hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

16
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara yang memilili banyak budaya dan agama. Banyak kepercayaan di Indonesia yang dianut oleh masyarakat tidak lain adalah agama. Agama yang dianut oleh setiap pemeluknya memiliki ajaran-ajaran di dalamya yang harus djalankan sebagai pemeluk yang taat. Namun saat ini ketaatan pemeluk umat beragama tidak sepenuhnya dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Hanya dijadikan status dan memenuhi kebebasannya untuk memeluk agama yang tercantum dalam UUD 1945 Pasal 29 ayat 2. Ajaran agama pun kadang diabaikan sehingga dalam setiap kehidupannya tidak berlandaskan ajaran agama. Hal ini berakibat adanya penyimpangan- penyimpangan, melemahnya moral, dan norma yang terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini adalah era globalisasi yang membawa masyarakat hidup dalam pola hidup yang modern, kemajuan teknologi, dan lebih menghargai pada setiap pemikiran orang-orang. Kenyataanya masyarakat saat ini merasa ajaran agama terus pudar, nilai Pancasila yang di dalamnya terdapat nilai-nilai yang luhur sudah berkurang. Ini yang harus dilakukan oleh generasi penerus bangsa untuk memperbaiki pola pikir dan sistem kepercayaan masyarakat Indonesia. B. Rumusan Masalah Bagaimana nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan bangsa ? Bagaimana penerapan Agama dan Pancasila di Indonesia? Apa yang harus dilakukan oleh pengurus negara dan penerus bangasa untuk tetap mewujudkan negara Indonesia yang berlandaskan agama dan Pancasila? Bagaimana memperbaiki nilai, moral, dan norma ? ii

Upload: operator-warnet-vast-raha

Post on 02-Jul-2015

718 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang memilili banyak budaya dan agama. Banyak

kepercayaan di Indonesia yang dianut oleh masyarakat tidak lain adalah agama. Agama

yang dianut oleh setiap pemeluknya memiliki ajaran-ajaran di dalamya yang harus

djalankan sebagai pemeluk yang taat. Namun saat ini ketaatan pemeluk umat beragama

tidak sepenuhnya dilakukan dalam kehidupannya sehari-hari. Hanya dijadikan status dan

memenuhi kebebasannya untuk memeluk agama yang tercantum dalam UUD 1945

Pasal

29 ayat 2. Ajaran agama pun kadang diabaikan sehingga dalam setiap kehidupannya

tidak berlandaskan ajaran agama. Hal ini berakibat adanya penyimpangan-

penyimpangan, melemahnya moral, dan norma yang terjadi di Indonesia. Apalagi saat ini

adalah era globalisasi yang membawa masyarakat hidup dalam pola hidup yang modern,

kemajuan teknologi, dan lebih menghargai pada setiap pemikiran orang-orang.

Kenyataanya masyarakat saat ini merasa ajaran agama terus pudar, nilai Pancasila yang

di dalamnya terdapat nilai-nilai yang luhur sudah berkurang. Ini yang harus dilakukan

oleh generasi penerus bangsa untuk memperbaiki pola pikir dan sistem kepercayaan

masyarakat Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana nilai Pancasila yang ada dalam kehidupan bangsa ?

Bagaimana penerapan Agama dan Pancasila di Indonesia?

Apa yang harus dilakukan oleh pengurus negara dan penerus bangasa untuk

tetap mewujudkan negara Indonesia yang berlandaskan agama dan Pancasila?

Bagaimana memperbaiki nilai, moral, dan norma ?

ii

Page 2: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Nilai, Moral, dan Norma

A. Nilai adalah sesuatu yang berharga, bermutu, menujukkan kualitas, dan

berguna bagi manusia. Dalam tatanan kehidupan bernegara nilai dibagi menjadi

tiga, yaitu :

1. Nilai dasar adalah asas-asas yang kita terima sebagai dalil yang mutlak.

Nilai dasar ini berasal dari nilai budaya yang berasal dari bangsa

dan berakar pada kebudayaan.

2. Nilai Instrumental adalah pelaksanaan umum nilai dasar yang

peranannya mewujudkan nilai umummenjadi konkret serta sesuai dengan

zaman.

3. Nilai Praksis adalah nilai sesungguhnya yang kita laksanakan . Nilai

ini merupakan bahan ujian apakah nilai dasar dan nilai instrumental .

B. Moral adalah ajaran baik dan buruk tentang perbuatan dan kelakuan

(akhlaq)

dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

C. Norma adalah wujud nyata dari nilai, yang menuntun sikap dan tingkah

laku

Manusia.

2. Nilai- nilai dalam Kehidupan Berbangsa

Sumber nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia adalah sila Ketuhanan Yang Maha

Esa. Sila ini juga merupakan norma dasar yang mengatur hubungan antara manusia

sebagai individu dan anggota kelompok dan sesamanya, negara, pemerintahan serta

bangsa lain di dunia.

Kita ketahui bahwa Pancasila merupakan dasar dan tujuan pembangunan bangsa.

Selain itu Pancasila juga sebagai petunjuk hidup sehari-hari. Maksudnya tindakan

dan

tingkah laku bangsa Indonesia dalam hidup bermasyarakat harus sesuai dengan nilai ii

Page 3: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

Pancasila. Lalu kita tengok sejenak tentang agama Islam. Sebagai negara yang memiliki

penduduk yang memeluk agama Islam terbanyak, agama Islam ini memiliki tingakatan

ilmu yang bermacam-macam, terutama tentang hukum agama yang mengatur segala

kehidupan manusia. Contohnya akhlaq, akidah, fiqih, syariat, dll. Dalam ilmu akhlaq

sendiri di dalamya diajarkan tentang norma kesopanan, ketuhanan, kesusilaan, hukum,

dan interaksi antar sesama manusia. Pentingnya akhlaq tidak terbatas pada seseorang

saja, tetapi penting untuk masyarakat, umat dan kemanusiaan seluruhnya. Atau dengan

kata lain akhlaq itu penting bagi perseorangan dan masyarakat sekaligus. Sebagaimana

perseorangan tidak sempurna kemanusiaanya tanpa akhlaq begitu juga masyarakat dalam

segala tahapnya tidak baik keadaanya, tidak lurus keadannya tanpa ahklaq, dan hidup

tidak ada makna tanpa akhlaq yang mulia. Jadi akhlaq yang mulia adalah dasar pokok

untuk menjaga bangsa-bangsa, negara-negara, rakyat, dan masyarakat-masyarakat dan

oleh sebab itulah timbulnya amal saleh yang berguna untuk kebaikan umat dan

masyarakat.

Dalam Pancasila pun juga diajarkan apa yang diajarkan oleh agama. Tidak

mungkin Pancasila itu saling bertolak belakang dan keduannya saling berkaitan.

Sehingga kedua inilah yang menjadi landasan kehidupan mereka secara moral.

Namun,sekarang sudah jarang ditemukan orang-orang yang melakukan kedua hal

tersebut. Kita lihat saja orang- orang yang membuat peraturan untuk rakyat, tapi

apakah sudah ia laksanakan sendiri. Kita lihat fenomena yang ada di Indonesia, tentang

petinggi negara yang banyak melanggar aturan yang ditetapkan. Namun kenyataaanya

mereka banyak yang melakukan tindakan korupsi. Seharusnya mereka sebagai petinggi

negara menjadi orang-orang yang menjadi contoh bagi rakyatnya. Apa yang akan terjadi

nanatinya kalau orang kalangan pejabat saja sudah melanggar aturannya, bagaimana

dengan rakyat yang ada di bawahnya. Inilah yang menjadi masalah. Walaupun aturan

itu ditetapkan secara hukum, namun hukum dianggap remeh karena mereka memiliki

materi yang banyak sehingga hukum pun dapat dibeli. Jika kita amati, pejabat saja pun

dalam masalah ibadah itu tidaklah terlalu mematuhi aturannya. Kalau saja mereka itu

menjalankan, mengamalkan ajaran agama, melaksanakan perintahnya, menjauhi

segala yang dilarang oleh agama maka dimungkinkan adanya benteng dalam diri

mereka sendiri. Hukum itu memang tidak

ii

Page 4: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

memandang siapa dia, asal hukum itu telah dipermainkan oleh si pembuat hukum tidak

ada kata jera bagi mereka untuk terus melakukan pelanggaran. Seandainya saja sebagai

negara yang sebagian besar pemeluknya adalah Islam kalau kita jalankan hukum di

Indonesia dengan hukum Islam yang sesungguhnya, mungkin tidak ada yang melakukan

pelanggaran sepeti sekarang, dimana tindakan kejahatan dilakukan oleh siapapun. Dalam

hukum Islam sendiri ternyata sangat keras dan berat contohnya, mencuri Yang

hukumannya dipotong tangannya, sedangkan di Indonesia hukumannya dipenjara tapi

kadang bagi yang memiliki materi yang banyak akan menebusnya sesuai dengan

kesepakatan. Lalu dengan orang yang berbuat asusila dalam Islam hukumannya akan

dirajam sampai mati, tapi bagaimana dengan di Indonesia yang hanya berurusan dengan

polisi lalu masuk dalam tahanan. Yang terjadi di Indonesia sebagai efek hukum yang

tidak ditegakkan dengan kuat, realitannya adalah narkoba, minuman keras, dan pergaulan

bebas. Hal ini tidak dilakukan oleh orang yang cukup umur tapi juga remaja pun sudah

melakukan hal-hal tersebut. Inilah yang terjadi dimana agama hanya dianggap pelajaran

yang hanya memenuhi kurikulum pendidikan dan tidak diterapkan dalam nurani setiap

orang. Inilah sebabnya moral mereka mudah terpengaruh dengan hal yang belum tentu

sesuai dengan kehidupan kita, belum bisa menyaring sesuatu itu dengan landasan

kehidupannya. Untuk itu dalam memberikan, menanamkan filter-filter tersebut haruslah

benar-benar perlu diperhatikan karena menyangkut masalah sumber daya manusia yang

tidak hanya mementingkan dalam segi akal, namun juga ditambahi dengan moral yang

baik. Apabila moral dan akal itu seimbang maka jalannya pemerintahan di negara kita ini

menjadi aman, makmur, sejahtera, dan harmonis.

3. SILA PERTAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

Ketuhanan Yang Maha Esa menjiwai, mendasari dan memimpin perwujudan

kemanusiaan yang adil dan beradap , persatuan Indonesia yang berdaulat penuh dan

bersifat kerakyataan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/

perwakilan guna mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Pancasila merupakan nilai luhur bangsa Indonesia. Karena itu, nilai yang terkandung

dalam sila-silanya merupakan petunjuk yang harus kita ikuti dan kita kerjakan

agar menjadi warga negara yang baik. Juga nilai-nilai itu juga harus dikembangkan agar

ii

Page 5: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

tidak

menjadi hiasan negara saja. Nilai pengembangan Pancasila antara lain percaya dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, masing-masing atas kemanusiaan yang beradap.

Membina adanya kerjasama dan toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut

kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam pengembangannya pada sila

Ketuhanan Yang Maha Esa antara lain percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

masing-masing atas dasar kemanusiaan yang beradab, membina adanya kerjasama dan

toleransi antara sesama pemeluk agama dan penganut kepercayaan kepada Tuhan Yang

Maha Esa.

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa yang erat kaitannya dengan agama mengandung

nilai-nilai religius antara lain keyakinan terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esadengan

sifat-sifatnya yang maha sempurna, yakni Maha Pengasih, Maha Kuasa, Maha Adil, dll

Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yakni menjalankan semua perintahNya dan

menjauhi segala larangannya, dan sila ini menjiwai sila II, III, IVdan V.

4.. Mewujudkan Negara yang Berbasis Agama dan

Pancasila

Sekarang ini kita merasakan Pancasila dan agama itu terasa tidak diterapkan

dalam kehidupan.. Hal ini bisa karena faktor perubahan zaman yang sekarang ini menjadi

era globalisasi. Dimana semua informasi dari luar masuk ke dalam negara Indonesia

setiap saat dan membawa pengaruh besar di Indonesia. Dalam perkembangan globalisasi,

bangsa Indonesia tentunya selalu berkomitmen dalam memajukan dari berbagai aspe

kehiddupan. Pancasila dalam aplikasinya terhadap tantangan globalisasi membiarkan

masa depan tersebut terbuka lebar untuk dibangun oleh masyarakat Indonesia secara

bersama-sama sesuai dengan cita-cita dan tujuan nasional. Pengaruh negatif yang muncul

sebagai dampak globalisasi jika kita tidak memliki suatu ketahanan nasional yang kokoh

maka akan mengakibatkan pudar bahkan hilangnya sistenm tata nilai bangasa Indonesia.

Oleh karena itu, Pancasila dengan sistem nilainya secara kokoh dapat dijadikan sebagai

benteng ataupun filter.dengan sistem tata nilai dalam Pancasila, maka arus globalisasi

yang tidak sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia dapat segera diantisipasi agar

pembangunan nasional dapat tercapai secara optimal. Untuk itu sangatla perlu

ii

Page 6: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

ditanamkannya nilai Pancasila untuk semua masyarakat Indonesia apalagi kepada para

pelajar yang menjadi tulang punggung bangsa dan diwajibkan untuk diterapkan

dan

selalu mengamalkan apa yang ada dalam nilai-nilai Pancasila dan pendidikan agama yang

kuat. Tak akan ketinggalan pendidikan untuk semua orang baik yang berpendidikan

formal atau non formal untuk tetap mempelajari agama sebagai landasan hidup yang kuat

yang menjadi benteng, filter dalam segala tindakan karena dalam agama mengatur

seluruh tatanan kehidupan manusia untuk menjadi insan yang takwa dan menjalankan

ajaran agama dengan baik. Pada hakekatnya agama mengajarkan pada pemeluk-

pemeluknya untuk menjadi orang yang jauh dari kejahatan, menuntun ke arah kedamaian,

keharmonisan sesama makhluk ciptaan Tuhan semesta alam.

Peran Agama dalam kehidupan sangatlah penting di samping pendidikan

Pancasila yang telah diajarkan oleh semua orang yang diajarkan secara formal maupu

non formal. Pengajaran agama dan Pancasila tidaklah dijaduikan sebagai pemenuhan

kurikulum pendidikan, namun harus benar-benar ditanamkan kepada pelajar. Sebenarnya

terdapat unsur-unsur hukum yang mengatur manusia dalam setiap tindakan dan

perbuatannnya.

Manusia itu dinilai baik berdasarkan akal, pikiran, dan budi pekerti yang luhur

bukan dinilai dimana ia menuntut ilmu, namun bagaimana ia menjalankan ilmu tersebut.

Dan tidaklah berarti orang yang memiliki kedudukan tinggi itu tidak memiliki

akal, pikiran, dan budi pekerti yang baik. Apalagi sebagai orang yang banyak dipandang

oleh masyarakat tidak menjalankan ajaran agama yang dianutnya. Terbih lagi masalah

ketaatannya yang berkitan denagan ibadahnya. Hal ini adalah cerminan bagaimana

agama itu ada dalam unsur Pancasila terutama sila Ketuhanan Yang Maha Esa.

Cara-cara beribadah telah diatur dan ditentukan oleh norma-norma yang sesuai

dengan ajaran agama dan kepercayaan masing-masing. Ketaatan menjalankan

ibadah sangat bermanfaat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara

orang yang taat beribadah akan mamiliki budi pekerti yang luhur. Seseorang yang dalam

kehidupan sehari harinya patuh menjalankan ibadah akan tercermin dalam tingkah laku

serta tindakannya.

Kadang kita sulit untuk menghindarkan diri dari pengaruh teman. Bahkan kita

ii

Page 7: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

sering terbujuk untuk bertindak negative, misalnya merokok, mabuk-mabukan,

penyalahgunaan narkotik, dan sebagainya. Dan apabila sebagai generasi penerus bangsa

yang masih muda saja seperti itu mungkin di masa depannya nanti bisa lebih negative

lagi misalnya korupsi yang merugikan masyarakat, bermain politik yang tidak sehat dan

pelanggaran dalam lingkup kenegraan yang hukumannya itu lebih berat. Namun, apabila

keimanan dan ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa kuat, kita tidak mudah

terpengaruh oleh hal-hal tersebut. Sebaliknya justru kita harus dapat mempengaruhi

teman kita untuk berbuat yang benar. Dengan demikian, kita mampu menghindarkan diri

dari perbuatan tercela yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.

Karena itulah agama dan Pancasila harus benar benar ditanamkan dengan cara

mempelajari agama. Dewasa ini telah banyak sarana yang dapat menunjang kita belajar

masalah agama. Banyaknya media, baik media cetak maupun media elektronik, mampu

mempermudah dan membantu kita dalam mendalami masalah agama. Televisi dan radio

telah memprogramkan acaranya secara khusus. Bahkan, kaset-kaset rekaman,

Koran, majalah, bulletin, dan buku-buku keagamaan banyak tersedia. Yang penting bagi

kita adalah menimbulkan niat dan kemauan yang kuat dan kesadaran diri sendiri untuk

mempelajarinya.

Pemerintah juga telah berusaha meningkatkan keimanan, dan ketakwaan umat

Bergama dengan memasukkan pendidikan agama ke dalam kurikulum setiap jenjang

pendidikan. Kepedulian pemerintah sangat besar dalam pendidikan agama. Hal ini

menunjukkkan betapa pentingnya peranan agama dalam pembangunan umat.

Timbulnya kesadaran untuk taat beribadah tentu tidak terjadi secara tiba-

tiba. Sejak dini ketika usia anak-anak masih balita, mereka diberikan latihan secara

perlahan- lahan. Dari latihan inilah lambat laun akan menjadi suatu kebiasaan. Dan

pendidikan pada anak usia dini sangat permanen dan akan membentuk pikiran di masa

dewasa.

5. Agama Dalam Kehidupan Manusia

Agama yang ada dalam kehidupan manusia itu yang membuat manusia memiliki

sebuah landasan-landasan dalam segala tingkah laku. Agama juga memiliki nilai yang

luhur dan sangat erat kaitannya dengan kehidupan beragama, kerukunan antar umat dan

ii

Page 8: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

nilai-nilai. Tak ada manusia yang bisa lepas dari segala aturan yang dipercayainya karena

keyakinannya yang ia miliki dalam hidupnya yang mereka tanamkan dalam hati mereka.

Sebenarnya agama itu dalam ajarannya memperlihatkan hukum-hukum yang lebih

berat

dari hukum negara. Jika orang-orang sangat meyakini hal ini sebenarnya juga sangat baik

untuk menjadi pondasi perilaku dan ketetapan-ketetapan yang ada.

Agama dalam kenyataanya menjadi sebuah hal yang sangat kuat melekat

dalam segala aspek kehidupan. Menjadi pemikiran-pemikiran manusia yang menjadi

bagian dari batasan-batasan tingkah laku. Apabila tidak ada batasannya, maka kita

harus tahu apa yang akan terjadi. Pemikiran kita harus bisa menerawang ke masa

depan, harus tahu segala tindakan dan segala akibat yang kita perbuat dari diri kita

sendiri. Jika kita berbuat kejelekan maka kita juga akan dapat menuai kejelekan pula, dan

begitu pula sebaliknya. Adapun contoh untuk hal ini misalnya, jika kita sebagai kamu

penerus bangsa sudah rusak karena ulah kta sendiri maka masa depan bangsa juga

tidak akan sesuai yang diharapkan. Bangsa ini membutuhkan orang-orang yang baik

secara lahir dan batinnya. Secara intelektual dan secara spiritual haruslah seimbang.

Indonesia sangat mambutuhkan orang-orang yang terampil dalam berbagai hal, tapi

ketrampilan secara penampilan, intelektualitas itu belum lengkap tanpa adanya nilai

tambah perilaku yang baik. Kita bisa saja mendapatkan segalannya dengan pikiran kita.

Tapi hendaknya kita sadari keburukan yang kita perbuat itu kadang tidak hanya diri

kita sengiri yang merasakannya, orang lai pun pasti terkena dampaknya. Hal inilah

yang kadang membuat keutuhan dan kerukunan itu seakan pudar. Inutk itu pentingnya

kerukunan hidup umat beragama yang kaitanyya dengan kerakyatan yang

dipimpimmolh hikmah dalam permusyawaratan perwakilan yang menjelaskan

kepada kita kerukunan yang harus dibina sesama warga negara. Kerukunan itu

harus tercipta demi terwujudnya negara yang aman , nyaman, dan tentram. Jika

semua warga negara mampu mengendalikan diri mereka maka tingkat kejahatan itu

dapat diredam dan dapat berkuramg. Tapi kenyataanya memang sulit, selain jumlah

aparat pemerintahan yang lebih sedikit dibanding warga Indonesia penengannya pun

tidak bisa merata. Kejahatan sekarang tidak bisa terawasi, semakin luas dan banyak

sekali jenisnya yang ada dalam kehidupan kita.

ii

Page 9: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

6. Perlunya Tindakan Dari Berbagai Pihak

Untuk mewujudkan semua itu tentunya tidak hanya pihak yang berwenang dalam

pendidikan formal, namun kita harus menanamkan agama dan Pancasila itu sejak dalam

lingkup keluarga, lingkungan selain dillinkgungan sekolah apalagi orang tua. Karena

dasarnya Agama dan Pancasila itu diterapkan dalam segala aspek yang kita

lakukan sehari-hari. Kalau kita cermati tidak ada satu pun yang keluar dari nlai-nilai

agama dan Pancasila. Itu dalam kehidupan kita sehari-hari pasti terjadi, contohnya di

lingkungan keluarga, yang mana contohnya tentang kerukunan, keadilan dan

kepercayaan. Dalam lingkungan masyarakat pasti ada yang namanya musyawarah warga,

dalam hal ini ada dalam sila ke keempat, yaitu, kerakyatan Yang dipimpin oleh

hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan. Hal ini juga perlu

adanya fasilitas yang tersedia agar warga itu lebih bisa berpartisipasi, mengetri apa yang

seharusnya dilakukan dengan tempat yang kita duduki saat ini.

7. Perlunya Kesadaran Seluruh Bangsa

Kesadaran dirasa sangat perlu ditanamkan siapa saja apalagi orang-orang yang

akan meneruskan pemerintahan di Indonesia dan calon-calon yang akan memperbaiki

sistem kehidupan di Indonesia.

Harus kita sadari bahwa negara Indonesia itu sebenarnya kaya akan budaya, hasil

alam, dan tambang yang banyak. Hasil budaya salah satunya adalah Pancasila itu sendiri

yang hanya dimiliki olah bangsa Indonesia saja, bahkan ini yang menjadi corak

yanh khas di dunia Internasional dalam hal budaya. Juga dari sisi budaya yang kaya dan

bermacam-macam ini menjadi salah satu kekayaan kita sebagai bangsa Indonesia.

Jika kita lihat Indonesia dari segi positif banyak yang sebenarnya negara ini yang

dilakukan yaitu :

1. Menggali semua kekayaan yang dimiliki bangsa ini untuk menjadi kekuatan

bangsa yang kuat.

2. Memaksimalkan potensi yang dimiliki bangsa dan mensejahterakan rakyat. Dan

perlunya pemerataan dalam segala aspek pendidikan, ekonomi, dan hukum. Perlu

menangani secara khusus negara kita ini dan perlu ekstra perhatian dari kalangan

ii

Page 10: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

pemerintah.

3. Mengolah kembali sistem pemerintahan dan hukum serta penegasan hukum dan

kewajiban pemerintah untuk mencanagkan petingnya pendidikan, ketaatan agama

dan pendidikan yang berbasis Pancasila.

4. Memusatkan perhatian kepada rakyat-rakyat yang dirasa mampu dan memiliki

potensi untuk membantu pengembangan negara kita. Terus berikan yang terbaik

untuk bangsa, karena nasib bangsa ke depannya ada di tangan genersai penerus

bangsa.

5. Tamankan filter-fiter yang sudah tertera di paragraf-paragraf atas agar menjadi

benteng yang kokoh untuk mengahadapi kehidupan di zama era globlisasi

dimana alirannya dan pengaruhnya sangat besar. Sebelum Indonesia kehilangan

jati dirinya secara perlahan-lahan maka harus diperbaiki dari sekaran

ii

Page 11: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

bangsa Indonesia, Pancasila selain sebagai dasar negara juga sebagai

pandangan hidup bangsa. Sebagai dasar negara, Pancasila juga dijadikan dasar

pemerintahan negara Indonesia. Adapun Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk

hidup sehari-hari. Maksudnya ialah tindakan dan tingkah laku bangsa Indonesia

dalam hidup bermasyarakat harus sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancsila. Dengan

Pancasila kita melaksanakan pembangunan dalam segala bidang. Pada hakikatnya

yang harus dibangun dahulu adalah manusia Indonesia, yaitu kita semua. Bagaiman

kita dapat membangun secara tetap jika insan pembangun belum dibangun lebih

dahulu . oleh karena itulah, kita harus menbangun diri kita masing-masing agar kita

dapat membangun secara tepat. Kita harus mawas diri, yang berarti kita harus

meneliti kita sendiri.

B. SARAN

Sebagai saran untuk membangun negara kita hendaknya semua kritik dan saran

terbuka untuk spaja dan siapa pun berhak menyampaikan aspirasinya. Kemajuan suatu

bangsa itu juga karena ada kerjasama yang baik dari masyarakat kita dengan wakil

rakyat. Hubungan yang baik itu dapat aling memperbaiki saling menilai satu sama lain.

Negara tanpa penduduk apa artinya sebuah negara, dan apa jadinya jika negara tanpa ada

pemerintahan yang baik . Antara pihak pemerintah dan kalangan masyarakat harus ada

kerjasama yang baik sebagai perwujudan kita dalam persatuan. Kita harus menyamakan

tujuan kita untuk memajukan negara bersama-sama, jadi semua orang dapat berpatisipasi.

Kepedulian dengan rakyat harus juga diperhatikan, karena mereka juga bagian dari

negara kita. Mereka adalah manusia yang mempunyai hak untuk menyampaikan

aspirasinya, dan kita sebagai pemerintah yang baik kepedualian, perhatian, harus selalu

dicurahkan. Banyaknya penduduk yang ada di Indonesia harus disama ratakan, adil

sesuai denga porsi. Disnilah kebijakan itu sangat ber[eran dalam perwujudan haka asasi

ii

Page 12: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

setiap warga negara. Kerkuna yang diajarkan agama dan pancasila juga menjadi unsur

penting yang harus dijaga sampai kapanpun.

DAFTAR PUSTAKA

1. Darmoharjo, D. & Shidarta, 1996. Penjabaran Nilai-nilai Pancasila dalam Sistem

Hukum Indonesia,Jakarta, Raja Grafindo Persada (Rajawali Pers)

2. Djamal, D.1986. Pokok-Pokok Bahasan Pancasila.Bandung, Remadja Karya.

3. Laboratorium Pancasila. 1981. Pancasila dalam Kedudukan dan Fungsinya sebagai

Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Surabaya, Usaha Nasional.

4. Oesman, Oetoyo dan Alfian, BP-7 pusat, 1990. Pancasila sebagai Idiologi, Jakarta,

Perum Percetakan Negara RI.

5. Astoto, Suhartati Sri, 2005. Pendidikan Pancasila Era Reformasi di Perguruan

Tinggi, Semarang, Yuda Mandiri.

6. Yudhoyono, Susilo B., 2006, Menata Kembali Kerangka Kehidupan Bernegara

Berdasarkan Pancasila,Makalah disampaikan dalam Rangka Memperingati Hari

Lahir Pancasila 1 Juni 2006 di Jakarta Convention Center.

7. Mertokusumo, Sudikno, 2007, Penemuan Hukum, Yogyakarta. Liberty.

8. Ali, Achmad, 2009, Menguak Teori Hukum Dan Teori peradilan termasuk

Interpretasi Undang-undang,Jakarta, Prenada Media Group.

9. Mustafa, Bachsan, 2003, Sistem Hukum Indonesia Terpadu. Bandung, Citra Adiyta

Bakti

ii

Page 13: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

TUGAS KEWARGANEGARAAN

HUKUM AGAMA ISLAM YANG

BERKAITAN DENGAN

PANCASILA

DISUSUN OLEH :

NAMA : LA SUTI

STAMBUK : 21208275

ii

Page 14: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

PRODI : ILMU

PEMERINTAHAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

KENDARI

2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI..........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah............................................................................1

B. Rumusan Masalah......................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2

1. Pengertian Nilai, Moral, Dan Norma............................................................2

2. Nilai – Nilai Dalam Kehidupan Berbangsa...................................................2

3. Sila Pertama Sebagai Dasar Pancasila.......................................................4

4. Mewujudkan Negaga Yang Berbasis Agama Dan Pancasila......................5

5. Agama Dalam Kehidupan Manusia..............................................................7

6. Perlunya Kesadaran Seluruh Bangsa..........................................................8

BAB V KESIMPULAN...........................................................................................11

ii

Page 15: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................12

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat

dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan

tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul

“ HUKUM AGAMA ISLAM YANG KAITANYA DENGAN PANCASILA ”

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman

bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat

atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan

semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

ii

Page 16: Hukum agama islam kaintanya dengan pancasila

Raha, Juli 2013

"Penulis"

ii