penanganan hiperurisemia dan dislipidemia pada lansia

Upload: mardhan

Post on 25-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    1/14

    BAB I

    LATAR BELAKANG

    Pertumbuhan dan perkembangan manusia terdiri dari serangkaian

    proses perubahan yang rumit dan panjang sejak pembuahan ovum oleh

    sprema dan berlanjut sampai berakhirnya kehidupan. Secara garis besar,

    perkembangan manusia terdiri dari beberapa tahap, yaitu kehidupan

    sebelum lahir, saat bayi, masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan lanjut

    usia (lansia)1.

    enjadi tua (menua) merupakan saatu proses menghilangnya

    kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri secara perlahan-lahan dan

    mempertahankan struktur dan !ungsi normalnya sehingga tidak dapatbertahan terhadap in!eksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita

    ("armojo #. $oedhi % &adi artono, 1'''). ansia merupakan kelompok

    orang yang sedang mengalami suatu proses perubahan secara bertahap

    dalam jangka waktu tertentu1.

    enurut ndang-ndang *o 1+ ahun 1'' tentang kesejahteraanlansia menetapkan, bahwa batasan umur lansia di ndonesia adalah /0tahun ke atas ("epsos #, 002). enurut 3&4, lansia dikelompokkanmenjadi 2 kelompok, yaitu 5

    1. sia pertengahan (middle age) 5 usia 26-6' tahun. ansia (elderly) 5 usia /0-72 tahun+. ansia tua (old) 5 usia 76-'0 tahun2. sia sangat tua (very old) 5 usia di atas '0 tahun

    Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksi akan meningkat

    cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

    ndonesia sebagai salah satu negara berkembang juga akan mengalami

    ledakan jumlah penduduk lansia, kelompok umur 0-12 tahun dan 16-2'

    berdasarkan proyeksi 010-0+6 menurun. Sedangkan kelompok umur

    lansia (60-/2 tahun dan /68) berdasarkan proyeksi 010-0+6 terusmeningkat .

    Pertumbuhan penduduk lanjut usia (lansia) diprediksi akan meningkat

    cepat di masa yang akan datang terutama di negara-negara berkembang.

    ndonesia sebagai salah satu negara berkembang juga akan mengalami

    ledakan jumlah penduduk lansia, kelompok umur 0-12 tahun dan 16-2'

    berdasarkan proyeksi 010-0+6 menurun. Sedangkan kelompok umur

    lansia (60-/2 tahun dan /68) berdasarkan proyeksi 010-0+6 terus

    meningkat .

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    2/14

    9eberhasilan pembangunan adalah cita-cita suatu bangsa yang

    terlihat dari peningkatan tara! hidup dan mur &arapan &idup

    (&&):;ngka &arapan &idup (;&&). *amun peningkatan && ini dapat

    mengakibatkan terjadinya transisi epidemi-ologi dalam bidang kesehatan

    akibat meningkatnya jumlah angka kesakitan karena penyakit degenerati!.

    Perubahan struktur demogra< ini diakibatkan oleh peningkatan populasi

    lanjut usia (lansia) dengan menurunnya angka kematian serta penurunan

    jumlah kelahiran+.

    Seiring meningkatnya derajat kesehatan dan kesejahteraan

    penduduk akan berpengaruh pada peningkatan && di ndonesia.

    $erdasarkan laporan Perserikatan $angsa-$angsa 011, pada tahun 000-

    006 && adalah //,2 tahun (dengan persentase populasi lansia tahun000 adalah 7,72=), angka ini akan meningkat pada tahun 026-060

    yang diperkirakan && menjadi 77,/ tahun (dengan persentase populasi

    lansia tahun 026 adalah ,/=). $egitu pula dengan laporan $adan

    Pusat Statistik ($PS) terjadi peningkatan &&. Pada tahun 000 && di

    ndonesia adalah /2,6 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah

    7,1=). ;ngka ini meningkat menjadi /',2+ tahun pada tahun 010

    (dengan persentase populasi lansia adalah 7,6/=) dan pada tahun 011

    menjadi /',/6 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,6=),

    dan pada tahun 00 diperkirakan && menjadi 71,7 tahun.

    Situasi global pada saat ini di antaranya adalah 5

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    3/14

    - Setengah jumlah lansia di dunia (200 juta jiwa) berada di ;sia.- Pertumbuhan lansia pada negara sedang berkembang lebih tinggi

    dari negara yang sudah berkembang.- asalah terbesar lansia adalah penyakit degenerati!.- "iperkirakan pada tahun 060 sekitar 76= lansia penderita

    penyakit degenerati! tidak dapat berakti

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    4/14

    "ari hasil sebuah studi tentang kondisi sosial ekonomi dan

    kesehatan lansia yang dilaksanakan 9omnas lansia di 10 propinsi tahun

    00/ diketahui penyakit yang terbanyak diderita lansia adalah penyakit

    sendi (6,+=), hipertensi (+,=), anemia (+0,7=) dan katarak (+=) /.$erdasarkan data #S9@S";S 01+, prevalensi penyakit sendi pada usia

    66 - /2 tahun 26,0=, usia /6 A 72 tahun 61,', usia 76 tahun 62,= 7.

    Penyakit sendi yang sering dialami oleh golongan lanjut usia yaitu

    penyakit artritis gout, osteoarthritis dan artritis reuomatoid. ;rtritis gout

    merupakan gangguan metabolik yang ditandai dengan meningkatnya

    kadar asam urat (hiperurisemia). Salah satu !aktor yang dapat

    mempengaruhi arthritis gout adalah makanan yang dikonsumsi, umumnya

    makanan yang tidak seimbang (asupan protein yang mengandung purinterlalu tinggi).

    $;$

    *?;;* PS;9;

    . &P@##S@;

    ;. "e

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    5/14

    &iperurisemia adalah keadaan dimana terjadi peningkatan

    kadar asam urat darah di atas normal. ;sam urat merupakan hasil

    akhir metabolisme purin dalam tubuh. "alam keadaan normal terjadi

    keseimbangan antara pembentukan dan degradasi nukleotida purin

    serta kemampuan ginjal dalam mengekskresikan asam urat. ;pabilaterjadi kelebihan pembentukan (overproduction) atau penurunan

    ekskresi (underexcretion) atau keduanya maka akan terjadi

    peningkatan konsentrasi asam urat darah yang disebut dengan

    hiperurisemia (?ohnstone, 006B *urcahyanti dan unawaroh, 007B

    &idayat, 00'B 3isesa dan Suastika, 00').

    Secara biokimiawi akan terjadi hipersaturasi yaitu kelarutan

    asam urat pada serum yang melewati ambang batasnya. Patokan

    untuk menyatakan keadaan hiperurisemia adalah kadar asam urat

    C7 mg= pada laki- laki dan C/ mg= pada perempuan (&idayat,

    00'). Sedangkan menurut DaEFueE-ellado et al. (002), dikatakan

    hiperurisemia bila asam urat serum C7 mg:dl (C0,2 mmol:l) pada

    laki-laki dan C/,6 mg:dl (C0,+7 mmol:l) pada perempuan.

    Sementara kadar asam urat normal pada laki-laki adalah 6,1G1,0

    mg:dl, dan pada perempuan adalah 2,0G1,0 mg:dl (Sunkureddi et al.,

    00/).

    $. @tiologi

    enurut DaEFueE-ellado et al. (002), kadar asam urat pada

    serum dan hiperurisemia merupakan interaksi multi!aktor antara

    !aktor jenis kelamin, umur, genetik, dan lingkungan.

    1. Faktor Jenis Kelamin dan Umur. 9adar asam urat pada serum

    cenderung meningkat sejalan dengan peningkatan usia pada laki-

    laki dan pada wanita peningkatan tersebut dimulai sejak masa

    menopouse.

    &iperurisemia umum pada populasi yang telah berumur dan

    jarang pada anak-anak dan perempuan mudaB pada perempuan

    yang lebih tua, kasus hiperurisemia diduga disebabkan karena

    pengaruh dari berkurangnya estrogen.

    . Faktor Genetik. Pengaruh keturunan terhadap asam urat serum

    diduga sekitar 20=. >aktor genetik dapat berkontribusi terhadap

    prevalensi hiperurisemia yang tinggi pada beberapa kelompok

    etnik tertentu.

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    6/14

    +. Faktor Lingkungan. 9adar asam urat pada serum bervariasi

    pada banyak keadaan5 obesitas, diet, konsumsi alkohol, dan

    berbagai obat-obatan.

    H. Pembentukan Purin

    ;sam rat merupakan hasil akhir dari metabolisme purin, baik

    purin yang berasal dari bahan pangan maupun dari hasil

    pemecahan purin asam nukleat tubuh. "alam serum, monosodium

    urat terutama berada dalam bentuk natrium urat, sedangkan dalam

    saluran urin, monosodium urat dalam bentuk asam urat. Iat giEi

    yang digunakan dalam pembentukan purin di dalam tubuh yaitu

    glutamin, glisin,aspartat, dan H4. &ati adalah tempat yang

    terpenting dalam sintesa purin (9risnatuti,00)

    Secara ilmiah, purin terdapat dalam tubuh kita dan dijumpaipada semu makanan dari sel hidup, yakni makanan, tanaman dan

    juga pada hewan. ?adi, asam urat merupakan hasil metabolisme

    didalam tubuh, yang kadarnya tidak boleh berlebih ( Suryo wibowo.

    00' ).

    ". 9eluhan dan "iagnosis

    anda-tanda hiperurisemia adalah terjadinya serangan

    mendadak pada sendi, terutama sendi ibu jari kaki. Serangan

    pertama sangat sakit dan sering dimulai pada pertengahan malam.Sendi menjadi cepat bengkak, panas, dan kemerah-merahan.

    eskipun serangan pertama terjadi pada jari ibu kaki, tetapi

    sendi-sendi yang lain seperti lutut, tumit, pergelangan tangan dan

    kaki juga merasa sakit (9risnatuti,00). 4rang yang merasakan

    gejala dan serangan pertama, sebaiknya segera di diagnosis melalui

    pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan cairan sendi, atau

    melakukan uji radiologis (tami,002)

    @. Penderita &iperurisemia

    Penyakit hiperurisemia lebih sering menyerang laki-laki diatas

    umur 20 tahun, karena kadar asam urat pada pria cenderung

    meningkat dengan bertambahnya usia. Pada usia ini, pria mengalami

    penurunan kemampuan yaitu tak seenergik pria yang berusia 0

    tahun karena mempunyai masalah dengan otot atau persendian. ?ika

    penyakit ini menyerang wanita, maka pada umunya wanita yang

    menderita adalah wanita yang sudah menopause. Pada wanita yang

    belum menopause, memiliki kadar hormon estrogen yang cukuptinggi. &ormon ini membantu mengeluarkan asam urat darah melalui

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    7/14

    kencing. aki-laki tidak memiliki hormone estrogen yang tinggi,

    sehingga asam urat sulit dikeluarkan melalui kencing dan resikonya

    adalah kadar asam urat bisa menjadi tinggi (hiperurisemia).

    >. 9omplikasi ;kibat ingginya 9adar ;sam rat (hiperurisemia)

    1) 9encing batu

    9adar asam urat yang tinggi di dalam darah akan mengendap

    di ginjal dan saluran perkencingan, berupa kristal dan batu.

    ) erusak ginjal

    9adar asam urat yang tinggi akan mengendap di ginjal

    sehingga merusak ginjal.

    +) Penyakit jantung

    "alam kasus penyakit jantung koroner, asam urat menyerang

    endotel lapisan bagian paling dalam pembuluh darah besar. ?ika

    endotel mengalami dis!ungsi atau rusak, akan menyebabkan

    penyakit jantung koroner.

    2) Stroke

    ;sam urat bisa menumpuk di pembuluh darah yang

    menyebabkan aliran darah tidak lancar dan meningkatkan resikopenyakit stroke.

    6) erusak sara!

    ?ika tumpukan monosodium urat terletak dekat dengan sara!

    maka bisa mengganggu !ungsi sara!.

    /) Peradangan tulang

    ?ika asam urat menumpuk di persendian, lama-lama akan

    membentuk to!us yang menyebabkan artrhitis gout akut, sakit

    rematik atau peradangan sendi bahkan bisa sampai terjadi

    kepincangan. (Ditahealth,006 dan 9ertia,00')

    J. Pencegahan &iperurisemia

    1. &indari 9egemukan

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    8/14

    eskipun tidak selalu, tetapi orang yang kegemukan

    umumnya mengonsumsi protein dalam jumlah yang berlebihan.

    9ita tahu bahwa protein mengandung purin yang banyak sehingga

    menyebabkan kadar asam urat dalam darah meninggi.

    . 9urangi ;supan akanan inggi Purin

    engurangi makanan tinggi purin perlu karena purin

    merupakan senyawa yang akan dirombak menjadi asam urat

    dalam tubuh.

    +. $anyak inum : tinggi cairan

    9onsumsi cairan yang banyak terutama dari minuman dapat

    membantu pengeluaran asam urat melalui urine.

    2. &indari atihan >isik berlebihan

    9urang olahraga akan menyebabkan protein yang dikonsumsi

    dalam makanan lebih cenderung menghasilkan asam urat, tetapi

    akti

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    9/14

    1. stirahat. ?ika terjadi serangan akut, maka sendi harus

    diistirahatkan.

    . 4lah raga teratur (senam). 4lahraga yang tepat (peregangan dan

    penguatan) akan membantu mempertahankan kesehatan tulang

    rawan meningkatkan daya gerak sendi dan kekuatan ototdisekitarnya sehingga otot menyerap bantuan dengan lebih

    banyak.

    +. 4bat anti inKamasi. 4bat anti inKamasi : peradangan dan obat

    yang digunakan untuk menurunkan kadar asam urat didalam

    darah misalnya allopurinol, bekerja menghambat pembentukan

    asam urat di dalam tubuh.

    2. $erat badan ideal. $agi mereka yang kegemukan, dianjurkan

    untuk menurunkan berat badannya kenormal atau bahkan 10-16= dibawah normal.

    6. "iet rendah purin. "iet rendah purin bertujuan agar seseorang

    tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan yang tinggi

    mengandung purin.

    /. &indari alkohol. Seseorang yang menderita hiperurisemia, harus

    menghindari alkohol. 9arena alkohol dapat meningkatkan asam

    laktat plasma, asam laktat plasma yang dihasilkan ini akan

    menghambat pengeluaran asam urat.

    . "iet #endah Purin

    - ujuan 5

    1) engurangi pembentukan asam urat

    ) Pengobatan jangka panjang untuk mencegah terjadinya komplikasi

    +) enurunkan berat badan bila penderita terlalu gemuk dan

    mempertahankannya dalam batas normal

    - Prinsip diet

    1) Pembatasan purin

    "iet yang normal biasanya mengandung /00-1000 mg purin per

    hari. 4leh karena itu, diet bagi penderita hiperurisemia harus

    dikurangi kandungan purinnya hingga kira-kira hanya mengkonsumsi

    sekitar 100-160 mg purin per hari.

    ) 9alori sesuai dengan kebutuhan

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    10/14

    ?umlah kalori sesuai kebutuhan dan dijaga agar jangan sampai

    mengakibatkan kurang giEi atau berat badan dibawah normal.

    9ekurangan kalori akan meningkatkan asam urat serum dengan

    adanya keton bodies yang dapat mengurangi pengeluaran asam urat

    melalui urin. Pada penderita hiperurisemia yang gemuk, konsumsikalori perlu dikurangi 10-16= dari total konsumsi yang normal setiap

    harinya.

    +) inggi karbohidrat

    9arbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan kalori.

    9arbohidrat kompleks, seperti nasi, singkong, roti, ubi, sangat baik

    dikonsumsi oleh penderita hiperurisemia karena dapat meningkatkan

    pengeluaran asam urat melalui urin. 9onsumsi karbohidrat kompleks

    disarankan tidak kurang dari 100 gr:hari. Sebaliknya penderitahiperurisemia harus mengurangi konsumsi karbohidrat sederhana

    jenis !ruktosa, seperti gula, permen karena mengkonsumsi !ruktosa

    jenis ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam serum.

    2) #endah protein

    Penderita hiperurisemia diberikan diet rendah protein, karena

    protein dapat meningkatkan produksi asam urat, terutama protein

    yang berasal dari bahan makanan hewani. enurut 9rause, penderita

    hiperurisemia dapat diberikan protein sebesar 60-70 gr:hari atau 0,-1,0 gr:$$ :hari.

    6) #endah lemak

    emak dapat menghambat pengeluaran asam urat melalui urin.

    4leh sebab itu, penderita hiperurisemia sebaiknya diberikan diet

    rendah lemak. Penderita harus membatasi makanan yang digoreng

    atau bersantan serta menghindari penggunaan margarine.

    /) inggi cairan

    9onsumsi cairan yang tinggi, terutama dari minuman, dapat

    membantu pengeluaran asam urat melalui urin. sahakan dapat

    minum air putih -,6 liter per hari.

    7) anpa alkohol

    $ahwa kadar asam urat serum bagi orang yang mengonsumsi

    alkohol lebih tinggi dibanding orang yang tidak mengkonsumsi

    alcohol karena alkohol dapat meningkatkan asam laktat plasma, dan

    asam laktat yang dihasilkan ini akan menghambat pengeluaran asamurat.

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    11/14

    ?. Syarat diet

    1) @nergi sesuai dengan kebutuhan tubuh. $ila berat badan berlebih

    atau gemuk, maka asupan energi sehari dikurangi secara bertahap

    sebanyak 600-1000 kkal dari kebutuhan energi normal.

    ) Protein cukup, yaitu 1,0-1, kg:$$ atau 10-16= dari kebutuhan

    energi total.

    +) &indari bahan makanan sumber protein yang mempunyai

    kandungan purin C160 mg:100 gr.

    2) emak rendah, yaitu 10-0= dari kebutuhan energi total. emak

    dapat menghambat pengeluaran asam urat: purin melalui urin.

    6) Ditamin dan mineral cukup.

    /) ;supan cairan dianjurkan -,6 iter:hari.

    >. ;supan Sumber Purin

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    12/14

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    13/14

    . "SP"@;

    "islipidemia adalah gangguan :perubahan pada kadar lemak dalam

    darah. Jangguan itu dapat berupa peningkatan kadar total kolesterol

    atau hiperkolesterolemia, penurunan kadar High Density Lipoprotein

    (&"), peningkatan kadar Low Density Lipoprotein ("), ataupeningkatan kadar trigliserida dalam darah (hipertrigliserida).

    TARGET TERAPI

    "asar dari target terapi adalah penelitian klinis. Sebagian besar

    penelitian klinis menggunakan kolesterol " sebagai target terapi

    sehingga kolesterol " menjadi target primer terapi dislipidemia.

    $esaran target konsentrasi kolesterol " pada berbagai tingkat

    risiko kardiovaskular diperkirakan dengan cara ekstrapolasi dari data

    penelitian klinis tersebut.

    $esarnya reduksi risiko kardiovaskular sesuai dengan besarnya

    penurunan kolesterol ". Setiap penurunan 1 mmol: (20 mg:d)

    kolesterol " berhubungan dengan reduksi = mortalitas dan

    morbiditas kardiovaskular. $erdasarkan ekstrapolasi dari berbagai

    studi klinis, keuntungan terbesar dalam reduksi risiko kardiovaskular

    berhubungan dengan penurunan kolesterol " ke konsentrasi

    kurang dari 70 mg:d atau tercapainya penurunan relati! minimal 60=

    dari konsentrasi awal.'

    arget terapi kolesterol " bagi pasien dengan risiko kardiovaskular

    sangat tinggi adalah 70 mg:d atau penurunan 60= dari konsentrasi

    awal. $agi pasien dengan risiko tinggi, target terapinya adalah

    100 mg:d atau penurunan +0= dari konsentrasi awal.+6,+/ Perlu

    diingat bahwa target penurunan dari konsentrasi awal sebesar 60=

    bagi pasien dengan risiko kardiovaskular sangat tinggi hendaknya

    hanya diberlakukan jika konsentrasi kolesterol " awal sangat

  • 7/25/2019 Penanganan Hiperurisemia Dan Dislipidemia Pada Lansia

    14/14

    tinggi sehingga target 70 mg:d tidak dapat dicapai dengan terapi

    !armakologis. &al yang sama juga berlaku bagi pasien dengan tingkat

    risiko kardiovaskular tinggi. arget terapi kolesterol " bagi pasien

    berisiko menengah adalah 116 mg:d.+6 $agi yang berisiko rendah,

    target terapi harus mempertimbangkan keuntungan dan kerugian terapi

    obat penurun lipid. $esaran target konsentrasi kolesterol " pada

    pasien dengan risiko kardiovaskular rendah lebih banyak ditentukan

    oleh studi observasional yang meneliti hubungan antara konsentrasi

    kolesterol " dengan aterogenesis dan kejadian P?9. Pasien yang

    mempunyai konsentrasi kolesterol " di bawah 100 mg:d selamahidupnya mempunyai risiko rendah terkena P?9 dibanding pasien laindalam populasi. 4leh karena itu, kolesterol " L100 mg:d dianggapsebagai konsentrasi optimal. 9onsentrasi antara tingkat optimal danperbatasan tinggi (100-1' mg:d) disebut di atas optimal. Padakonsentrasi kolesterol " 1+0-16' mg:d (tingkat perbatasan tinggi),aterogenesis terjadi dengan cepat. ;terogenesis terjadi sangat cepatjika konsentrasi kolesterol " tinggi (1/0-1' mg:d) atau sangattinggi (M1'0 mg:d). &ubungan antara konsentrasi kolesterol "dan kejadian P?9 dipastikan oleh beberapa studi.+7,+ dealnya, targetkonsentrasi kolesterol " adalah L100 mg:d tetapi jika diberlakukan

    pada setiap orang dengan risiko rendah akan menjadi tidak realistis.Pedoman tatalaksana yang ada pada umumnya merekomendasikanterapi obat penurun lipid pada pasien berisiko rendah jika konsentrasikolesterol " C1'0 mg:d setelah intervensi gaya hidup gagalmenurunkan ke konsentrasi L1'0 mg:d.+6,+/engingat kolesterol non-&" belum dimasukkan ke dalam targetterapi pada penelitian klinis acak, sementara parameter lipid inimenunjukkan keberadaan lipid aterogenik, maka kolesterol non-&"belum menjadi target primer melainkan menjadi target sekunder terapipenurun lipid. Nang disebut target sekunder adalah target terapi yanghendaknya dicapai setelah target primer tercapai pada pasien denganhipertrigliseridemia yang menyertai ", sindrom metabolik, dan PJ9.arget kolesterol non-&" adalah +0 mg:d di atas target kolesterol

    ". engingat target kolesterol " bagi pasien dengan risikosangat tinggi adalah L70 mg:d maka target untuk kolesterol non-&"adalah L100 mg:d. Sementara itu, target kolesterol non-&" untukpasien dengan risiko tinggi adalah L1+0 mg:d. arget ini sesuaidengan konsentrasi kolesterol D" pada pasien yang mempunyaikonsentrasi J C160 mg:d. 9onsentrasi kolesterol D" Onormalyang besarnya L+0 mg:d adalah konsentrasi kolesterol D" ketika