HUKUM PERDATAHUKUM PERDATAHUKUM HARTA KEKAYAANHUKUM HARTA KEKAYAAN

HUKUM PERDATAHUKUM PERDATASISTEM KAEDAH HUKUM YANG SISTEM KAEDAH HUKUM YANG MENGATUR HUBUNGAN ANTAR MENGATUR HUBUNGAN ANTAR PRIBADI DIDALAM MEMENUHI PRIBADI DIDALAM MEMENUHI KEPENTINGAN –KEPENTINGANNYA.KEPENTINGAN –KEPENTINGANNYA.

MENURUT W.L.G. LEMAIRE (1952) MENURUT W.L.G. LEMAIRE (1952) STRUKTUR HUKUM PERDATASTRUKTUR HUKUM PERDATAADALAH SEBAGAI BERIKUT :ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1.1. KAIDAH-KAIDAH HUKUM TENTANG KAIDAH-KAIDAH HUKUM TENTANG PRIBADI KODRATIPRIBADI KODRATI, HAK DAN KEWAJIBAN-, HAK DAN KEWAJIBAN-KEWAJIBANNYA DLM HUBUNGAN HUKUM KEWAJIBANNYA DLM HUBUNGAN HUKUM (HUKUM PRIBADI)(HUKUM PRIBADI)

2.2. KAIDAH-KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR KAIDAH-KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR KEBUTUHAN-KEBUTUHAN KEBENDAANKEBUTUHAN-KEBUTUHAN KEBENDAAN, , EKONOMI DARI PRIBADI KODRATI EKONOMI DARI PRIBADI KODRATI (HUKUM (HUKUM HARTA KEKAYAAN)HARTA KEKAYAAN)

3.3. KAIDAH – KAIDAH HUKUM YANG KAIDAH – KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR MENGATUR HUBUNGAN HUBUNGAN KEKERABATANKEKERABATAN (HUKUM KELUARGA)(HUKUM KELUARGA)

4.4. KAIDAH-KAIDAH HUKUM YANG KAIDAH-KAIDAH HUKUM YANG MENGATUR MENGATUR MASALAH-MASALAH MASALAH-MASALAH WARISANWARISAN HUKUM WARISANHUKUM WARISAN

SUMBER : WIHARNO YUDHO, AGUS BROTOSUSILO, MATERI POKOK SUMBER : WIHARNO YUDHO, AGUS BROTOSUSILO, MATERI POKOK SISTEM HUKUM INDONESIA, MODUL 1-6, UT,1986, HAL 5-10SISTEM HUKUM INDONESIA, MODUL 1-6, UT,1986, HAL 5-10

HUKUM PRIBADIHUKUM PRIBADI

MENGATUR HAK KEWAJIBAN MENGATUR HAK KEWAJIBAN PADA PRIBADI YAITU PADA PRIBADI YAITU SUBYEK SUBYEK HUKUMHUKUM

- - PRIBADI KODRATIPRIBADI KODRATI- PRIBADI HUKUM- PRIBADI HUKUM

PRIBADI KODRATIPRIBADI KODRATI1.1. MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN SEJAK MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN SEJAK

LAHIR MENINGGAL.LAHIR MENINGGAL.2.2. PRIBADI DAPAT BERTINDAK SENDIRI PRIBADI DAPAT BERTINDAK SENDIRI

UNTUK KEPENTINGAN-UNTUK KEPENTINGAN-KEPENTINGANNYA KEPENTINGANNYA HAK HAK BERSIKAP TINDAK (HANDELINGS BERSIKAP TINDAK (HANDELINGS BEVOEGDBEVOEGD)) BERAKIBAT HUKUM.BERAKIBAT HUKUM.

3.3. TIDAK SETIAP PRIBADI DIANGGAP TIDAK SETIAP PRIBADI DIANGGAP MAMPU/ CAKAP MELAKSANAKANNYA MAMPU/ CAKAP MELAKSANAKANNYA (HANDELINGS (HANDELINGS BEKWAAMBEKWAAM) )

PRIBADI HUKUMPRIBADI HUKUM1.1. MERUPAKAN PRIBADI CIPTAAN HUKUMMERUPAKAN PRIBADI CIPTAAN HUKUM2.2. HARUS MEMPUNYAI TUJUAN DAN HARTA HARUS MEMPUNYAI TUJUAN DAN HARTA

KEKAYAAN SENDIRIKEKAYAAN SENDIRI3.3. MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBANMEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN4.4. DAPAT MENGADAKAN HUBUNGAN DAPAT MENGADAKAN HUBUNGAN

HUKUMHUKUM5.5. TERLIBAT DALAM SUATU PERISTIWA TERLIBAT DALAM SUATU PERISTIWA

HUKUM, CONTOH : NEGARA, DESA, P.T, HUKUM, CONTOH : NEGARA, DESA, P.T, KOPERASI DLL.KOPERASI DLL.

HUKUM HARTA HUKUM HARTA KEKAYAANKEKAYAAN

HUKUM YANG MENYANGKUT HUKUM YANG MENYANGKUT HUBUNGAN ANTARA SUBJEK HUBUNGAN ANTARA SUBJEK HUKUM DENGAN HUKUM DENGAN OBYEK HUKUMOBYEK HUKUM ((BENDABENDA),), DAN HUBUNGAN HUKUM DAN HUBUNGAN HUKUM YANG TERJADI.YANG TERJADI.

RUANG LINGKUP HUKUM HARTA RUANG LINGKUP HUKUM HARTA KEKAYAAN :KEKAYAAN :

PERIKATANPERIKATAN

SUATU HUBUNGAN HUKUM KEBENDAAN ANTARA 2 PH., ATAS DASAR MANA SATU PIHAK ………BERHAK ATAS DASAR SUATU PRESTASI, BERDASARKAN MANA PIHAK LAIN………….WAJIB BERPRESTASI DAN BERTANGGUNG JAWAB ATASNYA (L.C. HOFFMANN, 1 : 48)

SELAIN ITU R.L. HUKUM HARTA KEKAYAAN MENCAKUP HAK-HAK IMMATERIAL YAITU HAK-HAK ATAS HAL-HAL YANG TIDAK DAPAT DILIHAT/DIRASA.MIS : HAK CIPTA, HAK MEREK, HAK OKTROOI

HUKUM HARTA KEKAYAAN MELIPUTI :HUKUM BENDAHUKUM PERIKATANHUKUM HAK IMMATERIAL

HUKUM HAK IMMATERIALHUKUM HAK IMMATERIAL1.1. HAK ATAS MEREKHAK ATAS MEREK2.2. HAK OKTROIHAK OKTROI3.3. HAK CIPTAHAK CIPTA

HAK MEREK : SUATU TANDA HAK MEREK : SUATU TANDA PENGENAL UNTUK MEMBERI CIRI PENGENAL UNTUK MEMBERI CIRI TERTENTU TERHADAP BARANG-BARANG TERTENTU TERHADAP BARANG-BARANG HASIL SUATU HASIL SUATU PERUSAHAAN TERTENTUPERUSAHAAN TERTENTU

HAK OKTROI : HAK HAK OKTROI : HAK DDIBERIKAN BILA ADA :IBERIKAN BILA ADA :- PRODUK BARU- PRODUK BARU- CARA KERJA BARU- CARA KERJA BARU- PERBAIKAN AT- PERBAIKAN ATAAS HASIL S HASIL PRODUKSI/CARA KERJA TTT PRODUKSI/CARA KERJA TTT

HAK PENGARANG : HAK YG DIMILIKI OLEHHAK PENGARANG : HAK YG DIMILIKI OLEHPENGARANG /PENCIPTA DLM PENGARANG /PENCIPTA DLM

MENGHASILKAN KARYA MENGHASILKAN KARYA DLM DLM KESUSASTERAAN, KESUSASTERAAN,

ILMU/KESENIANILMU/KESENIAN

HAK PATENTHAK PATENT

HAK PENCIPTAHAK PENCIPTA

I. I. HUKUM BENDAHUKUM BENDA MENCAKUP HUKUM YANG MENGATUR HAK MENCAKUP HUKUM YANG MENGATUR HAK

KEBENDAAN, DALAM ARTI HAK TERIKAT KEBENDAAN, DALAM ARTI HAK TERIKAT BENDABENDA

HUKUM PERDATA BARATHUKUM PERDATA BARAT(C. ASSER & P. SCHOLTEN)1972(C. ASSER & P. SCHOLTEN)19721.1. BENDA TETAP DAN BENDA BERGERAKBENDA TETAP DAN BENDA BERGERAK2.2. BENDA YANG DAPAT DIKUASAI DAN YG TIDAK BENDA YANG DAPAT DIKUASAI DAN YG TIDAK

DAPAT DIKUASAI SUBYEK HUKUMDAPAT DIKUASAI SUBYEK HUKUM3.3. BENDA YG DAPAT DIBAGI-BAGI DAN YG UTUHBENDA YG DAPAT DIBAGI-BAGI DAN YG UTUH4.4. BENDA YG ADA KINI DAN YG ADA NANTIBENDA YG ADA KINI DAN YG ADA NANTI

HAK MILIKHAK MILIK HAK GUNA USAHAHAK GUNA USAHA HAK GUNAHAK GUNA BANGUNANBANGUNAN HAK PAKAIHAK PAKAI HAK GADAIHAK GADAI HAK USAHA BAGI HAK USAHA BAGI

HASILHASIL HAK MENAMPUNGHAK MENAMPUNG

HAK ATAS RUMAHHAK ATAS RUMAH HAK ATAS TUMBUH-HAK ATAS TUMBUH-

TUMBUHANTUMBUHAN HAK ATAS TERNAKHAK ATAS TERNAK HAK ATAS BENDA HAK ATAS BENDA

BERGERAKBERGERAK

BENDA TETAP BENDA TETAP (TANAH)(TANAH)

BENDA LEPAS BENDA LEPAS (BUKAN TANAH)(BUKAN TANAH)

HUKUM HUKUM PERDATPERDATA ADATA ADAT

HUKUM PERDATA ADATHUKUM PERDATA ADATJUAL-BELI TANAH BUKAN MERUPAKAN JUAL-BELI TANAH BUKAN MERUPAKAN PERJANJIAN ATAUPUN AKIBAT SUATU PERJANJIAN ATAUPUN AKIBAT SUATU PERJANJIANPERJANJIAN

BENTUK PERJANJIAN :BENTUK PERJANJIAN :1.1. PERJANJIAN KREDITPERJANJIAN KREDIT2.2. PERJANJIAN KEMPITANPERJANJIAN KEMPITAN3.3. PERJANJIAN TEBASANPERJANJIAN TEBASAN4.4. PERJANJIAN PERBURUHANPERJANJIAN PERBURUHAN5.5. PERJANJIAN TRANSAKSIPERJANJIAN TRANSAKSI6.6.PERJANJIAN SERIKATPERJANJIAN SERIKAT7.7.PERJANJIAN PEMBELIAN, DLL.PERJANJIAN PEMBELIAN, DLL.

PERIKATANPERIKATAN

HUKUM PERDATA BARATHUKUM PERDATA BARATPERIKATAN YG LAHIR DARI UU, OLEH PERIKATAN YG LAHIR DARI UU, OLEH

KARENA PERBUATAN SESEORANG YG KARENA PERBUATAN SESEORANG YG MELANGGAR HUKUM.MELANGGAR HUKUM.

SETIAP PERBUATAN MELANGGAR SETIAP PERBUATAN MELANGGAR HUKUM, MEWAJIBKAN ORANG YG HUKUM, MEWAJIBKAN ORANG YG MELAKUKAN PERBUATAN ITU, JIKA MELAKUKAN PERBUATAN ITU, JIKA KARENA KESALAHANNYA TELAH DI KARENA KESALAHANNYA TELAH DI TIMBULKAN KERUGIAN, MENGGANTI TIMBULKAN KERUGIAN, MENGGANTI KERUGIAN TERSEBUT.KERUGIAN TERSEBUT. (PASAL 1365,BW) (PASAL 1365,BW)

HUKUM PERDATA ADATHUKUM PERDATA ADAT KETERTIBAN ADA DLM KOSMOSKETERTIBAN ADA DLM KOSMOS BAGI, SETIAP ORANG, GARIS KETERTIBAN BAGI, SETIAP ORANG, GARIS KETERTIBAN

KOSMIS, DIJALANKAN DENGAN SPONTANKOSMIS, DIJALANKAN DENGAN SPONTAN BILA DI LUAR ITU, YG BERSANGKUTAN BILA DI LUAR ITU, YG BERSANGKUTAN

MENDERITAMENDERITA PENYELEWENGAN/PERILAKU YG PENYELEWENGAN/PERILAKU YG

MENGGANGGU KESEIMBANGAN KOSMIS, MENGGANGGU KESEIMBANGAN KOSMIS, MAKA PELAKU-PELAKUNYA HARUS MAKA PELAKU-PELAKUNYA HARUS MENGEMBALIKAN KESELARASAN YG MENGEMBALIKAN KESELARASAN YG SEMULA ADASEMULA ADA

PENYELEWENGAN PERDATA ADATPENYELEWENGAN PERDATA ADAT

KOREKSI ADAT :KOREKSI ADAT :

1.1. PERMINTAAN MAAFPERMINTAAN MAAF2.2. PEMBAYARAN UANG ADATPEMBAYARAN UANG ADAT3.3. MENGADAKAN SELAMATANMENGADAKAN SELAMATAN4.4. PENGGANTIAN KERUGIAN PENGGANTIAN KERUGIAN

IMMATERIALIMMATERIAL

HUKUM KELUARGAHUKUM KELUARGA1.1. KETURUNAN (BAB XII, PSL 55)KETURUNAN (BAB XII, PSL 55)2.2. KEKUASAAN ORANG TUAKEKUASAAN ORANG TUA3.3. PERWALIANPERWALIAN4.4. PENDEWASAANPENDEWASAAN5.5. CURATELE (PENGAMPUAN)CURATELE (PENGAMPUAN)6.6. PERKAWINANPERKAWINAN

1.1. ASAL-USUL ANAK DIBUKTIKAN DGNASAL-USUL ANAK DIBUKTIKAN DGNAKTE KELAHIRANAKTE KELAHIRAN

TIDAK ADATIDAK ADA

PENGADILAN MENGELUARKAN PENGADILAN MENGELUARKAN PENETAPAN BERDASARKAN BUKTIPENETAPAN BERDASARKAN BUKTI

AKTE KELAHIRANAKTE KELAHIRAN DIKELUARKAN INST. DIKELUARKAN INST. PENCATAT KPENCATAT KELAHIRANELAHIRAN..

2.2. KEKUASAAN ORANG TUAKEKUASAAN ORANG TUA PSL 45PSL 45

MENDIDIK & MEMELIHARA ANAKMENDIDIK & MEMELIHARA ANAK

BELUM USIA 18 TAHUNBELUM USIA 18 TAHUNBELUM MENIKAHBELUM MENIKAH

3.3. PERWALIANPERWALIAN PSL 50 - 54PSL 50 - 54

ANAK TIDAK BERADA DIBAWAH ANAK TIDAK BERADA DIBAWAH KEKUASAAN ORANG TUAKEKUASAAN ORANG TUA

PRIBADI ANAKPRIBADI ANAKHARTA BENDAHARTA BENDA

4.4. PENDEWASAANPENDEWASAAN

BELUM USIA PENUH BELUM USIA PENUH DIPERSAMAKAN DENGAN DIPERSAMAKAN DENGAN

SESEORANG YG TELAH DEWASASESEORANG YG TELAH DEWASA

DIAJUKAN KEPADA PRESIDEN DIAJUKAN KEPADA PRESIDEN NASEHAT DARI MANASEHAT DARI MA

5.5. CURATELECURATELE PENGAMPUANPENGAMPUAN SESEORANG SESEORANG

1.1. SAKIT INGATAN SAKIT INGATAN2.2. TERLALU BOROS TERLALU BOROS

3.3. MERASA TIDAK MAMPU MERASA TIDAK MAMPU

DIAJUKAN KE PENGADILANDIAJUKAN KE PENGADILAN

KEPUTUSAN DIUMUMKAN DALAM KEPUTUSAN DIUMUMKAN DALAM BERITA NEGARABERITA NEGARA

6.6. PERKAWINANPERKAWINAN

UU NO 1 THN 1974. PP NO 9 THN 1975UU NO 1 THN 1974. PP NO 9 THN 1975 DASAR TUJUAN PERKAWINANDASAR TUJUAN PERKAWINAN SAHNYA PERKAWINANSAHNYA PERKAWINAN ASAS MONOGAMIASAS MONOGAMI USIA PERKAWINANUSIA PERKAWINAN MEMPERSULIT PERCERAIANMEMPERSULIT PERCERAIAN SUAMI ISTRI SEIMBANG SUAMI ISTRI SEIMBANG

II. HUKUM PERIKATANII. HUKUM PERIKATAN MENCAKUP HUKUM PERJANJIANMENCAKUP HUKUM PERJANJIAN HUKUM PENYELEWENGAN PERDATAHUKUM PENYELEWENGAN PERDATA HUKUM PERIKATAN LAINNYAHUKUM PERIKATAN LAINNYA

HUKUM PERDATA BARATHUKUM PERDATA BARATHUKUM PERJANJIAN MENYANGKUT HUBUNGAN HUKUM PERJANJIAN MENYANGKUT HUBUNGAN

PERUTANGANPERUTANGANI.I. PIHAK BERPIUTANG (KREDITUR) : BERHAK PIHAK BERPIUTANG (KREDITUR) : BERHAK

MENUNTUT PRESTASIMENUNTUT PRESTASIII.II. PIHAK BERHUTANG (DEBITUR) : WAJIB PIHAK BERHUTANG (DEBITUR) : WAJIB

BERPRESTASIBERPRESTASI

MACAM PERJANJIANMACAM PERJANJIAN1.1. P. JUAL BELIP. JUAL BELI2.2. P. SEWA MENYEWAP. SEWA MENYEWA3.3. PEMBERIAN/HADIAHPEMBERIAN/HADIAH4.4. PERSEKUTUANPERSEKUTUAN5.5. PENYURUHANPENYURUHAN6.6. PERJANJIAN PINJAMPERJANJIAN PINJAM7.7. PENANGGUNGGAN HUTANGPENANGGUNGGAN HUTANG8.8. PERJANJIAN PERDAMAIANPERJANJIAN PERDAMAIAN9.9. PERJANJIAN KERJAPERJANJIAN KERJA

PRESTASI PRESTASI :: - MENYERAHKAN BENDAMENYERAHKAN BENDA- MELAKUKAN SUATU PERBUATANMELAKUKAN SUATU PERBUATAN- TIDAK MELAKUKAN SUATU TIDAK MELAKUKAN SUATU

PERBUATANPERBUATAN

REFERENSIALGRA, N.E.; dkk., 1977. ALGRA, N.E.; dkk., 1977. PENGANTAR ILMU PENGANTAR ILMU

HUKUM. HUKUM. JAKARTA : BINACIPTA.JAKARTA : BINACIPTA.KANSIL, C.S.T., 1993. KANSIL, C.S.T., 1993. PENGANTAR ILMU PENGANTAR ILMU HUKUM HUKUM

DAN TATA HUKUM INDONESIADAN TATA HUKUM INDONESIA. . JAKARTA : JAKARTA : BALAI PUSTAKA.BALAI PUSTAKA.

YUDHO, WIHARNO; AGUS BROTOSUSILO, 1986. YUDHO, WIHARNO; AGUS BROTOSUSILO, 1986. MATERI POKOK SISTEM HUKUM INDONESIA, MATERI POKOK SISTEM HUKUM INDONESIA, MODUL 1-6, JAKARTA : UNIVERSITAS MODUL 1-6, JAKARTA : UNIVERSITAS TERBUKA.TERBUKA.