identifikasi gigi berdasarkan umur, kebiasaan, dan pekerjaan

17
IDENTIFIKASI UMUR KORBAN (JANIN) DARI BENIH GIGI Perkembangan janin dan benih gigi Identifikasi umur dari benih gigi haruslah melalui janin, menurut Perdanakusuma (1984), terdapat beberapa kemungkinan usia janin yaitu: 1. Dalam arti janin pada umurnya, yakni sejak berusia dua, tiga atau empat minggu sampai dengan 40 minggu. 2. Dalam arti embrio murni, yaitu sejak pembuahan sampai dengan akhir minggu ke-8 usia janin. 3. Dalam arti embrio lanjutan, yaitu sejak janin berusia 9 minggu sampai mendekati 16 minggu. 4. Dalam arti fetus murni, yaitu saat janin mulai berusia 16 minggu. Pada bulan pertama kehidupan intra-uterin, diameter ovum masih sekitar 0,625 cm. Akhir bulan ke-2, diameter ovum sekitar 1,875 cm,jari dan kepala bisa dikenali,bagian leher belum terbentuk. Pada bulan ke-3, perkembangan janin sudah mulai lengkap dan panjangnya sekitar 7,5-10 cm, leher sudah terbentuk, anggota gerak sudah terbentuk, jari kaki dan tangan juga sudah terlihat. Pada akhir bulan ke-4 panjang ubun ubun sampai pantat kira kira 10 cm, wajah melebar. Akhir bulan ke-5 panjang ubub ubun kira kira 13 cm, panjang janin sekitar 22,8 cm, berat janin kurang dari 500 gram.

Upload: miranti-anggraini

Post on 21-Feb-2016

81 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

forensik

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

 

IDENTIFIKASI UMUR KORBAN (JANIN) DARI BENIH GIGI

Perkembangan janin dan benih gigi Identifikasi umur dari benih gigi haruslah melalui janin,

menurut Perdanakusuma (1984), terdapat beberapa kemungkinan usia janin yaitu:

1. Dalam arti janin pada umurnya, yakni sejak berusia dua, tiga atau empat minggu sampai

dengan 40 minggu.

2. Dalam arti embrio murni, yaitu sejak pembuahan sampai dengan akhir minggu ke-8 usia

janin.

3. Dalam arti embrio lanjutan, yaitu sejak janin berusia 9 minggu sampai mendekati 16

minggu.

4. Dalam arti fetus murni, yaitu saat janin mulai berusia 16 minggu.

Pada bulan pertama kehidupan intra-uterin, diameter ovum masih sekitar 0,625

cm.

Akhir bulan ke-2, diameter ovum sekitar 1,875 cm,jari dan kepala bisa

dikenali,bagian leher belum terbentuk.

Pada bulan ke-3, perkembangan janin sudah mulai lengkap dan panjangnya

sekitar 7,5-10 cm, leher sudah terbentuk, anggota gerak sudah terbentuk, jari kaki

dan tangan juga sudah terlihat.

Pada akhir bulan ke-4 panjang ubun ubun sampai pantat kira kira 10 cm, wajah

melebar.

Akhir bulan ke-5 panjang ubub ubun kira kira 13 cm, panjang janin sekitar 22,8

cm, berat janin kurang dari 500 gram.

Pada bulan ke-6, ukuran janin sekitar 25-27,5 cm.

Pada bulan ke-7 ukuran janin sekitar 35 cm, pusta penulangan terlihat pada tulang

talus, kelopak mata tidak lagi berlekatan.

Pada bulan ke-8 ukuran janin sekitar 40 cm, bagian paling akhir dari tulang

sacrum telah menunjukan adanya pusat penulangan, bulu bulu pada seluruh tubuh,

vulva telah terbuka, kuku telah muncul.

Pada bulan ke-9 kepala mempunyai lingkaran yang terbesar dari semua bagian

tubuh, ukuran janin kira kira 50 cm, berat janin 3000-3500 gram.

Page 2: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

Periode pertumbuhan gigi:

1. Periode proliferasi. Periode ini terjadi kira kira 6 minggu sebelum lahir, untuk gigi susu

sampai dengan 3 atau 4 bulan.

2. Periode formasi benih gigi Dimulai dari puncak cusp dan insisal edge.formasi ini terus

berkembang sesuai dengan periode proliferasi kea rah cervical, ke arah akar, berakhir di

foramen periapikal.

3. Periode klasifikasi Mula mula terlihat pada pembentukan crypt terus berlanjut hingga

periode erupsi berakhir pada gigi desidui.

Interpretasi benih gigi pada janin Teknik roentgen foto harus dilakukan demi memperoleh

roentgenogram rahang janin (fetus) yaitu dengan proyeksi true oclusal proyeksi dengan

menggunakan film oclusal tetapi kekuatan sinarnya separuh dari kekuatan sinar dalam

memproyeksi gigi sementara atau balita.

Page 3: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan
Page 4: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI SEMENTARA (DECIDUI)

Identifikasi umur korban melalui gigi sementara, dengan interpretasi roentgenogram yang

berdasarkan atas periode-periode pertumbuhan gigi antara lain periode proliferasi, periode

kalsifikasi, periode formasi, dan periode erupsi gigi. Pada identifikasi perkiraan umur seseorang

yang berdasarkan periode-periode pertumbuhan gigi hendaknya mengingat beberapa faktor

penunjang berikut ini:

Page 5: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

1. Nolla tahun 1958, telah membagi periode-periode pertumbuhan gigi menjadi sepuluh

stadium, stadium-stadium ini dibuat berdasarkan pengamatan mula-mula terbentuknya

benih gigi sampai dengan penutupan foramen apical gigi.

2. Schour dan Massler tahun 1941, telah membuat diagram gambar perkiraan usia waktu

erupsi gigi–geligi yang berdasarkan terjadinya proses klasifikasi gigi susu dan gigi tetap,

formasi pembentukan mahkota gigi susu dan gigi tetap serta formasi pembentukan akar

gigi susu dan gigi tetap.

3. Menurut Logan dan Kronfeld, bahwa permulaan erupsi gigi sampai dengan umur 8 tahun.

Pada periode erupsi harus mengingat order of eruption. Periode erupsi ini sangat

bervariasi, tergantung dari berbagai faktor, yaitu:

Faktor pertumbuhan memanjang dari gigi

Faktor multiplikasi dari jaringan pulpa

Faktor deposisi dari lapisan baru jaringan semen

Faktor pertumbuhan jaringan tulang rahang

 

Penentuan umur korban dari gigi sementara melalui interpretasi roentgenogram periapikal dan

topografi oclusal:

1. Untuk penentuan usia balita /bayi berumur 5-6 bulan yaitu:

Page 6: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

a. Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang atas balita 5-6

bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri dan kanan dan

memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui serta kalsifikasi seluruh

gigi.

b. Interpretasi roentgenogram topografik oclusal anterior rahang bawah balita 5-6

bulan memperlihatkan mulai erupsi gigi insisivus sentral kiri dan kanan dan

memperlihatkan formasi mahkota semua gigi decidui serta kalsifikasi seluruh gigi

2. Untuk penentuan usia bayi berumur 12 bulan yaitu:

a. Interpretasi roentgenogram periapikal rahang atas balita umur 12 bulan

memperlihatkan erupsi gigi cebtral lateran bahkan gigi kaninus atas.  

b. Interpretasi roentgenogram periapikal rahang bawah balita umur 12 bulan

memperlihatkan erupsi gigi cebtral lateran bahkan gigi kaninus bawah Perkiraan

umur dari jaringan gigi, terdapat suatu diagram yang dapat dipakai untuk

panduan perkiraan umur dari:

Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang ditandai dengan terbentuknya

formasi cups dan mahkota

Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang ditandai dengan terbentuknya

akar gigi dalam formasi dari cervical kea rah apeks

Pertumbuhan dan perkembangan gigi yang dimaksud dengan penutupan

foramen apical gigi.

Page 7: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

Ketiga hal tersebut dituangkan dalam suatu diagram yang disebut dengan

Incremental Line

Page 8: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI CAMPURAN

Pembentukan gigi tetap di mulai pada usia balita 10 bulan sampai 12  bulan yaitu pembentukan

crypt dari gigi tetap molar pertama dan incicive central.bila pada  belita umur 12 bulan

dimulailah pembentukan cryp gigi tetap molar kedua,dan klasifikasi formasi cusp gigi molar

Page 9: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

pertama. Apabila belita berumur 12 bulan maka telah terjadi erupsigigi molar pertama dicidui

atas dan bawah kemudian telah terjadi formasi gigi tetap mahkota gigi incicive dan lateral rahang

atas maupun rahang bawah.

IDENTIFIKASI UMUR KORBAN MELALUI GIGI TETAP

Identifikasi ini dimulai pada umur 13 tahun sampai dengan 21 tahun menurut periode erupsi,

tetapi ada metode lain. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut periode erupsi Identifikasi

ini dengan menggunakan interpretasi roentgenogram mengenai formasi, kalsifikasi, erupsi serta

penutupan foramen apical gigi:

1. Interpretasi roentgenogram periapikal pada umur 13 tahun sebagai berikut:

a. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang atas anak umur 13 tahun

memperlihatkan penutupan periapikal gigi yang telah erupsi, gigi depan telah

sempurna dengan gigi belakang hamper sempurna. Gigi molar ketiga formasi

mencapai cervical sedangkan pada rontgenogram proximal memperlihatkan

interdigitasi gigitan antara cusp gigi atas dengan cusp gigi bawah telah terbentuk.

b. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang bawah anak umur 13 tahun

memperlihatkan kalsifikasi akar seluruh gigi telah sempurna sehingga formasi

akar telah sempurna pula dengan  penutupan foramen apical telah sempurna.

2. Interpretasi roentgenogram periapikal gigi pada dewasa berumur 21 tahun

a. Interpretasi roentgenogram periapikal seluruh rahang atas pada dewasa umur 21

tahun memperlihatkan bahwa telah erupsi semua gigi hanya gigi molar ketiga

tetap penutupan foramen belum sempurna. Sedangkan interpretasi roentgenogram

proximal gigi belakang tetap memperlihatkan interdigitasi seluruh gigi rahang

atas dan bawah tetapi gigi molar ketiga kiri atas hanya oclusal mahkota bagian

mesial saja.

b. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut metode Gusstafson Menurut

Gusstafson (1996), identifikasi umur dari gigi tetap terdapat 6 kriteria yang

disebut sebagai “six change of the physiological age process in teeth” dengan

perkataan lain terdapat 6 kriteria dari perubahan jaringan gigi akibat  penggunaan

gigi sesuai dengan usia, yaitu sebagai berikut:

The degress of attrition

Alteration in the level of the gingival attachment

Page 10: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

The amount of secondary dentine

The thickness of cementum around the root

Transluecency of the root

Root resoption

Identifikasi umur menurut Gusstafson, bahwa 6 kriteria perubahan fisiologis dari

gigi merupakan perubahan–perubahan karena faktor alamiah. Identifikasi umur

berdasarkan faktor-faktor alamiah khususnya malalui atrisi serta faktor-faktor

yang menyebabkan menyempitnya rongga pulpa disebabkan karena proses ausnya

atau atrisi lapisan email dan dentin disertai dengan proses terbentuknya sekunder

dentin yang memerlukan waktu demi waktu. Hal ini dapat diperkirakan usia dari

korban apabila ia mengalami kesulitan

c. Identifikasi umur melalui gigi tetap menurut metode Johanson Atas dasar

penelitian dari Gusstafson dan Koch, Johanson membuat diagram pada tahun

1971 yang disimpulkan sebagai Triangle One yaitu: empat landmark dari formasi

gigi, stadium mineralisasi gigi, tahap formasi akar, dan penutupan foramen apical

gigi.

Page 11: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

d. Penelusuran secara kronologis tumbuh dan perkembangan gigi tetap Identifikasi

umur mulai dari janin sampai dengan gigi dewasa, penelusuran waktu ke waktu

bahkan tahun ke tahun mempunyai derajat pertumbuhan dan  perkembangan bila

janin secara roentgenografis, gigi decidue dan campuran secara roentgenografis

pula, tetapi untuk gigi tetap menurut metode Gustafson  bahwa derajat identifikasi

umur akibat proses psikologis menurut penelitiannya tahap demi tahap kerusakan

jaringan ia memberikan kode

IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI GIGI BERDASARKAN KEBIASAAN

MENGGUNAKAN GIGI

A. Perokok

Bagi perokok, dengan menggunakan pipa dalam menghisap tembakau, maka akan menyebabkan

ausnya gigi yang digunakan untuk menggigit pipa. Dengan demikian  bertahun tahun akan

terlihat open bite diantara gigi.

Page 12: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

B. Bruxism

Bagi mereka yang kebiasaannya bruxism yaitu menggerakan oklusi aktif pada waktu tidur maka

akan terlihat atrisi di sekitar gigi atas dan bawah sesuai dengan interdigitasi antara gigi atas dan

bawah. Bagi mereka yang mempunyai kebiasaan bruxism yang terbesar tekanan oclusi pada gigi

molar atau geraham maka permukaan kunyah gigi tersebutlah akan terlihat atrisi derajat

keparahan.

C. Open bite

Bagi mereka yang mempunyai gigitan open bite satu maupun beberapa gigi maka gigi tersebut

tidak akan terlihat adanya atrisi, sedangkan gigi yang mempunyai kontak oclusi gigi atas dengan

gigi bawah akan terjadi atrisi

Page 13: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan

IDENTIFIKASI KORBAN MELALUI GIGI BERDASARKAN PEKERJAAAN

MENGGUNAKAN GIGI

Bagi mereka yang mempunyai pekerjaan dengan menggunakan gigi antara lain tukang

jahit, penata rambut/pegawai salon, tukang kayu, maka akan terlihat atrisi permukaan oklusi

sesuai dengan benda keras yang digunakan dalam pekerjaannya.

Page 14: Identifikasi Gigi Berdasarkan Umur, Kebiasaan, Dan Pekerjaan