i · web viewdalam lima tahun ke depan, sekretariat daerah memprioritaskan pada peningkatan...

122
LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014 1 PENDAHULUAN A. Dasar Pembentukan Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Undang- undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas lapoaran Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang perubahan Keempat atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan; (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012 Nomor 11). Terbentuknya Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu organisasi/perangkat daerah adalah 1

Upload: dophuc

Post on 30-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

1 PENDAHULUAN

A. Dasar Pembentukan Organisasi

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dibentuk sebagai realisasi pelaksanaan dari prinsip Desentralisasi kewenangan otonomi daerah, sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah Sebagaimana yang telah diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang pembagian Urusan Pemerintah Daerah Kabupaten/kota, Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas lapoaran Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2012 tentang perubahan Keempat atas Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 tentang Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan; (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2012 Nomor 11).

Terbentuknya Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sebagai salah satu organisasi/perangkat daerah adalah untuk membantu Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan dalam Bidang Perencanaan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas mengkoordinaskan Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan.

1

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

B. Aspek Strategi Organisasi

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta sebagai upaya pencapaian visi dan misi Pemerintah Daerah Provinsi Provinsi Sumatera Selatan, BAPPEDA selalu berupaya untuk terus meningkatkan kinerjanya sebagai unsur staf yang handal dalam semua aspek termasuk penerapan good governance. Dalam lima tahun ke depan, Sekretariat Daerah memprioritaskan pada peningkatan kapasitas, kecepatan dan mutu perencanaan, serta efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumberdaya yang dimiliki. Anggaran berbasis kinerja akan menjadi dasar penganggaran, sehingga sasaran dan indikator pencapaian hasil dari program pembangunan dipersiapkan secara jelas dan terukur serta digunakan dalam pengendalian dan evaluasi secara konsisten. Untuk menjawab perubahan lingkungan strategis internal dan eksternal, setiap Bidang harus mampu mengantisipasi perubahan multi dimensi dalam menyusun perencanaan dan merumuskan kebijakan pembangunan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing Bidang Lingkup BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan.

Sistem pengendalian dan evaluasi akan terus dioptimalkan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan serta kajian Strategis pembangunan daerah, baik yang terkait dengan metodologi dan pelaksanaannya maupun penggunaan dan tindak lanjut hasilnya. Selain itu, peningkatan kemampuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi seluruh insan BAPPEDA akan terus dipacu mengingat produk yang dinamis, efektif dan efisien sangat bergantung pada

2

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

kualitas pengetahuan dan ketrampilan sumber daya aparatur pelaksananya.

Terorganisirnya basis data dan informasi pembangunan merupakan salah satu prioritas program ke depan, sehingga BAPPEDA dan pemangku kepentingan lainnya akan lebih mudah untuk mengakses, mencari dan mengungkapkan data dan informasi sebagai input dalam proses pelaksanaan. BAPPEDA akan terus pula melakukan segala upaya untuk menjamin tidak saja berdaya guna dan berdaya hasil bagi penentu kebijakan tetapi juga dapat dimanfaatkan oleh stakeholders dan publik.

Dasar utama penyusunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang perlu ditangani, namun tidak berarti setiap penanganan urusan pemerintahan harus dibentuk dalam suatu organisasi sendiri. Besaran organisasi perangkat daerah harus mempertimbangan dan memperhatikan beberapa faktor, yaitu :a. Kemampuan keuangan daerah;b. Kebutuhan daerah dan ketersediaan SDA;c. Cakupan tugas yang meliputi sasaran tugas yang harus

diwujudkan;d. Jenis dan banyaknya tugas;e. Luas wilayah kerja dan kondisi geografis;f. Jumlah kepadatan penduduk, dan;g. Potensi daerah yang berkaitan dengan urusan yang akan

ditangani serta ketersedian sarana dan prasarana penunjang tugas.

C. Maksud dan Tujuan

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sebagai pelaksana tugas Bidang Perencanaan Provinsi

3

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Sumsel Tahun 2014 menyusun Laporan Kinerja Pemerintahdalam rangka memberikan laporan pelaksanaan kegiatan Badan Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumsel sebagai salah satu implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan ini dilaksanakan untuk memberikan informasi mengenai capaian pelaksanaan rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Tahun 2013-2018 serta bertanggungjawab kepada Gubernur Sumatera Selatan. Dengan demikian, laporan ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Tujuan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah pada Bappeda Provinsi Sumsel adalah:1. Memberikan gambaran nyata atas keberhasilan tugas yang

diemban selama tahun anggaran 2014 dan merupakan pertanggungjawaban atas pelaksanaan rencana strategis Badan Perencanaan Pembangunan Sumatera Selatan;

2. Memberikan pelaporan realisasi kinerja dan keuangan Tahun 2014;

3. Sebagai wujud pertanggungjawaban Bappeda Provinsi Sumsel dalam penetapan kinerja Tahun 2014;

4. Tersedianya data dan informasi kegiatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sebagai bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kementerian Dalam Negeri.

Sehubungan dengan hal tersebut di atas, sebagai perwujudan pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah laporan Akuntabilitas Kinerja yang dicerminkan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.

Segenap unsur BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan dalam mencapai visi, misi tujuan dan sasaran diwujudkan dalam

4

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

serangkaian program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh unit-unit kerja dalam Bappeda Provinsi Sumatera Selatan.

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, berdasarkan Struktur Organisasi Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 di dukung dengan jumlah pegawai sebanyak 111 orang.

Jumlah Pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan tingkat pendidikan pada tahun 2013 - 2014 dapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1. Sumber Daya Aparatur Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No

Tingkat pendidikan

Jumlah(orang) Tahun 2013

%Jumlah(orang)

Tahun 2014%

1 S3 2 1.87 2 1.82 S2 28 26.17 28 25.223 S1 61 57.01 66 59.454 D 3 3 2.8 3 2.85 SLTA 13 12.15 12 10.86 SLTP - - -

Total 107 100 111 100

Dilihat dari tabel berdasarkan tingkat pendidikan tersebut di atas Pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sangat menunjang di dalam melaksanakan tugas, pokok dan fungsinya di dalam menentukan proses perencanaan dan mensinergikan program/kegiatan antar Satuan Kerja Perangkat Daerah, dengan tingkat pendidikan setingkat pendidikan terdiri atas Tahun 2013 : SLTP sebesar 0 %, SLTA sebesar 12.15%, D3 sebesar 2.8 %, S1 sebesar 57.01%, S2 sebesar 26.17 dan S3 sebesar 1.87%. dan pada Tahun 2014 : SLTP sebesar 0 %, SLTA sebesar 10.8%, D3 sebesar 2.8%, S1 sebesar 59.45%, S2 sebesar 25,22 dan S3 sebesar 1.8%.

Jumlah Pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan

pangkat/golongan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

5

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Tabel 1.2. Sumber Daya Aparatur Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Golongan

No GolonganJumlah(orang)

Tahun 2013%

Jumlah(orang)

Tahun 2014%

1 Golongan IV 11 10.28 12 10.812 Golongan III 89 83.18 87 78.373 Golongan II 12 11.22 12 10.814 Golongan I -

Total 107 100 111 100

Berdasarkan Tabel 1.2, pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

berdasarkan golongan terdiri pada tahun 2013 golongan I sebanyak 0 %,

Golongan II sebanyak 11.22%, Golongan III sebanyak 83.18% dan

Golongan IV sebanyak 10.28%, dan pada tahun 2014 golongan I sebanyak

0 %, Golongan II sebanyak 10.81 %, Golongan III sebanyak 78.37 % dan

Golongan IV sebanyak 10.81%, melihat komposisi tersebut, Pegawai

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan banyak ditempati oleh golongan III, dan

bila dilihat pada tahun 2013 sampai 2014 pada golongan II dan Golongan I

terjadinya penurunan bahkan pada golongan satu di tahun 2014 tidak ada

lagi dikarnakan penyesuaian kenaikan pangkat dan golongan pada pegawai

Bappeda Provinsi Sumatera Selatan dan dilain sisi Bappeda Provinsi

Sumatera Selatan memerlukan tambahan pegawai Golongan II untuk

tenaga Administrasi.

Pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan yang telah

memperoleh jabatan berdasarkan eselonnya dapat dilihat pada tabel 1.3.

1.3. Sumber Daya Aparatur Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Berdasarkan Eselon

No Jabatan Jabatan yang terisi Tahun 2013

Jabatan yang Terisi Tahun 2014

1 Eselon II 1 12 Eselon III 7 73 Eselon IV 16 16

Jumlah 24 24

6

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Disamping pendidikan formal, pegawai Bappeda Provinsi Sumatera

Selatan juga telah mengikuti pendidikan struktural, data selengkapnya dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1.4. Sumber Daya Aparatur Bappeda Provinsi Sumsel yang telah Mengikuti Diklat Struktural

No JabatanPNS mengikuti

pendidikan strultural 2013

PNS mengikuti pendidikan

strultural 20141 Diklat PIM TK. IV 27 262 Diklat PIM TK. III 6 83 Diklat PIM TK. II 2 24 Diklat PIM TK. I - -5 Lemhanas 1 1

Jumlah 36 37

Dilihat dari tabel berdasarkan tingkat pendidikan tersebut di atas,

Pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sangat menunjang didalam

melaksanakan tugas.

Tabel 1.5. Data Pegawai Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

No UraianJanuari

s.d Desembe

r 2013

Januari s.d

Desember 2014

1 Mutasi ke instansi Pemerintah lain

5 orang -

2 Mutasi ke Bappeda Provinsi Sumsel

6 orang 3 orang

3 Kenaikan Gaji Berkala 50 orang 45 orang4 Cuti 56 orang 50 orang 5 Pensiun 5 orang6 Diberhentikan 1 orang

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Selatan nomor 11 Tahun 2014 Tentang Perubahan ke empat atas peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 Nomor 11) dan

7

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Peraturan Gubernur Sumsel Nomor 60 Tahun 2013 tentang Uraian Tugas dan Fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Bagian Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program kegiatan serta pelayanan administrasi dan sumberdaya di lingkungan Bappeda. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Sekretariat mempunyai fungsi :a. Penyusunan, pengkoordinasian dan pemantauan pelaksanaan

rencana program/kegiatan/anggaran, pelaksanaan kegiatan administrasi/ penatausahaan keuangan serta sarana dan prasarana kerja Bappeda;

b. Penyiapan Renstra SKPD Bappeda yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan Bappeda;

c. Penyusunan Renja SKPD Bappeda dengan berpedoman kepada Restra SKPD Bappeda memuat kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan;

d. Penyusunan LAPKIN dan Evaluasi Renja Bappeda;e. Perencanaan pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya

aparatur;f. Penyelenggaraan pengelolaan administasi umum, rumah

tangga dan keprotokolan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas dan fungsi di lingkungan Bappeda;

g. Perencanaan dan persiapan rapat-rapat koordinasi dan konsultasi serta Musrenbangda yang diselenggarakan Bappeda;

h. Penyelenggaraan urusan keuangan Bappeda;i. Pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

Sekretariat terdiri dari 3 (tiga) Subbagian yaitu :

8

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

1. Subbagian Umum mempunyai tugas :Melaksanakan kegiatan penatausahaan surat menyurat, perjalanan dinas;a) Melaksanakan urusan rumah tangga Bappeda;b) Melaksanakan kegiatan urusan kehumasan dan keprotokolan;c) Merencanakan dan mengelola kebutuhan perlengkapan

kantor dan perpustakaan;d) Melaksanakan penatausahaan dan pelaporan barang-barang

inventaris kantor;e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.Kegiatan Subbagian Umum khususnya surat menyurat yang

masuk dan keluar sampai dengan akhir Tahun 2014 dapat dijelaskan sebagai berikut:Tabel 1.6. Jumlah Surat Masuk dan Keluar Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Januari s/d Desember 2014 Surat Masuk 1862 Lembar Surat Keluar 2865 Lembar

2. Subbagian Kepegawaian mempunyai tugas :a) Menyelenggarakan segala sesuatu yang diperlukan tentang

kebutuhan pengusulan pengangkatan, kenaikan pangkat, manajemen karier, mutasi, penggajian dan kesejahteraan pegawai;

b) Merencanakan peningkatan dan pengembangan kemampuan dan keterampilan pegawai;

c) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Untuk Tahun Anggaran 2014 Subbagian Kepegawaian telah melakukan proses administrasi kepegawaian bulan Januari s/d Desember 2014 sebagai berikut :

9

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Tabel 1.7. Data Administrasi Kepegawaian Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Januari s/d Desember 2014 Mutasi ke Instansi Pemerintah lain - Mutasi ke Bappeda propinsi Sumatera Selatan 3 Kenaikan Gaji berkala 45 Cuti 50 Pensiun - Diberhentikan -

3.   Subbagian Penyusunan Rencana Kegiatan dan Keuangan mempunyai       tugas :

a) Melaksanakan penyusunan LAPKIN dan Evaluasi RENJA Bappeda;b) Menyiapkan Renstra SKPD Bappeda yang memuat Visi, Misi,

Tujuan, Strategi, kebijakan, Program dan Kegiatan;c) Menyiapkan Renja SKPD Bappeda yang mempedomani

Renstra SKPD, memuat kebijakan, program dan kegiatan yang akan dilakukan;

d) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan dan memfasilitasi penyiapan program/kegiatan di lingkungan Bappeda;

e) Melaksanakan penyusunan, penatausahaan, verifikasi dan pelaporan keuangan serta pengujian pembayaran;

f) Menyiapkan laporan kemajuan fisik dan keuangan kegiatan-kegiatan di lingkungan Bappeda;

g) Menyiapkan bahan evaluasi kinerja SKPD Bappeda untuk Kepala Bappeda;

h) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Perekonomian mempunyai tugas membantu Kepala Bappeda dalam menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan dan penyusunan rencana program pembangunan di bidang perekonomian.

10

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas Bidang Perekonomian mempunyai fungsi :a. Pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian

perencanaan dan penganggaran di bidang perekonomian antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah Provinsi;

b. Penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang perekonomian yang meliputi urusan penanaman modal, koperasi, usaha kecil dan menengah, ketahanan pangan, pertanian, kelautan dan perikanan, kehutanan, energi dan sumberdaya mineral, industri dan perdagangan;

c. Pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan RPJPD di bidang perekonomian yang meliputi penyusunan rancangan awal RPJPD, penyiapan bahan Musrenbangda RPJPD, penyusunan rancangan akhir RPJPD;

d. Pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan RPJMD di bidang perekonomian yang meliputi penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan RPJMD dengan menggunakan renstra SKPD, penyiapan bahan Musrenbangda RPJMD dan penyusunan rancangan akhir RPJMD;

e. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan RKPD di bidang perekonomian yang meliputi penyiapan rancangan awal RKPD, pengkoordinasian penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan renja SKPD, penyiapan bahan Musrenbangda RKPD dan penyusunan rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil Musrenbangda RKPD provinsi dan Kabupaten/Kota;

11

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

f. Pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian perencanaan penganggaran KUA, PPAS dan RKA di bidang perekonomian;

g. Pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian perencanaan Subbidang Usaha Kecil Menengah dan Agribisnis antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

h. Penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan melaksanakan pembangunan di bidang usaha kecil menengah dan agribisnis yang meliputi pertanian, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, wilayah perbatasan dan bidang usaha kecil menengah;

i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Perekonomian terdiri dari 2 (dua) Subbidang yaitu :1. Subbidang Usaha Kecil Menengah dan Agribisnis mempunyai tugas:

a) Mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyinkronisasikan perencanaan dan penganggaran Subbidang Usaha Kecil Menengah dan Agribisnis antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b) Menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan melaksanakan pembangunan di bidang Usaha Kecil Menengah dan Agribisnis yang meliputi kehutanan, pertanian, perkebunan, peternakan, ketahanan pangan, kelautan dan perikanan, wilayah perbatasan dan bidang usaha kecil menengah;

12

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

c) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD di bidang usaha kecil menengah dan agribisnis;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Subbidang Industri dan Sumber Daya Alam mempunyai tugas:a) Mengkoordinasikan, mengintegrasikan, menyinkronisasikan

perencanaan dan penganggaran Subbidang Industri dan Sumber Daya alam antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b) Menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan melaksanakan pembangunan di bidang Industri dan Sumber Daya Alam yang meliputi koperasi, industri, perdagangan, penanaman modal, energi dan sumber daya mineral;

c) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD di bidang industri dan sumber daya alam;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas membantu Kepala Bappeda dalam menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan dan penyusunan rencana program pembangunan di bidang Sosial Budaya. Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi :a. Pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian

perencanaan dan penganggaran di bidang sosial budaya antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi

13

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

vertikal, Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b. Penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang sosial budaya yang meliputi urusan pendidikan, kesehatan, kepemudaan dan olahraga, kependudukan, ketenagakerjaan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, keluarga berencana, kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, otonomi daerah, pemberdayaan masyarakat dan desa, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan persandian, sosial, kebudayaan, kearsipan, perpustakaan dan ketransmigrasian;

c. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan RPJPD di bidang sosial budaya yang meliputi penyusunan rancangan awal RPJPD, penyiapan bahan Musrenbangda RPJPD, penyusunan rancangan akhir RPJPD;

d. Pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan RPJMD di bidang sosial budaya yang meliputi penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan RPJMD dengan menggunakan Renstra SKPD, penyiapan bahan Musrenbangda RPJMD dan penyusunan rancangan akhir RPJMD;

e. Pengkoordinasian, penyinkronisasian, penyusunan RKPD di bidang sosial budaya yang meliputi penyiapan rancangan awal RKPD, pengkoordinasian penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Renja SKPD, penyiapan bahan Musrenbangda RKPD dan penyusunan rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil Musrenbangda RKPD provinsi dan Kabupaten/Kota;

f. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan dokumen perencanaan penganggaran KUA, PPAS dan RKA di bidang sosial budaya;

14

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Bidang Sosial Budaya terdiri dari 2 (dua) Subbidang yaitu :

1. Subbid Kependudukan dan Sumber Daya Manusia mempunyai tugas:a) Mengkoordinasikan, mengintegrasikan, mensinkronisasikan

perencanaan dan penganggaran Subbidang Kependudukan dan Sumber Daya Manusia antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b) Menyusun, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan melaksanakan pembangunan di bidang kependudukan dan Sumber Daya manusia yang meliputi urusan pendidikan, perpustakaan, kepemudaan dan olahraga, kependudukan dan catatan sipil, keluarga berencana, ketenagakerjaan dan ketransmigrasian;

c) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD di bidang kependudukan dan sumber daya manusia;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

2. Subbid Kesejahteraan Rakyat dan Kebudayaan mempunyai tugas:a) Mengkoordinasikan, mengintegrasi, menyinkronisasikan

perencanaan dan penganggaran Subbidang Kesejahteraan Rakyat di antara SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

15

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

b) Menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan melaksanakan pembangunan di bidang kesejahteraan rakyat yang meliputi kesehatan, sosial, kebudayaan, kesatuan bangsa, politik dalam negeri, otonomi daerah, pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian, persandian, kearsipan, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, pemberdayaan masyarakat dan desa;

c) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan RPJPD, RPJMD, RKPD di bidang kesejahteraan rakyat dan kebudayaan;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Bidang Sarana Prasarana mempunyai tugas membantu Kepala Bappeda dalam menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan dan penyusunan rencana program pembangunan di bidang Sarana Prasarana. Untuk melaksanakan tugas tesebut bidang Sarana Prasarana mempunyai fungsi :a. Pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian

perencanaan dan penganggaran di bidang Sarana dan Prasarana antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b. Penyusunan, perumusan kebijakan dan pengkoordinasian perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di bidang sarana dan prasarana yang meliputi urusan pekerjaan umum, pengairan, kebinamargaan, keciptakaryaan, pengelolaan sumber daya air dan lingkungan hidup, perhubungan, pariwisata, komunikasi dan informatika;

16

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

c. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan RPJPD di bidang sarana dan prasarana yang meliputi penyusunan rancangan awal RPJPD, penyiapan bahan Musrenbangda RPJPD, penyusunan rancangan akhir RPJPD;

d. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan RPJMD di bidang sarana dan prasarana yang meliputi penyusunan rancangan awal RPJMD, penyusunan RPJMD dengan menggunakan Renstra SKPD, penyiapan bahan Musrenbangda RPJMD dan penyusunan rancangan akhir RPJMD;

e. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan RKPD di bidang sarana dan prasarana yang meliputi penyiapan rancangan awal RKPD, pengkoordinasian penyusunan rancangan RKPD dengan menggunakan Renja SKPD, penyiapan bahan Musrenbangda RKPD dan penyusunan rancangan akhir RKPD berdasarkan hasil Musrenbangda RKPD provinsi dan kabupaten/kota;

f. Pengkoordinasian, penyinkronisasian penyusunan dokumen perencanaan penganggaran KUA, PPAS dan RKA di bidang sarana prasarana;

g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Bidang Sarana dan Prasarana terdiri dari 2 (dua) Subbidang

yaitu :1. Subbidang Perhubungan dan Kebinamargaan mempunyai tugas:

a) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan perencanaan dan penganggaran Subbidang Perhubungan dan kebinamargaan antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, kabupaten/kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b) Menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan dan melaksanakan pembangunan di bidang

17

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

perhubungan dan kebinamargaan yang meliputi pekerjaa umum kebinamargaan, perhubungan, pariwisata, komunikasi dan informatika;

c) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD di bidang perhubungan dan kebinamargaan;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2. Subbidang Pengairan dan Keciptakaryaan mempunyai tugas:a) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan perencanaan dan

penganggaran Subbidang Pengairan dan Keciptakaryaan antar SKPD dalam lingkungan pemerintah provinsi, lembaga/instansi vertikal, kabupaten/kota dan pemangku kepentingan lain yang berada dalam wilayah provinsi;

b) Menyusun, merumuskan kebijakan dan mengkoordinasikan perencanaan, melaksanakan pembangunan di bidang pengairan dan keciptakaryaan yang meliputi pekerjaan umum bidang pengairan, keciptakaryaan, pengelolaan sumber daya air dan lingkungan hidup;

c) Mengkoordinasikan, menyinkronisasikan penyusunan RPJPD, RPJMD dan RKPD di bidang pengairan dan keciptakaryaan;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan mempunyai tugas membantu Kepala Bappeda dalam merumuskan, mengkoordinasikan, menghimpun, menganalisa, melaksanakan pengendalian program pembangunan daerah serta melakukan evaluasi kinerja capaian pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah. Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan mempunyai fungsi :

18

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

a. Pengkoordinasian, pengintegrasian, penyinkronisasian perencanaan pembangunan di antara SKPD, lembaga/instansi vertikal dalam lingkup pemerintah provinsi, Kabupaten/Kota dan pelaku/pemangku kepentingan lainnya;

b. Pengendalian terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan yang dilakukan oleh masing-masing SKPD/instansi vertikal untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

c. Pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh SKPD/instansi vertikal untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini mungkin;

d. Penghimpunan dan penganalisaan hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing SKPD/instansi sesuai tugas dan kewenangannya;

e. Pelaksanaan pengendalian, pemantauan pembangunan dalam rangka mengevaluasi keberhasilan program-program dan kegiatan-kegiatan pembangunan;

f. Peninjauan lapangan bersama SKPD/instansi vertikal bersangkutan dengan melibatkan pemerintah kabupaten/kota di mana kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membantu mencari pemecahan masalah yang dihadapi SKPD dalam pelaksanaan di lapangan;

g. Penyelenggaraan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;

19

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

h. Penyelenggaraan koordinasi seluruh SKPD Provinsi serta Bappeda/SKPD Kabupaten/Kota berdasarkan hasil pengendalian, pemantauan dan evaluasi;

i. Pengevaluasian kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD/instansi periode sebelumnya;

j. Penyusunan laporan triwulan pelaksanaan rencana pembangunan untuk disampaikan kepada Kepala Bappeda dan diteruskan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, serta Kementerian/Lembaga terkait;

k. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur di bidang pembangunan;

l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.Bidang Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan terdiri dari 2

(dua) Subbidang yaitu :1. Subbidang Pengendalian Pembangunan mempunyai tugas :

a. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan, dan menyinkronisasikan perencanaan rencana pembangunan diantara SKPD, instansi vertikal dalam lingkup pemerintah Provinsi, Kabupaten. Kota dan pelaku/pemangku kepentingan lainnya;

b. Melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan yang dilakukan oleh masing-masing SKPD/instansi vertikal untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

c. Melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunaan yang dilakukan oleh SKPD/Instansi vertikal untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi

20

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

permasalahan yang timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini mungkin;

d. Melaksanakan penghimpunan dan penganalisasian hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing SKPD/instansi sesuai tugas dan kewenangannya;

e. Melakukan peninjauan lapangan bersama SKPD/Instansi vertikal bersangkutan dengan melibatkan pemerintah Kabupaten/Kota di mana kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membantu mencari pemecahan masalah yang dihadapi SKPD dalam pelaksanaan di lapangan;

f.Menyelenggarakan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;

g. Menyelenggarakan koordinasi seluruh SKPD Provinsi serta Bappeda/SKPD Kabupaten/Kota berdasarkan hasil pengendalian, pemantauan dan evaluasi;

h. Melakukan penyusunan laporan triwulan pelaksanaan rencana pembangunan untuk disampaikan kepada Kepala Bappeda dan diteruskan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah, serta Kementerian/lembaga terkait;

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

2. Subbidang Evaluasi Pembangunan mempunyai tugas :a. Mengkoordinasikan, mengintegrasikan, dan

menyinkronisasikan perencanaan rencana pembangunan diantara SKPD, instansi vertikal dalam lingkup Pemerintah

21

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Provinsi, Kabupaten/Kota dan pelaku/pemangku kepentingan lainnya;

b. Melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan rencana program pembangunan yang dilakukan oleh masing-masing SKPD/instansi vertikal untuk menjamin bahwa pelaksanaan rencana program pembangunan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan;

c. Melaksanakan pemantauan terhadap pelaksanaan rencana pembangunan yang dilakukan oleh SKPD/Instansi vertikal untuk mengamati perkembangan pelaksanaan rencana pembangunan, mengidentifikasi serta mengantisipasi permasalahan yang timbul atau akan timbul guna diambil tindakan sedini mungkin;

d. Melaksanakan penghimpunan dan penganalisasian serta evaluasi dari hasil pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan dari masing-masing SKPD/instansi sesuai tugas dan kewenangannya;

e. Melakukan peninjauan lapangan bersama SKPD/Instansi vertikal bersangkutan dengan melibatkan pemerintah Kabupaten/Kota dimana kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan membantu mencari pemecahan masalah yang dihadapi SKPD dalam pelaksanaan di lapangan;

f.Menyelenggarakan bimbingan teknis serta asistensi tentang pengendalian, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan;

g. Melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan rencana pembangunan SKPD/instansi periode sebelumnya;

h. Penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur di bidang pembangunan;

22

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

i. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi.

Bidang Program Data dan Informasi mempunyai tugas mengelola program data dan informasi serta menyusun, mengkaji, menganalisis program pembangunan dan menyiapkan bahan RKPD untuk dituangkan dalam Rancangan Anggaran Dan Pembangunan Daerah yang dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Program Data dan Informasi mempunyai fungsi : a. Mengkoordinasikan, menghimpun, mengelola dan menyajikan data,

informasi, potensi daerah, dan statistik hasil-hasil pembangunan daerah;

b. Pemberian layanan data dan informasi kepada masyarakat dan pihak-pihak lain yang membutuhkan;

c. Menghimpun dan menganalisa saran, masukan, dan aspirasi masyarakat sebagai bahan dalam penyusuan program pembangunan strategis daerah;

d. Menghimpun dan memfasilitasi serta menkoordinasikan dengan bidang-bidang tentang bahan RPJPD, RPJMD dan RKPD yang akan dipergunakan dalam Musrenbangda RPJPD, Musrenbangda RPJMD, Musrenbangda RKPD Provinsi dan Kabupaten/Kota;

e. Menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang terkait tentang bahan dokumen perencanaan penganggaran KUA, PPAS, dan RKA;

f. Mengembangkan sistem informasi perencanaan dan penganggaran pembangunan;

g. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

23

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Bidang Program Data dan Informasi terdiri dari 2 (dua) Subbidang yaitu :1. Subbidang Program mempunyai Tugas :

a) Menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang tentang bahan RPJPD, RPJMD, Dan RKPD yang akan dipergunakan dalam Musrenbangda RPJPD, Musrenbangda RPJMD, Musrenbangda RKPD Provinsi dan Kabupaten/kota;

b) Menghimpun dan memfasilitasi serta mengkoordinasikan dengan bidang-bidang tentang bahan dokumen perencanaan penganggaran KUA, PPAS, dan RKA;

c) Mengembangkan sistem informasi perencanaan dan penganggaran pembangunan;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsi.

2. Subbidang Data dan Informasi Mempunyai Tugas :a) Menghimpun, mengelola, dan menyajikan data, informasi

potensi daerah dan statistik hasil-hasil pembangunan daerah;b) Memberikan pelayanan data dan informasi pada masyarakat

dan pihak-pihak lain yang membutuhkan;c) Menghimpun dan menganalisasi saran, masukan, dan

aspirasi masyarakat sebagai bahan dalam penyusunan program pembangunan strategis daerah;

d) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.

Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Penataan Ruang dipimping oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

24

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Kepala UPTB mempunyai tugas dan melaksanakan perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah Provinsi. Untuk melaksanakan tugas, Kepala UPTB mempunyai Fungsi :1. Penyiapan rumusan kebijakan penataan ruang wilayah Provinsi

termasuk kebijakan dan strategi Provinsi;2. Pelaksanaan pengaturan, pembinaan, pengawasan dan evaluasi

penataan ruang3. Penyiapan norma, standar, pedoman dan manual bidang

penataan ruang untuk kabupaten/kota;4. Pengumpulan dan pengolahan data dan informasi penataan

ruang;5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bappeda

sesuai dengan tugas dan fungsinya.Unit Pelaksana Teknis Badan (UPTB) Penataan Ruang memiliki 1 (satu) subbagian dan 2 (dua) kasi, yaitu :

1. Subbagian Tata Usaha Mempunyai tugas dan fungsi :a) Pelaksanaan pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian dan

umum;b) Penyusunan rencana dan anggaran operasional (UPTB);c) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.2. Kasi penataan ruang mempunyai tugas dan fungsi :

a) Penyusunan dan peninjauan kembali rencana tata ruang provinsi;

b) Penyiapan penyelenggaraan koordinasi penataan ruang kabupaten/kota;

c) Penyelenggaraan pembinaan penataan ruang kabupaten/kota, kawasan perkotaan, kawasan perdesaan dan kawasan strategis provinsi;

25

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

d) Pemberian saran pertimbangan ( advice planning) rencana peruang;

e) Penyelenggaraan evaluasi dan sinkronisasi rencana tata ruang;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan dengan tugas dan fungsi.

3. Kasi pengolahan data dan informasi mempunyai tugas dan fungsi :a) Penyusunan materi teknis penyiapan Norma, Standar, Pedoman

dan Manual (NSPM) bidang penataan ruang;b) Penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang penataan

ruang;c) Pengumpulan dan pengolahan data spasial dalam rangka

perendan pengembangan tata ruang;d) Pengembangan system informasi penataan ruang wilayah

provinsi;e) Pelaksanaan sosialisasi dan penyebarluasan data dan informasi

penataan ruang;f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

D. Sistematika Penyusunan

Sistematika LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2014 ini disusun dengan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini menjelaskan latar belakang yang berisikan gambaran

umum, maksud dan tujuan, tugas pokok dan fungsi kewenangan

dan sistematika penulisan.

BAB II PERENCANAAN DAM PENETAPAN KINERJA

26

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Pada Bab ini menjelaskan tentang rencana strategis, tujuan dan

sasaran strategis, strategi pencapaian tujuan dan sasaran

perencanaan strategis, serta rencana kinerja tahun 2014.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pada Bab ini menjelaskan tentang pengukuran kinerja, evaluasi

analisis kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran, akuntabalitas

keuangan 2014, identifikasi masalah dan strategis penyelesaian

masalah.

BAB IV PENUTUP

Pada Bab ini menjelaskan tinjauan umum, permasalahan, dan

strategi pemecahan masalah.

27

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

2 PERENCANAAN & PENETAPAN

KINERJA

A. Rencana Strategi

Perencanaan Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 – 2018 adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan selama kurun waktu satu sampai dengan lima tahun yaitu tahun 2013-2018, dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.

Perencanaan Strategis (RENSTRA) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 ini dimaksudkan untuk memberikan landasan kebijaksanaan operasional bagi seluruh aparat BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan dalam melaksanakan tugas sehari-hari, baik program dan kegiatan sesuai dengan peran, tugas pokok dan sasaran Perencanaan Pembangunan Pembangunan Daerah serta tujuan dan sasaran pembangunan daerah. Disamping itu juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterpaduan pelaksanaan,

28

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

sehingga dapat dicapai hasil yang optimal secara selaras, serasi dan seimbang, dengan demikian semua potensi yang ada dapat didayagunakan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan.

B. Visi dan Misi Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Visi BAPPEDA dirumuskan dengan memperhatikan visi Kepala Daerah yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 – 2018 yaitu “SUMATERA SELATAN SEJAHTERA, LEBIH MAJU DAN BERDAYA SAING INTERNASIONAL”.

Berdasarkan pada visi Provinsi Sumatera Selatan diatas, visi BAPPEDA ditetapkan sebagai berikut :

“Terwujudnya Lembaga Perencana yang Andal, Akuntabel dan Partisipatif dalam mendukung Percepatan Pembangunan

Daerah yang Merata dan Berkelanjutan.”

Perencanaan yang andal mengandung makna bahwa seluruh proses penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen rencana pembangunan, dokumen rencana tata ruang dan dokumen rencana lainnya dilakukan dengan mengutamakan sikap profesional, rasional, efisien, dan efektif.

Perencanaan yang akuntabel berarti bahwa seluruh proses penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen rencana pembangunan, dokumen rencana tata ruang dan dokumen rencana lainnya dilakukan dengan transparan dan sehingga dapat dipertanggungjawabkan kepada seluruh pemangku kepentingan.

Perencanaan yang partisipatif berarti bahwa seluruh proses penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen rencana pembangunan, dokumen rencana tata ruang dan dokumen

29

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

rencana lainnya dilakukan dengan mengutamakan kerjasama, kemitraan dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan baik satuan kerja perangkat daerah, masyarakat sipil, partai politik, pelaku usaha, perguruan tinggi, lembaga penelitian, maupun organisasi masyarakat melalui forum musyawarah perencanaan pembangunan daerah.

Percepatan Pembangunan Daerah yang Merata dan Berkelanjutan bermakna bahwa seluruh proses penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan dokumen rencana pembangunan, dokumen rencana tata ruang dan dokumen rencana lainnya diarahkan untuk mendorong percepatan pembangunan daerah secara optimal dengan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh masyarakat untuk menikmati hasil pembangunan tanpa mengabaikan kaidah pelestarian lingkungan.

Visi dijabarkan lebih lanjut ke dalam misi yang akan menjadi tanggungjawab BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan. Dengan pernyataan misi diharapkan seluruh anggota organisasi dan pihak yang berkepentingan (stakeholders) dapat mengetahui dan mengenal keberadaan serta peranan instansi Pemerintah dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan. Misi BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018 adalah:1. Meningkatkan Kapabilitas SDM perencana dan sarana prasarana

penunjang perencanaan untuk mendukung perencanaan yang berkualitas.

2. Mewujudkan Rencana Pembangunan yang berkualitas dengan mengembangkan sistem perencanaan berbasis data, informasi, dan tata ruang wilayah serta memantapkan koordinasi, kerjasama, dan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan yang terpadu, merata, komprehensif dan berkelanjutan.

30

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

3. Meningkatkan Pelayanan Perencanaan Pembangunan Daerah kepada masyarakat luas dengan sistem dan metode yang cepat, tepat, mudah dan murah.

4. Meningkatkan Kualitas Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah sebagai bahan masukan untuk perencanaan pembangunan tahun berikutnya, sehingga tercipta pelaksanaan pembangunan yang efektif dan efisien.

Penjelasan Misi :Sesuai dengan tugasnya yang mencakup ranah perencanaan,

penganggaran, dan pelaksanaan semua urusan pemerintahan, maka Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sebagai institusi perencana harus memiliki SDM perencana yang andal dan ditunjang oleh sarana prasarana yang memadai, sehingga dapat menjadi salah satu pondasi yang kokoh dalam menyusun dokumen perencanaan yang berkualitas.

Setiap anggaran yang dialokasikan untuk program/kegiatan memberikan dampak nyata yang dapat diukur melalui indikator kinerjanya, baik indikator keluaran (output) maupun indikator hasil (outcome). Dengan kata lain, setiap program/kegiatan yang disusun harus dapat diukur, dapat dicapai, masuk akal, dan mempunyai jangka waktu yang jelas (SMART: Specific, Measureable, Achievable, Realistic, Time Limit).

Perencanaan program pembangunan, hendaknya diawali dengan analisa data yang akurat dan informasi yang terukur yang pada akhirnya harus selaras dengan arahan rencana tata ruang wilayah. Rencana pembangunan daerah yang disusun hendaknya bersifat mengakselerasi pencapaian target pembangunan bidang ekonomi, sosial dan pengembangan wilayah dengan tidak mengabaikan aspek pelestarian lingkungan.

Koordinasi dan kerjasama ditujukan untuk membina saling pengertian/ pemahaman antar pemangku kepentingan dalam

31

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

mewujudkan program pembangunan daerah agar tercapai kesejahteraan yang merata kepada seluruh lapisan masyarakat. Pemantapan sistem perencanaan pembangunan daerah ditempuh dengan mengedepankan partisipasi aktif seluruh pemangku kepentingan agar menghasilkan perencanaan pembangunan yang bersifat komprehensif dan menyeluruh, sehingga mampu memberikan arah kebijakan pembangunan yang kondusif dalam keseluruhan proses pembangunan daerah.

Rencana pembangunan daerah yang disusun hendaknya merupakan hasil masukan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah tahun-tahun sebelumnya, sehingga rencana yang dibuat lebih efektif, efisien dan terukur.

1. Tujuan Tujuan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Selatan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan misi dan tujuan sebagai hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun. Tujuan ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi sehingga rumusannya harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang. Untuk itu tujuan disusun guna memperjelas pencapaian sasaran yang ingin diraih dari masing-masing misi.

Berdasarkan misi yang telah diuraikan di atas, maka tujuan Renstra Bappeda Provinsi Sumsel ingin diwujudkan adalah :Tujuan untuk mendukung misi pertama : Meningkatnya Kuantitas dan Kapabilitas SDM Perencanaan Meningkatnya Kuantitas Sarana Prasarana Pendukung PerencanaanTujuan untuk mendukung misi kedua dan ketiga : Meningkatnya Kualitas Mekanisme, Analisis dan Terobosan

Perencanaan Pembangunan

32

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Meningkatnya Kualitas Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perencanaan

Tujuan untuk mendukung misi keempat : Meningkatnya Kualitas Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

2. SasaranSasaran adalah tahapan untuk mewujudkan tujuan. Adapun

sasaran Bappeda Provinsi Sumatera Selatan adalah : Tujuan Meningkatnya Kuantitas dan Kapabilitas SDM Perencanaan

Sasaran Tersedianya Jumlah SDM Perencanaan Meningkatnya Kapabilitas SDM Perencana Meningkatnya pelayanan Administrasi Kepegawaian Tersedianya Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)

Tujuan Meningkatnya Kuantitas Sarana Prasarana Pendukung Perencanaan Sasaran

Meningkatnya Sarana Prasarana Kantor Meningkatnya Fungsi Perpustakaan Meningkatnya Pengelolaan Arsip

Meningkatnya Kualitas Mekanisme, Analisis dan Terobosan Perencanaan Pembangunan Sasaran

Meningkatnya Kualitas Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

Meningkatnya Kualitas Analisis Perencanaan Meningkatnya Terobosan Perencanaan Pembangunan yang

dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

Meningkatnya Kualitas Koordinasi dan Penyusunan Dokumen Perencanaan Sasaran

Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial

33

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana Prasarana

Meningkatnya Dukungan Penataan Ruang dalam Perencanaan Pembangunan

Meningkatnya Kualitas Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Sasaran

Terlaksananya Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan dilingkup Provinsi dan Kab/Kota

Tersedianya Data dan Informasi Progress Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan dilingkup Provinsi (SKPD Provinsi) Kab/Kota dan Instansi Vertikal

3. Indikator KinerjaIndikator kinerja adalah deskripsi kuantitatif atau kualitatif

terhadap capaian kinerja. Indikator kinerja digunakan sebagai salah satu alat untuk menilai dan melihat perkembangan kinerja yang dicapai selama jangka waktu tertentu. Indikator kinerja merupakan sarana atau alat untuk melakukan pengukuran kinerja pelaksanaan tugas dan fungsi yang dikaitkan dengan pencapaian tujuan dan/atau target.

Pada dasarnya, perumusan indikator kinerja adalah tanggung jawab manajemen, akan tetapi dapat juga dirumuskan berdasarkan kesepakatan bersama antara manajemen dengan mengikutsertakan pihak-pihak terkait yang dianggap berkepentingan. Dalam hal indikator kinerja telah dibuat manajemen, maka manajemen dapat meminta kepada auditor untuk mereview apakah indikator kinerja yang disusun telah sesuai dengan syarat-syarat indikator kinerja yang baik.

Untuk melakukan penilaian terhadap keberhasilan pencapaian sasaran yang telah ditetapkan di atas, maka ditetapkan indikator kinerja sasaran yang sangat berguna untuk memudahkan perhitungan kinerja pada penyusunan LAPKIN setiap tahunnya.

34

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Adapun indikator kinerja sasaran tersebut secara lengkap dapat dilihat pada tabel berikut ini:Tabel 2.1. Penentuan Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi

Sumatera Selatan 2013-2018SASARAN INDIKATOR SASARAN

(1) (2)Tersedianya Jumlah SDM Perencanaan

Jumlah Pegawai yang mengikuti Diklat

Meningkatnya Kapabilitas SDM Perencana

Jumlah Bimtek yang dilaksanakan dalam 1 Tahun

Meningkatnya pelayanan Administrasi Kepegawaian

Tingkat Kepuasan Pegawai Bappeda terhadap Pelayanan Administrasi Kepegawaian

Tersedianya Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)

Jumlah Dokumen Standar Operasional Prosedur (SOP)

Meningkatnya Sarana Prasarana Kantor

Persentase sarana dan prasarana yang memadai pada setiap ruang/bidang

Meningkatnya Fungsi Perpustakaan

Persentase peningkatan pengunjung/pemanfaatan perpustakaan

Meningkatnya Pengelolaan Arsip

Jumlah bidang yang terlayani sistem pengarsipannya

Meningkatnya Kualitas Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

Jumlah dokumen RKPD yang disusun sesuai arah kebijakan dan tepat waktu

Meningkatnya Kualitas Analisis Perencanaan

Persentase Data analisis berbasis sektoral, kewilayahan dan spasial yang dibuat

Meningkatnya Terobosan Perencanaan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

Persentase rencana kerjasama pemerintah swasta yang dibuat sesuai dengan Program RPJMD Tahun berjalan

Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan

Persentase Program Perencanaan Bidang Ekonomi

35

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

SASARAN INDIKATOR SASARAN(1) (2)

Bidang Ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan Program RPJMD Tahun berjalan

Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial

Persentase Program Perencanaan Bidang Sosial Budaya yang dilaksanakan sesuai dengan Program RPJMD Tahun berjalan

Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana Prasarana

Persentase Program Perencanaan Bidang Sarana Prasarana yang dilaksanakan sesuai dengan Program RPJMD Tahun berjalan

Meningkatnya Dukungan Penataan Ruang dalam Perencanaan Pembangunan

Persentase Program Perencanaan Bidang Tata Ruang yang dilaksanakan sesuai dengan Program RPJMD Tahun berjalan

Terlaksananya Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan dilingkup Provinsi dan Kab/Kota

Persentase Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan dilingkup Provinsi dan Kab/Kota

Tersedianya Data dan Informasi Progress Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan dilingkup Provinsi (SKPD Provinsi) Kab/Kota dan Instansi Vertikal

Persentase kesesuaian antara Realisasi Pelaksanaan Kegiatan dengan Target yang ditetapkan

4. StrategiRumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang

menjelaskan bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam serangkaian kebijakan. Kebijakan

36

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Strategi pokok Badan Perencanaan Pembangunan Daerah akan ditempuh melalui :

1. Meningkatkan kuantitas SDM perencana dalam mendukung optimalisasi manajemen perencanaan, data perencanaan dan melakukan fasilitasi kepada SKPD

2. Meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas perencana melalui pemanfaatan teknologi informasi

3. Meningkatkan pemahaman dan kapabilitas staf perencana dan SKPD dalam menyusun perencanaan berbasis kinerja melalui Diklat, Bimtek, Workshop dan sharing pengalaman penyusunan dokumen perencanaan berbasis kinerja

4. Mengoptimalkan regulasi perencanaan, perkembangan IPTEK, peran masing-masing bidang perencanaan dan peran seluruh staf perencana untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitas

5. Meningkatkan peralatan pendukung perencanaan pembangunan untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitas

6. Mensinergikan antara staf perencana bappeda dengan stakeholder terkait untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitas

7. Meningkatkan kerjasama pemerintah swasta melalui regulasi yang ada dengan memanfaatkan pengalaman dalam menyusun perencanaan

8. Mewujudkan perencanaan yang partisipatif, transparan dan akuntabel dengan mengoptimalkan sistem informasi

9. Mengoptimalkan dukungan dari kabupaten/kota untuk melengkapi data tentang perencanaan pembangunan berbasis kewilayahan

37

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

10. Persentase Masyarakat yang terlibat aktif dalam proses Perencanaan dan Penganggaran

11. Jumlah Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan12. Persentase SKPD yang menetapkan Sistem Perencanaan dan

Penganggaran Berbasis Informasi (e-planning)13. Mengoptimalkan dukungan dari stakeholder terkait untuk

meningkatkan koordinasi dan komunikasi publik14. Mengoptimalkan regulasi perencanaan, perkembangan IPTEK,

peran masing-masing bidang perencanaan dan peran seluruh staf perencana untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitasDihasilkannya perencanaan yang transparan dan akuntabel melalui e-planning

15. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi publik untuk meningkatkan pemahaman dan Kapabilitas aparat SKPD dalam menyusun dokumen perencanaan berbasis kinerja

16. Membuat sistem e-monev untuk mengoptimalkan pengendalian dan evaluasi pembangunan secara terpadu

17. Meningkatkan Kapabilitas SDM perencana dan SKPD terkait monev untuk meningkatkan kualitas pengendalian dan evaluasi pembangunan

5. Kebijakan

Strategi menentukan garis besar atau dasar-dasar pokok pedoman pencapaian tujuan dan sasaran. Sedangkan, untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi, maka strategi memerlukan persepsi dan tekanan khusus dalam bentuk kebijakan. Kebijakan yang diambil menjadi pedoman pelaksanaan tindakan-tindakan organisasi. Lebih lanjut, untuk mengoperasionalisasikan sasaran strategis Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, beberapa kebijakan tehnis yang dapat dijadikan pedoman, adalah :

38

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

1. Meningkatkan Jumlah Staf Bidang Perencanaan dan Staf Pendukung

2. Meningkatkan Frekuensi Penyelenggaraan Diklat untuk SDM perencana

3. Menyediakan Sistem Analisis Administrasi Kepegawaian4. Mendistribusikan Sarana Prasarana Kantor secara merata5. Menyediakan Perpustakaan yang Lebih Representatif6. Menyediakan Ruangan Khusus Arsip Dokumen Perencanaan7. Meningkatkan Konsistensi antara Program/Kegiatan di RKPD,

KUA/PPAS dan Perda APBD8. Meningkatkan Konsistensi Penyusunan Dokumen Perencanaan

Sesuai Jadwal Rencana9. Meningkatkan Pengelolaan Data dan Informasi Perencanaan

10. Terpenuhinya alat analisis perencanaan Pelaksanaan 11. Meningkatkan Fokus Perencanaan12. Meningkatkan input tentang pembangunan yang dapat

dikerjasamakan13. Meningkatkan kualitas pembangunan kawasan Industri dan

ekonomi 14. Meningkatkan Kualitas Pembangunan ekonomi Daerah dan

masyarakat15. Meningkatkan Kualitas Koordinasi Perencanaan Pembangunan

Bidang Sosial16. Meningkatnya Kualitas Koordinasi Perencanaan Pembangunan

Bidang Infrastuktur17. Meningkatnya Pengendalian dan Pemanfaatan Ruang18. Hasil Evaluasi RPJPD, RPJMD dan APBD Kabupaten/ Kota Lebih

Komprehensif19. Hasil Evaluasi RPJPD, RPJMD dan RKPD Provinsi Lebih

Komprehensif

39

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

20. Hasil Monev Lebih Maksimal dan Komprehensif21. Meningkatnya Kesadaran SKPD Menyampaikan Laporan dan

Melakukan Monev Internal22. Penyusunan Dokumen Mekanisme Laporan Terpadu

40

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Untuk dapat melihat relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi, misi, tujuan, sasaran, Strategi dan kebijakan, dapat dilihat pada tabel 6 berikut ini.

Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan

Visi : Terwujudnya Lembaga Perencana yang Andal, Akuntabel dan Partisipatif dalam mendukung Percepatan Pembangunan Daerah yang Merata dan Berkelanjutan

Misi 1 : Meningkatkan Kapabilitas SDM dan sarana prasarana penunjang perencanaan untuk mendukung perencanaan yang berkualitas.

Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanMeningkatnya Kuantitas dan Kapabilitas SDM Perencanaan

Meningkatnya Kuantitas SDM Perencana

1. Meningkatkan kuantitas SDM perencana dalam mendukung optimalisasi manajemen perencanaan, data perencanaan dan melakukan fasilitasi kepada SKPD

2. Meningkatkan pengetahuan dan kapabilitas perencana melalui pemanfaatan teknologi informasi

3. Meningkatkan pemahaman dan kapabilitas staf perencana dan SKPD dalam menyusun perencanaan berbasis kinerja melalui Diklat, Bimtek, Workshop dan sharing pengalaman penyusunan dokumen perencanaan berbasis kinerja

4. Mengoptimalkan regulasi perencanaan, perkembangan IPTEK, peran masing-masing bidang perencanaan dan peran seluruh staf perencana untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitas

5. Meningkatkan peralatan pendukung perencanaan pembangunan untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitas

Meningkatkan Jumlah Staf Bidang Perencanaan dan Staf Pendukung

Meningkatnya Kapabilitas SDM Perencana

Meningkatkan Frekuensi Penyelenggaraan Diklat untuk SDM perencana

Meningkatnya pelayanan Administrasi Kepegawaian

Menyediakan Sistem Analisis Administrasi Kepegawaian

Meningkatnya Kuantitas Sarana Prasarana Pendukung Perencanaan

Meningkatnya Sarana Prasarana Kantor

Mendistribusikan Sarana Prasarana Kantor secara merata

Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan

37

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Visi : Terwujudnya Lembaga Perencana yang Andal, Akuntabel dan Partisipatif dalam mendukung Percepatan Pembangunan Daerah yang Merata dan Berkelanjutan

Misi II :Mewujudkan Rencana Pembangunan yang berkualitas dengan mengembangkan sistem perencanaan berbasis data, informasi, dan tata ruang wilayah serta memantapkan koordinasi, kerjasama, dan keterlibatan seluruh para pemangku kepentingan dalam rangka menyusun rencana pembangunan yang terpadu, merata, komprehensif dan berkelanjutan

Misi III: Meningkatkan Pelayanan Perencanaan Pembangunan Daerah kepada masyarakat luas dengan sistem dan metode yang cepat, tepat, mudah dan murah

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Meningkatnya Kualitas Mekanisme, Analisis dan Terobosan Perencanaan Pembangunan

Meningkatnya Kualitas Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

1. Mensinergikan antara staf perencana bappeda dengan stakeholder terkait untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitas

2. Meningkatkan kerjasama pemerintah swasta melalui regulasi yang ada dengan memanfaatkan pengalaman dalam menyusun perencanaan

3. Mewujudkan perencanaan yang partisipatif, transparan dan akuntabel dengan mengoptimalkan sistem informasi

4. Mengoptimalkan dukungan dari kabupaten/kota untuk melengkapi data tentang perencanaan pembangunan berbasis kewilayahan

5. Persentase Masyarakat yang terlibat aktif dalam proses Perencanaan dan Penganggaran6. Jumlah Forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan7. Persentase SKPD yang menetapkan Sistem Perencanaan dan Penganggaran Berbasis Informasi (e-

planning)8. Mengoptimalkan dukungan dari stakeholder terkait untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi

publik9. Mengoptimalkan regulasi perencanaan, perkembangan IPTEK, peran masing-masing bidang

perencanaan dan peran seluruh staf perencana untuk menghasilkan perencanaan yang berkualitasDihasilkannya perencanaan yang transparan dan akuntabel melalui e-planning

10. Meningkatkan koordinasi dan komunikasi publik untuk meningkatkan pemahaman dan Kapabilitas aparat SKPD dalam menyusun dokumen perencanaan berbasis kinerja

1. Meningkatkan Konsistensi antara Program/Kegiatan di RKPD, KUA/PPAS dan Perda APBD

2. Meningkatkan Konsistensi Penyusunan Dokumen Perencanaan Sesuai Jadwal Rencana

Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan

38

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Visi : Terwujudnya Lembaga Perencana yang Andal, Akuntabel dan Partisipatif dalam mendukung Percepatan Pembangunan Daerah yang Merata dan Berkelanjutan

Misi IV : Meningkatkan Kualitas Pengendalian dan Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah sebagai bahan masukan

untuk perencaan pembangunan tahun berikutnya, sehingga tercipta rencana pembangunan yang efektif

dan efisien

Tujuan Sasaran Strategi KebijakanMeningkatnya Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan

Meningkatnya Kualitas Evaluasi Dokumen Perencanaan

1. Membuat sistem e-monev untuk mengoptimalkan pengendalian dan evaluasi pembangunan secara terpadu

2. Meningkatkan Kapabilitas SDM perencana dan SKPD terkait monev untuk meningkatkan kualitas pengendalian dan evaluasi pembangunan

1. Hasil Evaluasi RPJPD, RPJMD dan APBD Kabupaten/ Kota Lebih Komprehensif

2. Hasil Evaluasi RPJPD, RPJMD dan RKPD Provinsi Lebih Komprehensif

39

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

6. Program dan Kegiatan

1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran yang terdiri dari kegiatan :a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan anggaran b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik c. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor f. Penyediaan Alat Tulis Kantor g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Bangunan i. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan j. Penyediaan Makanan dan Minuman k. Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Tehnis/Perkantoran l. Penyediaan Jasa Tutor SKJ dengan anggaran m. Penyediaan Jasa Operator n. Penyediaan Peralatan dan Bahan Pembersiho. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Adapun kegiatannya sebagai berikut:a. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor b. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga c. Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor d. Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor f. Rehabilitasi Sedang/berat Gedung Kantor

40

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Adapun kegiatannya sebagai berikut:

a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu,

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, yang terdiri dari kegiatan :a. Pendidikan dan Pelatihan Formal/Sumber Daya Aparatur b. Study Banding Program Perencanaan Pembangunan Antar

Daerah (Propinsi)

5. Program Pengembangan Data/Informasi yang terdiri dari kegiatan :a. Partisipasi dalam kegiatan Promosi b. Penyusunan Buletin Pembangunan Sumatera Selatan

6. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah terdiri dari kegiatan:a. Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat Sumatera Selatan b. Penyusunan Pencapaian MDG’s Provinsi Sumatera Selatan c. Penyusunan Sumatera Selatan Dalam Angka d. Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera

Selatan

7. Program Perencanaan Tata Ruang, terdiri dari kegiatan :a. Peningkatan Jaringan Data Spasial Daerah (JDSD) b. Koordinasi Perubahan Iklim Sumatera Selatan c. Koordinasi BKPRD Provinsi Sumatera Selatan d. Penyusunan KLHS RTRW Sumatera Selatan e. Koordinasi PMU KEK Tanjung Api-Api

8.Program Kerjasama Pembangunan, terdiri dari kegiatan :a. Kerjasama Pembangunan Antar Wilayah

41

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

9.Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, terdiri dari kegiatan :a. Rapat Kerja Reguler Bappeda Se Sumatera Selatan b. Pemeliharaan dan Operasional ICT Bappeda Provinsi Sumatera

Selatan c. Pembangunan Sistem E-Planning d. Peningkatan Kapasitas Perencanaan tentang Kerjasama

Pemerintah Swasta

10.Program Perencanaan Pembangunan Daerah, kegiatan:a. Penyusunan RKPD b.Penyusunan Kebijakan Umun APBD (KUA) c.Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) d.Penyusunan KUA Perubahan APBD e.Penyusunan PPAS Perubahan APBD f. Penyelenggaraan Forum SKPD g.Consultant Advisory Penyusunan Perencanaan Perkuatan

Pemerintah Provinsi Dalam Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan

h.Pengendalian dan Pemantauan Program Prioritas Percepatan Pembangunan dan Kegiatan Daerah yang Mendukung Prioritas Nasional

i. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD dan Musrenbang RPJMD j. Sosialisasi dan Penetapan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan k. Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan

11.Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, dengan kegiatan:a. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

42

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

b. Koordinasi Forum IMT-GT Provinsi Sumatera Selatan Koordinasi Program Percepatan Pembangunan Daerah

c. Fasilitasi Prediksi Perekonomian Sumatera Selatan

12.Program Perencanaan Sosial Budaya dengan kegiatan:a. Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah Prov.

Sumsel b. Koordinasi Pelaksanaan MDG’s Provinsi Sumatera Selatan c. Koordinasi Fasilitasi Perencanaan Bidang Sosial Budaya Provinsi Sumsel

13. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, dengan kegiatan:a. Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumber Daya Air Prov.

Sumsel (Dana Pendamping WISMP-LOAN) b. Fasilitasi Program Pembangunan Infrastruktur c. Dana penunjang dan Operasional WISMP d. Fasilitasi Koordinasi Pengelolaan Sumber daya Air

Keseluruhannya yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 berjumlah 13 (tiga belas) Program dan 63 (enam puluh tiga) kegiatan.

Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program dan kegiatan prioritas.

Program yang disusun oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan yang selanjutnya dijabarkan kedalam beberapa kegiatan untuk masing-masing program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing

43

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

program ini didasarkan atas strategi dan kebijakan jangka menengah.

Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Pendanaan indikatif merupakan perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/ pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan pertahun.

C. Penetapan Kinerja Tahun 2014Pada dasarnya Rencana Kinerja (Performance Plan) Tahun

2014 menguraikan target kinerja yang hendak dicapai oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan selama tahun 2014. Target kinerja mempresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai dalam tahun 2014 dari semua indikator kinerja yang melekat pada tingkat sasaran maupun tingkat kegiatan.

Target kinerja pada tingkat sasaran akan dijadikan benchmark dalam mengukur keberhasilan organisasi di dalam upaya pencapaian misi dan visinya. Sedangkan target kinerja untuk tingkat kegiatan didefinisikan dalam Rencana Kerja Tahun 2014 untuk tujuan pengukuran efisiensi dan efektifitas kegiatan. Untuk dapat mengukur keberhasilan dan implementasi Rencana Strategi di atas, Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Selatan menetapkan target untuk masing-masing sasaran yang harus dicapai. Sedangkan target ditetapkan untuk setiap indikator kinerja, baik

44

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

untuk Indikator tingkat sasaran maupun indikator kinerja (input, output, outcome) tingkat kegiatan.

Tabel 2.2. Perjanjian Kinerja, Sasaran dan Indikator Tahun 2014 pada Program Prioritas

SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET PROGRAM/KEGIATAN ANGGARAN1   2 3 4   5

   - Meningkatnya

Kualitas Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

- Jumlah dokumen RKPD yang disusun sesuai arah kebijakan

1 Dokumen - Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Rp. 2,872,700,000

 

 

 - Berkembangnya

Perencanaan dan Penganggaran yang Partisifatif dan Berbasis Kinerja

- Persentase Stakeholder yang menerapkan perencanaan dan penganggaran yang partsipatif dan berbasis kinerja

100 % - Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rp. 1,015,000,000

 

 

 - Meningkatnya

Kualitas Analisis Perencanaan

- Persentase data analisis berbasis sektoral kewilayahan dan spasial yang dibuat

100 % - Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah

Rp. 780,000,000        

   

- Program Pengembangan Data Informasi

Rp. 468,000,000

       - Meningkatnya

Terobosan Perencanaan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

- Persentase rencana kerjasama pemerintah swasta yang terealisasi (dilaksanakan)

100 % - Program Kerjasama Pembangunan

Rp. 429,400,000         - Program Peningkatan

Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

Rp. 245,000,000

   

           - Meningkatnya

Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

- Persentase program yang direncanakan pada bidang ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

100 % - Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Rp. 877,000,000    

   

   

       

- Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

- Persentase program yang direncanakan pada bidang sosial budaya yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

100 % - Program Perencanaan Sosial Budaya

Rp. 575,000,000    

   

   

- Meningkatnya -

Persentase program 100 % - Program Perencanaan Rp. 760,428,000

45

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana

yang direncanakan pada bidang sarana dan prasarana yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

   

   

       - Meningkatnya

Dukungan Penataan Ruang dalam Perencanaan Pembangunan

- Persentase program yang direncanakan pada bidang UPTB-Penataan Ruang yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

100 % - Program Perencanaan Tata Ruang

Rp. 924,875,000    

   

       - Terlaksananya

Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan Lingkup Provinsi dan Kab/Kota sesuai PP No.39/2006; PP No.8/2008; dan Permendagri No.54/2010

- Persentase hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota

100 % - Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Rp. 400,000,000

   

   

       

   

 

 

   - Tersedianya Data

dan Informasi Progres Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Lingkup Provinsi (SKPD Provinsi, Kab/Kota, dan Instansi Vertikal)

- Persentase kesesuaian antara realisasi pelaksanaan kegiatan dengan target yang ditetapkan

100 % - Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Rp. 100,000,000

   

   

   

 

 

    Total : Rp. 9,447,403,000

Dalam Penentuan Penetapan Kinerja (tabel hal 32 dan 33) hanya 9 program Proritas, sedangkan untuk Program pendukung tidak ditetapkan dalam Penetapan Kinerja Tahun 2014. Adapun Program Pendukung yang dimaksud meliputi 4 Program, sebagai berikut : Program Pelayanan Adminstrasi Perkantoran Rp.

2.554.152.000. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Rp.

1.231.410.000. Program Peningkatan Displin Aparatur Rp.

68.000.000.

46

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Rp. 210.000.000.

Jumlah program Pendukung Rp. 4.063.562.000.

Jumlah Belanja langsung pada Bappeda Provinsi Sumatera Selatan adalah sebagai berikut ( Program Prioritas + Program Pendukung) ( Rp. 9.447.403.000 + Rp. 4.063.562.000) = Rp. 13.510.965.000.-

Sedangkan belanja tidak langsung Bappeda Provinsi Sumatera Selatan meliputi : Gaji dan Tunjangan Pegawai Rp.

5.552.431.000. Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil Rp.

9.253.000.000.Rp.14.805.431.000

Sehingga Jumlah Belanja tidak langsung Bappeda Provinsi Sumatera Selatan adalah sebesar Rp. 14.805.431.000,-.Jumlah APBD Badan Perencanaan Penbagunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 sebesar Rp. 28.316.396.000,-.

3 AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Indikator KinerjaDalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta

lebih meningkatkan akuntabiitas kinerja instansi pemerintah, maka setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator kinerja utama (IKU). Untuk pertama kali yang perlu dilakukan

47

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

instansi pemerintah adalah menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah yang bersangkutan. Kienja Utama dari Instansi adalah hal utama apa yang akan diwujudkan oleh instansi yang bersangkutan, atau untuk mewujudkan apa instansi pemerintah dibenuk, yang manjadi core area/business dan tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan utama instansi pemerintah.

Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU (Key Performance Indicator) adalah merupakan ukuran keberhasilan dan suatu tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah.

Pengukuran indikator kinerja yang dilaksanakan adalah dengan membandingkan antara target kinerja sasaran dengan realisasi kinerja sasaran, atau dengan kata lain membandingkan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran. Pengukuran dengan menggunakan indikator kinerja pada level sasaran digunakan untuk menunjukkan secara langsung kaitan antara sasaran dengan indikator kinerjanya, sehingga keberhasilan sasaran berdasarkan rencana kinerja tahunan yang ditetapkan dapat dilihat dengan jelas. Selain itu, untuk memberikan penilaian yang lebih independen melalui indikator-indikator outcomes atau minimal outputs dari kegiatan yang terkait langsung dengan sasaran yang diinginkan.

Pencapaian kinerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dalam tahun 2014 merupakan kemampuan perencanaan dan hasil pelaksanaan baik kegiatan pembangunan maupun rutin.

48

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Adapun Indikator Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan, sebagai berikut :

Tabel 3.2. Target Indikator Kinerja Sasaran Bappeda Provinsi Sumsel Tahun 2014

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET

1   2 3 4  5- Meningkatnya Kualitas

Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

- Jumlah dokumen RKPD yang disusun sesuai arah kebijakan

Dokumen 1

- Berkembangnya Perencanaan

dan Penganggaran yang Partisifatif dan Berbasis Kinerja

- Persentase Stakeholder yang menerapkan perencanaan dan penganggaran yang partsipatif dan berbasis kinerja

% 100

- Meningkatnya Kualitas Analisis

Perencanaan- Persentase data analisis berbasis

sektoral kewilayahan dan spasial yang dibuat

% 100 - Meningkatnya Terobosan

Perencanaan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

- Persentase rencana kerjasama pemerintah swasta yang dibuat

% 100

- Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

- Persentase program yang direncanakan pada bidang ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 100

- Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

- Persentase program yang direncanakan pada bidang sosial budaya yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 100 - Meningkatnya Kualitas

Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana

- Persentase program yang direncanakan pada bidang sarana dan prasarana yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 100

- Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana

- Persentase program yang direncanakan pada bidang UPTB-Penataan Ruang yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 100

SASARAN INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KET

1   2 3 4  5- Terlaksananya Pengendalian

dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan Lingkup Provinsi dan Kab/Kota sesuai PP No.39/2006; PP No.8/2008; dan Permendagri No.54/2010

- Persentase hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota

% 100

49

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

- Tersedianya Data dan Informasi Progres Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Lingkup Provinsi (SKPD Provinsi, Kab/Kota, dan Instansi Vertikal)

- Persentase kesesuaian antara realisasi pelaksanaan kegiatan dengan target yang ditetapkan

% 100

B. Evaluasi dan Analisis Capaian KinerjaDalam rangka akuntabilitas instansi pemerintah terhadap

penyelenggaraan pemerintahan, maka evaluasi kinerja instansi pemerintah melalui evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) merupakan salah satu bentuk instrument pertanggunggungjawaban dan juga merupakan bentuk mekanisme memberikan umpan balik guna perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas instansi pemerintah. Evaluasi kinerja menjadi sangat penting bagi instansi pemerintah untuk memperbaiki kinerja organisasinya.

Sebagai langkah awal dalam proses penyusunan LAPKIN adalah Pengukuran Kinerja yang merupakan proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan stratejik instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Selanjutnya dilakukan analisis akuntabilitas kinerja yang menggambarkan keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi sebagaimana ditetapkan dalam Renstra.

Evaluasi dapat dilakukan secara efisien dan efektif sebagai ukuran keberhasilan masing-masing tingkatan organisasi dalam perencanaan tahunan, penganggaran, pengukuran dan pelaporan

50

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

terdapat keterkaitan yang baik sehingga mudah dalam mengukur, mengevaluasi dan menilai kinerja.

Berdasarkan evaluasi terhadap pencapaian setiap indikator kinerja, evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan dimasa yang akan datang. Dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh unit organisasi dengan memberikan data nilai output perunit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu.

Tahap berikutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat, atau dampak. Selain itu evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadi gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pengukuran dengan menggunakan pendekatan rumus capaian kinerja, tingkat pencapaian kinerja sasaran BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel 3.3.

Tabel 3.2. Tingkat Capaian Kinerja Sasaran Keuangan BAPPEDA Provinsi Sumsel

51

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Tahun 2014NO SASARAN CAPAIAN

KINERJA 

SKALA PENGUKURAN ORIGINAL

Sangat Berhasil85 s.d.

100

Berhasil70 s.d. 85

Cukup Berhasil

55 s.d.70

Kurang Berhasil

< 55

1 Meningkatnya Kualitas

Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

85.75 % Sangat Berhasil

2 Berkembangnya Perencanaan dan Penganggaran yang Partisifatif dan Berbasis Kinerja

96,61 % Sangat Berhasil

3 Meningkatnya Kualitas Analisis Perencanaan

98,52 % Sangat Berhasil

4 Meningkatnya Terobosan

Perencanaan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

91,95 % Sangat Berhasil

5 Meningkatnya Kualitas

Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

72,93 % Berhasil

6 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

89,85 % Sangat Berhasil

7 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana

39,72 % KurangBerhasil

8 Meningkatkan Dukungan Penataan ruang dalam Perencanaan Pembangunan

93.03 Sangat Berhasil

9 Terlaksananya Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan Lingkup Provinsi dan Kab/Kota sesuai PP No.39/2006; PP No.8/2008; dan Permendagri No.54/2010

85, 75 % Sangat Berhasil

10 Tersedianya Data dan

Informasi Progres Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Lingkup Provinsi (SKPD Provinsi, Kab/Kota, dan Instansi Vertikal)

85,75 % Sangat Berhasil

52

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Perolehan capaian indikator kinerja terhadap sasaran selama tahun 2014 cukup variatif, ada sasaran yang menunjukkan presentasi capaian cukup tinggi dan ada sasaran yang menunjukkan presentasi capaian berhasil.

Nilai capaian kinerja sasaran tersebut dapat dikelompokkan pada tabel di bawah ini :Tabel 3.3. Kelompok Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Sumsel

Tahun 2014

No Capaian KinerjaSasaran Predikat Jumlah

Sasaran1 Diatas 85 Sangat Berhasil 52. 70 s/d kurang dari 85 Berhasil 43. 55 s/d kurang dari 70 Cukup Berhasil4. Kurang dari 55 Kurang Berhasil 1

Jumlah 10

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa Capaian Kinerja Sasaran BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 mendapat predikat Sangat Berhasil ada 10 sasaran sedangkan berhasil ada 9 sasaran, artinya setelah dirata-ratakan seluruh sasarannya berpredikat Berhasil.

Dari evaluasi terhadap seluruh kegiatan pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah yaitu sebanyak 10 sasaran dengan 13 program yang mencakup 63 kegiatan, dengan menggunakan rumus-rumus yang telah ditetapkan dihasilkan capaian kinerja sasaran rata-rata sebesar 83,98%. Berikut akan dipaparkan uraian dan analisis capaian kinerja masing-masing sasaran, sedangkan untuk realisasi penggunaan anggaran akan dijelaskan pada Akuntabilitas Keuangan.

1. Pencapaian Sasaran 1 (Meningkatkan Kualitas Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan).

53

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

No. Sasaran Indikator

Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

1. Meningkatnya Kualitas Mekanisme Penyusunan Program Pembangunan

Jumlah dokumen RKPD yang disusun sesuai arah kebijakan

Perencanaan Pembangunan daerah Provinsi Sumstera Selatan

% 100 4.115.800.000 2.872.700.000 100 100 86,12 85,75

FisikKeuangan

75

80

85

90

95

100

2013

2014

100

86.12

100

85.75

20132014

Gambar 3.1 Perbandingan Program pada Sasaran 1 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 86,12 % tahun 2014. 85,75 %. Tercapainya kinerja ini antara lain :

1. RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013-2018.2. Renstra BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan Tahun

2013-2018.3. Forum SKPD Provinsi Sumsel 4. Mesrenbang RKPD Provinsi Sumsel 5. RKPD Provinsi Sumatera Selatan sebagai acuan

pedoman perencanaan Pembangunan Provinsi Sumsel Tahun 2015.

54

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

6. Documen Penyusunan Kebijakan Umum (KUA) APBD Provinsi Sumsel.

7. Peroritas dan Plapon Anggaran Sementara (PPAS).Pencapaian Program tersebut diatas didukung oleh

kegiatan yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja namun secara laporan program perencanaan pembangunan daerah Provinsi Sumatera Selatan mendukung 3 sasaran yakni sasaran 1, sasaran 9 dan sasaran 10. terhadap sasaran 9 terdapat kegiatan secara fisik tidak mencapai target yakni 80 % sehingga berpengaruh pada program perencanaan pembangunan daerah provinsi Sumatera Selatan secara laporan.

Permasalahan di tahun 2013 dalam Program Perencanaan Pembangunan Daerah Realisasi 86,12 % dikarenakan antara lain ada beberapa kegiatan yang realisasinya sebesar 32,78 % yakni kegiatan Penyusunan KUA Perubahan yang dilaksanakan pada bulan Puasa sehingga belanja makan dan minum KUA Perubahan tidak terealisasi.

Solusi sisa anggaran pada kegiatan Penyusunan KUA Perubahan akan dikembalikan ke Silpa (Sisa Lebih Anggaran).

Permasalahan di tahun 2014 dalam Program Perencanaan Pembangunan Daerah realiasi 85,75 % dikarenakan antara lain kegiatan Konsultan Advisory Penyusunan Perencanaan tidak dilaksankanan dikarenakan proses lelang yang dilaksanakan oleh LPSE tidak memenuhi syarat administrasi dan dilakukan pelelangan ulang namun waktu pelaksanaan tidak mencukupi.

Solusi sisa anggaran pada kegiatan Penyusunan KUA Perubahan akan dikembalikan ke Silpa (Sisa Lebih Anggaran).

55

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

2. Pencapaian Sasaran 2 (Berkembangnya Perencanaan dan Penganggaran yang partisifatif dan Berbasis Kinerja).

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

2. Berkembangnya Perencanaan dan Penganggaran yang Partisifatif dan Berbasis Kinerja

Persentase Stakeholder yang menerapkan perencanaan dan penganggaran yang partsipatif dan berbasis kinerja

Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

% 100 375.000.000 1.015.000.000 100 94,14 65,67 96,61

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

2014

100

65.67

94.14 96.61

20132014

Gambar 3.2 Perbandingan Program pada Sasaran 2 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 2 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 94,14 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 65,67 % tahun 2014. 96,61 %. Tercapainya kinerja ini antara lain: 1. Sinergisitas Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera

Selatan dan Kabupaten Kota se-Sumatera Selatan.2. Terkoneksinya Informasi Perencanaan Pembangunan Provinsi

Sumatera Selatan yang bisa diakses Publik.

56

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

3. Sinergisitas Perencanaan Pembangunan Daerah dengan SKPD Provinsi (e-Planning).

Permasalahan tahun 2013 terdapat kegiatan yang realisasi keuangannya 55,70 % yang dikarenakan adanya usulan dari Bappeda Kabupaten/Kota, supaya rapat Kerja Reguler dapat dilakukan 3(tiga) Triwulan.

Solusi untuk ditahun 2014 akan dilakukan penajaman dan koordinasi Bappeda Provinsi Sumatera Selatan dengan Bappeda Kabupaten/Kota.

3. Pencapaian Sasaran 3 (Meningkatnya Kualitas Analisis Perencanaan)

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

3. Meningkatnya Kualitas Analisis Perencanaan

Persentase data analisis berbasis sektoral kewilayahan dan spasial yang dibuat

1. Program Pengembangan data/ informasi/statistik daerah

2. Program pengembangan data informasi.

% 100 1.200.000.000

450.000.000

780.000.000

468.000.000

100

100

100

100

95,98

80,30

100

99,61

Program Pengembang Data/Informasi/Statistik Daerah

FisikKeuangan

93

94

95

96

97

98

99

100

2013

2014

100

95.98

100 100

20132014

Gambar 3.3 Perbandingan Program pada Sasaran 3 Tahun 2013 dan 2014

57

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Program Pengembang Data Informasi

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

2014

100

80.3

100 99.61

20132014

Gambar 3.4 Perbandingan Program pada Sasaran 3 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi dalam program 1 pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 95,98 % tahun 2014. 100 %. Tercapainya kinerja ini adanya data Perencanaan Pembangunan Daerah Sumatera Selatan (buku Indikator Kesejahteraan Rakyat Sumatera Selatan, buku Pencapaian MDG’s Provinsi Sumatera Selatan, buku Sumatera Selatan Dalam Angka dan buku Indikator Ekonomi Sumatera Selatan).

Secara umum realisasi dalam program 2 pencapaian sasaran 3 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 80,30 % tahun 2014. 99,61 %. Tercapainya kinerja ini terpublikasinya informasi pembangunan melalui buletin dan pameran pembangunan.

58

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

4. Pencapaian Sasaran 4 (Meningkatnya Terobosan Perencanan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Swasta).

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

4. Meningkatnya Terobosan Perencanaan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

Persentase rencana kerjasama pemerintah swasta yang terealisasi (dilaksanakan)

1. Kerjasama Pembangunan.

2. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah.

% 100 450.000.000

-

429.400.000

323.400.000

100

-

100

100

90,71

-

87,29

80

Program Kerjasama Pembangunan

FisikKeuangan

80828486889092949698

100

2013

2014

100

90.71

100

87.2920132014

Gambar 3.5 Perbandingan Program pada Sasaran 4 Tahun 2013 dan 2014

Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah

59

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

FisikKeuangan

0

20

40

60

80

100

2013

201400

100

80

20132014

Gambar 3.6 Perbandingan Program pada Sasaran 4 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum untuk menunjang sasaran 4 terdiri atas 2 program, adapun program tersebut adalah:

Program 1 pencapaian sasaran 4 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 90,71 % tahun 2014. 87,29 %.

Program 2 pencapaian sasaran 4 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 0 % disebabkan program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah hanya mendukung pada sasaran 2, sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 0 % tahun 2014. 80 %.

60

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

5. Pencapaian Sasaran 5 (Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Ekonomi) :

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

5. Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

Persentase program yang direncanakan pada bidang ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

% 100 1.025.000.000 877.000.000 100 100 96,88 72,93

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

2014

10096.88

100

72.93

20132014

Gambar 3.7 Perbandingan Program pada Sasaran 5 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 5 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi

61

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

keuangan untuk tahun 2013. 96,88 % tahun 2014. 72,93 %. Tercapainya kinerja ini adanya buku Prediksi Perekonomian Sumatera Selatan sebagai acuan dalam Perencanaan di Bidang Perekonomian, adanya Progress Pembangunan Daerah Tertinggal di Provinsi Sumatera Selatan, terkoordinasinya Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi secara makro.

Permasalahan di tahun 2014 serapan keuangan hanya 72,93 % dikarenakan ada beberapa kegiatan yang realisasi keuangannya kecil, antara lain kegiatan koordinasi Indonesia, Malaysia, Thailand (IMT-GT) yang semula dilaksanakan di Thailand namun dipindahkan di Provinsi Aceh sehingga biaya kegiatan keluar negeri tidak dicairkan atau tidak dilaksanakan.

Solusi sisa anggaran pada kegiatan Koordinasi IMT-GT Provinsi Sumatera Selatan akan dikembalikan ke Silpa (Sisa Lebih Anggaran).

6. Pencapaian Sasaran 6 (Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasana)

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

6. Meningktanya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana.

Persentase program yang direncanakan pada bidang sarana dan prasarana yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam

% 100 1.174.330.000 760.428.000 100 100 84,05 39,72

62

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

2014

100

84.05

100

39.7220132014

Gambar 3.8 Perbandingan Program pada Sasaran 6 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 6 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 84,05 % tahun 2014. 39,72 %. Tercapainya kinerja ini adanya Data Infrastruktur pada Provinsi Sumatera Selatan.

Permasalahan di tahun 2014 antara lain dikarenakan tidak tersedianya Petani Pemakai Pengguna Air (P3A) di Daerah Irigasi (DI) Air Gegas dan DI Air Pius dan terdapat alih fungsi lahan.

Solusi sisa anggaran pada tahun 2014 ini akan dialihkan ke Program WISMP-II tahun anggaran 2015 (berkelanjutan).

63

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

7. Pencapaian Sasaran 7 (Tercapainya Tertib Administrasi perencanaan)

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

7. Meningktanya Kualitas Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya .

Persentase program yang direncanakan pada bidang Sosial Budaya yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

Prgram Perencanaan Pembangunan Sosial Budaya

% 100 886.300.000 575.000.000 100 100 81,14 89,85

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

2014

100

81.14

100

89.85

20132014

Gambar 3.9 Perbandingan Program pada Sasaran 7 Tahun 2013 dan 2014

64

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 7 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 81,14 % tahun 2014. 89,85 %. Tercapainya kinerja ini adanya Data Perencanaan Sosial Budaya antara lain Penanggulangan Kemiskinan Daerah, Aksi Daerah (Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (AD-PPK), Gangguan Keamanan (AD-GK), Pangan dan Gizi (AD-PG)).

8. Pencapaian Sasaran 8 (Meningkatnya Tersedianya Sarana Prasarana Penunjang Kerja yang Memadai)

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

8. Meningkatnya dukungan Penataan Ruang dalam Perencanaan Pembangunan

Persentase Program yang direncanakan pada Bidang UPTB- Penataan Ruang yang dilaksanakan sesuai dengan Program RPJMD tahun berjalan.

Program Perencanaan Tata Ruang

% 100 1.305.000.000 924.875.000 100 100 72,87 93,03

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

2014

100

72.87

10093.03

20132014

Gambar 3.10 Perbandingan Program pada Sasaran 8 Tahun 2013 dan 2014

65

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 8 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 72,87 % tahun 2014. 93,03 %. Tercapainya kinerja ini pada tahun 2014 telah disahkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 14 RTRW Kabupaten/Kota yang sudah di Perdakan.

9. Pencapaian Sasaran (Terlaksananya Pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan Perencanaan pembangunan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota)

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satuan Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

9. Terlaksannya pengendalian dan Evaluasi terhadap kebijakan Perencanaan pembangunan kingkup Provinsi dan Kab/Kota sesuai PP No : 39/2006; PP No. 8/2008 dan Permendagri 54 tahun 2010.

Persentase hasil penegendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembamgunan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota..

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

% 100 315.000.000 400.000.000 100 80 98,84 77,91

FisikKeuangan

0

20

40

60

80

100

2013

2014

100 98.848077.91

20132014

66

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Gambar 3.11 Perbandingan Program pada Sasaran 9 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 9 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 80 % pada tahun 2013. fisik 100 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 98,84 % tahun 2014. 77,91 %. Tercapainya kinerja ini terlaksananya Pengendalian dan Evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota.

Permasalahan di tahun 2014 untuk pencetakan buku laporan triwulan IV dialihkan pada triwulan I ini dikarenakan menunggu hasil rekonsiliasi antara SKPD dan BPKAD.

Solusi sebaiknya laporan triwulanan yang dibuat oleh SKPD tepat waktu, tepat format dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

10.Pencapaian Sasaran (Tersedianya data dan informasi progress pelaksanaan kegiatan pembangunan Lingkup SKPD Provinsi Kabupaten/Kota dan Instansi vertical)

No. Sasaran Indikator Kinerja Program Satu

an Target

PerbandinganAnggaran Realisasi fisik Realisasi

keuangan

2013 2014 2013 2014 2013 2014

10. Tersedianya Data dan informai progres pelaksanan kegiatan Pembangunan Lingkup Provinsi (SKPD Provinsi, Kab/Kota, dan instansi vertikal .

Persentase kesesuain antara realisasi pelaksanan kegiatan dengan target yang ditetapkan.

Program Perencanaan Pembangunan Daerah

% 100 - 100.000.000 - 100 - 90,07

67

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

FisikKeuangan

0102030405060708090

100

2013

201400

10090.07

20132014

Gambar 3.12 Perbandingan Program pada Sasaran 10 Tahun 2013 dan 2014

Secara umum realisasi pencapaian sasaran 10 dapat dilihat dari tabel diatas secara realisasi fisik untuk tahun 2014. sebesar 100 % pada tahun 2013. Fisik 0 % sedangkan realisasi keuangan untuk tahun 2013. 0 % tahun 2014. 90,07 %. Tercapainya kinerja ini adanya laporan Monitoring dan Evaluasi sebagai bahan acuan untuk perencanaan di tahun berikutnya.

Permasalahan pencapaian sasaran 10 untuk tahun 2013 program perencanaan pembangunan daerah kegiatan pengendalian dan pemantauan program prioritas percepatan pembangunan dan kegiatan daerah yang mendukung prioritas nasional digabungkan dengan sasaran 9.

C. Akuntabilitas KeuanganSebagaimana yang tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam

Negeri (Permendagri) No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 93 yang menyatakan bahwa penyusunan Rencana Kerja Anggaran SKPD berdasarkan prestasi kerja, indikator kinerja dan capaian atas target kinerja, analisis

68

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

standar belanja, standar satuan harga dan standar pelayanan minimal.

Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari program dan kegiatan yang direncanakan.

Capaian Kinerja merupakan ukuran prestasi kerja yang akan di capai yang berwujud kualitas, kuantitas, efisien, dan efektifitas dari pelaksanaan program kegiatan.

Analisis Standar Belanja merupakan penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Standar Satuan Harga merupakan harga satuan unit barang/jasa yang berlaku disuatu daerah yang ditetapkan dengan keputusan Kepala Daerah.

Standar Pelayanan Minimal merupakan tolok ukur kinerja dalam menentukan capaian jenis dan mutu pelayanan dasar.

1. Realisasi Keuangan Realisasi Keuangan Per Jenis Belanja

Pada tahun 2014 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan mendapat alokasi anggaran sebesar Rp. 28.316.396.000 (Dua puluh delapan milyar tiga ratus enam belas juta tiga ratus Sembilan puluh enam ribu rupiah) yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (Belanja Pegawai) sebesar Rp. 14.805.431.000,- (Empat belas milyar delapan ratus lima juta empat ratus tiga puluh satu ribu rupiah), sedangkan Belanja Langsung sebesar Rp. 13.510.000.000,- (Tujuh belas milyar lima ratus juta rupiah). Dari jumlah anggaran tersebut sampai dengan 31 Desember 2014 terealisasi sebesar Rp. 25.975.462.593,- (dua puluh milyar Sembilan ratus tujuh puluh lima juta empat ratus enam

69

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

puluh dua ribu rupiah) atau 91,73%. Hal ini disebabkan oleh karena adanya beberapa efisiensi penggunaan anggaran dan dapat ilihat pada laporan fisik dan keuangan APBD Provinsi sumsel per 31 Desember 2014.

2. Alokasi AnggaranAlokasi Anggaran Pada tahun 2014 Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan dengan rincian sebagai berikut :Tabel 3.5. Alokasi Anggaran BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan

Tahun 2014No.

Jenis Belanja Anggaran Ket.

Belanja Tidak Langsung 14.805.431.986

1. Gaji dan Tunjangan 5.552.431.0002. Tambahan Penghasilan PNS 9.253.000.000

Belanja Langsung 13.510.965.000

1. Belanja Pegawai 19.800.0002. Belanja Barang dan Jasa 12.804.755.0003. Belanja Modal 686.410.000

Jumlah 28.316.396.000

Untuk Provinsi Sumatera Selatan secara keseluruhan total Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2014 yang berjumlah Rp. 6.488.885.028.030.44.- Jika dibandingkan dengan total APBD Provinsi Sumatera Selatan, maka APBD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2014 hanya 0,43 % dari total APBD Provinsi Sumatera Selatan.

3. Target dan Realisasi Penerimaan dan PendapatanSelain dari belanja, Bappeda ditargetkan ada penerimaan

sebesar Rp 81.000.000 dari mess Bappeda namun di tahun 2014 hanya terealisasi sebesar Rp 28.050.000 atau 34,63 %.

70

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Mess tersebut diharapkan menampung rekan-rekan pegawai SKPD Kabupaten/Kota, namun karena ada penerapan belanja perjalanan dinas “at cost” mereka memilih di hotel. Kedepan langkah yang akan dilakukan adalah penyesuaian tarif dari Rp 150.000/kamar/malam menjadi Rp 200.000/kamar/malam dan dibuka untuk umum.

4. Realisasi Program dan Kegiatan Tahun 2014Dapat kami sampaikan secara narasi realisasi Program dan

Kegiatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tahun anggaran 2014 sebagai berikut :

Pelaksanaan kegiatan pada Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana rincian/pelaksanaan/ penggunaan anggaran untuk setiap program kegiatan yang telah ditetapkan.

Belanja pada Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tahun Anggaran 2014 sebesar Rp. 28.316.396.000,- terdiri atas pengeluaran untuk Belanja Tidak Langsung dengan anggaran Rp. 14.805.431.000,-, dan untuk Belanja Langsung dengan anggaran Rp. 13.510.965.000,-.

Realisasi Anggaran Bappeda Provinsi Sumatera Selatan bulan Januari sampai dengan Desember 2014 adalah sebagai berikut :

Belanja pada Bappeda Provinsi Sumatera Selatan sebesar Rp. 28.316.396.000,- dengan realisasi Rp. 25.977.359.143,- atau 91,74 % terdiri atas pengeluaran untuk Belanja Tidak Langsung dengan realisasi sebesar Rp. 14.144.035.416,- atau 95,53 % dari anggaran Rp. 14.805.431.000,-, dan untuk Belanja Langsung dengan realisasi sebesar Rp. 11.833.323.727,- atau 87,58 % dari anggaran Rp. 13.510.965.000,-.

71

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Adapun rincian penjelasan Belanja Langsung adalah :

1.Program Pelayanan Administrasi Perkantoran terealisasi sebesar Rp 2.420.580.932,- atau 94,77 % dari anggaran Rp 2.554.152.000,- yang terdiri dari kegiatan:a. Penyediaan Jasa Surat Menyurat dengan anggaran Rp.

3.500.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 3.297.290,- atau terealisasi 94,21 %.

b. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik, dengan anggaran Rp. 600.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 529.854.800,- atau terealisasi 88,31 %.

c. Penyediaan Jasa Jaminan Barang Milik Daerah, dgn anggaran Rp. 40.000.000,-. Realisasi fisik 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 35.432.175,- atau terealisasi 88,58 %.

d. Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan dengan anggaran Rp.19.800.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 18.600.000,- atau terealisasi 93,94 %.

e. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor dengan anggaran Rp. 198.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 196.020.000,- atau terealisasi 99,00 %.

f. Penyediaan Alat Tulis Kantor dengan anggaran Rp. 149.572.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 149.135.600,- atau terealisasi 99,71 %.

g. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dengan anggaran Rp. 75.000.000,-. Realisasi fisik untuk

72

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 74.835.750,- atau terealisasi 99,78 %.

h. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Bangunan Kantor dengan anggaran Rp. 70.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 75 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 39.903.500,- atau terealisasi 57,01 %.

i. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan, dengan anggaran Rp. 20.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % terealisasi sebesar Rp 19.974.000,- atau terealisasi 99,87 %.

j. Penyediaan Makanan dan Minuman, dengan anggaran Rp 50.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp 47.075.000,- atau terealisasi 94,15 %.

k. Penyediaan Jasa Pendukung Administrasi Tehnis/Perkantoran dengan anggaran Rp 254.280.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp.254.280.000,- atau terealisasi 100 %.

l. Penyediaan Jasa Tutor SKJ dengan anggaran Rp 11.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 10.850.000,- atau terealisasi 98,64 %.

m.Penyediaan Jasa Operator dengan anggaran Rp. 40.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 32.600.000,- atau terealisasi 81,50 %.

n. Penyediaan Peralatan dan Bahan Pembersih, dengan anggaran Rp. 55.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 54.652.800,- atau terealisasi 99,37 %.

73

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

o. Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Keluar Daerah dengan anggaran Rp. 968.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 954.070.017,- atau terealisasi 98,56 %.

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, terealisasi sebesar Rp. 1.124.467.548,- atau 91,32 % dari anggarannya Rp 1.231.410.000,-. Adapun kegiatannya sebagai berikut:a. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Gedung Kantor dengan

anggaran Rp 522.500.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp 473.487.100,- atau 90,62 %.

b. Pengadaan Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga dengan anggaran Rp. 163.910.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 159.552.500,- atau 97,34 %.

c. Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor dengan anggaran Rp 30.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 29.959.000,- atau 99,86 %.

d. Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/Operasional dengan anggaran Rp 265.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp 221.696.448,- atau 83,66 %.

e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan dan Perlengkapan Kantor dengan anggaran Rp 50.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 45.355.000,- atau 90,71 %.

f. Rehabilitasi Sedang/berat Gedung Kantor dengan anggaran Rp. 200.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar

74

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 194.417.500,- atau 97,21 %.

3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, terealisasi sebesar Rp. 66.900.000,- atau 98,38 % dari anggarannya Rp 68.000.000,-. Adapun kegiatannya sebagai berikut:a. Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari Tertentu, dengan anggaran

Rp. 68.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan Rp 66.900.000,- atau 98,38 %.

4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur, terealisasi sebesar Rp. 184.882.300,- atau 88,04 % dari anggaran Rp. 210.000.000,- yang terdiri dari kegiatan :a. Pendidikan dan Pelatihan Formal/Sumber Daya Aparatur dengan

anggaran Rp. 60.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 75 % dan realisasi keuangan Rp. 39.480.000,- atau 65,80 %.

b. Study Banding Program Perencanaan Pembangunan Antar Daerah (Propinsi) dengan anggaran Rp. 150.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan Rp. 145.401.900,- atau 96,93 %.

5. Program Pengembangan Data/Informasi, terealisasi sebesar Rp. 466.162.500,- atau 99,61 % dari anggaran Rp. 468.000.000,- yang terdiri dari kegiatan :a. Partisipasi dalam kegiatan Promosi dengan anggaran Rp.

400.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 399.849.600,- atau 99,96 %.

b. Penyusunan Buletin Pembangunan Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 68.000.000,-. Realisasi fisik untuk

75

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

kegiatan ini sebesar 100 % dan realisasi keuangan sebesar Rp. 66.312.900,- atau 97,52 %.

6. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah terealisasi Rp. 759.991.300,- atau 97,43 % dari anggarannya Rp. 780.000.000,- terdiri dari kegiatan:a. Penyusunan Indikator Kesejahteraan Rakyat Sumatera Selatan

dengan anggaran Rp. 150.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 142.460.400,- atau 94,97 %.

b. Penyusunan Pencapaian MDG’s Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 150.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 140.751.000,- atau 93,83 %.

c. Penyusunan Sumatera Selatan Dalam Angka dengan anggaran Rp. 205.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 204.656.100,- atau 99,83 %.

d. Penyusunan Indikator Ekonomi Daerah Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 275.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 272.123.800,- atau 98,95 %.

7. Program Perencanaan Tata Ruang, terealisasi sebesar Rp. 860.438.941,- atau 93,03 % dari anggarannya Rp. 924.875.000,- terdiri dari kegiatan :a. Peningkatan Jaringan Data Spasial Daerah (JDSD) dengan

anggaran Rp. 300.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 284.031.500,- atau sebesar 94,68 %.

76

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

b. Koordinasi Perubahan Iklim Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 200.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 178.692.145,- atau sebesar 89,35 %.

c. Koordinasi BKPRD Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 175.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 156.523.150,- atau sebesar 89,44 %.

d. Penyusunan KLHS RTRW Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 3.375.000,- Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 % realisasi keuangan sebesar Rp. 3.375.000,- atau sebesar 100 %.

e. Koordinasi PMU KEK Tanjung Api-Api dengan anggaran Rp. 246.500.000,- Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realiasasi keuangan sebesar Rp. 237.817.146,- atau sebesar 96,48 %.

8. Program Kerjasama Pembangunan, terealisasi sebesar Rp. 306.883.400,- atau 87,43 % dari anggarannya Rp. 351.000.000,- terdiri dari kegiatan :a. Kerjasama Pembangunan Antar Wilayah dengan anggaran Rp.

351.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 306.883.400,- atau sebesar 87,43 %.

9. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah, terealisasi sebesar Rp. 1.293.058.286,- atau 96,61 % dari anggarannya Rp. 1.338.400.000,- terdiri dari kegiatan :a. Rapat Kerja Reguler Bappeda Se Sumatera Selatan dengan

anggaran Rp. 78.400.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan

77

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 48.915.000,- atau sebesar 62.39 %.

b. Pemeliharaan dan Operasional ICT Bappeda Provinsi Sumsel dengan anggaran Rp. 15.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 13.750.000,- atau 91,67 %.

c. Pembangunan Sistem E-Planning dengan anggaran Rp. 1.000.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 999.462.600,- atau 99,95 %.

d. Peningkatan Kapasitas Perencanaan tentang Kerjasama Pemerintah Swasta dengan anggaran Rp. 245.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 230.930.686,- atau 94,26 %.

10. Program Perencanaan Pembangunan Daerah, terealisasi sebesar Rp. 2.892.148.350,- atau 85,75 % dari anggaran Rp. 3.372.700.000,- dengan kegiatan:a. Penyusunan RKPD dengan anggaran Rp. 190.000.000,-.

Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 183.876.400,- atau 96,78 %.

b. Penyusunan Kebijakan Umun APBD (KUA) dengan anggaran Rp. 75.000.000.-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 71.455.750,- atau 95,27 %.

c. Penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) dengan anggaran Rp. 145.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 142.265.800,- atau 98,11 %.

d. Penyusunan KUA Perubahan APBD dengan anggaran Rp. 55.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan Rp. 43.538.000,- atau 79,16 %.

78

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

e. Penyusunan PPAS Perubahan APBD dengan anggaran Rp. 130.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan Rp. 121.626.650,- atau 93,56 %.

f. Penyelenggaraan Forum SKPD dengan anggaran Rp. 300.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, Realisasi keuangan Rp. 275.609.500,- atau 91,87 %.

g. Consultant Advisory Penyusunan Perencanaan dengan anggaran Rp. 205.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 0 %, realisasi keuangan Rp. 0,- atau 0 %.

h. Perkuatan Pemerintah Provinsi Dalam Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan dengan anggaran Rp. 400.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 80 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 311.659.900,- atau 77,91 %.

i. Pengendalian dan Pemantauan Program Prioritas Percepatan Pembangunan dan Kegiatan Daerah yang Mendukung Prioritas Nasional dengan anggaran Rp. 100.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 90.065.600,- atau 90,07 %.

j. Penyelenggaraan Musrenbang RKPD dan Musrenbang RPJMD dengan anggaran Rp. 1.022.700.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 1.012.440.200,- atau 99,00 %.

k. Sosialisasi dan Penetapan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 450.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 371.286.650,- atau 82,51 %.

l. Konsultasi Publik Penyusunan RPJMD Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 300.000.000,-. Realisasi fisik untuk

79

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 268.323.900,- atau 89,44 %.

11. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi, terealisasi sebesar 639.619.310,- atau 72,93 % dari anggaran Rp. 877.000.000,- dengan kegiatan:a. Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

dengan anggaran Rp. 280.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 271.030.700,- atau 96,80 %.

b. Koordinasi Forum IMT-GT Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran terealisasi sebesar Rp. 275.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 85 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 144.342.000,- atau 52,49 %.

c. Koordinasi Program Percepatan Pembangunan Daerah tertinggal dengan anggaran Rp. 200.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 85 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 113.752.110,- atau 56,88 %.

d. Fasilitasi Prediksi Perekonomian Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 122.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 110.494.500,- atau 90,57 %.

12. Program Perencanaan Sosial Budaya, terealisasi sebesar Rp. 516.665.200,- atau 89,85 % dari anggaran Rp. 575.000.000,-. dengan kegiatan:a. Koordinasi Program Penanggulangan Kemiskinan Daerah Prov.

Sumsel dengan anggaran Rp. 300.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan Rp. 267.117.650,- atau 89,04 %.

b. Koordinasi Pelaksanaan MDG’s Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 100.000.000,-. Realisasi fisik untuk

80

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 86.755.350,- atau 86,76 %.

c. Koordinasi Fasilitasi Perencanaan Bidang Sosial Budaya Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 175.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 162.792.200,- atau 93,02 %.

13. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam, terealisasi sebesar Rp. 301.525.660,- atau 39,65 % dari anggaran Rp. 760.428.000,-. dengan kegiatan:a. Pembinaan Perkuatan Kelembagaan Sumber Daya Air Prov.

Sumsel (Dana Pendamping WISMP-LOAN) dengan anggaran Rp. 272.928.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 40 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 10.870.000,- atau 3,98 %.

b. Fasilitasi Program Pembangunan Infrastruktur dengan anggaran Rp. 212.500.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 85 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 118.621.560,- atau 55,82 %.

c. Dana penunjang dan Operasional WISMP dengan anggaran Rp. 145.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 85 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 79.670.000,- atau 54,94 %.

d. Fasilitasi Koordinasi Pengelolaan Sumber daya Air dengan anggaran Rp. 130.000.000,-. Realisasi fisik untuk kegiatan ini sebesar 100 %, realisasi keuangan sebesar Rp. 92.847.550,- atau 71,42 %.

4. Capaian Keberhasilan

81

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

a. Terlaksananya Program dan Kegiatan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan dalam rangka mendukung Perencanaan Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014.

b. Tersedianya Dokumen RENJA SKPD, RKPD dan RAPBD dengan persentase 100 % telah dilaksanakan.

c. Dalam proses Perencanaan Pembangunan Bappeda Provinsi Sumsel Selatan Tahun 2014, mendapatkan Penghargaan Anugerah Pangripta Nusantara dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah yang diberikan Kepada Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan, dari Kementerian Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia.

Dalam melaksanakan program kerja Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2014 secara umum tidak mengalami kendala atau hambatan yang berarti. Pelaksanaan tugas dan fungsi Bappeda Provinsi Sumatera Selatan telah berjalan baik dan lancar namun demikian beberapa penjelasan dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2014 adalah :a. Pelaksanaan program dan kegiatan pada Bappeda Provinsi

Sumatera Selatan Tahun 2014 telah dilaksanakan sesuai dengan rencana/rincian/pelaksanaan/ penggunaan anggaran untuk setiap program yang telah ditetapkan dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan yang ada dalam ruang lingkup kewenangannya.

b. Pada Tahun Anggaran 2014 realisasi keuangan sebesar 91,74 % sedangkan pada Tahun Anggaran 2013 yaitu 87,66 %. Maka di tahun 2014 mengalami kenaikan yang tidak terlalu signifikan, namun demikian ada juga kegiatan yang tidak terealisasi antara lain : Kegiatan Komponen Intalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantordengan anggaran Rp. 70.000.000,- realisasi keuangan Rp. 39.903.500,- atau 57,01 %, dikarenakan seyogyanya

82

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

untuk menambah daya listrik karena listrik dikantor dayanya cukup rendah perlu penambahan daya ternyata sekarang normal sehingga tidak jadi untuk penambahan daya menurut keterangan PLN.

Kegiatan Rapat Kerja Reguler Bappeda Se Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 78.400.000.- realisasi keuangan Rp. 48.915.000,- atau 62,39 %, dikarenakan rapat regular dilaksanakan 3 kali namun rapat yang pertama dibarengkan dengan rapat Forum SKPD sehingga biaya rapat tidak dicairkan.

Kegiatan koordinasi IMT-GT Provinsi Sumatera Selatan dengan anggaran Rp. 275.000.000,- realisasi keuangan Rp. 144.342.000,- atau 52,49 %, dikarenakan seharusnya rapat dilaksanakan di Thailand namun dipindahkan di Provinsi Aceh sehingga biaya kegiatan ke luar negeri tidak dicairkan atau tidak dilaksanakan.

Kegiatan Koordinasi Program Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dengan anggaran Rp. 200.000.000,- realisasi keuangan Rp. 113.752.110,- atau 56,88 %, dikarenakan rapat koordinasi pembangunan daerah tertinggal seharusnya diadakan di Hotel pada bulan Nopember sesuai dengan Surat Edaran Rapat dimaksud diadakan di kantor Bappeda Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan Consultant Advisory Penyusunan Perencanaan dengan anggaran Rp. 205.000.000,- dibatalkan dikarenakan berdasarkan hasil proses lelang yang dilaksanakan oleh LPSE dinyatakan bahwa tender tersebut diulang karena peserta tidak memenuhi syarat administrasi pada keseluruhan peserta lelang, sehingga pihak panitia lelang melakukan tender ulang pada bulan Oktober namun tidak bisa dilaksanakan karena waktu tidak mencukupi untuk pelaksanaan kegiatan dengan mempedomani

83

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Perpres Nomor 70 Tahun 2012 oleh karena itu kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2015. Setelah dikaji kembali akan lebih efektif untuk dikerjasamakan dengan Tenaga Akademisi antara lain dengan Universitas Sriwijaya.

Kegiatan Pembinaan Perkuatan Kelembagaan SDA Provinsi Sumatera Selatan (Dana Pendamping WISMP-LOAN) dengan anggaran Rp. 272.928.000,- realisasi keuangan Rp. 10.870.000,- atau 3,98 %, dikarenakan WISMP-LOAN II dengan Program Irigasi Partisipatif di daerah irigasi kewenangan Provinsi belum siap dengan kelembagaannya P3A di Air Gegas I, di Air Pius dan terdapat alih fungsi lahan, sehingga tidak dilaksanakan fisik pada Tahun 2014 dan dialihkan ke Program WISMP-II Tahun Anggaran 2015.

Kegiatan Fasilitasi Program Pembangunan Infrastruktur dengan anggaran Rp. 212.500.000,- realisasi keuangan Rp. 119.421.560,- atau 55,82 %, dikarenakan fasilitasi Program Pembangunan Infrastruktur di Provinsi Sumatera Selatan ini terealisasi 85 % di fisik, disebabkan perencanaan program kegiatan ke daerah sudah dilakukan melalui FGD Perencanaan, serta penggunaan teknologi informasi dan implementasikan melalui renja/renstra SKPD.

84

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Tabel 3.6. Perbandingan Realisasi Anggaran Bappeda Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2013 dan 2014

Komponen Belanja

2013 2014Pagu

Anggaran (Rp.)

Realisasi Pagu Anggaran

(Rp.)

RealisasiRp. % Rp. %

Belanja Tidak Langsung

14.165.277.000

12.749.254.266 90 14.805.431.0

0014.144.035.

41695,5

3Belanja Langsung

15.750.500.000

13.475.754.364

85,56

13.510.965.000

11.833.323.727

87,58

Total29.915.777.0

0026.225.012.780

87,66

28.316.396.000

25.977.359.143

91,74

2013 2014 -

5,000,000,000

10,000,000,000

15,000,000,000

20,000,000,000

25,000,000,000

30,000,000,000

35,000,000,000

29,915,777,000 28,316,396,000

26,225,012,780 25,977,359,143

Pagu Total (Rp.)Realisasi (Rp.)

Gambar 3.13. Realisasi Anggaran Tahun 2013 dan 2014

85

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Realisasi Kinerja Tahun 2014 dengan Target Jangka Menengah dalam Dokumen Perencanaan Strategis

Pada Tahun Anggaran 2014 terdapat 13 Program yang dilaksanakan, sedangkan pada RPJMD yang tertuang dalam Renstra SKPD secara keseluruhan terdapat 15 Program sehingga terdapat 2 Program yang tidak dilaksanakan pada Tahun Anggaran 2014. Adapun 2 Program tersebut yaitu Program Pemanfaatan Ruang dan Program Pengendalian Pemanfataan Ruang sehingga persentase sinergisitas antara penetapan kinerja dengan Realisasi Kinerja sebesar 86,67 % dapat dilihat pada Gambar 4.2.

Realisasi Kerja Tahun 2014 Renstra (2013-2018) 0

20

40

60

80

100

120

86.67

100

persentase

persentase

Gambar 3.14. Program Perencanaan Bappeda Provinsi Sumsel

Keterangan :Terdapat dua Program yang tidak terakomodir dalam APBD Tahun Anggaran 2014 dikarenakan tahap Perencanaan di Tahun Anggaran 2014 direncanakan di tahun 2013 sedangkan Renstra Bappeda Provinsi Sumatera Selatan masih menunggu Peraturan Daerah RPJMD Provinsi Sumatera Selatan yang baru diperdakan tanggal 15 Agustus 2014 dengan Perda Nomor 9 Tahun 2014.

86

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

Perbandingan Capaian Kinerja, Rencana dan Realisasi Anggaran Tahun 2013-2014

87

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

2013 2014 2013 20141 Meningkatnya

kualitas dan profesionalisme SDM Perencana

- Jumlah aparat yang lulus pelatihan perencana

Org 375000000 150 150

- Jumlah aparat perencana SKPD dan Kab/Kota yang memahami Perencanaan dan Pengendalian

Dok

2 Terwujudnya dokumen perencanaan yang berkualitas

- Jumlah produk perencanaan yang dihasilkan

% 6520000000 25 25

- Persentase usulan program/kegiatan yang telah disertai dengan indikator kinerja yang jelas dan terukur

% 100 100

- Persentase usulan program/kegiatan yang tumpang tindih

% 100 100

3 Meningkatnya kualitas usulan program dan kegiatan

- Persentase usulan program/kegiatan yang terintegrasi dengan usulan kab/kota

% 450000000 100 100

4 Terwujudnya konsistensi antara perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan

- Persentase pelaksanaan program/kegiatan yang sesuai dengan RPJM dan RKPD

% 4115800000 100 100

- Persentase program Renja SKPD yang diakomodir dalam RKA SKPD

% 100 100

- Persentase program SKPD yang diatur dalam RKA SKPD

% 100 100

5 Meningkatnya kualitas mekanisme penyusunan program pembangunan

Jumlah dokumen RKPD yang disusun sesuai arah kebijakan

Dok 2872700000 1 1

No. TahunTarget Realisasi

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Anggaran 2013 Anggaran 2014

88

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

2013 2014 2013 20146 Berkembangnya

perencana dan penganggaran yang partisipatif dan berbasis kinerja

Persentase Stakeholder yang menerapkan perencanaan dan penganggaran yang partsipatif dan berbasis kinerja

% 1015000000 100 100

7 Meningkatnya Kualitas Analisis Perencanaan

Persentase data analisis berbasis sektoral kewilayahan dan spasial yang dibuat

% 1248000000 100 100

8 Meningkatnya Terobosan Perencanaan Pembangunan yang dikerjasamakan dengan Pihak Swasta

Persentase rencana kerjasama pemerintah swasta yang dibuat

% 674400000 100 100

9 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Ekonomi

Persentase program yang direncanakan pada bidang ekonomi yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 877000000 100 100

10 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sosial Budaya

Persentase program yang direncanakan pada bidang sosial budaya yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 575000000 100 100

11 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana

Persentase program yang direncanakan pada bidang sarana dan prasarana yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 760428000 100 100

12 Meningkatnya Kualitas Perencanaan Pembangunan Bidang Sarana dan Prasarana

Persentase program yang direncanakan pada bidang UPTB-Penataan Ruang yang dilaksanakan sesuai dengan program RPJMD tahun berjalan

% 924875000 100 100

Anggaran 2013 Anggaran 2014Target Realisasi

TahunNo. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan

89

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

2013 2014 2013 201413 Terlaksananya

Pengendalian dan Evaluasi terhadap Kebijakan Perencanaan Pembangunan Lingkup Provinsi dan Kab/Kota sesuai PP No.39/2006; PP No.8/2008; dan Permendagri No.54/2010

Persentase hasil pengendalian dan evaluasi terhadap kebijakan perencanaan pembangunan lingkup Provinsi dan Kabupaten/Kota

% 400000000 100 100

14 Tersedianya Data dan Informasi Progres Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Lingkup Provinsi (SKPD Provinsi, Kab/Kota, dan Instansi Vertikal)

Persentase kesesuaian antara realisasi pelaksanaan kegiatan dengan target yang ditetapkan

% 100000000 100 100

Anggaran 2014Target Realisasi

TahunNo. Sasaran Strategis Indikator Kinerja Satuan Anggaran 2013

Dalam laporan akuntabilitas kinerja pada tahun 2013 terdapat 4 sasaran dengan mengacu pada Renstra 2008-2013 (poin 1-4) sedangkan pada perjanjian kinerja yang dituangkan pada Laporan Kinerja di tahun 2014 terdapat 10 sasaran dengan mengacu pada Renstra 2013-2018 (poin 5-14) secara narasi sasaran Renstra 2008-2013 dengan Renstra 2013-2018 tidak sama. Namun jika dilakukan pendekatan melalui 4 sasaran dengan indikator persentase pelaksanaan Program/kegiatan yang sesuai dengan RPJMD dan RKPD mendekati Sasaran 9,10,11 dan 12 dengan indikator persentase yang direncanakan pada Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya, Bidang Sarana dan Prasarana dan UPTB-PR yang sesuai dengan tahun berjalan dengan capaian kinerja 100 % pada tahun 2013-2014.

90

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

4 P E N U T U PA. Kesimpulan

Pengukuran dan evaluasi kinerja terhadap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan adalah sangat diperlukan, hal ini guna mengetahui tingkat keberhasilan yang telah dicapai dan sekaligus memberikan laporan pertanggung jawaban terhadap publik pada umumnya dan kepada pimpinan pada khususnya.Berdasarkan pengukuran pencapaian kinerja sasaran dan kinerja kegiatan yang telah dilakukan, bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan sudah berupaya dengan optimal dan telah dapat berhasil melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya.

Hal tersebut terlihat dari presentase tingkat pencapaian target sasaran dengan nilai antara 39,72% sampai dengan 98,52% dari 10 sasaran dari 10 (sepuluh) indikator sasaran yang direncanakan, serta dapat dilihat pula pada presentase pencapaian target indikator kegiatan yang pada dasarnya dengan penilaian berkategori baik untuk seluruh kegiatan, yaitu 63 (enam puluh tiga ) kegiatan. Akan tetapi ada pula kegiatan yang penilaian output dengan kategori di bawah 75%, hal ini disebabkan kegiatan yang dilaksanakan target realisasinya berkategori 64,92% sampai dengan 73,88%.

B. Saran Untuk mengoptimalkan peningkatkan kinerja Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan berdasarkan dari hasil pengukuran dan evaluasi kinerja pencapaian sasaran dan kegiatan, saran-saran yang dapat dilakukan sebagai masukan antara lain adalah :

91

LAPKIN BAPPEDA Provinsi Sumatera Selatan 2014

1. Senantiasa meningkatkan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, guna kelancaran dalam pelaksanaan tugas pokok;

2. Perlu adanya penambahan alokasi anggaran untuk mendukung aktivitas dan proses peningkatan kualitas perencanaan pembangunan daerah di masa yang akan datang;

3. Perlu adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang perencanaan baik pendidikan formal maupun non formal melalui pendidikan teknis dan fungsional;

4. Perlu adanya penambahan sarana dan prasarana untuk mendukung operasional kegiatan dalam rangka melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah bidang perencanaan pembangunan;

5. Meningkatkan bentuk-bentuk pengawasan/monitoring yang efektif terhadap pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan, baik intern maupun dengan melibatkan pihak-pihak terkait;

6. Perlu adanya sistem dan prosedur pengendalian dan evaluasi tahapan perencanaan tahunan serta keterkaitan antar dokumen perencanaan, agar konsistensi dan sinkronisasi antar dokumen lebih terkendali dan dapat di pertanggungjawabkan.

Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Selatan ini dibuat, dengan harapan segala kritikan dan saran yang positif sangat diharapakan demi perbaikan serta penyempurnaan ditahun-tahun yang akan datang.

92