hukum kedokteran (abortus)
TRANSCRIPT
Fungsi HukumDua fungsi hukum :1. Kepastian Hukum2. Perlindungan Hukum Fungsi yg berlaku secara umum, juga
berlaku bagi hukum kedokteran/kesehatan.
Dalam pelayanan kesehatan (Health Care)
Dibedakan, yaitu:1. Health Receivers, yaitu penerima
pelayanan kesehatan. termasuk kelompok ini:1) Pasien (orang sakit)2) Memelihara/ meningkatkan
kesehatannya, misal: wanita hamil yang memeriksakan kandungannya.
Contoh kepastian hukum health Receivers.• mempunyai ijazah dan surat izin
praktek dokter,→ memberi kepastian akan keahlian dokternya.
Contoh perlindungan hukum health Receiver• ketentuan hukum perdata → menjamin
adanya ganti rugi.
Dalam pelayanan kesehatan (Health Care)
2. Health Providers, yaitu pemberi pelayanan kesehatan.
Contoh:a) medical providers : dr, drg.b) tenaga bidang kesehatan lain:
apoteker, bidan, perawat, asisten apo teker, analis/laboran, ahli gizi, dll.
Dalam pelayanan kesehatan (Health Care)
Contoh untuk health providers Misalnya bila terjadi hal yang diduga
malapraktek me dis, seorang dokter jangan langsung dihukum, tetapi ada acaranya yang memroses perkaranya di pengadi lan untuk membuktikan bersalah tidaknya dokter ter sebut.
Dalam pelayanan kesehatan (Health Care)
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)Prof. H. J. J. Leenen : Hukum Kesehatan meliputi semua ketentuan
hukum yang langsung berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan dan penerapan dari hukum perdata, hukum pidana, dan hukum administratif dalam hubungan tersebut.
Pedoman internasional, hukum kebiasaan dan jurisprudensi yang berkaitan dengan pemeliharaan kese hatan, hukum otonom, ilmu dan literatur menjadi sumber hukum kesehatan:
Penjelasan:1. Seluruh ketentuan hukum yang berhubungan lang sung
dengan bidang pemeliharaan kesehatan (Health Care)Pengertian istilah ketentuan lebih luas dari pengertian peraturan hukum, karena peraturan hukum umumnya tertulis. Pengertian ketentuan hukum lebih luas dari pengertian
peraturan hukum karena termasuk pula hukum tidak tertulis. Ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan
health care, ialah: imunisasi, misalnya untuk bayi dan balita; ketentuan pemberantasan penyakit menular, misalnya tatacara
mengatasinya.
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)
2. Ketentuan tidak langsung berhubungan dengan health care, yaitu dari bidang spesialisme hukum yang lain seperti hukum perdata, pidana atau administratif yang dapat diterapkan dalam hubungan dengan health care. (Hukum lingkungan secara tidak langsung berhubungan dengan pemeliharaan kesehatan).
Contoh:Perdata; Hubungan antara dokter dengan pasiennya bisa merupakan: .• relasi medis, • relasi hukum, disebut kontrak (perjan jian) medis, dan
bila hanya dalam rangka penyem buhan (kuratif) disebut Kontrak Terapeutis.
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)
Bisa saja hubungan tersebut tidak hanya kuratif tetapi preventif (pencegahan), rehabilitatif ataupun promotif (peningkatan kesehatan).
Hukum perikatan (antara lain perjanjian) lihat perikatan B.W/KUH Perdata.
Pasal 1320 BW menyatakan syarat syahnya suatu persetujuan dan bila ada yang merasa tidak puas/menimbulkan kerugian (menurut pasal 1365 BW), orang yang bersalah menimbulkan kerugian wajib mengganti kerugian tersebut.
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)
Kontrak medis bisa tertulis bisa pula tidak tertulis dan bila salah satu pihak tidak memenuhi kewajibannya disebut wanprestasi.
Untuk menghindari tuntutan atau gugatan hukum, dokter antara lain harus membuat rekam medis yang lengkap dan benar, karena ini merupakan senjata yang bisa dipergunakan bila ada hal-hal yang tidak diinginkan para medisi
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)
Pidana Pasal-pasal KUHP yang bisa diterapkan
di dalam masalah hukum kesehatan antara lain:
Pasal 359: karena lalai sehingga mengakibatkan matinya seseorang, dihukum
Pasal 360: karena lalai sehingga mengakibatkan luka berat, cacat
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)
Administratif Izin praktek yang dikeluarkan pihak
Depkes harus dimiliki oleh setiap dokter yang berpraktek.
Perizinan rumah sakit, apotek juga diatur oleh pihak Depkes.
Pengertian Hukum Kesehatan (Health Law)
ABORTUSPengertian Medis : Gugur kandungan atau keguguran dan
keguguran itu sendiri berarti berakhirnya kehamilan, sebelum fetus dapat hidup sendiri di luar kandungan
Pengertian Kedokteran Forensik : Berakhirnya kehamilan pada setiap stadia
perkembangan sebelum masa kehamilan lengkap tercapai
Abortus Aborsi adalah keluarnya hasil konsepsi sebelum
usia kehamilan berumur 20 minggu
Perdarahan dari uterus yang disertai dengan keluarnya sebagian atau seluruh hasil konsepsi sebelum pada usia kehamilan < 20-24 minggu dan atau Berat < 500gr
AborsiDasar hukum:1. Pasal 75, 76, 77 UU No. 36/2009 ttg
Kesehatan2. Pasal 346, 347, 348 dan 349 KUHP
KUHP YANG BERKAITAN :
Pasal 346 : sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu,
Pasal 347 : sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, mengakibatkan matinya wanita tersebut,
Pasal 348 : sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungan persetujuannya. mengakibatkan matinya wanita tersebut,
KUHP YANG BERKAITAN :
Pasal 349 : dokter,bidan atau juru obat membantu melakukan
kejahatan berdasarkan pasal 346, 347 dan 348, maka pidana ditambah sepertiga dan dapat dicabut hak menjalankan pencarian
Pasal 299 : sengaja mengobati atau menyuruh supaya diobati,
dengan harapan dapat digugurkan,. mencari keuntungan atau sebagai pencarian atau
kebiasaan atau jika dia seorang tabib, bidan atau juru obat, pidananya ditambah sepertiga
melakukan dalam menjalankan pencarian , maka dapat dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu.
Uu no.36 ttg kesehatanPasal 75 (1) Setiap orang dilarang melakukan aborsi. (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat dikecualikan berdasarkan: a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia
dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; atau
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi korban perkosaan.
(3) Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiri dengan konseling pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan, sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Pemerintah.
UU no.36 ttg kesehatanPasal 76 Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat
dilakukan: a. sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung
dari hari pertama haid terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
b. oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
c.dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan; d. dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan e. penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat
yang ditetapkan oleh Menteri.
Uu no.36 ttg kesehatan
Pasal 77 Pemerintah wajib melindungi dan mencegah
perempuan dari aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Hukum terkait Aborsi Sesua hukum yg berlaku di Indonesia, termasuk
kejahatan, yg disebut : Abortus Provocatus Criminalis”
Yang terkena hukuman : Ibu yg melakukan aborsi Dokter atau bidan atau dukun yg membantu
melakukan aborsi Orang-orang yg terlibat terlaksananya aborsi
Aborsi medisinalis1) Keselamtan jiwa ibu terancam bahaya2) Harus ada pertimbangan tim ahli :
medik, agama, hukum & psikologi.3) Harus ada Informed Consent.4) Dilakukan oleh dokter ahli kebidanan
dan kandungan.5) Tempat : sarana kesehatan yang
memiliki tenaga & fasilitas memadai.
Kontroversi aborsi Aborsi tetap menjadi isu yg kontro-versial (di
satu sisi UU. Kes. melarang, sisi lain kebutuhan wanita melakukan aborsi)
Pendapat salah satu ulama : Aborsi diperbolehkan bila (a) alasan ekonomi (b) akibat perkosaan (c) umur janin <120 hr
Tindakan aborsi erat kaitan dgn etika, moral, agama dan hukum.
Tindakan aborsi : Unwanted pregnant ? (a) alasan kesehatan (b) psikososial (c) luar nikah (d) sosek. (e hasil perkosaan.
MACAM ABORTUSMacam abortus (proses terjadinya) Abortus natural/spontan : Abortus provokatus :
Medisinalis/terapeutikus Kriminalis
ABORTUS PROVOKATUS TERAPEUTIK
Indikasi medik : Indikasi ibu : (kepentingan medik si wanita
hamil) Indikasi anak : (kepentingan medik si janin) Indikasi sosial : akibat perkosaan Indikasi ekonomi : banyak anak (tidak diizinkan)
29
Aborsi BuatanAlasan Medis: untuk keselamatan jiwa ibu: hamil di luar
kandungan, kelaianan jantung berat, kelaianan jiwa berat, komplikasi kehamilan(gestosis), infeksi, perdarahan.
atas indikasi janin/mudigah dengan kelainan kromosom, genetika, Dipastikan terjadi cacat berat pada janin atau retardasi mental
Kehamilan akibat perkosaan atau incest
Alasan non Medis:bukan untuk keselamatan jiwa ibu: kegagalan kontrasepsi, riwayat kehamilan berisiko, korban perkosaan, dan psikososial termasuk sosio-ekonomi.
31
METODA ABORSI Obat-obatan
Oksitosin Prostaglandin Antiprogestin (pil RU 486) Larutan garam hipertonik
Tindakan medik Kuret tajam Laminaria Kuret isap Operasi laparotomi/laparoskopi
32
Aborsi di Indonesia 2, 3 juta/tahun Alasan
Kehamilan tidak diinginkan (alasan kesehatan)
Hamil diluar rencana Korban perkosaan kegagalab kontrasepsi Psikososial
Pemeriksaan di TKP :· Mencari bahan mengandung darah, menentukan
adanya sel uri· Mencari obat termasuk salah satu bahan
abortivum· Mencari alat pengguguran
PEMBUKTIAN ABORTUS KRIMINALIS
Pemeriksaan korban abortus
Korban hidup : Ibu :
tanda-tanda kehamilan
tanda-tanda partus golongan darah
Janin : umur janin golongan darah janin
Korban mati : Ibu :
tanda-tanda kehamilan
tanda-tanda kekerasan
golongan darah Janin
umur janin golongan darah
janin
KEMATIAN PADA ABORTUS :
Berdasarkan saat terjadi (Simpson)1. Kematian segera
· Akibat emboli udara dan inhibisi vagal· Perdarahan
2. Kematian lambat :· Infeksi : Infeksi C.welchii dan C.tetani
3. Inhibisi vagal ; Tidak di ansestesi dan penggunaan instrumen
atau Penyuntikan cairan secara tiba-tiba dengan suhu
terlalu panas atau dingin
KOMPLIKASI ABORTUS
Komplikasi :· Perdarahan · Syok · Emboli udara · Inhibisi vagal · Keracunan obat/zat abortivum · Infeksi dan sepsis · Lain-lain
PEMBUKTIAN KASUS ABORTUS
Adanya kehamilan :· Umur kehamilan· Hubungan sebab akibat abortus dengan
kematian· Hubungan antara saat tindakan dengan
kematian· Adanya barang buktiyang digunakan untuk
abortus.
kendalaAborsi sukar ditanggulangi:1. faktor victimlees: Tidak merasa sbg korban sehingga tidak ada yg
melapor ke penegak hukum2. faktor ekonomi: Kebutuhan masyarakat dan peluang bisnis, termasuk
perilaku sex bebas3. faktor profesi pelaku aborsi (peer group) aliran pro
choice.4. faktor masyarakat kehidupan individualistis, tidak mau
turut campu mslh orang , dan cenderung butuh aborsi di masy modern
39
DAMPAK ABORSI aborsi ilegal
Kesulitan dalm pengawasan dan pemantauan standardisasi dan mutu
Berbiaya tinggi sehingga mempengaruhi waktu mendapatkan pertolongan karena biya memberatkan pasien.
Terjadinya Objek pemerasan, mempengaruhi biaya
Mendorong penggunaan tenaga non profesional