desentralisasi pembiayaan kesehatan
TRANSCRIPT
Pembiayaan Kesehatan di Era Desentralisasi
1-1
KEBERADAAN PEMERINTAH DAERAH1. Keberadaan Pemda untuk melindungi dan mensejahterakan masyarakat secara demokratis
2. Kesejahteraan diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (Human Development Index), dengan indikator utamanya (i) penghasilan; (ii) kesehatan; dan (iii) pendidikan.3. Untuk meningkatkan pencapaian HDI dilakukan melalui pelayanan publik yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat
4. Kebutuhan masyarakat terdiri dari : (i) Kebutuhan Pokok (Basic Needs); dan Kebutuhan Pengembangan Sektor Unggulan (Core Competences). 1-2
UUD NEGARA RI 1945
Alinea IV Pembukaan UUD Negara RI 1945Kemudian daripada itu, untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. dst
Pemerintah RI dibentuk untuk melindungi (Law and Order) dan mensejahterakan rakyat (Welfare)1-3
PERLUNYA PEMERNTAH DAN PEMERINTAH DAERAH
Kenapa Perlu Ada Pemerintaha. Untuk menciptakan Law and Order (ketentraman dan ketertiban) Untuk menciptakan welfare (Kesejahteraan)
Kenapa Perlu Ada Pemerintah Daerah
a. Wilayah negara terlalu luasb. Menciptakan kesejahteraan secara demokratis1-4
b.
Pasal 18 UUD Negara RIUUD NEGARA RI 1945
(1)
Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas Daerah-daerah Provinsi dan Daerah Provinsi itu dibagi atas Kabupaten dan Kota, yang tiap-tiap Provinsi, Kabupaten dan Kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan Undang-undang. (2) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. (3) Pemerintahan daerah provinsi, daerah kabupaten, dan kota memiliki DPRD yang anggota-anggotanya dipilih melalui Pemilihan Umum. (4) Gubernur, Bupati, Walikota masing-masing sebagai kepala pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota dipilih secara demokratis. (5) Pemerintahan daerah menjalankan otonomi seluasluasnya.1-5
URUSAN PEMERINTAHAN
ABSOLUT (Mutlak urusan Pusat)
CONCURRENT(Urusan bersama Pusat, Provinsi, dan Kab/Kota)
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pertahanan Keamanan Moneter Yustisi Politik Luar Negeri Agama
PILIHAN/OPTIONAL(Sektor Unggulan)
WAJIB/OBLIGATORY (Pelayanan Dasar)
Contoh: pertanian, industri, perdagangan, pariwisata, kelautan dsb
Contoh: kesehatan, pendidikan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, dan perhubungan
UUD 1945 Pasal 17 dan Pasal 18, istilah baku yang dipakai adalah urusan pemerintahan bukan kewenangan
SPM(Standar Pelayanan Minimal)
1-6
UUD NEGARA RI 1945
Pasal 18A UUD Negara RI(1)Hubungan wewenang antara Pemerintah dan pemerintah daerah provinsi, kabupaten, dan kota, atau antara provinsi dan kabupaten dan kota diatur dengan undang-undang dengan memperhatikan kekhususan dan keragaman daerah.1-7
1-8
1-9
Perbandingan Antar Negara Dalam Pengeluaran Pemerintah untuk KesehatanNegara Australia Jerman Jepang USA Indonesia Malaysia Filipina ThailandSingapura
1 (dolar) 1997 1912 2225 1783 3915 78 194 162 221 679 1998 2226 2382 1763 4055 54 168 144 197 744
2 (dolar) 1997 1655 1703 1417 1780 18 112 70 126 233 1998 1982 1806 1377 1817 14 97 61 121 263 1997 87 77 79 45 23 58 43 57 34
3 (%) 1998 89 76 78 45 26 58 42 61 35
1: pengeluaran kes total per kapita 2: pengeluaran kes oleh pemerintah per kapita
1-10
Gambaran Anggaran Kesehatan sebelum Desentralisasi Pembiayaan sangat tergantung
Pusat ( 75% dana dari Pusat ) Semua program dan target ditetapkan pusat Program di daerah seragam Perencanaan kesehatan sangat Top Down Tidak didasarkan kebutuhan lokal1-11
Anggaran Pusat turun dalam bentuk APBN, INPRES, BANPRES
SBBO ( Subsidi Operasional
Bantuan Operasional) utk RSUD OPRS ( Operasional Pemeliharaan RS ) Bantuan Luar Negeri
1-12
Biaya Kesehatan Nasional Bersumber dari : Pemerintah 30 %
Non Pemerintah 70 % berasal dari :
Pengeluaran langsung dari RT Perusahaan swasta System asuransi
1-13
Tehnik Alokasi anggaran Hystorical Budget
Usulan yang disampaikan daerah Perhitungan kebutuhan daerah
menurut jumlah penduduk
1-14
Proses penganggaran APBN
1-15
1-16
Memahami filosofi dan implikasi praktis dana pusat yang didaerahkan : DAU, DAK, dana pusat yang menjadi APBN, Dana Dekonstrasi, TP DAU
DAK Dana Pusat yang menjadi APBN Dana TP
Dekonsentrasi
17
1-17
DAU : dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antarDaerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi
18
1-18
Memahami UU dan dan peraturan hukum di bawahnya mengenai penganggaran dan penyaluran dana UU No. 32/ 2004 tentang Pelimpahan
wewenang ke Kab/ kota UU No. 33/2004, tentang perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah PP No. 7/2008, penjelasan mengenai dana dekonsentrasi
1-19
DAK : dana
yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah tertentu dengan tujuan untuk membantu mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan Daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.
1-20
Mekanisme penyaluran Dana Pem.Pusat
1-21
APBN Kesehatan meliputi : Anggaran Kemenkes dan UPT Pusat
di daerah. Dana Dekonsentrasi Dana Tugas Pembantuan
1-22
APBD Kesehatan bersumber dari : Pendapatan Asli Daerah ( PAD )
Dana Perimbangan terdiri dari: Dana bagi hasil DAU = Dana Alokasi Umum DAK = Dana Alokasi Khusus
1-23
1-24
1-25
1-26
1-27
1-28
1-29
1-30
1-31
1-32
1-33
1-34
1-35
1-36
1-37
1-38
1-39