hukum pidana pemidanaan

35
Penyertaan Penyertaan ( ( deelneming deelneming ) )

Upload: alsalcunsoed

Post on 22-Jun-2015

1.026 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Study Club "RANGKAIAN ACARA MCC" Hukum Pidana Pemidanaan, oleh Gumelar Taufik Yugo dan Ryan Basyir

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Pidana Pemidanaan

Penyertaan Penyertaan ((deelnemingdeelneming))

Page 2: Hukum Pidana Pemidanaan

PengertianPengertian

Terlibatnya lebih dari 1 orang dalam Terlibatnya lebih dari 1 orang dalam 1 tindak pidana (sebelum dan atau 1 tindak pidana (sebelum dan atau pada saat tindak pidana terjadi)pada saat tindak pidana terjadi)

Page 3: Hukum Pidana Pemidanaan

PermasalahanPermasalahan

Bagaimana pertanggungjawaban Bagaimana pertanggungjawaban pidana dari orang-orang yang terlibat pidana dari orang-orang yang terlibat itu?itu?

Page 4: Hukum Pidana Pemidanaan

Pasal yang mengaturPasal yang mengatur

Pasal 55, 56, 57 KUHPPasal 55, 56, 57 KUHP

Page 5: Hukum Pidana Pemidanaan

Keterlibatan SSO dalam suatu tindak Keterlibatan SSO dalam suatu tindak

pidana dapat dikatagorikanpidana dapat dikatagorikan sebagai sebagai

1. Yang melakukan1. Yang melakukan

2. Yang menyuruh melakukan2. Yang menyuruh melakukan

3. Yang turut melakukan3. Yang turut melakukan

4. Yang menggerakkan/menganjurkan 4. Yang menggerakkan/menganjurkan untuk melakukanuntuk melakukan

5. Yang membantu melakukan5. Yang membantu melakukan

Page 6: Hukum Pidana Pemidanaan

No. 1 s.d. 4 dikatagorikan sebagai No. 1 s.d. 4 dikatagorikan sebagai “pelaku” (pembuat) (Pasal 55 KUHP):“pelaku” (pembuat) (Pasal 55 KUHP):

- Pelaku: memenuhi semua unsur delik- Pelaku: memenuhi semua unsur delik

- dianggap sebagai sebagai pelaku:- dianggap sebagai sebagai pelaku: memenuhi sebagian unsur delikmemenuhi sebagian unsur delik sama sekali tidak memenuhi unsur deliksama sekali tidak memenuhi unsur delik Pidananya sama dengan pelakuPidananya sama dengan pelaku• No. 5 : pembantu (Pasal 56, 57 KUHP)No. 5 : pembantu (Pasal 56, 57 KUHP)

Page 7: Hukum Pidana Pemidanaan

Bentuk-bentuk PenyertaanBentuk-bentuk Penyertaan

1.1. Menyuruh melakukan (Menyuruh melakukan (doen doen plegenplegen))

2.2. Turut melakukan (Turut melakukan (medeplegenmedeplegen))

3.3. Menggerakkan (Menggerakkan (uitlokken, uitlokken, uitlokkinguitlokking))

4.4. Membantu melakukan Membantu melakukan ((medeplichtigheidmedeplichtigheid))

Page 8: Hukum Pidana Pemidanaan

Menyuruh MelakukanMenyuruh Melakukan SSO punya kehendak untuk melakukan SSO punya kehendak untuk melakukan

TP, tetapi dia tidak melaksanakannya TP, tetapi dia tidak melaksanakannya sendiri melainkan sendiri melainkan menyuruh menyuruh orang lain orang lain untuk melakukannyauntuk melakukannya

- Yang menyuruh diancam pidana Yang menyuruh diancam pidana sebagaimana seorang pelakusebagaimana seorang pelaku

- Yang disuruh (sebagai pelaku langsung, Yang disuruh (sebagai pelaku langsung, pelaku materil): tidak (diancam) pidanapelaku materil): tidak (diancam) pidana

Page 9: Hukum Pidana Pemidanaan

Orang yang disuruh melakukan Orang yang disuruh melakukan tidak dapat dihukum karena tidak dapat dihukum karena

dua sebab: dua sebab: 1. Orang tsb. sama sekali tidak melakukan 1. Orang tsb. sama sekali tidak melakukan

tindak pidana atau perbuatan yang dilakukan tindak pidana atau perbuatan yang dilakukan tidak dapat dikualifikasi sebagai tindak pidanatidak dapat dikualifikasi sebagai tindak pidana

2. Orang tsb. memang melakukan tindak 2. Orang tsb. memang melakukan tindak pidana tetapi ia tidak dapat dihukum karena pidana tetapi ia tidak dapat dihukum karena ada satu atau beberapa alasan penghapus ada satu atau beberapa alasan penghapus kesalahankesalahan

Page 10: Hukum Pidana Pemidanaan

Contoh keadaan dimana Orang tsb. Contoh keadaan dimana Orang tsb. sama sekali tidak melakukan tindak sama sekali tidak melakukan tindak

pidana atau perbuatan yang dilakukan pidana atau perbuatan yang dilakukan tidak dapat dikualifikasi sebagai tindak tidak dapat dikualifikasi sebagai tindak

pidanapidana

Seorang juru rawat yang sama sekali Seorang juru rawat yang sama sekali tidak mengetahui bahwa obat yang tidak mengetahui bahwa obat yang diberikan pada pasien atas perintah diberikan pada pasien atas perintah seorang dokter adalah obat yang seorang dokter adalah obat yang mengandung racun mengandung racun

A meminta B untuk menukarkan uang A meminta B untuk menukarkan uang palsu; sedangkan B tidak tahu bahwa palsu; sedangkan B tidak tahu bahwa uang itu palsuuang itu palsu

Page 11: Hukum Pidana Pemidanaan

Contoh keadaan-keadaan yang Contoh keadaan-keadaan yang membuat orang yang disuruh membuat orang yang disuruh

melakukan tidak dapat dijatuhi melakukan tidak dapat dijatuhi pidana karena ada alasan penghapus pidana karena ada alasan penghapus

kesalahankesalahan Orang yang disuruh adalah orang tidak Orang yang disuruh adalah orang tidak

dapat dipertanggungjawabkan karena dapat dipertanggungjawabkan karena Pasal 44 KUHPPasal 44 KUHP

Orang yang disuruh berada dalam Orang yang disuruh berada dalam keadaan daya paksa (overmacht)keadaan daya paksa (overmacht)

Orang yang disuruh melakukan perintah Orang yang disuruh melakukan perintah jabatan yang tidak sah tapi dengan itikad jabatan yang tidak sah tapi dengan itikad baik ia mengira bahwa perintah itu sahbaik ia mengira bahwa perintah itu sah

Page 12: Hukum Pidana Pemidanaan

Doenplegen dalam hal Delik Doenplegen dalam hal Delik JabatanJabatan

Apabila seorang pegawai negeri Apabila seorang pegawai negeri menyuruh orang yang bukan pegawai menyuruh orang yang bukan pegawai negeri untuk melakukan TP yang diatur negeri untuk melakukan TP yang diatur dalam bab XXVIII: dalam bab XXVIII:

Apakah yang menyuruh dapat dipidana?Apakah yang menyuruh dapat dipidana?- dapat- dapat

Apakah yang disuruh dapat dipidana?Apakah yang disuruh dapat dipidana?- tergantung: apakah ybs. mengetahui - tergantung: apakah ybs. mengetahui atau tidak bahwa yang menyuruhnya atau tidak bahwa yang menyuruhnya adalah pegawai negeri--- kalau dia adalah pegawai negeri--- kalau dia mengetahui tapi tetap melakukan berarti mengetahui tapi tetap melakukan berarti dapat dipidana, sekaligus artinya adalah dapat dipidana, sekaligus artinya adalah tidak terjadi menyuruh melakukan tidak terjadi menyuruh melakukan

Page 13: Hukum Pidana Pemidanaan

……..lanjutan..lanjutan Apabila seorang yang bukan pegawai Apabila seorang yang bukan pegawai

negeri menyuruh seorang pegawai negeri negeri menyuruh seorang pegawai negeri untuk melakukan delik jabatan: untuk melakukan delik jabatan: - Pendapat van Hamel, Simons (para - Pendapat van Hamel, Simons (para sarjana yang klasik): tidak mungkin terjadi sarjana yang klasik): tidak mungkin terjadi konstruksi seperti itu karena yang konstruksi seperti itu karena yang menyuruh harus memenuhi kualitas pelakumenyuruh harus memenuhi kualitas pelaku- Pendapat Jonkers, Vos (para sarjana yang - Pendapat Jonkers, Vos (para sarjana yang lebih modern) dan HR: mungkin saja lebih modern) dan HR: mungkin saja seorang bukan pegawai negeri menyuruh seorang bukan pegawai negeri menyuruh seorang pegawai negeriseorang pegawai negeri

Page 14: Hukum Pidana Pemidanaan

Turut MelakukanTurut Melakukan Beberapa orang bersama-sama Beberapa orang bersama-sama

melakukan TPmelakukan TP Kemungkinannya: Kemungkinannya: Semua dari mereka yang terlibat, masing- Semua dari mereka yang terlibat, masing-

masing memenuhi semua unsur TPmasing memenuhi semua unsur TP Ada yang memenuhi semua unsur; ada Ada yang memenuhi semua unsur; ada

yang memenuhi sebagian saja, bahkan yang memenuhi sebagian saja, bahkan ada yang sama tidak memenuhi unsur ada yang sama tidak memenuhi unsur delikdelik

Semua hanya memenuhi sebagian-Semua hanya memenuhi sebagian-sebagian saja unsur deliksebagian saja unsur delik

Page 15: Hukum Pidana Pemidanaan

Syarat Turut MelakukanSyarat Turut Melakukan

1.1. Ada kerja sama secara sadarAda kerja sama secara sadar

tidak perlu ada kesepakatan, tapi harus tidak perlu ada kesepakatan, tapi harus ada kesengajaan: ada kesengajaan:

- untuk bekerja sama, dan - untuk bekerja sama, dan

- untuk mencapai hasil yang berupa TP- untuk mencapai hasil yang berupa TP

2. Ada pelaksanaan bersama-sama secara 2. Ada pelaksanaan bersama-sama secara fisik (tidak dalam arti bahwa para fisik (tidak dalam arti bahwa para peserta harus bersama-sama berada di peserta harus bersama-sama berada di lokasi kejadian)lokasi kejadian)

Page 16: Hukum Pidana Pemidanaan

Pemidanaan pada Turut Pemidanaan pada Turut MelakukanMelakukan

Setiap peserta diancam pidana yang Setiap peserta diancam pidana yang samasama

Page 17: Hukum Pidana Pemidanaan

Turut Melakukan pada Delik Turut Melakukan pada Delik JabatanJabatan

Terjadi perbedaan pendapat di antara Terjadi perbedaan pendapat di antara para sarjana: para sarjana:

• Pendapat yang klasik mengatakan: Pendapat yang klasik mengatakan: orang yang turut melakukan harus orang yang turut melakukan harus memenuhi kualitas yang disyaratkanmemenuhi kualitas yang disyaratkan

• Pendapat yang lebih modern Pendapat yang lebih modern berpendapat sebaliknya, yaitu orang berpendapat sebaliknya, yaitu orang yang turut melakukan tidak perlu yang turut melakukan tidak perlu memiliki/memenuhikualitas yang memiliki/memenuhikualitas yang disyaratkandisyaratkan

Page 18: Hukum Pidana Pemidanaan

Menggerakkan/Menganjurkan/Menggerakkan/Menganjurkan/MembujukMembujuk

SSO punya kehendak untuk melakukan TP, SSO punya kehendak untuk melakukan TP, tetapi tidak melakukannya sendiri, melainkan tetapi tidak melakukannya sendiri, melainkan menggerakkan orang lain utk melaksanakan menggerakkan orang lain utk melaksanakan niatnya itu niatnya itu

Syarat-syarat Penggerakkan yang dapat Syarat-syarat Penggerakkan yang dapat dipidanadipidana: :

Ada kesengajaan menggerakkan orang lain Ada kesengajaan menggerakkan orang lain untuk melakukan TPuntuk melakukan TP

Menggerakkan dengan upaya-upaya yang Menggerakkan dengan upaya-upaya yang ada dalam Pasal 55 ayat (1) butir ke-2: ada dalam Pasal 55 ayat (1) butir ke-2: pemberian, janji, penyalahgunaan kekuasaan pemberian, janji, penyalahgunaan kekuasaan atau pengaruh, kekerasan, ancaman atau pengaruh, kekerasan, ancaman kekerasan, tipu daya, memberi kesempatan, kekerasan, tipu daya, memberi kesempatan, alat , keteranganalat , keterangan

Page 19: Hukum Pidana Pemidanaan

……..Lanjutan..Lanjutan Ada yang tergerak untuk melakukan TP Ada yang tergerak untuk melakukan TP

akibat dengan sengaja digerakkan akibat dengan sengaja digerakkan dengan upaya-upaya dalam Pasal 55 dengan upaya-upaya dalam Pasal 55 ayat (1) butir ke-2 KUHPayat (1) butir ke-2 KUHP

Yang digerakkan melakukan delik yang Yang digerakkan melakukan delik yang dianjurkan atau percobaannya (catatan: dianjurkan atau percobaannya (catatan: Pasal 163 bis)Pasal 163 bis)

Yang digerakkan dapat Yang digerakkan dapat dipertanggungjawabkan menurut dipertanggungjawabkan menurut hukum pidana hukum pidana

Page 20: Hukum Pidana Pemidanaan

Pemidanaan terhadap Penggerak Pemidanaan terhadap Penggerak (Uitlokker)(Uitlokker)

Diancam pidana yang sama dengan Diancam pidana yang sama dengan pelaku langsung (yang pelaku langsung (yang digerakkan/digerakkan/uitgelokteuitgelokte), pada:), pada:

penggerakan yang berhasil penggerakan yang berhasil ((geslaagde uitlokkinggeslaagde uitlokking))

penggerakan yang sampai pada penggerakan yang sampai pada taraf percobaan yang dapat dipidana taraf percobaan yang dapat dipidana ((uitlokking bij poginguitlokking bij poging))

Page 21: Hukum Pidana Pemidanaan

Pasal 163 bis:Pasal 163 bis: Penggerakan yang gagal (mislukte Penggerakan yang gagal (mislukte

uitlokking/ poging tot uitlokking = mencoba uitlokking/ poging tot uitlokking = mencoba menggerakkan)menggerakkan)

Penggerakan tanpa akibat (zonder gevolg Penggerakan tanpa akibat (zonder gevolg gebleven uitlokking)gebleven uitlokking)- Pemidanaan terhadap penggerak: - Pemidanaan terhadap penggerak: maksimal 6 tahun penjara atau denda Rp. maksimal 6 tahun penjara atau denda Rp. 4500,- tetapi tidak boleh lebih berat 4500,- tetapi tidak boleh lebih berat daripada:daripada:

pidana untuk percobaan TP-pidana untuk percobaan TP- kl kl percobaannya dapat dipidana percobaannya dapat dipidana

pidana karena melakukan TP-pidana karena melakukan TP- dalam dalam hal percobaan melakukan TP (yaitu hal percobaan melakukan TP (yaitu kejahatan) tidak dapat dipidanakejahatan) tidak dapat dipidana

Page 22: Hukum Pidana Pemidanaan

Pasal 163 bisPasal 163 bis

Menurut Pompe, Jonkers, Hazewinkel-Menurut Pompe, Jonkers, Hazewinkel-Suringa: Pasal 163 bis berlaku juga pada Suringa: Pasal 163 bis berlaku juga pada doeplegen, karena istilah yang digunakan doeplegen, karena istilah yang digunakan dalam rumusan pasalnya bukan dalam rumusan pasalnya bukan uitlokkenuitlokken tetapi tetapi trachten te bewegen trachten te bewegen (yang (yang maknanya lebih luas dari maknanya lebih luas dari uitlokkenuitlokken))

Pasal 163 bis berlaku pada doenplegen, Pasal 163 bis berlaku pada doenplegen, asalkan daya upaya yang digunakan asalkan daya upaya yang digunakan terbatas pada daya upaya yang disebut terbatas pada daya upaya yang disebut Pasal 55 ayat (1) ke-2 KUHPPasal 55 ayat (1) ke-2 KUHP

Page 23: Hukum Pidana Pemidanaan

Batas Pertanggungjawaban Seorang Batas Pertanggungjawaban Seorang Penggerak (Pasal 55 ayat (2))Penggerak (Pasal 55 ayat (2))

Hanya sebatas perbuatan yang dengan Hanya sebatas perbuatan yang dengan sengaja digerakkan oleh penggerak, sengaja digerakkan oleh penggerak, beserta dengan akibatnyabeserta dengan akibatnya

Yang dimaksud dengan akibat adalah Yang dimaksud dengan akibat adalah akibat obyektif yang dapat menyebabkan akibat obyektif yang dapat menyebabkan diperberatnya pidana yang akan diperberatnya pidana yang akan dijatuhkan (Mis. Ayat (3) Pasal 351 KUHP)dijatuhkan (Mis. Ayat (3) Pasal 351 KUHP)

Tidak dipersyaratkan bahwa penggerak Tidak dipersyaratkan bahwa penggerak telah mengetahui terlebih dahulu akibat-telah mengetahui terlebih dahulu akibat-akibat yang akan terjadi. Ia juga akibat yang akan terjadi. Ia juga bertanggungjawab atas akibat yang tidak bertanggungjawab atas akibat yang tidak dapat diketahui atau diramalkannya dapat diketahui atau diramalkannya terlebih dahuluterlebih dahulu

Page 24: Hukum Pidana Pemidanaan

Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban Seorang PenggerakSeorang Penggerak

A mengajak B untuk memukul C dengan A mengajak B untuk memukul C dengan sebatang kayu. Akan tetapi B tidak sebatang kayu. Akan tetapi B tidak memukul C dengan kayu, malahan memukul C dengan kayu, malahan menusuk C dengan sebilah pisaumenusuk C dengan sebilah pisau

Bagaimana pertanggungjawaban A?Bagaimana pertanggungjawaban A?

Page 25: Hukum Pidana Pemidanaan

Penggerakan dalam hal Delik Penggerakan dalam hal Delik JabatanJabatan

Baik pegawai negeri maupun bukan pegawai negeri Baik pegawai negeri maupun bukan pegawai negeri dapat membujuk seorang pegawai negeri untuk dapat membujuk seorang pegawai negeri untuk melakukan delik jabatan (sehingga keduanya melakukan delik jabatan (sehingga keduanya mungkin untuk dipidana)mungkin untuk dipidana)

Bagaimana bila yang dibujuk bukan pegawai negeri?Bagaimana bila yang dibujuk bukan pegawai negeri?

- Van Hattum: tidak mungkin seorang bukan pegawai - Van Hattum: tidak mungkin seorang bukan pegawai negeri dibujuk untuk melakukan delik jabatannegeri dibujuk untuk melakukan delik jabatan

- Kalau yang membujuk pegawai negeri, seharusnya - Kalau yang membujuk pegawai negeri, seharusnya sama dengan perlakuan pada menyuruh: sama dengan perlakuan pada menyuruh:

# kalau mengetahui bahwa yang membujuk # kalau mengetahui bahwa yang membujuk pegawai negeri seharusnya dapat dihukumpegawai negeri seharusnya dapat dihukum

Page 26: Hukum Pidana Pemidanaan

Membantu MelakukanMembantu Melakukan (Pasal 56, 57 KUHP)(Pasal 56, 57 KUHP)

Harus dilakukan dengan sengajaHarus dilakukan dengan sengaja Menurut Pasal 56, ada 2 jenis:Menurut Pasal 56, ada 2 jenis:

1. Membantu sebelum TP dilakukan 1. Membantu sebelum TP dilakukan sarananya: kesempatan, daya upaya sarananya: kesempatan, daya upaya

(alat), (alat), keteranganketerangan2. Membantu pada saat TP dilakukan2. Membantu pada saat TP dilakukan

sarananya: boleh apa sajasarananya: boleh apa saja Yang dipidana hanya membantu melakukan Yang dipidana hanya membantu melakukan

kejahatan (lihat Pasal 56 dan Pasal 60 KUHP)kejahatan (lihat Pasal 56 dan Pasal 60 KUHP) Ancaman pidana maksimal bagi seorang Ancaman pidana maksimal bagi seorang

pembantu: pidana bagi pelaku kejahatan pembantu: pidana bagi pelaku kejahatan dikurangi 1/3-nyadikurangi 1/3-nyaNote: Pada beberapa UU Khusus, ancaman Note: Pada beberapa UU Khusus, ancaman pidana pidana bagi seorang yang membantu bagi seorang yang membantu melakukan melakukan sama dengan pelaku sama dengan pelaku

Page 27: Hukum Pidana Pemidanaan

Batas Pertanggungjawaban Batas Pertanggungjawaban seorang yang membantu seorang yang membantu

melakukan TP melakukan TP

(Pasal 57 ayat (4(Pasal 57 ayat (4)) Hanya terbatas pada perbuatan yang Hanya terbatas pada perbuatan yang dengan sengaja dimudahkan oleh dengan sengaja dimudahkan oleh pembantu; beserta dengan akibatnyapembantu; beserta dengan akibatnya

Page 28: Hukum Pidana Pemidanaan

Perbedaan antara Menyuruh Perbedaan antara Menyuruh Melakukan dengan Melakukan dengan

MenggerakkanMenggerakkan Menyuruh MelakukanMenyuruh Melakukan

Sarana Sarana menggerakkan tidak menggerakkan tidak ditentukanditentukan

Pelaku langsung tidak Pelaku langsung tidak dapat dapat dipertanggungjawabkdipertanggungjawabkanan

MenggerakkanMenggerakkan

Sarana Sarana menggerakkan menggerakkan ditentukan secara ditentukan secara limitatiflimitatif

Pelaku langsung Pelaku langsung dapat dapat dipertanggungjawabkdipertanggungjawabkanan

Page 29: Hukum Pidana Pemidanaan

Perbedaan Turut Serta dengan Perbedaan Turut Serta dengan Pembantuan (pada saat TP Pembantuan (pada saat TP

dilakukan)dilakukan) Turut MelakukanTurut Melakukan

# Mnrt ajaran # Mnrt ajaran obyektif: obyektif: Perbuatannya Perbuatannya merupakan perbuatan merupakan perbuatan pelaksanaan pelaksanaan (uitvoeringshandeling)(uitvoeringshandeling)

# Menurut ajaran # Menurut ajaran subyektif: subyektif: - kesengajaan - kesengajaan ditujukan untuk ditujukan untuk terwujudnya delikterwujudnya delik

Membantu MelakukanMembantu Melakukan# Mnrt ajaran obyektif:# Mnrt ajaran obyektif:Perbuatannya merupakan Perbuatannya merupakan

perbuatan yang perbuatan yang membantu/menunjangmembantu/menunjang

# Menurut ajaran # Menurut ajaran subyektif: subyektif:

- Kesengajaannya hanya - Kesengajaannya hanya untuk memberi bantuan untuk memberi bantuan saja pada orang lainsaja pada orang lain

Page 30: Hukum Pidana Pemidanaan

…….lanjutan.lanjutan

Turut melakukanTurut melakukan

- Harus ada kerja - Harus ada kerja sama yang disadarisama yang disadari

- Mempunyai - Mempunyai kepentingan/tujuan kepentingan/tujuan sendiri, yaitu sendiri, yaitu terwujudnya delikterwujudnya delik

Membantu Membantu melakukanmelakukan

- Tidak harus ada kerja Tidak harus ada kerja sama yang disadarisama yang disadari

- Tidak mempunyai Tidak mempunyai kepentingan/tujuan kepentingan/tujuan sendirisendiri

Page 31: Hukum Pidana Pemidanaan

Perbedaan Menggerakkan Perbedaan Menggerakkan dengan Membantu Sebelum TP dengan Membantu Sebelum TP

TerjadiTerjadi MenggerakkanMenggerakkan

Keterangan, sarana, Keterangan, sarana, kesempatan kesempatan digunakan oleh digunakan oleh penggerak untuk penggerak untuk menimbulkan menimbulkan kehendak melakukan kehendak melakukan TP pada pelaku TP pada pelaku langsung langsung

MembantuMembantu

Keterangan, sarana, Keterangan, sarana, kesempatan kesempatan digunakan oleh digunakan oleh pembantu untuk pembantu untuk memberikan bantuan memberikan bantuan pada pelaku langsungpada pelaku langsung

Page 32: Hukum Pidana Pemidanaan

Medeplegen dan Doenplegen Medeplegen dan Doenplegen dalam delik Jabatandalam delik Jabatan

Pendapat terbaru di BelandaPendapat terbaru di Belanda

Hasil penelitian E. Sikkema dalam Hasil penelitian E. Sikkema dalam disertasi tentang TP Korupsi: disertasi tentang TP Korupsi:

Medepleger dan doenpleger tidak Medepleger dan doenpleger tidak dapat dipidana apabila ybs. tidak dapat dipidana apabila ybs. tidak mempunyai kualitas yang mempunyai kualitas yang dipersyaratkan (sebagai pejabat)dipersyaratkan (sebagai pejabat)

Page 33: Hukum Pidana Pemidanaan

Penyertaan Mutlak Perlu Penyertaan Mutlak Perlu ((Noodzakelijke deelnemingNoodzakelijke deelneming))

Baru merupakan delik apabila pelakunya lebih Baru merupakan delik apabila pelakunya lebih dari 1 orangdari 1 orangcontoh: TP Perzinahan, TP Penyuapan, TP contoh: TP Perzinahan, TP Penyuapan, TP Pasal 287 KUHP, TP Pasal 292 KUHP Pasal 287 KUHP, TP Pasal 292 KUHP

• Bagaimana pemidanaan terhadap para Bagaimana pemidanaan terhadap para pelakunya?pelakunya?

KUHP menyebutkan secara tegas KUHP menyebutkan secara tegas pertanggungjawaban pidana setiap peserta pertanggungjawaban pidana setiap peserta yang terlibat (contoh Pasal 284, Pasal 209 dan yang terlibat (contoh Pasal 284, Pasal 209 dan Pasal 418, Pasal 419 KUHP)Pasal 418, Pasal 419 KUHP)

Dilihat dari sejarah pembentukannya dan Dilihat dari sejarah pembentukannya dan tujuan dibuatnya ketentuan (Pasal 287, Pasal tujuan dibuatnya ketentuan (Pasal 287, Pasal 292 KUHP)292 KUHP)

Page 34: Hukum Pidana Pemidanaan

SLA menyuruh BM dan AA untuk mencuri SLA menyuruh BM dan AA untuk mencuri kerbau dengan diberi upah masing-masing kerbau dengan diberi upah masing-masing sebesar Rp. 2.500,- dan Rp. 5.000,- sebesar Rp. 2.500,- dan Rp. 5.000,- Keduanya melaksanakan suruhan itu Keduanya melaksanakan suruhan itu dengan mengambil 5 ekor kerbau jantan dengan mengambil 5 ekor kerbau jantan milik penduduk desa. Setelah mendapatkan milik penduduk desa. Setelah mendapatkan kerbau, mereka diberi uang lagi sebanyak kerbau, mereka diberi uang lagi sebanyak Rp. 15.000,- dan disuruh membawa kerbau-Rp. 15.000,- dan disuruh membawa kerbau-kerbau itu ke desa lain. Di tempat itu telah kerbau itu ke desa lain. Di tempat itu telah menunggu SLA dengan truk yang akan menunggu SLA dengan truk yang akan membawa kerbau-kerbau hasil curian ke membawa kerbau-kerbau hasil curian ke daerah lain. Sebelum kasus SLA daerah lain. Sebelum kasus SLA disidangkan, BM dan AA telah terlebih disidangkan, BM dan AA telah terlebih dahulu dijatuhi pidana oleh pengadilan dahulu dijatuhi pidana oleh pengadilan negeri karena perbuatan mencuri kerbau ini. negeri karena perbuatan mencuri kerbau ini.

Page 35: Hukum Pidana Pemidanaan

HS, suami terdakwa, ingin membunuh S HS, suami terdakwa, ingin membunuh S yang tidak mau membayar hutang. yang tidak mau membayar hutang. Dengan dalih akan membicarakan masalah Dengan dalih akan membicarakan masalah hutang, HS mengundang S untuk datang hutang, HS mengundang S untuk datang ke rumahnya. Terdakwa (Y) diminta oleh ke rumahnya. Terdakwa (Y) diminta oleh HS untuk berjaga-jaga di depan rumah, HS untuk berjaga-jaga di depan rumah, untuk melarang atau mencegah orang lain untuk melarang atau mencegah orang lain masuk ke dalam rumah. Pada saat itulah masuk ke dalam rumah. Pada saat itulah HS memukul S dengan linggis yang sudah HS memukul S dengan linggis yang sudah disiapkannya. Setelah itu atas suruhan disiapkannya. Setelah itu atas suruhan suaminya, terdakwa memukul alat vital suaminya, terdakwa memukul alat vital korban sebanyak tiga kali dengan palu. korban sebanyak tiga kali dengan palu. Akibat perbuatan mereka, S tewas. Akibat perbuatan mereka, S tewas.