~ibunjabar -...

4
~ibunJabar o Senin o Selasa o Rabu 6 7 21 22 8 123 17 18 19 4 5 20 o Mar OApr OMei OJan OPeb .HAMPIR dua jam lama~ya, Aji Eka Sapta duduk di trotoar depan Kompleks Kantor Gubernur [ambi pada Senin (22/8) malam. Di sana, pemuda 22 tahun itu berbincang- bincang ramai dengan kawan- kawannya. Total ada 10 orang yang duduk dan berdiri di sekeWing mahasiswa angkatan 2008 Fakultas Geologi Universitas Padjadjaran tersebut. Mereka mengobrol sejak sekitar puku121.15. Pada jam tersebut, Aji dan sepeda fixie warna biru- putihnya akhirnya mencapai titik finish dari perjalanan mudik bersepeda selama sembilan hari dari Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat ke Kota [ambi, Mengayuh sepeda seperti yang dikerjakan Aji antara Minggu (14/8) pagi sampai dengan Senin (22/8) malam boleh dibilang gila bagi kebanyakan orang. Perjalanan bersepeda Itu, sepengukuran Aji rnelalui piranti lunak Google Earth, Kliping Humas Unpad 2011 • melahap jarak 1.200 kilometer. Perjalanan itu juga memhawa Aji mengayuh fixie-nya melewati tiga provinsi di Jawa serta tiga provinsi di Sumatera. Namun, semua itu bukan aksi konyol. Aji mempersiapkan perjalanan itu cukup matang. Selama tiga bulan sebelum memulai perjalanan mudiknya, Aji yang juga sering dipanggil Aes rutin berlatih antara lain dengan menempuh rute Jatinangor- Sumedang dan Jatinangor- Cianjur. Tiga kawan sekontrakanya yang secara bergilir mendampingi sebagai sparring partner adalah Ari, Abi, dan Adit. Sebelum itu, pada Januari 2011, Aji juga pernah terlibat menjadi anggota tim kampusnya yang bersepeda dari Bandung ke Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur. [adi, wajar kiranya jika Aji begitu bergembira ketika akhirnya mencapai Kolam Air Mancur Telanaipura pada Senin malam itu. la memang pantas merayakan hasil kerja keras maupun tekad kuatnya dalam menempuh jarak 1.200 kilometer. "Ya Allah sampai akhirnya di [ambi juga," seru Aji malam itu seraya diikuti gerakan mengangkat sepeda fixie-nya tinggi-tinggi serta berlanjut bersujud di tanah. Bekal Rp 300 Ribu Obrolan Aji dan kawan- kawannya di dekat Kolam Air Mancur itu tentu saja banyak diisi cerita perjalanan antara Jatinangor dan Jambi. Sepanjang perjalanan, Aji ternyata hanya berbekal uang Rp 300 ribu dan sesampainya di Jambi masih bersisa Rp 5.000. la hanya makan berat pada pagi serta sore hari. Siang hari, Aji lebih banyak mengasup energi dan kalori dari buah-buah pisang yang dibelinya sepanjang jalan. Selama sembilan hari, Aji memang bersepeda dari pagi 1

Upload: phamnga

Post on 18-Mar-2019

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ~ibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...nyariscelakakaladipalembang.pdf · Total ada 10orang yang duduk dan berdiri di sekeWing mahasiswa angkatan ... hanya

~ibunJabaro Senin o Selasa o Rabu

6 721 22

812317 18 19

4 520oMar OApr OMeiOJan OPeb

.HAMPIR dua jam lama~ya,Aji Eka Sapta duduk ditrotoar depan Kompleks

Kantor Gubernur [ambi padaSenin (22/8) malam. Di sana,pemuda 22 tahun itu berbincang-bincang ramai dengan kawan-kawannya. Total ada 10 orangyang duduk dan berdiri disekeWing mahasiswa angkatan2008 Fakultas Geologi UniversitasPadjadjaran tersebut.Mereka mengobrol sejak sekitar

puku121.15. Pada jam tersebut, Ajidan sepeda fixie warna biru-putihnya akhirnya mencapai titikfinish dari perjalanan mudikbersepeda selama sembilan haridari Jatinangor, Sumedang, JawaBarat ke Kota [ambi,Mengayuh sepeda seperti yang

dikerjakan Aji antara Minggu (14/8)pagi sampai dengan Senin (22/8)malam boleh dibilang gila bagikebanyakan orang. Perjalananbersepeda Itu, sepengukuran Ajirnelalui piranti lunak Google Earth,

Kliping Humas Unpad 2011

• melahap jarak 1.200 kilometer.Perjalanan itu juga memhawa Ajimengayuh fixie-nya melewati tigaprovinsi di Jawa serta tiga provinsidi Sumatera.Namun, semua itu bukan aksi

konyol. Aji mempersiapkanperjalanan itu cukup matang.Selama tiga bulan sebelummemulai perjalanan mudiknya, Ajiyang juga sering dipanggil Aesrutin berlatih antara lain denganmenempuh rute Jatinangor-Sumedang dan Jatinangor-Cianjur. Tiga kawansekontrakanya yang secarabergilir mendampingi sebagaisparring partner adalah Ari, Abi,dan Adit. Sebelum itu, padaJanuari 2011, Aji juga pernahterlibat menjadi anggota timkampusnya yang bersepeda dariBandung ke Pulau Komodo, NusaTenggara Timur.[adi, wajar kiranya jika Aji

begitu bergembira ketikaakhirnya mencapai Kolam Air

Mancur Telanaipura pada Seninmalam itu. la memang pantasmerayakan hasil kerja kerasmaupun tekad kuatnya dalammenempuh jarak 1.200 kilometer."Ya Allah sampai akhirnya di

[ambi juga," seru Aji malam ituseraya diikuti gerakanmengangkat sepeda fixie-nyatinggi-tinggi serta berlanjutbersujud di tanah.

Bekal Rp 300 RibuObrolan Aji dan kawan-

kawannya di dekat Kolam AirMancur itu tentu saja banyak diisicerita perjalanan antara Jatinangordan Jambi. Sepanjang perjalanan,Aji ternyata hanya berbekal uangRp 300 ribu dan sesampainya diJambi masih bersisa Rp 5.000. lahanya makan berat pada pagiserta sore hari. Siang hari, Aji lebihbanyak mengasup energi dankalori dari buah-buah pisang yangdibelinya sepanjang jalan.Selama sembilan hari, Aji

memang bersepeda dari pagi

1

Page 2: ~ibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...nyariscelakakaladipalembang.pdf · Total ada 10orang yang duduk dan berdiri di sekeWing mahasiswa angkatan ... hanya

AJI Eka Sapta, Mahasiswa Universitas Padjadjaran ~ inldengan menggenjot sepeda.

sampai sore dengan tiga kali jedaistirahat yakni pukullO.00, 12.00,serta 15.00.Ketika malam datang iaberistirahat antara lain di tempatkenalan, markas komunitasmahasiswa dan di masjid.Perjalanan sembilan hari antara

Jatinangor ke Jambi ini tidaklahseratus persen mulus. Contohnyaadalah saat bermalam di satumasjid di Menggala, TulangBawang, Lampung, Aji hampirtertimpa sial. Dua orang takdikenal hampir saja mencuri taskecil milik Aji.Tas kecil itu sendiriberisi dompet, ponsel, serta kunci-kunci sepeda."Waktu aku tidok teraso tas yang

kupegang tu ditarik-tarik. Akubangun lalu kutanyo duo orang itu'ado apo, Bang'. Mereka lalu ngomongpoke bahasa Lampung, trus pergi,"kata Aji seraya menambahkanbahwa saat itu di masjid tersebutsedang sangat sepi, cuma adadirinya dan dua orang asing tadi.

"1<£110 yang ilang dompet ato

handphone dak papo lii11.Kalo yangilang kunci-kunci, wall biso dak sampe[ambi," irnbuh Aji sesaat kemudianyang lantas disambut tawa orang-orang di sekelilingnya.Kesialan yang lain terjadi di

Palembang tanggal19 Agustuslalu. Aji mengalami kecelakaantunggal kecil. Sedikit kesalahangerakan saat mengayuh membuatAji lantas terjatuh. Bagiansepedanya yang antara lainmengalami kerusakan adalahsetang, pedal, serta sadel.Kecelakaan kecil itu hampir

menghambat target mencapaiJambi dalam sembilan hari. Inikarena kecelakaan kecil tersebutmembuat Aji sebenarnya lantasmembutuhkan penggantiankomponen yang mestididatangkan dari luar Palembang.Namun, bagian yang paling .

membutuhkan penggantianbukanlah pedal, setang, maupunsadel. Bagianyang membutuhkanpenggantian tersebut justru apa

-----~-~-----"--~..., yang :nsebut Ajiseoagcu . ,lJU ~

merupakan semacam tonjolan lebardi bagian sol,mirip dengan polsepatu bola. Kecelakaan membuatpaling tidak dua kilt sepatu kananAji tak lagi menempel sempurna.Padahal tonjolanitu sekaligusmerupakan mekanisme pengunciansepatu ke pedal. 'Tanpa tonjolan itu, kaki akan

kesulitan mengayuh. ParahnyaIagi, pengayuh sepeda fixie bakalsangat susah untuk melakukans!<i.dyakni pengereman ala sepedafixie yang dikerjakan dengan caramenahan pedal.Narnun, Aji akhirnya

me.mutus~an urung menunggukiriman kilt pengganti. la nekatrneneruskan perjalanan rutePaJembang-Jambi biarpun tak lagibisa "mengerem" sepedanyasecara sempurna. arnun, untukmemermudah perjalanan, tasberisi pakaian lantasditinggalkarmya di rumah temandi'PaJembang. (yoseph kelik)

Page 3: ~ibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...nyariscelakakaladipalembang.pdf · Total ada 10orang yang duduk dan berdiri di sekeWing mahasiswa angkatan ... hanya

Jonggol Paling BeratLANTUNAN adzan magribbaru saja rampung sahutmenyahut merambati langitKota [ambi pad a Selasa (16/8) petang. Berselang limamenit kemudian, dering dangetar penanda panggilanmasuk terdengar pula dariponsel di Ruang RedaksiTribun [ambi, [alan HayamWuruk 38- 40 Jelutung.

Panggilan itu temyatadatang dari Aji Eka Sapta,pemuda asal Jambi yangsejak Minggu (14/8) pagimengayuh sepeda fixie-nyamenempuh perjalanan mudikdari Bandung ke Jambi.Mahasiswa Fakultas GeologiUniversitas PadjadjaranBandung angkatan 2008tersebut mengabarkanbahwa pada ia baru sajasampai di Bandar Lampung.

Tak sampai semenit,Tribun ganti meneleponalumnus SMA Negeri 1[arnbi tersebut.

Dalam awal obrolan sesikedua ini, pemilik sapaanakrab Aes itu berkata bahwahingga hari ketiga iniperjalanan mudik memakaifixie-nya hari masihberlangsung lancar. Selasamalam ini, Aes bakalmenginap dan memulihkantenaga di baseeampkomunitas Bike To Campusdi Kampus UniversitasLampung (Unila).

"Saya masih punya waktuenam hari untuk nge-bike,"ueap pria yang untukperjalanan mudik memakaifixie -nya ini telah melatihdiri lebih dahulu selama tigabulan, antara lain denganmenempuh rute Jatinangor -Cianjur dan Jatinangor -Sumedang,

Aes lantas menguraikanbeberapa titik perhentiannyadalam lima enam hari kedepan. Itu antara lain adalahMenggala di Tulang,Bawang,

Kayu Agung, Palembang,Bayung Lincir, dan akhirnyaJambi. Di setiap kota tadi,Aes bakal beristirahatdengan menumpang dimarkas komunitas penggiatsepeda atau rurnahpenggemar sepedasetempat.

Sebelurnnya dalam tiga hariterakhir, jika meminjam istilahetape dalam lomba balapsepeda, Aes telah menempuhtiga etape. Itu adalahJatinangor - Jakarta, Jakarta -Serang, serta Serang -BandarLampung. Setiap etape ituditargetkan Aes rampungdikayuh dalam sehari.

"Paling berat yang dariBandung ke Jakarta,terutama di Jonggol, karenamesti berhadapan denganjalan dengan kemiringan 45derajat. Padahal sepeda sajafixed gear, nggak pakai rem,bukan MTB, " ueap Aes.(yoseph kelik)

Andalkan Pisang dan IsotonikSEPEDA jenis fixie yangdigunakan Aes memangsebenamya sepeda untukmobilitas dalam kota, bukanuntuk perjalanan antarkota.Sepeda ini beroda tipis,gerigi roda belakangnyaterkunci mengikuti pedal,bukan sepeda denganpersneling tak bertumpukseperti sepeda MTB.

Untuk pengereman punmesti dengan eara skid,yakni menahan pedal hinggaakhirnya sepeda berkuranglajunya dengan aeap diikutisejumlah gerakan badansebagai pengirnbang.

Namun, semua kesulitanitu tidak menyurutkan niatAes. Lebih lagi, ia memangtelah bertekad bulat untukmenjadi orang pertama yangmenempuh jarak 1.200kilometer rri.emakai sepedafixie. la pun apa yangdilakukannya itu bisamemberikan kebanggaankepada Kota Jambi danmasyrakatnya.

Karena bersepeda mampumembakar kalori eukuptinggi, 300-500 kalori perjamnya.. maka Aes butuhasupan kalori eukup tinggipula sepanjang perjalanan.Aes dalam Ramadan inimemang tidak berpuasa, tapiia mernilih baru makan beratpada saat jam buka puasapula.

Untuk asupan kalorisepanjang jalan, Aes lainmemilih mendapatnya dari

buah pisang yang dibelinyadari para pedagang disepanjang rute yangdilewatinya. Ini agaknyamerupakan pilihan yangbagus karena pisah untuksebuahnya memangmengandung 85-100 kalori.

Selain asupan kalori, Aesyang mengayuh sepedabutuh punya banyak minum

untuk mengganti eairanyang keluar sebagaikeringat. Karena itu, ia rajinmeminum air putih yangtersimpan dalam hidrobagatau tas punggung kantungair berselang .. Kadang-kadang kalau bertemuwarung ia akan mampir danmembeli beberapa minumanisotonik.(yoseph kelik)

Hanya Lima KalaAES berkata bahwa saat ia mengutarakan niat untuk rrtudikke Jambi dengan cara mengayuh fixie, banyak piohak yangmengatakan ketidaksetujuan. Karena niatnya sudah terlanjurbulat, orangtuanya rnemang sekadar berpesan bahwa iaberhati-hati dan pandai-pandai menjaga diri sepanjangjalan.

Ketidaksetujuan pertama-tamada catang dari paraternannya. Mereka itumenyarankannya untuk naik pesawatsaja seperti biasanya. Respon lebih negatif juga datang darisang pacar, Tia.

"Waktu saya bilang mau mudik naik sepeda, komentamyacuma lirna kata 'Nggakboleh, naik pesawat saia'," kata Aesmenglngat respon khawatir Tia beberapa bulan silam.Katanya lebih lanjut, ia perlu membujuk beberapa harisampai akhirnya Tia membiarkannya menjalankan niatnya.

Kiniteman-teman maupun sang pacar malah men-supportmudik ber-fixie-nya,antara lain melakukan publikasi viajejaring sosial dan mengontak pihak-plhak yang akandisinggahiAes.. Mereka menjadi dua tim, satu di Bandungdan satu di Jambi. Aes bersyukur berhasil mencapai babakakhir karena periatanan dari Lampunghingga Jambi tak bisadibilang 100 persen lancar. Di LampungAes hampirdirampok orang, sedangkan di Palembang ia sempatmengalami kecelakaan hingga sepedanya rusak.

AlumnusSMANegeri 1 Jambi tersebut mengatakanperjalanannya dari Bandung ke Jambi bisa dilalui 4 hari lebihcepat. Aes semula memerkirakanbahwa ia akanmembutuhkanwaktu sembilan hari dan baru tiba di Jambipada tanggal 23 Agustus.

"lni karena dari Betung tadi pagi langsung sprint terusdan diusahakan sampai Jambi malam mi," katanya. Hari iniAes akan beristirahat di rumah orangtuanya di Bronl,memulihkan kondisi fisik.(yoseph kellk)

Page 4: ~ibunJabar - pustaka.unpad.ac.idpustaka.unpad.ac.id/wp-content/...nyariscelakakaladipalembang.pdf · Total ada 10orang yang duduk dan berdiri di sekeWing mahasiswa angkatan ... hanya

Disambut Tiga Kotak PizzaKOLAM AirMancurTelanaipura, Iambi, memangmenjadi titik finishperjalanan mudik bersepedafixie yang ditempuh AjLNamun, dari titik itu Ajiternyata masihmenambahkan satusetengah kilometer lagimenuju rumahnya di LorangHidayah, samping kampusUniversitas Batanghari,Kelurahan Sungai Puteri,Kota [ambi. Perjalanan ,ekstra itu ia selesaikan dalamlima menit. Sulung dari duabersaudara itumelakukannya dengandiiringi tiga temansekontrakannya diJatinangor, seorangkerabatnya dari Tempino,juga Tribun, yang semuanya. menunggang sepeda motor.

Begitu sampai, Ajilangsung disambut oleh ibudan ayahnya yakni pasanganAstuti dan Abdul Muthalib."Heiiiiiiiiiiii,"seru sang

bunda gembira begitu Ajimelangkah masuk ke ruangtamu.Astuti pun lantas menyapa

satu demi satu kawan-kawanAji, juga Tribun, yangbertamu ke rumahnya jelangtengah malam itu. Astuti lalu ,mengajak Aji dan kamisemua yang mengiringinyauntuk duduk di ruangkeluarga.Di meja di tengah ruangan

.tersebut ada tiga kotak pizzaberlabel resto pizza jaringanwaralaba terkenal. Dua 'kotak berukuran besar, satukotak lagi berukuran kecil.Semua orang denganbersemangat segeramencomot potongan pizzadalam kotak-kotak itu.Pizza-pizza tersebutmerupakan pesanan Aji.Maka ruangan yang berisi

satu seta sof, televisi yangmenyala, juga seperangkatkomputer meja berjaringaninternet itu segera menjaditempat yang ramai olehobrolan dan suara gelaktawa. Semua itu tentu sajasembari disertai menyantappizza yang lezat.Suasana bertambah ramai

sekitar lima menit kemudian.Ini karena dua teman masasekolah Aji menyusul datangbergabung."Ini gara-gara bule itu itu

kemarin sepanjang jalanselalu ngo~ong 'pizza, '"coconut... pIzza, coconut... ,ucap Aji kala menyantappizzanya. Dalam perjalananmulai dari Palembang, Ajimemang sempat seiringan

Aji di tengah keluarganya

dengan seorang pengelanasepeda keliling dunia asalBelanda yang bernama Fede.Mereka berdua kemudianberpisah di Betung karenaFede tak mampumengimbangi kecepatanmengayuh AjLSelama masih seiringan,

pria bule yang memulaiperjalanan sepedanya diIndonesia mulai dari Balitersebut doyanmengucapkan kata pizza dancoconut selama mengayuh.Kata-kata Fede itu tak urunglama-lama membuat Aji 'menjadi terbayang-bayangpizza dan ingin jugamemakannya.

SantaiUntuk ukuran orangtua

yang anaknya baru sajamenempuh perjalananekstrem berupa bersepeda1.200kilometer selamasembilan hari dari Jawa Baratke [arnbi, Astuti dan AbdulMuthalib terlihat santai.Ekspresi keduanya lebih. banyak memancarkankeceriaan, Wajah keduanyasama sekali bukan wajah. orang-orang yang penuhkekhawa tiran.Dengan riang keduanya

lcqftasberbagi cerita tentangbeberapa kejadian di rumahselama Aji masih bersepedaantara Jatinangor dan [arnbi,Mereka juga beberapa kalimenceritakan kisah- kisahkenangan mereka terhadapmasa kanak- kanan maupunmasa SMAAji. Cerita-ceritaitu menjadi pengimbangcerita perjalanan mudikmenunggang sepeda fixieyang dituturkan Aji.Kepada Tribun, Astuti

seraya diselingi tersenyum •beberapa kali lantas berceritabahwa ia pun sejujurnyamenaruh khawatir dengan

perjalanan bersepeda 1.200kilometer yang dilakukanAjLPaling tidak sebenarnyaada dua poin yang .merisaukannya. Pertama, Aji /bersepeda memakai sepedafixie yang tak dilengkapi remdan gerigi roda belakangnyaterkunci ke hub atau porasroda belakang. Pengeremansepeda tersebutmengandalkan teknik skidyaitu menahan putaranpedal memakai.kaki.Dengan sepeda semacam

itu, Astuti melihat perjalanandari Jatinangor ke Jambiyang pastilah berat bakalbertambah berat. Astutiberkata bahwa sebenarnyaia akan lebih tenang jika Ajimemakai sepeda jenislainnya, contohnya MTB.Selain itu, poin kedua yang

dikhawatirkan Astuti adalahsoal jalur antara Lampungdan Palembang.Kekhawatiran tersebutmuncul karena jalur itusetahunya rawan contohnyamenjadi langganan tempatberaksi para bajing loncat."Tapi saya sudah biasa

dikageti Aji," ucap Astutiyang lantas diikutianggukan suaminya. Sedarikecil, ia dan sang suamiternyata sudah beberapakali mendapati Ajimelakukan aksi perjalananekstrim. Saat masih dudukdi kelas 5 SD,Aji pernahmengayuh sepedanya padasuatu sore ke rumah sangnenek di Tempino. Lalu,ketika SMA, Aji dan tigaternannya pernahmenunggang sepeda motordari -Iambi ke Semararig.Kenekatan-kenekatan Ajitersebut memang selalumembuat Astuti lumayansport jantung, tapi itusekaligus membuatnya

selalu yakin dengankemampuan fisik clan dayatahan mental anaksulungnya itu."Saya juga tahunya Aji

naik sepeda ke Jambi ketikaia sudah sarnpai di Serang.Siang itu, saya telepon Aji,waktu itu dia bilang ada diBandung. Saya bilang sayakirim paket isi BPKBdanbuah jeruk. Eh Ajinya bilang'wah, dak usah, Mak, akulagi sibuk," kata Astutitentang pembicaraan teleponantara dia dan anaksulungnya pada Selasa (16/8)siang.Nah, tak seberapa lama

kemudian, Yayan yaknipaman Aji yang tinggal diTempino menelepon kedirinya dan suaminya. Yayanberkata bahwa ia membaca

. Tribun Iambi hari itu danmendapati satu bcritatentang Aji yang sedangmengayuh sepeda dariJatinangor ke [ambi,Mendengar kabar itu, Astutidan suaminya lan tas mencariTribun [ambi hari itu. Merekamenemukan berita yangsama seperti yangdiceritakan Yayan. Maka,Astuti pun segera kembalimenelepon AjLDi saatbersamaan, Abdul Muthalibmeluncur kembaJi buahjeruk dan BrKB dari jasapengiriman paket."Kalau jadi terkirirn.isiapo

makan jeruknya di sano?Kawan-kawan serumah Ajijuga lah pulang ke Jambi,"kata Astuti serayamenunjuk, Ari, Abi, danAdit yang duduk didepannya. Tiga orang inimerupakan para kawanserumah kontrakan Aji diJatinangor. Tiga rang yangditunjuk Astuti itu hanyatertawa lebar.(yoseph kelik)