~ibunjabar - pustaka ilmiah universitas...

2
~ibunJabar o Kamis 0 Jumat e Senin o Se/asa 0 Rabu o Minggu o Sabtu 2 3 17 18 19 456 7 20 21 22 OOkt ONov ODes o Mar eApr OMef OJan OPeb eniliantu I at di Jawa Barat 8 ® 10 11 23 24 25 26 12 13 27 14 15 28 29 30 31 OJun 0 Jul 0 Ags OSep SAAT gegap-gempita rangkaian Pemilihan Gubernur, kemelaratan masih melanda sebagian masyarakat Jawa Barat, Ketika .pesatnya pembangunan, kemiskinan masih menghantui Bumi Pasundan. Saking miskinnya, untuk makan satu kali sehari saja Mak Diah (65) terpaksa mesti terbiasa memakan daun singkong dan nasi aking. Bagi Mak Diah bersama enam anak dan cucunya, yang beralamat di Kampung Cimuti, Desa Sukasari,J(ecamatan Karangtengah,' Kabupaten Cianjur, mengonsumsi menu seperti itu dapat dikatakan cukup beruntung. Sebab sumber pengahasilan anaknya yang mengumpulkan barang rongsokan dalam sehari tak lebih dari Rp 20.000. Tak elok rasanya menimpakan kemiskinan itu sebatas kepada keluarga Mak Diah. Mak Diah sudah memeras otak dan berusaha kreatif. Karena tak marnpu membeli makanan sehat, untuk mengakali asupan vitamin MakDiah memetik daun singkong milik tetangganya guna dibuat sayuran. Akan tetapi, jika saban hari terus memakan daun singkohg, bisa-bisa perut Mak Diah sekeluarga terjangkit pelbagai penyakit. Memang MakDiah sedikit terbantukan dengan adanya program beras miskin (raskin). Tetapi dengan penghasilan yang tak menentu beras raskin sekalipun sulit didapatkan. Parahnya, kualitas raskin sering di bawah standar layak makan. Yang sering saya temui beras raskin itu sangat bau, berwarna kekuningan, banyak kutu, dan kerap datang terlambat. Ironisnya, kemiskinan itu berlangsung di salah satu wilayah penghasil beras nasional. Sebuah wilayah yang menggembar- gemborkan moto Gerbang Marhamah, kependekan dari Gerakan Pembangunan Masyarakat Berakhlakul Karimah. Politisasi kemiskinan Adanya kasus kelaparan atau rawan pangan yang menimpa keluarga Mak Diah, menandaskan pembangunan di Provinsi Jawa Barat belum berkeadilan. Pembangunan belum dapat dirasakan semua lapisan masyarakat. Pembangunan masyarakat baru sebatas jargon atau hanya berdengung saat podium NENENG RATNA SUMINAR Alumnus Jurusan Administrasi Negara FISIPUnpad kampanye Pemiludan Pemilukada. Masyarakat melarat hanya dibutuhkan untuk merengkuh suara. Adanya bantuan raskin, Bantuan Langsung Tunai (BLT), KlIping Humas Onpad 2011.

Upload: doanngoc

Post on 29-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ~ibunJabar - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/tribunjabar-20120409-me... · berusaha kreatif.Karena tak marnpu membeli makanan

~ibunJabaro Kamis 0 Jumate Senin o Se/asa 0 Rabu o Mingguo Sabtu

2 317 18 19

456 720 21 22

OOkt ONov ODesoMar eApr OMefOJan OPeb

eniliantu Iatdi Jawa Barat

8 ® 10 1123 24 25 26

12 1327

14 1528 29 30 31

OJun 0 Jul 0 Ags OSep

SAAT gegap-gempita rangkaianPemilihan Gubernur, kemelaratanmasih melanda sebagianmasyarakat Jawa Barat, Ketika. pesatnya pembangunan,kemiskinan masih menghantuiBumi Pasundan. Sakingmiskinnya, untuk makan satu kalisehari saja Mak Diah (65) terpaksamesti terbiasa memakan daunsingkong dan nasi aking.Bagi Mak Diah bersama enam

anak dan cucunya, yangberalamat di Kampung Cimuti,Desa Sukasari,J(ecamatanKarangtengah,' KabupatenCianjur, mengonsumsi menuseperti itu dapat dikatakan cukupberuntung. Sebab sumberpengahasilan anaknya yangmengumpulkan barangrongsokan dalam sehari tak lebihdari Rp 20.000.Tak elok rasanya menimpakan

kemiskinan itu sebatas kepadakeluarga Mak Diah. Mak Diahsudah memeras otak danberusaha kreatif. Karena takmarnpu membeli makanan sehat,untuk mengakaliasupanvitaminMakDiahmemetikdaunsingkongmiliktetangganyagunadibuatsayuran.Akantetapi, jikasaban hariterusmemakandaunsingkohg,bisa-bisa

perut MakDiahsekeluargaterjangkitpelbagaipenyakit.Memang

MakDiahsedikitterbantukandengan adanya program berasmiskin (raskin). Tetapi denganpenghasilan yang tak menentuberas raskin sekalipun sulitdidapatkan. Parahnya, kualitasraskin sering di bawah standarlayak makan. Yang sering sayatemui beras raskin itu sangat bau,berwarna kekuningan, banyakkutu, dan kerap datangterlambat.Ironisnya, kemiskinan itu

berlangsung di salah satu wilayahpenghasil beras nasional. Sebuahwilayah yang menggembar-gemborkan moto GerbangMarhamah, kependekan dariGerakan PembangunanMasyarakat BerakhlakulKarimah.Politisasi kemiskinanAdanya kasus kelaparan atau

rawan pangan yang menimpakeluarga Mak Diah,menandaskan pembangunan diProvinsi Jawa Barat belumberkeadilan. Pembangunanbelum dapat dirasakan semualapisan masyarakat.Pembangunan masyarakatbaru sebatas jargon atauhanya berdengungsaat

podiumNENENG RATNASUMINARAlumnus JurusanAdministrasi NegaraFISIPUnpad

kampanyePemiludanPemilukada.Masyarakat

melarat hanyadibutuhkanuntuk

merengkuh suara.Adanya bantuan raskin,

Bantuan Langsung Tunai (BLT),

KlIping Humas Onpad 2011.

Page 2: ~ibunJabar - Pustaka Ilmiah Universitas Padjadjaranpustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/04/tribunjabar-20120409-me... · berusaha kreatif.Karena tak marnpu membeli makanan

atau Pro-gramProgramKeluargaHarap~. 4

(PKH) kerapdipolitisasiuntukmenaikkancitra dan

popularitas para politikus.Ketika suara sudah teraih

masyarakat melarat pun kembalidilupakan. Kesejahteraan yangsebelumnya dijanjikan diingkaridengan pelbagai alasan yang sulitditerima akal sehat.Ketika kasus kelaparan

mencuat karena diwartakanmedia massa, para penguasakerap saling lempar tanggungjawab. Dengan dalih otonomi,para kepala daerah engganmenerima kenyataan yangdianggap memahitkan. Kepaladaerah bersangkutan takut ditulissebagai birokrat yang gagaldalam memimpin pemerintahan.Akhirnya, bila pun ada

bantuan, ya itu tadi, kerapmembawa-bawa kepentinganpartai politik. Dan jalan keluaryang dipilih kerap yang bersifatinstan dan tidak mendidik.Negara absenBilakasus seperti itu terus

terjadi dapat dikatakan negaraabsen. ~aatrakyatmembutuhkanpertolongan negara seolah cucitangan. Padahal, negaralahpelindung bagi masyarakatmiskin.Anda tentumasih ingat dengan

UUD 1945Pasal34 ayat (1) "Fakirmiskin dan anak-anak terlantardipelihara oleh negara." [elas,pasal ini tak perlumembutuhkan kajian yangmendalam. Anak Sekolah

Dasar sekalipun pastimengetahuimaknanya. Sebabamanat yangterkadungsudah dengannyatamewajibkannegara untukmemelihararakyat miskin.Yang narnanya

memelihara tentu .mesti dilakukan dengan

sepenuh hati. Agar bisatumbuh dan berkembang

negara mesti menyediakansandang, pangan, dan papan.

Negara mesti terus memberipenghidupan yang layak bagimereka yang masuk padakategori fakir dan miskin.Memang, memberi material

semata bukan cara-cara yangbijak. Akan tetapi bila kemiskinantetap mendera, bagaimana bisasebuah keluarga meningkatkankesejahetaraannya, termasukmeningkatkan taraf pendidikan~--------------~-------

dan kesehatan.Dalam titik ini perlunya

implementasi UUD 1945Pasal34ayat (2) "Negaramengembangkan sistem jaminansosial bagi seluruh rakyat danmemberdayakan masyarakatyang lemah dan tidak mampusesuai dengan martabatkemanusiaan. "Bila negara berdalih anggaran

tidak mencukupi, itu alasan yangketerlaluan. Sebab sumber dayaalam (SDA)Indonesia sangatkaya. Indonesia memiliki lautan,pegunungan, hutan, perkebunan,dan hanya memiliki musim hujandan kemarau. Di dalam bumiNusantara terdapat minyak bumi,emas, perak, batu bara, timah,serta keayaan migas dannomigas.Pertanyaannya, mengapa SDA

yang maha luas dan banyak itutidak bisa mengentaskankemiskinan? Apakah SDA itubenar-benar dinikmatimasyarakat Indonesia? ApakahSDAitu umumnya dinikmatisegelintir elite lokal dan parapengusaha luar negeri?Mungkin kita menafikkan

implementasi dari UUD 1945Pasal33 ayat (2) "Bumi dan airdan kekayaan alam di dalarnnyadikuasai oleh negara dandipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat."Peran tetanggaBila terpaksa mengatakan

negara absen, mengapamasyarakat sekitar Mak Diahmembiarkan hal itu terusberlangsung? Sebagai negarayang beragama, tentu agamamana pun mengajarkan tidakbaik bila membiarkan tetanggamengalarni kesusahan. Apalagi initerjadi di wilayah yang memilikimoto berakhlakul karimah.Rakyat berakhlak baik tentu

akan menolong kala tetanggamengalarni kesulitan. AgamaIslam mengajarkan haram bagiseseorang tidur dengan perutkekenyangansedangkantetangganya belum mendapatkanmakanan.Dalam titik ini kita perlu

menggerakkan lagi sikap gotongroyong, paheuveuk-heuueukleungeun paantay:antay tangan. Ya,antartetangga dalam suka danduka tetap bersama, ka cai jadisaleuwi ka darat jadi salebak.Akan tetapi, jangan-jangan

tetangga sekitar Mak Diah punmasih tergolong rakyat miskin,hingga kesulitan untukmembantu derita Mak Diah. Dantidak menutup kemungkinankasus seperti Mak Diah terjadipula di kota-kota di Jawa Barat, diIndonesia. Dengan kata lain, kinisudah terjadi pemerataankemelaratan. Semoga dugaan inibertolak belakang darikenyataan. ***

(