hukum adm negara & desentralisasi

30

Click here to load reader

Upload: anggoro-prajesta

Post on 03-Jul-2015

241 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Berdasarkan perspektif ilmu hukum administrasi, ada dua jenis hukum administrasi, yaitu

pertama,hukum administrasi umum (allgemeem deel) , Yakni berkenaan dengan teori-teori dan

prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang hukum administrasi,tidak terikat pada bidang-

bidang tertentu , kedua hukum administrasi khusus (bijzonder deel) , yakni hukum-hukum yang

terkait dengan bidang-bidang pemerintahan tertentu seperti hukum lingkungan, hukum tata ruang

, hukum kesehatan dan sebagainya. Sekilas Tentang Negara Hukum. Pemikiran atau konsepsi

manusia tentang Negara hukum juga lahir dan berkembang dalam situasi kesejarahan. Oleh

karena itu , meskipun konsep Negara hukum dianggap sebagai konsep universal. Secara

embrionik, gagasan Negara hukum telah dikemukakan oleh plato.Ada tiga unsur dari pemerintah

yang berkonstitusi yaitu peratama, pemerintah dilaksanakan untuk kepentingan umum; kedua

pemerintah dilaksanakan menurut hukum yang berdasarkan pada ketentuan-ketentuan

umum,bukan yang dibuat secara sewenang-wenang yang menyampingkan konvensi dan

konstitusi; ketiga, pemerintah berkonstitusi berarti pemerintah yang dilaksanakan atas kehendak

rakyat,bukan berupa paksaan – tekanan yang dilaksanakan pemerintah despotik.Dalam kaitannya

dengan konstitusi bahwa konstitusi meupakan penyusunan jabatan dalam suatu Negara dan

menentukan apa yang dimaksudkan dengan badan pemerintahan dan apa akhir dari setiap

masyarakat.

I.2 Tujuan Penulisan

Karya ilmiah ini dibuat untuk meamenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Hukum

Administrasi Negara pada fakultas hukum di universitas sultan ageng tirtayasa dan ingin lebih

mengetahui dan mengkaji ilmu Hukum Administrasi Negara tentang Negara Hukum Dan Hukum

Administrasi Negara

Page 2: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

I.3 Rumusan Masalah

1.Apa yang dimaksud dengan Negara hukum ?

2.Apakah Dasar Teoritis Negara Hukum ?

3.Bagaimanakah ruang Lingkup Negara Hukum ?

1.4 Sistematika Penulisan

Didalam makalah ini, terdapat sistematika penulisan makalah yang dirinci sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan

.Latar belakang masalah

.Rumusan masalah

.Tujuan penulisan

.Sistematika penulisa

BAB II : Pembahasan

BAB III: Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Page 3: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Mengenai Negara Hukum

Negara Hukum Adalah Negara yang didalamnya terdapat berbagai aspek peraturan-peraturan

yang memang bersifat abstrak yaitu memaksa, dan mempunyai sanksi yang tegas.Gagasan

Negara hukum masih bersifat samar-samar dan tenggelam dalam waktu yang sangat panjang,

kemudian muncul kembali secara lebih ekplisit pada abad ke-19,yaitu dengan munculnya konsep

rechtsstaat dari Freidrich Julius Stahl, yang diilhami oleh Immanuel Kant, unsur-unsur Negara

hukum adalah:

a. Perlindungan hak-hak Asasi Manusia

b. Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin hak-hak itu.

c. Pemerintahan berdasarkan peraturan perundang-undangan

d. Peradilan administrasi dalam perselisihan

Munculnya “unsur peradilan administrasi dalam perselisihan “ pada konsep rechtsstaat

menunjukan adanya hubungan histories antara Negara Hukum Eropa Kontinental dengan Hukum

Romawi. “Konsep rechtsstaat bertumpu pada sistem hukum continental yang disebut “civil law”

atau “modern roman law” Dalam perkembangannya konsepsi Negara hukum tersebut kemudian

mengalami penyempurnaan diantaranya :

1. sistem pemerintahan Negara yang didasarkan atas kedaulatan rakyat

2. bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya harus berdasar

atas hukum atau peraturan perundang-undangan,

Page 4: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

3. adanya jaminan terhadap hak-hak asasi manusia (Warga Negara)

4. adanya pembagian kekuasaan dalam Negara

5. adanya pengawasan dari badan-badan peradilan yang bebas dan mandiri,arti lembaga

peradilan tersebut benar-benar tidak memihak dan tidak berada

dibawah pengaruh eksekutif.,

6. adanya peran yang nyata dari anggota-anggota masyarakat atau warga Negara untuk

turut serta mengawasi perbuatan dan pelaksanaan yang dilakukan oleh pemerintah

7. adanya system perekonomian yang dapat menjamin pembagian yang merata sumber daya

yang diperlukan bagi kemakmuran warga Negara.Perumusan unsur-unsur Negara hukum ini

tidak terlepas dari falsafah dan sosio politik yang melatar belakanginya, terutama pengaruh

falsafah Individualisme, yang menempatkan individu atau warga Negara sebagai primus

interpares dalam kehidupan bernegara. Oleh karena itu,unsur pembatasan kekuasaan Negara

untuk melindungi hak-hak individu menempati posisi yang signifikan. Semangat membatasi

kekuasaan Negara ini semakin kental segera setelah lahirnya adagiyum yang begitu popular dan

Lord Acton, yaitu “power tends to corrupt, but absolute power corruptabsolutely “ (Manusia

yang mempunyai kekuasaan cenderung untuk menyalahgunakan kekuasaan itu, tetapi kekuasaan

yang tidak terbatas (absolut) pasti akan disalah gunakan ). Model Negara hukum seperti ini

berdasarkan catatan sejarah disebut dengan demokrasi konstitusional, dengan cirri pemerintah

yang demokrtis adalah pemerintah yang terbatas kekuasaannya dan tidak dibenarkan bertindak

sewenang-wenang terhadap warga negaranya. Dengan kata lain , esensi dari Negara berkonstitusi

adalah perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.Atas dasar itu keberadaan konstitusi dalam

suatu Negara merupakan condition sine quanon Negara dan konstitusi merupakan dua lembaga

yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya, bila Negara hukum diidentikan dengan

keberadaan konstitusi dalam suatu Negara dalam abad ke-20 ini hampir tidak suatu Negara pun

yang menganggap suatu Negara modern tanpa menyebutkan dirinnya “ Negara berdasar atas

hukum “ Negara hukum identik dengan Negara yang berkonstitusi atau Negara yang menjadikan

konstitusi sebagai aturan main kehidupan kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan.

Page 5: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

Telah disebutkan bahwa pada dataran implementasi Negara hukum itu memiliki karakteristik dan

model yang beragam. Terlepas dari berbagai model Negara hukum tersebut , Budiono mencatat

bahwa sejarah pemikiran manusia mengenai politik dan hukum secara bertahap menuju kearah

kesimpulan, yaitu Negara merupakan Negara yang akan mewujudkan harapan pada warga

Negara akan kehidupan yang tertib, adil, dan sejahtera jika Negara itu bdiselenggarakan

berdasarkan hukum sebagai aturan main Dalam Negara hukum, hukum menjadi aturan

permainan untuk mencapai cita-cita bersama sebagai kesepakatan politik. Hukum juga menjadi

aturan permainan untuk menyelesaikan segala macamperselisihan, termasuk juga perselisihan

politik dalam rangka mencapai kesepakatan politik tadi. Dengan demikian, hukum tidak

mengabdi kepada kepentingan politik sectarian dan primordial, melainkan kepada cita-cita

politik dalam kerangka kenegaraan

Negara Hukum Demokratis, Negara hukum bertumpu pada konstitusi dan peraturan perundang-

undangan,dengan kedaulatan rakyat, yang dijalankan melalui system demokrasi. Hubungan

antara Negara hukum dan demokrasi tidak dapat dipisahkan. Demokrasi tanpa pengaturan hukum

akan kehilangan bentuk dan arah, sedangkan hukum tanpa demokrasi akan kehilangan

makna.Demokrasi merupakan cara paling aman untuk mempertahankan kontrol atas Negara

hukum. Dengan demikian Negara hukum yang bertopeng pada sistem demokrasi dapat disebut

sebagai Negara hukum demokratis

Prinsip-prinsip Negara hukum

1. Asas legalitas

Pembatasan warga Negara (oleh pemerintah) harus ditemukan dasarnya dalam undang-undang

yang merupakan peraturan umum.Undang-undang secara umum harus memberikan jaminan

(terhadap warga Negara) dari tindakan (pemerintah) yang sewenang-wenang , kolusi dan

berbagai jenis tindakan yang tidak benar

b. Perlindungan hak-hak asasi

c. Pemerintah terikat pada hukum

Page 6: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

Hukum harus dapat ditegakan ketika hukum itu dilanggar,pemerintah harus menjamin bahwa

ditengah masyarakat terdapat instrument yuridis penegakan hukum,pemerintah dapat

memaksa seseorang yang melanggar hukum melalui sistem peradilan Negara, memaksakan

hukum publik secara prinsip merupakan tugas pemerintah.

d. Pengawasan oleh hakim yang merdeka

Negara hukum secara sederhana adalah Negara yang menempatkan hukum sebagai dasar

kekuasaan Negara dan penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala bentuknya dilakukan

dibawah kekuasaan hukum. Negara hukum menentukan bahwa pemerintah harus tunduk pada

hukum, bukannya hukum yang harus tunduk pada pemerintah.

Dalam Negara hukum, hukum ditempatkan sebagai aturan main sebagai dalam penyelenggaraan

kenegaraan, pemerintah, dan kemasyarakatan, sementara tujuan hukum itu sendiri antara lain :

(diletakan untuk menata masyarakat yang damai ,adil dan bermakna) Artinya sasaran dari

Negara hukum adalah terciptanya kegiatan kenegaraan pemerintahan dan kemasyarakatan yang

bertumpu pada keadilan,kedamaian dan kemanfaatan atau kebermaknaan. Dalam Negara hukum,

eksistensi hukum dijadikan sebagai instrumen dalam menata kehidupan kenegaraan,

pemerintahan dan kemasyarakatan.

Pentingnya pemencaran dan pemisahan kekuasaan inilah yang kemudian melahirkan teori

pemencaran kekuasaan atau pemisahan kekuasaan . Dengan membaginya menjadi kekuasaan

legislatif (membuat undang-undang), kekuasaan eksekutif (melaksanakan undang-undang) dan

kekuasaan federatif (keamanan dan hubungan luar negri) .Bahwa dalam suatu negara ada tiga

organ dan fungsi pemeritah yaitu legislatif,eksekutif, dan yudisial , Masing-masing organ ini

harus dipisahkan karena memusatkan lebih dari satu fungsi dari satu orang atau organ

pemerintahan merupakan ancaman kebebasan individu. Seiring dengan perkembangan kenegaran

dan pemerintahan ajaran Negara hukum yang kini dianut oleh Negara-negara didunia khususnya

setelah perang dunia kedua adalah Negara kesejahteraan (welfar state) dalam bidang ekonomi

yang melarang Negara dan pemerintah mencampuri kehidupan ekonomi masyarakat . Akibat

pembatasan ini pemerintah atau administrasi negara menjadi pasif, sehingga sering disebut

Negara penjaga malam . Karena timbul adanya kerusuhan-kerusuhan maka konsepsi Negara

Page 7: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

penjaga malam telah gagal dalam implementasinya .Yang membuat negara mengalami kerugian

yang mungkian bukan kerugian materil saja tetapi juga kerugian formil seluruhnya yang dapat

menyengsarakan suluruh rakyatnya , demikian pula Negara juga tidak akan terkontrol dalam

mengatur segala bentuk-bentuk pemerintahannya dalam kondisi seperti sekarang ini yang belum

kondusif serta aman, damai dan sejahtera

Kegagalan inilah yang membuat suatu negara terimplementasi yang menempatkan pemerintah

yang harus bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya dan dapat mensejahterakan

masyarakatnya kembali seperti sediakala lagi.

Kegagalan implementasi tersebut kemudian muncul gagasan yang menempatkan pemerintah

sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kesejahteraan rakyatnya , Ciri utama Negara ini

adalah munculnya kewajiban pemerintah untuk mewujudkan kesejahteraan umum bagi warganya

.Dengan kata lain, ajaran merupakan bentuk konkret yang membatasi peran Negara dan

pemerintah untuk mencampuri kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat yang menghendaki

pemerintah dan Negara terlibat aktif dalam kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat, sebagai

langkah untuk mewujudkan kesejahteraan umum, disamping menjaga ketertiban dan keamanan .

sejak Negara turut serta secara aktif dalam pergaulan kemasyarakatan, lapangan pekerjaan

pemerintah semakin lama makin luas. Admimistrasi Negara diserahi kewajiban untuk

menyelenggarakan kesejahteraan umum, diberinya tugas itu yang khusus bagi administrasi

Negara agar dapat menjalankan tugas menyelenggarakan kesejahteraan rakyatnya,

penyelenggaraan pengajaran bagi semua warga Negara, dan sebaginya secara baik, maka

administrasi Negara memerlukan kemerdekaan untuk dapat bertindak atas inisiatif sendiri,

terutama dalam penyelesaian soal-soal genting yang timbul dengan sekonyong-konyong dan

yang peraturan penyelenggaraan belum ada, yaitu belum dibuat oleh badan kenegaraan yang

diserahi fungsi legislatif.

Pemberian kewenangan pada Negara kepada administrasi Negara untuk bertindak sebagai

inisiatif itu lazim yaitu, suatu yang didalamnya mengandung kewajiban dan kekuasaan yang luas.

Kewajiban adalah tindakan yang harus dilakukan,sedangkan kekuasaan yang luas itu

menyiratkan adanya kebebasan memilih melakukan atau tidak melakukan tindakan. Dalam

Page 8: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

praktik, kewajiban dan kekuasaan berkaitan erat .Suatu kebebasan yang diberikan kepada alat

administrasi, yaitun kebebasan yang pada asasnya memperkenankan alat administrasi Negara

mengutamakan keefektifan tercapainya suatu tujuan dari pada berpegang teguh kepada ketentuan

hukum.

1. sumber-sumber hukum

a. sumber hukum materil adalah faktor-faktor masyarakat yang mempengaruhi pembentukan

hukum. Atau faktor-faktor yang ikut mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum. Atau

tempat dari mana matri hukum itun diambil.

b. sumber hukum formil adalah berbagai bentuk aturan hukum yang ada , sumber hukum formal

diartikan juga sebagai tempat atau sumber dari mana suatu peraturan memperoleh kekuatan

hukum. Ini berkaitan dengan bentuk atau cara yang menyebabkan peraturan hukum itu formal

berlaku.

2.2 Dasar Teoritis Negara Hukum

Pemikiran atau konsepsi manusia merupakan anak jaman yang lahir dan berkembang dalam

situasi kesejarahan dengan berbagai pengaruhnya. Pemikiran atau konsepsi manusia tentang

Negara hukum juga lahir dan berkembang dalam situai kesejarahan, “Pada babak sejarah

sekarang, sukar untuk membayangkan Negara tidak sebagai Negara hukum. Setiap Negara yang

tidak mau dikucilkan dari pergaulan masyarakat internasional menjelang abad XXI paling sedikit

secara formal akan memaklumkan dirinya.

Negara Hukum Demokratis

Sebagaimana disebutkan di atas dalam sistem demokrasi penyelenggaraan Negara itu harus

bertumpu pada partisipasi dan kepentingan rakyat Implementasi Negara hukum itu harus

ditopang dengan sistem demokrasi. Hubungan antara Negara hukum dan demokrasi dapat

Page 9: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

dipisahkan. Demokrasi tanpa pengaturan hukum akan kehilangan bentuk dan arah, sedangkan

hukum tanpa demokrasi akan akan kehilangan makna.

Tugas-tugas Pemerintah dalam Negara Hukum Modern

Pentingnya pemencaran dan pemisahan kekuasaan inilah yang kemudian melahirkan teori

pemencaran kekuasaan atau pemisahan kekuasaan.

Mengawali pengantar hukum administrasi Negara secara umum berupaya untuk memahami

konsep tertentu, pertama-tama kita batasi pada term ‘hukum administrasi negara’ (Apa isi bagian

hukum itu?) Kita dapat menempatkan bahwa hukum administrasi Negara merupakan bagian dari

hukum publik…Hukum administrasi Negara dapat dijelaskan sebagai peraturan-peraturan (dari

hukum publik) yang berkenaan dengan pemerintahan umum.(Untuk menemukan definisi yang

baik mengenai istilah ‘hukum adminisrasi negara’, pertama-tama harus ditetapkan bahwa hukum

administrasi Negara merupakan bagian dari hukum publik, yakni hukum yang mengatur tindakan

pemerintah dan mengatur hubungan antara pemerintah dan mengatur hubungan antara

pemerintah dengan warga Negara atau hubungan antar organ pemerintahan…Hukum

administrasi Negara memuat keseluruhan peraturan yang berkenaan dengan cara bagaimana

organ pemerintahan melaksanakan tugasnya. Jadi hukum administrasi Negara berisi aturan main

yang berkenaan dengan fungsi organ-organ pemerintahan). Hukum administrasi Negara atau

hukum tata pemerintahan _pada dasarnya dapat dibedakan berdasarkan tujuanya dari hukum tata

Negara –memuat peraturan-peraturan hukum yang menentukan {tugas-tugas yang dipercayakan}

kepada organ-organ pemerintahan itu, menentukan tempatnya pada Negara, menentukan

kedudukan terhadap warga Negara, dan peraturan-peraturan hukum yang mengatur tindakan-

tindakan organ pemerintahan itu).

(Hukum administrasi Negara, hukum tata pemerintahan adalah keseluruhan hukum yang

berkaitan dengan {mengatur} administrasi, pemerintah, dan pemerintah. Secara global

dikatakan,hukum administrasi Negara merupakan instrument yuridis yang digunakan oleh

pemrintah untuk secara aktif terlibat dalam kehidupan kemasyarakatan, dan disisi lain HAN

merupakan hukum yang dapat digunakan oleh anggota masyarakat untuk mempengaruhi dan

Page 10: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

memperolah perlindungan dari pemerintah. Jadi HAN memuat peraturan mengenai aktivitas

pemerintahan).

(Hukum administrasi meliputi peraturan-peraturan yang berkenaan dengan administrasi.

Administrasi berarti sama dengan pemerintahan. Oleh karena itu, HAN disebut juga hukum tata

pemerintahan. Perkataan pemerintahan dapat disamakan dengan kekuasaan eksekutif, artinya

pemerintahan merupakan bagian dari organ dan fungsi dari pemerintahan, yang bukan organ dan

fungsi pembuat undang-undang dan peradilan). Hukum administrasi Negara atau hukum tata

pemerintahan berisi peraturan-peraturan yang berkenaan dengan pemerintahan umum. Akan

tetapi, tidak semua peraturan - peraturan yang berkenaan dengan pemerintahan umum termasuk

dalam cakupan HAN sebab ada peraturan yang menyangkut pemerintahan umum, tetapi tidak

termasuk dalam HAN , melainkan masuk pada lingkup HTN.

Hukum Administrasi Negara adalah seperangkat peraturan yang memungkinkan administrasi

Negara menjalankan fungsinya, yang sekaligus juga melindungi warga terhadap sikap tindak

administrasi , dan melindungi administrasi Negara itu sendiri. HAN sebagai menguji hubungan

hukum istimewa yang diadakan akan memungkinkan para pejabat administrasi Negara

melakukan tugas mereka yang khusus.Berdasarkan beberapa definisi tersebut dalam hukum

administrasi Negara terkandung dua aspek, yaitu pertama aturan-aturan hukum yang mengatur

dengan cara bagaimana alat-alat perlengkapan Negara itu melakukan tugasnya.; kedua, aturan-

aturan hukum yang mengatur hubungan hukum antara alat perlengkapan administrasi Negara

atau Pemerintah dengan para warga negaranya.

Dapatlah disebutkan bahwa hukum administrasi adalah hukum yang berkenaan dengan

pemerintahan dalam arti sempit. Secara garis besar mengatur hal-hal antara lain :

a. perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang publik,

b. kewenangan pemerintah (dalam melakukan perbuatan dibidang public tersebut), didalamnya

diatur mengenai dari mana, dengan cara apa, dan bagaimana pemerintah menggunakan

kewenangannya;penggunaan kewenangan ini dituangkan dalam bentuk instrument hukum

sehingga diatur pula tentang pembuatan dan penggunaan instrument hukum,

Page 11: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

c. Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan atas penggunaan kewenangan pemerintah itu.

d. penegakan hukun dan penerapan sanki-sanki dalam bidang pemerintahan.

Sehubungan dengan adanya hukum administrasi tertulis, yang tertuang dalam berbagai peraturan

perundang-undangan,dan hukum administrasi tidak tertulis,yang lazim disebut asas-asas umum

pemerintahan yang layak keberadaan dan sasaran dari hukum administrasi adalah sekumpulan

peraturan hukum yang mengatur tentang tugas dan kewenangan pemerintahan dalam berbagai

dimensinya sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan yang baik

dalam suatu Negara hukum. Dengan demikian, keberadaan hukum administrasi Negara dalam

suatu Negara hukum merupakan conditio sine cuanon.

Adminisrtasi Negara mempunyai konsekuensi tertentu dalam bidang legislasi. Dengan bersandar

pada freies Ermessen, administrasi Negara memiliki kewenangan yang luas untuk melakukan

berbagai hukum dalam rangka melayani kepentingan masyarakat atau mewujudkan

kesejahteraan umum, dan untuk melakukan itu diperlukan instrumen hukum. Artinya, bersamaan

dengan pemberian kewenangan yang luas untuk bertindak diberikan pula kewenangan untuk

membuat instrumen hukumnya. Menurut E.Utrecht, kekuasaan administrasi Negara dalam

bidang legislasi ini meliputi ; pertama kewenangan untuk membuat peraturan atas inisiatif

sendiri, terutama dalam menghadapi soal-soal genting yang belum ada peraturannya, tanpa

bergantung pada pembuat undang-undang pusat. Kedua, kekuasaan administrasi Negara untuk

membuat peraturan atas dasar delegasi. Karena pembuat undang-undang hanya dapat

menyelesaikan soal-soal yang bersangkutan dalam garis besarnya saja dan tidak dapat

menyelesaikan tiap detail pergaulan sehari-hari, pemerintah diberi tugas dengan keadaan yang

sungguh-sungguh terjadi dimasyarakat, ketiga, droit function, yaitu kekuasaan administrasi

Negara untuk menafsirkan sendiri berbagai peraturan, yang berarti administrasi Negara

berwenang mengoreksi (corigeren) hasil pekerjaan pembuat undang-undang.

Penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah berkaitan pula dengan bentuk Negara tertentu. Dalam

Negara yang berbentuk kesatuan, ada dua kemungkinan penyelenggaraan tugas-tugas

pemerintahan, yaitu sentralisasi atau desentralisasi. Penyelenggaraan pemerintahan secara berarti

seluruh bidang-bidang pemerintahan diselenggarakan oleh pemerintah pusat, sedangkan dengan

Page 12: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

desentralisasi berarti penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan tidak hanya dijalankan oleh

pemerintah pusat, tetapi juga oleh satuan pemerntahan daerah, yang umumnya bertumpu pada

prinsip otonomi, yaitu “vrijhaid en zelfstandigheid “ kebebasan dan kemandirian daerah otonom

untuk mengatur dan mengurus urusan rumah tangga daerah (huishouding).

Negara Hukum Dan Hukum Administrasi Negara

Negara hukum menurut F.R. Bothlingk adalah “De staat,waarin de wilsvrijheid van

gezagsdragers is bepert door grenzen van recht” (Negara, dimana kebebasan kehendak pemegang

kekuasaan dibatasi oleh kekuatan hukum). Lebih lanjut disebutkan bahwa dalam rangka

merealisasi pembatasan pemegang kekuasaan tersebut, maka diwujudkan dengan cara (Di satu

sisi keterikatan hakim dan pemerintah terhadap undang-undang, dan disisi lain pembatasan

kewenangan oleh pembuat undang-undang). A. Hamid S. Attamimi, dengan mengutip Burkens,

mengatakan bahwa Negara hukum secara sederhana adalah Negara yang menempatkan hukum

sebagai dasar kekuasaan Negara dan penyelenggaraan kekuasaan tersebut dalam segala

bentuknya dilakukan dibawah hukum. Dalam Negara hukum, segala sesuatu harus dilakukan

menurut hukum. Negara hukum menentukan bahwa pemerintah harus tunduk pada hukum,

bukunnya hukum yang harus tunduk pada pemerintah.terhadap tugas-tugas pemerintahan dan

kenegaraan dalam suatu Negara hukum itu terdapat aturan-aturan hukum yang tertulis dalam

konstitusi atau peraturan-peraturan yang terhimpun dalam hukum tata Negara. Dengan kata lain,

hukum tata Negara membutuhkan hukum lain yang lebih bersifat teknis. Hukum tersebut adalah

hukum administrasi Negara . Menurut J.B.J.M ten Berge, hukum adminisrtrasi Negara adalah

sebagai (perpanjangan dari hukum tata Negara) atau (sebagai hukum sekunder yang berkenaan

dengan keanekaragaman lebih mendalam dari tatanan hukum publik sebagai akibat pelaksanaan

tugas oleh penguasa). Atas dasar ini tampak bahwa keberadaan hukum administrasi Negara

seiring dengan keberadaan Negara hukum dan hukum tata Negara. Oleh karena itu, menurut

J.M.J.B. ten Berge, adalah salah paham menganggap hukum administrasi Negara sebagai

fenomena yang relative baru. Lebih lanjut J.M.J.B ten Berge (hukum administrasi Negara

berkaitan erat dengan kekuasaan dan kegiatan penguasa. Karena kekuasaan dan kegiatan

penguasa itu dilaksanakan, lahirlah hukum administrasi Negara). Dengan kata lain, hukum

administrasi Negara, sebagaimana hukum tata Negara, berkaitan erat dengan persoalan

kekuasaan, mengingat Negara itu organisasi kekuasaan, maka pada umumnya organisasi akan

Page 13: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

muncul sebagai instrumen untuk mengawasi sebagai penggunaan kekuasaan pemerintah. Dengan

demikian,keberadaan hukum administrasi Negara itu muncul karena adanya penyelenggaraan

kekuasaan Negara dan pemerintahan suatu Negara hukum,yang menuntut dan menghendaki

penyelenggaraan tugas-tugas kenegaraan, pemerintahan, dan kemasyarakatan yang berdasarkan

atas hukum. Hampir semua Negara didunia ini menganut Negara hukum, yakni yang

menempatkan hukum sebagai aturan main penyelenggaraan kekuasaan Negara dan

pemerintahan. Sebagai Negara hukum, sudah barang tentu “memiliki” hukum administrasi

Negara, sebagai instrument untuk mengatur dan menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan

Negara. Oleh karena itu, sebenarnya semua Negara modern mengenal hukum administrsi

Negara. Hanya saja hukum administrasi Negara itu berbeda-beda antara satu Negara dengan

yang lainnya, yang disebabkan oleh perbedaan persoalan kemasyarakatan dan pemerintahan

yang dihadapi penguasa, perbedaan sistem politik, perbedaan bentuk Negara dan bentuk

pemerintahan, perbedaan hukum tata Negara yang menjadi sandaran hukum administrasi , dan

sebagainya. Oleh karena itu Dasar Teoritis Negara Hukum sebagaimana telah disampaikan diatas

yang menghimbau tentang kewenangan, perebuatan, organ-organ, aturan-aturan per-undang-

undangan yang tidak hanya ada pada pemerintah pusat saja tetapi pemerintah daerah juga turut

andil dalam kesejahteraan masyarakatnya. Dan sudah jelas bahwa Negara pada jaman modern

sekarang ini adakah Negara Hukum dan pemerintahkah yang harus tunduk pada hukum, bukan

hukum yang tunduk pada pemerintah karena hukum itu ada. Hukumlah yang menjadikan suatu

Negara maju dan berkembang menjadi modern dan bukan pula penguasa yang menjadikan suatu

Negara berkembang menjadi modern. Persatuan Dan Kesatuan tentunya yang pertama menjadi

dasar Hukum administrasi Negara, dan hukum administrasi Negara sebagai salah satu cabang

ilmu,khususnya diwilayah hukum kontinental, baru muncul belakangan, pada awalnya,

khususnya di negri belanda.agak berbeda dengan yang berkembang di Prancis sebagai bidang

tersendiri disamping hukum tata Negara.

2.3 Ruang Lingkup Negara Hukum (HAN)

Di negri Belanda ada dua istilah mengenai hukum ini yaitu bestuurrecht dan administratief recht,

dengan kata dasar ‘administratie’ dan ‘bastuur’.terhadap dua istilah ini para sarjana Indonesia

Page 14: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

berbeda pendapat dalam menerjemahkannya. Administrase ini ada yang menerjemahkan dengan

tata usah, tata usaha pemerintahan, tata pemerintahan, tata usaha Negara, dan ada yang

menerjemahkan dengan administrasi saja, sedangkan bastuur diterjemahkan secara seragam

dengan pemerintahan.

Perbedaan penerjemahan tersebut mengakibatkan perbedaan penamaan terhadap hukum ini,

yakni seperti HAN, Hukum Tata Pemerintahan, Hukum Tata usaha Pemerintahan, Hukum Tata

Usaha Negara, Hukum Tata Usaha Negara Indonesia, HAN Indonesia, dan Hukum administrasi,

tanpa atribut Negara, sebagaimana yang dianut Hadjon, dengan alasan bahwa pada kata

administrasi itu sudah mengandung konotasi Negara/ pemerintahan. Sebenarnya kedua kata ini

dalam penggungaanya memiliki makna sama, karena pemerintah itu sendiri merupakan

terjemahan dari kata administrasi. Meski demikian ada akan dikemukakan secara terpisah

mengenai istilah administrasi Negara dan istilah pemerintah/pemerintahan berdasarkan kamus

dan yang berkembang dikalangan para sarjana.

a. Administrasi merujuk pada pengertian yang ketiga, yakni kegiatan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pemerintahan Prajudi Atmosudirdjo mengemukakan bahwa administrasi

Negara mempunyai tiga arti, yaitu;

1. Sebagai salah satu fungsi pemerintah;

2. Sebagai aparatur dan aparat dari pada pemerintah;

3. Sebagai proses pemerintah yang memerlukan kerja sama tertentu.

Menurut Bintoro Tjokroamidjojo administrasi Negara adalah manajemen dan organisasi dari

manusia-manusia dan peralatannya guna mencapai tujuan-tujuan pemerintah.”Sondang P.

Siagian mengartikan administrasi Negara sebagai “keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh

seluruh aparatur pemerintah dari satu Negara dalam usaha mencapai tujuan Negara”. EUtrecht

menyebutkan bahwa administrasi Negara adalah gabungan jabatan-jabatan, aparat (alat)

administrasi yang dibawah pimpinan pemerintah melakukan sebagian dari pekerjaan pemerintah,

Menurut Dimock & Dimock, administrasi Negara adalah aktivitas-aktivitas Negara dalam

melaksanakan kekuasaan-

Page 15: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

kekuasaan politiknya, dalam arti sempit, aktivitas-aktivitas badan-badan eksekutif dan

kehakiman atau khususnya aktivitas-aktivitas badan eksekutif saja dalam melaksanakan

pemerintahan. “Bahsan Mustafa mengartikan administrasi Negara sebagai gabungan jabatan-

jabatan yang dibentuk dan disusun secara bertingkat dan diserahi tugas melakukan sebagian dari

pekerjaan pemerintah dalam arti luas, yang tidak diserahkan kepada badan-badan pembuat

undang-undang dan badan-badan kehakiman. Sudah jelas dari beberapa pendapat tersebut

dapatlah diketahui bahwa adminisrtasi Negara adalah “Keseluruhan aparatur pemerintah yang

melakukan berbagai aktivitas atau tugas-tugas Negara selain tugas pembuatan undang-undang

dan pengadilan”

b. Pemerintah/Pemerintahan

Pemerintah sebagai alat kelengkapan Negara dapat diartikan secara luas dan dalam arti sempit.

Pemerintah dalam arti luas itu mencangkup semua alat kelengkapan Negara, yang pada

pokoknya terdiri dari cabang-cabang kekuasaan eksekutif,legislatif, dan yudisial atau alat-alat

kelengkapan Negara lain yang bertindak untuk dan atas nama Negara, sedangkan dalam

pengertian sempit pemerintah adalah cabang kekuasaan eksekutif.

Pemerintah dalam arti sempit adalah organ/alat perlengkapan Negara yang diserahi tugas

pemerintahan atau melaksanakan undang-undang, sedangkan dalam arti luas mencangkup semua

badan yang menyelenggarakan semua kekuasaan didalam Negara baik eksekutuf maupun

legislatif dan yudikatif. Dalam kepustakaan disebutkan bahwa istilah pemerintahan disebutkan

memiliki dua pengertian, yaitu seabagai fungsi dan sebagai organisasi.

a Pemerintah sebagai fungsi adalah: melaksanakan tugas-tugas pemerintahan, pemerintah

sebagai organ adalah kumpulan organ-organ dan organisasi pemerintahan yang dibebani dengan

pelaksanaan tugas pemerintahan.

b. Pemerintah sebagai organisasi adalah: bila kita mempelajari ketentuan-ketentuan susunan

organisasi, termasuk didalamnya fungsi, penugasan, kewenangan, kewajiban masing-masing

departemen pemerintahan, badan-badan, instansi serta dinas-dinas pemerintahan.

Page 16: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

Sebagai fungsi kita meneliti ketentuan-ketentuan yang mengatur apa dan cara tindakan aparatur

pemerintahan sesuai dengan kewenangan masing-masing, fungsi pemerintah itu dapat ditentukan

dengan menempatkannya dalam hubungan dengan fungsi perundang-undangan dan

peradilan.Pemerintah dapat dirumuskan secara negatif sebagai segala macam kegiatan

perundang-undangn dan peradilan. Kalaupun hukum administrasi Negara berkenaan dengan

kekuasaan eksekutif, pengertian eksekutif ini tidak sama dengan apa dengan apa yang

dimaksudkan dengan konsep trias politika (yang menempatkan kekuasaan eksekutif hanya

melaksanakan undang-undang).

Meskipun secara umum dianut definisi negatif tentang pemerintahan, yaitu sebagai suatu

aktivitas diluar perundangan dan peradilan, pada kenyataannya pemerintah juga melakukan

tindakan hukum dalam bidang legislasi, misalnya dalam pembuatan undang-undang organik dan

pembuatan berbagai peraturan pelaksanaan lainnya, dan juga bertindak dalam bidang

penyelesaian perselisihan, misalnya dalam penyelesaian hukum melalui upaya administrasi dan

dalam hal penegakan hukum administrasi atau pada penerapan sanki-sanki administrasi yang

semuanya itu menjadi objek kajian hukum administrasi Negara. Oleh karena itu tidak mudah

untuk menentukan ruang lingkup hukum administrasi Negara. Di samping itu kesukaran

menentukan ruang lingkup hukum administrasi Negara ini disebabkan pula oleh beberapa faktor,

Pertama, HAN berkaitan dengan tindakan pemerintahan yang tidak semuanya dapat ditentukan

secara tertulis dalam peraturan perundang-undangan seiring dengan perkembangan

kemasyarakatan yang memerlukan pelayanan pemerintah dan masing-masing masyarakat disuatu

daerah atau Negara berbeda tuntutan dan kebutuhan. Kedua, pembuatan peraturan-peraturan,

keputusan-keputusan dan instrument yuridis bidang administrasi lainnya tidak hanya terletak

pada satu tangan atau lembaga. Ketiga, hukum administrasi Negara berkembang sejalan dengan

perkembangan tugas-tugas pemerintahan dan kemasyarakatan, yang menyebabkan pertumbuhan

bidang hukum administrasi Negara tertentu berjalan secara sektoral. Karena faktor-faktor inilah,

(HAN tidak dapat dikodefikasi, seperti dalam hukum perdata dan hukum pidana yang dapat

dikumpulkan menjadi satu kitab undang-undang).

Prajudi Atmosudirdjo membagi HAN dalam dua bagian, yaitu HAN heteronom dan HAN

otonom. HAN heteronom yang bersumber pada UUD,TAP MPR, dan UU adalah hukum yang

mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrasi Negara . HAN otonom adalah hukum

Page 17: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

oprasional yang diciptakan pemerintah dan administrasi Negara. Dan juga ada yang

menyebutkan bahwa HAN itu ada HAN umum dan ada HAN khusus. HAN umum berkenaan

dengan peraturan-peraturan umum mengenai tindakan hukum dan hubungan hukum administrasi

atau peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua bidang hukum

administrasi, dalam arti tidak terikat pada bidang-bidang tertentu. Sementara itu, HAN khusus

adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidang-bidang tertentu seperti peraturan tata

ruang, peraturan tentang kepegawaian, peraturan tentang pertanahan, peraturan tentang

kesehatan, peraturan tentang perpajakan, peraturan bidang pendidikan, peraturan pertambangan,

dan sebagainya.

Adanya perbedaan bidang hukum Administrasi khusus merupakan suatu hal yang logis dan wajar

mengingat masing-masing Negara dihadapkan pada perbedaan sosio kultural, politik, sistem

pemerintahan, kebijakan pemerintah, dan sebagainya, Artinya, munculnya pembedaan antara

hukum administrasi umum dan hukum administrasi khusus merupakan suatu yang tidak dapat

dihindari dan suatu yang alamiah. Munculnya hukum administrasi ini semakin penting artinya

seiring dengan lahirnya berbagai bidang tugas-tugas pemerintahan yang baru dan sejalan dengan

perkembangan dan penemuan-penemuan baru berbagai bidang kehidupan ditengah masyarakat,

yang harus diatur melalui hukum administrasi. Dalam konteks ini tampak bahwa hukum

administrasi itu tumbuh dan berkembang secara Dinamis.

Berdasarkan keterangan tersebut, tampak bahwa bidang hukum administrasi itu sangat luas

sehingga tidak dapat ditentukan secara tegas ruang lingkupnya. Disamping itu khusus bagi

Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, terdapat pula hukum administrasi daerah, yaitu

peraturan-peraturan yang berkenaan dengan administrasi daearah atau pemerintah daerah.

Sehubungan dengan adanya hukum administrasi tertulis, yang tertuang dalam berbagai peraturan

perundang-undangan, dan hukum administrasi tidak tertulis, yang lazim disebut asas-asas

pemerintahan yang layak, Keberadaan dan sasaran dari hukum administrasi Negara adalah

sekumpulan peraturan hukum yang mengatur tentang tugas dan kewenangan pemerintahan dalam

berbagai dimensinya sehingga tercipta penyelenggaraan pemerintahan dan kemasyarakatan yang

baik dalam suatu Negara hukum. Dengan deamikian, keberadaan hukum administrasi Negara

dalam suatu Negara hukum merupakan condition sine quanon.

Page 18: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

Menurut WF.Prins, batas antara hukum administrasi Negara debgan hukum tata Negara

sebagaimana telah dijelaskan beberapa pengarang, satupun tidak ada yang sama. Akan tetapi,

bila diteliti, di dalam membuat batas tersebut, sadar maupun tidak, yang telah diambil sebagai

dasar pikiran ialah bahwa tata Negara mengenai hal pokok. Setelah menyebutkan bahwa hukum

tata Negara dan hukum administrasi Negara merupakan satu kesatuan dan hukum administrasi

Negara dianggap sebagai bagian atau tambahan dari hukum tata Negara, yang kemudian

pendapat ditinggalkan karena perkembangan sejarah menempatkan hukum daministrasi Negara

sebagai bidang kajian hukum sendiri, mendefinisikan hukum administrasi Negara sebagai

(keseluruhan norma yang berasal dari hukum tata negrara yang mengatur hubungan hukum di

antara aparat Negara, mengatur prosedur pembentukan keputusan yang mengikat pemerintahan,

dan memuat ketentuan mengenai hubungan hukum dengan subjek hukum lain). Guna mengakhiri

perbedaan pendapat mengenai perbedaan antara hukum tata Negara dan denagan hukum

administrasi Negara cukuplah disebutkan pendapat dari Bagir Manan, yang mengatakan bahwa

secara keilmuan hukum yang mengatur tingkah laku Negara (alat perlengkapan Negara)

dimasukan kedalam kelompok hukum tata Negara, sedangkan hukum yang mengatur

pemerintahan (dalam arti administrasi Negara) masuk kedalam kelompok hukum administrasi

Negara.

MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU

OLES HERBAL UTK KUAT TAHAN LAMA REKOMENDASI BOYKE!

KumpulBlogger.com

BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Page 19: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

Bahwa sebenarnya Indonesia adalah Negara hukum Negara yang memprioritaskan berbagai

hukum yang berlaku dijaman modern guna terciptanya suatu hukum yang dapat ditaati, dipatuhi,

dan dilaksanakan secara menyeluruh oleh masyarakat,dan diantara hukum-hukum yang ada

dalam hukum administrasi Negara meliputi: Hukum Tata Negara, Hukum tata pemerintah,

Hukum tata usaha pemerintah, Hukum tata usaha Negara, Hukum tata usaha pemerintah

Indonesia, dan lain sebagainya. Tujuan dari Negara hukum adalah agar terciptanya keamanan,

yang dapat memberikan ketentraman bagi setiap warga Negaranya. (Hukum administrasi Negara

merupakan bagian-bagian dari hukum publik, hukum administrasi Negara dapat dijelaskan

sebagai peraturan-peraturan dari hukum publik), yang berkenaan dengan pemerintahan umum

untuk menemukan definisi yang baik mengenai istilah hukum administrasi Negara, agar dapat

terlaksananya hukum harus mengatur tindakan pemerintah dan mengatur hubungan antara

pemerintah dengan warga Negara atau hubungan antar organ pemerintah.Oleh karena itu,

sebenarnya semua Negara modern mengenal Hukum Administrasi Negara hanya saja Hukum

Administrasi Negara itu berbeda-beda antara satu Negara dengan yang lainnya, yang disebabkan

oleh perbedaan persoalan kemasyarakatan dan pemerintahan yang dihadapi penguasa, perbedaan

sistem politik, perbedaan bentuk Negara dan bentuk pemerintahan. Pemerintah dapat diartikan

secara luas dan dalam arti sempit, pemerintah dalam arti luas adalah mencangkup semua alat

kelengkapan Negara yang pada pokoknya terdiri dari cabang kekuasaan eksekutif, legislative,

yudisial atau alat-alat kelengkapan Negara lain yang bertindak untuk dan atas nama Negara,

sedangkan dalam pengertian pemerintah dalam arti sempit adalah cabang kekuasaan eksekutif.

Berdasarkan keterangan tersebut, tampak bahwa bidang hukum administrasi Negara itu sangat

luas sehingga tidak dapt ditentukan secara tegas ruang lingkupnya, disamping itu khusus bagi

Negara kesatuan dengan sistem desentralisasi, terdapat pula hukum administrasi daerah, yaitu

peraturan-peraturan yang berkenaan dengan administrasi daerah atau pemerintah daerah.

SARAN

Sebagai Negara hukum sudah sepatutnya hukum itu harus dipatuhi dan ditaati agar terciptalah

Negara yang sejahtera, agar demikian masyarakat yang ada didalam dapat terlendungi hukum

dari hal-hal yang meresahkan dan tidak mengenakan, sebagai Negara hukum Indonesia adalah

Page 20: Hukum Adm Negara & Desentralisasi

salah satu Negara yang menjunjung hukum agar ketentraman dinegara Indonesia senantiasa

terjaga dan terpelihara agar terciptalah kesejahteraan dan ketentraman dalam bermasyarakat, oleh

karena itu sudah seharusnya pemerintah juga turut turun langsung meninjau apakah seluruh

masyarakat sudah mendapatkan hak-nya dilindungi oleh hukum tanpa pandang bulu apa dia

masyarakat yang mampu ataukah tidak mampu. Karena hukum itu adalah bagian dari masyarakat

juga dan masyarakatlah yang berhak dijamin atas hukum.

DAFTAR PUSTAKA

RIDWAN HR, HUKUM ADMINISTRASI NEGARA Jakarta ;2004