identifikasi escherichia coli pada air minum isi ulang...

69
Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dari Depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu Tahun 2015 “ Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ” Oleh: Zulfikar Tria Raharja NIM: 1112103000041 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H/2015

Upload: letram

Post on 25-Feb-2018

226 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang

dari Depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu

Tahun 2015

“ Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN ”

Oleh:

Zulfikar Tria Raharja

NIM: 1112103000041

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H/2015

Page 2: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi
Page 3: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi
Page 4: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi
Page 5: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Alhamdulilahirabbil’alamin, puji serta syukur saya panjatkan kehadirat

Allah SWT, karena atas segala rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan

penelitian ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan pada Nabi

besar Muhammad SAW, yang membawa cahaya kebenaran sampai akhir zaman.

Penelitian ini tidak dapat terlepas dari bantuan berupa masukan, kritik

maupun saran dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arif Sumantri, SKM, M.Kes selaku Dekan FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, dr. Achmad Zaki, S.Ked, M.Epid, SpOT selaku

Ketua Program Studi Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, serta seluruh dosen Program Studi Pendidikan

Dokter yang selalu membimbing serta memberikan ilmu kepada saya

selama menjalani masa pendidikan di Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. dr. Intan Keumala Dewi SpMK dan dr. Nurmila Sari ,M.Kes selaku dosen

pembimbing penelitian saya, yang selalu membimbing, mengarahkan, dan

menyemangati saya dalam menyelesaikan penelitian ini dengan baik.

3. dr. Nouval Shahab, SpU, PhD, FICS, FACS selaku penanggungjawab (PJ)

modul riset PSPD 2012.

4. dr.Flori Ratnasari, SpFK selaku penanggungjawab riset PSPD

5. Ibu Yuliati, M.Biomed selaku PJ laboratorium mikrobiologi. yang telah

memberikan izin atas penggunaan lab pada penelitian ini.

Page 6: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

vi

6. Kedua orang tua saya yang tercinta, Bpk. Drs.Asna,M.Ed dan Ibu Lilis

Sumiarsih yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang, memberikan

doa, nasihat, serta semangat selama ini.

7. Kakak saya, Lisna Sholiha Rahayu dan adik saya Fahri Rauf S yang

menjadi penyemangat hidup saya dan banyak membantu saya dalam

penelitian ini.

8. Untuk Firda Fakhrena, yang selalu menyemangati dan mendukung saya

dalam menyelesaikan penelitian ini.

9. Untuk teman belajar, bermain, dan berorganisasi Binayu, Adlin, Fakhri,

Rasyid, Putri Junita, Ranita, Nadiyah, Putri Auliya, Ega, Reza, Nuraisah,

Galang, Adichita, Sari Dewi Apriana, Fiizhda, Hylman, Shabrina, Nadya,

Reni, Linda, Amatilah Raifa, Meli, Raka yang sudah memberikan

semangat untuk menyelesaikan penelitian ini.

10. Kepada mba Novi dan Pa Marbi selaku Laboran yang sangat membantu

dalam berlangsungnya penelitian ini.

11. Satpam dan OB Laboratorium Mikrobiologi yang sudah sangat membantu

dalam penelitian ini.

12. Untuk teman seperjuangan penelitian, Octafika Hairlina, Naftalena Dwi

Putri, Nindya Permata yang sudah banyak membantu dan menyemangati

selama penelitian.

13. Seluruh mahasiswa PSPD 2012 yang berjuang bersama meraih mimpi di

masa depan.

Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dalam penelitian ini agar dapat

terus dilanjutkan dan bermanfaat untuk berbagai pihak karena penelitian ini

masih jauh dari kesempurnaan, saya sangat mengharapkan kritik dan saran

untuk perbaikan dan kelanjutan penelitian ini. Demikian laporan penelitian ini

saya tulis, semoga dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan

para pembaca pada umumnya.

Ciputat, 9 Oktober 2015

Page 7: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

vii

ABSTRAK

Zulfikar Tria Raharja. Program Studi Pendidikan Dokter.Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang dari Depot di Kelurahan Pisangan dan Cirendeu Tahun 2015.

Semakin berkembangnya perusahaan air minum isi ulang yang menawarkan harga yang relatif lebih murah dibandingkan dengan air minum dalam kemasan memerlukan pengawasan terhadap kualitas air minum. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui kualitas air minum isi ulang dari depot di kelurahan Pisangan dan Cirendeu secara mikrobiologi. Penelitian ini menggunakan metodedeskriptif cross sectional dengan ujiMost Probable Number (MPN), pewarnaan Gram, uji fermentasi karbohidrat dan uji IMVIC. Dari 9 sampel yang diuji, 1 sampel memenuhi syarat kualitas air minum menurut PERMENKES dan 8 sampel lainnya mengandung jumlah bakteri koliform melebihi batas maksimal yaitu 0 per 100ml air. Dari 9 sampel yang diuji hanya 1 sampel yang layak minum sementara 8 sampel lainnya tidak layak minum. Dari 8 sampel tersebut, terdapatEscherichia coli pada 5 sampel sementara 3 sampel lainnya mengandung bakteri koliform yang lain. Kata Kunci: Air minum isi ulang, kualitas air minum isi ulang, E.coli, bakteri koliform

ABSTRAK

Zulfikar Tria Raharja. Program Studi Pendidikan Dokter.Identification Escherichia coli in Drinking Water Refill from Drinking Water Refill Depot at Pisangan and Cirendeu Sub-Distric 2015

Industry of water drinking refill growing rapidly and offer low price than bottled water and need monitoring of drinking water quality test. This research aims to know the quality of water drinking refillfrom depot at Pisangan and Cirendeu microbiological. Methodes used is descriptive cross sectional with Most Probable Number (MPN) test, Gram stain, carbohydrate fermentation test and IMVIC test.From 9 samples tested, 1 sample fulfil the qualify the quality of drinking water according to PERMENKES and 8 samples have the amount of coliform bacteria exceeded the maximum limit, 0 per 100ml water.Only 1 sample is eligible to drink, while 8 other samples not eligible to drink. From 8 samples, we found Escherichia coliin 5 samples and 3 other samples contain other coliform bacteria. Keywords:Water drinking refill, quality of water drink, E.coli, Coliform bacteria.

Page 8: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................. ii LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................... iii LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................. iv KATA PENGANTAR ........................................................................................... v ABSTRAK ........................................................................................................... vii DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. x DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2 1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum ......................................................................................... 3 1.3.2 Tujuan Khusus ........................................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3 1.4.1 Manfaat bagi Peneliti .............................................................................. 3 1.4.2 Manfaat bagi Institusi ............................................................................. 3 1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat........................................................................ 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 5 2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 5

2.1.1 Bakteri Koliform ..................................................................................... 5 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi ...................................................................... 6 2.1.3 Klasifikasi Enterobacteriaceae ................................................................ 7

2.2Escherichia coli ( E.coli ) ............................................................................... 8 2.2.1 Variasi dan Patogenitas Escherichia coli.............................................. 10 2.2.2 Kultur dan Media Pertumbuhan Bakteri ............................................... 11 2.2.3 Identifikasi Escherichia coli ................................................................. 12 2.2.4Lactose Broth ......................................................................................... 15

2.3 Air Minum ................................................................................................... 15 2.3.1 Persyaratan Kualitas Air Minum .......................................................... 16

Page 9: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

ix

2.3.2 Air Minum Isi Ulang............................................................................. 17 2.3.3Produksi Air Minum Isi Ulang .............................................................. 20

2.4Kerangka Teori ............................................................................................. 22 2.5 Kerangka Konsep ........................................................................................ 23 2.6 Definisi Operasional .................................................................................... 24

BAB 3 METODE PENELITIAN ....................................................................... 25 3.1Desain Penelitian .......................................................................................... 25 3.2Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 25 3.3Populasi dan Sampel .................................................................................... 25

3.3.1Populasi .................................................................................................. 25 3.3.2Sampel Yang Diteliti ............................................................................. 25 3.3.3Cara Pengambilan Sampel ..................................................................... 25 3.3.4Identifikasi Variabel .............................................................................. 25 3.3.5Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi ...................................................... 26

3.4Cara Kerja Penelitian .................................................................................... 26 3.4.1 Pengujian Most Probable Number (MPN) ........................................... 26 3.4.2 Uji biokimia dengan uji gula-gula dan uji IMViC ................................ 27 3.4.3 Alat dan Bahan Penelitian..................................................................... 29 3.4.4 Alur Penelitian ...................................................................................... 31

3.5Analisis data ................................................................................................. 31 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................... 32

4.1 Hasil Uji Most Probable Number (MPN) Koliform ................................... 32 4.2 Identifikasi Escherichia coli ........................................................................ 34 4.3 Pewarnaan Gram ......................................................................................... 36 4.4 Uji Gula-Gula ( Fermentasi Karbohidrat) ................................................... 37 4.5Uji IMViC ( Indole, Motile, MR-VP, Citrate) .............................................. 39 4.6.Hasil Uji Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang ............................................ 41 4.7 Pembahasan Aspek Keislaman .................................................................... 42 4.8 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 43

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 44 5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 44 5.2 Saran ........................................................................................................... 44

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 45 LAMPIRAN ........................................................................................................ 49

Page 10: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 (a) Pewarnaan Gram Negatif (b) Pewarnaan Gram Positif ........... .6 Gambar 2.2 Struktur Sel Bakteri ....................................................................... 10 Gambar 2.3 Enterohemorrhagic E. Coli ........................................................... 11 Gambar 2.4 (a) Escherichia coli pada EMB agar (b)Enterobacter aerogenes pada EMB agar (c) Pseudomonas aeruginosa pada EMB agar .............................................................................. 12 Gambar 3.1 Alur penelitian ............................................................................... 31 Gambar 4.1 Hasil Uji MPN ............................................................................... 32 Gambar 4.2 Hasil Inokulasi pada EMB agar .................................................... 35 Gambar 4.3 Hasil Pewarnaan Gram .................................................................. 36 Gambar 4.4 Hasil positif uji gula-gula .............................................................. 38 Gambar 4.5 (a) Hasil positif uji indol (b) Hasil negatif uji indol ...................... 39 Gambar 4.6 (a) Hasil negatif uji sitrat (b) Hasil positif uji sitrat (c)Hasil positif uji MR (d) Hasil negatif uji MR (e) Hasil negatif uji VP ................................................................ 40

Page 11: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persyaratan Kualitas Air Minum....................................................... 19 Tabel 4.1 Hasil Uji MPN .................................................................................. 33 Tabel 4.2 Hasil Inokulasi pada media EMB agar ............................................. 36 Tabel 4.3 Hasil Pewarnaan Gram...................................................................... 37 Tabel 4.4 Hasil Uji Fermentasi Karbohidrat ..................................................... 38 Tabel 4.5 Hasil Uji IMVIC ............................................................................... 40 Tabel 4.6 Hasil uji mikrobiologis ..................................................................... 41

Page 12: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

xii

DAFTAR SINGKATAN

AMDK Air Minum Dalam Kemasan cAMP cyclic Adenosin Mono Phosphat DAMIU Depot Air Minum Isi Ulang DAM Depot Air Minum EMB Eosin Methylen Blue E.coli Escherichia coli EHEC Enterohemorrhagic E. coli EIEC Enteroinvasive E. coli EPEC Enteropathogenik E. coli ETEC Enterotoxic E. coli IMVIC Indol Motil Voges-Preskauer Methyl Red Citrate MPN Most Probable Number PDAM Perusahaan Daerah Air Minum

Page 13: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat dan Bahan Penelitian ............................................................... 50 Lampiran 2 Persiapan Laktosa Broth .................................................................. 52 Lampiran 3 Uji Presumtif MPN .......................................................................... 53 Lampiran 4 Pewarnaan Gram.............................................................................. 54 Lampiran 5 Hasil Inokulasi EMB agar ............................................................... 55 Lampiran 6 Tabel MPN Koliform....................................................................... 56

Page 14: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tingginya kebutuhan masyarakat akan air minum, terutama di perkotaan

mendorong timbulnya industri-industri Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan

Depot Air Minum Isi Ulang (DAMIU). Secara nasional kebutuhan air di tingkat

rumah tangga di Indonesia mencapai lebih dari 20 L per hari bahkan bisa sampai

100 L per hari. Menurut hasil Riskesdas 2010, sumber air yang digunakan oleh

rumah tangga di Indonesia sebagai air minum yaitu antara lain: sumur gali

terlindung (24,7%), air ledeng (14,2%), sumur bor/pompa (14,0%) dan air dari

depot air minum (DAM) (13,8%). Sementara itu berdasarkan tempat tinggal baik

di perkotaan maupun di pedesaan sumber utama air untuk minum cukup

bervariasi.1 Di Kota Tangerang Selatan, cukup banyak sumber air baku yang bisa

diolah menjadi sumber air minum bagi berbagai kebutuhan karena wilayah Kota

Tangerang Selatan setidaknya dialiri oleh 3 sungai yaitu Sungai Cisadane,

Pesanggarahan dan Kali Angke. Selain itu, masih terdapat 9 situ dan danau yang

memiliki kadar dan kapasitas air yang layak diolah.2

Berdasarkan data dari perusahaan daerah air minum (PDAM), masyarakat

yang menggunakan layanan dari PDAM sebesar 4% dari seluruh penduduk di

Tangerang Selatan sementara berdasarkan data dari Dinas Kesehatan akses

masyarakat terhadap air bersih dari perpipaan maupun non perpipaan seperti

sumur gali, sumur pompa tangan dan lainnya sebesar 82 %. Sementara itu, air

minum isi ulang banyak digunakan sebagai sumber air minum oleh masyarakat

yaitu sebesar 15,24%.3

Air minum isi ulang banyak digemari oleh masyarakat karena harganya

yang relatif lebih murah dibandingkan dengan air minum dalam kemasan. Selain

itu air minum isi ulang mudah didapatkan dimana-mana karena sudah banyak

tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun hal tersebut tidak dibarengi

dengan pemantauan kualitas air minum baik secara fisik, kimiawi maupun

mikrobiologis. Air minum isi ulang diolah dari air baku melalui berbagai proses

meliputi penampungan air baku, penyaringan/ filterisasi, desinfeksi dan pengisian.

Page 15: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

2

Selain itu, ada beberapa cara yang saat ini sering digunakan dalam

mengolah air baku untuk air minum isi ulang yaitu ozonisasi, sinar ultraviolet dan

reverse osmosis. Apabila kurang baik dalam proses pengolahannya, maka air

tersebut dapat tercemar oleh bakteri patogen contohnya Escherichia coli (E.coli).

Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan dan pemantauan terhadap kualitas air

minum khususnya air minum isi ulang.4,5

Air minum dengan kualitas yang buruk akan sangat berdampak bagi

kesehatan. Air dapat menjadi media penyebaran penyakit-penyakit tertentu

misalnya diare. Air yang tercemar oleh feses akan terkontaminasi oleh bakteri

Escherichia coli yang dapat menyebabkan diare. Menurut data dinkes kota

Tangerang Selatan, angka penderita diare di Tangerang Selatan cukup tinggi yaitu

sekitar 41%. Sementara di kecamatan Ciputat Timur angka penderita diare sekitar

14% yang kebanyakan adalah anak-anak mulai dari usia kurang dari 1 tahun

sampai usia lebih dari 5 tahun. Selain itu di wilayah kelurahan Pisangan dan

Cirendeu, angka penderita diarenya cukup banyak yaitu sebesar 6,9%. Hal ini

dimungkinkan terjadi salah satunya akibat kualitas air minum yang kurang baik

banyak dikonsumsi masyarakat sekitar.1

Berdasarkan penjelasan diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

terhadap kualitas air minum isi ulang di wilayah kelurahan Pisangan dan Cirendeu

dengan cara memeriksa cemaran bakteri koliform dan mengindentifikasi bakteri

E.coli yang terdapat dalam air. Selain itu peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian ini karena belum pernah ada penelitian seperti ini sebelumnya dan

diharapkan dapat ikut berperan dalam mengurangi angka penyebaran penyakit

yang menyebar melalui air (waterborne disease).

1.2 Rumusan Masalah

Apakah terdapat Escherichia coli pada air minum isi ulang dari depot di

kelurahan Pisangan dan Cirendeu ?

Page 16: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

3

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1Tujuan Umum

Untuk mengetahui kualitas air minum isi ulang dari depot di

kelurahan Pisangan dan Cirendeu.

1.3.2 Tujuan Khusus

• Mengetahui jumlah cemaran bakteri koliform.

• Mengidentifikasi keberadaan bakteri Escherichia coli pada sampel

air minum isi ulang dari depot di kelurahan Pisangan dan Cirendeu.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi peneliti

• Menambah pengetahuan tentang cara penilaian kualitas air minum

secara mikrobiologi.

• Menambah keterampilan dalam pemeriksaan mikrobiologi

pemeriksaan air minum.

• Sebagai syarat kelulusan untuk mendapatkan gelar sarjana

kedokteran.

• Keterampilan penulisan hasil penelitian.

1.4.2 Manfaat bagi Institusi

• Menambah informasi dan literatur mengenai peran ilmu

mikrobiologi dalam menilai kualitas air minum.

• Menambah publikasi ilmiah dalam bidang mikrobiologi.

• Menambah sumber rujukan untuk penelitian selanjutnya.

• Menambah pengetahuan bagi civitas akademika mengenai air

minum yang layak minum.

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

• Memberikan pengetahuan masyarakat mengenai air minum yang

sehat dan layak minum.

Page 17: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

4

• Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai syarat air

minum yang bersih.

• Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai air minum yang

layak minum.

• Sebagai salah satu upaya agar masyarakat dapat minum air yang

sehat sehingga dapat mengurangi penyebaran penyakit yang

ditransmisikan melalui air.

Page 18: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1Bakteri Koliform

Bakteri Koliformmerupakan bakteri batang Gram negatif yang heterogen

dengan habitat alaminya adalah di saluran cerna manusia dan hewan. Familinya

terdiri dari beberapa genus diantaranya yaituEscherichia, Shigela, Salmonella,

Enterobacter, Proteus dan lain-lain. Spesiesnya dibagi berdasarkan antigen yaitu

antigen O,H dan K. Bakteri koliformbersifat fakultatif aerob maupun anaerob dan

dapat memfermentasikan karbohidrat serta menghasilkan berbagai toksin dan

faktor virulensi lainnya. Bakteri enterik dan Enterobacteriaceae disebut juga

sebagai bakteri koliform. Bakteri koliform adalah suatu kelompok bakteri yang

digunakan sebagai indikator adanya polusi dan kondisi yang tidak baik terhadap

makanan atau minuman. Famili Enterobacteriaceae memiliki karakteristik antara

lain merupakan bakteri Gram negatif, bersifat motil dengan flagel peritrik atau

nonmotil, tumbuh pada media pepton atau ekstrak daging tanpa penambahan

natrium klorida atau suplemen lain, dapat pula tumbuh pada agar Mac Conkey

secara anaerob fakultatif, melakukan fermentasi glukosa dan oksidasi glukosa,

sering disertai dengan produksi gas, merupakan katalase positif, oksidase negatif,

dan mereduksi nitrat menjadi nitrit. Enterobakteriaceae yang dapat

memfermentasikan laktosa di kelompokkan ke dalam koliform

Enterobacteriaceae.Sementara yang tidak dapat memfermentasikan laktosa antara

lain adalah Salmonella dan Shigella.6,7

Adanya bakteri koliform dalam suatu makanan dan minuman

menunjukkan kemungkinan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik atau

toksigenik yang berbahaya bagi kesehatan.Bakteri koliform dapat menjadi

indikator dari kontaminasi fekal. Escherichia coli (E.coli), bakteri yang banyak

ditemukan usus besar manusia merupakan indikator adanya kontaminasi fekal dari

manusia. Selain E.coli , koliform lainnya seperti Enterobacter aerogenes, berasal

dari non-fekal mungkin ditemukan pada sampel air.5,8

Page 19: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

6

2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

Enterobacteriaceae atau bakteri koliformadalah bakteri Gram negatif,

bentuk batang yang pendek. Pada pertumbuhan di medium padat in vitro memiliki

morfologi yang khas. Beberapa spesies juga memiliki flagel sehingga

menunjukkan motilitasnya pada permukaan agar yang disebut fenomena

“swarming” yang merupakan ciri dari Proteus Sp. E.coli dan sebagian besar

bakteri enterik lainnya membentuk koloni yang sirkular, konveks, dan halus

dengan tepi yang tegas. Koloni enterobakter memiliki bentuk koloni yang lebih

mukoid.Pola fermentasi karbohidrat dan aktifitas dekarboksilase asam amino dan

enzim lainnya digunakan untuk pembedaan secara biokimia. Beberapa

pemeriksaan misalnya produksi indol dari triptofan sering digunakan pada sistem

identifikasi cepat sedangkan reaksi Voges–Proskauer/VP (produksi

asetilmetilkarbinol dari dekstrosa) lebih jarang digunakan. Biakan pada medium

diferensial yang mengandung zat warna khusus dan karbohidrat misalnya Eosin

Methylen Blue(EMB),Mac Conkey atau medium deoksilat membedakan koloni

yang memfermentasi laktosa dengan yang tidak memfermentasikan laktosa dan

memudahkan identifikasi presumtif secara cepat pada bakteri enterik.Enzim beta-

D galaktosida dan beta-D glukoronidase sering digunakan sebagai indikator

untuk mendeteksi adanya E.coli dan menghitung total koliform.6,7,28

Gambar 2.1 a. Pewarnaan Gram negatif b. Kultur pada Endo Agar

Sumber: Kayser F,Bienz K,Eckert J,et al, 2005

Page 20: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

7

Prinsip dari identifikasi bakteri adalah untuk memastikan bakteri yang

telah dikultur sebelumnya dan menentukan taksonomi dari bakteri tersebut sesuai

klasifikasinya. Cara yang dilakukan antara lain dengan memperhatikan

karakteristik morfologi termasuk pewarnaan di bawah mikroskop. Selain itu

karakteristik fisiologis ditentukan dengan menggunakan medium.7

Dalam melakukan identifikasi bakteri, ada beberapa hal yang dapat

diamati yaitu : karakteristik morfologi seperti bentuk(batang, bulat, spiral);

Ukuran(diplokokus, berantai, berkelompok); Pewarnaan Gram(Gram

posiif/negatif); Flagel ada /tidak, letaknya; Kapsul ada/tidak; Spora/tidak

berspora. Selian itu dari karakteristik fisiologis seperti hasil oksidasi dan katalase;

enzim pemecah karbohidrat, alkohol, glikosida (misalnya betagalaktosida); enzim

metabolisme protein (gelatinase, kolagenase); enzim lainnya (hemolisisn, lipase,

DNAase); hasil metabolisme bakteri; karakteristik dari metabolisme anaerobik

(sitrat sebagai sumber karbon).7

2.1.3Klasifikasi Enterobacteriaceae7

Enterobacteriaceae berdasarkan kemampuan memfermentasikan laktosa

diklasifikasikan menjadi:

1. Cepat memfermentasi laktosa

Enterobacteriaceae yang dapat dengan cepat memfermentasi

laktosa yaitu E.coli : pada medium diferensial terlihat mengkilap

seperti logam; motil; koloni rata; dan tidak lengket, Enterobacter

aerogenes dengan koloni meninggi; tidak ada kilauan logam; sering

motil dan pertumbuhan lebih lengket serta Klebsiella pneumoniae

yang sangat lengket dan mukoid.

2. Lambat memfermentasi laktosa

Beberapa contohnya antara lain : Edwardsiella, serratia,

citrobacter, Arizona, Providencia, Erwinia

3. Tidak dapat memfermentasi laktosa

Yang termasuk ke dalam golongan ini yaitu Shigella dan

Salmonella.Shigella Sp. tidak menghasilkan gas dari dextrosa

sementara Salmonella Sp. motil; menghasilkan asam dan biasanya

Page 21: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

8

gas dari dextrosa. Selain itu ada Proteus Sp. yang dapat membentuk

swarming pada agar; urea dihidrolisis dengan cepat (tercium bau

amonia) serta Pseudomonas Sp. yang memiliki pigmen biru-hijau

yang dapat larut dan berflouresensi; tercium bau manis.

2.2 Escherichia coli (E.coli)

Escherichia coli adalah bakteri enterik dan merupakan flora normal di saluran

pencernaan hewan dan manusia, namun kadang dapat menimbulkan

penyakit.E.colitergolong bakteri Gram negatif, berbentuk batang, tidak

membentuk spora, kebanyakan bersifat motil (dapat bergerak) menggunakan

flagela (gambar 2.3), ada yang mempunyai kapsul, dapat menghasilkan gas dari

glukosa, dan dapat memfermentasi laktosa.7Selain itu, E.coli memiliki klasifikasi

sebagai berikut:Kerajaan : Bacteria

Filum : Proteobacteria

Kelas : Gamma Proteobacteria

Ordo : Enterobacteriales

Family : Enterobacteriaceae

Genus : Escherichia

Species : Escherichia coli

E.coli juga menunjukkan hasil tes indol positif, lisin dekarboksilase dan

fermentasi manitol. Pada medium diferensial seperti EMB agar, koloni E.coli

memiliki morfologi dengan warna pelangi yang berkilau dan tes bercak indol

yang positif.E.coli juga dapat memecah laktosa secara cepat.E.coli dapat dikultur

menggunakan medium selektif yang menghambat pertumbuhan bakteri Gram

positif dan mengandung laktosa sehingga dapat mendiferensiasi bakteri yang

dapat memfermentasi laktosa.6,7,9

E.coli dapat bertahan di air minum antara 4-12 minggu, bergantung kepada

kondisi lingkungan. Saluran pencernaan manusia biasanya terdapat kolonisasi

E.coli dalam 40 jam dan dapat melekat ke lapisan mukosa dari usus besar. E coli

dapat bertahan beberapa bulan sampai tahun dalam saluran pencernaan

manusia.E.coli dapat tumbuh pada media dengan glukosa sebagai komponennya.

Wild-type E.coli tidak membutuhkan faktor pertumbuhan dan secara metabolik

Page 22: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

9

dapat mengubah glukosa menjadi makromolekul yang menyusun sel.Salah satu

faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan E.coli antara lain adalah suhu.

E.coli dapat tumbuh pada suhu minimal 10oC dan maksimal 45oC. Suhu optimal

untuk pertumbuhan E.coli ialah 37oC, oleh karena itu E.coli termasuk ke dalam

golongan mesofilik.29,30,32 Habitat alami dari E.coli adalah di saluran pencernaan manusia dan hewan.

Beberapa koloni bakteri lain yang menjadi flora normal di saluran pencernaan

manusia yaitu Enterobacter, Klebsiella, tetapi bakteri ini juga dapat menimbulkan

penyakit pada manusia. Hal ini yang menjadi alasan bakteri ini dijadikan indikator

dari kontaminasi fekal pada air dan makanan. E.coli dapat masuk ke dalam tubuh

manusia terutama melalui konsumsi pangan yang tercemar, misalnya daging

mentah, daging yang dimasak setengah matang, susu mentah, dan cemaran fekal

pada air dan pangan. Dalam kondisi anaerobik , bakteri ini dapat tumbuh dengan

melakukan fermentasi, memproduksi asam dan gas sebagai produk akhirnya.30,32

Lebih dari 700 tipe antigen (serotipe) dari E. coli di indentifikasi

berdasarkan O,H,K antigen. Serotipe ini berguna untuk menentukan beberapa

strain dari E.coli yang dapat menyebabkan penyakit. Strain patogen dari E.coli

dapat menyebabkan 3 tipe infeksi pada : Infeksi saluran kemih, neonatal

meningitis, dan gastroenteritis. Penyakit tersebut disebabkan oleh sebagian strain

dariE.coli bergantung kepada distribusi dan ekspresi dari virulensinya seperti

adhesin, invasin, toxin, dan kemampuan menyerang dan bertahan terhadap

pejamu.E.coli merupakan patogen yang paling sering menginfeksi manusia seperti

kolesistitis, apendisitis,peritonitis, infeksi pos operasi, sepsis. Infeksi saluran

pencernaan sering disebabkan oleh variasi dari E.coli yaitu EPEC, ETEC, EIEC,

EHEC, dan EAggEC. EPEC dan EAggEC sering menyebabkan diare pada bayi.

ETEC memproduksi enterotoksin yang menyebabkan gejala seperti penyakit

kolera. EIEC menyebabkan infeksi seperti disentri pada usus besar. EHEC

memproduksi verositotoksin dan menyebabkan kolitis.7,9,30

Page 23: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

10

Gambar 2.2 Struktur sel bakteri

Sumber: Brain,Marshal, 2000

2.2.1Variasi dan Patogenitas Escherichia coli

a. Enteropathogenik E. coli (EPEC)

Bakteri ini merupakan bakteri penyebab diare pada bayi secara

epidemi dan sporadis. EPEC menyebabkan diare berair dan kadang

berdarah. EPEC atau disebut juga EAEC (Entero-Aggregative E. coli)

dapat menyebabkan Travelers's Diarrhea disertai mual, muntah, dan nyeri

perut. Cara infeksinya yaitu dengan cara melekatkan dirinya pada sel epitel

usus halus menggunakan EPEC adhesion factor (EAF), kemudian

menginjeksikan toksinnya kedalam enterosit.7

Penyebarannya terjadi karena konsumsi air minum yang

terkontaminasi dan produk daging yang terkontaminasi. Patogenesis dari

diare yang disebabkan infeksi EPEC kemungkinan disebabkan oleh invasi

bakteri ke sel pejamu dibandingkan memproduksi toksin. Dosis infeksi

EPEC yang dapat menginfeksi manusia sekitar 106 .Beberapa tipe EPEC

disebut juga sebagai diffusely adherent E. coli (DAEC), berdasarkan pola

spesifik dari perlekatannya. DAEC menyebabkan diare di Meksiko dan

Afrika Utara.7,30

b. Enterohemorrhagic E. coli (EHEC)

EHEC merupakan penyebab utama dari kolitis hemoragik atau

diare berdarah yang dapat menjadi fatal berupa sindrom hemolitik uremik.

Hal ini disebabkan oleh hemolisin yang dapat melisiskan eritrosit. Gejala

yang timbul adalah trombositopeni dan gagal ginjal akut. Mekanisme

patogenesisnya yaitu EHEC memiliki fimbriae spesifik untuk melekatkan

dirinya dengan enterosit sehingga menyebabkan kolitis hemoragik. EHEC

Page 24: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

11

juga mampu memproduksi toksin misalnya shigela like toksin dan

verositotoksin.EHEC memiliki karakteristik memproduksi verotoksin atau

shigatoxin(Stx). Dosis infeksi dari bakteri ini yaitu 10 - 100 sel.Infeksi

EHEC kebanyakan akibat pencemaran air dan makanan dan daging yang

mentah, susu mentah, sayur-sayuran, susu basi dan jus apel yang tidak

dipasterisasi. EHEC merupakan organisme invasif sedang . Bakteri ini

tidak menginvasi sel mukosa seperti Shigella, tetapi memproduksi toksin

yang mirip dengan shiga toksin.7,30

Gambar 2.3Enterohemorrhagic E. Coli Sumber: Todar K, 2012

2.2.2 Kultur dan Media Pertumbuhan Bakteri

Kultur bakteri merupakan suatu proses proliferasi bakteri dengan

menggunakan substrat nutrien yang sesuai. Beberapa medium memiliki

sumber energi organik seperti karbon, nitrogen, sulfur, fosfor, kalsium,

magnesium dan beberapa enzim. Beberapa bakteri juga membutuhkan

faktor pertumbuhan untuk dapat dikultur pada media yang sesuai.6

Setiap koloni mikrobayang akan diidentifikasi harusbenar-benar

murni dan untukmendapatkan biakan murnidigunakan media selektif yang

memungkinkan untuk isolasikoloni mikroba tersangkaberdasarkan pada

karakter biokimia dari mikroba yang akan mempengaruhi sifat

pertumbuhan bakteri pada suatu media spesifik. Identitas mikroba dapat

dilihat dari pembentukan koloni yang spesifik pada media.6,8

Page 25: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

12

2.2.3 Identifikasi Escherichia coli

2.2.3.1 EMB Agar

EMB agar (Eosin Methylen Blue)merupakan medium

diferensiasi untuk isolasi bakteri Enterobacteriaceae. E. coli pada

medium ini memiliki penampakan koloni berwarna ungu

kehitaman pada bagian tengah dan kilap logam serta berdiameter

2-3 mm (Gambar 2.4A). Enterobacter aerogenes pada media ini

memiliki diameter 4-6 mm, koloni menonjol dan lebih mukoid,

berwarna pink dengan bagian tengah yang berwarna gelap dan

kebanyakan bergabung antara koloni yang satu dengan lainnya

(Gambar 2.4B). Sementara Pseudomonas aeruginosa memiliki

gambaran koloni yang “colourless” (Gambar 2.4C).Tidak memiliki

kilap logam dan bagian tengah koloni berwarna keabuan.

Sementara untuk bakteri yang tidak memfermentasikan laktosa

koloninya tidak berwarna dan translusen.9,11

Gambar 2.4(A) Escherichia coli pada EMB agar(B) Enterobacter aerogenes pada EMB

agar(C) Pseudomonas aeruginosa pada EMB agar

Sumber: ASM Microbe Library.org

Eosin dan pewarna biru metilen menghambat pertumbuhan

bakteri Gram positif dan mendukung pertumbuhan bakteri Gram

negatif. Media ini mengandung laktosa dan sukrosa. Mikroba yang

A B C

Page 26: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

13

dapat memfermentasi laktosa akan menghasilkan koloni dengan

inti berwarna gelap dan kilap logam, sedangkan mikroba yang

tidak dapat memfermentasi laktosa, koloninya tidak berwana.

Media ini cocok untuk mengkonfirmasi bahwa kontaminan

tersebut adalah E coli.9

2.2.3.2 MPN (Most Probable Number)

Metode MPN dapat digunakan untuk menghitung bakteri

koliform ( Total Colifrom). MPN merupakan suatu metode untuk

menghitung jumlah mikroba dengan menggunakan media cair

dalam tabung reaksi yang pada umumnya setiap pengenceran

menggunakan 3 atau 5 seri tabung dan perhitungan yang dilakukan

merupakan tahap pendekatan secara statistik. Prinsip utama metode

ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga

didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang sesuai dan jika

ditanam dalam tabung menghasilkan frekuensi pertumbuhan

tabung positif. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan,

semakin rendah pengenceran yang dilakukan maka semakin sering

tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang

dimasukkan, semakin tinggi pengenceran yang dilakukan maka

semakin jarang tabung positif yang muncul. Nilai MPN sangat

berguna untuk menentukan jumlah mikroorganisme dengan

konsentrasi rendah. Metode ini umumnya digunakan untuk

menganalisa susu, pangan, air atau tanah.9,25

Tabung positif ditunjukkan oleh adanya pertumbuhan

bakteri dan gas.9 Nilai MPN diperoleh dengan asumsi sebagai

berikut:

• Bakteri dalam contoh menyebar secara acak

• Bakteri dalam contoh tidak berkelompok tetapi saling terpisah

• Organisme yang terdapat dalam contoh dapat tumbuh dalam

media selama inkubasi

Page 27: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

14

• Kondisi yang sesuai untuk pertumbuhan seperti media, suhu,

dan waktu inkubasi.

Perhitungan MPN berdasarkan pada jumlah tabung reaksi

yang positif, yakni yang ditumbuhi oleh mikroba setelah diinkubasi

pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif

dapat dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan atau

terbentuknya gas di dalam tabung kecil (tabung durham) yang

diletakan terbalik, yaitu jasad renik yang membentuk gas.9

Ada 3 tahap dari metode MPN :

• Tahap presumtif

Sampel yang telah dikumpulkan diinokulasikan ke dalam laktosa broth

yang berisi tabung durham. Pada kultur yang positif, bakteri tumbuh

disertai dengan produksi asam dan gas. Karena beberapa bakteri dapat

memfermentasi laktosa dan memproduksi asam dan gas, hasil positif dari

tes presumtif merupakan indikator yang baik untuk mengetahui

keberadaan koliform.9

• Tahap konfirmasi

Beberapa bakteri non koliform dapat menyebabkan hasil positif palsu pada

tahap presumtif. Oleh karena itu semua hasil positif dari tahap presumtif di

goreskan ke agar EMB dan di inokulasikan ke dalam Brilliant Green.9

• Tahap Pelengkap

Dilakukan pewarnaan Gram untuk menentukan bakteri Gram

negatif atau Gram positif. Selain itu dilakukan juga uji IMViC (uji

Indol, uji Methyl Red, uji Voges Preskauer, uji penggunaan

Citrate).26

Kelebihan dari metode MPN antara lain akurasi dapat ditingkatkan

dengan memperbanyak tabung yang digunakan setiap pengencerannya,

ukuran(volume) sampel yang cukup besar dibanding plate count. Sensitivitas

umumnya cenderung lebih baik pada konsentrasi mikroorganisme yang sedikit

dari pada plate count. Jika medium spesifik yang sesuai dengan pertumbuhan

bakteri target dapat dibuat maka perkiraan perhitungan MPN dapat dilakukan

berdasarkan medium tersebut.25

Page 28: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

15

2.2.4 Lactose Broth

Lactose broth digunakan sebagai media untuk mendeteksi adanya

bakteri koliform dalam air, makanan, dan produk susu. Pepton dan ekstrak

daging menyediakan nutrien penting untuk metabolisme bakteri. Laktosa

menyediakan sumber karbohidrat yang dapat difermentasi untuk bakteri

koliform. Media ini biasanya digunakan dalam presumptive test atau uji

penduga untuk bakteri koliform. Kehadiran koliform ditandai dengan

munculnya gas pada tabung durham. Lactose broth dibuat dengan

komposisi 0,3% ekstrak daging; 0,5% pepton; dan 0,5% laktosa.9

2.3 Air Minum

Air minum merupakan air yang tanpa atau melalui proses pengolahan yang

memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air yang dapat

diminum yaitu air yang bebas dari bakteri yang berbahaya dan ketidakmurniaan

secara kimiawi. Air minum harus bersih, jernih, tidak berwarna, tidak berbau.

Selain itu, air minum merupakan air yang dapat langsung diminum langsung tanpa

dimasak terlebih dahulu. Sedangkan air bersih merupakan air yang digunakan

untuk keperluan sehari-hari yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum

setelah dimasak terlebih dahulu. Air yang terkontaminasi oleh organisme patogen

dapat menjadi penyebab menyebarnya penyakit infeksi. Sumber dari terdapatnya

patogen dalam air adalah karena terjadinya kontaminasi fekal.12,13,14

Dalam peraturan menteri kesehatan ditetapkan bahwa syarat air minum

yang sehat adalah memenuhi syarat fisika, mikrobiologi, kimia, dan radioaktif.

Selain itu air minum yang dikonsumsi tidak boleh menimbulkan gangguan

kesehatan. Jenis air minum meliputi: (a) Air yang didistribusikan melalui pipa

untuk keperluan rumah tangga; (b) air yang didistribusikan melalui tangki air; (c)

air kemasan; (d) air yang digunakan untuk produksi bahan makanan dan minuman

yang disajikan kepada masyarakat.15

Penyediaan air bersih harus diperhatikan kualitas dan kuantitasnya serta

harus memenuhi standar yang berlaku. Untuk itu setiap perusahaan penyedia air

minum harus selalu memeriksakan kualitas airnya sebelum didistribusikan pada

konsumen, karena air baku yang digunakan belum tentu memenuhi standar

Page 29: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

16

sehingga perlu dilakukan pengolahan agar dapat memenuhi standar air minum.

Air minum yang ideal harus jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa dan

tidak mengandung kuman patogen. Pada hakikatnyapersyaratan ini dibuat untuk

mencegah terjadinya serta meluasnya penyakit bawaan air / waterborne disease.16

Air minum yang kita minum harus dilakukan pengawasan kualitasnya

meliputi air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik pemerintah

maupun swasta yang didistribusikan ke masyarakat dengan sistem perpipaan dan

air minum yang diproduksi oleh suatu perusahaan, baik pemerintah maupun

swasta, didistribusikan kepada masyarakat dengan kemasan dan atau kemasan isi

ulang yang dilakukan oleh dinas kesehatan setempat.Pengawasan kualitas air

bertujuan untuk mencegah penurunan kualitas dan penggunaan air yang dapat

mengganggu dan membahayakan kesehatan, serta meningkatkan kualitas air.12,17

Sekarang ini kebutuhan air bagi masyarakat dipasok oleh PDAM yang

merupakan Badan Usaha Milik Daerah. Selain itu, air minum masyarakat juga

berasal dari perusahaan swasta yaitu air minum dalam kemasan (AMDK), yang

tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia

(Aspadin), dan air minum yang diproduksi oleh depo-depo yang teergabung

dalam asosiasi Pengusaha depo air (Aspada).18

2.3.1 Persyaratan Kualitas Air Minum

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan, air minum yang aman bagi

kesehatan adalah air minum yang memnuhi syarat fisika, kimia,

mikrobiologis dan radioaktif yang dimuat dalam parameter wajib dan

parameter tambahan. Untuk menjaga kualitas air minum yang dikonsumsi

oleh masyarakat, dilakukan pengawasan kualitas air minum secara internal

dan eksternal. Pengawasan secara internal dilakukan oleh penyelenggara

air minum yaitu badan usaha milik negara/daerah, koperasi,badan usaha

swasta, usaha perorangan,kelompok masyarakat atau individual yang

melakukan penyelenggaraan penyediaan air minum untuk menjamin

kualitas air minum. Pengawasan secara eksternal dilakukan oleh dinas

kesehatan Kabupaten/Kota. Kegiatan yang dilakukan dalam pengawasan

kualitas air minum meliputi inspeksi sanitasi, pengambilan sampel air,

Page 30: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

17

pengujian kualitas air, analisa hasil laboratorium, rekomendasi dan tindak

lanjut.5Adapun parameter wajib dan tambahan dalam persyaratan kualitas

air minum dapat dilihat dalam Tabel 2.2.

2.3.2 Air Minum Isi Ulang Kebutuhan masyarakat terhadap air minum kian meningkat seiring

dengan pesatnya pertumbuhan penduduk. Selama ini sebagian besar

kebutuhan air minum dipenuhi dari sumber air tanah atau air bersih yang

berasal dari air permukaan yang diolah oleh Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM). Karena semakin rendahnya kualitas air sumur,

sementara PDAM juga belum mampu memasok air bersih dengan jumlah

dan kualitas cukup, pemakaian air minum dalam kemasan (AMDK)

meningkat tajam terutama di kalangan masyarakat menengah ke atas. Hal

ini karena air minum ini dianggap lebih praktis dan higienis oleh sebagian

masyarakat. Akan tetapi harga AMDK oleh sebagian masyarakat dianggap

terlalu mahal sehingga mereka beralih iar minum yang berasal dari depot

atau yang lebih dikenal dengan nama Air Minum Isi Ulang (AMIU).19

Salah satu upaya untuk memenuhi kebutuhan air minum adalah

produksi air minum isi ulang yang pada saat ini telah berkembang pesat di

seluruh daerah di Indonesia, terutama di perkotaan seiring dengan

pertumbuhan industri air dalam kemasan. Usaha ini ditempuh untuk

memberikan pilihan bagi masyarakat untuk mendapatkan air minum yang

baik ditengah-tengah semakin mahalnya harga air minum dalam

kemasan.Pengolahan air memiliki tiga tujuan yaitu untuk meningkatkan

estetika dari air agar dapat diterima oleh konsumen, untuk menghilangkan

senyawa toksik dan berbahaya dan untuk menghilangkan atau menon-

aktifkan organisme yang menyebabkan penyakit yang ada di dalam air. 20,21

Depot Air Minum adalah usaha industri yang melakukan proses

pengolahan air baku menjadi air minum dan menjual langsung kepada

konsumen. Air baku adalah air yang belum diproses atau sudah diproses

menjadi air bersih yang memenuhi persyaratan mutu sesuai Peraturan

Page 31: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

18

Kesehatan untuk diolah menjadi produk air minum. Air baku yang

digunakan Depot Air Minum harus memenuhi standar mutu dan

persyaratan kualitas air minum sebagaimana diatur dalam Peraturan

Menteri Kesehatan RI.5

Beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas air minum isi

ulang yaitu hygiene dan sanitasi depot, sarana pengolahan, dan proses

pengolahan air minum isi ulang. Proses pengolahan air minum isi ulang

yang saat ini dilakukan diberbagai depot yang ada di masyarakat yaitu

proses ozonisasi, ultraviolet (UV), dan reversed osmosis (RO).22

Proses pengolahan air minum di Depot Air Minum meliputi

penampungan air baku, penyaringan/ filterisasi, desinfeksi dan pengisian.

Proses filtrasi bertujuan selain untuk memisahkan kontaminan tersuspensi

juga memisahkan campuran yang berbentuk koloid termasuk

mikroorganisme dari dalam air, sedangkan desinfeksi bertujuan untuk

membunuh mikroorganisme yang tidak tersaring pada proses

sebelumnya.19

Air baku yang akan digunakan sebagai air minum isi ulang akan

melewati beberapa tahap proses pengolahan. Mula-mula air baku dari

tangki penampung akan melewati filter dari bahan silika untuk menyaring

partikel kasar. Setelah itu memasuki karbon aktif untuk menghilangkan

bau. Tahap berikutnya adalah air disaring dengan saringan berukuran 0,3

mikron lalu ke saringan 0,1 mikron untuk menahan bakteri. Air yang telah

bebas dari bau dan bakteri tersebut kemudian ditampung di tabung khusus

yang berukuran lebih kecil dibanding tabung penampung air baku.

Selanjutnya adalah tahap mematikan mikroorganisme yang mungkin

masih tersisa. Untuk mematikan mikroorganisme, dapat digunakan sistem

lampu sinar ultraviolet (UV) pada instalasi air minum isi ulang.5

Page 32: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

19

Tabel 2.1 Persyaratan Kualitas Air Minum

I. Parameter Wajib No Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum Yang

diperbolehkan

1 Parameter yang berhubungan

langsung dengan kesehata n

a. Parameter Mikrobiologi

1) E.coli KoliformJumlah per

100ml Sampel

0

2) Total KoliformJumlah per

100ml Sampel

0

b. Kimia anorganik

1) Arsen mg/l 0,01

2) Flourida mg/l 1,5

3) Total Kromium mg/l 0,05

4) Kadmium mg/l 0,003

5) Nitrit, ( sebagai NO2-) mg/l 3

6) Nitrat, (sebagai NO3-) mg/l 50

7) Sianida mg/l 0,07

8) Selenium mg/l 0,01

2 Parameter yang tidak langsung

berhubungan dengan kesehatan

a. Parameter Fisik

1) Bau Tidak berbau

2) Warna TCU 15

3) Total zat padat terlarut

(TDS)

mg/l 500

4) Kekeruhan NTU 5

5) Rasa Tidak berasa

6) Suhu OC Suhu udara ±3

b. Parameter Kimiawi

1) Aluminium mg/l 0,2

2) Besi mg/l 0,3

3) Kesadahan mg/l 500

4) Klorida mg/l 250

5) Pangan mg/l 0,4

Sumber: Permenkes RI, 2010

Page 33: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

20

2.3.3 Produksi Air Minum Isi Ulang

Urutan proses produksi air minum di Depot Air Minum adalah

sebagai berikut :

• Penampungan Air Baku dan Syarat Bak Penampung

Air baku yang diambil dari sumbernya diangkut dengan

menggunakan tangki dan selanjutnya ditampung dalam bak atau

tangki penampung. Bak penampung harus dibuat dari bahan tara

pangan (food grade), harus bebas dari bahan-bahan yang dapat

mencemari air.5Tangki pengangkutan mempunyai persyaratan yang

terdiri atas :

a. Khusus digunakan untuk air minum

b. Mudah dibersihkan serta di desinfektan dan diberi

pengaman

c. Harus mempunyai manhole

d. Pengisian dan pengeluaran air harus melalui kran

e. Selang dan pompa yang dipakai untuk bongkar muat air

baku harus diberi penutup `yang baik, disimpan dengan am

an dan dilindungi dari kemungkinan kontaminasi.

Tangki pengangkutan harus dibersihkan, disanitasi dan

desinfeksi bagian luar dan dalam minimal 3 bulan sekali. Air baku

harus diambil sampelnya, yang jumlahnya cukup mewakili untuk

diperiksa terhadap standar mutu yang telah ditetapkan oleh Menteri

Kesehatan, sesuai dengan ketentuan pada keputusan menteri

kesehatan.5

• Penyaringan bertahap terdiri dari :

a. Saringan berasal dari pasir atau saringan lain yang efektif

dengan fungsi yang sama. Fungsi saringan pasir adalah menyaring

partikel-partikel yang kasar. Bahan yang dipakai adalah butir-butir

silika (SiO2) minimal 80%. Ukuran butir-butir yang dipakai

ditentukan dari mutu kejernihan air yang dinyatakan dalam NTU.5

b. Saringan karbon aktif yang berasal dari batu bara atau

batok kelapa berfungsi sebagai penyerap bau, rasa, warna, sisa

Page 34: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

21

khlor dan bahan organik. Daya serap terhadap Iodine (I2) minimal

75%.5

c. Saringan/Filter lainnya yang berfungsi sebagai saringan

halus berukuran maksimal 10 (sepuluh) micron.5

• Desinfeksi

Desinfeksi bertujuan untuk membunuh kuman patogen.

Proses desinfeksi dengan menggunakan ozon (O3) berlangsung

dalam tangki atau alat pencampur ozon lainnya dengan konsentrasi

ozon minimal 0,1 ppm dan residu ozon sesaat setelah pengisian

berkisar antara 0,06 - 0,1 ppm. Tindakan desinfeksi selain

menggunakan ozon, dapat dilakukan dengan cara penyinaran

Ultraviolet (UV) dengan panjang gelombang 254 nm atau kekuatan

2537 0 A dengan intensitas minimum 10.000 mw detik per cm2.5

a. Pembilasan, Pencucian dan Sterilisasi Wadah : Wadah

yang dapat digunakan adalah wadah yang terbuat dari

bahan tara pangan (food grade) dan bersih. Depot Air

Minum wajib memeriksa wadah yang dibawa

konsumen dan menolak wadah yang dianggap tidak

layak untuk digunakan sebagai tempat air minum.

Wadah yang akan diisi harus di sanitasi dengan

menggunakan ozon (O3) atau air ozon (air yang

mengandung ozon). Bilamana dilakukan pencucian

maka harus dilakukan dengan menggunakan berbagai

jenis deterjen tara pangan (food grade) dan air bersih

dengan suhu berkisar 60-850C, kemudian dibilas

dengan air minum/air produk secukupnya untuk

menghilangkan sisa-sisa deterjen yang dipergunakan

untuk mencuci.5

b. Pengisian wadah dilakukan dengan menggunakan alat

dan mesin serta dilakukan dalam tempat pengisian yang hygienis.5

Page 35: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

22

c. Penutupan wadah dapat dilakukan dengan tutup yang

dibawa konsumen dan atau yang disediakan oleh Depot Air

Minum.5

2.4 Kerangka Teori

Pengisian, pembilasan

penutupanWadah

Desinfeksi (Ozon/UV) Depot Air

Minum Isi Ulang

Proses pengolahan

Penampungan air baku

Penyaringan

Hygine dan sanitasi Depot

Air Baku

Air Pegunungan

Air Tanah

Air Permukaan

Ada Kontaminasi

Tidak ada Kontaminasi

Layak Minum

Air Minum Isi Ulang

Escherichia coli

Tidak Layak Minum

Page 36: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

23

2.5 Kerangka Konsep

Keterangan

Variabel terikat

Variabel Bebas

Air Minum Isi Ulang

Depot air minum isi ulang

Proses pengolahan

Penampungan air baku Desinfeksi ( penutupan wadah, pencucian, pembilasan) Penyaringan air

Sanitasi dan higienitas

Resiko Kontaminasi

Uji MPN Koliform: • Uji presumtif • Uji Pelengkap : Inokulasi ke EMB agar,

Pewarnaan Gram, uji gula-gula, IMViC

Escherichia coli

Page 37: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

24

2.5 Definisi Operasional No Variable Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur

1 Air Minum

Isi Ulang

Air minum yang diisi

ulang dan dijual di depot Galon air Liter Kategorik

2 Escherichia

coli

Bakteri Gram negative,

bentuk batang berwarna

merah pada pewarnaan

Gram, memfermentasi

laktosa, indol +, motil +,

MR +,VP -, Sitrat -,

membentuk koloni kilap

logam pada EMB agar

- Pewarnaan

Gram

- Uji IMVIC

- EMB agar

- Ada/

tidak

ada

Kategorik

3

Hasil positif

uji

presumptive

Tabung berisi lactose

broth yang berubah

menjadi keruh dan

terdapat gas pada tabung

durham

Tabel MPN 3 seri

tabung

Jumlah

koliform/100

ml air

Numerik

4 Uji IMViC

Suatu uji yang terdiri

dari uji indol, MR-VP,

dan sitrat umtuk

mengidentifikasi

Escherichia coli.

Media SIM

Media MR-VP

Agar miring sitrat

Positif/negatif Kategorik

5 Uji Gula-

Gula

Uji fermentasi

karbohidrat yang terdiri

dari glukosa, laktosa,

maltosa, mannitol, dan

sukrosa dengan media

cair dalam tabung

dengan tutup kapas

berwarna

Media uji gula gula

Positif/negatif

dan/atau ada

gas/tidak

Kategorik

6 Pewarnaan

Gram

Pewarnaan diferensial

untuk menentukan sifat

dan morfologi bakteri

Pewarna ungu

kristal karbol, lugol,

alkohol 96%,

safranin, mikroskop

olympus

Gram(-) atau

Gram (+),

koliform/

bukan

koliform

Kategorik

Page 38: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

25

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan metode Most

Probable Number (MPN), pewarnaan Gram, uji gula-gula dan uji IMVIC.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta pada bulan April s.d Agustus 2015.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah semua depot air minum isi ulang yang terletak di

wilayah kelurahan Pisangan dan Cirendeu yaitu sebanyak 9 depot.

3.3.2 Sampel Yang Diteliti

Sampel yang diteliti adalah semua air minum isi ulang dari depot

yang terletak di wilayah kelurahan Pisangan dan Cirendeu yaitu sebanyak

9 sampel

3.3.3 Cara Pengambilan Sampel

Sampel diambil secara total sampling. Sampel air diambil dari

depot air minum isi ulang menggunakan galon air yang di desinfeksi oleh

depot yang kemudian langsung dipindahkan ke dalam wadah steril.

Sampel air harus segera di proses, tidak boleh lebih dari 24 jam sejak saat

pengambilan sampel.

3.3.4 Identifikasi Variabel

3.3.4.1 Variabel Bebas

Air minum isi ulang dari Depot Air Minum Isi Ulang di

kelurahan Pisangan-Cirendeu.

Page 39: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

26

3.3.4.2 Variabel Terikat

Jumlah bakteri koliform dan bakteri Escherichia coli

yang diisolasi dari air minum isi ulang.

3.3.5 Kriteria Inklusi dan Kriteria Ekslusi

3.3.5.1 Kriteria Inklusi

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini yaitu air minum isi

ulang yang diisi langsung dari depot di wilayah kelurahan

Pisangan dan Cirendeu tidak lebih dari 24 jam

3.3.5.2 Kriteria Ekslusi

• Air minum isi ulang yang wadah dan tutupnya terdapat

kerusakan

• Air minum isi ulang yang terlihat keruh

3.4 Cara Kerja Penelitian

3.4.1 Pengujian Most Probable Number (MPN)

Metode ini terdiri dari dua tahap pengujian yaitu uji pendugaan

(presumptive test), uji konfirmasi (confirmed test), danuji pelengkap

(complete test).23

3.4.1.1 Persiapan Alat dan Bahan

Sterilisasi alat yang akan digunakan dengan autoklaf.

Ukur contoh cair sebanyak 200 ml secara aseptik kemudian

masukkan dalam wadah steril.Siapkan 9 tabung reaksi yang diisi

dengan masing-masing 10 ml lactose broth serta tabung durham di

dalamnya yang telah di autoklaf sebelumnya pada suhu 1210C.23

3.4.1.2 Tahap Pendugaan ( Presumtif test)

Ambil 9 tabung reaksi yang telah di autoklaf. Masukan

ke dalam 3 tabung pertama sebanyak 10ml sampel, 3 tabung kedua

sebanyak 1ml sampel dan 3 tabung terakhir sebanyak 0,1 ml

sampel. Inkubasi pada temperatur 35 °C selama 24 jam sampai

Page 40: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

27

dengan 48 jam. Perhatikan adanya gas yang terbentuk di dalam

tabung Durham. Hasil uji dinyatakan positif apabila terbentuk gas.

23

3.4.1.3 Inokulasi ke EMB agar

Buat goresan pada media EMB agar dari tabung LB yang

positif, inkubasi pada temperatur 35 °C selama 18 jam sampai

dengan 24 jam untuk diidentifikasi. Koloni yang diduga E. coli

berdiameter 2 mm sampai dengan 3 mm, warna hitam atau gelap

pada bagian pusat koloni, dengan atau tanpa metalik kehijauan

yang mengkilap pada media EMB agar. 23

3.4.1.4 Tahap Pelengkap (Complete Test) Tahap pelengkap ini terdiri dari pewarnaan Gram, uji fermentasi

karbohidrat/ uji gula-gula, dan uji IMViC.

3.4.2 Uji biokimia dengan uji gula-gula dan uji IMViC Ambil koloni yang diduga dari masing-masing media EMB agar

dengan menggunakan ose untuk dilakukan pewarnaan Gram dan uji

biokimia. 23

3.4.2.1 Uji produksi indol

Inokulasikan koloni dari EMB agar pada media SIM dan

inkubasikan pada temperatur 35 °C selama 24 jam ± 2

jam.Teteskan larutan Erlich 1-3 tetes. Hasil reaksi positif ditandai

dengan adanya bentuk cincin merah pada lapisan atas media,

sedangkan hasil reaksi negatif ditandai dengan terbentuknya cincin

kuning. 23

3.4.2.2 Uji Voges-Proskauer (VP)

Ambil biakan dari media EMB agar lalu inokulasikan ke

tabung yang berisi 10 ml media MR-VP dan inkubasikan pada

temperatur 35 °C selama 48 jam ± 2 jam. Pindahkan 5 ml MR-VP

ke tabung reaksi dan tambahkan 0.6 ml larutan α-naphthol dan 0.2

Page 41: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

28

ml KOH 40 %, kemudian digoyang-goyang.Hasil reaksi positif

ditandai adanya warna merah muda eosin dalam waktu 2 jam.23

3.4.2.3 Uji Methyl Red (MR)

Ambil biakan dari media EMB agar lalu inokulasikan ke

tabung yang berisi 10 ml media MR-VP dan inkubasikan pada

temperatur 35 °C selama 48 jam ± 2 jam. Tambahkan 2 tetes

sampai dengan 5 tetes indikator MR pada tabung. Hasil uji positif

ditandai adanya warna merah dan hasil reaksi negatif ditandai

adanya warna kuning. 23

3.4.2.4 Uji Sitrat

Inokulasikan koloni dari media EMB agar ke dalam media

agar miring sitrat, dan inkubasikan pada temperatur 35 °C selama

96 jam. Hasil uji positif ditandai dengan terbentuknya kekeruhan

pada media.23

3.4.2.5 Uji Gula-Gula

Inokulasikan koloni dari EMB agar sebanyak 1 ose pada

tabung uji gula-gula dan inkubasikan selama 24jam. Hasil uji

positif ditandai dengan perubahan warna larutan uji menjadi

kuning dan disertai pembentukan gas pada tabung durham. 23

3.4.2.6 Pewarnaan Gram

Siapkan objek glass yang bersih. Lalu buatlah preparat

ulas (smear) yang telah difiksasi dari EMB agar yang diduga E.

coli. Kemudian teteskan zat pewarna primer ungu kristal violet,

usahakan semua ulasan terwarnai dan tunggu selama ± 4 menit,

kemudian cuci dengan air mengalir.Teteskan mordant(lugol’s

iodine) lalu tunggu ± 1menit, kemudian cuci dengan air mengalir.

Lalu beri larutan pemucat (etanol 96%) setetes demi setetes hingga

etanol yang jatuh berwarna jernih. Jangan sampai terlalu banyak

(overdecolorized), kemudian cuci dengan air mengalir. Teteskan

counterstain (safranin) dan tunggu selama ± 45 detik, kemudian

Page 42: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

29

cuci dengan air mengalir.Keringkan preparat dengan kertas tissue

yang ditempelkan di sisi belakang ulasan (jangan sampai merusak

ulasan) lalu biarkan mengering di udara. Hasil pewarnaan bakteri

Gram negatif akan berwarna merah dan bakteri Gram positif

berwarna ungu. Apabila hasil pewarnaan menunjukkan Gram

negatif, amati morfologi dan lanjutkan dengan melakukan uji

IMVIC dan uji gula-gula.. Jika kultur dugaan tersebut E. coli maka

akan menunjukkan sifat Gram negatif dan morfologi sel berbentuk

batang pendek. 23

3.4.3 Alat dan Bahan Penelitian

3.4.3.1 Alat Penelitian

a. Tahap pengujian MPN

Alat yang digunakan dalam tahapan ini yaitu:

tabung reaksi, tabung durham, gelas kimia, mikropipet,

botol sampel, pinset, pembakar bunsen, timbangan,

magnetic stirer; inkubator, penangas air, autoklaf, lemari

pendingin (refrigerator), plastik tahan panas, rak tabung,

tissue, karet, kapas, spidol, label, alkohol swab, laminar air

flow.

b. Penanaman ke Media selektif

Alat yang digunakan yaitu bunsen,korek,laminar

air flow, jarum inokulasi (ose) bulat, label, spidol,

inkubator, lemari es.

c. Pewarnaan Gram

Alat yang digunakan antara lain glass objek,

bunsen,jarum inokulasi (ose) bulat, rak pewarnaan, botol

aquadest, tissue, bunsen,korek, spidol, mikroskop.

d. Uji biokimia

Alat yang digunakan yaitu tabung reaksi,laminar

air flow, label, spidol, rak tabung reaksi, inkubator,

bunsen,korek, jarum inokulasi (ose) bulat dan jarum.

Page 43: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

30

3.4.3.2 Bahan Penelitian

a. Tahap pengujian MPN

Bahan yang digunakan antara lain air minum isi

ulang dan larutan lactose broth.

b. Tahap penanaman ke media selektif

Bahan yang digunakan antara lain media selektif

EMB agar.

c. Pewarnaan Gram

Bahan yang digunakan antara lain larutan

pewarnaan Gram ungu kristal karbol, safranin, alkohol

96%,lugol, aquadest, minyak emersi.

d. Tahap uji biokimia

Bahan yang digunakan antara lain adalah larutan uji

gula-gula yang terdiri dari glukosa, laktosa, maltosa,

mannitol, sukrosa, media SIM, media cair MR-VP, media

agar miring sitrat, alpha naftol, KOH 40%.

Page 44: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

31

3.4.4 Alur Penelitian

Gambar 3.1 Alur penelitian

3.5 Analisis data

Data yang telah terkumpul diolah dan disajikan dalam bentuk tabel.

Selanjutnya hasilnya dibandingkan dengan persyaratan air minum berdasarkan

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/per/IV/2010.

Pewarnaan Gram

Pengumpulan sampel dari Depot Air Minum isi Ulang (DAMIU) di Kelurahan Pisangan-

Cirendeu

Sebanyak 500ml sampel dari tiap-tiap DAMIU di tampung di wadah steril

Uji pendugaan (presumptive test)

Hasil (+) Hasil (-)

Uji tidak dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Inokulasi ke EMB agar

Uji IMVIC

Interpretasi hasil

Hasil positif (koloni diduga E.coli)

Hasil (-) Uji tidak dilanjutkan ke tahap selanjutnya

Uji gula-gula

Interpretasi menggunakan tabel MPN seri 3 tabung

Hasil : Jumlah koliform/100ml air

Pembuatan proposal penelitian

Lulus uji proposal

Page 45: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

32

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Most Probable Number (MPN) Koliform

4.1.1 Tahap Uji Pendugaan ( Presumptive Test )

Sampel air minum isi ulang yang diambil di depot dari kelurahan

Pisangan dan Cirendeu sebanyak 9 depot, diuji menggunakan metode most

probable number dengan seri 3 tabung setiap pengencerannya. Tahap

pertama yang dilakukan yaitu uji pendugaan (presumptive test) dengan

menggunakan media berupa lactose broth karena merupakan media untuk

mendeteksi adanya bakteri koliform. Hasil positif ditandai dengan

terbentuknya gas dalam tabung durham dan bersifat asam bila warna

media menjadi kuning yang dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 (A) Hasil negatif pada lactose broth,

(B) Hasil positif pada lactose broth

Berdasarkan gambar diatas maka didapatkan hasil positif apabila

terbentuk gas pada tabung durham. Di dalam lactose broth mengandung

pepton dan ekstrak daging yang menyediakan nutrien penting untuk

metabolisme bakteri. Laktosa yang terkandung juga menyediakan sumber

karbohidrat yang dapat difermentasi oleh bakteri koliform. Keberadaan

bakteri koliform ditandai dengan adanya gas di dalam tabung durham,

A

B

Page 46: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

33

hasil positif tersebut kemudian dicocokkan dengan tabel MPN seri 3

tabung dan dapat dilihat dalam tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji MPN Sampel MPN Seri 3 Tabung MPN

(per 100ml) 3x10ml 3x1ml 3x0,1ml

1 3 3 1 460

2 3 0 0 23

3 3 2 2 210

4 0 0 0 4

5 3 3 0 240

6 3 3 0 240

7 3 2 1 150

8 3 3 1 460

9 3 2 1 150

Berdasarkan Tabel 4.1 dari 9 sampel air minum isi ulang yang diuji 8

sampel tidak memenuhi syarat batas maksimal bakteri koliform yang ditetapkan

dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.492/MENKES/Per/IV/2010 yaitu kadar maksimum bakteri koliform 0 per 100

ml air.Pada pemeriksaan sampel air minum isi ulang, didapatkan sampel dengan

jumlah bakteri koliform paling sedikit yaitu sampel 4 dengan 4 per 100 ml airdan

sampel 2 yaitu 23 per 100 ml air. Sampel yang mengandung jumlah bakteri

koliform terbanyak yaitu sampel 1 dan sampel 8 yaitu 460 per 100 ml air.

Sementara sampel 5 dan 6 mengandung jumlah bakteri koliform sebanyak 240 per

100ml air. Sampel 7 dan 8 memiliki jumlah bakteri koliform yang sama yaitu 150

per 100ml air. Dan untuk sampel 3 mengandung jumlah bakteri koliform

sebanyak 210 per 100ml air. Sehingga ddidapatkan kesimpulan dari 9 sampel

yang diuji sebanyak 8 sampel mengandung bakteri koliform di atas batas

maksimum dan 1 sampel berdasarkan persyaratan kualitas air minum menurut

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.492/MENKES/Per/IV/2010.

Adanya bakteri koliform di dalam air minum isi ulang menunjukkan kemungkinan

adanya kontaminasi serta adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik yang

dapat mengganggu kesehatan.

Page 47: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

34

Faktor yang mungkin menyebabkan hasil positif dari uji presumptif MPN

ini adalah terjadinya kontaminasi air minum isi ulang pada proses pengolahannya

antara lain penampungan air baku, desinfeksi maupun penyaringan. Selain itu

sanitasi dan higienitas dari depot air minum isi ulang itu sendiri dapat

mempengaruhi hasil uji MPN. Sanitasi yang buruk serta higienitas yang rendah

menyebabkan terjadinya kontaminasi. Berdasarkan hasil observasi dari depot air

minum isi ulang yang menjadi sampel penelitian ini ada beberapa yang memiliki

sanitasi dan higienitas yang buruk dan proses desinfeksi wadah yang kurang

memenuhi syarat yaitu pada sampel 1 dan 8. Hal ini dapat menjelaskan mengapa

hasil MPN terhadap sampel air minum isi ulang dari depot tersebut positif dan

menunjukkan hasil yang paling banyak.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang sama yang dilakukan

oleh Radji M (2008) terhadap air minum isi ulang di daerah Lenteng Agung dan

Srengseng berjumlah 13 sampel yang diperiksa, ternyata semuanya mengandung

bakteri koliform.Penelitian lain yang dilakukan oleh Bambang A (2014)di

Manado yang berjumlah 9 sampel, ternyata semuanya mengandung bakteri

koliform sehingga tidak memenuhi persayaratan kualitas air minum menurut

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia

No.492/MENKES/Per/IV/2010.Pratiwi A (2007) juga meneliti kualitas air

minum isi ulang secara bakteriologis di Bogor dengan hasil dari 27 depot hanya 2

yang tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian yang bervariasi ini dapat disebabkan

oleh banyak faktor antara lain sanitasi dan higienitas depot, operator depot serta

proses pengolahan air minum isi ulang yang dapat menjadi sumber kontaminasi.

4.2 Identifikasi Escherichia coli

Setiap sampel yang memberi hasil positif pada uji presumtif di

inokulasikan pada media EMB agar dan diinkubasikan pada suhu 35oC selama 24

jam. Media uji EMB agar merupakan medium diferensiasi untuk isolasi bakteri

koliform, adanya Eschecrichia coli ditandai dengan koloni berwarna ungu

kehitaman pada bagian tengah dan kilap metalik serta berdiameter 2-3 mm seperti

terlihat pada gambar 4.2. Hasil inokulasi pada EMB agar kemudian dilanjutkan

dengan uji gula-gula dan uji IMVIC serta dilakukan pewarnaan Gram.

Page 48: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

35

Sampel air minum isi ulang yang di uji, hasil inokulasi pada EMB agar

memberikan hasil yang bervariasi seperti yang terlihat pada tabel 4.2.

Gambar 4.2 Hasil inokulasi pada EMB Agar

Sampel 4 tidak dilakukan inokulasi ke EMB agar karena menunjukkan hasil

negatif pada uji presumptif, kemudian sebanyak 8 sampel yang telah di uji dan

diinokulasikan di EMB agar, didapatkan hasil 5 sampel air minum isi ulang

menunjukkan koloni dengan kilap logam, hal ini diduga merupakan koloni dari

E.coli dikarenakan EMB agar mengandung eosin dan methylen blue yang mampu

menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan mendukung pertumbuhan

bakteri Gram negatif. Selain itu, laktosa yang terkadung didalamnya diferementasi

oleh bakteri yang mampu memfermentasikan laktosa sehingga akan menghasilkan

koloni dengan inti gelap dengan kilap logam yang menandakan adanya produksi

asam. Escherichia coli merupakan bakteri yang dapat memfermentasikan latosa

secara cepat dan memproduksi asam yang banyak sehingga mengasilkan koloni

kilap logam akibat endapan pigmen hijau metalik.8,32

Penelitian yang sama yang dilakukan oleh Pratiwi A (2007) terhadap air

minum isi ulang di Bogor didapatkan hasil dari 27 sampel yang diuji, hanya1

sampel mengandung E.coli. Sementara dalam penelitian lain yang juga dilakukan

oleh Radji M (2008) dari 13 sampel tidak ada satupun sampel yang mengandung

E.coli. Dan peneitian lain oleh Bambang A (2014) didapatkan hasil dari 9 sampel

yang diuji ternyata yang mengandung E.colihanya 7 sampel. Keberadaan E.coli

menandakan adanya kontaminasi fekal yang dapat disebabkan oleh banyak

Page 49: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

36

faktorantara lain sanitasi dan higienitas depot air minum yang buruk, adanya

kontaminasi peralatan serta ketidak optimalan proses desinfeksi/sterilisasi.

Tabel 4.2 Hasil Inokulasi EMB Agar No Sampel Koloni pada EMB agar Keterangan

1 Sampel 1 Koloni berwarna ungu kehitaman dan pink

mukoid

Enterobacter aerogenes

2 Sampel 2 Koloni dengan kilap logam E.coli

3 Sampel 3 Koloni dengan kilap logam E.coli

4 Sampel 4 Tidak dilakukan inokulasi -

5 Sampel 5 Koloni berwarna pink dan mukoid Pseudomonas

6 Sampel 6 Koloni berwarna pink Pseudomonas

7 Sampel 7 Koloni dengan kilap logam

Koloni berwarna pink dan mukoid

E.coli

Pseudomonas/Enterobacter

8 Sampel 8 Koloni dengan kilap logam

Koloni berwarna ungu kehitaman

Koloni berwarna pink keunguan dan mukoid

E.coli

Enterobacter

Pseudomonas

9 Sampel 9 Koloni dengan kilap logam

Koloni berwarna pink-ungu kehitaman dan

mukoid

E.coli

Pseudomonas/Enterobacter

.

4.3 Pewarnaan Gram

Hasil yang didapatkan pada uji pewarnaan Gram menunjukkan semua

sampel merupakan bakteri Gram negatif. Hasil yang diperoleh dapat dilihat dalam

tabel 4.3.

Gambar 4.3 Hasil Pewarnaan Gram (-)

pada sampel air minum isi ulang

Tampak morfologi batang berwarna merah

Page 50: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

37

Pada penelitian ini yang dilakukan uji pewarnaan Gram hanya 8 sampel,

semua sampel menunjukkan gambaran mikroskop berbentuk batang dan berwarna

merah, dengan demikian 8 sampel air minum isi ulang tersebut mengandung

bakteri Gram negatif dan merupakan golongan bakteri koliform.

Tabel 4.3 Hasil Pewarnaan Gram No Sampel Morfologi Keterangan

1 Sampel 1 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

2 Sampel 2 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

3 Sampel 3 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

4 Tidak dilakukan

5 Sampel 5 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

6 Sampel 6 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

7 Sampel 7 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

8 Sampel 8 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

9 Sampel 9 Batang, berwarna merah Gram (-), koliform

Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji pewarnaan Gram, semua sampel merupakan Gram

negatif, hal ini disebabkan bakteri Gram negatif memiliki dinding sel yang lebih

tipis, kandungan lipid yang lebih tinggi, dan lapisan peptidoglikan yang tipis

sehingga ketika diberi perlakuan dengan alkohol, hal ini akan mengekstraksi

lipid yang akan meyebabkan permeabilitas dinding sel meningkat. Kemudian

terjadi kompleks karbol gentian violet dan lugol akan keluar dari dinding sel dan

menyerap zat warna kedua (safranin) yang akan mewarnai bakteri Gram negatif

sehingga menjadi berwarna merah.12

4.4 Uji Gula-Gula ( Fermentasi Karbohidrat)

Pada penelitian ini yang dilakukan, hanya 5 sampel yang dilakukan uji

fermentasi karbohidrat karena pada inokulasi di EMB agar menunjukkan

gambaran kilap logam. Hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.4

dansampel 4 tidak dilakukan uji gula-gula karena memberikan hasil negatif pada

uji presumptif MPN. Seluruh sampel menunjukkan dapat memfermentasi

karbohidrat seperti glukosa, laktosa, maltosa, manitol, sukrosa disertai dengan

pembentukan gas. Hal ini disebabkan karena indikator pH yang terkandung di

Page 51: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

38

dalam media uji fermentasi karbohidrat yaitu phenol red akan berubah menjadi

kuning jika bakteri yang diuji mampu memfermentasi karbohidratdisertai

terbentuknya produk asam. Karbohidrat yang digunakan beragam, biasanya

adalah glukosa, sukrosa, laktosa dan manitol. Produk akhir dari glikolisis berupa

piruvat yang akan dikonversi sehingga membentuk asam. Kemudian produk asam

tersebut di ubah menjadi H2 dan CO2 melalui mekanisme enzim hidrogen lyase

sehingga menghasilkan gas. Gas yang terbentuk kemudian terperangkap ke dalam

tabung durham.31

Gambar. 4.4 Hasil positif uji gula-gula

Tabel 4.4 Uji Fermentasi Karbohidrat ( Uji Gula-Gula) Sampel Glukosa Laktosa Maltosa Manitol Sukrosa

1 Tidak dilakukan

2 +g +g +g +g +g

3 +g +g +g +g +g

4 Tidak dilakukan

5 Tidak dilakukan

6 Tidak dilakukan

7 +g +g +g +g +g

8 +g +g +g +g +g

9 +g +g +g +g +g

Page 52: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

39

4.5 Uji IMVIC ( Indole, Motile, MR-VP, Citrate)

Uji IMVIC dilakukan terhadap sampel yang menunjukkan hasil positif

pada presumptif tes, bersifat Gram negatif yang dilihat dari hasil pewarnaan Gram

dan terhadap koloni kilap logam yang tumbuh pada EMB agar. Hasil yang di

dapatkan dari uji IMVIC cukup bervariasi. Hal tersebut dapat dilihat dalam tabel

4.5. Sampel yang diujihanya 5 sampel, sebagian besar menunjukkan hasil indol

positif, motilitas positif dan sitrat positif.

Gambar 4.5 (A) Hasil positif uji Indol

(B) Hasil negatif uji Indol

Berdasarkan hasil penelitian, semua sampel diuji menggunakan media

SIM dan menunjukkan hasil indol positif, hal ini disebabkan bakteri memiliki

enzim triptopinase dapat mengkonversi asam amino triptofan menjadi indol. Hal

tersebut bergantung pada reaksi kimia antara indol dan p-

dimetilaminobenzaldehida (DMAB) pada kondisi asam untuk menghasilkan

pewarna merah rosindole.Dengan penambahan reagen Kovac’s yang mengandung

DMAB akan menghasilkan rosindole berwarna merah akibat reaksi antara indol

dengan DMAB. Tetapi dalam penelitian ini, tidak menggunakan reagen Kovac’s

karena ketidaktersedianya reagen tersebut sehingga diganti menjadi reagen erlich.

Reagen erlich dapat dijadikan alternatif untuk uji indol karena di dalamnya juga

terkandung DMAB yang dapat bereaksi dengan indol sehingga menghasilkan

rosindol yang berwarna merah. Bakteri yang menghasilkan uji indol positif yaitu

E.coli.31

A B

Page 53: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

40

Tabel 4.5 Hasil uji IMVIC Sampel SIM MR VP Sitrat

1 Tidak dilakukan

2 +/+ + - -

3 +/+ - - +

4 Tidak dilakukan

5 Tidak dilakukan

6 Tidak dilakukan

7 +/+ - - +

8 +/+ - - +

9 +/+ - - +

Gambar 4.6 (A) Hasil negatif uji sitrat, (B) Hasil positif uji sitrat,

(C) Hasi positif uji MR,

(D) Hasil negatif uji MR, (E) Hasil negatif uji VP

B A C D E

Page 54: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

41

4.6. Hasil Uji Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang Hasil uji mikrobiologi terhadap 9 sampel air minum isi ulang dari depot di kelurahan Pisangan dan Cirendeu didapatkan 8

sampel mengandung bakteri koliform dan 5 sampel terdapat E.coli. Hasil yang dieproleh dapat dilihat dalam tabel 4.6.

Tabel 4.6 Hasil Uji Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang

Sampel MPN Seri 3

Tabung

Jumlah Pewarnaan

Gram

Inokulasi pada EMB agar Uji Fermentasi Karbohidrat Uji

IMVIC

Interpretasi

1 331 460 Gram - Enterobacter Tidak dilakukan -

2 300 23 Gram - E.coli +g +g +g +g +g ++-- E.coli

3 322 210 Gram - E.coli

+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +

4 000 4 Gram - Tidak dilakukan -

5 330 240 Gram - Pseudomonas Tidak dilakukan -

6 330 240 Gram - Pseudomonas Tidak dilakukan -

7 321 150 Gram - E.coli

Pseudomonas/Enterobacter

+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +

8 331 460 Gram - E.coli

Pseudomonas/Enterobacter

+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +

9 321 150 Gram - E.coli

Pseudomonas/enterobacter

+g +g +g +g +g +--+ E.coli Citrat +

Page 55: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

42

Berdasarkan tabel 4.6, dari 9 sampel yang diuji satu sampel tidak

ditemukan adanya E.coli dan mengandung jumlah bakteri koliform sesuai

persyaratan kualitas air minum menurut PERMENKES sehingga dinyatakan layak

minum. Sementara 8 sampel yang lain mengandung jumlah bakteri koliform

melebihi batas maksimum sesuai PERMENKES serta dari 8 sampel tersebut, dan

5 sampel teridentifikasi adanya E.coli sesuai dengan uji biokimia dan pewarnaan

Gram, sedangkan 3 sampel lainnya tidak ditemukan E.coli. Oleh karena itu 5

sampel tersebut dinyatakan tidak layak minum.

4.7 Pembahasan Aspek Keislaman Menurut fatwa MUI mengenai air daur ulang, perkembangan teknologi

memungkinkan daur ulang air yang semula berasal dari limbah yang bercampur

kotoran, benda najis dan komponen lain yang merubah kemutlakan air. Air daur

ulang yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu air minum isi ulang. Selain itu,

minat masyarakat terhadap penggunaan air minum isi ulang sebagai sumber air

minum karena harganya yang relatif murah. Peningkatan pesat kebutuhan air dan

penurunan kualitas sumber air akibat dari peningkatan jumlah penduduk dan

perkembangan industri. Firman Allah SWT dalam penggalan surat al-Anfal ayat

11 menyebutkan:

Artinya: “ Dan Allah emnurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan

kamu dengan hujan ini....”(Q.S Al-Anfal 8:11)

Selain itu dalam Surat Al-Furqan ayat 48-49 juga disebutkan :

Page 56: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

43

43

Artinya: “Dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri(tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, biatang-binatang ternak dan manusia yang banyak" (QS.Al-Furqan 25:48-49)

Kedua ayat tersebut menerangkan bahwa kita sebagai manusia hendaknya

mengkonsumsi air yang bersih serta baik bagi kesehatan. Rasulullah SAW

menjelaskan dala haditsnya yang berbunyi:

“ Dari Abi Umamah ra bahwasanya Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya air itu suci dan tidak ada yang menajiskannya kecuali sesuatu yang merubah bau, rasa dan warnanya.” (HR.Ibn Majah)

Dalam hadis tersebut air yang dikatakan najis adalah air yang berubah

warnanya, berbau dan berasa. Najis dalam hal ini merujuk kepada arti tidak

bersih. Menurut hukum fiqih, air daur ulang adalah suci mensucikan, sepanjang

diproses sesuai dengan ketetuan hukum fiqih. Air minum isi ulang merupakan

thariqah taghyir yaitu dengan cara mengubah air yang terkena najis atau yang

telah berubah sifatnya tersebut dengan menggunakan alat bantu yang dapat

mengembalikansifat-sifat asli air itu menjadi suci lagi mensucikan. Menurut

hukum fiqih air tersebut boleh diminum asalkan tidak membahaykana kesehatan.

Hal ini sejalan dengan PERMENKES RI No.492 tentang persyaratan kualitas air

minum dimana air minum yang sehat adalah yang tidak membahaykan kesehatan.

4.8 Keterbatasan Penelitian Dalam penelitian ini ditemukan beberapa keterbatasan yaitu:

• Biaya untuk membeli bahan dan alat yang cukup mahal

• Ketersediaan alat dan bahan uji, karena penelitian ini dilakukan di

lab mikrobiologi dan berbarengan dengan peneliti lain sehingga

alat yang digunakan bergantian dan waktu penelitian yang terbatas.

Page 57: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

43

44

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan dari ke 9 sampel yang diuji hanya

satu sampel yang layak minum sementara 8 sampel lainnya tidak layak minum.

Dari 8 sampel tersebut, ditemukan Escherichia colipada 5 sampel.

5.2 Saran

• Dapat menggunakan BGLB untuk menambah uji konfirmasi selain EMB

agar

• Dapat diperluas cakupan wilayah yang diteliti sehingga memperbesar

sampel yang diteliti

• Dalam penelitian selanjutnya dapat digunakan metode MPN E.coli agar

lebih spesifik dengan menggunakan media EC Broth.

• Dapat digunakan metode lain seperti membran filter untuk uji kualitas air

minum secara mikrobiologi

• Dapat diteliti juga mengenai hubungan sanitasi dan higienitas depot

terhadap kualitas air minum isi ulang

Page 58: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi
Page 59: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

45

DAFTAR PUSTAKA

1. Departemen Kesehatan RI. Kriteria Air Keperluan Rumah Tangga. Hasil

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Penelitian Dan Pengembangan

Kesehatan Kementerian Kesehatan RI . 2010

2. Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Gambaran Umum Kota Tangerang

Selatan. Diakses dari http://www.tangerangselatankota.go.id/ pada 2

September 2015

3. Pokja AMPL Kota Tangerang Selatan. Buku Putih Sanitasi Kota

Tangerang Selatan.2011

4. Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Sehatkah Air Minum Isi Ulang Yang

Anda Konsumsi. Seksi Penyehatan Lingkungan dan Makanan Minuman

Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan. 2012

5. Departemen Perindustrian dan Perdagangan RI. Keputusan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia Nomor 651 tahun 2004

Tentang Persyaratan Teknis Depot Air Minum Dan Perdagangannya. 2004

6. Peraturan Menteri Kesehatan RI. Persyaratan Kualitas Air Minum.

PERMENKES RI/NOMOR 492/MENKES/PER/IV/2010. Departemen

Kesehatan RI. 2010

7. Brooks F, Jante S, Morse S. Jawetz,Melnick,&Adelberg’s. Mikrobiologi

Kedokteran. 23th Ed. Jakarta:EGC.2004.

8. Kayser F,Bienz K,Eckert J,et al. Medical Microbiology. New

York:Thieme Stuttgart. 2005. p234

9. Anonim. Mikrobiologi. Jakarta: Kementrian Pendikan dan Kebudayaan RI.

2013.

10. Sudian S. Pengujian Mikrobiologi Pangan. Jakarta: Badan POM RI. Vol

9. No.2. 2008.

11. American Public Health Association . Compendium of Methods for the

Microbiological Examination. 1992

12. Buckle K.A, R.A. Edwards, Fleet dan M. Wooton. Ilmu Pangan. Jakarta :

UI Press. 2009.

Page 60: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

46

13. Sandra, Christyana, Lilis Sulistyorini. Hubungan Pengetahuan dan

Kebiasaan Konsumen Air Minum Isi Ulang Dengan Penyakit Diare.

Surabaya : Artikel Ilmiah Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Airlangga. 2007.

14. Anonim. Food and Water - The Microbiological Examination Of Foods &

Water.http://www.marietta.edu/~spilatrs/bio1202/labexercises/9-

Food_and_Water.pdf diakses pada tanggal 4 September 2015.

15. Staf pengajar Departemen Mikrobiologi FKUI. Buku Penuntun Praktikum

Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta: FKUI. 2005.

16. Kharismajaya, Theo. Pengawasan Dinas Kesehatan Pemerintah

Kabupaten Banyumas Terhadap Kualitas Air Minum Usaha Depot Air

Minum Isi Ulang. 2013.

17. Departemen Kesehatan RI. Keputusan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat Dan

Pengawasan Kualitas Air Minum.. 2002

18. Soetomo, M.S. Regulasi Air PDAM, AMDK dan Depot Air. 2003

19. Radji, Maksum, Anglia Puspaningrum, Atiek Suamiati. Deteksi Cepat

Bakteri Escherichia coli dalam Sampel Air dengan Metode Polymerase

Reaction Menggunakan Primer 16E1 dan 16E2. Makara Sains, Vol. 14,

No. 1. 2010.

20. Athena, Sukar, Hendro M, D. Anwar M. Pengaruh Pengolahan Air Depot

Air Minum Isi Ulang Dalam Menormalkan Derajat Keasaman

(pH). Media Litbang Kesehatan Volume XV Nomor 2. 2005.

21. Brain, Marshall. How Cells Work. 2000.

HowStuffWorks.com.<http://science.howstuffworks.com/life/cellularmicr

oscopic/cell.htm>diakses pada tanggal 02 September 2015.

22. SNI.1992. Cara Uji Cemaran Mikroba, Standar Nasional Indonesia, SNI

01-2897-1992, Badan Standar Nasional revisi SNI.2008. Metode

pengujian cemaran mikroba dalam daging, telur dan susu, serta hasil

olahannya. SNI :2897-2008.

23. Gillet P, Smet B, Jacobs J. Water Analysis. Belgium: Prince Leopold

Institute of Tropical Medicine. 2009

Page 61: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

47

24. Oblinger JL dan Koburger JA. Understandingand teaching the most

probable number technique. J Milk Food Technol .1975 38(9):540-5

25. United States Department of Agriculture. Most Probable Number

Procedure and tables. 2008

26. FDA. Bacteriological Analytical Manual Appendix 2: Most Probable from

serial silution. 2001

27. Rompre A, Servais P, Bausdart J dkk. Detection and enumeration of

coliforms in drinking water: current methods and emerging approaches. J

Microbiol Methods. 2002 Mar;49(1):31-54

28. Edberg SC, Rice EW, Karlin RJ, Allen MJ. Escherichia coli: the best

biological drinking water indicator for public health protection. USA:

Department of Laboratory Medicine, Yale University School of Medicine.

Symp Ser Soc Appl Microbiol. 2000;(29):106S-116S.

29. Todar K. Todar’s Online Textbook of Bacteriology

www.textbookofbacteriology.net. Diakses 4 September 2015.

30. Watson R. General and Medical Microbiology.

http://www.uwyo.edu/molb2210_lab/info/biochemical_tests.htm diakses 4

September 2015

31. Silva N, Tanikawa M, et all. Microbiological Examination Methods of

Food and Water A Laboratory Manual. Brazil:Institute of Food

Technology CRC Press.2013 (8):88-103 (4):49-56 32. Washington W. Koneman’s Color Atlas andd Textbook of Diagnostic

Microbiology.6th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

2006(6):211 33. Bambang A, Fatimawali, Kojong N. Analisis Cemaran Bakteri Koliform

dan Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang di Kota

Manado.UNSRAT: FMIPA. Jurnal Ilmiah Farmasi vol 3 No.3. 2014 34. Pratiwi A. Kulaitas Bakteriologi Air Minum Isi Ulang di Wilayah Kota

Bogor. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol 2 No.2.2007 p58-63 35. Radji M, Oktavia H, Suryadi H. Pemeriksaan Bakteriologis Air Minum isi

Ulang di Beberapa Depo Air Minum Isi Ulang di Daerah Lenteng Agung

Page 62: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

48

dan Srengseng Sawah Jakarta Selatan. Maj IlmuKefarmasian Vol.V

No.2.2008 p101-9 36. MacFaddin J. F. Biochemical tests for identification of medical bacteria.

3rd ed.Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins. 2000.

Page 63: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

49

49

LAMPIRAN 1 Alat dan Bahan Penelitian

Autoklaf Laminar Air Flow Oven

Mikropipet Inkubator Alat Uji MPN

Magnetic stirer Lemari es Timbangan

Page 64: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

50

(lanjutan)

Set Bahan MR-VP Alkohol, Nacl

pewarnaan Gram

Reagen Erlich Uji Biokimia

Page 65: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

51

LAMPIRAN 2

Persiapan Laktosa broth

Page 66: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

52

LAMPIRAN 3

Uji Presumptif MPN

Page 67: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

53

LAMPIRAN 4

Pewarnaan Gram

Page 68: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

54

LAMPIRAN 5

Hasil Inokulasi EMB Agar

Sampel 1 Sampel 2 Sampel 3

Sampel 5 Sampel 6

Sampel 7 Sampel 8 Sampel 9

Page 69: Identifikasi Escherichia coli pada Air Minum Isi Ulang ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/29549/1/ZULFIKAR... · 1.1 Latar Belakang ... 2.1.2 Morfologi dan Identifikasi

55

LAMPIRAN 6 Tabel MPN Koliform

Sumber: Water Analysis, 2009