i · web viewdi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter...

30
Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal A. Latar Belakang Pengertian tugas Dinas Jaga adalah suatu kegiatan pengawasan selama 24 (duapuluh empat) jam di atas kapal, yang dilakukan dengan tujuan mendukung operasi pelayaran supaya terlaksana dengan selamat. Ini dilakukan dengan mengkondisikan pelayaran supaya dapat berjalan dengan kewaspadaan sesuai dengan kaidah keselamatan pelayaran, yang didalamnya memuat antara lain kegiatan pengamatan kondisi sekeliling kapal sesuai dengan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) – 1972 Seiring berkembangnya teknologi penangkapan ikan dan jumlah armada penangkapan ikan yang makin bertambah, serta kondisi alam yang sulit terprediksi, mendorong pelaksana kegiatan operasi penangkapan ikan merancang suatu kerjasama tim yang solid di atas kapal, agar tercapai tujuan operasi kegiatan kapal ( Kegiatan penangkapan ikan) yang maksimal. Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, di dalam kegiatan operasi penangkapan ikan diperlukan suatu aturan yang baku serta dapat dijadikan acuan atau patokan dalam pelaksanaan kegiatan, yang melibatkan seluruh personel yang bekerja diatas kapal. Oleh karena itu dibuatlah suatu tata urutan kerja (Job Discription) Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 1

Upload: others

Post on 15-Mar-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

A. Latar Belakang

Pengertian tugas Dinas Jaga adalah suatu kegiatan pengawasan selama 24

(duapuluh empat) jam di atas kapal, yang dilakukan dengan tujuan

mendukung operasi pelayaran supaya terlaksana dengan selamat. Ini

dilakukan dengan mengkondisikan pelayaran supaya dapat berjalan dengan

kewaspadaan sesuai dengan kaidah keselamatan pelayaran, yang

didalamnya memuat antara lain kegiatan pengamatan kondisi sekeliling

kapal sesuai dengan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) –

1972

Seiring berkembangnya teknologi penangkapan ikan dan jumlah armada

penangkapan ikan yang makin bertambah, serta kondisi alam yang sulit

terprediksi, mendorong pelaksana kegiatan operasi penangkapan ikan

merancang suatu kerjasama tim yang solid di atas kapal, agar tercapai

tujuan operasi kegiatan kapal ( Kegiatan penangkapan ikan) yang maksimal.

Berangkat dari permasalahan tersebut di atas, di dalam kegiatan operasi

penangkapan ikan diperlukan suatu aturan yang baku serta dapat dijadikan

acuan atau patokan dalam pelaksanaan kegiatan, yang melibatkan seluruh

personel yang bekerja diatas kapal. Oleh karena itu dibuatlah suatu tata

urutan kerja (Job Discription) terutama dalam pelaksanaan kegiatan dinas

jaga di atas kapal yang bertujuan agar :

1. Kegiatan operasi kapal penangkap ikan dapat berjalan dengan baik

dengan memperhatikan keselamatan jiwa manusia, kapal, muatan dan

lingkungan, baik saat kapal berada di pelabuhan maupun saat berlayar

di laut.

2. Penerapan tugas jaga kapal sesuai dengan aturan P2TL – 1972.

3. Pembagian tugas dan tanggung jawab yang jelas sesuai dengan jabatan

yang ada di atas kapal.

Gambar 1:

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 1

Page 2: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalPersiapan usaha penangkapan Ikan membutuhkan kesiapan yang matang sebelum kapal bertolak menuju samudera dan laut lepas.

B. Tujuan

Modul ini bertujuan agar para

peserta diklat mampu

memahami & melakukan

Dinas Jaga di Atas Kapal, baik

saat berada di pelabuhan maupun saat berlayar.

C. Ruang Lingkup Modul

Ruang lingkup modul ini terdiri dari 2 pemelajaran, yaitu :

Lembar pemelajaran 1  : Melakukan Dinas Jaga di Kapal

Lembar pemelajaran 2 : Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut

Tahun 1972

A. Melakukan Dinas Jaga di Atas Kapal

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 2

Page 3: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal1. Jaga Laut (Watch at Sea)

Dalam satu hari, jaga laut dibagi 3 regu dengan masing – masing regu

bertugas 4 jam siang dan 4 jam malam, sehingga tiap regu bertugas 8

jam perhari. Bagian deck dan bagian mesin sama – sama menggunakan

pembagian tersebut di atas, tetapi bagian radio biasa menggunakan

sistem 2 regu saja ( petugas radio terbatas). Petugas jaga adalah

perwira – perwira deck (mualim) dan ahli mesin kapal (masinis) serta

anak buah kapal (ABK) yang ditunjuk. Pembagian tugasnya atas

perintah Nakhoda (Master) . Sebuah contoh daftar jaga di atas kapal

besar dapat dilihat pada daftar berikut ini :

DAFTAR JAGA

Regu Jam Jaga Nama JagaPetugas

deckPetugas Kamar

Mesin1 04.00 – 03.00

16.00 – 20.00

Jaga Subuh

Jaga Sore

Mualim 1

dengan juru

mudi dan

panjarwala

A.M.K. 1

dengan tukang

minyak

2 08.00 – 12.00

20.00 – 24.00

Jaga Pagi

Jaga Malam

Mualim 3

dengan juru

mudi dan

panjarwala

A.M.K. 3

dengan tukang

minyak

3 00.00 – 04.00

12.00 – 16.00

Jaga tengah

malam

Jaga Siang

Mualim 2

dengan juru

mudi dan

panjarwala

A.M.K. 2

dengan tukang

minyak

2. Pembagian Tugas Deck dan Mesin2.a. Tugas – tugas Perwira Jaga (Mualim)

1) Bernavigasi sesuai peraturan pencegahan tubrukan dilaut (P2TL),

peraturan – peraturan pedalaman dan peraturan – peraturan

setempat, guna menjamin keselamatan.

2) Berolah gerak terhadap kapal lain sesuai instruksi dan perintah

Nakhoda.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 3

Page 4: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal3) Adakan pengamatan keliling dengan seksama, laporkan kepada

nakhoda bila terjadi kelainan – kelainan dan laksanakan perintahnya.

4) Dalam keadaan darurat bilamana perlu ambil tindakan terlebih dulu

dan segera laporkan kepada nakhoda.

5) Usahakan kapal selalu pada haluan yang telah ditentukan dan ambil

posisi secara teratur.

6) Peralatan – peralatan nautika dijaga agar selalu dalam keadaan baik

dan diperiksa kesalahannya (error) setiap saat. Bila dapat dikerjakan,

buatlah koreksi – koreksi dari pedoman magnit (magnetic compass).

7) Pelajari ramalan cuaca dan laporkan bilamana perlu.

8) Mengirim dan menerima isyarat.

9) Bertanggung jawab atas keselamatan dilaut.

10) Menghitung dan mengukur kedalaman laut.

11) Catat dalam buku harian kapal (Deck Log Book), segala kejadian

selama penjagaan.

12) Waktu timbang terima jaga, dilaksanakan sebagaimana mestinya.

2.b. Tugas – tugas jaga ahli Mesin Kapal (Engineer)1) Mengatur kecepatan kapal dan melakukan pekerjaan kamar mesin

sesuai yang diperintahkan.

2) Mengerjakan hal – hal tersebut ini :

- Pembaraan ketel

- Persiapan uap

- Pengaturan pesawat / motor Bantu

- Pengaturan penggunaan listrik

3) Menjaga kelancaran bekerja mesin – mesin dan kemudi.

4) Mengukur bahan bakar dan air ketel serta menghitung

pemakaiannya.

5) Menghitung putaran/kecepatan mesin induk (main engine) dan

kontrol suhu dari mesin pendingin.

6) Mencegah terjadinya kebakaran di kamar mesin, ketel dan tangki

bahan bakar, membuang air got bila perlu.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 4

Page 5: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal7) Bila ragu – ragu atau ada kelainan pada keadaan dan bekerjanya

mesin – mesin, laporkan kepada Kepala Kamar Mesin (Chief

Engineer).

Dalam keadaan darurat, A.M.K. jaga akan mengambil kebijaksanaan

sendiri untuk mengatasinya. Bila kerusakan mesin akan mempengaruhi

olah gerak kapal, beritahukan mualim jaga dianjungan.

3. Hal – hal yang perlu diperhatikan sebelum dan sesudah jaga 1) Mempelajari alur perjalanan dan keadaan cuaca, untuk mengetahui

lebih dulu apa – apa yang akan dijumpai nanti selama jaga, agar

tidak terlalu sering melihat peta waktu jaga.

2) Memeriksa dengan seksama Buku perintah Nakhoda dan cocokan

segala sesuatunya yang diserah terimakan oleh petugas jaga

sebelumnya.

3) Tiba dianjungan paling sedikit 5 menit sebelum waktu pergantian dan

menerima jaga dengan memahami semua catatan dan perhatian

yang belum dibuat oleh petugas jaga sebelumnya. Pada malam hari,

datanglah ke anjungan lebih awal untuk menyesuaikan penglihatan

mata dalam kegelapan.

4. Hal – hal yang perlu diperhatikan serta diserahterimakan1) Posisi kapal yang tepat pada saat itu.

2) Haluan, kecepatan, jarak yang ditempuh, keadaan alat – alat

navigasi dan kemudi.

3) Koreksi kompas magnit bila ada.

4) Informasi tentang kapal – kapal lain, obyek baringan, lampu – lampu

suar dan sebagai yang kelihatan saat itu.

5) Obyek – obyek yang akan kelihatan berikutnya.

6) Nama obyek – obyek terakhir yang baru diamati, posisi dan waktu

pengambilan posisi.

7) Data cuaca, keadaan laut, arus pasang surut dan pengaruhnya

terhadap kemudi kapal.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 5

Page 6: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal8) Keadaan lampu navigasi (bila malam hari) dan bagian – bagian yang

dibuka, seperti palka dan sebagainya.

9) Perintah – perintah lisan, perintah khusus atau perintah – perintah

dari nakhoda.

5. Hal – hal penting lainnyaPada waktu serah terima jaga, petugas jaga yang baru melapor kepada

nakhoda bilamana siap.

1) Mengamati cuaca dan mengambil tindakan untuk mengatasi cuaca

buruk sesuai kebutuhan yang diperlukan.

2) Meronda keliling kapal, periksa air got dan kemungkinan banjir,

kebakaran dan pencurian atau masuknya orang yang tidak di kenal

(kapal asing merapat tanpa diketahui dinas jaga) .

3) Pemeliharaan kapal sesuai ketentuan yang baik.

4) Melaksanakan pengiriman berita bendera – bendera semboyan kode

internasional secara tepat.

5) Laporkan keadaan khusus selama dalam penjagaan.

6) Ikuti tugas – tugas yang diinstrusikan. Apabila didapati ada hal–hal

yang tidak normal atau terjadi hal – hal yang mencurigakan, harus

segera dilaporkan kepada perwira jaga atau mualim 1.

6. Komunikasi dengan stasion lainnya dan pengamatan keliling1) Perhatikan keluar dan masuknya (hilir mudik) sampan – sampan

(perahu kecil).

2) Mengatur tenaga akomodasi dan berikan ‘perhatian’ kepada pemakai

tangga, juga memperhatikan orang yang keluar dan masuk pada

pintu dekat tangga.

3) Melakukan semboyan – semboyan atau komunikasi lain dengan

kapal – kapal disekitarnya atau kantor – kantor di darat bila

diperlakukan.

4) Pada waktu memuat perbekalan atau membongkar peralatan kapal,

berikan catatan bilamana perlu dan diawasi pemuatan dan

pembongkaran yang sedang berlangsung.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 6

Page 7: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

B. PERATURAN PENCEGAHAN TUBRUKAN DI LAUT, 1972B.1. ICHTISAR P2TL-1972Bagian A Umum Aturan 1 – 3

Bagian B Aturan mengemudi dan melayarkan

Kapal

Seksi I Aturan 4 – 10

Seksi II Aturan 11 – 18

Seksi III Aturan 19

Bagian C Penerangan dan sosok benda Aturan 20 – 31

Bagian D Isyarat2 bunyi dan isyarat2

Cahaya Aturan 32 – 37

Bagian E Pembebasan Aturan 38

Ketentuan Tambahan I : Kedudukan dan perincian teknis

penerangan

Dan sosok benda

Ketentuan Tambahan II : Isyarat2 tambahan untuk Kapal nelayan

Yang sedang menangkap ikan berdekatan

Ketentuan Tambahan III : Perincian teknis alat2 isyarat bunyi

Ketentuan Tambahan IV : Isyarat bahaya

B.2 . DEFINISI UMUM ( Beberapa aturan penting)

ATURAN 3Untuk memahami maksud peraturan – peraturan ini, kecuali apabila

diisyaratkan lain :

a. “Kapal” meliputi semua jenis pesawat air termasuk pesawat yang tidak

memindahkan air dan pesawat terbang laut yang dipakai atau dapat

dipakai sebagai alat pengangkutan di atas air.

b. “Kapal tenaga” berarti setiap kapal yang digerakan dengan mesin.

c. “Kapal layar” berarti setiap kapal yang digerakan dengan bantuan layar

dengan ketentuan jika dilengkapi dengan mesin, mesinnya tidak dipakai.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 7

Page 8: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapald. “Sedang menangkap ikan” berarti tiap kapal yang sedang menangkap

ikan dengan jaring, jaring dogol atau alat penangkap ikan lain yang

membatasi kemampuan olah geraknya, tetapi tidak termasuk sebuah

kapal yang menangkap ikan dengan pancing atau alat penangkap ikan

yang lain yang tidak membatasi kemampuan olah gerak.

e. “Pesawat terbang laut” berarti pesawat terbang yang dirancang untuk

dapat mengolah gerak di air.

f. Istilah “kapal yang tidak dapat diolah gerak“ berarti kapal yang oleh

sesuatu keadaan tertentu tidak mampu mengolah gerak seperti

diisyaratkan oleh aturan – aturan ini sehingga tidak mampu

menyimpang jalannya kapal lain.

g. “Kapal yang terbatas kemampuan olah geraknya” berarti kapal yang oleh

sifat pekerjaannya, yang mengakibatkan terbatas kemampuan olah

geraknya. Seperti diisyaratkan oleh aturan – aturan ini, sehingga tidak

mampu menyimpangi kapal lain.

Kapal – kapal yang berikut dianggap sebagai kapal yang terbatas kemampuan

olah geraknya.

a. Kapal yang sedang memasang, merawat atau mengangkat rambu

navigasi, kabel laut atau pipa laut.

b. Kapal yang sedang mengeruk, meneliti atau melakukan kegiatan dalam

air.

c. Kapal yang sedang menambah atau memindahkan orang – orang,

perbekalan atau muatan sementara berlayar.

d. Kapal yang sedang meluncurkan atau melandaskan pesawat terbang

(Kapal Induk).

e. Kapal yang sedang melakukan kegiatan menyapu ranjau.

f. Kapal yang sedang menunda sedemikian rupa sehingga membuatnya

tidak mampu menyimpang dari haluannya.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 8

Page 9: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal2. “Kapal yang terkekang oleh syaratnya” berarti kapal tenaga yang karena

saratnya sehubungan dengan kedalaman air yang ada menyebabkan

kemampuannya sangat terbatas untuk menyimpang dari haluan yang

diikutinya.

3. “Berlayar” berarti bahwa kapal tidak berlabuh, jangkar tidak diikat pada

daratan dan tidak sedang kandas.

4. “Panjang” dan “Lebar” dari sebuah kapal berarti panjang seluruhnya dan

lebar yang terbesar.

5. Kapal – kapal harus dianggap saling melihat hanya bilamana yang satu

dapat dilihat oleh yang lain secara visual/mata.

6. “Tampak terbatas” berarti setiap keadaan dimana penglihatan dibatasi

oleh kabut, halimun, hujan salju, hujan badai, badai pasir atau setiap

keadaan lain yang serupa.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 9

Page 10: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalB.3. DEFINISI MENGENAI PENERANGAN – PENERANGAN

ATURAN 21a. Penerangan tiang berarti sebuah penerangan putih yang ditempatkan

pada bidang lunas linggi memeperlihatkan cahaya yang tidak terputus

meliputi busur cakrawala 2250 dan dipasang sedemikian rupa sehingga

memperlihatkan cahaya dari lurus ke muka sampai 22,50 di belakang

arah melintang pada setiap sisi.

b. “Penerangan – penerangan lambung” berarti sebuah penerangan hijau

dilambung kanan dan sebuah penerangan merah dilambung kiri, masing

– masing memperlihatkan cahaya yang tidak terputus meliputi busur

cakrawala 112,50 dan dipasang sedemikian rupa sehingga

memperlihatkancahaya lurus ke muka sampai 22,50 dibelakang arah

melintang pada masing – masing sisi. Di kapal yang panjangnya kurang

dari 20 meter penerangan – penerangan lambung boleh digabung dalam

satu lentera, dipasang pada bidang lunas linggi.

c. “Penerangan buritan” berarti sebuah penerangan putih yang ditempatkan

sedapat mungkin yang dapat dilaksanakan diburitan memperlihatkan

cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 1350 dan dipasang

sedemikian rupa, sehingga memperlihatkan cahaya 67,50 dari lurus ke

belakang pada setiap sisi.

d. “Penerangan tunda” berarti sebuah penerangan kuning yang mempunyai

ciri – ciri yang sama dengan penerangan buritan yang didefinisikan

dalam paragrap (c).

e. “Penerangan keliling” berarti sebuah penerangan yang memperlihatkan

cahaya yang tidak terputus meliputi busur cakrawala 3600.

f. “Penerangan cerlang” berarti sebuah penerangan yang berkedap kedip

dengan selang benturan pada frekuensi 120 kedipan atau lebih setiap

menit.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 10

Page 11: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalGambar 2:

Busur Penerangan – 2

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 11

PeneranganA. Tiang = 2250 putihB. Lambung kiri = 112,50 merahC. Lambung kanan = 112,50 hijauD. Keliling = 3600 merah,

Putih, hijauE. Tunda = 1350 kuningF. Buritan = 1350 putih

Page 12: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalB.4. DAYA TAMPAK PENERANGAN – PENERANGAN

ATURAN 22Penerangan yang ditetapkan dalam peraturan ini harus mempunyai intensitas

seperti yang dirinci dalam seksi 8 ketentuan tambahan I sehingga kelihatan

pada jangkauan minimum sebagai berikut :

a. Di kapal – kapal yang panjangnya 50 meter atau lebih (> 50 m) :

- Penerangan tiang, 6 mil ;

- Penerangan lambung, penerangan buritan, penerangan tunda, 3 mil ;

- Penerangan putih, merah, hijau atau kuning keliling 3 mil

b. Di kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50

meter (>12m<50m) :

- Penerangan tiang, 5 mil ; kecuali apabila panjang kurang dari 20 meter,

3 mil

- Penerangan lambung, penerangan tunda, 2 mil;

- Penerangan keliling putih, merah, hijau atau kuning 2 mil.

c. Di kapal yang panjang kurang dari 12 meter (<12m) :

- Penerangan tiang, 2 mil;

- Penerangan lambung, 1 mil;

- Penerangan buritan, penerangan tunda, 2 mil;

- Penerangan keliling putih, merah, hijau atau kuning 2 mil.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 12

Page 13: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

B.5. JENIS PENERANGAN DAN DAYA TAMPAKNYA

Jenis Penerangan Daya tampak bagi kapal-kapal

a b c

a. Penerangan tiang, putih – 2250 6’ 5’/3’=<20m 2’

b. Penerangan lambung, merah/ hijau –

112,50

3’ 2’ 1’

c. Penerangan buritan, putih - 1350 3’ 2’ 2’

d. Penerangan tunda, kuning - 1350 3’ 2’ 2’

e. Penerangan keliling, putih, mrtah, hijau

kuning – 3600

3’ 2’ 2'

a – Panjang kapal 50 meter atau lebih

b – Panjang kapal 12 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter

c – Panjang kapal kurang dari 12 meter

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 13

Page 14: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalB.6. KEDUDUKAN DAN PERINCIAN TEKNIS DARI PENERANGAN – PENERANGAN DAN SOSOK – SOSOK BENDA

B.6. 1. KETENTUAN TAMBAHAN I1. Definisi

Istilah “tinggi di atas bahara” berarti ketinggian di atas geladak jalan terus

paling atas.

2. Kedudukan dan jarak tegak dari penerangan – penerangan

a. Di kapal tenaga yang panjang 20 meter atau lebih penerangan tiang

ditempatkan sebagai :

1) Penerangan tiang depan, atau jika hanya satu penerangan yang

dipasang, maka penerangan tersebut pada ketinggian tidak kurang

dari 6 meter di atas bahara, dan jika lebar kapal lebih dari 6 meter

maka ketinggiannya tidak kurang dari lebar tersebut, tetapi

bagaimanapun juga tidak perlu lebih dari 12 meter.

2) Bilamana dipasang dua penerangan tiang, penerangan belakang

sekurang – kurangnya 4,5 meter tegak lurus di atas penerapan

depan.

Gambar 3:

“h” tidak kurang dari 6 meter, jika lebar lebih dari 6 meter “h” = lebar,

tetapi “h” tidak perlu lebih dari 12 meter.

b. Pemisahan tegak penerangan tiang kapal tenaga sedemikian rupa

sehingga dalam keadaan – keadaan trim normal penerangan dibelakang

kelihatan di atas dan terpisah dari penerangan di depan pada jarak 1000

meter depan bilamana dilihat dari permukaan laut.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 14

Page 15: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

Gambar 4:

Penerangan belakang kelihatan terpisah dan diatas penerangan depan

c. Penerangan tiang kapal tenaga yang panjangnya 12 meter atau lebih

tetapi kurang dari 20 meter ditempatkan pada ketinggian 2,5 meter di

atas tutup tajuk (Bullwark)

Gambar 5:

Panjang 12 meter atau lebih tetapi kurang dari 20 meter

d. Kapal tenaga yang panjangnya kurang dari 12 meter boleh memasang

penerangan yang tertinggi pada ketinggian kurang dari 2,5 meter di atas

tutup tajuk. Bagaimanapun juga bilamana penerangan tiang dipasang

sebagai tambahan penerangan lambung dan buritan, penerangan tiang

tersebut harus dipasang sekurang – kurangnya 1 meter lebih tinggi di

atas penerangan lambung.

Gambar 6:

Panjang 12 meter atau lebih tetapi kurang dari 20 meter

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 15

‘h’ tidak kurang dari2,5 m di atas tutup tajuk

‘h’ boleh kurang dari 2,5 m

Page 16: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

e. Satu dari dua atau tiga penerangan tiang yang diatur untuk kapal tenaga

bilamana sedang menunda atau mendorong kapal lain, harus

ditempatkan pada kedudukan yang sama dengan penerangan tiang

depan.

Gambar 7:

Kedudukan lampu tiang bagi kapal tenaga yang sedang menunda atau

mendorong

f. Pada semua keadaan penerangan (2) tiang harus ditempatkan lebih

tinggi dan bebas dari penerangan – penerangan lain dan rintangan –

rintangan.

g. Penerangan – penerangan lambung kapal tenaga harus ditempatkan

pada ketinggian di atas bahara tidak lebih dari tiga perempat ketinggian

penerangan tiang depan. Dan tidak boleh terlalu rendah sehingga

terganggu oleh penerangan – penerangan geladak.

h. Penerangan – penerangan lambung, jika digabung berupa lentera

kombinasi dan dipasang dikapal tenaga yang panjangnya kurang dari 20

meter, harus ditempatkan pada ketinggian tidak kurang dari 1 meter di

bawah penerangan tiang.

Gambar 8 :

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 16

Salah satunya ditempatkanPada kedudukan penerangan

Tiang depan

MH

h

Penerangan tiangdepan

Tidak lebih tinggiDari ¾ h

H M

Tidak kurang dari 1 meter

Panjang kapal kurangDari 20 meter, bilamanaMemasang lenterakombinasi

“kedudukan tegak penerangan2lambung”

Page 17: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

terpisah padajarak yang sama, tidakkurang dari1 meter

terpisah padajarak yang sama, tidakkurang dari2 meter

tidak kurang dari 2 meter

tidak kurang dari 4 meter

Bilamana panjang kapal kurangDari 20 meter

Bilamana panjang kapal 20 meter atau lebih

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

i. Bilamana peraturan – peraturan mengharuskan memasang dua atau tiga

penerangan bersusun tegak, penerangan – penerangan itu harus

dipisahkan sebagai berikut :

1) Dikapal yang panjangnya 20 meter atau lebih, penerangan –

penerangan tersebut harus dipisahkan tidak kurang dari 2 meter, dan

penerangan yang terbawah kecuali bila penerangan tunda, tidak

kurang dari 4 meter di atas bahara.

2) Di kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter, penerangan –

penerangan itu harus dipisahkan tidak kurang dari 1 meter, dan

penerangan yang terbawah, kecuali bila penerangan tunda tidak dan

2 meter di atas tutup.

3) Bilamana memasang tiga penerangan, penerangan – penerangan

tersebut harus dipisahkan pada jarak yang sama.

Gambar 9:

j. Penerangan yang lebih rendah dari dua penerangan keliling yang

diharuskan bagi kapal ikan bilamana sedang bertugas, harus dipasang di

atas penerangan lambung pada ketinggian dari dua kali jarak dari dua

penerangan tegak itu.

Gambar 10:

“Tinggi penerangan keliling untuk kapal yang sedang menangkap ikan”

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 17

Tidak kurang dari 2h

Page 18: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapalk. Penerangan labuh depan, bilamana dipasang dua penerangan,

harus dipasang tidak kurang dari 4,5 meter di atas penerangan

labuh belakang. Di kapal yan panjangnya 50 meter atau lebih

penerangan labuh depan harus dipasang pada ketinggian tidak

kurang dari 6 meter di atas bahara.

l.

Gambar 11:

3. Kedudukan dan jarak mendatar penerangan – penerangan

a. Apabila kapal tenaga menurut peraturan diisyaratkan memasang dua

penerangan tiang, jarak mendatar antara kedua penerangan itu tidak

kurang dari setengah panjang kapal, tetapi tidak perlu lebih dari 100

meter. Penerangan yang didepan ditempatkan tidak lebih dari

seperempat panjang kapal di ukur dari linggi depan.

Gambar

Gambar 12:

b. Dikapal yang panjangnya 20 meter atau lebih, penerangan –

penerangan lambung tidak boleh ditempatkan di depan penerangan

tiang depan. Penerangan – penerangan itu ditempatkan di lambung atau

di dekat lambung kapal.

Gambar 13:

Bilamana panjang kapal 20 meter atau lebih

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 18

Tidak kurang dari4,5 meter

Tidak kurang dari6 meter

Bilamana panjang kapal 50 meteratau lebih

“Pemisahan penerangan labuh”

Tidak kurang dari 1/2L tetapi tidak Perlu lebih dari 100 meter

Tidak lebih dari 1/4B

“Pemisah mendatar penerangan2 tiang”

H M

di atau didekatsisi

tidak lebih kedepandari penerangan

tidak

Page 19: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

4. Rincian tentang kedudukan penerangan pengenal untuk kapal penangkap

ikan, kapal keruk dan kapal yang melakukan kegiatam dalam air.

a. Penerangan yang menunjukkan arah menjulurnya alat penangkap ikan

dari kapal yang sedang menangkap ikan seperti diatur dalam aturan 26

(c ) (ii), harus ditempatkan dengan jarak mendatar tidak kurang dari 2

meter dan tidak lebih dari 6 meter jaraknya dari dua penerangan keliling

merah dan putih. Penerangan ini ditempatkan tidak lebih tinggi dari

penerangan keliling putih yang diatur dalam aturan 26 (c ) (i) dan tidak

lebih rendah dari penerangan – penerangan lambung.

Gambar 14:

b. Penerangan dalam sosok benda di kapal yang sedang mengeruk atau

melakukan kegiatan dalam air, untuk menunjukkan sisi yang terhalang

dan / atau sisi yang bebas dilewati seperti dalam aturan 27 (d) (ii), harus

ditempatkan pada jarak mendatar yang maksimum, tetapi bagaimanapun

juga tidak kurang dari 2 meter dari penerangan – penerangan dan sosok

– sosok benda yang diatur dalam aturan 27 (d) (i) dan (ii).

Bagaimanapun juga penerangan atau sosok benda yang teratas tidak

lebih tinggi daripada tiga penerangan atau sosok benda yang diatur

dalam aturan 27 (b) (ii).

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 19

Page 20: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalGambar 15:

“ Kedudukan penerangan dan sosok benda untuk kapal yang

sedang mengeruk “

5. Tedeng untuk penerangan – penerangan

Penerangan – penerangan lambung harus dilengkapi dengan

tedeng dengan dibagikan sebelah dalamnya dicat dengan warna hitam

suram, dan sesuai dengan persyaratan – persyaratan seksi 9 ketentuan

tambahan ini. Apabila memakai lentera kombinasi dengan sebuah kawat

pijar tegak dan penjekat yang sempit antara bagian yang hijau dan merah,

tidak dilngkapi dengan tedeng bagian luar.

6. Sosok – sosok benda

a. Sosok benda harus berwarna hitam dan dengan ukuran – ukuran sebagai

berikut :

i. Bola harus mempunyai garis tengah tidak dikurangi dari 0,6 meter.

ii. Kerucut harus mempunyai las dengan garis tengah tidak kurang dari

0,6 meter dan tingginya sama dengan garis tengahnya.

iii. Selinder harus mempunyai garis tengah sekurang – kurangnya 0,6

meter dan tingginya dua kali garis tengahnya.

iv. Belah ketupat ( Diamond Shape ) harus terdiri dari dua buah kerucut

seperti ditentukan dala (ii) diatas dengan bidang alasnya berimpit.

b. Jarak tegak antara sosok – sosok benda sekurang – kurangnya 1, 5 meter

c. Di kapal yang panjangnya kurang dari 20 meter boleh mempergunakan

sosok benda dengan ukuran yang lebih kecil tetapi sebanding dengan

ukuran kapalnya, dan juga jaraknya diantaranya

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 20

Page 21: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

Gambar 16:

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 21

Page 22: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas KapalB.6.2 Mengetahui kondisi kapal dari posisi tata lampu.

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut 22

Portside view

Hasil Pengamatan :

Kapal tenaga panjang lebih dari 50 meter, memiliki laju terhadap air dilihat dari

lambung sebelah kiri. Jarak + 3 mil.

Portside view

Hasil Pengamatan :

Kapal tenaga panjang kurang dari 50 m, memiliki laju

terhadap air dilihat dari depan (haluan) jarak + 3 mil.

Hasil Pengamatan :

Kapal tenaga panjang tidak diketahui, laju tidak

diketahui, dilihat dari belakang / (Buritan).

Hasil Pengamatan :

Kapal tenaga panjang kurang dari 50 meter, memiliki laju terhadap air dilihat dari

lambung sebelah kiri. Jarak + 3 mil.

Bow view

Stern view

Putih

Merah

Putih

Merah

Putih

Hijau

Putih

Merah

Putih

Page 23: I · Web viewDi kapal – kapal yang panjangnya 1 meter atau lebih tetapi kurang dari 50 meter (>12m

Melakukan Dinas Jaga di atas Kapal

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2003. International Code Of Signal. National Imagery and Mapping

Agency, USA Tim IKIP Semarang

Anonim. 2002. STCW – F’95. Departemen Kelautan dan Perikanan. Jakarta

Anonim. 2001. Watch keeping Dinas Jaga. STIP, Jakarta.

Anonim, ___________Olah Gerak Kapal, -------------------, Semarang.

Anonim, 2000. Keselamatan Pelayaran & Perlindungan Lingkungan Laut .

Departemen Perhubungan & Pusat Penerangan Lingkungan

Hidup Indonesia, Jakarta.

Anonim., 1999. SCTW ’95. IMO (International Maritime Organization)

Subekti, Capt. 2000. P2TL – 1972. YPP Djadajat. Jakarta

Anonim, 1997. STCW’ 1995 dan Amandement 1997._________, _________

Sutiyar, Dage La; Thamrin Rais. 1994. Kamus Istilah Pelayaran & Perkapalan.

Pustaka Beta, Jakarta

Parlindungan S, Capt, Drs, MM, dkk. 1999. Kompetensi dan Keterampilan Pelaut. STIP. Jakarta

Bidang Keahlian : Nautika Perikanan Laut

23