identifikasi anion versi lain
DESCRIPTION
articleTRANSCRIPT
Laporan EL - JK
Identifikasi Anion
Indry Septiyany
2 Analisis 2
06 Desember 2010
A. Judul Praktikum : Identifikasi Anion
B. Tanggal Praktikum : 22 November 2010 dan 29 November 2010
C. Tujuan Praktikum :
- Siswa terampil dalam melakukan analisis kualitatif anion.
- Siswa mampu menjelaskan setiap proses yang terjadi pada analisis kualitatif anion.
D. Dasar Teori :
Analisa kualitatif mempunyai arti mendeteksi keberadaan suatu unsur kimia
dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analisa kualitatif merupakan salah satu cara yang
paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta ion-ionnya dalam larutan.
Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan beberapa pereaksi diantaranya
pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui
jenis anion / kation suatu larutan.
Metode untuk mendeteksi anion memang tidak sesistematik seperti yang
digunakan untuk kation. Namun skema klasifikasi pada anion bukanlah skema yang kaku
karena beberapa anion termaksud dalam lebih dari satu golongan.
Anion-anion dapat dikelompokkan sebagai berikut:
a. Anion sederhana seperti O2,F- atau CN-.
b. Anion oksodiskret seperti NO3- atau SO4
2-.
c. Anion polimer okso seperti silikat, borad, atau fospat terkondensasi.
d. Anion kompleks halide, seperti TaF6 dan kompleks anion yang mengandung anion
berbasa banyak seperti oksalat.
Reaksi-reaksi dalam anion ini akan dipelajari secara sistematis untuk
memudahkan reaksi dari asam-asam organik tertentu dikelompokkan bersama-sama, ini
meliputi asetat, format, oksalad, sitrat, salisilad, benzoad, dan saksinat.
Proses –proses yang dipakai untuk mendeteksi keberadaabn anion dalam suatu
sampel dibedakan menjadi dua pruses, yaitu :
1. Proses A
Proses A adalah proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah
menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam. Dalam proses A
dibagi lagi kedalam sub-kelas yaitu sebagai berikut :
1) Gas-gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer : karbonat,
hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida
dan sianat.
2) Gas atau uap dilepaskan dengan asam sulfat pekat. Ini meliputi zat-zat dari
karbont, hidrogen krbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit,
sianida, sianat, flourida, heksaflourosilikat, * klorida, bromida, iodida, nitrat,
klorat (BAHAYA), perklorat, permanganat (BAHAYA), bromat, borat, *
heksasianoferat(II), heksasianoferat(III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat,
dan sitrat.
2. Proses B
Proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan. Dalam proses A dibagi lagi
kedalam sub-kelas yaitu sebagai berikut :
1) Reaksi pengendapan
Sulfat, peroksodisulfat, * fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat,
dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoat, dan suksinat.
2) Oksidasi dan reduksi dalam larutan
Manganat, permanganat, kromat dan dikromat.
Sebagian anion dapat teridentifikasi pada analisis pendahuluan, misalnya
Br-, I-, CO32-, S2-, dan lain-lain. Untuk anion lain identifikasi dilakukan dengan cara
memisahkan ion logam yang ada terlebih dahulu. Dilakukan dengan cara
melarutkan sampel dalam larutan Na2CO3 jenuh, sehingga ion logam yang ada
(kecuali K+ dan Na+) akan mengendap kemudian disaring dan diambil filtratnya
menghasilkan larutan ekstrak soda (es).
E. Alat dan Bahan :
Alat :
- Tabung Reaksi
- Tabung Sentrifuge
- Sentrifuge
- Penjepit Tabung
- Gelas Kimia
- Bunsen
- Pipet Tetes
- Rak Tabung
- Gelas Ukur
- Botol semprot
Bahan :
- Na2CO3 jenuh
- H2SO2- 3M
- KMnO4 encer
- H2SO4 3M
- Difenilamin
- HCl 1M
- Cd(NO3)2
- HNO3 6N
- Logam Zn
- FeCl3
- Amilum
- H2O2 10%
- CHCl3
- AgNO3
- Asam nitrat pekat
- H2O
- (NH4)2CO3
- Larutan KBr
- Ag2CO3 atau AgSO4
- HOAc 6M
- Tio Ureum 10%
- HCl encer
- Larutan garam mohr
- H2SO4 pekat
- NaOH 2M
- Serbuk alumunium
- Kertas lakmus
- HNO3 2M
- Amonium molibdat
- HCl 6M
- Air iod
- H2S
- Kertas kurkuma
- Alkohol
- CH3COONa
F. Prosedur dan Pengamatan
Sampel :
Sampel pada praktikum tanggal 22 November 2010 :
- Cair
- Tidak berwarna
- Tidak ada endapan
- Tidak berbau
Sampel pada praktikum tanggal 29 November 2010 :
- Tidak berwarna
- Cair
- Tidak ada endapan
-Tidak berbau
Prosedur dan pengamatan praktikum pada tanggal 22 November 2010 :
1. Identifikasi Pendahuluan
Prosedur Pengamatan
Sedikit sampel dilarukan dalam 15 sampai
20ml larutan Na2CO3 jenuh.
Tidak terjadi reaksi.
a. Ion Pereduksi
- 1ml es diasamkan dengan H2SO4
3M.
- 1 sampai 2 tetes larutan KMnO4
encer.
- Kocok.
a. Ion Pereduksi
- ditambahkan 80 tetes H2SO4 3M larutan
menjadi warna jingga transparan, dan usa
menjadi hilang.
- tidak terjadi reaksi
- warna ungu menjadi hilang.
* Sampel positif ion pereduksi.
b. Ion Pengoksidasi
- 1ml es diasamkan H2SO4 3M.
- 1 sampai 2 tetes difenilamin.
b. Ion Pengoksidasi
- larutan tidak berwarna, tidak ada endapan.
- larutan tetap tidak berwarna.
* Sampel negatif ion pengoksidasi.
2. Identifikasi Anion
a. SO42-, SO3
2-, C2O42-, F-, CrO4
2-
Prosedur Pengamatan
- 1ml es diasamkan dengan HCl 1M. - ditambahkan 4 tetes HCl 1M terdapat
- Jika ada S2- dihilangkan terlebih
dahulu dengan menambhakan
larutan Cd(NO3)2 mengahasilkan
endapan kuning.
- Saring dan ambil endapannya atau
disentrifuge.
- Pada filtrat atau sentrat ditambah
larutan BaCl2, jika ada endapan
putih menunjukkan adanya SO42-.
- Pisahkan endapan dengan
disentrifuge, kemudian dengan
sentrat ditambahkan Br2 sambil
dikocok, jika ada endapan putih
menunjukkan adanya SO32-.
- Pisahkan endapan dengan
disentrifuge, kemudian pada
sentrat ditambahkan CH3COONa,
jika terbentuk endapan kuning
menunjukkan adanya CrO42- atau
Cr2O72-.
- Pisahkan endapan dengan
disentrifuge, pada sentrat
ditambahkan CaCl2, jika ada
endapan putih perlakukan
endapan sebagai berikut :
Pada endapan + air + CH3COOH
gelembung pada saat diteteskannya.
- Larutan menjadi warna putih.
- Larutan tidak berwarna, terdapat endapan
putih.
- Ditambahkan 3 tetes muncul endapan
warna putih.
*Sampel positif SO42-.
- Disentrifuge : Larutan tidak berwarna,
terdapat endapan putih.
Sentrat + Br2 : Ada endapan putih.
*sampel positif SO32-.
- Disentrifuge : Larutan tidak berwarna,
terdapat endapan putih.
- Sentrat + NaOAc : Terbentuk endapan
berwarna kuning.
*Sampel negatif CrO42-.
- Disentrifuge : Larutan tidak berwarna,
terdapat endapan putih.
- Sentrat + CaCl2 : Tidak terbentuk endapan.
*Sampel negatif C2O42- dan F-.
2M + larutan KMnO4 encer
sambil dikocok hingga warna
KMnO4 tidak hilang lagi.
Jika semua endapan hilang
berarti hanya terdapat C2O42-
dan F-.
Jika endapan tidak bereaksi
dengan KMnO4 (warna KMnO4
tidak hilang) menunjukkan
adanya F-.
b. SCN- (tiosianat)
Prosedur Pengamatan
2 sampai 3 tetes es diasamkan dengan
HNO3 6M ditambah larutan FeCl3 jika
terbentuk warna merah atau jingga
menunjukkan adanya SCN-.
3 tetes sampel + HNO3 6M (20 tetes) :
Larutan tidak berwarna.
Ditambah FeCl3 (1 tetes) : terbentuk warna
merah.
*sampel positif SCN-.
c. Ion-Ion Halida (Cr-, Br-, I-)
Prosedur Pengamatan
1ml es diasamakan dengan HNO3 6N
tambahkan larutan AgNO3- endapan
yang terbentuk disentrifuge. Apabila
ada SCN- (AgSCN), maka harus
dihilangkan dulu dengan cara ditambah
asam nitrat pekat dan dikisatkan
sampai hampir kering. Kemudian
tambahkan pada endapan 1ml air dan 5
1ml es + HNO3 6N (20 tetes) : Larutan tidak
berwarna.
Ditambah AgNO3- (3 tetes) : Larutan
berwarna kuning kehijaun dan terbentuk
endapan kuning.
Ditambah asam nitrat pekat (5 tetes) :
Larutan kuning kehijauan dan masih terdapat
tetes HNO3 6N, kocok.
Pada endapan ditambahkan larutan
(NH4)2CO3, kocok dan sentrifuge.
- Pada sentrat dibagi 2 :
Tambahkan larutan KBr
menghasilkan endapan kuning
AgBr menunjukkan adanya Br-.
Tambahkan HNO3 6N
mengahasilkan endapan putih
AgCl menunjukkan adanya Cl-.
- Pada endapan ditambahkan logam
Zn + H2SO4 2M larutannya dibagi
menjadi 2 :
endapan kuning.
Dipanaskan/dikisatkan : Larutan menjadi
tidak berwarna, endapan menjadi sedikit,
terdapat uap air di dinding tabung, pada saat
awal dipanaskan di dinding tabung terdapat
warna jingga tapi lama kelamaaan warna
jingga hilang, keluar asap putih pada saat
dipanaskan.
Ditambah 1ml air : larutan tidak berwarna,
endapan tidak larut.
Ditambah HNO3 6N : Larutan menjadi keruh
dan masih terdapat endapan.
Disentrifuge : larutan tidak berwarna,
endapan kuning.
Endapan + (NH4)2CO3 : larutan tidak
berwarna, endapan warna kuning.
Disentrifuge : larutan tidak berwarna,
endapan warna kuning.
- Sentrat
Sentrat + KBr : larutan berwarna
putih.
Ditambah HNO3 6N : larutan
berwarna putih, ada asap putih.
*Sampel negatif Cl-.
- Endapan
Tambah Zn : Endapan menjadi hitam.
Tambah H2SO4 2M (3 tetes) : logam Zn
menjadi hitam, larutan kuning, endapan
Larutan ditambahkan FeCl3,
kocok ditambah amilum
menghasilkan warna biru
menunjukkan adanya I-.
Jika ada I- tambahkan FeCl3
didihkan hingga bebas I-
kedalam larutan ditambahkan
larutan KMnO4 + H2SO4 3M,
kocok. Sisa KMnO4
direaksikan dengan H2O2 10%,
kocok ditambah CHCl3
menghasilkan warna coklat
menunjukkan adanya Mn2+.
hitam.
FeCl3 (3 tetes) : Larutan tidak
berwarna, endapan hitam, warna
logam Zn kembali seperti semula.
Ditambah amilum : larutan warna
kuning transparan.
*Sampel negatif I-.
Prosedur dan pengamatan praktikum pada tanggal 29 November 2010 :
1. Identifikasi Pendahuluan
Prosedur Pengamatan
Sedikit sampel dilarukan dalam 15 sampai
20ml larutan Na2CO3 jenuh.
Tidak terjadi reaksi.
2. Identifikasi Anion
d. Nitrat dan Nitrit (NO2- dan NO3
-)
Prosedur Pengamatan
Sedikit larutan es ditambahkan Ag2CO3
atau Ag2SO4, kemudian disentrifuge,
endapan dibuang. Filtrate diperiksa
terhadap nitrat dan nitrit. Kalu perlu
diencerkan dengan beberapa ml air.
a. Pemeriksaan terhadap ion nitrit
Sedikit larutan diasamkan dengan
HOAc 6M, kemudian ditambahkan
tio-ureum 10%. Biarkan 5 detik.
Lalu asamkan dengan HCl encer,
tambahkan setetes FeCl3, warna
merah menandakan NO2-. Jika hasil
pengujian positif maka lanjutkan
dengan langkah (b), tapi bila
hasilnya negative maka bisa
langsung ke langkah (c).
b. Menghilangkan ion nitrit
Sedikit larutan diasamkan dengan
sedikit HCl, tambahkan ureum dan
didihkan. HNO2 akan keluar sebagai
N2. Setelah reaksi selesai, langsung
dilakukan tes cincin coklat
terhadap larutan larutan yang
bebas NO2-.
c. Tes cincin coklat
Larutan ditambah asam sulfat
sampai cukup asam, tambahkan
larutan garam Mohr yang baru
dibuat. Setelah itu dialirkan hati-
hati asam sulfat pekat sepanjang
dinding. Cincin coklat pada
a. Pemeriksaan terhadap ion nitrit
Larutan + HOAc : tidak ada reaksi.
Larutan + ureum (5 tetes) : tidak ada
reaksi.
Lalu + HCl (5 tetes) : tidak ada reaksi
Kemudian + FeCl3 : larutan menjadi
berwarnajingga transparan.
*Sampel negatif NO2-.
b. Menghilangkan ion nitrit
Prosedur tidak dilakukan karena tidak
mengandung NO2-.
c. Tes cincin coklat
Larutan + H2SO4 : larutan
mengelurkan busa.
Lalu + lar. Garam mohr (8 tetes) :
larutan menjadi berwarna hijau
kecoklatan.
Lalu + H2SO4 : terbentuk cincin coklat
di perbatasan larutan.
*Sampel positif NO3-
perbatasan dengan H2SO4 pekat
menandakan adanya NO3-.
d. Penentuan ion NO3-
Larutan ditambah NaOH 2M dan
serbuk alumunium, lalu periksa gas
yang keluar ditangkap dengan
lakmus merah. Perubahan warna
kertas menjadi biru menandakan
adanya NO3-
d. Penentuan ion NO3-
Larutan + NaOH : tidak terjadi apa-
apa.
Ditambah serbuk alumunium : keluar
gas dari alumunium.
Di tes dengan lakmus merah →
lakmus berubah warna menjadi biru.
*Sampel positif NO3-.
e. Fosfat (PO43-)
Prosedur Pengamatan
Asamkan 0,5ml es dengan HNO3 2M +
ammonium molibdat dan panaskan.
Endapan kuning menandakan adanya
PO43- atau SO4
2-. Untuk menunjukkan
adaanya PO43- disamping SO4
2- maka 1ml
es diasamkan dengan HCl 6M, tambah
tetes air iod dan alirkan H2S untuk
mengendapkan As2S3. Lalu H2S
dikeluarkan dengan pendidihan.
Netralkan dengan NaOH dan lakukan
penetapan PO43- seperti tertera diatas.
Larutan + HNO3 : muncul busa saat
diteteskan, larutan tidak berwarna.
Lalu + molibdat : larutan menjadi kuning,
tidak ada endapan.
Dipanaskan : larutan menjadi berwarna
kuning jelas, terdapat noda hitam di dinding
tabung, ada endapan (tidak jelas).
Disentrifuge: larutan kuning transparan, ada
endapan kuning.
Larutan + HCl : muncul busa saat diteteskan,
larutan tidak berwarna.
Lalu + air iod : tidak ada reaksi, larutan tidak
berwarna, endapan tidak ada.
Lalu + H2S : larutan menjadi putih kental.
Disentrifuge : ada endapan putih.
Dipanaskan : larutan menjadi putih keruh.
Dinetralkan: larutan tdk berwarna.
Lalu + molibdat : larutan menjadi kuning.
Dipanaskan : larutan menjadi kuning jelas.
Disentrifuge: tidak ada endapan kuning.
*Sampel negatif PO43-.
f. Borat
Prosedur Pengamatan
0,5ml es diasamkan dengan HCl 6M
ditambah 1 tetes larutan pada kertas
kurkuma, keringkan hati-hati lalu
tambahkan 1 tetes NaOH 2M. noda biru
hijau menandakan adanya borat.
Penentuan borat dapat juga dilakukan
dengan zat asal. Sedikit zat asal
ditambah H2SO4 pekat, alkohol dan
dibakar (lakukan dalam cawan
penguapan). Warna hijau menandakan
adanya borat.
kertas kurkuma : tidak berwarna.
Larutan + HCl : berbusa.
Larutan + kertas kurkuma : tidak terjadi apa-
apa.
Lalu + NaOH : kertas kurkuma menjadi warna
jingga pekat.
*Sampel negatif borat.
G. Reaksi-Reaksi
10Br- + 16H + 2MnO4- → 2 Mn2+ + 8 H2O + 5 Br2
5 C2O42- + 16 H+ + 2MnO4
- →2 Mn2+ + 8 H2O + 10 CO2
5 S- +16 H+ + 2MnO4- → 2 Mn2+ +8 H2O +5 S
10 S2O32- + 16 H+ + 2MnO4
- →2 Mn2+ +8 H2O + 5 S4O62-
5 NO2- + 16 H+ + 2MnO4
- →2 Mn2+ +8 H2O + 5 NO3-
SO42- + BaCl2 → BaSO4 ↓ putih + 2 Cl-
Cd(NO3)2 + S2- → CdS ↓ kuning + 2 NO3-
SO32- + Br2 + H2O→ SO42- + 2 HBr
SO42- + BaCl2 →BaSO4 ↓ + 2 Cl-
C2O42- + CaCl2 → CaC2O4 ↓ putih + 2 Cl-
2F- + CaCl2 → CaF2 ↓ putih + 2 Cl-
CaC2O4 + MnO4- + 8 H+ → Mn2+ + 2 CO2 + 4 H2O + Ca2+
CaF2 ↓ + MnO4 →
Cr2O72- + 2 OH- → 2 CrO4
2- + H2O
CrO42- + BaCl2 → BaCrO4 ↓ kuning + 2 Cl-
6 SCN- + FeCl3 → Fe(SCN)6 ↓ merah + 3 Cl-
Cl- + AgNO3 → AgCl ↓ putih + NO3
Br- + AgNO3 → AgBr ↓ kuning + N03-
I- + AgNO3 C → AgBr ↓ kuning + NO3
AgCl + (NH4)2CO3 → [Ag(NH3)2]Cl + H2CO3
[Ag(NH3)2] + 2 HNO3 → AgCl ↓ putih + 2 NH4NO3
[Ag(NH3)2] + KBr → KBr + AgBr ↓ kuning +2 NH2
Zn + H2SO4 → Zn SO4 + H2
H2 + 2 AgI →2 I- + 2 Ag + 2H+
2I- + FeCl3 →Fe2+ + I2 + 3Cl-
I2 + amilum → I2 (biru)
H. Pembahasan
Pada saat mengidentifikasi anion pada sampel yang kami identifikasi
tidak semua ion terkandung dalam sampel tersebut. Pada sampel yang kami
identifikasi hanya positif ion pereduksi, SO42-, SO3
2-, SCN-, dan NO3-,
sedangkan anion lainnya yaitu ion pengoksidasi, CrO42-, C2O4
2-, F-, Cl-, I-, NO2-,
PO43-, dan borat hasilnya negatif. Ini bisa terjadi karena mungkin pada saat
melakukan identifikasi kami kurang teliti sehingga pada saat penambahan
pereaksi ada yang kekurangan dan ada juga yang kelebihan. Atau ini juga
terjadi mungkin karena pada sampel yang kita identifikasi memang tidak
mengandung anion tersebut yaitu ion pengoksidasi, CrO42-, C2O4
2-, F-, Cl-, I-,
NO2-, PO43-, borat dan hanya mengandung ion pereduksi, SO4
2-, SO32-, SCN-,
dan NO3- .
I. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kami ambil pada percobaan yang kami lakukan dalam
identifikasi anion adalah sampel yang kami identifikasi hanya mengandung atau positif
pereduksi, SO42-, SO3
2-, SCN-, NO3- dan tidak mengandung atau negatif ion
pengoksidasi, CrO42-, C2O4
2-, F-, Cl-, I-, NO2-, PO43-, dan borat.
DAFTAR PUSTAKA
SVEHLA G.1985.Vogel Bagian dua Buku Teks Analisis Anorganik Kulitatif Makro dan Semi
mikro edisi ke lima.Jakarta: PT. Kalman Media Pustaka.
http://profiles.friendster.com/82614192
http://ekanuryana.blogspot.com/2009/10/analisis-kation-anion.html