hukum adat

9
HUKUM ADAT Hukum Adat • Pengertian Adat, Kebiasaan. Kebiasaan : Tingkah laku (baik, buruk) yang dilakukan secara berulang-ulang Adat : Tingkah laku yang baik Hukum : Pedoman tingkah laku Syarat-syarat dari hukum adat : 1. Berulang-ulang 2. Adanya sanksi apabila ada pelanggaran 3. Yakin, harus melaksanakan (sifatnya memaksa) Pada abad ke 19 Hukum Adat sama dengan Hukum Agama, mengapa ? karena Adatrecht dipengaruhi oleh sebuah teori yang dikemukakan oleh Van Den Berg dan Salmon Keyzer dengan terori : Receptio In Complexu. Menurut teori ini maka Adat Istiadat dan Hukum sesuatu golongan (hukum) masyarakat adalah resepsi seluruhnya dari agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu. Lebih jelasnya adalah Hukum Adat sesuatu golongan masyarakat adalah hasil penerimaan bulat-bulat dari hukum agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu. Dibantah oleh De Atjeher dan Snouck Hurgronje yang menyatakan bahwa tidak semua hukum agama itu diterima oleh hukum adat tetapi hanya bagian-bagian kehidupan manusia yang ada kaiatannya dengan hidup batin manusia dan kepercayaan yakni hukum perkawinan dan hukum waris. Ter Haar membantah sebagian pendapat Snouck Hurgronje itu. Menurut Ter Haar hukum waris tidak dipengaruhi oleh Islam, melainkan adalah tetap asli. Di Minangkabau hukum waris adalah tetap asli yaitu suatu himpunan norma-norma yang cocok dengan susunan dan struktur masyarakat dan alam Minangkabau. Van Vollenhoven memberi ketegasan dan keterangan atas hal yang amat penting dan menggoncangkan ini. Diterangkannya bahwa hal

Upload: nfikriuchiha

Post on 23-Apr-2017

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Adat

HUKUM ADAT

Hukum Adat

• Pengertian Adat, Kebiasaan.Kebiasaan : Tingkah laku (baik, buruk) yang dilakukan secara berulang-ulangAdat : Tingkah laku yang baikHukum : Pedoman tingkah laku

Syarat-syarat dari hukum adat :1. Berulang-ulang2. Adanya sanksi apabila ada pelanggaran3. Yakin, harus melaksanakan (sifatnya memaksa)

Pada abad ke 19 Hukum Adat sama dengan Hukum Agama, mengapa ? karena Adatrecht dipengaruhi oleh sebuah teori yang dikemukakan oleh Van Den Berg dan Salmon Keyzer dengan terori : Receptio In Complexu. Menurut teori ini maka Adat Istiadat dan Hukum sesuatu golongan (hukum) masyarakat adalah resepsi seluruhnya dari agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu. Lebih jelasnya adalah Hukum Adat sesuatu golongan masyarakat adalah hasil penerimaan bulat-bulat dari hukum agama yang dianut oleh golongan masyarakat itu.

Dibantah oleh De Atjeher dan Snouck Hurgronje yang menyatakan bahwa tidak semua hukum agama itu diterima oleh hukum adat tetapi hanya bagian-bagian kehidupan manusia yang ada kaiatannya dengan hidup batin manusia dan kepercayaan yakni hukum perkawinan dan hukum waris.

Ter Haar membantah sebagian pendapat Snouck Hurgronje itu. Menurut Ter Haar hukum waris tidak dipengaruhi oleh Islam, melainkan adalah tetap asli. Di Minangkabau hukum waris adalah tetap asli yaitu suatu himpunan norma-norma yang cocok dengan susunan dan struktur masyarakat dan alam Minangkabau.

Van Vollenhoven memberi ketegasan dan keterangan atas hal yang amat penting dan menggoncangkan ini. Diterangkannya bahwa hal tersebut harus ditelaah dengan jalan meninjau sejarah, yaitu harus ditinjau kembali sampai pada waktu Islam sebagai agama yang sedang berkembang di Tanah Arab.

Hukum adat itu mempunyai unsur-unsur yaitu :1. Unsur Asli dan2. Unsur Keagamaan, walaupun pengaruh agama itu tidak begitu besar dan hanya dibeberapa daerah saja.

Menurut Van Vollen Hoven, hukum adat yaitu :1. Aturan tingkah laku yang positif2. Di satu sisi ada sanksi3. Dalam keadaan tidak dikodifikasikan, tidak disusun secara sistematis.

Page 2: Hukum Adat

Menurut Van Vollenhoven, hukum adat ada 4 unsur antara lain :1. Unsur Budaya (unsur asli)2. Unsur Agama3. Yang Tercatat4. Bagian Asing (Unsur Asing)Van Vollenhoven juga membagi lingkungan hukum adat sebanyak 19 lingkungan hukum adat berdasarkan perbedaan dan kebiasaan.

Ter Haar Ada 2 rumusan yang dikemukakan :1. Hukum Adat (1930 → “teori keputusan”)Lahir dan dipelihara oleh keputusan-keputusan para para masyarakat hukum terutama keputusan yang berwibawa dari kepala-kepala rakyat yang membantu pelaksanaan perbuatan hukum/keputusan petugas hukum (Hakim) baik itu keputusan karena perselisihan, kesewenang-wenangan atau masalah adat lainnya.

2. Hukum Adat (1937)Hanya dapat diketahui dalam bentuk keputusan para fungsionaris hukum yang mempunyai wibawa. Dalam hal ini bukan saja Hakim tetapi juga kepala adat, rapat desa, wali tanah, petugas-petugas agama dan petugas desa lainnya. Keputusan tersebut bukan saja mengenai sengketa yang resmi tetapi juga di luar itu yang berdasarkan kerukunan atau musyawarah. (hal ini sesuai dengan teori ajaran keputusan oleh Beslissingenlor yaitu keputusan yang diambil berdasarkan nilai-nilai hidup yang sesuai dengan nilai-nilai rohani dan hidup kemasyarakatan anggota-anggota persekutuan hukum tersebut.

SoepomoIstilah Hukum Adat :- Sinonim dari hukum yang tidak tertulis didalam peraturan legislatif.- Hukum yang hidup sebagai konvensi badan-badan hukum negara (parlemen dewan-dewan propinsi dan lain-lain)- Hukum yang timbul karena peraturan kebiasaan- Hukum yang hidup sebagai peraturan kebiasaan yang dipertahankan di dalam pergaulan hidup baik di kota maupun di desa (customary law)

Yang dimaksud dengan Konvensi adalah hukum tidak tertulis dan berlaku dimasyarakat- Kebiasaan yang dilakukan secara berlangsung- Aturan itu tidak bertentangan dengan UUD- Sebagai pelengkap dari aturan dasar yang tertulis- Aturan tersebut diterima oleh rakyat dan tidak bertentagan dengan kehendak rakyat.- Hukum adat merupakan hukum yang tidak tertulis dan mengabarkan hukum adat yang tertulis karena memang bagian yang tertulis sedikit sekali(pernyataan Soepomo sama dengan Ter Haar)

• Kusumadi ProdjosewojoHukum adat adalah keseluruhan aturan tingkah laku yang “adat” sekaligus “hukum” atau keseluruhan hukum yang tidak tertulis. Dasar yang dipakai adalah pasal 32 s/d. 43 ayat 4 UUDS

Page 3: Hukum Adat

1950.

• Kesimpulannya :Hukum adat adalah hukum yang mengatur tingkah laku manusia Indonesia dalam hubungannya satu sama lain, baik yang merupakan keseluruhan kelaziman, kebiasaan dan kesusilaan yang benar hidup di masyarakat adat, karena dianut dan dipertahankan oleh anggota masyarakat maupun yang merupakan keseluruhan peraturan dan mengenal sanksi atas pelanggaran dan ditetapkan dalam keputusan-keputusan para penguasa adat.

Sanksi-sanksi dalam hukum adat berupa :- Keputusan penguasa adat atau hakim- Celaan - Tidak diajak bicara- Tidak diberi tempat dalam upacara desa. Semua sikap masyarakat terhadap yang bersangkutan merupakan hukuman/pidana atau sanksi sosial atas perbuatan tindak sosial menurut aturan hukum adat.• Dari pidato pengukuhan sebagai Guru Besar dari F. D. Holleman menyimpulkan adanya 4 sifat umum hukum adat Indonesia yang hal ini dipandang sebagai satu kesatuan yakni :1. Bersifat Religius Magis2. Sifat Comun/Komun → Kebersamaan3. Sifat Kontan/Tunai4. Sifat Kongkrit

Ad.1. Menurut Kuncoroningrat sifat Religi Magis ini terlihat dalam masyarakat Indonesia bahwa setiap perbuatan atau tingkah lakunya selalu dikaitkan dengan kepercayaan/hal-hal yang ghaib guna memperoleh keselamatan hidup.

Ad.2. Dalam masyarakat Indonesia kepentingan umum selalu di dahulukan daripada kepentingan pribadi. Ciri khas masyarakat yang terpencil hidup selalu tergantung pada alam atau tanah pada umumnya. Jadi dalam hal ini Individualisme orang terdekat kebelakang.

Ad.3. Kontan/Tunai

Ad.4. Sifat kongkrit (segala sesuatu yang dilakukan secara nyata)Di dalam alam tertentu senantiasa di coba dan di usahakan supaya hal-hal dimaksudkan, diinginkan, dikehendaki atau akan dikerjakan dan ditransformasikan akan diberi ujud suatu benda, diberi tanda yang kelihatan baik langsung atau hanya menyerupai objek yang dikehendaki (simbol, benda magis dll)Contoh :Panjer : Untuk melakukan jual beli atau memindahkan hak atas tanahPeningset : Dalam pertunangan atau akan melakukan perkawinanBalas Dendam : Dengan cara membuat patung laku.

• Sifat Hukum Adat lainnya adalah :- Tidak tertulis / tidak dikodifikasikan- Tradisional

Page 4: Hukum Adat

- Dapat berubah- Terbuka dan sederhana- Sifat terang

• Nilai Universal hukum adat :a. Asas gotong royong/kebersamaanb. Fungsi sosial manusiac. Asas persetujuan sebagai dasar kekuasaand. Asas perwakilan dan masyarakat

• Sumber Hukum Adat :- Kebiasaan/adat istiadat- Kebudayaan tradisional rakyat• Landasan berlakunya Hukum Adat - Yuridis masa penjajahanlandasannya : Pasal 75 RR : Jika kepentingan sosial menghendaki maka mereka dapat menentukan hukum yang berlaku.

Pasal 134 IS ayat 2 : Apabila timbul perkara antara orang Muslim dan adat maka penyelesaiannya perkara tersebut diselenggarakan oleh Hakim agama kecuali Ordonansi menentukan lain Pasal 131 IS : Jika kepentingan umum menghendaki maka bagi mereka dapat diberlakukan hukum yang baru (sintesa antara hukum adat dan hukum eropa)

setelah kemerdekaan- UUD 1945 (UU No. 5 tahun 1960)- UUDS (UU No. 1 tahun 1974)- UUD RIS (UU No. 5 tahun 1979 dan UU No, 14 Tahun 1970)

• Penggolongan Rakyat- Suatu perbedaan rakyat kedalam berbagai golongan dengan konsekuensi bahwa hukum yang berlaku bagi setiap golongan akan berbeda.

Tujuannya adalah untuk menentukan hak apa yang berlaku bagi setiap golongan.Mengapa ada penggolongan adat ?Hal ini ada kaitannya dengan penilaian pemerintah Belanda terhadap golongan selain Eropa bahwa golongan Eropa lebih tinggi kedudukannya dibanding golongan lain.

Manfaat Penggolongan Rakyat1. Bagi pemerintah Belanda untuk tetap berkuasa di Hindia Belanda karena rakyat tetap terpecah-pecah sehingga mudah untuk dikuasai.2. Bagi Pemerintah Indonesia secara langsung tidak ada manfaatnya untuk mengetahui bahwa sampai sekarang masih ada hukum warisan penjajah.

Page 5: Hukum Adat

Kerugiannya Rakyat menjadi terpecah-pecah sehingga hal tersebut menghambat proses persatuan dan kesatuan bangsa.

Instruksi Presidium Kabinet Ampera No. 31/V/IN/12/1966 tanggal 27 September 1966 menghapus Penggolongan Rakyat berdasarkan pasal 163 IS dan berlaku WNI dan WNA.

• Yang disebut dengan Masyarakat adalah:- Manusia yang hidup berkelompok- Mempunyai perilaku-perilaku tertentu yang hanya dimengerti oleh mereka sendiri

• Masyarakat Hukum- Ada kelompok manusia- Merupakan pergaulan hidup- Ada harta benda- Ada norma yang dibuat dan ditentukkan oleh kelompoknya sendiri.

• Masyarakat Hukum Adat - Sama dengan ciri masyarakat hukum- Kelompok tersebut timbul dengan sendirinya atau ada karena kodrat alam- Anggota dari masyarakat hukum adat tidak mempunyai keinginan untuk membubarkan kelompoknya.- Ada rasa kesatuan diantara anggota sehingga rasa solidaritasnya tinggia. Merasa dari satu leluhurb. Merasa dari satu daerahc. Pecaya pada benda yang religius magis

• Ketunggalan Silsilah- Hanya dilalah dari satu orang leluhur yaitu pemuka yang menjadi peletak dasar garis keturunan yang dihormati, dipuja dan punya kelebihan.- Dilalah dari seorang terkemuka tanpa pembatasan generasi- Dilalah melalui rantai keturunan istimewa yang menuju pada satu orang leluhur.- Bisa juga melalui garis yang tidak berketentuan

• Kewangsaan : dipangkalkan pada satu orang leluhur (mulia, hina) dalam rangka satu generasi karena dapat bercabang dan dipangkalkan.• Persekutuan HukumAdalah suatu persekutuan hidup yang teratur, kekal.- Mempunyai aturan-aturan hukum- Mempunyai kekayaan material dan immaterial- Mempunyai kesatuan penguasa- Kesatuan lingkungan hidup berdasarkan hak bersama atas tanah, air, hutan dan bangunan dan

Page 6: Hukum Adat

benda-benda keramat.Misalnya :Famili : di Minangkabau diketuai oleh Penghulu Andika terdiri dari beberapa bagian disebut rumah/jurai → mamak.Desa : di Jawa terdiri dari satu golongan manusia yang mempunyai pengurus, wilayah dan harta benda. Keluar → bertindak sebagai satu kesatuan jadi tidak mungkin desa dibubarkan.

• Persekutuan Hukum dibagi menjadi 3 yaitu :- Genealogi Keturunan Ayah (Patrilineal) → Batak, Nias, SumbaKeturunan Ibu (Matrilineal) → MinangkabauKeturunan ayah+ibu (Parental → Jawa, Sunda, Aceh, Bali, Kalimantan

- Teritorial (hubungan daerah)Syarat-syaratnya :Harus tinggal dilingkungan daerah tersebut. Bisa keluar lingkungan untuk sementara waktu tanpa harus kehilangan keanggotannya.

Dibagi dalam 3 jenis :1. Persekutuan Desa yaitu segolongan orang terikat pada suatu kediaman dan pejabat tinggal di Pusat2. Persekutuan DaerahYaitu dalam satu daerah terletak …3. Perikatan Beberapa DesaYaitu apabila beberapa badan persekutuan kampung terletak bedekatan satu sama lain, mengadakan pemufakatan untuk memelihara kepentingan bersama.- mengadakan perairan bersama- mengurus perkara/mengadakan perikatan

Organisasi Desa1. Ketunggalan wilayah yang organisasinya didasarkan atas tradisi yang hidup dalam suasana desa2. Mempunyai badan tata urusan pusat yang berwibawa di lingkungan wilayahnya.

Fungsi Desa a. Sebagai subjek dari hak rakyatb. Merupakan masyarakat hukum yang paling utama

Paguyuban HidupAdalah suatu kebulatan kemasyarakat yang masing-masing anggota merasa kerasan “omah” karena merasa mendapat jaminan untuk dapat memenuhi segala ketentuan/hasrat dan kebutuhan yang wajar akan dipenuhi menurut keyakinan yang ada.

- Genealogi TeritorialGabungan antara Genealogi dan Terotirial