjadi pada

lansia, yaitu :

a. Penyakit gangguan endokrin (metabolisme)

Penyakit metabolik pada lanjut usia terutama disebabkan

menurunnya produksi hormon, antara lain terlihat pada wanita yang

mendekati usia 50 tahun, yang di tandai mulainya menstruasi sampai

berhenti sama sekali (menopause), prosesnya merupakan proses

alamiah. Penyakit metabolik yang banyak ditemukan ialah diabetes

mellitus dan osteoporosis (berkurangnya zat kapur dan bahan mineral

sehingga tulang lebih mudah rapuh dan menipis).

b. Penyakit pada persendian dan tulang

Penyakit pada sendi ini adalah akibat degenerasi atau kerusakan

pada permukaan sendi tulang yang banyak ditemukan pada lanjut usia.

Hampir 8% orang yang berusia 50 tahun ke atas mempunyai keluhan

Page 49: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

36

pada sendinya, misalnya linu, pegal, dan kadang-kadang terasa seperti

nyeri. Hasil riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013

menunjukan bahwa penyakit sendi di Indonesia berdasarkan diagnosis

tenaga kesehatan sebesar 11,9 % dan berdasarkan diagnosis dan gejala

sebesar 24,7%. Biasanya nyeri akut pada persendian itu disebabkan

oleh gout. Hal ini disebabkan oleh penigkatan kadar asam urat dalam

darah yang biasa disebut hiperuricemia. Terdapat penyakit lain yang

biasa terjadi pada persendian dan tulang yaitu osteoporosis dan

reumatik.

Page 50: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

37

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Lansia adalah seseorang yang sudah lanjut usia yaitu di atas 60 tahun.

Lansia akan mengalami proses penuaan dimana proses ini adalah proses

yang alami yang tidak dapat dihindari seiring dengan bertambahnya usia.

Proses penuaan akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratife

seperti peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia).

Hiperurisemia merupakan peningkatan kadar asam urat dalam darah

dan tidak disertai dengan gejala yang klinis tetapi jika di biarkan terlalu lama

maka penderita akan mengalami gejala gout seperti persendian yang terserang

akan terasa berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditruk-tusuk jarum,

meradang, merah, terasa panas dan bengkak. Peningkatan kadar asam urat

dalam darah juga berpotensi menyebabkan berbagai komplikasi penyakit di

antaranya gout arthritis, tofi, nefropati gout dan batu asam urat di ginjal.

Page 51: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

38

B. Kerangka Pikir Penelitian

Skema kerangka piker penelitian sebagai berikut :

Variabel Bebas Variabel Terikat

Keterangan :

: Variabel yang diteliti

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota

suatu kelompok yang berbeda anatara satu individu dengan individu yang lain

(Notoatmodjo, 2005:70). Adapaun variabel dalam penelitian ini yaitu :

1. Variabel Bebas (independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel

terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah peningkatan kadar

asam urat darah (hiperurisemia) pada laki-laki dan perempuan.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat adalah yang dapat dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang

termaksud variabel terikat dalam penelitian ini adalah lansia

Peningkatan kadar asam

urat darah (Hiperurisemia)

Lansia

Laki-laki

Perempuan

Page 52: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

39

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih dari 60 tahun dan

tinggal menetap di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Provinsi

Sulawesi Tenggara tahun 2017. Lansia yang di maksud dalam penelitian

ini adalah lansia yang mempunyai keluhan sakit pada lutut dan terasa

berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuk-tusuk.

2. Hiperurisemia adalah meningkatnya kadar asam urat dalam darah yang

diukur dengan menggunakan strip test. Dalam penelitian ini, nilai rentang

normal kadar asam urat darah dinilai berdasarkan jenis kelamin. Kriteria

objektif :

a. Laki-laki :

1) Normal : Jika nilai pemeriksaan 3 – 7,2

mg/dl

2) Meningkat : Jika nilai asam urat > 7,2 mg/dl

b. Perempuan :

3) Normal : Jika nilai pemeriksaan 2 – 6 mg/dl

4) Meningkat : Jika nilai asam urat > 6 mg/dl

Page 53: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

40

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Metode penelitian dekskriptif

adalah suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran atau dekskriptif tentang suatu keadaan secara

obyektif. (Notoatmodjo, 2002). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

peningkatan kadar asam urat dalam darah pada lansia di Panti Sosial

Tresna Werda Minaula Kendari.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Tepat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda Minaula

Kendari.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 10 Maret sampai

dengan 17 Juli 2017.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah lansia yang

mengeluh sakit pada lutut dan terasa berdenyut-denyut atau nyeri

seperti ditusuk-tusuk yaitu sebanyak 39 orang.

Page 54: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

41

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang

mengeluh sakit pada lutut dan terasa berdenyut-denyut atau nyeri

seperti ditusuk-tusuk yaitu sebanyak 39 orang berdasarkan hasil

wawancara awal yang dilakukan peneliti.

a. Jumlah sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah lansia yang mengeluh

sakit pada lutut dan terasa berdenyut-denyut atau nyeri seperti

ditusuk-tusuk yaitu sebanyak 39 orang berdasarkan hasil

wawancara langsung pada responden. Namun sampel yang ikut

berperan serta dalam penelitian ini ada sejumlah 37 orang karena 2

orang responden memiliki nilai hasil pemeriksaan kadar asam urat

error.

b. Teknik pengambilan sampel

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan

dengan cara total sampling.

c. Kriteria sampel

1) Kriteria Inklusi

a) Lansia yang mengeluh sakit pada lutut dan terasa

berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuk-tusuk.

2) Kriteria Eksklusi

a) Lansia yang tidak mengeluh sakit pada lutut dan terasa

berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuk-tusuk.

Page 55: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

42

D. Prosedur Pengambil Data

Pelaksana peneliti dilakukan oleh peneliti sendiri dengan prosedur

sebagai berikut :

1. Izin Penelitian

Penelitian dapat dilakukan setelah mendapat izin dari institusi

tempat penelitian yaitu pihak pengelola di Panti Sosial Tresna Werda

Minaula Kendari.

2. Informed Concent

Masing-masing responden diberikan penjelasan tentang maksud

dan tujuan dari penelitian yang dilakukan, mengajukan surat

permohonan jadi responden (lampiran 1) dan diberikan kesempatan

kepada responden untuk bertanya tentang penelitian ini. Responden

yang bersedia diminta untuk tanda tangan disurat yang menyatakan

bahwa ia bersedia menjadi responden (lampiran 2).

3. Prosedur Pelaksanaan

Setelah responden ditetapkan sesuai dengan kriteria sampel

kemudian peneliti melakukan pengumpulan data dengan

menggunakan alat tes asam urat dan lembar observasi (lampiran 3).

Adapun prosedur pemeriksaan kadar asam urat yang di lakukan

yaitu sebagai berikut :

a. Prinsip

Strip diletakkan pada alat, ketika darah diteteskan pada zona

reaksi tes strip, katalisator asam urat akan bereaksi. Intensitas

Page 56: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

43

dari electron yang terbentuk dalam alat strip setara dengan

konsentrasi pemeriksaan tersebut.

b. Alat dan bahan

1) Lanset

2) Kapas alcohol

3) Pena accu check soft click

4) Strip asam urat

5) Alat pemeriksaan

6) Handscoon

c. Cara kerja

1) Persiapan : pasang lanset pada alat pena cloblos accu

check soft click. Atur sesuai kedalaman yang diinginkan

2) Usap jari tengah menggunakan alcohol swab dan tunggu

hingga kering

3) Pasang strip, ambil 1 strip dari tabung asam urat

kemudian pasang ke slot tempat strip, nyalakan alatnya

menjadi On.

4) Check nomor kode kalibrasi, bandingkan nomor kode

kalibrasi yang muncul dilayar dengan yang tertera

ditabung harus sama.

5) Ambil sampling darah dengan menggunakan pena soft

click. Lokasi pengambilan sampling darah disamping

jari.

Page 57: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

44

6) Masukkan darah kedalam bantalan strip sampai terisi

penuh

7) Tunggu proses pemeriksaan lalu hasilnya akan tertera

dilayar

8) Baca hasil pemeriksaan

9) Rapikan alat dan cuci tangan

10) Dokumensi tindakan

E. Instrument Penelitian

Alat atau instrument adalah alat-alat yang digunakan untuk

mengumpulkan data (Notoatmodjo, 2010). Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah alat strip test asam urat dan lembar observasi.

Dimana lembar observasi berisi data responden yang terdiri dari nama,

umur, wisma, jenis kelamin, suku, dan tanggal serta hasil pemeriksaan

asam urat.

F. Jenis Data

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh melalui wawancara

langsung kepada responden tentang keluhan sakit pada lutut dan terasa

berdenyut-denyut atau nyeri seperti ditusuk-tusuk yang di rasakan

lansia.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang sudah ada dan diperoleh dari

instansi tempat penelitian mengenai data jumlah lansia dan profil

tempat penelitian.

Page 58: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

45

G. Pengolahan Data

Data yang telah didapatkan dari responden diolah dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Editing, melakukan penilaian terhadap data yang diperoleh kemudian

diteliti apakah terdapat kekeliruan atau data tidak lengkap dalam

penelitian.

b. Coding, memberikan kode pada setiap lembar data yang ada dan

menggelompokan yang sama dengan maksud agar memudahkan dalam

menganalisa data.

c. Scoring, memberikan skor pada data yang telah dikumpulkan untuk

tiap variable penelitian.

d. Tabulating, menyusun data dalam bentuk table distribusi frekuensi.

H. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini akan dilakukan untuk

mendapatkan presentase dari hasil identifikasi dari setiap variabel yang

diteliti untuk memperoleh jumlah lansia yang mengalami peningkatan

kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia).

I. Penyajian Data

Data dari hasil penelitian akan di sajikan dalam bentuk tabel

distribusi frekuensi dan akan disertai dengan narasi untuk memberikan

Page 59: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

46

gambaran peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada

lansia di Panti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari.

J. Etika Penelitian

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden. Peneliti

menjelaskan maksud dan tujuan riset dilakukan serta dampak yang

mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika

responden di Panti Sosial Tresna Werda kendari bersedia untuk

diteliti, maka harus menandatangani lembar persetujuan tersebut. Jika

responden menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa

dan tetap menghormati hak – haknya.

a. Tanpa Nama

Untuk menjaga keharmonisan responden, peneliti tidak

mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup

dengan memberi inisial nama pada masing – masing lembar

tersebut.

b. Kerahasiaan

Kerahasiaan informasi responden diamankan oleh peneliti. Hanya

data – data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan

sebagai hasil riset (Nursalam, 2003 dalam Aris, 2014).

Page 60: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

47

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Lokasi Penelitian

a. Keadaan Geografi

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari berlokasi di Desa

Ranooha Kecamatan Ranomeeto Kabupaten Konawe Selatan Provinsi

Sulawesi Tenggara, dengan luas tanah ± 3 Ha dengan batas-batas

sebagai berikut : sebelah utara berbatasan dengan jalan poros Bandara

Halueleo sebelah selatan berbatasan dengan lahan perkebunan

masyarakat sebelah Barat dan Timur Berbatasan dengan Rumah

Masyarakat.

b. Fasilitas Umum

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari memiliki beberapa

fasilitas umum yaitu jalan umum, pagar besi atau beton, sumur bor,

listrik, serta 2 unit bis, 3 unit mobil oprasional, 1 unit mobil ambulan,

5 unit motor oprasional. Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

memiliki fasilitas utama yaitu wisma penerima manfaat (12 unit),

Ruang serba guna (1 unit), Ruang perawatan khusus (1 unit), Ruang

keterampilan (1 unit), Ruang poli klinik (1 unit), Ruang dapur (1 unit),

Ruang pemulasaran jenasah (1 unit), Kantor (1 unit), Rumah Dinas (6

unit), Rumah jabatan (1 unit), Aula (1 unit), Masjid (1 unit), Gudang

(1 unit), Kolam ikan (1 unit).

Page 61: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

48

c. Jumlah dan Status Kepegawaian

Petugas di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari

berjumlah 55 orang terdiri atas 19 orang Pegawai Negara Sipil ( PNS )

dan 36 orang Pegawai Honorer. Untuk tenaga kesehatan terdiri dari

dokter 1 orang, perawat regular 5 orang, perawat nursing care 5 orang,

fisioterapi 1 orang dan ahli gizi tidak ada.

2. Karakteristik Responden

a. Kelompok Umur

Gambaran frekuensi responden berdasarkan umur di Panti Sosial

Tresna Werdha Minaula Kendari dapat dilihat pada tabel 5.1 di bawah

ini.

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur Di

Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari Tahun

2017

No. Kelompok Umur Frekuensi Persen

1. Lanjut usia (60-74 thn) 22 59,5%

2. Lanjut usia (75-90 thn) 11 29,7%

3. Lanjut usia (>90 thn) 4 10,8%

Jumlah 37 100%

Sumber : Data Primer Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 5.1 di dapatkan bahwa dari 37 orang responden

yang mengeluh nyeri pada persendian frekuensi tertinggi sebagian

besar berada pada kelompok umur 60-74 tahun sebanyak 22 orang

(59,5%), dan frekuensi terendah yaitu kelompok lanjut umur > 90

tahun sebanyak 4 orang (10,8%).

Page 62: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

49

b. Jenis Kelamin

Gambaran frekuensi responden berdasarkan Jenis Kelamin di Panti

Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari dapat dilihat pada tabel 5.2 di

bawah ini :

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi Responden Berdasarkan Jenis

Kelamin di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari Tahun 2017

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persen

1. Laki-laki 20 54,1%

2. Perempuan 17 45,9%

Jumlah 37 100%

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Berdasarkan tabel 5.2 di dapatkan bahwa dari 37 orang responden

yang mengeluh nyeri pada persendian frekuensi tertinggi untuk jenis

kelamin yaitu pada laki-laki sebanyak 20 orang (54,1%) dan frekuensi

terendah yaitu pada perempuan 17 (45,9%).

c. Status Hiperurisemia

Gambaran frekuensi responden berdasarkan Status Hiperurisemia

di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula Kendari dapat dilihat pada

tabel 5.3 dibawah ini:

Table 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Status

Hiperurisemia di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari Tahun 2017

No. Status Frekuensi Persen

1. Hiperurisemia 13 35,1%

2. Tidak Hiperurisemia 24 64,9%

Jumlah 37 100%

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Berdasarkan hasil tabel 5.3 diatas didapatkan bahwa dari 37 orang

responden yang mengeluh nyeri pada persendian frekuensi tertinggi

yaitu pada responden yang tidak terkena hiperurisemia sebanyak 24

Page 63: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

50

orang (64,9%) dan frekuensi terendah yaitu pada responden yang

terkena hiperurisemia sebanyak 13 orang (35,1%)

3. Variabel Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tanggal 10 Maret s/d

17 Juli 2017 pada 37 responden yang mengalami peningkatan kadar

asam urat dalam darah (Hiperurisemia) pada lansia di Panti Sosial

Tresna Werda Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara diperoleh data

hasil penelitian sebagai berikut :

a. Lansia Laki-laki

Gambaran frekuensi responden berdasarkan kadar asam urat

dalam darah Lansia Laki-laki di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari dapat dilihat pada tabel 5.4 dibawah ini:

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Kadar Asam Urat Dalam Darah Lansia Laki-

laki di Panti Sosial Tresna Werdha Minaula

Kendari Tahun 2017

No. Kadar asam urat

dalam darah

Frekuensi Persen

1. Meningkat 5 25,0%

2. Normal 15 75,0%

Jumlah 20 100%

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Berdasarkan hasil tabel 5.4 diatas dari 37 orang responden

yang mengeluh nyeri pada persendian terdapat 20 orang lansia

laki-laki. Frekuensi yang tertinggi kadar asam urat dalam darah

yaitu kadar asam urat normal pada lansia laki-laki sebanyak 15

orang (75,0%) dan frekuensi rendah kadar asam urat dalam darah

pada lansia laki-laki yaitu meningkat sebanyak 5 orang (25,0%).

Page 64: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

51

b. Lansia Perempuan

Gambaran frekuensi responden berdasarkan kadar asam urat

dalam darah Lansia Perempuan di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari dapat dilihat pada tabel 5.5 dibawah ini:

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan

Kadar Asam Urat Dalam Darah Pasien

Perempuan di Panti Sosial Tresna Werdha

Minaula Kendari Tahun 2017

No. Kadar asam urat

dalam darah

Frekuensi Persen

1. Meningkat 8 47,1%

2. Normal 9 52,9%

Jumlah 17 100%

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2017

Berdasarkan hasil tabel 5.5 diatas dari 37 orang responden

yang mengeluh nyeri pada persendian terdapat 17 orang lansia

perempuan. Frekuensi yang tertinggi kadar asam urat dalam darah

yaitu kadar asam urat normal pada lansia perempuan sebanyak 9

orang (52,9%) dan frekuensi rendah kadar asam urat dalam darah

pada lansia perempuan yaitu meningkat sebanyak 8 orang

(47,1%).

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian tanggal 10 Maret s/d 17 Juli 2017 tentang

identifikasi peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada

37 orang lansia di tentang identifikasi peningkatan kadar asam urat dalam

darah (hiperurisemia) pada lansia di Panti Sosial Tresna Werda Minaula

Provinsi Sulawesi Tenggara, maka dapat dibahas sebagai berikut :

Page 65: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

52

1. Variabel Penelitian

a. Status hiperurisemia

Berdasarkan hasil penelitian dari 37 orang responden yang

mengeluh nyeri pada persendian frekuensi tertinggi yaitu pada

responden yang tidak terkena hiperurisemia sebanyak 24 orang

(64,9%) dan frekuensi terendah yaitu pada responden yang terkena

hiperurisemia sebanyak 13 orang (35,1%).

Kadar asam urat darah dipengaruhi oleh intake jenis makanan yang

dikonsumsi serta kemampuan organ tubuh untuk menekskresikannya.

Sekitar 70 % asam urat tubuh dikeluarkan oleh ginjal dan beberapa

persen di keluarkan pada saluran cerna. Pada usia lanjut dapat terjadi

penuaan fungsi organ tubuh diantaranya adalah sistem kardiovaskuler

dan sistem perkemihan. Beberapa penyakit yang residennya tinggi

pada lansia adalah penyakit hipertensi.

Kondisi hipertensi dapat mempengaruhi keadaan organ lain seperti

ginjal. Sekitar 20-25% dari total curah jantung akan dialirkan ke ginjal

melalui arteri renalis. Berkurangnya lumen vaskuler akibat hipertensi

menyebabkan menurunnya jumlah aliran darah menuju ke ginjal akan

berdampak pada kondisi nefron. Hipertensi kronik akan

mempengaruhi fungsi dari nefron. Kerusakan nefron secara struktur

dan fungsi dapat terjadi akibat hal ini. Berkurangnya kapasitas kerja

nefron akan berdampak pada kemampuan ginjal untuk

menekskresikan asam urat. Akibatnya adalah terjadi akumulasi kadar

Page 66: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

53

asam urat darah atau hiperurisemia ini menjadi penyakit terjadinya

hiperurisemia pada lansia (Lohr.J.W, 2017).

Dampak dari hiperurisemia adalah dapat menimbulkan penyakit

gout yaitu penyakit akibat pengendapan kristal monosodium urat

(MSU) di jaringan, sehingga bisa menimbulkan berbagai macam

penyakit seperti peradangan sendi akut atau kronik berulang yang

disebut reumatik gout atau arthritis gout; timbulnya tofi (benjolan)

akibat menumpuknya kristal MSU di persendian, tulang rawan, atau

jaringan lunak; terganggunya fungsi ginjal yang disebut nefropati

gout; dan terbentuknya batu asam urat di ginjal atau kandung kemih

(Dalimartha, Setiawan. 2011).

b. Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada

lansia laki-laki

Berdasarkan hasil penelitian dari 20 orang responden laki-laki

terdapat peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia)

sebanyak 5 orang (25,0%) dan yang tidak mengalami peningkatan

kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) sebanyak 15 orang

(75,0%).

Kadar asam urat lebih rentan menyerang pada laki-laki karena laki-

laki tidak memiliki hormon estrogen yang tidak membantu

pembuangan asam urat melalui urin (Vivin ,2013). Hiperurisemia

primer karena kelainan inzim spesifik yang disebabkan kekurangan

sebagian dari enzim HPRT (hypoxanthine phosphoribosyltranferase)

disebut sindrome Kelley-Seegmiller. Enzim HPRT berperan dalam

Page 67: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

54

mengubah purine bases menjadi purine nucleotide dengan bantuan

PRPP (phoribosylpyrophosphatase) dalam proses pemakaian ulang

dari metabolism purine. Kekurangan enzim HPRT (hypoxanthine

phosphoribosyltranferase) menyebabkan peningakatn produksi

(overproduction) asam urat sebagai akibat peningkatan de novo

biosynthesis. Diperkirakan terdapat tiga mekanisme overproduction

asam urat. Pertama, kekurangan ensim menyebabkan kekurangan

inosine mono phosphate (IMP) atau purine nucleotide yang

mempunyai efek feedback inhibition proses de novo biosynthesis.

Kedua, penurunan pemakaian ulang menyebabkan peningkatan

jumlah PRPP yang tidak dipergunakan. Peningkatan jumlah PRPP

menyebabkan de novo biosynthesis meningkat. Ketiga, kekurangan

enzim HPRT menyebabkan hypoxanthine tidak bisa di ubah menjadi

IMP, sehingga terjadi peningkatan oksidasi hypoxanthine menjadi

asam urat. Kekurangan enzim HPRT diturunkan secara X-linked dan

bersifat resesif, sehingga didapatkan terutama pada laki-laki. Telah

diketahui terjadi berbahai jenis mutasi genetic dari kelainan enzim ini

(Aru dkk, 2006)

Hasil penelitian yang di lakukan oleh vivin tidak sesuai dengan

hasil penelitian yang di lakukan peneliti yaitu di karenakan responden

laki-laki lebih sedikit yang terkena hiperurisemia dari pada

perempuan.

Peningkatan kadar asam urat dalam darah juga bisa meningkat di

akibatkan karena mengkonsumsi makanan yang berpurin tinggi

Page 68: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

55

seperti daging, ikan, kacang-kacangan, bayam dan kangkung. Banyak

minum air putih juga dapat menjegah terjadinya hiperurisemia, asam

urat akan di keluarkan melalui urin, jadi mengkonsumsi air putih yang

banyak bagi penderita hiperurisemia sangat penting untuk

menghindari menumpuknya asam urat dalam tubuh dan untuk

meningkatkan fungsi ginjal.

Peneliti berasumsi bahwa teori tersebut sesuai dengan hasil

penelitian bahwa responden laki-laki yang menggalami peningkatan

kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) di Panti Sosial Tresna

Werda Minaula Kendari masih mengkonsumsi makan- makanan yang

mengandung purin tinggi, ini di karenakan pengetahuan yang kurang

dan tidak adanya ahli gizi yang mengatur makanan di Panti Sosial

Tresna Werda Minaula Kendari, selain itu responden laki-laki juga

jarang mengkonsumsi air putih sehingga asam urat sulit di keluarkan

melalui ginjal.

Sedangkan yang tidak mengalami peningkatan kadar asam urat

dalam darah terdapat 17 orang. Responden yang tidak mengalami

peningkatan kadar asam urat dalam darah bisa saja mengalami

penyakit yang lain seperti misalnya rematik, karena penyebab yang di

timbulkan asam urat dan rematik sama jadi pengobatan yang dapat di

berikan juga berbeda agar tidak ada kesalahan dalam terapi

pengobatan yang di berikan pada responden yang tidak mengalami

peningkatan kadar asam urat.

Page 69: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

56

c. Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada

lansia perempuan

Berdasarkan hasil penelitian dari 17 orang responden perempuan

terdapat peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia)

sebanyak 8 orang (47,1%) dan yang tidak mengalami peningkatan

kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) sebanyak 9 orang

(52,9%).

Menurut penelitian yang dilakukan Setyoningsih (2009) yang

menyatakan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan

kejadian hiperurisemia, kadar asam urat yang tinggi lebih banyak

ditemukan pada responden yang berjenis kelamin perempuan. Hal ini

di sebabkan karena pada usia lanjut perempuan telah mengalami

menopause sehingga hormone estrogen menurun dan dapat

mempengaruhi meningkatnya kadar asam urat. Hormon esterogen ini

berfungsi sebagai uricosuric agent, yaitu suatu zat kimia yang

berfungsi membantu eksresi asam urat melalui ginjal. Mekanisme

uricosuric agent dalam ekskresi asam urat adalah menghambat URAT

(urate transporter-1) dari lumen ke sel tubular prosimal pada saat

pengaturan keseimbangan cairan elektrolit (Elisabet dan Choi, 2008).

Peningkatan kadar asam urat dalam darah juga bisa meningkat di

akibatkan karena mengkonsumsi makanan yang berpurin tinggi

seperti (Dalimartha,2011).

Teori di atas sesuai dengan hasil penelitian bahwa responden

perempuan yang terkena hiperurisemia rata-rata sudah mengalami

Page 70: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

57

menopause sehingga hormone esterogen tidak dapat lagi membantu

membuang asam urat melalui urin di tambah lagi karena makanan

yang di konsumsi responden perempuan sama dengan responden laki-

laki yaitu masih mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung

purin sehingga lama kelamaan kadar asam urat dalam darah akan

meningkat.

Sedangkan yang tidak mengalami peningkatan kadar asam urat

dalam darah terdapat 9 orang, faktor yang dapat mempengaruhinya

adalah rutin mengikuti olah raga yang dilaksanakan tiap hari jumat di

Panti Sosial Tresna Werda Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara.

Olahraga yang teratur memperbaiki kondisi kekuatan dan

kelenturan sendi dan sangat berguna untuk memeperkecil resiko

terjadinya kerusakan sendi akibat radang sendi. Selain itu olahraga

memberikan efek menghangatkan tubuh sehingga mencegah

pengendapan asam urat pada ujung-ujung tubuh yang dingin

karena kurang mendapat pasokan darah (Eryan, 2016).

Responden yang tidak mengalami peningkatan kadar asam urat

dalam darah bisa saja mengalami penyakit yang lain seperti misalnya

rematik, karena penyebab yang di timbulkan asam urat dan rematik

sama jadi pengobatan yang dapat di berikan juga berbeda agar tidak

ada kesalahan dalam terapi pengobatan yang di berikan pada

responden yang tidak mengalami peningkatan kadar asam urat.

Page 71: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

58

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul identifikasi peningkatan kadar

asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada lansia di Panti Sosial Tresna

Werda Minaula Kendari dapat di tarik kesimpulan bahwa dari 37 orang

responden dengan keluhan nyeri pada persendian yang menjadi sampel

terdapat 13 orang lansia (35,1%) yang mengalami peningkatan kadar asam

urat dalam darah dan yang tidak mengalami peningkatan kadar asam urat

dalam darah terdapat 24 orang lansia (64,9%), frekuensi lebih tinggi pada

responden perempuan dibanding responden laki-laki, lebih jelasnya di

uraikan sebagai berikut :

1. Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada lansia

laki-laki dari 20 orang responden terdapat 5 responden (25,0%) yang

memiliki kadar asam urat yang meningkat.

2. Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia) pada lansia

perempuan dari 17 orang responden terdapat 8 responden (47,1%) yang

memiliki kadar asam urat yang meningkat.

B. Saran

1. Bagi Institusi Tempat Penelitian

Sebaiknya pihak panti lebih menjaga kesehatan para lansia dengan

menjaga makanan atau memberikan diet yang sesuai seperti menghindari

atau mengurangi makanan daging, ikan, kacang-kacangan, bayam dan

kangkung terutama pada lansia yang terkena hiperurisemia agar dapat

Page 72: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

59

mencegah dan mengurangi peningkatan kadar asam urat dalam darah

pada lansia di Panti Sosial Tresna Werda Kendari.

a. Hiperurisemia dapat dipengaruhi oleh intake makanan sehingga

panti perlu memeperhatikan sumber makanan dengan kadar purin

yang tinggi sehingga mencegah hiperurisemia pada lansia atau

sebagai salah satu terapi pada lansia yang telah mengalami

hiperurisemia.

b. Pemeriksaan rutin kadar asam urat darah untuk memastikan adanya

hiperurisemia.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebaiknya institusi pendidikan lebih meningkatkan kinerja dengan lebih

mendukung dan memfasilitasi peneliti dalam melakukan penelitian yang

dapat meningkatkan kualitas pendidikan dalam bidang keperawatan.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan data untuk penelitian

selanjutnya tentang peningkatan kadar asam urat dalam darah

(hiperurisemia) pada lansia.

Page 73: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama. Dalimartha, Setiawan.2011. Resep Tumbuhan Obat Untuk Asam Urat. Jakarta.

Penebar Swadaya.

Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Riset Keperawatan Dan Tehnik Penulisa Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika

__________________. 2010. Metode Penelitian Dan Tehnik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Lord, James W. 2017. Hyperuricemia.Diunduh dari

www.medscape.com/article/241769_overview. Diakses tanggal 16

agustus 2017.

Maryam,R. Siti, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut Dan Perawatannya. Jakarta. Penerbit Salemba Medika

Nugroho, H Wahjudi. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik, Edisi 3.Jakarta. Penerbit Salemba Medika

Nursalam. 2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawata.

Jakarta. Penerbit Salemba Medika

________. 2011. Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan

Profesional. Jakarta; Salemba Medika Putra, Eryan Rendra. 2016. “ Upaya Peningkatan Dukungan Keluarga Dalam

Menjaga Diit Pasien Gout Atritis”. Diakses tanggal 29 mei 2017. Jam 02.30

Prihatmawati, Wiwik. 2013. “Pengaruh Pendidikan Kesehatan Melalui Small Group

Discussion Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Ibu Usia 30-50 Tahun

Tentang Asam Urat Di Dusun Jatisari Sawahan Ponjong Gunungkidul”. Diakses tanggal 26 maret 2017. Jam 21.50

Sudoyo, Aru W, dkk. 2006. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta. Pusat Penerbitan

Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas

Indonesia.

Tamher. S & Noorkasiani. 2009. Kesehatan Usia Lanjut dengan Pendekatan Asuhan Keperawatan. Penerbit Salemba Medika

Page 74: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

Utomo, Wahyu Setyo. 2015. “Pengaruh Pemberian Pendidikan Kesehatan Asam Urat Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Penderita Asam Urat di Wilayah Kerja

Puskesmas Gatak Sukoharjo”. Diakses tanggal 30 juni 2017. Jam 11.30 WikiHow. http://id.wikihow.com/Meredakan-Asam-Urat-di-Rumah. Diakses

tanggal 30 juni 2017. Jam 12.00

Wulandari, Vivin. 2013. “Pemeriksaan Kadar Asam Urat Pada Lansia Di Panti Sosial Tresna Werdha Sinta Rangkang Tangkiling”. Diakses tanggal 12 juni 2017. Jam 08.45

Page 75: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

LAMPIRAN 1

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth,

Bapak/Ibu Responden

di-

Tempat

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, maka saya :

Nama : Ewit Evita Putri Adam

Nim : P00320014011

Sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Kendari Jurusan

Keperawatan, bermaksud akan melaksanakan penelitian berjudul ”Identifikasi

Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah (Hiperuricemia) Pada Lansia

Dipanti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari”.

Sehubungan dengan hal itu, mohon kesediaan bapak/ibu untuk meluangkan

waktu menjadi Responden dalam penelitian ini, anda berhak untuk menyetujui atau

menolak menjadi responden. Apabila setuju, maka bapak/ibu dipersilahkan untuk

menandatangani surat persetujuan responden ini.

Atas kesedian untuk berpartisipasi dalam penelitian ini, sebelumnya

diucapkan terima kasih

Peneliti,

EWIT EVITA PUTRI ADAM

Page 76: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

LAMPIRAN 2

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(INFORMED CONCENT)

Saya bertanda tangan di bawah ini tidak keberatan untuk menjadi responden

dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes

Kendari Jurusan Keperawatan. Ewit Evita Putri Adam (NIM. P00320014011),

dengan judul “Identifikasi Peningkatan Kadar Asam Urat Dalam Darah

(Hiperuricemia) Pada Lansia Dipanti Sosial Tresna Werda Minaula Kendari”.

Dan saya memahami bahwa data ini bersifat rahasia.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan suka rela tanpa paksaan dari pihak

manapun, semoga dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kendari,

………………………2017

Responden,

Page 77: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

LAMPIRAN 3

LEMBAR OBSERVASI

IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH

(HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL

TRESNA WERDA MINAULA PROVINSI

SULAWESI TENGGARA

No Tgl Nama/

Insial

Umur Wisma Jenis

kelamin

Suku Nilai asam urat

L

(3 – 7,2 mg/dl)

P

(2 – 6 mg/dl) L P

Page 78: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah
Page 79: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

TABULASI DATA FIASIL PENELTTIANIDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH (HIPERURISEMIA)

PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI

No.Tanggal

PenelitianInisial tukr Wisma Umur

Kelompok Unrur Jenis KelarninNilai Asam Urat

Laki-laki"Q-7,2moldl\

Meningkat NonnalPerempuan

(2-6 mg/dl)Menineka Normal60-74

Thn75-90

Thn

>90Tltn

L P

2t/6117 Nv. S Jaua Sentosa 70 thn I 3.12 2u6t 7 Nv. S Jan"a Sentosa 70 thn I 1 3.13 2r/6fi7 Nv. W Muna Sentosa 70 thn I 4.8 I4 2u6lt7 Nv. S Tolaki Aman 70 thr I 5.3J 21/6/17 Nv. N Tolaki Aman 70 thn I 5"86 2t/6fi7 TnM Rrroic malrecar Abadi 54 thn {) I7 2t/6117 Tn. S Jan'a Abadi 75 thn 17 I8 2t/6n7 Tn. A. M- T Bupis makesar Abadi )7 thtr I I 6-3 I9 2rl6/11 Tn. S Jawa Makmur 75 thn I I 4.2t0 2 t/6/17 Tn. G Tolaki Makmur 78 thn 8.1 Ilt 2116117 Tn. I Tolaki Maf,tnur 70 thn I I 4.7t2 2y6l 7 Nv. T Tolaki Ramai 77 thn, t I (t-2 I13 2U6/ 7 Nv, K Tolaki Ramai 70 thn I I 4.4 It4 2 /6/ 7 Nv. K Jawa Ramai 78 ttn 5.5 Il5 2v6l 7 Nv. S Javl'a Ramai 70 thn I 7.6 Il6 2U6l 7 Tn. N Tolaki Seear )5 thn I 7-6 It7 zil6/ 7 Tn. N Tolaki Secar 78 t}n I I 4_9

l8 zt/6t 7 Nv, H Tolaki Seuar 54 thn I 6.1 Il9 21/6/ 7 Tn. M Bueis AdiI 50 thn I 4.220 2116/ 7 Tn- A Buois Adit )3 thn I 4-0 I2t 21161 7 Nv. S Jaua Seiahtern 55 drn I 6.222 2 /6t 7 Tn. M Sunda Seiahtern 72 thn I 6.2 I23 2y6lt7 Tn. H Tolaki S.irh?ffi 70 ttm I t2-t I24 2U6lt7 Tn. S Jawa Bahasia ]0 tln I 6.7 I25 2v6lt7 Tn. S Jawa Bahnoin /3 thr I E.8 I26 2 t6n7 Nv. S Jawa Bahasia tl thn I 6-7 I27 2 l6lt7 Nv. S Tolaki Rnhroir 70 tlur I 9-8 I28 2 l6lt7 Nv. T Tolaki Bahasis 60 thn t 5.2 I29 2 /6fi7 Tn. K Jawa Ramai 78 thn I 74 I

Page 80: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

NoTanggal

PenelitianInisial Sulil Wisma Umur

Kelompok Umur Jenis KelaminNilai Asam Urat

Laki-laki

Q-7,2ms/dl)

Meningkat NormalPerernpuan

Q-6ms/dt)Meningkat Normal6A-74

Tlrn75-90TIrn

>90Thn L P

30 2t/61t7 Tn. S Bugrs Flambornn 78 tln I I 7,2 I3l 2y6lt7 Tn. R Jawa Flamboyan ,2 tlm I I 6,5 I32 2t/6/t7 Tn. B Jawa Flamboyan BTthn I I 7"2

JJ t7/7n7 Nv. H Jawa Sentosa 57thn t 3,7 I34 t7/7n7 Nv. S.J Jawa Sentoea 74tlm I 9,2 I35 t7/7tr7 Tn. A Tolaki Makmur 36tlm I I 7,2

36 17/7t17 Nv.N Tola}i Mahnur 70 thn I 9,7 I37 t7t7/t7 Tn" R Buton Seiahtera 70 thn I I 6,4 I

TOTAL 22 11 4 20 t7 5 l5 I 9

% 59,5 27,7 10.8 54,t {5,9 25,0 75,0 47,1 52,9

Mengetahui Kendari, l7 Jali20l7Peneliti

EwitEvitahrtri AdamNim.P0032001401I

Page 81: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

MASTER TABEL HASIL PENELITIANIDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH GMERT]RISEMIA).

PADALANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNAWERDAKENDARI

No.Tanggal

Penelitianhisial Suku Wisma Unrur

Kelompok Umur lenis KelamirKriteria Asam Urat

Laki- tahr Perempuan

60-74 Thn 75-90 Thn > 90 Thn L P Meningkat Normal Meningkat Normal

1 2U6t17 Nv. S Jawa Sentosa 70 thn2 21t5/ 7 Nv. S Jawa Sentosa 70 thn3 21/6/ 7 Nv. W Muna Sentosa 70 thn 1

4 21161 7 Nv. S Tolaki Aman 70 thn5 2t/6/ 7 Nv. N 'Iolaki Aman 70 tlm I6 21/6/ 7 Tn. M Abadi 64 thn7 , /6t 7 Tn. S Jawa Abadi 75 rhlr I

8 t6fi7 Tn. A. M. T Itrroir m"lr"aa. Ahadi 97 tim I9 2 /6/17 Tn. S Jawa Makmur 75 thn0 2 /6il7 Tn. G Tolaki Mal,unur 78 ttm I 1

I 2 16117 Tn. I Tolrlri Malrnur 70 ttm I2 I l6n7 Nv. T Tolaki Ramai 77 thn, ) /6t17 Nv. K Tnlaki Ramai 70 tlxr 1

4,, /6t17 Nv. K Jawa Rcmqi 78 thn 1

5 2 /6t 7 Ny. S Jawa Ramai 70 ttm6 2U6t 7 Tn. N Tolaki Segaf, 95 thn I I 1

7 2U6l 7 Tn. N Tolaki Sesar 78 thn I I8 71/6t 7 Nv. I{ Tolaki Sesar 64 thr9 2l/61 7 Tn. M Rtroi< Adil 60 tlur I I

20 1 /6/ 1 Tn. A Bucis Adil 93 thn21 ') /6t1 7 NV. S Jarva Seinhtsn 65 ttrn I22 2 /6117 Tn. M Sunda Seiahtera 72tJll;r I 1

23 2 t6/17 Tn. H Tolaki Seiahtera 70 thn24 2 t6t17 'In. S Jawa Bahasia 80 thn 1 I25 ) /6n7 Tn. S Jawa BahaEia 73 thn26 2 /6t17 Nv. S .Iawa Rshnria 61 thn I27 , /6/17 Nv. S 'lolaki Bahasia 70 tlm I I I28 2 16117 Nv. T Tolaki Bahagia 60 thn 1

29 2 t6t17 Tn. K Jawa Ramai 78 thn

Page 82: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

No.Tanggal

PenelitianInisial Sulru Wisma Umur

Kelompok Umur Ienis KelamirKriteria Asam Urat

Laki-laki Perempuan

60-74 Thn 75-90 TtlI > 90 Thn L P Meningkat Normal Meningkat Normal

30 2t/6/t7 Tn. S BuEis Flamboyan 78 ttm 1 1 I

3l 2l/6/17 Tn. R Jarva Flamboyan 92 thn I I

32 21t6t 7 In. B Jawa Flambol'an 87thn I I t

33 1nl ,7Nv. H Jawa Sentosa 67thn I

34 7nt 7 Ny. S.J Jalva Sentosa 74thn I I

35 7nt 7 Tn. A Tolaki Maknur 86tlur I I I

36 7nt 7 Nv. N Tolaki Makmur 70 thn I

37 7 /71 7 Tn. R Butcrn Seiahtera 70 thn I I

TOTAL 22 1l 4 20 t7 5 15 8 9

o/o 59,5 27,7 10,8 54,1 45,9 25,0 75,0 47,1 52,9

Mengetahui Kendari, 17 JltlJriz0l7Peneliti

Nim.P00320014011

Page 83: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

.ffiKEMENTERIAN KESEHATAN R I

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SU MBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KENDAR|Jl. Jend. A.H. Nasution. No. G.14 Anduonohu' Kota Kendari

Telp. (0401) 3190492 Fax. (0401) 319i339 e-mail: poltekkes*[email protected]

NomorLampiranPerihal

: DL.11.02111 535 12017:-: lzin Penqambilan Data Awal Penelitian

Yang Terhormat,Kepala PST\IU Minauladi-

Tempat

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswa.

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari :

: Ewit Evita PutriAdam

: P00320C14Afi

: D-lll Keperawatan

Judul Penelitian : ldentifiksi Pengetahuan Lansia tentang l{iperurisemiapada Lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Provinsi

Sulawesi Tenggara Tahun 2017

Untuk diberikan izin pengambilan data awal penelitian di

PSTW Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara.Demikian penyampaian kami, atas perhatian dan kerjasamanya

diucapkan terima kasih.

Nama

NIM

Jurusan/Prodi

105222001122041

Page 84: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

-ffi,ffi,ffiffifuEry

KEMENTERIAN KESEHATAN R IBADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBERDAYA MANUSIA KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARIJl. kid- A - H. N a.sutiar, N o - G - I 4 Atdaonolru, Koto Kendari

Tefu. $401) 3lg04g2 Fac. 04AD i193339 e-mail: pcltekkes [email protected]

NomorLampiranPerihal

: DL.1 1.auu lbTl na17: 1 (satu) eks.; Permohonan lzin Penelitian

Yang Terhormat,fepita Badan Renelitian dan Pengembangan Provinsi Sultra

di-Kendari

Dengan hormat,

Sehubungan dengan akan dilaksanakannya penelitian mahasiswa

Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari:

Nama : Ewit Evita PutriAdam

NIM : P0O320O14O11

Jurusan/Prodi : D-lll Keperawatan

Judul penelitian : ldentifikasi Peningkatan Kadar Asam Urat dalam Darah

(H|PERUNSEMTA) pada Lansia di Panti Sosial Tresna

Werdha Minaula Provinsi Sulawesi Tenggara

oleh Badan Penelitian dan

perhatian dan keriasamanYa

19 Juni 2417

Untuk diberikan izin PenelitianPengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara-

Demikian PenYamPaian kami, atasdiucapkan terima kasih.

/--.lr/ .- ,../,

.,, . 2":,i ...i .rt i .

#i.i;,'f€ii'

%. 19710522 200112 2 001

Page 85: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

PEMERINTAE PROYINSI SUI;TWESI TENGGARABADAN PE}TELITIAN DATII PENGEIilBANGAN

mffi Mi PraF Imdrrrrfw, TeIp. Wl l(ffii gEifilt.

Nornor

LampiranPerihal

: 07 0127 l2lBalitbangl20 1 7

: tzin Penetitian

Kendari, 19 Juni 2017

KepadaYth. Kepala PSTW Minaula Kendari

di-KENDARI

Berdasarkan Surat Direktur Poltekkes Kendari Nomor : DL.11.W1113V112017Tanggal 19 Juni 2017 pnhal tersebutdiatas, Mahasiswa di bawah ini :

--NamaNlttJl

Prug. StudiPekerjaanLokasi

: EWIT EVITA PUTRIADAM: P00320014011: D ltlKeperawatan: Mahasiswa: PantiSosialTresna Werdha Minaula Kemdari

Bermaksud untuk melakukan Penelitian/Penagambilan Data di Daerah/KantorSaudara dalam rangka penyusunan Kl!/Skripsiffesis/Disertasi, dengan judul

"IDENTIH'(,.SI PENINGKATAN I{ADAR AilTT URAT DAU'T DARAH(HIPffiURISENA)PIDA IIn STA D, PInr SOSTAI rBESrrrA TIERDHA

MINAUI/- PROV. SUI.IRA TAHUN 2017".

Yang akan dilaksanakan dar tanggal 19 Juni 2017 sampai selesai.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, pada prinsipnya kami menyetuiui kegiatandimaksud dengan ketentuan sbb :

1. Senantiasa meniaga keamanan dan ftetertiban mrta rnentaatiperundang.undanganyang berlakuTidak rnengadakan kegiatan lain yang bertentangan dengan rencan'a semula.Dalam setiap kegiatan dllapangan qar pihak Peneliti senantiasa koordinasidenganpemerintah setempat.Wajib menghormati adat istiadat yang berlaku didaerah setempat.Menyerahkan 1 (satu) examplar copy hasil penelitian kepada Gubemur Sultra Cq.Kepala Badan penelitian dan pengembangan Provinsi Sulawesi Tenggara.Surat lzin akan dicabut kembali dan dinyatakan tidak berlaku apabila temyatapemegang surat izin initidak mentaati ketentuan tenebutdiatas.

Demikian Surat lzin Penelitian diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

DAN PENGEMBANGANTENGGARA,

Muda, Gol. lV/c199301 1 003

2.

3.

4.

5.

6.

Temfusan:l. Gubsnur Suhwesi TerBgara di Kendad;2. Dircktur tu{tskkes Kendaridi Kendari3. lGpala Dinas Sosial Prov. Sulha di Kendari;4. lcpda Dinas Kehdan Pmv. Sultra di Kendari:5. l,t*ta*trayarg bersangkutal

Page 86: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

1#wTGHEf,TMIA]I SIXilAL REPI,BIII( INDOilEilA

PANII SOSIAL IRESNA WEMDHA'1IIINAI]I.A" IGITI}ARIcf,Nna,tutuEtut@LWrtwlffi

kill -rfrftntnr *ltrllfrrarra.afe

SURAT KETERANGANTELAH MELAKUKAI\I PENELITIAN

NO. r3V/PSTWRH.00/0712017

Yang bertanda tangan dibawah ini

Nama

NIP

Jabatan

Unit Kerja

Dengan ini menyatakan bahwa

Nama

NIM

Program Studi

Pekerjaan

KAniIA DEWI, S.Sos

197106021999012001

Kepala Sub Seksi Pelayanan Sosial

Kementerian Sosial RI PSTW *MINAULA"

Kendari.

EWIT EVITA PUTRI ADAM

P0032001401 I

DIII Keperawatan

Mahasiswa

Yang bersangkutan telah melaksanakan kegiatan penelitian di UPT PSTW *Minaula" KendariKementerian Sosial RI dari tanggal 19 Juni 2017 sampai selesai, dengan judul penelitian :

''IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM ARAT DAI./IM DARAII@IPERARISEMA) PADA I.ANSA DI PANTI SOSUL TRESNA WERDIIA MINAUIA,KENDARI U

Demikian surat keterangan ini diberikan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Kendari, 26l1tli20l7

Kepala Subseksi Pelayanan Sosial

PSTW "MINAULA" Kendari

.1.,

alt '

Page 87: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

DOKUMENTASI

IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH

(HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA

WERDA MINAULA KENDARI

1. Dokumentasi saat responden menandatangani surat persetujuan menjadi

responden

2. Dokumentasi saat peneliti menusuk jari responden dengan menggunakan pena

soft click untuk mengambil sampling darah.

Page 88: IDENTIFIKASI PENINGKATAN KADAR ASAM URAT DALAM … EVITA... · DALAM DARAH (HIPERURISEMIA) PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDA MINAULA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Sebagai Salah

3. Dokumentasi saat peneliti memasukan darah kedalam bantalan strip.