hukum perdata

9
 JAWABAN TERGUGAT, JAWABAN TERGUGAT, EKSEPSI DAN EKSEPSI DAN REKONVENSI REKONVENSI 1 Oleh Oleh: YONI A. SETYONO, S.H., M.H. YONI A. SETYONO, S.H., M.H.

Upload: azhar-s-manur

Post on 04-Oct-2015

220 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

moga-moga berguna buat rekan-rekan yang membutuhkan

TRANSCRIPT

  • JAWABAN TERGUGAT, JAWABAN TERGUGAT, EKSEPSI DAN EKSEPSI DAN REKONVENSIREKONVENSI

    1

    REKONVENSIREKONVENSIOlehOleh::

    YONI A. SETYONO, S.H., M.H.YONI A. SETYONO, S.H., M.H.

  • JAWABAN (1)JAWABAN (1) Jawaban tergugat, rekonvensi dan eksepsi merupakan Jawaban tergugat, rekonvensi dan eksepsi merupakan persoalan yang harus dibahas secara bersama dan persoalan yang harus dibahas secara bersama dan sekaligus, oleh karena ketiga persoalan tersebut erat sekaligus, oleh karena ketiga persoalan tersebut erat sekali hubungannya dan pada umumnya diajukan secara sekali hubungannya dan pada umumnya diajukan secara bersamaan dengan jawaban tergugat.bersamaan dengan jawaban tergugat.

    Jawaban diajukan setelah upaya perdamaian yang Jawaban diajukan setelah upaya perdamaian yang dilakukan hakim tidak berhasil.dilakukan hakim tidak berhasil.

    Pasal 121 ayat (2) HIR jo. Pasal 145 ayat (2) RBg Pasal 121 ayat (2) HIR jo. Pasal 145 ayat (2) RBg menentukan bahwa pihak tergugat menentukan bahwa pihak tergugat dapatdapat menjawab menjawab

    2

    menentukan bahwa pihak tergugat menentukan bahwa pihak tergugat dapatdapat menjawab menjawab gugatan penggugat baik secara tertulis maupun lisan.gugatan penggugat baik secara tertulis maupun lisan.

    Namun dalam perkembangannya, jawaban diajukan oleh Namun dalam perkembangannya, jawaban diajukan oleh pihak tergugat secara tertulis.pihak tergugat secara tertulis.

    Bila dikehendaki jawaban yang diajukan tergugat secara Bila dikehendaki jawaban yang diajukan tergugat secara tertulis itu dijawab kembali oleh penggugat secara tertulis itu dijawab kembali oleh penggugat secara tertulis juga, yang disebut tertulis juga, yang disebut replikreplik. .

    Selanjutnya replik ini dapat dijawab kembali oleh pihak Selanjutnya replik ini dapat dijawab kembali oleh pihak tergugat, yang disebut tergugat, yang disebut duplikduplik..

  • JAWABAN (2)JAWABAN (2) Jawaban tergugat dapat terdiri dari 2 macam, yaitu:Jawaban tergugat dapat terdiri dari 2 macam, yaitu:1. Jawaban yang tidak langsung mengenai pokok 1. Jawaban yang tidak langsung mengenai pokok perkara, yang disebut dengan tangkisan atau perkara, yang disebut dengan tangkisan atau eksepsieksepsi..

    2. Jawaban yang langsung mengenai pokok perkara 2. Jawaban yang langsung mengenai pokok perkara ((verweer ten principaleverweer ten principale))

    Jawaban mengenai pokok perkara dapat dibagi lagi atas Jawaban mengenai pokok perkara dapat dibagi lagi atas dua kategori, yaitu:dua kategori, yaitu:

    3

    dua kategori, yaitu:dua kategori, yaitu:a. Jawaban tergugat berupa pengakuana. Jawaban tergugat berupa pengakuanPengakuan berarti membenarkan isi gugatan Pengakuan berarti membenarkan isi gugatan penggugat, baik sebagian maupuan seluruhnya. penggugat, baik sebagian maupuan seluruhnya. Pengakuan merupakan jawaban yang membenarkan Pengakuan merupakan jawaban yang membenarkan isi gugatan isi gugatan

    b. Jawaban tergugat berupa bantahanb. Jawaban tergugat berupa bantahanBila tergugat membantah, maka pihak penggugat Bila tergugat membantah, maka pihak penggugat harus membuktikannya. Bantahan (verweer) pada harus membuktikannya. Bantahan (verweer) pada dasarnya bertujuan agar gugatan penggugat ditolak.dasarnya bertujuan agar gugatan penggugat ditolak.

  • EksepsiEksepsi Eksepsi merupakan suatu tangkisan atau bantahan dari Eksepsi merupakan suatu tangkisan atau bantahan dari pihak tergugat terhadap gugatan penggugat yang tidak pihak tergugat terhadap gugatan penggugat yang tidak langsung menyentuh pokok perkara.langsung menyentuh pokok perkara.

    Eksepsi ditujukan kepada halEksepsi ditujukan kepada hal--hal yang menyangkut hal yang menyangkut syaratsyarat--syarat atau formalitas gugatan; yaitu jika gugatan syarat atau formalitas gugatan; yaitu jika gugatan yang diajukan mengandung cacat atau pelanggaran yang diajukan mengandung cacat atau pelanggaran formil yang mengakibatkan gugatan tidak sah yang formil yang mengakibatkan gugatan tidak sah yang karenanya gugatan tidak dapat diterima (karenanya gugatan tidak dapat diterima (inadmissibleinadmissible).).

    4

    karenanya gugatan tidak dapat diterima (karenanya gugatan tidak dapat diterima (inadmissibleinadmissible).).

    Tujuan pokok pengajuan eksepsi yaitu agar pengadilan Tujuan pokok pengajuan eksepsi yaitu agar pengadilan mengakhiri proses pemeriksaan tanpa lebih lanjut mengakhiri proses pemeriksaan tanpa lebih lanjut memeriksa materi pokok perkara. Pengakhiran yang memeriksa materi pokok perkara. Pengakhiran yang diminta melalui eksepsi bertujuan agar pengadilan diminta melalui eksepsi bertujuan agar pengadilan menyatakan gugatan tidak dapat diterima (menyatakan gugatan tidak dapat diterima (niet niet ontvankelijkontvankelijk).).

  • Jenis Eksepsi (1)Jenis Eksepsi (1) Pasal 125 ayat (2), 132 dan 133 HIR hanya Pasal 125 ayat (2), 132 dan 133 HIR hanya memperkenalkan eksepsi kompetensi absolut memperkenalkan eksepsi kompetensi absolut dan relatif. Namun, Pasal 136 HIR dan relatif. Namun, Pasal 136 HIR mengindikasikan adanya beberapa jenis eksepsi.mengindikasikan adanya beberapa jenis eksepsi.

    Dilihat dari Ilmu Hukum, jenis eksepsi terbagi Dilihat dari Ilmu Hukum, jenis eksepsi terbagi atas:atas:

    5

    atas:atas:

    1. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)

    2. 2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi KompetensiKompetensi

    3. 3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)

  • Jenis Eksepsi (2)Jenis Eksepsi (2)Add. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie)Add. 1. Eksepsi Prosesual (Processuele Exceptie) Yaitu jenis eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil gugatan.Yaitu jenis eksepsi yang berkenaan dengan syarat formil gugatan.

    Eksepsi Prosesual dibagi dua bagian, yaitu:Eksepsi Prosesual dibagi dua bagian, yaitu:

    1. 1. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi AbsolutEksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Absolut

    Eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri yang sedang Eksepsi yang menyatakan bahwa Pengadilan Negeri yang sedang melakukan pemeriksaan perkara tersebut dinilai tidak berwenang untuk mengadili melakukan pemeriksaan perkara tersebut dinilai tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karena persoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk perkara tersebut, karena persoalan yang menjadi dasar gugatan tidak termasuk wewenang pengadilan negeri tersebut melainkan wewenang badan peradilan lain, wewenang pengadilan negeri tersebut melainkan wewenang badan peradilan lain, misalnya PTUN atau Pengadilan Agama. misalnya PTUN atau Pengadilan Agama.

    Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan perkara berlangsung, Eksepsi ini dapat diajukan setiap waktu selama pemeriksaan perkara berlangsung, bahkan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya (Ps. 134 HIR).bahkan hakim pun wajib pula mengakuinya karena jabatannya (Ps. 134 HIR).

    6

    2. 2. Eksepsi Yang Menyangkut Kompetensi RelatifEksepsi Yang Menyangkut Kompetensi Relatif

    Eksepsi yang menyatakan bahwa suatu pengadilan negeri tertentu Eksepsi yang menyatakan bahwa suatu pengadilan negeri tertentu tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karena tempat tidak berwenang untuk mengadili perkara tersebut, karena tempat kedudukan atau obyek sengketa tidak berada dalam wilayah hukum kedudukan atau obyek sengketa tidak berada dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri yang sedang memeriksa atau mengadili perkara Pengadilan Negeri yang sedang memeriksa atau mengadili perkara tersebut. tersebut.

    Eksepsi ini tidak diperkenankan diajukan setiap waktu, melainkan harus diajukan Eksepsi ini tidak diperkenankan diajukan setiap waktu, melainkan harus diajukan pada permulaan sidang, yaitu sebelum diajukan jawab menyangkut pokok perkara.pada permulaan sidang, yaitu sebelum diajukan jawab menyangkut pokok perkara.

    Putusan dituangkan dalam bentuk:Putusan dituangkan dalam bentuk:

    -- Putusan sela (interlocutoir), apabila eksepsi ditolak; atauPutusan sela (interlocutoir), apabila eksepsi ditolak; atau

    -- Putusan akhir, apabila eksepsi dikabulkan.Putusan akhir, apabila eksepsi dikabulkan.

  • Jenis Eksepsi (3) Jenis Eksepsi (3) Add. 2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi KompetensiAdd. 2. Eksepsi Prosesual di Luar Eksepsi Kompetensi

    Eksepsi prosesual di luar eksepsi kompetensi terdiri dari berbagai Eksepsi prosesual di luar eksepsi kompetensi terdiri dari berbagai bentuk atau jenis. Yang terpenting dan yang paling sering diajukan bentuk atau jenis. Yang terpenting dan yang paling sering diajukan dalam praktik, antara lain:dalam praktik, antara lain:

    1.1. Eksepsi Surat Kuasa Khusus Tidak sahEksepsi Surat Kuasa Khusus Tidak sah

    2. Eksepsi 2. Eksepsi Error in PersonaError in Persona

    Tergugat dapat mengajukan eksepsi ini, apabila gugatan Tergugat dapat mengajukan eksepsi ini, apabila gugatan mengandung cacat mengandung cacat error in personaerror in persona. .

    7

    mengandung cacat mengandung cacat error in personaerror in persona. .

    3. Eksepsi 3. Eksepsi Res JudicataRes Judicata atau atau Ne Bis In IdemNe Bis In Idem

    Eksepsi terhadap perkara yang sama yang telah pernah diputus Eksepsi terhadap perkara yang sama yang telah pernah diputus hakim dan putusannya telah memiliki kekuatan hukum tetap.hakim dan putusannya telah memiliki kekuatan hukum tetap.

    4. Eksepsi 4. Eksepsi Obscuur LibelObscuur Libel

    Yang dimaksud dengan Yang dimaksud dengan obscuur libelobscuur libel, surat gugatan penggugat , surat gugatan penggugat kabur atau kabur atau tidak terang (tidak terang (onduidelijkonduidelijk). ).

  • Jenis Eksepsi (4)Jenis Eksepsi (4)Add. 3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)Add. 3. Eksepsi Hukum Materiil (Materiele Exceptie)

    Jenis eksepsi materiil (Jenis eksepsi materiil (Materiele Exceptie)Materiele Exceptie)

    1. Eksepsi dilatoir (1. Eksepsi dilatoir (dilatoria exceptiedilatoria exceptie))

    Adalah eksepsi yang menyatakan bahwa gugatan penggugat belum Adalah eksepsi yang menyatakan bahwa gugatan penggugat belum dapat dikabulkan, dengan kata lain gugatan penggugat belum dapat dapat dikabulkan, dengan kata lain gugatan penggugat belum dapat diterima untuk diperiksa sengketanya di pengadilan karena masih diterima untuk diperiksa sengketanya di pengadilan karena masih prematur (terlampau dini).prematur (terlampau dini).

    2. Eksepsi peremptoir (exceptio peremptoria)2. Eksepsi peremptoir (exceptio peremptoria)

    Adalah eksepsi yang menghalangi dikabulkannya gugatan, Adalah eksepsi yang menghalangi dikabulkannya gugatan,

    8

    Adalah eksepsi yang menghalangi dikabulkannya gugatan, Adalah eksepsi yang menghalangi dikabulkannya gugatan, misalnya oleh karena gugatan telah diajukan lampau waktu misalnya oleh karena gugatan telah diajukan lampau waktu (Kadaluwarsa) atau bahwa utang yang menjadi dasar gugatan telah (Kadaluwarsa) atau bahwa utang yang menjadi dasar gugatan telah dihapuskan.dihapuskan.

    Cara Pengajuannya Cara Pengajuannya diajukan bersamadiajukan bersama--sama dengan jawaban sama dengan jawaban

    mengenai pokok perkara.mengenai pokok perkara.

    Cara Penyelesaiannya Cara Penyelesaiannya diperiksa dan diputus bersamadiperiksa dan diputus bersama--sama dengan sama dengan

    pokok perkara. Oleh karena itu, putusannya tidak berbentuk putusan pokok perkara. Oleh karena itu, putusannya tidak berbentuk putusan sela, tetapi langsung sebagai satu kesatuan dengan putusan pokok sela, tetapi langsung sebagai satu kesatuan dengan putusan pokok perkara dalam putusan akhir.perkara dalam putusan akhir.

  • REKONVENSIREKONVENSI Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat Rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugat balasan (gugat balik) terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya [Pasal 132a ayat balik) terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya [Pasal 132a ayat (1) HIR].(1) HIR].

    Pada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersamaPada dasarnya gugatan rekonvensi harus diajukan bersama--sama dengan sama dengan jawaban tergugat (Pasal 132b HIR jo 158 RBg).jawaban tergugat (Pasal 132b HIR jo 158 RBg).

    Tujuan rekonvensi antara lain:Tujuan rekonvensi antara lain:1. Menegakkan Asas Peradilan Sedehana1. Menegakkan Asas Peradilan Sedehana2. Menghemat biaya perkara2. Menghemat biaya perkara3. Mempercepat penyelesaian sengketa3. Mempercepat penyelesaian sengketa4. mempermudah pemeriksaan4. mempermudah pemeriksaan5. menghindari putusan yang saling bertentangan5. menghindari putusan yang saling bertentanganKomposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan RekonvensiKomposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan Rekonvensi

    9

    Komposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan RekonvensiKomposisi para pihak dihubungkan dengan Gugatan Rekonvensia. Komposisi Gugatana. Komposisi Gugatan

    Gugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan asal), sedangkan Gugatan Penggugat disebut gugatan konvensi (gugatan asal), sedangkan Gugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik)Gugatan tergugat disebut gugatan rekonvensi (gugatan balik)

    b. Komposisi para Pihakb. Komposisi para PihakPenggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan Penggugat asal sebagai Penggugat Konvensi pada saat yang bersamaan berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal berkedudukan menjadi Tergugat Rekonvensi. Sedangkan Tergugat Asal sebagai Penggugat Rekonvensi pada saat yang bersamaan sebagai Penggugat Rekonvensi pada saat yang bersamaan berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi.berkedudukan sebagai Tergugat Konvensi.

    Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan) Baik gugatan konvensi (gugat asal) maupun gugatan rekonvensi (gugat balasan) pada umumnya diperiksa bersamapada umumnya diperiksa bersama--sama dan diputus dalam satu putusan hakim. sama dan diputus dalam satu putusan hakim. Pertimbangan hukumnya memuat dua hal, yaitu pertimbanganPertimbangan hukumnya memuat dua hal, yaitu pertimbangan hukum dalam hukum dalam konvensi dan pertimbangan hukum dalam rekonvensi.konvensi dan pertimbangan hukum dalam rekonvensi.