materi hukum adat

15
HUKUM ADAT FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2018

Upload: mahasiswa-fakultas-hukum

Post on 23-Jan-2018

78 views

Category:

Law


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Materi Hukum Adat

HUKUM

ADAT

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

MAGELANG

2018

Page 2: Materi Hukum Adat

IDENTITAS

KELOMPOK

NAMA KELOMPOK :

HILMI TAUFIQURROHMAN (16.0201.0076)

REFIA DAMAIKA (16.0201.0077)

LITA HARDIWATI HARTINI (16.0201.0078)

TOTOK PRIYO HUSODO (16.0201.0079)

DWI YOGA BAYU SEKTIAJI (16.0201.0080)

SEMESTER/KELAS :

TIGA (3B)

DOSEN :

NURWATI S.H. M.H.,

Page 3: Materi Hukum Adat

POKOK PEMBAHASAN

Sistem Pembagian

Kedudukan Perempuan

HakPerempuan

Page 4: Materi Hukum Adat

LATAR BELAKANG

Yang melatarbelakangi

Presentasi

Perkembangan adat istiadat yang tumbuh dan berkembang di

masyarakat batak ini kemudian memberikan kontribusi dalam hal

pengaturan pembagian harta waris dalam kehidupan masyarakat.

Adat batak yang menganut sistem patrilineal (menarik garis

keturunan dari ayah saja) tentu lah sangat menarik untuk dikaji lebih

mendalam terutama mengenai bagaimana kedudukan perempuan

dalam sistem patrilineal tersebut, dan bagaimana pula kedudukannya

dalam hal pembagian harta warisan. Hal inilah yang kemudian

melatar belakangi penulis (kami) untuk ingin mengkaji secara

mendalam akan hal itu.

Page 5: Materi Hukum Adat

PATRILINEAL

Patrilineal berasal dari dua kata bahasa Latin, yaitu pater

yang berarti ayah, dan linea yang berarti garis. (Wikipedia)

Page 6: Materi Hukum Adat

DEFINISIHukum Waris Adat

Prof. Dr. R. Soepomo, S.H.,

Hukum waris adat adalah hukum adat yang memuat peraturan-peraturan

yang mengatur proses meneruskan serta meng-over-kan barang-barang harta

benda dan barang-barang yang tidak terwujud benda (immaterielle goederen) dari

suatu angkatan manusia (generatie) kepada turunannya.

Pendapat dari

Page 7: Materi Hukum Adat

ASAS HUKUM WARIS

Asas Ketuhanan Dan Pengendalian Diri

Asas Kesamaan Hak Dan Kebersamaan Hak

Asas Kerukunan Dan Kekeluargaan

Asas Musyawarah Dan Mufakat.

Asas Keadilan

Page 8: Materi Hukum Adat

SUBYEK HUKUM WARIS

PEWARIS AHLI WARIS

Orang atau subyek yang berkedudukan sebagai pemilik harta

kekayaan yang meneruskan/mewariskan harta peninggalannya

ketika ia masih hidup atau ketika la sudah meninggal dunia.

Pada suku batak yang disebut pewaris adalah pihak laki-laki

(ayah).

SUBYEK

Ahli waris utama yang berlaku di tanah batak adalah terhadap

anak laki-laki meskipun harta benda yang telah dibawakan

kepada anak-anak perempuan tidak boleh diabaikan. Menurut

asas hukum waris adat batak toba, yang berhak atas warisan

seorang ayah hanyalah anak laki-laki.

Page 9: Materi Hukum Adat

PEMBAGIAN HARTA WARISAN DALAM BATAK TOBA

Pada waktu pewaris masih hidup Pada waktu pewaris sudah meninggal

dunia

Pewaris meninggal dunia meninggalkan istri dan anak-anak, maka

harta warisan,terutama harta bersama suami istri yang didapat

sebagai hasil pencaharian bersama selama perkawinan dapat

dikuasai oleh janda dan dapat dinikmatinya selama hidupnya untuk

kepentingan dirinya dan kelanjutan hidup anak-anaknya.

SISTEM

Pada masyarakat batak yang bersistem patrilineal, umumnya yang

menjadi ahli warisnya anak laki-laki, akan tetapi hal itu tidak berarti

bahwa anak-anak perempuannya tidak mendapat apa pun dari harta

kekayaan ayahnya. Di suku batak toba, telah menjadi kebiasaan

untuk memberikan tanah kepada anak perempuan yang sudah

menikah dan kepada anak pertama yang dilahirkan olehnya.

Page 10: Materi Hukum Adat

OBJEK HUKUM DALAM HUKUM WARIS BATAK

Obyek dalam hukum waris adat batak adalah harta warisan, yaitu

harta benda yang dimiliki oleh si pewaris yang diteruskan semasa

hidupnya atau yang ditinggalkan oleh pewaris yang sudah meninggal

dunia; dan diteruskan dalam keadaan tidak terbagi-bagi jenis-jenisnya

Harta bawaan

Harta pencaharian bersama suami istri

Kedudukan atau jabatan dalam adat

CONTOH

Page 11: Materi Hukum Adat

PRINSIP HUKUM ADAT BATAK TOBA

TERHADAP KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN

Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dan yang

menganut sistem patrilineal maka anak tersebut

masuk ke dalam klan ayahnya.

Anak perempuan diberikan pendidikan dan dibantu

dalam melakukan perbuatan hukum. Selama si anak

belum kawin, dia masih tetap kelompok ayahnya.

Page 12: Materi Hukum Adat

ASAS HUKUM ADAT BATAK TOBA TERHADAP

KEDUDUKAN ANAK PEREMPUAN

Bahwa sebagai seorang manusia mereka memiliki kedudukan yang sama di mata

Tuhan. Didasari hal itu, mereka juga harus diakui keberadaannya dan dihormati

hak dan kewajibannya sebagai manusia.

Tidak adanya perbedaan kedudukan anak laki-laki dan anak perempuan, keduanya

diperlakukan sama.

Apabila kedua orang tuanya meninggal dunia yang bertanggung jawab terhadap

biaya hidupnya adalah saudaranya laki-laki serta keluarga dari pihak ayah, kecuali

apabila keluarga ayah tidak sanggup di dalam membiayai anak-anak maka

keluarga dari pihak ibu dapat dilibatkan.

Apabila orang tuanya meninggal dunia maka ia berhak atas warisan dari harta

peninggalan orang tuanya bersama-sama dengan saudaranya laki-laki

Page 13: Materi Hukum Adat

ISTILAH-ISTILAH HARTA DIMANA PEREMPUAN

DAPAT MENIKMATI HAK MILIK BAPAKNYA

Indahan arian

Batu ni assimun

Dondon tua

Punsu tali.

Ulos naso ra buruk

Page 14: Materi Hukum Adat

KESIMPULAN

Dalam hukum warisannya, suku toba memberikan bagian yang lebih banyak

kepada anak lelaki. Hal ini karena anak lelaki akan dan harus bertanggung jawab

terhadap kehidupan turang /saudara-nya (yang masih butuh ditanggung dan

apabila sudah bercerai). Namun apabila di dalam suatu keluarga tidak

mempunyai anak laki-laki maka hartanya jatuh ke tangan saudara ayahnya.

Sementara anak perempuannya tidak mendapatkan apapun dari harta orang

tuanya.

Dalam hukum adat batak mengatur bahwa saudara ayah yang memperoleh

warisan tersebut harus menafkahi segala kebutuhan anak perempuan dari si

pewaris sampai mereka berkeluarga

Disini hak atau bagian untuk anak perempuan tidak sebanyak bagian anak laki-laki,

biasanya pada anak perempuan maupun anak terakhir diberikan warisan berupa rumah

tempat tinggal milik orang tuanya atau emas. Anak perempuan dianggap tidak pantas untuk

meminta warisan, karena mereka hanya akan mendapat warisan apabila telah diberikan

dari orang tuanya yaitu :

Indahan arian,

batu ni assimun,

dondon tua,

punsu tali,

ulos naso ra buruk,

Page 15: Materi Hukum Adat

DAFTAR PUSTAKA

Fakultas, D., & Universitas, H. (2016). Kedudukan Perempuan dalam Hukum Waris

Adat Batak Toba, 1–12.

Unila, F., Prof, J., Brojonegoro, S., & Bandar, N. (n.d.). No Title, (1).

Nainggolan, E. K. O. P. (n.d.). Kedudukan perempuan dalam pembagian warisan

dalam sistem patrilineal suku batak toba.