hukum adat

5
Latar Belakang Manusia tidak dapat lepas dari hukum dalam setiap sendi- sendi kehidupannya. Hal tersebut terjadi pula dalam tatanan masyarakat. Cicero menyatakan ubi cocietas ibi us, yang artinya dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Sebelum diberlakukannya hukum nasional, masyarakat Indonesia terlebih dahulu menerapkan hukum adat untuk mengatur kehidupan masyarakat di daerah. Apabila dilihat sekilas, hukum adat tampak hanya sekedar aturan perilaku bagi masyarakat tradisional saja. Namun jika dicermati lebih dalam, ternyata lebih dari itu, hukum adat merupakan identitas budaya bagi bangsa yang memilikinya. Hukum adat merupakan bagian dari sejarah dan budaya mengenai pengenalan masyarakat Indonesia terhadap hukum yang telah ada sebelum masa penjajahan Belanda. Hukum Adat merupakan hukum yang lahir, hidup dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia asli dalam bentuk yang tidak tertulis. Hukum adat dapat dijadikan rujukan pada pelaksanaan hukum nasional. Menurut Soepomo bahwa Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis di dalam peraturan legislatif (unstatetory law), yang meliputi peraturan-peraturan hidup meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib, namun ditaati dan didukung oleh rakyat yang berdasarkan atas keyakinan bahwasanya peraturan-peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum. Menurut Van Vollenhoven, bahwa Hukum Adat adalah hukum yang tidak bersumber pada peraturan-peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda

Upload: danielle-martin

Post on 10-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

law

TRANSCRIPT

Latar Belakang

Manusia tidak dapat lepas dari hukum dalam setiap sendi-sendi kehidupannya. Hal tersebut terjadi pula dalam tatanan masyarakat. Cicero menyatakan ubi cocietas ibi us, yang artinya dimana ada masyarakat disitu ada hukum. Sebelum diberlakukannya hukum nasional, masyarakat Indonesia terlebih dahulu menerapkan hukum adat untuk mengatur kehidupan masyarakat di daerah. Apabila dilihat sekilas, hukum adat tampak hanya sekedar aturan perilaku bagi masyarakat tradisional saja. Namun jika dicermati lebih dalam, ternyata lebih dari itu, hukum adat merupakan identitas budaya bagi bangsa yang memilikinya. Hukum adat merupakan bagian dari sejarah dan budaya mengenai pengenalan masyarakat Indonesia terhadap hukum yang telah ada sebelum masa penjajahan Belanda. Hukum Adat merupakan hukum yang lahir, hidup dan berkembang di kalangan masyarakat Indonesia asli dalam bentuk yang tidak tertulis. Hukum adat dapat dijadikan rujukan pada pelaksanaan hukum nasional.Menurut Soepomo bahwa Hukum Adat adalah hukum tidak tertulis di dalam peraturan legislatif (unstatetory law), yang meliputi peraturan-peraturan hidup meskipun tidak ditetapkan oleh yang berwajib, namun ditaati dan didukung oleh rakyat yang berdasarkan atas keyakinan bahwasanya peraturan-peraturan tersebut mempunyai kekuatan hukum. Menurut Van Vollenhoven, bahwa Hukum Adat adalah hukum yang tidak bersumber pada peraturan-peraturan yang dibuat oleh Pemerintah Hindia Belanda dahulu atau alat-alat kekuasaan lainnya yang menjadi sendinya dan diadakan sendiri oleh kekuasaan Belanda dahulu. Indonesia menganut pluralitas hukum dimana terdapat tiga sistem hukum yang berlaku sebagai hukum positif, yaitu hukum barat, hukum adat, serta hukum Islam. Namun dalam pelaksanaannya memerlukan pembatasan. Hukum Adat dapat diberlakukan sepanjang tidak bertentangan dengan hukum nasional. Makalah ini membahas lebih detail tentang hukum adat sebagai salah satu hukum positif di Indonesia.Rumusan Masalah

Hukum Adat merupakan hukum positif tidak tertulis yang masih berlaku di masyarakat. Namun dalam praktek, hukum tidak boleh bertentangan dengan pelaksanaan hukum nasional. Berdasarkan uraian tersebut maka permasalahan yang timbul adalah sebagai berikut :1. Bagaimana kedudukan Hukum Adat sebagai salah satu dari hukum positif?

2. Bagaimana prospek Hukum Adat dalam Tata Hukum Indonesia?

Kedudukan Hukum Adat Sebagai Salah Satu Dari Hukum PositifHukum adat tumbuh dari cita-cita dan alam pikiran masyarakat Indonesia. Maka hukum adat dapat dilacak secara kronologis sejak Indonesia terdiri dari kerajaan-kerajaan, yang tersebar di seluruh nusantara. Dapat dikatakan bahwa Hukum Adat merupakan identitas menggambarkan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Sumber hukum adalah bahan yang berasal dari masyarakat dan kekayaan budaya.

Sejak awal terbentuknya, Hukum Adat merupakan suatu hukum yang hidup di dalam masyarakat dan berkembang secara dinamis karena sejalan dengan perkembangan masyarakat yang bersifat elastis. Hukum Adat mudah menyesuaikan diri dengan peristiwa-peristiwa hukum yang timbul dari perkembangan masyarakat. Pada tahun 1974 dilangsungkan Seminar Hukum Nasional III di Surabaya dan Seminar Hukum Nasional yang dilakukan oleh BPHN pada tahun 1975 di Yogyakarta, pengertian Hukum Adat sebagai hukum yang hidup diangkat kembali. Hasil seminar tersebut menyimpulkan bahwa Pembinaan Hukum Nasional harus memperhatikan Hukum Adat. Hukum Adat sebagai hukum yang hidup akan tetap ada dan berguna sebagai bagian dari hukum positif.Van Vollenhoven mengatakan bahwa jikalau dari atas atau penguasa diputuskan untuk mempertahankan Hukum Adat padahal hukum itu sudah mati, maka penetapan itu sia-sia belaka. Dan sebaliknya jika telah diputuskan dari penguasa bahwa Hukum Adat harus diganti, padahal di desa-desa, di ladang-ladang dan di pasar-pasar, hukum itu masih kokoh dan kuat, maka hakim pun akan sia-sia belaka untuk dapat menghapuskannya. Selain itu, apabila Hukum Adat dihapuskan atau dihilangkan sama saja menghilangkan roh bangsa Indonesia itu sendiri. Kenyataan di dalam masyarakat, Hukum Adat sebagai salah satu sumber hukum yang sangat penting untuk memperoleh bahan-bahan bagi Pembangunan Hukum Nasional yang menuju ke arah unifikasi hukum, terutama pembuatan peraturan perundang-undangan.Indonesia menganut pluralitas hukum dimana terdapat tiga sistem hukum yang berlaku sebagai hukum positif, yaitu hukum barat, hukum adat, serta hukum Islam. Karenanya, negara wajib secara konstitusional menghormati dan menghargai masyarakat adat.