identifikasi mangrove menggunakan landsat 7

Upload: taruna-rizki-ananda

Post on 05-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    1/35

    Perubahan Luas dan Kerapatan Hutan

    Mangrove di Pesisir Timur SurabayaMenggunakan Citra Landsat

    Maulana Dwi Prasetya 2010.02.4.0005

    Supriyatno Widagdo, S.T.,M.Si.

    Anang Dwi Purwanto, S.T.

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    2/35

    PENDAHULUAN

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    3/35

    Indonesia memiliki mangrove yang terluas di dunia yaitu sekitar

    4,25 juta Ha (Nontji, 2005).

    Salah satu lokasi mangrove di Indonesia adalah kawasan PesisirTimur Surabaya, namun hutan mangrove di kawasan pesisir Timur

    Surabaya seiring berjalannya waktu mengalami perubahan

    luasan.

    Teknik penginderaan jauh dan sistem informasi geografis telah

    banyak digunakan dalam menduga luas hutan mangrove.

    Akurasi informasi yang diperoleh dari pengolahan citra satelit

    salah satunya ditentukan oleh resolusi dari citra yang digunakan

    (Danoedoro, 2012). Untuk wilayah pesisir dengan cakupan

    wilayah yang relatif luas, citra resolusi menengah seperti ASTER,

    Landsat dan ALOS sangat sesuai untuk digunakan (Muhsoni dan

    Hidayah, 2008).

    Latar Belakang

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    4/35

    Bagaimana data citra satelit dapat digunakan untuk

    menganalisis perubahan luas dan kerapatan hutan mangrove

    melalui pendekatan pengindraan jauh.

    Rumusan Masalah

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    5/35

    Tujuan dan Manfaat

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan luasan

    dan kerapatan hutan mangrove di kawasan pesisir Timur

    Surabaya.Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan

    rujukan dalam merancang suatu kebijakan pengembangan

    wilayah pesisir berbasis lingkungan yang ideal dan sesuai

    dengan keadaan geografis di wilayah esisir Timur Surabaya.

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    6/35

    METODE DANHASIL

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    7/35

    Kerja praktik yang dilaksanakan pada 17 Maret hingga 18 April

    2014, yang berlokasi pada Pusat Pemanfaatan Penginderaan

    Jauh, Lembaga Penerbangan Antariksa Nasional. Yangberalamat di Jalan Kalisari no 8, Pasar Rebo, Jakarta Timur.

    Waktu dan Lokasi Kerja Praktik

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    8/35

    U

    Gambar 3.2 Lokasi Penelitian

    Waktu dan Lokasi Kajian

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    9/35

    Dalam kerja praktik ini yang digunakan data citra Landsat 7 ETM

    perekaman tahun 2002 dan Landsat 8 perekaman 2013 yang di

    download melalui http://www.usgs.gov yang kemudian diolahmenggunakan sofware Er-Mapper 7

    Metode

    http://www.usgs.gov/http://www.usgs.gov/
  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    10/35

    Komposit Band

    Proses Penggabungan (komposit) band ini dapat dilakukan

    untuk proses klasifikasi

    Pemilihan kombinasi band untuk pengamatan daerah vegetasimangrove menggunakan komposit False Color dengan

    kombinasi RGB 453 untuk landsat 7 sedangkan untuk landsat 8

    kombinasi RGB 564

    Langkah langkah untuk melakukan komposit band yaitu sebagaiberikut

    1. Membuka sofware ER Mapper 7 kemudian klik icon Edit

    Algoritm

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    11/35

    2. Duplicate layer sesuai band yang digunakan

    3. masing-masing layer di rename sesuai band yang digunakan

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    12/35

    4. load dataset pada setiap layer sesuai band.

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    13/35

    5. Save as file tersebut dengan nama baru, files of type diubahmenjadi ER Mapper Raster Dataset, klik OK

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    14/35

    Croping

    Cropping dimaksudkan untuk membatasi daerah analisis

    sehingga sesuai dengan kebutuhan yaitu dengan memfokuskan

    pengamatan pada suatu daerah dengan data spasial atauspektralnya.

    Langkah langkah untuk melakukan cropping yaitu sebagai

    berikut

    1. Buka citra yang sudah dikomposit

    2. Pada citra pertama menjadi pesuodo layer, citra kedua

    diubah menjadi kombinasi RGB

    3. Zooming daerah yang akan dikaji pada citra kombinasi RGB,

    kemudian klik kanan diastas citra dan pilih quick zoom-set

    geolink to window

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    15/35

    4. klik kanan pada tampilan citra pseudo layer, dipilih quick

    zoom lalu klikset geolink to window

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    16/35

    Klasifikasi unsupervised akan mengkategorikan semua piksel

    menjadi kelas-kelas dengan menampakan spektral atau

    karakteristik spektral yang sama namun belum diketahuiidentitasnya

    Klasifikasi

    1 2

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    17/35

    3

    4

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    18/35

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    19/35

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    20/35

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    21/35

    prosesreclass dilakukan untuk mengubah 200 kelas menjadi 4

    kelas.

    Langkah-langkah untuk melakukan reclass1. File yang sudah diklasifikasi unsupervised dibuka.

    2. Klik pada formula editor

    3

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    22/35

    4. File tersebut dibuka menggunakan wordpad kemudian

    hapus text Regioninfo Begin sampai Regioninfo End dari

    ClassNumber 5 sampai ClassNumber 200 sehingga hanyamenyisahkan 4 kelas

    5. Save

    M it l ti k l

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    23/35

    Mengitung luas tiap kelas

    Tahap awal untuk menghitung luas yaitu file yang sudahterklasifikasikan harus di Calculate Statistic terlebih dahulu

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    24/35

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    25/35

    Tahun 2002

    Tahun 2013

    Koreksi Radiometrik

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    26/35

    Koreksi Radiometrik

    Koreksi Radiometrik bertujan untuk memperbaiki nilai piksel supayasesuai dengan yang seharusnya yang biasanya mempertimbangkanfaktor gangguan atmosfer sebagai sumber kesalahan utama.

    Langkah langkah untuk melakukan koreksi radiometrik1. membuka file citra yang sudah di cropping

    2

    3

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    27/35

    data type diubah menjadi IEEE4byteReal lalu klik ok

    l i

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    28/35

    NDVI (Normalized Difference Vegetation Index) merupakanpengukuran keseimbangan antara energi yang diterima dengan energiyang dipancarkan oleh obyek di bumi.

    indeks tersebut menetapkan nilai untuk mengetahui seberapa hijausuatu area yang dapat mengekspresikan jumlah keberadaan vegetasidan tingkat kesehatan atau kekuatan pertumbuhannya

    Langkah langkah untuk formulasi NDVI1. Buka file yang sudah terkoreks geometrik

    Formulasi NDVI

    2

    3

    O l

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    29/35

    Overlay

    Overlay dilakukan untuk menggabungkan dua citra hasil koreksiradiometrik dengan hasil citra formulasi NDVI.

    Langkah langkah melakukan overlay

    gabungkan

    Aplikasikanformula(if i1=2 then i2else null)

    Save

    Klasifikasi kerapatan

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    30/35

    Klasifikasi kerapatan

    langkah-langkah untuk melakukan klasifikasi keraptan adalah sebagaiberikut

    1

    2

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    31/35

    Nilai NDVI Tingkat kerapatan

    0,50 < NDVI < 0,75 Kerapatan tajuk lebat

    0,25 < NDVI < 0,50 Kerapatan tajuk sedang

    0,00 < NDVI < 0,25 Kerapatan tajuk jarang

    Setelah didapat klasifikasi kerapatan, aplikasikan formula pada citra

    yang sudah di overlay

    if i1>0 and i10.25 and i10.5 and i1

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    32/35

    File tersebut dibuka menggunakan wordpad kemudian text RegioninfoBegin sampai Regioninfo End dari ClassNumber1 dihapus sehinggahanya menyisahkan 3 kelas

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    33/35

    2013 2002

    mulyorejo

    Sukolilo

    Rungkut

    Gunung Anyar

    Sukolilo

    mulyorejo

    Rungkut

    Gunung Anyar

    Hasil

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    34/35

    Ekosistem hutan mangrove di wilayah pesisir Timur Surabaya

    tersebar di beberapa lokasi pesisir, antara lain Gunung Anyar,

    Rungkut, Sukolilo dan Mulyorejo.

    Hasil pengolahan data luas hutan mangrove pada tahun 2002

    adalah 583,110 Ha, luas hutan mangrove pada tahun 2013

    adalah 921,69.

    Berdasarkan klasifikasi indeks NDVI terlihat bahwa sebagian

    besar hutan mangrove di pesisir Timur Surabaya memiliki

    kerapatan tinggi (lebat), sebaran mangrove yang didominasi

    warna merah menunjukan nilai NDVI 0.50-0.75 yang termasuk

    dalam klasifikasi lebat.

    Hasil

    Simpulan

  • 7/21/2019 Identifikasi Mangrove menggunakan Landsat 7

    35/35

    Data citra landsat 7 ETM dan Landsat 8 yang diolah

    menggunakn software ER Mapper cukup efektif untuk

    menganalisis luas dan kerapatan hutan mangrove di pesisir Timur

    Surabaya.

    Dari hasil penggolahan citra landsat yang di lakukan di Pusat

    Pemanfaatan Penginderaan Jauh, Lembaga Penerbangan

    Antariksa Nasional, dapat disimpukan

    Luas hutan mangrove di pesisir Timur Surabaya pada tahun 2002

    sebesar 583,110 Ha

    Luas hutan mangrove di pesisir Timur Surabaya pada tahun 2013

    sebesar 921,690 Ha

    Tingkat kerapatan dari tahun 2002 dan 2013 didominasi tingkatkerapatan lebat.

    Berdasarkan hasil penggolahan citra landsat di pesisir Timur

    Surabaya menggalami penambahan luas hutan mangrove

    sebesar 339,59 Ha dan tingkat kerapatan tidak mengalami

    b h i ifik

    Simpulan