identifikasi faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil di puskesmas … · 2018. 9. 6. · 6...

89
IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS POASIA KOTA KENDARI KARYA TULIS ILMIAH Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kendari Oleh: ANDI AKBAR NIM. P00320014054 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2017

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

1

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

IBU HAMIL DI PUSKESMAS POASIA

KOTA KENDARI

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan

Program Diploma III Keperawatan di Politeknik Kesehatan Kendari

Oleh:

ANDI AKBAR

NIM. P00320014054

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2017

Page 2: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

2

HALAMAN PERSETUJUAN

IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI

IBU HAMIL DI PUSKESMAS POASIA

KOTA KENDARI

Disusun dan Diajukan Oleh :

ANDI AKBAR

NIM. P00320014054

Telah Mendapat Persetujuan Tim Pembimbing

Menyetujui:

Pembimbing I, Pembimbing II,

Muslimin L. AM.Kep., S.Pd., M.Si. Reni Devianti Usman, M.Kep., SP.Kep.MB.

NIP. 19560311 198706 1 001 NIP. 19781001 200501 2 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Keperawatan

Muslimin L. AM.Kep., S.Pd., M.Si.

NIP. 19560311 198706 1 001

Page 3: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

3

Page 4: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

1

MOTTO

TAKKAN PERNAH ADA KATA PUTUS ASA

SELAGI LANGKAH TERUS BERAYUN

MESKI MERASA AKAN TERHAPUS

WALAU SUSAH HADAPILAH

ITU MEMANG KENYATAAN DAN TEGAKKANLAH KEPALAMU UNTUK

LANJUT HIDUP

BILA ADA KEMAUAN KERAS

KITA MEMPUNYAI CARA UNTUK MENCIPTAKAN SEGALANYA

YANG PENTING ADALAH IKHLAS

KEMUDIAN BIARKANLAH TERJADI APA YANG AKAN TERJADI

PERBAIKAN MEMERLUKAN PERUBAHAN

TETAPI .......

TIDAK SEMUA PERUBAHAN MENGHASILKAN PERBAIKAN

KITA HARUS TEGUS DAN BERDIRI

SUDAH WAKTUNYA MEMBUKA DIRI

HADAPI PERUBAHAN...

KARYA TULIS INI KUPERSEMBAHKAN KEPADA

AYAH DAN BUNDA TERCINTA,

KELUARGA TERSAYANG,

ALMAMATERKU,

AGAMA, BANGSA DAN NEGARAKU.

Page 5: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

5

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Penulis

1. Nama : Andi Akbar

2. Tempat Tangal Lahir : Waturapa, 22 Maret 1996

3. Jenis Kelamin : Laki-Laki

4. Agama : Islam

5. Suku/Bangsa : Bugis / Indonesia

6. Alamat : Palangga Selatan

Kabupaten Konawe Selatan

B. Riwayat Pendidikan

1. SD Negeri 1 AnggesioTamat Tahun 2008

2. SMP Satap 1 Palangga Selatan, Tahun Tamat 2011

3. SMA Negeri 19 Konawe Selatan, Tamat Tahun 2014

4. Poltekes Kendari Jurusan Keperawatan Tahun 2014 sampai 2017

Page 6: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

6

ABSTRAK

Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu

Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari”. Dibimbing Oleh: Muslimin L., dan Reni Devianti

Usman. (xii + 6 Bab VI + 66 halaman + 8 tabel + 6 lampiran).

Data yang didapatkan di Puskesmas Poasia Kota Kendari tahun 2015, jumlah ibu hamil sebanyak

679 orang, dimana yang berisiko KEK sebanyak 108 orang (15,91%), dan tahun 2016 sebanyak

765 orang, dimana yang berisiko KEK sebanyak 138 orang (18,04%). Sedangkan pada bulan

Januari-April 2017, jumlah ibu hamil sebanyak 165 orang, dimana yang berisiko KEK sebanyak

36 orang (21,82%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi status

gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Populasi

dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan di

Puskesmas Poasia Kota Kendari pada periode Januari-Desember 2016 sebanyak 109 orang,

dengan jumlah sampel sebanyak 109 yang ditetapkan secara total sampling. Variabel bebas

dalam penelitian ini yakni umur, jarak kehamilan dan paritas, sedangkan variabel terikat adalah

status gizi ibu hamil. Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder melalui buku

registrasi ibu hamil di Poli KIA Puskesmas Poasia. Berdasarkan hasil analisis data dan

pembahasan, maka dapat disimpulkan: (1) Status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota

Kendari dalam kategori baik, yakni sebanyak 65 orang (59,6%); (2) Sebagian besar umur ibu

hamil bukan faktor mempengaruhi status gizi ibu hamil yakni sebanyak 77 orang (70,6%); (3)

Sebagian besar jarak kehamilan ibu hamil bukan faktor mempengaruhi status gizi ibu hamil

yakni sebanyak 57 orang (52,3%); dan (4) Sebagian besar paritas ibu hamil bukan faktor

mempengaruhi status gizi ibu hamil yakni sebanyak 81 orang (74,3%).

Kata Kunci : Status Gizi, Ibu Hamil, Faktor yang Mempengaruhi

Daftar Pustaka : 36 literatur (2007 – 2009)

Page 7: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan penulisan penelitian ini dengan judul “Identifikasi Faktor yang

Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari”.

Penulis menyadari bahwa semua ini dapat terlaksana karena dorongan dan bimbingan

dari berbagai pihak, secara langsung maupun tidak langsung dalam memberikan bimbingan dan

petunjuk sejak dari pelaksanaan kegiatan awal sampai pada penyelesaian penelitian ini. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Muslimin L. AM.Kep., S.Pd., M.Si., selaku

Pembimbing I dan Ibu Reni Devianti Usman, M.Kep., SP.Kep.MB., selaku Pembimbing II yang

telah meluangkan waktu dan pikiran dengan penuh kesabaran dan tanggung jawab guna

memberikan bimbingan dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

Pada kesempatan ini pula, penulis mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Petrus, SKM., M.Kes., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari.

2. Bapak Muslimin L. AM.Kep., S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes

Kemenkes Kendari.

3. Bapak dr. H. Juriadi Paddo, M.Kes., selaku Kepala Puskesmas Poasia dan staf yang telah

membantu dalam memberikan informasi selama pengambilan data awal penelitian ini

berlangsung.

4. Seluruh Dosen dan staf pengajar Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan yang

telah banyak membantu dan memberikan ilmu pengetahuan maupun motivasi selama

mengikuti pendidikan di Poltekkes Kemenkes Kendari.

5. Teristimewa kepada ayahanda Andi Umar dan Ibunda tercinta Rosdiana yang telah

mengasuh, membesarkan dengan cinta dan penuh kasih sayang, serta memberikan dorongan

moril, material dan spiritual, serta saudara-saudaraku, terima kasih atas pengertiannya selama

ini.

Page 8: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

6. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Kendari Jurusan Keperawatan

angkatan 2014.

Tiada yang dapat penulis berikan kecuali memohon kepada Allah SWT, semoga segala

bantuan dan andil yang telah diberikan oleh semua pihak selama ini mendapat berkah dari Allah

SWT. Akhir kata penulis mengharapkan semoga karya tulis ilmiah ini dapat menambah

khasanah ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.

Kendari, Mei 2017

Penulis

Page 9: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

MOTTO .............................................................................................................. iv

RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ v

ABSTRAK .......................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................ vii

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 5

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan ..................................................... 7

B. Tinjauan Tentang Status Gizi Ibu Hamil ................................... 12

C. Tinjauan Tentang Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu

Hamil .......................................................................................... 26

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran ......................................................................... 38

B. Kerangka Pikir ........................................................................... 39

C. Variabel Penelitian ..................................................................... 39

D. Definisi Operasional dan Kriteria Objektif ................................ 40

Page 10: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ............................................................................ 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian .................................................... 42

C. Populasi dan Sampel Penelitian ................................................. 42

D. Instrumen Penelitian ................................................................... 43

E. Sumber Data ............................................................................... 43

F. Pengolahan Data ......................................................................... 43

G. Analisis Data .............................................................................. 44

H. Penyajian Data ........................................................................... 45

I. Etika Penelitian .......................................................................... 45

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 46

B. Pembahasan ................................................................................ 53

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 65

B. Saran ........................................................................................... 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

1

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Poasia .......................................................... 50

2. Distribusi Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari ............ 50

3. Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari ............... 51

4. Distribusi Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari ............. 51

5. Distribusi Umur Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari ..................... 52

6. Distribusi Jarak Kehamilan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari ... 52

7. Distribusi Paritas Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari ................... 53

Page 12: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

1

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Surat Permohonan Menjadi Responden

2. Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden

3. Instrumen Penelitian

4. Master Tabel Hasil Penelitian

5. Surat Izin Penelitian

6. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian

Page 13: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Masa kehamilan merupakan masa dimana ibu membutuhkan berbagai unsur gizi yang

lebih banyak daripada yang diperlukan dari keadaan tidak hamil. Gizi tersebut selain

diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri, diperlukan juga untuk pertumbuhan dan

perkembangan janin yang ada dalam kandungannya (Moehji, 2012).

Status gizi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu hamil sebagai

akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh

tubuh untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh. Status

gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila status gizi

ibu buruk, baik sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan akan menyebabkan berat badan

bayi lahir rendah (BBLR). Disamping itu, akan mengakibatkan terlambatnya pertumbuhan

otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah terinfeksi, abortus dan

sebagainya. Kondisi anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan gizi dan hidup dalam

lingkungan yang miskin akan menghasilkan generasi kekurangan gizi dan mudah terkena

penyakit infeksi. Keadaan ini biasanya ditandai dengan berat dan tinggi badan yang kurang

optimal, kadar Hb kurang dari 11 gr% dan LILA kurang dari 23,5 cm (Supariasa, 2012).

Asupan kebutuhan ibu hamil yang tidak tercukupi dapat berakibat buruk bagi ibu dan

janin. Ibu hamil yang kekurangan gizi akan menderita Kurang Energi Kronis (KEK),

sehingga berdampak kelemahan fisik, anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah

secara normal dan diabetes dalam kehamilan yang membahayakan jiwa ibu. Ibu hamil

dengan status gizi kurang akan berisiko melahirkan bayi berat badan rendah 2-3 kali lebih

Page 14: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

2

besar dibandingkan dengan yang berstatus gizi baik, disamping kemungkinan bayi meninggal

sebesar 1,5 kali (Marlenywati, 2010).

Ibu hamil yang menderita KEK mempunyai risiko kematian mendadak pada masa

perinatal atau risiko melahirkan bayi dengan berat badam lahir rendah (BBLR), kematian

saat persalinan, perdarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami

gangguan kesehatan pada ibu (Arisman, 2009).

Data dari World Health Organization (WHO) menunjukkan angka Kematian Ibu

(AKI) 99% terjadi di negara berkembang, pada tahun 2013 adalah 230 per 100.000 kelahiran

hidup di negara-negara maju. Ibu meninggal akibat komplikasi selama kehamilan dan setelah

kelahiran. Sedangkan secara global, prevalensi anemia pada ibu hamil diperkirakan di Asia

sebesar 48,2%, Afrika 57,1%, Amerika 24,1% dan Eropa 25,1% (WHO, 2014).

Kebanyakan dari kasus tersebut karena ibu KEK yang menyebabkan status gizinya

berkurang. Prevalensi KEK untuk negara-negara berkembang berkisar 15-47%. Secara

nasional kejadian KEK di Indonesia sekitar 17,2%. Sedangkan tingkat provinsi Sulawesi

Tenggara sebesar dilaporkan status risiko KEK ibu hamil berumur 15-49 tahun berdasarkan

indikator Lingkar Lengan Atas (LILA) secara nasional sebanyak 24,2%. Prevalensi risiko

KEK di Sulawesi Tenggara di bawah nasional yaitu pada nilai 23% (Kemenkes RI, 2013).

Status kesehatan dan gizi ibu terutama saat kehamilan akan mempengaruhi status gizi

dan kesehatan bayinya. Saat kehamilan merupakan kesempatan emas yang akan berdampak

signifikan terhadap kesehatan bayi di masa datang. Di Indonesia lebih dari 500 balita

meninggal setiap hari atau satu balita setiap 2 menit dimana lebih dari sepertiga dari

kematian ini terkait oleh masalah gizi (Depkes RI, 2010). Status gizi ibu sebelum dan selama

hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi ibu

Page 15: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

3

normal pada masa sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang

sehat, cukup bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang

dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama hamil (Zulhaida

dalam Ganda, 2011).

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi dewasa ini yang berkembang

sangat pesat masalah gizi yang timbul masih sangat memprihatinkan dimana tingkat

kemampuan maternal masih sangat tinggi pada umumnya ibu hamil di lingkungan

masyarakat kita masih banyak yang di garis kemiskinan sehingga tidak dapat memenuhi

nutrisi yang baik ditunjang lagi oleh faktor perilaku, faktor sosial ekonomi, faktor pola

konsumsi dan faktor biologis yang berdampak pada ibu hamil terhadap kebutuhan gizi

kehamilan masih sangat rendah. Salah satu faktor tersebut yakni faktor biologis meliputi

umur, jarak kehamilan, paritas dan status anemia ibu hamil.

Melahirkan anak pada usia yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas

janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Karena pada ibu yang terlalu

muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan ibunya sendiri

yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal yang terjadi selama

kehamilan. Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dai 20 tahun dan kurang dari 35

tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu lebih baik terhadap jalanya kehamilan.

Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang

rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak akan memperoleh kesempatan

untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan

keadaan setelah melahirkan anaknya). Selain itu, kemungkinan ibu yang sering melahirkan

Page 16: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

4

menyebabkan rendahnya status gizi ibu karena pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan

tidak maksimal.

Data yang didapatkan di Puskesmas Poasia Kota Kendari, jumlah ibu hamil pada

tahun 2014 sebanyak 586 orang, dimana ibu hamil yang berisiko KEK sebanyak 81 orang

(13,82%). Tahun 2015, jumlah ibu hamil mengalami peningkatan sebanyak 679 orang,

dimana ibu hamil yang berisiko KEK sebanyak 108 orang (15,91%), dan tahun 2016

sebanyak 765 orang, dimana ibu hamil yang berisiko KEK sebanyak 138 orang (18,04%).

Sedangkan pada bulan Januari-April 2017, jumlah ibu hamil sebanyak 165 orang, dimana ibu

hamil yang berisiko KEK sebanyak 36 orang atau sekitar 21,82% (Puskesmas Poasia, 2017).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan dari 10 orang ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Poasia, didapatkan data empat ibu hamil termasuk dalam kategori gizi kurang

dengan indikator Hb kurang dari 11 gr% dan LILA kurang dari 23,5 cm.

Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis telah melakukan penelitian dengan

judul: Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Poasia

Kota Kendari.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini

adalah: “Faktor apasajakah yang mempengaruhi status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia

Kota Kendari”?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil di

Puskesmas Poasia Kota Kendari.

Page 17: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

5

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

b. Mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil ditinjau dari faktor umur

ibu di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

c. Mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil ditinjau dari faktor jarak

kehamilan ibu di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

d. Mengetahui faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil ditinjau dari faktor

paritas ibu di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai tambahan informasi yang nantinya dapat

dijadikan pertimbangan dan pengembangan promosi kesehatan gizi ibu hamil dalam

pembuatan kebijakan serta upaya peningkatan kesehatan ibu hamil.

b. Penelitian ini merupakan sarana untuk melatih diri dan berfikir secara ilmiah

khususnya masalah asupan gizi ibu hamil.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai tambahan informasi pengetahuan

khususnya mengenai status gizi pada ibu hamil, selain itu diharapkan para ibu hamil

dapat meningkatkan motivasi untuk mengikuti kegiatan posyandu.

Page 18: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kehamilan

1. Definisi Kehamilan

Kehamilan adalah bersatunya sel telur dan sperma. Kehamilan adalah kondisi

yang menimbulkan perubahan fisik maupun psikososial seorang wanita karena

pertumbuhan dan perkembangan alat reproduksi dan janinnya (Bobak, Lowdermilk, &

Jensen, 2009). Lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari

(40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Bila kehamilan lebih dari 43

minggu disebut kehamilan postmatur. Kehamilan antara 28 dan 36 minggu disebut

kehamilan prematur (Wiknjosastro, 2009).

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis. Setiap wanita

yang memiliki organ reproduksi sehat, yang telah mengalami menstruasi, dan melakukan

hubungan seksual dengan seorang pria sangat besar kemungkinan akan mengalami

kehamilan (Pudiastuti, 2012).

2. Gejala dan Tanda kehamilan

Mansjoer (2007) mengemukakan tanda-tanda kehamilan yaitu:

a. Gejala kehamilan tidak pasti

1) Amenore (tidak mendapat haid)

Amenore dapat muncul akibat gangguan endokrin, kelemahan dan keletihan

dapat merupakan tanda anemia atau infeksi. Rumus taksiran Naegle bila siklus

haid ± 28 hari adalah: tanggal + 7, bulan -3, tahun + 1.

Page 19: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

7

2) Mual dan muntah (nausea and vomiting). Dapat disebabkan oleh gangguan pada

saluran cerna atau alergi.

3) Mangidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu).

4) Pingsan dan mudah lelah.

5) Anoreksi pada bulan-bulan pertama sering terjadi.

6) Miksi sering, karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar.

b. Tanda hamil tidak pasti

1) Pigmentasi kulit. Terjadi kira-kira minggu ke-12 atau lebih. Di pipi, hidung dan

dahi, di kenal sebagai kloasma gravidarum. Terjadi karena pengaruh hormon

plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

2) Leukorhea. Sekret serviks meningkat karena pengaruh Peningkatan hormone

progesteron

3) Perubahan payudara. Payudara menjadi tegang dan membesar karena pengaruh

estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli payudara. Daerah

areola menjadi lebih hitam karena deposit pigmen berlebihan. Terdapat kolustrum

bila kehamilan lebih dari 12 minggu.

4) Uterus membesar: terjadi perubahan dalam bentuk, besar, dan konsistensi dari

rahim.

5) Perubahan organ dalam pelvis. Tanda Hegar adalah melunaknya segmen bawah

uterus, tanda Chadwick adanya bendungan vaskuler sehingga adanya perubahan

warna pada vagina dan cervix, tanda Piscaseck: uterus membesar kesalah satu

jurusan, kontraksi Braxton-Hicks: uterus berkontraksi bila terangsang.

c. Tanda pasti (tanda positif)

Page 20: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

8

1) Pada palpasi dirasakan bagian janin dan balotemen serta gerak janin.

2) Pada auskultasi terdengar bunyi jantung janin. Dengan stetoskop Laennec DJJ

terdengar pada kehamilan 18-20 minggu. Alat Doppler terdengar pada kehamilan

12 minggu.

3) Dengan ultrasonografi (USG) dapat di lihat gambaran janin.

3. Pemeriksaan Kehamilan

Pada umumnya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan

kelahiran bayi yang sehat, cukup bulan, melalui jalan lahir namun kadang tidak sesuai

dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, pelayanan antenatal merupakan cara sangat

penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan normal dan mendeteksi ibu dengan

kelahiran abnormal. Ibu hamil sebaiknya mengunjungi dokter, bidan atau perawat sedini

mungkin sejak ia merasa dirinya hamil untuk mendapatkan pelayanan antental care.

Pemeriksaan yang perlu dilakukan meliputi: anamnesis, pemeriksaan fisik umum,

pemeriksaan obstetrik, pemeriksaan tambahan. Jika kehamilan masih muda, maka

pemeriksaan ginekologik (pemeriksaan dalam) perlu dilakukan. Jadwal pemeriksaan

kehamilan yang dianjurkan adalah :

a. Umur kehamilan sampai 28 minggu dilakukan tiap 4 minggu.

b. Umur kehamilan 28 – 36 miggu dilakukan tiap 2 minggu.

c. Umur kehamilan 36 minggu keatas dilakukan tiap minggu.

Atau ibu hamil memerlukan sedikitnya 4 kali kunjungan selama periode antenatal

(Simkin, 2008).

4. Umur Kehamilan

Page 21: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

9

Umur kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus adalah kira-kira 280 hari (40

minggu). Bila ditinjau dari tuanya kehamilan maka kehamilan dapat dibagi menjadi tiga

bagian yaitu:

a. Kehamilan triwulan (trimester) pertama : 0 – 12 minggu.

b. Kehamilan triwulan (trimester) kedua : 12 – 28 minggu.

c. Kehamilan triwulan (trimester) ketiga : 28 – 40 minggu.

Dalam triwulan pertama organ-organ mulai terbentuk. Dalam triwulan kedua

organ telah dibentuk tetapi belum sempurna dan viabilitas janin masih disangsikan. Janin

yang dilahirkan dalam triwulan ketiga telah viable (dapat hidup di dunia luar) (Depkes

RI, 2011).

5. Kelainan Kehamilan

Kelainan dalam kehamilan dapat diketahui dari kenaikan berat badan ibu hamil

terutama bila kenaikan berat badan itu mendadak lebih banyak dari biasanya. Kenaikan

berat badan dari biasa akan menjadi tanda kelainan, karena dalam keadaan kenhamilan

biasa wanita itu pasti akan sepintas lalu saja badannya makin gemuk montok perutnya,

makin tua kehamilannya makin besar, karena anak yang ada dalam kandungan makin

lama makin besar pula. Kecuali bertambahnya berat badan disebabkan adanya plasenta

(ari), air ketuban, rahim (uterus) yang membesar, buah dada yang membesar, tambahnya

volume darah, cairan ekstraseluler yang lebih banyak karena jaringan sifatnya longgar

dan lebih mengikat garam dan persediaan protein dalam badan. Tanda kelainan

kehamilan antara lain pusing hebat, muntah terus menerus, kaki bengkak, pucat,

pendarahan (Depkes RI, 2011).

Page 22: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

10

6. Faktor Risiko Kehamilan

Faktor risiko umumnya berpengaruh secara tidak langsung dalam meningkatkan

morbiditas dan mortabilitas ibu maupun janin. Walaupun demikian, adanya kombinasi

beberapa faktor risiko pada ibu hamil dapat mengakibatkan kehamilan tersebut berisiko

tinggi/risti. Makin banyak faktor risiko yang ditemukan dalam kehamilan makin buruk

prognosisnya.

Kehamilan pada ibu yang mempunyai faktor risiko perlu diwaspadai, dipantau

secara intensif dan sejak dini dicegah agar faktor risiko tidak menjadi pemicu timbulnya

komplikasi daam masa kehamilan, persalinan dan nifas.

Untuk itu, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemeriksaan kehamilan yang

lebih sering, penjelasan khusus pada ibu mengenai faktor risiko yang dimilikinya serta

bahaya yang mungkin mengancamnya, rujukan ke tingkat yang lebih lengkap. Faktor

risiko pada ibu hamil diantaranya adalah umur kurang dari 20 tahun dan atau lebih dari

35 tahun, paritas 0 (primigravida, belum pernah melahirkan dan jumlah anak lebih dari

4), jarak persalinan terakhir dengan kehamilan sekarang kurang dari dua tahun, tinggi

badan kurang dari 145 cm, lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm, kelainan bentuk

tubuh misalnya kelainan tulang belakang (klifosis, lordosis, skoliosis) dan kelainan

panggul (Depkes RI, 2011).

B. Tinjauan Tentang Status Gizi Ibu Hamil

1. Defenisi Status Gizi

Zat gizi adalah substansi makanan yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat,

terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral. Zat gizi tersebut dalam

tubuh berfungsi sebagai sumber energi (terutama karbohidrat dan lemak), sumber zat

Page 23: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

11

pembangun (protein), pertumbuhan, pertahanan dan perbaikan jaringan tubuh. Status gizi

adalah cerminan dari ukuran terpenuhinya kebutuhan gizi (PERSAGI, 2009).

Status gizi adalah ukuran keberhasilan dalam pemenuhan nutrisi untuk ibu hamil.

Status gizi juga didefinisikan sebagai status kesehatan yang dihasilkan oleh

keseimbangan antara kebutuhan dan masukan nutrient. Gizi ibu hamil adalah makanan

sehat dan seimbang yang harus dikonsumsi ibu selama masa kehamilannya, dengan porsi

dua kali makan orang yang tidak hamil (Supariasa, 2012).

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan,

apabila status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan akan

menyebabkan berat badan lahir rendah (BBLR). Disamping itu akan mengakibatkan

terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah

terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan

gizi dan hidup dalam lingkungan yang miskin akan menghasilkan generasi kekurangan

gizi dan mudah terkena penyakit infeksi (Supariasa, 2012).

Tujuan penataan gizi pada ibu hamil adalah menyiapkan: (1) cukup kalori, protein

yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan untuk memenuhi kebutuhan zat

gizi ibu, janin serta plasenta; (2) makanan padat kalori untuk membentuk lebih banyak

jaringan tubuh; (3) cukup kalori dan zat gizi untuk pertambahan berat baku selama

kehamilan; (4) perencanaan perawatan gizi untuk memperoleh dan mempertahankan

status gizi optimal, melahirkan bayi dengan baik dan memperoleh cukup energi untuk

menyusui serta merawat bayi kelak; (5) perawatan gizi dapat mengurangi atau

menghilangkan reaksi yang tidak diinginkan, seperti mual dan muntah; (6) perawatan gizi

dapat membantu pengobatan penyulit selama kehamilan (diabetes kehamilan); dan (7)

Page 24: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

12

mengembangkan kebiasaan makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya

selama hidup (Arisman, 2009).

2. Asupan Zat-zat Gizi Selama Kehamilan

Supariasa (2012) menyatakan bahwa kesehatan ibu hamil dan tumbuh kembang

janin sangat dipengaruhi oleh zat-zat gizi yang dikonsumsi ibu. Zat-zat gizi yang

diperlukan ibu hamil yaitu:

a. Karbohidrat

Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi. Ibu hamil membutuhkan

tambahan energi sebesar 300 kalori per sehari atau 15% lebih banyak dari jumlah

normalnya, yaitu sekitar 2800 sampai 3000 kalori dalam satu hari. Jumlah ini

diperlukan untuk proses pembakaran tubuh, pembentukan jaringan baru dan

penghematan protein. Karbohidrat dapat diperoleh dari beras, sagu, jagung, tepung

terigu, ubi, kentang dan gula murni. Tidak semua sumber karbohidrat baik maka ibu

hamil harus bisa memilih bahan pangan yang tepat.

b. Protein

Protein berfungsi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Kebutuhan

protein yang dianjurkan sekitar 80 gram/hari. Trimester pertama kurang dari 6 gram

tiap hari sampai trimester dua. Trimester terakhir pada waktu pertumbuhan janin

sangat cepat sampai 10 gram per hari. Menurut WHO, tambahan protein ibu hamil

adalah 0,75 gram per kg berat badan.

Dari jumlah tersebut sekitar 70% dipakai untuk kebutuhan janin dalam

kandungan. Protein dbutuhkan untuk membentuk plasenta, menambah jaringan tubuh

Page 25: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

13

ibu (seperti rahim dan payudara), dan menambah unsur-unsur cairan darah terutama

haemoglobin dan plasma.

Sumber protein dapat diperoleh dari protein hewani dan nabati. Sumber

protein hewani antara lain: ikan, udang, kerang, kepiting, daging, ayam, hati, telur,

susu dan keju. Sumber protein nabati antara lain: kacang-kacangan (kacang merah,

kacang tanah, kacang hijau dan kacang kedelai), tahu, tempe. Sumber protein yang

paling lengkap adalah susu, telur dan keju. Selama Kehamilan ibu hamil sebaiknya

ibu hamil lebih banyak mengkonsumsi sumber protein hewani dibandingkan dengan

sumber protein nabati.

c. Vitamin

Vitamin diperlukan tubuh mempertahankan kesehatan. Selama hamil, vitamin

penting untuk perkembangan janin termasuk kekebalan tubuh dan produksi darah

merah serta sistem sarafnya. Berbagai jenis vitamin yang diperlukan oleh ibu hamil

sebagai berikut:

1) Vitamin A digunakan untuk pertumbuhan sel, jaringan, gigi dan tulang. Sumber

makanan yang mengandung vitamin A, antara lain kuning telur, hati, mentega,

sayuran berwarna hijau dan buah-buahan berwarna kuning (terutama wortel,

tomat, dan nangka).

2) Vitamin B6 digunakan untuk mendukung pembentukan sel darah merah,

kesehatan gigi dan gusi. Sumber makanan yang mengandung vitamin B6 antara

lain gandum, jagung, hati dan daging.

Page 26: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

14

3) Vitamin B12 digunakan untuk mendukung pembentukan sel darah merah dan

kesehatan jaringan saraf. Sumbernya makanan yang mengandung vitamin B12

antara lain telur, daging, hati, keju, ginjal, ikan laut dan kerang laut.

4) Vitamin C dibutuhkan untuk mendukung pembentukan jaringan ikat dan

pembuluh darah. Sumbernya makanan yang mengandung vitamin C, antara lain

jeruk, tomat, melon, brokoli dan sayuran berwarna hijau.

5) Vitamin D dibutuhkan untuk mendukung proses penyerapan kalsium dan fosfor,

serat proses mineralisasi tulang dan gigi. Sumber makanan yang mengandung

vitamin D antara lain minyak ikan laut, susu dan margarin.

6) Vitamin K dibutuhkan untuk mencegah terjadinya pendarahan agar proses

pembekuan darah berlangsung normal.

7) Asam folat. Zat ini berperan dalam perkembangan sisitem saraf dan sel darah

karena mencegah terjadinya cacat bawaan seperti sfina bifida dan cacat pada

langit-langit mulut, kegagalan pembentukan kanal otak (neural tube defects /

NTD) pada janin. Asupan asam folat yang dianjurkan meningkat dari 180 mikro

gram wanita tidak hamil menjadi 400 mikro gram pada kehamilan. Ada tiga cara

mendapatkan kecukupan vitamin yaitu dari makan sayuran (bayam, buncis) dan

buah (jeruk), suplemen vitamin atau makan makanan yang ditambahkan zat-zat

gizi tertentu.

d. Lemak

Lemak digunakan tubuh terutama untuk membentuk energi dan juga

membangun sel-sel baru serta perkembangan sistem saraf janin. Ibu hamil dianjurkan

makan makanan yang mengandung lemak tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori

Page 27: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

15

yang dikonsumsi sehari. Lemak biasa didapat dari asam lemak jenuh yang umumnya

berasal dari hewani dan asam lemak tak jenuh umumnya bersumber dari nabati.

Sumber lemak hewani yaitu daging sapi, kambing, ayam, telur, susu dan produk

olahan (mentega, butter, keju dan rim) Sedangkan sumber lemak nabati yaitu minyak

zaitun, minyak kelapa, minyak kelapa sawit dan minyak jagung.

Lemak dihubungkan dengan kecerdasan adalah asam lemak esensial (lemak

tak jenuh) diantaranya asam linoleat dan DHA yang dikenal dengan omega-3.

Omega-3 amat dibutuhkan karena 50% dari asam lemak yang terdapat dalam jaringan

otak adalah DHA. Lemak tak jenuh terdapat pada ikan seperti tuna, lemuru, selar,

layut, laying dan tembang. Asam lemak esensial banyak ditemukan pada minyak

sayur, kacang-kacangan dan biji-bijian.

e. Mineral

Mineral sangat penting bagi tubuh ibu dan tumbuh kembang janin.

Peningkatan kebutuhan mineral bergantung pada fungsi masing-masing jenis mineral

dalam membantu proses metabolisme tubuh. Berbagai jenis mineral yang dibutuhkan

oleh ibu hamil sebagai berikut:

1) Zat kapur. Selama kehamilan kebutuhan zat kapur bertambah sebesar 400 mg. Zat

kapur dibutuhkan untuk mendukung pembentukan tulang dan gigi janin. Sumber

makanan yang mengandung zat kapur antara lain susu, keju, aneka kacang-

kacangan dan sayuran berwarna hijau.

Page 28: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

16

2) Fosfor. Selama kehamilan kebutuhan fosfor bertambah sebesar 400 mg. Fosfor

dibutuhkan untuk mendukung pembentukan tulang dan gigi janin. Sumber

makanan yang mengandung fosfor adalah susu, keju, dan daging.

3) Zat besi. Jumlah sel darah merah ibu hamil bertambah sampai 30%. Oleh karena

itu dibutuhkan tambahan zat besi untuk pembentukan sel darah merah yang baru.

Selain akan mendukung proses kehamilan, penambahan sel darah merah ini

dibutuhkan pula pada proses persalinan dan menyusui. Sel darah merah berguna

untuk peningkatan sirkulasi darah ibu dan pembentukan haemoglobin. Dengan

demikian, daya angkut oksigen selama kehamilan dapat mencukupi kebutuhan.

Sumber makanan yang mengandung zat besi adalah kuning telur, hati, daging,

kerang, ikan, kacang-kacangan dan sayur-sayuran berwarna hijau. Zat besi sangat

penting untuk mencegah anemia. Bila dihubungkan dengqn kecerdasan defisiensi

zat besi selama hamil akan menurunkan tingkat IQ anak, menghambat proses

perkembangan psikomotor dan proses perkembangan kognitif.

4) Yodium sangat penting untuk mencegah timbulnya keterlambatan mental (mental

terbelakang) dan kelaianan fisik yang cukup serius (kerdil). Sumber makanan

yang mengandung yodium antara lain minyak ikan, ikan laut dan garam

beryodium. Defisiensi yodium pada ibu hamil dapat menyebabkan gangguan

perkembangan otak (berat otak berkurang), Gangguan perkembangan fetus dan

pasca lahir, kematian perinatal (abortus) meningkat BBLR dan gangguan

pertumbuhan tengkorak, kretinin dan perkembangan skelet. Pada ibu hamil dapat

mengalami gangguan aktivitas kelenjar tiroid (gondok).

Page 29: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

17

5) Kalsium dibutuhkan untuk mendukung pembentukan tulang dan gigi janin.

Sumber makanan yang mengandung kalsium antara lain susu dan keju.

f. Serat

Bahan makanan kaya serat adalah buah-buahan, sayuran, serelia atau padi-

padian, kacang-kacangan dan biji-bijian, gandum, beras atau olahannya. Ibu hamil

membutuhkan asupan serat setiap hari sekitar 25-30 gram. Penambahan serat selama

hamil dilakukan secara bertahap agar pencernaan mempunyai waktu untuk

menyesuaikan diri dengan perubahan. Serat memberi rasa kenyang lebih lama. Hal ini

mencegah ibu hamil makan secara berlebihan. Serat juga membantu memperlancar

sistem pencernaan, sehingga mencegah terjadinya sembelit.

9. Air

Asupan air penting untuk menjaga kesehatan secara umum. Selain untuk

meningkatkan fungsi ginjal dan mencegah sembelit dan penyerapan makanan di

dalam tubuh. Ibu hamil membutuhkan air sebanyak 2 liter sehari atau setara 8 gelas.

Ibu hamil lebih mudah kencing atau berkeringat dan adanya peningkatan aliran darah.

Asupan air ini bisa dalam bentuk beragam. Selain dari minuman dapat diperoleh dari

sayuran berkuah, buah-buahan dan jus. Minuman soda tidak dianjurkan karena dapat

menyebabkan rasa kembung.

.3. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang

sering kali menjadi kekurangan adalah energi protein dan beberapa mineral seperti zat

besi dan kalsium. Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-

Page 30: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

18

kira 84.000 kalori selama masa kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra

sebanyak kurang lebih 300 kalori setiap hari selama kehamilan (Arisman, 2009).

Berdasarkan AKG perorang per hari bentuk bahan makanan dengan memakai

ukuran rumah tangga sebagai berikut:

Tabel 2.1

AKG Ibu Hamil (Ukuran Rumah Tangga)

Makanan Ukuran Rumah Tangga

Nasi/Jagung/Ubi

Lauk Hewani

Lauk Nabati

Sayuran

Buah-Buahan

4-5 piring

3-4 piring

2-3 potong

2-3 mangkok

3 potong

Sumber: Karyadi (2010)

Untuk lebih jelasnya Angka Kecukupan Gizi (AKG) per orang per hari yang

dianjurkan bagi ibu hamil disajikan sebagai berikut:

Tabel 2.2

Angka Kecukupan Gizi Rata-Rata Ibu Hamil

Zat Gizi Ibu Hamil

Energi (Kal)

Protein (gr)

Vitamin A (RE)

Vitamin D (ug)

Vitamin E (ug)

Vitamin K (ug)

Tiamin (mg)

Riboflavin (mg)

Niasin (mg)

Vitamin B12 (ug)

Asam folat (ug)

Piridoksin (mg)

Vitamin C (mg)

Kalsium (mg)

Fosfor (mg)

Besi (mg)

Seng (mg)

Iodium (mg)

2.300

67

800

5

15

55

1,3

1,4

18

2,6

600

1,7

85

950

600

26,0

11,5

200

Sumber: Karyadi (2010)

Page 31: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

19

Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi makanan yang beraneka ragam, kekurangan

zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi oleh zat gizi dari makanan lain.

4. Konsumsi Tablet Zat Besi (Fe) Selama Kehamilan

Pada trimester ke-2 dan ke-3, faktor yang berpengaruh terhadap terjadinya anemia

kehamilan adalah konsumsi zat besi dan kadar hemoglobin pada trimester sebelumnya.

Konsumsi besi sangat berpengaruh terhadap kejadian anemia khususnya pada trimester

II, trimester III dan masa nifas. Hal ini disebabkan kebutuhan zat besi pada masa ini lebih

besar dibanding trimester I dan memungkinkan pentingnya zat besi untuk mencegah

terjadinya anemia pada kehamilan dan nifas (Supariasa, 2012).

Riyadi (2009) mengatakan bahwa konsumsi zat besi ibu hamil dibedakan antara

konsumsi rendah (<15mg per kapita per hari) dan konsumsi tinggi (≥15mg/kapita/hari).

Rata-rata konsumsi besi contoh sebesar 5 mg/hari. Jumlah ini terhitung sangat rendah jika

dibandingkan dengan cut off point konsumsi besi ibu hamil.

Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari ketepatan jumlah tablet

yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi konsumsi

perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting

dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi.

Suplementasi besi merupakan cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi

asam folat yang dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat.

Ketidak patuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat mencerminkan

seberapa besar peluang untuk terkena anemia. pemberian informasi tentang anemia akan

menambah pengetahuan mereka tentang anemia karena pengetahuan memegang peranan

yang sangat penting sehingga ibu hamil patuh meminum zat besi (Arisman, 2009).

Page 32: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

20

Kebutuhan akan zat besi selama trimester I relatif sedikit yaitu 0.8 mg sehari yang

kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III yaitu 6,3 mg sehari (Arisman,

2009). Khusus masa kehamilan terutama trimester III merupakan masa kritis dimana

kebutuhan akan zat gizi meningkat. Jika zat besi dalam darah kurang maka kadar

hemoglobin akan menurun yang mengakibatkan gangguan pertumbuhan janin. Beberapa

penelitian menyatakan bahwa kadar Hb ibu hamil trimester akhir dan tingginya angka

anemia pada trimester III dapat mempengaruhi berat badan lahir.

Pada masa tersebut kebutuhan zat besi tidak dapat diandalkan dari menu harian

saja. Walaupun menu hariannya mengandung zat besi yang cukup, ibu hamil tetap perlu

tambahan tablet besi atau vitamin yang mengandung zat besi. Zat besi bukan hanya

penting untuk memelihara kehamilan. Ibu hamil yang kekurangan zat besi dapat

menimbulkan perdarahan setelah melahirkan, bahkan infeksi, kematian janin intra uteri,

cacat bawaan dan abortus.

Bumil yang anemia gizi akan melahirkan bayi yang anemia pula, yang dapat

menimbulkan disfungsi pada otaknya dan gangguan proses tumbuh kembang otak.

Selanjutnya, maka bumil dianjurkan mengkonsumsi zat besi sebanyak 60-100 mg/ hari

(Waryana, 2010).

Kebutuhan akan zat-zat selama kehamilan yang meningkat, ditujukan untuk

memasok kebutuhan janin dalam pertumbuhan (pertumbuhan janin memerlukan banyak

sekali zat besi), pertumbuhan plasenta dan peningkatan volume darah ibu, jumlahnya

enzim 1.000 mg selama hamil. Kebutuhan zat besi selama trimester I relatif sedikit, yaitu

0,8 mg sehari, yang kemudian meningkat tajam selama trimester II dan III,yaitu sekitar

6,3 mg perhari. Untuk memenuhi kebutuhan zat besi ini dapat diambil dari cadangan zat

Page 33: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

21

besi serta peningkatan adaptif dalam jumlah presentase zat besi yang terserap melalui

saluran cerna. Namun, jika cadangan zat besi sangat sedikit atau tidak ada sama sekali

sedangkan kandungan dan serapan zat besi dalam dan dari makanan sedikit, maka

pemberian suplemen sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan zat besi ibu hamil

(Arisman, 2009).

Pemberian zat besi dimulai setelah rasa mual dan muntah hilang, satu tablet sehari

minimal 90% dari 90 tablet diberikan. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat besi

60 mg dan asam folat 500 mg) (Salmah, 2009).

5. Penilaian Status Gizi Ibu Hamil

Penilaian status gizi menurut Supariasa (2012) dibagi menjadi dua yaitu penilaian

secara langsung dan secara tidak langsung. Penilaian status gizi secara langsung dapat

dibagi menjadi empat penilaian yaitu antropometri, klinis, biokimia, dan biofisik.

Penilaian status gizi secara tidak langsung dibagi menjadi tiga penilaian yaitu survei

konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.

Penilaian status gizi ibu hamil dapat dilakukan pengukuran biokimia dan

antropometri (Arisman, 2009). Penilaian biokimia adalah penilaian gizi yang penting

pada darah maupun urine dan dapat mendeteksi keadaan kekurangan gizi pada tingkat

dini (Sayogo, 2007). Penilaian antropometri adalah penilaian ukuran tubuh manusia

(Syafiq, 2007). Penilaian status gizi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

pengukuran antropometri. Pengukuran antropometri memiliki kelebihan antara lain

prosedurnya sederhana, aman dan dilakukan untuk jumlah sampel yang besar, relatif

tidak membutuhkan tenaga ahli, alat murah, mudah dibawa dan tahan lama, metodenya

Page 34: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

22

tepat dan akurat karena dapat dibakukan, dapat menggambarkan keadaan gizi masa lalu,

serta sudah memiliki ambang batas yang jelas (Najoan, 2011).

Antropometri yaitu ilmu yang mempelajari ukuran tubuh manusia yang dapat

memberikan indikasi gizi dan pengkajian gizi. Pengukuran antropometri ibu hamil yang

paling sering digunakan adalah kenaikan berat badan ibu hamil dan Lingkar Lengan Atas

(LILA) selama kehamilan (Proverawati dan Siti, 2009). Penilaian yang lebih baik untuk

menilai status gizi ibu hamil yakni pengukuran LILA, karena pada ibu hamil dengan

malnutrisi (gizi kurang atau lebih) kadang-kadang menunjukkan udem tetapi jarang

mengenai lengan atas. Berat badan prahamil di Indonesia, umumnya tidak diketahui

sehingga LILA dijadikan indikator gizi kurang pada ibu hamil (Ariyani, 2012)

Lingkar Lengan Atas (LILA) adalah lingkar lengan bagian atas pada bagian

trisep. LILA digunakan untuk perkiraan tebal lemak bawah kulit (Almatsier, 2011). LILA

adalah cara untuk mengetahui gizi kurang pada wanita usia subur umur 15-45 tahun yang

terdiri dari remaja, ibu hamil, ibu menyusui dan pasangan usia subur (PUS). Pengukuran

LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.

Pengukuran LILA cukup representatif, dimana ukuran LILA ibu hamil erat dengan

Indeks Masa Tubuh (IMT) ibu hamil yaiti semakin tinggi LILA ibu hamil diikuti pula

dengan semakin tinggi IMT ibu. Penggunaan LILA telah digunakan di banyak negara

sedang berkembang, termasuk Indonesia.

Penelitian Ariyani (2012) di seluruh provinsi di Indonesia melaporkan, ambang

batas yang digunakan untuk menentukan seorang ibu hamil dengan gizi kurang adalah

23,5 cm. Ambang batas LILA < 23,5 cm atau dibagian pita merah LILA menandakan gizi

kurang dan ≥ 23,5 cm menandakan gizi baik. LILA < 23,5 cm termasuk kelompok rentan

Page 35: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

23

gizi (Kemenkes RI, 2012). LILA menunjukkan status gizi ibu hamil dimana < 23,5 cm

menunjukkan status gizi kurang (Haryani, 2012).

LILA digunakan untuk keperluan skrining, tidak untuk pemantauan, mengetahui

gizi kurang dan relatif stabil. Ukuran LILA selama kehamilan hanya berubah sebanyak

0,4 cm. Perubahan ini selama kehamilan tidak terlalu besar sehingga pengukuran LILA

pada masa kehamilan masih dapat dilakukan untuk melihat status gizi ibu hamil sebelum

hamil (Ariyani, 2012). Berlainan dengan berat badan yang terus naik dari awal sampai

akhir umur kehamilan dan dapat dugunakan untuk memonitor status gizi ibu hamil, maka

LILA tidak dapat digunakan untuk keperluan tersebut, karena LILA relatif stabil pada

setiap bulan umur kehamilan. Pengukuran LILA independen terhadap umur kehamilan

(Frensley, 2012). Implikasi ukuran LILA terhadap berat badan bayi adalah LILA

menggambarkan keadaan konsumsi makanan terutama konsumsi energi dan protein

dalam jangka panjang (Flora, 2013).

Cara mengukur LILA menurut Almatsier (2011) dan Depkes RI dalam Supariasa

(2012), yakni:

a. Lengan kiri diistrahatkan dengan telapak tangan menghadap ke paha (sikap tegap)

b. Cara pertengahan lengan atas dengan memposisikan siku membentuk 90°. Kemudian

ujung skala cliper (pita ukur) yang bertuliskan angka 0 diletakkan di tulang yang

menonjol dibagian bahu atau acromion dan ujung lain pada siku yang menonjol atau

olecranon.

c. Pertengahan lengan diberi tanda dengan spidol, lengan kemudian diluruskan dengan

posisi telapak tangan menghadap ke paha

Page 36: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

24

d. Cliper dilingkarkan (tidak dilingkarkan terlalu erat dan tidak longgar) pada bagian

tengah dan bagian trisep lengan dengan memasukkan ujung pita kedalam ujung yang

lain; angka yang tertera pada cliper (beberapa pita ukuran bertanda panah)

menunjukkan ukuran LILA.

C. Tinjauan Tentang Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil

Faktor yang mempengaruhi status gizi pada ibu hamil, sebagai berikut:

1. Faktor Sosial Ekonomi

Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah

tingkat sosial ekonomi. Ekonomi seseorang dapat mempengaruhi dalam pemilihan

makanan yang akan dikonsumsi sehari-harinya. Seseorang dengan ekonomi yang tinggi

kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi

ditambah lagi adanya pemeriksaan membuat gizi ibu hamil terpantau. Sosial ekonomi

merupakan gambaran tingkat kehidupan seseorang dalam masyarakat yang ditentukan

dengan variabel pendapatan, pekerjaan dan pendidikan karena ini dapat mempengaruhi

aspek kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan.

a. Pendidikan

Pendidikan merupakan hal utama dalam peningkatan sumber daya manusia.

Tingkat pendidikan maerupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kualitas

dan kuantitas makanan, karena tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan

pengetahuan dan informasi yang dimiliki tentang gizi khususnya konsumsi makanan

lebih baik. Dalam kepentingan gizi keluarga, pendidikan amat diperlukan agar

seseorang lebih tanggap terhadap adanya maslaah gizi di dalam keluarga dan bisa

mengambil tindakan yang tepat (Muliawati, S. dalam Puli, T. dkk. 2014).

Page 37: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

25

Faktor pendidikan dapat mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat

pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi

yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan gizinya. Faktor pendidikan

mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat pendidikan yang lebih tinggi

diharapkan pengetahuan dan informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga

bisa memenuhi asupan gizinya (Suparyanto, 2013).

Pendidikan formal dari ibu rumah tangga sering sekali mempunyai asosiasi

yang positif dengan pengembangan pola-pola konsumsi makanan dalam keluarga.

Beberapa studi menunjukkan bahwa jika tingkat pendidikan dari ibu meningkat

maka pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bertambah baik. Usaha-usaha untuk

memilih makanan yang bernilai nutrisi makin meningkat, ibu-ibu rumah tangga

yang mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih bergizi

daripada yang kurang bergizi (Mulyono, J. dalam Surasih, H. 2006).

Pengukuran tingkat pendidikan seseorang, khususnya ibu hamil berdasarkan

pendapat Depdiknas RI (2013), dimana pendidikan adalah pendidikan formal yang

terakhir yang ditamatkan dan mempunyai ijazah dengan klasifikasi, yakni:

Pendidikan Dasar (SD dan SMP), Pendidikan Menengah (SMA) dan Pendidikan

Tinggi (Diploma dan Sarjana).

b. Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu perbuatan atau sesuatu yang dilakukan untuk mencari

nafkah guna untuk kehidupan. Ibu yang sedang hamil harus mengurangi beben kerja

yang terlalu berat karena akan memberikan dampak kurang baik terhadap

kehamilannya (Suparyanto, 2013).

Page 38: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

26

c. Pendapatan

Perubahan pendapatan secara langsung dapat mempengaruhi konsumsi

pangan keluarga. Meningkatnya pendapatan berarti memperbesar peluang untuk

membeli pangan dengan kualitas dan kuntitas yang lebih baik. Sebaliknya

penurunan dalam hal kualitas dan kuantitas pangan yang di beli (Madanjah dalam

Hermawan, 2009). Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain

tergantung besar kecilnya pendapatan keluarga, harga bahan makanan itu sendiri,

serta tingkat pengolahan sumber daya lahan dan pekarangan. Keluarga dengan

pendapatan terbatas kemungkinan besar akan kurang dapat memenuhi kebutuhan

akan makananya terutama untuk memenuhi kebutuhan zat gizi dalam tubuhnya.

Tingkat pendapatan dapat menentukan pola makan. Pendapatan merupakan faktor

yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan. Semakin banyak

mempunyai uang maka semakin baik makanan yang diperoleh dengan kata lain

semakin tinggi penghasilan, semakin besar pula presentase dari penghasilan tersebut

untuk membeli buah, sayuran dan beberapa jenis bahan makanan lainnya

(Suparyanto, 2013).

2. Faktor Biologis

Faktor biologis ini diantaranya terdiri dari:

a. Umur Ibu Hamil

Ibu hamil dengan usia antara 20-35 tahun akan lebih siap baik secara jasmani

maupun rohaninya untuk terjadinya kehamilan. Karena pada usia tersebut keadaan

gizi seorang ibu lebih baik dibandingkan pada usia kurang dari 20 tahun dan lebih

dari 35 tahun (Surasih, H. 2009). Kemenkes RI (2013) mengkategorikan umur

Page 39: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

27

kehamilan seorang wanita meliputi: umur yang berisiko (kurang dari 20 tahun dan

lebih dari 35 tahun) dan umur yang tidak berisiko (20 – 35 tahun).

Usia ibu hamil juga sangat berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan

janin maupun ibunya sendiri. Semakin muda dan semakin tua usia ibu hamil juga

berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan gizi yang diperlukan. Wanita muda (kurang

dari 20 tahun) perlu tambahan gizi karena selain digunakan untuk pertumbuhan dan

perkembangan dirinya sendiri juga harus berbagi dengan janin yang sedang

dikandungnya. Sementara umr yang lebih tua (lebih dari 35 tahun) perlu energi yang

besar juga karena fungsi organ yang semakin melemah dan diharuskan untuk bekerja

maksimal, maka diperlukan tambahan energi yang cukup guna mendukung kehamilan

yang sedang berlangsung (Maryam, S., 2015).

Melahirkan anak pada usia yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas

janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Karena pada ibu

yang terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara

janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan

hormonal yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling baik adalah lebih

dai 20 tahun dan kurang dari 35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu lebih baik

terhadap jalanya kehamilan. Setelah mengalami haid pertama, yang rata-rata terjadi

pada usia 13 tahun, seorang perempuan menjalani proses pendewasaan hingga usia 18

tahun. Pada awal kehamilan, remaja cenderung mempunyai berat badan kurang dari

normal dan mengalami pertambahan berat badan yang kurng selama hamil. Di

samping itu, tubuh remaja pada umumnya kuang matang untuk menjalani proses

kehamilan. Akibatnya, bayi lahir dengan BBLR atau ibu mengalami kesukaran dalam

Page 40: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

28

melahirkan. Hal ini bisa terjadi walaupun ibu mengikuti pelayanan masa hamil yang

baik. Usia 25-34 tahun merupakan usia paling baik untuk memperoleh hasil yang baik

dari kehamilan (Almatsier, 2011).

b. Jarak Kehamilan

Ibu dikatakan sering melahirkan bayi bila jaraknya kurang dari 2 tahun.

Penelitian menunjukan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kelahiran

anaknya lebih dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi

dan kondisi anaknya lebih sehat dibanding dengan jarak kelahiran di bawah 2 tahun.

Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang

rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak akan memperoleh

kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup

untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya). Dengan mengandung

kembali maka akan menimbulkan masalah gizi ibu dan janin berikut yang

dikandungnya. Pengaturan kelahiran merupakan suatu upaya agar setiap keluarga

memahami dan menyadari tentang prinsip keterbatasan (Baliwati, 2009).

Perempuan perlu waktu untuk memulihkan kekuatannya sebelum kehamilan

berikutnya. Jarak antar kelahiran selama 2 tahun dipandang waktu terpendek untuk

mencapai status kesehatan optimal perempuan sebelum kehamilan berikutnya. Jarak

kehamilan yang terlalu dekat juga memungkinkan terjadinya kekurangan gizi pada

ibu dan mempengaruhi daya tahan tubuh ibu, dimana pada saat itu seharusnya saat

yang baik untuk ibu menyusui anaknya sehingga membutuhkan ekstra kecukupan gizi

(WHO, 2007).

Page 41: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

29

Lubis (2010) mengatakan bahwa jarak kelahiran tidak secara langsung

mengancam jiwa ibu, tetapi memperburuk keadaan komplikasi kehamilan atau

persalinan dan berisiko tinggi terhadap kematian. Hal tersebut dapat terjadi karena

kesehatan fisik dan rahim ibu masih butuh cukup istirahat untuk mengembalikan

kondisi ke semula dan pemenuhan kebutuhan zat-zat gizi yang belum optimal. Tetapi

dalam keadaan ini, ibu sudah harus memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang

dikandungnya. Pada umumnya risiko kematian dan kesakitan ibu paling rendah jika

waktu antara berakhirnya kehamilan dengan permulaan kehamilan berikutnya 2-4

tahun. Risiko kematian dan kesakitan ibu akan meningkat jika jarak kehamilan

kurang dari 2 tahun.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa status gizi ibu hamil belum pulih

sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum siap untuk

kehamilan berikutnya (Pramesti, 2009). Selain itu kesehatan fisik dan rahim ibu yang

masih menyusui pada ibu hamil. Ibu hamil dengan persalinan terakhir 10 tahun yang

lalu seolah-olah menghadapi kehamilan atau persalinan yang pertama lagi. Apabila

asupan gizi ibu tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi tingkat konsumsi energi

dan protein pada ibu hamil.

Ibu hamil dianjurkan untuk mengatur jarak kelahiran bahwa jarak kelahiran

yang aman antara anak satu dengan yang lainnya adalah 27-32 bulan. Pada jarak

kelahiran ini kemungkinan besar ibu bisa memiliki bayi yang sehat serta selamat saat

melewati proses kehamilannya. Sehingga kemungkinan anak tersebut akan hidup

dalam lingkungan yang menyebabkan tumbuh dan berkembang optimal, baik secara

fisik, mental maupun psikologi (Siswosuhardjo, 2009).

Page 42: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

30

c. Paritas

Paritas adalah seorang wanita yang pernah melahirkan bayi yang pernah dapat

hidup. Paritas merupakan keadaan wanita yang bekaitan dengan jumlah anak yang

dilahirkan (BKKBN, 2011). Paritas juga merupakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap hasil konsepsi. Perlu diwaspadai karena ibu pernah hamil atau melahirkan

anak 3 kali atau lebih maka akan ditemukan keadaan seperti kesehatan terganggu

(anemia dan kurang gizi) dan kekondoran pada dinding perut dan dinding rahim

(Asria, K. 2012).

Paritas atau jumlah anak yang dilahirkan ibu sangat berkaitan dengan jarak

kelahiran. Semakin tinggi paritasnya, maka semakin pendek jarak kelahirannya. Hal

ini dapat membuat seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisi

tubuhnya. Setelah melahirkan uterus belum dapat pulih sempurna dan termasuk juga

sistem sirkulasi, sehingga jika dalam uterus terdapat janin maka pertumbuhan dapat

terlambat.

Kemungkinan ibu yang sering melahirkan menyebabkan rendahnya status gizi

ibu karena pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan tidak maksimal. Seorang ibu

yang sedang hamil, keadaan rahimnya teregang oleh adanya janin. Bila terlalu sering

melahirkan, rahim akan semakin lemah. Bila ibu telah melahirkan 3 anak atau lebih,

maka perlu diwaspadai adanya gangguan pada waktu kehamilan, persalinan dan nifas.

Ibu dengan jumlah kehamilan lebih dari 3 mengalami kesulitan untuk pertumbuhan

berat badan yang diharapkan (Depkes RI, 2010).

Dalam hal ini ibu dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali.

Manfaat riwayat obstetrik ialah membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat

Page 43: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

31

gizi karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh (Arisman,

2010).

Menurut Wiknjosastro (2010), paritas diklasifikasikan menjadi beberapa

yaitu:

1) Primipara adalah seorang wanita yang telah pernah melahirkan satu kali dengan

janin yang pernah mencapai batas viabilitas, tanpa mengingat janinnya hidup atau

mati pada waktu lahir.

2) Multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami dua atau lebih kehamilan

yang berakhir pada saat janin telah mencapai batas viabilitas.

3) Grande multipara adalah seorang wanita yang telah mengalami lima atau lebih

kehamilan yang berakhir pada saat janin yang telah mencapai batas viabilitas.

Ibu dengan paritas yang terlalu sering (lebih dari 3 kali) akan mempunyai

status gizi kurang karena cadangan gizi dalam tubuh ibu sudah terkuras. Untuk paritas

yang paling baik adalah 2 kali (Surasih, H. 2009).

d. Status Anemia

Status anemia adalah suatu kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11

gr/dl pada trimester 1 dan 3 atau kadar <10,5 gr/dl pada trimester 2. Kebutuhan ibu

selama kehamilan ialah 800 mg besi, diantaranya 300 mg untuk janin plasenta dan

500 mg untuk pertambahan eritrosit ibu. Dengan demikian ibu membutuhkan

tambahan sekitar 2–3 mg per hari. Ada beberapa kondisi yang menyebabkan

defisiensi kalori-besi, misalnya infeksi kronik, penyakit hati dan thalamesia. Ibu

hamil dengan anemia mengalami kekurangan hemoglobin yang tidak menampakkan

gejala pada penderita. Tetapi bila kekurangan cukup banyak, secara fisik penderita

Page 44: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

32

akan terlihat pucat terutama pada selaput lendir, kelopak mata, bibir, juga kuku

(Amiruddin, & Hasmin, 2014).

3. Faktor Perilaku

Faktor perilaku ibu dapat menyebabkan terjadinya kekurangan gizi ibu hamil pada

saat kehamilan. Secara umum, perilaku ibu hamil terhadap suatu penyakit salah satunya

adalah tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh ibu hamil, khususnya mengenai status gizi

selama kehamilan. Ibu dapat merencanakan dan menyusun makanannya sendiri yang

memiliki gizi seimbang atau makanan yang terdiri dari 4 sehat 5 sempurna, sehingga ibu

dapat terhindar dari masalah-masalah yang dapat membahayakan ibu dan tumbuh

kembang janin pada saat kehamilan.

Salah satu peran tenaga kesehatan dalam masyarakat adalah meningkatkan

pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya pada ibu hamil. Pengetahuan mengenai

kehamilan dapat diperoleh melalui penyuluhan tentang kehamilan seperti perubahan yang

berkaitan dengan kehamilan, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim,

perawatan diri selama kehamilan serta tanda bahaya yang perlu diwaspadai. Dengan

pengetahuan tersebut diharapkan ibu akan termotivasi kuat untuk menjaga dirinya dan

kehamilannya dengan mentaati nasehat yang diberikan oleh pelaksana pemeriksa

kehamilan, sehingga ibu dapat melewati masa kehamilannya dengan baik dan

menghasilkan bayi yang sehat (Manuaba, 2008).

Masih rendahnya pengetahuan ibu tentang pentingnya status gizi saat kehamilan,

hal ini sangat terkait dengan tingkat pendidikan ibu. Hal ini menunjukkan bahwa ibu

yang berpendidikan rendah lebih sulit mengerti dan memahami informasi tentang status

gizi yang baik dan manfaatnya, sehingga kurang mempunyai motivasi untuk menjaga

Page 45: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

33

kesehatan pada saat kehamilan. Maka dengan memberikan penyuluhan tentang gizi

diharapkan ibu mendapatkan pengetahuan yang lebih baik serta pemahamannya sehingga

dapat menentukan sikap dan tingkah laku dalam menghadapi persoalan yang baru

terutama dalam mengambil keputusan dan memberikan respon yang lebih rasional yang

mempunyai dampak dalam pemenuhan status gizinya.

Pengukuran tingkat pengetahuan seseorang berdasarkan pendapat Notoatmodjo

(2012), yakni tingkat pengetahuan baik apabila skor yang diperoleh 76-100%; tingkat

pengetahuan cukup apabila skor yang diperoleh 56-75%; dan tingkat pengetahuan kurang

apabila skor yang diperoleh 0-55%.

4. Faktor Pola Konsumsi

Pola konsumsi adalah susunan jenis dan jumlah pangan yang di konsumsi

seseorang atau kelompok. Upaya mencapai status gizi masyarakat yang baik atau optimal

dimulai dari penyedian pangan yang cukup diperoleh melalui produksi pangan dalam

negeri yaitu upaya pertanian dalam menghasilkan bahan makanan pokok, lauk pauk,

sayur-sayuran dan buah-buahan. Pola konsumsi ini juga dapat mempengaruhi status

kesehatan ibu, dimana pola konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu

gangguan kesehatan atau penyakit pada ibu (Baliwati & Rosita, 2009).

Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh kebiasaan yang sering dilakukan ibu

diantaranya yaitu kebiasaan merokok dan mengkonsumsi kafein. Kafein adalah zat kimia

yang berasal dari tanaman yang dapat menstimulasi otak dan system syaraf. Kafein

merupakan bukan salah satu zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh, karena efek yang

ditimbulkan oleh kafein lebih banyak yang negatif dari pada positifnya, salah satunya

adalah gangguan pencernaan. Dengan adanya gangguan pencernaan makanan akan

Page 46: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

34

menghambat penyerapan zat-zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dan janin (BKKBN

dalam Hermawan, 2009).

Page 47: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

35

BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Dasar Pemikiran

Kehamilan merupakan suatu peristiwa yang fisiologis, dimana seorang wanita akan

menjadi calon ibu dari janin yang dikandungnya. Selama hamil calon ibu memerlukan lebih

banyak zat-zat gizi dari pada wanita tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan

untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin akan tetap

menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu lebih pucat, kurus, lemah, gigi rusak dan

rambut rontok. Demikian pula bila ibu hamil mengalami kekurangan gizi selama hamil akan

menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya antara lain: anemia,

perdarahan dan berat badan ibu tidak bertambah secara normal, kurang gizi juga dapat

mempengaruhi proses persalinan dimana dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama,

prematur dan perdarahan setelah melahirkan. Kurang gizi juga dapat mempengaruhi

pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan, dan berat bayi

lahir rendah (Almatsier, 2011).

Sebagian besar dari masalah gizi disebabkan oleh faktor sosial ekonomi seperti

pendidikan, pekerjaan dan pendapatan. Namun demikian tidak dapat dipungkiri bahwa

faktor-faktor biologis (umur, jarak kehamilan, paritas dan status anemia), faktor perilaku

(pengetahuan, sikap dan tindakan) serta faktor pola konsumsi juga mempengaruhi secara

nyata gambaran menyeluruh mengenai masalah gizi, khususnya masalah gizi pada ibu selama

kehamilan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang telah terjadi karena kurangnya

pengetahuan, tahyul dan adanya kepercayaan yang salah. Beberapa hal tersebut dapat

Page 48: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

36

dianggap sebagai faktor yang bertanggung jawab ikut memberatkan masalah gizi pada

masyarakat (Denok, 2014).

B. Kerangka Pikir

Variabel yang di teliti dalam penelitian ini adalah umur, jarak kehamilan, paritas dan

status gizi ibu hamil. Maka peneliti membuat kerangka pikir sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

C. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini adalah faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil

yang meliputi:

1. Umur ibu

2. Jarak kehamilan

3. Paritas

Umur

Status Gizi Ibu Hamil Jarak Kehamilan

Paritas

Page 49: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

37

D. Definisi Operasional dan Kriteria Obyektif

1. Ibu Hamil

Ibu hamil dalam penelitian ini adalah seseorang wanita yang telah didiagnosa

hamil atau yang sedang mengandung janin didalam rahimnya karena sel telur telah

dibuahi oleh spermatozoa dari pria.

2. Umur Ibu

Umur ibu yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lamanya seseorang hidup,

yang dihitung dari lahir hingga saat penelitian berlangsung.

Kriteria Objektif:

Faktor yang mempengaruhi : Jika umur ibu hamil saat ini < 20 tahun

dan > 35 tahun

Faktor yang tidak mempengaruhi : Jika umur ibu hamil saat ini berkisar

antara 20-35 tahun

3. Jarak Kehamilan

Jarak kehamilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jarak kehamilan

seorang wanita saat ini dengan kehamilan sebelumnya.

Kriteria Objektif:

Faktor yang mempengaruhi : Jika jarak kehamilan kurang dari 2

tahun

Faktor yang tidak mempengaruhi : Jika jarak kehamilan 2 tahun atau lebih

4. Paritas

Paritas yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jumlah anak yang pernah

dilahirkan oleh ibu.

Page 50: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

38

Kriteria Objektif:

Faktor yang mempengaruhi : Jika ibu telah melahirkan lebih dari 3

kali

Faktor yang tidak mempengaruhi : Jika ibu melahirkan ≤ 3 kali

5. Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keadaan

keseimbangan dalam tubuh ibu hamil sebagai akibat pemasukan konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh tubuh untuk kelangsungan hidup dalam

mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh yang diukur berdasarkan kadar hemoglobin

ibu hamil.

Kriteria Objektif:

Status gizi baik : Jika kadar HB ≥ 11 gr%

Status gizi kurang : Jika kadar Hb < 11 gr%

Page 51: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

41

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yaitu untuk mengidentifikasi faktor yang

mempengaruhi status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Juni – 26 Juli 2017.

2. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Poli KIA Puskesmas Poasia Kota Kendari.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang melakukan

pemeriksaan kehamilan di Puskesmas Poasia Kota Kendari pada periode Januari-

Desember 2016 yang berjumlah 109 orang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili

atau representative populasi (Riyanto, 2011). Cara pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah tehnik total sampling yaitu mengambil semua populasi sebagai sampel

penelitian, sehingga sampel yang digunakan sebanyak 109 responden.

D. Instrumen Penelitian

Page 52: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

40

Instrumen yang dilakukan dalam penelitian dibuat dalam bentuk lembar checklis yang

disusun oleh peneliti dengan mengacu pada tinjauan pustaka. Instrumen penelitian berisikan

data responden yang meliputi inisial responden, usia, pendidikan, pekerjaan, jarak kehamilan,

paritas dan status gizi ibu hamil.

E. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder dalam

penelitian ini diperoleh langsung dari laporan kunjungan ibu hamil melalui buku registrasi

ibu hamil di Poli KIA Puskesmas Poasia yang meliputi data tentang inisial responden, usia,

pendidikan, pekerjaan, jarak kehamilan, paritas dan kadar Hb ibu hamil.

F. Pengolahan Data

Pengolahan data pada dasarnya merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau

data ringkasan berdasarkan suatu kelompok data mentah dengan menggunakan rumus

tertentu sehingga menghasilkan informasi yang diperlukan. Pengolahan data dilakukan

dengan cara:

1. Pengeditan (editing)

Editing dimaksudkan untuk meneliti tiap daftar pertanyaan yang diisi agar

lengkap untuk mengoreksi data yang meliputi kelengkapan pengisian atau jawaban yang

tidak jelas, sehingga jika terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat dengan mudah

terlihat dan segera dilakukan perbaikan.

2. Pengkodean (coding)

Page 53: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

41

Setelah data terkumpul dan selesai diedit di lapangan, tahap berikutnya adalah

mengkode data, yaitu melakukan pemberian kode untuk setiap responden untuk

memudahkan dalam pengolahan data.

3. Tabulasi (tabulating)

Tabulating dilakukan dengan memasukkan data ke dalam tabel yang tersedia

kemudian melakukan pengukuran masing-masing variabel (Sugiyono, 2008).

G. Analisis Data

Analisa data dilakukan secara manual dengan menggunakan kalkulator, kemudian

hasilnya disajikan dalam bentuk tabel frekuensi disertai penjelasan-penjelasan. Sedangkan

dalam pengolahan data maka digunakan rumus:

%100n

fP

Keterangan:

f : Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

n : Number Of Cases (jumlah frekuensi atau banyaknya individu)

P : Angka persentase (Sugiyono, 2008).

H. Penyajian Data

Data dalam penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

berdasarkan variabel yang diteliti disertai dengan narasi secukupnya.

I. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti mendapatkan rekomendasi izin penelitian dari

Institusi Pendidikan Poltekkes Kendari. Setelah mendapatkan persetujuan/rekomendasi

kemudian melakukan penelitian dengan menekankan masalah etika yang meliputi:

1. Informed concent

Page 54: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

42

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti dan disertai

judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subyek menolak maka peneliti tidak akan

memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak subyek.

2. Anonimity

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak akan mencantumkan nama responden

pada kuesioner, tetapi pada kuesioner tersebut diberikan kode responden.

3. Confidentiality

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data

tertentu saja yang dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Page 55: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

43

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

a. Sejarah Berdirinya Puskesmas Poasia

Puskesmas Poasia didirikan pada tahun 1970-an tepatnya bulan Juli 1973 di

atas tanah seluas 4.032 m2, dikepalai oleh seorang Dokter yang belum kami ketahui

namanya dan beberapa staf yang berfungsi melaksanakan pemeriksaan pasien rawat

jalan sebagaimana mestinya.

Puskesmas Poasia pada tahun 1978 Kepala Puskesmas Poasia adalah Thomas

Yusuf Malaka, dia adalah seorang perawat kemudian pada tahun 1981 Kepala

Puskesmas Poasia diserah terimakan kepada dr. Sukmawati kemudian pada tahun

1984 Kepala Puskesmas Poasia diserah terimakan kepada dr. Ferdinan J. Laihad

kemudian pada tahun 1987 Kepala Puskesmas Poasia diserah terimakan kepada dr.

Lubis dan pada tahun 1990 diserah terimakan kepada dr. Jerry Siahaan.

Puskesmas Poasia mempunyai wilayah kerja pada tahun tersebut

sebanyak 19 kelurahan dengan Kepala Puskesmas Poasia dr. Jerry Siahaan dari tahun

1990 sampai tahun 2002 Puskesmas Poasia dimekarkan menjadi tiga Puskesmas

Induk yang dikenal saat ini yaitu Puskesmas Poasia, Puskesmas Abeli dan

Puskesmas Mokoau.

Begitu pula dengan Kelurahan yang ada juga ikut dimekarkan menjadi tiga

Kecamatan yaitu Kecamatan Poasia, Kecamatan Abeli dan Kecamatan Kambu

Page 56: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

44

sehingga Puskesmas Poasia sisa mempunyai wilayah kerja hanya empat Kelurahan

yaitu Anduonohu, Rahandouna, Anggoeya dan Mata Bubu yang berada di wilayah

Kecamatan Poasia selebihnya berada di dua Kecamatan Abeli dan Kecamatan

Kambu.

Pada Bulan Maret tahun 2002 Kepala Puskesmas Poasia dr. Jerry Siahaan

kemudian di serah terimakan oleh dr. Hj. Asridah Mukaddim M.Kes dan tahun 2003

Puskesmas Poasia mulai membuka rawat Inap dengan 10 tempat tidur dan UGD

untuk pasien buka 24 jam, pada tahun 2008 Puskesmas Poasia mendapat gelar Citra

Pelayanan Prima dari Presiden RI Dr. Susilo Bambang Yudhoyono sebagai

Puskesmas terbaik untuk Provinsi Sulawesi Tenggara.

Pada Bulan Maret tahun 2009 Kepala Puskesmas Poasia dari dr. Hj. Asridah

Mukaddim, M.Kes diserah terimakan kepada dr. H. Juriadi Paddo, M.Kes., sampai

saat ini tahun 2013 sudah mempunyai 15 tempat tidur dan UGD 24 jam serta

mempunyai ruang Persalinan tersendiri (Poned) dengan tiga tempat tidur, Klinik

Psikologi, Klinik Aquprussur, Klinik KTPA dan Klinik Ahli Penyakit Dalam, Klinik

Ahli Anak dan Klinik Ahli Kandungan yang dilaksanakan 2 kali seminggu serta

mempunyai Laboratorium.

Puskesmas Poasia menjalankan program puskesmas pada tahun berdirinya

puskesmas adalah 18 program kemudian saat ini berubah menjadi 6 program dengan

sebutan pola pelayanan minimal demikian sekilas latar belakang Puskesmas Poasia.

Puskesmas poasia dibangun bertujuan sesuai yang terdapat dalam Undang-

Undang Kesehatan RI No 23 Tahun 1992, yaitu tercapainya derajat kesehatan secara

optimal bagi seluruh penduduk. Pembangunan kesehatan merupakan bagian yang

Page 57: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

45

tidak dapat dipisahkan dari pembangunan nasional, karena kesehatan menyentuh

hampir semua aspek kehidupan manusia. Oleh karena itu membangun suatu

masyarakat atau manusia harus dipandang secara holistik sebagai manusia yang utuh

untuk memenuhi berbagai aspek kebutuhannya agar tetap hidup secara seimbang lahir

dan bathin. Tanpa ada keseimbangan maka akan berpengaruh terhadap interaksi

hidupnya yang dapat mengakibatkan jatuh sakit.

b. Keadaan Geografis

Puskesmas Poasia terletak di Kecamatan Poasia Kota Kendari, sekitar 9 km

dari ibukota provinsi serta memiliki kondisi geografis daerah daratan rendah yang

berbatasan dengan:

1) Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Kendari

2) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Kambu

3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Moramo

4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Abeli

Luas wilayah kerja Puskesmas Poasia sekitar 4.175 Ha atau 44,75 km2 atau

15,12% dari luas daratan Kota Kendari yang terdiri dari 4 kelurahan definitif, yaitu

Anduonoohu seluas 1.200 Ha, Rahandouna seluas 1.275 Ha, Anggoeya seluas 1.400

Ha dan Matabubu seluas 300 Ha. Dengan 82 RW/RT dan jumlah penduduk sebanyak

19.433 jiwa serta tingkat kepadatan penduduk 46 orang/m2 atau 465 orang/km

2,

dengan tingkat kepadatan hunian rumah rata-rata 5 orang/rumah.

c. Sarana dan Prasarana Kesehatan

Sarana Kesehatan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Poasia terdiri dari:

1) Sarana Kesehatan Pemerintah

Page 58: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

46

a) Puskesmas Induk 1 unit yang merupakan puskesmas perawatan yang

menyelenggarakan rawat jalan, rawat inap, rawat umum dan kebidanan serta

unit gawat darurat 24 jam yang berlokasi di Kecamatan Poasia.

b) Puskesmas pembantu 2 unit, masing-masing terletak di Kelurahan Anggoea

dan Kelurahan Batumarupa.

2) Sarana Kesehatan

a) Rumah bersalin 1 unit, yang berlokasi di Kelurahan Poasia.

b) Pondok bidan bersalin sebanyak 2 unit, berlokasi di Kelurahan Andonoohu

dan Kelurahan Matabubu.

Sarana dan prasarana lainnya antara lain: kendaraan roda 4 sebanyak 2 unit,

kendaraan roda dua sebanyak 14 unit, Posyandu aktif sebanyak 16 unit, Posyandu

Usia Lanjut sebanyak 4 unit, Dukun terlatih sebanyak 4 orang, Kader posyandu

sebanyak 75 orang, dan Toko obat berizin sebanyak 4 buah.

d. Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan yang berkerja di Puskesmas Poasia adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas Poasia

Jumlah tenaga Status

Jumlah PNS Honorer

Dokter Umum

Dokter Gigi

Sarjana Keperawatan

Kesehatan Masyarakat

Akademi Perawat

Perawat SPK

Perawat Gigi

Bidan Puskesmas

Tenaga Gizi

Sanitarian

SMA/SPPM

Apoteker

3

2

5

4

16

2

2

15

5

4

2

3

-

-

3

2

4

-

1

5

2

1

1

2

3

2

8

6

20

2

3

20

7

5

3

5

Page 59: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

47

Laboran

Asisten Apoteker

3

-

1

2

4

2

Sumber: Data Sekunder, Tahun 2017.

2. Karakteristik Responden

a. Pendidikan Responden

Pendidikan ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 2. Distribusi Pendidikan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Pendidikan Frekuensi (f) Persentase (%)

Dasar 39 35,8

Menengah 42 38,5

Tinggi 28 34,7

Total 109 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar

responden berpendidikan menengah, yakni sebanyak 42 orang (38,5%), pendidikan

dasar sebanyak 39 orang (35,8%), dan pendidikan tinggi sebanyak 28 orang (34,7%).

b. Pekerjaan Responden

Pekerjaan ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 3. Distribusi Pekerjaan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Pekerjaan Frekuensi (f) Persentase (%)

Bekerja 35 32,1

Ibu Rumah Tangga 74 76,9

Total 109 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar

responden tidak bekerja (Ibu Rumah Tangga), yakni sebanyak 74 orang (76,9%), dan

yang bekerja sebanyak 35 orang (32,1%).

Page 60: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

48

3. Analisis Variabel Penelitian

a. Status Gizi Ibu Hamil

Status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4. Distribusi Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Status Gizi Frekuensi (n) Persentase (%)

Baik 65 59,6

Kurang 44 40,4

Total 109 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar memiliki

status gizi baik, yakni sebanyak 65 orang (59,6%) dan responden yang memiliki

status gizi kurang sebanyak 44 orang (40,4%).

b. Umur Responden

Umur ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 5. Distribusi Umur Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Umur (Tahun) Frekuensi (n) Persentase (%)

Faktor Mempengaruhi 32 29,4

Bukan Faktor Mempengaruhi 77 70,6

Total 109 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar berumur

20 – 35 tahun (bukan faktor mempengaruhi), yakni sebanyak 77 orang (70,6%), dan

umur yang merupakan faktor mempengaruhi (> 35 tahun dan < 20 tahun) sebanyak

32 orang (29,4%).

Page 61: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

49

c. Jarak Kehamilan

Jarak kehamilan ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada

tabel berikut:

Tabel 6. Distribusi Jarak Kehamilan Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Jarak Kehamilan Frekuensi (n) Persentase (%)

Faktor Mempengaruhi 52 47,7

Bukan Faktor Mempengaruhi 57 52,3

Total 109 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar

responden memiliki jarak kehamilan ≥ 2 tahun (bukan faktor mempengaruhi), yakni

sebanyak 57 orang (52,3%) dan responden yang memiliki jarak kehamilan < 2 tahun

(faktor mempengaruhi) sebanyak 52 orang (47,7%).

d. Paritas

Paritas ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 7. Distribusi Paritas Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Paritas Frekuensi (n) Persentase (%)

Bukan Faktor Mempengaruhi 81 74,3

Faktor Mempengaruhi 28 25,7

Total 109 100

Sumber: Data Primer, 2017.

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar

responden memiliki paritas ≤ 3 kali (bukan faktor mempengaruhi), yakni sebanyak 81

orang (74,3%) dan responden yang memiliki paritas > 3 kali (faktor mempengaruhi)

sebanyak 28 orang (25,7%).

Page 62: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

50

B. Pembahasan

1. Status Gizi Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar responden

memiliki status gizi yang baik, yakni sebanyak 65 orang (59,6%) dan responden yang

memiliki status gizi yang kurang sebanyak 44 orang (40,4%). Hal ini dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar ibu hamil di Puskesmas Poasia memiliki status gizi yang baik

dengan kadar Hb lebih dari 11 gr%.

Baiknya status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia disebabkan karena semakin

baiknya tingkat pengetahuan ibu sehubungan dengan pemeriksaan kehamilan dan

pencegahan anemia kehamilan serta pola makan yang baik dari ibu hamil tersebut dalam

mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung zat besi. Selain itu, kesadaran ibu

hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe guna mencegah rendahnya kadar Hb pada ibu

hamil selama kehamilan.

Masih terdapatnya beberapa ibu hamil yang memiliki status gizi kurang. Hal ini

disebabkan karena masih adanya beberapa ibu hamil yang tidak mendapatkan tablet Fe,

dimana ibu hamil tersebut beranggapan bahwa makanan yang dikonsumsinya sudah

cukup baik. Selain itu, kurangnya pengetahuan ibu hamil tersebut sehubungan dengan

konsumsi manfaat dari tablet Fe tersebut.

Jika dilihat dari faktor umur, sebagian besar ibu dengan status gizi yang baik

memiliki umur 20 – 35 tahun, dibandingkan dengan umur < 20 tahun dan > 35 tahun. Hal

ini disebabkan karena pada umur 20-35 tahun dianggap sebagai usia reproduksi yang

aman, dimana rahim sudah siap menerima kehamilan, mental sudah matang dan sudah

mampu merawat bayi dan dirinya. Semakin bertambahnya umur pada ibu hamil,

Page 63: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

51

cenderung akan memiliki kadar Hb yang rendah, dikarenakan pengaruh turunnya

cadangan zat besi dalam tubuh akibat fertilitas.

Hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan, dimana diketahui bahwa status

gizi yang baik lebih banyak dimiliki oleh ibu dengan pendidikan tinggi. Semakin tinggi

tingkat pendidikan seseorang maka semakin baik pula tingkat pengetahuan seseorang,

sehingga dalam hal ini seorang ibu hamil akan berusaha dengan maksimal untuk

memiliki status gizi yang baik dengan kadar Hb yang baik. Hal ini disebabkan dengan

pengetahuan yang mereka miliki membuat ibu hamil sangat memperhatikan kondisi

kesehatannya sebelum dan sesudah hamil. Keadaan ini didukung pula oleh pola makan

yang baik dari ibu hamil tersebut. Biasanya pengetahuan tersebut diperoleh melalui

penyuluhan dan pada saat kunjungan ke layanan kesehatan.

Sedangkan jika diamati dari faktor pekerjaan, bahwa status gizi ibu hasil yang baik

lebih banyak dimiliki oleh ibu yang tidak bekerja. Hal tersebut terjadi dikarenakan

hampir semua ibu rumah tangga melaksanakan aktivitas pekerjaan utamanya yaitu

pekerjaan dalam mengasuh anak, membersihkan rumah dan melaksanakan pekerjaan

rumah tangga lainnya yang menjadi tanggung jawab sebagai ibu rumah tangga. Jenis

pekerjaan yang seperti ini tidak terlalu melelahkan tenaga dan pikiran ibu sehingga

proses menjaga kesehatan ibu hamil melalui status gizi yang baik pun dapat berjalan

dengan baik (Supriyadi, 2012).

Status gizi ibu hamil adalah keadaan keseimbangan dalam tubuh ibu hamil sebagai

akibat pemasukan konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi yang digunakan oleh

tubuh untuk kelangsungan hidup dalam mempertahankan fungsi-fungsi organ tubuh.

Status gizi ibu hamil sangat mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungan, apabila

Page 64: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

52

status gizi ibu buruk, baik sebelum kehamilan atau pada saat kehamilan akan

menyebabkan berat badan bayi lahir rendah (BBLR). Disamping itu, akan mengakibatkan

terlambatnya pertumbuhan otak janin, anemia pada bayi baru lahir, bayi baru lahir mudah

terinfeksi, abortus dan sebagainya. Kondisi anak yang terlahir dari ibu yang kekurangan

gizi dan hidup dalam lingkungan yang miskin akan menghasilkan generasi kekurangan

gizi dan mudah terkena penyakit infeksi. Keadaan ini biasanya ditandai dengan berat dan

tinggi badan yang kurang optimal, kadar Hb kurang dari 11 gr % dan LILA kurang dari

23,5 (Supariasa, 2012).

Ibu hamil memiliki kebutuhan makanan yang berbeda dengan ibu yang tidak hamil,

karena ada janin yang tumbuh dirahimnya. Kebutuhan makanan dilihat bukan hanya

dalam porsi tetapi harus ditentukan pada mutu zat-zat gizi yang terkandung dalam

makanan yang dikonsumsi. Untuk pertumbuhan maupun aktivitas janin memerlukan

makanan yang disalurkan melalui plasenta. Untuk itu, ibu hamil harus mendapat gizi

yang cukup untuk dirinya sendiri maupun bagi janinnya. Maka bagi ibu hamil, kualitas

maupun jumlah makanan yang biasanya cukup untuk kesehatannya harus ditambah

dengan zat-zat gizi dan energi agar pertumbuhan janin berjalan dengan baik. Selama

hamil, ibu akan mengalami banyak perubahan dalam tubuhnya agar siap membesarkan

janin yang dikandungnya, memudahkan kelahiran dan untuk memproduksi ASI bagi bayi

yang akan dilahirkannya (Prasetyono, 2009).

Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah mulai sejak kehamilan umur 10

minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu. Pada

kehamilan relatif terjadi anemia karena darah ibu hamil mengalami hemodilosi

(pengenceran) dengan peningkatan volume 30-40% yang puncaknya pada kehamilan

Page 65: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

53

trimester II. Jumlah peningkatan sel darah 18-30% dan hemoglobin sekitar 19%. Bila

hemoglobin ibu sebelum hamil sekitar 11 gr % makan dengan terjadinya hemodilosi akan

mengakibatkan anemia kehamilan fisiologis, dan Hb ibu akan menjadi ± 10,5 gr%

(Wiknjosastro, 2010).

2. Umur Ibu Hamil

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar berumur

20 – 35 tahun (bukan faktor mempengaruhi), yakni sebanyak 77 orang (70,6%), dan

umur yang merupakan faktor mempengaruhi (> 35 tahun dan < 20 tahun) sebanyak 32

orang (29,4%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin bertambah umur ibu hamil

diikuti dengan meningkatnya kejadian anemia.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Wawan (2010) bahwa umur reproduksi

yang baik adalah pada usia 20-35 tahun dimana umur tersebut merupakan periode baik

untuk hamil, melahirkan dan menyusui. Umur yaitu usia individu yang terhitung mulai

saat dilahirkan sampai berulang tahun. Semakin cukup umur maka tingkat daya tangkap

dan pola pikir seseorang akan lebih matang dalam dalam berfikir sehingga pengetahuan

yang diperolehnya semakin membaik.

Sesuai dengan penelitian Purbadewi dkk (2013) yang mengatakan ibu hamil yang

termasuk umur reproduksi tidak sehat lebih banyak yang menderita anemia dibanding ibu

hamil yang termasuk umur reproduksi sehat. Menurut Opitasari (2013) ibu hamil yang

mempunyai kadar hemoglobin yang rendah terbanyak terdapat pada kelompok umur

kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.

Page 66: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

54

Kehamilan di bawah usia 20 tahun merupakan kehamilan beresiko tinggi 2-4 lebih

tinggi dibandingkan dengan kehamilan pada wanita yang cukup umur. Usia yang masih

muda, perkembangan organ-organ reproduksi dan fungsi fisiologinya belum optimal.

Selain itu emosi dan kejiwaannya belum cukup matang, sehingga pada saat kehamilan

ibu tersebut belum dapat menanggapi kehamilannya secara sempurna dan sering terjadi

komplikasi. Ibu hamil yang termasuk umur reproduksi tidak sehat lebih banyak yang

menderita anemia dengan kadar Hb yang rendah dibanding ibu hamil yang termasuk

umur reproduksi sehat. Ibu hamil dalam kelompok umur reproduksi tidak sehat yaitu ibu

hamil yang berumur > 35 tahun (Purbadewi, 2013). Ibu hamil yang mempunyai kadar

hemoglobin yang rendah terbanyak terdapat pada kelompok umur kurang dari 20 tahun.

Ibu hamil yang berumur 15-19 tahun memiliki resiko yang lebih tinggi dengan

kadar Hb yang rendah. Pada usia 21–35 tahun resiko gangguan kesehatan pada ibu hamil

cukup rendah. Selain itu apabila dilihat dari kematangan, wanita pada kelompok umur ini

telah memiliki kematangan reproduksi, emosinal maupun aspek sosial. Pada umumnya

usia ini merupakan usia yang ideal untuk anda hamil dan melahirkan untuk menekan

resiko gangguan kesehatan baik pada ibu dan juga janin. Selain itu sebuah ahli

mengatakan wanita pada usia 24 tahun mengalami puncak kesuburan dan pada usia

selanjutnya mengalami penurunan kesuburan akan tetapi masih bisa hamil Pada usia di

atas 35 tahun. Walaupun usia ideal untuk wanita hamil adalah usia 21-35 tahun akan

tetapi untuk anda yang baru mendapatkan momongan di atas usia 35 tahun tidak perlu

cemas beberapa bantuan medis seperti check up kehamilan dan konseling genetik akan

membantu anda yang mungkin mengalami kehamilan di atas usia 35 tahun (Suprayanto,

2013).

Page 67: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

55

Melahirkan anak pada usia yang muda atau terlalu tua mengakibatkan kualitas

janin/anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Karena pada ibu yang

terlalu muda (kurang dari 20 tahun) dapat terjadi kompetisi makanan antara janin dan

ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya perubahan hormonal

yang terjadi selama kehamilan. Sehingga usia yang paling baik adalah lebih dai 20 tahun

dan kurang dari 35 tahun, sehingga diharapkan status gizi ibu lebih baik terhadap jalanya

kehamilan. Setelah mengalami haid pertama, yang rata-rata terjadi pada usia 13 tahun,

seorang perempuan menjalani proses pendewasaan hingga usia 18 tahun. Pada awal

kehamilan, remaja cenderung mempunyai berat badan kurang dari normal dan mengalami

pertambahan berat badan yang kurang selama hamil. Di samping itu, tubuh remaja pada

umumnya kuang matang untuk menjalani proses kehamilan. Akibatnya, bayi lahir dengan

BBLR atau ibu mengalami kesukaran dalam melahirkan. Hal ini bisa terjadi walaupun

ibu mengikuti pelayanan masa hamil yang baik. Usia 25-34 tahun merupakan usia paling

baik untuk memperoleh hasil yang baik dari kehamilan (Almatsier, 2011).

3. Jarak Kehamilan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar responden

memiliki jarak kehamilan ≥ 2 tahun (bukan faktor mempengaruhi), yakni sebanyak 57

orang (52,3%) dan responden yang memiliki jarak kehamilan < 2 tahun (faktor

mempengaruhi) sebanyak 52 orang (47,7%). Hasil penelitian menunjukkan pula bahwa

kadar Hb yang rendah lebih banyak dialami oleh ibu hamil dengan jarak kehamilan < 2

tahun dibandingkan ibu hamil dengan jarak kehamilan ≥ 2 tahun.

Hal ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa rendahnya kadar Hb pada ibu

hamil cenderung lebih banyak dialami oleh ibu hamil dengan jarak < 2 tahun karena

Page 68: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

56

dibutuhkan waktu sekurang-kurangnya 2 tahun untuk mengembalikan jumlah cadangan

besi ke tingkat normal (Yenni, 2008). Menurut Syafiq dkk (2008), status gizi ibu belum

pulih sebelum 2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum siap untuk

kehamilan berikutnya.

Salah satu penyebab yang dapat mempercepat terjadinya anemia dengan kadar Hb

yang rendah pada wanita adalah jarak kelahiran yang pendek (Soejonoes dalam Darlina,

2013). Hal ini disebabkan karena adanya kekurangan nutrisi yang merupakan mekanisme

biologis dari pemulihan faktor hormonal. Jarak persalinan yang baik adalah minimal 24

bulan.

Ibu dikatakan sering melahirkan bayi bila jaraknya kurang dari 2 tahun. Penelitian

menunjukan bahwa apabila keluarga dapat mengatur jarak antara kelahiran anaknya lebih

dari 2 tahun maka anak akan memiliki probabilitas hidup lebih tinggi dan kondisi

anaknya lebih sehat dibanding dengan jarak kelahiran di bawah 2 tahun. Jarak melahirkan

yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas janin/anak yang rendah dan juga akan

merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak akan memperoleh kesempatan untuk memperbaiki

tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah

melahirkan anaknya). Dengan mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah

gizi ibu dan janin berikut yang dikandungnya. Pengaturan kelahiran merupakan suatu

upaya agar setiap keluarga memahami dan menyadari tentang prinsip keterbatasan

(Baliwati, 2009).

Perempuan perlu waktu untuk memulihkan kekuatannya sebelum kehamilan

berikutnya. Jarak antar kelahiran selama 2 tahun dipandang waktu terpendek untuk

mencapai status kesehatan optimal perempuan sebelum kehamilan berikutnya. Jarak

Page 69: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

57

kehamilan yang terlalu dekat juga memungkinkan terjadinya kekurangan gizi pada ibu

dan mempengaruhi daya tahan tubuh ibu, dimana pada saat itu seharusnya saat yang baik

untuk ibu menyusui anaknya sehingga membutuhkan ekstra kecukupan gizi (WHO,

2007).

Lubis (2010) mengatakan bahwa jarak kelahiran tidak secara langsung mengancam

jiwa ibu, tetapi memperburuk keadaan komplikasi kehamilan atau persalinan dan berisiko

tinggi terhadap kematian. Hal tersebut dapat terjadi karena kesehatan fisik dan rahim ibu

masih butuh cukup istirahat untuk mengembalikan kondisi ke semula dan pemenuhan

kebutuhan zat-zat gizi yang belum optimal. Tetapi dalam keadaan ini, ibu sudah harus

memenuhi kebutuhan nutrisi janin yang dikandungnya. Pada umumnya risiko kematian

dan kesakitan ibu paling rendah jika waktu antara berakhirnya kehamilan dengan

permulaan kehamilan berikutnya 2-4 tahun. Risiko kematian dan kesakitan ibu akan

meningkat jika jarak kehamilan kurang dari 2 tahun.

Berbagai penelitian membuktikan bahwa status gizi ibu hamil belum pulih sebelum

2 tahun pasca persalinan sebelumnya, oleh karena itu belum siap untuk kehamilan

berikutnya (Pramesti, 2009). Selain itu kesehatan fisik dan rahim ibu yang masih

menyusui pada ibu hamil. Ibu hamil dengan persalinan terakhir 10 tahun yang lalu

seolah-olah menghadapi kehamilan atau persalinan yang pertama lagi. Apabila asupan

gizi ibu tidak terpenuhi maka dapat mempengaruhi tingkat konsumsi energi dan protein

pada ibu hamil.

Ibu hamil dianjurkan untuk mengatur jarak kelahiran bahwa jarak kelahiran yang

aman antara anak satu dengan yang lainnya adalah 27-32 bulan. Pada jarak kelahiran ini

kemungkinan besar ibu bisa memiliki bayi yang sehat serta selamat saat melewati proses

Page 70: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

58

kehamilannya. Sehingga kemungkinan anak tersebut akan hidup dalam lingkungan yang

menyebabkan tumbuh dan berkembang optimal, baik secara fisik, mental maupun

psikologi (Siswosuhardjo, 2009).

4. Paritas

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 109 responden sebagian besar responden

memiliki paritas ≤ 3 kali (bukan faktor mempengaruhi), yakni sebanyak 81 orang

(74,3%) dan responden yang memiliki paritas > 3 kali (faktor mempengaruhi) sebanyak

28 orang (25,7%). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil di

Puskesmas Poasia Kota Kendari memiliki paritas ≤ 3 kali.

Kadar Hb ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari berhubungan erat dengan

paritas ibu hamil. Hal ini disebabkan karena ibu hamil yang sudah mempunyai tiga anak

dan terjadi kehamilan lagi keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami

kurang darah, semakin banyak jumlah paritas ibu hamil diikuti dengan meningkatnya

penurunan kadar Hb pada ibu hamil. Hal tersebut mungkin disebabkan karena kadar

hemoglobin pada ibu hamil yang juga dipengaruhi oleh jarak kehamilan yang terlalu

singkat sehingga cadangan besi tidak tidak pulih sempurna yang mempengaruhi kadar

hemoglobin yang saat kehamilan berikutnya

Ibu dengan paritas yang terlalu sering (lebih dari 3 kali) akan mempunyai status

gizi kurang karena cadangan gizi dalam tubuh ibu sudah terkuras. Untuk paritas yang

paling baik adalah 2 kali (Surasih, H. 2009).

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Qudsiah (2012)

bahwa paritas dikatakan tinggi bila seorang ibu/wanita melahirkan anak ke empat atau

lebih. Sesuai dengan penelitian Anasari (2012) yang menunjukkan semakin banyak

Page 71: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

59

jumlah paritas maka akan diikuti dengan meningkatnya kejadian anemia, paritas

berhubungan dengan terjadinya anemia, karena semakin sering wanita melahirkan, lebih

besar risiko kehilangan darah dan berdampak pada penurunan kadar hemoglobin.

Seorang wanita yang sudah melahirkan lebih dari 2 kali, dan terjadi kehamilan lagi

keadaan kesehatannya akan mulai menurun, sering mengalami penurunan kadar Hb

(anemia).

Paritas atau jumlah anak yang dilahirkan ibu sangat berkaitan dengan jarak

kelahiran. Semakin tinggi paritasnya, maka semakin pendek jarak kelahirannya. Hal ini

dapat membuat seorang ibu belum cukup waktu untuk memulihkan kondisi tubuhnya.

Setelah melahirkan uterus belum dapat pulih sempurna dan termasuk juga sistem

sirkulasi, sehingga jika dalam uterus terdapat janin maka pertumbuhan dapat terlambat.

Kemungkinan ibu yang sering melahirkan menyebabkan rendahnya status gizi ibu

karena pemulihan kesehatan ibu setelah melahirkan tidak maksimal. Seorang ibu yang

sedang hamil, keadaan rahimnya teregang oleh adanya janin. Bila terlalu sering

melahirkan, rahim akan semakin lemah. Bila ibu telah melahirkan 3 anak atau lebih,

maka perlu diwaspadai adanya gangguan pada waktu kehamilan, persalinan dan nifas.

Ibu dengan jumlah kehamilan lebih dari 3 mengalami kesulitan untuk pertumbuhan berat

badan yang diharapkan (Depkes RI, 2010).

Dalam hal ini ibu dikatakan terlalu banyak melahirkan adalah lebih dari 3 kali.

Manfaat riwayat obstetrik ialah membantu menentukan besaran kebutuhan akan zat gizi

karena terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh (Arisman, 2010).

Grandemulti merupakan ibu yang pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau

lebih, karena ibu sering melahirkan maka kemungkinan akan banyak ditemui keadaan

Page 72: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

60

kesehatan ibu terganggu, salah satunya ialah anemia yang dapat menyebabkan persalinan

lama, perdarahan pasca persalinan. Sedangkan menurut pendapat Manuaba IBG (2010)

bahwa makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan kelahiran akan makin

banyak kehilangan zat besi dan menjadi anemis. Jika persediaan zat besi minimal, maka

setiap kehamilan akan menguras persediaan zat besi tubuh dan akhirnya menimbulkan

anemia pada kehamilan berikutnya.

Page 73: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

61

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan di atas, maka

penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Status gizi ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari dalam baik, yakni sebanyak 65

orang (59,6%), dan status gizi kurang sebanyak 44 orang (40,4%).

2. Sebagian besar umur ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari merupakan bukan

3. faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil yakni sebanyak 77 orang (70,6%), dan

yang merupakan faktor mempengaruhi sebanyak 32 orang (29,4%).

4. Sebagian besar jarak kehamilan ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari merupakan

bukan faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil yakni sebanyak 57 orang (52,3%),

dan yang merupakan faktor mempengaruhi sebanyak 52 orang (47,7%).

5. Sebagian besar paritas ibu hamil di Puskesmas Poasia Kota Kendari merupakan bukan

faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil yakni sebanyak 81 orang (74,3%), dan

yang merupakan faktor mempengaruhi sebanyak 28 orang (25,7%).

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Poasia agar dapat meningkatkan layanan KIE bagi ibu hamil tentang

jumlah dan cara yang benar mengkonsumsi tablet Fe.

Page 74: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

62

2. Bagi perawat agar dapat meningkatkan pengetahuan setiap ibu-ibu tentang usia yang baik

untuk hamil dan jumlah paritas yang baik karena berhubungan dengan kadar Hb ibu pada

ibu hamil.

3. Bagi ibu hamil dianjurkan untuk lebih patuh dalam mengkonsumsi tablet Fe, mengetahui

usia yang baik untuk hamil, dan jumlah anak yang ideal untuk mencegah terjadinya

anemia.

Page 75: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2011. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Arisman. 2009. Gizi dalam Daur Kehidupan. Cetakan IV. Jakarta: EGC.

Bobak, Lowdermilk, & Jensen. 2009. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Jakarta: EGC.

Depdiknas RI, 2013. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas RI.

Departemen Kesehatan RI. 2011. Asuhan Persalinan Normal (Buku Acuan). Jakarta :

Departemen Kesehatan.

Depkes RI, 2010. Program Gizi Makro. Jakarta: Depkes RI.

Ganda, Y., 2011. Petunjuk Praktis Cara Mahasiswa Belajar Di Perguruan Tinggi. Jakarta:

Grasindo.

Karyadi, 2010. Gizi Ibu Hamil. Jakarta: FKUI.

Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar RI Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.

Manuaba, IBG., 2008. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan.

Edisi 1. Jakarta: EGC

Mansjoer et al., 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius Fakultas

Kedokteran UI.

Marlenywati, 2010. Risiko Kurang Energi Kronis pada Ibu Hamil Remaja Usia 15-19 Tahun di

Kota Pontianak 2010. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. UI. Depok.

Moehji, S., 2012. Ilmu Gizi I. Jakarta: Bratara Karya.

Najoan, J.A. & Manampiring, A.E., 2011. Hubungan Tingkat Sosial Ekonomi dengan KEK pada

Ibu Hamil di Kelurahan Kombos Barat Kecamatan Singkil Kota Manado. Jurnal

Kesehatan. Vol. 2. p. 1-44.

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.

__________, 2010. Metodologi Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, 2008. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba

Medika.

Page 76: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), 2009. Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan Keluarga.

Jakarta: Kompas Media Nusantara.

Prasetyono, 2009. Mengenal Menu Sehat Ibu Hamil. Yogyakarta: Diva Press.

Proverawati, Siti Asfuah, 2009. Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jakarta: Nuha Medika.

Pudiastuti, RD., 2012. Asuhan Kebidanan pada Hamil Normal dan Patologi. Yogyakarta: Nuha

Medika.

Puskesmas Poasia, 2017. Rekapitulasi Laporan Puskesmas-KIA Puskesmas Poasia Tahun 2017.

Kendari: Puskesmas Poasia.

Riyadi, H. 2009. Diklat Penilaian Gizi Secara Antropometri. Bogor: Institut Pertanian Bogor.

Salmah. 2009. Asuhan Kebidanan Antenatal. Jakarta: EGC.

Sayogo, S., 2007. Gizi Ibu Hamil. Jakarta: FKUI.

Simkin, Penny., 2008. Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan dan Bayi. Jakarta: Arcan.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian. Bandung: CV. Alfa Beta.

Sulistyoningsih, 2011. Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Supariasa, 2012. Pendidikan dan Konsultasi Gizi. Jakarta: EGC.

__________, 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

Suparyanto, 2013. Sekilas Tentang Gizi Ibu Hamil. http://dr.suparyanto.blogspot.com. diakses

Tanggal 10 Mei 2017.

Syafiq, A., 2007. Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

WHO, 2014. ”Maternal Mortality”. Artikel diakses pada 5 Mei 2017 dari

http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs348/en/.

Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.

Wiknjosastro, H. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

____________. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.

Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Page 77: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

Lampiran 1.

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Lampiran : 1 (satu) berkas

Perihal : Permohonan Menjadi Responden

Kepada Yth.

Saudara ............................

Di –

Wilayah Kerja Puskesmas Poasia

Dengan Hormat,

Dalam rangka penulisan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul: ”Identifikasi

Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil di Puskesmas Poasia Kota

Kendari”, maka saya mohon dengan hormat kepada saudara untuk menjawab

beberapa pertanyaan kuesioner (angket penelitian) yang telah disediakan. Jawaban

saudara diharapkan objektif (diisi apa adanya).

Kuesioner ini bukan tes psikologi, maka dari itu saudara tidak perlu takut atau

ragu-ragu dalam memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya. Artinya, semua

jawaban yang saudara berikan adalah benar dan jawaban yang diminta adalah sesuai

dengan kondisi yang terjadi. Oleh karena itu, data dan identitas saudara akan dijamin

kerahasiaannya.

Demikian atas perhatian dan kerjasamanya, saya ucapkan terima kasih.

Kendari, Mei 2017

Ttd

...................................

Page 78: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

Lampiran 2.

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Dalam rangka memenuhi salah satu syarat penulisan Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil di

Puskesmas Poasia Kota Kendari”, maka saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : ...........................................................

Alamat : ...........................................................

Menyatakan Bersedia/Tidak Bersedia*)

menjadi responden dalam penelitian ini.

Kendari, 2017

Hormat Saya,

(............................................)

Responden

*) Coret yang tidak perlu

Page 79: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

Lampiran 3.

INSTRUMEN PENELITIAN

Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil

di Puskesmas Poasia Kota Kendari

Petunjuk: Diisi sesuai dengan kondisi ibu hamil yang sebenarnya

Identitas Responden

1. No. Resp : …………………………

2. Nama/Inisial : ………

3. Umur : .......... tahun

4. Pendidikan : ........................................

5. Pekerjaan : ........................................

6. Jarak Kehamilan : ……… tahun

7. Jumlah anak yang dilahirkan : ……… orang

Status Gizi Ibu Hamil

Hb : …….. gr%

Page 80: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 81: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 82: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 83: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 84: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 85: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 86: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 87: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 88: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status
Page 89: IDENTIFIKASI FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STATUS GIZI IBU HAMIL DI PUSKESMAS … · 2018. 9. 6. · 6 ABSTRAK Andi Akbar (P00320014054), “Identifikasi Faktor yang Mempengaruhi Status