materi hukum perdata

68
1 HUKUM PERDATA Lendrawati UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM Semester Genap TA 2013/2014 KONTRAK PERKULIAHAN 1. Waktu - Masuk kelas paling lambat .... - Pengumpulan tugas pada hari yang ditentukan hinggal pkl 24.00 WIB 2. Ketentuan di dalam kelas - Memakai sepatu, rok minimal di bawah lutut, celana panjang, baju berkerah. - Tidak makan di dalam kelas - Menerima telp di luar kelas dan kondisi HP silent. 3. Ketentuan tugas - Tidak plagiat (mengklaim karya orang lain sebagai milik sendiri) - Tidak copy paste (tidak ada analisa sendiri) - Mengirimkan tugas dalam bentuk soft copy dan dikirimkan ke email [email protected]. 4. Ketua kelas: Sanksi Tidak mematuhi, absensi di coret, Menerangkan materi hari itu didepan kelas; Jika memakai sandal, maka dilepas dan diletakkan diluar kelas.

Upload: rahma-yani

Post on 20-Dec-2015

160 views

Category:

Documents


33 download

DESCRIPTION

Materi Hukum Perdatauniversitas internasional batam

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Hukum Perdata

1

HUKUM PERDATA

Lendrawati UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

Semester Genap TA 2013/2014

KONTRAK PERKULIAHAN

1.  Waktu - Masuk kelas paling lambat .... - Pengumpulan tugas pada hari yang ditentukan hinggal pkl 24.00 WIB

2.  Ketentuan di dalam kelas - Memakai sepatu, rok minimal di bawah lutut, celana panjang, baju berkerah. - Tidak makan di dalam kelas - Menerima telp di luar kelas dan kondisi HP silent.

3. Ketentuan tugas - Tidak plagiat (mengklaim karya orang lain sebagai milik sendiri) - Tidak copy paste (tidak ada analisa sendiri) - Mengirimkan tugas dalam bentuk soft copy dan dikirimkan ke email [email protected].

4.  Ketua kelas:

Sanksi

�  Tidak mematuhi, absensi di coret,

� Menerangkan materi hari itu didepan kelas;

�  Jika memakai sandal, maka dilepas dan diletakkan diluar kelas.

Page 2: Materi Hukum Perdata

2

LITERATUR Kansil, CST, ST Kansil, Christine, 2000, Modul Hukum Perdata termasuk Asas-Asas Hukum Perdata, Pradnya Paramita Jakarta.

Meliala, Djaja S; 2006; Perkembangan Hukum Perdata Tentang Orang dan Hukum Keluarga, Nuansa Aulia, Bandung

Muhammad, Abdulkadir, 2000; Hukum Perdata Indonesia. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti Bandung

Prodjodikoro Wiryono; Azas-Azas Hukum Perdata

Riduan Syahrani, 2006. Seluk Beluk dan Asas-asas Hukum Perdata Edisi Revisi, PT Alumni Bandung

Soebekti, R., Tjiptosidibio, R., Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

Soebekti R. 2001; Pokok-Pokok Hukum Perdata, PT Intermasa cetakan ke XXIX,

LITERATUR

Suhardana F.X ., 1996; Hukum Perdata I Buku Panduan Mahasiswa, PT Gramedia Jakarta

Usman Rachmadi, 2003; Perkembangan Hukum Perdata dalam Dimensi Sejarah dan Politik Hukum Indonesia. PT. Pustaka Sinar Harapan Jakarta Usman Rachmadi, 2006; Aspek-Aspek Hukum Perorangan dan Kekeluargaan di Indonesia, Sinar Grafika Jakarta. Triwulan Tutik, Titik, 2006; Pengantar Hukum Perdata di

Indonesia; Prestasi Pustaka Publisher, Jakarta.

PERTEMUAN I

PENGANTAR HUKUM PERDATA

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA A. DEFENISI HUKUM PERDATA B. HUKUM PERDATA DALAM ARTI LUAS DAN

ARTI SEMPIT C. HUKUM PERDATA MATERIAL DAN HUKUM

PERDATA FORMAL

1. PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM PERDATA

A. DEFENISI HUKUM PERDATA

1.  Menurut sarjana: a. Sri Sudewi Masjchoen Sofwan b. Sudikno Mertokusumo c. Prof. Soediman Kartohadiprodjo, SH d. Prof. R Soebekti, SH

2.  Secara Umum

Page 3: Materi Hukum Perdata

3

Sri Sudewi Masjchoen Sofwan �  Hukum Perdata ialah

hukum yang mengatur kepentingan antara warga negara yang satu dengan warga negara yang lain”

Sudikno Mertokusumo �  Hukum perdata adalah:

hukum antar perorangan yang mengatur hak dan kewajiban orang perorangan yang satu terhadap yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan dalam pergaulan masyarakat, pelaksanaannya diserahkan masing-masing pihak.

Prof. Soediman Kartohadiprodjo, SH �  Yang menjadi isi dari KUHPerdata

(bel iau masih menyebut dengan KUHSipil) adalah hukum perdata materill à kesemua ka idah hukum yang menentukan dan mengatur hak-hak dan kewajiban perdata.

�  Lawannya adalah hukum perdata formil à keseluruhan kaidah hukum yang menentukan dan mengatur bagaimana caranya melaksanakan hak-hak dan kewajiban perdata tersebut.

PROF. SUBEKTI, SH �  Tidak memberikan pengertian hukum

perdata secara specifik.

�  Perkataan Hukum Perdata (lawan dari pidana), dalam arti luas à meliputi semua hukum privat materiil, yaitu segala hukum pokok yang mengatur kepent ingan-kepentingan perseorangan;

Page 4: Materi Hukum Perdata

4

Pengertian secara umum �  Keseluruhan kaidah-kaidah hukum yang

mengatur hubungan antara subyek hukum yang satu dengan subyek hukum yang lain dalam hubungan kekeluargaan dan dalam pergaulan masyarakat.

Unsur-unsurnya:

1)  Peraturan hukum

2)  Hubungan hukum

3)  Subyek hukum

HUKUM PERDATA DALAM ARTI LUAS DAN

HUKUM PERDATA DALAM ARTI SEMPIT

Hukum Perdata Dalam Arti Luas:

�  Semua bahan hukum seperti yang tercantum dalam Kitab UU Hukum Perdata (BW), Kitab UU Hukum Dagang (WvK) beserta sejumlah UU Lainnya seperti UU Agraria, Koperasi, Yayasan dsb

�  à Meliputi semua hukum privat materiil yaitu segala hukum pokok yg mengatur kepentingan perseorangan

�  à Meliputi semua peraturan2 hukum perdata baik yg tercantum dalam KUHP, KUHD dan UU lainnya

Page 5: Materi Hukum Perdata

5

Hukum perdata dalam arti sempit

yaitu hukum perdata sebagaimana yang terdapat dalam Kitab UU Hukum Perdata (BW) saja)

Asas Lex Specialis derogat lex generalis

�  Terdapat dalam hubungan Hukum Perdata dalam arti sempit dan arti luas

�  Lihat pasal 1 KUHDagang

Hukum Perdata dalam arti Tertulis dan Tidak

Tertulis �  Hukum Perdata Tertulis à yaitu

KUHPerdata;

�  Hukum Perdata tidak Tertulis à Hukum Adat

Hubungannya terletak dalam pasal 1339 dan 1347 KUHPerdt

HUKUM PERDATA MATERIAL DAN HUKUM PERDATA FORMAL

PEMBAGIAN HUKUM PERDATA MATERIAL DAN HUKUM PERDATA FORMIL BERDASARKAN FUNGSI DARI HUKUM

HUKUM PERDATA MATERIAL à ATURAN2 HK YG MENGATUR HAK2 DAN KEWAJIBAN2 PERDATA ITU SENDIRI.

DKL à MENGATUR KEPENTINGAN2 PERDATA SETIAP SUBJEK HUKUM

Page 6: Materi Hukum Perdata

6

�  HUKUM PERDATA FORMAL à MENENTUKAN CARA MENURUT YANG MANA PEMENUHAN HAK-HAK MATERIAL TERSEBUT DAPAT DIJAMIN.

�  DKL à MENGATUR BAGAIMANA TATA CARA SESEORANG MENUNTUT HAKNYA APABILA DIRUGIKAN OLEH ORANG LAIN.

�  à H U K U M P E R D A T A F O R M A L à M E M P E R TA H A N K A N H U K U M P E R D T MATERIAL

Hukum Perdata Material Di Indonesia

Sistem Hukum Perdata yang berlaku di Indonesia berbagai sistem hukum perdata bagi golongan penduduk Indonesia/HB è hk perdata adat, hukum perdata Eropa

R. Abdoel Djamali, menyatakan

Di Indonesia, berlaku Hukum Perdata yang terdiri atas:

1. Hukum Perdata Adat à umumnya tidak tertulis dan berlaku dalam masyarakat.

2. Hukum Perdata Eropa à tertulis dan berlaku berdasarkan pasal II Aturan Peralihan UUD 1945. Isinya mengatur hub hukum yg menyangkut kepentingan orang2 Eropa dan bukn Eropa yg tunduk/menundukkan diri pd ketentuan tsb.

3. Hukum Perdata yg bersifat Nasional à ketentuan hk yg mengatur kepentingan perorangan dan berlaku utk seluruh WNI. Misalnya UU no 5/1960 (UUPA), UU No 1/1974 (UU Pokok Perkawinan)

Pluralistis hukum perdata yg berlaku bagi setiap golongan penduduk Kecuali untuk bid2 tertentu sudah ada kodifikasinya Misal di bidang hukum perkawinan, hukum agraria. Hal ini terjd sudah sejak lama à masa penjajahan Belanda.

Page 7: Materi Hukum Perdata

7

Penduduk Indonesia (Hindia Bld) pasal 131 dan 163 IS

Golongan Timur Asing

GOLONGAN PENDUDUK

INDONESIA

(Hindia Belanda)

Golongan Eropah

Golongan Bumi Putera

Perbedaan gol penduduk à menimbulkan perbedaan pemberlakuan hukum

Penundukkan diri secara Sukarela kepada Hukum Perdata Eropa

Menurut psl 75 (4) Regerings Reglement (RR) (diubah menjadi psl 131 ayat 4 Indische Staatregeling (IS), “Bagi orang Indonesia asli dan orang Timur Asing, sepanjang mereka belum diletakkan di bawah suatu peraturan bersama dgn bangsa Eropa, diperbolehkan menundukkan diri pd hukum yg berlaku untuk Eropa”

Macam Penundukan dengan Sukarela

1.  Penundukan untuk seluruhnya à akibatnya seluruh Hk Perdt dan Hk Dagang berlaku bg orang yg menundukan diri itu.

2.  Penundukan Diri untuk sebahagian à menundukkan diri hya pd Hk Kekayaan/Harta Benda saja.

3.  Penundukan mengenai suatu perbuatan hukum tertentu saja

a)  dengan akte disebutkan perbuatan2 mana yg diperlakukan Hk Perdata Barat di Indonesia bagi kedua pihak

b)   dengan perjanjian khusus

7.  Penundukan Anggapan à penundukan diri tidak disengaja pd Hkm Perdata Barat Indonesia (tidak ditemukan dalam hk adat)

misal dalam hal menggunakan cek, mendirikan PT.

Secara sosiologis, lembaga penundukkan diri tidak diperlukan lagi, sejak diberlakukan Hkm Perdata dan Dagang Eropa bagi orang Timur Asing Tionghoa.

Disamping itu juga adanya kecendrungan dari masyarakat kita memanfaatkan lembaga dan peraturan-peraturan hukum, karena hal itu telah meresap dalam kehidupan hukum masyarakat utk memenuhi kebutuhan pembangunan dan perkembangan dunia yang mengalami perubahan dengan cepat

Page 8: Materi Hukum Perdata

8

Tugas I

�  Kesimpulan dari perkuliahan 1 minimal 1 halaman ukuran kertas A4

Asas-asas Hukum Perdata

1. Asas Individualistis (Privaat) terhadap hak Eigendom. Berbeda dengan asas hukum adat, yg mengenal asas komunal. à hak milik

Dapat dilihat dlm pasal 570 KUHPerdt.

à yg mempyi hak eigendom dapat menikmati dg sepenuhnya dan menguasainya sebebas-bebasnya.

à dpt melkkn perbuatan hk apapun (mengalihkan kpd orang lain, sebagai jaminan utang, menyewakan, dll) selain itu jg dapat memiliki hasil, memakai, merusak, memelihara, dsb.

Batasan terhadap asas Individualistis 1.  Hukum Tata Usaha Negara à campur

tangan pemerintah terhadap hak milik

2.  Pembatasan dengan ketentuan hukum bertetangga;

3.  Tidak menimbulkan gangguan bagi hak orang lain

4.  Penggunaannya à tidak menyalahgunakan hak à misbruik van recht)

Ø Ber lakunya UUPA à sangat b e r p e n g a r u h t e r h a d a p a s a s individualistis (yg berkaitan dengan hak milik atas tanah)

Ø Pasal 6 UUPA à semua hak atas tanah mempunyai fungsi sosial à adanya perubahan fungsi dari hak milik sebagai hak mutlak

Page 9: Materi Hukum Perdata

9

2. Asas Kebebasan Berkontrak �  Asas ini mengandung pengertian bahwa

setiap orang dpt mengadakan perjanjian apapun juga, baik yg telah diatur dalam UU maupun yg belum (psl 1338 KUHPerdt)

�  Setiap orang diberi kebebasan menentukan sendiri mengenai isi dan bentuk perjanjian yg dibuatnya dg pihak lainnya.

�  Hal ini mencerminkan adanya perlindungan terhadap hak-hak dan kewajiban dasar manusia.

�  Hanya saja kebebasan tsb dalam pelaksanaannya dibatasi oleh hukum yaitu à tidak bertentangan dg UU, ketertiban umum dan kesusilaan.

Asas-asas Hukum Perdata Asas-asas Hukum Perdata 3. Dalam Perkawinan berlaku asas Monogami.

Seorang laki-laki dalam waktu yang sama hanya diperbolehkan mempunyai satu orang isteri, dan sebaliknya (psl 27 KUHPerdata dan pasal 3 ayat (1), UU 1/1974.

Tetapi jika dilihat pasal 3 (2) UU No 1/1974 à membuka peluang untuk berpoligami asalkan memenuhi ketentuan pasal 3 (2) pasal 4 dan pasal 5 UU 1/1974

Jd seseorang boleh menyimpang dari asas monogami dengan ketentuan memenuhi syarat-syarat tertentu. Tujuannya adanya syarat tersebut adalah untuk melindungi pihak isteri dari perlakuan suaminya yang dapat merugikan dirinya.

TUGAS 2; �  Resume materi ke 2, dikirimkan dalam

b e n t u k s o f t c o p y k e e m a i l bundo29gmail.com

Berasal dari HK Perdata Eropa yang dikodifikasikan tanggal 21 Maret 1804 à Code Civil des Francais

thn 1807 diundangkan dengan nama Code Napoleon (sekarang berlaku di Prancis) è 1811-1830 berlaku di Belanda

Istilah Hukum Perdata di Indonesia berasal dari bhs Belanda yaitu à Burgerlijk Recht. Sumber hukumnya berasal dari “Burgerlijk Wetboek (BW)” dan sudah dikodifikasikan pada tanggal 1 Mei 1848

Berdasarkan pasal II Aturan Peralihan UUD 1945, KUHPerdata tetap diberlakukan di Indonesia à “segala badan negara dan peraturan yang ada (termasuk KUH Perdata) masih tetap berlaku selama belum ada peraturan yang baru menurut UUD ini.”

III. Sejarah Terbentuknya KUHPerdata

Pertemuan III

Page 10: Materi Hukum Perdata

10

CORPUS IURIS CIVILIS (Abad ke VI M)à Romawi à Kaisar Justinianus

(hukum tertulis di Perancis Selatan)

1804 à berhasil dibentuk kodifikasi hk pdt Perancis Code Civil des Francais à mulai berlaku

21 Maret 1804

Setelah Rev Perancis à Napoleon (1807) à diganti menjadi CODE NAPOLEON à Perancis menjajah Bld (1811-1813)

CORPUS IURIS CIVILIS (hukum tertulis di Perancis Selatan)

Tidak hanya mencakup tentang Hukum Perdata saja, tetapi juga mencakup:

•  Kekuatan kaisar, organisasi kekaisaran, dan masalah lain yang oleh pakar hukum (masa sekarang) digolongkan sebagai hukum publik.

Corpus Iuris Civilis dianggap sebagai hukum yang paling sempurna yang terdiri atas 4 bagian, yaitu: 1. Codex Justiniani, 2. Pandecta, 3. Institutiones, 4. Novelles.

CORPUS IURIS CIVILIS (hukum tertulis di Perancis Selatan)

Codex Justiniani,

berisi kumpulan UU (leges lex) yg telah dibukukan oleh para ahli hukum atas perintah Kaisar Romawi, dan dianggap sebagai himpunan semua UU.

Page 11: Materi Hukum Perdata

11

Pandecta, memuat kumpulan pendapat para ahli hukum Romawi yang termasyur seperti Gairus, Papinianus, Ulpianus, Modestinus, dsb

Institutiones memuat pengertian lembaga-lembaga hukum Romawi.

Novelles

adalah kumpulan/himpunan penjelasan maupun komentar terhadap Codex

CODE NAPOLEON

Berlaku di Belanda s/d 1838 à dikodifikasi dg nama Burgerlijk Wetboek (BW)

Belanda menjajah Indonesia à Pertrn hk di Belanda diberlakukan dg

Asas Konkordasi (Penyesuaian) melalui Stb 1847 Nomor 23 Mulai berlaku 1 Mei 1848

Asas Konkordansi �  Yaitu: Hukum yang berlaku bagi orang-orang

Belanda di Indonesia harus disesuaikan atau disamakan dengan hukum yang berlaku di Belanda

�  Hukum Indonesia = hukum yang berlaku di Belanda

Page 12: Materi Hukum Perdata

12

SUMBER HUKUM TERTULIS

�  KUHPERDATA

�  TRAKTAT DAN YURISPRUDENSI

�  KUHD/WvK (Wetboek van Koopandhel)

�  UU Nomor 5/1960

�  UU Nomor 1/1974

�  UU Nomor 4/1996

�  UU Nomor 42/1999

�  Instruksi Presiden Nomor 1/1991 (KHI)

Sejarah Berlakunya KUHPerdata di Indonesia

1.  UU no 5/1960 à UUP Agraria

2.  SEMA RI No. 3 Tahun 1963 à tidak belaku lagi pasal 108. 110, 284 (3), 1682, 1579, 1238

3.  UU No 1/1974 à UU Pokok Perkawinan

4.  UU no 4/1996 à Hak Tanggungan

5.  Instruksi Presiden Nomor 1/1991 (KHI)

Menyebabkan beberapa pasal dalam KUHPerdt tidak berlaku lagi

B.  MENURUT KUHPERDATA

1.  Buku I : Perihal Orang (van Personen)

3.  Buku II : Perihal Benda (van Zaken)

4.  Buku III : Perihal Perikatan (van Verbintennisen)

7.  Buku IV : Perihal Pembuktian dan Kadaluarsa (van Bewjis en Verjaring)

A.  MENURUT ILMU PENGETAHUAN

1.  Buku I : Hukum Perorangan (Personenrecht)

3.  Buku II : Hukum Keluarga (Familierecht)

3. Buku III : Hukum Harta Kekayaan (Vermogensrecht)

4.  Buku IV : Hukum Waris (Erfrecht)

SISTEMATIKA HUKUM PERDATA

Hukum Perorangan/Badan Pribadi

1. Pengertian Subjek Hukum

2. Wujud Subjek Hukum

3. Nama, Kewarganegaraan dan

4. Domisili/Domicilie

Pertemuan IV

Page 13: Materi Hukum Perdata

13

1. Pengertian Subjek Hukum

Menurut Subekti à pembawa hak atau subjek di dalam hukum.

Menurut Sudikno Mertokusumo à segala sesuatu yang dapat memperoleh hak dan kewajiban dari hukum. Dan hanya berlaku pada manusia, karena oleh hukum manusia diakui sebagai penyandang hak dan kewajiban.

Menurut Chidir Ali, SH à pendukung hak dan kewajiban.

Kesimpulan, subjek hukum adalah segala sesuatu yang dapat menjadi pendukung hak dan kewajiban

2. Wujud Subjek Hukum

Kalau dilihat dari pendapat Prof. Dr. Sudikno Mertokusumo, SH à yg menjadi subjek hukum adalah manusia. Tetapi dalam penjelasan s e l a n j u t n y a , b e l i a u j u g a mengatakan, bahwa badan hukum termasuk sebagai subjek hukum.

Pembagian Subjek Hukum

Subjek hukum terdiri atas:

1.  Manusia/perorangan (Natuurlijk persoon) �  status manusia sebagai subjek hukum

melekat dan merupakan kodrat/bawaan l a h i r . H u k u m h a n y a m e n g a k u i . Pengecualian atas hak tersebut terdapat dalam pasal 2 KUHPerdt à yg dikenal dengan istilah rechts fictie

Soal (Kelompok/7 orang) �  Seorang perempuan (A) hamil di luar nikah.

Pada saat kandungannya masih 7 bln, laki2 yg menghamilinya (B) meninggal dunia. Apakah ketentuan pasal 2 KUHPerdata dapat diberlakukan ? Berikan alasannya.

Page 14: Materi Hukum Perdata

14

Hak-hak Perdata Manusia �  Pasal 1 KUHPerdata

�  Hak-hak dan kewajiban yg berhubungan dengan keperdataan, tidak tergantung pada: �  Agama �  Golongan �  Jenis kelamin �  Umur �  Kedudukannya dalam negara

Hak Perdata 1.  Hak yang bersifat mutlak

•  Hak kepribadian •  Hak yg terletak pd hk keluarga •  Hak atas benda

2.  Hak yang bersifat relatif/hak perseorangan

Nama dan Kewarganegaraan

N a m a

Merupakan suatu inisial/tanda yg diperlukan untuk membedakan orang yg satu dengan yg lainnya, s e r t a u n t u k m e n g e t a h u i a p a h a k d a n kewajibannya. Selain itu sebagai tanda diri, identifikasi seseorang sebagai subjek hukum

Dengan nama dapat diketahui keturunan, asal usul seseorang, yg berkaitan dg pembagian harta warisan dan hal2 lain yg berhubungan dg kekeluargaan.

Kewarganegaraan

Kewarganegaraan merupakan faktor yg mempengaruhi

kewenangan berhak seseorang.

Misal. Pasal 21 (1) UUPA à hanya WNI yg dapat mempunyai

hak milik

Page 15: Materi Hukum Perdata

15

Domisili 1. Pengertian à tempat tinggal = tempat

kediaman à tempat dimana seseorang dianggap sela lu hadir mengenai hal m e l a k u k a n h a k - h a k d a n m e m e n u h i kewajibannya, meskipun kenyataannya dia tidak ada di situ.

Dalam BW (Burgerlijk Wetboek)/KUHPerdata, tempat kediaman diartikan sebagai rumah atau bahkan kotanya.

Kesimpulannyaà tempat dimana seseorang melakukan kegiatannya sehari-hari

Macam-macam Domisili 1. Tempat kediaman sesungguhnya, terbagi atas:

a) Tempat Kediaman sukarela/bebas (Vrijwillige woonplaats anafhankelijke woonplaats)

b)  Tempat Kediaman wajib/tidak bebas (afhankelijke woonplaats of noodzakelijke woonplaats)

2. Tempat Kediaman yang dipilih (gekozen woonplaats), berkaitan dg hal-hal melakukan perbuatan hukum tertentu. Terbagi atas:

a) Dipilih atas dasar ketetapan UU (dalam hukum acara, waktu melakukan eksekusi dari vonis)

b)  Dipilih secara Bebas. Misal dalam melakukan pembayaran di pilih di kantor notaris.

KEWENANGAN/KECAKAPAN BERHAK

A.  Pengertian

Kewenangan untuk mendukung hak dan kewajiban keperdataan merupakan kewenangan untuk dapat menyandang hak dan kewajiban, yang hanya melekat pada subjek hukum

1) Kewenangan Berhak manusia sebagai subjek hukum

Hak dan kewajiban yang ada pada subjek hukum tidak tergantung pada faktor agama, jenis kelamin, keadaan ekonominya, serta kedudukan dalam masyarakat.

�  Kewenangan berhak manusia à dimulai sejak dilahirkan dan lahir hidup dan berakhir pada saat dia meninggal.

�  Kewenangan berhak manusia merupakan bawaan kodrat, dan diakui oleh hukum jika dilahirkan hidup. Jika meninggal saat dilahirkan à tidak mempunyai kewenangan berhak. (Pasal 2 BW)

Page 16: Materi Hukum Perdata

16

Yang membatasi Kewenangan/kecakapan Berhak 1.  Kewarganegaraan

2.  Tempat tinggal

3.  Kedudukan / jabatan (hakim dan pejabat hukum tdk boleh memiliki barang2 yg msh dlm perkara)

4.  Tingkah laku atau perbuatan (kekuasaan orang tua dan wali dapat dicabut)

5.  Jenis kelamin, hal tiada ditempat.

Apabila seseorang meninggalkan tempat kediamannya tanpa meninggalkan pesan pada orang lain, maka bisa menghilangkan kewenangan berhak.

Kewenangan berhak tetap ada selama orang masih hidup Dan berakhir apabila orang itu meninggal. Jadi hanya

kematian yang dapat menghentikan kewenangan berhak seorang manusia.

Pembatasan Kedudukan dan Hak WNA

1.  Tidak boleh duduk di pemerintahan baik legislatif, eksekutif, dan Yudikatif

2.  Dikenakan pajak lebih tinggi 3.  Dibatasinya kegiatan dari Perseroan

dan perkumpulan; 4.  Tidak boleh ikut dalam kegiatan

berpolitik dan beridiologi

2.  Kewenangan berhak Badan Hukum d i a w a l i s e j a k b e r d i r i ( d g persyaratan tertentu) dan berakhir/berhenti dengan dibubarkannya badan hukum tsb.

Kecakapan Berbuat/Berhak

1.  Pengertian Kecakapan Berbuat

Istilah kecakapan tidak mempunyai keseragaman, ada yang menyebut kecakapan = kewenangan, dan berbuat = bertindak.

Ketidakcakapan/ketidakwenangan berbuat (onbevoegdheid) terjadi jika seseorang yang pd umumnya berwenang untuk melakukan perbuatan tertentu.

Sedangkan ketidakcakapan/ketidakwenangan bertindak (onbekwaamheid) terjadi bilamana seseorang menurut UU tidak mampu melakukan perbuatan hukum sendiri dengan akibat hukum yg lengkap. (orang yg belum cukup umur, dibawah pengampuan dsb)

Page 17: Materi Hukum Perdata

17

Saran dari FX. Suhardana, SH, hendaknya untuk hukum Perdata Indonesia dipakai satu istilah saja, yaitu wewenang berbuat untuk handelings bekwaam heid dan untuk ketidakwenangan berbuat untuk handelings bevoegdheid

Kesimpulan è pengertian kecakapan/kewenangan berbuat adalah kewenangan untuk melakukan perbuatan-perbuatan hukum sendiri.

Jadi tidak wenang/tidak cakap berbuat adalah orang yg tidak dapat melakukan perbuatan hukum sendiri, dan memerlukan bantuan orang lain.

Yang tidak cakap (tidak wenang melakukan perbuatan hukum) menurut UU adalah:

1. Orang yang belum dewasa yaitu anak di bawah umur 18 th atau belum pernah melangsungkan perkawinan (psl 1330 BW jo psl 47 UU No 1/74)

2. Orang yang ditaruh dibawah pengampuan, yaitu orang dewasa tapi dalam keadaan dungu, gila, gelap mata, dan pemboros.

3. Orang yang oleh UU dilarang untuk melakukan perbuatan-perbuatan hukum tertentu (misal orang yg dinyatakan pailit (menurut UU kepailitan)

Penyebab Ketidak cakapan untuk melakukan

perbuatan �  Ketidakcakapan sungguh-sungguh à orang-

orang yg ditaruh dibawah pengampuan (curatele), yg terjadi karena: 1.  Gangguan jiwa 2.  Pemabuk/pemboros

�  Menurut hukum (juridische handellings onbekwaamheid) à orang yg belum dewasa à berlaku hanya untuk keadaan tertentu, sbb: 1.  Membuat perjanjian 2.  Melangsungkan pernikahan/perkawinan 3.  Menonton di bioskop 4.  Mempunyai hak pilih dalam pemilu

Akibat Hukum Ketidakwenangan Berbuat dan Ketidakcakapan Berbuat

Akibat hukum tidak wenang berhak à Tidak dapat menjadi pendukung hak keperdataan untuk dirinya sendiri sebagai subjek hukum

Akibat hukum ketidakcakapan berbuat dari seorang subjek hukum à tidak dapat melakukan perbuatan hukum sendiri .

Macam ketidakwenangan berbuat:

1.  Berdasarkan kenyataan à melihat sifat perbuatan dan keadaan ketika perbuatan dilakukan dianggap tidak mengetahui atau tidak dapat mengetahui apa yang diperbuatnya. Jd tidak menyadari atau tidak dapat menyadari apa yang dilakukan.

2.  Berdasarkan peraturan/ketentuan hukum à beberapa golongan orang, yg mempunyai tanda-tanda tertentu yg mudah dilihat, pada umumnya tidak wenang melakukan perbuatan2 jenis tertentu. Dan dianggap kehendaknya tidak normal.

Page 18: Materi Hukum Perdata

18

Yang termasuk golongan tidak mempunyai kewenangan berbuat yaitu:

1. Orang yang belum cukup umur

2. Orang yang dibawah curatele

3. Orang yang dirawat di RS Jiwa

AKIBAT HUKUM �  Akibat hukum dari perbuatan yg dilakukan oleh orang

yg tidak cakap berbuat berdasarkan kenyataan à ada yg menyatakan dapat dibatalkan, batal demi hukum (Pitlo)

�  Alasan Pitlo, bahwa orang yg tidak sadar itu tidak dapat membentuk kehendaknya secara normal, sehingga tidak mungkin dipertanggung jawabkan atas perbuatannya. Tetapi dalam hal tertentu perbuatan mereka sah/boleh. Hanya untuk perbuatan hukum saja akibatnya batal demi hukum, kecuali pihak lain mengetahui bahwa dia sakit ingatan atau sebagai manusia. Untuk perbuatan melawan hukum yang mereka lakukan, tidak dapat dipertanggungjawabkan. (pasal 1365 KUHPerdata)

� Menurut Scholten, alasannya ialah bahwa hukum melindungi lalu lintas masyarakat (termasuk perbuatan yg dilakukan oleh orang gila) dimana bisa terjadi lawan berbuatnya tidak tahu bahwa salah satu pihak gila, sehingga akibat hukumnya dapat dibatalkan.

Pengampuan 1. Pengertian

Yaitu keadaan dimana seseorang oleh karena sifat-sifat pribadinya dianggap tidak cakap untuk bertindak sendiri di dalam lalu lintas hukum. Atas dasar itu hakim memutuskan orang tsb dimasukkan dalam golongan orang yg tidak cakap bertindak dan harus ditunjuk seorang wakil (pengampu/curator)

Orangnya/yang berada dibawah pengampuan (Curandus), lembaganya disebut Curatele.

Sifat pribadi yg menjadikan seseorang bisa dimintakan pengampu adalah: gila, dalam keadaan dungu, pemboros, mata gelap, suka mabuk-mabukkan, dsb.

Page 19: Materi Hukum Perdata

19

Pengampuan terjadi dengan adanya keputusan hakim, yang didasarkan pada adanya permohonan, yang dapat diajukan oleh:

1. Keluarga sedarah terhadap ke luarga sedarahnya (pasal 434(1) BW)

2. Keluarga sedarah dalam garis lurus dan oleh keluarga semenda dalam garis menyimpang sampai dengan derajat keempat.

3. Suami terhadap isteri atau sebaliknya

4. Diri sendiri

5. Kejaksaan.

Akibat hukum Pengampuan 1. Orang yang ditaruh di bawah pengampuan (curandus) kedudukannya sama dengan anak di

bawah umur.

2. Perbuatan-perbuatan hukum yg dilakukan adalah dapat dibatalkan dalam pengertian dapat

dimintakan pembatalannya melalui curator.

3. Pengampuan berlaku sampai keputusan hakim tersebut dicabut

Menurut pasal 460 BW, curatele berakhir apabila sebab-sebab yang mengakibatkannya telah hilang, meninggalnya curandus.

èSuatu badan yang diakui sebagai pendukung hak dan kewajiban.

Kedudukan badan hukum sebagai subjek hukum bukanlah sesuatu yang kodrati (bukan bawaan alam), tetapi adanya karena pemberian oleh hukum.

2. Badan Hukum (rechtpersoon) BADAN HUKUM

�  Tidak disebut dalam KUHerdt

�  Perkumpulan à sebagai perjanjian à perjanjian khusus (Buku ke III, Bab kesembilan, pasal 1653-1665 KUHPerdt/BW)

•  Pengaturan ini tdk tepat, karena, badan hukum termasuk subjek hukum, selain itu Badan Hk merpkn kumpln orang2 à mendirikan suatu badan/kumpln harta kekayaan.

1.  R e c h t s p e r s o o n (Belanda) Legal persons (Inggris)

Page 20: Materi Hukum Perdata

20

Badan Hukum (Rechtspersoon)

Pengertian

Ä Menurut E.Utrecht à badan yg menurut hukum berkuasa dan berwenang menjadi pendukung hak, dan merupakan pendukung hak yang tidak berjiwa.

Ä Menurut R Soebekti à suatu badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak-hak dan melakukan perbuatan seperti seorang manusia.

Ä Menurut R.Soedewi Maschum Sofwan à kumpulan dari orang-orang, bersama-sama mendirikan suatu badan (perhimpunan) dan kumpulan harta kekayaan, yang tersendirikan untuk tujuan tertentu.

Kesimpulan: 1. Persekutuan orang-orang,

2. Dapat melakukan perbuatan hukum 3. Mempunyai harta kekayaan sendiri

4. Mempunyai pengurus 5. Mempunyai hak dan kewajiban

6. Dapat digugat dan menggugat di pengadilan

SYARAT-SYARAT BADAN HUKUM A.  Syarat Formal

Yaitu syarat yg harus dipenuhi sehubungan dg permohonan untuk mendapatkan status hukum

B.  Syarat Material 1.  Yg diminta oleh perundang-undangan:

berpedoman pada pasal 1653 KUHPerdata 2.  Menurut Doktrin

a) Adanya kekayaan yg terpisah b)  Mempunyai tujuan tertentu c) Mempunyai kepentingan tersendiri d)  Ada organisasi yang teratur

1. MENURUT JENISNYA a)  BADAN HUKUM PUBLIK (negara, pemerintah daerah, BI,

Perusahaan Negara berdasarkan PP) yang pelaksananya adalah direksi.

b)   BADAN HUKUM PERDATA à didirikan berdasarkan hukum sipil/Perdata yg menyangkut kepentingan pribadi orang di dalam badan hukum tersebut.

misal; PT à didirikan oleh persero2 utk mencari keuntungan

koperasi à didirikan oleh dan utk kesejahteraan anggota

Parpol, à mewakili kepentingan rakyat

Yayasan à didirikan oleh pendirinya/anggota à tujuan sosial, badan amal, wakaf dll

PEMBAGIAN BADAN HUKUM

Page 21: Materi Hukum Perdata

21

Menurut sifatnya �  KORPORASI (gabungan orang yang

dalam pergaulan hukum betindak bersama sebagai subjek hukum tersendiri)à mempunyai kewajiban y g b e r b e d a d g k e w a j i b a n anggotanya.

�  YAYASAN (tiap kekayaan yg tdk merupakan kekayaan orang/badan dan diberi tujuan tertentu)

Teori-teori Badan Hukum 1.  Teori Fictie à F.C von Savigny; da Houwing; CW

Opzoomer à menyatakan bahwa Badan Hk itu sebebarnya t idak ada , hanya orang2 yg menghidupkan bayangannya (dari subjek hukum) untuk menerangkan sesuatu dan terjadi karena manusia yg membuat berdasarkan hukum atau dkl, badan hk merupakan orang buatan. Menurutnya badan hukum dapat melakukan perbuatan hukum sama seperti manusia.

Teori badan hukum (lanjutan)

2.  Teori Harta Kekayaan Bertujuan (doel vermogen theorie) à dianut oleh A. Brinz dan E.J.J van der Heyden; menolak badan hukum sebagai subjek hukum. menurut teori ini, hanya manusia yg bisa menjadi subjek hukum, tetapi ada kekayaan (vermogen) yg bukan merupakan kekayaan seseorang, yang terikat dgn tujuan tertentu à kekayaan ini diberi nama dengan badan hukum

Teori badan hukum (lanjutan)

3.  Teori Milik Bersama (Propriete Collective) theorie) à dianut oleh Planiol dan Molengraaff; menurut teori ini, hak dan kewajiban badan hukum pada hakikatnya adalah hak dan kewajiban para angt bersama2. kekayaan badan hukum adalah kepunyan bersama yg dibentuk oleh sekumpulan dan kesatuan orang pribadi yang disebut badan hukum.

menurut nya badan hukum hanya suatu konstruksi yuridis saja.

Teori ini juga diikuti oleh Star Busmann dan Kranenburg)

Page 22: Materi Hukum Perdata

22

4.  Teori Kenyataan Yuridis (juridische Realiteitsleer) dikemukakan oleh Mejers. Menurut teori ini , badan hukum merupakan suatu realiteit, konkrit, riil walaupun tidak bisa diraba, tetapi bukan khayalan, dan merupakan kenyataan yuridis. Mejers menekankan agar dalam mempersamakan badan hukum dn manusia hanya pada bidang hukum saja.

Teori badan hukum (lanjutan)

5.  Te o r i O r g a n ( O r g a a n T h e o r i e ) dikemukakan oleh Otto van Gierke dan diikuti oleh Mr. L.C. Polano. Menurut teori ini, badan hukum bukan suatu yang abstrak dan bukan kekayaan yang tidak bersubjek, tetapi sesuatu yang r i i l , dan menje lma secara sungguh2 dalam pergaulan hukum, yg dapat membentuk kemauan sendiri dengan perantaraan alat-alat yang ada padanya (pegurus, anggota2nya) sama seperti manusia lainnya.

Teori badan hukum (lanjutan)

Yang bertindak mewakili

Badan Hukum �  Karena tidak berjiwa à maka untuk melakukan

perbuatan hukum, diperlukan bantuan yang diwakili oleh manusia/orang pribadi à berbuat untuk dan atas nama dan menjadi wakil dari badan hukum.

�  Penunjukkan berdasarkan perjanjian à terdapat dalam AD/ART

�  Pasal 1654 KUHPerdt à badan hukum mempunyai kewenangan bertindak; psl 1655 KUHPerd à siapa yg mewakili badan hukum à pengurusnya/direksi; dan tidak dapat bertindak sewenang-wenang

Tanggung jawab badan hukum

�  Bukan badan hukumnya, tapi pribadi organ tsb.

�  Kecuali perbuatan tersebut menguntungkan badan hukum, atau organ yg tertinggi menyetujuinya à pasal 1656 KUHPerdt

�  Batas2 wewenang à psl 45 KUHD

Bagaimana kalau yang mewakili bertindak melanggar batas

kewenangannya ??????

Page 23: Materi Hukum Perdata

23

Pentingnya Domisili 1.  Untuk menentukan atau menunjukkan suatu

tempat dimana berbagai perbuatan hukum harus dilakukan.

2.  Untuk mengetahui dengan siapakah seseorang melakukan hubungan hukum serta apa saja yang menjadi hak dan kewajiban masing-masing.

3.  Pembatasan kewenangan berhak seseorang. Juga berlaku bagi badan hukum. Misal dalam hal pembayaran, pemberitahuan

digugat, dsb.

Keadaan Tidak Hadir (Afwezeigheid) Psl 463 KUHPerdt

�  Jika seseorang meninggalkan tempat tinggal selama waktu tertentu (lama, seterusnya) untuk suatu keperluan/ karena suatu peristiwa, tetapi tanpa pemberitahuan kepada siapapun atau pada kuasa hukumnya untuk mengurus kepentingannya.

�  Keadaan tsb disebut bahwa ybs sedang tidak ada di tempat/tidak hadir.

Lanjutan….. �  Keadaan tsb akan menimbulkan kesulitan bagi

pihak lain.

�  Bisa menimbulkan persolan yang berkaitan dengan status manusia sebagai subjek hukum, juga terhadap kepastian atas status terhadap suatu benda.

Page 24: Materi Hukum Perdata

24

lanjutan �  Keadaan tidak hadir, tidak menghilangkan

status sebagai manusia, tetapi dapat menimbulkan ketidakpastian hukum.

CATATAN SIPIL �  Istilahnya berasal dari “Burgerlijke Stand”

�  Pengertian à suatu lembaga yg dibentuk oleh penguasa, untuk membukukan selengkap mungkin dengan tujuan memberikan kepastian hukum tentang peristiwa-peristiwa yang penting bagi status keperdataan seseorang yang dibukukan dan terbuka untuk umum..

�  Misal è kelahiran, pengakuan perkawinan, perceraian dan kematian

SEJARAH CATATAN SIPIL �  Bukan asli dari Indonesia, tp dari

Belanda à Perancis (dalam Code Civil)

�  Lahir pada Revolusi Perancis. Sebelumnya hanya dicatat dalam register2 oleh gereja à tidak lengkap dan sukar ditemukan kembali, dan belum tentu dapat diminta oleh ybs.

�  Dalam KUHPerdt terdpt dalam pasal 4-16 (14 pasal)

Fungsi Catatan Sipil �  Sebagai lembaga yang melakukan pencatatan

dan pembuatan akta (tanda bukti tertulis) atas peristiwa-peristiwa yang mempunyai arti penting bagi manusia perorangan sebagai pendukung hak dan kewajiban dalam lalu lintas hukum.

�  Kekuatan hukum pembuktiannya à sepanjang akta/kutipan dibuat sesuai dengan daftar, maka harus dipercaya sampai diajukan tuntutan pidana atau gugatan perdata atas kebenaran akte tsb.

Page 25: Materi Hukum Perdata

25

Macam-macam Akta Catatan Sipil 1.  Akta Kelahiran/Kematian :

Blanko laporan kelahiran/kematian yang telah diisi, identitas disahkan di desa/kelurahan.

Dilaporkan ke Kantor Kependudukan dan catatan Sipil di tempat untuk di daftar, diproses untuk diterbitkan.

2.  Akta Perkawinan:

Kelengkapan dari Desa dan surat keterangan nikah/pemberkatan di daftarkan ke Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil.

Diproses kemudian diumumkan

10 hari kemudian, bila tidak ada yang berkeberatan dari pengumuman tersebut, dicatat dan diterbitkan akta.

3.   Akta Perceraian:

Setelah ada penetapan dari penmgadilan negeri/Pengadilan Agama, dilaporkan ke Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil setempat diproses untuk diterbitkan Akta

4.   Akta Pengakuan Anak :

Pada saat dicatat perkawinannya, anak yang lahir sebelum pencatatan perkawinan dimohonkan oleh kedua orang tuanya untuk diakui secara hukum didaftarkan kemudian diterbitkan Akta Pengakuan Anak.

5.   Adopsi/Pengangkatan Anak :

Setelah ada penetapan pangadilan, Akta kelahiran anak yang diadopsi dibawa ke Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil setempat untuk diproses dan dibuatkan Catatan Pinggir tentang pengangkatan anak tersebut dengan mencantumkan nomor penetapan pengadilan dan kedua orang tua angkatnya.

Akta Kelahiran AKTA KELAHIRAN:

Pengertian

Akta Kelahiran adalah Akta Catatan Sipil hasil pencatatan peristiwa kelahiran seseorang.

Persyaratan Pengurusan:

1. Sangat disarankan mengurus akta kelahiran sesegera mungkin setelah bayi dilahirkan. Adapun persyaratan untuk membuat akta kelahiran adalah sebagai berikut : a) Surat Keterangan kelahiran dari Rumah Sakit/

Dokter/Bidan/Pilot/ Nakhoda b) Surat Tanda Bukti Perkawinan Orang Tua c) Surat Keterangan Kelahiran d) Fotocopy Kartu Keluarga / Kartu Tanda Penduduk

yang dilegalisir Lurah

Page 26: Materi Hukum Perdata

26

2.   Jenis Akta Kelahiran

Akta kelahiran digolongkan menurut jarak waktu pelaporan dengan kelahiran. Ada 3 jenis akta kelahiran, yaitu : a)  Akta Kelahiran Umum Akta kelahiran yang

dibuat berdasarkan laporan kelahiran yang disampaikan dalam batas waktu selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari kerja bagi WNI dan 10 (sepuluh) hari kerja bagi WNA sejak tanggal kelahiran bayi.

b)  Akta Kelahiran Istimewa Akta Kelahiran yang dibuat berdasarkan laporan kelahiran yang telah melampaui batas waktu 60 (enam puluh) hari kerja bagi WNI dan 10 (sepuluh) hari kerja bagi WNA sejak tanggal kelahiran bayi.

c)   Akta Kelahiran Dispensasi Akta Kelahiran yang dibuat berdasarkan Program Pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi mereka yang lahir sampai dengan tanggal 31 Desember 1985 dan terlambat pendaftaran / pencatatan kelahirannya.

Akta Kematian

Tempat pelayanan: Suku Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Waktu pelayanan : 1 hari kerja

PERSYARATAN a)  F o t o c o p y S u r a t K e t e r a n g a n

Pemeriksanaan Mayat dari Rumah Sakit/Dokter dengan membawa aslinya

b) Kartu Keluarga c) 2 (dua) orang saksi

Akte Perkawinan Untuk mendapatkan Pelayanan Pencatatan Perkawinan, harus melengkapi persyaratan berikut ini: 1. Surat Bukti Perkawinan Agama 2. Akta Kelahiran 3. Surat Keterangan dari Lurah 4. Fotocopy KK/KTP yang dilegalisir oleh LURAH 5. Surat Bukti Kewarganegaraan RI 6. SK Ganti Nama 7. Pas Foto berdampingan ukuran 4 x 6 cm

sebanyak 5 (lima) lembar

Persyaratan

Page 27: Materi Hukum Perdata

27

�  Waktu yang tepat untuk mencatatkan perkawinan 1. 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal Pendaftaran.

Jika kurang dari 10 (sepuluh) hari kerja, harus dengan Dispensasi dari Camat yang harus ditandatangani Camat

2. Catatkan perkawinan Anda sebelum 1 (satu) bulan sejak Perkawinan menurut Agama dilangsungkan

TATA CARA PENGURUSAN KUTIPAN ULANG

AKTA-AKTA CATATAN SIPIL

�  Kutipan ulang / kedua dan seterusnya diberikan :

Kepada setiap pemohon yang kutipan Akta-Akta Catatan Sipil hilang rusak dan lain-lain bagi WNI dan WNA penduduk kota / luar kota

TATA CARA PENGURUSAN KUTIPAN ULANG

�  PERSYARATAN PENGURUSAN KUTIPAN AKTA CATATAN SIPIL a) Pengantar RT / RW / Lurah. b) Mengisi formulir permohonan. c) Foto copy KK / KTP pemohon d) Surat Keterangan dari Kepolisian e) Surat Keterangan Kelahiran f)  Foto copy Kutipan Akta Catatan Sipil yang rusak / hilang

bilamana ada. g) Membayar Retribusi :

I.   Persyaratan untuk memperoleh bukti Pelaporan Catatan Sipil karena pencatatan peristiwa kelahiran, perkawinan, perceraian dan kematian diluar negeri. 1.  Pengantar RT / RW. 2.  Keterangan Lurah. 3.  KK/ KTP pemohon. 4.  Terjemahan dari Lembaga penterjemh atas Akta

yang dilaporkan kedalam bahasa Indonesia. 5.  SBKRI. 6.  Surat Keterangan ganti nama bagi yang sudah

ganti nama. 7.  Akta kelahiran pelapor 8.  Dokumen Imigrasi

Page 28: Materi Hukum Perdata

28

Untuk Pelaporan Kelahiran Luar Negeri :

Selain Persyaratan tersebut diatas I angka 1 s/d 8 ditambah : 1. Akta kelahiran anak yang dilaporkan 2. Akta kelahiran orangtua 3. Akta perkawinan orang tua 4. Pas foto hitam putih terbaru ukuran 4 x

6 cm sebanyak 5 lembar.

Untuk Pelaporan Perkawinan Luar Negeri:

Selain Persyaratan tersebut diatas I angka 1 s/d 8 ditambah : 1. Akta kelahiran suami isteri 2. Akta perkawinan asli dari luar negeri 3. Dokumen khusus bilamana salah satu mempelai WNA. 4. Pas foto mempelai hitam putih terbaru ukuran 4 x 6

cm sebanyak 5 lembar. 5. Batas waktu pendaftaran paling lama 1 (satu) tahun

setelah kembali ke Indonesia, bilamana lebih dari 1 (satu) tahun harus melalui Keputusan Pengadilan Negeri

Untuk Pelaporan Perceraian Luar Negeri :

Selain Persyaratan tersebut diatas I angka 1 s/d 8 ditambah: Akta kelahiran suami / isteri. 1. Akta perceraian dari luar Negeri 2. Pas foto hitam putih terbaru ukuran

4 x 6 cm sebanyak 5 lembar

Untuk Pelaporan Kematian Luar Negeri:

Selain Persyaratan tersebut diatas I angka 1 s/d 8 ditambah :

1. Dokumen kematian dari luar Negeri 2. Dokumen Imigrasi kematian 3. Akta kelahiran 4. Akta perkawinan / perceraian.

Page 29: Materi Hukum Perdata

29

Tata Cara Pendaftaran Pencatatan Terjadinya Peristiwa Kelahiran,

Perkawinan, Perceraian, dan Kematian di Luar Negeri.

Kewajiban pemohon : 1. Menyiapkan berkas permohonan. 2. Menerima, mengisi, menandatangani formulir

Permohonan Dinas pendaftaran penduduk dan Pencatatan Sipil

3. Membayar Retribusi Rp. 16.000,- 4. Apabila pelapor melebihi jangka waktu 1 tahun sejak

yang bersangkutan kembali ke Indonesia Rp. 32.000,- 5. Menerima bukti pembayaran Retribusi. 6. Menandatangani Buku Register. 7. Menerima kembali Kutipan Akta Catatan Sipil Asli.

Dinas Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil berkewajiban:

1. Menerima, meneliti, mengagendakan berkas permohonan.

2. Menerima pembayaran Retribusi.

3. Memberikan tanda bukti pembayaran Retribusi

4. Menyetorkan Retribusi ke Dispenda

5. Menerima bukti setoran Retribusi dari Dispenda.

6. Melakukan proses pencatatan pelaporan.

7. Menyerahkan kembali kutipan Akta Asli kepada pemohon. (semua kegiatan ini selesai dalam waktu 10 hari kerja)

Jangka waktu berlakunya izin

Masa berlakunya Akta-Akta Catatan Sipil Seumur hidup.

Ketentuan pelaksanaan izin/kewajiban pemegang izin 1. Merawat dan melihara agar tidak

rusak dan hilang 2. Menjaga dan menyimpan agar

tidak dipalsukan oleh orang lain

Kuis �  Menurut anda apakah akta yang dikeluarkan

oleh lembaga catatan sipil mempunyai arti penting dalam lalu lintas hukum ?

Page 30: Materi Hukum Perdata

30

Hukum Keluarga Hukum Perkawinan 1.  Pengertian (psl 1UU nomor 1/1974)

suatu ikatan lahir bathin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia, kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

2.  Psl 26 KUHPerdtà UU memandang soal perkawinan hanya dalam hubungan perdata.

Syarat sahnya Perkawinan 1.  Pasal 2 (1) UUP 1/74 à perkawinan adalah sah

apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu.

2.  Syarat untuk dapat melangsungkan perkawinan (pasal 6 UUP 1/74) v  Persetujuan kedua belah pihak v  Seorang yang belum berumur 21 th, harus

mendapat izin dari kedua orangtuanya; v  Izin bisa dari orang tua yang masih hidup; v  Jika orang tua sudah meninggal à dari wali/

keluarga yg masih mempunyai hubungan darah dalam garis lurus ke atas.

Asas-asas Perkawinan (dalam UU No1/74)

1.   Tujuan Perkawinan à membentuk keluarga yg bahagia dan kekal, saling membantu dan melengkapi à mencapai kesejahteraan spiritual dan material

2.   Sahnya perkawinan à jika dilakukan menurut agama dan kepercayaan masing2, dan dicatat menurut perundangan yang berlaku, misal dalam Akta Perkawinan (catatan Sipil) atau dalam buku Nikah (KUA à khusus yg beragama Islam)

Page 31: Materi Hukum Perdata

31

Tujuan Perkawinan �  Menurut ketentuan Pasal 1 UUP tujuan

perkawinan ialah membentuk keluarga/rumah tangga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.

�  Membentuk keluarga : membentuk kesatuan masyarakat terkecil yg terdiri dr suami, isteri dan anak.

�  Membentuk rumah tangga : membentuk kesatuan hubungan suami isteri dlm satu wadah yg disebut rumah kediaman bersama.

3.   Asas Monogami à seorang suami/isteri hanya diperbolehkan memiliki satu orang isteri/suami. Jika dikehendaki oleh yg bersangkutan, dan hukum agamanya mengizinkan, maka seorang suami dapat beristeri lebih dari seorang (telah memenuhi persyaratan yang ditentukan dan diputuskan oleh pengadilan)à psl 27 KUHPerdt

4.   Prinsip Perkawinan à kedua belah pihak sudah matang jiwa dan raganya,dengan memenuhi ketentuan batas umur yg ditetapkan oleh UUP 1/74à (19 th pria, dan 16 th perempuan), dalam KUHPerdt, à18 th (pria), 15 th (wanita). Perkawinan dilarang antara mereka yang mempunyai pertalian darah dalam garis lurus keatas dan kebawah

�  5. Mempersukar terjadinya perceraian à karena tujuan perkawinan adalah untuk membentuk keluarga yang bahagia kekal dan sejahtera, maka UU ini meganut prinsip untuk mempersukar terjadinya perceraian.

�  6. Hak dan kedudukan isteri à hak dan kedudukan isteri adalah seimbang dgn hak dan kedudukan suami baik dalam kehidupan rumah tangga maupun dalam pergaulan masyarakat, sehingga segala sesuatu dlm keluarga dpt dirundingkan dan diputuskan bersama oleh suami isteri

Pencegahan Perkawinan (Pasal 13 s.d Pasal 21)

1.  Perkawinan dapat dicegah apabila ada pihak yang tidak memenuhi syarat2 untuk melangsungkan perkawinan

2.   Syarat Dan Pihak Yang Berhak Mencegah perkawinan : �  Para keluarga dalam garis keturunan ke atas

dan ke bawah �  Saudara �  Wali Nikah �  Wali �  Pengampu dari salah seorang calon mempelai �  Pihak-pihak yang berkepenting

Page 32: Materi Hukum Perdata

32

Larangan Perkawinan (Pasal 8 UUP)

�  Berhubungan darah dlm garis keturunan lurus ke bawah / ke atas

�  Berhubungan darah dlm garis keturunan menyamping

�  Berhubungan semenda

�  Berhubungan saudara dgn isteri atau sbg bibi/ kemenakan dr isteri, dlm hal seorang suami beristeri lebih dr seorang.

�  Berhubungan susuan.

�  Yang mempunyai hubungan oleh agamanya atau peraturan lain yang berlaku, dilarang kawin.

Pejabat yang berwenang berhak mencegah berlangsungnya perkawinan apabila tidak memenuhi ketentuan sbg berikut :

•  Pihak pria blm mencapai 19th dan pihak wanita belum mencapai 16th •  Terkena larangan perkawinan. (Pasal 8 UUP) •  Seseorang yg msh terikat tali perkawinan dgn org lain dan tidak meminta pendapat izin pengadilan untuk dapat kawin lagi. •  Suami isteri yg telah bercerai kawin lagi satu dgn yg lain dan bercerai lagi untuk kedua kalinya, sepanjang hukum msg2 agamanya dr yg bersangkutan tdk menentukan lain. •  Tdk memenuhi tata cara pelaksanaan perkawinan yang akan diatur tersendiri.

Pembatalan Perkawinan (Pasal 22 s.d 28 UUP)

�  Syarat-syarat pembatalan perkawinan

�  Pihak-pihak yg dpt membatalkan perkawinan : 1.  para keluarga dlm garis keturunan lurus ke atas dari

isteri atau suami. 2.  Suami atau isteri 3.  Pejabat yg berwenang hanya selama perkawinan

belum diputuskan.

Pembatalan Perkawinan (Pasal 22 s.d 28 UUP)

�  Barang siapa karena perkawinan masih terikat dirinya dgn salah satu dari kedua belah pihak dan atas dasar masih adanya perkawinan dpt mengajukan pembatalan perkawinan yg baru.

�  Seorang suami/isteri dpt mengajukan pembatalan perkawinan apabila perkawinan di langsungkan di bawah ancaman yg melanggar hukum.

Page 33: Materi Hukum Perdata

33

Akibat Hukum Perkawinan

�  Memikul kewajiban hukum, setia, hak dan kedudukan seimbang,

�  Tinggal bersama,

�  Suami melindungi keluarga (anak, istri)

�  Hubungan/mengikat timbal balik

1. Terhadap suami istri (pasal 30-34 UU PP) dan Pasal 103-118, 207, 209, 233 KUHPerdt

2.  Terhadap harta perkawinan �  Psl 35-37 UUPP à harta benda yg diperoleh

selama perkawinan menjadi harta bersama

�  Harta bawaan(sebagai hadiah, warisan, dsb) à dibawah penguasaan masing2 spjg tidak ditentukan lain. (ada perjanjian kawin) �  Dalam psl 119-121 KUHPerdt, jk tdk menjadi

harta bersama. �  Dalam UUPP à harta bersama hanya yg

diperoleh selama perkawinan

�  Tidak ada perbedaan kedudukan suami dan istri dalam hal kewenangan berbuat thdp harta kekayaan (psl 36)

3.  Terhadap keturunan/ kedudukan anak (pasal 42-44 UUPP)

�  Anak sah à lahir sebagai akibat perkawinan yg sah à menimbulkan hak dan kewajiban orang tua � Kekuasaan orang tua mulai berlaku

sejak kelahiran anak, dan berakhir sejak anak dewasa, menikah atau karena dicabut oleh pengadilan.

� Wajib memelihara dan mendidik anak (sekalipun kehilangan hak kekuasaan sbgi ortu dan wali)

� Menjadi ahli waris yang sah.

Kekerabatan � Hubungan darah à hubungan yg

didasarkan pd keturunan (psl 290 KUHPerdt)

� Hubungan semenda à hubungan saudara periparan, kekeluargaan semenda. Mnrt psl 295 KUHPerdt à suatu pertalian keluarga akibat dr adanya perkawinan (atr seorang di antr suami istri dan para keluarga sedarah dr pihak lainnya).

Page 34: Materi Hukum Perdata

34

Akibat hubungan sedarah (kewangsaan) dan semenda �  Hubungan sedarah memegang peranan utama

dalam hukum waris;

�  Kewangsaan dan periparan dapat menjadi salah satu penyebab larangan perkawinan;

�  Kewangsaan enimbulkan kewajiban memberi nafkah

�  Akibat khusus dalam hukum pembuktian

Putusnya Perkawinan dan akibatnya

�  Menurut UUPP (pasal 38 – 41), disebabkan oleh: �  Kematian �  Perceraian (sesuai dengan UU) à harus

cukup alasan. �  Atas keputusan pengadilan

Perceraian 1.  Alasan mengajukan perceraian

a)  Setelah adanya perpisahan meja dan ranjang, serta pernyataan bubarnya perkawinan (dicatat dalam catatan sipil)

b)   Alasan2 lain seperti dalam psl 39 (2) dan psl 19 PP no 9/1975: v Berbuat zina, meninggalkan pihak lainnnya

tanpa alasan, mendapat hukuman,kan tindakan melakukan tindakan kekerasan (KDRT), mendapatcacat badan atau penyakit à tidak bisa menjalankan kewajiban, selalu terjadi pertengkaran dan perselisihan.

Tata cara perceraian diatur dalam pasal 14-18 PP no 9/1975

Atas keputusan pengadilan

�  Karena gugatan perceraian isteri terhadap suami yang dikabulkan oleh pengadilan à cerai gugat.

Ke PA à Islam Ke PN à non Islam

1. Gugatan ke pengadilan di daerah hukum (tempat tinggal/kediaman tergugat) à jk tidak jelas, atau di LN à di Pengadilan tempat penggugat

2. Jk alasan gugatan karena pihak meninggalkan 2 tahun berturut2 tanpa izin à diajukan di tempat kediaman penggugat.

Page 35: Materi Hukum Perdata

35

Proses Perceraian 1.  Pemanggilan (dilampiri surat gugatan)

a)  Dilakukan oleh jurusita PN or petugas PA b)   Dipanggil secara patut (3 hari sebelum sidang) c)  Jika tidak jelas dilakukan dg cara:

�  Menempelkan pengumuman di Pengadilan; �  Melalui media cetak yg ditetapkan oleh pengadilan

sebanyak 2 kali (sekurang2nya 3 bulan) �  Melalui Perwakilan RI di LN setempat, jk tergugat di LN

3.  Persidangan a)  30 hari stlh gugatan diterima b)   Para pihak dpt hadir sendiri/didampingi kuasa hknya c)  Pemeriksaan dilakukan dg sidang tertutup d)   Gugatan dapat diterima tanpa kehadiran tergugat

3.  Perdamaian •  Dilakukan sebelum dan selama gugatan perceraian

belum diputuskan hakim. •  Jika tercapai perdamaian, maka gugatan baru tidak

dapat diajukan lagi dg alasan yg sama. •  Perdamaian dapat dilakukan oleh pengadilan dengan/

tanpa bantuan pihak lain

5.  Putusan •  Disampaikan dalam sidang terbuka •  Perceraian dianggap terjadi beserta akibatnya

terhitung sejak dilakukan Pencatatan oleh Petugas Pencatat, kec bg Islam terhitung sejak jatuhnya putusan Pengadilan yg mempunyai kekuatan hk tetap.

Akibat putusnya Perkawinan

�  Terhadap anak dan istri

�  Harta benda perkawinan

�  Terhadap status

Terhadap anak dan isteri 1.  Tetap berkewajiban memelihara anak utk

kepentingan anak, sesuai dg keputusan pengadilan;

2.  Bapak bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yg diperlukan, atau sesuai dg keputusan pengadilan;

3.  Mewajibkan bekas suami utk memberikan biaya penghidupan mantan isteri.

4.  Hakim dapat menunjuk pihak ketiga menjadi wali (ditentukan lain oleh pengadilan)

Page 36: Materi Hukum Perdata

36

Terhadap harta perkawinan 1.  Utk harta bawaan tidak menjadi

masalah;

2.  Harta bersama (menurut pasal 37 UUPP), diatur menurut hukumnya masing2 (hk agama, hk adat atau hk lainnya) •  Dalam hk adat à separuh untuk

suami/isteri

Terhadap status perdata dan kebebasan

1.  Keduanya tidak terikat lagi dalam tali perkawinan (status duda/janda)

2.  Bebas melakukan perkawinan dg pihak lain (sesuai dg ketentuan UU)

3.  Boleh melakukan perkawinan kembali (sepanjang tidak bertentangan dg UU/agama mereka)

Perkawinan Campuran dan perkawinan Luar Negeri

�  Pengertian �  Menurut Stb 1898 No 158 à orang2 yg di Ind tunduk

pada hukum yg berlainan. �  Menurut pasal 57 UUPP (dua orang melkkn

perkawinan di Indonesia, krn perbedaan keWN-an dan salah satu WNI.

�  Tata cara Perkawinan Campuran �  Menurut Stb 1898 No 158 �  Menurut pasal 59 UUPP à prinsip lex loci actus

(menunjuk dimana perbuatan hk itu dilakukan

Akibat hukum perkawinan campuran

� Status kewarganegaraan suami istri dan keturunannya;

� Pelajari UU Nomor 12 Tahun 2006

Page 37: Materi Hukum Perdata

37

�  Janganlah segan untuk bertanya pada siapapun yang anda pandang dapat membantu.

�  Hubungkan pengetahuan Anda dengan kasus-kasus hukum keluarga yang muncul di sekitar anda. Pecahkan sendiri, atau diskusikan dengan teman serta dosen anda.

BUKU KE II

HUKUM BENDA (ZAKELIJK RECHT)

�  Sebagai objek hukum (zaak) à segala sesuatu yang berfungsi bagi subjek hukum/menjadi pokok permasalahan dan kepentingan bagi subjek hukum

�  Diatur dalam Buku II KUHPerdata

�  Pengertian à psl 499 KUHPerdt à semua barang dan hak (bagian dari harta kekayaan à barang, hak dan hub hukum mengenai barang dan hak à pengaturan dalam buku II dan III BW)

Buku II Hukum Benda

Pengaturan Hukum Benda �  Hukum benda à keseluruhan aturan hukum

mengenai benda, diatur dalam buku II KUHPerdt;

�  Meliputi à pengertian benda, pembedaan macam-macam benda, hak-hak kebendaan;

�  Menggunakan sistem tertutup à seseorang tidak boleh mengadakan hak kebendaan, selain yg diatur dalam UU;

�  Bersifat memaksa (dwingend) à hrs dipatuhi, dituruti, tidak boleh disimpangi dg mengadakan ketentuan baru.

Page 38: Materi Hukum Perdata

38

Diatur juga dalam: �  UU Pokok Agraria (UU No 5/1960), beserta

peraturan pelaksananya à bumi, air, dan segala kekayaan alam yg terkandung di dalamnya; à berpengaruh thdp beberapa pasal dalam KUHPerdt.

�  Kitab Undang-undang Hukum Dagang

�  UU tentang Hak atas Kekayaan Intelektual (HaKI)

1.  Barang berujud dan Barang-barang yang tidak berujud

2.  Barang yang bergerak dan barang tidak bergerak

3.  Barang yang habis dipakai dan barang yang tidak habis dipakai

4.  Barang yang sudah ada dan barang-barang yang masih akan ada.

5.  Barang yang dalam perdagangan dan barang yang di luar perdagangan

6.  Barang yang dapat dibagi dan barang yang tidak dapat dibagi

7.  Barang terdaftar dan barang yang tidak terdaftar

Macam-macam Benda/barang

Arti Pentingnya pembagian ini: terletak pada cara penyerahannya, apabila benda tsb dipindahtangankan kepada pihak lain, misalnya dengan jual beli, pewarisan, pemberian.

Penyerahan benda berujud tidak bergerak dilakukan dengan balik nama,

Penyerahan benda tidak berujud berupa piutang dilakukan dengan cara (pasal 613 KUHPerdata):

a.  Piutang atas nama (op naam) diserahkan dengan cara cessie

b.  Piutang atas tunjuk (aan toonder) diserahkan dengan cara penyerahan suratnya dari tangan ke tangan.

c.  Piutang atas pengganti (aan order) dengan cara endosemen dan penyerahan suratnya dari tangan ke tangan.

Benda Berujud dan Benda Tidak Berujud

Arti pentingnya pembagian ini terletak pada penguasaan (bezit), penyerahan (levering), daluarsa (verjaring) serta pembebanan (berzwaring).

1.  Penguasaan (Bezit) à pada benda bergerak dianggap sebagai pemiliknya (berlaku pasal 1977 BW)à orang yg menguasai benda bergerak dianggap sebagai pemiliknya. Sedangkan pada beda tidak bergerak tidak berlaku azaz ini.

2.  Penyerahan (levering) à pd benda bergerak à dilakukan dengan penyerahan nyata, sedangkan pd benda tidak bergerak dilakukan dg balik nama.

3.  Daluarsa (verjaring), pada benda bergerak tidak dikenal daluarsa, sebab penguasaannya dianggap sebagai pemilik. Sedangkan pada benda tidak bergerak dikenal daluarsa.

Benda Bergerak dan Tidak Bergerak

Page 39: Materi Hukum Perdata

39

4. Dalam hal pembebanan (bezwaring)

•  Benda bergerak à gadai

•  Benda tidak bergerak à hak tanggungan, hypotek.

6. Penyitaan (beslag)

1. Revindicatoir beslag à penyitaan untuk menuntut kembali barangnya à benda bergerak;

2.  E x e c u t o i r b e s l a g à p e n y i t a a n u n t u k melaksanakan keputusan pengadilan, (untuk pelunasan hutang tergugat kpd penggugat) pertama terhadap benda bergerak, jika tidak mencukupi dilakukan terhadap barang-barang tidak bergerak

Pembagian Benda Tak Bergerak

�  Menurut Sifatnya �  Tanah �  Segala sesuatu yg bersatu dg tanah, karena

tumbuh dan berakar serta bercabang. �  Segala sesuatu yg bersatu dg tanah karena

didirikan di atas tanah itu.

�  Menurut tujuannya/tujuan pemakaian �  Pada pabrik �  Pada suatu perkebunan, ikan dala kolam; �  Pada rumah kediaman à kaca, relief dsb �  Barang-barang reruntuhan dari bangunan yg

ditujukan utk mendirikan bangunan lagi.

� Menurut penetapan UU sebagai benda tak bergerak: � Hak-hak atau penagihan mengenai

suatu benda yang tak bergerak � Kapal-kapal yg berukuran 20m3 ke

atas (dalam hukum perniagaan

Benda Bergerak (psl 509, 510, 511 KUHPerdt)

� Menurut sifatnya bergerak à dapat dipindahkan atau berpindah dari suatu tempat yg satu ke tempat lainnya.

� Menurut penetapan UU à segala hak-hak atas benda bergerak à hak memetik hasil, hak pakai, hak atas bunga yg harus dibayar selama hidup seseorang, hak menuntu di muka hakim agar supaya uang tunai atau barang-barang bergerak diserahkan kepada penggugat, saham-saham dari perseroan, dll.

Page 40: Materi Hukum Perdata

40

Benda Habis dipakai dan Tidak Habis dipakai

Arti penting pembedaannya è terletak pada pembatalan perjanjian.

Perjanjian yg objeknya benda dipakai habis, apabila dibatalkan mengalami kesulitan dalam pemulihan pada keadaan semula. Penyelesaiannya dengan cara mengganti dengan benda yg sejenis dan senilai.

Sebaliknya dengan benda yang tidak dipakai habis.

Benda yang sudah ada dan Barang yang akan ada

Arti pentingnya à terletak pada pembebanan sebagai jaminan hutang, atau pelaksanaan perjanjian.

Benda yang sudah ada, à dapat dijadikan jaminan hutang dan dipenuhi dengan penyerahan bendanya,

Sedangkan benda yg akan ada à tdk dapat dijadikan jaminan hutang, dan perjanjiannya dapat menjadi batal apabila pemenuhannya tidak mungkin dilaksanakan (pasal 1320 KUHPerdata)

Benda dalam Perdagangan dan di luar Perdagangan

Terletak pada pemindahtanganan karena jual beli atau karena pewarisan;

Benda dalam perdagangan dapat diperjuala belikan dengan bebas, dapat diwariskan kepada ahli waris.

Benda luar perdagangan tidak dapat diperjualbelikan dan tidak dapat diwariskan, à

• karena tujuan peruntukkannya; mis: benda wakaf

• Karena tujuan yang dilarang à narkotika

• Karena tujuan yg bertentangan dg kesusilaan, ketertiban umum, dsb.

Benda Dapat di bagi dan tidak dapat dibagi

�  Terletak pada pemenuhan prestasi suatu perikatan

�  Benda dapat dibagi à pemenuhannya dapat sebagian-sebagian. Sebaliknya benda yang tidak dapat dibagi karena akan berubah nama dan fungsinya;

Misal: beras, uang, pasir, kertas, dll

Misal: binatang, mobil, kapal, buku

Page 41: Materi Hukum Perdata

41

Benda Terdaftar dan Tidak Terdaftar �  Benda terdaftar

�  Terletak pada pembuktian kepemilikannya, untuk ketertiban umum, dan kewajiban membayar pajak

�  Mudah untuk dilacak kepemilikannya

�  Benda tidak terdaftar �  Sulit untuk pembuktiannya �  Tidak terlalu berpengaruh kepada ketertiban

umum, dan pembayaran pajak

Asas-asas Hukum Benda

1. Aturannya Merupakan Hukum Pemaksa (Hukum Yang tidak dapat Disimpangi)/ Dwingend-Recht)

à berarti bahwa atas suatu barang hanya bisa diadakan hak kebendaan sebagaimana yang disebut dalam UU, kecuali terhadap:

' psl 674 BW

' psl 1165 BW

2. Dapat/Bisa dipindahkan

à semua hak kebendaan dapat dipindah tangankan kecuali hak pakai dan hak mendiami. Berlakunya bisa dipindahkan dibatasi oleh pasal 1337 BW, jika tujuannya bertentangan dengan kesusialaan, maka perjanjian yang dibuat tidak berlaku (batal)

3.  Asas Individualiteit à yang menjadi objek hak kebendaan adalah barang-barang tertentu (individuel bepaald). Seseorang hya dapat jadi pemilik dari barang yg berujud yg merupakan kesatuan, seperti rumah, mebel, hewan

4.  Asas Totaliteit à mengandung arti hak kebendaan senantiasa melekat atas keseluruhan daripada objeknya

5.  Asas tidak dapat dipisahkan (Onsplitsbaarheid) à pemilik tdk dpt memindahtangankan sebagian wewenang yg termasuk hak kebendaan yg ada padanya

6.  Asas Prioriteit à semua hak kebendaan memberikan hak (wewenang) yg sejenis dg wewenang eigendom, meskipun luasnya berbeda . Hak a tas barang o rang l a in , didahulukandaripada hak eigendom (hak milik)

Asas prioritas tidak dikuatkan dan bisa diterobos

7.  Asas Percampuran (asas Vermenging) àsemua hak kebendaan terbatas wewenangnya, hanya mungkin atas barang orang lain, dan tidak mungkin atas barang milik sendiri.

8.  Asas Publiciteit à hak kebendaan atas benda2 tdk bergerak, mengenai penyerahan dan pembebanannyaberlaku kewajiban untuk didaftarkan dalam daftar umum, sedangkan yang berkaitan dg benda bergerak, tdk perlu didaftarkan.

9.  Asas Perlakuan yg berbeda terhadap benda Bergerak dan benda Tidak Bergerak à berhubungan dengan penyerahan, pembebanan, bezit, kedaluarsa.

Page 42: Materi Hukum Perdata

42

10. Sifat perjanjiannya à hak kebendaan seperti gadai, hipotek dsb, didahului dg adanya perjanjian, yaitu perjanjian yang zakelijk, perjanjian kebendaan yg terdapat dalam Buku III KUHPerdata/BW yg bersifat kausal dan merupakan perjanjian obligatoir.

Perjanjian Zakelijk à selesainya perjanjian maka tujuan pokoknya sudah tercapai yaitu adanya hak kebendaan.

Perjanjian obligatoir à hak baru beralih jika telah terjadi penyerahan terlebih dahulu.

Hak Kebendaan (Zakelijk Recht)

1.  Pengertian Hak Kebendaan à suatu hak yg memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda, yg dipertahankan terhadap setiap orang (Subekti)

menurut Sri Soedewi MS, hak kebendaan à hak mutlak atas suatu benda dimana hak itu memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda dan dapat dipertahankan terhadap siapapun juga.

Riduan Syahrani à hak kebendaan yaitu hak yg memberikan kekuasaan secara langsung kepada seseorang yg berhak untuk menguasai suatu benda di dalam tangan siapapun juga benda tsb berada.

Hak kebendaan bersifat mutlak à hak seseorang atas benda tsb dapat dipertahankan terhadap siapapun juga, bahkan setiap orang harus menghormatiinya.

Hak kebendaan memberikan kekuasaan atas suatu benda, dimana hak kebendaan tetap berhubungan dgn bendanya, meskipun ada campur tangan dari pihak luar.

Ciri-ciri Hak Kebendaan

1. Merupakan hak Mutlak 2. Mempunyai Zaaks Gevolg

3. Bersistem 4. Mempunyai Droit de preference

5. Mempunyai macam-macam actie 6. Dialihkan dengan cara sendiri

Page 43: Materi Hukum Perdata

43

Macam Hak Kebendaan

1.  Hak Kebendaan yang memberi kenikmatan (zakelijk genotsrecht). Terbagi atas

•  Hak kebendaan yg memberikan kenikmatan atas bendanya sendiri. Mis; hak bezit, hak milik (eigendom)

•  Hak kebendaan yg memberikan kenikmatan atas benda orang lain. Mis; hak opstal, erfpacht, pengabdian pekarangan, hak memungut hasil, hak pakai, hak mendiami.

2.  Hak Kebendaan memberikan jaminan (Zakelijk zakenheidsrecht). Misalnya, gadai, hipotek

1. Erfdienstbaarheid (servituut) 2. Hak opstal 3. Hak erfacht 4. Vruchtgebruik

1.  Pasal 1150 KUHPerdata 2.  Untuk benda bergerak 3.  Hak accessoir 4.  Orangnya harus “bekwaam” (cakap

bertindak sendiri mnrt hukum) 5.  Lahir setelah adanya penyerahan bezit 6.  Hak dan kewajiban

Hak-hak Kebendaan di atas Benda orang lain

Pand

Hypotheek 1.  Pasal 1162 KUHPerdata 2.  Untuk benda tidak bergerak 3.  Hak accessoir 4.  Hanya dapat diberikan kepada pemilik

benda tsb (psl 1168 KUHPerdata)

Hak untuk memberikan kekuasaan atas suatu barang sebagai jaminan

1.  Memberikan kekuasaan langsung atas suatu benda 2.  Dapat dipertahankan 3.  Bersifat melekat (mengikuti bendanya) 4.  Pemegang pertama lebih didahulukan

�  Hak Servituut à hak pekarangan yaitu suatu beban yg diletakkan atas pekarangan milik orang lain (bisa mengizinkan/suatu kewajiban).

�  Hak opstal à suatu hak kebendaan utk memiliki bangunan atau tanaman di atas tanah orang lain.

�  Hak erfpacht (hak guna usaha) à suatu hak kebendaan utk menarik penghasilan seluas-luasnya utk waktu yg lama dari sebidang tanah milik orang lain.

�  Hak Vruchtgebruik à suatu hak kebendaan utk dapat memungut hasil dari tanah milik orang lain.

Cara Memperoleh Hak Kebendaan

1.  Bezit à menurut pasal 538 KUHPerdata

•  Secara Occupation (menduduki benda tsb)

•  Secara Traditio (penyerahan bendanya)

3.  Eigendom (Hak Milik)

•  Sesuai dengan pasal 584 BW

•  Lampau Waktu (pasal 610 BW)

•  Pewarisan

•  Pencabutan hak atas benda

Page 44: Materi Hukum Perdata

44

Cara memperoleh Hak Kebendaan secara

Umum 1.  Dengan Pengakuan

2.  Dengan Penemuan

3.  Dengan Penyerahan

4.  Dengan Daluarsa

5.  Dengan Pewarisan

6.  Dengan Penciptaan

7.  Dengan Cara Ikutan

Cara Memperalihkan Hak Kebendaan

Levering (penyerahan) à sesuai dengan sifat benda yg akan diserahkan.

Syarat-syaratnya:

a) Harus ada perjanjian

b)  Harus ada titel (alas hak)

c) Dilakukan oleh yg berwenang

d)  Ada penyerahan nyata

Hapusnya Hak Kebendaan 1.  Lenyapnya benda tersebut; 2.  Karena dipindahtangankan; 3.  Karena Pelepasan Hak; 4.  Karena Daluarsa (lampau waktu); 5.  Karena Pencabutan Hak, dilakukan

dengan cara: a)  Berdasarkan UU b)  Untuk kepentingan Umum c)  Memberikan ganti rugi yang layak

Hak Milik �  Pasal 570 KUHPerdata � Merupakan hak paling utama à dapat

menguasai sebebas-bebasnya; menikmati sepenuhnya; tidak dapat diganggu gugat oleh siapapun (dilakukan dengan cara yang wajar)

�  Penggunaan dan pengusaan hak milik dibatasi oleh kepentingan orang lain.

Page 45: Materi Hukum Perdata

45

Pembatasan Penggunaan Hak Milik

1.  Tidak bertentangan dengan UU

2.  Tidak menimbulkan gangguan terhadap orang lain;

3.  Tidak menyalahgunakan hak (misbruik van recht) dengan kriteria : perbuatan tsb tidak masuk akal (tidak ada kepentingan yang berharga; perbuatan tsb dilakukan dengan maksud untuk merugikan orang lain.

4.  Dibatasi oleh hukum bertetangga

5.  Dapat dicabut karena kepentingan umum.

Ciri-ciri hak milik 1.  Hak utama à hak pangkal (originair

recht) à tidak ada hak lain tanpa adanya hak milik.

2.  Utuh dan lengkap; 3.  Tetap (tidak lenyap) oleh hak

kebendaan lain;

Cara memperoleh hak milik 1.  Pembentukan benda 2.  Memungut hasil 3.  Pecabutan hak (onteigening)à bagi

penguasa 4.  Perampasan (verbeurdverklaring) à

penguasa terhadap barang sitaan/bb yang dijadikan alat untuk melakukan kejahatan

5.  pembubaran suatu badan hukum

Cara memperoleh Hak milik dari sudut sifatnya

1.  Secara Originair (asli) à bukan berasal dari milik orang lain yg terlebih dahulu memilikinya.

2.  Secara derivatief à berasal dari orang lain yang lebih dahulu memilikinya (adanya bantuan orang yang mendahuluinya) ada 2 macam yaiyu: a)  Berdasarkan alas hak umum à ahli waris, suami dan

isteri, anggota badan hukum yang dibubarkan, negara terhadap benda yang terlantar;

b)   Berdasarkan alas hak khusus à pembeli setelah adanya levering dalam perjanjian jual beli. dsb

Page 46: Materi Hukum Perdata

46

Hak Memungut Hasil (Vruchtgebruik) �  Adalah hak untuk memungut hasil dari benda

milik orang lain, seolah-olah benda tsb milik sendiri dengan kewajiban untuk menjaga benda

�  Terjadi karena perjanjian, penghibahan, surat wasiat, verjaring

�  Kewajiban pemegang hak memungut hasil: 1.  Permulaan memungut hasil 2.  Selama memungut hasil 3.  Berakhirnya hak memungut hasil

Berakhirnya hak memungut hasil 1.  Karena meninggalnya pemegang hak

tersebut 2.  Habisnya waktu 3.  Pemegang hak berubah menjadi pemilik 4.  Pemegang hak melepaskan haknya; 5.  Verjaring (selama 30 th tidak

mempergunakan); 6.  Karena musnah/binasanya benda

Hak Pakai/Hak Mendiami �  Pasal 821 KUHP

�  Hanya untuk sipemakai dan anggota keluarganya

�  Pemakai tidak boleh menyewakan atau menyerahkan kepada orang lain;

�  Terhadap binatang à boleh mempekerjakannya, memungut hasilnya untuk keluarga, tetapi tidak boleh memiliki anaknya.

�  Hak Mendiami hanya untuk rumah

Hak Kebendaan lain

1.  Hak Privilegie à menurut psl 1134 KUHPerdata suatu hak yg oleh UU diberikan kepada seorang yg berpiutang sehingga tingkatnya lebih tinggi daripada orang berpiutang lainnya, semata-mata didasarkan atas sifat piutangnya.

•  Alasan hak privilegie karena droit de suite, dan pengaturannya bersama dg pand dan hipotek

2.  Hak Retentie à hak untuk menahan suatu barang, sampai piutang yg bertalian dg benda tsb dilunasi. Ada persamaan dg hak gadai yaitu sama-sama memberikan jaminan dan bersifat accesoir.

Page 47: Materi Hukum Perdata

47

Akibat hukum Hak Privilegie à mendapat jaminan untuk lebih didahulukan pelunasannya. Terbagi 2 yaitu privilegie khusus dan umum

Hak Retentie à pemegang hak retentie tidak dapat dipandang sebagai hak kebendaan, karena hanya mempunyai kewenangan untuk memegang bendanya, bila bendanya jatuh pada orang lain, maka hak retentienya menjadi hapus.

Hak retentie tidak dapat dipisahkan, artinya dg dibayarnya sebagian hutang, tidak mengakibatkan hapusnya hak retentie

PRIVILEGE (PIUTANG-PIUTANG

YANG ISTIMEWA)

Khusus •  Biaya-biaya perkara yang telah dikeluarkan •  Uang-uang sewa dr benda yang tdk bergerak •  Harga barang begerak yang belum dibayar

(jika disita) 4.  Biaya yang dikeluarkan untuk menyelamatkan suatu benda 5.  Biaya pembuatan suatu benda yang belum dibayar

Umum 1.  Biaya eksekusi dan biaya lain untuk

menyelamatkan kekayaan 2.  Ongkos penguburan dan ongkos

pengobatan selama sakit 3.  Penagihan karena pembelian bahan

makanan untuk keperluan orang yang berutang (selama 6 bulan)

4.  Penagihan-penagihan

HAK REKLAME

1.  Diatur dalam pasal 1145 KUHPerdata 2.  Dianggap sebagai suatu hak penagihan dari seorang yang berpiutang 3.  Dalam hal pembeli pailit, maka hak reklame dilakukan dengan

•  Tidak mengingat apakah jual beli dilakukan dg tunai atau kredit •  Barang disimpan oleh pihak ketiga •  Dalam waktu 60 hari setelah barang ditaruh di rumah si pembeli

4.  Jika pembeli sudah mengaseptir suatu wesel, maka penjual kehilangan haknya untuk membatalkan. Kecuali telah dilakukan pembayaran dari separuh harga barang.

5.  Jika barang digadaikan, si penjual dapat memintanya kembali,

Merupakan hak penjual untuk membatalkan Perjanjian Jual beli Sebelum pelunasan harga barang dilakukan.

1.  Hak-hak atas tanah •  Hak milik, hak guna usaha, hak guna

bangunan, hak pakai, hak sewa, hak membuka tanah, hak memungut hasil hutan, hak-2 lain

2.  Hak atas Air dan ruang angkasa •  Hak guna air, hak pemeliharaan dan

penangkapan ikan, hak guna ruang angkasa

Hak-hak Kebendaan menurut UU No 5/1960

Mencabut Buku II KUHPerdt sepanjang

yang mengenai bumi, air, serta kekayaan alam

yang terkandung didalamnya,

kecuali ketentuan2

mengenai hipotik.

Page 48: Materi Hukum Perdata

48

UU NO 5/1960 (pasal 19) menyatakan bahwa: 1.  Utk menjamin kepastian hukum à diadakan

pendaftaran tanah di seluruh wilayah RI à dg PP No 10/1961.

2.  Pendaftaran meliputi: •  Pengukuran, perpetaan dan pembukuan tanah; •  Pendaftaran hak2 atas tanah dan peralihannya; •  Pemberian surat-surat, tanda bukti hak à seabagi

alat bukti yg kuat.

3.  Diselenggarakan dg mengingat keadaan negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas sosial ekonomis serta kemungkinan penyelenggarannya;

4.  Dlm PP diatur biaya2 ybs, (dg kettn rakyat yg tdk mampu à bebas

Leasing �  Setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam

bentuk penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan, untuk suatu jangka waktu tertentu, berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala, disertai dengan hak pilih (optie) bagi perusahaan tersebut untuk membeli barang-barang modal yang bersangkutan atau memperpanjang jangka waktu leasing berdasarkan nilai sisa yang telah disepakati bersama

Buku III HUKUM PERIKATAN

(VERBITENISSEN RECHT)

Hukum Perikatan (Verbintenissenrecht)

Dalam KUHPerdt /BW à Perikatan à pasal 1233

1. Perutangan

2. Perjanjian

3. Perikatan à lebih tepat

Diterjemahkan

Page 49: Materi Hukum Perdata

49

Kenapa memakai istilah PERIKATAN ?

�  Hal yang mengikat dapat berupa Peristiwa hukum yang berupa: 1. Perbuatan à mis jual beli, hutang

piutang 2. Kejadian à mis kelahiran,

kematian; 3. Keadaan à mis pekarangan

berdampingan, rumah susun.

SISTEM BUKU KE III KUHPERDATA

1.  BAGIAN UMUM Ø  Memuat peraturan yang berlaku bagi perikatan umum Ø  Misalnya tentang lahir, hapus, macam-macam perikatan

2.  BAGIAN KHUSUS Ø  Memuat peraturan mengenai perjanjian yang banyak di

Pakai dalam masyarakat dan sudah mempunyai nama.

Asas Kebebasan (psl 1338 BW)

Menganut sistem Terbuka

BUKU KE III KUHPERDATA

A

B C

1. PENGATURAN

2. PENGERTIAN

3. UNSUR-UNSUR PERIKATAN

4. SUMBER PERIKATAN

5. JENIS PERIKATAN

PERIKATAN

�  Diatur dalam buku ke III KUHPerdata.

Pengaturan

•  Rumusan à menurut Ilmu Hukum Perdata, perikatan adalah hubungan hukum yang terjadi di antara 2 (dua) orang atau lebih, yang terletak di dalam lapangan harta kekayaan, dimana pihak yang satu berhak atas prestasi dan pihak lainya wajib memenuhi prestasi itu

Pengertian

Page 50: Materi Hukum Perdata

50

1.  HUBUNGAN HUKUM

2.  DALAM LAPANGAN HARTA KEKAYAAN

3.  PARA PIHAK

4.  PRESTASI

UNSUR PERIKATAN �  Tiap-tiap perikatan dilahirkan, baik karena persetujuan, baik karena undang-undang

SUMBER PERIKATAN Pasal 1233 KUHPerdt

1. Dari UU à Pasal 1352 KUHPerdt “Perikatan yang dilahirkan dari UU, timbul dari UU saja (uit de wet allen) atau dari UU sebagai akibat perbuatan orang (uit de wet ten gevolge van’s mensen toedoen)”

2. Pasal 1353 KUHPerdt “Perikatan-perikatan yang dilahirkan dari UU sebagai akibat perbuatan orang, timbul dari perbuatan halal atau dari perbuatan melawan hukum (onrechtmatige daad)

1)  Memberikan sesuatu (geven)

2)  Berbuat sesuatu (deen)

3)  Tidak Berbuat sesuatu (of niet-deen)

Objek Perikatan (Prestasi)

1.  Timbul dan bertalian dengan perikatan yang lahir dari UU 2.  Harus tertentu sesuai dengan yg disyaratkan dalam pasal

1320 KUHPerdt 3.  Kemungkinan objektif dan kemungkinan yg subjektif 4.  Objek perikatan harus diperbolehkan

Syarat-syarat prestasi

Macam Perikatan menurut Ilmu Pengetahuan

1.  Menurut Isinya a) Perikatan Positif dan negatif b)  Perikatan Sepintas Lalu dan

Berkelanjutan c) Perikatan Alternatif d)  Perikatan Fakultatif e) Perikatan Generik dan Specifik f)   Perikatan yang dapat dibagi dan yang

tidak dapat dibagi

Page 51: Materi Hukum Perdata

51

2. Menurut Subjeknya a) Perikatan tanggung

Menanggung b)  Perikatan Pokok dan Tambahan

3. Menurut Mulai Berlaku dan Berakhirnya a) Perikatan Bersyarat b)  Perikatan dengan Ketetapan

Waktu

Macam Perikatan Menurut UU

1.  Perikatan Bersyarat

2.  Perikatan dengan Ketetapan Waktu

3.  Perikatan Manasuka

4.  Perikatan Tanggung Menanggung

5.  Perikatan yang dapat dibagi dan tidak dapat dibagi

6.  Perikatan dengan ancaman hukuman

Hukum Perjanjian (Bernama/Tertentu

Hukum Perjanjian (Tidak Tertentu)

Sepakat Kecakapan Suatu Hal Tertentu

Suatu Sebab yang Halal

Pasal 1320 KUHPerdt (sahnya perjanjian)

mereka yg mengikatkan diri

Untuk membuat suatu perikatan

Syarat Subjektif Syarat Objektif

Buku III KUHP Hukum Perikatan

Sebab-sebab debitur tidak melakukan kewajibannya ada 2 macam yaitu:

1. Ada kesalahan pada debitur 2.  Karena ada overmacht/

keadaan darurat.

Page 52: Materi Hukum Perdata

52

Menurut pasal 1234 KUHPerdata, prestasi adalah sesorang yang mengadakan perjanjian harus menyerahkan sesuatu, melakukan sesuatu dan tidak melakukan sesuatu,

�  Jika tidak memenuhi hal-hal di atas, maka disebut wanprestasi, yaitu: tidak melakukan apa yang d isanggupi , melaksanakan te tap i t idak sebagaimana yang diperjanjikan, melakukan apa yang diperjanjikan tetapi terlambat, melakukan sesuatu yang tidak boleh dilakukan.

Wanprestasi Kapan seorang Debetur dikatakan Wanprestasi ?

� Dilihat dari Prestasinya (pelaksanaan kewajibannya);

� Dari waktunya à seketika

1.  D e b i t u r s a m a s e k a l i t i d a k melaksanakan prestasi;

2.  D e b i t u r t i d a k s e l e s a i d a l a m melaksanakan prestasi;

3.  D e b i t u r t e r l a m b a t d a l a m melaksanakan prestasi

4.  Debitur salah/keliru dalam melakukan prestasinya

Bentuk-bentuk wanprestasi �  Sesuatu yang timbul karena adanya kesalahan dari

Debitur, yang berakibat pada pemenuhan prestasi tidak sesuai dengan yang diperjanjikan à wanprestasi

�  Akibatnya: 1.  Debitur harus mengganti kerugian; 2.  Benda yg mejd objek perjanjian, menjadi

tanggungan D sejak terjadi kelalaian; 3.  Terjadi peralihan resiko; 4.  Pembatalan kontrak.

Akibat wanprestasi

Page 53: Materi Hukum Perdata

53

Unsur-unsur kesalahan: 1.  Perbuatan yg dilakukan oleh debitur dapat

disesalkan 2.  Perbuatan itu dapat diduga sebelumnya

a)  Dalam arti Objektif à yg menjadi ukuran adalah menurut orang secara normal

b)   Dalam arti Subjektif à yg menjadi ukuran adalah pendapat orang yang ahli

3.  Dapat diminta untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya

Kesalahan (Schuld) 1.  Kesengajaan

Ø  perbuatan yang dilakukan memang diketahui dan dikehendaki oleh debitur.

Ø  Meskipun diketahui dan dikehendaki, tidak perlu harus tertuju kearah untuk merugikan orang lain, tp cukup hanya diketahui bhw perbtn tsb akan dapat merugikan orang lain.

2.  Kelalaian Ø  Orang tidak mengetahui bahwa akibat itu akan

timbul, tetapi hya mengetahui adanya kemungkinan bahwa akibat itu akan timbul. à ada kelalaian à karena ada kesengajaan à pasal 1453 KUHPerdt

Luasnya Kesalahan

Keadaan Memaksa

(Force Majeur)

Pengertian �  Yaitu suatu keadaan yang terjadi di luar kemampuan

(kekuasaan), tidak dapat diketahui sebelumnya (pada waktu membuat perjanjian), dan memaksa, sehingga prestasi tidak bisa dipenuhi/dilaksanakan.

Unsur-unsurnya: 1.  Tidak dipenuhinya prestasi karena terjdi peristiwa

yang memusnahkan benda objek perjanjian 2.  Tidak dipenuhinya prestasi karena terjadi suatu

peristiwa yang menghalangi perbuatan D untuk melaksanakan prestasi.

3.  Terjadi suatu peristiwa tersebut tidak dapat diketahui/diduga pada waktu membuat perjanjian.

Page 54: Materi Hukum Perdata

54

Syaratnya: �  harus bersifat mutlak (absolut) misalnya bencana

alam.

�  bersifat relatif: seperti adanya kebijaksanaan pemerintah, krisis ekonomi

1.  Jika barang yg dimaksud dlm perjanjian musnah di luar kesalahan D, maka pelaksanaan perjanjian tidak dpt dituntut.

2.  Hakim harus dapt mempertimbangkan apakah D tsb, tidak mungkin lagi melaksanakan perjanjian.

� Pasal 1243 KUHPerdt à ganti kerugian karena tidak dipenuhinya prestasi, baru bisa dituntut/menjadi kewajiban Debetur, setelah dinyatakan lalai memenuhi prestasinya.

� K e r u g i a n a d a l a h à k e h i l a n g a n keuntungan yang diperkirakan, sehingga Debetur wajib mengganti sejak Debetur dinyatakan lalai.

Ganti Kerugian

1.  O n g k o s / b i a y a y a n g t e l a h dikeluarkan

2.  Kerugian sesungguhnya karena kerusakan, kehilangan benda milik K akibat kelalaian D

3.  Bunga atau keuntungan yang diharapkan.

Unsur Kerugian �  Dalam pelaksanaan pembayarannya, tidak harus ada

ketiga unsur di atas.

�  Ganti kerugian harus berupa uang, bukan barang, kecuali jika diperjanjikan lain.

�  Untuk melindungi debetur dari tuntutan sewenang-wenang K, UU memberikan pembatasn ganti kerugian yang harus dibayar oleh D akibat kelalaiannya, yg meliputi:

�  Kerugian yg dapat diduga ketika membuat perjanjian (psl 1247 KUHPerdt)

�  Kerugian sebagai akibat langsung dari wanprestasi

�  Bunga, dalam hal terlambat membayar sejumlah hutang.

Page 55: Materi Hukum Perdata

55

• Penggantian kerugian hanya terhadap hal tidak dipenuhinya perjanjian.

• KUHPerdt tidak mengatur tentang ganti rugi yang timbul

karena onrechtmatigeaad.

Yg lazim digunakan adalah à uang

�  Alasannya: �  Diatur dalam BW atau Rv �  Pendapat umum à uang merupakan alat pembayaran yg

praktis dalam bentuk dan ujud yg paling sedikit menimbulkan selisih.

�  Dalam Onrechtmatige daad à tidak hanya uang, tetapi juga ada bentuk lain yaitu; pemulihan kepada keadaan semula, larangan untuk mengulangi.

�  Jumlah ganti rugi �  diatur oleh UU �  ditentukan oleh pihak2 ybs �  ditentukan oleh K, harus = seperti D memenuhi

kewajibannya

Bentuk Ganti Rugi

RESIKO menurut Soebekti, SH,

�  Kewajiban untuk memikul kerugian jika ada suatu kejadian di luar kesalahan salah satu pihak yang menimpa benda yang menjadi objek perjanjian

�  Pasal 1237 BW à suatu perjanjian hanya meletakkan kewajiban pada salah satu pihak saja.

�  J ika l a la i da lam menyerahkan /ma lakukan kewajibannya, maka sejak itu resiko ditanggung oleh pihak ybs, meskipun seharusnya dia dapat dibebaskan dari resiko, jika dapat membuktikan.

RESIKO

�  Resiko dalam jual beli à sejak perjanjian ditutup, barang sudah menjadi tanggungan pembeli, meskipun belum diserahkan dan masih berada di tangan penjual.

�  Jika barang musnah/rusak, maka penjual masih dapat menagih harganya kepada pembeli.

�  Dalam perjanjian pertukaran barang, ada perbedaan resiko à pasal 1545 KUHPerdt

Resiko dalam Perjanjian Timbal Balik

Page 56: Materi Hukum Perdata

56

Kuis 3 Juni 2007 Transaksi sewa jasa (profesi) antara A dan B disepakati pembayarannya dalam kurs US $. Beberapa waktu setelah transaksi disepakati, pada saat B ditagih, hanya mau membayar dengan Rupiah. Karena kurs selalu berubah-ubah, maka kurs mana yang dipergunakan ? (saat transaksi / saat pemberian jasa / saat penagihan / pembayaran - kurs jual / kurs beli / kurs tengah)

Berikan pendapat anda untuk menyelesaikan kasus di atas.

�  DEFENISI

�  BENTUK

�  ASAS-ASAS PERJANJIAN

�  JENIS – JENIS PERJANJIAN

�  SYARAT-SYARAT PERJANJIAN

�  AKIBAT PERJANJIAN

�  BERAKHIRNYA PERIKATAN

PERJANJIAN

Pasal 1313 BW

“suatu persetujuan adalah suatu perbuatan dengan mana 1 (satu) orang atau lebih mengikatkan dirinya terhadap 1 (satu) orang lain atau lebih”

Menurut sarjana à defenisi ini terlalu tidak lengkap dan terlalu luas. -  Hanya sepihak -  Kata perbuatan mencakup juga tanpa konsensus -  Pengertian Perjanjian terlalu luas -  Tanpa menyebut tujuan

Defenisi

Menurut Abdulkadir Muhammad, SH

� Perjanjian adalah “suatu persetujuan dengan mana dua orang atau lebih mengikatkan diri untuk melaksanakan suatu hal mengenai harta kekayaan”.

Defenisi

Page 57: Materi Hukum Perdata

57

Umumnya perjanjian tidak terikat kepada bentuk tertentu, boleh lisan dan tertulis (sebagai alat bukti).

UU juga menentukan suatu bentuk tertentu, shg jika bentuk tersebut tidak diikuti, maka perjanjian menjadi tidak sah.

BENTUK PERJANJIAN

1.  ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK 2.  ASAS PELENGKAP

3.  ASAS KONSENSUAL 4.  ASAS OBLIGATOR

5.  ASAS PERSAMAAN HUKUM 6.  ASAS KESEIMBANGAN

7.  ASAS KEPASTIAN HUKUM 8.  ASAS KEPATUTAN

ASAS-ASAS PERJANJIAN

1.  Perjanjian timbal balik dan sepihak

2.  Perjanjian bernama (benoemd) dan tidak bernama (onbenoemde Overeencomst)

3.  Perjanjian Obligator dan Kebendaan

4.  Perjanjian Konsensual

5.  Perjanjian Riil

6.  Perjanjian Untung-untungan

JENIS-JENIS PERJANJIAN

Pasal 1320 KUHPerdata �  Untuk sahnya suatu persetujuan

diperlukan 4 syarat yaitu: 1.  Sepakat mereka yang mengikatkan diri 2.  Cakap untuk membuat suatu perikatan 3.  Suatu hal tertentu 4.  Suatu sebab yang halal

Syarat-syarat Sah Perjanjian

Page 58: Materi Hukum Perdata

58

•  Yaitu perbuatan merealisasikan atau

memenuhi hak dan kewajiban yang telah diperjanjikan oleh para pihak, sehingga tercapai tujuan yang diinginkan.

•  Masing-masing pihak melaksanakan perjanjian dengan sempurna sesuai dengan apa yg telah disetujui untuk dilakukan.

Pelaksanaan Perjanjian

�  Perjanjian à persetujuan kedua belah pihak, maka jika akan ditarik atau dibatalkan juga harus disetujui oleh para pihak.

�  Jika mempunyai alasan yg cukup, oleh UU diperbolehkan, dg alasan sbb:

1.  Perjanjian bersifat terus menerus, berlakunya dapat dihentikan secara sepihak.

2.  Perjanjian sewa rumah; 3.  Perjanjian pemberian kuasa (lastgeving)

2) Tidak Dapat ditarik Secara Sepihak

•  Yang dimaksud à ukuran objektif untuk menilai pelaksanaan perjanjian, apakah dengan mengindahkan norma kepatutan dan kesusilaan, atau perjanjian sudah berjalan sesuai dengan ketentuan perUU-an.

•  Norma kepatutan à Sesuai dengan kepantasan, kelayakan, kesesuaian, dsb.

•  Norma kesusilaan à kesopanan

3) Pelaksanaan dengan Itikad Baik

- menyanggupi menyerahkan hak milik kpd orang lain - Terjadi : kalau sudah ada persetujuan - Timbul hak dan kewajiban - Pihak pertama menyerahkan barang - Pihak kedua : membayar harga barang

- menyanggupi menyerahkan suatu benda untuk dipakai selama jangka waktu tertentu. - Terjadi : kalau sudah ada persetujuan - Timbul hak dan kewajiban

Perjanjian

Sewa Menyewa

Perjanjian Jual

Beli

Page 59: Materi Hukum Perdata

59

-  beberapa orang bermufakat untuk bekerja sama dalam lapangan ekonomi (untuk membagi keuntungan) -  hanya perlu kata sepakat, tidak harus tertulis, boleh lisan

- hak milik tetap berada pada pemiliknya - macamnya

1.  Pinjam barang yang tidak dapat diganti 2.  Pinjam barang yang dapat diganti

Perjanjian Pinjam

-  diatur dalam pasal 1666 BW -  salah satu pihak menyanggupi menyerahkan barang secara cuma-cuma - bersifat pemberian hadiah belaka (liberateit)

Pemberian atau Hibah (Schenking) Persekutuan

(Maatschap)

Schenking/Hibah Pasal 1666 BW

à Suatu perjanjian dimana pihak yg satu menyanggupi dengan cuma-cuma dan secara mutlak memberikan suatu benda pada pihak lain.

à Mengikat dengan segera dan tidak dapat dicabut kembali secara sepihak;

à Harus bertujuan memberikan hadiah belaka (liberaliteit)

Maatschap/Persekutuan à Suatu bentuk perjanjian, dimana beberapa orang bermufakat untuk bekerja bersama dalam lapangan ekonomi, dengan tujuan membagi keuntungan yang akan diperoleh;

àbentuk ke r jasama yang pa l ing sederhana, karena diperbolehkan seorang anggota menyumbangkan tenaganya saja;

à Tidak harus dalam bentuk akte dan boleh secara lisan saja.

Lastgeving/Pemberian Kuasa

Tanggungan Perorangan/Borgtocht

Dading/ Perjanjian Perdamaian

àSuatu bentuk perjanjian dimana pihak yg satu memberikan perintah kepada pihak lain dan menerimanya untuk melakukan suatu perbuatan hukum.

à Suatu perjanjian di mana satu pihak (borg) menyanggupi pada pihak lain (D) untuk menanggung pembayaran suatu hutang, jika si D tidak menepati janjinya;

à Suatu perjanjian accessoir, perjanjian pokoknya adalah pinjam meminjam uang yang ditanggung pembayarannya

à Suatu perjanjian dimana dua pihak membuat suatu perdamaian untuk mengakhiri suatu perkara dalam perjanjian, dimana masing2 pihak melepaskan haknya untuk sementara

à Harus tertulis.

Page 60: Materi Hukum Perdata

60

SURAT KUASA Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Tanda Pengenal KTP/SIM No. Alamat :

Memberikan kuasa penyerahan formulir permohonan untuk didaftarkan dalam register negara dan pengambilan Sertifikat Pelatihan Advokat di PERADI Jakarta, kepada :

Nama : Tempat/Tgl. Lahir : Tanda Pengenal KTP/SIM No. Alamat :

Demikian Surat Kuasa ini dibuat, untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Batam, 200

Penerima Kuasa Pemberi Kuasa Meterai 6.000,-

( ) ( )

Hibah Rumah

Saya (seorang suami) ingin menghibahkan rumah yang saya beli sebelum nikah kepada orang tua saya. Apakah saya perlu mendapat persetujuan isteri saya ?

12 Juli 2007 Tanya :

�  bagaimanakah membedakan antara perbuatan melanggar hukum (onrectmatiedaad) dan wanprestasi dalam sebuah perjanjian ?

1. KARENA PEMBAYARAN

2. PENAWARAN PEMBAYARAN TUNAI DIIKUTI DENGAN PENYIMPANAN BARANG

3. PEMBAHARUAN HUTANG

4. KOMPENSASI ATAU PERHITUNGAN TIMBAL BALIK

HAPUSNYA PERIKATAN

Page 61: Materi Hukum Perdata

61

5. PERCAMPURAN HUTANG

6. PEMBEBASAN HUTANG

7. HAPUSNYA BARANG /OBJEK PERJANJIAN

8. PEMBATALAN PERJANJIAN

9. BERLAKUNYA SYARAT BATAL

10. LEWAT WAKTU

Pasal 1382 KUHPerdata

Yang dimaksud dengan pembayaran adalah:

Setiap tindakan, untuk pemenuhan prestasi yang dilakukan oleh pihak yang mempunyai kewajiban.

Yang wajib membayar:

1.  Debetur

2.  Pihak yang mempunyai kepentingan

3.  Pihak ke tiga yg tidak mempunyai kepentingan (bertindak a/n debetur)

1. KARENA PEMBAYARAN

•  Pihak yang melakukan pembayaran à Debitur atau orang lain atas nama/kuasa khusus/pihak ke 3 à penjamin (borg)

•  Alat bayar yg digunakan umumnya à mata uang (asing/DN).

•  Pembayaran dilakukan di tempat yg ditentukan oleh para pihak. Jika tidak ditentukan, mk pembayaran dilakukan ditempat benda berada atau jika tidak ada, maka di tempat tinggal kreditur.

Pembayaran Pasal 1404 KUHPerdata •  Terjadi apabila: kreditur tidak bersedia menerima

prestasi yg dilakukan oleh debetur, maka debetur dapat menuntut pemutusan, pemenuhan perjanjian dan ganti rugi.

Misal: A pinjam uang kpd B dengan bunga 10 %/bln, selama 1 tahun. Pada bulan ke 3 A melunasi semua hutangnya, karena merasa rugi dengan pembayaran bunga yang tinggi. Akan tetapi, B tidak mau menerima pembayaran tersebut. Maka A dapat melakukan penawaran pembayaran tunai diikuti dengan penitipan barang.

2. PENAWARAN PEMBAYARAN TUNAI DIIKUTI DENGAN PENYIMPANAN BARANG

Page 62: Materi Hukum Perdata

62

Syarat supaya penawaran pembayaran tunai diikuti

dengan penitipan sah: 1.  Dilakukan kepada kreditur/kuasanya

2.  Dilakukan oleh debetur atau yg wenang membayar

3.  Mengenai semua uang pokok, bunga, biaya yg telah ditetapkan;

4.  Syarat dengan mana hutang dibuat telah terpenuhi;

5.  Waktu yg ditetapkan telah sampai;

6.  Penawaran pembayaran dilakukan ditempat yg telah ditetapkan atau yg telah disetujui;

7.  Penawaranpembayaran dilakukan oleh Notaris atau jurusita disertai dua orang saksi;

•  Pasal 1405 KUHPerdata •  Penawaran dilakukan oleh Notaris atau juru

sita + 2 orang saksi. Apabila kreditur menolak, mk dbtr dpt menggugat krdtr di depan Pengadilan agar penawaran tsb disahkan

•  Penawaran pembayaran tunai baru membebaskan dbtr dari perikatan, jika diikuti dengan penitipan barang/uang yang diserahkan di PN

Syarat-syarat Pembayaran Tunai

•  Syarat Penyimpanan àPasal 1406 •  Biaya Penyimpanan à pasal 1407

KUHPerdata •  Hak Debetur mengambil Titipan à psl 1408

KUHPerdata •  Hak Debetur gugur untuk mengambil

Titipan à 1409 KUPerdata •  Jangka waktu pembebasan Hutang à psl

1410 KUHPerdata •  Hak Kreditur gugur untuk mendapatkan

pembayaran à 1411 KUHPerdata

•  Bentuk Novasi àPasal 1413 KUHPerd. •  Syarat Novasi à 1414 KUHPerd. •  Dinyatakan secara Tegas à 1415 KUHPerd. •  Penunjukan Debetur baru à1416 KUHPerd. •  Pemindahan/Delegasi à 1417 KUHPerd. •  Kreditur tidak dapat menuntu Debetur dari

dibebaskannya hutang à1418 KUHPerd.

3. Pembaharuan Hutang (Novasi)

Page 63: Materi Hukum Perdata

63

•  Pasal 1425 KUHPerd. •  Terjadi jika 2 orang saling berhutang 1 pd yg lain,

dgn mana utang2 antr ke2 org tsb dihapuskan. Oleh UU ditentukan karena diantr mereka telah terjadi suatu perhitungan menghapuskan perikatannya.

•  Syaratnya: à pasal 1427 KUHPerd. •  Terjadinya perjumpaan hutang à 1429 KUHPerd.

4. Perjumpaan Hutang (Kompensasi)

�  Pasal 1436 KUHPerdt à terjadi demi Hukum

�  Yaitu: percampuran kedudukan (kualitas) dari pihak-pihak yang mengadakan perjanjian, sehingga kedudukan kreditur menjadi satu dgn kedudukan debetur, dan sebaliknya. Sehingga demi hukum, maka hapuslah perikatan di antara kedua belah pihak.

�  Dapat terjadi berdasarkan alas hak umum.

�  Contoh: kreditur meninggal dunia, dan ahli waris satu2nya hanya debetur.

�  Bisa juga karena alas hak khusus à jual beli

5. Percampuran Hutang

�  Yaitu: perbuatan / pernyataan kehendak dari K utk membebaskan D dari perikatan dan pernyataan tsb diterima oleh D

�  Harus dibuktikan à psl 1438 KUHPerdt

�  Bukti dengan cara à psl 1439 KUHPerdt

à pengembalian tanda piutang asli secara sukarela oleh K.

�  Pembayaran oleh Penanggung à psl 1443 KUHPerdt

6. Pembebasan Hutang

�  Pasal 1444 KUHPerdt à Force Majeur dan akibatnya.

�  Kewajiban Debetur à psl 1445 KUHPerdt

dan jk mempunyai hak2 atau tuntutan gantirugi, mengenai barang tsb, mk wajib diberikan kpd K

�  Beban pembuktian pada keadaan force majeur ada pada D

7. Hapusnya Barang/Objek Perjanjian

Page 64: Materi Hukum Perdata

64

� Pasal 1446 KUHPerdt à perjanjian yg dibuat oleh orang2 yg belum dewasa atau orang2 yg berada di bawah pengampuan àdapat dimintakan pembatalannya.

� Pihak2 yg meminta pembatalan, dapat menuntut ganti rugi, bunga dan biaya yg sudah dikeluarkan.

8. Pembatalan Perjanjian

Diajukan 5 (lima) tahun yang mulai berlaku: 1.  Dalam hal belum dewasa à sejak hari kedewasaan 2.  Dalam hal pengampuan à sejak pencabutan

pengampuan 3.  Dalam hal paksaan à sejak paksaan telah berhenti 4.  Dalam hal kekhilafan/penipuan à sejak diketahuinya

kekhilafan atau penipuan. 5.  Dalam hal kebatalan sesuai pasal 1341 KUHPerdt à

sejak dketahuinya bahwa kesadaran yg diperlukan untuk pembatalan itu ada

Pengajuan Tuntutan Pembatalan

Syarat Mengajukan Pembatalan mereka yg tidak cakap dalam Hukum à pasal 1447 / 1448 KUHPerdt. Akibat Hukum dari Pembatalan à 1449 KUHPerdt. Akibat Hukumnya à 1450 KUHPerdt. Pembatalan Perjanjian yg cacat syarat Subjektif à 1448 KUHPerdt. Akibat Hukum dari Pembatalan Perjanjian oleh mereka yg tidak Cakap à 1451 KUHPerdt. Pemulihan ke Keadaan Semula à 1452 KUHPerdt. Ganti rugi à 1453 KUHPerdt. Jatuh Tempo à 1454 KUHPerdt. Alasan-alasan untuk membatalkan perjanjian à1455 KUHPerdt. Tuntutan Ganti Pembayaran Batal à 1456 KUHPerdt.

�  Pasal 1265 KUHPerdt.

�  Yg dimaksud dengan syarat adalah ketentuan yang disetujui oleh kedua belah pihak dimana jika syarat tersebut dipenuhi, maka perjanjian tersebut hapus.

�  Syarat batal, pada asasnya selalu berlaku surut, sejak lahirnya perjanjian.

9. Berlakunya Syarat Batal

Page 65: Materi Hukum Perdata

65

�  Pasal 1946 KUHPerdt à lampau waktu bisa memperoleh atau dibebaskan dari suatu perikatan dengan syarat-syarat yang ditentukan oleh UU.

�  Macam lampau waktu: 1.  Untuk memperoleh hak milik atas suatu

benda (acquisitieve verjaring) 2.  Untuk dibebaskan dari suatu perikatan/

tuntutan (extinctieve verjaring)

10. Lampau Waktu/Daluarsa

�  Unsur yg harus dipenuhi dalam daluarsa untuk memperoleh hak milik:

1.  Ada itikad baik 2.  Ada alas hak yg sah 3.  Menguasai benda itu terus-menerus

selama 20 tahun tanpa ada yang menggugat , atau tanpa alas hak menguasai benda tersebut terus menerus s e l a m a 3 0 t a h u n t a n p a a d a y g menggugat.

PEMBUKTIAN DAN

LEWAT WAKTU �  Pemeriksaan di depan hakim, hanyalah terhadap

hal2 yg dibantah saja oleh pihak lawan yg harus dibuktikan;

�  Pasal 1865 BW; barang siapa mengajukan peristiwa2 berdasarkan suatu hak, diwajibkan membuktikan peristiwa2 guna pembantahan hak orang lain, diwajibkan juga membuktikan peristiwa2 itu.

PEMBUKTIAN (Verjaring)

Page 66: Materi Hukum Perdata

66

1.  Surat-Surat

2.  Kesaksian

3.  Persangkaan

4.  Pengakuan

5.  Sumpah

ALAT BUKTI Menurut UU, terbagi atas:

1. Akte, terbagi atas:

a. Akte Resmi (authentiek) à mempunyai kekuatan pembuktian yang sempurna.

yaitu: surat yang dibuat oleh atau di hadapan seorang pejabat umum yg menurut UU ditugaskan untuk itu.

misal: Notaris, hakim, jurusita Pengadilan, Pegawai Pencatatan Sipil, dsb.

b. Akte di bawah tangan

àtiap surat yg tidak dibuat oleh atau dengan perantaraan seorang pejabat umum.

misal; surat perjanjian atau sewa menyewa yang dibuat dan ditandatangani sendiri oleh para pihak yg mengadakan perjanjian.

jika para pihak tidak menyangkalà mempunyai kekuatan hukum yg = akte resmi.

2. Surat-surat atau tulisan lain à tulisan yg bukan akte, yg kekuatan pembuktiannya diserahkan pada pertimbangan hakim, dan mempunyai keleluasaan untuk mempercayai / tidak kebenarannya

Surat 1.

è  Merupakan cara pembuktian terpenting setelah pembuktian tulisan.

è  Harus mengenai peristiwa2 yg dilihat dgn langsung/dialami sendiri

è  Bukan kesimpulan yang ditarik sendiri dari peristiwa yg dilihat/dialami.

è  Bukan suatu alat pembuktian yg sempurna dan tidak mengikat hakim

è  Saksi yg mempunyai hubungan keluarga yg sangat dekat, dapat ditolak oleh pihak lawan untuk menjadi saksi, dan saksi jg dapat meminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberikan kesaksian.

è  Hakim tidak boleh mendasarkan putusan pada satu orang saksi saja, tetapi harus ditambah dengan alat pembuktian lain.

Kesaksian 2

èsuatu kesimpulan yg diambil dari suatu peristiwa yg sudah terang dan nyata, kemudian ditarik kesimpulan bahwa suatu peristiwa lain yg harus dibuktikan, juga telah terjadi.

èmacam persangkaan

1. Persangkaan menurut UU

àmerupakan suatu pembebasan dari kewajiban membuktikan sesuatu hal utk keuntungan salah satu pihak yg berperkara.

2. Persangkaan yang ditetapkan oleh hakim

àterdapat dalam pemeriksaan suatu perkara dimana utk pembuktian suatu peristiwa yg tidak bisa didapatkan saksi.

Persangkaan

3.

Page 67: Materi Hukum Perdata

67

àPengakuan termasuk suatu alat pembuktian, karena jika seorang sudah mengakui suatu hal, maka pihak lawan dibebaskan dari kewajiban utk membuktikan hal tsb.

àmenurut UU, suatu pengakuan yg dilakukan di depan hakim merupakan suatu pembuktian yg sempurna tentang kebenaran peristiwa yang diakui. Artinya hakim harus menerima, walaupun dia tidak percaya bahwa peristiea tsb benar-benar telah terjadi.

àada juga tergugat yg mengakui suatu peristiwa yg diajukan penggugat, tetapi sebagai pembelaan dia mengajukan suatu peristiwa lain yg menghapuskan dasar tuntutan tsb.

àdalam suatu hal UU melarang dipakainya pengakuan sebagai alat pembuktian, yaitu dalam suatu proses perkara yg diajukan seorang istri terhadap suaminya untuk mendapatkan pemisahan harta kekayaan.

Pengakuan 4. Ada 2 macam sumpah menurut UU yaitu:

1.  Sumpah menentukan (decissoire eed)

sumpah yg diperintahkan oleh salah satu pihak yg berperkara kepada pihak lawannya yang mempunyai kekuatan pembuktian yang memaksa, jika sumpah itu sudah diangkat.

jika pihak lawan mengangkat sumpah yg perumusannya disusun sendir i oleh pihak yg memerintahkan pengangkatan sumpah, ia akan dimenangkan. Sebaliknya jk ia tidak berani dan menolak, maka ia akan dikalahkan, dan sebaliknya

jika salah satu pihak yg berperkara memerintahkan suatu sumpah yang menentukan, maka hakim harus mempertimbangkan apakah dapat mengizinkan perintah mengangkat sumpah dilakukan dan berkeyakinan bahwa peristiwa yg dirumuskan dalam sumpah tsb, benar-benar telah terjadi.

Sumpah 5

2. Sumpah Tambahan à sumpah yg diperintahkan oleh hakim pada salah satu pihak yg berperkara, apabila hakim berpendapat bahwa dalam perkara tsb sudah terdapat suatu “permulaan pembuktian”, yg perlu ditambahkan dengan pengambilan sumpah, dan dipandang kurang memuaskan untuk menjatuhkan putusan atas dasar bukti2 yg sdh didapat.

à Hakim mempunyai keleluasaan untuk memerintahkan sumpah tambahan, tidak ada keharusan.

à Pihak yg diperintahkan hanya dapat mengangkat atau menolak, tetapi tidak bisa mengembalikan kepada pihak lawan.

Beda sumpah menentukan dengan sumpah tambahan adalah dari pihak yang memerintahkan:

Sumpah menentukan dimintakan oleh salah satu pihak dan pihak lainnya bisa mengembalikan kepada pihak yg meminta, sedangkan sumpah tambahan diperintahkan oleh hakim karena jabatannya.

LEWAT WAKTU/ KADALUARSA

VERJARING

Page 68: Materi Hukum Perdata

68

MacamLewat waktu

Lewat waktu suatu sarana hukum untuk memperoleh sesuatu atau suatu alasan untuk dibebaskan dari suatu perikatan dengan terpenuhinya syarat-syarat yg ditentukan oleh UU

1. Lewat waktu untuk memperoleh Hak Milik

2. Lewat waktu untuk dibebaskan dari suatu tuntutan

1. Lewat waktu untuk Memperoleh Hak Milik

Seorang bezitter yg jujur/mempunyai itikad baik, atas suatu benda yg tidak bergerak, dapat memperoleh suatu barang tak bergerak, suatu bunga atau suatu piutang lain.

Dengan menunjukkan suatu titel yg sah, maka lewatnya waktu 20 tahun, sejak ia menguasai benda tersebut,maka ia menjadi pemilik yg sah.

Misal: seseorang membeli tanah eigendom secara jujur dari seseorang yg sebenarnya tidak berhak untuk menjualnya. Dengan lewatnya waktu 20 thn dan tidak ada yg menuntut/ membantah, mk ia menjadi pemilik yg sah.

2. Lewat waktu sebagai alasan untuk dibebaskan dari

suatu kewajiban • Seseorang dapat dibebaskan dari suatu penagihan atau tuntutan hukum yaitu setelah lewat waktu tiga puluh tahun.

• Hal ini berarti ssesorang yg digugat untuk membayar hutang yang sudah lebih dari tiga puluh tahun lamanya, dapat menolak gugatan dengan mengajukan bahwa ia selama tiga puluh tahun belum pernah menerima tuntutan atau gugatan itu.

• Di samping itu pembebasan juga berlaku secara umum dari semua tuntutan ataupun tagihan setelah lewat waktu tiga puluh tahun tersebut.

•  Akan tetapi UUjg menetapkan scr khusus penagihan yg hapus dalam jangka waktu yg pendek, seperti; tagihan toko untuk keperluan sehari-hari ( 5 tahun)

Pelepasan Hak Rechtsverwerking

Dalam hal kadaluarsa atau verjaring, harus dibedakan dengan “pelepasan Hak” atau “rechtsverwerking” yaitu hilangnya hak seseorang karena lewatnya waktu, akan tetapi hal itu disebabkan karena sikap atau tindakan seseorang tsb menunjukkan bahwa dia tidak akan mempergunakan hak tsb.